12
SUMMARY TATABAHASA BAHASA INDONESIA 1. Penggunaan bahasa baku “me-“ dan “ber-“ . contoh : menyanyi bukan nyanyi. Bermain bukan main. Subjek + prediket contoh : pergi ke bandung bukan ke bandung. Bukan bahasa dialek, telo Penggunaan “bahawa” dan “karena” contoh : saya tahu bahawa saya cantik bukan saya tahu saya cantik Istilah dan ejaan rasmi Pertuturan jelas 2. Pertukaraan dari ejaan Van Ophuysen ke ejaan baru Oe – U contoh : Soekarno menjadi Sukarno Dj – j contoh : djalan menjadi jalan ch – kh contoh : chatib menjadi khatib j – y contoh : sajang menjadi saying tj – c : atjara menjadi acara ‘ menjadi k di hujung perkataan contoh : ra’yat menjadi rakyat 3. Pungtuasi (tanda baca) Tanda titik (.) - akhirkalimat bukan ayat seruan atau pertanyaan - akhir singkatan gelaran, jabatan, pangkat dan sapaan - Akhir singkatan nama orang - sinkatan kata atau ungkapan yg sudah umum. Singkatan yang terdiri dari >TIGA huruf menggunakan satu titik. Dua huruf, dua titik. Contoh : dsb. (3huruf), a.n (2huruf) - memisahkan angka jam, menit dan detik menunjukkan waktu. Contoh : Pukul 21.30. , Pukul 07.15.10. (pukul tujuh lewat 15 menit 10 detik) - tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan angka ribuan, utaan dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh : nombor rekening 22-33-4675. (tanda titik mengakhiri kalimat. Saya lahir pada tahun 1985 di Medan. - tanda titik pada bahagian ihtisar atau daftar. (numbering-lah) contoh :1., 2. , 1.1.2, - tak digunakan bagi shortform nama-nama lembaga-lembaga nasional. Contoh : TNI (Tentera Nasional Indonesia)

Summary Bahasa Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uggcfkghch

Citation preview

Page 1: Summary Bahasa Indonesia

SUMMARY TATABAHASA BAHASA INDONESIA

1. Penggunaan bahasa baku

“me-“ dan “ber-“ . contoh : menyanyi bukan nyanyi. Bermain bukan main. Subjek + prediket contoh : pergi ke bandung bukan ke bandung. Bukan bahasa dialek, telo Penggunaan “bahawa” dan “karena” contoh : saya tahu bahawa saya cantik bukan

saya tahu saya cantik Istilah dan ejaan rasmi Pertuturan jelas

2. Pertukaraan dari ejaan Van Ophuysen ke ejaan baru

Oe – U contoh : Soekarno menjadi Sukarno Dj – j contoh : djalan menjadi jalan ch – kh contoh : chatib menjadi khatib j – y contoh : sajang menjadi saying tj – c : atjara menjadi acara ‘ menjadi k di hujung perkataan contoh : ra’yat menjadi rakyat

3. Pungtuasi (tanda baca)

Tanda titik (.)

- akhirkalimat bukan ayat seruan atau pertanyaan- akhir singkatan gelaran, jabatan, pangkat dan sapaan- Akhir singkatan nama orang- sinkatan kata atau ungkapan yg sudah umum. Singkatan yang terdiri dari >TIGA huruf menggunakan satu titik. Dua huruf, dua titik. Contoh : dsb. (3huruf), a.n (2huruf)- memisahkan angka jam, menit dan detik menunjukkan waktu. Contoh : Pukul 21.30. , Pukul 07.15.10. (pukul tujuh lewat 15 menit 10 detik)- tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan angka ribuan, utaan dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh : nombor rekening 22-33-4675. (tanda titik mengakhiri kalimat. Saya lahir pada tahun 1985 di Medan.- tanda titik pada bahagian ihtisar atau daftar. (numbering-lah) contoh :1., 2. , 1.1.2, - tak digunakan bagi shortform nama-nama lembaga-lembaga nasional. Contoh : TNI (Tentera Nasional Indonesia)- tak digunakan pada judul buku, table. Contoh : Dua dunia, Pengantar Ilmu Komputer- tak digunakan di belakang alamat pengirim dan tanggan surat. Contoh :

Medan, 17 Agustus 2010Yth. Sdr. M.U. RitongaJl. Balai Desa 27BPrapat

Page 2: Summary Bahasa Indonesia

Tanda koma (,)

- Memisahkan unsur contoh : gula, ikan, bawang, nangka- Memisahkan kata dan ungkapan penghubung contoh : justeru, karena itu- Pisahkan kata seru dgn kata lain satu kalimah contoh : amboi, cantiknya kau!- Memisahkan nama dan alamat contoh : Dr. Syukri Sofean, Universitas Tarantula- Memisahkan kalimat dgn satu kalimat yang didahului dgn kata “tetapi” dan

“melainkan”- Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat (pada aku, ni ayat aktif, atau ayat

terbalik) contoh : karena sakit, dia tidak dating. Kalau dia dating, saya tak pergi.- Tidak guna koma, bila induk kalimat dulu baru anak kalimat (ayat pasif atau ayat

terus terang, lancer) contoh : dia tidak dating karena sakit. Saya tak pergi kalau dia dating.

- Bila mulakan dialog contoh : kata Bishrun, “ saya kacak bergaya”- Untuk mengapit keterangan, penjelas (aposisi) contoh : Gusdur, Presiden RI,

pergi ke Amerika atau, di Medan, misalnya, mesti macet setiap petang.- Di antara nama, belakangnya gelaran. Contoh : dr. Zizie Shinoda, S.p Mata - Digunakan di muka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan sen dalam

bilangan. Contoh : 15,30 m, Rp 1.500.000,00. Rp 5.450.240,25. (ni selalu kuar exam)

Tanda titik koma (;)

- Kalimat sejenis dan setara. Contoh : hujan makin deras; kami berteduh dulu- Pada kalimat setara menggantikan kata penghubung. Contoh : ibu menyiram

bunga; ayah membasuh kereta; adik menyepahkan rumah

Tanda titik dua (:)

- Penyataan lengkap diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh : antara barang yang diperlukan adalah : bla, bla, bla, bla.

- Penyataan yang memerlukan pemerian (macam buat biodata) Contoh : Nama :

Alamat :Jantina :

- Macam buat karangan dialog. Contoh: Si Luncai : Oi minah!- Di antara jilid dan halaman, bab dan ayat, judul dan anak judul.-

Tanda hubung (dash - )

- Kata ganda- Mengeja perkataan contoh : a – i – z – a – l – i – c – i – o – u – s- Memperjelas hubungan bahagian ungkapan. Contoh : ber-kolusi dengan pejabat

Atau tiga-puluh-lima-ribuan- Merangkaikan (se) di bahagian depan perkataan dgn huruf capital, (ke) dengan

angka, dan angka dengan (an). Contoh : Se-kabupaten Deli Serdang, ke-lapan, tahun 60-an, SIM-nya

- Unsure Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing

Page 3: Summary Bahasa Indonesia

Tanda pisah ( - )

- Membatasi kata atau kalimat member penjelasan khusus luar bangun kalimat. Contoh : krisis ini – saya merasa pesimis dapat diselesaikan

- Menegaskan adanya posisi atua keterangan sehingga kalimat menjadi lebih tegas

- Diantara dua bilangan atau tanggal yang bererti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti “ke” atau “ sampai” contoh : 1999-2010. Medan- Penang.

Tanda ellipsis (....)- Ayat terputus-putus- Bahagian yang di hilangkan

Tanda seru (!)- Emosi, ayat seruan

Tanda kurung ( )- Sebagai in bracket

Tanda petik (“ ...” atau ‘....’)- Kalau “ “ untuk dialog- Kalau ‘ ‘ untuk istilah ilmiah, atau ada makna khusus

4. Penulisan Kata

Penulisan kata pengertian contoh

Kata imbuhan Ditulis dalam satu satuan Berjalan, bermain, bergolek, bertendang

Kata majmuk Menggabungkan dua kata

dasar. So jarak.

Istilah khusus, yang ditulis

terpisah tapi bila gabungan

kata itu ada awal dan akhir,

kita tulis satu satuan

Anak tiri – dianaktirikan

Tanggung jawab –

dipertanggungjawabkan

Atas nama – diatasnamakan

Meja hijau – memejahijaukan

Salah guna - menyalahgunakan

Tapi, bila dapat awalan saja,

so takpayah tulis dalam satu

satuan

Adu domba – mengadu domba

Latar belakang – dilatar belakang

Murah hati – bermurah hati

Tepuk tangan – bertepuk tangan

Bila dapat akhiran saja, pun

tak payah tulis dalam satu

satuan

Tanda tangan – tanda tangani

Sebar luas – sebar luaskan

Pecah mulut – pecah mulutkan

Kalau satu perkataan tu ada

tambahan awalan dan

Tanda tangan – ditanda-tangani

Serah hati - menyerahhatikan

Page 4: Summary Bahasa Indonesia

akhiran, boleh juga diletak (-)

kat tengah

Tapi ada yang dah ditulis

serangkai

Adakala, bilamana,kacamata, kepada,

matahari, padahal,kosakata, serbaguna

Frasa Ditulis serangkai kalau dapat

awalan dan akhir

Tidak adil – ketidakadilan

Tidak mungkin – ketidakmungkinan

Di belakang – dibelakangkan

Ke sini - kesinikan

Unsur terikat Penggunaan inter, non, pasca Internasional, intercontinental, nonakfit,

nonformal,pascasarjana,pascareformasi

Untuk terikat lain ( a-,

adi-,antar-,anti-,

awa-,audio-,bi-,bio-, de-,

ekstra-, intra-, infra-, -isme,

in-, maha- manca-makro- dan

sebagainya

Unsur terikat sastera : (eka,

dwi, tri, catur, panca, sapta,

dasa)

Ekasila,dwipihal,tridarma, caturtunggal,

pancasila, saptakrida, dasadarma

Tapi, kalau unsure terikat

dengan Bahasa Asing, atau

diikat dengan huru BESAR,

kena letak (-)

Pan- Asia, Non-Islam, Anti-Israel, Anti-

Dadah

Khusus untuk penggunaan

kata Maha yang berkaitan

dengan Allah perlu jarak

Maha Esa, Maha Penyayang, Maha

Pengasih

Kata ulang

(kata ganda)

Jangan guna shortform 2

untuk menggandakan

Perempuan-perempuan itu BUKAN

perempuan2 itu.

Kata ulang

perubahan

fenomena

kata ganda beriramalah Sayur-mayur, kurik-kundi, lauk-pauk,

bolak-balik, serba-serbi

Kata ganda

majmuk

Tak payah tulis dua kali.

Cukup dengan ulang unsure

pertama SAJA

Rumah sakit – rumah- rumah sakit

Suku bangsa – suku suku bangsa

Papan nama – papan-papan nama

Page 5: Summary Bahasa Indonesia

Kata depan Di – bentuk pasif (awalan) :

ditulis dalam satu satuan

Di – tempat : ditulis jarak

Di – bukan menunjukkan

waktu. Digunakan PADA

Dijalan, dipukul,disambut,dikerjakan

Di jalanraya, di kantor, di Medan

Pada saat ini, pada hari Minggu, pada

suatu hari.

Ke – (sama macam di)

Partikel Pun ditulis terpisah atau

serangkai.

Terpisah : pun yang sama

makna dengan JUGA dan

SAJA

Serangkai : tidak berpadanan

dengan kat ajuga dan saja

Kau pun pasti mahu Berjaya.

Kau pun tidak pernah kemari

Andaipun hari dah terang, dia tetap tidak

bangun lagi.

Pun yang dianggap serangkai Adapun,

ataupun,andaipun,bagaimanapun,biarpun

,maupun, meskin,kalaupun,sungguhpun

Per terpisah atau serangkai.

Serangkai : Sebagai awalan

atau bilangan pecahan

Terpisah : sama makna

dengan “mulai”,”demi”,

“tiap”

Dia lupa akan perjanjian itu. Dia menerima

satu pertiga dari tanah tersebut.

Terdapat peningkatan jumlah merokok

per Oktober (dimulai)

Per liter (menunjukkan setiap)

Satu per satu (demi) *kat Malaysia,

persatu gabung kan?

Pemenggalan

kata

Jika ditengah kata terdapat

dua buah vocal berurutan,

pemenggalan di antara kedua

vocal tu

Kain : ka-in (dihujung ayat kalau typing)

Syair : sya-ir

Jika ditengah ada huruf

konsonan yang diapit vocal,

Papaya : pe-paya

Mudah : mu-dah

Page 6: Summary Bahasa Indonesia

dilakukan sebelum huruf

konsonan

Jelas : je-las

Gabungan huruf konsonan yg

diapit oleh vocal, dilakukan

sebelum konsonan. Tapi,

kalau gabungan konsonan

(sy, kh,str, ng, ny) tidak

dipenggal.

Dengar : de-ngar

Masyarakat : ma-syarakat

Akhirat : akhi-rat

Gabungan vocal atau diftong

unsure tidak dipenggal

Amboi : am-boi

Sandera : san-dera

Aula : au-la

Kata asing yang diserap ke

dalam b.Indonesia

Eksplorasi : eks-plorasi

Ekstensi : eks-tensi

Dilakukan pemenggalan di

antara unsure-unsur yang

dihulang.

Beribu-ribu : beribu – ribu

Jalan- jalan : jalan- jalan

Singkatan &

Akronim

Singkatan Kata Nama Khas UUD – Undang-undang Dasar

PD – Perusahaan Dagang

KTP – Kartu Tanda Penduduk

d.a (dengan alamat)

a.n (atas nama)

u.p (untuk perhatian)

n.a (numpang alamat)

tgl. (tanggal)

spb. (surat pengiriman

barang)

Singkatan nama, gelar,

sapaan, pangkat

S.H, Prof., Kol. Ir. Dr., dr.

Lambang dan symbol kVA- kilovolt-ampera

Rp - rupiah

Akronim – dipendekkan

perkataan yang panjang2

kepada satu perkataan.

Masalah Bahasa Indonesia

Page 7: Summary Bahasa Indonesia

Salah Kaprah

Bentuk baku Bentuk salahKualitas KwaitasIjazah Izasah, izazahMengubah Merubah, merobahKabar Khabar *kat Malaysia khabar betul.jgn

bingung ehBerhubung dengan BerhubungSesuai dengan sesuaiMengetik, ditik, mengetikkan(kata dasar : tik)

Mengketik, mengeketikkan, diketik

Tolok ukur Tolak ukurPejabat Bukan nama tempat, tapi ORANG yang

memegang suatu jabatanDitemukan diketemukanMengesampingkan menyampingkanDimungkiri DipungkiriMalafungsi malfungsiMalapraktik malpraktikSystem, apotek, apoteker Sistim, apotik, apotikirPraktik, praktikum Praktek, praktekum

Ciri-ciri karangan ilmiah

Bersifat formal dan objektif Memakai titik pandang orang ketiga atau ragam pasif Tata bahasa digunakan harus taat asas atau ajek Berbeda dengan karangan susastra atau (belles letters) yg banyak menggunakan

ungkapan-ungkapan berlebihan atau emosional Menghindari pemakaian kata-kata beku, usang, kolot Bentuk karangan yang digunakan adalah pemaparan (eksposisi(, argumentasi,

deskripsi,persuasi, narasi Pemaparan suatu idea atau gagasan menggunakan bahasa resmi buhan dengan

bahasa harian Bahasa lebih hidup, berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan Pemaparan gagasan atau ide harus lengkap, ringkas, jelas dan tepat Kalimat dan paragra menunjukkan hubungan isi tidak bertele-tele Bersifat moderata danbernas

Setiap kalimah efektif harus mengandungi :

Kesepadanan (hubungan timbale-balik antara subjek prediket dll) dan kesatuan (kesatuan idea dan pikiran)

Kesejajaran keparalelan (menempatkan idea tau gagasan yang sama penting dan fungsi dalam satu grmatis)

Penekanan terhadap inti pikiran (ada urutan logis, letak inti pikiran dalam kalimat dan repetisi kata)

Kehematan berpakaian kata Kevariasian strukti Perwuudan berpikir logis

Page 8: Summary Bahasa Indonesia

ARGUMENTASI Pemberian alas an yang kuat dan menyakinkan (ada alasan, contoh dan bukti yang

kuat) Untuk mempengaruhi pembaca agar menyetujui pendapat Contoh : editorial surat kabar, pidato politik, bacaan propaganda

PERSUASI Bujukan halus, ajakan dengan cara member alasan dan prospek baik yang

meyakinkan atau imbauan Karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca Memerlukan data sebagai penunjak PERSUASI ni macam karangan FAKTA

EKSPOSISI

Untuk memaparkan suatu contoh, grafik, angka, diagram, gambar, bentuk fakta lain Dikembangkan dengan pragraf-paragraf eksposisi juga Tiga pola pengembangan paragraph eksposis :

Page 9: Summary Bahasa Indonesia

- Pola proses- Pola sebab dan akibat- Pola illustrasi

Pola proses

- Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.- Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadian.- Penulis menjelaskan tiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.

Pola sebab dan akibat

Contoh :Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut didinginkan dan setelah dingin baru digunakan untuk membersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan berseri-seri

Pola Illustrasi

Contoh :

Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, impor beras meningkat menjadi 3,1 juta ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi, pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.