View
123
Download
8
Category
Preview:
DESCRIPTION
untuk mengetahui suku bangsa apa saja yang ada di Indonesia sehingga mempermudah pencarian. apabila mendapat tugas daftar suku-suku di indonesia, maka daftar suku-suku ini dapat membantu
Citation preview
SUKU-BANGSA(ETHNIC GROUP)
Oleh:
Poerwanti Hadi Pratiwi, M.Si
KONSEP SUKU-BANGSA
Suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas akan “kesatuan kebudayaan”,
sedangkan kesadaran dan identitas tadi seringkali
(tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga
Kesatuan
Kebudayaan
Ditentukan oleh
warga kebudayaan
bersangkutan itu sendiri
Tidak ditentukan
oleh orang luar:
• Ahli antropologi
• Ahli kebudayaan
maupun
• Metode-metode
analisa ilmiah
Dalam kenyataan, konsep “suku-bangsa”
lebih kompleks daripada apa yang terurai di atas.
Ini disebabkan karena dalam kenyataan batas dari
kesatuan manusia yang merasakan diri terikat
oleh keseragaman itu dapat meluas atau menyempit
Penduduk Pulau Flores
(Suku Bangsa Flores):
Orang Manggarai
Orang Ngada
Orang Sikka
Orang Riung
Orang Nage-Keo
Orang Ende
Orang Larantuka
Diperkuat oleh
BAHASA dari tiap
sub suku-bangsa
JAKARTA atau
KOTA BESAR LAIN
DIVERSITAS SUKU-BANGSA
Terakhir kalinya, Sensus Penduduk di Indonesia yang
memuat items suku-bangsa adalah yang dilakukan oleh
pemerintah kolonial Hindia Belanda; yang hasilnya
dimuat dalam Volkstelling (1930).
Sensus Penduduk Indonesia yang dilakukan pada 1970
dan dalam dasawarsa berikutnya, tidak mencantumkan
items suku-bangsa. Mengingat hal tersebut, ada
kesulitan untuk mengetahui secara pasti laju
pertumbuhan penduduk berdasarkan suku-bangsa dan
distribusi mereka.
Namun, ada usaha untuk mengetahui hal tsb, antara lain
pernah dicoba oleh Pagkakaisa Research (1974), antara lain
disebutkan bahwa suku-bangsa bahwa Jawa mencapai 45,8
% dari total penduduk Indonesia pada 1974 (sekitar
120.000.000 orang).
Berbagai distribusi penduduk Indonesia berdasarkan suku-
bangsa ialah Sunda (14,1 %), Madura (7,1 %), Minangkabau
(3,3 %), Bugis (2,5 %), Batak (2,0 %), Bali (1,8 %), 24 suku-
bangsa lainnya (20,3 %) dan orang Cina (2,7 %).
Koentjaraningrat menilai bahwa berapakah sebenarnya
jumlah suku-bangsa di Indonesia, sampai saat kini masih
sukar ditentukan secara pasti. Hal ini disebabkan ruang
lingkup istilah konsep suku-bangsa dapat mengembang
atau menyempit, tergantung subyektivitas.
VA
NV
OL
LE
NH
OV
EN
Klasifikasi dari
anekawarna
suku-bangsa
di wilayah
Indonesia biasanya
masihberdasarkan
sistem
lingkaran-lingkaran
hukum adatyang mula-
mula
disusun olehVan
Vollenhoven.
MENURUT VAN VOLLENHOVEN
1. Aceh 11. Sulawesi Selatan/ Makasar
2. Gayo-alas dan Batak 12. Ternate
2a. Nias dan Batu 13. Ambon Maluku
3. Minangkabau 14. Irian/ Papua
3a. Mentawai 15. Timor
4. Sumatera Selatan 16. Bali dan Lombok
4a. Enggano 17. Jawa Tengah dan Jawa Timur
5. Melayu 18. Surakarta dan Yogyakarta
6. Bangka-Biliton 19. Jawa Barat
7. Kalimantan
8. Minahasa
8a. Sangir-Talaud
9. Gorontalo
10. Toraja
Indonesia dibagi dalam 19 daerah hukum adat
MENURUT M.A. JASPAN
Masyarakat Indonesia terdiri dari 366 suku bangsa
yang didasarkan atas bahasa, daerah, kebudayaan
serta susunan masyarakat yaitu :
1. Sumatera 49 suku bangsa
2. Jawa 7 suku bangsa
3. Kalimantan 73 suku bangsa
4. Sulawesi 117 suku bangsa
5. Nusa Tenggara 30 suku bangsa
6. Maluku Ambon 41 suku bangsa
7. Papua (Irian Jaya) 49 suku bangsa
HUBUNGAN ANTAR SUKU-BANGSA
Proses integrasi antar suku-bangsa di
Indonesia juga terjadi melalui
perkawinan dari suku bangsa satu
dengan suku bangsa lainnya.
Hal ini disebabkan oleh makin pesatnya
komunikasi dan transportasi
antardaerah, serta memiliki nilai-nilai
keterbukaan sehingga sikap dan
perilaku sukuisme berkurang
PREJUDICE DAN STEREOTYPE ETHNIC
Dalam rangka upaya menuju integrasi nasional Indonesia
yang kuat maka anekawarna suku-bangsa di Indonesia
saling berinteraksi, dan sebagai konsekwensi dari suatu
interaksi sosial yang timbul maka seringkali muncul
gambaran subyektif mengenai suku-bangsa lain.
Oleh karena itu, dalam kehidupan suatu suku-bangsa
tertentu sehari-harinya dijumpai gambaran subyektif
mengenai suku-bangsa lain atau yang lazim disebut dengan
stereotype etnik dan prasangka (prejudice)
Positif
Negatif lebih dominan
Stereotype
Ethnic
Berbagai aspek tersebut melekat dalam struktur
masyarakat, karenanya untuk memahaminya perlu
dikaitkan dengan berbagai hal yang melatarbelakanginya,
misalnya: pendidikan, pekerjaan, pekerjaan, kepercayaan,
mobilitas vertikal dan horizontal seseorang.
Prejudice dan stereotype saling erat berkaitan, baik
secara logika maupun psikologis
Prejudice
ASPEK-ASPEK:
• rasa gelisah (anxiety)
• sifat ototriter
• rasa frustrasi
• kekakuan (rigidity)
• rasa terasing (alienation)
• sifat kolot – konvensional
• yang berkaitan dengan
kedudukan.
Pada hakekatnya prejudice dan stereotype
merupakan imaginasi mentalitas yang kaku;
yaitu dalam wujud memberikan penilaian
negatif yang ditujukan kepada out-group,
sebaliknya kepada sesama in-group
memberikan penilaian yang positif.
Stereotype terhadap out-group yang kaku akan
menyebabkan timbulnya prejudice yang kuat.
Oleh karenanya prejudice dinilai pula sebagai
perkembangan lebih lanjut dari stereotype.
Ada penilaian bahwa stereotipe etnik
yang negatif akan menghambat
interaksi sosial dalam kehidupan
masyarakat yang multi etnik, yang pada
gilirannya akan dapat pula menyebabkan
terhambatnya proses menuju
integrasi nasional.
Recommended