View
125
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
uggcfkghch
Citation preview
SUMMARY TATABAHASA BAHASA INDONESIA
1. Penggunaan bahasa baku
“me-“ dan “ber-“ . contoh : menyanyi bukan nyanyi. Bermain bukan main. Subjek + prediket contoh : pergi ke bandung bukan ke bandung. Bukan bahasa dialek, telo Penggunaan “bahawa” dan “karena” contoh : saya tahu bahawa saya cantik bukan
saya tahu saya cantik Istilah dan ejaan rasmi Pertuturan jelas
2. Pertukaraan dari ejaan Van Ophuysen ke ejaan baru
Oe – U contoh : Soekarno menjadi Sukarno Dj – j contoh : djalan menjadi jalan ch – kh contoh : chatib menjadi khatib j – y contoh : sajang menjadi saying tj – c : atjara menjadi acara ‘ menjadi k di hujung perkataan contoh : ra’yat menjadi rakyat
3. Pungtuasi (tanda baca)
Tanda titik (.)
- akhirkalimat bukan ayat seruan atau pertanyaan- akhir singkatan gelaran, jabatan, pangkat dan sapaan- Akhir singkatan nama orang- sinkatan kata atau ungkapan yg sudah umum. Singkatan yang terdiri dari >TIGA huruf menggunakan satu titik. Dua huruf, dua titik. Contoh : dsb. (3huruf), a.n (2huruf)- memisahkan angka jam, menit dan detik menunjukkan waktu. Contoh : Pukul 21.30. , Pukul 07.15.10. (pukul tujuh lewat 15 menit 10 detik)- tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan angka ribuan, utaan dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh : nombor rekening 22-33-4675. (tanda titik mengakhiri kalimat. Saya lahir pada tahun 1985 di Medan.- tanda titik pada bahagian ihtisar atau daftar. (numbering-lah) contoh :1., 2. , 1.1.2, - tak digunakan bagi shortform nama-nama lembaga-lembaga nasional. Contoh : TNI (Tentera Nasional Indonesia)- tak digunakan pada judul buku, table. Contoh : Dua dunia, Pengantar Ilmu Komputer- tak digunakan di belakang alamat pengirim dan tanggan surat. Contoh :
Medan, 17 Agustus 2010Yth. Sdr. M.U. RitongaJl. Balai Desa 27BPrapat
Tanda koma (,)
- Memisahkan unsur contoh : gula, ikan, bawang, nangka- Memisahkan kata dan ungkapan penghubung contoh : justeru, karena itu- Pisahkan kata seru dgn kata lain satu kalimah contoh : amboi, cantiknya kau!- Memisahkan nama dan alamat contoh : Dr. Syukri Sofean, Universitas Tarantula- Memisahkan kalimat dgn satu kalimat yang didahului dgn kata “tetapi” dan
“melainkan”- Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat (pada aku, ni ayat aktif, atau ayat
terbalik) contoh : karena sakit, dia tidak dating. Kalau dia dating, saya tak pergi.- Tidak guna koma, bila induk kalimat dulu baru anak kalimat (ayat pasif atau ayat
terus terang, lancer) contoh : dia tidak dating karena sakit. Saya tak pergi kalau dia dating.
- Bila mulakan dialog contoh : kata Bishrun, “ saya kacak bergaya”- Untuk mengapit keterangan, penjelas (aposisi) contoh : Gusdur, Presiden RI,
pergi ke Amerika atau, di Medan, misalnya, mesti macet setiap petang.- Di antara nama, belakangnya gelaran. Contoh : dr. Zizie Shinoda, S.p Mata - Digunakan di muka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan sen dalam
bilangan. Contoh : 15,30 m, Rp 1.500.000,00. Rp 5.450.240,25. (ni selalu kuar exam)
Tanda titik koma (;)
- Kalimat sejenis dan setara. Contoh : hujan makin deras; kami berteduh dulu- Pada kalimat setara menggantikan kata penghubung. Contoh : ibu menyiram
bunga; ayah membasuh kereta; adik menyepahkan rumah
Tanda titik dua (:)
- Penyataan lengkap diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh : antara barang yang diperlukan adalah : bla, bla, bla, bla.
- Penyataan yang memerlukan pemerian (macam buat biodata) Contoh : Nama :
Alamat :Jantina :
- Macam buat karangan dialog. Contoh: Si Luncai : Oi minah!- Di antara jilid dan halaman, bab dan ayat, judul dan anak judul.-
Tanda hubung (dash - )
- Kata ganda- Mengeja perkataan contoh : a – i – z – a – l – i – c – i – o – u – s- Memperjelas hubungan bahagian ungkapan. Contoh : ber-kolusi dengan pejabat
Atau tiga-puluh-lima-ribuan- Merangkaikan (se) di bahagian depan perkataan dgn huruf capital, (ke) dengan
angka, dan angka dengan (an). Contoh : Se-kabupaten Deli Serdang, ke-lapan, tahun 60-an, SIM-nya
- Unsure Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing
Tanda pisah ( - )
- Membatasi kata atau kalimat member penjelasan khusus luar bangun kalimat. Contoh : krisis ini – saya merasa pesimis dapat diselesaikan
- Menegaskan adanya posisi atua keterangan sehingga kalimat menjadi lebih tegas
- Diantara dua bilangan atau tanggal yang bererti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti “ke” atau “ sampai” contoh : 1999-2010. Medan- Penang.
Tanda ellipsis (....)- Ayat terputus-putus- Bahagian yang di hilangkan
Tanda seru (!)- Emosi, ayat seruan
Tanda kurung ( )- Sebagai in bracket
Tanda petik (“ ...” atau ‘....’)- Kalau “ “ untuk dialog- Kalau ‘ ‘ untuk istilah ilmiah, atau ada makna khusus
4. Penulisan Kata
Penulisan kata pengertian contoh
Kata imbuhan Ditulis dalam satu satuan Berjalan, bermain, bergolek, bertendang
Kata majmuk Menggabungkan dua kata
dasar. So jarak.
Istilah khusus, yang ditulis
terpisah tapi bila gabungan
kata itu ada awal dan akhir,
kita tulis satu satuan
Anak tiri – dianaktirikan
Tanggung jawab –
dipertanggungjawabkan
Atas nama – diatasnamakan
Meja hijau – memejahijaukan
Salah guna - menyalahgunakan
Tapi, bila dapat awalan saja,
so takpayah tulis dalam satu
satuan
Adu domba – mengadu domba
Latar belakang – dilatar belakang
Murah hati – bermurah hati
Tepuk tangan – bertepuk tangan
Bila dapat akhiran saja, pun
tak payah tulis dalam satu
satuan
Tanda tangan – tanda tangani
Sebar luas – sebar luaskan
Pecah mulut – pecah mulutkan
Kalau satu perkataan tu ada
tambahan awalan dan
Tanda tangan – ditanda-tangani
Serah hati - menyerahhatikan
akhiran, boleh juga diletak (-)
kat tengah
Tapi ada yang dah ditulis
serangkai
Adakala, bilamana,kacamata, kepada,
matahari, padahal,kosakata, serbaguna
Frasa Ditulis serangkai kalau dapat
awalan dan akhir
Tidak adil – ketidakadilan
Tidak mungkin – ketidakmungkinan
Di belakang – dibelakangkan
Ke sini - kesinikan
Unsur terikat Penggunaan inter, non, pasca Internasional, intercontinental, nonakfit,
nonformal,pascasarjana,pascareformasi
Untuk terikat lain ( a-,
adi-,antar-,anti-,
awa-,audio-,bi-,bio-, de-,
ekstra-, intra-, infra-, -isme,
in-, maha- manca-makro- dan
sebagainya
Unsur terikat sastera : (eka,
dwi, tri, catur, panca, sapta,
dasa)
Ekasila,dwipihal,tridarma, caturtunggal,
pancasila, saptakrida, dasadarma
Tapi, kalau unsure terikat
dengan Bahasa Asing, atau
diikat dengan huru BESAR,
kena letak (-)
Pan- Asia, Non-Islam, Anti-Israel, Anti-
Dadah
Khusus untuk penggunaan
kata Maha yang berkaitan
dengan Allah perlu jarak
Maha Esa, Maha Penyayang, Maha
Pengasih
Kata ulang
(kata ganda)
Jangan guna shortform 2
untuk menggandakan
Perempuan-perempuan itu BUKAN
perempuan2 itu.
Kata ulang
perubahan
fenomena
kata ganda beriramalah Sayur-mayur, kurik-kundi, lauk-pauk,
bolak-balik, serba-serbi
Kata ganda
majmuk
Tak payah tulis dua kali.
Cukup dengan ulang unsure
pertama SAJA
Rumah sakit – rumah- rumah sakit
Suku bangsa – suku suku bangsa
Papan nama – papan-papan nama
Kata depan Di – bentuk pasif (awalan) :
ditulis dalam satu satuan
Di – tempat : ditulis jarak
Di – bukan menunjukkan
waktu. Digunakan PADA
Dijalan, dipukul,disambut,dikerjakan
Di jalanraya, di kantor, di Medan
Pada saat ini, pada hari Minggu, pada
suatu hari.
Ke – (sama macam di)
Partikel Pun ditulis terpisah atau
serangkai.
Terpisah : pun yang sama
makna dengan JUGA dan
SAJA
Serangkai : tidak berpadanan
dengan kat ajuga dan saja
Kau pun pasti mahu Berjaya.
Kau pun tidak pernah kemari
Andaipun hari dah terang, dia tetap tidak
bangun lagi.
Pun yang dianggap serangkai Adapun,
ataupun,andaipun,bagaimanapun,biarpun
,maupun, meskin,kalaupun,sungguhpun
Per terpisah atau serangkai.
Serangkai : Sebagai awalan
atau bilangan pecahan
Terpisah : sama makna
dengan “mulai”,”demi”,
“tiap”
Dia lupa akan perjanjian itu. Dia menerima
satu pertiga dari tanah tersebut.
Terdapat peningkatan jumlah merokok
per Oktober (dimulai)
Per liter (menunjukkan setiap)
Satu per satu (demi) *kat Malaysia,
persatu gabung kan?
Pemenggalan
kata
Jika ditengah kata terdapat
dua buah vocal berurutan,
pemenggalan di antara kedua
vocal tu
Kain : ka-in (dihujung ayat kalau typing)
Syair : sya-ir
Jika ditengah ada huruf
konsonan yang diapit vocal,
Papaya : pe-paya
Mudah : mu-dah
dilakukan sebelum huruf
konsonan
Jelas : je-las
Gabungan huruf konsonan yg
diapit oleh vocal, dilakukan
sebelum konsonan. Tapi,
kalau gabungan konsonan
(sy, kh,str, ng, ny) tidak
dipenggal.
Dengar : de-ngar
Masyarakat : ma-syarakat
Akhirat : akhi-rat
Gabungan vocal atau diftong
unsure tidak dipenggal
Amboi : am-boi
Sandera : san-dera
Aula : au-la
Kata asing yang diserap ke
dalam b.Indonesia
Eksplorasi : eks-plorasi
Ekstensi : eks-tensi
Dilakukan pemenggalan di
antara unsure-unsur yang
dihulang.
Beribu-ribu : beribu – ribu
Jalan- jalan : jalan- jalan
Singkatan &
Akronim
Singkatan Kata Nama Khas UUD – Undang-undang Dasar
PD – Perusahaan Dagang
KTP – Kartu Tanda Penduduk
d.a (dengan alamat)
a.n (atas nama)
u.p (untuk perhatian)
n.a (numpang alamat)
tgl. (tanggal)
spb. (surat pengiriman
barang)
Singkatan nama, gelar,
sapaan, pangkat
S.H, Prof., Kol. Ir. Dr., dr.
Lambang dan symbol kVA- kilovolt-ampera
Rp - rupiah
Akronim – dipendekkan
perkataan yang panjang2
kepada satu perkataan.
Masalah Bahasa Indonesia
Salah Kaprah
Bentuk baku Bentuk salahKualitas KwaitasIjazah Izasah, izazahMengubah Merubah, merobahKabar Khabar *kat Malaysia khabar betul.jgn
bingung ehBerhubung dengan BerhubungSesuai dengan sesuaiMengetik, ditik, mengetikkan(kata dasar : tik)
Mengketik, mengeketikkan, diketik
Tolok ukur Tolak ukurPejabat Bukan nama tempat, tapi ORANG yang
memegang suatu jabatanDitemukan diketemukanMengesampingkan menyampingkanDimungkiri DipungkiriMalafungsi malfungsiMalapraktik malpraktikSystem, apotek, apoteker Sistim, apotik, apotikirPraktik, praktikum Praktek, praktekum
Ciri-ciri karangan ilmiah
Bersifat formal dan objektif Memakai titik pandang orang ketiga atau ragam pasif Tata bahasa digunakan harus taat asas atau ajek Berbeda dengan karangan susastra atau (belles letters) yg banyak menggunakan
ungkapan-ungkapan berlebihan atau emosional Menghindari pemakaian kata-kata beku, usang, kolot Bentuk karangan yang digunakan adalah pemaparan (eksposisi(, argumentasi,
deskripsi,persuasi, narasi Pemaparan suatu idea atau gagasan menggunakan bahasa resmi buhan dengan
bahasa harian Bahasa lebih hidup, berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan Pemaparan gagasan atau ide harus lengkap, ringkas, jelas dan tepat Kalimat dan paragra menunjukkan hubungan isi tidak bertele-tele Bersifat moderata danbernas
Setiap kalimah efektif harus mengandungi :
Kesepadanan (hubungan timbale-balik antara subjek prediket dll) dan kesatuan (kesatuan idea dan pikiran)
Kesejajaran keparalelan (menempatkan idea tau gagasan yang sama penting dan fungsi dalam satu grmatis)
Penekanan terhadap inti pikiran (ada urutan logis, letak inti pikiran dalam kalimat dan repetisi kata)
Kehematan berpakaian kata Kevariasian strukti Perwuudan berpikir logis
ARGUMENTASI Pemberian alas an yang kuat dan menyakinkan (ada alasan, contoh dan bukti yang
kuat) Untuk mempengaruhi pembaca agar menyetujui pendapat Contoh : editorial surat kabar, pidato politik, bacaan propaganda
PERSUASI Bujukan halus, ajakan dengan cara member alasan dan prospek baik yang
meyakinkan atau imbauan Karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca Memerlukan data sebagai penunjak PERSUASI ni macam karangan FAKTA
EKSPOSISI
Untuk memaparkan suatu contoh, grafik, angka, diagram, gambar, bentuk fakta lain Dikembangkan dengan pragraf-paragraf eksposisi juga Tiga pola pengembangan paragraph eksposis :
- Pola proses- Pola sebab dan akibat- Pola illustrasi
Pola proses
- Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.- Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadian.- Penulis menjelaskan tiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.
Pola sebab dan akibat
Contoh :Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut didinginkan dan setelah dingin baru digunakan untuk membersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan berseri-seri
Pola Illustrasi
Contoh :
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, impor beras meningkat menjadi 3,1 juta ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi, pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.
Recommended