Upload
dimas-satria
View
151
Download
22
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KOROSI pada peralatan Industri
Citation preview
Nandang Safrudin SPS Mutu dan Lingkungan UBP Suralaya
KOROSI proses
alamiah yang tidak bisa dihindari tetapi bisa
dikendalikan
Definisi KOROSI
KOROSI adalah kerusakan ( cacat ) logam akibat interaksi antara logam dengan lingkungannya dalam istilah sehari – hari disebut karat besi
Korosi secara sederhana adalah perubahan kembali logam menjadi bentuk bijihnya
Latar Belakang
KOROSI
Kerugian
dari materi
1 Penghentian
kerja pabrik
2
Penurunan
produksi
3
Keselamat
an pekerja
4
Pencemaran
Lingkungan
5
Faktor yang mempengaruhi
Aspek Metalurgi
Aspek Kimia
Aspek Fisika
Aspek Lingkungan
Aspek Termodinamika
korosi
Dasar – dasar Korosi
SEL ELECTRO KIMIA
ANODA KATODA ELEKTROLIT RANGKAIAN LISTRIK
TERBENTUKNYA SEL KOROSI
MEKANISME KOROSI
www.themegallery.com
Proses Electrokimia
Oksigen terlarut terreduksi
Ion Hydrogen tereduksi membentuk gas Hydrogen
www.themegallery.com
CATODA
4 Fe ---> 4 Fe2+ + 8e
2O2 + 4H2O + 8e ---> 8OH -
REAKSI SEL
4Fe + 2O2 + 4H2O --> 4Fe2+ + 8 OH-
4Fe2+ + 8OH- --> 4 Fe(OH )2
Reaksi Elektrokimia
4Fe(OH )2 + O2 + 2H2o ---> 4Fe(OH)3
4Fe(OH)3 ---> Fe2O3 + 3H2O
ANODA
www.themegallery.com
JENIS KOROSI
• Korosi Merata
GENERAL KOROSI
•Korosi Sumuran •Korosi Celah. •Korosi Antar butir •Korosi Galvanik •Korosi Selektif
LOKASI TYPE ATTACK
• Korosi Tegang
Stress Attack
Movement Attack
Korosi Erosi
Pengelompokan jenis korosi
Korosi Merata ( Uniform corrosion )
1. Berlangsung pada seluruh permukaan logam . 2.Proses anodik dan katodik terdistribusi secara merata pada permukaan
logam . 3. Umumnya terjadi pada baja diatmosfir . 4.Secara teknik dianggap tidak berbahaya karena laju korosinya dapat
diketahui dan dapat diukur . 5. Kegagalan material akibat serangan korosi ini dapat dihindari dengan
pemeriksaan secara teratur.
Pengendaliannya . 1. Pemilihan material sesuai kondisi lingkungan . 2.Coating . 3. Penggunaan Inhibitor . 4.Proteksi Katodik
www.themegallery.com
Korosi Sumuran ( Pitting Corrosion )
Korosi sumuran terjadi karena suatu serangan yang intensif secara setempat , membentuk suatu sumuran , yang sangat merusak dan tidak dapat diprediksi , terjadi pada media yang mengandung ion agresif ( Cl , Br , SCn ) . Penyebab : a.Cacat /Goresan yang dilanjutkan adanya genangan pada
permukaan logam. b.Adanya debu , bertindak sebagai elektrolit dan
menyebabkan korosi sumuran . c.Adanya inklusi logam – logam lain di dalam logam.
MEKANISME
REAKSI ANODIK: Reaksi anodik terjadi didalam sumuran mekanismenya terjadi pelarutan logam didaerah sumuran M --> Mn+ + ne
REAKSI KATODIK : Reaksi berlangsung di permukaan logam disekitar sumuran
O2 + 2H2O + 4e -----> 4OH-
Kenaikan konsentrasi ion logam M didalam sumuran menghasilkan migrasi ion khlorida kedalam sumuran membentuk MCl sehingga konsentrasi MCL menjadi tinggi dan mengalami hidrolisa MCl + H2O ---> MOH + H+ Cl –
Terbentuknya ion hidrogen dan ion Chlorida ini menjadikan konsentrasi asam di dalam sumuran tinggi , sehingga reaksi anodik menjadi lebih cepat , reaksi ini berlangsung terus menerus .
www.themegallery.com
Dalam kondisi larutan yang diam ( tergenang ) korosi sumuran cenderung terjadi , sedangkan dalam kondisi larutan yang mengalir kecenderungannya akan menurun . Baja tahan karat lebih peka terhadap korosi sumuran dibandingkan logam lainnya . Bentuk – bentuk dan korosi sumuran dapat seperti dalam gambaran di bawah ini „
Pengendalian
www.themegallery.com
1.Pemilihan material.( Baja tahan karat 316 - air laut , Paduan logam Al dgn Mn dan Mg)
2.Penurunan agresivitas lingkungan . 3.Penambahan inhibitor , 4.Proteksi katodik, 5.Gunakan lapis lindung pd permukaan logam . 6.Penggunaan Zinc rich coating pada baja atau
alumunium , dpt mengendalikan korosi .
www.themegallery.com
Korosi Celah ( Crevice Corrosion )
Korosi celah adalah : korosi yang terjadi pada daerah celahan yang berada dalam lingkungan korosif , korosi ini terjadi adanya konsentrasi oksigen dengan celahan dan sekitarnya . Dua penyebab terjadinya korosi celah 1. Perbedaan konsentrasi oksigen .( oksigen
dibagian dalam lebih sedikit besifat anodik ) 2. Konsentrasi ion logam .( konsentrasi ion
logam dibagian dalam lebih sedikit bersifat anodik ).
PROSES TERJADINYA KOROSI CELAH
www.themegallery.com
Pengendalian
www.themegallery.com
1.Perencanaan dan desain yang benar sehingga terbentuknya celah dapat dihindari .
2.Menutup celah yang ada dengan las , solder , dempul .
3.Mengurangi agresivitas lingkungan dengan menurunkan kandungan khlorida , keasaman , temperatur .
4.Penghilangan padatan tersuspensi sehingga dihindari terbentuknya endapan yang menyebabkan korosi celah .
5.Penambahan inhibitor
www.themegallery.com
Korosi Antar butir ( Intergranular Corrosion )
Korosi antar butir terjadi pada baja tahan panas sebagai akibat perlakuan panas atau pengelasan mis : Baja karbon dipanaskan pada suhu 500 – 800 OC akan mengalami korosi antar butir , membentuk karbida krom yang tidak larut , dan mengendap dibatas butir , maka akan terbentuk daerah yang kekurangan krom ( disekitar batas butir ) yang sangat mudah mengalami serangan korosi
www.themegallery.com
Korosi Galvanik ( Galvanic Corrosion )
Korosi Galvanik terjadi bila dua logam atau lebih yang berbeda dalam suatu lingkungan dan saling berhubungan , pada kondisi demikian akan timbul suatu tegangan listrik sehingga logam yang lebih anodik akan bertindak sebagi anoda , pada daerah anoda akan terjaadi pelarutan logam karena terjadi oksidasi .
Base metal Fe
Metal
Cu
Low resistance eelectrolite
High resistance eelectrolite
Logam yang lebih aktif akan terpolarisasi anodik ( terkorosi lebih cepat ) dan elektron yang dilepaskan akan mengalir ke logam yang lebih katodik , korosi terjadi pada daerah perbatasan
anodik
Penyambungan Baja ( Fe )dengan ( Cu ) .
PENGENDALIAN TERJADINYA KOROSI GALVANIK
www.themegallery.com
Pengendalian
www.themegallery.com
1. Bila terpaksa menggabungkan lebih dari satu logam gunakan logam – logam yang potensial korosinya saling berdekatan .
2.Dihindari terjadinya luas permukaan katodik yang lebih besar dari luas permukaan anodik pada logam .
3. Dihindari kontak listrik antara dua logam . Mis dengan memberikan insulasi .
4.Dihindari sambungan ulir untuk dua logam yang selisih potensial korosinya sangat besar dalam deret galvanik .
5. Dalam perencanaan , logam yang bersifat lebih anodik diusakan lebih tebal dan mudah diganti
6. Coating , permukaan logam terutama luas permukaan katodik lebih besar .
7. Penggunaan anoda korban yaitu logam yang potensial korosinya jauh lebih rendah dari kedua logam yang digunakan .
Korosi Selektif ( Selective Corrosion )
Korosi Selective adalah terlarutnya suatu unsur yang bersifat lebih anodik dari suatu paduan, akibatnya paduan menjadi berpori – pori dan kekuatannya jauh berkurang
PADUAN UNSUR TERLARUT NAMA
Cu - Zn Zn Dezinfication
Cu - Al Al Dealuminization
Cu - Mn Mn Demanganezation
Cu - Ni Ni Denicklelification
Cu - Si Si Desiliconification
Proses terjadinya korosi selektif pada beberapa paduan tembaga
www.themegallery.com
Korosi Tegang ( Strees Corrosion Cracking )
Korosi tegang adalah korosi yang terjadi akibat adanya aksi gabungan antara lingkungan korosif dan tegangan statis , komponen yang mempengaruhi SCC adalah Temperatur, Komposisi larutan , Komposisi logam , Tegangan, dan struktur logam , SCC dapat terbentuk antar butir ( intergranular ) dan antar lintas butir ( transgranular ) .
lanjutan
www.themegallery.com
Jenis – jenis SCC: 1. Hydrogen induced cracking. Adalah suatu korosi berbentuk retakan
karena masuknya atom hidrogen kedalam logam , pada korosi di lingkungan asam , reaksi katodik akan menghasilkan atom hidrogen yang kemudian membentuk gas hydrogen yang kemungkinan masuk kedalam kisi – kisi logam yang kemudian membentuk gas hydrogen dalam logam menyebabkan serangan yang disebut hydrogen blistering
Bentuk,lainnya adakah Hydrogen embritlement ( perapuhan hydrogen ) disini atom hydrogen tidak membentuk gas hydrogen , melainkan tetap sebagai atom yang menempatkan diri pada daerah – daerah dislokasi dan menyababkan logam menjadi rapuh .
2. Korosi Lelah didefinisan sebagai berkurangnya daya dipengaruhi oleh
temperatur , pH , kandungan oksigen dan tahan terhadap kelelahan akibat adanya aksi gabungan antara komposisi larutan , lingkungan korosif, dan tegangan siklis .
lanjutan
CONTOH KOROSI SCC
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Korosi Erosi ( Erosion Corrosion )
Erosi korosi adalah gejala percepatan korosi atau peningkatan laju kerusakan logam karena adanya aliran fluida yang bersifat korosif pada permukaan logam , biasanya aliran ini sangat cepat seperti fluida dalam pipa , sehingga dapat menimbulkan keausan mekanik atau abrasi , logam yang tererosi secara mekanis maupun sebagai ion karena adanya reaksi kimia , beberapa faktor yang mempengaruhi korosi erosi antara lain : lapisan permukaan , kecepatan aliran fluida, turbulensi , tumbukan dan sifat – sifat logam .
CONTOH KOROSI EROSI
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Water Flow rate
Pengendalian
www.themegallery.com
1.Mengurangi kecepatan aliran fluida untuk mengurangi turbulensi dan tumbukan yang berlebihan .
2.Penambahan inhibitor atau pasivator . 3.Pada bagaian logam yang permukaannya akan
mengalami korosi erosi dibuat lebih tebal . 4.Gunakan paduan yang lebih tahan korosi dan
tahan abrasi ( yang dapat memberikan selaput pasif protektif lebih stabil.
5.Mengurangi korosivitas larutan .
Prosedur Pengendalian KOROSI
• Evaluasi result • Pengolahan data & Pelaporan
Periksa kuantitas dan Kualitas pekerjaan
Verifikasi material , Spec , COA & COO .
Identifikasi Material & lingkungan
Evaluasi & pengendalian
Inspeksi lapangan
Pemilihan Bahan Material
Perencanaan
Kunci Keberhasilan
Design dalam Perencanaan
Proteksi Korosi
Strategi Pengendalian
korosi
Pemilihan bahan Sesuai dengan Lingkungan
www.themegallery.com
DAFTAR PUSTAKA
1.Konsep – konsep dasar korosi Aqueous “ Makalah kursus Institut Teknologi Bandung “ Sunara P .1995 .
2.West,J.M ,” Basic Corrosion and Oxidation “ Ellis Horwood Limited . 1986.
3.Chawia,S.I & Gupta, S.I “ Material Selection for Corrosion Control “ ASM International . 1993 .
4.Fontana . M.G ,” Corrosion Engineering “ , Mc.Graw Hill Book Coy. New York . 1982.
5. Makalah Kursus korosi dasar . INDOCOR - ITB 1999. 6.Pelatihan Pengendalian korosi pada Boiler .INDOCOR –
ITB 2002
Nandang Safrudin Div Mutu dan Lingkungan
PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya
Telp: 62-254-570230 | Fax : 62-254-570235 nandang.safrudin @ indonesiapower .co.id
087771487683