View
150
Download
11
Category
Preview:
DESCRIPTION
peralatan industri kimia
Citation preview
SEPARATOR
LATAR BELAKANG PENGGUNAAN SEPARATOR
Fluida yang dihasilkan oleh industri migas tidak seluruhnya adalah hidrokarbon satu fasa
kebanyakan dan hampir pasti fluida yang dihasilkan adalah campuran dari berbagai fasa, yang
paling umum adalah minyak, air dan gas.
Ketiga fasa tersebut mempunyai ninai ekonomi berbeda-beda, yang paling tinggi adalah minyak
lalu gas sedangkan air formasi hampir bisa dikatakan tidak mempunyai nilai ekonomi, dan ketiga
jenis fluida tersebut harus diolah secara terpisah, sehingga perlu untuk dilakukan pemisahan
antara fasa-fasa tersebut.
Oleh karena itu peralatan pemisah fasa itu mutlak diperlukan di dalam sebuah industri migas.
Separator dalam industri migas adalah sebuah drum besar yang didesain untuk memisahkan
fluida hasil produksi menjadi komponen konstituen yaitu minyak, air dan gas.
Dalam separator terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi proses, diantaranya yaitu; laju
aliran masukan fluida, tekanan, temperatur, ketinggian air-minyak, dan ketinggian
minyak. Semua variabel tersebut memiliki sistem pengendalian masing-masing yang
terintegarasi menjadi sistem pengendalian separator untuk mendapatkan hasil pemisahan yang
sempurna.
TUJUAN PENGGUNAAN SEPARATOR
Secara umum separator berfungsi untuk memisahkan fluida produksi menjadi dua atau tiga fasa,
yaitu air minyak dan gas. Ada juga separator yang hanya berfungsi sebagai pemisah antara liquid
dan gas. Separator bekerja berdasarkan perbedaan densitas yang dimiliki oleh minyak, air dan
gas, gas akan berada di atas minyak, dan minyak akan berada di atas air.
Selain mempunyai tujuan sebagai pemisah fasa, separator juga dapat digunakan sebagai alat
untuk menentukan laju produksi sumur atau yang biasa disebut sebagai test separator.
GAMBAR
FUNGSI MASING-MASING BAGIAN DARI SEPARATOR
Pada gambar diatas adalah skema peralatan yang biasa terdapat pada separator tiga fasa baik alat
internal ataupun eksternal
Adapun alat-alat pada internal separator:
1. Deflektor plate
Plat ini dipasang didepan salran masuk/ inlet separator, bisa berbentuk lempeng datar,
cekung, atau cembung. Plat ini berguna untuk mengasilkan momentum tumbukan antara
fluida masuk dengan lat tersebut sehingga momentum tersebut bisa memisahkan antara
gas dan liquid, selain itu plat tersebut juga berfungsi untuk memperlambat aliran dalam
separator.
2. Weir
Weir adalah sebuah dinding yang dipasang didalam bejana. Dinding ini memiliki fungsi
untuk menahan cairan sebelum meninggalkan bejana, sehingga mampu meningkatkan
residence time dan pemisahan air dengan minyak bisa terjadi disini.
3. Horizontal Baffle
Dipasang dekat permukaan liquid untuk mencegah terjadinya gelombang yang bisa
terseret oleh aliran gas
4. Vertical Baffle
Dipasang pada setengah lingkaran vessel untuk menenangkan gelombang, sehingga
pemisahan antara minyak dengan air dapat menjadi lebih cepat.
5. Demister Pad
Dipasang pada outlet gas untuk menangkap kembali liquid yang masih ikut pada aliran
gas sebelum keluar dari separator. Bentuk peralatan ini berupa rajutan .
6. Straightening Vanes
Berupa plat-plat pelurus yang bertujuan untuk menghilangkan turbulensi gas sesudah
terjadi separasi
7. Centrifugal devices
Pada umumnya Centrifigal devices digunakan pada separator vertical untuk
menimbulkan gaya sentrifugal yang akan menyebabkan fraksi liquid terlempar ke dinding
dan jatuh ke bawah.
8. Fload shield
Dipasang sebagai instrument pengontrol level
9. Vortex breaker
Dipasang pada liquid outlet yang bertujuan untuk mencegah timbulnyapusaran-pusaran
minyak yang nantinya akan membebaskan gas di dalam minyak.
10. Weir Box
Dipasang pada bagian liquid untuk menahan minyak yang menuju ke outlet dan
mencegah terjadinya gelombang.
Dan alat-alat eksternal separator:
1. Inlet pipe
Pipa untuk mengaairkan fluida masukan.
2. Level Controller
Piranti untuk mengatur level permukaan cairan
3. Pressure Controller
Piranti untuk mengatur tekanan dalam separator.
4. Pressure Gauge
Alat untuk mengetahui tekanan dalam separator.
5. Safety Valve
Valve untuk melindungi separator dari overpressure
6. Rupture Disk
Alat berbentuk cakram untuk pengaman dari tekanan berlebih.
7. Gas outlet pipe
Pipa untuk mengalirkan gas hasil separasi.
8. Liquid Outlet Pipe (2 Fasa)
Pipa untuk mengalirkan liquid hasil separasi
9. Oil,Water Outlet Pipe (3 Fasa)
Pipa untukmengalirkan air atau minyak hasil separasi.
10. Drain Pipe
Adalah pipa untuk mengalirkan fluida saat pengosongan separator.
Definisi Separator
Separator adalah tabung bertekanan yang digunakan untuk memisahkan fluida sumur
menjadi air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa), dimana pemisahannya dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
a. Prinsip penurunan tekanan.
b. Gravity setlink
c. Turbulensi aliran atau perubahan arah aliran
d. Pemecahan atau tumbukan fluida
Untuk mendapaktkan effisiensi kerja yang stabil dengan kondisi yang bervariasi, gas liquid
separator harus mempunyai komponen pemisah sebagai berikut :
1. Bagian pemisah pertama, berfungsi untuk memisahkan cairan dari aliran fluida yang masuk
dengan cepat berupa tetes minyak dengan ukuran besar.
2. Bagian pengumpul cairan, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan prinsip gravity
setlink.
3. Bagian pemisah kedua, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan prinsip gravity
settlink.
4. Mist extraktor, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan berukuran sangat kecil (kabut).
5. Peralatan kontrol, berfungsi untuk mengontrol kerja separator terutama pada kondisi over
pressure.
Didalam block station, disamping terdapat separator pemisah gabungan terdapat juga
separator uji yang berfungsi untuk melakukan pengujian (test) produksi suatu sumur dan dari
separator uji ini laju produksi sumur (Qo,Qw,danQg) bias didapat dimana Qo dan Qw diperoleh
dari barel meter sedangkan Qg diperoleh dari pencatatan orifice flow meter (orifice plate ) atau
dari alat pencatat aliran gas lainnya.
Disamping itu ditinjau dari tekanan kerjanyapun separator dapat dibagi tiga, yaitu separator
tekanan tinggi (750 – 1500 psi), tekanan sedang (230 – 700 psi), tekanan rendah (10 – 225).
Jenis Separator
Dalam industri perminyakan dikenal beberapa jenis separator berdasarkan bentuk,
posisinya dan fungsinya.
Jenis separator berdasarkan bentuk dan posisinya.
a. Separator tegak/vertikal.
Biasanya digunakan untuk memisahkan fluida produksi yang mempunyai GLR rendah
dan/atau kadar padatan tinggi, separator ini sudah dibersihkan serta mempunyal kapasitas cairan
dan gas yang besar.
b. Separator datar /horisontal
Sangat baik untuk memisahkan fluida produksi yang mempunyai GLR tinggi dan cairan
berbusa. Separator ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu single tube horizontal seprator dan
double tube horizontal separator. Karena bentuknya yang panjang, separator ini banyak
memakan tempat dan sulit dibersihkan, namun demikian kebanyakan fasilitas pemisahan dilepas
pantai menggunakan separator ini dan untuk fluida produksi yang banyak mengandung pasir,
separator ini tidak menguntungkan.
c. Separator bulat /spherical.
Separator jenis ini mempunyai kapasitas gas dan surge terbatas sehingga umumnya
digunakan untuk memisahkan fluida produksi dengan GLR kecil sampai sedang namun separator
ini dapat bekerja pada tekanan tinggi. Terdapat dua tipe separator bulat yaitu tipe untuk
pemisahan dua fasa dan tipe untuk pemisahan tiga fasa.
Berdasarkan fasa hasil pemisahanya jenis separator dibagi dua, yaitu:
a. Separator dua fasa, memisahkan fluida dormasi menjadi cairan dan gas, gas keluar dari atas
sedangkan cairan keluar dari bawah.
b. Separator tiga fasa, memisahkan fluida formasi menjadi minyak, air dan gas. Gas keluar dari
bagian atas, minyak dari tengah dan air dari bawah.
Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing separator :
a. Separator Vertikal
kelebihannya :
Pengontrolan level cairan tidak terlalu rumit
Dapat menanggung pasir dalam jumlah yang besar
Mudah dibersihkan
Sedikit sekali kecenderungan akan penguapan kembali dari cairan
Mempunyai surge cairan yang besar
Kekurangannya :
Lebih mahal
Bagian-bagiannya lebih sukar dikapalkan (pengiriman)
Membutuhkan diameter yang lebih besar untuk kapasitas gas tertentu
b. Separator Horizontal
Kelebihannya :
Lebih murah dari separator vertical
Lebih mudah pengiriman bagian-bagiannya
Baik untuk minyak berbuih (foaming)
Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang lebih besar
Lebih luas untuk setting bila terdapat dua fasa cair
Kekurangannya :
Pengontrolan level cairan lebih rumit daripada separator vertical
Sukar dalam membersihkan Lumpur, pasir, paraffin
Diameter lebih kecil untuk kapasitas gas tertentu
c. Separator Bulat
Kelebihannya :
Termurah dari kedua tipe diatas
Lebih mudah mengeringkan dan membersihkannya dari pada separator vertical, lebih
kompak dari yang lain
Kekurangannya :
Pengontrolan cairan rumit
Mempunyai ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebihk kecil
Jenis separator berdasarkan fungsinya.
Berdasarkan fungsinya atau jenis penggunaannya, separator dapat dibedakan atas: gas
scrubber, knock-out flash-chamber, expansion vessal, chemical electric dan filter.
a. Gas scrubber.
Jenis ini dirancang untuk memisahkan butir cairan yang masih terikut gas hasil
pemisahan tingkat pertama, karenanya alat ini ditempatkan setelah separator, atau sebelum
dehydrator, extraction plant atau kompresor untuk mencegah masuknya cairan kedalam alat
tersebut.
b. Knock-out
Jenis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu free water knock-out (FWK0) yang
digunakan untuk memisahkan air bebas dari hidrokarbon cair dan total liquid knock-out (TLKO)
yang digunakan untuk memisahkan cairan dari aliran gas bertekanan tinggi ( > 125 psi )
c. Flash chamber.
Alat ini digunakan pada tahap ianjut dari proses pemisahan secara kilat (flash) dari
separator. Flash chamber ini digunakan sebagai separator, tingkat kedua dan dirancang untuk
bekerja pada tekanan rendah ( > 125 psi )
d. Expansion vessel.
Alat ini digunakan untuk proses pengembangan pada pemisahan bertemperatur rendah
yang dirancang untuk menampung gas hidrat yang terbentuk pada proses pendinginan dan
mempunyai tekanan kerja antara 100 -1300 psi.
e. Chemical electric.
Merupakan jenis separator tingkat lanjut untuk memisahkan air dari cairan hasil separasi
tingkat sebelumnya yang dilakukan secara electris (menggunakan prisip anoda katoda) dan
umumnya untuk memudahkan pemisahan.
Oil Skimmer.
Merupakan peralatan pemisah yang direncanakan untuk menyaring tetes-tetes minyak
dalam air yang akan dibuang sebagai hasil proses pemisahan sebelumnya untuk mencegah
turbulensi aliran, air yang mengandung tetes minyak dimasukkan melalui pembagi aliran yang
berisi batu bara / batu arang tipis-tipis, sedangkan proses pemisahan berdasarkan sistem gravity
setling.
Kapasitas oil skimmer tergantung pada beberapa faktor terutama pada densitas minyak air yang
dapat ditentukan berdasarkan hukum intermediate yang berhubungan dengan kecepatan setling
dari partikel.
Gas Dehydrator.
Gas dehydrator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan partikel air yang
terkandung didalam gas. Peralatan ini merupakan bagian akhir dari pemisahan gas hidrokarbon
terutama pada lapangan gas alam.
Ada dua cara pemisahan air dari gas, yaitu dengan
a. Solid desiccant, misainya calsium chloride
b. Liquid desiccant, misainya glycol.
Calsium chloride gas dehydrator.
Komponen peralatan ini merupakan kombinasi dari separator tiga tingkat, yaitu gas -
liquid absorbtion tower dan solid bad desiccant unit. Pemisahan partikei air dari gas dilakukan
dengan cara mengkontakkan aliran gas dengan calsium chloride didalam chemical bad section.
Glycol dehydrator.
Liquid desiccant yang sering digunakan adalah trienthylene glycol. Peneyerapan partikel
air terjadi karena adanya kontak antara glycol dengan gas yang mengandung air pada tray
didalam absorber (kontaktor) proses regenerasi glycol yang mengandung air dilakukan dengan
cara pemanasan sehingga air terbebaskan dari glycol.
Flash Separator
Flash Separator test adalah separator kecil dilaboratorium yang fungsinya sama dengan
separator yang ada dilapangan. Disini akan terjadi pemisahan antara gas, minyak, dan air.
Pemisahan ini penting agar secara baik dapat diketahui jumlah serta sifat – sifat gas maupun
minyak pada periode tertentu.
Dari analisa ini bisa didapat sifat – sifat maupun maupun komposisi gas dan minyak baik
diseparator ataupun di tanki pengumpul. Tekanan dan Temperatur dari alat ini bisa diatur
sehingga dimungkinkan untuk mendapatkan kondisi tertentu (P dan T separator) agar
memperoleh minyak yang optimum di tanki pengumpul.
Ditinjau dari jenis fluida yang akan di analisa ada 2 macam analisa Flash Separator yaitu
:
- Single stage separator yaitu terdiri dari satu separator dan satu tanki pengumpul.
- Multi stage separator yaitu terdiri dari lebih dari satu separator dan satu tanki pengumpul.
Percobaan di Laboratorium
Peralatan Kerja
Untuk keperluan analisa single stage separator dipergunakan peralatan sebagai berikut :
1. Flash Separator Test yang di lengkapi :
- Gauge penunjuk tekanan
- Tabung gelas tempat gas dan minyak dipisahkan dan dilengkapi dengan katup bagian atas dan
bawah.
- Bak pemanas berisi air yang dilengkapi dengan temperatur kontrol untuk memanaskan bagian
luar tabung gelas dengan cara dialiri pada temperatur tertentu.
- Katup (valve) pengatur tekanan, untuk mengatur tekanan didalam tabung gelas.
- Botol tanki pengumpul, untuk menampung minyak dari separator ke atmosfeer.
- Skala pmbacaan ketinggian minyak dalam tabung gelas.
- Thermometer untuk mengetahui temperatur separator dilapangan.
2. Brooksmeter, untuk menampung dan mengetahui volume gas yang terbebaskan dari minyak.
3. Hydrometer atau densitometer, untuk mengukur density minyak ditanki pengumpul.
4. Balon gelas, untuk mengukur berat gas maupun udara.
5. Alat penimbang berat.
6. Pompa air raksa.
Prosedur Kerja
Proses di mulai dari tekanan yang lebih tinggi.
1. Panaskan bak pemanas pada flash separator dengan temperatur yang diinginkan. Alirkan untuk
memanaskan tabung gelas.
2. Tutup katup atas dan bawah dari tabung gelas.
3. Tutup katup pengatur tekanan pada flash separator test.
4. Hubungkan botol minyak reservoir dengan pompa air raksa, tekan 5000 psig.
5. Hubungkan bagian atas botol minyak reservoir dengan katup atas tabung gelas flash separator
test.
6. Buka secara perlahan katup atas botol minyak reservoir (sample). Jaga tekanan dalam botol
tetap 5000 psig dengan mendorong pompa.
7. Buka katup atas tabung gelas pada separator. Masukkan minyak sebanyak 5 – 10 cc. Jaga
tekanan dalam botol minyak reservoir agar tetap 5000 psig dengan mendorong pompa. Selama
memasukkan minyak kedalam tabung gelas, terjadi proses flash didalamnya. Gas yang terbentuk
akan menekan gauge sampai tekanan berada diatas tekanan yang diinginkan. Tutup kembali
katup atas tabung gelas.
8. Atur tekanan dalam tabung gelas sesuai yang diinginkan dengan memutar katup pengatur
tekanan.
9. Baca ketinggian minyak didalam tabung gelas.
10. Baca pembacaan pompa pada 5000 psig sebagai initial pump reading.
11. Hubungkan brooksmeter dengan katup pengatur tekanan. Buka katup pada brooksmeter.
12. Buka katup atas tabung gelas, masukkan minyak kedalamnya sekitar 30 cc. Jaga tekanan dalam
botol tetap 5000 psig dengan mendorong pompa. Gas yang terbebaskan akan mengalir kedalam
brooksmeter melalui katup pengatur tekanan. Tutup katup pada brooksmeter.
13. Baca volume gas pada brooksmeter, baca ketinggian minyak dalam tabung gelas dan baca
pembacaan pompa pada 5000 psig sebagai final pump reading.
14. Ukur gravity gas dengan balon gas (caranya seperti pada defferential vaporization). Masukkan
gas kedalam topler gelas untuk dianalisa komposisinya.
15. Timbang botol tangki pengumpul sebagai berat kosong dan hubungkan dengan katup bawah
tabung gelas. Hubungkan tangki pengumpul dengan brooksmeter yang telah kosong. Buka katup
brooksmeter.
16. Buka katup bawah tabung gelas, minyak dalam tabung akan turun dan hentikan bila telah
mencapai ketinggian awal. Tutup kembali katup bawah tabung gelas. Terjadi proses flash dalam
tangki pengumpul, gas terbebaskan akan mengalir kedalam brooksmeter. Tutup katup
brooksmeter.
17. Baca volume gas dalam brooksmeter, ukur gravity gas, ukur berat botol tangki pengumpul plus
minyak dan ukur density minyak dengan hydrometer atau densitometer.
18. Untuk tekanan berikutnya atur tekanan dalam tabung ketekanan yang diinginkan dengan
memutar katup pengatur tekanan. Selanjutnya lakukan pekerjaan dari point 9 hingga point 17.
Storage Tank
Tangki timbun (Storage Tank) adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan produk minyak
sebelum didistribusikan kepada konsumen. Tengki timbun ini biasanya berukuran sagat besar
dan digunakan untuk tekanan renda. Didalam suatu refinery memiliki desain yang beraneka
ragam berdasarkan fungsinya atau jenis fluida yang ditampungnya. untuk jenis tangki
berdasarkan atapnya diantaranya adalah Fix Roof, Flouting Roof. Tangki fix roof digunakan
untuk menampung minyak jenis liquid dan mempunyai tekanan yang rendah. Tengki ini
menggunakan alat bantu pompa untuk mengisi dan mendistribusikannya.
Jenis-jenis Storage Tank (Tengki Timbun);
Fixed Roof Tank
Fixed Roof Tank
Tengki jenis fixed roof adalah tengki silinder dengan konfigurasi atapnya bersatu dengan dinding
shellnya. dari bentuk roofnya dapat berbentuk cone (kerucut) atau dome (kubah). Tengki ini
biasanya digunakan untuk fuida bertekanan rendah.
Flouting Roof Tank
Flouting Roof Tank
Flouting Roof Tank adalah tengki jenis silinder yang mempunyai kontruksi yang berbeda dari
pada Fixed Roof. Atap pada flouting roof tidak menyatu dengan dinding (shell). Roof ini dapat
bergerak naik atau turun tergantung dari level fluida didalamnya. Fouting ini akan berada
diatasnya jika isi fluida didalamnya tinggi ( hight ) dan akan berada dibawah ketika level fluida
didalamnyarendah(low).
Spherical Tank
Spherical Tank
Spherical tank ini juga disebut juga tengki bola karena kontruksinya yang menyerupai bola.
Tangki ini biasanya digunakan untuk menampung gas seperti butane, Propane, Gas Alam, Asam
Sulfat dan lain sebagainya. Dilihat dari kontruksinya yang seperti bola maka bisa disimpulkan
bahwa tanki ini digunakan untuk fluida gas yang bertekanan tinggi.
Tangki penyimpangan
Bulat gas tangki pertanian di kilang minyak di Karlsruhe Miro
Sebuah tangki penyimpanan wadah, biasanya untuk memegang cairan, kadang-kadang untuk
gas terkompresi (tangki bensin). Istilah ini dapat digunakan untuk waduk (danau buatan dan
kolam), dan untuk kontainer diproduksi. Penggunaan tangki reservoir kata untuk umum atau
universal di Indian English , Inggris Amerika dan cukup umum dalam British English . Di negara
lain, istilah cenderung merujuk hanya untuk kontainer buatan.
Di Amerika Serikat, tangki penyimpanan beroperasi di bawah tidak ada tekanan (atau sangat
sedikit), membedakan mereka dari kapal tekanan. Tangki penyimpanan sering berbentuk
silinder, tegak lurus ke tanah dengan dasar datar, dan atap tetap atau mengambang. Ada
peraturan lingkungan biasanya banyak diterapkan pada desain dan operasi dari tangki
penyimpanan, seringkali tergantung pada sifat dari cairan yang terkandung di dalamnya. Tangki
penyimpanan atas tanah (AST) berbeda dari bawah tanah (UST) tangki penyimpanan dalam jenis
peraturan yang diterapkan.
Waduk dapat ditutupi, dalam hal ini dapat disebut tangki penyimpanan tertutup atau bawah tanah
atau waduk. Tangki air yang dibahas adalah umum di daerah perkotaan.
Tangki penyimpanan yang tersedia dalam berbagai bentuk: vertikal dan horisontal silinder, atas
terbuka dan tertutup atas, bawah dasar datar, kerucut bawah, kemiringan dasar dan hidangan.
Tangki besar cenderung silinder vertikal, atau telah bulat transisi sudut dari sisi dinding vertikal
ke bawah profil, untuk lebih mudah menahan hidrolik tekanan hidrostatik diinduksi dari cairan
yang dikandungnya. Kebanyakan tank kontainer untuk penanganan cairan selama pengangkutan
dirancang untuk menangani berbagai tingkat tekanan.
Sebuah tangki penyimpanan yang besar kadang-kadang dipasang pada truk (Truck) atau pada
truk diartikulasikan trailer, yang kemudian disebut tanker .
fitur khusus
Silinder tangki penyimpanan bahan bakar dengan atap tetap dan mengambang atap internal.
Kapasitas sekitar 2.000.000 liter
Karena kebanyakan cairan dapat tumpah, menguap, atau bahkan merembes melalui pembukaan
terkecil, pertimbangan khusus harus dibuat untuk menangani mereka aman dan aman. Hal ini
biasanya melibatkan membangun bunding , atau tanggul penahanan, sekitar tangki, sehingga
kebocoran dapat dengan aman terkandung.
Beberapa tangki penyimpanan membutuhkan atap terapung di samping atau sebagai pengganti
atap tetap dan struktur. Ini atap mengambang naik dan turun dengan tingkat cairan di dalam
tangki, sehingga mengurangi ruang uap di atas tingkat cair. Atap mengambang dianggap sebagai
persyaratan keselamatan serta pencegahan polusi ukuran bagi banyak industri termasuk
penyulingan minyak bumi.
Di Amerika Serikat tangki logam, kontak dengan tanah dan mengandung minyak bumi produk
harus dilindungi dari korosi untuk mencegah melarikan diri dari produk ke lingkungan. [1]
Teknik
pengendalian yang paling efektif dan umum korosi baja dalam kontak dengan tanah adalah
perlindungan katodik .
Untuk kilang
Tank untuk cairan tertentu yang dipilih sesuai dengan titik nyala-zat itu. Umumnya di kilang dan
terutama untuk bahan bakar cair, ada tangki atap tetap, dan tangki atap mengambang.
1. Tangki atap tetap dimaksudkan untuk cairan dengan poin flashdisk sangat tinggi,
(misalnya bahan bakar minyak, air, aspal dll) atap Cone, atap kubah dan atap payung
yang biasa. Ini terisolasi untuk mencegah penyumbatan dari bahan-bahan tertentu,
dimana panas disediakan oleh koil steam dalam tangki. Dome tangki atap dimaksudkan
untuk tank memiliki tekanan penyimpanan sedikit lebih tinggi daripada atmosfer
(misalnya minyak slop).
2. Tangki atap mengambang secara luas dibagi menjadi eksternal tangki atap terapung
(biasanya disebut sebagai tangki atap mengambang: FR Tank) dan jenis atap internal
yang mengambang (IFR Tank).
Tank IFR digunakan untuk cairan dengan rendah-poin flash (misalnya ATF, MS bensin,. Etanol).
Tank ini tidak lain hanyalah tangki kerucut atap dengan atap mengambang dalam yang
perjalanan naik dan turun bersama dengan tingkat cair. Ini perangkap atap mengambang uap dari
rendah flash-titik bahan bakar. Atap mengambang didukung dengan kaki atau kabel yang mereka
beristirahat. Tank FR tidak memiliki atap tetap (itu terbuka di bagian atas) dan memiliki atap
mengambang saja. Cairan titik Medium kilat seperti nafta, minyak tanah, solar, minyak mentah
dll disimpan dalam tangki.
Salah satu jenis yang umum ditemukan di daerah pertambangan, buka roof tank jenis, biasanya
untuk menyimpan bubur bijih. jelas ini adalah tangki penyimpanan termudah yang akan
dibangun.
Klasifikasi lain yang dapat dibuat untuk tangki penyimpanan didasarkan pada lokasi mereka di
kilang:
COT-minyak mentah tankages
PIT-produk dan tankages penyimpanan menengah
Dispatch-dispatch daerah tankages
UTILITAS-tank dibuat di daerah powerplant, untuk penyimpanan air dll
Tank-the OSBL 3 jenis pertama datang di bawah keluar tankages sisi batas baterai
Tank-ISBL ini biasanya tank mini yang ditemukan di unit produksi kilang (seperti tangki
netralisasi, tangki air dll)
Sebagai flash-poin bahan bakar pergi sangat rendah tank biasanya bulat (dikenal sebagai bola),
tom toko LPG, hidrogen, heksana, nitrogen, oksigen dll
Gambar
Oksigen dan Mapp gas silinder
Baja tekanan pembuluh
Susu pendinginan tangki
KOLOM SEPARASI (KOLOM PEMISAHAN)
Kolom merupakan komponen yang vital pada analisis kromatografi. Keberhasilan atau
kegagalan bergantung pada pemilihan kolom dan kondisi kerja yang tepat. Misalnya, oktadekil
(C18) polimer paling baik untuk senyawa nonpolar, seperti alkena dan senyawa aromatik berinti
banyak dan oktadekil (C18) monomer baik untuk kolom fase balik serbaguna.
Pada umumnya KCKT menggunakan butir berpori dengan garis tengah 3 -10µm. Bahan
tersebut menghasilkan daya pisah terbaik serta kapasitas tertinggi, tetapi mempunyai kekurangan
yaitu memerlukan tekanan yang tinggi untuk menjalankannya (Gritter, Bobbitt, dan Schwarting,
1991). kolom KCKT tidak terlalu panjang seperti pada kolom Kromatografi Gas karena
keefisienan yang tinggi dan akan diperlukan tekanan lebih tinggi jika kolom terlalu panjang.
Kolom KCKT biasanya memiliki panjang 5-25 cm.
Secara umum, dimer merujuk kepada sebuah molekul yang disusun oleh dua subsatuan
(monomer) yang identik dan terikat bersama-sama. Monomer-monomer ini dihubungkan oleh
ikatan kovalen atau ikatan lain yang lebih lemah seperti ikatan hidrogen. Contoh dari monomer
yang dihubungkan secara kovalen adalah disiklopentadiena, yang merupakan dimer dari
siklopentadiena. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk dimer-dimer dari gula: misalnya
sukrosa adalah dimer dari sebuah molekul glukosa dan sebuah molekul fruktosa. Istilah ini juga
dapat merujuk pada kimia halida, yang melibatkan ikatan halogen.
Dimer yang terikat bukan secara kovalen disebut dimer fisis. Pada dimer fisis, interaksi
antarmolekul menyebabkan dua molekul identik menjadi lebih dekat satu sama lain. Asam asetat
dalam fase gas adalah salah satu contohnya, dimana ikatan hidrogen menghubungkan kedua
molekul. Dimer air juga merupakan dimer lain yang dikenal, dan digunakan untuk pemodelan
ikatan hidrogen dalam air.
Recommended