View
280
Download
9
Category
Preview:
Citation preview
STUDI ALTERASI, MINERALISASI, DAN GEOKIMIA
UNTUK PROSPEKSI EMAS DI DAERAH TIGA DESA,
BENGKAYANG, KALIMANTAN BARAT
SKRIPSI
TUGAS AKHIR B
Diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana strata satu
di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,
Institut Teknologi Bandung
Oleh :
DEWI PRIHATINI
12007012
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2011
LEMBAR PENGESAHAN
STUDI ALTERASI, MINERALISASI, DAN GEOKIMIA
UNTUK PROSPEKSI EMAS DI DAERAH TIGA DESA,
BENGKAYANG, KALIMANTAN BARAT
SKRIPSI
TUGAS AKHIR B
Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu
di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,
Institut Teknologi Bandung.
Penulis,
Dewi Prihatini
NIM. 12007012
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Bambang Priadi Ir. Nurcahyo I. Basuki, MT., PhD.
NIP. 19600229 1987031 1 001 NIP. 19680625 199402 1 001
Pembimbing III
Prof. Dr. Hamdan Zainal Abidin, MSc.
NIP. 194901031975031001
فإن مع العسر يسرا (۵) إن مع العسر يسرا (۶)
So verily, with the hardship, there is relief
Verily, with the hardship, there is relief
Al Insyirah: 5-6
Persembahan yang tulus teruntuk :
Ibu K. Susilowati,
Bapak Hanut B. Masanto,
dan adinda Monic Ariestyawati . . .
“In time of test, family is best”
-Burmese Proverb-
i
Studi Alterasi, Mineralisasi, dan Geokimia untuk Prospeksi Emas
di Daerah Tiga Desa, Bengkayang, Kalimantan Barat
Tugas Akhir B
Dewi Prihatini / 12007012
Pembimbing:
Dr. Ir. Bambang Priadi
Ir. Nurcahyo Indro Basuki, MT, Ph.D
Prof. Dr. Hamdan Zainal Abidin, MSc. (PSG)
ABSTRAK
Daerah penelitian secara administratif berada di daerah Tiga Desa, Kabupaten
Bengkayang, Kalimantan Barat dan secara geografis terletak pada 00 46' 30'' - 0
0 47'
30'' Lintang Utara dan 1090 27' 00'' - 109
0 28' 30'' Bujur Timur.
Daerah penelitian terdiri dari satuan granodiorit terubah dengan intensitas
ubahan sedang sampai kuat. Dari hasil pengamatan megaskopis, petrografi, dan uji
Analysis Spectral Device (ASD), zona alterasi di daerah penelitian terdiri dari Zona
Serisit-Kuarsa, Zona Epidot-Klorit-Kalsit, dan Zona Illit-Kaolinit. Analisis
mineragrafi menghasilkan paragenesis mineral bijih yang dimulai dengan
pembentukan pirit bersamaan dengan arsenopirit, kemudian diikuti oleh galena,
sfalerit, kalkopirit, yang menunjukkan tekstur pengisian ruang di antara mineral yang
terbentuk sebelumnya. Tetrahedrit, kovelit, kalkosit, dan malakit, hadir dalam jumlah
yang relatif sedikit, terbentuk sebagai penggantian dari kalkopirit. Dari analisis
geokimia, asosiasi unsur di daerah penelitian, yaitu Au, (Sb), (Pb), Cu, (Ag), As.
Hubungan alterasi hidrotermal, mineralisasi, dan geokimia menunjukkan
bahwa mineralisasi di daerah penelitian merupakan tipe epitermal sulfida rendah.
Daerah yang memiliki prospeksi emas berada di sepanjang Zona Illit-Kaolinit dan
Zona Serisit-Kuarsa di bagian barat daerah penelitian.
Kata kunci: alterasi, mineralisasi, geokimia, epitermal, emas, Bengkayang,
Kalimantan Barat
ii
Alteration, Mineralization, and Geochemical Study for Gold Prospecting
in Tiga Desa Area, Bengkayang, West Kalimantan
Final Assignment B
Dewi Prihatini / 12007012
Advisors:
Dr. Ir. Bambang Priadi
Ir. Nurcahyo Indro Basuki, MT, Ph.D
Prof. Dr. Hamdan Zainal Abidin, MSc. (PSG)
ABSTRACT
The research area is administratively located in Tiga Desa area, Bengkayang
Regency, West Kalimantan and geographically across 00 46' 30'' - 0
0 47' 30'' north
latitude and 1090 27' 00'' - 109
0 28' 30'' east longitude.
The research area consists of Altered Granodiorite Unit with alteration
intensity is ranging from medium to strong. According to megascopic, petrographic,
and Analysis Spectral Device (ASD) observation, the alteration zones in research
area comprise of Sericite-Quartz Zone, Epidote-Chlorite-Calcite Zone, and Illite-
Kaolinite Zone. Mineragraphy analysis shows ore paragenesis started with the
formation of pyrite that form equal to arsenopyrite, followed by galena, sphalerite,
chalcopyrite, which show open-space filling texture between minerals that formed
earlier. Tetrahedrite, covellite, chalcocite, and malachite present in relatively small
amount, which formed as replacement from chalcopyrite. Geochemical analysis
results that the element associations in research area are Au, (Sb), (Pb), Cu, (Ag), As.
The relation between hydrothermal alteration, mineralization, and geochemical
show that the mineralization in research area is a low sulphidation epithermal type.
The area which have gold prospect is within the Illite-Kaolinite Zone and Sericite-
Quartz Zone in the western part of research area.
Keywords: alteration, mineralization, geochemistry, epithermal, gold, Bengkayang,
West Kalimantan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada
waktunya.
Tujuan utama dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syarat
kelulusan sarjana strata satu (S1) dari Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu
dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.
Tugas Akhir ini diberi judul “Studi Alterasi, Mineralisasi, dan Geokimia
untuk Prospeksi Emas di Daerah Tiga Desa, Bengkayang Kalimantan Barat”. Dari
Tugas Akhir ini, penulis berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan
keilmuan geologi, khususnya di bidang alterasi, mineralisasi, dan geokimia bagi para
pembaca.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan selama penyusunan Tugas Akhir ini, yaitu:
1. Kedua orang tua penulis, Bapak Hanut Budi Masanto dan Ibu Susilowati, serta
adikku Monic Ariestyawati atas doa yang tak putus-putusnya untuk penulis, serta
segala dukungan dan kasih sayangnya selama ini.
2. Bapak Dr. Ir. Bambang Priadi dan Bapak Ir. Nurcahyo Indro Basuki, MT., Ph.D
atas waktu dan ilmu yang diberikan dalam membimbing penulis selama
pengerjaan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Prof. Dr. Hamdan Zainal Abidin, MSc., atas bimbingan dan izin
penggunaan data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini.
4. Bapak Dr. I. G. B. Eddy Sucipta, S.T., MT. dan Bapak Ir. Kristian N. Tabri, MT.
yang telah meluangkan waktunya untuk berdiskusi, serta seluruh staf dosen di
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut
Teknologi Bandung, yang telah mendidik dan memberikan pengetahuan sebagai
bekal dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini.
5. Muhammad Farabi, atas semua semangat, dukungan, dan kasih sayangnya.
6. Teman-teman GEA: Dwi, Resti, Dian, Nadia, Intan, Ardi, Ivan, Indi, Ganda, Eky,
terutama semua teman-teman GEA 2007, terima kasih atas bantuan, saran, dan
masukannya.
iv
7. Bapak Ayeng Hikmat dan Bapak Kusdji atas bantuan data lapangan, Bapak Ari
Kusnaidi atas ilmu ASD, serta Bapak Joko Subandrio atas bantuan pengurusan
„birokrasi‟ sampel.
8. Bapak Dedi, Bapak Heri, Bapak Purwo, Mbak Rosi, Bapak Acil, A‟ Deni, Pak
Mamat, dan semua pihak dari Pusat Survei Geologi atas bantuannya selama
penulis mengerjakan Tugas Akhir di kantor Pusat Survei Geologi.
9. Teman-teman yang sering bimbingan bersama, Dedew, Diban, Wulan, Shabi,
Septi, Rainy, Dipo, Rezky, dan Bastian.
10. Teh Ojes, Anja, dan Fina, atas kesediaannya berbagi ilmu petrografi.
11. Pak Agus, Pak Ari, Pak Mul, Ibu Tuti, dan seluruh staf Tata Usaha Program Studi
Teknik Geologi.
12. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu
terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Penulis sangat terbuka untuk menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang berkepentingan.
Bandung, Juni 2011
Dewi Prihatini
v
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSEMBAHAN
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 2
1.3 Lokasi dan Pencapaian 2
1.4 Tahapan Penelitian 3
1.5 Hasil Akhir yang Diharapkan 4
BAB II TATANAN GEOLOGI
2.1 Geologi Regional 5
2.1.1 Fisiografi 5
2.1.2 Stratigrafi Regional 7
2.1.3 Tektonik dan Struktur Geologi Regional 9
2.2 Geologi Daerah Penelitian 12
2.2.1 Stratigrafi Daerah Penelitian 12
2.2.2 Struktur Geologi Daerah Penelitian 14
vi
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Alterasi dan Endapan Hidrotermal 15
3.2 Mineralisasi 19
3.3 Geokimia Unsur 20
3.3.1 Analisis Geokimia 21
3.3.1.1 Penentuan Nilai Ambang 21
3.3.1.2 Penentuan Asosiasi Unsur 23
BAB IV ALTERASI HIDROTERMAL DAN MINERALISASI
DAERAH PENELITIAN
4.1 Alterasi Hidrotermal Daerah Penelitian 24
4.1.1 Pengamatan Megaskopis 24
4.1.2 Pengamatan Mikroskopis 25
4.1.3 Analisis Uji ASD (Analytical Spectral Device) 28
4.1.4 Zona Alterasi Hidrotermal 30
4.2 Mineralisasi Daerah Penelitian 31
4.2.1 Pengamatan Megaskopis 31
4.2.2 Pengamatan Mikroskopis 35
4.2.3 Paragenesis Mineral Bijih 37
BAB V GEOKIMIA DAERAH PENELITIAN
5.1 Data AAS (Atomic Absorption Spectrometry) 40
5.2 Penentuan Nilai Ambang 41
5.3 Penentuan Asosiasi Unsur 43
BAB VI DISKUSI
6.1 Evolusi Fluida Hidrotermal 46
6.2 Hubungan Alterasi, Mineralisasi, dan Geokimia 48
vii
6.3 Tipe Mineralisasi 52
6.4 Prospeksi Emas 53
BAB VII KESIMPULAN
7.1 Kesimpulan 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Peta lokasi daerah penelitian …………………………………....... 2
Gambar 2.1 Peta fisiografi wilayah Singkawang ………………………………. 6
Gambar 2.2. Peta geologi dan kolom stratigrafi daerah Lembar Singkawang….. 10
Gambar 2.3. a. Subduksi pada Eosen ………………………………………….. 11
b. Kolisi pada Oligosen Tengah…………………………………... 11
Gambar 2.4 Busur magmatik di Kalimantan selama Oligosen Akhir-Miosen
Tengah dan Miosen Akhir-Plistosen ………………………….......
12
Gambar 2.5 Peta geologi daerah penelitian …………………………………..... 13
Gambar 2.6 Hubungan stratigrafi Satuan Granodiorit Terubah dengan satuan
batuan lain secara regional ……………………………..................
13
Gambar 2.7 Interpretasi sesar berdasarkan kelurusan dari SRTM ……….......... 14
Gambar 3.1 Himpunan mineral berdasarkan pH dan temperatur
pembentukannya …………………………………………………..
17
Gambar 3.2 Tipe endapan epitermal sulfida rendah dan sulfida tinggi ……....... 18
Gambar 3.3
Gambar 4.1
Penentuan nilai ambang Au dengan metode kurva probabilitas….
Batuan terubah dengan mineral ubahan berupa klorit dan epidot.....
22
24
Gambar 4.2 Mineral lempung sebagai mineral ubahan pada batuan terubah
argilik ………………………………………………………….......
25
Gambar 4.3 Sayatan tipis dari titik 2010/AHW/01A …………………………... 26
Gambar 4.4 Sayatan tipis dari titik 2010/AHW/06 …………………………….. 27
Gambar 4.5 Alat ASD (Analytical Spectral Device) model TSP 350-
2500HR………………………………………………………….....
29
Gambar 4.6 Peta zona alterasi di daerah penelitian ……………………………. 32
Gambar 4.7 a. Urat kuarsa berasosiasi dengan pirit dan galena …………….....
b. Urat kuarsa yang berasosiasi dengan mangan, kalkopirit,
sfalerit, dan pirit ………………………………………………...
33
33
Gambar 4.8 Pirit berukuran halus yang menyebar (disseminated) dalam batuan
granodiorit …………………………………………………………
34
ix
Gambar 4.9
Malakit yang terdapat pada batuan samping granodiorit
terubah……………………………………………………………...
34
Gambar 4.10 Tekstur comb pada urat kuarsa yang mengisi rekahan pada
granodiorit ……………………………………………………........
35
Gambar 4.11 a. Pirit hadir mengisi ruang antara kuarsa ……………………….. 36
b. Sfalerit hadir dalam bentuk ireguler ………………………....... 36
c. Galena, pirit, dan kalkopirit yang mengisi ruang diantara
kuarsa …………………………………………………………..
36
d. Kalkopirit yang digantikan oleh kalkosit dan kovelit …………. 36
Gambar 4.12 a. Arsenopirit mengisi ruang di antara pirit ……………………… 38
b. Pirit memotong arsenopirit ……………………………………. 36
c. Galena mengisi ruang di antara pirit dan arsenopirit ………….. 38
d. Sfalerit dan kalkopirit mengisi rekahan di antara galena …...... 38
Gambar 4.13 a. Tetrahedrit menggantikan kalkopirit ………………………….. 39
b. Kovelit menggantikan kalkopirit ……………………………… 39
c. Kovelit menggantikan tetrahedrit …………………………....... 39
d. Kalkosit menggantikan kalkopirit …………………………...... 39
Gambar 6.1 Evolusi fluida hidrotermal di daerah penelitian ………………….. 47
Gambar 6.2 Peta hubungan alterasi dengan mineralisasi di daerah penelitian ... 50
Gambar 6.3 Peta hubungan alterasi dengan anomali unsur di daerah penelitian. 51
Gambar 6.4 Peta daerah prospeksi emas di daerah penelitian …………………. 55
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Perbedaan tipe endapan epitermal sulfida tinggi dan sulfida rendah 19
Tabel 4.1 Intensitas ubahan pada batuan …………………………………….. 25
Tabel 4.2 Mineral ubahan dan intensitas ubahan berdasarkan hasil
pengamatan petrografi ……………………………………………..
28
Tabel 4.3 Mineral ubahan berdasarkan hasil uji ASD ……………………….. 29
Tabel 4.4 Kisaran temperatur mineral alterasi pada Zona Serisit-Kuarsa-Pirit 30
Tabel 4.5 Kisaran temperatur mineral alterasi pada Zona Epidot-Klorit-
Kalsit ………………………………………………………………
31
Tabel 4.6 Kisaran temperatur mineral alterasi pada Zona Illit-Kaolinit …….. 31
Tabel 4.7 Mineral bijih yang teridentifikasi dari hasil pengamatan
mineragrafi ………………………………………………………...
38
Tabel 4.8 Paragenesis mineral bijih di daerah penelitian ...………………….. 39
Tabel 5.1 Data unsur kimia berdasarkan hasil uji AAS ……………………... 41
Tabel 5.2 Nilai ambang unsur berdasarkan metode kurva probabilitas dan
persentil ……………………………………………………………
42
Tabel 5.3 Konsentrasi rata-rata unsur di kerak bumi ………………………... 42
Tabel 5.4 Nilai ambang dan nilai anomali di daerah penelitian ……………... 43
Tabel 5.5 Tipe mineralisasi ………………………………………………….. 44
Tabel 5.6 Tipe endapan epitermal …………………………………………… 45
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Data Lapangan
LAMPIRAN B Analisis Petrografi
LAMPIRAN C Analisis Uji ASD
LAMPIRAN D Analisis Mineragrafi
LAMPIRAN E Data AAS
LAMPIRAN F Analisis Geokimia
Recommended