View
219
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
Siapa Yang Ribut Saat Nabi Sakit
Citation preview
Siapa Yang Ribut Saat Nabi Sakit?
Nabi tidak jadi berwasiat karena perselisihan dan keributan mereka, kata Ibnu
Abbas dengan penuh penyesalan. Siapa mereka yang berani membuat keributan di
depan Nabi yang sedang sakit?
Setelah melihat riwayat Ibnu Abbas pada makalah sebelumnya, yang menyatakan
sebab mengapa Nabi tidak jadi menuliskan wasiat pada saat itu, penjelasan ini
tidak lengkap rasanya jika tidak membahas siapa mereka yang menghalangi Nabi
menuliskan wasiat.
Jawabannya ada dalam riwayat-riwayat berikut:
Nabi bersabda: mari aku tuliskan bagi kalian tulisan yang kalian tidak akan
sesat jika mengamalkannya, Umar berkata: Nabi sedang sakit keras dan Al Qur’an
ada di tengah kalian, cukup bagi kami kitab Allah, lalu Ahlul Bait berselisih
dan bertengkar, sebagian dari mereka mengatakan: dekatkan pena pada Nabi agar
Nabi menulis wasiat yang kalian tidak akan sesat selamanya, sebagian lagi
mengatakan seperti ucapan Umar. ketika mereka ribut dan berselisih di depan
Nabi, Nabi bersabda: pergi kalian dari sini. Ubaidillah berkata: Ibnu Abbas
mengatakan benar-benar musibah, yaitu perselisihan dan keributan mereka hingga
menghalangi Nabi dari menulis wasiat. Shahih Bukhari, Kitabul Mardha, Bab
Qaulil Maridh Qumu Anni
Nabi bersabda: mari aku tuliskan bagi kalian tulisan yang kalian tidak akan
sesat jika mengamalkannya, Umar berkata: Nabi sedang sakit keras dan Al Qur’an
ada di tengah kalian, cukup bagi kami kitab Allah, lalu Ahlul Bait berselisih
dan bertengkar, sebagian dari mereka mengatakan: dekatkan pena pada Nabi agar
Nabi menulis wasiat yang kalian tidak akan sesat selamanya, sebagian lagi
mengatakan seperti ucapan Umar. ketika mereka ribut dan berselisih di depan
Nabi, Nabi bersabda: pergi kalian dari sini. Ubaidillah berkata: Ibnu Abbas
mengatakan benar-benar musibah, yaitu perselisihan dan keributan mereka hingga
menghalangi Nabi dari menulis wasiat. Shahih Bukhari Kitab I’tisham bil Kitab
Was Sunnah, Bab Karahiyatil Ikhtilaf
Nabi bersabda: mari aku tuliskan bagi kalian tulisan yang kalian tidak akan
sesat jika mengamalkannya, Umar berkata: Nabi sedang sakit keras dan Al Qur’an
ada di tengah kalian, cukup bagi kami kitab Allah, lalu Ahlul Bait berselisih
dan bertengkar, sebagian dari mereka mengatakan: dekatkan pena pada Nabi agar
Nabi menulis wasiat yang kalian tidak akan sesat selamanya, sebagian lagi
mengatakan seperti ucapan Umar. ketika mereka ribut dan berselisih di depan
Nabi, Nabi bersabda: pergi kalian dari sini. Ubaidillah berkata: Ibnu Abbas
mengatakan benar-benar musibah, yaitu perselisihan dan keributan mereka hingga
menghalangi Nabi dari menulis wasiat. Shahih Muslim, kitab Al Washiyah, Bab
Tarkul Washiyyati liman laisa lahu syai’ yushi fiihi.
Akhirnya kita tahu siapa sebenarnya yang menghalangi Nabi menuliskan wasiat.
Seperti selalu diklaim oleh kawan-kawan syiah, ahlulbait adalah maksum, artinya
terpelihara dari dosa. Tetapi ahlulbait yang maksum di sini malah ribut
sendiri, Nabi pun marah dan terhalang dari menuliskan wasiat.
Sesampai di sini, muncul satu pertanyaan di benak kita, ke mana Ali saat Nabi
saat peristiwa “tragedi hari kamis” (kata Abdul Husein Syarafudin Musawi dalam
dialog sunnah syiah-nya) atau peristiwa “kamis kelabu” (kata kawan kita yang
satu itu)?
Mengapa Ali tidak langsung mengambilkan pena dan kertas? Ada apa di balik semua ini?
Syiah menuduh sahabat Nabi berkomplot untuk menggagalkan wasiat Nabi ini,
apakah Ali ikut terlibat?
Recommended