Update Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Untuk ... · kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga...

Preview:

Citation preview

Update Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Untuk Kendaraan Listrik

Bambang Prasetya

Kepala BSN/Ketua KAN

Ketua KKH-PRG

GAIKINDO INDONESIA INTERNATIONAL AUTO SHOW , 23 Juli 2019

Pengantar

Sistem Nasional Standardisasi

dan Penilaian Kesesuaian”

Badan Standardisasi Nasional

3

BSSN : Badan Siber dan Sandi Negara

BNSP : Badan Nasional Sertifikasi Profesi;

BSNP : Badan Standardisasi Pendidikan Nasional

BAN PT : Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

BSANK : Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan

FAQ

4

Milestone Sejarah STANDARDISASI di Indonesia

5

REGULASI STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUIAN

1. 2013-2014 Pembahasan RUU antar K/L dan Pansus DPR Komisi VI dan VIIUndang – Undang No.20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian ditetapkan tanggal 17 September 2014

2. Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2018 tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian ditetapkan tanggal 20 Juli 2018

3. Perpres No.4 Tahun 2018 tentang Badan Standardisasi Nasional ditetapkan tanggal 6 Februari 2018

4. Peraturan BSN No.20 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN

5. Berbagai peraturan teknis pada pengembangan standard dan peniliaian kesesuaian (Akreditasi)

11

Note : sebelumnya sistem standardisasi nasional mengacu pada PP 102 tahun 2000

6

TUJUAN STANDARDISASI

• Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan,

kepastian usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha,

serta kemampuan inovasi teknologi;

• Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan,

kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan

• meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri.

12

7

Garis Besar Sistem Standardisasi dan Peniliaian Kesesuaian(UU No 20 tahun 2014 dan PP 34 thn 2018)

8

• Barang • Jasa• Process• Sistem

Managemen• Personal

Perumusan SNI

Standar

InternasionalISO

IEC

Codex

DLL

Standar

Internasional

SNI

• SATUAN UKURAN

SNI adalah dokumen

berisi ketentuan teknis

(aturan, pedoman atau

karakteristik) dari

suatu kegiatan atau

hasilnya yang

dirumuskan secara

konsensus dan

ditetapkan oleh BSN

untuk dipergunakan

oleh stakeholder

dengan tujuan

mencapai keteraturan

yang optimum ditinjau

dari konteks keperluan

tertentu

Ran

can

g b

an

gu

n

Tra

nsp

ort

asi

Peru

mah

an

/ged

ung

Makan

an

Pert

an

ian

Keh

uta

nan

Tekstil

Kim

ia

Keu

an

gan

Ilm

u p

en

geta

hu

an

Pen

did

ikan

Nasional

Assosiasi

Perusahaan

Individu

Internasional

Tingkatan

Nomenklatur, SimbolSpesifikasi

Sampling dan inspeksiPengujian dan Analisa

Pengelompokan dan klasifikasiPenyederhanaan, Rasionalisasi

Aturan praktisPengemasan dan pelabelan

Bentuk dan kontrak

Subyek

Ref Standardization a New Discipline L. C. Verman

Lingkup Standardisasi

One way of categorising standards: • Dimension systems – e.g. paper formats,

threads, classification systems. • Performance – e.g. breaking strength,

energy performance, safety, ergonomics, noise.

• Methods/testing – e.g. test schemes, chemical analysis, documentation of performance.

• Management systems – e.g. quality, risk, energy or environmental management.

• Symbols – e.g. pictograms, symbols for machines.

• Terminology – e.g. definitions of main terms within different fields.

• Products – e.g. toys, electrical equipment, construction products.

• “Basic” standards – e.g. SI units (International System for units).

A World built on standards

10

Accreditation

Certification

• products• processes

Standards

Testlaboratories

Metrology

• Calibration laboratories• Metrology in chemistry• Verification system

INTERNATIONAL QI SYSTEMVALUE CHAIN

Ap

plic

able

to a

ll p

rod

uct

s an

d p

roce

sses

e.g. IAF ILAC

PAC APLAC

ISO 17025

ISO, CODEX

ACCSQ

Comparison

measurements

Proficiency tests

BIPM

APMP

ISO Guide 62, 65, etc

traceability

ISO 9000,

ISO 14000,

HACCP, etc

Product certification

CE, GS, etc.

Reference materials

Callibration

Verifications

Inspections

Testing, analysis

Certificates

International standards

National standards

LSPro

Lab

Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional

11

Pengembangan SNI

(Termasuk 10 % Adopsi Standard Internasional

ISO, IEC, CODEX dll )

Tersebar di seluruh K/L

2014-2018Posisi Sekarang Total 10.069 SNI (2018)

Statistic of SNI as of 2018

No SNI Per Sector Valid Abolished Total SNI

1 Agriculture and food technology 2.107 439 2.546

2 Construction 868 182 1.050

3Electronic, information technology and communication

415 9 424

4 Engineering technology 1.568 282 1.850

5 General, infrastructure and science 651 64 715

6 Health, safety and environment 836 128 964

7 Material technology 2.705 624 3.329

8 Specific technology 267 75 342

9 Transportation and food distribution 518 206 724

Total 9.935 2.009 11.944

NATIONAL QUALITY INFRASTUCTURE(Unido)

14

PENGEMBANAGAN PENILAIAN KESESUAIAN-AKREDITASI

Akreditasi

2014-2018

LABORATORYACCREDITATI

ON

TESTING/CALIBRATION

LABORATORYISO/IEC 17025

MEDICALLABORATORY

ISO 15189

INSPECTIONBODY

ACCREDITATION

INSPECTION

BODY

ISO/IEC 17020

CERTIFICATION

BODYACCREDITATI

ON

CERTIFICATION BODY

PERSONNEL CERTIFICATION

QMSCERTIFICATION

PRODUCT CERTIFICATION

HACCPCERTIFICATION

ISO/IEC 17024 ISO/IEC 17021 ISO/IEC 17065

EMSCERTIFICATION

TESTING/CALIBRATIO

NCERTIFICATE

INSPECTION

CERTIFICATE

HACCPCERTIFICAT

E

EMSCERTIFICAT

E

PRODUCTCERTIFICAT

E

PERSONNEL

CERTIFICATE

StandardRequirement

StandardMetodeProduct

ISO 14001StandardRequirement ISO 9001

ProductStandard SNI 4852

SUPPLIERS/INDUSTRIES

PERSONNEL

PROFESSION

KOMITE AKREDITASI NASIONAL (KAN)(ISO/IEC 17011)

QMSCERTIFICAT

E

StandardRequirement

ISO/IEC 17021

n

n

ISO/IEC 17021

PROFICIENCYTESTING

PROVIDERACCREDITATI

ON

PROFICIENCY

TESTINGPROVIDER

ISO/IEC 17043

PROFICIENCY

TESTING REPORT

StandardRequirement

REFERENCEMATERIAL

PRODUCERACCREDITATI

ON

REFERENCEMATERIALPRODUCER

ISO/IEC 17034

CERTIFIEDREFERENCEMATERIAL

Standard

▪ Ecolabel (KAN Guide 801)

▪ Kemanan Pangan (ISO 22000) - CB (ISO/IEC 17021)

▪ Keamanan Pangan (HACCP) – CB (ISO/IEC 17065)

▪ Pangan Organik (KAN Guide 901)

▪ Pengelolaan Hutan Lestari (ISO/IEC 17021)

▪ Verifikasi Legalitas Kayu (ISO/IEC 17065)

▪ Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISO 27001) - CB (ISO/IEC 17021)

▪ Sistem Manajemen Mutu Alat Kesehatan (ISO 13485) - CB (ISO/IEC 17021)

▪ Gas Rumah Kaca (ISO 14065)

▪ Sistem Manajemen Energi (ISO 50001) - CB (ISO/IEC 17021)

▪ Sistem Manajemen Rantai Pasok (ISO 28000) - CB (ISO/IEC 17021)

▪ Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium (ISO/IEC 17065)

▪ Usaha Pariwisata (ISO/IEC 17021)

▪ Sistem Manajemen Anti Penyuapan (ISO 37001) -CB (ISO/IEC 17021)

▪ Jaminan Produk Halal (ISO/IEC 17065)

▪ Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (ISO/IEC 17021)

▪ Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISO 45001 - CB (ISO,IEC 17021)

▪ Emisi GRK ICAO Corsia (ISO 14065)

▪ Dalam proses pengembangan : ISPO, Indo GAP,

15

CAPAIAN PENGKUAN INTERNASIONAL SERTIFIKAT INDONESIA

MRA

MLA

MLA on QMS CB (PAC, 2000), (IAF, 2002)

MRA on Calibration Laboratory (2003)

MLA on EMS CB (PAC, 2004), (IAF, 2007)

MRA on Medical Laboratory (2013)

MLA on Products CB (PAC & IAF) (2009)

MRA on Inspection Body (2004)

MRA on Testing Laboratory (2001)

MLA on FSMS CB (PAC, 2013), (IAF, 2015)

MLA on Personnel CB (PAC, 2016, IAF 2018)

Mutual Recognition Arrangement

Multi Lateral Arrangement

USA (ANZI and IAS) AND INDONESIA (KAN) untuk pertama kali di Asia Pasifik 2016

MLA on MS Energy CB (PAC, 2018)

Dalam Proses

pengajuan :

Indo GAP

untuk produk

kelautan;

ICAO emisi

gas buang

penerbangan

sipil, dan

ISPO Kelapa

Sawit

PAC + APLAC= APAC (2018)

21

JUMLAH PENGAKUAN INTERNASIONAL : 12 Skema

MLA on MS Information Security CB (PAC, 2018)

16

Perubahan Definisi SI

• Pada November 2018, konferensi CGPM ke-26 telah mengadopsi redefinisi sistem internasional satuan.

• Dalam SI baru, 7 satuan dasar didefinisikan berdasarkan penetapan konstanta alam.

The kilogram, symbol kg, is the SI unit of mass. It is defined by taking the fixed numerical value of the Planck constant ħ to be 6.62607015×10−34 when expressed in the unit J⋅s, which is equal to kg⋅m2⋅s−1, where the metre and the second are defined in terms of c and ΔνCs

17

Aspek Teknis dan Ekonomi

Standardisasi

18

Peran Standar dalam proses Riset dan Inovasi

Standard

Pure Basic

Research

Oriented

Basic

Research

Applied

ResearchDiffusion/M

arket

Develop-

ment

StandardStandard Standard

Semantic Standard Testing Standard &Measurements

Inferface Standard Compatibility , Quality, Variety Reducing

Function of std Reduction of transaction costInformation cost

InteroperabilityBetween componentSavings in adaption cost

Increased qualityReduced health, safety riskInteroperability between productsEconomic of scaleCreation of network externalities

1. STANDAR TERMINOLOGi DAN SIMBOL

Aspek Teknik :

1.Kejelasan konseps, definisi dan simbol

2.Komunikasi Lintas bahasa “common langunge”

Aspek Ekonomi : 1.Mengurangi biaya transaksi

2.Manfaat jaringan

2. STANDAR KOMPATIBILITAS

Aspek Teknik :

1.Sistem koheren

2.Mengurangi variasi

3.Kompatible dalam pengperasian “interoperability”Aspek Ekonomi :

1.Peluang peningkatan Skala

2.Mengurangi biaya

3.Perluasan Jaringan

4.Peluang Innovasi

3. STANDAR KINERJA “PERFORMANCE”

Aspek Teknik :

1. Keamanan Produk

2. Mengurangi risiko3. Pemahaman persyaratan teknis

4. Meningkatkan Keyakinan “Confidence”

5. Peringkat “level playing field”

6. Sharing “best practices”

Aspek Ekonomi :

1. Membuka pasar

2. Menembus barier pasar

3. Mengurangi biaya transaksi4. Potensi menolak akses pasar apabila

persyaratan terlalu strick

Nilai Tambah yang didapat dari Standar 1/2

5. STANDAR MANAGEMENT

Aspek Teknik :

1.Managemen dan Perbaikan Mutu “Continous

improvement”2.Optimisasi proces

3.Mengurangi resiko

4.Peluang pemasaran

Aspek Ekonomi :1. Mengurangi biaya

2. Peluang Innovasi

3. Pengembangan binis “growth”

4. STANDAR KINERJA PENGUKURAN DAN

PENGUJIAN

Aspek Teknik :

1.Dokumentasi dan demonstrasi karakteristik Products

2.Peningkatakan tingkat akurasi dan precisi

3.Pengukuran kompatible

Aspek Ekonomi : 1.Membuka pasar

2.Menembus barier pasar

3.Mengurangi biaya transaksi

4.Diseminasi informasi dan kompetensi

Nilai Tambah yang didapat dari Standar

2/2

Keanggotaan Indonesia dalam

Standardisasi Kendaraan

Listrik di ISO dan IEC

22

Partisipasi Indonesia dalam Perumusan Standar ISO

dan Kepengurusan Organisasi Internasional ISO

• Member of ISO Council period 2018-2020; 2009-2010; and 2005-

2006

• Member of ISO CSC/FIN period 2018-2020

• Member of ISO Technical Management Board (ISO/TMB) period

2012-2014

• Chairman of ISO Comittee for Developing Countries (ISO/DEVCO)

periode 2007-2008, 2010, 2011-2012

• Member of ISO/CTFFS (ISO Council Task Force on membership fees

and sales of standards) term 2009

• Member of RLO (Regional Liaison Officer) for East and South East

Asia (period 1997 - 2000)

• Co-Chair ISO/TC 207/SC 1 (Environmental management Systems)

• Convenor, Project Leader dan Secretary ISO/TC 207/SC 7/WG 7

Framework Standard yang mengembangkan standar ISO 14080.

• Co-Secretary in twinning program for ISO/TC 207/SC 7/WG 5

Quantification, monitoring and reporting of greenhouse gas emission

reductions or removal enhancements for projects.

• Co-Secretary untuk ISO/TC 223/WG 3 : Societal Security-Command,

control, coordination and cooperation) in twinning program.

• Co-convenor di ISO/TC 207 (Environment management) untuk

penyusunan NWIP on land degradation and certification.

• Project Leader pada ISO/TC 45/SC 3 : Rubber and rubber products -

Row material (including latex for use in the rubber industry)

23

•IEC/TC 69 - Electric road vehicles and electric industrial trucksScope : To prepare international standards for road

vehicles, total or partly electrically propelled from self-contained power sources, and for electric industrial trucksStatus Indonesia : P-Member (sejak Maret 2018)

•ISO/TC 22/SC 37 Electrically propelled vehicles (Creation

date: 2014)

Scope : Specific aspects of electrically propelled

road vehicles, propulsion systems, related components

and their vehicle integration.Status Indonesia : P-Member (sejak Maret 2018)

ISO & IEC Technical Committee

• WG 7 Electric vehicle wireless power transfer (WPT) systems

• WG 9 Electric vehicle charging roaming service

• WG 10 Light electric vehicles conductive power supply

systems

Activities on vehicle performance, vehicle safety and hybrid

vehicles have been transferred to ISO TC22 SC37.

IEC/TC 69 Working Group

ISO/TC 22/SC 37 Working Group

Working Group

Title

WG 1 Safety aspects and terminology

WG 2 Performance and energy consumption

WG 3 Rechargeable energy storage

WG 4 Systems and components connected to

electric propulsion systems

No Kode Komtek

Nama Komtek Sekretariat

1 43-01 Rekayasa Kendaraan Jalan Raya Kementerian Perindustrian

2 43-01-S1 Komponen Otomotif Kementerian Perindustrian

3 43-02 Kendaraan jalan raya bertenaga listrik BSN

4 29-01 Sistem Ketenagalistrikan Kementerian ESDM

5 29-02 Perlengkapan dan sistem proteksi listrik Kementerian ESDM

6 29-03 Insulasi Listrik Kementerian ESDM

7 29-04 Jaringan Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik

Kementerian ESDM

8 29-05 Transformator Kementerian ESDM

9 29-06 Instalasi dan keandalan ketenagalistrikan Kementerian ESDM

10 29-07 Kabel dan konduktor listrik Kementerian ESDM

11 29-08 Lengkapan Listrik Kementerian ESDM

12 29-09 Mesin Listrik Kementerian ESDM

13 31-01 Elektronika Untuk Keperluan Rumah Tangga

Kementerian Perindustrian

Komtek terkait kendaraan

dan kelistrikan

Latar Belakang pembentukan

• Adanya usulan dari stakeholder perguruan tinggi yang

didukung oleh Kemenristekdikti terkait standardisasi

kendaraan bertenaga listrik

• Belum adanya komite teknis perumusan SNI yang

mempunyai lingkup bidang kendaraan jalan raya

bertenaga listrik

•Dasar Hukum :

Surat Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor219/KEP/BSN/9/2016 tentang Komite Teknis PerumusanStandar Nasional Indonesia 43-02 Kendaraan Jalan RayaBertenaga Listrik

•Sekretariat :

Pusat Perumusan Standar – Badan Standardisasi Nasional

•Ruang Lingkup Komtek

ICS 43.120 Kendaraan Jalan Raya bertenaga Listrik(termasuk Sistem dan Komponen)

Dasar Hukum Komtek 43-02

NoJabatan

dalam

Komtek

Nama Instansi / Jabatan

1 Ketua Putu Juli Ardika Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat

Pertahanan Kementerian Perindustrian

2 Wakil ketua Wiwiek Joelijani Direktorat Inovasi Industri - Kementerian

Ristekdikti

3 Anggota Muhammad Ihsan Direktorat Industri Maritim Alat Transportasi dan

Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian

4 Sekretaris Fandi Yogiswara Pusat Perumusan Standar BSN

5 Anggota Alief Wikarta, ST, MSc.Eng,

PhD

Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Teknologi Sepuluh November

6 Anggota D. Danardono Dwi Prija T,

S.T., M.T, Ph.D

Program Studi Teknik Mesin , Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

7 Anggota Siti Choirun Nisa Asosiasi Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan

Motor

8 Anggota Bambang Prihandoko Asosiasi Pengembang Kendaraan Listrik

Bermerek Nasional

9 AnggotaHermawan Wijaya

PT NIPRESS Tbk Battery R&D, System

Engineering, Lab & Test

Keanggotaan Komtek 43-02

Usulan

Pembentukan

Working Group (WG)

di Komtek 43-02

• Untuk mendukung Rancangan Perpres Percepatan

Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai

untuk Transportasi Jalan

• Sesuai PBSN 4 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Komite

Teknis, ruang lingkup Komtek mirroring dengan lingkup

TC/SC di ISO dan IEC

• Beban/jumlah standar yang perlu diadopsi dari TC/SC

terkait kendaraan listrik terlalu banyak untuk dikerjakan di

satu komtek

• Keanggotaan Komtek dibatasi maksimal 15 orang

• Subkomtek sudah dihapuskan

Latar Belakang Pembentukan WG

Berdasarkan hasil rapat di Kementerian Perindustrian

Tanggal 11 April 2019, diusulkan dilakukan pembentukan

WG sbb :

• Komponen dan sistem kendaraan listrik

• Keselamatan kendaraan listrik

• Infrastruktur dan system charging kendaraan listrik

Usulan Pembentukan WG

WG 1 WG 2 WG 3

Komtek Terkait (induk) 43-02

KoordinatorKementerian Perindustrian

Kementerian Perhubungan

Kementerian ESDM

Ruang LingkupKomponen dan sistem

kendaraan listrikKeselamatan

kendaraan listrik

Infrastruktur dan system charging kendaraan listrik

Rencana Pembentukan WG

Progress

Standardisasi

Kendaraan Listrik

oleh Komtek 43-02

per Juli. 2019 Electric Passenger Car Electric Motorcycle

International Regulations

Electrification safety

UN R100UN R136

REESS safety

Electrification safety (post-impact)

Transportation safety UN transportation rules UN 38.3

Acoustic Vehicle Alerting System UNR 138

International Standards

Terminology

ISO TR 8713

ISO TR 13062

Electrification safety (vehicle) ISO 6469-1~-3 ISO13063

Electrification safety (post-impact) ISO 6469-4

Charging systems

IEC 61851-1 IEC60335-2-29

IEC 62840-1IEC 61851-21-2

IEC 62840-2

ISO 17409IEC 61851-3 (series)

ISO 18246

DC charging connectors IEC 62196-3 IEC 62196-4

Cell size ISO/PAS16898

Cell testing & safety

IEC 62660-1

IEC 62660- 2

IEC 62660-3 :2016

Battery testing ISO 12405-4ISO18243:2017

Battery safety ISO 12405-3

Electricity consumption ISO 8714 ISO 13064-1

Vehicle performance ISO 8715 ISO 13064-2

SNI PNPS

Standar dan Regulasi Kendaraan Listrik

No Nomor SNI Judul Standar Yang diadopsi

1SNI ISO TR 8713::2017

Kendaraan berpenggerak (propulsi) listrik - KosakataISO TR 8713:2012 Electrically propelled road vehicles — Vocabulary

2SNI IEC 62660-1

:2017Sel ion Lithium sekunder untuk penggerak kendaraan listrik Bagian 1 : Pengujian Performa

IEC 62660-1 Secondary lithium-ion cells for the

propulsion of electric road vehicles – Part 1: Performance testing

3SNI IEC 62660-

2:2017

Sel ion-lithium sekunder untuk penggerak kendaraan

listrik – Bagian 2: Pengujian keandalan dan penyalahgunaan

IEC 62660-2 Secondary lithium-ion cells for the

propulsion of electric road vehicles – Part 2: Reliability and abuse testing

4SNI ISO/TR 13062:2018

Sepeda motor dan mopeds elektrik - Terminologi dan klasifikasi

ISO/TR 13062:2015 Electric mopeds and motorcycles - Terminology and classification

5 SNI ISO 13063:2018Sepeda motor dan mopeds elektrik - Spesifikasi keselamatan

ISO 13063:2012 Electrically propelled mopeds and motorcycles — Safety specifications

6SNI ISO 13064-1

:2018Kinerja - Moped dan Sepeda Motor Baterai-Listrik -

Bagian 1 : Konsumsi dan jangkauan energi acuan

ISO 13064-1 Battery-electric mopeds and

motorcycles — Performance — Part 1: Reference energy consumption and range

7SNI ISO 13064-2

:2018Kinerja – Moped dan sepeda motor Baterai-listrik Bagian2 : Karakteristik pengoperasian jalan

ISO 13064-2 Battery-electric mopeds and

motorcycles — Performance — Part 2: Roadoperating characteristics

SNI Komite Teknis 43-02

No Judul PNPS

1Kendaraan berpenggerak listrik -spesifikasi uji kemasan dan sistem bateraitraksi lithium ion - Bagian 3: Persyaratan kinerja keselamatan

2Sel baterai litium-ion fero fosfat sekunder untuk digunakan pada kendaraan listrik

3Modul baterai litium-ion fero fosfat sekunder untuk digunakan pada kendaraan listrik

4Kendaraan berpenggerak listrik – spesifikasi uji kemasan dan system baterai traksi lithium ion- Bagian 3: Persyaratan kinerja keselamatan

PNPS Perpanjangan 2018

Komite Teknis 43-02

No Judul PNPS

1Kendaraan berpenggerak listrik - Karakteristik pengoperasian jalan raya

2Kendaraan jalan raya berpenggerak listrik - Spesifikasi uji pak dan sistem baterai litium- ion traksi - Bagian 4: Pengujian unjuk kerja

3Moped dan sepeda motor berpenggerak listrik - Spesifikasi uji dan persyaratan keselamatan untuk sistem baterai litium-ion

4Kendaraan berpenggerak listrik - Konsumsi energi dan jarak tempuh acuan - Prosedur pengujian untuk mobil penumpan dan kendaraan komersial ringan

PNPS T.A 2019 Komite Teknis 43-02

No Judul PNPS

5Kendaraan jalan raya berpenggerak listrik- Penentuan tenaga untuk penggerak kendaraan listrik listrik hibrid

6 Battery Management System

PNPS T.A 2019 Komite Teknis 43-02

Standardisasi Electric

Vehicle (EV) Charging

System

No Nomor SNI Judul Standar yang diadopsi KT

1 SNI IEC 61851-1:2017Sistem pengisian konduktif kendaraan listrik- Bagian 1: Persyaratan umum

IEC 61851-1:2017 29-06

2 SNI IEC 61851-21-1:2017Sistem charging konduktif kendaraan listrik- Bagian 21-1:

Persyaratan EMC untuk koneksi konduktif ke suplai AC/DC

untuk charger on-board kendaraan listrik

IEC 61851-21-1:2017

3 SNI IEC 61851-23:2014Sistem pengisian konduktif kendaraan listrik - Bagian 23 : Stasiun pengisian kendaraan listrik a.s.

IEC 61851-23:2014 29-06

4 SNI IEC 61851-24:2014Sistem pengisian konduktif kendaraan listrik - Bagian 24 :

Komunikasi digital antara stasiun pengisian kendaraan listrik

a.s. dan kendaraan listrik untuk kendali pengisian a.s.

IEC 61851-24:2014 29-06

5 SNI IEC 62196-1:2014Steker, stopkontak, konektor kendaraan dan inlet kendaraan-

Pengisian konduktif kendaraan listrik-Bagian 1: Persyaratan

umum

IEC 62196-1:2014 29-08

6 SNI IEC 62196-2:2016

Steker, stopkontak, konektor kendaraan dan inlet kendaraan-

Pengisian konduktif kendaraan listrik-Bagian 2: Kompatibilitas

dimensi dan persyaratan kemampusalingtukaran untuk pin

a.b. dan lengkapan tabung kontak

IEC 62196-2:2016 29-08

7 SNI IEC 62196-3:2014

Steker, stopkontak, konektor kendaraan dan inlet kendaraan-

Pengisian konduktif kendaraan listrik-Bagian 3: Kompatibilitas

dimensi dan persyaratan kemampusalingtukaran untuk pin a.s.

dan a.b./a.s. dan AC/DC dan kopler tabung kontak kendaraan

IEC 62196-3:2014 29-08

Publikasi SNI

(Terkait Sistem Charging EV)

No Nomor SNI Judul Standar yang diadopsi KT

8 SNI IEC 62893-1:2017Kabel pengisian untuk kendaraan listrik bervoltase pengenal sampai dengan 0,6 / 1 kV - Bagian 1 : Persyaratan umum

IEC 62893-1:2017 29-06

9 SNI IEC 62893-2:2017Kabel pengisian untuk kendaraan listrik bervoltase pengenal sampai dengan 0,6 / 1 kV - Bagian 2 : Metode uji

IEC 62893-2:2017

10 SNI IEC 62893-3:2017

Kabel pengisian untuk kendaraan listrik bervoltase pengenal

sampai dengan 0,6 / 1 kV - Bagian 1 : Kabel untuk pengisian

a.b. menurut mode 1, 2 dan 3 IEC 61851-1 bervoltase

pengenal sampai dengan 450/750 V

IEC 62893-3:2017 29-06

11 SNI ISO 6469-1:2009Kendaraan jalan yang digerakkan listrik - Spesifikasi

keselamatan - Bagian 1: Sistem penyimpanan energi yang

dapat diisi ulang di mobil (RESS) ()

ISO 6469-1:2009 29-06

12 SNI ISO 6469-2:2018Kendaraan jalan yang digerakkan listrik - Spesifikasi keselamatan - Bagian 2: Keselamatan operasional kendaraan

ISO 6469-2:2018 29-08

13 SNI ISO 6469-3:2011Kendaraan jalan yang digerakkan listrik - Spesifikasi

keselamatan - Bagian 3: Proteksi manusia terhadap kejut

listrik

ISO 6469-3:2011 29-08

14 SNI ISO 6469-4:2015Kendaraan jalan yang digerakkan listrik - Spesifikasi keselamatan - Bagian 4: Keselamatan listrik pasca tabrakan

ISO 6469-4:2015 29-08

Publikasi SNI

(Terkait Sistem Charging EV)

43

SISTEM PENERAPAN STANDAR

34

44

MEKANISME PENERAPAN SNI

SNI

BSN + Kementerian/

Lembaga

Wajib (KL)

Sukarela

Pelaku usaha/organisasi

Regulasi Implementasi

LSPro* (Swasta/Pemerintah)

Laboratorium**

* LSPr: 19 Swasta dan 35 Pemerintah** Laboratorium: 265 Swasta dan 700 Pemerintah

Tanda SNI

Barang dan Jasa

35

KANTOR LAYANAN TEKNIS (KLT) SEBAGAI UPAYA

PENINGKATAN LAYANAN DENGAN MENJEMPUT BOLA

45

PalembangSurabaya

Pekanbaru

Palembang

Makassar

Bekasi

43

• 2 Rintisan (2016) ; Palembang dan

Makasar

• 3 Arahan Bappenas (2018) : Pekan

Baru, Bekasi dan Surabaya

46

PENGEMBANGAN LAYANAN INFORMASI

4 + 2Sumatera

2 + 1DKI Jakarta 17+2

Jawa

1Bali

1 + 1Kalimantan 1

Sulawesi

1NTB

1Batam

1Aceh

47

Recommended