View
2
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji
pada tanggal 04 Januari 2017.
Tim Penguji: Tanda tangan
1. Ketua : Dr. Maria M. Ratna Sari, SE., Msi., Ak. .....................
2. Sekretaris : Dr. I Gd Ary Wirajaya, SE., Msi., Ak. .....................
3. Anggota : Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., Msi., Ak. ....................
Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing
Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak. Dr. Maria M. Ratna Sari, SE., MSi., Ak.
NIP.19641225 199303 1 003 NIP. 19650809 199303 2 001
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,
di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila pernyataan di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Denpasar, 04 Januari 2017
Mahasiswa,
I Gusti Ayu Sucitrawati
NIM. 1315351117
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Partisipasi
Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Budaya Organisasi Dan
Job Relevant Information sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada
SKPD Kabupaten Badung)” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Bapak Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak. Selaku Ketua Jurusan
dan Bapak Dr. I Gusti Ngurah Agung Suaryana, SE.,M.Si., Ak. selaku
Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana.
4. Bapak Dr. Ida Bgus Putra Astika, SE., M.Si., Ak selaku Sekretaris Program
Studi Akuntansi Non Reguler Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Udayana
5. Bapak Gede Juliarsa, SE., M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan petunjuk dan nasihat selama mengikuti kuliah pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
6. Ibu Dr. Maria M. Ratna Sari, SE., M.Si., Ak. Selaku dosen pembimbing atas
waktu, bimbingan, masukan, serta motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Dr. I Gede Ary Wirajaya, SE., M.Si., Ak. selaku dosen pembahas
dan selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan sehingga
membuat skripsi ini menjadi skripsi yang lebih baik.
iv
8. Bapak Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., Msi., Ak. selaku dosen penguji
yang telah memberikan masukan sehingga membuat skripsi ini menjadi
lebih baik.
9. Keluarga tercinta Bapak I Gusti Ngurah Susana, Ibu I Gusti Ayu Putri,
Saudara Perempuan I Gusti Ayu Novita Sari, SE. dan Saudara laki-laki I
Gusti Ngurah Jhon Saputra atas doa, semangat dan dukungan yang
diberikan selama penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
10. Teman-teman di HMP Ekstensi SMFEB Unud 2014 yang telah
memeberikan semangat dan masukannya selama perkuliahan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
11. Made Agus Riko Ariawan yang selalu mendukung, memberi masukan dan
meberikan semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman Akuntansi Ekstensi angkatan 2013 yang sudah memberi
masukan kepada penulis.
13. Teman seperjuangan tim penulis skripsi Desy Yasinta Putri, Mirah
Dharmavatmi Yustana, Ayu Mike Ratnasari, Ira Kusumawardani, Trie
Julianti Dewi, Bhaskara Sastra, Yoga Dharmawiguna, Wiryakriyana, yang
menjadi teman terbaik selama masa perkuliahan dan memberi masukan
kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut
memberikan dukungan, masukan, dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak hal relevan
yang belum diungkap secara utuh karena keterbatasan kemampuan, waktu, dan
pengalaman penulis. Namun demikian, skripsi ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Denpasar, 04 Januari 2017
Penulis
v
Judul : Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial
dengan Budaya Organisasi dan Job Relevent Information sebagai
Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten
Badung)
Nama : I Gusti Ayu Sucitrawati
Nim : 1315351117
Abstrak
Anggaran merupakan salah satu alat ukur kinerja pada sektor publik. Partisipasi
anggaran merupakan keterlibatan seseorang dalam penyusunan anggaran.
Partisipasi penyusunan anggaran dilakukan dengan tujuan agar anggaran yang
ditetapkan nantinya bisa sesuai dengan keadaan yang terjadi. Salah satu faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angaran adalah budaya organisasi
dan Job Relevant Information.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipai penganggaran
terhadap kinerja manajerial dan pengaruh variabel budaya organisasi dan job
relevant information dalam memoderasi hubungan partisipasi penganggaran
terhadap kinerja manajerial. Penelitian dilakukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Badung dan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pejabat struktural setingkat kepala bagian/bidang di SKPD Kabupaten Badung.
Sampel yang digunakan berjumlah 86 orang ditentukan dengan menggunakan
metode purposive sampling.
Data penelitian ini bersumber dari data kuesioner yang disebarkan kepada
responden dan teknik analisis data yang digunakan adalah moderate regression
analysis. Hasil analisis penelitian ditemukan adanya pengaruh positif antara
partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial, budaya organisasi mampu
memoderasi dan memperkuat hubungan antara partisipasi penganggaran terhadap
kinerja manajerial dan Job relevant information tidak mampu memoderasi dan
memperlemah hubungan antara partisipasi penganggaran terhadap kinerja
manajerial.
Kata Kunci: Partisipasi penganggaran, Kinerja manajerial, Budaya Organisasi,
Job Relevant Information
vi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................. 9
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................ 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Kontingensi ....................................................... 12
2.1.2 Anggaran ..................................................................... 14
2.1.2.1 Pengertian Anggaran ..................................... 14
2.1.2.2 Karakteristik Anggaran Sektor Publik ............ 15
2.1.2.3 Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik ......... 16
2.1.2.4 Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik.. 17
2.1.2.5 Fungsi Anggaran Publik ................................. 19
2.1.2.6 Partisipasi Anggaran ....................................... 21
2.1.3 Kinerja Manajerial .................................... ................... 21
2.1.4 Budaya Organisasi ....................................................... 23
vii
2.1.5 Job Relevant Information ................................... ........ 26
2.2 Hipotesis Penelitian
2.2.1 Hubungan antara Partisipasi Penganggaran dengan
Kinerja Manajerial.................................................... …. 26
2.2.2 Hubungan antara Partisipasi Penganggaran dengan
Kinerja Manajerial dengan Budaya Organisasi
sebagai Variabe Pemoderasi .................................... …. 28
2.2.3 Hubungan antara Partisipasi Penganggaran dengan
Kinerja Manajerial dengan Job Relevant Information
sebagai Variabel Pemoderasi...............................……. 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ...................................................................... 31
3.2 Lokasi Penelitian ...................................................................... 32
3.3 Obyek Penelitian ...................................................................... 32
3.4 Identifikasi Variabel ................................................................. 33
3.5 Definisi Operasional Variabel .................................................. 33
3.6 Jenis dan Sumber Data ............................................................. 36
3.7 Populasi, Sampel dan Metode Pengumupulan Sampel ............. 37
3.7.1 Populasi ......................................................................... 37
3.7.2 Sampel dan Metode Pengumpulan Sampel ................... 37
3.8 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 38
3.9 Teknik Analisis .......................................................................... 39
3.9.1 Uji Kualitas Data ............................................................ 39
3.9.2 Uji Statistik Deskriptif ................................................... 39
3.9.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................ 40
3.9.4 Analisis Regresi Linear Sederhana ............................... 41
3.9.5 Moderated Regression Analysis (MRA) ....................... 41
3.9.6 Uji Hipotesis ................................................................. 42
viii
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian ...... 44
4.2 Data Penelitian
4.2.1 Responden Penelitian .................................................... 46
4.2.2 Profil Reponden ............................................................ 47
4.3 Analisis dan Pembahasan
4.3.1 Uji Kualitas Data .......................................................... 49
4.3.2 Hasil Statistik Deskriptif ............................................... 51
4.3.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................ 53
4.3.4 Analisis Regresi ............................................................ 55
4.3.5 Uji Hipotesis penelitian ............................................... 59
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
4.4.1 Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja
Manajerial .................................................................... 62
4.4.2 Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja
Manajerial dengan Budaya Organisasi sebagai
Variabel Pemoderasi ..................................................... 64
4.4.3 Pengaruh Partisipasi Penganggaran dengan Kinerja
Manajerial dengan Job Relevant Information sebagai
Varibel Pemoderasi ...................................................... 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .................................................................................... 67
5.2 Saran ....................................................................................... 68
DAFTAR RUJUKAN ..................................................................................... 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 75
ix
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
1.1 Tabel Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran ...................................... 2
3.1 Tabel Oprasionalisasi Variabel Partisipasi Penganggaran ..................... 34
3.2 Tabel Oprasionalisasi Variabel Kinerja Manajerial ................................ 35
3.3 Tabel Oprasionalisasi Variabel Budaya Organisasi ............................... 35
3.4 Tabel Oprasionalisasi Variabel Job Relevant Information
36
4.1 Daftar SKPD Kabupaten Badung ............................................................ 46
4.2 Ringkasan Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner ............................. 47
4.3 Karakteristik Responden .......................................................................... 48
4.4 Hasil Uji Validitas ................................................................................... 50
4.5 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................... 51
4.6 Statistik Deskriptif ................................................................................... 52
4.7 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 54
4.8 Hasil Uji Heterokedestisitas ................................................................... 54
4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ................................................. 56
4.10 Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) .................................. 57
4.11 Hasil Uji F Regresi Sederhana…………………………………………. 60
4.12 Hasil Uji F Moderate Regression Analysis (MRA) . .............................. 60
4.13 Hasil Uji T Regresi Sederhana ................................................................ 61
4.14 Hasil Uji T Moderate Regression Analysis (MRA) ............................... 61
x
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Halaman
3.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 32
4.1 Gambar Struktur SKPD .......................................................................... 45
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Halaman
1 Kuesioner Penelitian .................................................................................. 75
2 Hasil Uji Validitas ..................................................................................... 80
3 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................. 85
4 Analisis Statistik Deskriptif ....................................................................... 90
5 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 91
7 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ........................................................... 93
8 Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) .................................... 94
9 Deakripi Data Penelitian............................................................................. 96
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasca berakhirnya masa Orde Baru tahun 1998, muncul berbagai
permasalahan terkait dengan sistem ketatanegaraan dan munculnya tuntutan dari
daerah untuk mengelola potensi daerah yang selama ini telah memberi kontribusi
besar melalui sumber daya yang dimilikinya. Tuntutan ini muncul sebagai bentuk
protes atas berlakunya sistem sentralisasi pemerintahan, dimana terjadi
kesenjangan pembangunan antara pembangunan di daerah dengan pembangunan di
pusat. Eksploitasi terhadap kekayaan daerah tidak berbanding lurus dengan
pembangunan yang dilakukan di daerah, hal inilah yang mendorong munculnya
gagasan otonomi daerah yang mulai diterapkan pada tahun 1999 dengan
diterbitkannya UU No. 22 tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah.
Pemerintah melaksanakan fungsi kepemerintahannya untuk mencapai
tujuan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam sesuai dengan kondisi
daerah dibantu oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Menurut Undang-
Undang No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 19 (1) dan (2)
menyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun sebuah
rencana kerja dan anggaran melalui pendekatan yang didasarkan kinerja yang akan
diraih. Masing masing SKPD akan menyusun format Rencana Kerja dan Anggaran
RKA (SKPD). Proses penganggaran menggunakan pendekatan kinerja diatur dalam
Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
2
Daerah, menjelaskan tentang pedoman dalam pembentukan
rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD), pembentukan
RAPBD dilaksanakan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
bersama-sama unit organisasi perangkat daerah (unit kerja). Rancangan
anggaran unit kerja tercantum pada suatu dokumen Rencana Kegiatan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA-SKPD, yang di dalamnya
berisi tentang standar analisis belanja, tolak ukur kinerja dan standar biaya
sebagai instrumen pokok dalam anggaran kinerja.
Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat menjaga
eksistensi atau kelangsungan operasional organisasi. Kinerja merupakan
hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang maupun kelompok dalam
suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai
tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Pabundu dalam Lubis, 2010).
Menurut Mardiasmo (2002) mengemukakan bahwa anggaran memiliki fungsi
sebagai alat penilaian kinerja. Kinerja akan dinilai berdasarkan pencapaian
target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik
dinilai berdasarkan berapa yang berhasil dicapai dikaitkan dengan anggaran
yang telah ditetapkan. Pada Tabel 1.1 dibawah ini dapat dilihat realisasi
akumulasi pencapaian sasaran Kabupaten Badung Tahun 2014.
Tabel 1.1 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran
No Indikator
Kinerja
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Th. 2014 Target Realisasi
1 PAD
2.197.959.212
2.720.082.776
123,75%
2 APBD 20.066.011.114 18.061.034.875 90,01%
Sumber: Dispenda Kabupaten Badung, 2016
3
Berdasarkan Tabel 1.1 persentase capaian kinerja pada Dinas
Pendapatan Kabupaten Badung dengan indikator PAD sebesar 123,75%.
Dilihat dari indikator APBD, APBD Kabupaten Badung Tahun Anggaran
2014 sebesar Rp.20.066.011.114 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp.12.343.569.723,00 dan Belanja Langsung sebesar
Rp.7.722.441.391. Pada akhir tahun anggaran 2014, realisasi total belanja
Bappeda Litbang Kabupaten Badung adalah sebesar Rp.18.061.034.875 atau
90,01% yang terdiri dari realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp.11.655.929.538 dan realisasi Belanja Langsung sebesar
Rp.6.405.105.337. Tercapainya kinerja yang hampir mencapai target di
Kabupaten Badung tidak terlepas dari partisipasi penganggaran (Windasari,
2016). Thompson (1967) dalam Wiliams (1990) sebagaimana dikutip oleh
Ahmad dan Fatima (2008) mendorong peneliti untuk memeriksa perilaku
anggaran dalam organisasi sektor publik. Perilaku anggaran mungkin dapat
berbeda dalam organisasi sektor publik dibandingkan dengan perilaku
anggaran pada organisasi sektor swasta. Williams (dikutip oleh Ahmad dan
Fatima, 2008) menyatakan bahwa penelitian mengenai hubungan partisipasi
penganggaran dan kinerja manajerial dalam sektor publik adalah penting.
Partisipasi penganggaran merupakan hal yang sangat penting karena
anggaran merupakan alat utama pemerintah untuk melaksanakan semua
kewajiban, janji dan kebijakannya dalam rencana-rencana nyata dan
terintegrasi dalam hal tindakan yang harus diambil, hasil yang akan dicapai,
biaya yang dibutuhkan dan sumber-sumber biaya tersebut. Kebijakan
anggaran mengekspresikan komitmen pemerintah kepada warganya secara
4
konkrit (Husain, 2011). Dalam penyusunan anggaran, harus diperhatikan
pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran. Pihak-pihak yang
terlibat dalam penyusunan anggaran adalah pihak principal (atasan) dan
agent (bawahan). Dengan komunikasi yang baik dalam penyusunan
anggaran, maka bawahan bisa mengetahui, apa sebenarnya yang diharapkan
oleh atasan. Demikian juga sebaliknya atasan akan dapat mengetahui
kendala-kendala yang terjadi pada bawahan menyangkut sistem
penganggaran.
Menurut Brownell (1986) partisipasi penganggaran adalah tingkat
partisipasi dan pengaruh seseorang dalam proses penganggaran. Adanya
partisipasi dalam penyusunan anggaran menyebabkan sikap respek bawahan
terhadap pekerjaan dan perusahaan (Milani, 1975). Berdasarkan perspektif
kognitif dan psikologi, terdapat manfaat dari partisipasi bawahan dalam
penyusunan anggaran yaitu karena adanya identifikasi dan keterlibatan diri
dalam tujuan anggaran, menjadikan partisipasi berhubungan dengan kinerja,
dan juga meningkatkan motivasi (Lau & Buckland, 2001).
Partisipasi penyusunan anggaran dilakukan dengan tujuan agar
anggaran yang ditetapkan nantinya bisa sesuai dengan keadaan yang terjadi.
Dengan demikian penyusunan anggaran secara partisipatif diharapkan akan
meningkatkan kinerja manejerial, hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa
ketika suatu tujuan yang akan dirancang secara partisipatif disetujui, maka
seseorang memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena
mereka ikut serta terlibat dalam proses penyusunan anggaran yang akan
berpengaruh pula pada tingkat kinerja. Dalam behavirol accounting
5
(akuntansi keperilakuan) terdapat bagian yang membahas hubungan antara
partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Terdapat dua
macam metode partisipasi yang dapat dilakukan dalam penyusunan anggaran,
yaitu dengan metode top-down dan bottom-up (Rosalina, 2011). Metode top-
down merupakan metode penyusunan anggaran yang hampir seluruhnya
dilakukan oleh manajemen level atas, sedangkan manajemen level menengah
dan level bawah hanya melaksanakan anggarannya saja. Sedangkan metode
bottom-up merupakan metode penyusunan anggaran yang dilakukan oleh
manajemen level bawah kemudian dilanjutkan oleh manajemen level
menengah dan disahkan oleh manajemen level atas. Partisipasi penyusunan
anggaran merupakan pendekatan yang secara umum dapat meningkatkan
kinerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas organisasi.
Beberapa penelitian mengenai pengaruh partisipasi penganggaran
terhadap kinerja manajerial telah banyak dilakukan oleh penelitian-penelitian
terdahulu. Nouri (dikutip oleh Supriyono, 2004) menyatakan bahwa pada
awal-awal riset antara partisipasi penganggaran dan kinerja manajer
menunjukkan bukti yang tidak meyakinkan (inconclusive) dan seringkali
bertentangan. Penelitian Adrianto (2008) yang meneliti tentang analisis
pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan
kepuasan kerja, job relevant information, dan motivasi kerja sebagai variabel
moderasi studi empiris pada rumah sakit swasta di Kota Semarang dengan
mengambil sampel enam rumah sakit di Kota Semarang dan penelitian
Mattola (2011) yang meneliti tentang pengaruh partisipasi penganggaran
terhadap kinerja manajerial dengan locus of control sebagai variabel moderasi
6
pada PT Kimia Farma trading and distribution Cabang Makasar
menunjukkan hasil positif signifikan. Penelitian Wulandari (2013),
Amertadewi (2013), Windasari (2016) juga menunjukkan hasil yang sama.
Sebaliknya Penelitian Medhayanti (2015) tentang pengaruh partisipasi
penganggaran terhadap kinerja manajerial degan self efficacy, desentralisasi,
dan budaya organisasi sebagai variabel pemoderasi menyatakan bahwa
terdapat pengaruh negatif partisipasi penganggaran terhadap kinerja
manajerial.
Perbedaan hasil penelitian tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
yang diperkirakan dapat memengaruhi hubungan antara partisipasi
penganggaran terhadap kinerja manajerial. Menurut Falikhatun (2003)
kinerja manajerial di dalam pekerjaannya pada dasarnya akan dipengaruhi
oleh kondisi-kondisi tertentu, yaitu kondisi yang berasal dari dalam individu
atau faktor internal, dan kondisi yang berasal dari luar individu atau faktor
eksternal. Faktor dari luar individu adalah hubungan sosial, budaya
organisasi, job relevant information (JRI), prestasi kerja, dan kepemimpinan,
sedangkan faktor yang berasal dari dalam individu adalah locus of control
(pusat pengendalian). Dalam penelitian ini menfokuskan pada faktor
eksternal yang memengaruhi partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial
yaitu budaya organisasi dan job relevan information (JRI).
Budaya organisasi (organizational culture) sebagai suatu sistem
makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan
organisasi tersebut dengan organisasi yang lain (Robbins, 2006:721).
Menurut Soedjono (2005), budaya organisasi dapat menjadi sebuah
7
instrumen keunggulan yang kompetitif dan utama, bila budaya organisasi
dapat mendukung strategi dari sebuah organisasi, dan bila budaya organisasi
mampu menjawab serta mengatasi tantangan lingkungan secara tepat dan
cepat. Budaya organisasi disebutkan sebagai faktor yang berpengaruh dalam
partisipasi yang dapat dilihat dari sejauh mana partisipan terlibat dalam proses
partisipasi secara material (Nerdinger, 2008). Budaya organisasi dipilih
sebagai variabel pemoderasi dikarenakan beberapa penelitian sebelumnya
menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh
Medhayanti (2015), Nazaruddin dan Setyawan (2012) menemukan budaya
organisasi mampu memoderasi partisipasi dalam penyusunan anggaran
terhadap kinerja manajerial. Pada penelitian Agusti (2012) menemukan
bahwa budaya organisasi tidak mampu memoderasi hubungan antara
partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial. Selain budaya
organisasi pencapaian keberhasilan di dalam mengelola suatu organisasi tidak
terlepas dari faktor informasi. Tersedianya informasi yang berhubungan
dengan tugas akan meningkatkan perencanaan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja manajer
(Early,1985).
Job relevant information (JRI) didefinisikan sebagai informasi yang
membantu manajemen untuk memperbaiki pemilihan tindakan melalui upaya
yang diinformasikan dengan baik, baik yang bersumber dari lingkungan
eksternal maupun internal perusahaan, selain informasi yang memengaruhi
keputusan (Kren, 1992). Dalam hal ini job relevan information membantu
memberikan pengetahuan yang lebih baik bagi manajer mengenai alternatif
8
keputusan dan tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Tersedianya
job relevan information akan membantu manajer dalam membuat keputusan-
keputusan penting serta dapat membantu manajer untuk memprediksi
keadaan lingkungan organisasi secara tepat. Job relevant information dipilih
sebagai variabel pemoderasi dikarenakan beberapa penelitian sebelumnya
menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Menurut Indarto dan Ayu (2011)
dan Sinurat (2009) menyatakan bahwa job relevant information berpengaruh
signifikan dalam memoderasi pengaruh pastisipasi anggaran terhadap kinerja
manajerial. Sebaliknya penelitian Adrianto (2008) menyatakan bahwa job
relevant information tidak mampu memoderasi pengaruh pastisipasi
anggaran terhadap kinerja manajerial.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi
penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan budaya organisasi dan job
relevant information sebagai variabel pemoderasi pada organisasi sektor
publik. Seperti penelitian penelitian terdahulu, pada penelitian ini juga
menggunakan dua variabel moderasi yaitu budaya organisasi dan job relevant
information. Penelitian ini dilakukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kabupaten Badung. Dari uraian latar belakang yang dijelaskan
diatas, maka judul yang diangkat dalam penelitin ini adalah “Pengaruh
Partisipasi Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya
Organisasi Dan Job Relevant Information Sebagai Variabel Pemoderasi
(Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Badung) ”.
1.2 Rumusan Masalah
9
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah :
1) Apakah partisipasi penganggaran berpengaruh terhadap kinerja
manajerial ?
2) Apakah budaya organisasi mampu memoderasi partisipasi
penganggaran dengan kinerja manajerial?
3) Apakah job relevant information mampu memoderasi partisipasi
penganggaran dengan kinerja manajerial?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah
:
1) Untuk mengetahui secara empiris pengaruh partisipasi penganggaran
terhadap kinerja manajerial dengan budaya organisasi sebagai variabel
pemoderasi pada SKPD Kabupaten Badung.
2) Untuk mengetahui secara empiris pengaruh partisipasi penganggaran
terhadap kinerja manajerial dengan job relevant information sebagai
variabel pemoderasi pada SKPD Kabupaten Badung.
3) Untuk mengetahui secara empiris pengaruh antara partisipasi
penganggaran terhadap kinerja manajerial pada SKPD Kabupaten
Badung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan, maka penelitian ini
dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:
10
1) Kegunaan Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang lebih
luas mengenai pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja
manajerial dengan budaya organisasi dan job relevant informaton (JRI)
sebagai variabel pemoderasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kabupaten Badung. Disamping itu, penelitian ini dapat
memberikan kontribusi dalam kajian empiris bagi peneliti sejenis
maupun civitas akademika lainnya dalam rangka mengembangkan ilmu
pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.
2) Kegunaan Praktis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi instansi Pemerintah
Daerah Kabupaten Badung dalam pertimbangan dan manfaat bagi
pengambilan keputusan terkait anggaran.
1.5 Sistematika Penulisan
Sebagai arahan dalam memahami skripsi ini, penulis menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Bab ini mencakup mengenai teori atau konsep-konsep yang
relevan dan hasil penelitian terdahulu dan hipotesis penelitian.
Bab III : Metode Penelitian dan Hipotesis
11
Bab ini menguraikan desain penelitian, lokasi atau ruang
lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi
variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data,
populasi dan sampel, metode penentuan sampel, metode
pengumpulan data dan teknik analisis data yang digunakan
dalam membahas permasalahan yang diteliti.
Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini menyajikan data serta pembahasan berupa gambaran
umum, wilayah penelitian dan pembahasan hasil dari model
yang digunakan, yang merupakan jawaban dari permasalahan
yang ada.
Bab V : Simpulan dan Saran
Bab ini menguraikan simpulan dari keseluruhan hasil
penelitian dan disertakan pula saran-saran yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
12
Recommended