View
3
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DETIKCOM
DALAM MENINGKATKAN BRAND LOYALTY
Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
ABDUL AZIZ MASINDO
NIM: 1113051000202
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M / 1440 H
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa
lo Sttpsiini merupよ 加 hasil karya asli saya yang dittukan
untuk nlemenuhi salall satu persyaratan ttnemperolch gelar
Strata l(Sl)di UniVersitas lslam Nege五 Syarif
HidayatulllJl Jak劉威a. ′
2。 Semua sumber yang saya gunakan pada penelitian ini
telah saya cantumlcan sesuai dengan ketentuan yang
berlo止 u di Universitas lslan Negeri Sya五 f Hidayatullah
Jakarta。
3. Jika di kemudian han terbukti bahwa karya ini bukan
hasil kttya asli stta atau merupaktt hasil jiplakan dtti
kttya orttlg l五n,m』ca saya bersedia mene五 ma sanksi
yang berlよu di Universitas lslam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakatta. 途
Jakarta,26 September 2018
AbdulAziz Mashdo
i
ABSTRAK
Abdul Aziz Masindo
1113051000202
Strategi Public Relations Detikcom Dalam Meningkatkan
Brand Loyalty
Informasi dan berita berbasis internet di Indonesia saat ini
perkembangannya sangat pesat, dan menjadi kebutuhan manusia
untuk mendapatkan informasi. Detikcom merupakan salah satu
berita dan artikel daring di Indonesia. selain Detikcom ada
beberapa media massa daring yang tumbuh dan berkembang.
Oleh karena itu perusahaan harus menciptakan dan menjaga
brand yang kuat di tengah masyarakat. Public relations pada
perusahaan penting untuk membangun hubungan dengan publik
dalam upaya meningkatkan brand loyalty di masyarakat.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif dengan paradigma kontruktivisme. Menggunakan
metode studi kasus, dan teknik pengumpulan data dengan
melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Berdasarkan temuan penelitian. Strategi public relations
Detikcom untuk membina hubungan dengan publik dan
meningkatkan brand loyalty adalah jenis customer relations
(hubungan pelanggan) melalui strategi yang dijabarkan oleh
Chriss Fill yaitu pull strategy (strategi menarik) dengan akuisisi
khalayak, push strategy (strategi mendorong) dengan retensi
khalayak, dan profile strategy dengan social responsibility. Pada
bentuk komunikasi langsung dan tidak langsung serta di level
komunikasi massa dan kelompok. Kemudian langkah-langkah
untuk menjalankan strategi menggunakan teori bauran public
relations Thomas L.Harris yaitu melakukan publikasi, program
acara, menciptakan berita, keterlibatan komunitas, menampilkan
identitas perusahaan, proses lobi dan negosiasi, dan kegiatan
tanggung jawab sosial.
Kata kunci: Strategi Public relations, Brand loyalty, Detikcom,
publikasi, Event, tanggung jawab sosial, khalayak, komunitas
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Alhamdulliah, Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segala berkah, karunia dan ilmu pengetahuan
sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul strategi public relations Detikcom dalam Meningkatkan
Brand Awareness. Penulis berharap semoga karya ini mampu
memberikan ilmu yang bermanfaat sertamenjadi sebuah bentuk
pembelajaran yang berhubungan dengan public relations.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa
skripsi ini tidak akan selesai tanpa doa, bantuan dan dukungan
dari semua pihak. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini,
penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Arief Subhan,
MA, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Suparto,
M. Ed, Ph. D, Wakil Dekan II Bidang Administrasi
Umum, Ibu Dr. Hj. Roudhonah, MA, dan Wakil Dekan III
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Bapak Dr.
Suhaimi, M.Si.
3. Drs. Masran, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam dan Fita Fatkhurakhamah, M.Si, selaku
Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
iii
4. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu dan sabar memberikan arahan,
saran dan kritik yang membanun dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Nasichah, MA, selaku penasihat akademik yang
senantiasa mengingatkan peneliti untuk semangat dalam
penulisan skripsi.
6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan
kepada peneliti. Semoga apa yang telah diberikan
bermanfaat bagi peneliti dalam menjalani kehidupan di
masyarakat dan menjadi amal soleh yang terus mengalir.
7. Seluruh Staf tata Usaha dan Staf Perpustakaan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8. Keluarga Peneliti. Orang Tua tercinta, Ayahanda Abdul
Kodir dan Ibu Rita Sumiati yang senantiasa mendoakan
kesuksesan anaknya dan memberikan semangat maupun
motivasi untuk senantiasa menuntut ilmu. Teruntuk
Kakak Peneliti Anita Permata Sari yang memberikan
semangat adiknya.
9. Human Capital Detikcom Nanang Supriyatna yang telah
mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian dan
kesempatan magang di perusahaan yang bapak pimpin.
Tim Marketing Communications Detikcom Mas Karel
Anderson dan Tim Engagement Detikcom Mas Marwan,
Mas Ardi Cahya Rosyadi. Terima kasih atas kesediaan
iv
wawancara maupun bantuan data yang peneliti butuhkan
untuk melengkapi skripsi ini.
10. Sahabat perjuangan, Fiqih, Uyung, Nita, Arga, Uli, Mbak
Aldin dan lain-lain dalam berjuang dan berproses bersama
dan memberikan masukan serta motivasi.
11. Keluarga besar, Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Indonesia, Himpunan Mahasiswa Indonesia, Gerakan
Mahasiswa Indonesia, serta HMJ KPI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, selaku organisasi yang pernah
diikuti peneliti. Terima kasih atas segala pengalaman dan
pembelajaran mengenai ilmu keorganisasian.
12. Rekan-rekan mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran
Islam angkatan 2013 khususnya KPI E yang telah
berjuang bersama dengan berbagai canda, tawa yang
selalu terkesan.
13. KKN 2016 Omikrom yang telah memberikan pengalaman
berharga selama satu bulan dan pelajaran kehidupan
pengabdian masyarakat.
Peneliti berharap semoga Allah SWT membalas segala
kebaikan dan ketulusan yang telah diberikan oleh seluruh pihak
yang berperan dalam kehidupan peneiliti, terutama dalam
penyelesaian skripsi ini.
Jakarta, 26 September 2018
Abdul Aziz Masindo
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................... i
KATA PENANTAR .................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakakang Masalah ......................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................. 5
C. Tujuan Penelitian........................................................ 5
D. Manfaat Penelitian...................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka ........................................................ 6
F. Metodologi Penelitian ................................................ 8
G. Sistematika Penulisan ............................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI ................................................... 14
A. Public Relations ....................................................... 14
1. Definisi dan Ruang Lingkup Public Relations .... 14
2. Tujuan dan Fungsi Public Relations.................... 20
3. Public Relations di Perusahaan ........................... 23
4. Digital Public Relations ...................................... 27
5. Strategi Public Relations ..................................... 31
6. Teori Public Relations P.E.N.C.I.L.S Strategy ... 39
B. Media Sosial ............................................................. 42
1. Definisi Media Sosial .......................................... 42
2. Karakteristik dan Jenis-jenis Media Sosial.......... 44
vi
C. Brand Loyalty ........................................................... 52
1. Defnisi Brand (Merek) ...................................... 52
2. Definisi Brand Loyalty ...................................... 52
3. Tingkatan Brand Loyalty................................... 56
BAB III GAMBARAN UMUM................................................ 59
A. Sejarah Berdrinya Detikcom ................................. 59
B. Logo Detikcom ...................................................... 63
C. Kanal Detikcom ..................................................... 64
D. Struktur Organisasi Detikcom ............................... 66
E. Penghargaan yang Didapatkan Detikcom ............. 68
F. Statistik Pembaca Detikcom .................................. 70
G. Public Relations Detikcom .................................... 74
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS ....................................... 76
A. Strategi Public Relations Detikcom Dalam
Meningkatkan Brand Loyalty ................................ 76
B. Interpretasi ........................................................... 115
BAB V PENUTUP ................................................................... 119
A. Kesimpulan .......................................................... 119
B. Saran .................................................................... 123
C. Daftar Pustaka ..................................................... 124
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkatan Brand Loyalty. ........................................ 58
Gambar 3.1 Logo Detikcom. ....................................................... 64
Gambar 3.2 Halaman Depan Detikcom. ..................................... 64
Gambar 3.3 Detikcom Terima Penghargaan Most Powerful
Media. ........................................................................... 68
Gambar 3.4 Detikcom Terima Penghargaan dari BNPB. ........... 69
Gambar 3.5 Detikcom Terima Penghargaab dari Kemenag RI. . 70
Gambar 3.6 Jumlah Pengunjung Detikcom dari Alexa. .............. 71
Gambar 3.7 Peringkat Jumlah Pengunjung web di Indonesia dari
Alexa. ............................................................................ 72
Gambar 3.8 Jumlah Pengunjung Detikcom dari Similiarweb. .... 73
Gambar 3.9 Peringkat Pengunjung berita online di Indonesia dari
Similiarweb. .................................................................. 73
Gambar 4.1 Publikasi Program Kegiatan Melalui Situs Detikcom
. .................................................................................................... 83
Gambar 4.2 Tanggapan Masyarakat di Situs Detikcom.............. 84
Gambar 4.3 Publikasi Program Kegiatan Melalui Media Sosial
Facebook. ...................................................................... 86
Gambar 4.4 Publikasi Program Kegiatan Melalui Media Sosial
Twitter. .......................................................................... 88
viii
Gambar 4.5 Tanggapan Masyarakat di Media Sosial Twitter. .... 88
Gambar 4.6 Publikasi Program Kegiatan Melaui Media Sosial
Instagram....................................................................... 90
Gambar 4.7 Tanggapan Masyarakat di Media Sosial Instagram. 91
Gambar 4.8 Event Detikcom pada Kanal Detik Finance. ........... 97
Gambar 4.9 Event Detikcom Konsep FGD. ................................ 99
Gambar 4.10 Berita Program Kegiatan PR di Web Detikcom. . 101
Gambar 4.11 Aktivitas Keterlibatan Komunitas. ...................... 103
Gambar 4.12 Strategi Inform or Image Detikcom. ................... 106
Gambar 4.13 Kegiatan Social Responsibility. ........................... 110
Gambar 4.14 Citizen Journalism Detikcom di Kanal Pasangmata.
................................................................................................... 114
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan komunikasi selalu terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, begitupun pada suatu organisasi atau perusahaan.
Dalam melaksanakan fungsi dan kegiatannya, public relations
berpusat pada komunikasi baik itu secara langsung dan tidak
langsung juga secara verbal dan non verbal. Perusahaan atau
organisasi menempatkan komunikasi sebagai salah satu unsur
penting dalam melaksakan kegiatan public relations.
Public relations merupakan kegiatan komunikasi yang
dilakukan dengan terencana, baik kegiatan internal maupun
eksternal sehingga dapat terjalin antara perusahaan dengan
publiknya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.1 Berfungsi
sebagai jembatan hubungan atau komunikasi antara
masyarakat dengan perusahaan dan bertugas dalam
mendapatkan perhatian dari masyarakat, menarik minat
masyarakat terhadap isi pesan yang disampaikan,
mempengaruhi masyarakat agar bertindak sesuai dengan isi
pesan yang disampaikan.2
Public relations pada perspektif Islam juga menekankan
mengenai hubungan sesama manusia yang terkandung dalam
Alquran Surat Ali Imran ayat 112.
1 Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2004), h.10
2 Morissan, Manajemen Public Relations, (Jakarta: Fajar Pratama
Mansiri, 2008), h.41
3
ini sejalan dengan yang diungkapkan Rosady Ruslan bahwa
public relations juga dapat mengembangkan sinergi fungsi
pemasaran, efektif dalam membangun pengenalan merek dan
pengetahuan mereka, dan mendukung bauran pemasaran.3
Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat,
bisnis Komunikasi massa melalui media online bertumbuh
cepat dan mengalami persaingan ketat, hal ini bisa dilihat
dengan menjamurnya berbagai industri media online seperti
Okezone, Kompascom, TribunNews, liputan6com, VivaNews,
dan yang baru-baru ini lahir adalah industri berita online
Kumparan. Untuk memasarkan suatu produk diperlukan merek
yang membedakan suatu produk dengan produk yang lain
sehingga strategi sangat diperlukan dalam memposisikan
merek yang bisa bertahan dalam persaingan-persaingan
industri media yang semakin kuat.4 Untuk mencapai tingkatan
kesadaran merek yang paling tinggi yaitu top of mind dan
membuat masyarakat loyal terhadap Detikcom, perlu adanya
strategi-strategi khusus yang dilakukan public relations.
Public relations berusaha secara terus menurus
membangun dan mempertahankan hubungan baik antara
organisasi dan masyarakat. Public relations mempunyai ciri-
ciri tertentu dan publik sebagai sasaran utamanya.5 Public
relations juga merupakan solusi bagi perusahaan atau lembaga
3 Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2001), h.246 4 Mursyid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Sinar Grafika Offset,
2015), h.78
5 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi
Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h.16
4
untuk membentuk sebuah citra positif di masyarakat,
membangun opini publik, dan mampu mengelola berbagai
perbincangan di masyarakat. Dalam mengelola citra (image)
dan untuk mencapai kesadaran merek (brand awareness) serta
mendorong khalayak untuk loyal terhadap Detikcom (brand
loyalty). Public relations membutuhkan perencanaan dan
strategi untuk menjalankan misinya. Kesadaran merek (brand
awareness) adalah kemampuan pelanggan atau khalayak untuk
mengenali dan mengingat kembali sebuah merek dan
mengaitkannya dengan suatu produk tertentu.6 Brand loyalty
merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah
merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang
mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk
yang lain.7
Detikcom sebagai media daring (online) pertama di
Indonesia yang lahir pada tahun 1998, dimana saat ini tetap
menjadi situs berita online populer dan teratas. Dari situ perlu
adanya strategi public relations dalam membangun dan
mempertahankan posisi merek yang kuat. Disinilah
ketertarikan penulis pada Detikcom mengenai tantangan yang
dihadapi Detikcom dalam meningkatkan bramding.
Bagaimana strategi Public relations Detikcom dalam
6 Freddy Rangkuty, The power of brands, Teknik Mengelola Brand
Equity dan Strategi Perkembangan Merek: Analisis Kasus Dengan SPSS
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), h.39 7 Darmadi Durianto, Strategi Menaklukan Pasar, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2001), h.62
5
meningkatkan brand loyalty ditengah persaingan industri
media online di Indonesia yang terus tumbuh.
Berdasarkan pertimbangan dan latar belakang masalah
yang telah diuraikan tersebut, penulis mengambil judul
“Strategi Public Relations Detikcom Dalam Meningkatkan
Brand Loyalty”
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Baasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan fokus, maka penulis
membatasi penelitian ini pada strategi yang dilakukan
Public relations Detikcom dalam meningkatkan brand
loyalty.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana
strategi Public relations Detikcom dalam meningkatkan
brand loyalty?
C. Tujuan Penelitian
Merujuk kepada batasan dan rumusan masalah di atas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
strategi yang dilakukan Public relations Detikcom dalam
meningkatkan brand loyalty.
6
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dihasilkan dengan
adanya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis / Akademis
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat melengkapi
literatur studi tentang strategi Public relations Detikcom
bagi ilmu komunikasi terutama pada mata kuliah Public
relations. Kegiatan penelitian ini merupakan stimulus dan
kesempatan bagi penulis untuk mengeksplorasi lebih jauh
materi-materi yang didapat di bangku perkuliahan yang
kemudian diaktualisasikan dalam sebuah tulisan ilmiah.
Besar harapan penulis penelitian ini dapat menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai strategi Public
relations dalam meningkatkan brand loyalty
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi kerja Public relations mengenai strategi Public
relations dalam meningkatkan brand loyaty perusahaan dan
dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Industri media
lain.
E. Tinjauan Pustaka
Yang memberikan inspirasi dan mendasari dilakukannya
penelitian, maka pustaka yang memberikan inspirasi penulis
untuk melakukan penelitian ini yaitu skripsi yang berjudul
“stategi Marketing Public Relations Cifitin Multifinance
Dalam Meningkatkan Brand Awareness” oleh Bill Testyar
7
Nursallam. Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penelitiannya merumuskan teori marketing public
relations komunikasi persuasif Product Promotion, Publicity,
Lobbying, Charity Fund Raising, Special Event Management,
dan melalui pendekatan AIDDA (Attention, Interest, Desire,
Decision, Action). Dengan pendekatan komunikasi persuasif
dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen dalam upaya
meningkatkan brand awareness
Kemudian Skripsi yang berjudul “Strategi Public
Relations PT.Tunas Bola Dalam Membangun Citra
Perusahaan” oleh Bianda Ludwianto Mahasiswa Komunikasi
dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Dalam penelitiannya menjabarkan konsep perencanaan
komunikasi pemasaran Integrated Marketing Communications
(IMC) dengan strategi Public relations purchaings,
pressure/power, persuasif dan patronage dan melalui
komunikasi massa media sosial Facebook dan Twitter.
Kemudian Skripsi yang berjudul “Stategi Komunikasi
PT.Kaha Event Management Dalam Mempertahankan
Loyalitas Pelanggan” oleh Pambayun Menur Seta Mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8
Dalam penelitiannya menjabarkan teori strategi Fred R
David yaitu tahapan rencana, implementasi dan evaluasi. Pada
penelelitiannya, untuk mempertahankan loyalitas pelanggan
dengan cara memperbaiki kinerja internal, meraih pelanggan,
mempertahankan ritensi dengan pelanggan.
F. Metedologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma disebut juga sebagai perspektif, seperti
yang diungkapkan oleh Becker bahwa perspektif
merupakan seperangkat gagasan yang melukiskan karakter
situasi yang memungkinkan pengambilan tindakan, suatu
spesifikasi jenis-jenis tindakan yang layak dan masuk akal
dilakukan oleh seseorang sekaligus standar nilai yang
memungkinkan orang dapat dinilai.8
Peneliti menggunakan paradigma kontruktivisme
untuk mengatuhi strategi yang dilakukan Public relations
dalam meningkatkan brand loyalty. Paradigma ini pada
dasarnya memandang ilmu sosial sebagai analisis terhadap
socially meaningful action melalui pengamatan langsung
dan rinci terhadap objek penelitian.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian ini bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
8 Rachmat Krisyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:
Kencana, 2006) h.50.
9
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan metode alamiah.9
Sedangkan tipe yang digunakan adalalah analisis deskriptif.
Tipe penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara
sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-
sifat objek tertentu.10
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Studi
kasus adalah salah satu metode penelitian pada ilmu-ilmu
sosial. Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila
pokok pernyataan suatu penelitian berkenaan dengan
“How” dan “Why”.11
Dalam studi kasus peneliti berupaya
menelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek yang
diteliti. Mereka sering menggunakan berbagai macam
metode seperti wawancara, pengamatan, penelaahan
dokumen (hasil survey) dan data apapun untuk
menguraikan suatu kasus secara terperinci.12
4. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Public relations
9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi)
(Bandung: Remaja Rosdakaryat, 2007), hal.6. 10
Rachmat Krisyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:
Kencana, 2006) h.69. 11
Robert K Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2005),hal.1. 12
Deddy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Rosdakarya, 2006), hal.201
10
Detikcom terdiri dari Marketing Communications
(Marcom), dan Engagement. Kemudian objek
penelitiannya adalah strategi Public relations Detikcom
dalam meningkatkan brand loyalty.
5. Waktu dan Tempat Penelitian
Penulis melakukan penelitian dari maret 2018.
Tempat di Kantor Detikcom Gedung Trans media lantai 8
dan 9 Jl. Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta
Selatan
6. Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini tentunya berpatokan pada kebutuhan analisa.
Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah:
a. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian,
data-data penelitian ini dapat diamati oleh peneliti.
Dalam arti bahwa data tersebut dapat dihimpun melalui
pengamatan peneliti melalui penggunaan panca indera.
Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan
pengamatan langsung terhadap program kerja dan
strategi Public relations Detikcom dalam meningkatkan
brand loyalty.
b. Wawancara
Metode wawancara adalah sebuah proses
memperoleh sebuah keterangan untuk tujuan penelitian
11
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka secara
langsung antara pewawancara dengan informan atau
narasumber, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide) wawancara.13
Dalam hal ini peneliti akan melakukan tanya jawab
langsung dengan public relations di Detikcom,
wawancara yang digunakan adalah wawancara
berstruktur dan tidak berstruktur.14
Hal ini bertujuan
memberikan kebebasan kepada narasumber dalam
menjawab pertanyaan namun tetap terarah pada
permasalahan yang diteliti.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu instrumen
pengumpulan data yang sering digunakan dalam
berbagai metode pengumpulan data. Dokumentasi
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi
dan wawancara. Hasil penelitian akan lebih dipercaya
jika sertai dengan dokumentasi. Tujuannya untuk
mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan
interpretasi data.
7. Teknik Analisis Data
Penelitian mulai memilih dan menyusun data yang
telah terkumpul pada saat pengumpulan data. Tekniknya
dengan cara mendiskripsikan data yang diperoleh, yaitu
13
Burhalan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2005), hal.126. 14
Rusdin Pohalan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta:
Lanarka, 2007), hal. 58.
12
dari hasil observasi dan wawancara. Data-data tersebut
peneliti deskripsikan dengan membuat pola-pola dan
mencari hubungan antara dua kategori atau lebih.
Pendeskripsian mengikuti metode analisis kasus yang
kemudian dituangkan pada bab IV.
8. Pedoman Penulisan
Penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, tesis, dan disertasi)
yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality
Development and Assurance) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
G. Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang
masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan
sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan menguraikan konsep dan teori yang
mendasari dan berkaitan dengan masalah penelitian yang
digunakan sebagai kerangka kerja untuk memudahkan
pemahaman dan pemecahan terhadap masalah yang ada.
Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu kerangka
konsep public relations hubungan dengan pelanggan
(customer relations), yaitu mendukung pembinaan dan
13
pemeliharaan jalur bersama antara perusahaan dengan publik
mengenai komunikasi, pengertian, dan kerja sama. Teori
strategi marketing komunikasi yaitu pull, push, dan profile
strategies Chriss Fill. Kemudian teori bauran public relations
P.E.N.C.I.L.S (Publications , Event, News, Community
Involvement, Inform or Image, Lobbying and negotiation,
Social responsibility).
BAB III: GAMBARAN UMUM
Pada bab ini memaparkan mengenai gambaran umum
Detikcom. Memuat tentang sejarah Detikcom, logo Detikcom,
struktur organisasi Detikcom, Kanal-kanal berita Detikcom,
penghargaan Detikcom, Statistik Pengunjung Detikcom.
Public relations di Detikcom.
BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis menguraikan hasil observasi yang
telah diperoleh, mulai dari data-data, kemudian hasil
wawancara, setelah itu dianalisis dari sumber-sumber yang
telah diperoleh lalu mengaplikasikan teori dengan hasil yang
didapat selama penelitian.
BAB V: PENUTUP
Pada bab ini berisikan mengenai kesimpulan dari hasil
penelitian dan saran penulis yang didapati dalam penelitian ini.
Penulis menyajikan daftar pustaka yang menjadi referensi
dalam penulisan skripsi ini dan lampiran-lampiran yang
terkait.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Public relations
1. Definisi dan Ruang Lingkup Public Relations
Kegiatan public relations adalah kegiatan
komunikasi, kegiatan public relations mempunyai ciri-ciri
tertentu dan publik sebagai sasaran utamanya. Ciri yang
hakiki dari komunikasi public relations adalah bersifat
timbal balik. Public relations merupakan satu bidang ilmu
komunikasi praktis, yaitu penerapan ilmu pada suatu
organisasi usaha atau perusahaan yang melaksanakan
fungsi menajemen untuk mencapai tujuan tertenu.15
Menurut International Public Relations Association atau
IPRA, definisi public relations adalah fungsi manajemen
yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan
jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai
komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama,
melibatkan manajemen dalam permasalahan dan persoalan,
membantu manajemen memberikan penerangan dan
tanggapan dalam hubungan opini publik, menetapkan dan
menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani
kepentingan umum, menopang manajemen dalam
mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,
bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam
15
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi
Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h.16
15
membantu kecenderungan, dan menggunakan penelitian
serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana
utamanya.16
Terdapat berbagai definisi dari beberapa para ahli
mengenai public relations. Menurut John Martson, public
relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap
publik, mengidentifikasi kebijakan dan tata cara sebuah
organisasi demi kepentingan publik, dan melaksanakan
program kegiatan dan komunikasi untuk meraih pengertian
umum dan dukungan publik.17
Cyrill E. Plattes
menyebutkan bahwa public relations merupakan tanggung
jawab dan fungsi manajemen yang bertugas menganalisa
interest public dan menetapkan sikap publik, menentukan
dan menerjemahkan perusahaan atau organisasi serta
merumuskan program aksi untuk menciptakan penerimaan
dan good will masyarakat terhadap perusahaan atau
organisasi.18
Dua ahli komunikasi Melvin L. Defleur dan
Everette mendifinisikan public relations merupakan upaya
terencana guna mempengaruhi opini publik melalui
karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab
yang didasarkan pada komunikasi dua arah dan memuaskan
16
Rosady Ruslan. Manajemen Public relations dan Media
Komunikasi:Konsep dan Aplikasinya (rev.ed.Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014), h.16 17
Onong Uchana Effendy, Human Relations dan Public relations (Edisi
8, Bandung: Mandar Maju, 1993), h.116 18
Djafar Asegaf, Humas Dalam Praktek, cetakan kedua (Jakarta, Ghalia
Indonesia, 1987), h.12
16
kedua belah pihak.19
Cultip, Center & Broom menyatakan
bahwa ada beberapa kesamaan dari semua definisi public
relations yang ada, yaitu (1) Melaksanakan program
terencana dan berkelanjutan sebagai bagian dari
manajemen. (2) Menangani hubungan antarorganisasi dan
masyarakatnya. (3) Memantau kesadaran, pendapat, sikap,
dan perilaku di dalam dan di luar organisasi. (4)
Menganilisa dampak kebijaksanaan, prosedur, dan tindakan
terhadap masyarakat. (5) Menyesuaikan kebijaksanaan,
prosedur, dan tindakan yang diketahui bertentangan dengan
kepentingan masyarakat dan kelangsungan hidup
organisasi. (6) Memberi anjuran kepada manajemen perihal
pembentukan kebijaksanaan, prosedur, dan tindakan baru
yang saling menguntungkan organisasi dan masyarakatnya.
(7) Membentuk dan mengelola komunikasi dua arah antara
organisasi dan masyarakatnya. (8) Menghasilkan perubahan
khusus dalam hal kesadaran, pendapat, sikap, dan perilaku
di dalam dan di luar organisasi. (9) Menghasilkan hubungan
yang baru dan atau terpelihara antara organisasi dan
masyarakatnya.20
Kesimpulan public relations dari beberapa para ahli
di atas, dapat disimpulkan bahwa public relations adalah
fungsi manajemen untuk membangun dan menjaga citra
positif dengan cara menjalin hubungan timbal balik dengan
19
Yosal Irantara, Community Relations: Konsep dan Aplikasinya,
(Bandung: Simbiosa Rekatama, 2004), h.5 20
Firsan Nova, Crisis Public relations (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2001), h.45-46
17
publiknya. Public relations secara keseluruhan upaya yang
dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam
rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will)
dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan
segenap khalayaknya.21
Ruang lingkup public relations dibagi berdasarkan
jenis organisasi yang pada garis besarnya adalah public
relations pemerintah, public relations perusahaan, dan
public relations internasional. 22
a. Public relations pemerintah
Lembaga-lembaga pemerintah pusat sampai tingkat
daerah dilengkapi dengan bagian public relations
untuk mengelola informasi dan opini publik. Dalam
buku Practical Public Relations milik Sam Black, ia
membagi humas menjadi dua bagian yaitu, humas
pemerintah pusat (center government) dan humas
pemerintah daerah (local goverment). Public
relations (1) Pemerintah Pusat Bertempat di
departemen/badan yang termasuk dalam bagian
pemerintahan pusat. Tugasnya menyebarkan
informasi mengenai kebijakan, perencanaan dan
hasil yang telah dicapai secara teratur. Memberikan
pendidikan kepada publik mengenai perundang-
undangan, peraturan, dan hal lain yang bersangkutan
21
Frank Jefkins, Public Relations (Edisi 5, Jakarta: Erlangga, 2002), h.9. 22
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 (Jakarta:
Gramedia Publishing, 2011), h.54-59
18
dengan kehidupan publik sehari-hari. Menasehati
pimpinan departemen mengenai hubungan dengan
reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijakan
yang dijalankan. (2) Public relations pemerintah
Daerah tugasnya sama dengan humas pemerintah
pusat, bedanya hanya pada ruang lingkup serta cara
dan teknik pelaksanaannya saja.
b. Public relations Perusahaan
Arti perusahaan disini adalah organisasi yang
manajemennya tertuju pada perolehan keuntungan,
baik yang berbentuk bussines, company firm,
agency, dan lain-lain. Dalam public relations
perusahaan juga dapat dilihat hubungan public
relations dengan aspek pendukungnya, yakni (1)
hubungan public relations dengan karyawan. Public
relations bertugas mengkomunikasikan apa yang
menjadi visi perusahaan kepada karyawan, memberi
pemahaman bagaimana mereka bekerja dan apa
yang harus dicapai. Public relations juga memberi
pengertian kepada para pemimpin perusahaan
bersama manajemen terhadap kepentingan
karyawan, seperti tingkat kesejahteraan mereka.
Selain itu, karyawan akan semakin termotivasi jika
diberi reward (penghargaan/hadiah) atas
prestasinya. (2) hubungan dengan pemegang saham
(stockholder relations), pada perusahaan tertentu
yang sudah di kenal, tugas public relations jadi
19
bertambah, yaitu membina hubungan baik antara
pemegang saham dengan jajaran direksi selaku
pelaksana kebijakan. Penyatuan stockholder dengan
direksi adalah penting karena laju perkembangan
perusahaan bergantung pada hal ini. (3) hubungan
dengan pelanggan (costumer relations), hubungan
yang dibina dengan pelanggan adalah dengan
mempromosikan produk kepada mereka dengan cara
publikasi, event, berita, pendekatan komunikasi
konsumen, mencitrakan, dan program yang
menyangkut social responsibility. Dan hal penting
lainnya adalah mendengar keluhan konsumen akan
kualitas produk. Kemudian hubungan dengan
komunitas khalayak sekitar (4) community
relations), perusahaan yang memiliki target market
tertentu harus melakukan hubungan baik dengan
konsumen yang sudah terbentuk dalam sebuah
komunitas. Ini dilakukan agar perusahaan
mempunyai pelanggan tetap melalui komunitas yang
ikut membantu penjualan produk secara langsung
kepada anggotanya. (5) Hubungan dengan
pemerintah (government relations) Hubungan baik
dengan pemerintah dapat membantu perusahaan
untuk mengkomunikasikan apa yang dihadapi oleh
kalangan pengusaha. (6) .Hubungan dengan pers
(pers relations) Hubungan baik dengan pers sangat
membantu untuk memberikan citra positif suatu
20
perusahaan kepada publik, serta menjaga bahkan
menghindari adanya citra buruk pada perusahaan
dari pers itu sendir
c. Public relations Internasional
Ada tiga unsur yang paling dominan dalam
perkembangan humas internasional, yaitu:
Pemerintah yang mapan dan demokratis. Sistem
ekonomi yang memungkinkan dikembangkan
perusahaan pribadi dan digalakannya persaingan
disegala lapangan yang menuntut kerja keras. Media
yang besar dan merdeka, yang memperoleh
pengawasan pemerintah secara minimal.
2. Tujuan dan Fungsi Public Relations
Tujuan dari public relations adalah untuk
menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang
baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan
kondisi-kondisi dari publik yang bersangkutan dan
memperbaiki citra yang menurun atau rusak. Dengan
dimikian ada empat hal prinsip dari tujuan public relations
yakni. Menciptakan citra yang baik, memelihara citra yang
baik, meningkatkan citra yang baik, memperbaiki citra jika
citra organisasi kita menurun atau rusak.23
Menurut Rosady
Ruslan, tujuan public relations adalah untuk menumbuhkan
citra perusahaan yang postitif untuk publik eksternal atau
23
Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relaions,(Bandung: Pusat
penerbitan Universitas P2U,2007), h.42-43
21
masyarakat dan konsumen, mendorong tercapainya saling
pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan,
mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public
relations, efektif dalam membangun pengenalan merek dan
pengetahuan mereka, mendukung bauran pemasaran.24
Public relations dapat menerapkan komunikasi dua
arah timbal balik, dimana organisasi dan publiknya
berupaya untuk mengadaptasi dirinya untuk kepentingan
bersama. Terbuka untuk proses komunikasi, negosiasi, dan
pertukaran informasi sehingga terjalin relasi jangka
Panjang.
Kemudian Fungsi Public Relations. Public relations
memiliki fungsi yang dikutip dari beberapa para ahli.
Edwin Emery menegaskan bahwa fungsi public relations
adalah menciptakan opini publik yang menguntungkan
perusahaan atau organisasi maupun lembaga pemerintah.
Untuk mencapai tujuan atau sasaran tersebut, perlu
diupayakan hubungan harmonis antara public relaions dan
lingkungannya.25
Sedangkan Betrand R Canfield dalam
bukunya Public relations Principles and Problems
mengemukakan tiga fungsi public relations yaitu Berfungsi
untuk mengabdi kepada kepentingan publik. Memelihara
24
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2001), h.246 25
Edwin emery, Introductions to Mass Communications, (Edisi 9,
New York: Happerow, 1998), h.382
22
komunikasi yang baik. Menitikberatan moral dan tingkah
laku yang baik. 26
Dalam membantu organisasi dan publiknya agar
saling bekerja sama dengan baik, ada empat fungsi utama
public relations, yaitu:27
(1) Bertindak sebagai
communicator atau penghubung antara organisasi
perusahaan yang berlangsung secara dua arah (two way
traffic reciprocal communications). (2) Membina hubungan
(relationship) yang positif dengan pihak publik, baik publik
internal maupun eksternal. Menciptakan rasa saling percaya
(mutually understanding) dan memperoleh manfaat
bersama (mutually symbiosis) antara organisasi atau
lembaga perusahaan dengan publiknya. (3) Peranan back up
management, yaitu sebagai pendukung dalam fungsi
manajemen organisasi perusahaan melalui proses tahapan
yang disebut dengan POAC. POAC merupakan singkatan
dari planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (penggiatan), dan controlling
(pengawasan). (4) Membentuk corporate image, artinya PR
berusaha menciptakan citra bagi organisasi/lembaga seperti
meningkatkan kesadaran, pengertian dan pemahaman
tentang aktivitas perusahaan, membentuk sikap yang
menyenangkan (favoritiable), itikad baik (goodwill),
toleransi (tolerance), saling pengertian (mutual
26
Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public relations
dalam Managenent (Bandung: Mandar Maju, 1989), h.137 27
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 (Depok:
Gramata Piblishing, 2011), h.51-52
23
understand), saling percaya (mutual confidence), saling
menghargai (mutual appreciation) dan citra baik (good
image).
Dari beberapa fungsi di atas dapat disimpulkan fungsi
public relations secara universal adalah untuk
menyampaikan kebijaksanaan manajemen pada publik dan
menyampaikan opini publik pada manajemen.28
Fungsi
public relations mendukung manajemen dalam
menciptakan citra yang positif kepada publik.
3. Public Relations di Perusahaan
Pada ruang lingkup perusahaan. Public Relation
dalam meningkatkan brand loyalty dapat dilihat dari
berbagai tugas dan fungsi public relation dalam
perusahaan. Menurut Public Relations Society of America
(PRSA), ada kompenan dasar dalam public relations
Perusahaan antara lain
a. Conseling (menasihati). Public relations bagi
perusahaan juga merupakan salah satu konseling yang
dapat memberikan dan menyediakan berbagai saran
kepada pihak internal manajemen yang berhubungan
dengan berbagai kebijakan, relasi, kebijakan relasi
dan komunikasi antara perusahaan dengan publik.
b. Research. Sebagai salah satu bagian perusahaan yang
bersinggungan langsung dengan publik, fungsi Public
28
Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relaions,(Bandung: Pusat
penerbitan Universitas P2U,2007), h.49-51
24
Relation juga merupakan sebuah tim riset perilaku
public. Data-data hasil riset ini dapat digunakan untuk
merancang strategi public relation dalam rangka
membangun rasa saling percaya antara perusahaan
dengan publik, mempengaruhi dan menyakinkan
publik tentang pentingnya perusahaan bagi mereka,
c. Media Relations (hubungan media). Berkomunikasi
dengan publik yang luas tentu membutuhkan media
massa yang bisa digunakan untuk mengutarakan
pendapat. Sehubungan dengan hal tersebut, Public
relations dapat berfungsi sebagai bagian perusahaan
yang melakukan berbagai kerja sama dengan semua
media untuk kepentingan perusahaan.
d. Publicity (publisitas). Melalui berbagai media massa
yang telah menjadi partner dalam bekerja, public
relations dapat melakukan publisitas atau merespon
ketertarikan publik terhadap perusahaan. Tujuan dari
publisitas ini adalah untuk menyampaikan berbagai
pesan terencana untuk meningkatkan ketertarikan
publik pada perusahaan.
e. Employee / Member Relations (Hubungan karyawan
atau anggota). Membangun relasi yang baik tak hanya
dilakukan dengan publik diluar perusahaan, untuk
internal perusahaan Public Relations juga dapat
berfungsi sebagai agen yang menginformasikan dan
memotivasi karyawan serta memberikan respon
25
terhadap setiap masalah perusahaan dengan
karyawannya.
f. Public Affairs (urusan publik). Public Affairs
merupakan fungsi public relations dalam perusahaan
yang terkait dengan bagaimana membangun
keterlibatan secara aktif (melobi) dengan pemerintah
dalam berbagai kebijakan publik. Melobi sendiri
menurut Kotler adalah kegiatan yang berhubungan
dengan legislator dan pejabat pemerintah dalam
mempromosikan atau menolak undang-undang atau
peraturan.
g. Issues Management (Mengelola Isu). Mengelola isu
yang berkembang di masyarakat terkait dengan
perusahaan, merupakan fungsi seorang public
relations. Dalam fungsinya tersebut public relations
melakukan identifikasi dan evaluasi atas berbagai isu
yang sekiranya akan berdampak terhadap perusahaan.
h. Financial Relations (hubungan keuangan). Para
penanam modal bagi perusahaan merupakan sebuah
aset besar yang perlu dipertahankan, untuk itulah
Public Relations memiliki peran penting dalam
menjaga dan menciptakan kepercayaan mereka
melalui berbagai cara.
i. Industrial Relations (hubungan dengan
organisasi/lembaga). Fungsi Public relations untuk
menjaga hubungan dengan organisasi atau lembaga-
lembaga lain yang berhubungan dengan aktifitas
26
organisasi. Hal ini bisa diwujudkan dengan
bergabung dengan asosiasi usaha yang berhubungan
dengan jalur organisasi.
j. Development/FundRaising
(pengembangan/penggalangan dana). Fungsi Public
relations dalam menciptakan kebutuhan dan
mendorong publik untuk mendukung organisasi
terutama melalui kontribusi financial.
k. Multicultural Relations/Workplace Diversity
(hubungan multikultural/keragaman tempat kerja).
Perusahaan selain berdiri sebagai lembaga komersial,
tentu juga berdiri sebagai lembaga yang harus
tanggap terhadap lingkungannya. Untuk itulah public
relations bagi perusahaan juga memiliki fungsi dalam
menjalin hubungan dengan individu-individu dari
berbagai kelompok golongan dan budaya.
l. Special Events (acara khusus). Acara-acara khusus
bisa diselenggarakan dalam rangka mencuri perhatian
publik yang lebih luas agar mereka memiliki
ketertarikan pada produk ataupun perusahaan. Dalam
hal ini praktisi public relations dapat membuat
agenda acara yang tentu disesuaikan dengan target
marketnya.
m. Marketing Communication (komunikasi pemasaran).
Fungsi public relations untuk memadukan aktifitas
pemasaran dengan mengadakan kegiatan khusus
sekaligus membangun citra publik.
27
4. Digital Public Relations
Digital Public relations adalah kegiatan kehumasan
yang dilakukan dengan sarana media berbasis internet
dalam membangun merek (brand) dan memelihara
kepercayaan (trust), pemahaman, citra perusahaan
(corporate image) kepada publik atau khalayak dan dapat
dilakukan secara one to one communication yang bersifat
interaktif. Dengan digital public relations kita dapat
melewati batas penghalang dan langsung dapat
menyampaikan pesan-pesan korporat kepada target
publik.29
Hadirnya internet memberikan dimensi baru
dalam proses komunikasi praktisi public relations, yakni
digital public relations. Menurut Duhe, seluruh pelanggan
maupun stakeholder perusahaan membutuhkan informasi
resmi yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan
sehingga keberadaan digital public relations bagi
perusahaan adalah hal yang mutlak. Keberadaan digital
public relations dapat memungkinkan perusahaan
terkoneksi langsung oleh pelanggan maupun stakeholder
perusahaan secara real time.30
Definisi digital public relations menurut Bob Julius
Onggo, adalah inisiatif Public relations yang menggunakan
29
Silih Agung Wasesa, Strategi Public relations, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka, 2005), h.69 30
Adhianty Nurjanah dan Frizki Yulianti Nurnisya, Pemanfaatan Digital
Public Relations Dalam Sosialisasi Tagline Jogja Istimewa Humas
Pemerintah Kota Yogyakarta (UMY Yogyakarta: Jurnal Digital Public
Relations, Vol.4 No.1 2016), h.132
28
media internet sebagai sarana publisitasnya.31
Media
internet membentuk suatu trend baru dalam Public relations
yang dikenal dengan Electronic Public relations / Online
Public relations / Cyber Public relations yang berfungsi
untuk membangun reputasi dengan mengkomunikasikan
informasi dan mendengarkan permintaan pelanggan lewat
media internet untuk melakukan kegiatan public relations.
Elektronic public relations / digital public relations
dapat diartikan sebagai berikut:32
a. “E” adalah Elektronik di dalam E-PR adalah
sama halnya dengan “E” sebelum kata mail atau
commerce yang mengacu pada media elektronik
internet. Mengingat popularitas dan multifungsi
media internet, media ini dimanfaatkan pula oleh
para pelaku Public relations untuk membangun
merek (brand) dan memelihara kepercayaan
(rust).
b. “P” adalah public, “Public” di sini mengacu
bukan hanya pada public, namun pasar
konsumen. Public juga tidak hanya mengacu
pada suatu jenis pasar konsumen, namun pada
berbagai pasar atau public audience. Media
31
Bob Julius Onggo, Cyber Public relations : Strategi Membangun dan
Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), h.2 32
Bob Julius Onggo, Cyber Public relations : Strategi Membangun dan
Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), h.2
29
internet bisa memudahkan kita untuk
menjangkau mereka dengan lebih cepat atau
sebaliknya.
c. “R” adalah Relations, “Relations” merupakan
hubungan yang harus dipupuk antara pasar dan
bisnis. Itulah kunci kepercayaan pasar agar suatu
bisnis berhasil. Melalui media internet hubungan
yang sifatnya one-to-one dapat dibangun dalam
waktu yang cepat karena sifat internet yang
interaktif. Hal ini berbeda dengan publik
konvensional, dalam publik konvensional kita
harus menjangkau mereka dengan sifat one-to-
many. Itulah sebabnya internet merupakan media
yang paling ampuh dan cepat serta luas hingga
saat ini.33
Digital media merupakan bentuk konvergensi media
karena bisa mengubah interaksi yang dilakukan, dengan
begitu digital media adalah usaha yang dilakukan praktisi
public relations dengan menggunakan teknologi internet
untuk menjalin komunikasi one to many secara terencana
dan terus menerus agar terjalin kepercayaan publik.
Kegiatan public relations yang dilakukan secara Digital
tentu bersinergi dengan kegiatan Public relations yang
dilakukan secara offline. Diantara kedua kegiatan ini tentu
33
Fitri Afrilia, Proses Public relations dalam Mengelola Media
Sosial Twitter: Studi Deskriptif Pada Program Public relations,(Jurnal, Vol 2,
2015)
30
memiliki benang merah yang harus konsisten antara satu
dengan yang lain. Meskipun banyak pandangan menilai
media digital lebih memiliki kelebihan melebihi media
tradisional karena sifat internet yang bisa berinteraksi
mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi, dan yang
terpenting bisa dilakukan secara real time.
Karakteristik Digital public relations semua dapat
melewati batasan-batasan penghalang dan langsung
menyampaikan pesan-pesan langsung kepada target
publiknya. Beberapa karakteristik dari cyber Public
relations adalah:34
a. Komunikasi Konstan. Melalui internet perusahaan
bisa menjalin komunikasi dengan khalayaknya
dimanapun salama 24 jam.
b. Respon yang cepat. Internet memungkin public
relations merespon secara cepat dan semua
permasalahan serta pertanyaan dari public relations.
c. Pasar Global. Internet menutup jurang pemisah
geografis setelah public relations terhubung ke
dunia online. Public relations langsung dapat
berkomunikasi dengan pasar di mana pun dengan
biaya yang sangat minim.
34
Bob Julius Onggo, Cyber Public relations : Strategi Membangun dan
Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online
(Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), h.5-6
31
d. Interakting. Melalui internet, public relations dapat
memperoleh umpan balik (feedback) dari pelanggan
atau pengunjung situs sehingga dapat mengetahui
keinginan publiknya tanpa perlu menebak-nebak.
e. Komunikasi dua arah. Komunikasi antara organisasi
dengan publik adalah tujuan utama dari cyber Public
relations / digital public relations karena aktivitas
ini akan membuat public relations membangun
hubungan yang kuat dan saling bermanfaat yang
tidak dapat dilakukan langsung oleh media offline.
f. Hemat. digital public relations dapat membantu
organisasi menjadi lebih hemat mengingat digital
public relations dapat menjangkau khalayak yang
begitu luas relatif tanpa mengeluarkan biaya seperti
biaya cetak, distribusi dan sebagainya.
Dengan memanfaatkan teknologi, public relations
melakukan aktivitasnya melalui media dan teknologi
komunikasi serta jaringan komputer yang disebut dengan
istilah digital public relations atau disebut juga cyber
public relations. Praktisi PR melakukan pekerjaan dengan
menggunakan jaringan internet sebagai media komunikasi.
Penyeberluasan informasi dan berita melalui media sosial
dan website.
5. Strategi Public Relations
Kata strategi diartikan sebagai cara, kata cara dapat
digunakan dalam banyak kondisi tetapi strategi adalah cara
32
untuk menyelesaikan suatu cara jangka panjang yang
dilakukan oleh organisasi secara besar, luas, panjang dan
menyeluruh. Menurut pakar ilmu komunikasi Onong
Uchana Effendi, Strategi adalah perencanaan dan
manajemen untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai
tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan
yang memberikan arah saja melainkan harus mampu
menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.35
Menurut
Scott M Cultip, Pemikiran strategis nantinya akan
digunakan untuk mempredisikan atau menentukan tujuan
masa depan yang diharapkan dapat menentukan kekuatan
apa yang akan membantu atau menghalangi upaya
organisasi dalam mengejar tujuan, dan merumuskan
rencana untuk mencapai keadaan yang diharapkan.36
Strategi membutuhkan keputusan manajemen puncak
dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar, selain itu
strategi juga memengaruhi perkembangan jangka panjang
perusahaan, biasanya untuk lima tahun ke depan dan
karenanya berorientasi ke masa yang akan datang. Dalam
proses penerapan strategi, tahapan-tahapan Strategi
Menurut Fred R David ada 3 yaitu: 37
a. Perumusan Strategi. Hal-hal yang termasuk dalam
perumusan strategi ialah, pengembangan tujuan
35
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori & Praktek,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.32 36
Scott Cultip, Effective Public relations, (Edisi 9 cet-3, Jakarta:
Kencana, 2009), h.352 37
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep,
(Jakarta:Prenhallindo,2002),h.5
33
mengenai peluang dan ancaman baik eksternal maupu
internal, serta memilih strategi untuk dilaksanakan.
Pada tahap ini adalah proses perancangan dan
penyeleksian berbagai strategi yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Implementasi Strategi. Implementasi sering disebut
dengan tindakan strategi, karena implementasi berarti
memobilisasi untuk mengubah stategi yang
dirumusakan menjadi suatu tindakan. Kegiatan yang
termasuk dalam implementasi strategi ialah
pengembangan budaya, menciptakan struktur yang
efektif, mempersiapkan anggaran, memanfaatkan
perkembangan informasi yang masuk. Agar
tercapainya implementasi dengan baik maka
dibutuhkanya adanya kedisiplinan, motivasi dan kerja
keras.
c. Evaluasi Strategi. Evaluasi strategi merupakan proses
dimana manajer membandingkan antara hasil-hasil
yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan.
Tentunya ini menjadi tahap terakhir yang telah
dirumuskan sebelumnya.
Strategi public relations akan membantu menciptakan
reputasi perusahaan, sehingga akan mendukung tercapainya
sasaran perusahaan dalam aspek pemasaran, pangsa pasar
34
yang menjadi sasaran.38
Berikut jenis strategi public
relations Harwood Child dalam proses penyampaian pesan
diantaranya:39
a. Strategi of publicity. Melakukan kampanye untuk
penyebaran pesan (message) melalui proses
publikasi suatu berita dan melalui kerja sama
dengan berbagai media massa. Selain itu
menggunakan taktik merekayasa suatu berita akan
dapat menarik perhatian audiens, sehingga akan
menciptakan publisitas yang menguntungkan.
b. Strategy of Persuasion. Berkampanye untuk
membujuk atau menggalang khalayak melalui
teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini
publik dengan mengangkat segi emosional dari
suatu cerita, artikel atau features berlandaskan
humanity interest.
c. Strategy of Argumention. Strategi Public relations
untuk mengantisipasi berita negatif yang kurang
menguntungkan (negative news), kemudian
dibentuk berita tandingan yang mengemukakan
argumentasi yang rasional agar opini publik tetap
dalam posisi yang menguntungkan. Dalam hal ini
kemampuan Public relations komunikator yang
38
Ahmad Fuad Afdhal, Tips & Trik Public relations, ( Jakarta: PT
Grasindo, 2004), h.27 39
Rosady Ruslan. Kiat dan Strategi kampanye Public relations, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.54-55
35
handal diperlukan untuk mengemukakan suatu
fakta yang jelas dan rasional dalam mengubah
opini publik melalui berita atau statemen yang
dipublikasikan.
d. Strategy of Image. Bagaimana Public relations
menciptakan publikasi non komersial dengan
menampilkan kepedulian terhadap lingkungan dan
sosial (humanity relation and social marketing)
yang menguntungkan citra bagi lembaga atau
organisasi secara keseluruhan (corporate image).
Public relations dan proses komunikasi terdapat
hubungan yang erat diantara keduanya dalam mencapai
suatu tujuan. Ada 3 strategi marketing communications
dalam hubungan public relations dan proses komunikasi
menurut Chris Fill pada buku yang berjudul Marketing
Communications yaitu:40
a. Pull Strategy. Tahap ini merupakan proses
penyampaian pesan dari perusahaan yang diarahkan
langsung pada end-user customer atau target
konsumen akhir. Hal tersebut bertujuan untuk
menghasilkan peningkatan tingkat kesadaran dan
difokuskan untuk meraih pelanggan atau khalayak.
b. Push Strategy. Strategi ini berbicara tentang apa yang
diberikan oleh perusahaan. Strategi komunikasi ini
40
Chris Fill, Marketing Communications, (Edisi 4, Europe: Prentice Hall,
2005), h.331.
36
memfokuskan untuk terwujudnya kekuatan untuk
mendorong kesetiaan dan kemampuan sumber daya
internal.
c. Profile Strategy. Strategi ini menganggap sejauh
mana perusahaan membutuhkan komunikasi dengan
pelanggan. Untuk mempertahan image (citra)
perusahaan, strategi komunikasi ini menjaga
hubungan dengan relasi dan pelanggan.
Strategi komunikasi didesain terutama untuk
membangun reputasi perusahaan atau institusi. Salah satu
pendekatan yang dipakai adalah penciptaan opini publik
yang positif.41
Menurut Ahmad S. Adnanputra, Strategi
public relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk
ditempuh guna mencapai tujuan Public relations dalam
kerangka atau rencana public relations (public relations
plan).42
Konsep pendekatan public relations dalam
menjalankan tanggung jawab dan fungsinya untuk
menciptakan iklim yang kondusif antara perusahaan
dengan publiknya untuk tujuan bersama ada 5 yaitu:43
a. Pendekatan kemasyarakatan
41
Ahmad Fuad Afdhal, Tips & Trik Public relations, ( Jakarta: PT
Grasindo, 2004), h.29 42
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2001), h.115 43
Rosady Ruslan. Manajemen Public relations dan Media
Komunikasi:Konsep dan Aplikasinya, (rev.ed, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014), h.148-149
37
Melalui pelaksanaan program public relations yang
dilakukan dengan program kemasyarakatan
(sociologi approach), melalui mekanisme sosial
kultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat
dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam
pada setiap berita atau surat pembaca dan lain
sebagainya yang dimuat di berbagai media massa.
Artinya pihak public relations mutlak bersikap atau
berkemampuan untuk mendengar (listening), dan
bukan hanya sekedar mendengar (hear) mengenai
aspirasi yang ada di dalam masyarakat, baik
mengenai etika, moral maupun nilai-nilai
kemasyarakatan yang dianut.
b. Pendekatan persuasif dan edukatif
Fungsi public relations adalah menciptakan
komunikasi dua arah (timbal balik) dengan
menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak
publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan
penerangan, maupun dengan menggunakan
pendekatan persuasif, agar tercipta saling
pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan
sebagainya.
c. Pendekatan tanggung jawab sosial public relations
Menumbukan sikap tanggung jawab sosial bahwa
tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut
bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan
38
sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), namun
untuk memperoleh keuntungan bersama.
d. Pendekatan kerjasama
Berupaya membina hubungan yang harmonis antara
organisasi dengan berbagai kalangan, baik
hubungan kedalam (internal relations) maupun
hubungan keluar (eksternal relations) untuk
meningkatkan kerjasama. Public relations
berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang
diwakilkannya agar diterima atau mendapat
dukungan dari masyarakat (publik sasarannya). Hal
ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan
hubungan baik dengan publiknya (community
relations), dan untuk memperoleh opini publik serta
perubahan sikap yang positif bagi kedua belah
pihak.
e. Pendekatan koordinatif dan integrative
Untuk memperluas peranan public relations di
masyarakat, maka fungsi humas dalam arti sempit
hanya mewakili lembaga atau institusinya. Tetapi
peranannya yang lebih luas adalah berpartisipasi
dalam menunjang program pembangunan nasional,
dan mewujudkan ketahanan nasional di bidang
politik, ekonomi, sosial budaya (Poleksosbud) dan
Hamkamnas.
Komunikasi di atas bertujuan untuk membangun
hubungan yang baik dengan publik. Komunikasi yang
39
dilakukan adalah pemberlakuan publisitas, menciptakan
dan mengelola citra positif perusahaan, mengelola kegiatan-
kegiatan perusahaan, menangani isu-isu negatif dan
meningkatkan kesadaran (awareness) pada publik. Selain
itu untuk mengubah sikap, misalnya mengubah sikap dari
anti menjadi metral dan dari netral menjadi mendukung
terhadap tindakan yang dilakukan organisasi atau
perusahaan.44
Dalam mengembangkan strategi public
relations jangka panjang perlu memperhitungkan reputasi
perusahaan saat ini, yang harus dianalisa melalui suatu riset
yang terstruktur. Pengguna riset eksternal yang terstruktur
biasanya akan membantu meminimalkan reaksi emosional
dalam proses penilaian.45
6. Teori bauran Public Relations P.E.N.C.I.L.S Strategy
Thomas L. Harris
Bauran public relations adalah konsep penggabungan
saluran komunikasi perusahaan atau lembaga untuk tujuan
penyampaian pesan kepada publik eksternal agar tercapai
hubungan komunikasi yang baik dan menguntungkan
perusahaan atau lembaga. dijabarkan secara rinci dalam
44
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan
Praktik Public Relations di Era cyber, (Jakarta: Gramedia Publishing, 2011),
h.155 45
Mike Beard, Departemen Public relations, (Edisi 2, Jakarta: Erlangga,
2001), h.54
40
kolerasi komponen utama peranan public relations sebagai
berikut:46
a. Publications (Publikasi dan publisitas) adalah
menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan
informasi melalui berbagai media tentang aktivitas
atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas
untuk diketahui oleh publik. Setelah itu,
menghasilkan publisitas untuk memperoleh
tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat.
b. Event (Penyusunan program acara), merancang acara
tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus
(special event) yang dipilih dalam jangka waktu,
tempat, dan objek tertentu yang khusus sifatnya untuk
mempengaruhi opini publik. Biasanya event tersebut
ada beberapa jenis, diantaranya: (1) Calender event,
yang rutin (regular event) yang dilaksanakan pada
bulan tertentu sepanjang tahun. (2) Special events,
yaitu event yang bersifat khusus, dan yang
dilaksanakan pada momen tertentu diluar acara rutin
dari program kerja public relations. (3) Moment
event, yaitu event atau acara yang bersifat momental,
atau lebih khusus lagi.
c. News (Menciptakan berita), Berupaya menciptakan
berita melalui pers realease, news letter dan bulletin,
dan lain-lain. Public Relations Officer (PRO), mau
46
Rosady Ruslan,Manajemen Public Relations & Media Komunikasi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008),h.13-15
41
tidak mau harus mempunyai kemampuan untuk
menulis, karena sebagian besar tugasnya untuk tulis-
menulis (PR writing), khususnya dalam menciptakan
publisitas.
d. Community involvement adalah mengadakan kontak
sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk
menjaga hubungan baik (community relations and
humanity relations) dengan pihak organisasi atau
lembaga yang diwakilinya.
e. Inform or image yaitu memberitahukan sesuatu
kepada publik atau menarik perhatian, sehingga
diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra
positif dari suatu proses “nothing” diupayakan
menjadi “something”. Dari yang tidak tahu menjadi
tahu, setelah tahu menjadi suka, dan kemudian
diharapkan timbul sesuatu (something) yaitu berupa
citra.
f. Lobbying and negotiation, yaitu kemmapuan melobi
dan negosiasi yang sangat diperlukan bagi seorang
Public Relations Officer (PRO) agar semua terencana,
ide atau gagasan kegiatan suatu lembaga atau
organisasi sebelum dimasyarakat perlu diadakan
pendekatan untuk mencapai kesepakatan (deal) atau
memperoleh dukungan dari individu dan lembaga
yang berpengaruh sehingga timbul saling
menguntungkan (win-win solution).
42
g. Social Responsibility yaitu aspek tanggung jawab
sosial sebuah perusahaan dan tidak hanya memikirkan
keuntungan materi bagi lembaga atau organisasi serta
tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian
kepada masyarakat untuk mencapai sukses dalam
memperoleh simpati atau empati dari khalayak-
khalayaknya.
B. Media Sosial
1. Definisi Media Sosial
Media sosial adalah medium di internet yang
memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya
maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi
dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara
virtual.47
Definisi media menurut Association of Education
and Communication Technology (AECT) adalah segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan
pesan atau informasi.48
Media sosial seperti Facebook,
Twitter, Youtube, Flickr dan lain-lain adalah keniscayaan
sejarah yang telah membawa perubahan dalam proses
komunikasi manusia. Proses komunikasi yang selama ini
dilakukan hanya melalui komunikasi tatap muka,
komunikasi kelompok, komunikasi massa, berubah total
dengan perkembangan teknologi dewasa ini, khususnya
47
Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi Budaya dan
Sosioteknologi (cet ke 3, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.11 48
M.Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), h.1
43
internet. Perubahan tersebut akan membawa konsekuensi-
konsekuensi proses komunikasi. Proses komunikasi yang
terjadi membawa konsekuensi di tingkat individu,
organisasi dan kelembagaan.49
Berikut ini adalah definisi
media sosial dari beberapa para ahli:50
a. Menurut Mandiberg, media sosial adalah media yang
mewadahi kerja sama diantara pengguna yang
menghasilkan konten (user generated content).
b. Menurut Shirky, media sosial dan perangkat lunak
sosial merupakan alat untuk meningkatkan
kemampuan pengguna untuk berbagi (to share),
bekerja sama (to co-operate) di antara pengguna dan
melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya
berada di luar kerangka institusional maupun
organisasi.
c. Boyd menjelaskan media sosial sebagai kumpulan
perangkat lunak yang memungkinkan individu
maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi,
berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling
berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki
kekuatan pada user-generated content (UCG) di mana
konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor
sebagaimana di institusi media massa.
49
Nurudin, Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses
Komunikasi, (Jurnal Komunikator, Vol 5, 2010), h.83 50
Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi Budaya dan
Sosioteknologi (cet ke 3, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.11
44
d. Menurut Van Dijk, media sosial adalah platform
media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna
yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas
maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat
dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang
menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus
sebagai sebuah ikatan sosial.
e. Meike dan Young mengartikan kata media sosial
sebagai konvergensi antara komunikasi personal
dalam arti saling berbagi di antara individu (to be
shared one-to-one) dan media publik untuk berbagi
kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa media sosial adalah media yang memungkinkan
penggunanya untuk saling melakukan aktivitas sosial
seperti berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi
dengan pengguna lain secara virtual melalui jaringan
internet.
2. Karakteristik dan Jenis-jenis Media Sosial
Ada ciri khusus yang hanya dimiliki oleh media sosial
dibanding media lainnya. Salah satunya adalah media sosial
beranjak dari pemahaman bagaimana media tersebut
digunakan sebagai sarana sosial di dunia virtual. Adapun
karakteristik media sosial, yaitu: 51
51
Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi Budaya dan
Sosioteknologi (cet ke 3 Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017), h.16-33
45
a. Jaringan (Network) Antarpengguna
Media sosial memiliki karakter jaringan sosial.
Media sosial terbangun dari struktur sosial yang
terbentuk di dalam jaringan atau internet. Jaringan
yang terbentuk antarpengguna merupakan jaringan
yang secara teknologi dimediasi oleh perangkat
teknologi, seperti komputer, telepon genggam atau
tablet. Karakter media sosial adalah membentuk
jaringan di antara penggunanya. Tidak peduli
apakah di dunia nyata (offline) antarpengguna itu
saling kenal atau tidak, namun kehadiran media
sosial memberikan medium bagi pengguna untuk
terhubung secara mekanisme teknologi.
b. Informasi
Informasi menjadi entitas yang penting dari media
sosial. Sebab tidak seperti media-media lainnya di
internet, pengguna media sosial mengkreasikan
representasi identitasnya, memproduksi konten,
dan melakukan interaksi berdasarkan informasi.
Bahkan informasi menjadi semacam komoditas. Di
media sosial, informasi menjadi komoditas yang
dikonsumsi oleh pengguna. Komoditas tersebut
pada dasarnya merupakan komoditas yang
diproduksi dan didistribusikan antarpengguna itu
sendiri. Dari kegiatan konsumsi inilah pengguna
dan pengguna lain membentuk sebuah jaringan
yang pada akhirnya secara sadar atau tidak
46
bermuara pada isntitusi masyarakat berjejaring
(network society).
c. Arsip
Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah
karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah
tersimpan dan bisa menjadi akses kapan pun dan
melalui perangkat apapun. Setiap informasi apa
pun yang diunggah di Facebook sebagai contoh,
informasi itu tidak hilang begitu saja saat
pergantian hari, bulan, sampai tahun. Informasi itu
akan terus tersimpan dan bahkan dengan
mudahnya bisa diakses.
d. Interaksi
Secara sederhana interaksi yang terjadi di media
sosial minimal berbentuk saling mengomentari
atau memberikan tanda, seperti jempol di
Facebook atau hati di Instagram. Interaksi dalam
kajian media merupakan salah satu pembeda
antara media lama (old media) dengan media baru
(new media).
e. Simulasi Sosial
Media sosial memiliki karakter sebagai medium
berlangsungnya masyarakat (society) di dunia
virtual. Pengguna media sosial bisa dikatakan
sebagai warga negara digital yang berlandaskan
keterbukaan tanpa adanya batasan-batasan.
47
Layaknya masyarakat atau Negara, di media sosial
juga terdapat aturan dan etika yang mengikat
penggunanya. Media sosial tidak lagi
menampilkan realitas, tetapi sudah menjadi realitas
tersendiri, bahkan apa yang ada di media sosial
lebih nyata (real) dari realitas itu sendiri.
f. Konten oleh Pengguna
Karakteristik media sosial lainnya adalah konten
oleh pengguna atau lebih popular disebut dengan
user generated content (UGC). Konten oleh
pengguna ini adalah sebagai penanda bahwa di
media sosial khalayak tidak hanya memproduksi
konten, tetapi juga mengonsumsi konten yang
diproduksi oleh orang lain. Konten ini adalah
format baru dari budaya interaksi dimana para
pengguna dalam waktu yang bersamaan berlaku
sebagai produser pada satu sisi dan sebagai
konsumen dari konten yang dihasilkan di ruang
online pada lain sisi.
g. Penyebaran (Share)
Penyebaran atau sharing merupakan karakter
lainnya dari media sosial. Sharing merupakan ciri
khas dari media sosial yang menunjukkan bahwa
khalayak aktif menyebarkan konten sekaligus
mengembangkannya. Maksud dari pengembangan
ini misalnya, komentar yang tidak sekadar opini,
tetapi juga data atas fakta terbaru. Di media sosial
48
konten tidak hanya diproduksi oleh khalayak
pengguna, tetapi juga didistribusikan secara
manual oleh pengguna lain.
Pembagian jenis media sosial ke dalam kategori
merupkan upaya untuk melihat bagaimana jenis dari media
sosial itu sendiri. ada 6 kategori besar untuk melihat
pembagian media sosial, yaitu:52
a. Jejaring Sosial (Social Networking)
Jejaring sosial atau social networking merupakan
medium yang paling populer dalam kategori media
sosial. Medium ini merupakan sarana yang bisa
digunakan melakukan hubungan sosial, termasuk
konsekuensi atau efek dari hubungan sosial tersebut,
di dunia virtual. Jejaring sosial atau social networking
memungkinkan pengguna untuk berinteraksi satu
sama lain. Bentuk interaksi terjadi tidak hanya pada
teks tetapi juga termasuk foto dan video yang
mungkin menarik perhatian pengguna lain. Publikasi
atau posting merupakan real time dan anggota dapat
berbagi informasi seperti apa yang sedang terjadi.
Contoh dari jejaring sosial ini adalah facebook yang
bisa digunakan untuk mempublikasikan konten
seperti profil, aktivitas, atau bahkan pendapat user
atau pengguna dalam berinteraksi di jejaring sosial
berbasis internet.
52
Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2015).h.31-44
49
b. Blog
Blog merupakan media sosial yang memungkinkan
penggunanya untuk mengunggah aktivitas keseharian,
saling mengomentari, dan berbagi, baik tautan web
lain, informasi, dan sebagainya. Pada awalnya, blog
merupakan suatu bentuk situs web pribadi yang berisi
kumpulan tautan ke situs lain yang dianggap menarik
dan diperbarui setiap harinya pada perkembangan
selanjutnya blog memuat banyak jurnal (tulisan
keseharian pribadi) pemilik media dan terdapat kolom
komentar yang bisa diisi oleh pengunjung. Blog juga
menawarkan alamat web pribadi, ruang web gratis,
dan sistem manajemen konten yang memungkinkan
untuk membuat, menerbitkan, dan berbagi konten
secara harfiah bebas dari biaya.
c. Mini Blog (Microblogging)
Tidak berbeda dengan blog, Microblogging
merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi
pengguna untuk menulis dan memublikasikan
aktivitas serta pendapatnya. Secara historis, kehadiran
jenis media sosial ini merujuk pada muculnya twitter
yang hanya menyediakan ruang tertentu atau
maksimal 140 karakter saja. Sama seperti media
sosial lainnya, di twitter pengguna bisa menjalin
jaringan dengan pengguna lain, menyebarkan
informasi, mempromosikan pendapat/pandangan
pengguna lain, sampai membahas isu terhangat
50
(trending topic) saat itu juga dan menjadi bagian dari
isu tersebut dengan turut berkicau (tweet)
menggunakan tagar (hastag) tertentu.
d. Media Sharing
Media sharing atau situs berbagi media merupakan
jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya
untuk berbagi media mulai dari dokumen (file),
video, audio, gambar, dan sebagainya. Kebanyakan
dari media sosial jenis ini adalah gratisan meskipun
beberapa juga mengenakan biaya keanggotaan,
berdasarkan fitur dan layanan yang mereka berikan.
Beberapa contoh dari media berbagi ini adalah
Youtube, Flickr, dan Snapfish.
e. Penanda Sosial (Social Bookmarking)
Penanda sosial atau social bookmarking merupakan
media sosial yang bekerja untuk mengorganisasi,
menyimpan, mengelola, dan mencari informasi atau
berita tertentu secara online. Informasi yang diberikan
di media sosial ini bukanlah informasi yang utuh.
Artinya, pengguna hanya disediakan informasi bisa
teks, foto, atau video singkat sebagai pengantar yang
kemudian pengguna akan diarahkan pada tautan
sumber informasi itu berada. Beberapa situs social
bookmarking yang populer adalah delicious.com,
digg.com, dan lintasme.
51
f. Wiki
Media sosial wiki adalah media konten bersama.
Disebut media konten bersama karena media sosial
ini merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi
dari para penggunanya. Mirip dengan kamus atau
ensiklopedia, wiki menghadirkan kepada pengguna
pengertian, sejarah, hingga rujukan buku atau tautan
tentang satu suku kata. Dalam praktiknya penjelasan-
penjelasan tersebut dikerjakan oleh pengunjung.
Artinya, ada kolaborasi atau kerja bersama dari semua
pengunjung untuk mengisi konten dalam situs ini.
Kata “wiki” merujuk pada media sosial Wikipedia
yang popular sebagai media kolaborasi konten
bersama.
Media sosial mempermudah manusia dalam
melakukan interaksi melalui internet, semakin
berkembangnya teknologi memunculkan pola interaksi
yang dilakukan tanpa harus berada dalam ruang waktu yang
bersamaaan. Manusia menciptakan interaksi baru tanpa
harus bertemu secara fisik yang dilakukan melalui media
internet khususnya media sosial. Maka dari itu perusahaan
untuk menentukan langkah-langkah strategis, penggunaan
media sosial pada perusahaan merupakan cara yang tepat
dengan mengoptimalkan teknologi internet dan
mengefisienkan waktu dalam proses penyebaran informasi
dari perusahaan.
52
C. Brand Loyalty
1. Definisi Brand (Merek)
Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat
1, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata,
huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi
dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Definisi ini memiliki kesamaan dengan definisi versi
American Marketing Association yang menekankan
peranan merek sebagai identifier dan differention.53
Berdasakarkan kedua definisi, secara teknis apabila seorang
pemasar membuat nama, logo atau simbol baru untuk
sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah
merek.
Brand atau merek adalah nama, istilah, tanda,
simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut untuk
mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau
sekelompok atau penjual dan untuk membedakannya dari
produk pesaing. Brand atau merk merupakan nilai tangible
(nyata) dan intangible (tidak nyata) yang terwakili dalam
sebuah brand atau merek dagang (trademark) yang mampu
menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri di pasar bila
dikelola dengan cepat.54
53
Fandy Tjiptono, Brand Management & Strategy,(Yogyakarta: PT
Adi,2005).h.2 54
Darmadi Durian.Sugiarto dan Lie Joko Budiman, Brand Equity
Ten: Strategi Memipin Pasar (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama), h.2
53
Sebuah buku pemasaran standar dunia yang ditulis
oleh Philip Kotler mendefinisikan merek sebagai sebuah
nama, istilah, simbol, atau desain ataupun kombinasi dari
keduanya, juga untuk menandakan barang atau pelayanan
untuk membedakan mereka dari kompetitor-kompetitor
yang ada.55
Oleh karena itu branding sebagai entitas
sehingga dapat membanntu konsumen mengidentifikasi
manfaat yang ditawarkan dan kualitas produk.
Pengetahuan konsumen akan suatu merek merupakan
hal yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. Menurut
Kapferer fungsi potensial sebuah merek bagi pelanggan
meliputi:56
(1) Fungsi Identifikasi. Dimana sebuah merek
bisa dilihat dengan jelas, memberikan makna bagi produk,
mudah dalam mengidentifikasikan produk yang dibutuhkan
atau dicari. (2) Fungsi Praktikalitas. Memfasilitasi
penghematan waktu dan energi melalui pembelian ulang
identik dan loyalitas. (3) Fungsi Jaminan. Memberikan
jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisa mendapatkan
kualitas yang sama sekalipun pembelian dilakukan di waktu
dan tempat berbeda. (4) Fungsi Optimasisasi. Memberikan
kepastian bahwa konsumen dapat membeli alternatif terbaik
dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk
tujuan spesifik. (5) Fungsi karakterisasi. Mendapatkan
konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang
55
David Arnold, Pedoman Manajemen Merek (Surabaya: Ketindo
Soho, 1996), h.1 56
Fandy Tjiptono, Management & Strategi Merek (Yogyakarta: Andi,
2011), h.44
54
ditampilkannya kepada orang lain. (6) Fungsi Kontiniutas.
Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi
dengan merek yang telah digunakan atau dikonsumsi
pelanggan secara bertahun-tahun. (7) Fungsi Hedonistik.
Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo, dan
komunikasinya. (8) Fungsi Etis. Kepuasan berkaitan
dengan perilaku bertanggung jawab merek tersebut dalam
hubungannya dengan masyarakat.
Pada awalnya merek hanya sebuah tanda agar
konsumen dapat membedakan antara produk satu dengan
produk yang lainnya, kemudian merek juga membawa nilai
bagi perusahaan di mata konsumen.
2. Definisi Brand Loyalty
Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan dimensi
dari brand equity (kuitas merek). Ekuitas merek atau brand
equity adalah kekuatan dari sebuah merek. Melalui merek
yang kuat perusahaan dapat memperluas pangsa pasar dan
meningkatkan keunggulan kompetitif. Pada ekuitas merek,
terbagi menjadi empat dimensi, yaitu: kesadaran merek
(brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality),
asosiasi merek (brand association), dan loyalitas merek
(brand loyalty).
Keberadaan konsumen yang loyal terhadap merek
sangat diperlukan bagi perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya. Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan suatu
ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek.
55
Loyalitas menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
yaitu kesetiaan. Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu
komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian
ulang produk atau jasa secara konsisten pada masa
mendatang.
Brand loyalty menurut Mowen, loyalitas merek
didefinisakan sebagai tingkatan dimana pelanggan memiliki
sikap positif terhadap suatu merek, memiliki komitmen dan
cenderung untuk terus melanjutkan membeli produk dengan
suatu merek tertentu dimasa yang akan datang. Dengan
demikian, loyalitas merek secara langsung dipengaruhi oleh
kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan terhadap suatu
merek.57
Menurut Durianto, brand loyalty merupakan suatu
ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek.
Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin
tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang
lain.58
Sedangkan menurut Freddy Rangkuty, Loyalitas
merek adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap
suatu merek. Loyalitas merupakan inti dari brand equity
yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal
ini merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan
pada sebuah merek.59
57
Mowen, Perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran (Jakarta:
Karangan Sutisna, 1995), h.531 58
Darmadi Durianto, Strategi Menaklukan Pasar, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2001), h.62 59
Freddy Rangkuty, The Power Of Brands, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2009), h.60
56
3. Tingkatan Brand loyalty
Freddy Rangkuty menjelaskan bahwa terdapat
tingkatan brand loyalty dari yang terendah hingga yang
tertinggi. Tingkatan brand loyalty terdiri menjadi 5, yaitu:60
a. Tingkat Loyalitas yang paling dasar adalah pembeli
tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada
merek-merek apapun yang ditawarkan. Dengan
demikian, merek memainkan peran yang kecil
dalam keputusan pembelian. Pada umumnya, jenis
konsumen seperti ini suka berpindah-pindah merek
atau disebut tipe konsumen switcher atau price
buyer (konsumen lebih memperhatikan harga di
dalam melakukab pembelian).
b. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas
dengan produk yang ia gunakan, atau minimal ia
tidak mengalami kekecewaan. Pada dasarnya, tidak
terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup
memadai untuk mendorong suatu perubahan,
terutama apabila pergantian ke merek lain
memerlukan suatu tambahan biaya. Para pembeli
tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan
(habitual buyer).
c. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, nemun
mereka memikul biaya peralihan (switching cost),
baik dalam waktu, uang atau risiko sehubungan
60
Freddy Rangkuty, The Power Of Brands, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2009), h.61
57
dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek
lain. Kelompok ini biasanya disebut dengan
konsumen loyal yang merasakan adanya suatu
pengorbanan apabila ia melakukan penggantiannya
ke merek lain. Para pembeli tipe ini disebut
(satisfied buyer).
d. Tingkat keempat adalah konsumen benar-benar
menyukai merek terseut. Pilihan mereka terhadap
suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi, seperti
simbol, rangkaian pengalaman dalam
menggunakannya, atau kesan kualitas yang tinggi.
Para pembeli pada tingkat ini disebut sahabat merek,
karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai
merek.
e. Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia.
Mereka mempunyai suatu kebanggaan dalam
menemukan atau menjadi pengguna satu merek.
Merek tersebut sangat penting bagi mereka baik dari
segi fungsinya maupun sebagai ekspresi mengenai
siapa mereka sebenarnya (commited buyers).
58
Gambar 2.1 Tingkatan Brand Loyalty
Jadi loyalitas merek sebagai suatu komitmen yang
mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau
jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada
masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek
yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha
pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan.
59
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Detikcom
Detikcom adalah sebuah portal web yang berisi berita
dan artikel daring (online) di Indonesia. Detikcom merupakan
salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari
situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, Detikcom hanya
mempunyai edisi daring (online) dan menggantungkan
pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, detikcom
merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru
(breaking news).
Sejarah berdirinya Detikcom awalnya adalah proyek
pribadi sebuah perusahaan penyedia jasa konsultasi,
pengembangan, dan pengelolaan web yaitu Agranet Multicitra
Siberkom yang dikenal sebagai Agrakom. Agrakom termasuk
salah satu pelopor industri konten IT yang menyasar pasar
internet yang mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1993.
Agrakom sempat beberapa kali mengecap manisnya kue bisnis
itu dari beberapa klien besar seperti Kompas Gramedia yang
meluncurkan Kompas Cyber Media untuk berita koran versi
Internet.
Agrakom didirikan oleh Budiono Darsono dan teman-
temannya yang sebagian besar berlatar belakang jurnalis.
Ketika krisis moneter menghantam Indonesia pada tahun
1998, Agrakom yang merupakan perusahaan penyedia jasa
konsultasi
60
pengembangan dan pengelolaan web, mencoba bangkit
dengan mendirikan sebuah perusahaan jasa web. Budiono dan
teman-teman yang berlatar belakang jurnalis mendirikan
media online pertama di Indonesia yang diberi nama
Detikcom. Budiono adalah mantan wartawan tabloid Detik
bersama dengan tabloid Tempo pada zaman orde baru Hal ini
terjadi karena pada masa orde baru kebebasan Pers belum
diperbolehkan. Setelah mengalami hal tersebut Budiono
berpikir bagaimana cara bisa menyampaikan informasi tetapi
tidak melalui media cetak dan akhirnya mencoba bisnis situs
berita yang pada saat itu belum populer. Hal ini terjadi karena
pada masa orde baru kebebasan Pers belum diperbolehkan.
Setelah mengalami hal tersebut Budiono berpikir bagaimana
cara bisa menyampaikan informasi tetapi tidak melalui media
cetak dan akhirnya mencoba bisnis situs berita yang pada saat
itu belum populer. Bersama dengan Abdul Rahman, Budiono
berinisiatif mendirikan Detikcom dengan modal awal 100 juta
rupiah. Pada akhirnya konsep ditemukan yaitu sebuah media
yang 100% berbasis internet dan memanfaatkan semaksimal
mungkin keunggulannya. Saat itu sedang populer Yahoo,
dimana orang yang ingin Browsing harus mengunjungi Yahoo
dahulu untuk mencari informasi. Rencana awalnya ingin
membuat aplikasi seperti itu, namun akhirnya membuat situs
berita yang cepat ter-update dalam hitungan menit bahkan
detik, bukan lagi harian seperti koran.
Server detikcom sebenarnya sudah siap diakses pada 30
Mei 1998, namun mulai online dengan sajian lengkap pada 9
61
Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari
lahir Detikcom yang didirikan Budiono Darsono (eks
wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik),
Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi
Nugrahadi. Semula peliputan utama detikcom terfokus pada
berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. baru setelah
situasi politik reda dan ekonomi mulai membaik, detikcom
memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan
olahraga. Budiono menjabat sebagai pimpinan redaksi
sekaligus reporter dengan satu tape recorder, lalu merekrut
beberapa reporter. Keberhasilan Detikcom pun turut menjadi
pemicu munculnya demam internet di Indonesia pada
pertengahan 1999. Mulailah bermunculan internet seperti
Satunet, Astaga.com, Lippo e-Net, Mweb, Kopitime, dan
BolehNet.
Awal Januari tahun 2000, Detikcom merilis email gratis,
chatting ruang diskusi, dan menambah sejumlah kanal baru.
Ciri khas Jurnalistik lebih dipertajam dengan serangkaian kerja
sama organisasi kampanye untuk memasok berita di daerah.
Fasilitas SMS dan WebFax gratis. Banyak pujian datang
karena Detikcom salah satu dari sedikit media yang bisa
bertahan pada era industri media yang mulai bergerak ke arah
konglemarasi. Ada Kompas Gramedia, Media Group, Para
Group, MNC, Jawa Pos Group, dan Visi Media Asia.
Banyak cerita tentang pahit manisnya reporter detikcom
dalam menyajikan berita secara tepat waktu. Pada saat itu
belum ada SmartPhone yang bisa mengirimkan berita melalui
62
email. Telepon genggam pada tahun 1998-1999 masih mahal
dan terbatas. Satu-satunya jalan yaitu memanfaatkan telepon
umum dan setiap pagi para reporter detikcom diharuskan
datang ke kantor untuk mengambil beberapa kantung uang
recehan. Antrean panjang yang terjadi di telepon umum saat
reporter detikcom mengirimkan berita membuat para
pengguna telepon umum lainnya emosi karena menunggu
lama. Oleh karena itu, berita yang dikirimkan disiasati lebih
singkat dan pendek.
Detikcom sebagai raksasa media daring (online) di
Indonesia secara resmi dibeli oleh konglomerat Chairul
Tanjung Pada 3 Agustus 2011. CT Corp mengakuisisi
detikcom (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom). Mulai
pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di bawah
Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli
detikcom secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta
atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambilalih, maka selanjutnya
jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp
sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan
komisaris utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan
Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama
Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.
Sebelum diakuisisi oleh CT Corp, saham detikcom dimiliki
oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet
63
memiliki 59% saham di detikcom dan sisanya dimiliki oleh
Tiger 39%, dan Mitsui 2% .61
Para Group merupakan holding company yang
membawahi beberapa anak perusahaan, seperti Trans Corp
(Trans TV dan Trans 7) dan Bank Mega. Detikcom akan
menjadi bagian dari Trans Corp divisi media dan penyiaran
Para Group.
B. Logo Detikcom
5 Desember 2011, pembaca setia Detikcom dikejutkan
dengan berubahnya warna meriah yang biasa kita dapatkan
ketika mengakses www.detik.com. Tidak ada lagi warna hijau
telur asin, biru menyala, ungu, merah, krem di portal berita
nomor satu di Indonesia. Kurang dari dua bulan, tim Product
Management berjibaku dengan deadline yang mepet untuk
menghadirkan suasana baru di Detikcom. Selain suasana, tentu
saja sebagai tanda bergabungnya detikcom ke dalam keluarga
Trans Corp. Kini biru menjadi warna dominan Detikcom.
Lebih adem, lebih elegan.62
61
Detikcom dan Manajemen Baru Detikcom diakses 29 Januari 2018
pada
http://suratbuncit.detik.com/read/2011/08/12/113903/1702247/238/detikcom-
dan-manajemen-baru 62
Logo Detikcom diakses 29 Januari 2018, pukul 16.20 WIB
http://productmanagement.blogdetik.com/2012/03/12/kini-biru-warna-
detikcom
65
berita peristiwa terbaru, namun seiring berjalannya waktu,
Detikcom juga menyediakan informasi lainnya seperti bisnis
dan keuangan, gaya hidup dan hiburan, olahraga, kesehatan
dan informasi makanan. Adapun kanal-kanal yang dimiliki
Detikcom antara lain sebagai berikut:65
1. DetikNews berisi informasi mengenai peristiwa di
Indonesia dan Internasional, situs
https://news.detik.com
2. DetikFinance berisi informasi seputar ekonomi,
bisnis, finansial, perbankan dan investasi, situs
https://finance.detik.com
3. DetikHot berisi berita foto dan video terhot dari dunia
hiburan, situs https://hot.detik.com
4. Detiki-Net berisi informasi seputar teknologi terkini,
situs https://inet.detik.com
5. DetikSport berisi informasi seputar dunia olahraga
terbaru, situs https://sport.detik.com
6. DetikOto berisi informasi seputar Otomotif terbaru
dari dalam dan luar negeri, situs https://oto.detik.com
7. DetikTravel berisi informasi seputar inspirasi jalan-
jalan ke mana saja, situs https://travel.detik.com
8. DetikFood berisi informasi seputar kuliner, resep dan
rekomendasi tempat makan, situs
https://food.detik.com
65
https://www.detik.com/ Logo Detikcom diakses 1 juni 2018, pukul
16.20 WIB
66
9. DetikHealt berisi informasi seputar kesehatan, diet,
parenting, seks dan konsultasi kesehatan, situs
https://healt.detik.com
10. Wolipop berisi informasi seputar gaya hidup
(lifestyle), fashion, sale & shop,situs
https://wolipop.detik.com
11. Pasangmata berisi informasi yang bersumber dari
jurnalis warga (citizen journalism), situs
https://pasangmata.detik.com
D. Struktur Organisasi Detikcom
Direksi manajemen Detikcom terdiri atas Komisaris
Utama, Wakil Komisaris Utama, Komisaris, Direktur Utama,
Direktur Sales dan Marketing, dan Direktur Keuangan dan
Human Resource Development (HRD). Adapun susunan
organisasi Detikcomsebagai berikut: 66
Tabel 3.1: Susunan Manajemen Detikcom
Title Name
Komisaris Utama Raden Suroyo Bimantoro
Wakil Komisaris Utama Zainal Rahman
Brand News Room Mega Putra Ratya
Research and Development Sudrajat
Community/Engangement Meliyanti Setroyini
66
Struktur Redaksional Detikcom diakses pada jumat, 26 januari
2018 dari https://www.detik.com/dapur/redaksi
67
Marketing Communications Karel Anderson
Direktur Pemberitaan Ahmad Ridwan Dalimunthe
Pemimpin Redaksi Iin Yumiyanti
Wakil Pemimpin Redaksi Andi Abdullah Sururi, Ardhi
Suryadi, Elvan Dany
Sutrisno
Kepala Peliputan Ahmad Toriq (Jakarta),
Triono Wahyu Sudibyo
(Daerah dan Luar Negeri)
Redaktur Pelaksana Fajar Pratama (DetikNews),
Angga Aliya
(DetikFinance), Doni
Wahyudi (DetikSport),
Nurul Ken Yunita
(DetikHot), Achmad Rouzni
Noor (DetikInet), Uyung
Pramudiarja (DetikHealt),
Eny Kartikawati (Wolipop),
Odilia Winneke
(DetikFood), Fitraya
Ramadhany (DetikTravel),
Dadan Kuswarahaja
(DetikOto), Irwan Nugroho
(DetikX), Dikhy Sasra
(DetikFoto), Gagah
Wijoseno (20Detik)
Redaktur Bahasa Habib Rifai, Hadi Prayuda
Sekretaris Redaksi Marina Deviyanti
68
E. Penghargaan yang Didapatkan Detikcom
1. Detikcom Terima Penghargaan Most Powerful Media
Gambar 3.3
Detikcom Terima Penghargaan Most Powerful Media67
Detikcom menerima penghargaan oleh Nikkel BP
Consulting Inc, yang bekerjasama dengan Markplus Inc.
Detikcom diberi penghargaan Brand Asia 2017 sebagai Top 3
Most Powerful Media/Entertainment Brand In Indonesia. Brand
Asia melakukan survei dan mengukur brand strength dari 80
merek global di 10 region Asia antara lain China, India,
Indonesia, Jepang, Malaysia, Korea Selatan dan lain-lain.
67
https://news.detik.com/berita/d-3633059/detikcom-terima-penghargaan-
most-powerful-media-brand
69
Penilaian brand strength berdasarkan friendly, convient,
outstanding, dan innovative, dan mengukur corporate social
responsibility, brand loyalty dan media engagement.
2. Detikcom Terima Penghargaan dari Badan Penanggulan
Bencana (BNPB)
Gambar 3.4
Detikcom Terima Penghargaan dari BNPB68
Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB)
memberikan penghargaan kepada media online Detikcom yang
telah berperan aktif dalam memberitakan informasi kebencanaan
di Indonesia dalam menunjukan partisipasi dan kontribusi yang
signifikan.
68
https://news.detik.com/berita/d-3881145/detikcom-terima-
penghargaan-dari-bnpb
70
3. Detikcom Terima Penghargaan Media Online Pendidikan
Islam Terbaik dari Kementerian Agama RI
Gambar 3.5
Detikcom Terima Penghargaan dari kementerian Agama RI69
Media online Detikcom bersama dua media online
Republika dan AntaraNews mendapatkan penghargaan dari
Kementerian Agama RI dalam kategori media online di bidang
pendidikan Islam. Penghargaan ini bentuk apresasi kepada
individu dan instansi terkait pendidikan Islam.
Masih ada beberapa penghargaan yang sudah didapatkan
Detikcom seperti penghargaan dari Polda metro jaya, Ditjen
Imigrasi, dan lain-lain, namun peneliti hanya menampilkan
penghargaan-penghargaan yang berkaitan dengan penelitian.
F. Statistik Pembaca Detik
Situs perintis munculnya berita berbasis online di Indonesia
Detikcom ini menempati urutan teratas ranking Alexa dan
69
https://news.detik.com/berita/3740218/detikcom-raih-penghargaan-
media-online-pendidikan-islam-terbaik
71
SimiliarWeb. Alexa adalah sebuah anak perusahaan Amazon.com
yang menyediakan layanan data komersial terkait traffic web.70
Sedangkan SimiliarWeb merupakan suatu platform penyedia
analisis website dan perbandingan website, data mining, data
traffic dan lain sebagainya yang telah terintegrasi dengan Google
Analytics.71 Dari kedua jasa diatas sama-sama memiliki fungsi
yaitu menghitung data traffic atau jumlah pengunjung dalam
suatu website.
Gambar 3.6
Jumlah Pengunjung Detikcom dari Alexa72
70
Mengetahui apa itu Alexa internet diakses pada 1 juni 2018 dari
https://www.maxmanroe.com/mengetahui-apa-itu-alexa-internet-dan-
manfaatnya-untuk-blog.html 71
Apa itu SimiliarWeb diakses pada 1 juni 2018 dari
http://www.ibudigital.com/apa-itu-similar-web-bisnis-online/ 72
Jumlah pengunjung Detikcom diakses pada 1 juni 2018 dari
https://www.alexa.com/siteinfo/detik.com
72
Gambar 3.7
Peringkat jumlah pengunjung web di Indonesia dari Alexa73
Gambar diatas merupakan data statistik yang dihimpun
Alexa dari total website Indonesia yang dikunjungi, Detikcom
masuk 10 besar website yang terbanyak di akses berada pada
posisi 6 dengan rutan Tribunnews.com, Google.com,
Youtube.com, Tokopedia.com, Google.co.id, Detik.com dan
Bukalapak.com. Khusus untuk berita berbasis media online ini
Detikcom berada di posisi 2 setelah Tribunnews dengan
pengunjung rata-rata 1.385.354 dan jumlah halaman yang
dikunjungi sebanyak 3.4.88.358 halaman.
73
Peringkat jumlah pengunjung web di Indonesia dari
https://www.alexa.com/topsites/countries/ID
73
Gambar 3.8
Jumlah Pengunjung Detikcom dari Similiarweb74
Gambar 3.9
Peringkat pengunjung berita online di Indonesia dari Similiarweb
74
https://www.similarweb.com/top-websites/indonesia/category/news-and-
media
74
Gambar diatas merupakan data statistik yang dihimpun
SimiliarWeb dari total berita yang berbasis online. Detikcom
berada di posisi 2 dengan urutan Tribunnews, Detikcom,
yahoo.com, kompas.com, dan liputan6.com.
G. Public Relations Detikcom
Menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra yang
baik dari perusahaan kepada publik merupakan tujuan dari public
relations. Namun kegiatan public relations juga tidak lepas dari
kegiatan marketing untuk kegiatan promosi dan branding. Public
relations Detikcom dibentuk supaya perusahaan dekat dengan
customer, customer di sini adalah pembaca Detikcom.
“Yang melatarbelakingi dibentuknya divisi ini supaya kita
bisa lebih dekat dengan masyarakat atau pembaca,
bagaimana kita bisa jangkau mereka mengenal
Detikcom”75
Public relations yang ada di Detikcom dijalankan oleh Tim
Marketing Communications dan Tim Engagement. Marketing
Communications merupakan dapartemen dari divisi Digital
Business dan Engagement merupakan departemen dari divisi
Engagement. Perbedaan yang paling mendasar antara Marketing
communications (Marcomm) dan Engagement terletak pada ruang
lingkupnya. Ruang lingkup Marcomm adalah Detikcom secara
keselurahan sedangkan Engagement memiliki ruang lingkup
hanya beberapa kanal saja namun keduanya sama-sama memiliki
75
Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head Marketing
Communications
75
fungsi dan tujuan yang sama yaitu relationship dengan publik dan
kegiatan marketing.
“Secara bagan, di sini kita tidak dispesifikin untuk divisi
khusus public relations namun program-program yang ada
di sini adalah termasuk kegiatan public relations,
bagaimana relationship dengan masyarakat atau pembaca,
bagaimana kita mengemas sebuah program seperti event
menjadi sebuah event untuk branding”76
Jadi, Public relations Detikcom memiliki peran membentuk
dan memelihara hubungan antara perusahaan dan pembaca
Detikcom, selain itu akttivitas praktisi public relations di
Detikcom sama halnya dengan tujuan komunikasi, yaitu adanya
penguatan dan perubahan kognisi, afeksi dan perilaku
komunikannya.
76
Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head Marketing
Communications
76
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
A. Strategi Public Relations Detikcom dalam Meningkatkan
Brand Loyalty
Detikcom merupakan sebuah portal web yang berisi
bertita aktual dan artikel berbasis internet di Indonesia. Dalam
menjalankan bisnisnya, Detikcom tidak hanya memberikan
berita saja tetapi menjalin hubungan pada masyarakat dan
melakukan kegiatan sosial sehingga melahirkan hubungan
yang baru dan terpelihara antara organisasi dan publik. Tidak
heran Detikcom mendapat pengerhargaan dari Survei Brand
Asia pada Asean Marketing sebagai Top 3 Most Powerful
Media/Entertainment Brand dengan penilaian corporate social
responsibility, brand loyalty, dan media engagement, juga
penilaian brand strength yaitu friendly, convenient,
outstanding dan innovative.77
Dalam meningkatkan brand awareness (pengenalan
merek) kepada publik sangatlah penting, dimana publik atau
stakeholder dapat mengenali produk. Semakin banyak publik
mengenal Detikcom maka akan berdampak juga terhadap
traffic pembaca Detikcom. Selain menjangkau masyarakat
mengenal Detikcom (brand awareness), praktisi
77
Detikcom Terima Penghargaan Most Powerful Media Brand, dari
https://news.detik.com/berita/d-3633059/detikcom-terima-penghargaan-most-
powerful-media-brand
77
public relations Detikcom juga berusaha untuk membuat
khalayak bisa loyal terhadap Detikcom (brand loyalty).
Khalayak tidak hanya membaca artikel dari Detikcom saja
tetapi juga berperan dan berpartisipasi aktif pada program-
program kegiatan yang sudah direncanakan oleh praktisi
public relations Detikcom.
Detikcom dalam meningkatkan brand awareness adalah
dengan akuisisi khalayak dan untuk meningkatkan brand
loyalty adalah dengan retensi khalayak. Akuisisi khalayak
adalah untuk menjangkau target konsumen baru sedangkan
retensi khalayak untuk mempertahankan khalayak dan
kelangsungan bisnis dalam jangka waktu panjang menyangkut
awareness, identitas, komunitas, dan relationship. Langkah ini
meniktikberatkan pada hubungan suatu bentuk pendekatan
dari perusahaan untuk mengerti dan memengaruhi perilaku
khalayak melalui komunikasi. Akuisisi khalayak dan retensi
khalayak bertujuan memperbaiki akuisisi pelanggan (pembaca
Detikcom), menjaga khalayak dan meningkatkan kesetiaan
(loyalitas). Peneliti melihat akuisisi khalayak sebagai bentuk
strategi dari pull strategies (strategi menarik). Pull strategy
merupakan strategi komunikasi di mana proses komunikasi
lebih mengarahkan khalayak untuk mengenal produk
perusahaan, Pull strategy (strategi menarik) bertujuan untuk
menghasilkan peningkatan kesadaran dan difokuskan untuk
meraih khalayak. Strategi itu dijalankan melalui program
kegiatan dari Detikcom dengan bentuk komunikasi verbal dan
non verbal, yaitu program yang dilaksanakan secara online
78
maupun offline, agar pembaca Detikcom dapat mengenal
Detikcom dan menjadi kontributor aktif dari seluruh program
kegiatan Detikcom. Program yang dilakukan secara online
pada kanal-kanal Detikcom sedangkan offline pada event-event
dari program kegiatan Detikcom
Kemudian retensi khalayak atau mempertahankan
khalayak, ini merupakan usaha public relations Detikcom
untuk mendapatkan loyalitas khalayak dengan berusaha
mendengarkan khalayak dan bisa memenuhi keinginan
khalayak sehingga tercipta saling pengertian antara publik dan
perusahaan. Strategi retensi khalayak melalui bentuk apresiasi
perusahaan kepada khalayak dengan memberikan rewards
agar khalayak bisa loyal terhadap Detikcom. Peneliti melihat
strategi retensi khalayak sebagai bentuk strategi dari push
strategies (strategi mendorong). Strategi ini berbicara tentang
apa yang diberikan oleh perusahaan, seperti apresiasi dan
penghargaan sehingga mendorong kesetiaan khalayak terhadap
perusahaan.
Pada praktiknya, perusahaan juga memiliki tanggung
jawab sosial. Gerakan ini salah satu upaya yang dilakukan oleh
praktisi public relations Detikcom untuk menunjukkan
tanggung jawab sosial sebagai salah satu perwujudan etika
dalam membangun kinerja public relations jangka panjang.
Tanggung jawab sosial dari perusahaan (corporate social
responsibility) merujuk pada semua hubungan yang terjadi
antara perusahaan dengan semua stakeholder termasuk
pelanggan atau pembaca Detikcom, sumber daya manusia atau
79
karyawan, komunitas, investor dan pemerintah. Peneliti
melihat ini merupakan bentuk strategi dari profile strategies.
Strategi ini untuk mempertahankan image (citra) perusahaan
dan prosesnya mengarah pada tujuan untuk menjaga hubungan
dengan relasi antara publik dan perusahaan sehingga
menumbuhkan citra perusahaan yang positif untuk publik atau
konsumen, dan mendorong tercapainya saling pengertian
antara publik sasaran dengan perusahaan.
Pull strategy, push strategy, dan profile strategy
menitikberatkan pada hubungan suatu bentuk pendekatan dari
perusahaan untuk mengerti dan memengaruhi perilaku
pelanggan (customer relations) melalui komunikasi. Media
yang dimanfaatkan public relations Detikcom untuk akuisisi
khalayak dan retensi khalayak menggunakan website
Detikcom dan media sosial, yaitu Facebook, Twitter, dan
Instagram. Pemilihan media internet agar perusahaan bisa
menjangkau publik dengan tidak terbatas geografis karena
sifat internet yang tidak terbatas jarak dan memiliki
kepraktisan dan kelebihan tersendiri. Selain itu kegiatan
dengan mengadakan event-event melalui pendekatan persuasif,
edukatif, kerjasama dan integratif.
“Salah satu strategi kita supaya dekat dengan
masyarakat ada dua, yang pertama untuk akuisisi dan
untuk retensi. Jadi untuk akuisisi kita mengadakan
program-program yang bisa mengenal Detikcom, seperti
program entrepreneur, itu bagaimana kita bisa jangkau
mereka untuk mengenal Detikcom, kemudian untuk
retensi lewat programnya bisa berbagai macam, ya bisa
lewat loyalty member melalui detik rewards, upload
80
pasangmata dapat point, itu kan sebenarnya untuk
loyalti member. Kalau program ditraktir Detikcom
sekantor, seperti bulan kemarin kita membuat program
rejeki nama bagi nama-nama yang ini akan
mendapatkan hadiah, nah itu bisa untuk akuisisi dan
retensi juga.”78
Strategi public relations dalam menjalankan strategi
meniktikberatkan pada hubungan suatu bentuk pendekatan dari
perusahaan untuk mengerti dan memengaruhi perilaku
pelanggan (customer relations) melalui komunikasi dan
beberapa pendekatan. Peneliti berpandangan pada konsep
hubungan dengan pelanggan (costumer relations). Yaitu
hubungan yang dibina dengan pelanggan dengan
mempromosikan produk kepada khalayak dengan cara
publikasi, event, berita, pendekatan komunikasi konsumen,
menciptakan citra, dan program yang menyangkut social
responsibility, juga pada hubungan dengan komunitas
khalayak sekitar (community relations). Perusahaan yang
memiliki target tertentu harus melakukan hubungan baik
dengan konsumen yang sudah terbentuk dalam sebuah
komunitas. Ini dilakukan agar perusahaan mempunyai
pelanggan tetap melalui komunitas yang ikut membantu secara
langsung kepada anggotanya. Maka peneliti mengacu pada
teori bauran public relatons P.E.N.C.I.L.S Strategy yang
dijabarkan Thomas L.Harris, yaitu:
78
Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head Marketing
Communications
81
1. Publications (publikasi dan publisitas)
Pada tahap ini praktisi public relations Detikcom
melakukan penyebaran pesan melalui proses publisitas. Dalam
dunia public relations, publisitas adalah publikasi yang
menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan
informasi. Publikasi Detikcom berusaha membuat nilai dan
citra yang baik melalui program-program kegiatan untuk
membangun citra. Citra adalah persepsi yang akan membuat
sebuah perusahaan memunculkan nilai yang baik. Publisitas
memunculkan suatu citra berdasarkan informasi tertentu.
Detikcom membuat program kegiatan kemudian
dipublikasikan melalui komunikasi massa yaitu website
Detikcom dan media sosial (Facebook, Twitter, Instagram).
Program kegiatan Detikcom dengan pendekatan yang
menghibur dan dapat mencerdaskan diharapkan publik dapat
menilai dan membuat persepsi yang positif mengenai
Detikcom.
Public relations konvensional melakukan publikasi
melalui media relations sedangkan proses publikasi program
kegiatan Detikcom dengan cara digital public relations,
dimana program-program kegiatan dipublikasikan
menggunakan internet untuk kegiatan publisitasnya. Pada
proses publikasi berfungsi sebagai fungsi komunikasi,
menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik guna
mencapai tujuan memelihara komunikasi yang harmonis
antara perusahaan dan publiknya (maintain good
82
communication). Untuk itu, publikasi program Detikcom
dengan media internet diantaranya melalui situs Detikcom
sendiri dan media sosial, media sosial Detikcom antara lain
Twitter, Facebook dan Instagram.
“Program-program Detikcom dalam melakukan PR
secara offline dan online, kalau offline otomatis ya
event-event kaya itu, kalau online selain kita melalui
Detikcom sendiri ya kita lewat social media yang kita
punya seperti Twitter, Facebook, Instagram dan lain-
lain”79
a. Publikasi melalui website Detikcom
Karena Detikcom merupakan portal web yang berisi
berita dan artikel daring (online), maka proses publikasi ini
juga memanfaatkan dari situs web Detikcom. Media public
relations adalah alat yang digunakan seorang public
relations untuk menunjang pekerjaannya. Pekerjaan itu
adalah menghasilkan produk-produk tulisan yang sifatnya
menyebarkan informasi kepada publik yang berkaitan
dengan program kampanye yang sudah direncanakan
Detikcom. Dengan begitu informasi mengenai kampanye
ini dapat tersampaikan kepada publik.
79
Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head
Marketing Communications
83
Gambar 4.1
Publikasi Program Kegiatan Melalui Situs Detikcom.80
Program kegiatan bernama “Indonesia Happy
Kebahagiaan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
dipublikasikan melalui situs Detikcom, Detikcom
mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tertawa dan
bahagia bersama Om PMR, TeamLo, Mongol, Bagito dan
Dodit Mulyanto. Event ini berlangsung di Kuningan Jakarta
Selatan secara gratis. Detikcom publikasikan dan
80
https://news.detik.com/berita/d-3604277/ayo-nonton-serunya-
indonesia-happy-di-detikcom-sekarang
84
menggambarkan event Indonesia Happy melalui tulisan-
tulisan yang dibuat secara menarik dan persuasif dan
dipublikasikan melalui website Detikcom.
Gambar 4.2 Tanggapan Masyarakat di Situs Detikcom
81
Masyarakat memberikan tanggapan pada kolom
komentar Detikcom terkait publikasi pada event Indonesia
Happy. Di kolom komentar Detikcom terlihat masukan dari
masyarakat untuk nama judul pada event ini menggunakan
81
https://news.detik.com/berita/3602696/bersama-detikcom-menuju-
indonesia-happy
85
bahasa indonesia saja, dan ada keiinginan masyarakat dari
event Indonesia Happy ini untuk mengangkat komika dari
Aceh sampai Papua. Masyarakat juga memberikan
tanggapan yang positif untuk perusahaan.
b. Publikasi melalui media sosial Facebook Detikcom
Jejaring sosial Facebook termasuk salah satu jejaring
sosial populer. Jumlah pengguna Facebook di Indonesia
pada tahun 2018 mencapai 130 juta akun.82
Fanpage
Facebook Detikcom dibuat pada 9 november 2012 saat ini
jumlah mengikuti fanpage Facebook Detikcom mencapai
4.884.936 orang.83
Karakter media sosial membentuk
jaringan diantara penggunanya sehingga public relations
mengetahui keinginin publik.
Salah satu event yang bernama “Cover Song
Contest” yang dipublikasikan melalui media sosial
Facebook Detikcom ini dinilai tepat karena public relations
menganggap masyarakat Indonesia yang menggunakan
Facebook masih terbilang banyak. Event ini sebagai bentuk
interaksi yang terjadi tidak hanya pada teks tetapi juga
termasuk foto dan video yang menarik perhatian pengguna
lain. Hal inilah yang diterapkan Detikcom untuk bisa
mengenalkan Detikcom pada masyarakat.
82
Indonesia, Pengguna Facebook Terbanyak ke-4 di Dunia, diakses
pada senin 20 agustus 2018 dari
https://tekno.kompas.com/read/2018/03/02/08181617/indonesia-pengguna-
facebook-terbanyak-ke-4-di-dunia 83
Halaman Facebook Detikcom, diakses pada senin 20 agustus 2018
dari https://www.facebook.com/pg/detikcom/about/?ref=page_internal
86
Gambar 4.3 Publikasi Program kegiatan Melalui Media Sosial
Facebook84
c. Publikasi melalui media sosial Twitter Detikcom
Twitter menawarkan jejaring sosial berupa microblog
sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan
membaca pesan yang disebut dengan tweet atau kicauan,
keunggulan dari jejaring sosial ini adalah update timeline
yang cepat dan memiliki pertemanan tidak terbatas. Twitter
juga termasuk media sosial yang populer dan di Indonesia
masuk 5 besar pengguna Twitter terbanyak.85
Twitter juga
banyak dimanfaatkan untuk menumumbuhkan citra dan
opini maka dari itu tidak jarang penggguna aktif Twitter
juga tidak hanya dari kalangan biasa saja tetapi elit politik,
84
https://www.facebook.com/detikcom/posts/10156249834787079 85
Indonesia Masuk Lima Besar Pengguna Twitter, diakses pada
senin 20 agustus 2018 dari http://www.beritasatu.com/digital-life/428591-
indonesia-masuk-lima-besar-pengguna-twitter.html
87
tokoh agama, pemimpin negara dan aktor yang merupakan
pengguna aktif dari Twitter.
Media sosial Twitter banyak diandalkan oleh
organisasi atau instansi dalam proses publikasi begitu juga
dengan Detikcom. Halaman Twitter Detikcom dibuat pada
27 agustus 2009 saat ini jumlah followers Twitter Detikcom
mencapai sekitar 14.7 juta pengikut.86
Akun Twitter
Detikcom masuk pada peringkat ke-3 di Indonesia dengan
jumlah Followers terbanyak pada tahun 2017.
Strategi publikasi sebisa mungkin menarik
perhatian publik sehingga dapat melahirkan keunikan
tersendiri. Salah satu kegiatan relationship yang
dipublikasikan Detikcom adalah event “Anti Bokek Awal
Tahun” yang dipublikasikan melalui media sosial Twitter.
Detikcom pada kanal Wolipop membayari belanjaan
pembaca Detikcom dengan cara mengunggah struk belanja
dan mengisi form yang sudah disediakan Detikcom. Bagi
pembaca yang beruntung belanjaannya akan dibayari oleh
Detikcom.
86
Halaman Twitter Detikcom, diakses pada 20 agustus 2018 dari
https://twitter.com/detikcom/followers
88
Gambar 4.4 Publikasi Program Kegiatan Melalui Media sosial Twitter
87
Proses publiaksi evnt ini melalui media sosial Twitter
sudah memenuhi target, Sebanyak 6.541 peserta ikut
meramaikan event ini. Penyebaran melalui media sosial
Twitter dinilai efektif karena masyarakat Indonesia aktif
sebagai pengguna Twitter dan akun Detikcom memiliki
pengikut yang banyak.
Gambar 4.5 Tanggapan Masyarakat di Media sosial Twitter Detikcom
88
87
https://twitter.com/i/web/status/951074213275648001 88
https://twitter.com/detikcom/status/949496438127562752
89
Masyarakat memberikan tanggapan pada kolom
komentar Twitter Detikcom terkait publikasi dari Program
“Anti Bokek Awal Tahun Ini”, Masyarakat memberikan
tanggapan positif dan Detikcom dinilai pengertian.
d. Publikasi melalui media sosial Instagram Detikcom
Instagram saat ini dikategorikan sebagai media sosial
modern dan populer karena memiliki fitur filter foto yang
menonjol. Melalui Instagram, seseorang dapat mengunggah
foto atau video. Perkembangan smartphone juga membuat
media sosial Instagram banyak diminati masyarakat. Maka
dari itu Detikcom juga memilih Instagram sebagai media
publikasinya karena saat ini Instagram populer seiring
dengan perkembangan smartphone.
Media sosial Instagram Detikcom memiliki followers
sekitar 940.000 orang. Berbeda dari media sosial Detikcom
yang lain, halaman Instagram Detikcom tidak hanya proses
publikasi berita dan event saja melainkan menghadirkan
sesuatu yang menarik perhatian. Tim Infografis Detikcom
juga mencoba sesuatu yang menarik dengan membuat
komik, komik ini bertujuan untuk menarik perhatian
masyarakat. Dalam proses penyampaian pesan, teknis
sugesti atau persuasi dapat mengubah opini publik dengan
mengangkat segi emosional dari suati cerita berlandaskan
humanity interest.
Program kegiatan yang dipublikasikan melalui
media sosial Instagram salah satunya adalah program
90
bernama “Social Media One Day”. Acara ini mendekatkan
pada pendekatan edukatif dan kerjasama. Membahas
mengenai media sosial dan pemberian beasiswa di
President University.
Gambar 4.6 Publikasi Program Kegiatan Melalui Media Sosial
Instagram89
Masyarakat memberikan tanggapan pada kolom
komentar Instagram Detikcom terkait publikasi dari event
Social Media one Day. Masyarakat memberikan tanggapan
positif dan antusias terhadap event yang diakan Detikcom.
89
https://www.instagram.com/p/BkrFTO4nepm/?taken-by=detikcom
91
Gambar 4.7
Tanggapan Masyarakat di Media sosial Instagram90
Publikasi secara online memungkin pesan yang
disampaikan akan lebih cepat dan langung kepada target
publiknya. Tim Engagement pada Admin social media
Detikcom juga memungkinkan melakukan komunikasi dua
arah antara perusahaan dengan publik dan dapat
mengetahui keinginan publiknya. Hal ini dapat membangun
90
https://www.instagram.com/p/BkXbIm1HbM1/?utm_source=ig_share_sheet&i
gshid=t9v9dskh58xq
92
hubungan yang kuat antara perusahaan dan publik.
Kemudian media sosial yang terintegrasi pada smartphone
memungkinkan informasi lebih praktis dan cepat hanya
dalam genggaman. Langkah ini secara cepat dan massif
dapat menunjang kegiatan publikasi yang dilakukan
Detikcom dalam memberikan informasi kepada masyarakat
pada level komunikasi massa, yaitu komunikasi yang
menggunakan media massa.
Pada tahap evaluasi, Detikcom mempunyai target
pada proses publikasi, yaitu viralty dan image, viralty juga
merupakan suatu indikator keberhasilan Detikcom dalam
kegiatan branding. Viralty adalah sebuah kondisi dimana
orang-orang di media sosial melakukan tindakan
membagikan (share) sebuah konten atau post made di
media sosial. Tools untuk me-monitoring atau Tolak ukur
perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar konten Detikcom di media sosial adalah dengan
bantuan Google Urchin Tracking Module (UTM).
“Target kita pada proses publikasi ini bisa traffic,
sale, sponsorship, image, virality, virality kan juga
bisa menjadi indikator keberhasilan”91
Peneliti melihat, publikasi melalui internet dengan
memanfaatkan situs web Detikcom dan media sosial ini
dapat memudahkan pekerjaan public relations dan mampu
menakan biaya karena tidak memerlukan biaya sewa pada
91
Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head Marketing
Communications
93
surat kabar dan tidak ada biaya slot waktu untuk televisi
dan radio. Pada proses publikasi ini, Detikcom dapat
melakukan branding untuk mengenalkan program kegiatan
dan untuk mencapai tujuan traffic dan viralty Detikcom
dengan bantuan Google Urchin Tracking Module (UTM).
2. Event (program acara)
Event yang dijalankan public relations Detikcom
bertujuan untuk menangkap perhatian masyarakat tentang
perusahaan. Mengadakan suatu acara dapat mendekatkan
diri antara perusahaan dengan masyarakat dan
memengaruhi opini publik. Detikcom memanfaatkan event
ini untuk membangun loyalitas pelanggan (pembaca
Detikcom). Detikcom mempunyai nilai lebih dengan
pesaing-pesaing sejenisnya karena berita daring (online)
pesaing kebanyakan hanya memfokuskan pada pemberian
informasi saja tetapi di Detikcom, public relations yang
dijalankan tim Marcom dan tim Engagement berusaha
melakukan program kegiatan yang terintegrasi dengan
publik. Event Detikcom berfungsi membagun hubungan
dengan masyarakat agar terbentuk opini publik dan untuk
meningkatkan posisi bersaing.
“public relations sebagai salah satu cara kita, untuk
bagaimana relationship dengan masyarakat atau
pembaca lah, tapi itu kita tidak ada program yang
spesifik oh ini untuk kegiatan PRing oh ini untuk
kegiatan Branding, bagaimana justru kita mengemas
94
sebuah event PRing untuk menjadi sebuah event
untuk branding” 92
Event dalam fungsi menjaga kedekatan dengan
masyarakat secara langsung akan memberikan dampak
yang baik untuk citra dan membawa keuntungan bagi
perusahaan. Meskipun secara struktur public relations di
Detikcom dijalankan oleh Tim Marketing Communications
dan Tim Engagement, namun praktisi public relations
Detikcom tetap menjalankan tugas-tugas relationship
seperti perusahaan pada umumnya dalam membangun citra
dan meningkatkan brand loyalty. Kedua divisi itu
merupakan fungsi manajerial yang bertanggungjawab atas
terselenggaranya suatu hubungan yang signifikan antara
perusahaan dengan publik maupun stakeholder. Kegiatan
event Detikcom sebuah jembatan, pemeliharaan dan
pembangunan harmonisasi antara perusahaan dan publik.
Harmonisasi memungkinkan terjadi pengertian yang lebih
baik antara perusahaan dan publiknya. Event yang
dirancang juga berkaitan dengan kanal-kanal Detikcom,
seperti kanal Detik Finance, Detik Oto, Detik Food, Detik
Travel dan lain-lain.
“Program kegiatan yang ada di Detikcom itu
dibentuk supaya member-member mereka itu loyal
pada kanal-kanal kita (Detik News, Detik travel,
Detik Forum, Detik Oto, Pasangmata, dan lain-lain),
92
Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head Marketing
Communications
95
Untuk membuat mereka loyal, kita mengadakan
event-event yang sifatnya online dan offline”93
Detikcom mengadakan event dengan memperhatikan
sisi edukatif dan persuasif, bersifat mendidik dengan
memberikan pengetahuan juga pendakatan yang
menghibur. Dari event ini, Detikcom dapat menciptakan
komunikasi dua arah sehingga mendapatkan timbal balik
(feedback) dari publik, tercipta saling pengertian,
menghargai, pemahaman dan toleransi.
Salah satu event yang dijalankan oleh tim Marcom
Detikcom untuk relationship dengan masyarakat adalah
event yang bernama “Berguru Menjadi Entrepreneur dan
Entrepreneur Juara”, event ini dilakukan secara face to face
agar perusahaan bisa juga bertatap langsung pada khalayak
yang sering membaca artikel Detikcom maupun yang
belum mengenal Detikcom. Pendekatan secara edukatif
melalui event entrepreneur diharapkan bisa menambah
pengetahuan dan motivasi di dunia wirausaha kepada
masyarakat, strategi ini diterapkan agar masyarakat juga
dapat mengenal dan menambahkan kesadaran terhadap
merek Detikcom dan pada kanal Detik Finance. Kemudian
Event yang bernama “Berguru Menjadi Entrepreneur”
mengusung konsep berguru ke salah satu orang terkaya di
Indonesia, Detikcom menghadirkan narasumber Dato Sri
Prof. DR. Tahir, MBA yang memulai bisnis dengan
berjualan kue bulan sebelum akhirnya mendirikan grup
93
Wawancara pribadi dengan Marwan selaku Supervisor Engagement
96
Mayapada yang terkenal dengan Bank Mayapada dan
rumah sakit Mayapada. Narasumber tersebut juga terkenal
dermawan dengan memberikan jutaan dolar untuk kegiatan
kemanusiaan dari kantong pribadinya. Setelah sukses
mengadakan event Berguru menjadi Entrepreneur,
Detikcom juga mengadakan Event yang berjudul
“Enterprenur Juara”, event ini mengundang pengusaha
muda sebagai narasumber, Yukka Harianda founder Brodo
dan Irvan Helmi co-founder Anomali Cofee, Kedua
narasumber ini sukses merintis di bidangnya masing-
masing dengan usia yang terbilang masih muda. Detikcom
tidak memberatkan peserta untuk bisa hadir di kedua event
ini, maka dari itu, Detikcom gtatiskan peserta yang ingin
ikut di kedua event ini.
97
Gambar 4.8
Event Detikcom pada Kanal Detik Finance94
Pendekatan secara persuasif dan edukatif merupakan
pendakatan public relations selain untuk menambah kesadaran
merek juga dapat menciptakan iklim yang kondusif antara
perusahaan dengan publik untuk tujuan bersama sehingga
menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi kepada publiknya yang bersifat
94
https://https://event.detik.com/32-d-39-preneur-berguru-menjadi-
entrepreneur, https://event.detik.com/53-dpreneur-entrepreneur-juara
98
mendidik dan memberikan penerangan agar tercipta saling
pengertian, maupun dengan pendekatan persuasif untuk
menciptakan kesan publik, kesan publik menurut Ardianto
kesan adalah apa yang meninggalkan dipikaran publik,95
kesan
publik muncul saat Detikcom melakukan serangkaian kegiatan
PR-nya untuk membentuk citra dan branding sehingga
membuat khalayak loyat terhadap Detikcom.
Selain itu program acara atau event Detikcom juga
berjenis calender event atau program acara yang berjenis rutin.
Salah satu event yang berjenis rutin adalah event yang
bernama “Dyouthizen” event ini berisi program acara
workshop atau pelatihan bagaimana cara menjadi content
creator digital . Detikcom mengajak anak muda dalam
melakukan aksi nyata untuk sekitarnya. Bekerjasama oleh
perusahaan-perusahaan seperti PT.Smartfren, Motorola, Vivo
dan lain-lain. Event rutin ini berlangsung secara bergantian di
kota-kota besar di indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Solo,
Malang, Yogyakarta, Makassar.
Pemberian informasi langsung yang digunakan pada
event ini yakni Focus Group Discussion (FGD), Focus Group
Discussion (FGD) adalah diskusi kelompok secara terarah dan
pengumpulan informasi masalah tertentu yang spesifik melalui
diskusi kelompok. Seperti pada peserta Focus Group
Discussion (FGD) mengangkat permasalahan di kota Solo
95
Ardianto, Hand of Public Relations : Pengantar Komprehensif,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), h.334
99
terkait pengelolaan sampah yang buruk, untuk itu peserta
mengusung ide dengan aplikasi digital bernama TRASHER.
Gambar 4.9
Event Detikcom konsep FGD
Peneliti melihat program kegiatan berupa Event-event
seperti yang dipaparkan di atas merupakan salah satu usaha
public relations Detikcom dalam upaya mendukung kegiatan
pemasaran, menumbuhkan citra perusahaan dan mendorong
tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan
perusahaan. Elemen komunikasi yang dapat dilakukan public
relations untuk meningkatkan loyalitas ialah dengan
mengelola hubungan yang baik dan citra yang positif
mengenai perusahaan di mata publik. Event mempunyai
banyak peluang untuk mencapai keberhasilan dan membuat
pelanggan menjadi loyal.
101
Gambar 4.10
Berita program kegiatan public relations di web Detikcom96
Menciptakan berita memberikan keuntungan pada
organisasi atau perusahaan. Penciptaan berita di media
massa ini juga merupakan kegiatan branding.
96
https://inet.detik.com/cyberlife/d-3772429/ratusan-arek-surabaya-
zaman-now-ramaikan-dyouthizen, https://finance.detik.com/solusiukm/d-
2823851/700-orang-lebih-hadiri-dpreneur-bersama-chairul-tanjung
102
4. Community Involvement Activities (aktivitas keterlibatan
komunitas)
Public relations Detikcom dalam meningkatkan
brand loyalty salah satunya adalah mengadakan kontak
sosial dengan komunitas masyarakat, Community
involvement activities atau aktivitas keterlibat komunitas
adalah program pengembangan komunitas yang melalui
berbagai upaya bersama bagi perusahaan dan komunitas.
Komunitas dipandang sebagai satu kesatuan dengan
memberikan feedback (timbal balik) antara perusahaan dan
publik. Komunitas ini adalah masyarakat yang saling
berinteraksi dan saling mendukung akan jalannya kegiatan
atau program di Detikcom dalam hubungan dengan
komunitas (community relations).
Public relations Detikcom yang dijalankan oleh Tim
Engagement ini memiliki kerjasama dengan banyak
komunitas. Detikcom juga aktif mengumpulkan komunitas-
komunitas dari berbagai hobi yang berbeda kemudian
dikategorikan pada kelompok-kelompok tertentu,
komunitas tersebut dikategorikan dari kanal-kanal yang ada
di Detikcom seperti kanal otomotif, travel, dan news.
Kegiatan community involvement juga menyediakan wadah
untuk komunitas tersebut aktif sebagai kontributor dengan
mengirimkan tulisan ke kanal-kanal Detikcom.
Metode ini sangat efektif bagi Detikcom dalam
membangun hubungan (relationship) dengan publik.
104
Ini merupakan aktivitas keterlibatan komunitas yang
dilakukan secara offline. Ngumbar Komunitas atau
ngumpul bareng komunitas merupakan acara gathering
komunitas. Sekitar 100 komunitas ikut hadir dalam acara
tersebut, mulai dari komunitas bola, otomotif, video vlog
dan lain-lain. Mereka berbagi tips dan pengalaman di
bidang mereka.
Kemudian aktivitas keterlibatan komunitas yang
dilakukan secara online dengan mengadakan kerjasama.
Komunitas Fotolovers merupakan salah satu dari strategi
community Involvement activities. Detikcom menyediakan
wadah untuk komunitas Fotolovers di kanal Detik Foto,
komunitas Traveller atau komunitas pecinta jalan-jalan juga
dapat mengulas (review) pengalamannya pada kanal Detik
Travel. Di kategori lain, Kanal Detik Oto mengadakan
lomba motor custom pada komunitas sepeda motor yang
hobi memodifikasi sepeda motor. Kemudian Komunitas
bloger pada BlogDetik, BlogDetik merupakan sebuah
wadah untuk para blogger menuangkan keahlian (skill)
menulis, namun pada januari 2018, BlogDetik yang
beranggotakan 800.000 ini sudah tidak beroperasi lagi.
“Kegiatan Community itu dibentuk supaya member-
member mereka itu loyal pada kanal-kanal kita, bisa
forum bisa pasangmata, sebenernya bukan Cuma ke
forum atau pasangmata aja tapi ke engagement,
bagaimana mereka itu loyal membaca Detik, dan
bagaimana mereka juga aktif sebagai contributor
dengan mengirim-ngirim tulisan kaya di Detik travel,
105
pasangmata juga, nah dari situ kita membangun
komunitas”99
Peneliti melihat kegiatan Community involvement
dipandang sebagai bagian dari wujud tanggung jawab sosial
organisasi atau perusahaan, Detikcom memikul
tanggungjawab sosial dalam menjalankan peran dan turut
membantu masyarakat untuk mengembangkan komunitas
mereka. Hubungan antara komunitas dan perusahaan
dipandang sebagai relasi yang dikembangkan untuk
membuka ruang bagi terwujudnya tanggung jawab sosial
perusahaan atau organisasi dan suatu kegiatan branding
untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
5. Inform or image (memberitahukan atau memberi citra)
Langkah ini adalah upaya untuk memberitahukan atau
meraih citra (inform or image). Detikcom memberitahukan
sesuatu kepada publik atau menarik perhatian sehingga
diharapakan akan memperoleh tanggapan berupa citra
positif. Pengenalan merek kepada publik sangatlah penting,
tahap pengenalan merek kepada publik ini dengan
mengoptimalkan identitas perusahaan melalui pemakaian
semua atribut yang berkenaan dengan logo dan nama
perusahaan Detikcom. Detikcom memberitahukan (inform)
informasi menarik kepada publik sehingga diharapkan
memperoleh citra positif. Proses dari nothing menjadi
something dari yang tidak tahu menjadi tahu setelah itu
menjadi ketertarikan hingga timbul citra positif. 99
Wawancara pribadi dengan Marwan, selaku Supervisor Engagement
107
Peneliti melihat langkah inform or image adalah
sebagai bentuk apresiasi dari Detikcom untuk pembaca
Detikcom yang sudah loyal terhadap perusahaan, melalui
DetikReward, perusahaan memberikan kaos, gantungan
kunci, buku catatan, jam dan sebagainya yang menampilkan
identitas Detikcom. Selain itu Detikreward juga sebagai
strategi retain untuk menjaga kedekatan dengan masyarakat
atau pembaca Detikcom sehingga menimbulkan citra
positif.
6. Lobbying and Negotiation (lobi dan negosiasi)
Kegiatan public relations tidak lepas dari aktivtas
melobi. Keterampilan untuk melobi dan kemampuan
bernegosiasi kepada stakeholder sangat diperlukan bagi
public relations, melobi merupakan aktivitas komunikasi
yang dilakukan untuk memengaruhi dan meyakinkan orang
agar sependapat dengan agenda perusahaan. Detikcom
melakukan praktik lobby untuk mendukung tugasnya
menjalin hubungan dengan customer atau pembaca
Detikcom. Seluruh program kegiatan di Detikcom melalui
proses lobby agar mencapai tujuan yang sudah
direncanakan. Program kegiatan Detikcom untuk
relationship tidak akan berfungsi tanpa adanya dukungan
dari publik.
Proses melobi yang dilakukan Detikcom adalah
dengan metode gimick dan reward. Detikcom melobi
masyarakat untuk ikut berkontribusi dan menyukseskan
108
program kegiatan public relations pada kanal-kanal
Detikcom. Tujuan melobi ini agar masyrakat bisa menjadi
loyal terhadap Detikcom. Loyal di sini adalah aktif
menyukseskan program Detikcom dan menumbuhkan
loyalitas merek (brand loyalty) pada tingkatan comited
“Contoh di Pasangmata proses lobbynya dengan
promo ya dengan poster banner, kedua kita pakai
gimik, gimik-gimik dengan point itu sama saja melobi
user kan supaya mereka mau, gimik-gimik hadiah
dalam hal ini tuh selain point juga ada hadiah-hadiah
juga tapi khusus event-event tertentu”102
Peneliti melihat langkah ini sebagai bentuk kerja
sama antara perusahaan untuk melakukan usaha bersama
atas dasar saling pengertian dan bisa menjalankan aktivitas-
aktivitas dari seluruh program kegiatan public relations.
Detikcom yang dijalankan oleh tim Marcomm dan
Engagement dalam usaha membina hubungan harmonis
antara organisasi dengan publik serta mengenalkan merek
Detikcom.
7. Social Responsibility (tanggung jawab sosial)
Aspek tanggung jawab sosial dalam dunia public
relations cukup penting, perusahaan tidak hanya memikirkan
keuntungan ekonomi saja tetapi juga kepedulian terhadap
masyarakat untuk mencapai sukses dalam memperoleh
simpatik dari publik. Social responsibilty merupakan bentuk
sebuah komitmen perusahaan untuk berkontribusi dengan
102
Wawancara pribadi dengan Marwan , selaku Supervisor
Engagement
109
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan
menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian
terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
Hubungan yang baik antara perusahaan dan publik
dapat saling menguntungkan antara kedua belah pihak dalam
menciptakan opini publik yang menguntungkan perusahaan.
Untuk mencapai tujuan atau sasaran tersebut, perlu
diupayakan hubungan harmonis antara public relations dan
lingkungannya. Detikcom bisa membangun opini dan citra
yang positif di mata masyarakat dengan ikut berkontribusi
pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan,
Kegiatan-kegiatan corporate social responsibility dalam
bidang ekonomi secara besar-besaran lebih sering dilakukan
langsung oleh CT Corp Trans Media karena Detikcom
merupakan bagian dari CT Corp Trans Media. Meskipun
begitu Detikcom melalui Detik forum juga melakukan Bakti
sosial dengan terjun ke masyarakat dan membantu publikasi
dalam kegiatan social responsibility.
“kegiatan CSR (corporate social respomsibility) disini
kita kaya bantu lewat pemberitaan, contohnya sering
ada kejadian yang beberapa kali kita lakukan seperti si
A membutuhkan dana kemudian kita buat pemberitaan
terus akhirnya kita bantu untuk pengmnpulan dananya,
jadi ini loh kalau mau ngumpulin dana jadi lu bisa
nyumbang ke sini”103
103
Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head
Marketing Communications
110
Gambar 4.13
Kegiatan Social Responsibility104
Kegiatan social responsibility yang sudah dilakukan
Detikcom adalah melalui kanal Detik forum. Perusahaan
mengadakan kegiatan bakti sosial pada korban banjir di
Cililitan Jakarta Timur. Detik forum memberikan bantuan
berupa kebutuhan pokok dan ikut membantu bersihkan
sarana ibadah seperti mushola. Selain terjun langsung,
Detikcom dalam menjalankan tanggung jawab sosial
(social responsibility) juga membantu publikasi
bekerjasama dengan kitabisa.com. Detikcom melalui kanal
Detik foum kordinasikan dengan pembaca Detikcom untuk
104
Dokumentasi Detikcom
111
menyumbang dana. Proses publikasi juga dibantu dengan
kanal Detik healt.
“Kegiatan peduli sosial bekerja sama dengan
kitabisa.com membantu orang yang butuh uang untuk
biaya operasi, juga ada bayi di Garut dia lahir
tangannya enggak ada, jadi kita minta bantuan di
Detik Forum, kita minta pembaca untuk
menyumbang. Dibantu juga sama kanal Detik
Healt”105
Selain itu, tanggung jawab sosial diimplementasikan
melalui program citizen journalism (jurnalis warga).
Langkah ini adalah bentuk kegiatan public relations
Detikcom yang berfungsi untuk membangun relasi dengan
publik melalui informasi-informasi diimplementasikan
melalui program jurnalis warga (citizen journalism).
Program citizen journalism dapat mencapai tujuan
membangun pengertian dan pemahaman mengenai
bagaimana kualitas dari sebuah pemberitaan yang baik dan
benar kepada masyarakat dan sebagai fungsi kontrol sosial.
Detikcom melakukan pola interaksi jangka panjang suatu
program kegiatan komunikasi yaitu citizen journalism
untuk mencapai tujuan-tujuan pengertian, pemahaman, dan
dukungan dari publiknya. Detikcom memberikan wadah
pada publik untuk memberikan informasi berupa berita.
Secara tidak langsung, melalui wadah ini publik sudah
melakukan fungsi jurnalistik sebagai kontrol sosial.
105
Wawancara pribadi dengan Marwan, selaku Supervisor
Engagement
112
“Citizen journalism juga cara kita dekat ke
masyarakat, Detikcom itu tidak hanya memberikan
tapi mereka juga bisa menginformasikan ke kita, itu
kan pendakatan PR juga melalui citizen journalism,
jadi media itu tidak cuma satu arah tapi juga dua
arah” 106
Pemberitaan yang terintegrasi antara publik dan
perusahaan adalah kanal yang bernama Pasangmata,
Pasangmata merupakan media warga dari Detikcom yang
berkonsep media warga, penulisan artikel didasarkan pada
fakta aktual berupa berita atau info peristiwa yang terjadi di
dalam masyarakat dan disampaikan langsung oleh
masyarakat melalui web pasangmata.com dan aplikasi
Pasangmata di smartphone. Kegiatan edukasi yang
dilakukan Pasangmata dengan mengadakan workshop atau
pelatihan-pelatihan di kampus-kampus. Selain di kampus,
pelatihan-pelatihan atau workshop juga diadakan di kantor
Detikcom,
“Memberikan pengatahuan ke mastarakat sudah
beberapa kali kita masuk kampus untuk mengadakan
pelatihan-pelatihan atau workshop, seperti yang tadi
di program pasangmata bagaimana mengajarkan
citizen journalism, seperti mas Marwan tuh sering
melakukan masuk kampus, itu kan salah satu bentuk
juga. Edukasi dan user friendly, produk kita ya
karena kan ujungnya kita mengedukasi, atau kita kan
sering juga redatum dengan redaksi diundang juga
dengan perusahaan-perusahaan lain untuk ngajarin
tentang digital journalism, tentang digital kreatif, ada
106
Wawancara pribadi dengan Ardi Cahya Rosyadi, selaku Admin
Pasangmata
113
juga beberapa teman-teman sekolah atau kampus
kunjungan ke sini untuk mendapatkan pengetahuan
digital media”107
Kegiatan Public relations yang dijalankan oleh
Engagement ini mempunyai tujuan membangun partisipan
atau kontributor aktif Detikcom. Materi workshop yang
diberikan membahas mengenai pengenalan Detikcom dan
media warga Detikcom bernama pasangmata, kemudian
membahas teknik jurnalistik yang baik dan benar seperti
teknik pengambilan gambar dan video, teknik reporting,
teknik wawancara dalam peliputan berita. Workshop yang
dilakukan Pasangmata diharapkan pesrta akan mendapatkan
ilmu tentang jurnalistik walaupun dengan alat seadanya.
“Di dalam materi workshop kita juga mengenalkan
website Detikcom, juga mengenalkan media warga
Detikcom bernama pasangmata ini. Sebenarnya
kalau materi workshop yang kita berikan lebih ke
pemanfaatan alat seadanya, karena kan mereka
bukan jurnalis profesional ya kita ajarkan teknik
seperti teknik reporting, teknik wawancara peliputan
berita dan lain-lain.108
Inforamsi yang terjalin dua arah antara masyarakat
dan perusahaan juga bisa membantu kana-kanal Detikcom
seperti Detik News, Detik Oto dan Detik Travel. Informasi
dari masyarakat dikirm ke redaksi Detik News atau kanal
Detikcom yang lain oleh bos mata-mata, bos mata-mata
adalah nama dari admin Pasangmata. Setiap kontributor
107
Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head
Marketing Communications 108
Wawanca pribadi dengan Ardi Cahya, Selaku Admin Pasangmata
114
yang mengirimkan informasi ke Pasangmata akan diberikan
point yang bisa ditukarkan di Detik Reward.
Gambar 4.14
Citizen Journalism Detikcom di Kanal Pasangmata109
Peneliti melihat kehadiran Pasangmata menjadi
wadah bagi masyarakat untuk meberikan informasi dan
menyebarluaskan informasi atau berita yang bersumber dari
masyarakat. Kegiatan jurnalis warga (citizen journalism)
pasangmata juga kebutuhan dari public relations untuk
meningkatkan brand loyalty dan kebutuhan dari kanal lain
di Detikcom. Fungsi public relations dan pemberitaan
memiliki kebutuhan yang bisa dicapai dengan integrasi
bersama bagian public relations. Dari program ini
Detikcom menyediakan wadah, edukasi serta kesempatan
pada masyarakat untuk kiprah di ranah media.
109
Tampilan depan citizen journalism pada kanal Pasangmata
Detikcom dari https://pasangmata.detik.com
115
Peneliti melihat kegiatan tanggung jawab sosial
responsibility yang dilakukan Detikcom merupakan upaya
untuk membangun citra positif dan menumbuhkan loyalitas
terhadap Detikcom.
B. Interpretasi
Pelaksanaan kegiatan public relations membutuhkan
strategi public relations yang terencana dengan baik untuk
mendekati publiknya guna mencapai level commited dalam brand
loyalty. Untuk meningkatkan brand loyalty, melibatkan berbagai
peran, diantaranya peran public relations Detikcom yang
dijalankan oleh Marketing communications dan Engagement,
masyarakat, dan komunitas juga sponsor. Peran itu bersinergi
dalam program kegiatan dalam mencapai tujuan relationship dan
branding.
Strategi public relations untuk membina hubungan dengan
publik dan meningkatkan brand loyalty adalah dengan jenis
customer relations (hubungan pelanggan) melalui strategi yang
dijabarkan oleh Chriss Fill yaitu pull strategy (strategi menarik),
push strategy (strategi mendorong), dan profile strategy (strategi
pandangan). pull strategy (strategi menarik) yaitu akuisisi
khalayak, pull strategy (strategi menarik) yaitu retensi khalayak,
dan profile strategy (strategi pandangan) yaitu social
responsibility, pada bentuk komunikasi langsung dan tidak
langsung. Kemudian langkah-langkah untuk menjalankan strategi
dengan teori bauran public relations P.E.N.C.I.L.S Strategy
Thomas L. Harris yaitu melakukan publikasi, program acara,
116
menciptakan berita, keterlibatan komunitas, menampilkan
identitas perusahaan, proses lobby dan negosiasi, dan kegiatan
tanggung jawab sosial.
Pada langkah publikasi. Praktisi Public relations Detikcom
melakukan proses publikasi program kegiatan Detikcom dengan
cara digital public relations dimana kegiatan ini menggunakan
internet untuk kegiatan public relations dan publisitasnya. Digital
public relations merupakan sebuah inisiatif public relations yang
menggunakan media internet sebagai sarana publisitasnya.
Publikasi melalui internet merupakan cara yang efektif dan
efesien untuk penyeberan pesan karena kelebihan-kelebihan yang
dimiliki internet. Memanfaatkan situs web Detikcom sendiri juga
mempermudah pekerjaan public relations dan mampu menakan
biaya karena tidak memerlukan biaya sewa pada surat kabar dan
tidak ada biaya slot waktu untuk televisi dan radio.
Event atau program acara pada kegiatan Detikcom
merupakan salah satu usaha public relations Detikcom dalam
upaya mendukung kegiatan pemasaran, menumbuhkan citra
perusahaan dan mendorong tercapainya saling pengertian antara
publik sasaran dengan perusahaan. Elemen komunikasi yang
dapat dilakukan public relations untuk meningkatkan loyalitas
merek ialah dengan mengelola hubungan yang baik dan citra
yang positif mengenai perusahaan di mata publik. Event
mempunyai banyak peluang untuk mencapai keberhasilan.
Menciptakan berita semua usaha yang dilakukan praktisi
public relations Detikcom menjadi bahan berita di media massa.
Program kegiatan-kegiatan Detikcom pada kegiatan PR-ing dan
117
branding dijadikan sebuah berita di media massa yaitu website
Detikcom.
Kegiatan Community involvement dipandang sebagai
bagian dari wujud tanggung jawab sosial organisasi atau
perusahaan, Detikcom memikul tanggung jawab sosial dalam
menjalankan peran dan turut membantu masyarakat untuk
mengembangkan komunitas mereka. Hubungan antara komunitas
dan perusahaan dipandang sebagai relasi yang dikembangkan
untuk membuka ruang bagi terwujudnya tanggungjawab sosial
perusahaan atau organisasi dan suatu kegiatan branding.
Langkah inform or image adalah sebagai bentuk apresiasi
dari Detikcom untuk pembaca Detikcom yang sudah loyal
terhadap perusahaan, melalui DetikReward, perusahaan
memberikan kaos, gantungan kunci, buku catatan, jam dan
sebagainya yang menampilkan identitas Detikcom. Selain itu
DetikReward juga sebagai retensi khalayak untuk menjaga
kedekatan dengan masyarakat atau pembaca Detikcom sehingga
menimbulkan citra positif.
Lobby and negotiation merupakan bentuk kerja sama antara
perusahaan untuk melakukan usaha bersama atas dasar saling
pengertian dan bisa menjalankan aktivitas-aktivitas dari seluruh
program kegiatan public relations. Detikcom yang dijalankan
oleh tim Marcom dan Engagement dalam usaha membina
hubungan harmonis antara organisasi dengan publik serta
mengenalkan merek Detikcom. Kemudian kegiatan social
responsibility yang dilakukan Detikcom merupakan bentuk
sebuah komitmen perusahaan untuk berkontribusi dengan
118
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan
menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal ini dapat membangun
citra positif dan menumbuhkan kesadaran terhadap Detikcom.
Dalam melakukan langkah-langkah tersebut, public
relationsi Detikcom melakukan pendekatan dengan cara
persuasif, edukatif, tanggung jawab sosial, kerjasama dan
terintegrasi. Jadi Detikcom telah membentuk dan mengelola
komunikasi dua arah antara perusahaan dan publik, mengasilkan
hubungan dengan publik, menumbuhkan citra yang positif dan
mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dalam membangun
pengenalan merek hal ini sejalan dengan fungsi public relations
menurut Rosady Ruslan.
119
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Loyalitas merek (brand loyalty) adalah tingkatan dimana
pelanggan memiliki sikap positif terhadap suatu merek,
memiliki komitmen dan cenderung untuk terus melanjutkan
membeli produk dengan suatu merek tertentu dimasa yang
akan datang. Dalam menjalankan tugasnya, praktisi public
relations Detikcom membutuhkan perencanaan dan strategi
untuk menjalankan tujuannnya. Kegiatan public relations
Detikcom membutuhkan strategi yang terencana dengan baik
untuk mendekati publiknya. Untuk meningkatkan brand
loyalty, melibatkan berbagai peran, diantaranya peran public
relations Detikcom yang dijalankan oleh Marketing
communications dan Engagement, masyarakat, dan komunitas
juga sponsor. Peran itu bersinergi dalam program kegiatan
dalam mencapai tujuan relationship dan branding.
Strategi public relations Detikcom untuk meningkatkan
loyalitas merek adalah Pull strategy dengan cara akuisisi
khalayak, push strategy dengan cara retensi khalayak, dan
profile strategy dengan kegiatan tanggung jawab sosial.
Strategi ini menitikberatkan pada hubungan suatu bentuk
pendekatan dari perusahaan untuk mengerti dan memengaruhi
perilaku pelanggan (customer relations). Kemudian tools
120
public relations untuk meningkatkan brand loyalty adalah teori
bauran public relatons P.E.N.C.I.L.S Strategy yang dijabarkan
Thomas L.Harris, yaitu:
a. Publications (publikasi dan publisitas).
Detikcom menyebarkan program kegiatan melalui website
Detikcom dan media sosial (Facebook, Twitter, Instagram)
sebagai saluran komunikasi. Dengan mengoptimalkan
pembaca Detikcom dan pengikut media sosial. Detikcom
menyebarkan program kegiatan dan melakukan pekerjaan
public relations melalui intenet dan memantau apa saja
keinginan dari masyarakat. Target pada proses publikasi,
yaitu viralty dan image yang merupakan suatu indikator
keberhasilan Detikcom dalam kegiatan branding. Tools
untuk me-monitoring atau Tolak ukur perhitungan yang
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar konten Detikcom
di media sosial adalah dengan bantuan Google Urchin
Tracking Module (UTM).
b. Event (program acara). Detikcom mengadakan event dalam
upaya menumbuhkan citra positif perusahaan dan mendorong
tercapainya saling pengertian. Pendekatan yang dilakukan
melalui pendekatan persuasif dan edukatif dengan
memberikan pengetahuan dan acara-acara yang mengibur,
c. News (menciptakan berita)
Menciptakan berita merupakan semua usaha yang dilakukan
praktisi public relations Detikcom dimana program kegiatan
menjadi bahan berita di media massa. Program kegiatan-
kegiatan Detikcom pada kegiatan PR-ing dan branding
121
dijadikan sebuah berita di media massa yaitu website
Detikcom.
d. Community Involvement Activities (aktivitas keterlibatan
komunitas)
Detikcom memiliki kerjasama dengan banyak komunitas,
mengumpulkan komunitas-komunitas dari berbagai hobi dan
megadakan kumpul bersama komunitas pada acara
“Ngumbar Komunitas (ngumpul bareng komunitas)”.
Kegiatan keterlibatan komunitas dalam meningkatkan brand
loyalty yaitu Detikcom menyediakan wadah untuk komunitas
tersebut aktif sebagai kontributor dan mengembangkan skill
mereka.
e. Inform or Image (memberitahukan atau memberi citra)
Upaya memberitahukan atau meraih citra merupakan tahap
pengenalan merek kepada publik dengan mengoptimalkan
identitas perusahaan yaitu logo dan nama Detikcom. Untuk
meraih citra, Detikcom mengapresiasi masyarakat atau
pembaca Detikcom yang sudah loyal dengan ikut
berpartisipasi dan menyukseskan program kegiatan
Detikcom melalui DetikReward sehingga menimbulkan citra
positif dan loyal terhadap Detikcom.
f. Lobyying and Negotiations (lobi dan negosiasi)
Lobi dan negosiasi merupakan aktivitas komunikasi untuk
memengaruhi dan meyakinkan orang agar sependapat dengan
agenda perusahaan. Proses melobi yang dilakukan Detikcom
adalah dengan metode gimick dan reward. Detikcom melobi
122
masyarakat untuk ikut berkontribusi dan menyukseskan
program kegiatan public relations pada Detikcom dan kanal-
kanal Detikcom. Tujuan melobi ini agar masyrakat bisa
menjadi loyal terhadap Detikcom. Loyal di sini adalah aktif
menyukseskan program Detikcom dan menumbuhkan
kesadaran merek (brand awareness) pada tingkatan top of
mind.
g. Social Responsibility (tanggung jawab sosial)
Kegiatan social responsibility yang sudah dilakukan
Detikcom adalah melalui kanal Detik forum. Perusahaan
mengadakan kegiatan bakti social dengan memberikan
bantuan berupa kebutuhan pokok dan ikut membantu. Selain
terjun langsung, Detikcom dalam menjalankan tanggung
jawab sosial (social responsibility) juga membantu publikasi
bekerjasama dengan kitabisa.com. Detikcom melalui kanal
Detik foum kordinasikan dengan pembaca Detikcom untuk
menyumbang dana. Proses publikasi juga dilakukan pada
kanal Detik healt. Kemudian Program kegiatan citizen
journalism (jurnalis warga) pada kanal PasangMata sebagai
bentuk kegiatan public relations Detikcom dalam
membangun relasi dengan publik melaui informasi-
informasi. Tim engagement memberikan wadah dan edukasi
serta kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan fungsi
jurnalistik sebagai kontrol sosial.dan untuk kiprah di ranah
media.
123
B. Saran
Berdasarkan pemaparan yang telah peneliti bahas dan
teliti, ada beberapa saran yang ingin peneliti kemukakan,
diantaranya:
1. Hendaknya Detikcom tingkatkan program-program yang
virality bukan hanya berita-berita peristiwa tapi juga berita
prestasi masyarakat, berita kegembiraan masyarakat yang
sifatnya happiness dengan support dari Detikcom.
2. Detikcom terus melakukan inovasi-inovasi dan aktivitas-
aktivitas yang kreatif dan beda dengan event pada
umumnya, yang bisa berguna bagi masyarakat dan
berdampak pada Detikcom.
3. Sebaiknya program kegiatan event Detikcom tidak hanya
difokuskan pada wilayah Jakarta saja, namun mencakup
beberapa daerah lain yang lebih besar untuk relationship
dengan pulik sehingga loyalitas pembaca Detikcom meluas
di berbagai daerah.
4. Peneliti berharap agar skripsi ini bisa dijadikan pelengkap
penelitian dan perkuliahan public relations dan marketing,
serta dapat menjadi pedoman penelitian selanjutnya yang
akan lebih kritis dan mengembangkan penulisan yang sudah
ada.
124
DAFTAR PUSTAKA
Afrilia, Fitri. Proses Public relations dalam Mengelola Media
Sosial Twitter: Studi Deskriptif Pada Program Public
relations.Jurnal, Vol 2, 2015.
Arnold, David. Pedoman Manajemen Merek. Surabaya: Ketindo
Soho, 1996.
Asegaf, Djafar. Humas Dalam Praktek,(cetakan ke-2). Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1987.
Bungin, Burhalan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Prenada Media Group, 2005.
Beard, Mike. Departemen Public relations (edisi ke-2). Jakarta:
Erlangga, 2001.
Cultip, Scott. Effective Public relations (edisi ke-9 cetakan ke-3).
Jakarta: Kencana, 2009.
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep.
Jakarta:Prenhallindo, 2002.
Durianto. Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Effendy, Onong Uchana. Human Relations dan Public relations
(edisi ke-8). Bandung: Mandar Maju, 1993.
Effendy, Onong Uchjana. Human Relations dan Public relations
dalam Managenent. Bandung: Mandar Maju, 1989.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi, Teori & Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Emery, Edwin. Introductions to Mass Communications(edisi ke-
9). New York: Happerow, 1998.
125
Fill, Chriss. Marketing Communications (edisi ke-4). Europe:
Prentice Hall, 2005
Fuad Afdhal, Ahmad. Tips & Trik Public relations. Jakarta: PT
Grasindo, 2004.
Irantara, Yosal. Community Relations: Konsep dan Aplikasinya.
Bandung: Simbiosa Rekatama, 2004.
Jefkins, Frank. Public Relations. Jakarta, 2004.
Jefkins, Frank. Public Relatuion (edisi ke-5). Jakarta: Erlangga,
2002.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Erlangga, 2009.
Krisyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi., Jakarta:
Kencana, 2006.
McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT Salemba
Humanika, 2012.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi).
Bandung: Remaja Rosdakaryat, 2007.
Mowen, Perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran. Jakarta:
Karangan Sutisna, 1995
Mulyana, Deddy. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Rosdakarya, 2006.
Mursyid. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Sinar Grafika Offset,
2015.
Nasrullah, Rulli. Media Sosial Perspektif Komunikasi Budaya
dan Sosioteknologi (cetakan ke-3). Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2017.
126
Nurudin. Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses
Komunikasi,. Jurnal Komunikator, Vol 5, 2010.
Nurjanah, Adhianty dan Frizki Yulianti Nurnisya. Pemanfaatan
Digital Public Relations Dalam Sosialisasi Tagline Jogja
Istimewa Humas Pemerintah Kota Yogyakarta. UMY
Yogyakarta: Jurnal Digital Public Relations, Vol.4 No.1,
2016.
Nova, Firsan. Crisis Public relations. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2001.
Onggo, Bob Julius. Cyber Public relations : Strategi Membangun
dan Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi
Lewat Media Online. Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2004.
Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Erlangga, 2008.
Pohalan, Rusdin. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:
Lanarka, 2007.
Rangkuty, Freddy. The power of brands, Teknik Mengelola
Brand Equity dan Strategi Perkembangan Merek. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Rangkuty, Freddy. The Power Of Brands. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2008.
Rangkuty, Freddy. The Power Of Brands. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2009.
Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi
Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1998.
Ruslan, Rosady. Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo, 2001.
127
Ruslan, Rosady Kiat dan Strategi kampanye Public relations.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations & Media
Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Ruslan, Rosady. Manajemen Public relations dan Media
Komunikasi:Konsep dan Aplikasinya (edisi revisi). Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2014.
Saputra, Wahidin & Rulli Nasrullah. Public Relations 2.0.
Depok: Gramata Piblishing, 2011.
Sugiarto, Darmadi Durian. dan Lie Joko Budiman, Brand Equity
Ten: Strategi Memipin Pasar. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Tjiptono, Fandy. Brand Management & Strategi merek.
Yogyakarta: PT Andi, 2005.
Tjiptono, Fandy. Management & Strategi Merek (edisi ke-2).
Yogyakarta:PT Andi, 2011.
Usman, M.Basyirudin. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat
Pers, 2002.
Wasesa, Silih Agung. Strategi Public relations. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka, 2005.
Yin, Robert K. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: Rajawali
Pers, 2005).
Yulianita, Neni. Dasar-dasar Public Relaions. Bandung: Pusat
penerbitan Universitas P2U, 2007.
Internet
www.detik.com
www.alexa.com
128
www.similarweb.com
www.maxmanroe.com
www.kompas.com
Referensi Lain
Wawancara pribadi dengan Karel Anderson, selaku Head
Marketing Communications
Wawancara pribadi dengan Marwan selaku Supervisor
Engagement
Wawancara pribadi dengan Ardi Cahya Rosyadi selaku Admin
Pasangmata
LAMPIRAN -LAMPIRAN
wawancara
Narasumber : Karel Anderson
Jabatan : Head Marketing Communications
Tempat Wawancara : Kantor Detikcom, Gedung Transmedia
Lt 8, Jalan Kapten Tendean Mampang
Prapatan Jakarta Selatan
1. Apa yang melatarbelakangi pembentukan public
relations Detikcom?
Jawaban: yang melatarbelakangi dibentuknya divisi ini adalah
untuk bagaimana kita dekat dengan masyarakat atau pembaca,
bagaimana kita bisa jangkau mereka untuk masuk mengenal
detikcom.
2. Bagaimana posisi public relations Detikcom dalam
struktur organisasi perusahaan?
Jawaban: Marcomm lah ya lebih tepatnya, sebenarnya kita itu ga
punya ga dispesifikin untuk ke public relations, kita kan namanya
marketing communications, ya kalau secara bagan sih kita ada
dibawah divisi digital business, skupnya sih kalo yang ini lebih
ke departemen, nah departemen marketing communications itu
dibawah digital business division
3. Bagaimana strategi public relations Detikcom dalam
meningkatkan brand awareness?
Jawaban: strategi dalam meningkatkan brand awareness jadi
kita ada 2 untuk strategi pendekatannya, 1 untuk akuisisi 1
untuk retain, jadi untuk yang retain itu lewat programnya bisa
berbagai macam, ya bisa lewat loyalti member lewat detik
rewards, upload pasangmata dapet point itu kan sebenarnya
untuk loyalti member, ngeretain, tapi untuk akuisisi ya yang
tadi diceritain oh lewat program enterpreneur, berarti
bagaimana kita bisa jangkau mereka untuk masuk mengenal
detikcom, kemudian ditraktir detikcom sekantor, nah itu bisa
akuisisi bisa untuk retain juga bisa.
4. Pendekatan apa yang dilakukan public relations
Detikcom dalam meningkatkan brand awareness?
Jawaban: pendekatan-pendekatan yang sudah kita lakukan itu
untuk pengenalan lebih sering melalui event-event baik itu
sifatnya online maupun offline, seperti event-event yang sifatnya
pelatihan-pelatihan ataupun kaya seminar yang bersifat edukatif,
itu kan kita sudah melakukan suatu pendakat. Kemudian
pendekatan yang tadi loyalty member, itu untuk mempertahankan
pembaca Detikcom, pendekatan pemberian reward dan hadiah
bagi pembaca yang sudah berperan aktif pada activity-activity di
Detikcom.
5. Media apa saja yang digunakan public relations
Detikcom?
Jawaban: Program-program Detikcom dalam melakukan PR
secara offline dan online, kalau offline otomatis ya event-event
kaya itu, kalau online selain kita melalui detikcom sendiri ya kita
lewat sosial media yang kita punya seperti twitter, facebook,
youtube, instagram.
6. Bagaimana manajemen isu public relations Detikcom?
Seperti isu-isu negatif yang berkembang di
masyarakat terhadap Detikcom?
Jawaban: Isu-isu negatif yang berkembang di masyarakat pernah
ada yang bilang kalao Detikcom menyudutkan islam. itu kan
sebenarnya lebih ke persepsi masyarakat, kalau bisa dibilang kita
tidak pernah punya statement atau agenda setting untuk
menyudutkan islam atau apa, apalagi kita base nya media, kita
selalu memberitakannya dalam posisi netral komitmennya, adalah
kita tidak mau kubu A atau kubu B, yang kita lakukan adalah
menentukan sikap di pemberitaan, seperti peristiwa yang terjadi
di kubu A ya kita informasiin di kubu A kalau ada peristiwa yang
terjadi di kubu B ya kita informasiin di kubu B
-Walaupun ada isu negatif di masyarakat gitu mas?
Jawaban: Sebenerernya ambigunya di persepsi masyarakat,
masyarakat yang mana? Ketika masyarakat di kubu kanan pasti
lebih ke sana, kalo yang ngomong kubu kiri, kubu kiri kok ke
kanan mulu? Nah untuk kita mengatasi persepsi di masyarakat
biasanya selalu kita pilah, di mana sih masyarakat yang
mengklaim kita menyudutkan itu di level yang mana, tapi
kenyataannya dari itu semua tetap kita informasikan, contohnya
apapun yang terjadi sama ahok pasti kita beritakan karena itu ada
value nya, apapun yang terjadi dengan teman-teman habib rizieq
212 atau apapun pasti tetap kita beritakan, ga ada yang ditutupin,
ga ada yang dikurangin, ga ada yang dilebih-lebihkan.
8. Kemudian citra saat ini di mata masyarakat seperti
apa?
Jawaban: Terhadap detik.com? citra masyarakat terhadap
detik.com saat ini ya masih kuatnya kita itu portal berita untuk
sumber informasi yang tercepat, orang kalau semua bilang oh lu
baca detikcom ya detikcom cepat ya, itu tidak bisa dipun gkiri
dari awal sampai akhir masyarakat melihatnya itu, Cuma kita
sendiri lagi mencoba untuk membuat bagaimana bukan hanya
membuat secara yang tercepat, tapi adalah kita ini lebih
terpercaya lah, jadi berita yang ada di detikcom itu bukan hoax
itu yang kita mau, jadi ditengah sosial media yang lebih cepat dan
apa tapi kan belum tentu valid atau tidak, tapi kalau di detikcom
udah cepat lu valid
9. Bagaimana strategi publikasi public relations
Detikcom dalam publikasikan kegiatannya?
Jawaban: strategi untuk menyebarkan kegiatan-kegiatan kita ya
dengan poster dan banner setelah itu publikasikan melalui
website Detikcom sendiri dan sosmed yang kita punya. Strategi
publikasi ini kan kita mempublikasikan activity-activity kita.
Keuntungannya ya itu tadi 1 untuk akuisisi atau retain. Kalau
yang untuk akuisisi otomatis semakin kita mengakuisisi semakin
banyak ya dampak paling besarnya ya traffic kita semakin tinggi
kalau dia baca Detikcom, semakin traffic tinggi ya member dan
UV kita semakin tinggi. Untuk mengetahui itu kita memakai
UTM (Google Urchin Tracking Module). Jadi Target kita pada
proses publikasi ini bisa traffic, sale, sponsorship, image, virality,
virality kan juga bisa menjadi indikator keberhasilan
10. Bagaimana strategi public relations Detikcom untuk
mempengaruhi opini publik melalui sebuah event?
Jawaban: strategi public relations untuk mempengaruhi opini
publik itu bisa melalui sebuah event. Sebenarnya kalau mau
dibilang program PRing juga bisa menjadi public relations
sebagai salah satu cara kita, untuk bagaimana relationship dengan
masyarakat atau pembaca lah, tapi itu kita tidak ada program
yang spesifik oh ini untuk kegiatan PRing oh ini untuk kegiatan
Branding, bagaimana justru kita mengemas sebuah event PRing
untuk menjadi sebuah event untuk branding.
-Program-program apa saja yang sudah dijalankan public
relations Detikcom?
Jawaban: Program rejeki nama, hanya dengan hal yang sesimpel
itu kita bisa dekat dengan ratusan ribu dengan daftar nama-nama
itu, virality nya banyak orang share program itu, makanya kita
lagi coba lagi program rejeki nama 2, kemudian program ngasah
otak atau ngaso dari teman-teman engagement, kalau itu lebih ke
retain, efektivitas program ngaso ditanyakannya ke bu Meli yang
lebih tepat itu kan salah satu untuk engagement kan.
-Dalam menjalankan event. Pendekatan apa saja yang
dilakukan public relations Detikcom?
Jawaban: Selain pendekatan persuasif, pendekatan yang sudah
kami lakukan itu pendekatan edukatif. Sebenarnya kalau
pengatahuan ke mastarakat sudah beberapa kali kita masuk
kampus untuk mengadakan pelatihan-pelatihan atau workshop,
seperti yang tadi di program pasangmata bagaimana mengajarkan
citizen journalism, seperti mas Marwan tuh sering melakukan
masuk kampus, itu kan salah satu bentuk juga. Edukasi dan user
friendly, produk kita ya karena kan ujungnya kita mengedukasi,
atau kita kan sering juga redatum dengan redaksi diundang juga
dengan perusahaan-perusahaan lain untuk ngajarin tentang digital
journalism, tentang digital kreatif, ada juga beberapa teman-
teman sekolah atau kampus kunjungan ke sini untuk
mendapatkan pengetahuan digital media. Kalau tanggung jawab
seni kita selalu memberi wadah untuk musisi-musisi lewat
program kita juga, kita program detik hot punya program main
stage, artis mau promosi ya lewat main stage, kita kemarin hari
musik kita melakukan d’hot music, kita kumpulkan.
11. Apa harapan detikcom ke depan dalam meningkatkan
citra?
Jawaban: Ya dari Marcomm sih kita pengennya terus melakukan
activity-activity yang bisa berguna, yang kreatif, beda dengan
event pada umumnya, kita bisa buat program yang berdampak
pada detikcom, kita bisa bikin program-program yang virality.
Kata kunci yang mau kita gali yaitu dulu kita punya gerakan
indonesia happy, itu untuk yang sifatnya happy news, nah itu
sempet kita mainkan, bukan hanya berita-berita peristiwa tapi
juga berita prestasi, berita kegembiraan, itu yang selalu kita
gelontorkan ke masyarakat yang sifatnya happiness selalu kita
support. Itu hanya gerakan roh konten kan.
Narasumber: Marwan
Jabatan: Supervisor Engagement
Tempat Wawancara: Kantor Detikcom, Gedung Transmedia Lt 9,
Jalan Kapten Tendean Mampang Prapatan
Jakarta Selatan
1. Bagaimana stategi public relations Detikcom dalam
mengadakan kontak sosial dengan kelompok
masyarakat (Community involvement )?
Jawaban: Kegiatan Community itu dibentuk supaya member-
member mereka itu loyal pada kanal-kanal kita, bisa forum bisa
pasangmata, sebenernya bukan Cuma ke forum atau pasangmata
aja tapi ke engagement, bagaimana mereka itu loyal membaca
Detik, dan bagaimana mereka juga aktif sebagai contributor
dengan mengirim-ngirim tulisan kaya di Detik travel, pasangmata
juga, nah dari situ kita membangun komunitas, contohnya seperti
Fotolovers, Fotolovers itu dari kanal DetikFoto, DetikForum itu
sebuah wadah untuk komunitas tapi bukan Cuma buat komunitas
tapi Detikcom secara keseluruhan sih jadi bukan hanya sekedar
forum, pasangmata tapi secara keseluruhan, Fotolovers kan itu
punya Detik foto terus hijabhunt masuk di kanal wolipop, kalau
forum dan blog kan emang beda, kalo blog kan komunitas bloger,
kalo forum Detikers.
- Bagaimana cara membuat mereka loyal pada kanal
Detikcom?
Jawaban: Untuk membuat mereka loyal kita mengadakan acara
atau event-event yang sifatnya online dan offline, kalo online
mengadakan lomba-lomba terus kalo offline kita mengadakan
kumpul-kumpul dan kopdar-kopdar gitu bareng komunitas, event
yang dilakukan bukan hanya lomba saja, seperti Detiktravel bikin
namanya review dan mengirim-ngirim tulisan misalnya lu suka
jalan-jalan menceritakan pengalamannya dan mengim ke
Detiktravel, kalo pasangmata masyarakat mengirim kontribusi
berita foto atau video peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar
kemudian mengirim ke pasangmata, pasangmata itu kanal
Detikcom yang berisi berita dari masyarakat atau yg biasa kita
kenal citizen journalismnya Detikcom, acara yang sudah
dilakukan lagi di kanal hai bunda Detikcom, di situ masyarakat
bisa komentar di kolom komentarnya hai bunda dengan
mengeshare pengalaman mereka juga memberikan solusi-solusi
nah itu salah satu kegiatan PRing secara online melalui komentar,
terus ada acara Detikinet, Detikinet salah satu kanal Detikcom
yang berisi seputar teknologi nah dia mengadakan event dengan
lomba review-review, di Detikoto juga mendadakan komunitas
motor dengan lomba motor-motor custom
- Kegiatan kumpul bersama komunitas apakah ada
orang yang baru atau orang yang itu-itu aja?
Jawaban: Kalau itu tergantung event nya sih, kalau bloger ya
orangnya itu-itu aja tapi kalau kaya lu bikin acara ngopi atau
goodpreneur, acara goodpreneur itu kan acara share-share ilmu
lah mengundang narasumber misalnya temanya hari ini adalah
bagaimana mencari duit secara online, dulu pernah ada yang
namanya sandisharing, sandisharing itu sebulan sekali
mengundang narasumber untuk berbagi ilmu seperti hari ini
temanya adalah tentang cara menulis yang baik, nah kita kita
ngundang tuh narasumber yang sudah terkenal nah itu yang
dateng biasanya setengah orang baru setengahnya lagi orang
lama, pasangmata juga gitu tuh kalo kita undang ada orang yang
baru ada yang lama, jadi fifty fifty ada yang baru ada yang lama
- Pendekatan kepada komunitas seperti apa?
Jawaban: Ya kalau itu sih banyaknya emang persuasif aja kaya
pergi yang namanya Agus, Rezeki nama nah kaya gitu-gitu
modelnya yang dipakai sama marcomm, kalau dulu banyak
dengan komunnitas saat ini lebih ke umum lebih ke Detikcom,
nah program rejeki nama itu antusiasnya besar, banyak yang ikut,
jadi dulu kita bikin kopdar, bikin acara touring ya kan terus
disponsori sama salah satu sponsor juga, terus kanal Detiktravel
juga jalan-jalan dulu ke jogja pernah waktu ulang tahun, terus ke
Citarum, banyak-banyak deh, cuma sekarang tretmentnya beda
nih pas sama marcomm, modelnya sekarang udah tidak ke kanal-
kanal lagi tapi Detikcom secara keseluruhan.
- Seperti apa pengukuran suatu keberhasilannya?
Jakawaban Pengukurannya sih yang jelas dari nominalnya aja
dari KPI aja, misalnya agus nih, nah KPI targetnya berapa,
misalya targetnya 1000 nah ternyata yang ikut bisa lebih bisa
kurang nah itu datanya ada di marcom, lu tanya mas Karel
kemaren acara agus yang ikut berapa orang, nah itu
keberhasilannya dari jumlah yang ikut. Datanya ada di Marcom
tanyain yang ikut berapa orang.
2. Bagaimana kegiatan Tanggung jawab sosial di
Detikcom?
Jawaban: Kegiatan Tanggung Jawab sosial disini misalkan kita
kaya bantu lewat pemberitaan, contohnya sering ada kejadian
yang beberapa kali kita lakukan seperti si A membutuhkan dana
kemudian kita buat pemberitaan terus akhirnya kita bantu untuk
membantu pengumpulan dananya, jadi ini loh kalo mau
ngumpulin dana jadi lu bisa nyumbang ke sini, itu kan yang
sering kita lakukan di sini. Kalau kegiatan CSR nya itu banyak
dipegang langsung oleh CT Corp langsung, tapi pernah dulu
kegiatan peduli sosial bekerja sama dengan kitabisa.com
membantu orang yang butuh uang untuk biaya operasi, juga ada
bayi di Garut dia lahir tangannya ga ada, jadi kita minta bantuan
di forum, kita minta pembaca untuk nyumbang, tapi waktu itu
kita nanganin operasi bibir sumbing sampai sembuh itu sampai
3x operasi itu paling lama tuh setahun nah itu dibantu juga sama
kanal Detikhealt dipublikasiin juga. Terus ada lagi tuh ada yang
anaknya keiram air panas, nah itu bersama kitabisa.com bisa
sampai target. Kitabisa.com itu partner aja. Waktu itu pernah
anak Detik tuh, itu punya anak proman detik, jadi ada kasus anak
yang ga punya anus terus jenis kelaminnya juga ga jelas terus
dibantu sama Detikcom pakai kitabisa.com, CSR lebih banyak
dipegang sama CT corp atau transmedia nya langsung tapi kalau
kecil-kecil sih yang pernah kta bikin yang tadi
3. Bagaimana proses loby dan negosiasi antara
perusahaan dengan publik?
Jawaban: Contoh di pasangmata proses lobynya dengan promo ya
dengan poster banner atau kedua kita pakai gimick, gimick-
gimick dengan point itu sama aja melobi user kan supaya mereka
mau, gimick-gimick hadiah dalam hal ini tuh selain point juga
ada hadiah-hadiah juga tapi khusus event-event tertentu, kita
melobinya begitu mengajak orang, terus kita juga mengapresiasi
kiriman beritanya tuh dengan dimuat di Detikcom, kalau tentang
wisata nanti tulisannya tuh dimuat di kanal Detiktravel, nah
pasangmata kan masuk di Detikfoto kan, itu salah satu bentuk
apresiasi aja, orang kan seneng kalo foto kita masuk ke
Detikcom. Dalam pengukuran keberhasilannya kita mengukur
dari jumlah pesertanya, contohnya kaya pasangmata nih, lu bulan
ini udah berapa akun udah bikin member di tempat lu, terus
kontribusi lu ada peningkatan ga, terus kualitas informasinya juga
meningkat ga? Itu kan sebagai tolak ukur keberhasilannya juga,
terus Detik trevel berapa banyak tulisan-tulisan yang ngirim ke
tempat lu, ada peningkatan ga tiap bulan, nah di situ
pengukuranny, kalau pasangmata kan lebih ke kontrbusi kan ya ,
tapi diharapkan banyak yang ngirim kontribusi yang bagus-bagus
juga. Kalau ada sponsor contoh dari yamaha ada touring baru kita
touring, kalau dulu ga ada sponsor juga kita tetap jalan,
budgetnya dari marcom sendiri, hijab hunt juga ada
komunitasnya di sini, aktif juga bikin acara-acara pengajian. Jadi
indikasinya dari KPI nya sebagai ukuran keberhasilan.
- Apa saja kendalamya?
Kendalaya bisa jadi kaya event nya sepi peminat, misalkan
pendaftar ada 150 tapi yang datang cuma 50 tapi kita sudak
mengantisipasi kalau buka pendaftaran online yang daftar 300
yang datang cuma 150, setengahnya. Kita juga sudah antisipasi
ruangannya juga, apalagi kalau gratis itu orang cuma daftar-daftar
doang tapi pas hari H nya pada ga datang, itu jeleknya gitu kalau
gratis, nah makanya kita juga ada yang berbayar, ga mahal-mahal
banget cuma buat ikat aja supaya dia tuh ga seenaknya aja gitu
apalagi kalau saya pesan 5 orang taunya ga jadi makanya kita
perlu antisipasi. Kendalanya lagi kadang juga orang males untuk
daftar di Detikconnect, kalau event-event gitu kan kita
menggunakan Detikconnect untuk bisa terhubung dengan
masyarakat tapi ya gitu kadang ga mau bikin kecuali ada hadiah
yang menarik baru mau bikin Detikconnect.
Narasumber: Ardi Cahya Rosyadi
Jabatan: Admin Pasangmata
Tempat Wawancara: Kantor Detikcom, Gedung Transmedia Lt 9,
Jalan Kapten Tendean Mampang Prapatan Jakarta Selatan
1. Bagaimana edukasi masyarakat pada kanal citizen
journalism pasangmata?
Jawaban: Edukasi ke masyarakat yang dilakukan kita terjun
langsung bagaimana mengedukasi orang lewat program citizen
journalism pasangmata, citizen journalism juga cara kita dekat ke
masyarakat, detikcom itu tidak hanya memberitakan tapi mereka
juga bisa menginformasikan ke kita itu kan pendakatan PR juga
melalui citizen journalism, jadi media itu tidak Cuma 1 arah tapi
juga 2 arah, media kesannya tidak hanya 1 arah saja, mereka
terkena banjir dan mereka memberitakan ke kita, dengan begitu
kami sudah melalukan pendekatan ke masyarakat nah kalau
begitu program pasangmata sudah melakukan control social,
seperti pada topik fasilitas umum.
- Terjun langsung ke mana saja?
Jawaban: Terjun langsung kita pernah mengedukasi ke kampus-
kampus kaya kampus UIN, Uhamka, Interstudy. Selain itu juga
dengan masyarakat umum, sambil kopdar kumpul di suatu tempat
itu yang sering kita lakukan. Kita juga ada grup whatsapp yang
isinya member-member yang aktif sebagai kontributor
pasangmata, info-info kopdar kita publikasikan juga di situ.
2. Edukasi seperti apa yang diberikan ke masyarakat
pada kanal citizen journalism pasangmata?
Jawaban: Di dalam materi workshop kita juga mengenalkan
website Detikcom, juga mengenalkan media warga Detikcom
bernama pasangmata ini, sebenarnya kalau materi workshop yang
kita berikan lebih ke pemanfaatan alat seadanya, karena kan
mereka bukan jurnalis profesional ya kita ajarkan teknik seperti
teknik reporting, teknik wawancara peliputan berita dan lain-lain.
Recommended