View
293
Download
27
Category
Preview:
DESCRIPTION
Bekam
Citation preview
TERAPI BEKAM (CUPPING)
Disusun Oleh :
Ratri Ardiani ( P. 27240011 036 )
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN D III AKUPUNKTUR
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal, kesehatan
tubuh harus senantiasa dijaga. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan, menyatakan bahwa: “Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif
secara sosial dan ekonomi” (Anonim, tanpa tahun).
Metode pengobatan penyakit beraneka ragam. Dan teknik pengobatan
pada masing-masing metode juga bervariasi. Kebanyakan orang menghendaki
penyembuhan yang instan dalam proses pengobatan penyakitnya.
Pada era ini banyak orang mengenal sebuah terapi yang berasal dari
Tiongkok (Cina), yaitu akupunktur. Terapi akupunktur dengan menusukkan
jarum halus ke permukaan kulit manusia untuk menjaga keseimbangan
bioenergi dalam tubuh (Permadi et all, 1982).
Dalam akupunktur juga dikenal alternatif pengobatan dengan teknik
yang unik dan menarik yaitu terapi bekam (cupping). Dalam kenyataannya,
terapi bekam (cupping) dapat menyembuhkan banyak keluhan penyakit seperti
ngilu serta pegal-pegal. Terapi bekam (cupping) dapat dilakukan pada titik
akupunktur yang terletak di area datar, seperti di daerah punggung, pinggang,
perut, paha, serta bahu (Saputra dan Agustin Idayanti, 2005).
Bekam berfungsi untuk mengatur Qi dan darah, menjaga Yin dan
Yang tetap seimbang, melancarkan sirkulasi darah dan menghancurkan darah
beku, meredakan pembengkakan, dan meringankan rasa sakit, mengeluarkan
angin, menyembuhkan flu, mengeluarkan faktor penyebab penyakit, dan
penigkatkan kesehatan dapat dicapai (Beijing Kangzhu Cupping, tanpa tahun).
Pada zaman kuno metode terapi bekam menggunakan jar (tabung)
terbuat dari bahan gelas, kayu/ bambu, besi, dan tembaga, tanduk hewan.
Kebanyakan yang dipakai sekarang kop yang terbuat dari kaca, gelas, mika
yang transparan. Untuk tekniknya jar/ tabung kop dilekatkan dan menyedot ke
bagian permukaan kulit. Teknik ini dapat dikombinasi dengan sayatan
menggunakan pisau bedah dan penusukan dengan jarum bekam steril pada
daerah titik akupunktur di permukaan kulit.
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik
mengambil Karya Tulis Ilmiah dengan judul Terapi Bekam (Cupping).
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang dibahas dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah definisi terapi bekam ?
2. Apa saja teknik dalam terapi bekam ?
3. Bagaimana efektifitas terapi bekam ?
4. Apa kontraindikasi terapi bekam ?
5. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam terapi bekam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mengetahui lebih lanjut mengenai salah satu jenis metode terapi yang
disebut dengan terapi bekam/ cupping.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tentang definisi terapi bekam.
b. Mengetahui teknik dalam terapi bekam.
c. Mengidentifikasi efektifitas terapi bekam.
d. Mengidentifikasi kontraindikasi terapi bekam.
e. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan terapi
bekam.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Menambah wawasan penulis tentang metode terapi bekam/ cupping.
2. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi mengenai metode terapi bekam/ cupping dan
keefektifan dalam penggunaannya.
3. Bagi perkembangan IPTEK
Sebagai referensi dalam mengembangkan ilmu dan keterampilan praktik
dalam klinik akupunktur.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bekam
Bekam dapat dikenal dengan istilah canduk, cathuk, kop, atau
mambakan. Di Eropa disebut dengan istilah Cuping Therapeutic Method dan
Fire Bottle. Dalam bahasa Inggris bekam disebut Cupping, dalam bahasa
Mandarin disebut dengan Pa Hou Kuan, dan dalam bahasa Arab adalah Al-
Hijamah yang berarti untuk mengurangi ukuran, yakniuntuk mengembalikan
tubuh pada kondisi alamiah.Definisi bekam menurut bahasa adalah menghisap
darah dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung
di dalam gelas bekam, sehingga menyebabkan pemusatan dan penarikan darah,
lalu dilakukan penyayatan permukaan kulit dengan pisau bedah, guna untuk
mengeluarkan darah (Kasmui, 2006).
Bekam adalah sebuah cara pengobatan dengan menggunakan sebuah
botol yang dihilangkan udaranya dengan api sehingga mengisap bagian tubuh
tertentu dan menimbulkan fenomena pengumpulan darah.Umumnya dilakukan
pada daerah punggung, perut, pinggang, paha, dan pundak.(Wong, 2010).
Cangkir dari kaca yang digunakan untuk kop ada beberapa ukuran,
biasanya dibagi menurut nomor, dari yang paling kecil nomor 1 hingga paling
besar nomor 5. Volumenya antara 30-75 cm3.Kaca di sekitar mulut cangkir
lebih tebal untuk meminimalkan keluarnya udara (Widjaja, 2005).
Terapi bekam mulai dikenal dan diterapkan sejak zaman Mesir kuno.
Bangsa Mesir kuno pada saat itu dikenal sebagai bangsa yang banyak
mengadakan perjalanan danseringmerasa sakit dan tidak nyaman di tubuh,
mereka berupaya untuk mengeluarkan cairan darah kotor yang dianggap
mempengaruhi keseimbangan metabolisme tubuh (Wong, 2010).
Bekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan
dalampengobatan berbagai masalah kesehatan diantaranya penyakit darah
sepertihemofili dan hipertensi, penyakit reumatik mulai dari artritis,
sciatica/nyeri panggul, sakitpunggung, migrain, gelisah/anxietas, masalah fisik
umum maupun mental, dan penyakit lain (Hana, 2007).
B. Teknik Terapi Bekam
Teknik bekam yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Dry Cupping/ Bekam Kering/ Hijamah Jaaffah
Bekam yang tidak diikuti dengan pengeluaran darah. Cara ini dapat
digunakan pada orang yang takut jarum atau takut melihat darah. Kulit yang
dibekam akan tampak merah kehitaman selama kurang lebih 3 hari. Bekam
kering sangat cocok untuk penyakit yang disebabkan oleh pathogen panas
dan kering. Lamanya bekam selama 5–10 menit.
Manfaat Kop kering :
a. Menghilangkan pegal-pegal dan linu-linu pada sendi dan otot karena
masuk angin.
b. Mengurangi rasa sakit kepala, migrain, kaku leher, nyeri punggung, dan
kaku pundak karena angin.
c. Meningkatkan kekebalan tubuh
d. Pelepasan neurotransmiter (rasa nyeri)
e. Melenturkan otot-otot yang tegang
f. Mengurangi penumpukkan darah (Wong, 2010).
2. Bekam Basah/ Wet Cupping/ Hijamah Rothbah
Melakukan bekam kering dahulu, kemudian melukai permukaan
kulit dengan jarum tajam (lancet) atau sayatan pisau steril (surgical blade),
lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk
mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3-5
menit, laludarah kotornya dibuang. Darah kotor berupa darah merah pekat
dan berbuih. Bekasnya bekam akan hilang 3 hari. Jarak waktu pengulangan
bekam pada tempat yang sama adalah 4 minggu (Kasmui, 2006).
Cara bekambasah :
a. Mempersiapkan peralatan yang sudah disterilkan dengan alat sterilisator
standar.
b. Mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan desinfektan,
misalnya alkohol.
c. Dilanjutkan dengan penghisapan kulit meggunakan kop/ gelas bekam.
Kekuatan penghisapan pada setiap pasien berbeda-beda. Lama
penghisapan 5 meint, tindakan ini sekaligus berfungsi sebagai anastesi
(pembiusan) lokal.
d. Dengan menggunakan pisau bedah standar atau jarum bekam steril,
kemudian dilakukan penyayatan atau penusukan (jumlah sayatan 5-15
untuk satu titik tergantung diameter kop yang dipakai, panjang sayatan
0,3-0,5 cm, tipis dan tidak boleh terlalu dalam, serta dilakukan sejajar
dengan garis tubuh). Salah satu tanda bahwa sayatannya baik adalah
sesaat setelah disayat, kulit tidak mengeluarkan darah, tetapi setelah
disedot dengan alat darahnya baru keluar.
e. Kemudian penghisapan dilakukan kembali dan membiarkan darah kotor
mengalir didalam kop selama 5 menit.
f. Darah yang tertampung dalam kop dibersihkan menggunakan tissue lalu
dibuang, dan jika perlu bisa lakukan penghisapan ulang. Tetapi tidak
dianjurkanmelakukan pengulangan sayatan.
g. Membersihkan bekas luka sayatan atau tusukan dengan bola kapas.
Manfaat Kop basah :
a. Membuang dan membersihkan darah kotor (racun yang berbahaya) dari
dalam tubuh melalui permukaan kulit.
b. Mengurangi darah kental pada bagian meridian tubuh agar Qi tubuh
menjadi lancer.
c. Mengatasi tekanan darah yang tidak normal (aterosklerosis), mengurangi
pusing, migrain, menghilangkan kejang pada otot, memperbaikki
permeabilitas pembuluh darah, melancarkan peredaran darah,
mengurangi sakit bahu dan punggung, melancarkan haid pada wanita,
mengeluarkan angin/ toksik, mengurangi nyeri pinggang, sinusitis/
gangguan pendengaran.
d. Dengan melakukan penghisapan, terbentuklah tekanan negatif didalam
kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor)dan
toksin, menghilangkan perlengketan jaringan ikat, mengalirkan darah
„bersih‟ ke permukaan kulit jaringan otot yang mengalami kemacetan Qi,
serta merangsag sistem syaraf perifer (Wong, 2010).
3. Bekam Api/ Fire Cupping
Teknik bekam dengan media api. Ada 2 teknik fire cupping, yaitu :
a. Fire Throwing Method
Dilakukan dengan cara memasukkan/ meletakkan kapas yang
terbakar kedalam tabung kop, kemudian meletakkan dengan cepat mulut
kop ke lokasi yang diinginkan. Metode ini diaplikasikan pada sisi lateral
tubuh. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kapas jatuh mengenai
kulit.
b. Fire Twinkling Method
Dilakukan dengan cara menjepit bola kapas alkohol yang dibakar,
kemudian dimasukkan kedalam tabung kop, lalu kapas yang terbakar
diambil kembali dengan cepat, dan meletakkan kop pada posisi yang
diinginkan, kemudian didiamkan selama 10 menit. Setelah itu kulit akan
mengalami kongesti/ merah keunguan yang membentuk stasis darah.
4. Bekam Meluncur
Bekam yang dilakukan sebagai pengganti kerokan. Caranya dengan
melakukan pembekaman pada bagian tubuh tertentu dan meluncurkan ke
arah bagian tubuh yang lain. Teknik ini biasa digunakan untuk pemanasan
pasien, berfungsi untuk melancarkan peredaran darah, pelemasan otot,
menyehatkan kulit, membuang angin pada tubuh, melemaskan otot, dan
melancarkan peredaran darah (Kasmui, 2006).
5. Bekam Tarik
Dilakukan seperti ditarik-tarik dalam beberapa detik kemudian
ditarik dan ditempelkan lagi hingga kulit yang dibekam menjadi merah
(Kasmui, 2006).
C. Efektifitas Terapi Bekam
Teknik pengobatan bekam adalah suatu proses membuang darah
kotor, toksin, racun dari dalam tubuh melalui bawah permukaan kulit. Darah
kotor adalah darah yang mengandung toksin, atau darah statis yang menyumbat
peredaran darah sehingga sistem peredaran darah tidak dapat berjalan lancar.
Kondisi ini akan mengakibatkankelesuan, murung, resah, linu, pusing, dan
senantiasa merasa kurang sehat. Dan bekam merupakan metode paling unggul
dan sangat berkhasiat untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Bekam juga
merupakan preventive medicine (metode pencegahan) dan sangat efektif untuk
curative medicine (metode penyembuhan) (Kasmui, 2006).
Sekitar 12 titik akupunktur yang dapat dilakukan terapi bekam, antara lain :
1. Di bagian atas kepala. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi penakit
migrain, vertigo, sakit kepalamenahun, darah tinggi, stroke, suka
mengantuk, sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredarandarah, perbaikan
sistem kekebalan tubuh.
2. Di sekitar urat leher. Titik ini untuk mengobati sakit kepala, kedua telinga,
polip hidung dan tenggorokan, kanker darah,melancarkan peredaran darah.
3. Di bawah kepala. Bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada anak-
anak), tumor pada telinga, berat kepala,bintik-bintik di wajah, jerawat.
4. Daerah antara dua pundak.Merupakan titik paling sentral untuk mengatasi
berbagaimacam penyakit.
5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan. Bekam pada titik ini dapat
bermanfaaat untuk menetralisir keracunan danpenyakit liver.
6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat). Bekam di daerah ini banyak
memiliki keistimewaandan kahsiatnya.
7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor, untuk penyakit pegal/nyeri
di pinggang danwasir.
8. Pangkal telapak kaki, untuk penyakit nyeri di kaki, asam urat,kaku, dan
pegal-pegal.
9. Di tempat-tempat yang dirasakan sakit (Kasmui, 2006).
Kelainan akan didiangnosa menurut reaksi pigmen (warna) dari tanda/
bekas kop sehingga perubahan tidak normal pada organ bagian dalam tubuh
akan lebih cepat ditemukan sehingga pengobatan akan sesuai dengan hasil
diagnosa-diagnosa (Beijing Kangzhu Cupping, tanpa tahun).
Reaksi warna pigmen tanda bekas kop dikategorikan sebagai berikut :
1. Ungu tua dan hitam, diindikasikan kekurangan darah dan peredaran
darah kurang lancar dosertai darah statis.
2. Ungu disertai tanda, diindikasikan darah membeku.
3. Ungu berpencar-pencar, diindikasikan kekurangan Qi dan darah beku.
4. Merah cerah, diindikasikan kekurangan Yin, Qi, dan darah.
5. Merah tua, diindikasikan lemak darah meninggi disertai panas.
6. Putih, tidak hangat ketika disentuh, diindikasikan dingin dan lembab
pathogen.
7. Garis pecah pada permukaan atau gatal ringan, diindikasikan masuk
angin dan lembab pathogen.
8. Bintik air di gelas kop menunjukkan lembab pathogen.
9. Melepuh, keluar titik darah, reaksi panas toxim (Beijing Kangzhu
Cupping, tanpa tahun).
D. Kontraindikasi Terapi Bekam
Pada pasien yang memiliki ambang batas nyeri yang rendah, terapi
bekam dapat menimbulkan ketidaknyamanan minimal akibat sedikit intervensi
pada kulit pasien, efek samping ringan lainnya yang mungkin terjadi adalah
rasa sedikit berkunang-kunang setelah melakukan terapi.
Terapi bekam tidak boleh dilakukan pada kulit yang meradang (luka,
borok, oedem), area dimana terdapat pembuluh darah besar, daerah abdomen,
pasien dengan demam tinggi dan kejang, area sacrum pada wanita hamil,
pasien dengan perdarahan spontan/ menstruasi, pasien kanker (metastasis),
pasien dengan patahtulang atau spasme otot, perdarahan karena trauma.
E. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Terapi Bekam
1. Memposisikan pasien senyaman mungkin.
2. Tabung kop dalam berbagai ukuran digunakan pada lokasi yang berbeda.
3. Jika menggunakan media api, nyala api harus cukup besar untuk membuat
tabung kop melekat dengan kuat.
4. Memastikan tabung kop melekat dengan kuat tanpa ada ruang terbuka pada
pinggiran tabung untuk masuknya udara.
5. Setelah terapi bekam, bila ada stasis darah yang terlihat/ luka memar/
hematom, atau bahkan muncul gelembung kecil lepuhan pada kulit, maka
akan terabsorpsi/ hilang dalam beberapa hari kemudian.
6. Pada terapi bekam yang dikombinasi dengan bloodletting/ pengeluaran
darah, darah dapat dibersihkan dengan menggunakan bola kapas kering
(Kasmui, 2006).
BAB III
KESIMPULAN
Bekam adalah menghisap darah dan mengeluarkannya dari permukaan
kulit, yang kemudian ditampung di dalam gelas bekam, yang menyebabkan
pemusatan dan penarikan darah di sana, lalu dilakukan penyayatan permukaan
kulit dengan pisau bedah, guna untuk mengeluarkan darah.
Teknik bekam yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Dry Cupping/ Bekam Kering/ Hijamah Jaaffah
Bekam yang tidak diikuti dengan pengeluaran darah.
2. Bekam Basah/ Wet Cupping/ Hijamah Rothbah
Dilakukan bekam kering dulu, kemudian dikombinasi dengan teknik
bloodletting (mengeluarkan darah).
3. Bekam Api/ Fire Cupping
Teknik bekam dengan media api. Ada 2 teknik fire cupping, yaitu :
a. Fire Throwing Method
Metode melempar bola kapas yang dibakar.
b. Fire Twinkling Method
Metode bekam dengan memercikkan api.
4. Bekam Meluncur
Bekam yang dilakukan sebagai pengganti kerokan.
5. Bekam Tarik
Teknik bekam dilakukan seperti ditarik-tarik hanya beberapa detik
kemudian ditarik dan ditempelkan lagi hingga kulit yang dibekam menjadi
merah.
Bekam merupakan metode paling unggul dan sangat berkhasiat untuk
mengatasi berbagai macam penyakit. Bekam juga merupakan preventive
medicine/ metode pencegahan dan sangat efektif untuk curative medicine/
metode penyembuhan (Kasmui, 2006).
Bekam tidak disarankan dilakukan pada kulit yang meradang/ luka,
area pembuluh darah besar, daerah abdomen, pasien demam tinggi dan
kejang, area sacrum pada wanita hamil, wanita sedang menstruasi, pasien
kanker, pasien dengan patahtulang, perdarahan karena trauma.
Hal yang perlu diperhatikan dalam terapi bekam :
1. Memposisikan pasien senyaman mungkin.
2. Tabung kop dalam berbagai ukuran digunakan pada lokasi yang berbeda.
3. Jika menggunakan media api, nyala api harus cukup besar untuk membuat
tabung kop melekat dengan kuat.
4. Memastikan tabung kop melekat dengan kuat tanpa ada ruang terbuka pada
pinggiran tabung untuk masuknya udara.
5. Pada terapi bekam yang dikombinasi dengan bloodletting/ pengeluaran
darah, darah dapat dibersihkan dengan menggunakan bola kapas kering.
6. Pada terapi bekam yang dikombinasi dengan bloodletting/ pengeluaran
darah, darah dapat dibersihkan dengan menggunakan bola kapas kering.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Tanpa tahun. “Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan”,(online),(http://dinkes.jogjaprov.go.id/files/UU_
Kesehatan.pdf, diakses 17 Mei 2013).
Beijing Kangzhu Cupping. Tanpa tahun. Buku Manual. Beijing : Golden.
Hana, Abu. 2007. “Penelitian Pengaruh Terapi Bekam untuk Penanganan Nyeri
Lutut Anterior (Bagian Depan) dan Potensi Peranannya dalam Promosi
Kesehatan”, (online), (http://kaahil.wordpress.com, diakses 21 Maret 2013).
Kasmui. 2006. “Bekam Pengobatan Menurut Sunnah Nabi”,(online),
(http://assunnah-qatar.com/phocadownload/PDF/BEKAM.pdf, diakses 10
Mei 2013).
Permadi, G. Pong dan Djuharto. 1982. Pedoman Praktis Belajar Akupunktur dan
Kecantikan. Bandung : Offset Alumni.
Saputra, Koosnadi dan Agustin Idayanti. 2005. Akupunktur Dasar. Surabaya :
Airlangga University Press.
Widjaja, Budi Sugiarto. 2005. Kurapuntur Menyembuhkan Penyakit dengan
Akupunktur Perut. Jakarta : Kawan Pustaka.
Wong, Master. 2010. 9 Terapi Pengobatan Terdahsyat. Jakarta :Penebar Plus+.
LAMPIRAN
Gambar 1. Alat Bekam
Gambar 2. Terapi Bekam
Gambar 3. Terapi Bekam dengan Bloodletting
Gambar 4. Terapi Bekam Kering
Gambar 5. Peta Titik-Titik Bekam (tampak dari depan)
Gambar 6. Peta Titik-Titik Bekam (tampak dari belakang)
Recommended