View
229
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
BAB I
LATAR BELAKANG, STRATEGI DAN TAKTIK PERUSAHAAN
A. Latar Belakang
Sejak tahun 1961, layanan telekomunikasi di Indonesia diselenggarakan oleh Badan Usaha
Milik Negara. Sebagaimana terjadi pada negara berkembang lainnya, pengembangan dan
modernisasi infrastruktur telekomunikasi berperan penting dalam perkembangan ekonomi
secara umum. Selain itu, jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang
pesat telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi. Persaingan
bisnis telekomunikasi yang sangat ketat, menuntut pihak perusahaan penyedia layanan
telekomunikasi untuk memikirkan kembali misi dan strategi bisnisnya. Jika perusahaan tidak
memiliki strategi bisnis yang baik, maka tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut
akan kalah dalam persaingan. Menghadapi persaingan tersebut, setiap perusahaan memiliki
strategi tersendiri agar dapat tetap eksisis. Salah satu strategi manajemen perusahaan agar
dapat tetap eksisis dan berkembang adalah dengan merubah identitas perusahaan.
Sejumlah perusahaan di Indonesia yang telah melakukan perubahan identitas perusahaan di
antaranya; Bank BNI, yang mengganti logo bergambar perahu layar berwarna hijau, diganti
dengan kotak bertuliskan 46 berwarna oranye dan hijau pada tulisan BNI. Di bidang
telekomunikasi, PT. Exelcom juga melakukan perubahan identitas perusahaan, yaitu
Excelcom menjadi XL, berikut logo yang digunakannya. Identitas (termasuk logo)
perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan
pembentukan citra perusahaan di masyarakat. Identitas perusahaan yang baik dan kuat
merupakan pra-syarat membangun citra positif perusahaan di kelak kemudian hari. Hal ini
disebabkan karena seperti halnya dalam kehidupan orang-perorangan, identitas perusahaan
membentuk kesan pertama (Sutojo,2004:18). Identitas perusahaan begitu penting, ehingga
perusahaan rela untuk mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengubah identitasnya.
Hal ini disebabkan banyak orang melakukan kontak pertama kali dengan suatu perusahaan
melalui identitas perusahaan yang mereka miliki, yaitu melalui iklan,kemasan, dan
sebagainya. Sebagai bagian dari penerapan identitas perusahaan, logo perusahaan menjadi
peletak dasar yang vital fungsinya. Logo sebagai bagian dari identitas perusahaan,dirancang
terutama sebagai simbol pembeda untuk memberikan ciri khas suatu perusahaan atau
merek tertentu. Bentuknya dapat berupa lambang, gambar, bentuk, huruf khusus, atau
untaian kata, yang membentuk nama yang ditulis dengan cara khusus. Citra merek atau
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
brand image merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang
terhadap suatu merek. Kotler mengatakan bahwa sikap dan tindakan konsumen terhadap
suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut.(Simamora, 2003:63). Perusahaan
memerlukan identitas yang dapat membedakannya dengan perusahaan lain untuk
membentuk citra merek perusahaan tersebut. Identitas perusahaan mewakili karakter
perusahaan yang dapat menciptakan citra di benak masyarakat yang melihatnya. Identitas
perusahaan itu sendiri adalah semua perwakilan atau perwujudan media visual dan fisik
yang menampilkan suatu jati diri organisasi, sehingga dapat membedakan organisasi
tersebut dengan organisasi lainnya. (www.wikipedia.com.id/identitas _perusahaan: diakses
pada 8 Januari2011). Memasuki Oktober 2009, PT. Telkom Indonesia Tbk tampil dengan
semangat dan logo baru. Identitas PT. Telkom Indonesia Tbk yang baru terdiri dari
lingkaran berwarna biru dengan gambar lima jari tangan berwarna kuning yang
melambangkan kelengkapan produk dan layanan serta pertumbuhan, identitas baru PT.
Telkom Indonesia Tbk juga disertai tagline barunya ”TheWorld in your Hand” yang
bermakna bahwa informasi di dunia ini dapat disatukan begitu dekat dan nyata dengan
internet, sehingga informasi tersebutberada dalam genggaman tangan anda. Logo baru PT.
Telkom Indonesia dirancang oleh sebuah perusahaan konsultan Brand Union, dalam
pembuatan logo baru tersebut PT. Telkom Indonesia Tbk, mengeluarkan dana sebesar RP.
3,2 milyar. (www.detiknet.com diakses pada 27 Februari 2011). Perubahan identitas PT.
Telkom Indonesia Tbk dilakukan karena adanya transformasi pada institusi bisnisnya yaitu
dari institusi bisnis yang berbasis infokom menjadi institusi bisnis yang berbasis
Telecommunication, Information, Media, Edutainment (TIME). Terkait dengan transformasi
tersebut, PT. Telkom Indonesia Tbk juga melakukan perubahan mendasar dari sisi brand
untuk meningkatkan citra perusahaan di mata seluruh stakeholdernya. Melalui citra baru
tersebut diharapkan Telkom dapat memberikan sebuah pengalaman baru yang berbeda dari
sebelumnya kepada para stakeholders.
Pengalaman baru tersebut adalah layanan yang lebih baik dari operator mana pun yang
pernah mereka kenal dan rasakan. (www.telkom.co.id, diakses pada 27 Februari 2011)
Berikut adalah gambar dari logo baru PT. Telkom Indonesia Tbk :
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
Logo PT Telkom (lama)
Arti Logo TELKOM
Bentuk bulatan dari logo melambangkan: Keutuhan Wawasan Nusantara;
Ruang gerak TELKOM secara nasional dan internasional. TELKOM yang mantap, modern,
luwes, dan sederhana.
Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan teknologi telekomunikasi tinggi/
canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan yang gemilang.
Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang beraturan
menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara berkesinambungan
dan dinamis.
Tulisan INDONESIA dengan huruf Futura Bold Italic,menggambarkan kedudukan
perusahaan TELKOM sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi Indonesia {Indonesian
Telecommunication Flag Carrier).
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
Logo baru TELKOM mencerminkan brand positioning ”Life Confident” dimana keahlian dan
dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka
dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh “service culture” baru yaitu:
expertise, empowering, assured, progressive dan heart.
Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simpel; Simplifikasi logo ini terdiri dari
lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini merupakan cerminan
dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat
dengan tag line baru pengganti “committed 2U” yakni “the world is in your hand”.
Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.
Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam
portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media &
Edutainment. Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini
mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar. Assured : makna dari jemari tangan.
Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang
erat Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang
maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. Heart : simbol dari telapak tangan yang
mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.
Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah : Expert Blue pada teks Telkom
melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi Vital Yellow pada telapak tangan
mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis Infinite sky blue pada teks
Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga
untuk masa depan.
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan
terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis, infrastruktur,
sistem dan model operasi serta sumber daya manusia.
Filosofi Warna
Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet
Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan
dan perusahaan.
Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu
Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
Hitam – Warna Dasar
Melambangkan kemauan keras.
Abu – Warna Transisi
Melambangkan teknologi.
Dengan tetap mengacu kepada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always The Best – sebuah
keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang
dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih
baik, dan pada akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik.
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
Elemen logo PT Telkom Indonesia Tbk tersebut diharapkan dapat mencerminkan citra positif
dari identitas perusahaan tersebut, di dalam benak konsumennya. Dalam ilmu komunikasi,
bentuk, warna, garis grafis, simbol, dan ukuran yang terdapat dalam sebuah logo
memberikan pengaruh psikologis yang sangat tinggi (goestoge.wordpress.com, diakses pada
27 Februari 2011). Perusahaan-perusahaan konsumen juga sangat mementingkan jargon
atau slogan. Karena jika sudah terkenal, slogan akan menjadi ciri khas dan andalan
perusahaan. (Anggoro, 2000 : 285). Logo PT Telkom Indonesia Tbk digambarkan memiliki
makna sederhana dan modern oleh perusahaan, yang seharusnya dapat membentuk
pencitraan merek yang positif di kalangan anak muda dan mahasiswa yang menjadi salah
satu target pasar dari PT. Telkom Indonesia Tbk. Dengan adanya pencitraan merek yang
positif, tentunya akan memberikan dampak terhadap keinginan menggunakan produk-
produk dan layanan-layanan yang ditawarkan oleh PT. Telkom Indonesia Tbk. Produk-
produk dan layanan-layanan yang ditawarkan oleh PT. Telkom Indonesia Tbk adalah :
1. Sambungan telepon tidak bergerak (telepon rumah)
2. Sambungan telepon bergerak ( Seluler GSM: Telkomsel dan CDMA: Telkom flexi).
3. Sambungan langsung Internasional (SLI)
4. Layanan Internet Speedy.
5. Layanan tv kabel, Telkomvision & Usee Tv
Strategi Dan Taktik Perusahaan
1. Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur broadband.
2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak
bergerak/Fixed Wireless Access (“FWA”) serta mengelola portofolio nirkabel.
3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group.
4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI).
5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang strategis.
7. Berinvestasi pada peluang domestik yang strategis dengan mengoptimalkan
penggunaan aset yang dimiliki.
8. Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan Operational support
system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations
management (“OBCE”).
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio.
10. Melakukan transformasi budaya Perusahaan.
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
BAB II
PROSES PERUSAHAAN DALAM MENYUSUN STRATEGI BISNIS
A. Menguji Strategi Bisnis Terbaik
Proses perumusan strategi dan pelaksanaannya berisi lima tahapan kunci yang
saling berhubungan, yaitu :
1. Membentuk visi strategis mengenai ke mana organisasi akan bergerak
Visi : Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,
Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.
2. Menetapkan tujuan — mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik
yang harus dicapai perusahaan.
Maksud dari menetapkan tujuan adalah untuk mengkonversi pernyataan visi dan
misi managerial menjadi target kinerja spesifik – hasil dan keluaran yang ingin
dicapai organisasi. Menetapkan tujuan dan kemudian mengukur apakah mereka
telah mencapainya atau belum dapat membantu manajer untuk mengikuti
perkembangan organisasi.
3. Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Strategi membawa kepada isu penting tentang bagaimana cara mencapai target
hasil sesuai dengan situasi organisasi dan prospeknya. Tujuan adalah ―hasil
akhirnya‖ dan strategi adalah ―alat‖ untuk mencapainya.
4. Melaksanakan dan mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif.
Visi dan strategi tak akan ada atinya apa-apa tanpa bisa di-eksekusi secara tuntas
dan optimal. Untuk membantu agar strategi dapat diimplementasikan dengan baik, dibutuhkan sejumlah hal, antara lain : pada semua level muncul kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada tindakan (action oriented leadership), kapabilitas
organisasi yang adaptif, dan juga keterkaitan antara strategi dan kebijakan remunerasi para karyawan. Selain itu, keberhasilan pelaksanaan strategi juga akan ditopang oleh dukungan sistem IT yang kuat dan juga adanya keterkaitan alokasi
anggaran dengan strategi. Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terhadap kinerja bisnis. Proses pelaksaaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam fase evaluasi ini dapat dilihat apakah segalanya sudah berjalan dengan baik,
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
dan elemen apa saja yang masih belum sempurna pelaksanaannya dan meleset dari target yang telah ditetapkan. Terhadap elemen ini perlu segera dilakukan tindakan
korektif (coorective action and responses) agar arah dan pelaksanaan strategi dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Selalu bekerja dengan integritas
Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami pada
organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawabcorporate kami.
Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brandkami, melalui kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana kami berhubungan dengan masyarakat.
Komitmen yang berlanjut
Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Telkom Tbk yaitu:
1. Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau
jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu. 2. Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. 3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk
mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. 4. Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau
lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan 5. Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Mengevaluasi efektivitas strategi, agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action).
Pelaksanaan tidak akan efektif bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam bentuk yang lebih detail, misalnya dalam
bentuk program-program kerja. Jika program kerja telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang
diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi.
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
BAB III
PROSES PERUSAHAAN DALAM MENYUSUN VISI, MISI, DAN TUJUAN
Visi
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.
Misi
Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012.
Corporate Culture : The New Telkom Way
Basic Belief : Always The Best
Core Values : Solid, Speed, Smart
Key Behaviors : Imagine, Focus, Action
SERTA INISIATIF STRATEGIS
1. Pusat Keunggulan. 2. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
3. Percepatan implementasi broadband melalui layanan konvergen. 4. Pengelolaan portofolio nirkabel. 5. Mengintegrasikan solusi ekosistem Telkom Group.
6. Berinvestasi di layanan teknologi informasi. 7. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment. 8. Berinvestasi di bisnis wholesale dan peluang bisnis internasional yang strategis.
9. Memaksimalkan nilai aset di bisnis yang saling terkait.
Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan Operational support system,
Business support system, Customer support system and Enterprise relations management (“OBCE”) untuk mencapai penyempurnaan beban biaya.
Tujuan
Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
BAB IV
ANALISA SWOT STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITY Dan THREAT
Analisa SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
Strength adalah situasi atau kondisi internal yang merupakan kekuatan dari
organisasi/perusahaan pada saat ini. Weakness adalah situasi atau kondisi internal yang merupakan kelemahan
dari organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Opportunity adalah situasi atau kondisi eksternal yang merupakan peluang untuk berkembang bagi organisasi/perusahaan di masa depan.
Threat adalah situasi atau kondisi eksternal yang merupakan ancaman
bagi organisasi/perusahaan dan dapat mengancam eksistensi organisasi/perusahaan di masa depan.
Pada persentasi saya ini, saya akan menganalisa PT. TELKOM INDONESIA dengan metode analisis SWOT.
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
A. Strength (Kekuatan)
1. Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk
melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah
air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar. 2. Sepanjang tahun 2008, jumlah pelanggan Perusahaan terus menunjukkan
pertumbuhan yang pesat.
3. Pilihan produk dan cakupan serta beragam jenis layanan yang ditawarkan merupakan keunggulan strategis yang dimiliki Telkom.
4. Dari sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang
terhadap ekuitas yang sehat. 5. Sejumlah departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli
layanan Telkom sebagai pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan secara komersil.
B. Weakness (Kelemahan)
1. Jumlah pekerjanya terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam
anggaran untuk gaji pegawainya. 2. Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak
perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi
keuangan perusahaan. 3. Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan
Pemegang Saham Telkom lainnya.
4. Kebocoran Pendapatan berpotensi terjadi akibat kelemahan internal dan masalah eksternal dan jika terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom.
C. Opportunity
1. Industri telekomunikasi dan informasi akan terus memiliki peranan penting di
Indonesia seiring pertumbuhan yang berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
2. Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat potensial.
3. Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah
memiliki akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi pertumbuhan bisnis Telkom.
D. Threats
1. Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya,
telepon rumah “tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. 2. Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk
mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil. 3. Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah
akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
pertumbuhan ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat ini.
4. Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara material terhadap Telkom.
5. Jaringan Telkom, khususnya jaringan akses kabel , dapat menghadapi potensi
ancaman keamanan, seperti pencurian atau vandalisme yang dapat berdampak pada hasil usahanya.
V. Kesimpulan
Dari Analisis SWOT PT. TELKOM INDONESIA maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk menjaga dan memelihara hubungan
yang baik antara perusahaan dengan masyarakat. Karena fungsi Public Relations adalah menciptakan opini publik yang positif bagi perusahaan agar citra perusahaan
yang baik tetap terjaga. 2. Informasi yang diberikan Public Relations kepada publik internal, tidak terkesan
melebih-lebihkan pendapat masyarakat luar terhadap perusahaan. Sehingga para
karyawan / staf dapat melaksanakan tugasnya tepat sasaran atau sesuai target perusahaan. Dan informasi yang diberikan harus up to date agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan lancar.
3. Selalu mempertahankan semangat dan loyalitas karyawan/staf kepada perusahaan. 4. Keinginan dan kebutuhan masyarakat, sebagai konsumen, sangat perlu diperhatikan
demi mempertahankan perusahaan.
5. Diterima tidaknya suatu perusahaan atau disukai tidaknya produksi perusahaan oleh masyarakat, salah satunya bergantung pada hasil kerja Public Relations sebuah perusahaan.
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
VALUE CHAIN model M.Porter
Value Chain adalah model yang digunakan untuk membantu menganalisa
aktifitas-aktifitas spesifik bisnis yang terjadi, yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan
kompetitif bagi organisasi. Analisa yang dilakukan berdasarkan efisiensi dan efektifitas.
Tiap langkah yang diambil pada suatu segmen, akan berdampak pada keseluruhan proses.
Jadi dapat dikatakan bahwa semua segmen saling bergantungan.
Value Chain atau Rantai Nilai adalah pendekatan sistematik untuk
mengembangkan keunggulan kompetitif sebuah perusahaan. Pendekatan ini diciptakan
oleh Michael E. Porter yang berisi sekumpulan aktivitas yang membuat dan membangun
nilai marjin atau nilai tambah (added value). Aktivitas tersebut dibagi menjadi Aktivitas
Utama (Primary Activity) dan Aktivitas Pendukung (Support Activity).
Rantai Nilai Porter
Pusat dari teori Michael E. Porter adalah marjin
Marjin = nilai produk dan jasa – biaya
Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas, yang disebut Porter
dgn Aktivitas Nilai (value activity).
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
Kuesioner internal factor analysis strategi kekuatan
No Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
1 Strategi promosi yang efektif
menggunakan model iklan
yang tipikal muda dan menarik
3 0.2 3 0,6
2 Gencar dengan kegiatan social 2 0.1 1 0,1
3 Pemimpin pasar
telekomunikasi Indonesia
1 0.1 1 0.1
4 Mempunyai jaringan distribusi
sendiri
4 0.3 4 1.2
5 Mempunyai perencanaan yang
baik dengan
pemasok,konsumen
3 0.2 3 0.6
Total 13 0.9 12 1.6
Ukuran Pembobotan :
1=sedikit penting
2=agak penting
3=penting
4=sangat penting
Ukuran rating kekuatan
1=sedikit kuat
2=agak kuat
3=kuat
4=sangat kuat
Dedik Fitri Armoko 01211036 (Manajemen)
Kuesioner internal factor analysis strategi kelemahan
No Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
1 Rendah nya respon pasar
terhadap produk2 tertentu
4 0.3 -4 -1.2
2 Jumlah karyawan yang tambun 2 0.1 -2 -0.2
3 Birokrasi yang panjang dalam
mengambil suatu keputusan
2 0.1 -2 -0.2
4 Struktur organisasi terlalu luas 1 0.1 -1 -0.1
5 Growth omzet penjualan di
bawah rata2 industri
3 0.2 -3 -0.6
Total 11 0.8 -12 -2.3
Ukuran Pembobotan :
1=sedikit penting
2=agak penting
3=penting
4=sangat penting
Ukuran rating Kelemahan
1=sedikit lemah
2=agak lemah
3=kuat
4=sangat lemah
Recommended