View
6
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
STRATEGI KOMUNIKASI PERUSAHAAN STARTUP DALAM
MENDAPATKAN SUBSCRIBER
(Studi Terhadap Channel Youtube Layaria)
(Skripsi)
Oleh :
Indra Prathama Putra
14161031087
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
STRATEGI KOMUNIKASI PERUSAHAAN STARTUP DALAM
MENDAPATKAN SUBSCRIBER
(Studi Pada Channel Youtube Layaria)
Startup adalah perusahaan atau bisnis yang belum lama terbentuk. Salah satu
startup yang berkembang sendiri adalah Layaria. Layaria adalah salah satu startup
bisnis local yang ada di Indonesia. Layaria merupakan official partner youtube
yang mendorong kreator untuk membangun karir melalui video online. Tidak
hanya itu, Layaria juga mendukung para kreator untuk mendapatkan sponsorship
deals dari berbagai brand atau event-event off air untuk membuat para kreator
tetap eksis berkarya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi strategi
komunikasi perusahaan startup Layaria dalam mendapatkan subscriber. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan pada
penelitian ini berasal dari kantor Layaria, yang memegang jabatan sebagai Public
Relations dan Creative Promotion. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
pengolahan dan analisis data di lakukan dengan analisis data
kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan bahwa
perusahaan Layaria menggunakan Strategi Komunikasi Pemasaran Era Digital
dalam Analisis SOSTAC. dimana perusahaan Layaria memiliki kerangka kerja
perencanaan yang dapat dipakai dan diterapkan untuk E-Marketing dan dapat
digunakan untuk mengembangkan produk maupun pemasaran pada perusahaan.
Selain itu dapat digunakan sebagai pedoman pembangunan aplikasi E-Marketing
dalam mendapatkan viewer dan subscribe channel youtube mereka sediakan.
Kata kunci: strategi komunikasi, startup, subscriber
ABSTRACT
COMMUNICATION STRATEGY OF LAYARIA STARTUP
COMPANIES IN GETTING SUBSCRIBERS
(Study On Channel Youtube Layaria)
A startup is a company or business that was recently formed. One startup that
develops itself is Layaria. Layaria is one of the local business startups in
Indonesia. Layaria is an official YouTube partner that encourages creators to build
careers through online video. Not only that, Layaria also supports creators to get
sponsorship deals from various brands or events off air to make creators continue
to exist. This study aims to analyze the communication strategy of Layaria startup
companies in getting subscribers.This research uses a qualitative method with a
descriptive approach. The informants in this study came from Layaria's office,
which held a position as Public Relations and Creative Promotion. Data collection
techniques in this study were carried out by means of observation, interviews and
documentation. Data processing and analysis techniques are carried out with
qualitative data analysis.Based on the results of research and discussion it was
found that Layaria companies use the Digital Age Marketing Communication
Strategy in SOSTAC Analysis. where the Layaria company has a planning
framework that can be used and applied for e-marketing and can be used to
develop products and marketing for the company. Moreover, it can be used as a
guideline for developing E-Marketing applications in getting viewers and
subscribing to the YouTube channel they provide.
Keywords: communication strategy, startup, subscriber
STARTEGI KOMUNIKASI PERUSAHAAN STARTUP DALAM
MENDAPATKAN SUBSCRIBER
(Studi Terhadap Channel Youtube Layaria)
Oleh :
Indra Prathama Putra
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA ILMU KOMUNIKASI
Pada
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakulutas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung
FAKULUTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis memiliki nama lengkap Indra Prathama Putra. Lahir di
kota Bandar Lampung pada tangga 10 Februari 1993. Merupakan putri dari Bpk.
Ariyadi dan Ibu Hodijah, sebagai anak pertama dari dua bersaudara.
Penulis menempuh pendidikan di TK AL-Azhar II Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 1999, SD AL-Azhar 1 Bandar Lampung yang diselesaikan
pada tahun 2005, SMP AL-Kautsar Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun
2008, dan SMA YP Unila Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2011.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur MANDIRI pada tahun
2012. Selama penulis menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai anggota HMJ Ilmu
Komunikasi sebagai anggota bidang PENYIARAN periode kepengurusan 2013-
2014, dan menjadi kepala bidang penyiaran periode kepengurusan 2014-2015.
Penulis mengabdikan ilmu dan keahlian yang dimiliki kepada masyarakat dengan
melaksanakan KKN di Desa Kanoman, Kecamatan Semaka Kabupaten
Tanggamus pada periode Januari 2017, serta melaksanakan PKL di stasiun TV
Nasional INDOSIAR.
MOTO
“Belajar dari kemarin, hidup untuk hari ini, berharap untuk
hari besok. ”
“Albert Einstein”
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah
yang kamu dustakan ?”
“QS. Ar Rahman : 55”
PERSEMBAHAN
Bismilahhirohmannirohim
Dengan menyebut nama Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Kupersembahkan sebuah karya kecilku ini untuk semua orang yang
kusayangi.....
Terimakasih untuk segala bantuan, doa, dan motivasi yang telah di
berikan.
SANWACANA
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan hidayah-
Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ STRATEGI
KOMUNIKASI PERUSAHAAN STARTUP DALAM MENDAPATKAN
SUBSCRIBER (Studi Terhadap Channel Youtube Layaria)” sebagai salah satu
persayaratan untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kata
sempurna dan tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Namun, penulis
berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini dengan kemampuan
dan pengetahuan yang penulis miliki, serta berkat bantuan dari berbagai pihak
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan dalam kesempatan ini, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Allah SWT, atas segala berkat, rahmat dan hidayah-Nya. Terima kasih atas
segala petunjuk dan kemudahan yang Engkau berikan selama mejalani segala
cobaan dalam hidupku. Terima kasih Engkau yang tidak pernah
meninggalkanku dalam kondisi apapun.
2. Bpk.Dr.Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Universitas Lampung
3. Ibu Dhanik S .S.Sos,M.Comn&MediaSt, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung,
terimakasih atas keramahan dan bantuan ibu selama ini.
4. Ibu Wulan Suciska, S.I.Kom., M. Si selaku sekeratis Jurusan Ilmu Komunikasi,
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Lampung, terima kasih atas
bantua
5. Bapak Ahmad Rudy Faridyan S.Sos., M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing dan memberikan
saya banyak ilmu dan pengetahuan baru yang bermanfaat dalam menyelesaikan
penelitian ini. Terima kasih atas segala keramahan, kesabaran serta keiklasan
bapak dalam membimbing saya selama ini.
6. Ibu Hestin Oktiani S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembahas. Terimakasih atas
kemurahan hati dan keramahan ibu, yang telah memberikan bimbingan,
perbaikan, kritik, dan saran yang sangat bermanfaat dalam menyelesaikan
penelitian ini. Bukan hanya sebgai pembahasa tetapi sebagai pembimbing saya
hinggi sampai di titik ini dan sudah memperlakukan saya sebagai anak sendiri
terima kasih banyak bu.
7. Seluruh dosen, staff, administrasi dan karyawan FISIP Universitas Lampung,
khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah membantu penulis selama
berkuliah dan penelitian ini dilakukan.
8. Kedua orang tuaku tercinta. Terimakasih atas segala bentuk dukungan yang
mama dan papa berikan untuk Indra. Terimakasih untuk semua doa kalian yang
tidak pernah putus sehingga Indra selalu diberikan kemudahan dan kebahagian
melimpah di dunia ini. Kasih sayang kalian selalu menjadi semangat Indra
untuk selalu membuat kalian bahagia dan bangga. Terimakasih telah mendidik
Indra untuk menjadi pribadi yang baik kepada semua orang, sederhana dan
selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.
9. Yossi Nuzulya, terima kasih banyak sudah selalu mensupport saya dalam
keadaan apapun dan sudah selalu mengigatkan saya untuk selalu kejar
tanggung jawab.
10. Sahabat terbaikku Ardi, Hanief, Putra, Pepy, Iko, Arfad, Daus, Egy, Cliff,
Jefry, Apin Terima kasih telah memberikan semangat dikala diri mulai putus
asa, dan selalu menjadi bagian paling berarti dalam hidup ini.
11. MJ, Kuncung, Ciprut, Cipeng, Aldi, Rein Hart, Terima kasih telah menjadi
bagian paling penting dari proses selama ini, Terima kasih sudah mengingatkan
saya atas semuanya.
12. Keluarga besar HMJ Ilmu Komunikasi, terima kasih telah di kasih kesempatan
menjalani proses untuk menemukan apa yang belum pernah saya dapatkan.
Terima kasih juga sudah di kasih kepercayaan untuk mengambil tongkat estafet
kepemimpinan dan di kasih tanggung jawab untuk terus memberikan kntribusi
bagi jurusan dan fakultas.
13. Kawan kawan 2013, Gagah, Sigit, Amsal dan semuanya terima kasih selalu
saya buat sibuk di dalam keadaan apaapun dan selalu siap untuk saya buat
sibuk, bukan hanya di dalam kampus tetapi di luar kampus juga selalu menjadi
penolong buat saya. Terima kasih semuanya.
14. Keluarga KKN dua duanya yang saya punya terimakasih telah menjadi
keluargaku sejak hari itu hingga hari ini dan selamanya, terimakasih telah
memberikan semangat tanpa batas dan doa tanpa henti. Begitu beratinya kalian
dihidupku.
15. Teman-teman Angkatan 2012 yang juga selalu memberikan kenangan
menyenangkan selama kuliah, terima kasih telah menjadi teman baik bagiku,
aku bersyukur bisa mengenal dan tertawa bersama kalian.
16. Keluarga baru saya yang saya bangun dari nol, UNILATV terima kasih banyak
kawan kawan dan keluarga saya di sana, terima kasih untuk pimpinan yang
sudah mempercayaan saya untuk membangun hal yang besar dan menjadi
pelopor dalam terbentuknya TV Pendidikan yang ada di dalam kampus kita
tercinta, membuat sejarah di hidup saya adalah hal paling berharga, terus
kuatkan pondasi yang ada skrng untuk kedepannya.
17. Almamaterku tercinta, Universitas Lampung. Terima kasih untuk segala
pembelajaran berharga di bangku perkuliahan yang telah membuatku menjadi
orang yang lebih baik.
Akhir kata, penulis berharap semoga penelitian ini bisa bermanfaat dan
memberikan keluasan ilmu bagi semua pihak yang telah membantu. Terimakasih
banyak untuk segala bentuk doa dan dukungan yang kalian berikan, semoga Allah
SWT yang maha pengasih dan maha penyayang membalas kebaikan kalian.
Bandar Lampung, 24 Oktober 2019
Penulis,
Indra Prathama Putra
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 7
2.2. Komunikasi Pemasaran ..................................................................... 11
2.3. Tujuan Komunikasi Pemasaran ......................................................... 12
2.4. Strategi Komunikasi .......................................................................... 13
2.4.1. Ruang Lingkup Strategi Komunikasi .................................... 13
2.5. Strategi Komunikasi Pemasaran Era Digital
Dalam Analisis SOSTAC .................................................................. 15
2.5.1. Ruang Lingkup Strategi Komunikasi .................................... 15
2.6. New Media ........................................................................................ 16
2.6.1. Ciri-Ciri Media Baru ............................................................. 17
2.7. Media Sosial ...................................................................................... 18
2.7.1. Karakteristik Media Sosial ..................................................... 20
2.7.2. Penggunaan Media Sosial ...................................................... 21
2.7.3. Tipe-Tipe Media Sosial.......................................................... 21
2.8. Media Sosial Youtube ....................................................................... 24
2.8.1. Fitur Konten Kreator Youtube .............................................. 26
2.8.2. Fitur Penonton Youtube ........................................................ 27
2.9. Kerangka Pikir ................................................................................... 27
ii
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian ................................................................................... 30
3.2. Metode Penelitian .............................................................................. 30
3.3. Fokus Penelitian ................................................................................ 31
3.4. Lokasi Penelitian ............................................................................... 31
3.5. Informan ............................................................................................ 31
3.6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 32
3.7. Teknik Pengolahan Data ................................................................... 33
3.8. Teknik Analisis Data ......................................................................... 34
3.9. Teknik Keabsahan Data .................................................................... 35
................................................................................ 37
4.1.1 Profil Perusahaan Layaria .................................................... 38
4.1.2 Profil Informan ..................................................................... 40
4.2. Hasil Wawancara ............................................................................. 42
4.3. Hasil Observasi ................................................................................ 52
4.4. Pembahasan ..................................................................................... 56
4.4.1 Analisis Tren Konten ............................................................. 56
4.4.2 Distribusi Konten .................................................................. 59
4.2.3 Konsistensi ............................................................................ 61
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 63
5.2. Saran ................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 8
4.1 Daftar Informan ......................................................................................... 40
4.2 Hasil Wawancara Informan ....................................................................... 42
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kerangka Pikir .......................................................................................... 29
4.1. Dennis Adhiswara ..................................................................................... 39
4.2. Profil Youtube Layaria ............................................................................. 53
4.3. Konten Gambreng (Main Game Bareng) .................................................. 53
4.4. Konten Sikat Trending .............................................................................. 54
4.5. Konten Kantor Layaria ............................................................................. 54
4.6. Konten Layaria Original (Short Film) ...................................................... 55
4.7. Konten Game Werewolf ........................................................................... 57
4.8. Konten Kantor Layaria ............................................................................. 58
4.9. Suasana Layaria Tancap ........................................................................... 60
4.10. Suasana Layaria Workshop ...................................................................... 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan startup di Indonesia cukup pesat. Setiap tahun bahkan setiap
bulan banyak founder-founder (pemilik) startup baru bermunculan. startup
adalah perusahaan atau bisnis yang belum lama terbentuk. Pada dasarnya
startup adalah pengimplementasian dari business plan dimana segala sesuatu
yang telah direncanakan dan diproyeksi dalam rencana bisnis dituangkan dan
direalisasikan dalam bentuk startup. Menurut Eric Ries, (2012:31) startup is a
human instution design that creat something new under condition extrem and
serenity. It doesn’t say about what size of the company or what sector of
industry, it just saywe’er trying to do instution building when we don’t know
what we don’t know.
Menurut dailysocial.net, sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari 1500
startup lokal yang ada di Indonesia. Potensi pengguna internet di Indonesia
yang semakin naik dari tahun ketahun tentunya merupakan suatu lahan yang
potensial untuk mendirikan sebuah startup. Banyak yang mengartikan startup
adalah sebuah sistem investasi bisnis yang akan menggerakan bisnis secar
2
otomatis. Namun startup itu lebih condong pada pembangunan sistem bisnis
era digital yang mana mengkaitkan dengan dunia online.
Salah satu startup yang berkembang sendiri adalah Layaria. Layaria adalah
salah satu startup bisnis lokal yang ada di Indonesia. Layaria merupakan
official partner youtube yang mendorong kreator untuk membangun karir
melalui video online. Layaria menyediakan studio, program konsultasi, dan
mentoring untuk pembentukan karakter para kreator. Layaria juga membantu
para kreator membentuk tim produksi yang solid mulai dari produser,
kameramen, penulis naskah, dan sebagainya. Tidak hanya itu, Layaria juga
mendukung para kreator untuk mendapatkan sponsorship deals dari berbagai
brand atau event-event off air untuk membuat para kreator tetap eksis berkarya.
Bersama Layaria para kreator juga akan di bantu dengan layanan-layanan
khusus sehingga mereka bisa memfokuskan diri secara sepenuhnya dalam
pembuatan konten online video.
Layaria merupakan multi channel network youtube pertama di Indonesia atau
terkenal dengan sebutan “MCM” yang kini bergerak sebagai wadah bagi para
kreator youtube Indonesia untuk bersama-sama menciptakan, membangun
atmosfir bisnis dan mendistribusikan karyanya melalui online video streaming
via youtube. Layaria menawarkan kesempatan kepada setiap kreator-
kreatornya untuk saling bekerjasama dalam mengembangkan (development),
memproduksi (production), mempromosikan (promotion), mendistribusikan
(distribution), serta menjual dan memasarkannya (sales & marketing).
3
Tidak hanya itu, Layaria bertujuan untuk meningkatkan kualitas video kreator-
kreatornya, meningkatkan kemampuan kreator-kreator online video baru di
Indonesia, serta menjadi jembatan antara brands dengan khalayak sesuai
dengan target marketnya melalui media online video.
Dalam hal ini Layaria lebih memfokuskan pada 1 platfrom yaitu youtube.
Youtube sendiri adalah sebuah media online berbasis video, dimana youtube
sendiri banyak sekali konten kreator di dalamnya tanpa terkecuali Layaria.
Konten kreator di youtube pasti mempunyai sebuah channel atau saluran,
dimana saluran itu adalah identitas para kreator untuk memberikan hasi-hasil
karya mereka di youtube. Beda halnya dengan social media yang lainnya,
youtube sendiri memberikan sebutan nama buat para pengikutnya atau
followers pada suatu saluran yaitu subscriber.
Alasan peneliti memilih Layaria sebagai objek kajian sendiri, karena saat
pertama kali Layaria mulai mengupload video pertama ke channel youtube
sendiri pada tanggal 26 Maret 2013. Melalui video pertama di youtube, Layaria
mendapatkan views hampir mendekati 5000 views, itu mungkin pencapaian
yang sangat bagus untuk sebuah channel youtube baru
(http://wearesocial/layaria-sebuah-startup-baru-yang-bombastis/, diakses pada
15 Juni 2017). Dengan adanya jumlah views yang banyak tersebut, mala
peneliti tertarik untuk membahas strategi yang ditempuh Layaria dalam bentuk
sebuah penelitian.
Salah satu factor yang dapat membut viral suatu konten video di youtube,
adalah subscriber. Subscriber adalah salah satu bagian penting dalam
4
menunjang sukses atau tidaknya bisnis dalam dunia video online terutama
youtube. Melalui subscriber, kita dapat mengetahui berapa jumlah yang
menonton video dan berapakali video kita di tayangkan melalui salah satu tools
yang terdapat di youtube yaitu creator studio. Subscriber juga membantu
dalam mengetahui segment pasar video yang kita buat, mulai dari demografi
dan rentan usia, dengan creator studio, kita juga dapat mengetahui kebiasaan
penonton kita, sehingga kita dapat mengetahui dari mana video kita
ditayangkan oleh para subscriber.
Dapat disimpulkan, subscriber dapat memudahkan kita dalam menjalankan
bisnis berbasis online video di youtube. Untuk menarik minat masyarakat agar
menjadi subscriber suatu channel tertentu diperlukan strategi komunikasi yang
baik. Dalam korelasi antara strategi komunikasi dengan dunia bisnis adalah
bahwa bisnis tidak dapat dijalankan secara maksimal melalui pengalaman
learning by doing saja. Meskipun akhirnya bisa, namum pencapaiannya
membutuhkan waktu reltif lama.
Bisnis juga membutuhkan keahlian-keahlian di luar penguasaan pasar, seperti
teknik memasarkan serta menjual yang baik. Tidak ada usaha/bisnis yang
menjadi besar secara langsung, hanya dengan disertai visi dan kemampuan
mengelola, konteksi inovasi atas produk/jasa membuka lapangan kerja baru.
Kemampuan menganalisis dan melihat peluang serta menjalankan bisnis yang
baru pada suatu industry, melainkan juga bagaimana citra dibentuk serta
bagaimana mempertahankan reputasi bisnis di masyrakat.
5
Dengan melihat pada pentingnya sebuah startup untuk memiliki strategi
komunikasi bahkan sebelum bisnis dijalankan dan atas urgensi para intergrasi
strategi komunikasi dalam mendapatkan subscriber yang menjadi latar
belakang maka peneliti tertarik unutk melakukan penelitian yang di beri judul
“Strategi Komunikasi Perusahaan Startup Dalam Mendapatkan
Subscriber (Studi Pada Channel Youtube Layaria).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
penelitian adalah bagaimana startegi komunikasi perusahaan startup Layaria
dalam mendapatkan subscriber?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diangkat, maka peneliti bertujuan menganalisi
strategi komunikasi perusahaan startup Layaria dalam mendapatkan
subscriber.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi
penelitian dalam kajian ilmu komunikasi, khususnya strategi
komunikasi bisnis startup terutama yang menggunakan ataupun
memanfaatkan teknologi internet.
2. Secara praktis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan dan
gambaran bagi perusahaan startup Layaria, maupun startup lain guna
mengembangkan dan meningkatkan strategi komunikasi dalam
mendapatkan subscriber dan memperbanyak views.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti menggunakan penelitian atau refrensi tentang strategi komunikasi
yang sebelumnya telah tersedia. Manfaat atau kegunan peneliti menggunakan
penelitian terdahulu adalah mempermudah dalam mendapatkan informasi
seputar strategi komunikasi.
1. Penelitian tentang strategi komunikasi sebelumnya telah di lakukan oleh
Ari Wibowo pada tahun 2016. Fokus penelitian yang di angkat adalah
bagaimana strategi komunikasi pemsaran dalam branding shout untuk
menghadapi competitor di Bandar Lampung. Hasil dari penelitian tersebut
adalah strategi komunikasi pemasaran brand shout menggunakan iklan,
penjualaan personal, humas, promotionpenjualan dan pemsaran langsung,
serta di tambah dengan tiga pendekatan, yaitu full strategi, push strategi,
dan profil strategi sebagai usaha dalam melakukan pemsaran dan
menghadapi competitor.
2. Skripsi yang disusun oleh Diandini Lulu Nasiti, Universitas Telkom yang
berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Foodstagrammer Dalam
Analisi SOSTAC (Studi Kasus Pada Akun Instagram Foodstagram
@Cafersto_bgd.)” pada tahun 2016 menunjukan bahwa adanya aktifitas
8
komunikasi pemasaran yang menggunakan sistem analisi SOSTAC dan
memberikan informasi lebih terperinci dan memberikan strategi
pemasaran dalam bentuk promosi kuliner Bandung kepada followes
lainnya.
3. Skripsi yang berjudul “Youtube Sebagai New Media: Pengaruh Terhadap
Masyarakat Indonesia Menurut Pemikirian Jean Baudlillard” pada tahun
2014 yang disusun oleh Eno Bening Swara. Pada skripsi ini menunjukan
bahwa sebagai New Media, youtube adalah media audio – visual yang
sering di konsumsi masyarakat Indonesia dengan kemampuan youtube
untuk mensimulasi dan menciptakan tanda, youtube akan berpengaruh
besar bagi masyarakat luas.
Berdasarkan penelitian yang menjadi refrensi ini, berikut adalah table perbedaan
mengenai tinjauan penelitian terdahulu berserta kontribusi bagi penelitian ini :
9
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul Penelitin Hasil Perbedaan Dengan Penelitian Yang
Akan Disusun
1 Ari Wibowo
(Universitas
Lampung
2016)
Strategi Komunikasi Pemasaran
Brand SHOUT Untuk Menghadapi
Competitor Di Bandar Lampung
(Studi Pada Brand SHOUT)
Adalah strategi komunikasi
pemasaran brand shout
menggunakan iklan, penjualan
personal, humas, promotion
penjualan dan pemasaran, serta
ditmabah dengan tig pendekatan
yaitu full strategi, push strategi, dan
profil strategi sebagai usaha dalam
melakukan pemasaran dan
menghadapi kompetiro.
Penelitian yang peneliti susun meneliti
tentang bagaimana strategi komunikasi
dalam perusahaan startup dalam
mendapatkan subscriber, sedangkan
penelitian terdahulu yang peneliti jadikan
refrensi meneliti tentang strategi
komunikasi pemasaran brnd shout untuk
menghadapi competitor di Bandar
Lampung.
2 Diandini Lulu
Nasiti
(Universitas
Telkom, 2016)
Strategi Komunikasi Pemasaran
Foodstagrammer Dalam Analisis
SOSTAC (Studi Kasus Pada Akun
Foodstagram @Caferesto_bgd).
Aktifitas komunikasi pemasaran
@Caferesto_bgd dengan
menggunakan sistem analisi
SOSTAC. Foodstagram di
@Caferesto_bgd lebih terperinci
menyusun dan memberikan strategi
komunikasi pemasaran dalam
bentuk promosi kuliner Bandung
kepada Followers.
Penelitian yang peneliti susun meneliti
tentang bagaimana strategi komunikasi
dalam perusahaan startup dalam
mendapatkan subscriber, sedangkan
penelitin terdahulu yang peneliti jadikan
refrensi meneliti tentang adanya
penggunaan media social, yaitu
instagram sebagai media promosi suatu
akun Instagram.
10
3 Eno Bening
Swara
(Universitas
Indonesia,
2014)
Youtube Sebagai New Media:
Pengaruhnya Terhadap Masyarakat
Indonesia Menurut Pemikiran Jean
Baudrillard
Hasil Penelitian menunjukan bahwa
sebagai New Media youtube adalah
media audio-visual yang sering
dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia dengan kemampuan
youtube untuk mensimulasi dan
menciptakan tanda youtube akan
berpengaruh besar bagi masyarkat.
Penelitian yang peneliti susun meneliti
tentang bagaimana strategi komunikasi
dalam perusahaan startup dalam
mendapatkan subscriber, sedangkan
penelitian terdahulu yang peneliti jadikan
refrensi meneliti tentang youtube sebagai
new media yang pengaruhnya terhadap
masyarakat Indonesia.
11
2.2 Komunikasi Pemasaran
Dalam menjalankan penyampaian pesan maka dibutuhkan komunikasi pemasaran
yang tepat, komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan
arus informasi tentang produk dari pemasar sampai pada konsumen. Pemasar
menggunakan iklan, pemasaran langsung, publisitas, promosi penjualan dan
penjualan langsung untuk memberikan informasi yang mereka harapkan dapat
mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. Sebaliknya, konsumen
menggunakannya dalam proses pembelian untuk menghimpun informasi tentang ciri
dan manfaat produk (Machfoedz, 2010: 16). Komunikasi pemasaran adalah proses
penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya
(offering) pada pasar sasaran. Perannya sangat vital mengingat peran komunikasi
dalan memfasilitasi hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dengan
pembeli prospektif. Berkat perkembangan ilmu pemasaran, tujuan komunikasi kini
tak lagi terbatas untuk mendorong pembelian pertama, namun juga memastikan
kepuasan paska pembelian meningkatkan kemungkinan terjadinya pembelian
berulang dan pembeli tersebut menjadi pelanggan yang loyal (Sulaksana, 2003: 21-
23).
Pemasaran digital adalah bentuk sesuatu yang relatif baru dan digunakan untuk
menggambarkan aktivitas pemasaran dengan menggunakan media komputer dan
telekomunikasi (Keeler dalam Prisgunanto, 2014: 194). Mempertimbangkan aspek
teknologi yaitu Internet ke dalam bauran komunikasi pemasaran sehingga muncul
interaktif / Internet marketing yaitu kegiatan dan program online yang dirancang
untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung meningkatkan
12
kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa. Dengan
keberadaan Internet sebagai media baru ini memberikan hawa baru pula pada dunia
komunikasi pemasaran (Belch dan Belch 2009: 22).
2.3 Tujuan Komunikasi Pemasaran
Komunikasi Pemasaran memiliki tujuan yang baik bagi kedua belah pihak yaitu
perusahaan dan konsumen, tujuan komunikasi pemasaran mencapai tiga tahapan
perubahan, yaitu (Kennedy dan Soemanegara, 2006: 119):
1. Perubahan pengetahuan: Dalam tahapan ini perusahaan memberikan
pengetahuan kepada kosumen tentang keberadaan produk, bentuk produk,
kegunaan produk, dan ditunjukan kepada siapa.
2. Perubahaan sikap: Perubahan sikap mengarah kepada keinginan konsumen
untuk mencoba produk. Pada tahap ini ditentukan oleh tiga komponen yaitu:
A. Efek kognitif yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu, yang
mengakibatkan perubahan pada aspek pengetahuan kepercayaan dan
keyakinan.
B. Efek afeksi yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu, yang
diharapkan adalah realisasi pembelian.
C. Efek konatif yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya,
yang diharapkan melakukan pembelian ulang.
3. Perubahaan perilaku: Perubahan perilaku dimaksudkan agar konsumen tidak
beralih pada produk lain dan terbiasa menggunakannya. Penerapan strategi dan
teknik komunikasi pemasaran harus tepat, karena harus disesuaikan dengan
13
karakteristik produk, segmen pasar yang dituju, tujuan pemasaran yang ingin
dicapai serta karakter dan kondisi perusahaan.
2.4 Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi mengandung suatu perencanaan dan manajemen komunikasi
serta adanya pendekatan-pendekatan. Manajamen komunikasi itu sendiri merupakan
bidang ilmu yang mempelajari bagaimana mengelola informasi untuk mencapai
tujuan berangkat dari fungsi-fungsi manajemen itu sendiri berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Dengan fungsi-fungsi inilah dalam
konteks komunikasi, pesan dikelola sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan
melalui aktivitas-aktivitas atau media komunikasi untuk mencapai sasaran (Suprapto,
2009: 132-133).
2.4.1 Ruang Lingkup Strategi Komunikasi
Menyatakan agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan dalam sebuah
program, maka harus mencakup beberapa hal yaitu (Quinn dalam Ruslan,
2002: 16):
1. Objektif yang jelas dan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk
mencapai pemahaman yang jelas, menentukan dan bisa mencapai
keseluruhan tujuan.
2. Memelihara inisiatif Strategi inisiatif menjaga kebebasan bertindak dan
memperkaya komitmen. Strategi mestinya menentukan langkah dan
menetapkan tindakan terhadap peristiwa.
14
3. Konsentrasi dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu dan
tempat yang menentukan.
4. Fleksibilitas strategi hendaknya diniatkan untuk bekerja dengan efektif
dalam situasi apapun.
5. Kepemimpinan strategi hendaknya memberikan kepemimpinan yang
memiliki komitmen dan tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pokok.
6. Kejuuran strategi hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan kerahasiaan
dan kecerdasan untuk menyerang lawan pada saat yang tidak terduga.
7. Keamanan strategi mestinya mengamankan seluruh organisasi dan pihak
yang berkepentingan.
2.5 Strategi Komunikasi Pemasaran Era Digital Dalam Analisis SOSTAC
2.5.1 Analisis SOSTAC
Analisis SOSTAC merupakan salah satu kerangka kerja perencanaan yang
dapat dipakai dan diterapkan untuk E-Marketing dan dapat digunakan untuk
mengembangkan produk maupun pemasaran pada perusahaan. Selain itu dapat
digunakan sebagai pedoman pembangunan aplikasi E-Marketing.
SOSTAC merupakan singkatan dari Situation, Objectives, Strategy, Tactics,
Action, dan Controlling yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari kajian
SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats). Kotler mengemukakan
pengertian SOSTAC adalah sebuah sistem sebagai dasar untuk melaksanakan
15
langkah-langkah dan menciptakan rencana pemasaran. Berikut ini adalah
beberapa dimensi SOSTAC, yaitu (Prisgunanto, 2014: 152):
1. Situation (dimana kita sekarang): Mengetahui berada pada bisnis
perusahaan atau organisasi sekarang ini. Apakah sudah dikenal, tahu atau
sudah akrab dengan publik. Tahap ini sebenarnya lebih memfokuskan
kepada pengukuran apakah perusahaan sudah memahami keadaan dan
lingkungan (pendekatan pada situasi dan kondisi lapangan atau medan
dalam melakukan kegiatan bisnis). Dengan mengetahui situasi pasar dan
pelanggan pada performa perusahaan sebelumnya, maka akan terukur
kekuatan dan kelemahan perusahaan dilihat dari sisi lingkungan sekitar.
2. Objectives (kemana kita akang melangkah): Biasanya dikaitkan dengan misi
dan tujuan perusahaan, baik jangka panjang, menengah atau pendek.
Pengukuran lebih mengarah kepada apakah tujuan perusahaan sudah dicapai
dan sudah sampai dimana. Tujuan komunikasi pemasaran lebih menyangkut
persoalan tingkat kesadaran pada brand atau merek pelanggan. Biasanya
dapat dilakukan uji coba merek, preferensi dan positioning produk untuk
mendapatkan gambaran pelanggan.
3. Strategy (bagaimana mencapai tujuan tersebut): Bagaimana kita dapat
mencapai tujuan dimaksud, biasanya lebih di jelaskan secara spesifik dalam
taktik-taktik kegiatan promosi, seperti periklanan, promosi penjualan, dan
kerja public relations. Keputusan strategi harus benarbenar diperhatikan dan
disesuaikan dengan waktu, biaya, keuangan dan kemampuan lain yang
dimiliki.
16
4. Tactics (perincian dari strategi): Taktik merupakan kumpulan dari detail-
detail strategi ini biasanya berisi tentang proses pengembangan dan
kreatifitas. Pada tahap ini diperlukan nilai seni dari penyusunan rancangan
komunikasi pemasaran, misalnya promosi inovatif, penjualan yang
menyenangkan pelanggan atau pameran yang sensasional.
5. Action (perincian dari taktik): Langkah yang diperlukan dalam
menempatkan sarana ke dalam pelaksanaan. Kegiatan internal perusahaan
mendukung dalam hubungannya dengan penyampaian komunikasi dan
pesan kepada publik bila di kaitkan dengan waktu.
6. Controlling (pengukuran dan pengawasan): Controlling (kontrol) untuk
mengetahui apakah strategi dan taktik pada target sudah cocok antara
perencanaan dengan operasional. Pemantauan dan pengendalian terhadap
pertanyaan apakah strategi sudah berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
2.6 New Media
Perubahan media lama ke media baru merupakan suatu inovasi, sesorang bisa
memanfaatkan media baru ini dengan sebebas yang dia inginkan didalam media baru
seorang pengguna menjadi admin atau pengurus untuk media baru yang dia gunakan.
Media baru didefinisikan secara luas dan menggambarkan proses perubahan media
yang konstan. Sejumlah besar manusia terlibat baik dalam produksi ataupun
konsumsi terhadap new media, seorang dengan komputer dan program multimedia
dapat menjadi seorang yang menciptakan media baru, perubahan teknologi yang
terus menerus berkembang menjadi pengaruh besar terhadap suatu produksi dan
17
konsumsi media, dibandingkan dengan pengaruh yang didapat dari masyarakat itu
sendiri (Stewart & Kowaltzke, 2008: 23).
Perubahan-perubahan penting yang berhubungan dengan media baru, yaitu
(McQuail, 2010: 144):
1. Digitalisasi dan konvergensi semua aspek dari media.
2. Interaktivitas dan konekvitas jejaring yang meningkat.
3. Mobilitas dan delokasi pengiriman serta penerimaan (pesan).
4. Adaptasi publikasi dan peran-peran khalayak.
5. Munculnya beragam bentuk baru dari media “gateway”, yaitu pintu masuk
untuk mengakses informasi pada web atau mengakses web itu sendiri.
6. Fragmentasi dan kaburnya ‘institusi media’
2.6.1 Ciri – Ciri Media Baru
Ciri-ciri utama yang menandai perbedaan antara media baru dengan media
lama (konvensional) berdasarkan perspektif pengguna yaitu (McQuail, 2011:
144):
1. Interactivity: Ditunjukan oleh rasio respon atau inisiatif dari sudut pandang
pengguna terhadap ‘penawaran’ dari sumber/pengirim (pesan).
2. Social presence (sociability): Dialami oleh pengguna, kontak personal
dengan orang lain dapat diciptakan melalui penggunaan sebuah media
(baru).
18
3. Media Richness: Jangkauan dimana media dapat menjembatani kerangka
referensi yang berbeda, mengurangi ambiguitas, memberikan lebih banyak
petunjuk, melibatkan lebih banyak indra, dan lebih personal.
4. Autonomy: Seorang pengguna dapat merasakan kendali atas konten dan
penggunaan, mandiri dari sumber.
5. Playfulness: Digunakan untuk hiburan dan kesenangan, sebagai lawan dari
sifat fungsi dan alat.
6. Privacy: Diasosiasikan dengan pengguna media dan isi konten yang dipilih.
7. Personaliztion: Tingkatan dimana konten dan pengguna media menjadi
personal dan unik.
2.7 Media Sosial
Dengan kehadiran media sosial digunakan sebagai media untuk mempublikasikan
konten-konten, konten itu berisi profil, aktifitas, dan pendapat atau umpan balik dari
para pengguna media sosial sebagai media yang memberikan ruang bagi interaksi
antara pemelik akun dengan pengguna media sosial.
Media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna
yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi.
Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang
menguatkan hubungan antara pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial (Van
Dijk dalam Nasrulloh, 2015: 11).
19
Media sosial adalah mekanisme penyiaran dari sebuah banyak model, yang berakar
dalam percakapan antara penulis, publik, dan media menggunakan pers. Media sosial
adalah demokratis informasi, mengubah orang dari pembaca konten menjadi penerbit
konten. Hal ini adalah pergeseran dari mekanisme siaran menjadi model banyak
saluran, yang berakar dari percakapan antara penulis, orang, dan rekan-rekan. Media
sosial menggunakan “konsep banyak orang” agar dapat terhubung dengan informasi
secara bersama-sama (Dave Evans, 2008: 33).
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam media sosial (Dave Evans, 2008:
34):
1. Media sosial melibatkan sejumlah saluran sosial yang berbeda dan
khususnya saluran sosial online, seperti media tradisional menggunakan
beberapa saluran yang berbeda.
2. Media sosial berubah dari waktu ke waktu. Masuknya Wikipedia akan terus
berkembang sebagai pemahaman kolektif kita dan penerimaan atas apa yang
merupakan “media sosial” berkembang.
3. Media sosial adalah, partisipatif: “masyarakat” dianggap bagian dari proses
kreatif atau kekuatan yang menghasilkan konten.
Berdasarkan teori di atas, dengan adanya media sosial mempermudah kita
dalam melakukan aktivitas yang sifatnya dua arah dalam bentuk pertukaran,
saling berkenalan, dan kolaborasi yang kontennya bisa dalam bentuk tulisan,
audio, dan visual tergantung kreatifitas dari pengguna media sosial. Media
sosial merupakan bentuk percepatan komunikasi, tidak seperti media
20
tradisional atau media massa, yang dimana hanya dibagikan sebuah konten
secara luas melalui saluran media yang dia miliki, konten yang dibuat
disesuaikan dengan pemilik media tersebut, tetapi para konsumen media,
pembaca, pemirsa, pendengar tidak memungkinkan dalam berpartisipasi dalam
penyebaran konten dan pengembangan konten. Media sosial merupakan solusi
untuk memperkuat komunikasi yang tercipta menjadi dua arah dan
memberikan umpan balik yang cepat.
2.7.1 Karakteristik Media Sosial
Media sosial ada karena media baru, media sosial sendiri memiliki perbedaan
dengan media tradisional atau media massa. media sosial mempunyai beberapa
karakteristik khusus, diantaranya (Hadi Purnama, 2011: 116):
1. Jangkauan (reach): Daya jangkauan media sosial dari skala kecil hingga
khalayak global.
2. Aksebilitas (accessibility): Media sosial lebih mudah diakses oleh publik
dengan biaya yang terjangkau.
3. Penggunaan (usability): Media sosial relatif mudah digunakan karena tidak
memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.
4. Aktualitas (immediacy): Media sosial dapat memancing respon khalayak
lebih cepat. 5) Tetap (permanence): Media sosial dapat menggantikan
komentar secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.
Dari penjabaran teori diatas fleksibilitas media sosial menjadi salah satu alasan
semakin berkembangnya media sosial, yang tidak hanya dari konten yang
21
disajikan atau kreatifitas penggunanya tetapi inovasi yang terus berkembang
dari media sosial itu sendiri.
2.7.2 Penggunaan Media Sosial
Bahwa terdapat 4C dalam mengoperasikan media sosial, diantaranya (Brian
Solis, 2010: 263):
1. Context: Bagaimana membentuk sebuah pesan atau informasi.
2. Communication: Cara berbagi cerita atau informasi yang meliputi cara
mendengarkan, merespon, dan menumbuhkan.
3. Collaboration: Kerja sama antara pengguna social media untuk membuat hal
baik yang lebih efektif dan efisien.
4. Connection: Pemeliharaan hubungan yang terbina.
Media sosial dalam penggunaannya memudahkan kita dalam membagikan
postingan dan berinteraksi antara pengguna lain. Media sosial ini sangat
bermanfaat bagi orang – orang yang mempunyai minat bisnis melalui dunia
digital.
2.7.3 Tipe – Tipe Media Sosial
Media sosial merupakan media baru yang memiliki banyak tipenya, di masa
yang semakin berkembang dan jangkauan yang semakin berkembang di era
jejaring sosial melibatkan budaya yang berbeda-beda. Ketertarikan, etnis, usia,
grup, konten berbagi, dan tipe hubungan sosial. Sebagian besar komunitas
terbuka tapi sebagian adalah klub eksklusif seperti selebriti, pemimpin bisnis,
22
atau terhadap penilaian sesuatu yang indah. Jenis-jenis situs tersebut termasuk
yang tertera dibawah ini (Stewart dan Kowaltzke, 2008 410-411):
1. Komunitas sosial: Situs ini dianggap sebagai jejaring sosial yang
sesungguhnya. Situs ini menampilkan kemudahan untuk terhubung kepada
teman atau orang-orang yang diminati atau latar belakang. Banyak
kedudukan ketertarikan situs jejaring sosial yang memenuhi kategori-
kategori tersebut.
2. Content sharing sites: Situs konten berbagi menyediakan pengguna
mengunggah konten untuk berbagi kepada semua user didalam situs
tersebut. Akan tetapi khusus kepada yang terhubung pada sosial media
tersebut. Akan tetapi khusus kepada yang terhubung pada sosial media
tersebut. Hal hal tersebut merupakan salah satu yang paling popular (dan
bernilai komersial). Aplikasi jejaring sosial bertujuan untuk menyediakan
hiburan Instant melalui unggahan pengguna berupa video, audio, photo
karya seni atau tulisan.
3. Professional communities: Komunitas profesional menampilkan untuk
terhubung secara profesional dengan pekerjaan satu dan lainnya dan dapat
berdiskusi terhadap isu industri. Pada contohnya, Linked in, Matched
professional terhadap pekerjaan berdasarkan profil, lokasi dan koneksi
social menunjukkan kepada orang yang diketahui dan berpeluang
mendapatkan pekerjaan terbaik.
4. Fan network: Jejaring fans (penggemar) menghubungkan fans melalui
pengagum berbagi bagi masing-masing individu, khususnya seperti pelaku
23
film dan bintang musik atau tipe film, musik, karya tulis atau karya seni.
Popularitas diperoleh melalui rekomendasi. Dibandingkan menunggu untuk
perusahaan studio rekaman untuk melakukan promosi mereka ke audiens
yang lebih besar, film yang belum dikenal atau pelaku musik dan menjadi
terkenal melalui fan networks.
5. Motivational sites: Situs motivasi menfasilitasi penggunanya antar sesama
pengguna yang sama-sama mendukung, mereka memperoleh tujuan.
Berbagi masalah kesulitan atau berbagi pengalaman kepada anggota lainnya
yang membutuhkan motivasi. Salah satu contoh situs pertama adalah Peer
Trainer, yang menyediakan virtual environment untuk penurunan berat
badan dan fitness support.
6. Shopping sites: Jejaring sosial berbelanja menyediakan lebih dari produk
atau situs review website termaksud filter rekomendasi melalui jejaring
sosial dengan kesamaan ketertarikan dan kebiasaan pembelian.
7. News and sport sites: Situs Fans Grup Olahraga hingga komunitas dan
tampilan cerita olahraga. Hal tersebut secara normal mempromosikan
konten berita, berdasarkan rekomendasi pengguna, berdasarkan berita yang
terngah populer dan distribusi hal tersebut melalui saluran jejaring social.
8. Social bookmarking sites: Situs sosial bookmarking menyediakan pengguna
lainnya untuk melihat internet bookmarks. Situs Social bookmarking
menggabungkan sesuatu mesin pencari tidak dapat bersaing dengan aspek
manusia.Tidak menjaring melalui hasil mesin pencari. Padahal, konten yang
24
relevan direkomendasikan oleh teman dan individu yang memilki pikiran
yang sama.
9. Blogs: Blogs atau web blogs adalah website dimana pengguna biasa
memberikan opini dan penjelasan serta menulis tentang pengalaman
mereka, karena mereka berada dalam diari atau jurnal. Blogs juga beraksi
sebagai arsip sosial bagi penulis.
10. Reunion sites: Beberapa jejaring sosial orisinil adalah situs reunian seperti
teman sekolah atau tema sekelas. situs-situs tersebut membuat pengguna
kembali berkomunikasi dengan mereka yang hilang kontak.
11. Dating sites: Jejaring sosial kencan ini tidak mengharuskan pihak ketiga
untuk memulai koneksi. Jejaring sosial memiliki aspek pada situs, termasuk
profil, dan daftar pertemanan yang digunakan untuk mencari cinta satu sama
lain.
12. Online worlds and massively multiplayer online roleplaying games
(MMOs): Kebanyakan penggunan jejaring sosial bersifat seperti :
komunitas pertemanan dan kelompok.
2.8 Media Sosial Youtube
Youtube adalah sebuah media online berbasis video, dimana Youtube sendiri banyak
sekali conten creator di dalamnya. Conten creator di Yotube pasti mempunyai sebuah
channel atau saluran dimana saluran itu adalahidentitas para creator untuk
memberikan hasil – hasil karya mereka di Youtube. Beda hal nya dengan social
25
media yang lainnya, youtube sendiri memberikan sebutan nama buat para
pengikutnya atau followersnya pada suatu saluran yaitu subscriber.
Youtube sendiri didirikan pada bulan Februari 2005 oleh 3 orang mantan karyawan
PayPal, yaitu Chad Hurley, Steve Chen Dan Jawed Karim. Pada awalnya kantor pusat
Youtube terletak di lantai atas sebuah restoran Pizza dan Restoran Jepang di San
Mateo, California. Video awal yang pertama kali di upload di Youtube berjudul “Me
at The Zoo”. Menampilkan Jawed Karim di kebun binatang San Diego.Hingga saat
ini video tersebut masih dapat disaksikan di Youtube.
Youtube meluncurkan Beta test pada bulan Mei 2005, 6 bulan sebelum official
launching yang dilaksanakan pada bulan November 2005. Pada bulan Juli 2006 atau
8 bulan setelah diresmikan, tercatat 65000 video baru di upload ke situs Youtube
setiap harinya, dengan 100 juta views per hari. Pada bulan Oktober 2006, Google Inc
membeli Youtube senilai 1.65 miliar US Dollar. Pada tahun 2007 Youtube telah
mengkonsumsi Bandwidth menyamai besarnya Bandwidth keseluruhan internet di
dunia pada tahun 2000. Pada bulan juni 2008 majalah forbes memberitakan bahwa
pendapatan Youtube selama tahun 2008 diperkirakan mencapai 200 juta US Dollar.
Pada tahun 2008 Youtube mendapatkan penghargaan George Foster Peabody Award
dank arena telah menjadi “Speakers Corners” dan ikut berjasa dalam pengembangan
demokrasi dan kebebasan berpendapat. Saat ini Youtube menjadi situs online video
provider paling dominan di Amerika Serikat, bahkan mungkin dunia, dengan
menguasai 43 persen pasar. Diperkirakan 20 jam durasi video di upload ke Youtube
setiap menitnya dengan 6 miliar views per hari.
26
2.8.1 Fitur Konten Kreator Youtube
Adapun fitur-fitur yang di sediakan youtube bagi konten kreator
(https://support.google.com/youtube/answer/2498474?hl=id) yaitu :
1. Monetisasi: Jika memenuhi kriteria monetisasi, Anda dapat mengaktifkan
monetisasi untuk menghasilkan uang dari iklan di video.
2. Video yang berdurasi lebih lama: Setelah akun diverifikasi, Anda dapat
mengupload video berdurasi lebih dari batas 15 menit.
3. Link ke situs eksternal: Gunakan kartu dan layar akhir di video untuk
menautkan ke situs merchandise dan crowdfunding yang disetujui.
4. Thumbnail kustom: Upload thumbnail kustom untuk video Anda.
5. Pengajuan Banding Content ID: Ajukan banding atas sengketa Content ID
yang ditolak.
6. Video pribadi dan tidak publik: Buat video Anda menjadi tidak publik dan
bagikan video pribadi Anda.
7. Live streaming: Pelajari cara membuat acara live streaming.
8. Playlist bersambung: Kelompokkan video ke dalam playlist bersambung
untuk membantu penonton menemukannya.
9. Sesuaikan tata letak channel: Sesuaikan tata letak channel dengan banner
brand dan cuplikan channel.
10. Siaran Hangouts: Anda dapat membuat acara Siaran Hangouts live.
27
2.8.2 Fitur Penonton Youtube
Adapun fitur-fitur yang di sediakan youtube bagi para penontonnya
(https://support.google.com/youtube/answer/2498474?hl=id) yaitu :
1. Subscribe/Unsubscribe : Sistem sosial di dalam Youtube untuk
berlangganan melihat atau tidak berlangganan melihat konten dari channel
konten kreator yang di inginkan.
2. Like/Dislike : Yotube memiliki sebuah fitur tanda like atau dislike yang
fungsinya penanda bahwa penonton youtube menyukai atau tidak menyukai
konten yang di unggah oleh konten kreator di youtube.
3. Comment : Penonton youtube dapat berkomentar dalam konten video yang
di tonton.
4. Share : Konten video youtube dapat di bagi melalui media sosial lainnya
seperti Facebook, Twitter, Google Plus, Tumblr, Blogger, Pinterest,
Linkind, dan Email.
2.9 Kerangka Pikir
Mempromosikan bisnis melalui media online dapat dilakukan dalam berbagai cara.
Mulai dari strategi promosi yang berbayar sampai cara berpromosi yang gratisan
seperti yang dapat dimanfaatkan para blogger untuk mengenalkan situs mereka
kepada khalayak ramai. Sebut saja promosi produk melalui iklan baris, promosi,
promosi melalui email marketing, melalui sosial networking (jejaring sosial), sampai
menggunakan video sebagai alat promosi sepeti di Youtube.
28
Youtube merupakan salah satu situs jejaring sosial berbasis web video sharing
(berbagi video) yang paling popular saat ini. Menjadikan video sebagai media
promosi tentunya pilihan tepat bagi para pelaku bisnis apa lagi pada era digital
sekarang ini. Metode ini cukup efektif untuk menarik minat konsumen untuk
mengenal dan melihat produk dan jasa yang ditawarkan dengan cara yang lebih
modern. Banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bisnis digital atau online salah
satunya Layaria yang merupakan perusahaan startup dalam konten video yang
mencari pasar atau konsumen melalui jejaring sosial Youtube tentu diperlukan
strategi komunikasi dalam pemasarannya mendapatkan konsumen yang didalam
youtube bisa disebut subscriber. Oleh itu penelitian ini berfokus pada bagaimana
strategi komunikasi perusahaan startup Layaria dalam mendapatkan subscriber
dengan menggunkan teknik Analisis SOSTAC.
29
KERANGKA PIKIR
Gambar 2.1. Kerangka Pikir
Channel Yotube Layari
Strategi Komunikasi Pemasaran
(Suprapto, 2009)
Strategi Komunikasi Pemasaran Era
Digital dalam Analisis SOSTAC
(Prisgunanto, 2014)
Situation:
Dimana kita
sekarang
Objectives:
kemana kita
akan
melangkah
Strategy:
Bagaimana
mencapai
tujuan
tersebut
Tactics:
Perincian
dari strategi
Action:
Perincian
dari taktik
Controlling:
Pengukuran
dan
pengawsan
Subscriber
Strategi Komunikasi Perusahaan
Startup Dalam mendapatkan subscriber
(studi pada channel youtube layaria)
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskreptif. Penelitian deskriptif
adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang
tertentu secara faktual dan cermat. Melalui metode deskriptif, kita
menghimpun data, menyusun secara sistematis, faktual dan cermat (Rakhmat,
1995: 22-27).
3.2 Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Dimana fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang
fungsi, makna, dan bentuk ungkapan larangan. Metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan
maupun tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati. Dengan
kata lain, penelitian ini di sebut penelitian kualitatif karena merupakan
penelitian yang tidak mengadakan perhitungan (Moleong, 2005:34).
31
Penelitian menekanan catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap,
dan mendalam yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung
penyajian data. Peneliti berusaha menganalisis data dengan semua kekayaan
wataknya yang penuh nuansa, sedekat mungkin dengan bentuk aslinya seperti
pada waktu dicatat.
3.3 Fokus Penelitian
Penelitian ini akan di fokuskan pada bentuk atau cara yang di gunakan channel
youtube Layaria dalam mendapatkan subscriber menggunakan strategi
komunikasi. Cara menerapkan strategi komunikasi yang efektif selanjutnya
akan di analisis sehingga ditemukan konsep strategi komunikasi yang di
gunakan channel youtube Layaria dalam mendapatkan subscriber.
3.4 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan peneliti ambil informasinya adalah startup Layaria
yang merupakan sebuah startup yang berisikan kumpulan creative user yang
di kumpulkan kemudian di tayangkan dalam sebuah channel youtube milik
startup. Startup Layaria sendiri mempunyai kantor fisik yang bertempat di
Jakarta, dimana peneliti akan mengambil data dan informasi yang di butuhkan
untuk menyusun penelitian ini.
3.5 Informan
Informan yang peneliti pilih akan diseleksi menggunakan teknik pemilihan
informan snowball, dimana pengambilan informan akan berakhir jika data
yang digunakan dianggap telah memenuhi infromasi yang dicari atau telah
jenuh. Menurut Spradley dalam Moleong (Moleong, 2011 : 98), informan harus
32
memilik beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan, adapun informan yang
sudah peneliti pilih adalah sebagai berikut:
1. Yonathan Lim sebagai Channel Manager di Layaria.
2. Rizak Mukhafidin sebagai Creative Manager di Layaria.
3. Innes Sah Putri sebagai Content Produser di Layaria
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka digunakan teknik
pengumpulan data melalui :
1. Wawancara Mendalam
Teknik wawancara digunakan untuk mengungkap keterangan dari
responden dengan menggunakan wawancara mendalam (indepth
interview). Sebelum wawancara di mulai, penulis menceritakan
terlebih dahulu pokok-pokok penelitian, kemudian subyek penelitian
dibiarkan bercerita tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
topik penelitian.
2. Observasi
Dilakukan dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian untuk
mendapatkan data atau fakta-fakta yang berkaitan dengan
permasalahan yang di butuhkan dalam penyusunan skripsi ini. Proses
pengamatan direncanakan peneliti melakukan penyesuaian dengan
jadwal dan keluangan waktu dari informan yang akan di mintai
keterangan.
33
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang di rekam.
Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
berupa foto, gambar, dan arsip-arsip dokumentasi selama proses
wawancara dan observasi.
3.7 Teknik Pengolahan Data
Penelitian yang di lakukan yaitu bersifat kualitatif, berpendapat bahwa
penelitian kualitatif adalah data yang digambarkan dengan kata-kata atau
kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
Dengan analisis kualitatif ini diharapkan dapat menjawab dan memecahkan
masalah dengan melakukan pemahaman dan pendalaman secara menyeluruh
dan untuk dari objek yang di teliti guna mendapatkan kesimpulan sesuai
dengan kondisi (Arikunto 2006:48).
1. Reduksi Data
Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, mengabstrakan, dan transformasi data kasar yang
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data
dilakukan selama penelitian berlangsung. Cara yang di pakai dalam
reduksi data ini dilakukan dengan seleksi ketat dari ringkasan atau
uraian singkat dan menggolongkan kedalam suatu pola yang lebih
luas.
34
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan analisi data.
Adapun data yang di peroleh darik teknik observasi disajikan dalam
bentuk uraian melengkapi penjelasan dari data yang di peroleh dari
wawancara. Penyajian data di batasi sebagai sekumpulan informasi
yang tersusun dan memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan serta cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid.
Penyajian data di lakukan dengan menggunakan kalimat-kalimat yang
berisi penjelasan atau analisi terhadap hal-hal yang di bahas dalam
penelitian.
3. Verifikasi
Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan
kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan. Kesimpulan juga
di verifikasi selama penelitian berlangsung. Dalam penelitian
kualitatif, prinsip pokok teknik analisanya ialah mengolah dan
menganalisa data-data yang terkumpul menjadi data ayng sistematik,
teratur, terstruktur dan memounyai makna.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah
data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian
angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur klasifikasi.
35
Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara observasi, wawancara,
intisari dokumen, pita rekaman dan biasanya di proses terlebih dahulul sebelum
siap digunakan melalui pencatatan pengetikan, penyutingan, atau alih tulis,
tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata – kata yang biasanya di susun
ke dalam teks yang diperluas, dam tidak menggunakan perhitungan matematis
atau statistika sebagai alat bantu analisis.
Kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan,
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi.
Terjadi secara bersamaan berarti reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimupan/verifikasi sebagai sesuatu yang saling jalin menjalin. Merupakan
proses siklus dan interaksi pada saat sebelum, selama, dan sesudah
pengumpulan data dalam bentuk sejajar yang membangun wawasan umum
yang disebut “analisis” (Ulber Silalahi, 2009:339).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif mencakup
transkip hasil wawancara, reduksi data, analysis, interpretasi data dan
triangulasi. Dari hasil analisis data yang kemudian dapat di tarik kesimpulan.
3.9 Teknik Keabsahan Data
Teknik keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi. Ada
beberapa macam teknik triangulasi data, yaitu :
1. Triangulasi Sumber
Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu
infromasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Misalnya
membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara
36
2. Triangulasi Waktu
Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia,
karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Karena peneliti
perlu mengadakan observasi tidak hanya satu kali.
3. Triangulasi Teori
Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipandu. Unutk
diperlukan rancangan risset, pengumpulan data, dan analisis data yang
lengkap supaya hasilnya komprehensif.
4. Triangulasi Metode
Usaha mengecek keabsahan data atau keabsahan temuan riset,
triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari
satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan triangulasi dengan
metode sumber.
Triangulasi sumber menurut Spardley dalam Moleong (Moloeng,
2011:98), membandingkan atau menegcek ulang derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh dari sumber berbeda. Misalnya
membandingkna hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada bab ini didapati hasil yang berasal dari wawancara terhadap ketiga
informan. Hasil penelitian ini didapat setelah melakukan penelitian dengan
observasi langsung dan wawancara mendalam dengan informan sesuai dengan
fokus penelitian dalam pedoman wawancara. Adapun kesimpulan dari
penelitian ini adalah :
Kesimpulan pada penelitian ini bahwa perusahaan Layaria menggunakan
Strategi Komunikasi Pemasaran Era Digital Dalam Analisis SOSTAC. Dimana
perusahaan Layaria memiliki kerangka kerja perencanaan yang dapat dipakai
dan diterapkan untuk E-Marketing dan dapat digunakan untuk
mengembangkan produk maupun pemasaran pada perusahaan. Selain itu dapat
digunakan sebagai pedoman pembangunan aplikasi E-Marketing dalam
mendapatkan viewer dan subscribe channel youtube mereka sediakan.
Pada Analisis Situation, perusahaan Layaria lebih memfokuskan platfrom
youtube agar mudah terintegrasi ke semua social media sehingga situasi ini
sendiri mampu menghidupi circle nya sendiri melalui adsense atau pendapatan
uang bagi perusahaan.
64
Pada Analisis Objectives Perusahaan Layaria dalam menentukan langkah
kongkritnya selalu konsisten dalam pembuatan konten yang relat dengan
penonton dan beradaptasi dengan trend yang ada, lalu distribusi kontenserta
konsisten dalam pembuatan konten di platform youtube.
Pada Analisis Strategy perusahaan Layaria melakukan pelaksanaan ide atau
rencana yang sudah di buat Dimulai dari membuat timeline untuk ide tersebut,
menyusun kru produksi, lalu menjalankan kegiatan produksi sesuai timeline.
Pada Analisis Tactic Perusahaan Layaria menangani hal hal yang tidak sesuai
rencana awal biasanya melakukan terhadap ide yang sudah di eksekusi dan
menerapkan cara baru yang lebih efektif di ide ide berikutnya.
Pada Analisis Action Perusahaan Layaria melakukan promosi agar para viewers
men subscribe channel youtube Layaria dengan melalui social media seperti
facebook, twitter, dan juga berkolaborasi dengan creator lain.
Pada Analisis Controlling Perusahaan Layaria selalu mengatur jadwal meeting
tetap Layaria setidaknya satu kali dalam setiap awal bulan untuk menggontrol
aktivitas viewer dan subscribe channel youtube yang mereka sediakan.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memiliki beberapa saran
yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut :
1. Untuk Layaria agar lebih memperhatikan tentang situasi dan kondisi di
youtube, harus lebih pahan tentan analisis sosial media yang dimana
algoritma youtube yang berubah – ubah setiap saat yang sangat
dibutuhkannya tenaga ahli dalam analisi sosial media, dan juga harus
65
selalu membaca apa mau viewers serta selalu melakukan interaksi dengan
para subscriber karna itu adalah bagian dari analisis sederhana yang di
lakukan.
2. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat mencari teori – teori dan metode
yang lebih mudah dalam melihat komunikasi yang ada pafa platform sosial
media terutama youtube, karena masih jarang sekali penelitian yang
mengacu pada new media seperti youtube terutama, dan agar memperkaya
dan mempertajam penelitian tentang komunikasi di platform digital.
3. Untuk yang ingin memulai membuat channel youtube, sebenarnya lebih
lagi di perhatikan tentang bagaimana algoritma youtube yang sedang
berjalan, mulai dari analisi yang lagi trending atau melihat video – video
yang memang berpotensi untuk di kunjungin para viewers, dan selalu
membuat hal yang berbeda dari biasanya hingga yang paling penting untuk
awal membuat channel youtube ya itu konsistensi yang harus di jaga,
karena selama kita konsistensi dalam membuat video membantu kita
dalam publishing konten konten yang akan kita buat.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arifin, Zainal. 2012. Penenlitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Belch, George E., Belch, Michael A. 2009. Advertising and Promotion: An
Integrated Marketing Communication Perspective. 8th Edition. New York:
McGraw-Hill.
Buchari Alma. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Cetakan 5.
Bandung: CV. Alfabeta.
Cutlip, Scott M. Allen H, Center. Broom, Glen M. 2005. Effective Public Relations.
Edisi 8. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Djaslim Saladin. 2006. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,
Pelaksanaan dan Pengendalian. Edisi Ketiga. Bandung : CV. Linda Karya.
Efendy, Onong Uchana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Evans, Dave. 2008 Social Media Marketing An Hour A Day. Canada: Wiley
Publishing, Inc.
Kennedy, John. E & R Dermawan Soemanagara. 2006. Marketing Communication
Taktik dan Strategi. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer (kelompok Gramedia
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi Milenium. Jakarta:
Prehallindo.
Machfoedz, Mahmud. 2010. “Komunikasi Pemasaran Modern”, Cetakan Pertam.
Cakra Ilmu, Yogyakarta.
McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta:
Salemba Humanika
Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kulitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nasrullah. 2014. Etika dn Hukum Keperawatan untuk Mahasiswa dan Praktisi
Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media
Prisgunanto, Ilham. 2014. Komunikasi Pemasaran Era Digital. Jakarta: Prisani
Cendikia.
Ries, Eric. 2011. The Lean Startup: How Today's Entrepreneurs Use Continuous
Innovation to Create Radically Successful Businesses. New York: Fletcher &
Company.
Ruslan, Rosady. 2002. Manajemen Humas dan Komunikasi, Konsepsi, dan
Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
____________. 2005. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Solis, Brian. 2010. Engage: The Complete Guide for Brands and Business to Build,
Cultivate, and Measure Success in the New Web. New Jersey: John Wiley &
Sons Inc.
Stewart Colin dan Adam Kowaltzke. 2008. Media New Ways and Meaning. Milton:
Jhon Wiley & Sons
Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relation Perusahaan. Bandung: Nuansa.
Sulaksana. 2003. Integrated Marketing Communications; Teks dan Kasus.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS.
Suprapto, 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta :Edisi V. Cetakan ketujuh
Skripsi
Wibowo, Ari. 2016. Strategi Komunikasi Pemasaran Brand SHOUT Untuk
Menghadapi Competitor Di Bandar Lampung. Bandar Lampung: Universitas
Lampung.
Nasiti, Diandini Lulu. 2016. Strategi Komunikasi Pemasaran Foodstagrammer
Dalam Analisis SOSTAC (Studi Kasus Pada Akun Foodstagram
@Caferesto_bgd). Bandung: Universitas Telkom.
Swara, Eno Bening. 2014. Youtube Sebagai New Media: Pengaruhnya Terhadap
Masyarakat Indonesia Menurut Pemikiran Jean Baudrillard. Depok:
Universitas Indonesia.
Purnama, Hadi. 2011. Media Sosial Di Era Pemasaran 3.0. Corporate and
Marketing Communication. Jakarta : Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis
Program Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana.
Sumber Internet
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/file_skripsi/Isi_cover_585235827943.pd/
https://startupbisnis.com/8-alasan-memilih-membangun-startup-dibandingkan-
menjadi-karyawan-corporate/
https://startupbisnis.com/apa-itu-metode-design-sprint-dan-mengapa-penting-
untuk-startup-dan-designer/
https://startupbisnis.com/category/startup/page/18/
https://startupbisnis.com/?s=start+up
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-02259-
SI%20Bab2001.pdf
https://support.google.com/youtube/answer/2498474?hl=id
http://wearesocial/layaria-sebuah-startup-baru-yang-bombastis/ (diakses pada 15
Juni 2017)
Recommended