View
621
Download
13
Category
Preview:
Citation preview
berandaberanda
Minggu, 17 November 2013Minggu, 17 November 2013
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG
SISWA MELALUI KEBIASAAN MENULIS BUKU
HARIAN
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA
MELALUI KEBIASAAN MENULIS BUKU HARIAN
MAKALAH
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Akhir Matakuliah Bahasa Indonesia yang diampu
Oleh :
Dra. Gusti Yarmi, M.Pd
Ditulis Oleh:
Euis Latifah (1815121359)
A – Reguler 2012
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
2013
KATA PENGANTAR
Blog ArchiveBlog Archive
► 2014 (2)► April (2)
▼ 2013 (20)▼ November (6)
EKOSISTEMMOTIVASIPERBEDAAN DISKUSI DANDEBATSISTEM PENCERNAANMANUSIAUPAYA MENINGKATKANKEMAMPUAN MENGARANGSISWA MELAL...TINGKATAN MENYIMAKAPRESIATIF
► September (1)► Agustus (10)► Juli (3)
► 2009 (1)► Januari (1)
LabelsLabels
BAHASA INDONESIABERBICARABIOLOGICERITA ANAKCINTADEFINISIEVALUASI PEMBELAJARANJENIS SASTRAKEKHILAFANKLASIFIKASIKONSEPKONVERSILOGIKAMACAM-MACAM HUBUNGAN LOGIKAMENYIMAKMOTIVASIPERSPEKTIF GLOBALPROPOSISIPUISISESAT BERPIKIRSISTEM PENCERNAAN MANUSIATEORI BELAJAR PEMBELAJARAN
BerandaBeranda
PagesPages
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
1 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga karya tulis yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENGARANG SISWA MELALUI KEBIASAAN MENULIS BUKU
HARIAN ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Karya tulis ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas akhir matakuliah Bahasa
Indonesia. Dalam karya tulis ini membahas mengenai pentingnya menulis buku
harian dalam upaya meningkatkan kemampuan mengarang siswa. Dalam penulisan
karya tulis ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa
moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Dra. Gusti Yarmi, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan
selaku pembimbing
1.
Orang tua penulis, atas segala motivasi, bantuan dan doa kepada penulis2.
Rekan-rekan mahasiswa kelas A regular 2012, atas segala bantuannya3.
Tiada gading yang tak retak, demikian pepatah mengatakan. Demikian pula
dengan karya tulis ini, tentu masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis
mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya karya tulis yang
akan datang.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan dapat dipergunakan untuk
mengembangkan sistem pembelajaran, khususnya untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
Jakarta, Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
i
DAFTAR
ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.................................................................................1
B.
Tujuan................................................................................................
2
C. Rumusan Masalah..........................................................................
2
D.
Permasalahan.................................................................................. 3
E. Manfaat Penulisan..........................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Menulis...............................................................................
4
1. Pengertian Menulis...................................................................
4
2. Tujuan Menulis...........................................................................
AboutAbout
BlogrollBlogroll
Mengenai SayaMengenai Saya
EUIS LATIFAH
6
L IHAT PROFIL LENGKAPKU
Blogger templatesBlogger templates
Popular PostsPopular Posts
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP
KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA
BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Globalisasi 1.
Pengertian Globalisasi Globalisasi berasal dari kata
global atau globe yan...
PERBEDAAN DISKUSI DAN DEBAT
Perbedaan Diskusi dan Debat Pengertian Diskusi
Diskusi adalah metode untuk memecahkan
permasalahan dengan proses berpikir seca...
PRINSIP DAN ALAT-ALAT PENILAIAN SERTA
CIRI-CIRI ALAT PENILAIAN
A. Prinsip-prinsip Penilaian dalam Evaluasi
Pembelajaran Evaluasi pembelajaran adalah suatu
kegiatan terencana untuk mengetahui kea...
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENGARANG SISWA MELALUI KEBIASAAN
MENULIS BUKU HARIAN
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENGARANG SISWA MELALUI KEBIASAAN
MENULIS BUKU HARIAN MAKALAH Ditulis Untuk
Memenuhi Tugas Akhir Ma...
PENGERTIAN KLASIFIKASI MENURUT ILMU
LOGIKA
KLASIFIKASI Adalah penggolongan barang yang
sama dan memisahkan yang berbeda menurut
spesianya. Klasifikasi terdiri atas: PEMBAG...
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM
PENDIDIKAN
Media Sederhana Pengertian Media Media
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
2 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
6
3. Manfaat
Menulis.........................................................................10
B. Hakikat Pengalaman Pribadi.........................................................13
1. Pengertian Buku Harian...........................................................
13
2. Manfaat Buku Harian................................................................
15
3. Kategori Buku
Harian................................................................17
4. Unsur-Unsur Buku Harian.......................................................
18
C. Pentingnya Menulis Pengalaman Pribadi Melalui
Kebiasaan Menulis Buku Harian................................................ 19
1. Hambatan Menulis Buku Harian............................................. 19
2. Sistem Pembelajaran dengan Buku Harian.......................... 21
3. Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa
Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian............................... 27
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.......................................................................................... 30
B. Saran................................................................................................
32
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................33
LAMPIRAN.......................................................................................................
... 35
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang MasalahA.
Menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
sehari-hari siswa. Keterampilan menulis bukanlah suatu keterampilan yang
dapat diajarkan melalui uraian semata, namun harus dilakukan kegiatan
menulis secara terus-menerus. Kegiatan menulis dapat melatih siswa bernalar
melalui bahasa yang digunakan. Untuk meningkatkan minat siswa dalam
menulis diperlukan adanya suatu metode pembelajaran yang mudah dan
menarik. Salah satunya adalah metode pembelajaran melalui kebiasaan
menulis buku harian.
Menulis pengalaman pribadi pada buku harian merupakan kebiasaan
yang dilakukan oleh sebagian siswa. Buku harian merupakan catatan pribadi
tentang apa yang dialami dan apa yang dirasakan penulis. Sehingga, selain
untuk menulis kejadian yang telah dialami, buku harian juga digunakan
sebagai tempat curhat penulis. Disini siswa dapat lebih leluasa menulis
apapun yang ada dipikirannya, sehingga siswa tidak merasa terbebani ketika
menulis.
Melalui kebiasaan menulis pengalaman pribadi pada buku harian,
siswa terlatih untuk mengungkapkan ide dan perasaannya secara jelas dalam
bentuk tulisan. Siswa juga terbiasa menulis secara rapih, bersih, urut dan
sesuai tema atau kejadian. Hal ini dilakukan agar mempermudah siswa ketika
ingin membaca kembali tulisannya. Siswa juga terlibat secara langsung dalam
penuangan pemikiran ke dalam tulisan. Sehingga, bila dilakukan secara
merupakan bentuk jamak dari bahasa Inggris, yaitu
Medium yang artinya Perantara atau P...
APA ITU DEFINISI (PENGERTIAN) MENURUT
ILMU LOGIKA?
DEFINISI Pengertian Devinisi Perwakilan universal
dari suatu konsep. Batasan suatu konsep secara
tepat, sehingga bisa dibedakan deng...
TINGKATAN MENYIMAK APRESIATIF
Tingkatan Menyimak Apresiatif Menyimak dapat
dibedakan menjadi empat tingkatan, yaitu tingkatan
menyimak marginal, attentif, kritis dan ...
RINGKASAN SINGKAT MENGENAI KONSEP
DALAM ILMU LOGIKA
KONSEP Konsep adalah gambaran mengenai suatu
hal. Konsep terkait pada: Gambaran atau visualisasi
Gambaran yang selalu tentang sesua...
APA ITU PROPOSISI DALAM ILMU LOGIKA?
PROPOSISI Preposisi merupakan pernyataan
yang dapat diketahui pernyataannya. Empat pola
proposisi, yaitu : Pola A (Universal) ...
Blogger newsBlogger news
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
3 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
terus-menerus kemampuan menulis siswa akan meningkat. Melalui kebiasaan
menulis pengalaman pribadi pada buku harian, siswa terlatih untuk
menuangkan ide dan pemikirannya dalam bentuk tulisan, berupa karangan.
Dalam hal ini, lebih difokuskan pada bentuk karangan naratif. Kebiasaan
menulis pengalaman pribadi pada buku harian merupakan hal yang sangat
penting. Namun, kenyataannya belum semua guru menyadari akan
pentingnya kebiasaan menulis buku harian terhadap peningkatan
kemampuan menulis siswa. Selain itu, belum semua siswa memiliki minat
untuk menulis buku harian, sekalipun ada masih belum dilakukan secara
teratur. Karena sebagian siswa beranggapan bahwa menulis merupakan
kegiatan yang membosankan dan menakutkan. Diharapkan dengan metode
pembelajaran melalui kebiasaan menulis buku harian, dapat memotivasi dan
meningkatkan kemampuan menulis siswa. Sehingga siswa tidak lagi merasa
bahwa menulis merupakan kegiatan yang membosankan atau menakutkan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
permasalahan sebagai berikut:
1. Belum semua guru menyadari akan pentingnya kebiasaan menulis buku
harian terhadap peningkatan kemampuan menulis siswa
2. Belum semua siswa dapat membiasakan diri secara teratur untuk menulis
buku harian
3. Belum semua siswa memiliki minat untuk menulis buku harian
Pembatasan MasalahC.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang muncul
sangatlah kompleks sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini
bertujuan agar pembahasan tidak terlalu luas sehingga tidak ke luar dari topik
yang dibicarakan. Masalah dalam makalah ini difokuskan pada upaya
peningkatan kemampuan mengarang siswa, khususnya dalam bentuk
karangan naratif melalui kebiasaan menulis buku harian.
PermasalahanD.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang akan
ditanyakan adalah “Bagaimanakah upaya meningkatkan kemampuan
mengarang siswa melalui kebiasaan menulis buku harian?”
Manfaat PenulisanE.
Manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah:
1. Manfaat Toretis
Diharapkan makalah ini bermanfaat untuk mengembangkan sistem
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, serta
menambah wacana mengenai keterampilan menulis, khususnya dalam upaya
meningkatkan kemampuan mengarang siswa melalui kebiasaan menulis buku harian.
2. Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi guru, siswa, dan
penulis.
a. Manfaat bagi siswa adalah siswa dapat meningkatkan keterampilan mengarang,
khususnya karangan naratif, melalui kebiasaan menulis pengalaman pribadi.
Mampu mengembangkan idenya secara logis, serta menulis dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
b. Manfaat bagi guru adalah memberikan alternatif sistem pembelajaran yang dapat
digunakan dalam pembelajaran menulis, dalam upaya meningkatkan kemampuan
mengarang siswa melalui kebiasaan menulis buku harian.
c. Manfaat bagi penulis adalah dapat memperkaya wawasan mengenai sistem
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
4 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
pembelajaran melalui kebiasaan menulis buku harian dalam upaya meningkatkan
kemampuan mengarang siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
Hakikat MenulisA.
1. Pengertian Menulis
Sekarang ini, penulis mengenal dua cara berkomunikasi, yaitu
komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung.
Berbicara, mendengarkan atau menyimak dan berdiskusi merupakan
contoh komunikasi secara langsung. Sedangkan menulis dan mengarang
merupakan contoh komunikasi secara tidak langsung.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka
dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis harus terampil
memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan
menulis ini tidak akan datang secara otomatis melainkan harus melalui
latihan dan praktik yang banyak dan teratur.[1]
Suriamiharja, dkk. (1996: 1-2) mengungkapkan, menulis adalah
kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Menulis juga
dapat diartikan berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan kehendak kepada orang lain secara tertulis.
Menurut Jakob Sumarjo dalam Catatan Kecil Menulis Cerpen
(1997), merupakan suatu proses melahirkan suatu proses melahirkan
tulisan yang berisi gagasan. Banyak yang melakukannya secara spontan,
tetapi ada juga yang berkali-kali mengadakan koreksi dan penulisan
kembali. Potensi dan tabiat orang memang tidak sama dan itu wajar.
Menulis adalah proses pembelajaran aktif yang dijadikan kunci untuk
meningkatkan komunikasi (baik tertulis maupun lisan) dan berpikir, menulis adalah
proses sosial dalam bentuk formal maupun informal, dan menulis adalah kegiatan
utama (walaupun tidak eksklusif) dalam kegiatan social.[2]
Menulis juga merupakan sarana untuk mengungkapkan ekspresi
berupa ide, pemikiran, saran, perasaan, konsep dalam bentuk tulisan.
Melalui tulisan, penulis dapat mengetahui kemampuannya, karena untuk
menulis, penulis harus memiliki pengatahuan dan pengalaman yang
sesuai dengan apa yang ingin ditulisnya. Selain itu, menulis menunjukan
kemampuan penulis dalam merangkai kosa kata yang dimilikinya untuk
menjadi suatu kalimat yang padu.
Dengan demikian, menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan
ide atau pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan. Sebenarnya, setiap
orang memiliki kemampuan untuk menulis.
Namun, mereka sering berpendapat bahwa menulis merupakan hal
yang membosankan dan sulit. Tetapi, dengan latihan secara rutin dan
berkesinambungan disertai dengan praktik yang teratur, keterampilan
menulis dapat dicapai dengan baik.
2. Tujuan Menulis
Hakikat menulis adalah sebagai alat komunikasi kepada orang lain
dalam bentuk tulisan. Karena menulis sebagai alat komunikasi tentunya
tujuan utama dari menulis tersebut adalah menyampaikan informasi dari
penulis kepada pembaca secara jelas, sehingga apa yang dimaksud oleh
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
5 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
penulis dapat dipahami oleh pembaca dengan baik.
Hugo Hartig dalam Tarigan (2008: 25-26) menyebutkan bahwa
tujuan menulis, yaitu (1) tujuan penugasan, (2) tujuan altuistik, (3) tujuan
persuasif, (4) tujuan penerangan, (5) tujuan pernyataan, (6) tujuan kreatif,
dan (7) tujuan pemecahan masalah.
Selain itu, menulis bertujuan melatih penulis untuk dapat
menuangkan ide, pemikiran, konsep, dan perasaan secara baik dan padu
dalam bentuk tulisan. Selain untuk mengungkapkan ekspresi diri, menulis
juga bertujuan agar penulis mendapatkan masukan dari pembaca.
Tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta,
perasaan, sikap, dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada
pembaca.[3]
Secara umum tujuan menulis sebagai berikut:
a. Memberikan arahan, yakni memberikan petunjuk kepada orang lain
dalam mengerjakan sesuatu, misalnya petunjuk cara menggunakan
mesin, merangkai bunga, dan sebagainya.
b. Menjelaskan sesuatu, yakni memberikan uraian atau penjelasan
tentang suatu hal yang harus diketahui orang lain, misalnya
menjelaskan mengenai manfaat lari bagi kesehatan jantung.
c. Menceritakan kejadian, yakni memberikan informasi tentang sesuatu
yang berlangsung di suatu tempat pada suatu waktu, misalnya
menceritakan tentang perjuangan Sultan Hasanuddin.
d. Meringkaskan, yakni membuat rangkuman suatu tulisan sehingga
menjadi lebih singkat, misalnya dari 150 halaman menjadi 10 halaman,
maupun ide pokoknya tidak hilang.
e. Meyakinkan, yakni tulisan berusaha meyakinkan orang lain agar setuju
atau sependapat dengannya. Barangkali tujuan menulis yang paling
umum digunakan adalah tujuan meyakinkan ini.[4]
Menulis adalah alat yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan
sendirinya memainkan peranan yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Dilihat dari sudut pandang tersebut, Fachruddin (1994:3)
mengemukakan kegunaan menulis secara rinci sebagai berikut.
a. Menulis monolong menemukan kembali apa yang pernah diketahui.
Menulis mengenai suatu topik merangsang pemikiran pembaca
mengenai topik tersebut dan membantu penulis membangkitkan
pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam bawah sadar.
b. Menulis menghasilkan ide-ide baru. Tindakan menulis merangsang
pikiran untuk mencari pertalian, dan menarik persamaan (analogi) yang
tidak akan pernah terjadi seandainya tidak memulai menulis. Dengan
menulis ide-ide baru akan bermunculan sebagai kosa kata dalam
mengambangkan tulisan penulis.
c. Menulis membantu mengorganisasikan pikiran dan menempatkannya
dalam suatu bentuk yang berdiri sendiri, hanya karena menulis. Pikiran
penulis akan semakin terarah atau memiliki pemetaan pikiran yang
jelas. Sehingga, dalam menulis, penulis dapat menulis dengan runtun.
d. Menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan dievaluasi,
dapat dibuat jarak dengan ide sendiri dan dilihatnya lebih objektif pada
waktu ditulis. Menulis menjadikan seseorang lebih kritis dan siap
terhadap kritikan, menulis melatih mental seseorang untuk mampu
menghadapi berbagai sudut pandang yang bermunculan.
e. Menulis membatu diserap dan dikuasai informasi baru, akan dipahami
banyak lebih baik dengan disampaikan lebih lama jika ditulis hal itu.
Dengan menulis suatu informasi yang diperoleh, pengetahuan tersebut
akan lebih diingat dan mampu bertahan lama diingatan penulis. Hal ini
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
6 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
disebabkan, terjadi penguatan informasi dalam otak penulis, apabila
penulis menuliskan informasi yang penulis peroleh.
f. Menulis membantu menyelesaikan masalah dengan memperjelas
unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual
sehingga dapat diuji. Permasalahan yang rumit dapat dilihat titik
terangnya bila penulis menuliskannya. Hal ini terlihat dari bila penulis
menuliskan suatu masalah, maka penulis dapat melihat kronologi
waktunya, sebab akibat masalah tersebut, dari situ perlahan-lahan
suatu masalah dapat terkuak secara lebih baik.
g. Menulis tentang suatu topik menjadikan seorang pelajar aktif. Dengan
memberikan suatu topik pada pelajar, ia akan mencari tau tentang topik
tersebut secara lebih mendalam. Untuk menyimpulkan informasi dalam
topik tersebut, tentunya seorang pelajar harus menuliskan semua
informasi yang diperolehnya tentang topik tersebut.
Penulis memiliki tujuan tertentu dalam penulisannya, yaitu:
memberi informasi, mencerahkan jiwa, mengabadikan sejarah, ekspresi
diri, mengedepankan idealisme, mengemukakan opini dan teori, dan
menghibur (Charlie: 2008, 111).
Dari tujuan menulis yang diungkap oleh Charlie, dapat diuraikan
sebagai berikut. (1) Memberi informasi, maksudnya adalah sebagian besar
tulisan dihasilkan dengan tujuan memberi informasi, seperti
memperkenalkan produk atau mempromosikan sesuatu termasuk berita
maupun tempat pariwisata. (2) Mencerahkan jiwa, yakni bacaan sudah
menjadi salah satu kebutuhan manusia, sehingga karya tulis layak
dipandang sebagai salah satu pencerahan pikiran dan jiwa. (3)
Mengabadikan sejarah yaitu dengan menuliskan sejarah agar abadi
sampai ke generasi berikutnya. (4) Penulis menggunakan tulisannya
sebagai sarana mengekspresikan diri, baik bagi perorangan atau
kelompok. (5) Untuk mengedepankan idealisme yang umumnya dituliskan
karena tulisan memiliki daya sebar yang sangat cepat. (6) Tulisan juga
berfungsi mengemukakan opini dan teori yang biasanya selalu diabadikan
dalam bentuk tulisan. (7) Tulisan bertujuan untuk menghibur pembaca,
meski bertema humor atau bukan tulisan umumnya bertujuan untuk
menghibur pembaca.
3. Manfaat Menulis
Sebagai alat komunikasi, selain mempunyai tujuan, menulis juga
mempunyai manfaat. Selain sebagai alat komunikasi secara tidak
langsung, menulis memiliki banyak manfaat lain, yaitu :
a. Jika penulis ingin menulis pasti menimbulkan rasa ingin tahu dan
melatih kepekaan dalam melihat realitas di sekitar. Kepekaan dalam
melihat realita dilingkungan sekitar itulah yang kadang tidak dimiliki
oleh orang yang bukan penulis.
b. Menulis mendorong penulis untuk mencari referensi dari buku, majalah,
koran, jurnal, dan sejenisnya. Membuat penulis bertambah wawasan
dan pengetahuan penulis tentang apa yang akan penulis tulis.
c. Dengan menulis, penulis terlatih untuk menyusun pemikiran dan
argumen penulis secara runtun, sistematis, dan logis.
d. Dengan menulis, secara psikologis akan mengurangi tingkat
ketegangan dan stress penulis. Ketika menulis, penulis dapat
mengungkapkan segala unek-unek, perasaan senang atau pun sedih.
Dalam tulisan seorang penulis membuat dunia tersendiri yang bebas
dari intervensi orang lain.
e. Bila tulisan penulis berhasil diterbitkan oleh suatu penerbit penulis akan
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
7 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
mendapatkan kepuasan batin karena tulisan penulis dianggap
bermanfaat bagi orang lain, selain itu penulis juga akan memperoleh
honorarium (penghargaan) yang membantu penulis secara ekonomi.
f. Bila tulisan penulis dibaca oleh banyak orang, penulis akan semakin
dikenal oleh publik pembaca. Keterkenalan atau kepopularan kadang
membuat seseorang merasa puas dan dihargai oleh orang lain
Selain manfaat diatas, manfaat menulis menurut Enre (1988:6) adalah:
a. Menolong penulis merumuskan kembali apa yang telah penulis ketahui
b. Menghasilkan ide-ide baru
c. Membantu mengorganisasikan pikiran penulis dan menempatkannya
dalam bentuk yang yang berdiri sendiri
d. Menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat atau dievaluasi
e. Membantu penulis memecahkan masalah dengan jalan memperjelas
unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual,
sehingga dapat diuji.
Menurut Dr. Pennebker dikutip oleh Hennowo (2003:54), beberapa
manfaat aktifitas menulis kalau dilakukan oleh seseorang, antara lain:
a. Menulis menjernihkan pikiran. Menulis membuat seseorang dilatih untuk
memetakan persoalan yang rumit dan menyederhanakannya. Dengan
menulis, orang dapat menyelesaikan masalah dengan pikiran yang
tenang dan jernih.
b. Menulis mengatasi trauma. Menulis membuat seseorang melupakan dan
menyederhanakan trauma di masa lalu.
c. Menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru.
Menulis melatih mengingat dan mengabadikan menginformasikan atau
peristiwa yang telah terjadi.
d. Menulis membantu memecahkan masalah. Dengan menulis, seseorang
dapat melihat masalah dengan kepala dingin, mampu memetakan
masalah dan meyederhanakan masalah kemudian mencari solusinya.
e. Menulis-bebas membantu penulis ketika terpaksa harus menulis.
Maksudnya, dengan menulis-bebas yang biasa dilakukan, seseorang
akan terlatih dalam kondisi apapun terutama saat terpepet. Dia terbiasa
menuangkan gagasan dan pendapat sehingga dalam waktu terdesak
ia mampu menuli dengan sistematis dan runtut.
Menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam tentang trauma
yang mereka alami menghasilkan suasana hati yang lebih baik,
pandangan positif, dan kesehatan fisik yang lebih baik.[5]
Sementara menurut Fatimah Mernisi, tokoh feminis Mesir, manfaat
menulis antara lain dapat mengencangkan kulit di wajah dan membuat
penulis awet muda dan bagi perempuan akan menambah kecantikan.
Pesannya, usahakan menulis setiap hari. Niscaya, kulit anda akan menjadi
segar kembali akibat kandungan manfaat yang luar biasa.
Menulis juga dapat mengurangi permasalahan yang menumpuk,
memetakan masalah, dan mengurangi ketegangan atau stress. Sebagian
penulis mengatakan, menulis akan memperpanjang umur manusia.
Misalnya, dengan tulisannya penulis namanya akan selalu dikenang oleh
pembacanya walaupun penulis telah meninggal. Nah, disinilah maksud
dari memperpanjang usia.
Jadi, menulis memiliki banyak manfaat, baik secara intelektual,
maupun secara, psikologis, ekonomi, budaya bagi orang-orang yang mau
menulis.
Hakikat Pengalaman PribadiB.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
8 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
1. Pengertian Buku Harian
Buku harian dikenal juga dengan catatan harian atau jurnal harian.
Dalam bahasa Inggris disebut “diary”. Menurut Zulkarnaini (2008) buku
harian pada dasarnya adalah catatan penting tentang pengalaman,
pemikiran, dan perasaan yang ditulis setiap hari oleh seseorang.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku harian artinya
buku tulis yang berisi catatan kegiatan yang harus dilakukan dari kejadian
yang dialaminya setiap hari. Buku harian bisa merupakan buku catatan
pribadi yang berisi catatan kejadian atau pengalaman seseorang yang
dialami setiap hari.
Berdasarkan pengertian tersebut, buku harian merupakan tempat
untuk menuliskan perasaan, pemikiran, apa yang telah terjadi pada
penulis maupun pandangan penulis terhadap peritiwa yang dialami orang
lain.
Selain sebagai tempat untuk menuliskan apa yang telah terjadi,
buku harian juga berfungsi sebagai tempat curhat bagi penulis. Penulis
dapat mengungkapkan apapun pada buku hariannya.
Menulis buku harian tidak semua orang dapat melakukannya. Hal
ini disebabkan adanya keengganan dalam menulis. Keenggan seseorang
dalam menulis buku harian disebabkan tidak tahu apa yang harus ditulis,
dan kapan harus menulis, serta untuk apa mereka menulis. Selain itu, ada
rasa takut dalam mengungkapkan kejadian atau peristiwa yang telah
dialaminya, jika buku harian yang ditulisnya dibaca orang lain.
Keengganan dan rasa takut seperti di atas akan hilang dengan
sendirinya jika penulis buku harian mempunyai motivasi yang kuat untuk
mengungkapkan semua kejadian yang dialaminya.
Kejadian atau peristiwa yang tidak menyenangkan jika dikemas
dengan kata-kata yang baik akan menghasilkan karya yang baik pula.
Demikian juga dalam mengemas kejadian dalam buku harian.
Untuk itu, latihan secara terus-menerus dan ketekunan menulis buku
harian dalam mengungkapkan kejadian secara objektif merupakan
keterampilan yang menunjang kesempurnaan dalam menulis buku harian.
Menuangkan pengalaman, kejadian, atau pemikiran dalam buku
harian tidaklah sulit. Hal yang terpenting adalah berminat, tidak malas,
dan mau terus berlatih menulis setiap hari. Mulai dari sekarang, janganlah
membuang sia-sia pengalaman, kejadian, pemikiran, atau perasaan yang
dimiliki. Tulislah semua itu dalam buku harian karena suatu saat dapat
menjadi sumber inspirasi.
Buku harian sebaiknya ditulis setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar
peristiwa atau kejadian yang telah dialami dapat ditulis secara runtut.
Selain itu, penulis tidak perlu mengingat-ingat kejadian yang telah dialami
karena peristiwa atau kejadian tersebut baru saja dialami penulis. Dengan
demikian semua kejadian dan peristiwa yang berkenaan selama satu hari
dapat dituliskan secara lengkap.
Jadi, jika menganggap menulis buku harian adalah sesuatu yang
bodoh dan membuang-buang waktu, maka itu adalah anggapan yang
salah. Menulis buku harian merupakan cara yang efektif untuk
meningkatkan kemampuan menulis. Betapa banyak orang yang menulis
buku harian bisa menjadi terkenal. Seprti: Buku Harian Seorang
Demonstran yang ditulis oleh Soe Hok Gie, belum lama ini difilmkan, dan
filmnya cukup menarik perhatian kaum muda. Begitu juga, dengan Buku
Harian Anne Frank yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia.
2. Manfaat Buku Harian
Ternyata menulis buku harian memiliki banyak manfaat. Konon,
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
9 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
menulis buku harian seperti curhat dengan sebuah cermin dan solusi
masalahnya ada pada diri penulis sendiri setelah penulis mencoba
membaca berulang kali buku harian tersebut. Selain itu, buku harian
bermanfaat untuk:
a. Tempat menyimpan memori dan mempertajam daya ingat. Kejadian,
peristiwa dan pengalaman-pengalaman yang pernah dilalui dapat
dituliskan dalam buku harian, yang suatu saat dapat dibaca kembali
dan penulis akan menyadari betapa banyak peristiwa yang telah
dialami, serta penulis juga dapat mengambil hikmah dari peristiswa-
peristiwa tersebut dan dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam
bertindak.
b. Buku harian dapat mengurangi stress dan mengurangi sedikit beban
pikiran serta dapat membantu melewati masa-masa sulit. Buku harian
dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan seperti kesedihan,
kesenangan dan kesepian.
c. Dapat digunakan sebagai tempat menyimpan rahasia. Tidak semua hal
dapat penulis bagi dengan orang lain. Tentunya ada hal-hal yang
harus dijaga dan tidak untuk dibeberkan kepada orang lain. Dengan
menulis di buku harian, tentunya rahasia akan terjaga. Buku harian
tidak boleh dibaca orang lain, kecuali jika penulis sudah
mempertimbangkan resikonya.
d. Melukiskan rasa marah dan melatih kecerdaan emosi. Mengekspresikan
rasa marah dan kekecewaan dalam bentuk tulisan dapat mencegah
penulis untuk mengubur emosi dalam-dalam, yang dapat
mengakibatkan emosi itu sulit diraih kembali.
Pengekspresian rasa marah dalam bentuk tulisan dapat ditunjukan
dengan tulisan menggunakan huruf kapital, menggunakan tanda seru
atau kata-kata sifat.
Selain itu, dengan meluapkan rasa marah dengan tulisan merupakan
cara berteriak tanpa harus membuang-buang tenaga.
e. Buku harian merupakan ruang untuk mengenali diri sendiri. Buku harian
berisi berbagai catatan tentang apa yang dirasakan dan dipikirkan,
dengan melihat apa saja yang pernah dirasakan dan dipikirkan, maka
penulis dapat menilai diri sendiri.
f. Buku harian merupakan tempat yang aman untuk menyimpan khayalan
tentang kekayaan, kemasyuran dan cinta, tanpa harus takut akan
penolakan.
g. Buku harian juga dapat digunakan sebagai jurnal. Disini penulis dapat
mengisi buku harian bukan hanya mengenai apa yang dirasakan, tetapi
juga dapat berisikan berbagai karya-karya atau ilmu pengetahuan yang
diperoleh. Misalnya, di buku harian penulis menulis puisi dan
syair-syair lagu ciptaan penulis, menuli cerpen, riwayat hidup maupun
gagasan-gagasan.
h. Selain melatih kemampuan menulis dan kemampuan berbahasa
penulis, menulis buku harian juga dapat melatih kejujuran dan
keterbukaan. Karena, disini penulis terlatih untuk menulis segala
unek-unek dan apa yang telah terjadi yang mungkin tidak berani
diceritakan kepada orang lain.
i. Selain itu, buku harian juga dapat digunakan sebagai rangkuman
proses kreatif, seperti, proses kegagalan, rasa bosan hingga
tercapainya keberhasilan dalam suatu prestasi. Semua ini akan
dicatatat dalam buku harian, dan bila kamu membacanya kembali,
kamu akan menyadari besarnya perjuangan yang telah kamu lakukan
untuk mencapai suatu prestasi.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
10 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
j. Pandai mengatur gagasan. Karena segala pemikiran sudah tertuang
dalam buku harian, maka penulis akan terlatih untuk mengatur
gagasan.
Itulah beberapa keuntungan dari menulis buku harian. Sekarang ini,
banyak penulis sukses yang mengangkat tulisannya dari buku harian.
Seperti, Stephen King, penulis cerita misteri The Triller mengangkat kisah
hidupnya dalam Stephen King on Writing, buku ini menceritakan
masa-masa sulit saat awal menjadi penulis.
Muamar Emka dengan bukunya yang berjudul Red Diary, buku ini
diangkat dari kisah hidupnya, buku ini juga sukses dipasaran. Andrea
Hirata dengan bukunya Laskar Pelangi, Ahmad Fuadi dengan bukunya
Negeri 5 Menara, merupakan contoh sukses dari penulis di buku harian.
3. Kategori Buku Harian
Buku harian memiliki dua kategori, yaitu:
a. Pertama, buku harian yang bersifat personal atau individu atau pribadi. Buku harian
ini menjadi milik individu. Buku harian jenis ini dibuat, dibaca, dan dimanfaatkan
oleh individu. Isinya berkaitan dengan masalah-masalah pribadi. Oleh karena itu,
orang lain tidak boleh membacanya.
b. Kedua, buku harian yang bersifat umum. Buku harian ini biasanya menjadi milik
suatu lembaga. Buku harian jenis ini dibuat, dibaca, dan dimanfaatkan oleh atau
atas nama lembaga. Kedua jenis buku harian ini dapat ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Unsur-Unsur Buku Harian
Isi buku harian harus memuat berbagai unsur agar menjadi susunan yang baik.
Unsur-unsur itu adalah waktu, tempat, peristiwa, dan suasana. Yang meliputi :
a. Tanggal penulisan
b. Peristiwa yang dialami
c. Waktu peristiwa itu terjadi
d. Tempat peristiwa itu terjadi
e. Orang yang terlibat dalam peristiwa itu
f. Perasaan/kesan atau harapan terhadap peristiwa itu.
Dalam buku harian yang sempurna, unsur-unsur diatas harus ada. Jadi,
sebuah peristiwa yang diceritakan pada lembar buku harian dapat diketahui secara
jelas informasinya. Karena buku harian bagaikan rekaman sejarah kehidupan si
penulis. Oleh karena itu, di masa depan penulis dapat mengenang momentum yang
pernah penulis alami di masa lalu.
Selain terdapat unsur-unsur, buku harian juga memiliki ciri-ciri. Adapun ciri-ciri
buku harian, yaitu:
a. Buku harian adalah buku yang mencatat peristiwa-peristiwa yang penulis alami.
b. Waktu, tempat kejadian peristiwa ditulis secara runtut.
c. Selain peristiwa yang penulis alami, buku harian juga mengungkapkan tentang
curahan pikiran dan perasaan penulis.
d. Biasanya buku harian ditulis dengan menggunakan kata ganti aku.
e. Bahasa dalam buku harian menggunakan ragam tidak resmi/informal.
f. Buku harian juga dapat diungkapkan dalam bentuk: narasi, puisi, gambar, dan
simbol.
Pentingnya Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Kebiasaan Menulis Buku
Harian
C.
1. Hambatan Menulis Buku Harian
Seperti kebiasaan positif lainnya yang begitu sulit untuk dimulai dan
dipertahankan, menulis buku harian juga mempunyai beberapa hambatan.
Berikut ini beberapa hambatan untuk memulai menulis buku harian:
a. Merasa tidak sempat atau tidak punya waktu untuk menulis buku harian.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
11 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
Perasaan tidak sempat atau tidak punya waktu untuk menulis,
biasanya disebabkan karena sedang capek atau penat. Rasa capek
dan penat, cenderung membuat orang untuk malas melakukan
sesuatu, terutama menulis. Karena sebagian orang beranggapan
bahwa menulis merupakan kegiatan yang membutuhkan pemikiran
yang segar dan kondisi fisik yang sehat. Walaupun sebenarnya,
menulis buku harian tidaklah harus dalam kondisi yang sehat, tetapi
dalam kondisi apapun dapat menulis buku harian, karena disinilah
penulis dapat menjelaskan kondisinya seperti apa dan apa yang
menyebabkan kondisi itu terjadi.
b. Bingung harus memulai dari mana dan apa saja yang harus ditulis
dalam buku harian. Bila telah berhasil menulis, biasanya hanya
terselesaikan pada paragraf awal atau bisa dibilang tersangkut pada
paragraf awal dan akhirnya tidak mau melanjutkan menulis lagi. Hal ini
biasanya disebabkan karena kurangnya kosa kata penulis dalam
menulis akibat kurang membaca dan sikap penulis yang kurang
percaya diri dengan tulisan yang dibuatnya. Sehingga, penulis tidak
ingin melanjutkan menulis lagi.
c. Merasa menulis buku harian itu tidak penting dan hanya
membuang-buang waktu. Sebagian orang sering beranggapan bahwa
menulis itu tidak penting, padahal menulis itu sangat berperan dalam
kehidupan penulis, seperti jika ingin lulus S1 harus membuat skipsi, di
SD para murid biasanya diberikan tugas untuk membuat karangan atau
cerita, begitupun hingga tahap selanjutnya. Menulis merupakan bagian
dari kehidupan sehari-hari yang tidak dapat dipisahkan. Karena tulisan
merupakan bukti tertulis dari suatu kegiatan. Jadi, menulis bukanlah
sesuatu yang tidak penting atau membosankan.
d. Takut jika buku buku harian dibaca oleh orang lain, sehingga apa yang
ditulis dalam buku harian dapat diketahui. Karena ketakutan tersebut,
biasanya seseorang jadi tidak ingin menulis atau membiarkan peristiwa
yang dialaminya hanya disimpannya dalam pikiran dan akhirnya bisa
dilupakan tanpa ada orang yang mengetahui. Hal ini sebenarnya
merugikan diri sendiri, karena bila seseorang ingin mengigat-ingat
peristiwa tersebut, ia akan kesulitan karena ia tidak mempunyai data
tertulis mengenai hal tersebut.
e. Rendahnya minat siswa dalam menulis buku harian juga disebabkan
oleh faktor metode dan teknik pembelajaran yang digunakan guru
masih kurang sesuai dan bersifat teori saja tanpa ada praktek yang
nyata. Akibatnya teori-teori tersebut hanya akan seperti pengetahuan
dasar saja bagi siswa, tanpa siswa sadar bahwa menulis buku harian
merupakan hal yang sangat penting.
2. Sistem Pembelajaran Dengan Buku Harian
a. Langkah-langkah menulis buku harian
Cara menulis buku harian yang pertama, yaitu mulailah dari
tujuan dalam menulis buku harian. Contohnya: penulis tidak harus
menulis semua urusan hidup yang tidak ingin ditulis dalam buku
harian, bila kepedulian penulis ada pada urusan pribadi saja, maka
silahkan saja buat buku harian khusus untuk perilaku dan peristiwa
yang berkaitan dengan kehidupan pribadi penulis. Memang tulisan
dalam buku harian merupakan tulisan yang ingin diungkapkan.
Namun, tulisan dalam buku harian haruslah disesuaikan dengan
kepentingan atau tujuan dalam menulis buku harian.
Buku harian adalah dunia pribadi penulis dan penulis bisa
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
12 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
menjadikan itu sebagai sebuah peninggalan yang berarti. Penulis baru
bisa mendapatkan perihal yang berarti dari buku hariannya
berdasarkan apa yang sejak awal ditulis disana. Maka sempatkanlah
waktu untuk menulis buku harian, bisa lima atau sepuluh menit
menjelang tidur, sesudah sholat subuh, atau waktu yang dianggap
cocok untuk menulis buku harian.
Lalu, pada akhir pekan, penulis dapat meninjau ulang apa yang
telah terjadi selama seminggu terakhir, pemikiran dan perasaan apa
yang muncul, serta hikmah apa yang dapat diambil dari pristiwa yang
telah terjadi. Jagan menyiksa diri dengan menulis terlalu rinci pada
buku harian, karena kebiasaan ini dapat membuat penulis bosan untuk
menulis buku harian dan akhirnya malas menulis buku harian.
Terkadang menulis isi hati untuk sebagian orang bisa jadi
aktivitas yang membuat sedikit malu dan tak nyaman. Namun, disinilah
penulis dilatih untuk bersikap jujur dan terbuka, sekalipun terhadap diri
sendiri.
Pada saat menulis buku harian, hendaknya menggunakan
kalimat yang ekspresif atau sesuai dengan keinginan, adakalanya
puitis, dan ragam bahasanya tidak resmi. Kalimat ekspresif adalah
kalimat yang menyatakan perasaan secara mendalam, biasanya
menggunakan idiom atau ungkapan tertentu yang menunjukkan
sesuatu yang khusus. Jika menulis buku harian dalam bentuk puisi,
penulis dapat menuliskannya dalam bentuk kata kiasan.
Catatan dalam buku harian bersifat sangat pribadi. Oleh karena
itu, bentuk dan cara penulisannya pun hendaknya dalam bentuk bebas
tanpa meninggalkan unsur-unsurnya, yaitu tempat dan waktu kejadian
serta kejadian yang berlangsung. Unsur-unsur tersebut bersifat
subjektif dan objektif.
Cara menulis dalam buku harian harus penuh perasaan,
sehingga rapi, baik, indah, sesuai tema, dan agar lebih nyaman harus
dengan bahasa sendiri. Apa tujuannya? agar penulis selalu ingat
terhadap kejadian yang ditulis dalam buku harian. Pasti penulis akan
bahagia jika melihat tulisannya di buku harian yang ditulis secara indah
dan rapi.
Langkah-langkah menulis buku harian yang baik adalah 1) Menulis
dengan sopan, agar ketika dibaca kelak, penulis masih dapat mengerti
tulisan dari buku hariannya, 2) Menulis secara jujur, 3) Menulis secara
mendalam. Keluarkan pikiran serta perasaan yang terdalam, 4) Menulis
kapan saja ketika mau, 5) Mengungkapkan perasaan dengan kata-kata
atau gambar, dan tanda baca. Misalkan tanda seru untuk mewakili
marah, tanda tanya untuk keraguan dan ketidakpastian, 6) Menulis
pokok-pokok sebuah pengalaman pribadi, 7) Mengembangkan
pokok-pokok pengalaman tersebut dengan memerhatikan waktu dan
tempat peristiwa, 8) Menggunakan bahasa yang ekspresif untuk
mencurahkan perasaan dan pemikiran penulis.
b. Karangan narasi
Karangan narasi adalah karangan yang isinya menceritakan suatu peristiwa.
Ciri-ciri karangan narasi, yaitu:
1. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
2. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal
sampai akhir
3. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
4. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
13 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
Karangan narasi merupakan bentuk karangan yang umum ditulis dalam buku
harian, karena tulisan pada buku harian biasanya berupa cerita tentang
pengalaman pribadi atau pengalaman-pengalaman yang berkesan. Mengarang
dalam bentuk narasi juga memberikan kemudahan bagi siswa untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara lebih jelas, karena itulah
pendekatan menulis buku harian dalam bentuk karangan narasi menjadi pilihan
yang baik untuk diajarkan pada siswa. Sehingga, dengan kebiasaan menulis buku
harian maka kemampuan mengarang siswa dalam bentuk karangan narasi
tentunya akan meningkat dan menjadi lebih baik. Contoh karangan narasi:
Liburanku
Musim libur sekolah akhirnya tiba juga, setelah menerima raport kenaikan
kelas, aku dan keluargaku pergi ke rumah nenek di Bandung untuk berlibur. Liburan
ini juga merupakan hadiah dari orang tuaku karena aku telah naik ke kelas empat
dan aku meraih juara pertama di kelas.
Kami berangkat dari rumahku pukul 07:00 WIB dengan menggunakan
kereta api dan tiba di rumah nenek pukul 11:00 WIB. Setibanya di rumah nenek,
kami sekeluarga dijamu dengan makanan yang lezat oleh nenek.
Setelah selesai makan, lalu kami beristirahat. Keesokan harinya, kami
pergi bertamasya ke Gunung Tangkuban Perahu. Di sana, aku berfoto-foto dan
berbelanja dengan nenek dan ibu. Selesai di Tangkuban Perahu, nenek langsung
mengajak kami pergi ke Ciater. Wah, aku senang sekali di sana, di sana aku dan
keluargaku menikmati sekali berendam di kolam air hangat. Wah rasanya
pegal-pegal karena habis berbelanja tadi langsung hilang.
Tidak terasa hari selah sore, akhirnya kami segera kembali ke rumah
nenek. Kami berada di rumah nenek selama lima hari, setelah itu saya dan orang
tua saya segera pulang ke Jakarta. Liburan ini sungguh berkesan sekali. Semoga
di lain waktu, aku bisa berlibur seperti ini lagi.
c. Struktur Karangan
Apakah menulis buku harian perlu kerangka? Ya, jika
pertanyaan itu ditujukan untuk kelas bahasa. Sekalipun itu untuk
pribadi dan bersifat rahasia, sebaiknya tetap menulis dalam struktur
yang baik agar ketika dibaca ulang di masa depan, tulisan tersebut
dapat dipahami dengan mudah. Berikut ini adalah saran yang mungkin
dapat diterapkan:
Bagian I:
Peristiwa atau kejadian yang penting yang dialami atau disaksikan.
Deskripsikan atau ceritakan seperti apa (5W1H – apa yang terjadi, di
mana, kapan, siapa saja yang mengalami, dan mengapa itu terjadi,
serta bagaimana peroses terjadinya atau alasannya).
Bagian II:
Perasaan apa yang muncul (sedih, senang, kecewa, gelisah, takut,
resah, panik, dan sebagainya.) deskripsikan sebisa mungkin, beri
analogi atau kutip puisi atau kalimat di lagu yang dapat memperjelas
perasaan. Untuk memperjelas perasaan, bisa juga mengutip kata-kata
tokoh, menganalogikan dengan peristiwa lain, lukisan, foto, atau
peristiwa di film.
Selain itu, dapat pula menambahkan dengan ide atau pendapat
penulis mengenai peristiwa itu. Jika penulis memiliki ide atau pendapat
mengenai peristiwa itu, tuliskan. Jika lebih dari satu, dapat ditulis
dalam poin-poin yang kemudian dijelaskan.
Demikianlah, pada prinsipnya dua bagian tersebut merupakan
struktur utama yang membangun sebuah buku harian. Penulis dapat
menutupnya dengan harapan, puisi, kutipan kata-kata tokoh,
peribahasa, atau kutipan yang ciptakan sendiri misalnya, ”Pisang
goreng dan secangkir teh di pagi hari adalah obat bius sejati – Sigit.”
Contoh catatan di buku harian:
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
14 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
Hari dan Tanggal Isi Buku Harian
Senin, 25 April
2005
Hari ini aku dipanggil ke kantor. Hampir
setahun belajar di sekolah ini, baru kali inilah
aku dipanggil. Ada apa gerangan? Apakah
ada yang salah padaku? Pertanyaan itu
terjawab kemudian. Aku dipanggil oleh
kepala sekolah untuk menjadi duta sekolah
dalam lomba menulis cerpen di tingkat
kabupaten. Alhamdulillah, segalapuji bagi
Allah. Sanggupkah aku menjadi duta untuk
sekolahku? Inilah yang selalu menjadi
renunganku sampai pada hari yang
ditentu-kan.
Contoh I:
31 Mei 2006
Pagi ini tidak ada ide yang muncul untuk kutuliskan baik di buku ini
maupun di MP. Pikiranku benar-benar kosong tanpa selintaspun bahan
tulisan. Karena itu pagi ini aku bermalas-malasan di tempat tidur.
Saking parahnya, minat untuk membaca sesuatu baik buku atau
koranpun tidak ada. Parahlah pokoknya.
Contoh II:
3. Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan
Menulis Buku Harian
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan betapa
pentingnya menulis di buku harian terhadap peningkatan kemampuan
menulis siswa. Namun, bila hanya dijabarkan saja tanpa ada tindakan,
biasanya siswa tetap saja tidak mempraktekkan menulis buku harian
secara teratur di rumah. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu upaya
untuk membiasakan siswa menulis buku harian. Cara-cara tersebut dapat
berupa:
a. Dengan menugaskan siswa untuk menulis buku harian secara teratur,
seperti dengan menggunakan sistem portopolio. Dengan cara ini, siswa
ditugaskan untuk menuliskan apa yang telah dialaminya atau
menuliskan tentang dirinya selama seminggu. Lalu, pada akhir minggu
portopolio itu dikumpulkan. Melalui cara ini, siswa diharapkan dapat
terbiasa menulis di buku harian. Sehingga, bila suatu saat sudah tidak
ditugaskan lagi untuk mengumpulkan portopolio, siswa tetap terbiasa
untuk menulis buku harian setiap hari.
b. Guru meminta siswa untuk menyediakan satu buku tulis yang
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
15 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
digunakan sebagai buku harian. Namun, disini buku harian digunakan
sebagai tempat curhat siswa kepada gurunya. Caranya yaitu, bila siswa
ingin menceritakan sesuatu kepada gurunya, maka ia dapat
menuliskannya dalam buku tersebut kemudian memberikan buku
tersebut pada gurunya. Selain itu, siswa diminta untuk menuliskan
perkembangan akademik maupun emosinya dalam buku ini. Kemudian
pada waktu-waktu tertentu atau secara mendadak guru dapat meminta
siswa untuk menunjukan buku ini. Degan cara ini, diharapkan siswa
selalu rajin menulis buku harian dan diharapkan pula guru dapat lebih
mengetahui perkembangan akademik maupun emosi siswa dengan
lebih baik.
c. Menggunakan pendekatan kronologis. Pendekatan kronologis yang
dimaksud adalah siswa menuliskan secara berurutan episode demi
episode dan pengalaman siswa sendiri. Dengan pendekatan kronologi
ini, maka siswa menulis benar-benar tidak memerlukan ide ekstra,
karena idenya adalah apa yang siswa alami. Modal utamanya adalah
ingatan atas apa yang telah dialami.
d. Selain dengan memberikan penugasan-penugasan, upaya
meningkatkan kemampuan menulis melalui kebiasaan buku harian
juga harus diimbangi dengan pemberian motivasi dan penyampaian
manfaat menulis buku harian oleh guru.
Latihan-latihan ringan yang dapat dilakukan untuk membiasakan menulis
buku harian dapat diambil dari kebiasaan sehari-hari siswa yang
sederhana, yaitu:
Menulis pengalaman pribadi ketika mendapatkan teman baru. Ketika
mendapatkan teman baru, siswa dapat menuliskan bagaimana kesannya
terhadap teman baru tersebut, bagaimana sifatnya, bagaimana
kebiasaannya, apa yang sebaiknya dilakukan dalam berteman dengan
agar tidak menyinggung dia.
a.
Menulis pengalaman pribadi ketika memperoleh nilai bagus.Ketika
mendapatkan hasil ujian yang bagus, tentunya hal ini ingin sekali
diungkapkan. Dengan menuliskan perasaan tersebut di buku harian,
siswa dapat bebas menuliskan bagaimana perasaannya tersebut, apakah
ia sudah puas atau malah ia masih berharap untuk mendapatkan nilai
yang lebih baik.
b.
Menulis pengalaman pribadi ketika mendapatkan hadiah, dan
sebagainya. Ketika mendapatkan hadiah, siswa dapat menuliskan
perasaannya di buku harian. Siswa dapat menuliskan, apakah ia senang
dengan hadiah tersebut atau malah ia tidak senang dengan hadiah yang
diperolehnya.
c.
[1] Tarigan dalam Filda Rahmi Khanifa, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengalaman
Pribadi Berbasis Multikultural dengan Sistem Pembelajaran Portofolio Pada Siswa Kelas VII 5 SMP Negeri 1
Wiradesa Kabupaten Pekalongan (Skripsi), (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2011), hlm. 19.
[2] Russell dalam Eny Sulistiyaningsih, Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi denganMetode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangasem III Surakarta TahunPelajaran 2010/2011 (Skripsi).(Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2010), hlm. 9
[3] Keraf dalam Ian Konjo, Tujuan dan Kegunaan Menulis, diakses darihttp://jaririndu.blogspot.com/2011/10/tujuan-dan-kegunaan-menulis.html, pada tanggal 23 Desember 2012pukul 11.00
[4] Ibid
[5] Dr. Pennebker dikutip oleh Hennowo dalam Didik Komaidi, Aku Bisa Menulis: PanduanPraktis Menulis Kreatif Lengkap, (Yogyakarta: Sabda Media, 2008), hlm. 12
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
16 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
BAB III
PENUTUP
SimpulanA.
Menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan ide atau pikiran dan
perasaan dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan dari kehisupan sehari-hari, seperti menulis pesan untuk teman
maupun mencatan daftar-daftar penting yang diperoleh.
Pada hakekatnya setiap orang memiliki kemampuan menulis. Namun,
tidak setiap orang memiliki kemauan untuk menulis. Hal ini, pada umumnya
disebabkan karena adanya anggapan bahwa menulis merupakan kegiatan
yang membosankan dan membuang-buang waktu, serta sulitnya
menuangkan ide dalam bentuk tulisan.
Dalam setiap kegiatan tentu memiliki tujuan, begitu pula dengan
menulis. Tujuan utama menulis adalah untuk menuangkan ide dan pemikiran
dalam bentuk tulisan, sehingga apa yang dimaksud penulis juga dapat
dimengerti pembaca dengan baik.
Menulis pada hahekatnya memiliki banyak manfaat, seperti manfaat
psikologis, kebudayaan, ekonomi, hingga manfaat intelektual. Namun,
manfaat utama dari menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung.
Untuk meningkatkan kemampuan menulis, kebiasaan sehari-hari yang
harus terus dikembangkan adalah menulis buku harian. Buku harian
merupakan tempat untuk menuliskan perasaan, pemikiran, apa yang telah
terjadi pada penulis maupun pandangan penulis terhadap peritiwa yang
dialami orang lain.
Buku harian sendiri, memiliki dua kategori yaitu, yang bersifat individu,
sehingga bersifat rahasia dan yang bersifat umum, biasanya buku harian ini
dimiliki oleh satu lembaga, yang digunakan untuk tujuan tertentu, seperti
untuk pembukuan keuangan, yang biasa disebut dengan jurnal.
Untuk meningkatkan kemampuan menulis, sebaiknya buku harian
ditulis setiap hari, karena dengan menulis buku harian secara teratur sama
saja dengan latihan menulis secara teratur pula.
Dalam menulis buku harian harus terdapat tanggal peristiwa, waktu,
tempat, tokoh dan peristiwa itu sendiri, serta pandangan atau perasaan
penulis terhadap peristiwa tersebut.
Melalui kebiasaan menulis buku harian pula, maka siswa akan terlatih
untuk menulis dalam bentuk karangan narasi. Karangan narasi adalah
karangan yang isinya menceritakan suatu peristiwa.
Dengan menulis buku harian, siswa terlatih untuk menuangkan segala
ide dan perasaannya, sehingga siswa terbiasa untuk memetakan pikirannya
dengan lebih baik.
Untuk meningkatkan minat siswa dalam menulis buku harian
diperlukan peran aktif guru untuk memotivasi dan menyampaikan manfaat
besar dari kebiasaan menulis buku harian terhadap peningkatan kemampuan
mengarang siswa.
SaranB.
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang ada, penulis
mengemukakan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai masukan dan
bahan pertimbangan.
Tindakan yang dapat diterapkan oleh guru, yaitu guru senantiasa
memotivasi siswa untuk selalu menulis buku harian. Bersedia, membimbing
siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan menulisn. Guru juga harus
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
17 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
memberitahu manfaat dari menulis buku harian, sehingga siswa menjadi
tertarik untuk menulis buku harian. Guru juga diharapkan untuk selalu
menanamkan kebiasaan menulis karangan narasi dengan cara, memberi
tugas membaca dan menulis secara berkesinambungan kepada siswa.
Selain adanya dorongan dari guru, siswa juga harus menanamkan rasa
senang terhadap menulis, dimulai dengan kebiasaan membaca dan menulis
buku harian. Karena melalui cara tersebut, siswa akan terbiasa untuk
menuangkan ide-idenya. Siswa harus membiasakan diri untuk menulis buku
harian setiap hari, dengan bagitu kemampuan menulis siswa, khususnya
menulis karangan narasi akan meningkat. Sebaiknya siswa juga memotivasi
diri untuk selalu menulis, dengan cara menuangkan apapun yang dialami
atau dipikirkan dalam buku harian
DAFTAR PUSTAKA
GM, Jingga. 2012. Yuk Menulis Yuk. Yogyakarta: Araska.
Herjanto, Ely. 2007. Buku Harian. From
http://maselly2000.wordpress.com. Diakses 23 Desember 2012.
Isnaini, Imam. 2006. Buku Harian. From http://imamisnaini.multiply.com.
Diakses 23 Desember 2012.
Khanifa, Filda Rahmi. S. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis
Pengalaman Pribadi Berbasis Multikultural dengan Sistem Pembelajaran Portofolio Pada
Siswa Kelas VII 5 SMP Negeri 1 Wiradesa Kabupaten pekalongan”. Semarang:
Universitas Negeri Semarang. Tersedia: http://lib.unnes.ac.id/6091/1/7502.pdf. Diakses 23
Desember 2012.
Komaidi, Didik. 2008. Aku Bisa Menulis. Yogyakarta: Sabda Media.
Konjo, Ian. 2011. Tujuan dan Kegunaan Menulis. From
http://jaririndu.blogspot.com/2011/10/tujuan-dan-kegunaan-menulis.html.
Diakses 23 Desember 2012.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis. Jakarta: Erlangga.
Prihadipati. 2010. Materi Buku Harian. From
http://prihadipati.blogspot.com/2010/11/materi-buku-harian.html. Diakses 23
Desember 2012.
Rahmawati, Evi. S. 2012. “Hubungan Kebiasaan Membaca Tajuk
Rencana dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Pada Siswa Kelas XI
SMA Negeri Kota Yogyakarta yang Berkategori Sedang”. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/1221/1
/Evi_Rahmawati.pdf. Diakses 23 Desember 2012.
Rohmah, Siti. 2010. Pengertian Buku Harian. From
http://sitie-rohmah.blogspot.com. Diakses 23 Desember 2012.
Saputra, Adian. 2012. Membongkar 10 Hambatan Menulis. From
http://media.kompasiana.com/new-media/2012/09/07/membongkar-10-hambatan-menulis-
491097.html Diakses 23 Desember 2012.
Setyawan, Sigit. Menulis Buku Harian. From
http://www.kelasbahasa.net/home/teknik-menulis/buku-harian. Diakses 23
Desember 2012.
Sugiran. 2008. “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi dengan
Memanfaatkan Pengalaman Menulis Buku Harian”. Jurnal Kependidikan
Interaksi Nomor 3 Tahun III, 53-65. Tersedia:
http://utsurabaya.files.wordpress.com/2010/08/sugiran-menulis-narasi.pdf.
Diakses 23 Desember 2012.
Sulistiyaningsih, Eny. S. 2010. “Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
18 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas V SD Negeri
Karangasem III Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011”. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret. Tersedia:
http://eprints.uns.ac.id/219/1/169472109201010221.pdf. Diakses 23 Desember
2012.
SN, Insan. 2012. Membiasakan Diri Menulis Diary. From
http://lambatlaun.com/membiasakan-diri-menulis-diary/. Diakses 23 Desember 2012.
Widyaiswara, Zulkarnaidini. 2009. Contoh Bahan Ajar Sederhana. From
http://zulkarnainidiran.files.wordpress.com. Diakses 23 Desember 2012.
Winarno. 2012. Kiat Sukses Menjadi Penulis. Jakarta: Platinum.
Yosisusanti. 2011. Jenis-jenis karangan berdasarkan pengertian dan ciri-
ciri karangan. From http://yosisusantismkn7.wordpress.com. Diakses 23 Desember 2012.
Diposkan oleh Euis Latifah di Minggu, November 17, 2013
Label: BAHASA INDONESIA
Reaksi:
0 komentar:
Poskan Komentar
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
+1 Rekomendasikan ini di Google
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
19 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
PengikutPengikut
Join this sitewith Google Friend Connect
There are no members yet.Be the first!
Already a member? Sign in
Copyright © 2014 Euis Latifah. Designed for CorporateOffice.us - Electronic Medical Record, Logo, dress shoes
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...
20 dari 20 6/3/2014 12:15 PM
Recommended