View
60
Download
4
Category
Preview:
DESCRIPTION
uu.kep
Citation preview
11
“Mencari Titik Temu RUUKeperawatan:Pandangan PPNI tentang Urgensi, Harapan dan Kesiapan”
Pengurus Pusat PPNIPengurus Pusat PPNI
Website: Website: www.inna-ppni.or.idwww.inna-ppni.or.id
Email: dppppni@yahoo.co.idEmail: dppppni@yahoo.co.id
HARIF FADHILLAH
VISI PPNI VISI PPNI PPNI menjadi suara yang kuat bagi komunitas PPNI menjadi suara yang kuat bagi komunitas
keperawatan dan komit terhadap pemberian asuhan keperawatan dan komit terhadap pemberian asuhan keperawatan professional yang berkualitas bagi keperawatan professional yang berkualitas bagi kepentingan masyarakatkepentingan masyarakat
Indonesian National Nurses Association (INNA) is a Indonesian National Nurses Association (INNA) is a strong voice for nursing society and committed to the strong voice for nursing society and committed to the provision of quality professional nursing care in the public provision of quality professional nursing care in the public interestinterest
Misi PPNIMisi PPNI Memantapkan manajemen dan kepemimpinan Pengurus PPNI untuk Memantapkan manajemen dan kepemimpinan Pengurus PPNI untuk
mencapai suatu kepengurusan yang kokoh dan jejaring kerja yang mencapai suatu kepengurusan yang kokoh dan jejaring kerja yang kuat pada semua tingkat (Pusat, Provinsi, Kab/Kota, dan Komisariat)kuat pada semua tingkat (Pusat, Provinsi, Kab/Kota, dan Komisariat)
Mendukung perawat/ners Indonesia dalam melakukan praktik Mendukung perawat/ners Indonesia dalam melakukan praktik
keperawatan yang aman, kompeten dan professional kepada keperawatan yang aman, kompeten dan professional kepada masyarakat Indonesiamasyarakat Indonesia
Membuka pintu gerbang dunia bagi perawat Indonesia melalui Membuka pintu gerbang dunia bagi perawat Indonesia melalui kompetensi global yang dimilikikompetensi global yang dimiliki
HAKEKAT UNDANG UNDANG KEPERAWATAN
“MEMBANGUN SISTEM KEPERAWATAN SECARA UTUH”, SEHINGGA:
•Pelayanan berkualitas pada Masyarakat
•Perawat kompeten untuk pelayanan yang aman
•Bertanggunggugat dan bertanggungjawab
•Kejelasan perlindungan, hak dan kewajiban
ALASAN DASAR/LANDASANALASAN DASAR/LANDASAN
1.1. FILOSOFISFILOSOFIS2.2. YURIDISYURIDIS
3.3. SOSIOLOGISSOSIOLOGIS4.4. TEKNIS KEPERAWATANTEKNIS KEPERAWATAN
55
ALASAN FILOSOFIS
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan negara berkewajiban mengupayakannya
Penyelenggaraan pelayanan/asuhan keperawatan sebagai bagian integral dari penyelenggaraan upaya kesehatan
Keperawatan sebagai profesi bertanggung jawab moral untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Praktik profesi berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan dengan rasa kemanusiaan sesuai standar dan kode etik profesi
ALASAN FILOSOFIS…..
Pelayanan/asuhan keperawatan bersifat unik: Pelayanan/asuhan keperawatan bersifat unik: konstan, kontinyu, koordinatif dan advokatifkonstan, kontinyu, koordinatif dan advokatif
Penyelenggaraan pelayanan/asuhan Penyelenggaraan pelayanan/asuhan keperawatan yang unik didasarkan pada keperawatan yang unik didasarkan pada kewenangan yang diberikan karena keahlian kewenangan yang diberikan karena keahlian yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat, perkembangan IPTEK kesehatan masyarakat, perkembangan IPTEK serta tuntutan globalisasiserta tuntutan globalisasi
77
ALASAN YURIDIS Amanat UUD 1945 pasal 28 H ayat (1):
“setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
UU Kesehatan No. 23 tahun 1992
Pasal 32 ayat (4), Pasal 53 (1), Pasal 53 (2) ….> UU No.36/2009 ttg Kesehatan dan UU No. 44/2009 ttg Rumah Sakit
ALASAN YURIDIS….UU No.36/2009 tentang Kesehatan dan UU UU No.36/2009 tentang Kesehatan dan UU
No.44/2009 tentang Rumah Sakit No.44/2009 tentang Rumah Sakit “…“….perijinan sesuai profesi…”.perijinan sesuai profesi…” “…“….bekerja sesuai standar profesi…., etika .bekerja sesuai standar profesi…., etika
profesi, menghormati hak pasien dan profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien”mengutamakan keselamatan pasien”
Perjanjian internasional : GATS (WTO), AFTA, MRA, AFAS
MRA sudah ditandatani 8 Desember 2006 oleh Pemerintah diberlakukan 1 Januari 2010
99
ALASAN SOSIOLOGIS Menyediakan pelayanan/asuhan keperawatan yang
bermutu bagi masyarakat Mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
yang bermutu terutama di tempat terpencil dan pulau terjauh
Memberikan kepastian hukum pada pemberi, penerima dan penyelenggara pelayanan/ asuhan keperawatan
Mengangkat dan menjaga harkat dan martabat bangsa di tingkat Internasional, diawali dengan implementasi MRA.
Mengalihkan dari tenaga non professional ke tenaga professional
ALASAN TEKNIS KEPERAWATAN
Kejelasan Kewenangan dalam Praktik Kejelasan Peran dan Fungsi dalam Praktik Sistem Ketenagaan Perawat Sistem Pelayanan Keperawatan. Citra Perawat di Masyarakat.
UU Tenaga Kesehatan silahkan, tapi Sistem UU Tenaga Kesehatan silahkan, tapi Sistem Keperawatan perlu diatur tersendiri secara Keperawatan perlu diatur tersendiri secara
utuh dlm bentuk UU Keperawatanutuh dlm bentuk UU Keperawatan
MRA untuk Kedokteran dan Kedokteran Gigi telah MRA untuk Kedokteran dan Kedokteran Gigi telah ada UU No. 29/2004 tentang Kedokteran, tapi ada UU No. 29/2004 tentang Kedokteran, tapi belum untuk keperawatanbelum untuk keperawatan
Konsekuensi keperawatan sbg profesi perlu Konsekuensi keperawatan sbg profesi perlu credentialing system yang diatur dalam UU credentialing system yang diatur dalam UU
UU Nakes sangat umum tidak akan dapat UU Nakes sangat umum tidak akan dapat menampung seluruh substansi keperawatan yang menampung seluruh substansi keperawatan yang diinginkandiinginkan
RUU Keperawatan mengatur 60% tenaga RUU Keperawatan mengatur 60% tenaga kesehatan yaitu perawatkesehatan yaitu perawat 1212
……..dalam bentuk UU Keperawatan....dalam bentuk UU Keperawatan..
Pengalaman UU No.23/’92 diamanatkan 16 PP, tapi Pengalaman UU No.23/’92 diamanatkan 16 PP, tapi setelah 17 tahun hanya 4 PP yang ada, lalu setelah 17 tahun hanya 4 PP yang ada, lalu keperawatan kapan?keperawatan kapan?
Kesiapan tenaga kesehatan yang lain tentunya tidak Kesiapan tenaga kesehatan yang lain tentunya tidak samasama
UU kesehatan memungkinkan keperawatan dgn UU UU kesehatan memungkinkan keperawatan dgn UU tersendiri (psl 21 ayat 3)tersendiri (psl 21 ayat 3)
Bagaimana dg dokter yang juga sbg nakes, UUPK Bagaimana dg dokter yang juga sbg nakes, UUPK 29/2004 apakah akan diamandemen?29/2004 apakah akan diamandemen?
RUU Kep sudah masuk Prolegnas DPR RI untuk RUU Kep sudah masuk Prolegnas DPR RI untuk diselesaikan 2010diselesaikan 2010
1313
Kesiapan Membangun Sistem Keperawatan Kesiapan Membangun Sistem Keperawatan
RUU Keperawatan masuk dlm Agenda Prioritas RUU Keperawatan masuk dlm Agenda Prioritas Prolegnas DPR RI untuk disahkan 2010 No Urut Prolegnas DPR RI untuk disahkan 2010 No Urut 15 dari 55 RUU dan ke 1 dari 2 RUU yang terkait 15 dari 55 RUU dan ke 1 dari 2 RUU yang terkait dengan kesehatandengan kesehatan
Menetapkan standar kompetensi dan kode etik Menetapkan standar kompetensi dan kode etik perawat sesuai UU No.36/2009 tentang Kesehatanperawat sesuai UU No.36/2009 tentang Kesehatan
Mensosialisasikan standar kompetensi, kode etik Mensosialisasikan standar kompetensi, kode etik perawat, RUU Keperawatan, dan sistem uji perawat, RUU Keperawatan, dan sistem uji kompetendsikompetendsi
Menyiapkan Standar Menyiapkan Standar Continuing Professional Continuing Professional Development in Nursing Development in Nursing (CPDN)/PBP(CPDN)/PBP
1414
Kesiapan Membangun Sistem Kesiapan Membangun Sistem KeperawatanKeperawatan
Bersama Dityanwat menetapkan sistem Bersama Dityanwat menetapkan sistem jenjang karir professional perawatjenjang karir professional perawat
Sudah dibentuk 14 Ikatan dan Himpunan Sudah dibentuk 14 Ikatan dan Himpunan berdasarkan bidang keilmuan dan peminatan berdasarkan bidang keilmuan dan peminatan
Membentuk Kolegium Profesi (Ners) dan Membentuk Kolegium Profesi (Ners) dan Kolegium Ners Spesialis (90%) akan Kolegium Ners Spesialis (90%) akan dideklarasikan saat MUNAS PPNI, Mei 2010dideklarasikan saat MUNAS PPNI, Mei 2010
Menyelesaikan buku putih profesi Menyelesaikan buku putih profesi keperawatan keperawatan
1515
Kesiapan Membangun Sistem Kesiapan Membangun Sistem Keperawatan…..Keperawatan…..
Membentuk Komite Uji Kompetensi Konsil Membentuk Komite Uji Kompetensi Konsil Keperawatan dan Sertifikasi (KNUKP) sebagai embrio Keperawatan dan Sertifikasi (KNUKP) sebagai embrio Komite Konsil Kep Indonesia, Komite Konsil Kep Indonesia, sudahsudah::
1. membentuk KNUKP Pusat dan Perwakilan 1. membentuk KNUKP Pusat dan Perwakilan
daerah.daerah.
2. menyiapkan mekanisme uji kompetensi2. menyiapkan mekanisme uji kompetensi
3. menyiapkan panduan & materi uji kompetensi3. menyiapkan panduan & materi uji kompetensi
4. melakukan uji kompetensi di beberapa 4. melakukan uji kompetensi di beberapa
propinsi (Sulsel, Jateng) bekerjasama dgn propinsi (Sulsel, Jateng) bekerjasama dgn
Dinkes dan PPNI ProvinsiDinkes dan PPNI Provinsi
1616
PPersiapan Pengaturan Sistem Uji ersiapan Pengaturan Sistem Uji Kompetensi Masa TransisiKompetensi Masa Transisi
Amandemen Permenkes 1239/2001:Amandemen Permenkes 1239/2001:Prinsip dasar Prinsip dasar self-governanceself-governance by by profession:profession:
KNUKP (Komite Nasional Uji Kompetensi KNUKP (Komite Nasional Uji Kompetensi Perawat):Perawat):1. 1. Melaksanakan uji kompetensiMelaksanakan uji kompetensi2. Menetapkan kelulusan uji 2. Menetapkan kelulusan uji
kompetensi kompetensi 3. Memberikan sertifikasi3. Memberikan sertifikasi
Pemerintah:Pemerintah:1. Melakukan registrasi1. Melakukan registrasi2.Memberikan lisensi2.Memberikan lisensi
Undang Undang Keperawatan:Undang Undang Keperawatan: Komite Uji Kompetensi Komite Uji Kompetensi
dan Registrasidan Registrasi Komite Standar Komite Standar
Pendidikan Profesi Pendidikan Profesi Komite Praktik Komite Praktik
KeperawatanKeperawatan Komite Disiplin Komite Disiplin
KeperawatanKeperawatan
1717
Sistem Uji Kompetensi Masa Transisi: Sistem Uji Kompetensi Masa Transisi: Amandemen Permenkes 1239/2001 tentang Amandemen Permenkes 1239/2001 tentang
Registrasi dan Praktik PerawatRegistrasi dan Praktik Perawat
1818
OP PPNI DEPKES
Uji KompetentsiNasional implementasi
di daerah
Sertifikasioleh KNUKPNasional
Lisensi
Registrasi
DINKES
KNUKP
Perwakilan KNUKPDi Daerah
UJI KOMPETENSI MENURUTUJI KOMPETENSI MENURUTRANCANGAN PERMENKES REGISTRASI & SERTIFIKASI NAKESRANCANGAN PERMENKES REGISTRASI & SERTIFIKASI NAKES
1919
MTKI
MTKPPROPINSIPelaksanaan Uji Kompetensi
Sertifikasi olehDinkes Propinsi
UJIKOMPETENSI
PUSAT :Menentukan Kebijakan.
Model & Mekanisme Uji KompetensiMenerbitkan STR
Sistem uji kompetensi bersifat sementara dan secara utuh akan otomatis Sistem uji kompetensi bersifat sementara dan secara utuh akan otomatis
dialihkan dari PPNI dan KNUKP ke Konsil apabila UU Keperawatan dialihkan dari PPNI dan KNUKP ke Konsil apabila UU Keperawatan sudah disahkan.sudah disahkan.
PPNI mengamanatkan kepada KNUKP untuk melaksanakan uji PPNI mengamanatkan kepada KNUKP untuk melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasikompetensi dan sertifikasi
Sertifikasi yang dikeluarkan oleh PPNI/KNUKP menjadi dasar bagi Sertifikasi yang dikeluarkan oleh PPNI/KNUKP menjadi dasar bagi Pemerintah untuk meregistrasi dan memberi lisensiPemerintah untuk meregistrasi dan memberi lisensi
Peluang ini didasarkan padaPeluang ini didasarkan pada UU NO. 18 TAHUN 2002UU NO. 18 TAHUN 2002 PP 19 TAHUN 2005PP 19 TAHUN 2005 KEPMENKES 1239 TAHUN 2001KEPMENKES 1239 TAHUN 2001
2020
Definisi Keperawatan (ICN, 2007Definisi Keperawatan (ICN, 2007))
Keperawatan merupakan asuhan terhadap individu pada Keperawatan merupakan asuhan terhadap individu pada semua usia, keluarga, kelompok dan komunitas yang sakit semua usia, keluarga, kelompok dan komunitas yang sakit maupun sehat pada semua tatanan pelayanan secara otonomi maupun sehat pada semua tatanan pelayanan secara otonomi atau mandiri dan berkolaborasi atau mandiri dan berkolaborasi
Keperawatan meliputi promosi kesehatan, pencegahan Keperawatan meliputi promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan asuhan keperawatan kepada yang sakit, tidak penyakit, dan asuhan keperawatan kepada yang sakit, tidak memiliki kemampuan, dan menghadapi kematian.memiliki kemampuan, dan menghadapi kematian.
Peran kunci keperawatan lainnya: memberikan advokasi, Peran kunci keperawatan lainnya: memberikan advokasi, promosi lingkungan yang aman, riset, partisipasi dalam promosi lingkungan yang aman, riset, partisipasi dalam penetapah kebijakan kesehatan dan manajemen sistem penetapah kebijakan kesehatan dan manajemen sistem kesehatan, pendidikan. kesehatan, pendidikan.
Keilmuan sebagai dasar Praktik Keilmuan sebagai dasar Praktik DisiplinDisiplin
Keperawatan
Apoteker
Kedokteran
Gray areaFungsi kolaborasidan kerjasama
Fungsi independenkeperawatan
Shared/Skill mix competences
Multi disiplinMulti disiplin
KedokteranKedokteran KeperawatanKeperawatan Kedokteran gigiKedokteran gigi KefarmasianKefarmasian etcetc
Keluarga
Pasien/Klien
Pasien/Klien sebagai Fokus Pasien/Klien sebagai Fokus IntervensiIntervensi
Kedokteran Keperawatan
AnamnesaDiagnostik MedikPerencanaan &Tritmen Medik
PengkajianDiagnosis keperawatanPerencanaan &Tritmen Keperawatan
Ilmu KedokteranIlmu Keperawatan
ANATOMIANATOMIRUU PRAKTIK KEPERAWATAN RUU PRAKTIK KEPERAWATAN
BAB I BAB I : Ketentuan Umum: Ketentuan Umum BAB II BAB II : Azas dan Tujuan: Azas dan Tujuan BAB III BAB III : Lingkup Praktik Keperawatan: Lingkup Praktik Keperawatan BAB IV BAB IV : Konsil Keperawatan Indonesia: Konsil Keperawatan Indonesia BAB V BAB V : Standard Pendidikan Profesi Kep.: Standard Pendidikan Profesi Kep. BAB VI BAB VI : Pendidikan dan Pelatihan : Pendidikan dan Pelatihan
Berkelanjutan Berkelanjutan BAB VII BAB VII : Registrasi Praktik Keperawatan: Registrasi Praktik Keperawatan BAB VIIIBAB VIII : Penyelenggaraan Praktik Kep.: Penyelenggaraan Praktik Kep. BAB IX BAB IX : Pembinaan, Pengembangan dan : Pembinaan, Pengembangan dan
PengawasanPengawasan BAB X BAB X : Ketentuan Peralihan: Ketentuan Peralihan BAB XI BAB XI : Ketentuan Penutup: Ketentuan Penutup
LINGKUP KEPERAWATANLINGKUP KEPERAWATAN
PERAN PERAWATPERAN PERAWAT PelaksanaPelaksana PengelolaPengelola PendidikPendidik AdvokatAdvokat PenelitiPeneliti
Fungsi PerawatFungsi Perawat IndependenIndependen DependenDependen KolaborasiKolaborasi
PRAKTIK KEPERAWATANPRAKTIK KEPERAWATAN
Praktik keperawatan diberikan melalui Asuhan Praktik keperawatan diberikan melalui Asuhan keperawatan untuk klien individu, keluarga, keperawatan untuk klien individu, keluarga, masyarakat dalam menyelesaikan masalah masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana dan kompleks.kesehatan sederhana dan kompleks.
Asuhan keperawatan dapat dilakukan melalui Asuhan keperawatan dapat dilakukan melalui tindakan keperawatan mandiri tindakan keperawatan mandiri dan atau kolaborasi dan atau kolaborasi dengan tim kesehatan dan atau dengan sektor dengan tim kesehatan dan atau dengan sektor terkait lainterkait lain
Tindakan mandiri keperawatan : Tindakan mandiri keperawatan :
Tindakan terapi keperawatan, observasi keperawatan, terapi Tindakan terapi keperawatan, observasi keperawatan, terapi komplementer, penyuluhan kesehatan, nasehat, konseling, komplementer, penyuluhan kesehatan, nasehat, konseling, advokasi, dan edukasi dalam rangka penyelesaian masalah advokasi, dan edukasi dalam rangka penyelesaian masalah kesehatan melalui kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan dasar pemenuhan kebutuhan dasar manusia manusia dalam upaya memandirikan klien.dalam upaya memandirikan klien.
Tindakan Keperawatan KomplementerTindakan Keperawatan Komplementer Pengobatan dan Tindakan Medis terbatas (Pada Kondisi Pengobatan dan Tindakan Medis terbatas (Pada Kondisi
Tertentuoleh perawat Kompeten... ? Memerlukan pengaturan Tertentuoleh perawat Kompeten... ? Memerlukan pengaturan lebih lanjutlebih lanjut
Pelaksanaan Program Pemerintah dalam bidang kesehatanPelaksanaan Program Pemerintah dalam bidang kesehatan
Tindakan ketergantungan dengan tenaga kesehatan lain Tindakan ketergantungan dengan tenaga kesehatan lain adalah ; Pelaksanaan program pengobatan dan atau adalah ; Pelaksanaan program pengobatan dan atau tindakan medik secara tertulis dari doktertindakan medik secara tertulis dari dokter
Tindakan kolaborasi keperawatan dengan tim kesehatan Tindakan kolaborasi keperawatan dengan tim kesehatan lainnya atau dengan sektor terkait lain antara lain lainnya atau dengan sektor terkait lain antara lain adalah:adalah:
• Pembuatan dan pelaksanaan program kesehatan lintas sektoral Pembuatan dan pelaksanaan program kesehatan lintas sektoral untuk peningkatan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakatuntuk peningkatan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
• Perencanaan dan Pelaksanaan terhadap upaya penyembuhan dan Perencanaan dan Pelaksanaan terhadap upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan klien bersama dengan tenaga profesi pemulihan kesehatan klien bersama dengan tenaga profesi kesehatan lainkesehatan lain
Melakukan asuhan keperawatan mandiri dan kolaborasi Melakukan asuhan keperawatan mandiri dan kolaborasi Dalam keadaan darurat yang mengancam kehidupan Dalam keadaan darurat yang mengancam kehidupan
atau nyawa klien dan atau pasien, perawat dapat atau nyawa klien dan atau pasien, perawat dapat melakukan tindakan di luar kewenangan.melakukan tindakan di luar kewenangan.
Dalam keadaan luar biasa/bencana, perawat dapat Dalam keadaan luar biasa/bencana, perawat dapat melakukan tindakan di luar kewenangan untuk melakukan tindakan di luar kewenangan untuk membantu mengatasi keadaan luar biasa atau bencana membantu mengatasi keadaan luar biasa atau bencana tersebut.tersebut.
KOMITE-KOMITE DALAM KONSILKOMITE-KOMITE DALAM KONSIL
• Komite uji kompetensi dan registrasiKomite uji kompetensi dan registrasi
• Komite standar pendidikan profesiKomite standar pendidikan profesi
• Komite praktik keperawatanKomite praktik keperawatan
• Komite disiplin keperawatanKomite disiplin keperawatan
REGISTRASI PERAWAT Setiap perawat yang akan melakukan praktik keperawatan
di Indonesia harus memiliki STRP Registrasi perawat dilakukan dalam 2 (dua) kategori:
– LVN untuk perawat vokasional– RN untuk perawat profesional
• Melalui Uji Kompetensi dan memerlukan Rekomendasi OP
• Masa berlaku 5 tahun
LISENSILISENSI
Diberikan oleh Dinkes Kab/KotaDiberikan oleh Dinkes Kab/Kota Dalam dua bentukDalam dua bentuk
SIPV untuk Perawat VokasionalSIPV untuk Perawat Vokasional SIPP untuk Perawat Profesional/SpesialisSIPP untuk Perawat Profesional/Spesialis
SIPV di sarana KesehatanSIPV di sarana Kesehatan SIPP di Sarana Kesehatan dan Praktik MandiriSIPP di Sarana Kesehatan dan Praktik Mandiri Vokasi (LVN) dapat memperoleh SIPP dg Syarat D III Vokasi (LVN) dapat memperoleh SIPP dg Syarat D III
min 5 tahun dan lulus uji kompetensi RNmin 5 tahun dan lulus uji kompetensi RN Memerlukan Rekomendasi OPMemerlukan Rekomendasi OP
Hal lain yang diaturHal lain yang diatur
STANDAR PENDIDIKAN PROFESISTANDAR PENDIDIKAN PROFESI STANDAR PENDIDIKAN STANDAR PENDIDIKAN
BERKELANJUTANBERKELANJUTAN HAK & KEWAJIBAN PERAWATHAK & KEWAJIBAN PERAWAT PERAWAT ASINGPERAWAT ASING PERLINDUNGANPERLINDUNGAN PENGHARGAANPENGHARGAAN
SECARA UMUM YANG DIPERJUANGKAN SECARA UMUM YANG DIPERJUANGKAN DALAM UU KEPERAWATANDALAM UU KEPERAWATAN
1.1. Perlindungan Hukum Perawat dan Masyarakat Perlindungan Hukum Perawat dan Masyarakat 2.2. Kejelasan Kewenangan : Hak & kewajibanKejelasan Kewenangan : Hak & kewajiban3.3. Kesempatan Praktik MandiriKesempatan Praktik Mandiri4.4. Tesedia dan terjaminnya askep ProfesionalTesedia dan terjaminnya askep Profesional5.5. Jasa ProfesiJasa Profesi6.6. Pendidikan berkelanjutanPendidikan berkelanjutan7.7. Penghargaan dan fasilitas /jaminan kerjaPenghargaan dan fasilitas /jaminan kerja8.8. Membendung Banjirnya Perawat asingMembendung Banjirnya Perawat asing
1983Kesepakatan Nasional:
Keperawatan sebagai ProfesiStruktur Pendidikan TInggi
Keperawatan
1985Dikti Keperawatan
pertama di UI
1989Konsep
Awal RUU Kep
1992UU Kes:
Mengakui Kep sbg Profesi
2000Permenkes ttg Registrasi
dan Praktik Perawat
2009/2010Target
2004UU Kedokteran:
Pembelajaran untuk PPNIContinuous
Efforts of INNA& DON
1999 UU Perlindungan
Konsumen
1996PP ttg SDM Kesehatan; termasuk Keperawatan
INISIATIF DPR RI
2003:UU Sisdiknas
2006:MRA in ASEAN
Countries
Proses RUU Keperawatan di INDONESIA
Perkembangan Proses RUU Keperawatan
Inisiatif Pemerintah (Depkes)2005 Prolegnas160
•Rakernas PPNI I di Jkt•Dengar Pendapat DPR RI
dan Paparan RUU Kep•Audiensi ke Menkes
•ICN dan PPNI kirim surat ke RI 1, Ketua DPR dan Menkes, Lobby
2007
2008
2009
KesepakatanInisiatif DPR RI
•Rakernas PPNI II di Smrg•Gerakan Aksi Simpatik Nasional I
•Dengar Pendapat•Lobby dan Pembahasan dg Tim Ahli
•Pendapat Pakar Kep & Hukum•Konsultasi ICN & WHO
Baleg 2009No. 26 dari 37 RUU
• Aksi Simpatik III di DPR RI & Depkes•(Jabodetabek +
Banten, Jabar, Jateng ,…..•Dengar Pendapat di DPR RI•Press Conference & Media
•Teatrikal Mhs•Rencana Mogok Nasional
•Srt Komisi IX ke Baleg•Lobby Fraksi2 & Baleg•Presentasi & diskusi
di Baleg (25/6)
BENTUK :BENTUK :TANGGUNG JAWAB TANGGUNG JAWAB
PERAWATPERAWAT
TANGGUNG JAWAB PROFESSIONALTANGGUNG JAWAB PROFESSIONAL TANGGUNG JAWAB HUKUMTANGGUNG JAWAB HUKUM
TANGGUNG JAWAB TANGGUNG JAWAB PROFESSIONAL PERAWATPROFESSIONAL PERAWAT
Disebut Disebut Responsibility Responsibility atau atau verantwoordelijkheid verantwoordelijkheid
Perawat harus mengamalkan : Sumpah Perawat harus mengamalkan : Sumpah perawat, Kode Etik, melaksanakan perawat, Kode Etik, melaksanakan standar profesi dalam melaksanakan standar profesi dalam melaksanakan praktikpraktik
KODE ETIK KEPERAWATANKODE ETIK KEPERAWATANINDONESIA INDONESIA
MUKADDIMAHMUKADDIMAH PERAWAT-KLIENPERAWAT-KLIEN PERAWAT- PRAKTIKPERAWAT- PRAKTIK PERAWAT – MASYARAKATPERAWAT – MASYARAKAT PERAWAT – TEMAN SEJAWATPERAWAT – TEMAN SEJAWAT PERAWAT - PROFESIPERAWAT - PROFESI
LAFAL SUMPAH PERAWATLAFAL SUMPAH PERAWAT
Masih ingatkah anda akan sumpah/janji pada saat anda menjadi Perawat…?
TANGGUNG JAWAB HUKUM PERAWAT TANGGUNG JAWAB HUKUM PERAWAT
Sesuai dengan Fungsi PerawatSesuai dengan Fungsi Perawat
Independent /caring roleIndependent /caring role Interdependent /Koordinative/kolaborative Interdependent /Koordinative/kolaborative
rolerole Dependent/Therapeutic roleDependent/Therapeutic role
Untuk semua kegiatan yang termasuk Asuhan Keperawatan (Caring Activities) maka Perawat bertanggung jawab/gugat PENUH terhadap kesalahan dari KEPUTUSAN yang dibuat (responsible for the decision to perform) dan terhadap PELAKSANAAN dari keputusan tersebut (responsible for the execution)
* Independen * Independen
* DEPENDENT/Tergantung * DEPENDENT/Tergantung yakni semua kegiatan yang termasuk dalam kategori yakni semua kegiatan yang termasuk dalam kategori
tindakan/aktifitas medis (tindakan/aktifitas medis (medical activitiesmedical activities) yang ) yang didelegasikan kepadanya. didelegasikan kepadanya.
Pada dasarnya medical activities ini menjadi tanggung Pada dasarnya medical activities ini menjadi tanggung jawab Dokter sepenuhnya. Namun untuk penentuan jawab Dokter sepenuhnya. Namun untuk penentuan
tanggung jawabnya,harus dilihat Proses tanggung jawabnya,harus dilihat Proses PENDELEGASIAN nya. PENDELEGASIAN nya.
Selain pendelegasian, juga harus Selain pendelegasian, juga harus dianalisa tentang bagaimana isi dianalisa tentang bagaimana isi
Keputusan/Decision yang diambil serta Keputusan/Decision yang diambil serta bagaimana Pelaksanaan/Execution-nya. bagaimana Pelaksanaan/Execution-nya.
1. Untuk penentuan diagnosa/ terapi tidak1. Untuk penentuan diagnosa/ terapi tidak
boleh didelegasikan. boleh didelegasikan.
2. Pemberi pendelegasian harus YAKIN2. Pemberi pendelegasian harus YAKIN
akan kemampuan yang didelegasikan.akan kemampuan yang didelegasikan.
3. Pendelegasian harus tertulis secara rinci3. Pendelegasian harus tertulis secara rinci
dan jelas dan jelas
4. Harus ada bimbingan teknis dari 4. Harus ada bimbingan teknis dari
Pemberi PendelegasianPemberi Pendelegasian
5. Bila Penerima merasa YAKIN TIDAK 5. Bila Penerima merasa YAKIN TIDAK
MAMPU, maka ia wajib menolak. MAMPU, maka ia wajib menolak.
SYARAT PENDELEGASIAN
Relegated medical activites *)Relegated medical activites *)
Tindakan yang menjadi kewenangan medik, Tindakan yang menjadi kewenangan medik, tetapi telah didelegasikan kepada perawat. tetapi telah didelegasikan kepada perawat. Dalam hal ini dokter tidak bertanggung jawab Dalam hal ini dokter tidak bertanggung jawab secara hukum, baik berkait dengan decision secara hukum, baik berkait dengan decision maupun execution yang dibuat oleh perawat maupun execution yang dibuat oleh perawat yang diberi delegasi.yang diberi delegasi.
*) Prof. Bambang Purnomo*) Prof. Bambang Purnomo
PERAWAT DAPAT MELAKUKAN DILUAR PERAWAT DAPAT MELAKUKAN DILUAR KEWENANGANKEWENANGAN
KONDISI GAWAT DARURATKONDISI GAWAT DARURAT DIWILAYAH TERSEBUT TIDAK ADA DOKTERDIWILAYAH TERSEBUT TIDAK ADA DOKTER DALAM RANGKA MELAKSANAKAN DALAM RANGKA MELAKSANAKAN
PROGRAM PEMERINTAHPROGRAM PEMERINTAH
PENYELESAIAN MASALAH HUKUMPENYELESAIAN MASALAH HUKUM
TUNTUTAN PIDANA:TUNTUTAN PIDANA: MELALUI PROSES PENYIDIKAN, MELALUI PROSES PENYIDIKAN,
PENUNTUTAN, PENGADILAN DAN PENUNTUTAN, PENGADILAN DAN EKSEKUSIEKSEKUSI
TUNTUTAN PERDATA:TUNTUTAN PERDATA: MELALUI PROSES PENGADILANMELALUI PROSES PENGADILAN DI LUAR PENGADILAN DI LUAR PENGADILAN
• NEGOSIASI, MEDIASI, ARBITRASI, DLLNEGOSIASI, MEDIASI, ARBITRASI, DLL
ASPEK HUKUM MALAPRAKTEK ASPEK HUKUM MALAPRAKTEK
ASPEK HUKUM PERDATAASPEK HUKUM PERDATA
>> Menyimpang dari Standar Profesi….. ? Menyimpang dari Standar Profesi….. ?
> Ada kelalaian ringan/> Ada kelalaian ringan/culpa levisculpa levis
> Menimbulkan kerugian pd Pasien> Menimbulkan kerugian pd Pasien
> Terdapat kausalitas antara kesalahan Nakes dengan > Terdapat kausalitas antara kesalahan Nakes dengan
Kerugian Pasien Kerugian Pasien
ASPEK HUKUM PIDANA ASPEK HUKUM PIDANA
> > Menyimpang dari Standar Profesi…….? Menyimpang dari Standar Profesi…….?
> Ada kelalaian berat/> Ada kelalaian berat/culpa lataculpa lata
> Menimbulkan akibat yang Fatal/ > Menimbulkan akibat yang Fatal/
SeriusSerius
TANGGUNG JAWAB HUKUM TANGGUNG JAWAB HUKUM
ASPEK HUKUM PERDATAASPEK HUKUM PERDATA> atas kesalahan sendiri (Pasal 1365) > atas kesalahan sendiri (Pasal 1365) > atas kesalahan orang lain yang di bawah > atas kesalahan orang lain yang di bawah
tanggungjawabnya (Psl. 1367 ayat 3 tanggungjawabnya (Psl. 1367 ayat 3 KUH KUH Perdata) Perdata)
ASPEK HUKUM PIDANA ASPEK HUKUM PIDANA
> tanggung jawab atas kesalahan pribadi/ > tanggung jawab atas kesalahan pribadi/ sifat subyektifitas Hukum Pidana sifat subyektifitas Hukum Pidana
PELIMPAHAN WEWENANGPELIMPAHAN WEWENANG
Hendaknya jangan hanya diartikan secara administratif, melainkan harus pula diartikan menurut hukum Perdata.
Orang yang memberikan kuasa tetap bertanggung jawab, yang menerima kuasa bertanggung jawab terhadap orang yang memberi kuasa.
Dasarnya adalah PERIKATAN
STRATEGI STRATEGI PERLINDUNGAN HUKUM PERLINDUNGAN HUKUM DAN ADVOKASI TENAGA DAN ADVOKASI TENAGA PERAWATPERAWAT
((KESEHATAN)KESEHATAN)
PENGURUS PUSAT PPNIPENGURUS PUSAT PPNI
Perlindungan HukumPerlindungan Hukum Yang diberikan Yang diberikan Perlindungan terhadap kepentingan Perlindungan terhadap kepentingan
hukum seseoranghukum seseorang. .
Hukum memberikan jaminan bahwa hak-hak seseorang Hukum memberikan jaminan bahwa hak-hak seseorang tidak dilanggar oleh orang lain, hukum mengupayakan tidak dilanggar oleh orang lain, hukum mengupayakan agar adanya pemulihan dalam bentuk kompensasi agar adanya pemulihan dalam bentuk kompensasi misalnyamisalnya..
Syarat-Syarat untuk Memperoleh Syarat-Syarat untuk Memperoleh Perlindungan HukumPerlindungan Hukum
Agar dapat memperoleh perlindungan hukum, Agar dapat memperoleh perlindungan hukum, seseorang harus berada pada seseorang harus berada pada posisi yang benar posisi yang benar menurut kaca mata hukum.menurut kaca mata hukum.
Seseorang dikatakan berada dalam posisi yang benar Seseorang dikatakan berada dalam posisi yang benar apabila keadaan atau tindakannya sesuai dengan aturan apabila keadaan atau tindakannya sesuai dengan aturan hukum atau dengan perkataan lain hukum atau dengan perkataan lain tidak melanggar tidak melanggar aturan hukum.aturan hukum.
LanjutanLanjutan Kadang-kala dua pihak yang bersengketa saling Kadang-kala dua pihak yang bersengketa saling
mengklaim berada pada posisi yang benar menurut mengklaim berada pada posisi yang benar menurut hukum. hukum.
Dalam hal semacam ini seorang hakim diperlukan untuk Dalam hal semacam ini seorang hakim diperlukan untuk menetapkan siapakah diantara pihak yang bersengketa menetapkan siapakah diantara pihak yang bersengketa itu yang benar dan karenanya dimenangkan (dibela itu yang benar dan karenanya dimenangkan (dibela haknya)haknya)
Penatapan tersebut dilakukan melalui mekanisme sidang Penatapan tersebut dilakukan melalui mekanisme sidang pengadilan.pengadilan.
AdvokasiAdvokasi
Advokasi adalah upaya untuk membela Advokasi adalah upaya untuk membela atau memperjuangkan kepentingan (hak-atau memperjuangkan kepentingan (hak-hak) seseorang.hak) seseorang.
Macam-Macam Advokasi Macam-Macam Advokasi Menurut PelakunyaMenurut Pelakunya
Advokasi dapat dilakukan sendiri oleh orang Advokasi dapat dilakukan sendiri oleh orang yang bersangkutan yang bersangkutan (self advocacy).(self advocacy).
Advokasi juga dapat diberikan oleh orang atau Advokasi juga dapat diberikan oleh orang atau pihak lain. Seseorang yang pekerjaannya pihak lain. Seseorang yang pekerjaannya membela atau memperjuangkan hak-hak membela atau memperjuangkan hak-hak seseorang secara profesional disebut advokat seseorang secara profesional disebut advokat (advocate).(advocate).
Advokasi MedikAdvokasi Medik
Advokasi medik Advokasi medik (medical advocacy)(medical advocacy) adalah upaya untuk membela atau adalah upaya untuk membela atau memperjuangkan kepentingan tenaga memperjuangkan kepentingan tenaga medik.medik.
Mengapa Advokasi Medik Mengapa Advokasi Medik diperlukan?diperlukan?
Kadang-kadang Kadang-kadang Tenaga KesehatanTenaga Kesehatan dan dan atau atau sarana kesehatansarana kesehatan menjadi korban menjadi korban ketidakadilan sehingga ketidakadilan sehingga layak layak mendapatkan perlindungan dan mendapatkan perlindungan dan pembelaan. pembelaan.
Bagaimana Memperoleh Advokasi?Bagaimana Memperoleh Advokasi?
Advokasi medik dapat dilakukan sendiri oleh Advokasi medik dapat dilakukan sendiri oleh tenaga tenaga kesehatankesehatan yang bersangkutan atau oleh yang bersangkutan atau oleh pihak lain. pihak lain. Namun sebelum Namun sebelum memanggil bantuan memanggil bantuan pihak luarpihak luar, akan lebih baik apabila pihak tenaga , akan lebih baik apabila pihak tenaga kesehatan dan rumah sakit kesehatan dan rumah sakit mengupayakan mengupayakan self self advocacyadvocacy terlebih dahulu. terlebih dahulu.
Sampai batas-batas tertentu Sampai batas-batas tertentu tenaga keehatantenaga keehatan dapat melakukan self advocacy bila ia memiliki dapat melakukan self advocacy bila ia memiliki kemampuan bela diri kemampuan bela diri (self defense)(self defense)..
LanjutanLanjutan
Kemampuan membela diri ini dapat Kemampuan membela diri ini dapat diperoleh dengan caradiperoleh dengan cara:: Memahami Memahami konsep konsep malpraktmalpraktiik k
medikmedik Memahami cara kerja hukum. Memahami cara kerja hukum.
Jurus 1:Jurus 1:Memahami Konsep Malpraktik MedikMemahami Konsep Malpraktik Medik
Malpraktik medik merupakan terjemahan dari Malpraktik medik merupakan terjemahan dari medical malpracticemedical malpractice. Secara bahasa berarti . Secara bahasa berarti ‘praktik yang buruk’ atau ‘praktik yang salah’. Di ‘praktik yang buruk’ atau ‘praktik yang salah’. Di banyak negara istilah yang digunakan adalah banyak negara istilah yang digunakan adalah medical negligencemedical negligence (kelalaian medik) (kelalaian medik)
Dalam hal apa praktik Dalam hal apa praktik Tenaga KesehatanTenaga Kesehatan dianggadianggapp buruk atau salah? buruk atau salah?
Praktik Praktik Tenaga KesehatanTenaga Kesehatan dianggap buruk dianggap buruk apabila:apabila: Menyimpang dari standarMenyimpang dari standar Melanggar EtikaMelanggar Etika
Praktik Praktik TeTennaga kesehatanaga kesehatan dianggap salah dianggap salah apabila Melanggar apabila Melanggar HukuHukum (m (PidanPidana,a,PerdatPerdata, dan a, dan AdministrasiAdministrasi))
STANDAR PROFESISTANDAR PROFESI
Standar KompetensiStandar Kompetensi Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan Standar Pendidikan……?Standar Pendidikan……? Standar Pelayanan…….?Standar Pelayanan…….?
Just a ComparisonJust a Comparison
Di negara-negara Common Law sengketa Di negara-negara Common Law sengketa medik dikenal dengan istilah medik dikenal dengan istilah medical medical negligence casesnegligence cases. . Kasus Kasus medical medical negligencenegligence murnimurni bersifat bersifat perdataperdata sehingga tidak ada kait-mengait dengan sehingga tidak ada kait-mengait dengan polisi. polisi.
Jurus 2:Jurus 2:Memahami Memahami Cara Kerja HukumCara Kerja Hukum
Sebagaimana dimaklumi bahwa hukum Sebagaimana dimaklumi bahwa hukum adalah adalah ’benda mati’’benda mati’ yang tak mungkin yang tak mungkin bergerak sendiri, ia perlu orang untuk bergerak sendiri, ia perlu orang untuk menjalankannya.menjalankannya.
Pertanggungjawaban hukum tidak terjadi Pertanggungjawaban hukum tidak terjadi begitu saja melainkan ada prosedur-prosedur begitu saja melainkan ada prosedur-prosedur tertentu atau ada proses-proses awal yang tertentu atau ada proses-proses awal yang mendahuluinyamendahuluinya..
Mekanisme Mekanisme Pertanggungjawaban PerdataPertanggungjawaban PerdataProses pertanggungjawaban perdata Proses pertanggungjawaban perdata (civil (civil liability)liability) didahului dengan diajukannya surat didahului dengan diajukannya surat gugatan ke Pengadilan Negeri oleh pihak gugatan ke Pengadilan Negeri oleh pihak penggugat. Seseorang tidak dapat penggugat. Seseorang tidak dapat memperkarakan orang lain ke pengadilan memperkarakan orang lain ke pengadilan kecuali ia punya alasan untuk itu kecuali ia punya alasan untuk itu (cause of (cause of action)action). .
ContinuationContinuation
Memperkarakan orang lain ke pengadilan Memperkarakan orang lain ke pengadilan terikat oleh tata cara atau prosedur tertentu terikat oleh tata cara atau prosedur tertentu yang biasanya tidak dipahami oleh orang yang biasanya tidak dipahami oleh orang awam (pasien). Ketidaktahuan itu mendorong awam (pasien). Ketidaktahuan itu mendorong sebagian orang memilih untuk diam, dan sebagian orang memilih untuk diam, dan sebagian yang lain menyewa jasa pengacara sebagian yang lain menyewa jasa pengacara (lawyer)(lawyer) untuk mewakilinya. untuk mewakilinya.
ContinuationContinuation
Hakim dalam peradilan perdata tidak serta Hakim dalam peradilan perdata tidak serta merta menyidangkan perkara yang merta menyidangkan perkara yang diajukan kepadanya, melainkan diajukan kepadanya, melainkan menyarankan terlebih dahulu kepada para menyarankan terlebih dahulu kepada para pihak untuk menempuh penyelesaian pihak untuk menempuh penyelesaian sengketa melalui mediasi. sengketa melalui mediasi.
MekanismeMekanismePertanggungjawaban PidanaPertanggungjawaban PidanaProses pertanggungjawaban pidana Proses pertanggungjawaban pidana (criminal liability)(criminal liability) didahului dengan didahului dengan proses penyidikan oleh aparat yang proses penyidikan oleh aparat yang berwenang. Penyidik dalam kasus yang berwenang. Penyidik dalam kasus yang melibatkan Tenaga Kesehatan biasanya melibatkan Tenaga Kesehatan biasanya tidak menemukan sendiri kasus tersebut. tidak menemukan sendiri kasus tersebut.
ContinuationContinuation
Penyidik biasanya bergerak apabila ada Penyidik biasanya bergerak apabila ada laporan atau pengaduan, karena tidak laporan atau pengaduan, karena tidak akan ada polisi yang berpatroli ke rumah akan ada polisi yang berpatroli ke rumah sakit, klinik, atau tempat-tempat praktik sakit, klinik, atau tempat-tempat praktik dokter, praktik perawat untuk menemukan dokter, praktik perawat untuk menemukan korban malpraktek, korban malpraktek, exceptexcept..?..?
ContinuationContinuation
Seseorang tidak dapat membuat laporan Seseorang tidak dapat membuat laporan atau aduan bahwa seorang Tenaga atau aduan bahwa seorang Tenaga Kesehatan telah melakukan perbuatan Kesehatan telah melakukan perbuatan melanggar hukum tanpa disertai bukti melanggar hukum tanpa disertai bukti yang kuat, sebab menuduh seseorang yang kuat, sebab menuduh seseorang tanpa bukti merupakan tindak pidana. tanpa bukti merupakan tindak pidana.
Beban Beban PembuktianPembuktian Beban pembuktian ada pada pihak yang Beban pembuktian ada pada pihak yang
menuduh. Dalam perkara perdata, pihak menuduh. Dalam perkara perdata, pihak penggugat (pasien) harus membuktikan penggugat (pasien) harus membuktikan kesalahan/kelalaian si tergugat (dokter). kesalahan/kelalaian si tergugat (dokter).
ExceptionExceptionDalam hal kelalaian begitu nyata (mis: gunting Dalam hal kelalaian begitu nyata (mis: gunting tertinggal di perut pasien), berdasarkan asas tertinggal di perut pasien), berdasarkan asas res res ipsa loquitur,ipsa loquitur, pasien tidak perlu membuktikan pasien tidak perlu membuktikan kesalahan/kelalaian kesalahan/kelalaian perawat/tenaga Kesehatanperawat/tenaga Kesehatan..
Problem PembuktianProblem Pembuktian
Tidak mudah membuktikan kesalahan perawat, Tidak mudah membuktikan kesalahan perawat, karena pekerjaan perawat tidak dapat dinilai karena pekerjaan perawat tidak dapat dinilai oleh pihak lain di luar profesi. Dengan demikian oleh pihak lain di luar profesi. Dengan demikian proses penilaian tersebut pada akhirnya proses penilaian tersebut pada akhirnya dikembalikan kepada teman sejawat, karena dikembalikan kepada teman sejawat, karena hanya perawat yang dapat menilai kualitas hanya perawat yang dapat menilai kualitas pekerjaan perawat, bukan pekerjaan perawat, bukan pasien, pengacara, pasien, pengacara, polisi, jaksa maupun hakim. polisi, jaksa maupun hakim.
So What?So What?
Dengan memahami seluk beluk Dengan memahami seluk beluk malpraktek medik dan cara kerja hukum malpraktek medik dan cara kerja hukum tersebut, tersebut, Tanaga KesehatanTanaga Kesehatan tidak perlu tidak perlu panik dalam panik dalam menghadapi gugatan atau menghadapi gugatan atau tuntutan malpraktek medik. tuntutan malpraktek medik.
Manfaat Kemampuan Manfaat Kemampuan Self DefenseSelf Defense
Kemampuan membela diri sangat diperlukan Kemampuan membela diri sangat diperlukan oleh Tenaga Kesehatan agar ia tidak menjadi oleh Tenaga Kesehatan agar ia tidak menjadi ’mangsa’’mangsa’ orang-orang yang ingin orang-orang yang ingin ’me’mengailngail di di air keruh’.air keruh’.
Waspadalah terhadap kemungkinan Waspadalah terhadap kemungkinan munculnya munculnya ‘s‘somebodyomebody’’ di rumah sakit tempat di rumah sakit tempat Anda bekerja, tidak untuk berobat atau besukAnda bekerja, tidak untuk berobat atau besuk pasienpasien, tetapi untuk menemukan pasien yang , tetapi untuk menemukan pasien yang kecewa dan memprofokasinya kecewa dan memprofokasinya agaragar menggugat Anda!!menggugat Anda!!!!, termasuk penyamaran., termasuk penyamaran.
Berbagai Bentuk Advokasi Berbagai Bentuk Advokasi Medik Medik
Advokasi terhadap intimidasi pasien dan Advokasi terhadap intimidasi pasien dan atau pengacaranya.atau pengacaranya.
Advokasi terhadap ‘serangan’ media Advokasi terhadap ‘serangan’ media massa massa (trial by press).(trial by press).
Advokasi dalam proses peradilanAdvokasi dalam proses peradilan
ContinuationContinuation
Jika mengalami kesulitan dalam menghadapi Jika mengalami kesulitan dalam menghadapi pressurepressure yang dilakukan oleh pihak yang dilakukan oleh pihak pasiepasien/n/pengacaranya:pengacaranya: Berkonsultasilah dengan seorang yang ahli, Berkonsultasilah dengan seorang yang ahli, Apabila itu tidak cukup gunakan jasa Apabila itu tidak cukup gunakan jasa
pengacara yang menguasai masalah pengacara yang menguasai masalah malpraktek medik. malpraktek medik.
lanjutanlanjutan
Sebagai perbandingan, di Inggris ada lembaga Sebagai perbandingan, di Inggris ada lembaga yang disebut yang disebut Medical Defence Union (MDU) Medical Defence Union (MDU) yang berfungsi memberikan advokasi kepada yang berfungsi memberikan advokasi kepada anggota yang tersandung masalah hukum.anggota yang tersandung masalah hukum.
Dengan adanya lembaga tersebut, dokter Dengan adanya lembaga tersebut, dokter tidak perlu bersusah payah menghadapi tidak perlu bersusah payah menghadapi sendiri masalah hukum yang sendiri masalah hukum yang menimpanyamenimpanya..
Di Kanada ada Di Kanada ada Legal Protection Nursing Legal Protection Nursing Society Society bagian daribagian dari Organisasi Profesi Organisasi Profesi Perawat CNAPerawat CNA
Bantuan HukumBantuan Hukum
Memperoleh bantuan hukum merupakan Memperoleh bantuan hukum merupakan hak setiap warga negara.hak setiap warga negara.
Bantuan hukum dapat diperoleh sejak Bantuan hukum dapat diperoleh sejak seseorang diperiksa pada tingkat seseorang diperiksa pada tingkat penyidikan.penyidikan.
Recommended