View
246
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
I - 1
USULAN PERBAIKAN GANGGUAN FIXED TELEPHONE DAN TELKOM FLEXI DENGAN KOMBINASI METODE
FAULT TREE ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI WILAYAH DIVRE IV KANDATEL SOLO
(PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk)
Skripsi
ANDUNG JATI NUGROHO I 0302551
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2007
I - 2
USULAN PERBAIKAN GANGGUAN FIXED TELEPHONE DAN TELKOM FLEXI DENGAN KOMBINASI METODE
FAULT TREE ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI WILAYAH DIVRE IV KANDATEL SOLO
(PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk)
Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
ANDUNG JATI NUGROHO I 0302551
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2007
I - 3
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN PERBAIKAN GANGGUAN FIXED TELEPHONE DAN TELKOM FLEXI DENGAN KOMBINASI METODE FAULT TREE
ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI WILAYAH DIVRE IV KANDATEL SOLO (PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk)
Ditulis oleh: Andung Jati Nugroho
I 0302551
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Ir. LOBES HERDIMAN, MT RETNO WULAN D. ST, MT NIP . 132 163 511 NIP 132 309 255 Pembantu Dekan I Ketua Jurusan Fakultas Teknik Teknik Industri Ir. PARYANTO, MS I WAYAN SULETRA, ST, MT NIP 131 569 244 NIP 132 282 734
I - 4
LEMBAR VALIDASI
USULAN PERBAIKAN GANGGUAN FIXED TELEPHONE DAN TELKOM FLEXI DENGAN KOMBINASI METODE FAULT TREE
ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI WILAYAH DIVRE IV KANDATEL SOLO (PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk)
Ditulis oleh: Andung Jati Nugroho
I 0302551
Telah disidangkan pada hari Jumat tanggal 26 Januari 2007
Di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Dengan
Dosen Penguji
1. I WAYAN SULETRA, ST, MT NIP 132 282 734
2. WAHYUDI SUTOPO, ST, M.Si NIP 132 304 817
Dosen Pembimbing
1. Ir. LOBES HERDIMAN, MT NIP 132 163 511
2. RETNO WULAN D. ST, MT NIP 132 309 255
I - 5
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Bapak Misni (as my dad)
2. Ibu Rustilah (as my mom)
3. Dyan Novi Astuti (as my sista)
4. Debbie Kusuma Dewi (as my girlfriend)
5. Semua orang yang menginginkan saya maju…
I - 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas
segala kasih, karunia, limpahan rahmat dan hidayahnya-Nya hingga Tugas Akhir
ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih
pada pihak-pihak yang berperan dan membantu dalam penyusunan Tugas Akhir
ini, yaitu:
1. Bapak Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak-bapak Pembantu Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak I Wayan Suletra, ST, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sebagai Dosen
Penguji I
4. Bapak Ir. Lobes Herdiman, MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah
dengan sabar dan tlaten membimbing Penulis dalam penyusunan skripsi.
Terima kasih pula atas dukungan ketika seminar dan sidang.
5. Ibu Retno Wulan Damayanti, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing II yang
telah meluangkan banyak waktunya untuk membimbing Penulis dalam
penyusunan skripsi ini. Terima kasih pula atas segala nasehat-nasehat
serta ilmu yang diberikan, semoga bermanfaat bagi Penulis di kemudian
hari.
6. Bapak Wahyudi Sutopo, ST, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan banyak masukan dan nasehat dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Suhartono (manager Business Performance), Bapak M.Zaeni
(bagian Performansi), dan seluruh karyawan Kandatel Solo, PT.
Telekomunikasi Indonesia.Tbk atas nasehat, ide, waktu, dan izin yang
diberikan.
8. Bapak-Ibuku tersayang dan sista beloved …”Kalian adalah anugerah
terindah dari Allah SWT yang kumiliki”.
9. Bee Hany, thank’s for everything as my girlfriend, as my spirits, as
everything...“you’re the real honey for my life”.
I - 7
10. Cahyo/ca-ca’, Lele Peace, Anton Paijo cover boy, Andre Kateman bakul
upil, Ningsih, Handa, dan Alam atas semua bantuan dan support yang
diberikan.
11. Teman-teman senasib dan sepenanggungan TI UNS, especially for
angkatan 2002 non-reg, atas segala kebersamaan, dan semua pihak yang
tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu
Terlepas dari semuanya itu kita tahu bahwa tidak seorang pun manusia yang
memiliki kesempurnaan, oleh karena itu Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih
jauh dari sempurna. Saran dan perbaikan masih sangat diperlukan untuk
mengembangkan penelitian yang telah Penulis lakukan dan berharap semoga
laporan penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Surakarta, Januari 2007
Penulis
I - 8
ABSTRAK
Andung Jati Nugroho, NIM : I-0302551. USULAN PERBAIKAN GANGGUAN FIXED TELEPHONE DAN TELKOM FLEXI DENGAN KOMBINASI METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI WILAYAH DIVRE IV KANDATEL SOLO (PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk). Skripsi. Surakarta : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2007.
Layanan jasa telekomunikasi TELKOM dibangun dalam suatu jaringan fisik yang menghubungkan TELKOM dengan pelanggannya. Permasalahan yang dihadapi adalah tingginya jumlah gangguan pada jaringan lokal akses kabel tembaga (jarlokat), jaringan lokal akses kabel fiber optik (jarlokaf), dan jaringan lokal akses radio (jarlokar). Tahap solusi masalah yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi gangguan telepon pada jaringan metal, fiber optik, dan radio, menentukan langkah-langkah penanganan gangguan telepon yang terjadi di Kandatel Solo, Divre IV Jateng-DIY, memberikan usulan perbaikan pada gangguan telepon berdasarkan hasil analisis dengan FTA dan FMEA.
Usulan perbaiakan gangguan jaringan telepon itu menggunakan kombinasi metode fault tree analysis (FTA) dan failure mode and effect analysis (FMEA). Dengan FTA, diidentifikasi fault events yang berkontribusi menyebabkan terjadinya top level event gangguan isolasi jarlokat, gangguan isolasi jarlokaf, dan gangguan alat tidak berfungsi jarlokar. Hasil dari FTA berupa 8 basic events untuk gangguan isolasi jarlokat, 7 basic events untuk gangguan isolasi jarlokaf, dan 6 basic events untuk gangguan alat tidak berfungs jarlokar yang tidak dapat dikembangkan lagi menjadi events yang lebih rendah. Basic events tersebut kemudian di analisis dengan FMEA. Analisis FMEA didasarkan pada nilai risk priority number (RPN) dengan mengetahui menentukan skala severity dari failure effect, skala occurence dari causes, dan skala detection dari control yang dilakukan. Hasil dari FMEA berupa prioritas penyelesaian permasalahan dengan urutan sebagai berikut: drop wire 1x2 putus, rumah kabel korslet, distribution point korslet, trans radio rusak, pesawat telepon rusak, kabel primer putus, dan kabel sekunder putus..
Berdasarkan hasil dari FTA dan FMEA didapatkan usulan perbaikan terhadap masalah gangguan jaringan telepon di Kandatel Solo, Divre IV Jateng-DIY, PT.Telekomunikasi Indonesia.Tbk. Usulan perbaikan itu berupa usulan perbaikan secara prosedural dan usulan perbaikan secara teknis. Kata Kunci : Fault Tree Analysis, Basic Event, Failure Mode And Effect
Analysis, Risk Priority Number, Jarlokat, Jarlokaf, Jarlokar, Proses bisnis
xix + 131 halaman; 29 gambar; 67 tabel; 4 lampiran Daftar Pustaka : 15 (1993 – 2006)
I - 9
ABSTRACT Andung Jati Nugroho: I 0302551. A PROPOSAL REPAIRING OF THE DISRUPTION OF FIXED TELEPHONE AND TELKOM FLEXI BY A METHOD COMBINATION OF FAULT FREE ANALYSIS AND FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS IN THE DIVRE 1V KANDATEL SOLO AREA (PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk). Thesis. Surakarta: Technical Engineering Study, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University Surakarta, January 2007.
The TELKOM telecommunication service is built in a physical network, which connects the TELKOM with its customers. The problem usually encountered is a number of disruptions on the copper wire access local network (jarlokat), optical fiber wire access local network (jarlokaf), and radio access local network (jarlokar). The stage of problem solutions can be done are identifying the disruptions of telephone on the metal, optical fiber and radio network, determining the handling steps of telephone disruption, which happen in the Kandatel Solo, Divre IV Central Java-Special District of Yogyakarta, giving some proposal of the repairing of the telephone disruptions based on the results of an analysis by FTA and FMEA.
The proposal of repairing the disruptions of telephone network uses a method combination of fault tree analysis (FTA) and failure mode and effect analysis (FMEA). By using FTA, the fault events are identified, which contribute in causing the top level event disruptions of the jarlokat isolation, the disruption of the jarlokaf isolation, and the disruption of devices which can not function well of the jarlokar. The results of FTA, in the form of 8 basic events for the disruption of the jarlokat isolation, 7 basic events for the disruption of the jarlokaf isolation, and 6 basic event for the disruption of devices which can not function well of the jarlokar, which can not be developed to some lower basic events. These basic events are then analyzed by FMEA. The FMEA analysis is based on the value of the risk priority number (RPN) by knowing the determining of severity and failure effect scale, the occurrence from causes scale, and the detection from control scale being done. The result of the FMEA is some priorities of the problem solving in the following order: the drop wire 1x2 which has been broken, the short circuit of housing wire, the short circuit of distribution point, the trans radio which is broken, the telephone instrument which is damaged, the primary wire which is broken, and the secondary wire which is broken.
Based on the results of the FTA and FMEA, it has been obtained a proposal of repairing of the telephone network disruption problems in Kandatel Solo, Divre IV Central Java- Special District of Yogyakarta, PT. Telekomunikasi Indonesia.Tbk. The proposal of repairing is in the form of a procedural proposal of repairing and a technical proposal of repairing.
Key Words: Fault Tree Analysis, Basic Event, Failure Mode and Effect
Analysis, Risk Priority Number, Jarlokat, Jarlokaf, Jarlokar, Business Process.
xviii + 131 pages; 29 pictures; 67 tables; 4 appendixes Bibliography: 15 (1993 – 2006)
I - 10
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul………………………………………………………………. i
Halaman Pengesahan..…………………………………………………….... ii
Halaman Validasi ………………………………………………………....... iii
Halaman Persembahan…………………………………………………..….. iv
Kata Pengantar………………………………….…………………………… v
Halaman Abstrak…………………………………..…………………............ vii
Daftar Isi………………………………………………………………………. ix
Daftar Tabel……………...………………………………………………….... xi
Daftar Gambar……………………………………………………………..... xiv
Daftar Istilah...……………………………………………………………..... xvi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. I-1
1.1 Latar Belakang…………………………………………............ I-1
1.2 Perumusan Masalah…………………............………………… I-3
1.3 Tujuan Penelitian........………………………………………… I-3
1.4 Manfaat Penelitian …...……………………………………….. I-3
1.5 Batasan Masalah………………………………………………. I-3
1.6 Asumsi………………………………………………………… I-4
1.7 Sistematika Penulisan………………………………………….. I-4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………..... II-1
2.1 Tinjauan Umum Perusahaan....................................................... II-1
2.1.1 Sejarah perusahaan............................................................. II-1
2.1.2 Visi dan misi TELKOM..................................................... II-3
2.1.3 Struktur organisasi TELKOM............................................ II-4
2.1.4 Strategi bisnis TELKOM................................................... II-6
2.1.7 Jaringan telekomunikasi TELKOM................................... II-6
2.2 Landasan Teori............................................................................ II-8
2.2.1 Pengertian kualitas............................................................ II-8
2.2.2 Konsep analisis sistem..................................................... II-10
I - 11
2.2.3 Konsep fault tree analysis (FTA)..................................... II-13
2.2.4 Konsep failure mode and effect analysis (FMEA)........... II-17
2.3 Penelitian Sebelumnya...............................................................II-19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........………………………........III-1
3.1 Identifikasi Permasalahan..............................................................III-3
3.2 Pengumpulan Data.........................................................................III-3
3.3 Pengolahan Data............................................................................III-4
3.3.1 Tahap fault tree analysis (FTA)...........................................III-4
3.3.2 Tahap failure mode and effect analysis (FMEA).................III-5
3.4 Analisis Dan Interpretasi Hasil......................................................III-7
3.5 Kesimpulan Dan Saran..................................................................III-8
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA………………..IV-1
4.1 Pengumpulan Data.......................................................................IV-1
4.1.1 Identifikasi permasalahan....................................................IV-1
4.1.2 Karakterisasi permasalahan.................................................IV-1
4.1.3 Data gangguan telepon bulan Mei 2006……………..…..IV-26
4.2 Pengolahan Data………………………………………...........IV-33
4.2.1 Tahap fault tree analysis…………………………..……IV-33
4.2.2 Tahap failure mode and effect analysis.............................IV-66
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
5.1 Analisis Hasil Penelitian…………………………………………. V-1
5.1.1 Analisis hasil fault tree analysis (FTA)............................... V-1
5.1.2 Analisis hasil failure mode and effect analysis (FMEA)...... V-6
5.1.3 Usulan Perbaikan Gangguan Jaringan Telepon...............… V-9
5.2 Interpretasi Hasil Penelitian..........................................................V-14
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.2 Kesimpulan................................................................................VI-1
6.3 Saran..........................................................................................VI-2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I - 12
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Simbol-simbol hubungan yang digunakan dalam FTA............... II-14
Tabel 2.2 Hubungan dua kejadian dengan logika AND............................... II-14
Tabel 2.3 Hubungan dua kejadian dengan logika OR ................................. II-15
Tabel 2.4 Hubungan dua kejadian dengan logika XOR .............................. II-15
Tabel 2.5 Simbol-simbol kejadian yang digunakan dalam FTA ............... II-15
Tabel 2.6 Contoh tabel FMEA……………………………………………. II-19
Tabel 4.1 Karakterisasi letak kerusakan sentral........................................... IV-5
Tabel 4.2 Karakterisasi letak kerusakan MDF............................................. IV-5
Tabel 4.3 Karakterisasi letak kerusakan kabel primer................................. IV-6
Tabel 4.4 Karakterisasi letak kerusakan kabel sekunder............................. IV-7
Tabel 4.5 Karakterisasi letak kerusakan RK................................................ IV-8
Tabel 4.6 Karakterisasi letak kerusakan DP................................................ IV-8
Tabel 4.7 Karakterisasi letak kerusakan kabel penanggal........................... IV-9
Tabel 4.8 Karakterisasi letak kerusakan drop wire......................................IV-10
Tabel 4.9 Karakterisasi letak kerusakan pair gain.......................................IV-11
Tabel 4.10 Karakterisasi letak kerusakan IKR/IKRG....................................IV-11
Tabel 4.11 Karakterisasi letak kerusakan pesawat........................................IV-12
Tabel 4.12 Karakterisasi letak kerusakan WLL.............................................IV-13
Tabel 4.13 Karakterisasi tes OK jaringan......................................................IV-14
Tabel 4.14 Karakterisasi gangguan masal......................................................IV-14
Tabel 4.15 Karakterisasi letak kerusakan drop wire......................................IV-16
Tabel 4.16 Karakterisasi letak kerusakan IKR...............................................IV-17
Tabel 4.17 Karakterisasi letak kerusakan pesawat.........................................IV-17
Tabel 4.18 Karakterisasi letak kerusakan WLL.............................................IV-17
Tabel 4.19 Karakterisasi tes OK jaringan......................................................IV-18
Tabel 4.20 Karakterisasi letak kerusakan sentral...........................................IV-20
Tabel 4.21 Karakterisasi letak kerusakan MDF.............................................IV-21
Tabel 4.22 Karakterisasi letak kerusakan kabel sekunder.............................IV-21
I - 13
Tabel 4.23 Karakterisasi letak kerusakan rumah kabel..................................IV-22
Tabel 4.24 Karakterisasi letak kerusakan DP................................................IV-22
Tabel 4.25 Karakterisasi letak kerusakan kabel penanggal...........................IV-23
Tabel 4.26 Karakterisasi letak kerusakan drop wire......................................IV-23
Tabel 4.27 Karakterisasi letak kerusakan IKR...............................................IV-24
Tabel 4.28 Karakterisasi letak kerusakan pesawat pelanggan.......................IV-25
Tabel 4.29 Karakterisasi letak kerusakan WLL.............................................IV-25
Tabel 4.30 Karakterisasi tes OK jaringan......................................................IV-26
Tabel 4.31 Jumlah gangguan jarlokat bulan Mei 2006 setelah di sortir........IV-27
Tabel 4.32 Jumlah gangguan jarlokaf bulan Mei 2006 setelah di sortir........IV-29
Tabel 4.33 Jumlah gangguan jarlokar bulan Mei 2006 setelah di sortir........IV-31
Tabel 4.34 Jumlah gangguan isolasi jarlokat dan letaknya pada bulan Mei 2006............................................................................IV-40
Tabel 4.35 Jumlah gangguan isolasi jarlokaf dan letaknya pada bulan Mei 2006............................................................................IV-42
Tabel 4.36 Jumlah gangguan alat tidak berfungsi jarlokar dan letaknya pada bulan Mei 2006....................................................................IV-43
Tabel 4.37 Letak kerusakan jaringan yang diakibatkan isolasi pada jarlokat.........................................................................................IV-45
Tabel 4.38 Letak kerusakan jaringan yang diakibatkan isolasi pada jarlokaf.........................................................................................IV-48
Tabel 4.39 Letak kerusakan jaringan yang diakibatkan alat tidak berfungsi pada jarlokar.................................................................IV-49
Tabel 4.40 Pengelompokan sebab gangguan berdasarkan kategori penyebab manusia........................................................................IV-50
Tabel 4.41 Pengelompokan sebab gangguan berdasarkan kategori penyebab peralatan.......................................................................IV-51
Tabel 4.42 Pengelompokan sebab gangguan berdasarkan kategori penyebab lingkungan...................................................................IV-52
Tabel 4.43 Pengelompokan sebab gangguan berdasarkan kategori penyebab material………………………………………………IV-52
Tabel 4.44 Keterangan diagram pohon kesalahan gangguan jaringan metal.IV-59
Tabel 4.45 Keterangan diagram pohon kesalahan gangguan jarlokaf............IV-61
Tabel 4.46 Keterangan diagram pohon kesalahan gangguan jaringan radio..IV-63
Tabel 4.47 Data failure mode gangguan telepon…………………………IV-67
Tabel 4.48 Data hasil kuesioner skala severity failure mode…..…………...IV-68
I - 14
Tabel 4.49 Data hasil kuesioner skala occurrence failure mode..………......IV-69
Tabel 4.50 Data hasil kuesioner skala detection failure mode..………….....IV-69
Tabel 4.51 Failure effect dari failure mode…………………………………IV-70
Tabel 4.52 Skala severity…………………………………………………...IV-71
Tabel 4.53 Skala severity failure effect dan failure mode…………………..IV-71
Tabel 4.54 Causes dari failure mode……………………………………….IV-72
Tabel 4.55 Skala occurence………………………………………………...IV-73
Tabel 4.56 Skala occurence failure effect dan failure mode……………….IV-73
Tabel 4.57 Kejadian yang mungkin terjadi karena kegagalan dan metode pengendaliannya.............................................................IV-74
Tabel 4.58 Skala detection………………………………………………….IV-75
Tabel 4.59 Nilai detection control dan failure mode……………………….IV-75
Tabel 4.60 Risk priority number (RPN)……………………………………IV-77
Tabel 4.61 Rangkaian wawancara…………………………………………. IV-78
I - 15
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur organisasi PT.TELKOM............................................. II-4
Gambar 2.2 Struktur organisasi PT.TELKOM Datel Solo........................... II-5
Gambar 2.3 Jaringan kabel metal.................................................................. II-7
Gambar 2.4 Jaringan transmisi radio............................................................ II-7
Gambar 2.5 Jaringan fiber optik................................................................... II-8
Gambar 3.1 Metodologi penelitian............................................................... III-1
Gambar 4.1 Jaringan lokal akses kabel tembaga.......................................... IV-4
Gambar 4.2 Jaringan lokal akses radio.........................................................IV-16
Gambar 4.3 Jaringan lokal akses kabel fiber optik.......................................IV-20
Gambar 4.4 Grafik jumlah gangguan jarlokat bulan Mei 2006....................IV-28
Gambar 4.5 Grafik jumlah gangguan jarlokaf bulan Mei 2006....................IV-30
Gambar 4.6 Grafik jumlah gangguan jarlokar bulan Mei 2006...................IV-32
Gambar 4.7 Ilustrasi terjadinya gangguan...................................................IV-34
Gambar 4.8 Grafik jumlah gangguan isolasi jarlokat dan letaknya bulan Mei 2006........................................................................IV-36
Gambar 4.9 Grafik jumlah gangguan isolasi jarlokaf dan letaknya bulan Mei 2006........................................................................IV-37
Gambar 4.10 Grafik jumlah gangguan alat tidak berfungsi jarlokar dan letaknya bulan Mei 2006....................................................IV-38
Gambar 4.11 Cause effect diagram jarlokat...................................................IV-54
Gambar 4.11 Cause effect diagram jarlokaf...................................................IV-55
Gambar 4.11 Cause effect diagram jarlokar...................................................IV-56
Gambar 4.12 Diagram pohon kesalahan gangguan jaringan metal................IV-58
Gambar 4.13 Diagram pohon kesalahan gangguan jaringan fiber optik........IV-60
Gambar 4.14 Diagram pohon kesalahan gangguan jaringan radio.................IV-62
Gambar 5.1 Drop wire 1x2 tanpa bearer.......................................................V-9
Gambar 5.2 Drop wire 1x2 dengan bearer....................................................V-9
Gambar 5.3 Terminasi rumah kabel..............................................................V-10
Gambar 5.4 Terminasi distribution point......................................................V-11
I - 16
Gambar 5.5 Trans radio.................................................................................V-12
Gambar 5.6 Kabel primer............................................................................... V-13
Gambar 5.7 Kabel sekunder........................................................................... V-14
I - 17
DAFTAR ISTILAH
2WFT : 2 WFT merupakan salah satu jenis kabel untuk
transmisi radio.
Aktivitas manusia : Aktivitas manusia merupakan penyebab gangguan oleh adanya aktivitas manusia contohnya bermain layang-layang.
Aktivitas pihak ketiga :..Aktivitas pihak ketiga merupakan penyebab gangguan oleh adanya aktivitas pihak ketiga seperti PDAM dan PLN.
Alat tidak berfungsi :..Gangguan yang merupakan pesawat tidak bisa digunakan untuk mengirim atau menerima panggilan telepon.
BTS/DAN/CS : Jenis antena yang digunakan untuk memancarkan gelombang radio pada telekomunikasi.
CLU/Modul : CLU/Modul bagian dari sentral yang berfungsi sebagai pengarah jaringan.
DAU : Direct area unit merupakan jenis antena yang digunakan untuk memancarkan gelombang radio pada telekomunikasi.
DCL : .Daerah catuan langsung merupakan bagian jarlokat yang catuan kabelnya menggunakan kabel primer (tanpa melewati RK). DCL akan langsung terhubung ke pelanggan dengan terlebih dahulu melewati KTB.
DP : Distribution point merupakan titik terminasi kabel yang berasal dari RK dan selanjutnya dihubungkan ke pelanggan dengan terlebih dahulu melewati KTB.
Drop wire : Drop wire merupakan pengkabelan terakhir dari pendistribusian kabel telepon yang menghubungkan dengan pelanggan.
Gamas : Gangguan massal.
Gangguan alam :.Merupakan penyebab gangguan oleh adanya aktivitas alam
Gangguan binatang :.Merupakan penyebab gangguan oleh adanya aktivitas binatang seperti tikus.
HDSL/Aproach Link : High density subscriber line.
I - 18
Instalasi intern : Instalasi yang berada di dalam rumah atau gedung.
Instalasi jelek :.Merupakan penyebab gangguan oleh instalasi jaringan yang jelek.
Isolasi :.Merupakan gangguan dengan terhambatnya penyampaian kode telekomunikasi yang berada di dalam jaringan
Jaringan lokal :.Jaringan yang menghubungkan sentral telepon dengan pesawat telepon pelanggan.
Jaringan non lokal :.Merupakan jaringan yang menghubungkan antara sentral yang satu dengan sentral yang lain.
Jarlokaf :.Jaringan lokal akses kabel fiber merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan media kabel fiber optik untuk menghubungkan konsumen dengan sentral.
Jarlokar :.Jaringan lokal akses radio merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan media transmisi radio untuk menghubungkan konsumen dengan sentral
Jarlokat :.Jaringan lokal akses kabel tembaga merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan media kabel tembaga.
Jumper wire MDF : Sambungan kabel MDF
Jumper wire RK : Sambungan kabel yang berada di RK
Kabel penanggal : Kabel yang menghubungkan DP dengan pelanggan.
Kabel primer :.Kabel yang memiliki kapasitas maksimum 2400 pair dan minimum 200 pair
Kabel sekunder :.Kabel dengan kapasitas maksimum 200 pair dan minimum 10 pair.
KTB :.Kotak terminal batas merupakan batas akhir pelayanan jasa telekomunikasi yang masih menjadi tanggung jawab TELKOM.
Listrik mati :.Penyebab gangguan dengan tidak adanya suplai tenaga pada transmisi radio atau sentral.
Lost data WLL :.Penyebab gangguan oleh hilangnya data pada wireless line, ini terjadi pada jarlokar.
Material jelek :.Merupakan penyebab gangguan oleh material jaringan yang berkualitas jelek.
I - 19
MDF : Main distribution frame (rangka pembagi utama) MDF merupakan tempat terminasi kabel dari STO, kabel dari MDF akan dihubungkan dengan beberapa RK dan atau beberapa DCL.
PABX : Rangkaian pesawat telepon.
PCU/Adaptor/PS :.Power supply merupakan suplai tenaga yang diberikan kepada antena WLL
Penanggal BT :.Kabel yang menghubungkan DP dengan pelanggan yang berada di bawah tanah.
Penanggal KU :.Kabel penanggal yang berada di udara atau di atas tanah yang dihubungkan dengan tiang, KU (kabel udara).
Pri AT : Adalah kabel primer atas tanah.
Pri duct : Saluran kebel primer.
Pri tnm lsg :.Kabel primer tanam langsung merupakan kabel pimer yang ditanam didalam tanah.
Remote pairgain :.Merupakan alat untuk meningkatkan kapasitas jaringan ke pelanggan.
RK :.Rumah kabel merupakan titik terminasi kabel yang berasal dari MDF dan selanjutnya dihubungkan ke DP.
RNC :.Remote network control merupakan remote yang digunakan untuk mengatur atau set jarlokar yang letaknya di sentral atau RK.
Samb kab prim : Sambungan kabel primer
Samb penanggal BT : Sambungan kabel penaggal. yang berada di bawah tanah.
Samb penanggal KU : Sambungan kabel penanggal yang letaknya persis di tiang ujung tiang, sambungannya.
Samb pri AT : Sambungan kabel primer atas tanah.
Samb pri tnm lsg : Sambungan kabel primer tanam langsung.
Samb sek AT : Sambungan kabel sekunder atas tanah.
Samb sek BT : Sambungan kabel sekunder bawah tanah.
Sek AT : Kabel sekunder atas tanah.
Sek BT : Kabel sekunder bawah tanah.
Sentral : Pusat pengendali sistem telekomunikasi
I - 20
STO :.Sentral telepon otomat merupakan tempat pengaturan nomor telepon pelanggan.
Tegangan liar :.Merupakan penyebab gangguan oleh adanya teganggan liar dari pihak ketiga atau peristiwa alam, petir.
Terminal DP tanah :.Distribution point yang berada diatas tanah. Terminal DP tanah merupakan titik terminasi terakhir yang menghubungkan dengan pelanggan.
Terminal DP tiang :.Distribution point yang berada di tiang. Terminal DP tiang merupakan titik terminasi terakhir yang menghubungkan dengan pelanggan.
Terminasi MDF :.Merupakan tempat pendistribusian yang menghubungkan dengan RK.
Terminasi RK :.Terminasi RK merupakan tempat (rumah kabel) untuk menghubungkan dengan distribution point dengan media kabel sekunder.
Tes OK (baik sendiri) :.Tes OK (baik sendiri) merupakan penyebab gangguan oleh hilangnya data pelanggan pada sentral sehingga nomor telepon pelanggan tidak dikenali, penanganannya dengan di reset pada sentral sehingga akan baik sendiri dan kembali normal.
Tes OK :.Gangguan yang mengakibatkan hilangnya data pelanggan pada sentral sehingga nomor telepon pelanggan tidak dikenali.
Trans radio :.Sistem pengendali yang dipasang pada tiap transmisi radio.
Transmisi : Pemancaran.
Urat DP tanah :.Urat-urat kabel distribution point yang berada diatas tanah.
Urat DP tiang :.Urat-urat kabel distribution point yang berada di tiang.
Urat kabel FRK :.Urat kabel FRK merupakan urat-urat kabel yang berada didalam FRK (fiber rumah kabel).
Urat kabel RK :.Urat kabel RK merupakan urat-urat kabel yang berada didalam RK.
I - 21
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah dari
penelitian, perumusan, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan dalam
permasalahan, dan sistematika penulisan untuk menyelesakan penelitian.
1.1 LATAR BELAKANG
PT. Telekomunikasi Indonesia.Tbk merupakan salah satu perusahaan jasa
yang bergerak di bidang telekomunikasi. TELKOM berusaha untuk memberikan
pelayanan yang baik agar konsumen merasa puas dan tetap menggunakan jasa
mereka. Keinginan TELKOM untuk memberikan pelayanan yang baik bagi para
konsumennya dapat tercermin dari slogan Committed 2 U yang memiliki arti;
TELKOM selalu fokus pada pelanggan, memberikan pelayanan yang prima dan
mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif, ingin selalu melaksanakan
segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik, penghargaan karyawan yang
proaktif dan inovatif dalam peningkatan produktivitas dan kontribusi kerja serta
berusaha menjadi yang terbaik.
Mutu layanan TELKOM tidak terlepas dari jasa telekomunikasi (jaringan,
service, dan teknologi) yang diberikan. Berdasarkan media yang digunakan,
jaringan telekomunikasi TELKOM dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu; jaringan
yang berbasis pada metal, merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang
menggunakan media kabel tembaga atau sering disebut sebagai jaringan lokal
akses kabel tembaga (jarlokat). Jaringan yang berbasis pada fiber optik,
merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan media kabel fiber
optik untuk menghubungkan konsumen dengan sentral atau sering disebut sebagai
jaringan lokal akses kabel fiber optik (jarlokaf). Jaringan yang berbasis pada radio
atau rural, merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan media
transmisi radio untuk menghubungkan konsumen dengan sentral atau sering
disebut sebagai jaringan lokal akses radio (jarlokar).
Gangguan adalah segala sesuatu yang mengakibatkan berubahnya suatu
kondisi tidak stabil atau cacat sehingga tidak berjalan dengan baik. Gangguan
I - 22
yang terjadi pada jaringan TELKOM (baik jarlokat, jarlokaf, dan jarlokar) dapat
disebabkan oleh adanya gangguan alam, aktivitas manusia, aktivitas pihak ketiga,
gangguan binatang, dan material yang jelek. Berdasarkan data gangguan selama
bulan Mei 2006, total sebanyak 6950 gangguan, dapat diketahui bahwa gangguan
terjadi secara fluktuatif, paling banyak terjadi pada tanggal 19 Mei sebanyak 463
gangguan atau sebesar 6,66%, tanggal 22 Mei sebanyak 409 gangguan atau
sebesar 5,88%, tanggal 21 Mei sebanyak 402 gangguan atau sebesar 5,78% dan
paling sedikit terjadi pada tanggal 31 Mei sebanyak 33 gangguan atau sebesar
0,47%. Pada awal bulan gangguan yang terjadi tidak secara signifikan naik atau
turun. Sedangkan pada pertengahan bulan, terjadi kenaikan atau penurunan
gangguan secara drastis (TELKOM, 2006).
Dari sekian banyak gangguan yang terjadi, TELKOM berusaha untuk
menekan gangguan dengan memperbaiki sistem jaringan serta melakukan
tindakan pencegahan agar tidak terjadi lagi. Kondisi ideal jaringan yang
diinginkan adalah penurunan jumlah gangguan dan gangguan ulang karena jika
tidak terjadi gangguan maka waktu, biaya dan tenaga yang diperlukan untuk
penanganan gangguan tidak diperlukan lagi. Pengaruh terjadinya gangguan pada
konsumen adalah jika terjadi gangguan, maka konsumen tidak dapat
menggunakan layanan telekomunikasi dengan baik dan lancar.
Oleh sebab itu solusi permasalahan yang diharapkan TELKOM adalah
solusi yang mampu menurunkan jumlah gangguan. Tahap awal solusi masalah
yang dapat dilakukan adalah menganalisis data gangguan untuk memperoleh
gambaran permasalahan dan mencari prioritas penyelesaian masalah gangguan
jaringan. Fault tree analysis (FTA) merupakan metode analisis yang digunakan
untuk mencari kejadian dan kombinasi kejadian yang menyebabkan kerusakan
dalam sistem. Keuntungan penggunaan metode FTA adalah dapat memperoleh
penyebab permasalahan yang berupa kejadian dasar dan atau kombinasinya
melalui pelaksanaan analisis top down dengan terlebih dahulu menggambarkan
keadaan dalam sistem. Failure mode and effect analysis (FMEA) merupakan
metode analisis bottom up yang digunakan untuk mencari prioritas penyelesaian
permasalahan dalam sistem. Penentuan prioritas pada metode FMEA dilihat
berdasarkan nilai risk priority number (RPN) untuk setiap permasalahan yang
I - 23
dihadapi. Hasil analisis gangguan menggunakan kombinasi metode FTA dan
FMEA tersebut diharapkan dapat memberikan usulan perbaikan terhadap
gangguan jaringan telepon.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana
menentukan usulan perbaikan terhadap gangguan telepon dengan
mempertimbangkan prioritas penyelesaian masalah gangguan di Kandatel Solo
Divre IV Jateng-DIY.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Pengendalian kualitas merupakan bagian yang terpenting dalam
pengendalian mutu produk maka penelitian ini bertujuan, yaitu:
1. Mengidentifikasi gangguan telepon pada jaringan metal, fiber optik, dan radio.
2. Menentukan langkah-langkah penanganan gangguan telepon yang terjadi di
Kandatel Solo, Divre IV Jateng-DIY.
3. Memberikan usulan perbaikan pada gangguan telepon berdasarkan hasil
analisis dengan FTA dan FMEA.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian analisis gangguan jaringan telepon dengan metode
fault tree analysis dan failure mode and effect analysis, yaitu:
1. Memberikan mutu layanan terbaik dengan berkurangnya gangguan yang
terjadi yang dapat dilakukan oleh PT.Telekomunukasi Indonesia.Tbk Kandatel
Solo.
2. Menjelaskan kejadian atau kombinasi kejadian yang dapat menyebabkan
terjadinya gangguan telepon.
3. Memperoleh masukan mengenai prioritas penyelesaian permasalahan
gangguan telepon.
4. Mengetahui tindakan pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terjadi
gangguan pada setiap jaringan.
I - 24
1.5 BATASAN MASALAH
Agar sasaran dalam studi lapangan tercapai, maka perlu dilakukan
batasan-batasan sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di bagian Business Performance Kandatel Solo, Divre IV
Jateng-DIY.
2. Data gangguan yang digunakan adalah data gangguan telepon bulan Mei 2006
untuk jarlokat, jarlokaf, dan jarlokar.
3. Untuk penentuan obyek yang akan diberi usulan perbaikan didasarkan pada
wawancara dengan pihak TELKOM yang berkompeten terhadap masalah
gangguan.
4. Tidak memperhitungkan data gangguan telepon yang tidak teridentifikasi
letak gangguannya.
1.6 ASUMSI
Asumsi digunakan untuk menyederhanakan kompleksitas permasalahan
yang diteliti. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Angket penilaian berdasarkan standard TELKOM dan data hasil angket
penilaian failure mode valid.
2. Setiap ada laporan gangguan dari konsumen, tindakan perbaikan langsung
dilakukan oleh TELKOM.
3. Tetap memperhitungkan data gangguan ulang yang serupa pada jaringan
telepon.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan pada penyusunan laporan tugas
akhir dapat di jelaskan seperti di bawah ini.
BAB I PENDAHULUAN, memuat latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi, dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, bab ini membahas tentang gambaran
umum TELKOM yang merupakan tempat dilaksanakannya penelitian.
Menyajikan informasi mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan,
logo, maskot, struktur organisasi dan strategi bisnis, jaringan telekomunikasi.
I - 25
Selain itu juga berisi landasan teori yang memuat teori-teori yang menunjang
dalam pengolahan data yaitu, konsep manajemen kualitas, konsep analisis sistem,
fault tree analisis, dan failure mode and effect analysis .
BAB III METODOLOGI PENELITIAN, berisi langkah-langkah
penyelesaian masalah secara umum. Tahapan itu meliputi penetapan perumusan
masalah, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan interpretasi hasil, dan
kesimpulan dan saran.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA, berisi data-
data yang diperlukan untuk penyelesaian masalah yang berupa data gangguan
telepon, karakterisasi gangguan, dan pengolahan data.
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL, berisi uraian analisa
dan interpretasi dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN, berisi kesimpulan hasil dari
pengolahan data dan analisis serta saran-saran yang diperlukan dalam
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Demikian uraian latar belakang masalah, perumusan masalah yang
diangkat dalam penelitian, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan,
batasan masalah, asumsi yang digunakan dalam permasalahan dan sistematika
penulisan untuk menyelesaikan laporan penelitian.
II - 26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini membahas tentang gambaran umum TELKOM yang
merupakan tempat dilaksanakannya penelitian. Menyajikan informasi mengenai
sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, logo, maskot, struktur organisasi
dan strategi bisnis, jaringan telekomunikasi. Selain itu juga berisi landasan teori
yang memuat teori-teori yang menunjang dalam pengolahan data yaitu
diantaranya konsep manajemen kualitas, konsep analisis sistem, dan fault tree
analisis (FTA) dan failure mode and effect analysis (FMEA).
2.4 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Sub bab ini membahas tentang gambaran umum TELKOM yang
merupakan tempat penelitian. Menyajikan informasi mengenai sejarah
perusahaan, visi dan misi perusahaan, logo, maskot, struktur organisasi dan
strategi bisnis, jaringan telekomunikasi.
2.1.1 Sejarah Perusahaan
Secara umum, sejarah berdirinya TELKOM dapat dibedakan menjadi dua
fase, yaitu fase sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan Republik
Indonesia. Untuk fase sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, cikal bakal
TELKOM dimulai pada tahun 1884 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan
nama “Post En Telegraafdiens” yang didirikan dengan staatshblad No. 52 tahun
1884. Fase sesudah kemerdekaan Republik Indonesia dimulai pada tahun 1945
saat terjadi proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sebagai negara merdeka,
berdaulat, dan lepas dari pemerintahan Jepang.
Pada tahun 1960, pemerintah mengeluarkan PERPU no.19 tahun 1960
tentang persyaratan sebuah perusahaan negara yang kemudian disusul dengan
PERPU no.240 tahun 1961 untuk mengubah status jawatan TELKOM menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Pada tahun 1965 PN
Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan
Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Kemudian tahun 1974
II - 27
PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun
internasional. Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no 25 tahun 1991.
Pada tanggal 14 November 1995 mulai dilakukan penawaran umum perdana
saham TELKOM (initial public offering atau IPO) dan sejak itu saham TELKOM
tercatat dan diperdagangkan di bursa efek Jakarta (BEJ), bursa efek Surabaya
(BES), New York stock exchange (NYSE) dan London stock exchange (LSE).
Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (public offering without
listing atau POWL) di Tokyo stock exchange.
Untuk menampung bidang-bidang usahanya, maka sejak 1 Juli 1995
TELKOM telah menghapus struktur wilayah usaha telekomunikasi (WITAL) dan
meresmikan dimulainya era divisi regional dan satu divisi network. Divisi
regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing-masing,
sedangkan divisi network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam
negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Divisi
regional (Divre) TELKOM mencakup wilayah-wilayah yang dibagi tujuh Divre,
yaitu:
1. Divre I Sumatra
2. Divre II DKI Jakarta-Banten
3. Divre III Jabar
4. Divre IV Jateng-DIY
5. Divre V Jatim
6. Divre VI Kalimantan
7. Divre VII Indonesia Timur
Divisi regional IV Jateng & DIY adalah salah satu dari tujuh divisi
regional PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk yang merupakan product owner dan
delivery channel untuk layanan dan jaringan infokom. Adapun infrastruktur
infokom yang dimiliki Divre IV terdiri access network, switching atau nodes,
transport network dan fasilitas pendukung dimana area pelayanannya dibagi
menjadi lima datel yaitu Semarang, Yogyakarta, Solo, Pekalongan dan
Purwokerto, serta 28 catel.
II - 28
2.1.2 Visi Dan Misi TELKOM
Visi
Divisi Regional IV (Divre IV), PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah
perusahaan penyedia jasa layanan dan jaringan telekomunikasi yang bertujuan
mempertahankan tingkat pertumbuhan, tingkat margin keuntungan dan kualitas
perusahaan secara menyeluruh, maka untuk mencapai tujuan tersebut Divre IV
mengimplementasikan Visi:
“To Become a Leading InfoCom Player in Indonesia”
Visi ini mempunyai pengertian umum bahwa Divre IV ingin menjadi unit bisnis
yang mempunyai performansi unggul di wilayah Indonesia
Misi
Sedangkan misi Divre IV adalah:
1. TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik,
berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan harga yang
kompetitif.
2. TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
mengoptimalisasikan SDM unggul, menggunakan teknologi yang kompetitif,
serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbal-balik (win-
win solution) dan saling mendukung secara sinergis.
II - 29
2.1.3 Struktur Organisasi TELKOM
Struktur organisasi PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk, yaitu:
Keterangan gambar 2.3 di atas, yaitu:
1. Direktorat Operasi; mempunyai tugas menyusun kebijaksanaan di bidang
operasi dan pemeliharaan perangkat telekomunikasi sesuai dengan rencana
induk serta mengevaluasi penerapannya.
2. Direktorat Keuangan; bertugas menyusun kebijaksanaan di bidang
pengelolaan keuangan.
3. Direktorat Rekayasa; melekukan rekayasa serta menyiapkan kebijaksanaan
strategi perusahaan meliputi pengembangan bisnis, pengembangan
pembangunan teknologi, serta menyusun rencana induk perusahaan
(corporate plan).
4. Direktorat SDM; mempunyai tugas pokok menyusun kebijaksanaan di bidang
SDM serta mengevaluasi penerapannya.
Gambar 2.1 Struktur organisasi PT.TELKOM Sumber: TELKOM, 2006
II - 30
5. Sekretaris Perusahaan; menyelenggarakan kesekretariatan direktur utama,
hubungan masyarakat, hukum dan perundangan serta hubungan industrial.
6. Auditor; melaksanakan pengawasan intern perusahaan dan memberikan saran-
saran perbaikan atas penyimpangan yang terjadi kapada direktur utama.
7. Unit Pengelola Network; mengelola jaringan segmen komunikasi yang berada
pada tingkat kedua (secondary level) keatas dan jaringan telekomunikas satelit
serta interkoneksinya dengan Pusat Penyambungan Internasional
(international switching center atau ICS)
8. Divisi Regional; unit pelaksana pengelola sarana telekomunikasi yang
berkedudukan di bawah kantor pusat.
Sedangkan untuk wilayah Divisi Regional IV Kantor Daerah Pelayanan
Telekomunikasi Solo, memiliki struktur organisasi seperti di jelaskan pada
gambar 2.2 di bawah ini.
Struktur organisasi Divre IV disusun menggunakan work design process dengan
pendekatan perusahaan yang consumer centric. Masukan utama yang digunakan
dalam proses penyusunan struktur tersebut adalah regulasi dari kantor perusahaan.
Gambar 2.2 Struktur organisasi PT.TELKOM Datel Solo Sumber: TELKOM, 2006
II - 31
2.1.4 Strategi Bisnis TELKOM
Persaingan dunia telekomunikasi semakin kompleks. Untuk dapat bertahan
dalam persaingan dengan operator-operator telekomunikasi yang lain, TELKOM
mempunyai beberapa strategi bisnis untuk mengelola unit-unit kerjanya. Adapun
strategi yang digunakan sebagai berikut.
1. Multi service bundling
Multi service bundling merupakan strategi bisnis TELKOM yang
bertujuan untuk mengenalkan pelanggan bahwa TELKOM bukan hanya sebagai
penyedia layanan telepon, tetapi juga berbagai layanan berbagai layanan lain
secara paket. Oleh karena itu, untuk mengembangkan bisnis InfoCom, TELKOM
harus dapat meberikan layanan terpadu, misalnya sambungan telepon untuk
layanan multimedia. Strategi multi service bundling juga akan mengikutsertakan
TELKOM-Group, yaitu pelanggan sebagai pelanggan TELKOM sekaligus
menjadi pelanggan perusahaan yang tergabung dalam TELKOM-Group.
2. Service excellent
Service excellent sudah menjadi keharusan dalam berkompetisi. Layanan
prima baik dari sisi kualitas produk, delivery, price, dan layanan purna jual
menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian jajaran TELKOM.
3. Build business scale
Membangun bisnis berskala besar sangat penting bagi TELKOM yang
sudah dikenal sebagai national company oleh karena itu central policy harus
diperkuat dan produk harus mencakup national wide. Produk-produk dengan
branding local perlu dihentikan kemudian dibuatkan standarisasinya sehingga
apabila diimplementasikan secara nasional akan membentuk business scale yang
besar dan kompetitif (barrier to entry bagi pesaing).
4. Strong financial growth
Pertumbuhan perusahaan secara financial sudah sangat perlu ditingkatkan
dan akan semakin menjadi kunci kesinambungan dan pertumbuhan perusahaan.
2.1.5 Jaringan Telekomunikasi TELKOM
Jaringan telekomunikasi di TELKOM sering disebut sebagai jaringan
akses, yang merupakan jaringan transmisi yang menghubungkan antara terminal
II - 32
pelanggan (UNI atau user network interface) dengan sentral lokal (SNI atau
service network interface). Secara umum sistem telekomunikasi dibangun dalam
bentuk jaringan-jaringan lokal dan non lokal. Jaringan lokal adalah jaringan yang
menghubungkan sentral telepon dengan pesawat telepon pelanggan, di dalamnya
termasuk semua infrastruktur yang menghubungkan sentral telepon dengan
pelanggan. Sedangkan jaringan non lokal merupakan jaringan yang
menghubungkan antara sentral yang satu dengan sentral yang lain, yang termasuk
didalamnya sistem transmisi sinyal antar sentral telekomunikasi. Secara umum,
jaringan lokal telekomunikasi yang dimiliki oleh PT. TELKOM Indonesia dapat
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu jarlokat, jarlokar, dan jarlokaf.
a. Jarlokat,
Jarlokat merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan
media kabel tembaga atau sering disebut sebagai jaringan lokal akses kabel
tembaga. Pada jaringan ini, media kabel tembaga merupakan media utama untuk
menghubungkan konsumen dengan sentral telepon.
b. Jarlokar,
Jarlokar merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan
media transmisi radio untuk menghubungkan konsumen dengan sentral atau
sering disebut sebagai jaringan lokal akses radio. Pada jarlokar, penggunaan
gelombang radio dapat diaplikasikan pada sebagian atau keseluruhan jaringan.
Gambar 2.3 Jaringan kabel metal Sumber: TELKOM, 2006
Gambar 2.4 Jaringan transmisi radio Sumber: TELKOM, 2006
D is trib u tio n P o in t S S T
S E N T R A L
K A B E L S E K U N D E R
K A B E L P E N A N G G A L
II - 33
c. Jarlokaf,
Jarlokaf merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan
media kabel fiber optik untuk menghubungkan konsumen dengan sentral atau
sering disebut sebagai jaringan lokal akses kabel fiber optik.
Tujuan dari semua jaringan telekomunikasi baik lokal maupun non lokal
yang dimiliki oleh TELKOM adalah untuk menyediakan jasa telekomunikasi
yang efektif dan efisien baik bagi pelanggan sebagai pengguna jasa ataupun bagi
TELKOM sebagai perusahaan penyedia jasa telekomunikasi. Adapun beberapa
faktor yang mempengaruhi dalam penentuan proyek instalasi jaringan fisik yaitu :
1. Pertimbangan efisiensi biaya penyelesaian proyek (tenaga kerja, bahan baku,
peralatan).
2. Pertimbangan efisiensi waktu penyelesaian proyek.
3. Pertimbangan kelayakan proyek (aspek pasar, aspek pemasaran, aspek
teknologi, aspek hukum, aspek lingkungan, aspek finansial).
2.5 LANDASAN TEORI
Pada sub bab ini memuat penjelasan teori-teori yang menunjang dalam
pengolahan data yaitu diantaranya, konsep manajemen kualitas, konsep analisis
sistem, fault tree analisis, dan failure mode and effect analysis.
2.5.1 Pengertian Kualitas
Ada banyak sekali definisi dan pengertian kualitas, yang sebenarnya
definisi atau pengertian yang satu hampir sama dengan definisi atau pengertian
yang lain. Pengertian kualitas menurut Feigenbaum (1991), kualitas merupakan
keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering,
manufacture, dan maintenance di mana produk dan jasa tersebut dalam
pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengertian
kualitas menurut Scherkenbach (1991), kualitas ditentukan oleh pelanggan,
Gambar 2.5 Jaringan fiber optik Sumber: TELKOM, 2006
II - 34
pelanggan menginginkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan
harapannya pada suatu tingkat harga tertentu yang menunjukkan nilai produk
tersebut.
Kualitas merupakan kepuasan yang harus diberikan kepada konsumen
(Juran and Gryna, 1993). Produk atau jasa yang berkualitas adalah produk atau
jasa yang sesuai dengan keinginan konsumen sehingga dapat memenuhi kepuasan
konsumen. Kegiatan pengendalian kualitas merupakan langkah riil yang harus
dilakukan oleh setiap perusahaan untuk menjawab keinginan konsumen akan
produk atau jasa yang berkualitas (Chapman & Hall, 1994). Setiap kegiatan
pengendalian kualitas ini harus didasarkan pada pemahaman keinginan konsumen
akan suatu produk atau jasa.
Manajemen kualitas memiliki enam konsep dasar manajemen agar suatu
organisasi mempunyai kerangka kerja yang jelas dalam memanajemen kualitas
produk atau jasa (Chapman & Hall, 1994). Adapun keenam konsep dasar tersebut,
yaitu:
1. Konsumen internal dan eksternal (costumers external and internal).
Konsep ini mengemukakan bahwa kesuksesan suatu organisasi tergantung
pada kemampuan pemahaman tehadap keinginan konsumen. Konsumen yang
dimaksud adalah semua orang yang menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan dan semua personel yang ada dalam organisasi.
2. Perbaikan yang berkesinambungan (never ending improvement).
Perbaikan yang berkesinambungan mengemukakan bahwa manajemen
kualitas merupakan suatu proses yang harus berkelanjutan. Proses perbaikan
berkesinambungan dilakukan pada semua komponen yang ada dalam
organisasi.
3. Pengendalian setiap proses kegiatan (control of business prosesses).
Kualitas dari produk atau jasa tergantung pada kegiatan awal yang
dilakasanakan. Peran suatu pengendalian proses kegiatan adalah untuk
memastikan bahwa semua kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien.
Konsep ini menganggap bahwa pengendalian proses kegiatan lebih sulit
dibandingkan dengan pengendalian produk atau jasa karena pengendalian
setiap proses kegiatan akan melibatkan semua komponen organisasi.
II - 35
4. Manajemen dari arus bawah untuk pencegahan (upstream preventive
management).
Kesuksesan suatu organisasi dipengaruhi oleh kemampuan organisasi untuk
menyelesaikan permasalahan dengan menghilangkan pengaruh penyebab
permasalahan dan tindakan preventif organisasi untuk mencegah timbulnya
permasalahan. Konsep manajemen arus bawah mengemukakan bahwa
pencegahan harus dilakukan mulai dari proses awal suatu kegiatan. Data dan
informasi yang diperoleh dari proses awal akan digunakan untuk
mengantisipasi munculnya permasalahan pada proses selanjutnya.
5. Melakukan tindakan preventif (on going preventive action).
Suatu organisasi yang baik akan menghilangkan semua penyebab dan semua
potensi penyebab permasalahan dalam suatu proses. Kegiatan preventif dan
korektif dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun hasil dari
kegiatan preventif dan korektif menjadi pencegah munculnya permasalahan
pada proses selanjutnya.
6. Kepemimpinan dan kerjasama tim (leadership and team work).
Kepemimpinan dan kerjasama tim akan sangat menentukan keberhasilan suatu
organisasi untuk mencapai tujuannya. Manajemen kualitas yang baik
memerlukan kepemimpinan yang baik dan kerjasama setiap komponen dalam
organisasi. Kepemimpinan akan sangat berperan dalam pengambilan
keputusan untuk menyelesaikan suatu permasalahan, sedangkan kerjasama tim
akan berperan dalam pelakasanaan semua keputusan yang diambil.
2.5.2 Konsep Analisis Sistem
Sistem merupakan kumpulan obyek-obyek yang saling berinteraksi dan
bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Metode-metode analisis sistem
digunakan untuk menganalisis adanya kesalahan dalam suatu sistem. Analisis
sistem dapat dilakukan secara sederhana maupun secara komplek, akan tetapi
secara umum analisis sistem akan melibatkan dua kategori pertanyaan (System
Safety Handbook, 2000), sebagai berikut:
II - 36
1. Pertanyaan yang berkaitan dengan sebab,
Sebab adalah suatu kondisi yang akan mengakibatkan munculnya kejadian
lain dalam sistem. Sebab merupakan kejadian awal yang harus dianalisis dengan
baik untuk mencegah munculnya kejadian-kejadian berikutnya yang tidak
diinginkan. Adapun contoh pertanyaan yang berkaitan dengan sebab misalnya apa
penyebab kereta api bisa bertabrakan.
2. Pertanyaan yang berkaitan dengan akibat,
Akibat adalah suatu kondisi yang akan muncul di dalam sistem karena
adanya sebab. Analisis kemudian dilakukan untuk mengetahui akibat apa yang
muncul jika suatu kondisi awal (sebab) terjadi. Adapun contoh pertanyaan
berkaitan dengan sebab misalnya apa yang akan terjadi jika sopir pada saat
mengemudi dalam kondisi mabuk.
Beberapa metode yang digunakan untuk melakukan analisis sistem
(System Safety Handbook, 2000), sebagai berikut:
1. Accident analysis
Accident analysis digunakan untuk mengevaluasi munculnya suatu kejadian
yang tidak diinginkan dengan menggunakan skenario-skenario kejadian.
Setiap kejadian harus diidentifikasi dan diinvestigasi dengan baik untuk
mencari penyebabnya.
2. Action error analysis
Action error analysis digunakan untuk menganalisis interaksi antara mesin
dan manusia. Tujuan action error analysis adalah untuk mencari akibat yang
ditimbulkan jika manusia membuat kesalahan dalam melaksanakan tugas yang
berkaitan dengan mesin-mesin otomatis.
3. Barrier analysis
Barrier analysis diaplikasikan dengan mengidentifikasi kemungkinan
kebocoran aliran energi dan kemudian mengidentifikasi atau memperbaiki
penghambat untuk mencegah kerusakan atau kecelakaan karena energi yang
berlebihan. Barrier analysis merupakan suatu untuk melakukan analisis
kualitatif terhadap sistem, keamanan sistem dan kecelakaan atau kerusakan
yang ditimbulkan karena adanya aliran energi yang berlebihan.
II - 37
4. Cable failure matrix analysis
Digunakan untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang berkaitan dengan semua
bentuk kerusakan kabel dan berkaitan dengan bentuk, pencegahan kerusakan
dan pengaman kabel. Apabila kabel rusak, maka sistem menjadi terganggu
dan kerusakan sistem dapat terjadi. Ketidakcocokan desain kabel dapat
mengakibatkan kerusakan dan kecelakaan pada sistem.
5. Cause consequence analysis
Mengkombinasikan teknik analisis bottom up dan top down dari even tree
analysis dan fault tree analysis. Hasil yang diperoleh adalah didapatkannya
skenario penyebab kerusakan yang paling potensial. Merupakan alat untuk
mengevaluasi berbagai resiko pada suatu sistem komplek.
6. Common cause analysis
Common cause analysis digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan atau
peristiwa yang terjadi saat ini dan selalu berulang pada suatu sistem, operasi
atau prosedur. Common cause akan muncul pada keseluruhan sistem yang
terdiri atas perilaku manusia, aktivitas, desain sistem dan semua komponen
yang mengakibatkan kejadian berulang.
7. Critically analysis
Tujuan dari critically analysis adalah untuk mencari faktor terpenting
penyebab kerusakan pada metode failure modes and effect analysis. Teknik
ini dapat diaplikasikan pada semua sistem, proses, prosedur, dan semua
elemen-elemennya.
8. Even tree analysis
Even tree analysis memodelkan urutan kejadian mulai dari kejadian-kejadian
awal. Metode ini dapat digunakan untuk menyusun, memisahkan dan
mengkualifikasi kejadian yang paling penting mulai dari kejadian-kejadian
yang paling awal.
9. Failure mode and effect analysis (FMEA)
FMEA merupakan metode analisis induktif untuk mengidentifikasi kerusakan
pada sistem. Analisis dapat dilakukan pada komponen-komponen elektrik,
elektronik, dan sistem perangkat keras.
II - 38
10. Failure mode, effect and critically analysis (FMCEA)
Hampir sama dengan FMEA akan tetapi ditambahkan dengan nilai kritik.
11. Fault tree analysis (FTA)
FTA merupakan metode analisis deduktif untuk mengidentifikasi terjadinya
kerusakan pada sistem dengan cara menggambarkan alternatif-alternatif
kejadian dalam suatu blok diagram secara terstruktur. Analisis deduktif dapat
dilakukan pada semua sistem komplek.
2.5.3 Konsep Fault Tree Analysis (FTA)
FTA adalah metode analisis deduktif dengan menggambarkan grafik
enumerasi dan analisis bagaimana suatu kerusakan bisa terjadi dan berapa peluang
terjadinya kerusakan (Blanchard, 2004). FTA lebih difokuskan pada kerusakan
yang memiliki tingkat kepentingan pada level paling tinggi (undesired top-level
event). FTA akan menunjukkan hubungan logika (logical connections) antara
kerusakan dengan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dengan
menggunakan simbol-simbol boolean.
Analisis deduktif dilakukan dimulai dengan mendefinisikan kerusakan
(undesired event) dan kemudian secara sistematis akan melibatkan semua
kemungkinan kejadian (event) dan kesalahan yang dapat menyebabkan
munculnya kerusakan (undesired event). Analisis deduktif tersebut akan
mengidentifikasi semua kejadian dan penyebabnya, mulai dari kejadian-kejadian
yang muncul sampai penyebab paling awal yang mungkin. FTA menggunakan
analisis deduktif untuk mencari hubungan sebab dan akibat dari suatu kejadian
dalam sistem.
Grafik enumerasi akan menggambarkan bagaimana kerusakan bisa terjadi,
penggambaran grafik enumerasi menggunakan simbol-simbol boolean. Grafik
enumerasi ini merupakan pohon kesalahan (fault tree) yang akan dianalisis
berdasarkan peluang masing-masing penyebab kesalahan. Grafik enumerasi
disebut pohon kesalahan (fault tree) karena susunannya seperti pohon, yaitu
mengerucut pada satu kejadian serta semakin ke bawah dipecah menjadi cabang-
cabang kejadian yang lain. Simbol-simbol dalam FTA (Blanchard, 2004) dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
II - 39
1. Simbol-simbol hubungan
Simbol hubungan digunakan untuk menunjukkan hubungan antar kejadian
dalam sistem. Setiap kejadian dalam sistem dapat secara pribadi atau bersama-
sama menyebabkan kejadian lain muncul. Adapun simbol-simbol hubungan yang
digunakan dalam FTA, seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
No Simbol Keterangan
1.
Logika And Logika ini menggambarkan bahwa semua kondisi input harus terjadi jika kondisi output ingin muncul. Jadi output hanya akan muncul jika semua input terjadi secara bersama-sama.
2.
Logika Or Logika ini menggambarkan bahwa satu kondisi input dapat menyebabkan kondisi output muncul. Jadi output dapat muncul jika salah satu, beberapa dan atau semua kondisi input terjadi.
3.
Logika Ordered And Logika ini menggambarkan bahwa kondisi output hanya akan terjadi jika semua kondisi input terpenuhi dengan ketentuan-ketentuan tertentu.
4.
Logika Exclusive Or Logika ini menggambarkan bahwa kondisi output hanya akan terjadi jika hanya satu kondisi input terpenuhi. Jadi jika lebih dari satu kondisi input terjadi, maka kondisi output tidak akan terjadi.
Kejadian 1 Kejadian 2 Hasil 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
Tabel 2.1 Simbol-simbol hubungan yang digunakan dalam FTA
Tabel 2.2 Hubungan dua kejadian dengan logika AND
Sumber: Blanchard, 2004
Sumber: Blanchard, 2004
II - 40
Kejadian 1 Kejadian 2 Hasil 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0
Kejadian 1 Kejadian 2 Hasil 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0
Keterangan tabel di atas yaitu:
1 : jika suatu kejadian atau kombinasi kejadian muncul dalam sistem
0 : jika suatu kejadian atau kombinasi kejadian tidak muncul dalam sistem
2. Simbol-simbol kejadian
Simbol kejadian digunakan untuk menunjukkan sifat dari setiap kejadian
dalam sistem. Adapun simbol-simbol kejadian yang digunakan dalam FTA, yaitu:
No Simbol Keterangan 1.
Ellipse Gambar ellipse menunjukkan kejadian pada level paling atas (top level event) dalam pohon kesalahan.
2.
Rectangle Gambar rectangle menunjukkan kejadian pada level menengah (intermediate fault event) dalam pohon kesalahan.
3.
Circle Gambar circle menunjukkan kejadian pada level paling bawah (lowest level failure event) atau disebut kejadian paling dasar (basic event).
Tabel 2.3 Hubungan dua kejadian dengan logika OR
Tabel 2.4 Hubungan dua kejadian dengan logika XOR
Tabel 2.5 Simbol-simbol kejadian yang digunakan dalam FTA
Sumber: Blanchard, 2004
Sumber: Blanchard, 2004
II - 41
Lanjutan tabel 2.5
No Simbol Keterangan 4.
Diamond Gambar diamond menunjukkan kejadian yang tidak terduga (undeveloped event). Kejadian-kejadian tak terduga dapat dilihat pada pohon kesalahan dan dianggap sebagai kejadian paling awal yang menyebabkan kerusakan.
5.
House Gambar house menunjukkan kejadian input (input event) dan merupakan kegiatan terkendali (signal). Kegiatan ini dapat menyebabkan kerusakan.
FTA menggunakan langkah-langkah terstruktur dalam melakukan analisis
deduktif pada sistem. Adapun langkah-langkah FTA (Blanchard, 2004) dalam
suatu sistem, sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kejadian atau peristiwa terpenting dalam sistem (top level
event),
Langkah pertama dalam FTA ini merupakan langkah penting karena akan
mempengaruhi hasil analisis sistem. Pada tahap ini, dibutuhkan pemahaman
tentang sistem dan pengetahuan tentang jenis-jenis kerusakan (undesired
event) untuk mengidentifikasi akar permasalahan sistem.
Pemahaman tentang sistem dilakukan dengan mempelajari semua informasi
tentang sistem dan ruang lingkupnya. Pengetahuan dan pemahaman tentang
jenis-jenis kerusakan, sebab, serta efek yang ditimbulkan diperlukan untuk
mengetahui karakteristik dan kompleksitas sistem.
2. Membuat pohon kesalahan (fault tree),
Setelah permasalahan terpenting teridentifikasi, langkah berikutnya adalah
menyusun urutan sebab akibat pohon kesalahan (fault tree). Pada tahap ini,
cause and effect diagram (ishikawa) dapat digunakan untuk menganalisis
kesalahan dan mengeksplorasi keberadaan kerusakan-kerusakan yang
tersembunyi. Pembuatan pohon kesalahan (fault tree) dilakukan dengan
menggunakan simbol-simbol boolean. Standardisasi simbol-simbol tersebut
diperlukan untuk komunikasi dan kekonsistenan pohon kesalahan (fault tree).
Sumber: Blanchard, 2004
II - 42
3. Menganalisis pohon kesalahan (fault tree),
Analisis pohon kesalahan (fault tree) diperlukan untuk memperoleh informasi
yang jelas dari suatu sistem dan perbaikan-perbaikan apa yang harus
dilakukan pada sistem. Tahap-tahap analisis pohon kesalahan dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu:
a. Menyederhanakan pohon kesalahan (fault tree), tahap pertama analisis
pohon kesalahan adalah menyederhanakan pohon kesalahan dengan
menghilangkan cabang-cabang yang memiliki kemiripan karakteristik.
Tujuan penyederhanaan ini adalah untuk mempermudah dalam melakukan
analisis sistem lebih lanjut.
b. Menentukan peluang munculnya kejadian atau peristiwa terpenting dalam
sistem (top level event), setelah pohon kesalahan disederhanakan, tahap
berikutnya adalah menentukan peluang kejadian paling penting dalam
sistem. Pada langkah ini, peluang semua input dan logika hubungan yang
digunakan digunakan sebagai pertimbangan penentuan peluang.
c. Mereview hasil analisis, review hasil analisis dilakukan untuk mengetahui
kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan pada sistem.
Output yang diperoleh setelah melakukan fault tree analysis (FTA) adalah
peluang munculnya kejadian terpenting dalam sistem dan memperoleh akar
permasalahan penyebabnya. Akar permasalahan tersebut kemudian digunakan
untuk memperoleh prioritas solusi permasalahan yang tepat pada sistem.
2.5.4 Konsep Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
FMEA merupakan metode analisis induktif untuk mengidentifikasi
kerusakan produk dan atau proses yang paling potensial dengan mendeteksi
peluang, penyebabnya, efek, dan prioritas perbaikan berdasarkan tingkat
kepentingan kerusakan (Blanchard, 2004). Analisis induktif merupakan analisis
yang dimulai dari penyebab-penyebab kerusakan dan bagaimana kerusakan bisa
terjadi. Metode FMEA akan mendefinisikan segala sesuatu yang rusak dan
mengapa kerusakan bisa terjadi (failure modes) serta mengetahui efek dari setiap
kerusakan pada sistem (failure effect). Sedangkan menurut Stamatis (1995),
FMEA adalah sebuah cara teknis yang digunakan untuk mendefinisikan,
II - 43
mengidentifikasi dan menghilangkan potensial kegagalan, masalah, kesalahan
dan sebagainya dari suatu sistem, desain, proses dan pelayanan sebelum sampai
kepada customer.
Metode FMEA dapat digunakan untuk mereview desain produk, proses
atau sistem dengan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang ada dan
kemudian menghilangkannya (Chapman & Hall, 1994). Beberapa bagian penting
yang ada dalam metode FMEA, sebagai berikut:
1. Failure mode adalah bagian FMEA yang digunakan untuk mengetahui
bagaimana suatu sistem dapat mengalami kerusakan.
2. Failure effect adalah bagian FMEA yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh terjadinya kerusakan pada sistem.
3. Cause of failure adalah bagian FMEA yang digunakan untuk mengetahui
penyebab kerusakan pada sistem.
4. Risk evaluation adalah bagian FMEA yang digunakan untuk mengetahui
masalah terpenting yang harus diperhatikan dan mendapatkan prioritas
penyelesaian.
Tipe-tipe FMEA berdasarkan penggunaannya (Stamatis, 1995) sebagai berikut:
1. System FMEA
Tipe FMEA yang digunakan untuk menganalisis sistem yang terdiri dari
berbagai level, mulai dari level komponen dasar sampai dengan level sistem.
Pada level terendah, FMEA akan mengidentifikasi mengapa suatu komponen
bisa mengalami kerusakan dan efek apa yang akan terjadi pada sistem.
Penggunaan system FMEA secara lengkap lebih difokuskan pada level-level
yang penting.
2. Design FMEA
Tipe FMEA dilakukan produk atau jasa pada tahap desain sistem. Tujuan
design FMEA adalah untuk menganalisis suatu desain sistem dan mencari
kemungkinan pengaruh kerusakan pada sistem. Design FMEA akan dapat
memberikan solusi dengan memperbaiki desain atau mengurangi pengaruh
kerusakan karena pengaruh kerusakan sudah diantisipasi pada tahap desain
sistem.
II - 44
3. Process FMEA
Process FMEA dilakukan pada proses manufakturing dengan menampilkan
kemungkinan kerusakan, keterbatasan peralatan, perlunya pelatihan bagi
operator dan sumber-sumber penyebab kerusakan. Informasi-informasi
tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan
korektif jika terjadi kerusakan proses.
4. Functional FMEA
Functional FMEA dikenal dengan nama black box FMEA dan lebih
difokuskan terhadap fungsi atau penggunaan suatu komponen atau subsistem
dalam suatu sistem. Salah satu contoh functional FMEA adalah lebih
difokuskannya identifikasi fungsi kapasitor sebagai pengatur tegangan dan
menganalisis efek yang terjadi apabila kapasitor tidak dapat berfungsi untuk
mengatur tegangan daripada identifikasi kerusakan kapasitor karena short.
Secara singkat dan sederhana, berikut ini adalah contoh tabel FMEA:
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Component Failure
Mode
Failure
Effect SEV Causes OCC Controls DET RPN
Sumber : www.manggala.com, 2006
Output yang diperoleh setelah langkah-langkah FMEA dilakukan adalah
dapat mengetahui tingkat kepentingan setiap permasalahan yang ada dalam
sistem berdasarkan severity, occurrence, dan detection.
2.6 PENELITIAN SEBELUMNYA
Herry Sulistiya, 2006, Analisis Ketidaksesuaian Warna Kain Celup di
PT.Sari Warna Asli IV Surakarta Dengan Metode Fault Tree Analysis dan
Failure Mode and Effect Analysis. PT. Sari warna IV merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil. Kain yang dihasilkan yaitu
kain polos, printing, dan celup. Permasalahan yang dihadapi perusahaan ini adalah
Tabel 2.6 Contoh tabel FMEA
II - 45
terjadinya ketidaksesuaian warna kain celup hasil produksi dengan kain yang
dipesan pada kain ekspor. Tahap awal solusi masalah yang dapat dilakukan adalah
manganalisis kejadian-kejadian yang mungkin menyebabkan terjadinya
ketidaksesuaian tersebut untuk memperoleh akar permasalahan dan selanjutnya
ditentukan prioritas penyelesaian yang harus ditempuh.
Metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan yang terjadi
adalah FTA dan FMEA. Tahap FTA digunakan untuk mengidentifikasi kejadian
atau kombinasi kejadian yang dapat menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian
warna kain celup hasil produksi dengan kain yang dipesan, sedangkan tahap
FMEA digunakan untuk menentuka prioritas penyelesaian permasalahan tersebut
berdasarkan nilai risk priority number (RPN) setiap penyebabnya. Nilai RPN
diperoleh dengan mempertimbangkan severity, frekuensi, dan kemungkinan
pendeteksian untuk setiap penyebab kesalahan. Hasil pengolahan data pada tahap
FTA memberikan informasi adanya 22 kejadian dasar penyebab masalah,
sedangkan hasil pengolahan data pada tahap FMEA menghasilkan 13 urutan
prioritas penyelesaian yang harus diambil.
Ketimpangan distribusi uapa basah, kerusakan mesin, ketimpangan
distribusi tekanan angin, dan kesalahan manusia merupakan penyebab utama
terjadinya ketidaksesuaian warna kain celup hasil produksi dengan kain yang
dipesan. Oleh karena itu, PT. Sari Warna Asli IV Surakarta harus melakukan
upaya perbaikan sistem berdasarkan pada masing-masing penyebab masalah
utama yang telah teridentifikasi tersebut. Upaya nyata perbaikan sistem yang
harus dilakukan yaitu penambahan unit steam boiler, usaha perawatan mesin
secara berkala, penembahan unit kompresor, dan pemberian pelatihan proses
produksi kain celup kepada operator produksi.
Donar Setyajid Carel, 2005, Analisis Gangguan Jaringan Lokal Akses
Kabel Tembaga Dengan Kombinasi Metode Fault Tree Analysis dan Failure
Mode and Effect Analysis (studi kasus di STO Solo 1, Kandatel Solo, PT.
Telekomunikasi Indonesia.Tbk). Pada penelitian ini, Tahap FTA digunakan
untuk menggambarkan permasalahan Jarlokat yang berupa kejadian-kejadian
penyebab munculnya gangguan, sedangkan Tahap FMEA digunakan untuk
mencari prioritas penyelesaian permasalahan gangguan jarlokat berdasarkan nilai
II - 46
risk priority number (RPN) setiap penyebab gangguan. Nilai RPN diperoleh
dengan mempertimbangkan severity, frekuensi dan kemungkinan pengendalian
untuk setiap penyebab gangguan.
Hasil pengolahan data pada Tahap FTA memberikan informasi adanya
tiga belas kejadian dasar penyebab gangguan Jarlokat, sedangkan hasil
pengolahan data pada Tahap FMEA menghasilkan prioritas penyelesaian masalah
gangguan Jarlokat berturut-turut sebagai berikut: munculnya gangguan alam;
aktivitas pihak ke-3; aktivitas manusia; aktivitas binatang; kualitas instalasi tidak
baik; kondisi material tidak baik; kerusakan komponen pesawat; kerusakan
remote pairgain; kerusakan utas telepon; adanya tegangan liar; sentral terganggu;
rusaknya sekering atau aristor; catuan tidak stabil.
Landjono Josowidagdo, 2000, Pengembangan Sistem Penyelaras
Manufaktur Untuk Mengontrol Kesalahan Analisis Efek dan Moda
Kegagalan Industri Komponen. Sistem Penyelaras Manufaktur (SPM) bertugas
menjembatani penyelesaian persoalan mutu yang timbul di antara manufaktur,
engineering, dan desain. failure mode and effect analysis (FMEA) merupakan
upaya baru dalam pengendalian mutu yang dilakukan secara in line dari penyebab
kegagalan terkait terhadap efek kegagalan yang menjurus kepada kesalahan mutu
produk. Analisis kesalahan mutu berdasarkan kegagalan dari proses produksi,
yang akan menjadi knowledge base fungsi kontrol proses produksi berikutnya.
Sehingga data tersebut dihimpun menjadi memori adaptif yang berguna sebagai
pengontrol berdasar jaringan syaraf tiruan. Optimasi manufakturabilitas dengan
penerapan komputasi cerdas yang mampu mengenali permasalahan.
Taruli Eveline Napitupulu, 1996, Kajian Teknologi Sistem
Komunikasi Telepon Tanpa Kabel. Sistem komunikasi telepon tanpa kabel
yang dibahas dikenal dengan jaringan ultraphone, digunakan untuk memperluas
jaringan kominikasi telepon bagi daerah yang tidak dapat dijangkau oleh telepon
kabel.
Frekuensi radio yang digunakan dialokasikan pada 454,025 MHz sampai
dengan 454,650 MHz yang dibagi menjadi 26 kanal dengan komunikasi
fulldupleks dan transmisi digital. Jenis komunikasi adalah titik ke titik (point to
II - 47
point comunication). Dengan demikian, sangat efektif jika menggunakan antena
yagi, dan topologi jaringan berupa bintang.
Kualitas penerimaan sama dengan kualitas telepon kabel, jumlah satuan
sambungan 570 buah dengan jangkauan jaringan 60 km maksimum. Prospek
pemanfaatannya di Indonesia cukup cerah, karena telah banyak yang digunakan
untuk keperluan perkantoran pemerintah maupun swasta serta pelanggan terpencil
yang tidak dapat dijangkau oleh telepon kabel dan mengantisipasi permintaan
pelanggan yang terus meningkat.
Bangun Pribadi, Juli 2006, Evaluasi Dan Perbaikan Proses Bisnis
Pasang Baru Telepon Kabel Di Wilayah Penambahan Jaringan Baru Dengan
Menggunakan Fault Tree Analysis Dan Malcolm Baldrige National Quality
Award (Studi Kasus di Gentan, Purbayan, Colomadu, Jaten dan Kaliyoso).
TELKOM selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
produk dan layanan telepon kabel, yaitu dengan melakukan pembenahan (repair)
jaringan kabel lama (existing) dan penambahan jaringan telepon kabel baru di
daerah yang mempunyai potensi demand yang tinggi, antara lain di daerah
Gentan, Purbayan, Colomadu, Jaten dan Kaliyoso. Adanya pembenahan dan
penambahan jaringan ini memberikan kesempatan kepada Calon Pelanggan
(Calang) TELKOM yang menginginkan PSB telepon kabel. Tetapi dalam
pelaksanaan di lapangan, proses PSB telepon kabel di wilayah existing berbeda
dengan di wilayah penambahan jaringan baru, sehingga TELKOM perlu
menyusun proses bisnis baru. Perbedaan tersebut menimbulkan permasalahan
antara lain keterlambatan kring, jaringan tidak rapi, tidak mendapat jaringan dan
adanya ekskalasi (fatal batal) di lapangan sehingga perlu dilakukan evaluasi dan
perbaikan terhadap proses bisnis baru tersebut untuk mencegah dan mengurangi
masalah-masalah yang dapat merugikan konsumen dan TELKOM.
Evaluasi dan perbaikan terhadap proses bisnis tersebut menggunakan
metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Malcolm Baldrige National Quality Award
(MBNQA). Dengan FTA, diidentifikasi fault events yang berkontribusi
menyebabkan terjadinya Top Level Event Keterlambatan Kring. Hasil dari FTA
berupa 18 basic events yang tidak dapat dikembangkan lagi menjadi events yang
lebih rendah. Basic events tersebut kemudian di analisa dengan MBNQA. Analisa
II - 48
MBNQA dilakukan dengan mengidentifikasi aktivitas atau proses yang
menyebabkan terjadinya fault events, kemudian membandingkan aktivitas atau
proses tersebut dengan aktivitas atau proses yang sesuai dengan standar MBNQA
TELKOM.
Berdasarkan hasil dari FTA dan analisa MBNQA, dilakukan perbaikan
terhadap proses bisnis PSB telepon kabel di wilayah penambahan jaringan baru
dengan menambah proses penarikan penanggal di awal proses. Tujuan dari
penambahan proses ini adalah untuk mengontrol data dan informasi dari IKR
sehingga data yang diproses merupakan data yang valid. Dengan adanya
perbaikan ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan dalam proses PSB
telepon kabel di wilayah penambahan jaringan baru.
III - 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan beserta
penjelasan singkat setiap tahapannya. Penjelasan diuraikan dalam bentuk tahapan
atau langkah studi yang dilakukan mulai dari latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, studi pustaka dan studi lapangan, identifikasi masalah,
karakterisasi masalah. Setelah itu dilanjutkan dengan proses pengumpulan data,
pengolahan data, analisis dan interpretasi hasil serta kesimpulan dan saran.
Kerangka metodologi penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.
Studi LapanganStudi Pustaka
Penentuan Tujuan dan
Manfaat
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Mengidentifikasi
Gangguan Telepon
Datel Solo
Karakterisasi
Gangguan3.1 Identifikasi Permasalahan
A
Gambar 3.1 Metodologi penelitian
III - 50
Verifikasi Data
Sesuai
Tidak
Mengidentifikasi top level event
Membuat Diagram
Pohon Kesalahan
Ya
Kesimpulan dan
Saran
Analisis dan
Interpretasi Hasil
Menentukan minimal cut-set
3.3 Pengolahan Data
3.4 Analisis dan Interpretasi Hasil
3.5 Kesimpulan dan Saran
A
3.2 Pengumpulan Data
Mengidentifikasi failure mode
Menentukan severity failure mode
Menentukan occurence failure mode
Menentukan detction failure mode
Menganalisis tingkat kepentingan
failure mode
Tahap
FTA
Tahap
FMEA
Usulan Perbaikan
Merancang apa yang
diperlukan untuk
mengurangi gangguan
Implementasi
tahap FTA dan
FMEA
Data sekunder dan data kuesioner FMEA
Gambar 3.1 Metodologi penelitian (lanjutan)
III - 51
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Pada tahap ini merupakan awal dalam melakukan penelitian, dimana ruang
lingkup masalah yang diuraikan adalah adanya permasalahan gangguan telepon
pada setiap bagian jaringan. Dari gangguan tersebut dapat dianalisis prioritas
utama yang harus diselesaikan. Tujuannya adalah mengetahui gambaran
permasalahan gangguan telepon dengan kejadian atau kombinasi kejadian yang
dapat menyebabkan munculnya gangguan berdasarkan hasil analisis gangguan
dengan metode FTA yang kemudian dilanjutkan dengan menganalisis
menggunakan metode FMEA. Adapun manfaatnya yaitu meningkatkan mutu
layanan yang diberikan TELKOM dengan sedikitnya atau berkurangnya gangguan
yang terjadi.
Dalam penelitian ini diperlukan landasan teori (tinjauan pustaka) yang
mendukung pembahasan penelitian yang meliputi studi literatur, berupa informasi
yang dibutuhkan untuk penelitian yang berhubungan dengan permasalahan
gangguan telepon dengan metode fault tree analysis dan failure mode and effect
analysis (FMEA).
Data dan informasi pada saat penelitian diperoleh dari bagian Analisa
Performansi dan Pelaporan, Unit Perencanaan dan Pengendalian, Divre IV,
PT. Telekomunikasi Indonesia.Tbk yang mana data tersebut akan diidentifakasi
apakah gangguan telepon yang terjadi memilki letak gangguan, dimana gangguan
itu terjadi, serta penyebab gangguan pada jaringan metal, rural atau radio, ataupun
fiber optik.
3.2 PENGUMPULAN DATA
Data berasal dari data sekunder gangguan telepon bulan Mei 2006. Data
gangguan dikelompokkan menurut letaknya, kemudian data tersebut disortir.
Adapun tujuan sortir data adalah memastikan bahwa data yang diperoleh memiliki
informasi letak gangguan. Sortir data dilakukan dengan menggunakan short dan
tool filter dari microsoft excell 2003. Data hasil sortir inilah yang kemudian
dianalisis dengan menggunakan metode fault tree analysis (FTA) dan dilanjutkan
dengan failure mode and effect analysis (FMEA). Data yang disortir adalah data
gangguan telepon yang tidak memiliki letak gangguan, penyebab gangguan, dan
III - 52
jenis gangguan. Apabila data sudah sesuai maka dilanjutkan pengolahan data, dan
apabila belum maka data akan disortir kembali.
3.3 PENGOLAHAN DATA
Metode analisis gangguan yang digunakan adalah kombinasi metode FTA
dan FMEA dari hasil analisis dilanjutkan dengan implementasi tahap FTA dan
FMEA dimana berisi rancangan perbaikan gangguan dan usulan perbaikan yang
diajukan.
3.3.1 Tahap Fault Tree Analysis (FTA)
Tahap fault tree analysis dilakukan setelah letak permasalahan gangguan
telepon di STO Solo 1 diketahui. Pada penelitian ini, output yang diperoleh
setelah melakukan tahap FTA adalah mengetahui kejadian terpenting dalam
sistem (top level event) dan mengetahui kejadian atau kombinasi kejadian yang
dapat mengakibatkan munculnya top level event. Langkah-langkah fault tree
analysis sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi top level event,
Top level event merupakan kejadian terpenting dalam sistem, dalam penelitian
ini adalah kejadian terpenting yang menjadi permasalahan dalam jaringan
telekomunikasi TELKOM. Output langkah identifikasi top level event adalah
memilih top level event yang tepat untuk dianalisis.
2. Membuat diagram pohon kesalahan atau fault tree,
Diagram pohon kesalahan dibuat atas pertimbangan cause effect diagram dan
harus menggambarkan keseluruhan sistem termasuk semua kejadian-kejadian
tersembunyi dalam gangguan. Diagram pohon kesalahan disusun dengan
menggunakan simbol-simbol boolean yang terdiri atas simbol-simbol kejadian
dan simbol-simbol hubungan antar kejadian yang dapat menyebabkan
terjadinya gangguan.
Diagram pohon kesalahan akan menunjukkan semua urutan sebab dan akibat
suatu kejadian yang menimbulkan ganguan. Langkah-langkah membuat
diagram pohon kesalahan yaitu: karakterisasi letak kerusakan gangguan,
penyusunan cause effect diagram gangguan, dan penyusunan diagram pohon
kesalahan gangguan.
III - 53
Output langkah pembuatan diagram pohon kesalahan adalah mengetahui
keseluruhan kejadian yang dapat menyebabkan munculnya gangguan.
3. Menentukan minimal cut-set,
Tahap minimal cut-set merupakan langkah untuk memperoleh akar
permasalahan yang menyebabkan munculnya top level event. Minimal cut-set
terdiri atas kumpulan kejadian-kejadian dasar (basic event) atau kombinasinya
yang akan menyebabkan munculnya top level event jika terjadi bersama-sama.
Pada laporan penelitian ini top level event adalah gangguan telepon, jadi
minimal cut-set adalah kumpulan kejadian yang dapat menyebabkan
munculnya gangguan. Penentuan minimal cut-set dimulai dari level paling
tinggi menuju level paling bawah (top down analysis).
3.3.2 Tahap Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
Tahap failure mode and effect analysis dilakukan setelah tahap fault tree
analysis selesai dilakukan. Input tahap FMEA adalah kejadian dan kombinasi
kejadian yang akan menyebabkan munculnya top level event atau disebut sebagai
minimal cut-set. Output yang diperoleh setelah langkah-langkah FMEA dilakukan
adalah dapat mengetahui tingkat kepentingan setiap permasalahan yang ada
dengan mempertimbangkan severity, occurrence, dan detection. Penentuan
severity, occurrence, dan detection didasarkan pada angket karyawan bagian
Access Network Maintenance Kandatel Solo, Divre IV. Langkah-langkah FMEA
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi fungsi jaringan,
Jaringan yang diamati adalah jarlokat, jarlokaf, dan jarlokar dimana tiap
jaringan tersebut melaksanakan fungsinya untuk menyampaiakan kode
telekomunikasi yang berupa suara. Jaringan tersebut tidak akan berfungsi baik
jika failure mode muncul
2. Mengidentifikasi failure mode (modus kegagalan) jaringan,
Pada langkah ini akan dicari penyebab kegagalan fungsi dari tiap jaringan
dalam menyampaiakan kode telekomunikasi yang berupa suara. Failure mode
didapatkan dari penyebab-penyebab kegagalan yang digambarkan pada cause
effect diagram.
III - 54
3. Mengidentifikasi failure effect,
Setelah didapatkan modus kegagalan (failure mode) gangguan jaringan
telepon, maka diidentifikasi failure effect. Dalam hal ini failure effect
didefinisikan sebagai akibat yang ditimbulkan oleh kegagalan (failure mode)
dalam memberikan kontribusi terhadap gangguan jaringan telepon
4. Menganalisis tingkat keseriusan akibat yang terjadi (severity),
Skala yang digunakan adalah 1-5 (Manggala, 2005) dengan rincian, sebagai
berikut:
a. Skala 1 berarti aman
b. Skala 2 berarti tidak serius
c. Skala 3 berarti cukup serius
d. Skala 4 berarti serius dan
e. Skala 5 berarti sangat serius (bahaya)
5. Mengidentifikasi sebab-sebab kegagalan (causes),
Mengidentifikasi sebab-sebab (causes) dari modus kegagalan (failure mode)
yang menyebabkan jaringan telepon tidak berjalan dengan normal atau
jaringan mengalami kerusakan.
6. Menganalisis frekuensi terjadinya kegagalan (occurrence),
Occurence failure mode menunjukkan seberapa sering suatu failure mode
muncul dan mengakibatkan terjadinya gangguan pada jaringan dalam kurun
waktu tertentu. Menganalisis frekuensi terjadinya kegagalan (occurrence)
diwakili dengan skala angka yaitu 1-5 ((Manggala, 2005)) dengan rincian
sebagai berikut:
a. Skala 1 berarti hampir tidak pernah terjadi
b. Skala 2 berarti jarang terjadi
c. Skala 3 berarti sering terjadi
d. Skala 4 berarti sangat sering terjadi
e. Skala 5 berarti hampir pasti terjadi (selalu terjadi)
7. Mengidentifikasi control yang dapat dilakukan berdasarkan penyebab
kegagalan,
Pada langkah ini diidentifikasi metode pengendalian terhadap modus
kegagalan yang mengakibatkan kerusakan jaringan telepon. Adapun langkah
III - 55
pengendalian yang dilakukan harus sesuai dengan kejadian yang
diakibatkannya.
8. Menganalisis kesulitan control yang dilakukan (detection),
Adapun skala detection yang digunakan adalah skala 1-5 (Manggala, 2005)
dengan rincian sebagai berikut:
a. Skala 1 berarti mudah (ada metode untuk menyelesaikannya)
b. Skala 2 berarti cukup mudah
c. Skala 3 berarti sedang
d. Skala 4 berarti cukup sulit
e. Skala 5 berarti sulit (hampir tidak mungkin dilakukan)
9. Perhitungan risk priority number,
Tujuan langkah ini adalah untuk memperoleh urutan tingkat kepentingan dari
failure mode. Pada metode FMEA, analisis tingkat kepentingan dihitung
dengan menggunakan risk priority number (RPN). Penghitungan RPN akan
mempertimbangkan severity failure mode, occurrence failure mode dan
kemungkinan pengendalian failure mode atau detection.
10. Menentukan tingkat kepentingan failure mode needs most solution,
Tahap ini menentukan tingkat kepentingan yang perlu sekali pemecahan
masalah hasil analisis FMEA. Tahap ini perlu dilakukan karena FMEA hanya
memberikan analisis prioritas penyelesaian, sedangakan pada tahap ini akan
dicari objek yang mendominasi kerusakan. Hal ini dilakukan wawancara
dengan Staff Performance bagian Business Performance Kandatel Solo,
Divre-IV.
3.3 ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Tahap analisis dan interpretasi hasil berisi analisis hasil pengolahan data
dengan menggunakan kombinasi metode fault tree analysis (FTA) dan failure
mode and effect analysis (FMEA) berupa komparasi sebelum dan sesudah
diberikannya solusi permasalahan, dan keuntungan dan kerugaian dari hasil
analisis tersebut.
Implementasi tahap FTA dan FMEA dilakukan setelah output hasil FTA
dan FMEA diperoleh. Implementasi ini bertujuan untuk mendapatkan usulan
III - 56
perbaikan atas gangguan yang terjadi. Langkah-langkah implementasi tahap FTA
dan FMEA, sebagai berikut:
1. Merancang apa yang diperlukan untuk mengurangi gangguan,
Rancangan yang diperlukan diperoleh dengan mempertimbangkan kejadian-
kejadian dasar(basic event) atau kombinasinya yang menyebabkan munculnya
top level event jika terjadi bersama-sama. Mengevaluasi tingkat severity dan
occurence failure mode terhadap pengendalian yang akan dilakukan.
Kemudian hasil dari keduanya digunakan untuk menetapkan atas kepentingan
failure mode. Hasil yang diperoleh dapat ditentukan rancangan apa yang
diperlukan untuk mengurangi gangguan.
2. Usulan perbaikan,
Usulan perbaikan dilakukan setelah rancangan apa yang diperlukan untuk
mengurangi gangguan diperoleh. Usulan perbaikan merupakan output dari
keseluruhan proses pengolahan data.
3.4 KESIMPULAN DAN SARAN
Tahap kesimpulan dan saran akan membahas kesimpulan hasil
pengolahan data dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian dan kemudian memberikan saran perbaikan yang mungkin dilakukan
untuk penyelesaian masalah gangguan jaringan.
IV - 57
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 PENGUMPULAN DATA
Pada tahap ini akan diuraikan mengenai pengumpulan data penelitian,
dimana ruang lingkup masalah yang diuraikan adalah pengidentifikasian masalah
dan karakterisasi gangguan yang hasilnya berupa data gangguan telepon selama
bulan Mei 2006.
4.1.1 Identifikasi Permasalahan
Latar belakang masalah ini adalah terjadinya gangguan telepon yang
sangat besar pada setiap bulannya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2006
kerena pada bulan itu data gangguan yang ada pada kondisi steady state dimana
tidak terjadi gangguan yang naik atau turun secara signifikan. Pada bulan Mei
2006 terjadi gangguan sebanyak 6950 gangguan, yang berasal dari jaringan metal
sebanyak 6143 gangguan, jaringan fiber optik sebanyak 625 gangguan, jaringan
radio sebanyak 182 gangguan. Kemudian akan dianalisis jenis gangguan apa yang
sering terjadi dan diprioritaskan mana yang harus dilakukan perbaikan terlebih
dahulu, dan dicari solusi permasalahan gangguan yang terjadi.
4.1.2 Karakterisasi Permasalahan Gangguan Jaringan
Karakterisasi permasalahan gangguan jaringan telepon adalah sebagai berikut:
1. Karakter dari jaringan lokal akses kabel tembaga (jarlokat), yaitu:
a. Jarlokat merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan
media kabel tembaga untuk menghubungkan STO dengan pelanggan.
b. Jarlokat terdiri atas bagian-bagian yang berfungsi sebagai titik terminasi
kabel (gambar 4.1), titik-titik terminasi tersebut, yaitu:
i. STO : Sentral Telepon Otomat
STO merupakan tempat pengaturan nomor telepon pelanggan, STO akan
terhubung dengan MDF dan setiap STO mempunyai 1 MDF.
IV - 58
ii. MDF : Main Distribution Frame (rangka pembagi utama)
MDF merupakan tempat terminasi kabel dari STO, kabel dari MDF akan
dihubungkan dengan beberapa RK dan atau beberapa DCL. Titik-titik
terminasi pelanggan di MDF akan memiliki sekering/aristor yang
berfungsi sebagai indikator terhubungnya STO dengan pelanggan. Setiap
titik terminasi pelanggan di MDF dihubungkan oleh kabel penghubung
MDF (jumper wire MDF).
iii. DCL : Daerah Catuan Langsung
DCL merupakan bagian Jarlokat yang catuan kabelnya menggunakan
kabel primer (tanpa melewati RK), DCL akan langsung terhubung ke
pelanggan dengan terlebih dahulu melewati KTB. Satu DCL akan
mencatu 10 atau 20 pelanggan
iv.RK : Rumah Kabel
RK merupakan titik terminasi kabel yang berasal dari MDF dan
selanjutnya dihubungkan ke DP, satu RK dapat terdiri dari beberapa DP.
Setiap titik terminasi pelanggan di RK dihubungkan oleh kabel
penghubung RK (jumper wire RK).
v. DP : Distribution Point
DP merupakan titik terminasi kabel yang berasal dari RK dan
selanjutnya dihubungkan ke pelanggan dengan terlebih dahulu melewati
KTB. Satu DP biasanya dapat mencatu 10 atau 20 pelanggan. Secara
umum DP dibagi menjadi DP yang letaknya di permukaan tanah (DP
tanah) dan DP yang terletak pada tiang (DP tiang).
vi.KTB : Kotak Terminal Batas
KTB merupakan batas akhir pelayanan jasa telekomunikasi yang masih
menjadi tanggung jawab TELKOM.
vii. Pelanggan :.Titik akhir pendistribusian layanan telekomunikasi
TELKOM
Setiap titik terminasi kabel pada bagian jarlokat dihubungkan dengan instalasi
kabel. Instalasi kabel yang lazim digunakan untuk menghubungkan bagian-
bagian jarlokat, sebagai berikut:
IV - 59
a. Instalasi kabel dari STO ke MDF horisontal disusun secara horisontal dan
disebut kabel horisontal. Sedangkan dari MDF horisontal ke MDF vertikal
kabelnya disusun secara vertikal dan disebut sebagai kabel vertikal.
b. Instalasi kabel dari MDF vertikal ke RK menggunakan kabel primer
Kabel primer adalah kabel yang memiliki kapasitas maksimum 2400 pair
dan minimum 200 pair dan dipasang dari MDF sampai RK atau terminal
DCL. Kabel primer dapat berupa kabel primer duct, kabel primer tanam
langsung dan kabel primer atas tanah.
Setiap kabel primer akan melewati wilayah-wilayah yang jaraknya
berbeda dan hal ini menimbulkan kendala keterbatasan panjang kabel,
untuk mengantisipasi kendala keterbatasan panjang kabel tersebut
diperlukan sambungan kabel. Sambungan kabel dapat terjadi pada kabel
primer duct, kabel primer tanam langsung dan kabel primer atas tanah.
c. Instalasi kabel dari RK ke DP menggunakan kabel sekunder
Kabel sekunder adalah kabel dengan kapasitas maksimum 200 pair dan
minimum 10 pair, dipasang dari RK sampai dengan DP. Kabel sekunder
dapat berupa kabel sekunder bawah tanah dan kabel sekunder atas tanah.
Setiap kabel sekunder akan melewati wilayah-wilayah yang jaraknya
berbeda dan hal ini menimbulkan kendala keterbatasan panjang kabel,
untuk mengantisipasi kendala keterbatasan panjang kabel tersebut
diperlukan sambungan kabel. Sambungan kabel dapat terjadi pada kabel
sekunder bawah tanah dan kabel sekunder atas tanah.
d. Instalasi kabel dari DP ke KTB menggunakan kabel penanggal
Kabel penanggal dapat menggunakan dropwire, dan kabel udara (KU).
Setiap kabel penanggal akan melewati wilayah-wilayah yang jaraknya
berbeda dan hal ini menimbulkan kendala keterbatasan panjang kabel,
untuk mengantisipasi kendala keterbatasan panjang kabel tersebut
diperlukan sambungan kabel. Sambungan kabel penanggal dapat terjadi
pada dropwire dan kabel udara (KU).
e. Instalasi kabel dari KTB ke roset dan pelanggan (pesawat pelanggan)
menggunakan instalasi kabel rumah/gedung (IKR/G)
IV - 60
IKR/G merupakan instalasi kabel yang berada di rumah pelanggan atau
gedung-gedung. IKR/G biasanya menggunakan kabel PVC atau kabel
indoor.
Berdasarkan cara konsumen memperoleh jaringan, instalasi kabel jarlokat
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Instalasi kabel secara langsung dari STO disebut kabel catuan langsung.
Kabel catuan langsung merupakan instalasi jaringan lokal kabel tembaga
untuk konsumen-konsumen yang jumlahnya banyak(mengelompok).
b. Instalasi kabel secara tidak langsung (melalui RK) disebut kabel catuan
tidak langsung.
Kabel catuan tidak langsung merupakan instalasi jaringan lokal kabel
tembaga untuk konsumen-konsumen yang lokasinya menyebar sehingga
instalasinya harus melalui RK dan DP yang berfungsi sebagai pembagi
jaringan telepon.
Karakterisasi gangguan pada struktur STO jaringan metal dapat dilihat pada
tabel di bawah ini. Karakterisasi letak kerusakan jaringan metal, yaitu:
1. Sentral,
Pada sentral jaringan metal terdapat dua komponen yang mengalami
kerusakan, yaitu 214-CLU/modul dan 200-sentral. Karakterisasi penyebab
kerusakan dan jenis gangguan dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Gambar 4.1 Jaringan lokal akses kabel tembaga Sumber: TELKOM, 2006
IV - 61
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
431-Gangguan alam 321-Saluran putus
432-Tegangan liar 323-Hubungan singkat
434- Manusia 324-Isolasi
436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek
437-Material jelek 329-Alat tidak berfungsi
442-Catuan tidak stabil 330-Tidak ada catuan
200-Sentral
331-Data hilang
431-Gangguan alam 321-Saluran putus
432-Tegangan liar 324-Isolasi
436-Instalasi jelek 329-Alat tidak berfungsi 214-CLU/Modul
437-Material jelek 332-Terganggu Sumber: TELKOM, 2006
Dari letak gangguan sentral diatas dapat diketahui penyebab kerusakan
banyak sekali mulai gangguan alam sampai catuan tidak stabil.
2. Main distribution frame,
Pada MDF jaringan metal terdapat dua komponen yang mengalami
kerusakan, yaitu terminasi MDF, dan jumper wire MDF. Karakterisasi
penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat dilihat pada tabel 4.2 di
bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
211-Terminasi MDF 436-Instalasi jelek 324-Isolasi
431-Gangguan alam 324-Isolasi
436-Instalasi jelek 325-Kena tanah / afle 212-Jumper Wire MDF
437-Material jelek 326-Kontak jelek Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik terminasi MDF penyebab kerusakan di dominasi oleh terjadinya
isolasi.
3. Kabel primer,
Pada kabel primer jaringan metal terdapat enam komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.1 Karakterisasi letak kerusakan sentral
Tabel 4.2 Karakterisasi letak kerusakan MDF
IV - 62
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
431-Gangguan alam 324-Isolasi
435-Ggn pihak ke-3 326-Kontak jelek 220-Pri Duct
437-Material jelek
431-Gangguan alam 325-Kena tanah / afle 221-Samb. Kab. Prim.
326-Kontak jelek
431-Gangguan alam 322-Induksi
435-Ggn pihak ke-3 323-Hubungan singkat
437-Material jelek 324-Isolasi
325-Kena tanah / afle
326-Kontak jelek 329-Alat tidak berfun
222-Pri Tnm Lsg
330-Tidak ada catuan 431-Gangguan alam 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 325-Kena tanah / afle 223-Samb Pri Tnm Lsg
436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 436-Instalasi jelek 323-Hubungan singkat 437-Material jelek 324-Isolasi 325-Kena tanah / afle
224-Pri AT
326-Kontak jelek 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi
225-Samb Pri AT 437-Material jelek
Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik pengkabelan kabel primer penyebab kerusakan didominasi oleh
material jelek dan mengakibatkan induksi dan isolasi.
4. Kabel sekunder,
Pada kabel sekunder jaringan metal terdapat empat komponen yang
mengalami kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis
gangguan dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.3 Karakterisasi letak kerusakan kabel primer
IV - 63
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 434-Aktivitas manusia 322-Induksi 435-Ggn pihak ke-3 323-Hubungan singkat 437-Material jelek 324-Isolasi 325-Kena tanah / afle 326-Kontak jelek 328-Berkarat
226-Sek BT
329-Alat tidak berfun 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 435-Ggn pihak ke-3 322-Induksi 227-Samb Sek BT
324-Isolasi 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 432-Tegangan liar 322-Induksi 433-Binatang 323-Hubungan singkat 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 325-Kena tanah / afle 436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek 437-Material jelek 328-Berkarat
228-Sek AT
329-Alat tidak berfun 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 436-Instalasi jelek 322-Induksi 437-Material jelek 323-Hubungan singkat 324-Isolasi 326-Kontak jelek
229-Samb Sek AT
332-Terganggu
Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik pengkabelan kabel sekunder penyebab kerusakan didominasi oleh
gangguan alam dan material jelek yang berakibat induksi dan isolasi.
5. Rumah kabel,
Pada rumah kabel jaringan metal terdapat empat komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini.
Tabel 4.4 Karakterisasi letak kerusakan kabel sekunder
IV - 64
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 431-Gangguan alam 322-Induksi 435-Ggn pihak ke-3 324-Isolasi 436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek
241-Terminasi RK
328-Berkarat 431-Gangguan alam 323-Hubungan singkat 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 326-Kontak jelek
242-Jumper Wire RK
436-Instalasi jelek 431-Gangguan alam 324-Isolasi 433-Binatang 326-Kontak jelek 436-Instalasi jelek 330-Tidak ada catuan
243-Urat Kabel RK
437-Material jelek 246-Urat Kabel FRK 431-Gangguan alam 324-Isolasi
Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik terminasi RK penyebab kerusakan didominasi oleh manusia.
6. Distribution point,
Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan distribution pont
dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
431-Gangguan alam 324-Isolasi 433-Binatang 326-Kontak jelek 251-Terminal DP Tanah
328-Berkarat 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 324-Isolasi 436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek
252-Urat DP Tanah
437-Material jelek 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 322-Induksi 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 325-Kena tanah / afle 436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek 437-Material jelek 327-Sambungan longgar 328-Berkarat
253-Terminal DP Tiang
329-Alat tidak berfun
Tabel 4.5 Karakterisasi letak kerusakan RK
Tabel 4.6 Karakterisasi letak kerusakan DP
IV - 65
Lanjutan tabel 4.6 Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 322-Induksi 436-Instalasi jelek 323-Hubungan singkat 437-Material jelek 324-Isolasi 325-Kena tanah / afle 326-Kontak jelek 328-Berkarat
254-Urat DP Tiang
329-Alat tidak berfun
Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik terminasi DP penyebab kerusakan didominasi oleh material jelek
dan mengakibatkan.induksi dan isolasi.
7. Kabel penanggal,
Pada kabel penanggal jaringan metal terdapat empat komponen yang
mengalami kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis
gangguan dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 261-Penanggal BT 437-Material jelek 324-Isolasi
431-Gangguan alam 321-Saluran putus 432-Tegangan liar 322-Induksi 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 326-Kontak jelek 436-Instalasi jelek
262-Samb Penanggal BT
437-Material jelek 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 432-Tegangan liar 322-Induksi 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 436-Instalasi jelek 325-Kena tanah / afle
266-Penanggal KU
437-Material jelek 326-Kontak jelek 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 323-Hubungan singkat 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 325-Kena tanah / afle 436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek
267-Samb Penanggal KU
437-Material jelek 328-Berkarat Sumber: TELKOM, 2006
Tabel 4.7 Karakterisasi letak kerusakan kabel penanggal
IV - 66
Pada titik pengkabelan kabel penanggal letak kerusakan didominasi oleh
penanggal kabel udara.
8. Drop wire,
Pada drop wire jaringan metal terdapat empat komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 432-Tegangan liar 322-Induksi 433-Binatang 323-Hubungan singkat 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 325-Kena tanah / afle 436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek 437-Material jelek 327-Sambungan longgar 328-Berkarat 329-Alat tidak berfun
263-Drop Wire 1x2
332-Terganggu 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 432-Tegangan liar 322-Induksi 434-Aktivitas manusia 323-Hubungan singkat 435-Ggn pihak ke-3 324-Isolasi 436-Instalasi jelek 325-Kena tanah / afle 437-Material jelek 326-Kontak jelek 327-Sambungan longgar 328-Berkarat 329-Alat tidak berfun
264-Samb Drop Wire 1x
332-Terganggu Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik pengkabelan drop wire letak kerusakan didominasi oleh drop wire
1x2.
9. Pairgain,
Pada pairgain jaringan metal terdapat satu komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini.
Tabel 4.8 Karakterisasi letak kerusakan drop wire
IV - 67
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
431-Gangguan alam 321-Saluran putus 432-Tegangan liar 323-Hubungan singkat 436-Instalasi jelek 324-Isolasi 437-Material jelek 326-Kontak jelek 329-Alat tidak berfun 330-Tidak ada catuan
265-Remote Pairgain
332-Terganggu Sumber: TELKOM, 2006
Pada pairgain kerusakan terletak pada remote pairgain dengan penyebab
kerusakan didominasi oleh material yang jelek.
10. Instalasi kabel rumah atau gedung,
Terdapat empat komponen yang mengalami kerusakan. Karakterisasinya
dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 322-Induksi 434-Aktivitas manusia 323-Hubungan singkat 435-Ggn pihak ke-3 324-Isolasi 436-Instalasi jelek 325-Kena tanah / afle 437-Material jelek 326-Kontak jelek 327-Sambungan longgar 328-Berkarat 329-Alat tidak berfun
271-Instalasi Intern
332-Terganggu 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 323-Hubungan singkat 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 326-Kontak jelek 436-Instalasi jelek 328-Berkarat
273-Terminal Block/KT
437-Material jelek 329-Alat tidak berfun 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 322-Induksi 434-Aktivitas manusia 323-Hubungan singkat
274-PVC/Indoor Kabel
435-Ggn pihak ke-3 324-Isolasi
Tabel 4.9 Karakterisasi letak kerusakan pair gain
Tabel 4.10 Karakterisasi letak kerusakan IKR/IKRG
IV - 68
Lanjutan tabel 4.10
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 436-Instalasi jelek 325-Kena tanah / afle 437-Material jelek 326-Kontak jelek 327-Sambungan longgar 328-Berkarat 329-Alat tidak berfun
274-PVC/Indoor Kabel
332-Terganggu 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 434-Aktivitas manusia 322-Induksi 435-Ggn pihak ke-3 323-Hubungan singkat 436-Instalasi jelek 324-Isolasi 437-Material jelek 325-Kena tanah / afle 326-Kontak jelek 328-Berkarat
275-Roset
329-Alat tidak berfun Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik pengkabelan IKR/IKRG letak kerusakan didominasi oleh indor
kabel yang disebabkan oleh instalasi yang jelek.
11. Pesawat pelanggan,
Pada pesawat pelanggan jaringan metal terdapat empat komponen yang
mengalami kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis
gangguan dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 435-Ggn pihak ke-3 324-Isolasi 436-Instalasi jelek 325-Kena tanah / afle 437-Material jelek 326-Kontak jelek
272-PABX
329-Alat tidak berfun 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 323-Hubungan singkat 435-Ggn pihak ke-3 324-Isolasi 437-Material jelek 325-Kena tanah / afle 326-Kontak jelek 328-Berkarat
276-Utas Telepon
329-Alat tidak berfun
Tabel 4.11 Karakterisasi letak kerusakan pesawat
IV - 69
Lanjutan tabel 4.11 Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
431-Gangguan alam 321-Saluran putus
432-Tegangan liar 322-Induksi 433-Binatang 323-Hubungan singkat 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 325-Kena tanah / afle 436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek 437-Material jelek 328-Berkarat 329-Alat tidak berfun 330-Tidak ada catuan
277-Pesawat Telepon
332-Terganggu 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 432-Tegangan liar 324-Isolasi 437-Material jelek 326-Kontak jelek
278-Modem Pelanggan
329-Alat tidak berfun Sumber: TELKOM, 2006
Pada pesawat pelanggan komponen yang mengalami kerusakan didominasi
oleh peasawat telepon, yang kerusakannya paling banyak disebabkan oleh
adanya gangguan alam.
12. Wireless line,
Pada wireless line jaringan metal terdapat tiga komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 431-Gangguan alam 323-Hubungan singkat 433-Binatang 324-Isolasi 434-Aktivitas manusia 326-Kontak jelek
285-Kabel Outdoor WLL
436-Instalasi jelek 432-Tegangan liar 326-Kontak jelek
289-2WFT 436-Instalasi jelek 431-Gangguan alam 324-Isolasi 436-Instalasi jelek 325-Kena tanah / afle 215-MDF/DDF(WLL)
326-Kontak jelek Sumber: TELKOM, 2006
Tabel 4.12 Karakterisasi letak kerusakan WLL
IV - 70
Pada WLL komponen yang mengalami kerusakan didominasi 2WFT, yang
paling banyak disebabkan oleh instalasi yang jelek.
13.Tes OK jaringan,
Pada tes ok jaringan terdapat tiga komponen sering dilakukan pengetesan,
diantaranya dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 430-TOK (baik sendiri) 320-TOK (baik sendiri) 431-Gangguan alam 323-Hubungan singkat 324-Isolasi
296-TOK Sentral
332-Terganggu 430-TOK (baik sendiri) 320-TOK (baik sendiri) 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 432-Tegangan liar 324-Isolasi 434-Aktivitas manusia 326-Kontak jelek 435-Ggn pihak ke-3 328-Berkarat 436-Instalasi jelek 329-Alat tidak berfun 437-Material jelek 330-Tidak ada catuan
297-TOK Jaringan
442-Catuan tdk stabil 298-TOK MDF 430-TOK (baik sendiri) 320-TOK (baik sendiri)
Sumber: TELKOM, 2006
Setiap dilakukan pengetesan terhadap jaringan pada titik sentral, MDF,
maupun jaringan sedikit sekali ditemukan kerusakan komponen.
14.Gangguan masal,
Gangguan masal terjadi karena adanya kerusakan pada titik-titik distribusi
ke pelanggan yang mengakibatkan terjadinya gangguan. terdapat dua
penyebab kerusakan pada gamas (gangguan masal), diantaranya dapat
dilihat pada tabel 4.23 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 326-Kontak jelek 299-Gamas
327-Sambungan longgar Sumber: TELKOM, 2006
Tabel 4.13 Karakterisasi tes OK jaringan
Tabel 4.14 Karakterisasi gangguan masal
IV - 71
Jaringan metal merupakan jaringan yang menggunakan media kabel
tembaga untuk menghubungkan STO dengan pelanggan. Kemudian akan
ditelusuri di bagian manakah yang mengalami gangguan pada titik-titik
terminasinya. Setelah diketahui letaknya maka dapat ditemukan pula penyebab
serta akibat gangguan. Bagi daerah catuan langsung, pada sistem jaringannya
tidak terdapat rumah kabel dan kabel sekunder.
2. Karakter dari jaringan lokal akses radio (jarlokar), yaitu:
a. Jarlokar merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan media
transmisi radio untuk menghubungkan STO dengan pelanggan.
b. Jarlokar terdiri atas bagian-bagian yang berfungsi sebagai titik terminasi
kabel (gambar 4.2), titik-titik terminasi tersebut, yaitu:
i. STO : Sentral Telepon Otomat
STO merupakan tempat pengaturan nomor telepon pelanggan, STO akan
terhubung dengan transmisi radio, yang kemudian memancarkan
gelombang radio.
ii. DP : Distribution Point
DP merupakan titik terminasi kabel yang berasal dari penerimaan
gelombang transmisi radio, yang dipancarkan oleh STO, dan selanjutnya
dihubungkan ke pelanggan dengan terlebih dahulu melewati KTB. Satu
DP biasanya dapat mencatu 10 atau 20 pelanggan. Secara umum DP
dibagi menjadi DP yang letaknya di permukaan tanah (DP tanah) dan DP
yang terletak pada tiang (DP tiang).
iii. KTB : Kotak Terminal Batas
KTB merupakan batas akhir pelayanan jasa telekomunikasi yang masih
menjadi tanggung jawab TELKOM.
iv. Pelanggan : Titik akhir pendistribusian layanan telekomunikasi TELKOM
c. Tidak ada instalasi kabel primer.
Setiap titik terminasi kabel pada bagian jarlokar dihubungkan dengan
instalasi kabel. Instalasi kabel yang lazim digunakan untuk menghubungkan
bagian-bagian jarlokar, sebagai berikut:
IV - 72
a. Instalasi kabel dari transmisi radio ke DP menggunakan kabel sekunder
b. Instalasi kabel dari DP ke KTB menggunakan kabel penanggal
c. Instalasi kabel dari KTB ke roset dan pelanggan (pesawat pelanggan)
menggunakan instalasi kabel rumah/gedung (IKR/G)
Karakterisasi gangguan jaringan rural atau radio pada struktur STO
dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.
Karakterisasi letak kerusakan jaringan radio atau rural, yaitu:
1. Drop wire,
Pada drop wire jaringan fiber terdapat dua komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.15 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan alam 324-Isolasi
Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik pengkabelan drop wire letak kerusakan didominasi oleh
sambungan drop wire 1x.
2. Instalasi kabel rumah atau gedung,
Pada IKR jaringan radio terdapat satu komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.16 di bawah ini.
Gambar 4.2 Jaringan lokal akses radio Sumber: TELKOM, 2006
Tabel 4.15 Karakterisasi letak kerusakan drop wire
IV - 73
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
433-Binatang 321-Saluran putus 274-PVC/Indoor Kabel
441-Lost Data WLL 324-Isolasi Sumber: TELKOM, 2006
Pada IKR penyebab kerusakan didominasi oleh material jelek yang
berakibat pada kontak jelek dan dan berkarat.
3. Pesawat pelanggan,
Pada sentral jaringan radio terdapat satu komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.17 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
435-Ggn pihak ke-3 329-Alat tidak berfun 277-Pesawat Telepon
437-Material jelek Sumber: TELKOM, 2006
Pada kerusakan pesawat penyebab kerusakan didominasi oleh pihak ke-3
dan material yang jelek.
4. Wireless line,
Pada wireless line jaringan radio terdapat satu komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.18 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
282-RNC 441-Lost Data WLL 329-Alat tidak berfun
432-Tegangan liar 324-Isolasi
437-Material jelek 329-Alat tidak berfun
438-Listrik Mati / Ti 330-Tidak ada catuan
441-Lost Data WLL 332-Terganggu
283-BTS/DAN/CS
442-Catuan tdk stabil
437-Material jelek 324-Isolasi
438-Listrik Mati / Ti 329-Alat tidak berfun
441-Lost Data WLL 331-Data hilang 284-DAU
444-Arah Berubah 332-Terganggu
Tabel 4.16 Karakterisasi letak kerusakan IKR
Tabel 4.17 Karakterisasi letak kerusakan pesawat
Tabel 4.18 Karakterisasi letak kerusakan WLL
IV - 74
Lanjutan tabel 4.18
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
431-Gangguan alam 324-Isolasi
432-Tegangan liar 329-Alat tidak berfun
436-Instalasi jelek 330-Tidak ada catuan
437-Material jelek 332-Terganggu
438-Listrik Mati / Ti
441-Lost Data WLL
286-PCU/Adaptor/PS
442-Catuan tdk stabil 288- Link Interface 432-Tegangan liar 329-Alat tidak berfun
435-Ggn pihak ke-3 323-Hubungan singkat 437-Material jelek 324-Isolasi 438-Listrik Mati / Ti 326-Kontak jelek 441-Lost Data WLL 329-Alat tidak berfun
289-2WFT
442-Catuan tdk stabil 333-Sinyal lemah 290-HDSL/Aproach Link 437-Material jelek 329-Alat tidak berfun
437-Material jelek 329-Alat tidak berfun 438-Listrik Mati / Ti 330-Tidak ada catuan 291-Antena WLL
440-Obstacle/Ada hala 333-Sinyal lemah 435-Ggn pihak ke-3 329-Alat tidak berfun 438-Listrik Mati / Ti 331-Data hilang 440-Obstacle/Ada hala 332-Terganggu
293-Trans Radio
441-Lost Data WLL 294-Antena Transmisi 431-Gangguan alam 321-Saluran putus
Sumber: TELKOM, 2006
Pada WLL komponen yang mengalami kerusakan didominasi 2WFT, yang
disebabkan oleh lost data WLL.
5. Tes OK jaringan,
Pada tes ok jaringan radio terdapat tiga komponen sering dilakukan
pengetesan, diantaranya dapat dilihat pada tabel 4.19 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 296-TOK Sentral 430-TOK (baik sendiri) 320-TOK (baik sendiri) 297-TOK Jaringan 430-TOK (baik sendiri) 320-TOK (baik sendiri) 298-TOK MDF 430-TOK (baik sendiri) 320-TOK (baik sendiri)
Sumber: TELKOM, 2006
Tabel 4.19 Karakterisasi tes OK jaringan
IV - 75
Setiap dilakukan pengetesan terhadap jaringan pada titik sentral, MDF,
maupun jaringan sedikit sekali ditemukan kerusakan komponen.
Jarlokar merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan media
transmisi radio untuk menghubungkan STO dengan pelanggan. Instalasi kabel
dari transmisi radio ke DP menggunakan kabel sekunder. Pada jaringan ini
tidak terdapat kabel primer dan tidak ada klem primer.
3. Karakter dari jaringan lokal akses kabel fiber optik (jarlokaf), yaitu:
a. Jarlokaf merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan media
fiber optik untuk menghubungkan STO dengan rumah kabel (RK).
b. Jarlokaf terdiri atas bagian-bagian yang berfungsi sebagai titik terminasi
kabel (gambar 4.3), titik-titik terminasi tersebut, yaitu:
a. STO : Sentral Telepon Otomat
STO merupakan tempat pengaturan nomor telepon pelanggan, STO akan
terhubung dengan MDF dan setiap STO mempunyai 1 MDF.
b. RK : Rumah Kabel
RK merupakan titik terminasi kabel yang berasal dari MDF dan
selanjutnya dihubungkan ke DP, satu RK dapat terdiri dari beberapa DP.
Setiap titik terminasi pelanggan di RK dihubungkan oleh kabel
penghubung RK (jumper wire RK).
c. DP : Distribution Point
DP merupakan titik terminasi kabel yang berasal dari RK dan selanjutnya
dihubungkan ke pelanggan dengan terlebih dahulu melewati KTB. Satu
DP biasanya dapat mencatu 10 atau 20 pelanggan. Secara umum DP
dibagi menjadi DP yang letaknya di permukaan tanah (DP tanah) dan DP
yang terletak pada tiang (DP tiang).
d. KTB : Kotak Terminal Batas
KTB merupakan batas akhir pelayanan jasa telekomunikasi yang masih
menjadi tanggung jawab TELKOM.
e. Pelanggan :Titik akhir pendistribusian layanan telekomunikasi TELKOM
c. Tidak ada instalasi kabel primer.
IV - 76
Setiap titik terminasi kabel pada bagian jarlokaf dihuibungkan dengan
instalasi kabel. Instalasi kabel yang lazim digunakan untuk menghubungkan
bagian-bagian jarlokaf sebagai berikut:
a. Instalasi kabel dari STO ke RK menggunakan fiber optik
Kabel fiber optik memiliki kapasitas ribuan pair, dan terdiri dari fiber optik
udara dan fiber optik tanah.
b. Instalasi kabel dari RK ke DP menggunakan kabel sekunder
c. Instalasi kabel dari DP ke KTB menggunakan kabel penanggal
d. Instalasi kabel dari KTB ke roset dan pelanggan (pesawat pelanggan)
menggunakan instalasi kabel rumah/gedung (IKR/G)
Karakterisasi gangguan jaringan fiber optik pada struktur STO dapat
dilihat pada tabel-tabel berikut ini. Karakterisasi letak kerusakan jaringan fiber
optik, yaitu:
1. Sentral,
Pada sentral jaringan fiber optik terdapat dua komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.20 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
431-Gangguan alam 323-Hubungan singkat
436-Instalasi jelek 329-Alat tidak berfun 200-Sentral
330-Tidak ada catuan
Gambar 4.3 Jaringan lokal akses kabel fiber optik Sumber: TELKOM, 2006
Tabel 4.20 Karakterisasi letak kerusakan sentral
IV - 77
Lanjutan tabel 4.20
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
431-Gangguan alam 321-Saluran putus
432-Tegangan liar 324-Isolasi
436-Instalasi jelek 329-Alat tidak berfun 214-CLU/Modul
437-Material jelek 330-Tidak ada catuan Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik terminasi sentral penyebab kerusakan didominasi oleh instalasi
jelek dan berakibat pada isolasi dan tidak ada catuan.
2. Main distribution frame
Pada MDF jaringan fiber optik terdapat satu komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.21 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
211-Terminasi MDF 431-Gangguan alam 324-Isolasi Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik terminasi MDF penyebab kerusakan didominasi oleh material
jelek dan mengakibatkan isolasi.
3. Kabel sekunder,
Pada kabel sekunder jaringan fiber optik terdapat empat komponen yang
mengalami kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis
gangguan dapat dilihat pada tabel 4.22 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
226-Sek BT 431-Gangguan alam 324-Isolasi
227-Samb Sek BT 431-Gangguan alam 326-Kontak jelek
431-Gangguan alam 321-Saluran putus
436-Instalasi jelek 322-Induksi
437-Material jelek 324-Isolasi
326-Kontak jelek
228-Sek AT
329-Alat tidak berfun
229-Samb Sek AT 431-Gangguan alam 324-Isolasi Sumber: TELKOM, 2006
Tabel 4.21 Karakterisasi letak kerusakan MDF
Tabel 4.22 Karakterisasi letak kerusakan kabel sekunder
IV - 78
Pada titik pengkabelan kabel sekunder penyebab kerusakan didominasi oleh
gangguan alam yang mengakibatkan.induksi dan isolasi.
4. Rumah kabel,
Pada rumah kabel jaringan fiber optik terdapat tiga komponen yang
mengalami kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis
gangguan dapat dilihat pada tabel 4.23 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan
242-Jumper Wire RK 431-Gangguan alam 324-Isolasi
435-Ggn pihak ke-3 324-Isolasi 244-Terminasi FRK
329-Alat tidak berfun
434-Aktivitas manusia 323-Hubungan singkat 245-Jumper Wire FRK
436-Instalasi jelek 324-Isolasi Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik terminasi RK penyebab kerusakan didominasi oleh manusia.
5. Distribution point,
Pada DP jaringan fiber optik terdapat dua komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.24 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 324-Isolasi 253-Terminal DP Tiang
435-Ggn pihak ke-3 326-Kontak jelek 431-Gangguan alam 324-Isolasi 433-Binatang 326-Kontak jelek 254-Urat DP Tiang
436-Instalasi jelek Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik terminasi DP penyebab kerusakan didominasi oleh material jelek.
6. Kabel penanggal,
Pada kabel penanggal jaringan fiber optik terdapat tiga komponen yang
mengalami kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis
gangguan dapat dilihat pada tabel 4.25 di bawah ini.
Tabel 4.23 Karakterisasi letak kerusakan rumah kabel
Tabel 4.24 Karakterisasi letak kerusakan DP
IV - 79
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 431-Gangguan alam 321-Saluran putus
262-Samb Penanggal BT 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi
266-Penanggal KU 437-Material jelek 324-Isolasi 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 436-Instalasi jelek 325-Kena tanah / afle
267-Samb Penanggal KU
437-Material jelek 326-Kontak jelek Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik pengkabelan kabel penanggal akibat yang jarang dialami titik
pengkabelan yang lain adalah berkarat, hal ini disebabkan oleh material
bahan yang jelek.
7. Drop wire,
Pada drop wire jaringan fiber terdapat dua komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.26 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 323-Hubungan singkat 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 326-Kontak jelek 436-Instalasi jelek 327-Sambungan longgar 437-Material jelek 328-Berkarat 329-Alat tidak berfun
263-Drop Wire 1x2
332-Terganggu 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 436-Instalasi jelek 324-Isolasi 437-Material jelek 326-Kontak jelek 327-Sambungan longgar 328-Berkarat
264-Samb Drop Wire 1x
330-Tidak ada catuan Sumber: TELKOM, 2006
Pada titik pengkabelan drop wire letak kerusakan didominasi oleh drop
wire 1x2.
Tabel 4.25 Karakterisasi letak kerusakan kabel penanggal
Tabel 4.26 Karakterisasi letak kerusakan drop wire
IV - 80
8. Instalasi kabel rumah atau gedung,
Pada IKR jaringan fiber optik terdapat empat komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.27 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 323-Hubungan singkat 435-Ggn pihak ke-3 324-Isolasi 436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek
271-Instalasi Intern
437-Material jelek 329-Alat tidak berfun 431-Gangguan alam 324-Isolasi 436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek 437-Material jelek 328-Berkarat
273-Terminal Block/KT
331-Data hilang 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 432-Tegangan liar 323-Hubungan singkat 433-Binatang 324-Isolasi
274-PVC/Indoor Kabel
434-Aktivitas manusia 326-Kontak jelek 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 435-Ggn pihak ke-3 328-Berkarat 436-Instalasi jelek
274-PVC/Indoor Kabel
437-Material jelek 275-Roset 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 326-Kontak jelek 436-Instalasi jelek 328-Berkarat
275-Roset
437-Material jelek Sumber: TELKOM, 2006
Pada IKR penyebab kerusakan di dominasi oleh material yang jelek, yang
berakibat pada kontak jelek.
9. Pesawat pelanggan,
Pada pesawat pelanggan jaringan fiber optik terdapat tiga komponen yang
mengalami kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis
gangguan dapat dilihat pada tabel 4.28 di bawah ini.
Tabel 4.27 Karakterisasi letak kerusakan IKR
IV - 81
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 433-Binatang 324-Isolasi 434-Aktivitas manusia 326-Kontak jelek 435-Ggn pihak ke-3 436-Instalasi jelek
276-Utas Telepon
437-Material jelek 431-Gangguan alam 321-Saluran putus 432-Tegangan liar 323-Hubungan singkat 434-Aktivitas manusia 324-Isolasi 435-Ggn pihak ke-3 326-Kontak jelek 436-Instalasi jelek 327-Sambungan longgar 437-Material jelek 329-Alat tidak berfun 330-Tidak ada catuan
277-Pesawat Telepon
332-Terganggu 278-Modem Pelanggan 437-Material jelek 324-Isolasi
Sumber: TELKOM, 2006
Pada pesawat pelanggan penyebab kerusakan didominasi oleh material
yang jelek.
10. Wireless line,
Pada wireless line jaringan fiber terdapat satu komponen yang mengalami
kerusakan. Karakterisasi penyebab kerusakan dan jenis gangguan dapat
dilihat pada tabel 4.29 di bawah ini.
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 289-2WFT 436-Instalasi jelek 326-Kontak jelek
Sumber: TELKOM, 2006
Pada WLL komponen yang mengalami kerusakan didominasi 2WFT, yang
disebabkan oleh instalasi yang jelek.
11.Tes OK jaringan,
Pada tes ok jaringan terdapat tiga komponen sering dilakukan pengetesan,
diantaranya dapat dilihat pada tabel 4.30 di bawah ini.
Tabel 4.28 Karakterisasi letak kerusakan pesawat pelanggan
Tabel 4.29 Karakterisasi letak kerusakan WLL
IV - 82
Komponen Penyebab Kerusakan Gangguan 430-TOK (baik sendiri) 320-TOK (baik sendiri)
296-TOK Sentral 332-Terganggu 430-TOK (baik sendiri) 320-TOK (baik sendiri)
297-TOK Jaringan 431-Gangguan alam 324-Isolasi
298-TOK MDF 430-TOK (baik sendiri) 320-TOK (baik sendiri) Sumber: TELKOM, 2006
Setiap dilakukan pengetesan terhadap jaringan pada titik sentral, MDF,
maupun jaringan sedikit sekali ditemukan kerusakan komponen. Jarlokaf
merupakan jaringan lokal telekomunikasi yang menggunakan media fiber
optik untuk menghubungkan STO dengan rumah kabel. Pada jaringan fiber
optik tidak ada kabel primer dan tidak ada klem primer.
4.1.3 Data Gangguan Telepon Bulan Mei 2006
Pada tahap pengumpulan data, yang dikumpulkan adalah data gangguan
jaringan lokal telekomunikasi TELKOM bulan Mei 2006 dan informasi yang
berkaitan dengan jaringan lokal kabel metal, fiber optik, dan radio.
1. Data Gangguan Jaringan Lokal Akses Kabel Tembaga Bulan Mei 2006
Data gangguan jaringan lokal akses kabel tembaga yang digunakan adalah
data sekunder gangguan yang tersedia di TELKOM. Data tersebut dikumpulkan
dan diambil dari database gangguan yang dilaporkan oleh pelanggan di
PT. TELKOM Indonesia.Tbk. Dari data tersebut kemudian di sortir. Sortir data
dilakukan dengan menggunakan short dan tool filter dari Microsoft Excell 2003,
yaitu total data gangguan yang terjadi pada tanggal tersebut dikurangi dengan data
gangguan yang tidak memiliki karakter letak gangguan (tidak teridentifikasi letak
gangguan) pada tanggal yang sama. Tujuan dari langkah sortir data adalah untuk
memastikan bahwa data yang diambil memiliki informasi letak gangguan. Adapun
hasil sortir data pada tabel 4.31 di bawah ini.
Tabel 4.30 Karakterisasi tes OK jaringan
IV - 83
No Tanggal Gangguan awal Tidak teridentifikasi
letak gangguan Data hasil
sortir 1 01 Mei 2006 158 0 158 2 02 Mei 2006 167 2 165 3 03 Mei 2006 147 30 117 4 04 Mei 2006 60 14 46 5 05 Mei 2006 256 5 251 6 06 Mei 2006 214 4 210 7 07 Mei 2006 210 3 207 8 08 Mei 2006 192 0 192 9 09 Mei 2006 160 6 154 10 10 Mei 2006 127 22 105 11 11 Mei 2006 62 17 45 12 12 Mei 2006 269 4 265 13 13 Mei 2006 233 2 231 14 14 Mei 2006 224 2 222 15 15 Mei 2006 178 1 177 16 16 Mei 2006 243 1 242 17 17 Mei 2006 204 55 149 18 18 Mei 2006 131 110 21 19 19 Mei 2006 423 7 416 20 20 Mei 2006 347 8 339 21 21 Mei 2006 362 1 361 22 22 Mei 2006 373 9 364 23 23 Mei 2006 338 3 335 24 24 Mei 2006 265 71 194 25 25 Mei 2006 99 38 61 26 26 Mei 2006 254 4 250 27 27 Mei 2006 173 3 170 28 28 Mei 2006 119 1 118 29 29 Mei 2006 83 4 79 30 30 Mei 2006 42 2 40 31 31 Mei 2006 30 11 19
Total 5703
Sumber: TELKOM, 2006
Hasil sortir pada tabel 4.31 di atas, selanjutnya akan dicari gangguan apa yang
terbanyak pada jarlokat. Kemudian gangguan tersebut akan menjadi top level
event pada fault tree diagram. Tabel diatas dapat digambarkan pada gambar 4.4 di
bawah ini.
Tabel 4.31 Jumlah gangguan jarlokat bulan Mei 2006 setelah di sortir
IV - 84
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
01/0
5/06
02/05/0
6
03/05
/06
04/0
5/06
05/0
5/06
06/0
5/06
07/05
/06
08/0
5/06
09/0
5/06
10/0
5/06
11/05
/06
12/0
5/06
13/0
5/06
14/0
5/06
15/05
/06
16/0
5/06
17/05/0
6
18/05
/06
19/0
5/06
20/0
5/06
21/0
5/06
22/05
/06
23/0
5/06
24/0
5/06
25/0
5/06
26/05
/06
27/0
5/06
28/0
5/06
29/0
5/06
30/05/0
6
31/05
/06
Tanggal
Jum
lah
Gan
ggua
n
Pada gambar 4.4 di atas menunjukkan gangguan terbanyak terjadi pada tanggal 20
Mei 2006 yang penyebabnya didominasi oleh gangguan alam, sebanyak 192, dan
jenis gangguannya adalah isolasi yang letaknya didominasi pada drop wire 1x2
(data terlampir).
2. Gangguan Jaringan Lokal Akses Kabel Fiber Optik Bulan Mei 2006
Data gangguan jaringan lokal akses kabel fiber optik yang digunakan adalah
data sekunder gangguan yang tersedia di TELKOM. Data tersebut dikumpulkan
dan diambil dari database gangguan yang dilaporkan oleh pelanggan di
PT. TELKOM Indonesia.Tbk. Dari data tersebut kemudian di sortir. Sortir data
dilakukan dengan menggunakan short dan tool filter dari Microsoft Excell 2003,
yaitu total data gangguan yang terjadi pada tanggal tersebut dikurangi dengan data
gangguan yang tidak memiliki karakter letak gangguan (tidak teridentifikasi letak
gangguan) pada tanggal yang sama. Tujuan dari langkah sortir data adalah untuk
memastikan bahwa data yang diambil memiliki informasi letak gangguan. Adapun
hasil sortir data pada tabel 4.32 di bawah ini.
Gambar 4.4 Grafik jumlah gangguan jarlokat bulan Mei 2006 Sumber: TELKOM, 2006
IV - 85
No Tanggal Gangguan awal Tidak teridentifikasi
letak gangguan Data hasil
sortir 1 01 Mei 2006 13 2 11 2 02 Mei 2006 16 3 13 3 03 Mei 2006 21 9 12 4 04 Mei 2006 15 2 13 5 05 Mei 2006 25 2 23 6 06 Mei 2006 18 1 17 7 07 Mei 2006 24 1 23 8 08 Mei 2006 23 1 22 9 09 Mei 2006 19 3 16 10 10 Mei 2006 15 0 15 11 11 Mei 2006 13 2 11 12 12 Mei 2006 33 2 31 13 13 Mei 2006 17 0 17 14 14 Mei 2006 13 0 13 15 15 Mei 2006 20 1 19 16 16 Mei 2006 17 0 17 17 17 Mei 2006 21 5 16 18 18 Mei 2006 20 16 4 19 19 Mei 2006 34 2 32 20 20 Mei 2006 35 2 33 21 21 Mei 2006 38 0 38 22 22 Mei 2006 26 3 23 23 23 Mei 2006 28 1 27 24 24 Mei 2006 32 9 23 25 25 Mei 2006 22 10 12 26 26 Mei 2006 21 1 20 27 27 Mei 2006 30 0 30 28 28 Mei 2006 2 0 2 29 29 Mei 2006 5 0 5 30 30 Mei 2006 8 1 7 31 31 Mei 2006 1 1 0
Total 545
Sumber: TELKOM, 2006
Hasil sortir pada tabel 4.32 di atas, selanjutnya akan dicari gangguan apa yang
terbanyak pada jarlokaf. Kemudian gangguan tersebut akan menjadi top level
event pada fault tree diagram. Tabel diatas dapat digambarkan pada gambar 4.5 di
bawah ini.
Tabel 4.32 Jumlah gangguan jarlokaf bulan Mei 2006 setelah di sortir
IV - 86
0
5
10
15
20
25
30
35
40
01/0
5/06
02/05/06
03/05/06
04/05/06
05/05/06
06/0
5/06
07/0
5/06
08/0
5/06
09/0
5/06
10/05
/06
11/05/06
12/05/06
13/0
5/06
14/05/06
15/0
5/06
16/0
5/06
17/05/06
18/05/06
19/05/06
20/05/06
21/0
5/06
22/0
5/06
23/0
5/06
24/0
5/06
25/05
/06
26/05/06
27/05/06
28/0
5/06
29/05/06
30/0
5/06
31/0
5/06
Tanggal
Jum
lah
Gan
ggua
n
Pada gambar 4.5 di atas menunjukkan gangguan terbanyak terjadi pada tanggal 21
Mei 2006 yang penyebabnya didominasi oleh gangguan alam, sebanyak 14, dan
jenis gangguannya adalah saluran putus yang letaknya didominasi pada drop wire
1x2 (data terlampir).
3. Gangguan Jaringan Lokal Akses Radio Bulan Mei 2006
Data gangguan jaringan lokal akses radio yang digunakan adalah data
sekunder gangguan yang tersedia di TELKOM. Data tersebut dikumpulkan dan
diambil dari database gangguan yang dilaporkan oleh pelanggan di PT. TELKOM
Indonesia.Tbk data tersebut kemudian di sortir. Sortir data dilakukan dengan
menggunakan short dan tool filter dari Microsoft Excell 2003, yaitu total data
gangguan yang terjadi pada tanggal tersebut dikurangi dengan data gangguan
yang tidak memiliki karakter letak gangguan (tidak teridentifikasi letak gangguan)
pada tanggal yang sama. Tujuan dari langkah sortir data adalah untuk memastikan
bahwa data yang diambil memiliki informasi letak gangguan. Adapun hasil sortir
data pada tabel 4.33 di bawah ini.
Gambar 4.5 Grafik jumlah gangguan jarlokaf bulan Mei 2006 Sumber: TELKOM, 2006
IV - 87
No Tanggal Gangguan awal Tidak teridentifikasi
letak gangguan Data hasil
sortir 1 01 Mei 2006 2 0 2 2 02 Mei 2006 9 1 8 3 03 Mei 2006 5 3 2 4 04 Mei 2006 1 1 0 5 05 Mei 2006 5 2 3 6 06 Mei 2006 7 0 7 7 07 Mei 2006 2 1 1 8 08 Mei 2006 3 0 3 9 09 Mei 2006 5 1 4 10 10 Mei 2006 1 1 0 11 11 Mei 2006 3 0 3 12 12 Mei 2006 9 4 5 13 13 Mei 2006 2 0 2 14 14 Mei 2006 5 1 4 15 15 Mei 2006 6 1 5 16 16 Mei 2006 4 1 3 17 17 Mei 2006 7 5 2 18 18 Mei 2006 4 1 3 19 19 Mei 2006 6 2 4 20 20 Mei 2006 2 1 1 21 21 Mei 2006 2 0 2 22 22 Mei 2006 10 2 8 23 23 Mei 2006 8 1 7 24 24 Mei 2006 38 24 14 25 25 Mei 2006 14 8 6 26 26 Mei 2006 12 4 8 27 27 Mei 2006 2 1 1 28 28 Mei 2006 1 0 1 29 29 Mei 2006 2 0 2 30 30 Mei 2006 3 1 2 31 31 Mei 2006 2 2 0
Total 113
Sumber: TELKOM, 2006
Hasil sortir pada tabel 4.33 di atas, selanjutnya akan dicari gangguan apa yang
terbanyak pada jarlokar. Kemudian gangguan tersebut akan menjadi top level
event pada fault tree diagram. Tabel di atas dapat digambarkan pada gambar 4.6
di bawah ini.
Tabel 4.33 Jumlah gangguan jarlokar bulan Mei 2006 setelah di sortir
IV - 88
0
2
4
6
8
10
12
14
16
01/05
/06
02/05
/06
03/0
5/06
04/05
/06
05/05
/06
06/05
/06
07/05/0
6
08/05/0
6
09/05/0
6
10/0
5/06
11/05/0
6
12/05/0
6
13/05/0
6
14/05/0
6
15/0
5/06
16/05/0
6
17/05/0
6
18/05
/06
19/05
/06
20/0
5/06
21/0
5/06
22/05
/06
23/05
/06
24/05
/06
25/05
/06
26/05
/06
27/05
/06
28/05
/06
29/05
/06
30/05/0
6
31/05/0
6
Tanggal
Jum
lah
Gan
ggua
n
Pada gambar 4.6 di atas menunjukkan gangguan terbanyak terjadi pada tanggal 24
Mei 2006 yang penyebabnya di dominasi oleh listrik mati, sebanyak 10 gangguan,
dan jenis gangguannya adalah alat tidak berfungsi yang letaknya di dominasi pada
trans radio (data terlampir).
Gambar 4.6 Grafik jumlah gangguan jarlokar bulan Mei 2006 Sumber: TELKOM, 2006
IV - 89
4.2 PENGOLAHAN DATA
Pada tahap ini dilakukan pengolahan dengan metode fault tree analysis
dan failure mode and effect analysis yang kemudian akan dicari usulan perbaikan
yang paling optimal untuk permasalahan gangguan pada tiap jaringan.
4.2.1 Tahap Fault Tree Analysis
Tahap fault tree analysis dilakukan untuk mengetahui adanya kejadian dan
atau kombinasi kejadian dalam gangguan telepon yang menyebabkan munculnya
top level event. Langkah-langkah untuk melaksanakan fault tree analysis sebagai
berikut:
A. Mengidentifikasi top level event
Penentuan top level event merupakan tahapan yang penting karena langkah
analisis selanjutnya akan dilakukan pada top level event tersebut untuk
memperoleh solusi permasalahannya.
Tahap Identifikasi top level event dimulai dengan mengetahui kondisi awal
jaringan dan kemudian mengidentifikasi kejadian-kejadian dalam jaringan
TELKOM, adapun kejadian-kejadian tersebut antara lain; pembangunan jaringan
baru, penyambungan pelanggan telepon baru, pelaksanaan buka tutup isolir, dan
terjadinya gangguan jaringan.
Pada penelitian ini, permasalahan yang akan diangkat adalah permasalahan
gangguan yang terjadi pada jaringan akses lokal kabel tembaga (jarlokat), fiber
optik (jarlokaf), dan radio (jarlokar). Jarlokat, jarlokaf, dan jarlokar dapat
dianggap sebagai suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen jaringan
seperti pengkabelan, transmisi dan titik-titik terminasi jaringan yang berinteraksi
dengan lingkungan, manusia dan peralatan untuk mendistribusikan layanan
telekomunikasi TELKOM.
Menurut Blanchard (216), suatu top level event mempunyai syarat clearly,
observable, unanbiguous definable dan measurable. Syarat-syarat tersebut
menjadi alasan pemilihan gangguan sebagai top level event dalam jaringan, yaitu:
aaaaaaaaa
IV - 90
1. Terjadinya gangguan diketahui dari laporan konsumen pada TELKOM bahwa
telah terjadi gangguan pada jaringan telekomunikasi yang digunakannya
(unambigous definable).
2. Gangguan membuat konsumen tidak dapat menggunakan layanan jasa
telekomunikasi TELKOM dengan baik dan lancar. Keberadaan gangguan
menjadikan konsumen tidak dapat menggunakan layanan jasa telekomunikasi
TELKOM atau layanan jasa telekomunikasi TELKOM tidak dapat dilakukan
dengan baik (clearly).
3. Setiap gangguan disebabkan adanya kerusakan atau tidak berfungsinya alat
pada komponen jaringan. Letak kerusakan komponen dapat diketahui
(observable).
4. Kerusakan Jarlokat memiliki penyebab dan memerlukan tindakan korektif
agar layanan telekomunikasi TELKOM dapat kembali berjalan dengan lancar,
tindakan korektif dilakukan terhadap kerusakan yang terjadi (measurable dan
observable).
5. Setiap tindakan korektif terhadap kerusakan memerlukan biaya, tenaga dan
waktu. Komponen biaya, tenaga dan waktu yang digunakan untuk melakukan
tindakan korektif memiliki keterbatasan (clearly).
Ilustrasi terjadinya gangguan dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini.
Ilustrasi di atas dapat dijelaskan terjadinya interaksi jaringan TELKOM dengan
lingkungan dan manusia, dimana interaksi tersebut dapat menyebabkan gangguan
atau tidak.
Gambar 4.7 Ilustrasi terjadinya gangguan Sumber: TELKOM, 2006
IV - 91
Top level event untuk masing-masing jaringan sebagai berikut:
1. Jarlokat, dari total keseluruhan gangguan jarlokat, 5703 gangguan, jenis
gangguan didominasi oleh isolasi sebanyak 1953 gangguan. Jadi top level
event jarlokat adalah gangguan yang jenisnya isolasi, yang akan diolah dan
mewakili jenis-jenis gangguan yang lain pada jarlokat.
2. Jarlokaf, dari total keseluruhan gangguan jarlokaf, 545 gangguan, jenis
gangguan didominasi oleh isolasi sebanyak 116 gangguan. Jadi top level event
jarlokaf adalah gangguan yang jenisnya isolasi, yang akan diolah dan
mewakili jenis-jenis gangguan yang lain pada jarlokaf.
3. Jarlokar, dari total keseluruhan gangguan jarlokar, 113 gangguan, jenis
gangguan didominasi oleh alat tidak berfungsi sebanyak 54 gangguan. Jadi top
level event jarlokaf adalah gangguan yang jenisnya alat tidak berfungsi, yang
akan diolah dan mewakili jenis-jenis gangguan yang lain pada jarlokar.
Setelah top level event sudah diperoleh, langkah awal yang dilakukan
adalah mengelompokkan data gangguan jaringan menurut letak gangguan. Alasan
pengelompokan data gangguan jaringan menurut letak gangguan adalah untuk
memperoleh gambaran sistem serta gambaran permasalahan yang menyeluruh.
Jumlah gangguan jarlokat, jarlokaf, dan jarlokar yang terjadi beserta letaknya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
IV - 92
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
200-Sentral
211-Terminasi MDF
212-Jumper Wire MDF
214-CLU/Modul
215-MDF/DDF(WLL)
220-Pri Duct
222-Pri Tnm Lsg
223-Samb Pri Tnm Lsg
224-Pri AT
225-Samb Pri AT
226-Sek BT
227-Samb Sek BT
228-Sek AT
229-Samb Sek AT
233-Kabel FO Udara
241-Terminasi RK
242-Jumper Wire RK
243-Urat Kabel RK
246-Urat Kabel FRK
251-Terminal DP Tanah
252-Urat DP Tanah
253-Terminal DP Tiang
254-Urat DP Tiang
261-Penanggal BT
262-Samb Penanggal BT
263-Drop Wire 1x2
264-Samb Drop Wire 1x
265-Remote Pairgain
266-Penanggal KU
267-Samb Penanggal KU
271-Instalasi Intern
272-PABX
273-Terminal Block/KT
274-PVC/Indoor Kabel
275-Roset
276-Utas Telepon
277-Pesawat Telepon
278-Modem Pelanggan
285-Kabel Outdoor WLL
296-TOK Sentral
297-TOK Jaringan
299-Gamas
leta
k ga
nggu
an is
olas
i jar
loka
t
jumlah gangguan isolasi jarlokat
Gambar 4.8 Grafik jumlah gangguan isolasi jarlokat dan letaknya bulan Mei 2006 Sumber: Data diolah, 2006
IV - 93
0 10 20 30 40 50 60
211-Terminasi MDF
214-CLU/Modul
226-Sek BT
228-Sek AT
229-Samb Sek AT
242-Jumper Wire RK
244-Terminasi FRK
245-Jumper Wire FRK
253-Terminal DP Tiang
254-Urat DP Tiang
262-Samb Penanggal BT
263-Drop Wire 1x2
264-Samb Drop Wire 1x
266-Penanggal KU
267-Samb Penanggal KU
271-Instalasi Intern
273-Terminal Block/KT
274-PVC/Indoor Kabel
275-Roset
276-Utas Telepon
277-Pesawat Telepon
278-Modem Pelanggan
297-TOK Jaringan
leta
k ga
nggu
an is
olas
i jar
loka
f
jumlah gangguan isolasi jarlokaf
Gambar 4.9 Grafik jumlah gangguan isolasi jarlokaf dan letaknya bulan Mei 2006 Sumber: Data diolah, 2006
IV - 94
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
277-Pesawat Telepon
282-RNC
283-BTS/DAN/CS
284-DAU
286-PCU/Adaptor/PS
288- Link Interface
289-2WFT
290-HDSL/Aproach Link
291-Antena WLL
293-Trans Radio
leta
k ga
nggu
an a
lat tida
k be
rfun
gsi j
arlo
kar
jumlah gangguan alat tidak berfungsi jarlokar
Gambar 4.10 Grafik jumlah gangguan alat tidak berfungsi jarlokar dan letaknya bulan Mei 2006 Sumber: Data diolah, 2006
IV - 95
Pada gambar 4.8 sampai dengan gambar 4.10 di atas menggambarkan grafik
jumlah tingkat gangguan yang terjadi di tiap titik pengkabelan, terminasi dan
pesawat pelanggan. Jaringan metal 47,31% didominasi oleh gangguan isolasi
kabel penanggal, yaitu drop wire 1x2. Jaringan fiber optik gangguan isolasi
didominasi oleh kabel penanggal yaitu drop wire 1x2 sebesar 46,55%. Sedangkan
untuk jaringan radio gangguan alat tidak berfungsi didominasi oleh trans radio
sebesar 35,18%.
Jumlah gangguan jarlokat, jarlokaf, dan jarlokar yang terjadi beserta
letaknya dalam bentuk tabel 4.34 dapat dilihat di bawah ini.
IV - 96
Jumlah Gangguan
No
Letak Ggn 01
/05/
200
6
02/0
5/20
06
03/0
5/20
06
04/0
5/20
06
05/0
5/20
06
06/0
5/20
06
07/0
5/20
06
08/0
5/20
06
09/0
5/20
06
10/0
5/20
06
11/0
5/20
06
12/0
5/20
06
13/0
5/20
06
14/0
5/20
06
15/0
5/20
06
16/0
5/20
06
17/0
5/20
06
18/0
5/20
06
19/0
5/20
06
20/0
5/20
06
21/0
5/20
06
22/0
5/20
06
23/0
5/20
06
24/0
5/20
06
25/0
5/20
06
26/0
5/20
06
27/0
5/20
06
28/0
5/20
06
29/0
5/20
06
30/0
5/20
06
31/0
5/20
06
Gra
nd T
otal
1 200-Sentral 2 1 2 1 3 1 9 2 12 1 2 3 2 2 43
2 211-Terminasi MDF 1 1
3 212-Jumper Wire MDF 1 1 1 1 4
4 214-CLU/Modul 1 1
5 215-MDF/DDF(WLL) 1 1 2
6 220-Pri Duct 3 2 1 1 7
7 222-Pri Tnm Lsg 1 1 2 2 2 2 1 2 2 15
8 223-Samb Pri Tnm Lsg 1 1
9 224-Pri AT 1 1 2 1 4 4 5 2 1 1 2 3 2 2 1 1 33
10 225-Samb Pri AT 1 1 2
11 226-Sek BT 1 1 1 2 3 1 1 2 9 4 2 27
12 227-Samb Sek BT 1 1 2
13 228-Sek AT 3 1 2 3 2 1 3 1 9 1 1 2 4 2 2 4 5 2 1 1 1 51
14 229-Samb Sek AT 2 1 2 5
15 233-Kabel FO Udara 1 1 2
16 241-Terminasi RK 1 2 3 6
17 242-Jumper Wire RK 1 1 2 2 1 1 8
18 243-Urat Kabel RK 1 1
19 246-Urat Kabel FRK 1 1
20 251-Terminal DP Tanah 1 1 2
21 252-Urat DP Tanah 1 1 1 1 4
22 253-Terminal DP Tiang 1 1 2 2 1 4 4 4 1 4 6 3 4 5 1 12 5 8 5 3 4 1 1 1 83
23 254-Urat DP Tiang 1 2 1 3 1 3 2 1 3 2 1 3 1 1 5 3 1 1 1 1 1 1 39
Tabel 4.34 Jumlah gangguan isolasi jarlokat dan letaknya pada bulan Mei 2006
IV - 97
Lanjutan tabel 4.34
Jumlah Gangguan
No
Letak Ggn 01
/05/
200
6
02/0
5/20
06
03/0
5/20
06
04/0
5/20
06
05/0
5/20
06
06/0
5/20
06
07/0
5/20
06
08/0
5/20
06
09/0
5/20
06
10/0
5/20
06
11/0
5/20
06
12/0
5/20
06
13/0
5/20
06
14/0
5/20
06
15/0
5/20
06
16/0
5/20
06
17/0
5/20
06
18/0
5/20
06
19/0
5/20
06
20/0
5/20
06
21/0
5/20
06
22/0
5/20
06
23/0
5/20
06
24/0
5/20
06
25/0
5/20
06
26/0
5/20
06
27/0
5/20
06
28/0
5/20
06
29/0
5/20
06
30/0
5/20
06
31/0
5/20
06
Gra
nd T
otal
24 261-Penanggal BT 1 1
25 262-Samb Penanggal BT 1 1 2 1 1 2 8
26 263-Drop Wire 1x2 29 39 16 4 51 41 30 26 35 19 10 48 39 36 32 27 19 7 67 57 62 44 50 30 8 31 21 18 14 8 6 924
27 264-Samb Drop Wire 1x 3 3 3 2 1 3 1 3 4 1 1 4 1 4 1 8 2 7 5 7 5 1 3 2 3 78
28 265-Remote Pairgain 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 22
29 266-Penanggal KU 1 1 3 3 2 3 1 2 2 1 1 3 3 3 6 2 2 1 1 2 43
30 267-Samb Penanggal KU 2 1 1 2 1 1 8
31 271-Instalasi Intern 3 3 1 2 1 3 3 4 1 6 4 6 11 8 5 1 13 24 22 25 21 7 1 7 2 1 185
32 272-PABX 1 1 1 3
33 273-Terminal Block/KT 1 1 1 1 1 1 6
34 274-PVC/Indoor Kabel 1 2 2 1 5 4 4 8 2 4 1 4 4 2 5 7 6 12 8 9 8 6 7 2 6 3 2 1 1 127
35 275-Roset 1 3 2 4 4 1 1 5 1 4 9 6 7 2 3 2 2 1 1 59
36 276-Utas Telepon 1 1 1 1 4
37 277-Pesawat Telepon 2 6 3 4 2 7 1 5 4 6 6 5 5 1 21 7 9 10 8 8 2 3 4 1 1 131
38 278-Modem Pelanggan 1 1
39 285-Kabel Outdoor WLL 1 2 3
40 296-TOK Sentral 1 1 2
41 297-TOK Jaringan 1 1 1 2 2 7
42 299-Gamas 1 1
43 Grand Total 47 67 33 13 77 71 69 70 60 41 17 89 85 73 67 71 42 10 164
143
141
123
118
71 15 60 35 34 24 12 11 1953
Sumber: Data diolah, 2006
IV - 98
Jumlah Gangguan
No Letak Ggn 01
/05/
20
06
02/0
5/2
006
04/0
5/2
006
05/0
5/2
006
06/0
5/2
006
07/0
5/2
006
08/0
5/2
006
09/0
5/2
006
10/0
5/2
006
11/0
5/2
006
12/0
5/2
006
13/0
5/2
006
14/0
5/2
006
15/0
5/2
006
16/0
5/2
006
17/0
5/2
006
19/0
5/2
006
20/0
5/2
006
21/0
5/2
006
22/0
5/2
006
23/0
5/2
006
24/0
5/2
006
25/0
5/2
006
26/0
5/2
006
27/0
5/2
006
28/0
5/2
006
30/0
5/2
006
Gra
nd
Tot
al
1 211-Terminasi MDF 1 1
2 214-CLU/Modul 1 1
3 226-Sek BT 1 1
4 228-Sek AT 1 3 2 3 9
5 229-Samb Sek AT 1 1
6 242-Jumper Wire RK 1 1
7 244-Terminasi FRK 1 1
8 245-Jumper Wire FRK 1 1
9 253-Terminal DP Tiang 1 1
10 254-Urat DP Tiang 1 1 2
11 262-Samb Penanggal BT 1 1
12 263-Drop Wire 1x2 2 3 1 1 2 2 3 4 3 1 2 1 1 2 1 6 3 3 4 2 4 2 1 54
13 264-Samb Drop Wire 1x 1 1
14 266-Penanggal KU 1 1
15 267-Samb Penanggal KU 1 1 2
16 271-Instalasi Intern 1 1 2 4
17 273-Terminal Block/KT 1 1 1 3
18 274-PVC/Indoor Kabel 2 1 1 1 2 2 1 1 11
19 275-Roset 1 1 1 3
20 276-Utas Telepon 1 1 1 1 4
21 277-Pesawat Telepon 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 11
22 278-Modem Pelanggan 1 1
Tabel 4.35 Jumlah gangguan isolasi jarlokaf dan letaknya pada bulan Mei 2006
IV - 99
Lanjutan tabel 4.35
Jumlah Gangguan
No Letak Ggn 01
/05/
200
6
02/0
5/20
06
04/0
5/20
06
05/0
5/20
06
06/0
5/20
06
07/0
5/20
06
08/0
5/20
06
09/0
5/20
06
10/0
5/20
06
11/0
5/20
06
12/0
5/20
06
13/0
5/20
06
14/0
5/20
06
15/0
5/20
06
16/0
5/20
06
17/0
5/20
06
19/0
5/20
06
20/0
5/20
06
21/0
5/20
06
22/0
5/20
06
23/0
5/20
06
24/0
5/20
06
25/0
5/20
06
26/0
5/20
06
27/0
5/20
06
28/0
5/20
06
30/0
5/20
06
Gra
nd T
otal
23 297-TOK Jaringan 1 1
24 Grand Total 2 4 1 6 2 3 5 5 5 2 7 3 1 3 1 5 7 7 8 6 11 9 1 5 3 2 2 116
Sumber: Data diolah, 2006
Jumlah Gangguan
No Letak Ggn
01/0
5/2
006
03/0
5/2
006
06/0
5/2
006
09/0
5/2
006
11/0
5/2
006
12/0
5/2
006
13/0
5/2
006
14/0
5/2
006
15/0
5/2
006
18/0
5/2
006
19/0
5/2
006
20/0
5/2
006
21/0
5/2
006
22/0
5/2
006
23/0
5/2
006
24/0
5/2
006
25/0
5/2
006
26/0
5/2
006
30/0
5/2
006
Gra
nd
Tot
al
1 277-Pesawat Telepon 1 1 2 1 1 6
2 282-RNC 1 1
3 283-BTS/DAN/CS 1 1 1 1 1 2 7
4 284-DAU 1 2 1 4
5 286-PCU/Adaptor/PS 1 1 3 1 1 1 1 1 2 12
6 288- Link Interface 1 1
7 289-2WFT 1 1 2
8 290-HDSL/Aproach Link 1 1
9 291-Antena WLL 1 1
10 293-Trans Radio 3 12 3 1 19
11 Grand Total 1 2 3 4 2 2 1 3 2 2 1 1 2 4 3 12 3 5 1 54
Sumber: Data diolah, 2006
Tabel 4.36 Jumlah gangguan alat tidak berfungsi jarlokar dan letaknya pada bulan Mei 2006
IV - 100
Jadi keseluruhan gambaran sistem dan gambaran permasalahan yang terjadi pada
jaringan metal, fiber optik, dan radio adalah seperti di atas. Untuk jaringan metal
gangguan isolasi terjadi paling banyak pada 263-drop wire 1x2 yaitu sebanyak
1128 gangguan isolasi. Begitu juga untuk jaringan fiber optik, yaitu pada
263-drop wire 1x2 sebanyak 88 gangguan isolasi. Untuk jaringan radio paling
banyak terjadi pada 297-TOK jaringan, yaitu sebanyak 32 gangguan alat tidak
berfungsi.
B. Membuat diagram pohon kesalahan atau fault tree
FTA merupakan metode analisis sistem dengan menggunakan top down
approach yang dimulai dari top level event yang telah didefinisikan terlebih
dahulu baru kemudian mencari kejadian penyebab dan atau kombinasinya sampai
pada kejadian yang paling dasar. FTA harus dapat menggambarkan keseluruhan
sistem sampai pada kejadian-kejadian yang tersembunyi. Aplikasi metode FTA
pada jarlokat dimulai dengan menggambarkan keseluruhan sistem dan komponen-
komponen yang ada di dalamnya (gambar 4.1, gambar 4.2 dan gambar 4.3). Pada
penelitian ini, diagram pohon kesalahan disusun berdasarkan data letak gangguan
di STO Solo 1 pada keseluruhan sistem (gambar 4.1, gambar 4.2 gambar 4.3).
Langkah-langkah penyusunan diagram kesalahan, sebagai berikut:
1. Karakterisasi letak kerusakan jaringan
Diagram kesalahan merupakan suatu diagram yang menunjukkan gambaran
kesalahan yang terjadi pada sistem, oleh karena itu penyusunan diagram
kesalahan harus melibatkan semua komponen sistem untuk mengetahui semua
kemungkinan penyebab permasalahan. Karakterisasi letak kerusakan jaringan
bertujuan untuk mengidentifikasi semua kemungkinan penyebab
permasalahan. Jarlokat, jarlokaf, jarlokar terdiri atas komponen-komponen
jaringan yang berfungsi sebagai penghubung antara sentral telepon (STO)
dengan pelanggan, sehingga langkah awal penyusunan diagram kesalahan
dimulai dengan melakukan karakterisasi gangguan berdasarkan letaknya. Pada
penelitian ini, penyusunan diagram kesalahan STO dilakukan berdasarkan data
gangguan di kandatel Solo Divre IV yang terjadi pada bulan Mei 2006.
Letak kerusakan jaringan yang diakibatkan masing-masing gangguan
pada tiap-tiap jaringan sebagai berikut:
IV - 101
Bagian Komponen Penyebab kerusakan Sentral 214-CLU/Modul 432-Tegangan Liar / P
211-Terminasi MDF 436-Instalasi Jelek Main Distribition Frame
212-Jumper Wire MDF 437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 435-Pek. Pihak Ke 3 220-Pri Duct
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam
222-Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3
223-Samb Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3 431-Gangguan Alam 436-Instalasi Jelek 224-Pri AT
437-Material Jelek 434-Manusia (Layangan)
Kabel Primer
225-Samb Pri AT 437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 434-Manusia (Layangan) 435-Pek. Pihak Ke 3
226-Sek BT
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam
227-Samb Sek BT 435-Pek. Pihak Ke 3 431-Gangguan Alam 434-Manusia (Layangan) 435-Pek. Pihak Ke 3 436-Instalasi Jelek
228-Sek AT
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam
Kabel Sekunder
229-Samb Sek AT 437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 435-Pek. Pihak Ke 3 241-Terminasi RK
436-Instalasi Jelek 431-Gangguan Alam 434-Manusia (Layangan) 435-Pek. Pihak Ke 3
242-Jumper Wire RK
436-Instalasi Jelek 243-Urat Kabel RK 437-Material Jelek
Rumah Kabel
246-Urat Kabel FRK 431-Gangguan Alam
Tabel 4.37 Letak kerusakan jaringan yang diakibatkan isolasi pada jarlokat
IV - 102
Lanjutan tabel 4.37
Bagian Komponen Penyebab kerusakan 251-Terminal DP Tanah 433-Binatang
431-Gangguan Alam 433-Binatang 252-Urat DP Tanah
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 433-Binatang 434-Manusia (Layangan) 436-Instalasi Jelek
253-Terminal DP Tiang
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 433-Binatang
Distribution Point
254-Urat DP Tiang
437-Material Jelek 261-Penanggal BT 437-Material Jelek
431-Gangguan Alam 434-Manusia (Layangan) 262-Samb Penanggal BT
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 436-Instalasi Jelek 266-Penanggal KU
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam
Kabel Penanggal
267-Samb Penanggal KU 437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 433-Binatang 434-Manusia (Layangan) 435-Pek. Pihak Ke 3 436-Instalasi Jelek
263-Drop Wire 1x2
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 434-Manusia (Layangan) 436-Instalasi Jelek
Drop Wire
264-Samb Drop Wire 1x
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 432-Tegangan Liar / P Pairgain 265-Remote Pairgain
437-Material Jelek
IV - 103
Lanjutan tabel 4.37
Bagian Komponen Penyebab kerusakan 431-Gangguan Alam 433-Binatang 435-Pek. Pihak Ke 3 436-Instalasi Jelek
271-Instalasi Intern
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 436-Instalasi Jelek 273-Terminal Block/KT
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 433-Binatang 434-Manusia (Layangan) 435-Pek. Pihak Ke 3 436-Instalasi Jelek
274-PVC/Indoor Kabel
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 435-Pek. Pihak Ke 3 436-Instalasi Jelek
Instalasi Kabel Rumah
275-Roset
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 435-Pek. Pihak Ke 3 272-PABX
437-Material Jelek 431-Gangguan Alam
276-Utas Telepon 437-Material Jelek 431-Gangguan Alam 432-Tegangan Liar / P 433-Binatang 435-Pek. Pihak Ke 3 436-Instalasi Jelek
277-Pesawat Telepon
437-Material Jelek
Pesawat
278-Modem Pelanggan 437-Material Jelek 285-Kabel Outdoor WLL 431-Gangguan Alam
436-Instalasi Jelek Wireless Line 215-MDF/DDF(WLL)
431-Gangguan Alam 430-TOK (Baik Sendiri)
296-TOK Sentral 431-Gangguan Alam Tes OK
297-TOK Jaringan 430-TOK (Baik Sendiri) Gangguan Masal 299-Gamas 435-Pek. Pihak Ke 3
Sumber: Data diolah, 2006
IV - 104
Bagian Komponen Penyebab kerusakan Sentral 214-CLU/Modul 437-Material Jelek
Main Distribution Frame 211-Terminasi MDF 431-Gangguan Alam 226-Sek BT 431-Gangguan Alam
431-Gangguan Alam 436-Instalasi Jelek 228-Sek AT
437-Material Jelek
Kabel Sekunder
229-Samb Sek AT 431-Gangguan Alam 242-Jumper Wire RK 431-Gangguan Alam 244-Terminasi FRK 435-Pek. Pihak Ke 3 Rumah Kabel 245-Jumper Wire FRK 434-Manusia (Layangan) 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam
433-Binatang Distribution Point 254-Urat DP Tiang
436-Instalasi Jelek 262-Samb Penanggal BT 431-Gangguan Alam 266-Penanggal KU 437-Material Jelek
431-Gangguan Alam Kabel Penanggal
267-Samb Penanggal KU 434-Manusia (Layangan) 431-Gangguan Alam 433-Binatang 434-Manusia (Layangan) 436-Instalasi Jelek
263-Drop Wire 1x2
437-Material Jelek
Drop Wire
264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
431-Gangguan Alam 273-Terminal Block/KT
436-Instalasi Jelek 431-Gangguan Alam 434-Manusia (Layangan) 435-Pek. Pihak Ke 3
274-PVC/Indoor Kabel
436-Instalasi Jelek 431-Gangguan Alam 436-Instalasi Jelek
Instalasi Kabel Rumah
275-Roset
437-Material Jelek
Tabel 4.38 Letak kerusakan jaringan yang diakibatkan isolasi pada jarlokaf
IV - 105
Lanjutan tabel 4.38
Bagian Komponen Penyebab kerusakan 433-Binatang 434-Manusia (Layangan) 276-Utas Telepon
436-Instalasi Jelek 431-Gangguan Alam 435-Pek. Pihak Ke 3 436-Instalasi Jelek
277-Pesawat Telepon
437-Material Jelek
Pesawat/PABX
278-Modem Pelanggan 437-Material Jelek Tes OK 297-TOK Jaringan 430-TOK (Baik Sendiri)
Sumber: Data diolah, 2006
Bagian Komponen Penyebab kerusakan 435-Pek. Pihak Ke 3
Pesawat/PABX 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
282-RNC 441-Lost Data WLL 432-Tegangan Liar / P 437-Material Jelek 438-Listrik Mati / Ti
283-BTS/DAN/CS
441-Lost Data WLL 437-Material Jelek
284-DAU 441-Lost Data WLL 431-Gangguan Alam 432-Tegangan Liar / P 437-Material Jelek
286-PCU/Adaptor/PS
441-Lost Data WLL 288- Link Interface 432-Tegangan Liar / P
437-Material Jelek 289-2WFT
441-Lost Data WLL 290-HDSL/Aproach Link 437-Material Jelek 291-Antena WLL 437-Material Jelek
438-Listrik Mati / Ti
Wireless Line
293-Trans Radio 441-Lost Data WLL
Sumber: Data diolah, 2006
Tabel 4.39 di atas menunjukkan letak kerusakan komponen dan penyebab
kerusakan pada tiap-tiap jaringan. Jarlokat didominasi gangguan isolasi yang
Tabel 4.39 Letak kerusakan jaringan yang diakibatkan alat tidak berfungsi pada jarlokar
IV - 106
terjadi pada drop wire 1x2 yang penyebab kerusakannya adalah gangguan
alam, aktivitas binatang, aktivitas manusia, aktivitas pihak ketiga, instalasi
jelek, dan material jelek. Untuk jarlokaf didominasi gangguan isolasi yang
terjadi pada drop wire 1x2 yang penyebab kerusakannya adalah gangguan
alam, aktivitas binatang, aktivitas manusia, instalasi jelek, dan material jelek.
Sedangkan untuk jarlokar didominasi gangguan alat tidak berfungsi yang
terjadi pada trans radio yang penyebab kerusakannya adalah listrik mati dan
lost data WLL.
2. Penyusunan cause effect diagram gangguan,
Penyusunan cause effect diagram dilakukan setelah langkah karakterisasi letak
gangguan. Tujuan penyusunan cause effect diagram adalah untuk
memudahkan dalam mengidentifikasi penyebab munculnya permasalahan
dalam sistem. Pada penelitian ini, penyebab permasalahan dikelompokkan
menjadi 4 kategori penyebab yaitu: manusia, peralatan, lingkungan, dan
material. Pengelompokan penyebab gangguan berdasarkan kategori-kategori
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.48 di bawah ini.
No Sebab gangguan Keterangan
1 Instalasi jelek
Pada saat instalasi jaringan dan atau peralatan, faktor kesalahan manusia (human error) sangat mungkin terjadi. Akibat yang ditimbulkan karena adanya instalasi yang jelek adalah kontak jelek, sambungan longgar, alat tidak berfungsi dengan baik. Kondisi tersebut dapat menimbulkan atau memperbesar kemungkinan munculnya gangguan.
2 Aktivitas manusia
Secara umum aktivitas manusia yang digolongkan sebagai penyebab gangguan adalah semua aktivitas yang dapat mengganggu jaringan fisik Jarlokat. Contoh aktivitas manusia yang sering menimbulkan gangguan misalnya anak-anak yang bermain layang-layang dan membuat kabel dropwire putus.
Tabel 4.40 Pengelompokan sebab gangguan berdasarkan kategori penyebab kesalahan manusia
IV - 107
Lanjutan tabel 4.40
No Sebab gangguan Keterangan
3 Pihak ke 3
Pihak ke 3 adalah instansi-instansi lain di luar TELKOM yang mempunyai kepentingan tertentu dan mengganggu instalasi jaringan fisik TELKOM. Contoh : kegiatan penggalian saluran PDAM yang secara tidak sengaja merusak instalasi kabel tanah tanam langsung (KTTL) atau aktivitas penebangan pohon yang dilakukan oleh DPU yang secara tidak sengaja memutuskan instalasi Kabel Udara TELKOM.
Berdasarkan kategori penyebab kesalahan manusia terdapat 3 gangguan yang
ditimbulkan. Diantaranya adalah instalasi yang dihasilkan jelek, kegiatan
manusia di sekitar, dan kegiatan dari pihak ketiga.
Berdasarkan kategori penyebab peralatan dapat dikelompokkan kedalam
dua penyebab gangguan yaitu pada tabel 4.41 di bawah ini.
No Sebab gangguan Keterangan
1 Alat tidak berfungsi
Gangguan peralatan biasanya disebabkan oleh faktor teknis. Contoh gangguan pada remote pairgain karena peralatan sudah tidak layak pakai atau gangguan pada sentral telepon karena data modul hilang.
2 Catuan tidak stabil Contoh gangguan karena ketidakstabilan catuan dapat terjadi pada jenis pesawat telepon yang masih memerlukan power.
Kategori penyebab peralatan di atas dapat menyebabkan tidak berfungsinya
alat dan catuan yang dihasilkan tidak stabil
Berdasarkan kategori penyebab lingkungan dapat dikelompokkan kedalam
tiga penyebab gangguan yaitu pada tabel 4.42 di bawah ini.
Tabel 4.41 Pengelompokan sebab gangguan berdasarkan kategori penyebab peralatan
IV - 108
No Sebab gangguan Keterangan
1 Gangguan alam
Keadaan alam/kondisi lingkungan yang sulit diprediksi dapat mengganggu jaringan fisik TELKOM. Contoh permasalahan gangguan jaringan yang disebabkan karena gangguan alam adalah rusaknya instalasi Kabel Udara karena tertimpa pohon yang tumbang akibat hujan atau angin yang kencang.
2 Aktivitas binatang
Contoh gangguan akibat binatang adalah terganggunya fungsi kabel dropwire karena terkelupas saat dihinggapi burung, atau rusaknya IKR karena gangguan tikus.
3 Tegangan liar
Gangguan karena tegangan liar banyak terjadi pada jaringan kabel udara. Tegangan liar yang dimaksud adalah tegangan liar jaringan listrik PLN. Gangguan terjadi karena tegangan liar tersebut menimbulkan induksi pada kabel Jarlokat. Gangguan ini sering terjadi pada jaringan kabel udara yang letaknya dekat dengan kabel listrik bertegangan tinggi PLN
Dari kategori penyebab lingkungan diatas dapat menyebabkan gangguan alam
diantaranya banjir, angin topan hujan, dan lain-lain serta aktivitas binatang
dan tegangan liar.
Berdasarkan kategori penyebab material dapat dikelompokkan kedalam
satu penyebab gangguan yaitu seperti pada tabel 4.43 di bawah ini.
No Sebab gangguan Keterangan
1 Material jelek
Material jelek dapat terjadi pada bebrapa kondisi, misalnya kondisi material jelek karena kualitasnya yang tidak memenuhi standar atau kondisi material jelek karena sudah lama digunakan. Material jelek akan sangat berpengaruh pada kualitas layanan jasa TELKOM. Contoh material jelek adalah gangguan akibat kabel jaringan sudah berkarat atau kondisi sekering/aristor yang sudah jelek.
Dari kategori penyebab material diatas dapat menyebabkan material yang
digunakan menjadi berkarat dan catuan yang dihasilkan tidak stabil.
Tabel 4.42 Pengelompokan sebab gangguan berdasarkan kategori penyebab lingkungan
Tabel 4.43 Pengelompokan sebab gangguan berdasarkan kategori penyebab material
IV - 109
Setelah penyebab gangguan dikelompokkan, maka langkah selanjutnya
adalah membuat cause effect diagram. Cause effect diagram dapat dilihat pada
gambar 4.11 di bawah ini.
IV - 110
Gambar 4.11 Cause effect diagram jarlokat
Sumber: Data diolah, 2006
IV - 111
Gambar 4.11 Cause effect diagram jarlokaf
Sumber: Data diolah, 2006
IV - 112
Gangguan alat
tidak berfungsi
Peralatan
(16) alat terganggu
rangkaian PCB berkarat
(18) Lost data WLL
kualitas baterai jelek
baterai tidak layak pakai
Manusia
(15) pihak ke-3
galian PDAM
kegiatan PLN
Material
material pengganti jelek
(16) Material jelek
penerima gelombang yang lemah
Lingkungan
(13) gangguan alam
tertimpa pohon
air angin
(14) tegangan liar
(17) Listrik mati
trans radio lemah
Gambar 4.11 Cause effect diagram jarlokar
Sumber: Data diolah, 2006
IV - 113
Pada cause effect diagram di atas dapat diketahui bahwa manusia,
peralatan, lingkungan, dan material sangat mempengaruhi munculnya top level
event. Gangguan yang disebabkan manusia diantaranya adalah instalasi jelek,
aktivitas manusia, dan aktivitas pihak ketiga. Gangguan yang disebabkan
peralatan diantaranya adalah alat terganggu, dan catuan tidak stabil. Gangguan
yang disebabkan lingkungan diantaranya adalah gangguan alam, gangguan
binatang, dan tegangan liar. Sedangkan gangguan yang disebakan material
lebih disebabkan adanya material bahan yang jelek.
Cause effect diagram dapat dibuat digram pohon kesalahan guna
mengetahui kejadian tunggal atau kombinasinya yang dapat menyebabkan
gangguan. Apabila munculnya bersamaan dapat menyebabkan gangguan
jaringan. Berikut ini diagram pohon kesalahan dari jarlokat, jarlokaf, dan
jarlokar beserta keterangan gambar.
IV - 114
Gambar 4.12 Diagram pohon kesalahan gangguan jaringan metal
Sumber: Data diolah, 2006
IV - 115
Kode Keterangan Kode Keterangan 1 Gangguan jarlokat (isolasi) 33 Kerusakan urat kbl FRK 2 Titik terminasi 34 Kerusakan terminal DP tanah 3 Pengkabelan 35 Kerusakan urat DP tanah 4 Pesawat/PABX 36 Kerusakan terminal DP tiang 5 Tes OK 37 Kerusakan urat DP tiang 6 Gangguan Masal 38 Kerusakan penanggal BT 7 Sentral 39 Krskn samb penanggal BT 8 Main Distribition Frame 40 Kerusakan penanggal KU 9 Kabel Primer 41 Krskn samb penanggal KU 10 Kabel Sekunder 42 Kerusakan drop wire 1x2 11 Rumah Kabel 43 Kerusakan samb drop wire 1x 12 Distribution Point 44 Kerusakan instalasi intern 13 Kabel Penanggal 45 Kerusakan terminal block/KT 14 Drop Wire 46 Kerusakan PVC/indoor kabel 15 Remote Pairgain 47 Kerusakan roset 16 Instalasi Kabel Rumah 48 Kerusakan PABX 17 Wireless Line 49 Kerusakan utas telepon 18 Kerusakan CLU/Modul 50 Kerusakan pesawat telepon 19 Kerusakan terminasi MDF 51 Kerusakan modem pelanggan 20 Kerusakan Jumper Wire MDF 52 Kerusakan kbl outdoor WLL 21 Kerusakan kabel primer duct 53 Kerusakan MDF/DDF(WLL) 22 Kerusakan primer tnm lsg 54 TOK Sentral 23 Kerusakan samb pri tnm lsg 55 TOK Jaringan 24 Kerusakan kabel pri AT 56 TOK (baik sendiri) 25 Kerusakan samb pri AT 57 Gangguan alam 26 Kerusakan kabel sek BT 58 Tegangan liar 27 Kerusakan samb kbl sek BT 59 Gangguan binatang 28 Kerusakan kabel sek AT 60 Aktivitas manusia 29 Kerusakan samb sek AT 61 Aktivitas pihak ketiga 30 Kerusakan terminasi RK 62 Instalasi jelek 31 Kerusakan jumper wire RK 63 Material jelek 32 Kerusakan urat kabel RK
Tabel 4.44 Keterangan diagram pohon kesalahan gangguan jaringan metal
IV - 116
.
Gambar 4.13 Diagram pohon kesalahan gangguan jaringan fiber optik Sumber: Data diolah, 2006
IV - 117
Kode Keterangan Kode Keterangan 1 Gangguan jarlokaf 23 Kerusakan urat DP tiang 2 Kerusakan titik terminasi 24 Krskn samb penanggal BT 3 Kerusakan pengkabelan 25 Kerusakan penanggal KU 4 Kerusakan Pesawat/PABX 26 Krskn samb penanggal KU 5 Tes OK 27 Kerusakan drop wire 1x2 6 Sentral terganggu 28 Kerusakan samb drop wire 1x 7 Kerusakan MDF 29 Kerusakan instalasi intern 8 Kerusakan kabel sekunder 30 Kerusakan terminal block/KT 9 Kerusakan kabel RK/FRK 31 Kerusakan PVC/indoor kabel 10 Kerusakan kabel DP 32 Kerusakan roset 11 Kerusakan kabel penanggal 33 Kerusakan utas telepon 12 Kerusakan drop wire 34 Kerusakan pesawat telepon 13 Kerusakan IKR 35 Kerusakan modem pelanggan 14 Kerusakan CLU/Modul 36 TOK Jaringan 15 Kerusakan terminasi MDF 37 TOK (baik sendiri) 16 Kerusakan kabel sek BT 38 Gangguan alam 17 Kerusakan kabel sek AT 39 Gangguan binatang 18 Kerusakan samb sek AT 40 Aktivitas manusia 19 Kerusakan jumper wire RK 41 Aktivitas pihak ketiga 20 Kerusakan terminasi FRK 42 Instalasi jelek 21 Kerusakan jumper wire FRK 43 Material jelek 22 Kerusakan terminal DP tiang
Tabel 4.45 Keterangan diagram pohon kesalahan gangguan jaringan fiber optik
IV - 118
Gambar 4.14 Diagram pohon kesalahan gangguan jaringan radio Sumber: Data diolah, 2006
IV - 119
Kode Keterangan Kode Keterangan 1 Gangguan jarlokar 11 Kerusakan antena WLL 2 Pesawat/PABX 12 Kerusakan trans radio 3 Wireless Line 13 Gangguan alam 4 Kerusakan RNC 14 Tegangan liar 5 Kerusakan BTS/DAN/CS 15 Aktivitas pihak ketiga 6 Kerusakan DAU 16 Material jelek 7 Kerusakan PCU/adaptor/PS 17 Listrik mati 8 Kerusakan link interface 18 Lost data WLL 9 Kerusakan 2WFT
10 Kerusakan HDSL/aproach link C. Menentukan minimal cut-set
Minimal cut-set merupakan kumpulan basic event dan atau kombinasinya
yang dapat menyebabkan munculnya top level event jika terjadi bersama-sama.
Pada penelitian ini, minimal cut-set adalah kumpulan penyebab gangguan atau
kombinasinya yang jika terjadi dapat menyebabkan munculnya gangguan
jaringan. Minimal cut-set ditentukan berdasarkan diagram pohon kesalahan.
1. Minimal cut-set jaringan metal.
Langkah penentuan minimal cut-set sebagai berikut:
Top level event
=1
= 2+3+4+5+6
= (7+8+11+12+15)+(9+10+13+14+16+17)+(48+49+50+51)+(54+55)+(61)
= {(18)+(19+20)+(30+31+32+33)+(34+35+36+37)+57+58+63)} +
{(21+22+23+24+25)+(26+27+28+29)+(38+39+40+41)+(42+43)+(44+45+
46+47+)+(52+53)} + {(57+61+63+)+(57+63)+(57+58+59+61+62+63)+
(63)} + {(56+57)+(56)} + {(61)}
= {(58)+(62)+(63)+(57+61+62)+(57+60+61+62)+(63)+(57)+(59)+
(57+59+63)+(57+59+60+62+63)+(57+59+63)} + {(57+61+63)+(57+61)+
(61)+(57+62+63)+(60+63)+(57+60+61+63)+(57+61)+(57+60+61+62+63)+
(57+63)+(63)+(57+60+63)+(57+62+63)+(57+63)+(57+959+60+61+62+63)
+(57+60+62+63)+(57+59+61+62+63)+(57+62+63)+(57+59+60+61+62+63)
Tabel 4.46 Keterangan diagram pohon kesalahan gangguan jaringan radio
IV - 120
+(57+61+62+63)+(57)+(57+62)} + {(57+61+63)+(57+63)+
(57+58+59+61+62+63)+(63)} + {(56+57)+(56)} + {(61)}
Minimal cut-set = 58+62+63+57+61+60+59+56
Berdasarkan minimal cut-set maka basic event yang dapat menyebabkan
adanya gangguan isolasi jarlokat adalah:
1. Tegangan liar (kode 58)
2. Instalasi jelek (kode 62)
3. Material jelek (kode 63)
4. Gangguan alam (kode 57)
5. Aktivitas pihak ketiga (kode 61)
6. Aktivitas manusia (kode 60)
7. Gangguan binatang (kode 59)
8. Tes OK (baik sendiri) (kode 56)
2. Minimal cut-set jaringan fiber optik.
Langkah penentuan minimal cut-set sebagai berikut:
Top level event
=1
= 2+3+4+5
= (6+7+10) + (8+9+10+11+12+13) + (33+34+35) + (36)
= {(14)+(15)+(22+23)} + {(16+17+18)+(19+20+21)+(24+25+26)+(27+28)+
(29+30+31+32)} + {(39+40+42)+(38+41+42+43)+(43)} + {(37)}
= {(43)+(38)+(38)+(39+42)} + {(38)+(38+42+43)+(38)+(38)+(41)+(40)+
(38)+(43)+(38+40)+(38+39+40+42+43)+(38)+(42)+(38+42)+
(38+40+41+42)+(38+42+43)} + {(39+40+42)+(38+41+42+43)+(43)} +
{(37)}
Minimal cut-set = 43+38+39+42+41+40+37
Berdasarkan minimal cut-set maka basic event yang dapat menyebabkan
adanya gangguan isolasi jarlokaf adalah:
1. Material jelek (kode 43)
2. Gangguan alam (kode 38)
3. Gangguan binatang (kode 39)
4. Instalasi jelek (kode 42)
IV - 121
5. Aktivitas pihak ketiga (kode 41)
6. Aktivitas manusia (kode 40)
7. Tes OK (baik sendiri) (kode 37)
3. Minimal cut-set jaringan radio.
Langkah penentuan minimal cut-set sebagai berikut:
Top level event
=1
= 2+3
= (15+16) + (4+5+6+7+8+9+10+11+12)
= (15+16) + {(18)+(14+16+17+18)+(16+18)+(13+14+16+18)+(14)+(16+18)+
(16)+(16)+(17+18)}
Minimal cut-set = 15+16+18+14+17+13
Berdasarkan minimal cut-set maka basic event yang dapat menyebabkan
adanya gangguan alat tidak berfungsi jarlokar adalah:
1. Aktivitas pihak ketiga (kode 15)
2. Material jelek (kode 16)
3. Lost data WLL (kode 18)
4. Tegangan liar (kode 14)
5. Listrik mati (kode 17)
6. Gangguan alam (kode 13)
Output dari tahap fault tree analysis (FTA) yang berupa minimal cut-set penyebab
gangguan kemudian digunakan sebagai input untuk tahap failure mode and effect
analysis (FMEA).
4.2.2 Tahap Failure Mode and Effect Analysis
Pada Tahap FMEA failure mode (modus kegagalan) yang digunakan
adalah keseluruhan letak gangguan dari penyebab gangguan alam. Karena yang
mendominasi gangguan isolasi dan alat tidak berfungsi serta dari hasil kumpulan
minimal cut-set FTA merupakan minimal cut-set gangguan alam. Hal ini
ditunjukkan dengan minimal cut set gangguan alam dari jarlokat sebanyak 28 dari
total 105 minimal cut set, jarlokaf sebanyak 14 dari total 42 minimal cut set, dan
jarlokar sebanyak 1 dari total 20 minimal cut set. Tujuan tahap FMEA adalah
untuk mengetahui penyebab kegagalan potensial dan pengaruhnya pada sistem.
Langkah-langkah untuk melaksanakan tahap FMEA dalam penelitian sebagai
berikut:
A. Mengidentifikasi fungsi jaringan
Jaringan yang diamati adalah jarlokat, jarlokaf, dan jarlokar dimana tiap
jaringan tersebut melaksanakan fungsinya untuk menyampaikan kode
telekomunikasi yang berupa suara. Jaringan tersebut tidak akan berfungsi baik jika
failure mode muncul. Sebagai contoh, gangguan isolasi jarlokat. Gangguan isolasi
jarlokat 47,31% didominasi oleh gangguan isolasi kabel penanggal yaitu drop
wire 1x2 dan failure mode (modus kegagalan) di dominasi oleh gangguan alam.
Failure mode (modus kegagalan) tersebut seharusnya dapat ditekan sehingga
kelancaran komunikasi dapat terjaga.
B. Mengidentifikasi failure mode (modus kegagalan)
Pada langkah ini akan dicari failure mode (modus kegagalan) jaringan.
Failure mode berasal dari gangguan alam karena yang mendominasi dari
gangguan telepon adalah gangguan alam. Adapun failure mode tersebut sebagai
berikut:
a. Kabel primer putus.
b. Kabel sekunder putus.
c. Rumah kabel korslet.
d. Distribution point korslet.
e. Drop wire 1x2 putus.
f. Trans radio rusak.
g. Pesawat telepon rusak.
C. Data sekunder FMEA
Data sekunder FMEA adalah resume data yang menunjukkan failure mode
dan failure effect yang berasal dari data sekunder gangguan telepon bulan Mei
2006 Kandatel Solo Divre IV Jateng-DIY. Data tersebut menunjukkan bahwa dari
setiap modus kegagalan dapat terjadi pada beberapa bagian penyusun komponen
tersebut. Sebagai contoh, rumah kabel korslet dapat terjadi pada terminasi rumah
kabel (kode 241) atau jumper wire rumah kabel (kode 242). Data hasil resume
dari data sekunder tersebut seperti dijelaskan pada tabel 4.47 di bawah ini:
No Kode Failure mode Keterangan
1 220,221,222,223,224,225 Kabel primer putus Kabel primer rusak berat
2 226,227,228,229 Kabel sekunder putus Kabel sekunder rusak berat
3 241,242,243,244,245,246 Rumah kabel korslet Rumah kabel rusak
4 251,252,253,254 Distribution point korslet
Distribution point korosi
5 263,264 Drop wire putus Drop wire putus
6 293,294 Trans radio rusak IKR/G lebih dari tolok ukur
7 272,276,277,278 Pesawat telepon rusak Pesawat kena petir
Sumber: Telkom, 2006
D. Data kuesioner FMEA
Tahap data kuesioner FMEA adalah tahap pengambilan data yang
diperlukan untuk menentukan skala severity dari failure effect, skala occurence
dari causes, dan skala detection dari control yang dilakukan. Adapun poin-point
dalam failure effect, causes, dan control diperoleh dari hasil wawancara dengan
staff Access Program & Performance bagian Access Network Maintenance.
Penentuan skala severity, occurence, dan detection didasarkan pada hasil
kuesioner karyawan bagian Access Network Maintenance dengan sepuluh
responden.
Menarik nilai dari skala yang diberikan responden menggunakan nilai
modus (nilai yang sering muncul atau frekwensi kemunculan yang paling tinggi).
Karena salah satu sifat modus adalah dapat digunakan bagi data kuantitatif
Tabel 4.47 Data failure mode gangguan telepon
maupun data kualitatif. Dimana kuesioner ini merupakan data kualitatif yang
diberikan responden berdasarkan skala ordinal. Disamping itu karena skala
penilaian didasarkan pada skala ordinal, maka akan di ambil range batas atas yang
paling tinggi sehingga diharapkan nilai yang berada di bawahnya sudah masuk ke
dalamnya. Severity merupakan kuantifikasi seberapa serius kondisi yang
diakibatkan jika terjadi kegagalan yang akibatnya disebutkan dalam failure effect.
Severity ini dibuat dalam lima level (1,2,3,4,5) yang menenjukkan akibat yang
tidak terlalu serius (1) sampai sangat serius (5). Occurence adalah tingkat
kemungkinan terjadi terjadinya kegagalan. Ditunjukkan dalam lima level
(1,2,3,4,5) dari yang mungkin terjadi (5) sampai yang sangat jarang terjadi (1).
Detection menunjukkan tingkat kemungkinan lolosnya penyebab kegagalan dari
kontrol yang sudah dipasang. Levelnya juga dari 1-5, dimana angka 1
menunjukkan kemungkinan untuk lewat dari kontrol sangat kecil, dan 5
menunjukkan kemungkinan untuk lolos dari kontrol adalah sangat besar.
Skala severity responden ke- Failure mode Failure effect
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sev
Skala sev
Jaringan telekomunikasi dari MDF ke RK terputus
5 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5
Jaringan telekomunikasi dari MDF ke DP terputus
4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 Kabel primer putus
Sebanyak 2400 pelanggan mengalami gangguan telepon
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
5
Jaringan telekomunikasi dari RK ke DP terputus
4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 Kabel sekunder putus Sebanyak 200
pelanggan mengalami gangguan telepon
3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5
5
Terminal RK terbakar 3 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 Rumah kabel korslet Jumper RK pecah 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3
4
Distribution point korslet
Terminal DP terbakar 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4
Drop wire 1x2 putus
Mengakibatkan saluran telepon terputus
5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
Trans radio rusak
Tidak ada pemancaran gelombang telekomunikasi
4 3 4 3 4 4 3 2 4 5 4 4
Pesawat telepon rusak
Pesawat tidak bisa digunakan untuk mengirim atau menerima panggilan
2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3
Tabel 4.48 Data hasil kuesioner skala severity failure mode
Skala occurence responden ke- Failure mode Causses
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Occ
Skala Occ
Aktivitas pekerja PDAM 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 Kabel primer putus Aktivitas pekerja PLN 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2
2
Aktivitas pekerja PDAM 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 Aktivitas pekerja PDAM 2 2 2 1 1 1 2 3 3 3 2 Kabel
sekunder putus Gempa bumi atau bencana alam
2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2
Rumah kabel kendor 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 Rumah kabel korosi 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3
Rumah kabel korslet
Jumper rumah kabel rusak 3 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3
Urat distribution point putus
2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 Distribution point korslet
Distribution point korosi 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
Tertimpa pohon 4 4 4 3 5 3 3 2 4 4 4 Tiang penyangga kabel penditribusian roboh
2 1 2 2 3 3 3 3 4 3 3 Drop wire 1x2 putus Kabel drop wire terkena
benang gelasan layang-layang
4 4 4 3 3 3 5 3 3 3 3
4
Korsleting rangkaian PCB 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 Trans radio rusak Tersambar petir 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3
3
Tersambar petir 2 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 Pesawat telepon rusak Kabel instalasi dimakan
tikus 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
3
Sumber: Data hasil kuesioner, 2006
Skala detection responden ke- Failure mode Control
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 det
Skala det
Memasang tanda peringatan di daerah galian TELKOM
1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 Kabel primer putus Memberitahu jalur jaringan
TELKOM agar mereka berhati-hati 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2
2
Memasang tanda peringatan di daerah galian TELKOM
2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 Kabel sekunder putus Memberitahu jalur jaringan
TELKOM agar mereka berhati-hati 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2
2
Memasang isolasi yang bagus pada sambungan kabel RK
2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 Rumah kabel korslet
Pengecakan secara rutin 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Memasang isolasi yang bagus pada sambungan kabel DP
3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 Distribution point korslet
Pengecakan secara rutin 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Drop wire 1x2 putus
Memasang kawat baja sebagai penyangga drop wire 1x2
3 5 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4
Memasang penangkal petir 2 2 3 1 3 3 3 3 2 1 3 Trans radio rusak Memasang tahanan pengaman
pada rangkaian elektronika 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
3
Pesawat telepon rusak
Memasang penangal petir di atap rumah
3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3
Sumber: Data hasil kuesioner, 2006
Tabel 4.49 Data hasil kuesioner skala occurrence failure mode
Tabel 4.50 Data hasil kuesioner skala detection failure mode
E. Mengidentifikasi failure effect
Setelah didapatkan modus kegagalan (failure mode) gangguan jaringan
telepon, maka diidentifikasi failure effect. Dalam hal ini failure effect
didefinisikan sebagai akibat yang ditimbulkan oleh kegagalan (failure mode)
dalam memberikan kontribusi terhadap gangguan jaringan telepon. Adapun
akibat kegagalan tersebut akan disajikan dalam tabel 4.51 di bawah ini.
No Failure mode Failure effect
1 Kabel primer putus
o Jaringan telekomunikasi dari MDF ke RK terputus
o Jaringan telekomunikasi dari MDF ke DP terputus
o Sebanyak maksimal 2400 pelanggan mengalami gangguan telepon
2 Kabel sekunder putus
o Jaringan telekomunikasi dari RK ke DP terputus
o Sebanyak maksimal 200 pelanggan mengalami gangguan telepon
3 Rumah kabel korslet o Terminal RK terbakar o Jumper RK pecah
4 Distribution point korslet
o Terminal DP terbakar
5 Drop wire 1x2 putus o Mengakibatkan saluran telepon terputus
terjadi pada satu pelanggan
6 Trans radio rusak o Tidak ada pemancaran gelombang
telekomunikasi
7 Pesawat telepon rusak o Pesawat tidak bisa digunakan untuk
mengirim atau menerima panggilan Sumber: Data diolah, 2006
Tiap akibat yang ditimbulkan pada masing-masing kejadian beragam. Hal ini
disebabkan oleh adanya komponen penyusun jaringan yang berbeda-beda serta
fungsi yang berbeda pula.
F. Menganalisis tingkat keseriusan akibat yang terjadi (severity)
Severity failure mode menunjukkan tingkat keseriusan akibat atau efek
munculnya suatu failure mode dalam jaringan. Adapun skala severity yang
digunakan adalah skala 1-5 dengan rincian pada tabel 4.52 di bawah ini.
Tabel 4.51 Failure effect dari failure mode
Tabel 4.53 Skala severity failure effect dan failure mode
No Skala severity Tingkat keseriusan dampak yang ditimbulkan
1 1 Aman
2 2 Tidak serius
3 3 Cukup serius
4 4 Serius
5 5 Sangat serius Sumber: Manggala, 2005
Seberapa serius dampak yang ditimbulkan oleh kegagalan yang
menyebabkan gangguan jaringan ditentukan oleh seberapa serius pengaruh yang
ditimbulkannya. Dengan kata lain, skala severity failure mode gangguan jaringan
ditentukan oleh nilai severity failure effectnya. Skala severity failure effect yang
tertinggi dijadikan sebagai skala severity failure mode. Penentuan skala severity
failure effect berdasarkan hasil wawancara dengan Staff Access Program &
Performance bagian Access Network Maintenance Kandatel Solo, Divre IV.
Adapun skala severity failure effect dan failure mode seperti pada tabel 4.53 di
bawah ini.
Failure mode Skala
severity Failure effect
Skala severity
Keterangan
Jaringan telekomunikasi dari MDF ke RK terputus
5 Mengakibatkan saluran telepon terputus maksimal terjadi pada 2400 pelanggan
Jaringan telekomunikasi dari MDF ke DP terputus
5 Mengakibatkan saluran telepon terputus maksimal terjadi pada 2400 pelanggan
Kabel primer putus 5
Sebanyak 2400 pelanggan mengalami gangguan telepon
5 Mengakibatkan saluran telepon terputus maksimal terjadi pada 2400 pelanggan
Jaringan telekomunikasi dari RK ke DP terputus
5 Mengakibatkan saluran telepon terputus maksimal terjadi pada 200 pelanggan Kabel sekunder
putus 5
Sebanyak 200 pelanggan mengalami gangguan telepon
5 Mengakibatkan saluran telepon terputus maksimal terjadi pada 200 pelanggan
Terminal RK terbakar
4 Tidak ada penyampaian kode telekomunikasi yang dibawa kabel sekunder
Rumah kabel korslet
4
Jumper RK pecah 3 Korsleting RK menyebabkan jumper RK pecah
Distribution point korslet
4 Terminal DP terbakar 4 Tidak ada penyampaian kode telekomunikasi yang dibawa kabel penanggal
Tabel 4.52 Skala severity
Lanjutan tabel 4.53
Failure mode Skala
severity Failure effect
Skala severity
Keterangan
Drop wire 1x2 putus
4 Mengakibatkan saluran telepon terputus
4 Penyampaian kode telekomunikasi terhambat, terjadi pada satu pelanggan
Trans radio rusak 4
Tidak ada pemancaran gelombang telekomunikasi
4 Antena trans radio tidak dapat memancarkan gelombang
Pesawat telepon rusak
3
Pesawat tidak bisa digunakan untuk mengirim atau menerima panggilan
3 Kerusakan pesawat pelanggan
Sumber: Data diolah, 2006
G. Mengidentifikasi sebab-sebab kegagalan (causes)
Pada langkah ini diuraikan sebab dari kegagalan yang menyebabkan
kerusakan jaringan (failure mode). Sebab-sebab kegagalan akan disajikan pada
tabel 4.54 di bawah ini.
No Failure mode Causses
1 Kabel primer putus o Aktivitas pekerja PDAM. o Aktivitas pekerja PLN.
2 Kabel sekunder putus o Aktivitas pekerja PDAM. o Aktivitas pekerja PDAM. o Gempa bumi atau bencana alam
3 Rumah kabel korslet o Rumah kabel kendor o Rumah kabel korosi o Jumper rumah kabel rusak
4 Distribution point korslet
o Urat distribution point putus o Distribution point korosi
5 Drop wire 1x2 putus
o Tertimpa pohon o Tiang penyangga kabel penditribusian
roboh (tiang telepon) o Kabel drop wire terkena benang gelasan
layang-layang
6 Trans radio rusak o Korsleting rangkaian PCB o Tersambar petir
7 Pesawat telepon rusak o Tersambar petir o Kabel instalasi dimakan tikus
Sumber: Data diolah, 2006
Tabel 4.54 Causes dari failure mode
H. Menganalisis frekuensi terjadinya kegagalan (occurrence)
Occurence failure mode menunjukkan seberapa sering suatu failure mode
muncul dan mengakibatkan terjadinya gangguan pada jaringan dalam kurun waktu
tertentu. Skala occurence yang digunakan seperti pada tabel 4.55 di bawah ini.
No Skala occurence Frekuensi kegagalan terjadi
1 1 Hampir tidak pernah terjadi
2 2 Jarang terjadi
3 3 Sering terjadi
4 4 Sangat sering terjadi
5 5 Hampir pasti terjadi (hampir selalu)
Sumber: Manggala, 2005
Frekuensi kegagalan yang mengakibatkan gangguan jaringan (failure mode)
ditentukan oleh frekuensi penyebab kegagalannya. Dengan kata lain, skala
occurrence failure mode ditentukan oleh skala occurrence causes yang tertinggi.
Penentukan skala occurrence causes dan failure mode seperti pada tabel 4.56 di
bawah ini.
Failure mode Skala occ Causses Skala occ
Keterangan
Aktivitas pekerja PDAM
2 Adanya aktivitas pihak ke-3 yang tidak sengaja merusak jaringan telepon bawah tanah Kabel primer
putus 2
Aktivitas pekerja PLN
2 Adanya aktivitas pihak ke-3 yang tidak sengaja merusak jaringan telepon atas tanah
Aktivitas pekerja PDAM
2 Adanya aktivitas pihak ke-3 yang tidak sengaja merusak jaringan telepon bawah tanah
Aktivitas pekerja PDAM
2 Adanya aktivitas pihak ke-3 yang tidak sengaja merusak jaringan telepon atas tanah
Kabel sekunder putus
2
Gempa bumi atau bencana alam
2 Gempa bumi lebih berpotensi merusak kabel sekunder
Rumah kabel kendor 2 Penyambungan kabel-kabel di RK tidak rapat
Rumah kabel korosi 3 Terjadinya reaksi oksidasi logam dengan air karena kotak RK tidak rapat
Rumah kabel korslet
3
Jumper rumah kabel rusak
2 Jumper RK sudah lapuk, saatnya untuk diganti
Tabel 4.55 Skala occurence
Tabel 4.56 Skala occurence failure effect dan failure mode
Lanjutan tabel 4.56
Failure mode Skala occ Causses Skala occ
Keterangan
Urat distribution point putus
2 Urat-urat DP pada terminal DP putus akibat terbakar
Distribution point korslet
3 Distribution point korosi
3 Terjadinya reaksi oksidasi logam dengan air karena kotak DP tidak rapat
Tertimpa pohon 4 Adanya dahan yang patah atau pohon yang roboh yang menimpa kabel drop wire
Tiang penyangga kabel penditribusian roboh (tiang telepon)
3 Robohnya tiang telepon yang disebabkan adanya bencana alam
Drop wire 1x2 putus
4
Kabel drop wire terkena benang gelasan layang-layang
3 Benang layang-layang sering memutuskan kabel drop wire atau sambungan drop wire
Korsleting rangkaian PCB
2 Korsleting PCB pada trans radio karena hubungan pendek Trans radio
rusak 3
Tersambar petir 3 Rangkaian elektro pada trans radio tersambar petir
Tersambar petir 3 Rusaknya pesawat telepon yang disebabkan oleh tersambar petir Pesawat
telepon rusak 3
Kabel instalasi dimakan tikus
3 Kabel instalasi rumah atau gedung putus dimakan tikus
Sumber: Data diolah, 2006
I. Mengidentifikasi control yang dapat dilakukan berdasarkan penyebab kegagalan.
Pada langkah ini diidentifikasi metode pengendalian terhadap modus
kegagalan yang mengakibatkan kerusakan jaringan telepon. Adapun langkah
pengendalian yang dilakukan harus sesuai dengan kejadian yang diakibatkannya.
Kejadian yang mungkin karena kegagalan tersebut dapat di lihat pada tabel 4.57 di
bawah ini.
No Failure mode Control
1 Kabel primer putus o Memasang tanda peringatan di daerah
galian TELKOM o Memberitahu jalur jaringan TELKOM
2 Kabel sekunder putus o Memasang tanda peringatan di daerah galian TELKOM
o Memberitahu jalur jaringan TELKOM
3 Rumah kabel korslet o Memasang isolasi yang bagus pada
sambungan kabel RK o Pengecakan secara rutin
Tabel 4.57 Kejadian yang mungkin terjadi karena kegagalan dan metode pengendaliannya
Lanjutan tabel 4.57
No Failure mode Control
4 Distribution point korslet
o Memasang isolasi yang bagus pada sambungan kabel DP
o Pengecakan secara rutin
5 Drop wire 1x2 putus o Memasang kawat baja sebagai penyangga
drop wire 1x2
6 Trans radio rusak o Memasang penangkal petir o Memasang tahanan pengaman pada
rangkaian elektronika 7 Pesawat telepon rusak o Memasang penagkal petir di atap rumah
Sumber: Data diolah, 2006
J. Menganalisis kesulitan control dilakukan (detection)
Pada langkah ini akan dianalisis tingkat kesulitan control untuk dilakukan.
Adapun skala detection yang digunakan adalah skala 1-5 dengan rincian yang
akan disajikan dalam tabel 4.58 di bawah ini.
Skala detection Tingkat kesulitan control untuk dilakukan
1 Mudah (ada metode untuk menyelesaikannya)
2 Cukup mudah
3 Sedang
4 Cukup sulit
5 Sulit (hampir tidak mungkin dilakukan)
Sumber: Manggala, 2005
Penentuan skala detection pada kegagalan (failure mode) dilakukan dengan
mendeteksi tingkat kesulitan pada control yang sudah dibuat. Nilai detection
tertinggi dari masing-masing control merupakan nilai detection untuk failure
mode. Nilai detection dapat dilihat pada tabel 4.59 di bawah ini.
Failure mode Skala Det
Control Det Keterangan
Memasang tanda peringatan di daerah galian TELKOM
2 Memberikan penerangan bahwa ada galian telkom
Kabel primer putus
2 Memberitahu jalur jaringan TELKOM
2 Memberitahu jalur jaringan TELKOM kepada pihak ke-3 supaya mereka berhati-hati
Memasang tanda peringatan di daerah galian TELKOM
2 Memberikan penerangan bahwa ada galian telkom Kabel
sekunder putus 2
Memberitahu jalur jaringan TELKOM
2 Memberitahu jalur jaringan TELKOM kepada pihak ke-3
Tabel 4.58 Skala detection
Tabel 4.59 Nilai detection control dan failure mode
Lanjutan tabel 4.59
Failure mode Skala Det
Control Det Keterangan
Memasang isolasi yang bagus pada sambungan kabel RK
3 Pada tiap kabel yang masuk RK atau sambungan kabel di RK diberi isolasi Rumah kabel
korslet 3
Pengecakan secara rutin 2 Dilakukan pengecekan secara rutin sehingga segera diketahui bila ada kerusakan
Memasang isolasi yang bagus pada sambungan kabel DP
3 Pada tiap kabel yang masuk DP atau sambungan kabel di DP diberi isolasi Distribution
point korslet 3
Pengecakan secara rutin 2 Dilakukan pengecekan secara rutin sehingga segera diketahui bila ada kerusakan
Drop wire 1x2 putus
4 Memasang kawat baja sebagai penyangga drop wire 1x2
4 Diharapkan beban pada kabel drop wire 1x2 ditopang kawat baja
Memasang penangkal petir 3 Untuk meredam petir supaya tidak menyambar trans radio
Trans radio rusak
3 Memasang tahanan pengaman pada rangkaian elektronika
3 Dengan memasang tahanan pengaman diharapkan tidak terjadi korsleting
Pesawat telepon rusak
3 Memasang penangal petir di atap rumah
3 Untuk meredam petir supaya tidak menyambar trans radio
Sumber: Data diolah, 2006
K. Perhitungan risk priority number
Tujuan langkah ini adalah untuk memperoleh urutan tingkat kepentingan
dari failure mode. Pada metode FMEA, analisis tingkat kepentingan dihitung
dengan menggunakan risk priority number (RPN). Penghitungan RPN akan
mempertimbangkan severity failure mode, occurrence failure mode dan
kemungkinan pengendalian failure mode atau detection. RPN dihitung dengan
rumus matematis sebagai berikut:
RPN = Severity x Occurrence x Detection
Adapun contoh perhitungan RPN adalah sebagai berikut:
Failure mode adalah kabel primer putus, dengan:
Severity = 5
Occurrence = 2
Detection = 2
RPN kabel primer putus = 5 x 2 x 2 = 20
RPN masing-masing failure mode dari yang tertinggi sampai yang terendah dapat
dilihat pada tabel 4.60 di bawah ini.
Failure mode Severity Occurence Detection RPN Prioritas
Drop wire 1x2 putus 4 4 4 64 1
Rumah kabel korslet 4 3 3 36 2
Distribution point korslet 4 3 3 36 3
Trans radio rusak 4 3 3 36 4
Pesawat telepon rusak 3 3 3 27 5
Kabel primer putus 5 2 2 20 6
Kabel sekunder putus 5 2 2 20 7
Sumber: Data diolah, 2006
Nilai tingkat kepentingan yang tinggi menunjukkan bahwa suatu failure
mode semakin penting untuk segera diatasi, sedangkan tingkat kepentingan yang
kecil menunjukkan bahwa suatu failure mode tidak menjadi prioritas penyelesaian
masalah. Dalam penelitian ini terdapat nilai RPN yang sama untuk rumah kabel
korslet, distribution point korslet, dan trans radio rusak. Karena memiliki nilai
yang sama maka akan dipertimbangkan berapa pelanggan yang mengalami
gangguan apabila komponen itu mengalami kegagalan. Sehingga dapat diurutkan
sebagai berikut; pertama rumah kabel korslet (maksimum terjadi gangguan pada
2400 pelanggan), kedua distribution point korslet (maksimum terjadi gangguan
pada 200 pelanggan), ketiga trans radio rusak (maksimum terjadi gangguan pada
100 pelanggan). Demikian juga terhadap; pertama kabel primer putus (maksimum
terjadi gangguan pada 2400 pelanggan), dan kedua kabel sekunder putus
(maksimum terjadi gangguan pada 200 pelanggan). Berdasarkan RPN failure
mode yang diharapkan untuk segara diatasi adalah drop wire 1x2 putus.
L. Menentukan tingkat kepentingan failure mode needs most solution.
Tahap ini menentukan tingkat kepentingan yang perlu sekali pemecahan
masalah hasil analisis FMEA. Tahap ini perlu dilakukan karena FMEA hanya
memberikan analisis prioritas penyelesaian, sedangakan pada tahap ini akan
dicross-check objek yang mendominasi kerusakan. Hal ini dilakukan wawancara
dengan Staff Access Program & Performance bagian Access Network
Maintenance Kandatel Solo, Divre IV. Adapun rangkaian wawancara sebagai
berikut:
Tabel 4.60 Risk priority number (RPN)
Pertanyaan Jawaban Pada saat apa Telkom akan melakukan perbaikan jaringan?
Apabila tejadi gangguan atau kerusakan jaringan.
Hal apa saja yang menjadi prioritas dalam penyelesaian gangguan jaringan?
Gangguan terjadi paling banyak yang menyebabkan pelanggan tidak bisa mengguanakan jasa layanan Telkom dan bahan pengganti kerusakan.
Gangguan apa yang paling banyak terjadi pada jaringan Telkom?
Gangguan alam, yang berupa hujan badai, banjir, tersambar petir, atau angin
Kerusakan apa saja yang diakibatkan gangguan alam?
Terputusnya kabel drop wire, Pesawat telepon rusak, terjadi korsleting, dan lain-lain.
Kerusakan apa yang mendominasi penyebab gangguan alam?
Terputusnya kabel drop wire
Selain gangguan alam, apa yang menyebabkan kerusakan jaringan?
Material yang sudah waktunya diganti atau kualitasnya yang kurang bagus.
Kerusakan apa saja yang diakibatkannya?
Terjadinya isolasi, kerusakan jumper wire, drop wire putus, kerusakan sambungan drop wire.
Kerusakan apa yang mendominasi penyebab material yang kurang bagus?
Terputusnya kabel drop wire.
Apabila ada penyebab terjadinya gangguan; kabel primer putus, kabel sekunder putus, rumah kabel korslet, distribution point korslet, drop wire 1x2 putus, trans radio rusak, dan pesawat telepon rusak apa yang diprioritaskan penyelesaian masalahnya oleh Telkom dalam gangguan jaringan?
Putusnya kabel drop wire1x2.
Sumber: Wawancara karyawan, 2006
Hasil wawancara dapat diketahui bahwa tingkat kepentingan failure mode
yang sangat perlu pemecahan masalah adalah gangguan alam, adapun kerusakan
objek yang diakibatkannya adalah terputusnya kabel drop wire1x2.
Tabel 4.61 Rangkaian wawancara
V-1
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Analisis dan interpretasi hasil penelitian bertujuan menjelaskan hasil dari
pengolahan data, sehingga hasil penelitian menjadi lebih jelas.
5.1 ANALISIS HASIL PENELITIAN
Sub bab ini akan menguraikan analisis hasil penelitian dari metode fault
tree analysis yang berupa basic event dari tiap gangguan jaringan dan metode
failure mode and effect analysis yang berupa urutan penyelesaian masalah serta
usulan perbaikan terhadap gangguan telepon.
5.1.1 Analisis Hasil Fault Tree Analysis (FTA)
Pada tahap ini adalah menganalisis hasil pengolahan data fault tree dari
bab IV yang akan dijelaskan maksud dan penggambaran dari pengolahan data
yang telah diperoleh. Berdasarkan hasil fault tree, dapat diketahui bahwa setiap
basic event tersebut tidak memerlukan kombinasi dengan basic event lain untuk
dapat menyebabkan gangguan jaringan. Jika suatu basic event muncul pada
struktur jaringan, maka kerusakan komponen pada struktur jaringan dapat terjadi.
Kerusakan komponen inilah yang kemudian akan menimbulkan gangguan.
A. Basic event jarlokat
Basic event yang menyebabkan kerusakan komponen jarlokat antara lain:
1. Adanya tegangan liar,
Gangguan yang disebabkan adanya tegangan liar biasanya terjadi pada kabel
jarlokat yang berdekatan dengan instalasi kabel tegangan tinggi PLN.
Gangguan ini jarang terjadi karena TELKOM sudah menggunakan kabel-
kabel yang berisolator.
2. Kualitas instalasi jelek,
Gangguan jarlokat yang disebabkan oleh kualitas instalasi jelek akan lebih
dipengaruhi oleh faktor manusia pada saat instalasi kabel jaringan. Kualitas
instalasi yang tidak baik misalnya dapat muncul pada instalasi kabel rumah
atau pada instalasi pesawat telepon yang tidak baik.
V-2
3. Kondisi material jelek,
Kerusakan komponen jarlokat karena kondisi material jelek disebabkan karena
faktor kualitas bahan kabel jelek sehingga fungsinya sebagai penghantar
elektrik tidak dapat berjalan dengan baik. Contoh kondisi material yang tidak
baik adalah kerusakan kabel indoor atau PVC dan drop wire.
4. Munculnya gangguan alam,
Gangguan alam adalah semua kejadian alam yang dapat menyebabkan
kerusakan komponen jarlokat. Kejadian alam yang dapat menimbulkan
gangguan isolasi jarlokat misalnya kerusakan kabel udara karena tertimpa
pohon yang tumbang akibat hujan atau angin yang kencang. Kerusakan
komponen jarlokat karena gangguan alam ini seharusnya dapat menjadi
pertimbangan bagi TELKOM dalam membangun dan merawat komponen
jarlokat. Langkah antisipasi yang dapat dilakukan misalnya dengan
mengadakan pengecekan secara periodik untuk mencegah kemungkinan
terjadinya kerusakan komponen jarlokat karena faktor alam.
5. Aktivitas pihak ke-3,
Aktivitas pihak ke-3 adalah aktivitas instansi-instansi lain di luar TELKOM
(misalnya PDAM atau PLN) yang mempunyai kepentingan tertentu dan
secara sengaja atau tidak sengaja dapat menimbulkan kerusakan komponen
jarlokat. Berdasarkan hasil pengolahan data, kerusakan komponen jarlokat
karena aktivitas pihak ke-3 sering sekali menimbulkan gangguan masal
(jumlah pelanggan yang mengalami gangguan telepon banyak). Solusi
permasalahan yang dapat dilakukan oleh TELKOM adalah dengan lebih
mengefektifkan kerja sama dengan pihak ke-3 untuk mencegah tejadinya
kerusakan komponen jarlokat. Contoh langkah riil yang dapat dilakukan
adalah dengan membuat kesepakatan kerja sama pada saat PDAM akan
memperbaiki saluran air yang dekat dengan kabel tanah tanam langsung.
6. Aktivitas manusia,
Gangguan jarlokat karena aktivitas manusia banyak terjadi pada drop wire
1x2. Aktivitas manusia yang dapat menimbulkan gangguan misalnya adalah
anak-anak yang bermain layang-layang dan menimbulkan gangguan isolasi
pada drop wire 1x2. Kerusakan fungsi drop wire 1x2 ini menunjukkan bahwa
V-3
instalasi kabel yang menuju ke pelanggan (sesudah DP) sangat rentan
menimbulkan gangguan.
7. Aktivitas binatang,
Kerusakan komponen jarlokat karena aktivitas binatang lebih sering terjadi
pada instalasi kabel rumah sehingga hanya menimbulkan gangguan pada satu
pelanggan. Binatang tersebut adalah tikus yang mengerat instalasi kabel
rumah atau gedung.
8. Tes OK (baik sendiri),
Tes ok (baik sendiri) merupakan penyebab gangguan oleh hilangnya data
pelanggan pada sentral sehingga nomor telepon pelanggan tidak dikenali,
penanganannya dengan di reset pada sentral sehingga akan baik sendiri dan
kembali normal.
Jadi macam-macam gangguan di atas yang menyebabkan gangguan isolasi
jaringan metal (top level event) jika terjadi secara sendiri atau bersama-sama.
B. Basic event jarlokaf
Basic event yang menyebabkan gangguan isolasi jarlokaf antara lain:
1. Kondisi material jelek,
Kerusakan komponen jarlokaf karena kondisi material jelek disebabkan
karena faktor kualitas bahan kabel jelek sehingga fungsinya sebagai
penghantar gelombang elektrik tidak dapat berjalan dengan baik. Contoh
kondisi material yang tidak baik adalah kerusakan kabel indoor atau PVC dan
drop wire.
2. Munculnya gangguan alam,
Gangguan alam adalah semua kejadian alam yang dapat menyebabkan
kerusakan komponen jarlokat. Kejadian alam yang dapat menimbulkan
gangguan isolasi jarlokat misalnya kerusakan kabel udara karena tertimpa
pohon yang tumbang akibat hujan atau angin yang kencang. Kerusakan
komponen jarlokat karena gangguan alam ini seharusnya dapat menjadi
pertimbangan bagi TELKOM dalam membangun dan merawat komponen
jarlokat. Langkah antisipasi yang dapat dilakukan misalnya dengan
mengadakan pengecekan secara periodik untuk mencegah kemungkinan
terjadinya kerusakan komponen jarlokat karena faktor alam.
V-4
3. Aktivitas binatang,
Kerusakan komponen jarlokaf karena aktivitas binatang lebih sering terjadi
pada instalasi kabel rumah sehingga hanya menimbulkan gangguan pada satu
pelanggan. Binatang tersebut adalah tikus yang mengerat instalasi kabel
rumah atau gedung.
4. Kualitas instalasi jelek,
Gangguan jarlokaf yang disebabkan oleh kualitas instalasi jelek akan lebih
dipengaruhi oleh faktor manusia pada saat instalasi kabel jaringan. Kualitas
instalasi jelek misalnya dapat muncul pada instalasi kabel rumah atau pada
instalasi pesawat telepon yang tidak baik.
5. Aktivitas pihak ke-3,
Aktivitas pihak ke-3 adalah aktivitas instansi-instansi lain di luar TELKOM
(misalnya PDAM atau PLN) yang mempunyai kepentingan tertentu dan
secara sengaja atau tidak sengaja dapat menimbulkan kerusakan komponen
jarlokat. Berdasarkan hasil pengolahan data, kerusakan komponen jarlokat
karena aktivitas pihak ke-3 sering sekali menimbulkan gangguan masal
(jumlah pelanggan yang mengalami gangguan telepon banyak). Solusi
permasalahan yang dapat dilakukan oleh TELKOM adalah dengan lebih
mengefektifkan kerjasama dengan pihak ke-3 untuk mencegah tejadinya
kerusakan komponen jarlokat. Contoh langkah riil yang dapat dilakukan
adalah dengan membuat kesepakatan kerjasama pada saat PDAM akan
memperbaiki saluran air yang dekat dengan kabel tanah tanam langsung.
6. Aktivitas manusia,
Gangguan jarlokaf karena aktivitas manusia banyak terjadi pada drop wire
1x2. Aktivitas manusia yang dapat menimbulkan gangguan misalnya adalah
anak-anak yang bermain layang-layang dan menimbulkan isolasi pada drop
wire 1x2. Kerusakan fungsi drop wire 1x2 ini menunjukkan bahwa instalasi
kabel yang menuju ke pelanggan sangat rentan menimbulkan gangguan.
7. Tes OK (baik sendiri),
Tes ok (baik sendiri) merupakan penyebab gangguan oleh hilangnya data
pelanggan pada sentral sehingga nomor telepon pelanggan tidak dikenali,
V-5
penanganannya dengan di reset pada sentral sehingga akan baik sendiri dan
kembali normal.
Jadi macam-macam gangguan di atas yang menyebabkan gangguan isolasi
jaringan fiber optik (top level event) jika terjadi secara sendiri atau bersama-sama.
C. Basic event jarlokar
Basic event yang menyebabkan kerusakan komponen jarlokar antara lain:
1. Aktivitas pihak ke-3,
Aktivitas pihak ke-3 adalah aktivitas instansi-instansi lain di luar TELKOM
(misalnya PDAM atau PLN) yang mempunyai kepentingan tertentu dan
secara sengaja atau tidak sengaja dapat menimbulkan kerusakan komponen
jarlokar. Berdasarkan hasil pengolahan data, kerusakan komponen jarlokar
karena aktivitas pihak ke-3 sering sekali menimbulkan gangguan masal
(jumlah pelanggan yang teganggu banyak). Penyelesaian permasalahan yang
dapat dilakukan oleh TELKOM adalah dengan lebih mengefektifkan
kerjasama dengan pihak ke-3 untuk mencegah tejadinya kerusakan komponen
jarlokar.
2. Kondisi material jelek,
Kerusakan komponen jarlokaf karena kondisi material jelek disebabkan
karena faktor kualitas bahan kabel jelek sehingga fungsinya sebagai
penghantar gelombang elektrik tidak dapat berjalan dengan baik.
3. Lost data WLL,
Gangguan lost data WLL mengakibatkan hilangnya data pada wireless line
yang akhirnya tidak ada pemancaran gelombang pada antena transmisi.
4. Adanya tegangan liar,
Gangguan yang disebabkan adanya tegangan liar biasanya terjadi pada kabel
jarlokar yang berdekatan dengan instalasi kabel tegangan tinggi PLN.
Gangguan ini jarang terjadi karena TELKOM sudah menggunakan kabel-
kabel yang berisolator.
5. Listrik mati,
Gangguan listrik mati mengakibatkan pemancaran gelombang transmisi dari
STO terganggu.
V-6
6. Munculnya gangguan alam,
Gangguan alam adalah semua kejadian alam yang dapat menyebabkan
kerusakan komponen jarlokar. Kejadian alam yang dapat menimbulkan
kerusakan jarlokar misalnya kerusakan kabel udara karena tertimpa pohon
yang tumbang akibat hujan atau angin yang kencang. Langkah antisipasi yang
dapat dilakukan misalnya dengan mengadakan pengecekan secara periodik
untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan komponen jarlokar karena
faktor alam. Contoh langkah riil yang dapat dilakukan adalah memotong
batang dan ranting pohon yang bisa menimbulkan kerusakan komponen
jarlokar.
Jadi macam-macam gangguan diatas yang menyebabkan gangguan alat tidak
berfungsi jaringan radio atau rural (top level event) jika terjadi secara sendiri atau
bersama-sama.
5.1.2 Analisis Hasil Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)
Failure mode and effect analysis memiliki tujuan akhir menentukan
prioritas penyelesaian dan perbaikan berdasarkan tingkat kepentingan yaitu
dengan mempertimbangkan tingkat keseriusan efek failure mode yang
ditimbulkan (severity), frekuensi terjadinya failure mode (occurence) dan
kemungkinan control terhadap failure mode (detection) yang tercermin pada nilai
risk priority number (RPN). Berikut prioritas penyelesaian masalah gangguan
jaringan telepon Kandatel Solo, Divre IV Jateng-DIY, PT. Telekomunikasi
Indonesia.Tbk dimulai dari prioritas pertama sampai prioritas paling akhir
berdasarkan nilai RPN yang dihasilkan.
1. Drop wire 1x2 putus,
Drop wire 1x2 putus merupakan masalah dengan prioritas pertama yang
harus diatasi. Failure mode ini memiliki nilai RPN paling tinggi yaitu sebesar
64. Drop wire 1x2 putus memiliki tingkat keseriusan efek atau severity yang
cukup tinggi dengan skala 4 (serius). Efek drop wire 1x2 putus tergolong
cukup tinggi karena memberikan pengaruh terhadap output sistem yang
menyebabkan gangguan telepon yang terjadi pada satu pelanggan. atau lebih.
Failure mode ini terjadi dengan occurence yang tergolong cukup tinggi
V-7
dengan skala 4 (sangat sering terjadi) dan detection dengan skala 4 (cukup
sulit). Drop wire 1x2 putus dapat dideteksi pada saat pelanggan tidak dapat
menggunakan pesawat teleponnya untuk melakukan atau menerima panggilan.
Kemudian dirunut bagian mana yang mengalami gangguan.
2. Rumah kabel korslet,
Rumah kabel korslet merupakan masalah dengan prioritas kedua yang
harus diatasi. Failure mode ini memiliki nilai RPN sebesar 36. Rumah kabel
korslet memiliki tingkat keseriusan efek atau severity dengan skala 4 (serius).
Failure mode ini terjadi dengan skala occurence sebesar 3 (sering terjadi) dan
detection dengan skala 3 (sedang). Rumah kabel korslet dapat dideteksi pada
saat pelanggan tidak dapat menggunakan pesawat teleponnya yang terjadi
secara massal atau lebih dari satu pelanggan.
3. Distribution point korslet,
Distribution point korslet merupakan masalah dengan prioritas ketiga
yang harus diatasi. Failure mode ini memiliki nilai RPN sebesar 36.
Distribution point korslet memiliki tingkat keseriusan efek atau severity
dengan skala 4 (serius). Failure mode ini terjadi dengan skala occurence
sebesar 3 (sering terjadi) dan detection dengan skala 3 (sedang). Distribution
point korslet dapat dideteksi pada saat pelanggan tidak dapat menggunakan
pesawat teleponnya yang terjadi secara massal atau lebih dari satu pelanggan.
4. Trans radio rusak,
Trans radio rusak merupakan masalah dengan prioritas keempat yang
harus diatasi. Failure mode ini memiliki nilai RPN sebesar 36. Trans radio
rusak memiliki tingkat keseriusan efek atau severity dengan skala 4 (serius).
Failure mode ini terjadi dengan skala occurence sebesar 3 (sering terjadi) dan
detection dengan skala 3 (sedang). Trans radio rusak dapat dideteksi pada saat
pelanggan tidak dapat menggunakan pesawat teleponnya yang terjadi secara
massal atau lebih dari satu pelanggan, hal ini karena tidak adanya pemancaran
gelombang telekomunikasi.
5. Pesawat telepon rusak,
Pesawat telepon rusak merupakan masalah dengan prioritas kelima yang
harus diatasi. Failure mode ini memiliki nilai RPN sebesar 27. Pesawat
V-8
telepon rusak memiliki tingkat keseriusan efek atau severity dengan skala 3
(cukup serius). Failure mode ini terjadi dengan skala occurence sebesar 3
(sering terjadi) dan detection dengan skala 3 (sedang). Pesawat telepon rusak
dapat dideteksi pada saat pelanggan tidak dapat menggunakan pesawat
teleponnya, terjadi pada satu pelanggan.
6. Kabel primer putus,
Kabel primer putus merupakan masalah dengan prioritas keenam yang
harus diatasi. Failure mode ini memiliki nilai RPN sebesar 20. Kabel primer
putus memiliki tingkat keseriusan efek atau severity paling tinggi dengan skala
5 (sangat serius). Hal ini karena apabila kabel primer mengalami kerusakan
maka banyak sekali (lebih dari 2400) pelanggan yang teleponnya mengalami
gangguan. Failure mode ini terjadi dengan skala occurence sebesar 2 (jarang
terjadi) dan detection dengan skala 2 (cukup mudah). Skala detection 2 (cukup
mudah) berarti dapat dengan mudah untuk di kontrol. Sebagia contoh
memasang tanda peringatan di daerah galian instalasi jaringan dan memberi
tahu jalur jaringan kepada pihak ketiga. Kabel primer putus dapat dideteksi
pada saat pelanggan tidak dapat menggunakan pesawat teleponnya, terjadi
secara massal.
7. Kabel sekunder putus,
Kabel sekunder putus merupakan masalah dengan prioritas ketujuh yang
harus diatasi. Failure mode ini memiliki nilai RPN sebesar 20. Kabel sekunder
putus memiliki tingkat keseriusan efek atau severity paling tinggi dengan skala
5 (sangat serius). Hal ini karena apabila kabel sekunder mengalami kerusakan
maka banyak sekali (lebih dari 200) pelanggan yang teleponnya mengalami
gangguan. Failure mode ini terjadi dengan skala occurence sebesar 2 (jarang
terjadi) dan detection dengan skala 2 (cukup mudah). Skala detection 2 (cukup
mudah) berarti dapat dengan mudah untuk di kontrol. Sebagia contoh
memasang tanda peringatan di daerah galian instalasi jaringan dan memberi
tahu jalur jaringan kepada pihak ketiga. Kabel sekunder putus dapat dideteksi
pada saat pelanggan tidak dapat menggunakan pesawat teleponnya, terjadi
secara massal.
V-9
5.1.3 Usulan Perbaikan Gangguan Jaringan Telepon Berdasarkan Analisis Hasil FMEA
Usulan perbaikan gangguan ditujukan pada modus kegagalan jaringan
telepon. Usulan perbaikan ini didasarkan pada prioritas penyelesaian masalah
hasil analisis FMEA dimana mempertimbangkan failure effect, causes, dan
control. Berdasarkan hasil analisis FMEA prioritas penyelesaian masalah berikut
usulan perbaikannya sebagai berikut:
1. Drop wire 1x2 putus,
Drop wire 1x2 putus disebabkan karena tertimpa pohon atau ranting serta
terkena gesekan benang gelasan layang-layang. Usulan perbaikannya
diharapkan dapat mengurangi gangguan jaringan akibat drop wire 1x2 putus,
diantaranya sebagai berikut:
a. Menggunakan drop wire yang memiliki bearer (penggantung) (dengan
spesifikasi penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi polietiline,
berpenguatan sendiri dan berkapasitas satu pair) yang terbuat dari serabut
baja yang guna menopang kabel tembaga (konduktornya) dan menahan
kabel agar tidak putus ketika tertimpa pohon atau ranting atau terkena
benang gelasan layang-layang.
b. Memotong pohon atau ranting yang berpotensi merusak kabel drop wire
1x2.
Gambar 5.1 Drop wire 1x2 tanpa bearer
Gambar 5.2 Drop wire 1x2 dengan bearer
V-10
2. Rumah kabel korslet,
Rumah kabel korslet diantaranya disebabkan karena jumper wire RK kendor
atau rusak dan RK korosi. Spesifikasi RK yaitu bentuk bulat lonjong atau
kotak persegi, warna abu-abu, di pasang ditepi jalan, trotoar pada tempat yang
tidak mengganggu lalu lintas, kapasitas terbatas, mudah diganggu atau di
rusak Usulan perbaikannya diharapkan dapat mengurangi gangguan jaringan
akibat rumah kabel korslet, diantaranya sebagai berikut:
a. Memasang end seal atau duct sealing (menggunakan jenis compound
tahan air) antara pondasi dengan cabinet, sehingga diharapkan tidak ada
air yang merembes masuk ke dalam cabinet yang menyebabkan korosi
pada bagian RK.
b. Mengganti jumper wire RK dengan kualitas yang lebih bagus yang
diharapkan akan lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.
c. Memasang tulisan tanda peringatan pada cabinet box bahwa ada jaringan
telekomunikasi dan jangan diganggu.
3. Distribution point korslet
Distribution point korslet disebabkan karena urat DP putus dan korosi. DP
merupakan terminasi akhir dari kabel sekunder dan terminasi awal saluran
pelanggan yang digunakan untuk mencatu pelanggan yang terpencar dengan
menggunakan drop wire. dengan bahan DP terbuat dari logam ataupun fiber
Gambar 5.3 Terminasi rumah kabel
V-11
glass. Usulan perbaikannya diharapkan dapat mengurangi gangguan jaringan
akibat distribution point korslet, diantaranya sebagai berikut:
a. Memasang end seal pada lubang masuknya kabel sekunder dan lubang
keluarnya saluran kabel penanggal sehingga diharapkan tidak ada air yang
merembes masuk ke dalam box yang menyebabkan korosi pada bagian DP
b. Penyambungan urat DP pada terminal solder harus bagus dan rapi,
sehingga kemungkinan untuk putus kecil.
4. Trans radio rusak,
Trans radio rusak disebabkan karena korsleting rangkaian PCB dan tersambar
petir. Trans radio menghubungkan pesawat pelanggan ke sentral telepon
dengan menggunakan media frekwensi radio. Dalam prakteknya penyampaian
gelombang frekwensi radio sering mengalami gangguan. Usulan perbaikannya
diharapkan dapat mengurangi gangguan jaringan akibat trans radio rusak,
diantaranya sebagai berikut:
a. Membungkus rangkaian PCB pada trans radio dengan box yang tertutup
rapat, hal ini dilakukan supaya tidak ada air yang mengenai rangkaian
PCB yang menyebabkan korslet.
b. Memasang penangkal petir yang terhubung langsung dengan ground dan
memasang tahanan pengaman, ini diharapkan apabila ada aliran listrik
alam dengan teganggan tinggi tidak merusak transmisi radio.
Gambar 5.4 Terminasi distribution point
V-12
5. Pesawat telepon rusak,
Pesawat telepon rusak disebabkan karena tersambar petir dan instalasi kabel
rumah atau gedung dimakan tikus. Usulan perbaikannya diharapkan dapat
mengurangi gangguan jaringan akibat pesawat telepon rusak, diantaranya
sebagai berikut:
a. Memasang ground pada pesawat telepon, ini diharapkan apabila ada aliran
listrik yang berasal dari petir dapat diredam dengan kabel yang
dihubungkan dengan tanah tersebut.
b. Instalasi kabel dalam rumah dimasukkan ke dalam pipa aluminium, ini
dilakukan untuk mengatasi adanya gangguan binatang seperti tikus yang
mengerat instalasi kabel rumah.
6. Kabel primer putus,
Kabel primer putus disebabkan oleh adanya aktivitas pihak ketiga seperti
aktivitas pekerja PLN atau PDAM yang secara tidak sengaja merusak instalasi
jaringan telepon dan oleh adanya gempa bumi atau bencana alam. Kabel
primer memiliki diameter 0,4 mm (foam skin cable). Usulan perbaikannya
diharapkan dapat mengurangi gangguan jaringan kabel primer putus,
diantaranya sebagai berikut:
a. Memasang tanda peringatan di daerah jaringan telepon, ini diharapkan
pada khususnya kepada pihak ketiga supaya berhati-hati dalam melakukan
aktivitasnya sehingga tidak merusak instalasi jaringan telepon.
b. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, ini diharapkan apabila ada
aktivitas yang dilakukan salah satu pihak dapat diketahui sehingga dapat
dilakukan langkah antisipasi apabila ada gangguan.
Gambar 5.5 Trans radio
V-13
c. Mengganti material dengan kualitas yang lebih baik, diharapkan material
yang berkualitas lebih tahan terhadap gangguan dan lebih awet dalam
pemakaiannya. Menggunakan isolasi yang bagus sebagai pembungkus dan
isolator antar penghantar, menggunakan aluminium foil sebagai pelindung
elektris terhadap induksi tegangan asing, mengguanakan PE (polyethilen)
sebagai pelindung kemungkinan masuknya air sebagai bantalan antara
armouring baja dengan lapisan aluminium, dan mengguanakan armouring
baja sebagai pelindung mekanis terhadap benturan benda keras.
7. Kabel sekunder putus,
Kabel sekunder putus disebabkan oleh adanya aktivitas pihak ketiga seperti
aktivitas pekerja PLN atau PDAM yang secara tidak sengaja merusak instalasi
jaringan telepon dan oleh adanya gempa bumi atau bencana alam. Kabel
sekunder memiliki kapasitas maksimum 200 pair dengan diameter urat
bervariasi mulai 0,4 mm sampai dengan 0,8 mm. Usulan perbaikannya
diharapkan dapat mengurangi gangguan jaringan kabel sekunder putus,
diantaranya sebagai berikut:
a. Memasang tanda peringatan di daerah jaringan telepon, ini diharapkan
pada khususnya kepada pihak ketiga supaya berhati-hati dalam melakukan
aktivitasnya sehingga tidak merusak instalasi jaringan telepon.
b. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, ini diharapkan apabila ada
aktivitas yang dilakukan salah satu pihak dapat diketahui sehingga dapat
dilakukan langkah antisipasi apabila ada gangguan.
Gambar 5.6 Kabel primer
V-14
c. Mengganti material dengan kualitas yang lebih baik, diharapkan material
yang berkualitas lebih tahan terhadap gangguan dan lebih awet dalam
pemakaiannya.
Usulan perbaikan gangguan di atas diharapkan dapat mengurangi jumlah
gangguan yang terjadi di Kandatel Solo, PT.Telekomunikasi Indonesia.Tbk.
Adapun dari tiap-tiap obyek gangguan tersebut ditambahkan suatu bahan safety
dan usulan prosedural untuk mengurangi gangguan yang mana diperoleh dari hasil
analisis control dari tahapan FMEA.
5.2 INTERPRETASI HASIL PENELITIAN
Hasil dari meode FTA untuk jarlokat, ada delapan gangguan terdiri dari
tegangan liar, instalasi jelek, material jelek, gangguan alam, aktivitas pihak ketiga,
aktivitas manusia, gangguan binatang, dan tes ok (baik sendiri). Jarlokaf, ada
tujuh gangguan terdiri dari material jelek, gangguan alam, gangguan binatang,
instalasi jelek, aktivitas pihak ketiga, aktivitas manusia, dan tes ok (baik sendiri).
Jarlokar, ada enam gangguan terdiri dari aktivitas pihak ketiga, material jelek, lost
data WLL, tegangan liar, listrik mati, dan gangguan alam. Sedangkan hasil dari
FMEA sebagai berikut berdasarkan urutan prioritas drop wire 1x2 putus, rumah
kabel korslet, distribution point korslet, trans radio rusak, pesawat telepon rusak,
kabel primer putus, kabel sekunder putus. Usulan perbaikan gangguan yang
diberikan berupa usulan prosedural dan teknis yang sebaiknya dilakukan oleh
TELKOM untuk mengurangi terjadinya gangguan.
Gambar 5.7 Kabel sekunder
VI-1
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian
mengenai gangguan jaringan telepon pada jaringan metal, fiber optik, dan radio di
PT. Telekomunikasi Indonesia.Tbk, Kandatel Solo Divre IV Jateng-DIY, adapun
kesimpulan dan saran sebagai berikut.
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai gangguan telepon pada jaringan
metal, fiber optik dan radio dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil metode FTA (fault tree analysis) pada jaringan lokal akses
kabel tembaga, ada delapan gangguan terdiri dari tegangan liar, instalasi jelek,
material jelek, gangguan alam, aktivitas pihak ketiga, aktivitas manusia,
gangguan binatang, dan tes ok (baik sendiri). Jaringan lokal akses kabel fiber
optik, ada tujuh gangguan terdiri dari material jelek, gangguan alam, gangguan
binatang, instalasi jelek, aktivitas pihak ketiga, aktivitas manusia, dan tes ok
(baik sendiri). Jaringan lokal akses radio, ada enam gangguan terdiri dari
aktivitas pihak ketiga, material jelek, lost data WLL, tegangan liar, listrik
mati, dan gangguan alam.
2. Hasil yang didapat dari metode FMEA memberikan nilai RPN (risk priority
number) untuk setiap failure mode yang terjadi dalam sistem berdasarkan
severity, occurence, dan detection. Secara lengkap prioritas penyelesaian yang
dimulai dari tingkat kepentingan yang paling tinggi ke paling rendah pada
permasalahan atau penyebab gangguan alam yang terjadi pada jaringan
telepon Kandatel Solo, Divre IV Jateng-DIY, PT. Terlekomunikasi
Indonesia.Tbk. Hasil dengan metode FMEA (failure mode and effect analysis)
sebagai berikut; prioritas pertama, drop wire 1x2 putus yang memiliki nilai
RPN paling tinggi sebesar 64; prioritas kedua, rumah kabel korslet dengan
nilai RPN sebesar 36; prioritas ketiga, distribution point korslet dengan nilai
RPN sebesar 36; prioritas keempat, trans radio rusak dengan nilai RPN
sebesar 36; prioritas kelima, pesawat telepon rusak dengan nilai RPN sebesar
VI-2
27; prioritas keenam, kabel primer putus dengan nilai RPN sebesar 20; dan
prioritas ketujuh, kabel sekunder putus dengan nilai RPN sebesar 20.
3. Usulan perbaikan gangguan jaringan telepon Kandatel Solo, Divre IV Jateng-
DIY, PT.Telekomunikasi Indonesia.Tbk berdasarkan prioritas penyelesaian
masalah hasil FMEA. Pertama drop wire 1x2 putus, yaitu dengan; memotong
pohon atau ranting yang berpotensi merusak kabel drop wire 1x2,
menggunakan drop wire yang memiliki bearer. Kedua rumah kabel korslet,
yaitu dengan; memasang end seal atau duct sealing (menggunakan jenis
compound tahan air) antara pondasi dengan cabinet, mengganti jumper wire
RK dengan kualitas yang lebih bagus, memasang tulisan tanda peringatan
pada cabinet box bahwa ada jaringan telekomunikasi dan jangan diganggu.
Ketiga distribution point korslet, yaitu dengan; memasang end seal pada
lubang masuknya kabel sekunder dan lubang keluarnya saluran kabel
penanggal, penyambungan urat DP pada terminal solder harus bagus dan rapi,
sehingga kemungkinan untuk putus kecil. Keempat trans radio rusak, yaitu
dengan; membungkus rangkaian PCB pada trans radio dengan box yang
tertutup rapat, memasang penangkal petir yang terhubung langsung dengan
ground dan memasang tahanan pengaman. Kelima pesawat telepon rusak,
yaitu dengan; memasang ground pada pesawat telepon, instalasi kabel dalam
rumah dimasukkan ke dalam pipa aluminium. Keenam kabel primer putus,
yaitu dengan; memasang tanda peringatan di daerah jaringan telepon, menjalin
kerjasama dengan pihak ketiga, mengganti material dengan kualitas yang lebih
baik. Ketujuh kabel sekunder putus, yaitu dengan; mengganti material dengan
kualitas yang lebih baik, menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, memasang
tanda peringatan di daerah jaringan telepon.
6.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai usulan perbaikan terhadap
gangguan jaringan telepon Kandatel Solo, Divre IV Jateng-DIY, PT.
Telekomunikasi Indonesia.Tbk saran perbaikan yang diperlukan sebagai berikut:
VI-3
1. Upaya meningkatkan mutu pelayanan, TELKOM diharapkan dapat
mengurangi banyaknya gangguan yang terjadi dengan melakukan tindakan
preventif terhadap gangguan jaringan telepon.
2. Penyebab gangguan telepon (kejadian atau kombinasi kejadian dari basic
event) sebaiknya dapat diketahui tindakan korektif yang paling tepat
penanganannya sehingga tidak terlalu banyak merugikan pelanggan atau
TELKOM.
3. Sebaiknya modus kegagalan dengan prioritas penyelesaian yang pertama
untuk segara diketahui solusi yang paling tepat sehingga gangguan jaringan
telepon dapat ditekan dan sebaiknya komponen jaringan telepon menggunakan
bahan dengan kualitas yang lebih baik yang diharapkan tahan terhadap
berbagai macam gangguan.
VI-1
DAFTAR PUSTAKA
Adjabi, Smail et al. Dynamic model for the reliability problem in
telecommunication network. Bejaia, Algeria: Laboratory of Modelisation and Optimisation of System LAMOS, University of Bejaia. 1994.
Blanchard, Benjamin S. Logisticts Engineering And Management sixth edition; New Jersey; Penerbit Pearson Prentice Hall, 2004
Carel, Donar Setyajid. Analisa Gangguan Jaringan Lokal Kabel Tembaga dengan Kombinasi Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (Studi Kasus di STO Solo 1, Kandatel Solo PT Telekomunikasi Indonesia Tbk). Tugas Akhir Sarjana, Jurusan Teknik Industri. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2005
Chapman & Hall. Total Quality Management 2nd edition, The Key to Business Improvement, A Peratec Executive Briefing. London: Chapman & Hall, 1994.
Faraci., Vito. Calculating Probability of Failure of Electronic and Electrical Systems (Markov vs FTA). The Journal of the Reliability Analysis Center, 3rd Quarter, 2001.
Federal Aviation Administration (FAA). System Safety Handbook: Practices and Guidelines for Conducting System Safety Engineering and Management, Chapter 9: Analysis Techniques. Federal Aviation Administration (FAA): December 30, 2000.
Ferdian, Erhan dkk. Sistem Pakar Mengidentifikasi Kerusakan Gangguan Sambungan Telepon PT. TELKOM (Studi Kasus). Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Pakuan Bogor, 2001.
Josowidagdo, Landjono, Pengembangan Sistem Penyelaras Manufaktur Untuk Mengontrol Kesalahan Analisis Efek dan Moda Kegagalan Industri Komponen. Jakarta Press.2000
Juran, J.M and Gryna, Frank M. Quality Planning and Analysis 3rd edition. Singapore: McGraw Hill International Editions, Industrial Engineering Series; 1993.
Manggala, D. Mengenal Six Sigma Secara Sederhana. www.manggala.com. 2005 diakses pada tanggal 24 April 2006
Papadopoulos, Yiannis et al. A Method and Tool Support for Model-based Semi-automated Failure Modes and Effect Analysis of Engineering Designs. Australia: Conferences in Research and Practice in Information Technology, Vol 38, Australian Computer Society; 2004.
Pribadi, Bangun. Evaluasi Dan Perbaikan Proses Bisnis Pasang Baru Telepon Kabel Di Wilayah Penambahan Jaringan Baru Dengan Menggunakan Fault Tree Analysis Dan Malcolm Baldrige National Quality Award (Studi
VI-2
Kasus di Gentan, Purbayan, Colomadu, Jaten dan Kaliyoso). Tugas Akhir Sarjana, Jurusan Teknik Industri. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2006
Stamatis, DH. Failure Mode and Effect Analysis FMEA From Theory to Execution. Wisconsin : ASQC Quality Press, 1995.
Sulistiya, Herry, Analisis Ketidaksesuaian Warna Kain Celup di PT.Sari Warna Asli IV Surakarta Dengan Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis. Tugas Akhir Sarjana, Jurusan Teknik Industri. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2006.
Walpole, Ronald E. Pengantar Statistika edisi ke-3; Jakarta: Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, 1997.
VI-1
LAMPIRAN 1 DATA KUESIONER FMEA
L1-1
KUESIONER
No Kuesioner (diisi oleh peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ……………………………………
2. Jenis Kelamin : L / P (coret yang tidak perlu)
3. Alamat : …………………………………...(boleh tidak diisi)
4. Umur : ………………………………..Th (boleh tidak diisi)
Responden yang terhormat,
Kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi skala nilai severity, occurrence
dan detection pada gangguan telepon yang terjadi di Kandatel Solo, Divre IV
Jateng-DIY, PT.Telekomunikasi Indonesia.Tbk.
Penelitian ini dilakukan sebagai dasar penyusunan tugas akhir Sarjana Teknik
Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Kami mohon Responden yang terhormat berkenan mengisi kuesioner ini dengan
benar sesuai dengan pengetahuan Responden.
Kami menyadari waktu anda sangat terbatas dan berharga, oleh karena itu
kesediaan anda mengisi kuesioner ini secara benar merupakan sebuah
penghargaan bagi kami dan akan sangat membantu kelancaran jalanya penelitian
ini.
Sebelumnya kami sampaikan banyak terima kasih.
Hormat Kami,
Andung J Nugroho / NIM :I0302551
L1-2
PERTANYAAN
Berikanlah skala nilai berdasarkan petunjuk berikut:
1. Severity dari Failure Mode
Severity adalah skala yang menunjukkan seberapa serius akibat yang
ditimbulkan jika failure mode di atas terjadi. Penentuan nilai severity failure
mode berdasarkan nilai severity tertinggi dari failure effect.
Skala severity yang digunakan adalah:
Angka 1 menunjukkan akibat yang ditimbulkan sangat tidak serius
(aman)
Angka 2 menunjukkan akibat yang ditimbulkan tidak serius
Angka 3 menunjukkan akibat yang ditimbulkan cukup serius
Angka 4 menunjukkan akibat yang ditimbulkan serius
Angka 5 menunjukkan akibat yang ditimbulkan sangat serius (bahaya)
Failure mode Failure effect Skala
severity Keterangan
Jaringan telekomunikasi dari MDF ke RK terputus
... Mengakibatkan saluran telepon terputus maksimal terjadi pada 2400 pelanggan
Jaringan telekomunikasi dari MDF ke DP terputus
... Mengakibatkan saluran telepon terputus maksimal terjadi pada 2400 pelanggan
Kabel primer putus
Sebanyak 2400 pelanggan mengalami gangguan telepon
... Mengakibatkan saluran telepon terputus maksimal terjadi pada 2400 pelanggan
Jaringan telekomunikasi dari RK ke DP terputus
... Mengakibatkan saluran telepon terputus maksimal terjadi pada 200 pelanggan
Kabel sekunder putus Sebanyak 200 pelanggan mengalami gangguan telepon
... Mengakibatkan saluran telepon terputus maksimal terjadi pada 200 pelanggan
Terminal RK terbakar ... Tidak ada penyampaian kode telekomunikasi yang dibawa kabel sekunder Rumah kabel korslet
Jumper RK pecah … Korsleting RK menyebabkan jumper RK pecah
Distribution point korslet
Terminal DP terbakar … Tidak ada penyampaian kode telekomunikasi yang dibawa kabel penanggal
Drop wire 1x2 putus Mengakibatkan saluran telepon terputus ...
Penyampaian kode telekomunikasi terhambat, terjadi pada satu pelanggan
Trans radio rusak Tidak ada pemancaran gelombang telekomunikasi
... Antena trans radio tidak dapat memancarkan gelombang
L1-3
Failure mode Failure effect Skala
severity Keterangan
Pesawat telepon rusak
Pesawat tidak bisa digunakan untuk mengirim atau menerima panggilan
... Kerusakan pesawat pelanggan
2. Occurence dari Failure Mode
Occurrence adalah skala yang menunjukkan frekuensi terjadinya penyebab
kegagalan atau failure mode. Penentuan nilai occurrence failure mode
berdasarkan nilai occurrence tertinggi dari causes.
Adapun skala occurrence yang digunakan sebagai berikut:
Angka 1 menunjukkan tingkat kemungkinan terjadinya penyebab
kegagalan hampir tidak pernah terjadi
Angka 2 menunjukkan tingkat kemungkinan terjadinya penyebab
kegagalan jarang terjadi
Angka 3 menunjukkan tingkat kemungkinan terjadinya penyebab
kegagalan sering terjadi
Angka 4 menunjukkan tingkat kemungkinan terjadinya penyebab
kegagalan sangat sering terjadi
Angka 5 menunjukkan tingkat kemungkinan terjadinya penyebab
kegagalan hampir dapat dipastikan terjadi
Failure mode Causses Skala occ
Keterangan
Aktivitas pekerja PDAM
... Adanya aktivitas pihak ke-3 yang tidak sengaja merusak jaringan telepon bawah tanah
Kabel primer putus Aktivitas pekerja PLN
... Adanya aktivitas pihak ke-3 yang tidak sengaja merusak jaringan telepon atas tanah
Aktivitas pekerja PDAM
... Adanya aktivitas pihak ke-3 yang tidak sengaja merusak jaringan telepon bawah tanah
Aktivitas pekerja PDAM
... Adanya aktivitas pihak ke-3 yang tidak sengaja merusak jaringan telepon atas tanah
Kabel sekunder putus
Gempa bumi atau bencana alam
... Gempa bumi lebih berpotensi merusak kabel sekunder
Rumah kabel kendor ... Penyambungan kabel-kabel di RK tidak rapat
Rumah kabel korosi ... Terjadinya reaksi oksidasi logam dengan air karena kotak RK tidak rapat
Rumah kabel korslet
Jumper rumah kabel rusak
... Jumper RK sudah lapuk, saatnya untuk diganti
L1-4
Failure mode Causses Skala occ
Keterangan
Urat distribution point putus
... Urat-urat DP pada terminal DP putus akibat terbakar Distribution point
korslet Distribution point korosi
... Terjadinya reaksi oksidasi logam dengan air karena kotak DP tidak rapat
Tertimpa pohon ... Adanya dahan yang patah atau pohon yang roboh yang menimpa kabel drop wire
Tiang penyangga kabel penditribusian roboh (tiang telepon)
… Robohnya tiang telepon yang disebabkan adanya bencana alam
Drop wire 1x2 putus
Kabel drop wire terkena benang gelasan layang-layang
... Benang layang-layang sering memutuskan kabel drop wire atau sambungan drop wire
Korsleting rangkaian PCB
... Korsleting PCB pada trans radio karena hubungan pendek
Trans radio rusak Tersambar petir ...
Rangkaian elektro pada trans radio tersambar petir
Tersambar petir ... Rusaknya pesawat telepon yang disebabkan oleh tersambar petir Pesawat telepon
rusak Kabel instalasi dimakan tikus
... Kabel instalasi rumah atau gedung putus dimakan tikus
3. Detection dari Failure Mode
Detection adalah skala yang menunjukkan tingkat kesulitan pengendalian atau
control failure mode. Nilai detection untuk failure mode adalah nilai tertinggi
detection dari masing-masing control yang mungkin dilakukan.
Adapun skala detection yang digunakan adalah skala 1-5 dengan rincian
sebagai berikut:
Angka 1 menunjukkan tingkat kesulitan control dilakukan mudah
Angka 2 menunjukkan tingkat kesulitan control dilakukan cukup mudah
Angka 3 menunjukkan tingkat kesulitan control dilakukan sedang
Angka 4 menunjukkan tingkat kesulitan control dilakukan cukup sulit
Angka 5 menunjukkan tingkat kesulitan control dilakukan sulit
Failure mode Control Skala Det
Keterangan
Memasang tanda peringatan di daerah galian TELKOM
... Memberikan penerangan bahwa ada galian telkom
Kabel primer putus Memberitahu jalur jaringan TELKOM
... Memberitahu jalur jaringan TELKOM kepada pihak ke-3 supaya mereka berhati-hati
L1-5
Failure mode Control Skala Det
Keterangan
Memasang tanda peringatan di daerah galian TELKOM
... Memberikan penerangan bahwa ada galian telkom
Kabel sekunder putus Memberitahu jalur jaringan TELKOM
... Memberitahu jalur jaringan TELKOM kepada pihak ke-3 supaya mereka berhati-hati
Memasang isolasi yang bagus pada sambungan kabel RK
... Pada tiap kabel yang masuk RK atau sambungan kabel di RK diberi isolasi
Rumah kabel korslet
Pengecakan secara rutin ... Dilakukan pengecekan secara rutin sehingga segera diketahui bila ada kerusakan
Memasang isolasi yang bagus pada sambungan kabel DP
... Pada tiap kabel yang masuk DP atau sambungan kabel di DP diberi isolasi
Distribution point korslet
Pengecakan secara rutin ... Dilakukan pengecekan secara rutin sehingga segera diketahui bila ada kerusakan
Drop wire 1x2 putus Memasang kawat baja sebagai penyangga drop wire 1x2
... Diharapkan beban pada kabel drop wire 1x2 ditopang kawat baja
Memasang penangkal petir
... Untuk meredam petir supaya tidak menyambar trans radio
Trans radio rusak Memasang tahanan pengaman pada rangkaian elektronika
... Dengan memasang tahanan pengaman diharapkan tidak terjadi korsleting
Pesawat telepon rusak Memasang penangal petir di atap rumah
… Untuk meredam petir supaya tidak menyambar trans radio
--- Terima Kasih ---
L1-6
LAMPIRAN 2
DATA GANGGUAN ISOLASI JARLOKAT
L2-1
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 1 pw1 Purwokerto 292 424139 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek 4 slo2 Kerten 271 723953 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 7 slo2 Kerten 271 735476 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 8 slo1 Gladag 271 644506 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 13 slo2 Kerten 271 738025 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 14 slo1 Gladag 271 637187 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 17 rb1 Rembang 295 691487 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 18 rb1 Rembang 295 692907 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 21 slo6 Bekonang 271 612569 277-Pesawat Telepon 432-Tegangan Liar / P 24 skh1 Sukoharjo 271 593257 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
25 pt1 Pati 295 381437 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 28 slo1 Gladag 271 651738 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 29 slo2 Kerten 271 714908 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 34 slo2 Kerten 271 717688 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 35 slo1 Gladag 271 633506 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 37 tro1 Toroh 292 551253 266-Penanggal KU 436-Instalasi Jelek 38 slo2 Kerten 271 716342 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 41 slo1 Gladag 271 668640 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 43 slo1 Gladag 271 668466 252-Urat DP Tanah 431-Gangguan Alam 50 slo2 Kerten 271 726373 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 52 slo2 Kerten 271 738007 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 53 slo7 Mojosongo 271 854102 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
58 slo2 Kerten 271 717400 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 59 slo4 Kartosuro 271 780108 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 60 slo2 Kerten 271 733747 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 67 slo2 Kerten 271 722409 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 69 cpu1 Cepu 296 423460 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 81 slo2 Kerten 271 720202 251-Terminal DP Tanah 433-Binatang 92 slo7 Mojosongo 271 855781 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 96 slo2 Kerten 271 713092 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 97 slo7 Mojosongo 271 856297 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 98 slo2 Kerten 271 733302 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 101 slo1 Gladag 271 631529 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 113 slo4 Kartosuro 271 780691 220-Pri Duct 437-Material Jelek
115 slo2 Kerten 271 740059 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 119 slo2 Kerten 271 717834 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 122 slo2 Kerten 271 715769 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 125 slo2 Kerten 271 712169 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 128 slo5 Grogol 271 621534 275-Roset 437-Material Jelek 131 pt1 Pati 295 381427 214-CLU/Modul 432-Tegangan Liar / P 136 skh1 Sukoharjo 271 593519 252-Urat DP Tanah 433-Binatang 141 slo1 Gladag 271 664885 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 142 slo7 Mojosongo 271 858026 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 147 slo2 Kerten 271 716441 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 150 slo2 Kerten 271 719675 263-Drop Wire 1x2 430-TOK (Baik Sendiri 152 slo4 Kartosuro 271 782956 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
153 slo2 Kerten 271 729672 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 156 slo2 Kerten 271 711083 275-Roset 436-Instalasi Jelek 161 rb1 Rembang 295 692996 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 163 slo3 Palur 271 821770 200-Sentral 431-Gangguan Alam 174 slo5 Grogol 271 625331 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 175 slo3 Palur 271 821463 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam
L2-2
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 176 slo2 Kerten 271 714523 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 177 slo2 Kerten 271 738468 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 179 slo2 Kerten 271 728487 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 184 rb1 Rembang 295 691041 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 185 rb1 Rembang 295 692995 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 194 skh1 Sukoharjo 271 591997 226-Sek BT 437-Material Jelek 197 slo2 Kerten 271 730572 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 203 slo2 Kerten 271 718835 224-Pri AT 437-Material Jelek 207 pw1 Purwokerto 292 422687 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek 208 slo2 Kerten 271 720798 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
211 slo4 Kartosuro 271 782917 220-Pri Duct 431-Gangguan Alam 212 rb1 Rembang 295 691440 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 213 slo2 Kerten 271 728487 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 215 slo2 Kerten 271 729696 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 216 jpa1 Jepara 291 593830 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 222 skh1 Sukoharjo 271 592655 253-Terminal DP Tiang 433-Binatang 227 slo7 Mojosongo 271 852673 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 229 slo2 Kerten 271 723467 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 234 dl1 Delanggu 272 554052 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 239 slo1 Gladag 271 631744 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 243 slo1 Gladag 271 654198 224-Pri AT 436-Instalasi Jelek 244 pt1 Pati 295 383528 297-TOK Jaringan 430-TOK (Baik Sendiri
250 slo2 Kerten 271 726734 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 252 slo2 Kerten 271 720908 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 261 cpu1 Cepu 296 423770 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 263 tro1 Toroh 292 551035 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 265 slo2 Kerten 271 725732 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 276 slo5 Grogol 271 623604 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 277 skh1 Sukoharjo 271 592651 252-Urat DP Tanah 437-Material Jelek 279 pcg1 Pecangaan 291 754805 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 283 slo5 Grogol 271 625862 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 291 slo2 Kerten 271 714625 212-Jumper Wire MDF 437-Material Jelek 292 slo2 Kerten 271 723143 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 296 slo2 Kerten 271 729745 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
297 pcg1 Pecangaan 291 755873 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 298 rb1 Rembang 295 693233 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 299 rb1 Rembang 295 691061 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 304 slo2 Kerten 271 740599 272-PABX 437-Material Jelek 305 slo2 Kerten 271 737208 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 307 slo4 Kartosuro 271 783183 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 314 bi1 Boyolali 276 321908 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 324 jpa1 Jepara 291 596079 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 326 slo2 Kerten 271 736250 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 337 sr1 Sragen 271 891046 277-Pesawat Telepon 432-Tegangan Liar / P 342 slo4 Kartosuro 271 781368 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 343 slo5 Grogol 271 621936 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
345 skh1 Sukoharjo 271 593682 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 348 slo4 Kartosuro 271 780117 252-Urat DP Tanah 437-Material Jelek 353 slo2 Kerten 271 726351 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 357 slo1 Gladag 271 631679 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 362 tro1 Toroh 292 551680 263-Drop Wire 1x2 435-Pek. Pihak Ke 3 363 slo2 Kerten 271 713410 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-3
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 367 slo2 Kerten 271 722141 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 370 slo5 Grogol 271 626485 275-Roset 437-Material Jelek 374 slo2 Kerten 271 716405 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 380 slo2 Kerten 271 724294 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 381 pt1 Pati 295 384508 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 383 slo2 Kerten 271 714020 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 384 slo2 Kerten 271 735608 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 386 slo1 Gladag 271 654688 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 402 pt1 Pati 295 381596 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 406 slo2 Kerten 271 715827 264-Samb Drop Wire 1x 434-Manusia (Layangan)
409 slo2 Kerten 271 710637 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 414 slo2 Kerten 271 717202 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 415 slo1 Gladag 271 631627 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 416 rb1 Rembang 295 692383 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 423 slo1 Gladag 271 665404 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 426 slo1 Gladag 271 635637 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 431 slo2 Kerten 271 728850 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 433 pt1 Pati 295 385588 275-Roset 435-Pek. Pihak Ke 3 435 pt1 Pati 295 384541 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 437 slo2 Kerten 271 724047 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 442 slo4 Kartosuro 271 783012 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 443 dl1 Delanggu 272 554246 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam
444 slo1 Gladag 271 664550 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 446 slo7 Mojosongo 271 852926 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 454 slo2 Kerten 271 712631 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 456 skh1 Sukoharjo 271 593446 271-Instalasi Intern 437-Material Jelek 460 slo5 Grogol 271 626556 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 462 slo2 Kerten 271 715401 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 465 pt1 Pati 295 385141 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 466 pt1 Pati 295 383762 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 467 pt1 Pati 295 384666 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 491 skh1 Sukoharjo 271 593232 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 495 slo4 Kartosuro 271 781005 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 496 ls1 Lasem 295 532028 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
499 slo1 Gladag 271 639718 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 500 slo2 Kerten 271 720378 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 505 slo1 Gladag 271 668466 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 509 slo2 Kerten 271 725709 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 514 slo1 Gladag 271 631126 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 521 pcg1 Pecangaan 291 754505 297-TOK Jaringan 430-TOK (Baik Sendiri 522 slo2 Kerten 271 733737 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 524 slo2 Kerten 271 719071 264-Samb Drop Wire 1x 434-Manusia (Layangan) 537 jpa1 Jepara 291 598124 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 538 pcg1 Pecangaan 291 754439 273-Terminal Block/KT 431-Gangguan Alam 539 slo3 Palur 271 826532 222-Pri Tnm Lsg 431-Gangguan Alam 550 slo1 Gladag 271 655035 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
570 slo1 Gladag 271 653585 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 572 slo2 Kerten 271 724702 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 573 slo2 Kerten 271 735658 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 574 slo2 Kerten 271 724294 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 575 slo1 Gladag 271 630746 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 576 pen1 Pedan 272 897163 267-Samb Penanggal KU 437-Material Jelek
L2-4
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 577 slo5 Grogol 271 624089 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 579 slo2 Kerten 271 740123 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 582 slo2 Kerten 271 733423 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 584 slo5 Grogol 271 620008 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 591 slo1 Gladag 271 630227 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 600 slo1 Gladag 271 638179 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 603 slo6 Bekonang 271 612422 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 604 slo6 Bekonang 271 611597 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 610 slo2 Kerten 271 712261 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 618 slo2 Kerten 271 737748 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
620 slo3 Palur 271 822596 200-Sentral 431-Gangguan Alam 623 slo1 Gladag 271 656475 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 626 slo5 Grogol 271 623438 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 631 slo1 Gladag 271 636397 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 636 slo4 Kartosuro 271 781679 261-Penanggal BT 437-Material Jelek 637 pt1 Pati 295 381337 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 651 slo1 Gladag 271 661047 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 657 slo2 Kerten 271 739621 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 659 slo2 Kerten 271 722878 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 665 slo1 Gladag 271 653072 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 672 slo1 Gladag 271 630227 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 673 slo5 Grogol 271 620943 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
678 slo2 Kerten 271 713316 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 679 slo2 Kerten 271 743281 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 682 rb1 Rembang 295 692569 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 685 slo3 Palur 271 826916 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 691 pen1 Pedan 272 898149 271-Instalasi Intern 433-Binatang 696 slo2 Kerten 271 723990 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 703 slo6 Bekonang 271 611805 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 704 slo5 Grogol 271 622458 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 705 slo1 Gladag 271 668295 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 709 slo6 Bekonang 271 612577 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 712 slo1 Gladag 271 652696 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 713 slo2 Kerten 271 738616 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
719 slo2 Kerten 271 718335 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 720 slo1 Gladag 271 656475 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 723 slo7 Mojosongo 271 852474 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 730 sr1 Sragen 271 893757 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 736 slo2 Kerten 271 710452 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 737 slo7 Mojosongo 271 852510 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 738 slo2 Kerten 271 719102 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 739 slo2 Kerten 271 723740 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 741 pcg1 Pecangaan 291 755215 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 745 slo5 Grogol 271 621143 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 749 sr1 Sragen 271 891775 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 757 slo5 Grogol 271 622929 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
769 slo2 Kerten 271 710647 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 771 slo2 Kerten 271 716342 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 773 slo2 Kerten 271 712732 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 776 slo2 Kerten 271 718645 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 781 slo2 Kerten 271 712924 264-Samb Drop Wire 1x 434-Manusia (Layangan) 785 slo1 Gladag 271 653381 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-5
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 792 slo4 Kartosuro 271 782239 267-Samb Penanggal KU 437-Material Jelek 800 slo1 Gladag 271 631072 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 802 wir1 Wirosari 292 761477 228-Sek AT 436-Instalasi Jelek 806 slo2 Kerten 271 728116 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 808 slo2 Kerten 271 731475 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 811 kas1 Karanganyar 271 494747 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 812 kas1 Karanganyar 271 494709 271-Instalasi Intern 435-Pek. Pihak Ke 3 814 slo7 Mojosongo 271 855788 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 817 slo2 Kerten 271 718772 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 818 slo2 Kerten 271 735454 264-Samb Drop Wire 1x 434-Manusia (Layangan)
820 slo5 Grogol 271 620536 275-Roset 437-Material Jelek 825 slo1 Gladag 271 651332 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 827 slo4 Kartosuro 271 780027 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 829 slo2 Kerten 271 728230 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 831 slo1 Gladag 271 666131 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 833 slo2 Kerten 271 711181 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 837 slo2 Kerten 271 733027 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 838 slo4 Kartosuro 271 783743 222-Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3 849 slo2 Kerten 271 723373 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 851 slo2 Kerten 271 724818 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 856 tay1 Tayu 295 452533 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 861 slo4 Kartosuro 271 780347 267-Samb Penanggal KU 437-Material Jelek
863 slo2 Kerten 271 718921 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 866 jpa1 Jepara 291 598955 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 868 slo2 Kerten 271 725332 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 874 slo2 Kerten 271 711405 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 878 slo2 Kerten 271 726240 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 882 slo5 Grogol 271 625652 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 883 slo2 Kerten 271 730247 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 886 slo1 Gladag 271 643676 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 887 slo2 Kerten 271 738751 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 890 slo2 Kerten 271 729607 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 891 slo5 Grogol 271 624015 220-Pri Duct 431-Gangguan Alam 893 slo1 Gladag 271 639351 242-Jumper Wire RK 431-Gangguan Alam
899 rb1 Rembang 295 693051 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 900 slo4 Kartosuro 271 782578 220-Pri Duct 435-Pek. Pihak Ke 3 902 ls1 Lasem 295 532236 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 903 slo5 Grogol 271 622293 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 905 slo2 Kerten 271 734970 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 906 slo2 Kerten 271 714980 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 907 slo2 Kerten 271 725630 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 914 slo2 Kerten 271 737410 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 919 slo1 Gladag 271 634385 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 920 slo2 Kerten 271 726643 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 924 slo2 Kerten 271 741909 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 929 slo7 Mojosongo 271 854669 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
938 pcg1 Pecangaan 291 755340 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 943 slo2 Kerten 271 717026 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 944 slo2 Kerten 271 720655 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 946 slo3 Palur 271 827592 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 948 slo6 Bekonang 271 611883 296-TOK Sentral 430-TOK (Baik Sendiri 953 sr1 Sragen 271 892730 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
L2-6
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 957 slo6 Bekonang 271 611317 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 959 slo1 Gladag 271 656168 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 964 slo5 Grogol 271 625414 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 986 pt1 Pati 295 382782 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 987 slo2 Kerten 271 719968 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 992 slo7 Mojosongo 271 856609 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 994 slo3 Palur 271 826968 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 995 slo2 Kerten 271 729386 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 997 slo1 Gladag 271 652362 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1003 pt1 Pati 295 383349 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3
1005 slo1 Gladag 271 655006 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1006 slo1 Gladag 271 656402 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 1007 slo1 Gladag 271 656168 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 1009 slo2 Kerten 271 726695 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1012 slo4 Kartosuro 271 782323 220-Pri Duct 435-Pek. Pihak Ke 3 1018 slo1 Gladag 271 661493 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1019 slo2 Kerten 271 735162 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1020 slo7 Mojosongo 271 852417 275-Roset 431-Gangguan Alam 1024 pt1 Pati 295 386166 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 1026 slo4 Kartosuro 271 784322 241-Terminasi RK 436-Instalasi Jelek 1036 slo1 Gladag 271 632725 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 1038 slo2 Kerten 271 730250 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
1039 rb1 Rembang 295 692491 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1040 slo2 Kerten 271 725590 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1044 jpa1 Jepara 291 597188 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 1045 slo2 Kerten 271 730024 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1047 slo1 Gladag 271 631383 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 1048 slo1 Gladag 271 664442 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 1050 slo5 Grogol 271 620085 242-Jumper Wire RK 431-Gangguan Alam 1052 slo1 Gladag 271 630227 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1059 slo1 Gladag 271 644595 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 1061 slo2 Kerten 271 730122 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 1072 slo7 Mojosongo 271 854329 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1074 slo2 Kerten 271 728626 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
1076 skh1 Sukoharjo 271 591040 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1079 pt1 Pati 295 382192 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1081 slo6 Bekonang 271 611912 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1086 slo2 Kerten 271 714523 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1093 slo7 Mojosongo 271 857790 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 1096 slo2 Kerten 271 724306 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1099 slo5 Grogol 271 621553 242-Jumper Wire RK 431-Gangguan Alam 1115 slo4 Kartosuro 271 782278 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 1124 slo5 Grogol 271 626062 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1125 slo5 Grogol 271 626061 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 1126 slo2 Kerten 271 724216 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1128 slo2 Kerten 271 722218 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1129 slo3 Palur 271 821769 200-Sentral 431-Gangguan Alam 1130 slo4 Kartosuro 271 784396 267-Samb Penanggal KU 437-Material Jelek 1132 slo1 Gladag 271 656090 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 1133 slo4 Kartosuro 271 781943 226-Sek BT 437-Material Jelek 1135 slo2 Kerten 271 730134 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 1137 slo2 Kerten 271 723254 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
L2-7
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 1139 slo2 Kerten 271 730945 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1142 slo6 Bekonang 271 611367 285-Kabel Outdoor WLL 431-Gangguan Alam 1143 slo2 Kerten 271 724294 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1145 slo5 Grogol 271 620919 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1150 slo4 Kartosuro 271 780170 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 1158 slo2 Kerten 271 712008 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1161 slo2 Kerten 271 714967 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1167 slo1 Gladag 271 637620 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1169 slo5 Grogol 271 621677 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1174 slo6 Bekonang 271 611755 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1176 slo2 Kerten 271 718772 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1181 slo2 Kerten 271 711201 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1187 slo5 Grogol 271 620111 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 1189 slo5 Grogol 271 622847 275-Roset 437-Material Jelek 1201 slo1 Gladag 271 664903 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1203 slo2 Kerten 271 730637 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1206 slo2 Kerten 271 738111 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 1210 slo5 Grogol 271 622458 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1217 slo2 Kerten 271 731442 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1221 slo5 Grogol 271 626897 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 1222 slo1 Gladag 271 631383 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 1224 slo5 Grogol 271 621850 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1225 jpa1 Jepara 291 597189 226-Sek BT 435-Pek. Pihak Ke 3 1226 slo2 Kerten 271 740773 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1232 slo7 Mojosongo 271 851945 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1241 slo2 Kerten 271 718921 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1245 slo5 Grogol 271 622290 275-Roset 437-Material Jelek 1247 pt1 Pati 295 385118 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1252 slo6 Bekonang 271 611659 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1256 slo7 Mojosongo 271 852638 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1257 slo7 Mojosongo 271 853625 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 1258 slo7 Mojosongo 271 851246 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1259 slo1 Gladag 271 634475 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1268 slo2 Kerten 271 737204 224-Pri AT 431-Gangguan Alam
1270 slo4 Kartosuro 271 783217 273-Terminal Block/KT 436-Instalasi Jelek 1272 ls1 Lasem 295 532413 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1274 slo2 Kerten 271 715072 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1275 slo1 Gladag 271 645575 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1279 tro1 Toroh 292 551921 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 1294 slo2 Kerten 271 736370 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1295 slo2 Kerten 271 719680 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1298 slo1 Gladag 271 647852 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 1304 slo2 Kerten 271 736934 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1313 slo7 Mojosongo 271 856528 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1315 slo2 Kerten 271 737853 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1316 slo4 Kartosuro 271 781095 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek
1323 slo5 Grogol 271 624310 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1324 slo7 Mojosongo 271 853081 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 1341 slo2 Kerten 271 722413 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1343 slo2 Kerten 271 728912 212-Jumper Wire MDF 437-Material Jelek 1351 slo2 Kerten 271 713068 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 1355 slo2 Kerten 271 716156 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-8
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 1356 pt1 Pati 295 382350 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1360 slo2 Kerten 271 739751 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1361 slo5 Grogol 271 625483 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1365 slo4 Kartosuro 271 782412 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek 1371 slo2 Kerten 271 729051 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1377 pt1 Pati 295 381061 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 1386 slo5 Grogol 271 621112 220-Pri Duct 431-Gangguan Alam 1392 pcg1 Pecangaan 291 755663 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1396 slo2 Kerten 271 728637 224-Pri AT 437-Material Jelek 1397 slo2 Kerten 271 729536 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
1398 slo2 Kerten 271 735175 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1401 slo2 Kerten 271 731048 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1409 slo2 Kerten 271 724917 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P 1410 slo4 Kartosuro 271 782003 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 1411 slo2 Kerten 271 735484 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 1412 pt1 Pati 295 381793 275-Roset 436-Instalasi Jelek 1414 skh1 Sukoharjo 271 592240 275-Roset 437-Material Jelek 1416 slo3 Palur 271 827990 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 1419 slo2 Kerten 271 713321 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 1421 bi1 Boyolali 276 322193 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 1422 slo1 Gladag 271 661780 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1426 slo4 Kartosuro 271 782242 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek
1427 slo4 Kartosuro 271 782243 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 1428 slo4 Kartosuro 271 782244 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 1429 slo5 Grogol 271 624032 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 1430 rdu1 Randublatung 296 810570 253-Terminal DP Tiang 434-Manusia (Layangan) 1433 rb1 Rembang 295 692715 275-Roset 431-Gangguan Alam 1436 pt1 Pati 295 383253 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1444 slo3 Palur 271 825760 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 1445 sr1 Sragen 271 890544 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 1446 slo6 Bekonang 271 610316 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1447 slo4 Kartosuro 271 783807 222-Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3 1453 slo2 Kerten 271 716149 271-Instalasi Intern 437-Material Jelek 1462 slo5 Grogol 271 621406 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
1464 slo4 Kartosuro 271 781690 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 1469 slo2 Kerten 271 740457 228-Sek AT 437-Material Jelek 1476 slo2 Kerten 271 711945 224-Pri AT 437-Material Jelek 1478 slo2 Kerten 271 738955 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1488 sr1 Sragen 271 893578 277-Pesawat Telepon 432-Tegangan Liar / P 1495 slo5 Grogol 271 620611 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1499 slo1 Gladag 271 656609 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1500 slo2 Kerten 271 720830 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1501 sr1 Sragen 271 893102 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 1503 pw1 Purwokerto 292 423394 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1509 jpa1 Jepara 291 596190 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1510 slo2 Kerten 271 730801 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1512 pt1 Pati 295 382083 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1518 slo2 Kerten 271 739650 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1519 slo4 Kartosuro 271 782245 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 1524 slo4 Kartosuro 271 780326 226-Sek BT 435-Pek. Pihak Ke 3 1525 pcg1 Pecangaan 291 754121 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1527 slo2 Kerten 271 726363 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
L2-9
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 1541 pt1 Pati 295 384894 275-Roset 436-Instalasi Jelek 1543 pt1 Pati 295 381793 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1544 slo2 Kerten 271 724371 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1546 slo2 Kerten 271 720769 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1559 slo2 Kerten 271 726265 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 1560 slo1 Gladag 271 630633 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 1562 slo2 Kerten 271 712799 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1567 rb1 Rembang 295 692933 275-Roset 431-Gangguan Alam 1569 slo2 Kerten 271 710156 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P 1570 slo2 Kerten 271 716445 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
1573 slo2 Kerten 271 727762 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 1575 slo3 Palur 271 825204 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 1592 slo1 Gladag 271 663312 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1596 slo2 Kerten 271 741952 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1600 slo1 Gladag 271 630454 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 1604 slo5 Grogol 271 624618 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 1609 slo5 Grogol 271 620851 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 1610 slo4 Kartosuro 271 780711 275-Roset 437-Material Jelek 1611 slo2 Kerten 271 714280 228-Sek AT 437-Material Jelek 1612 slo4 Kartosuro 271 780404 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 1615 pcg1 Pecangaan 291 755044 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 1616 slo1 Gladag 271 654014 241-Terminasi RK 431-Gangguan Alam
1617 rb1 Rembang 295 692876 267-Samb Penanggal KU 431-Gangguan Alam 1618 jpa1 Jepara 291 593143 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 1625 slo4 Kartosuro 271 780287 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 1626 slo2 Kerten 271 725456 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1628 slo2 Kerten 271 715477 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 1629 slo2 Kerten 271 737174 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1633 slo2 Kerten 271 728405 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 1649 slo3 Palur 271 825362 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 1659 slo2 Kerten 271 727429 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1663 wir1 Wirosari 292 761240 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1664 slo4 Kartosuro 271 782020 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 1669 slo2 Kerten 271 737112 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
1671 slo4 Kartosuro 271 782020 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 1674 slo2 Kerten 271 712343 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1677 slo2 Kerten 271 724030 275-Roset 436-Instalasi Jelek 1679 slo2 Kerten 271 728340 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1682 rb1 Rembang 295 692714 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1690 slo2 Kerten 271 725238 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 1691 slo2 Kerten 271 740996 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1696 slo5 Grogol 271 626062 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1701 slo2 Kerten 271 711290 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 1702 cpu1 Cepu 296 423596 253-Terminal DP Tiang 433-Binatang 1705 slo4 Kartosuro 271 782535 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 1709 rb1 Rembang 295 691596 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1715 slo5 Grogol 271 626131 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1722 slo5 Grogol 271 622239 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1731 cpu1 Cepu 296 425538 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1732 slo2 Kerten 271 725798 200-Sentral 437-Material Jelek 1736 slo2 Kerten 271 717078 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1738 slo2 Kerten 271 721736 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-10
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 1740 slo2 Kerten 271 721032 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1743 rb1 Rembang 295 692174 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 1750 slo2 Kerten 271 712086 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1754 slo2 Kerten 271 729696 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 1758 slo2 Kerten 271 713938 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 1768 slo1 Gladag 271 632564 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 1772 pt1 Pati 295 382644 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 1776 pcg1 Pecangaan 291 754481 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 1780 slo7 Mojosongo 271 857649 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1795 slo6 Bekonang 271 610260 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1797 tro1 Toroh 292 551312 271-Instalasi Intern 435-Pek. Pihak Ke 3 1800 pt1 Pati 295 381460 277-Pesawat Telepon 436-Instalasi Jelek 1801 pt1 Pati 295 384746 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1805 slo1 Gladag 271 635866 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1808 rb1 Rembang 295 691788 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 1811 slo2 Kerten 271 729245 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1816 rb1 Rembang 295 691901 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1820 slo2 Kerten 271 737038 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1825 slo2 Kerten 271 722842 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P 1827 rb1 Rembang 295 692101 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1828 pcg1 Pecangaan 291 754740 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1831 slo2 Kerten 271 724085 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam
1832 skh1 Sukoharjo 271 590266 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1835 slo2 Kerten 271 737174 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 1836 slo5 Grogol 271 626715 242-Jumper Wire RK 434-Manusia (Layangan) 1837 slo4 Kartosuro 271 780515 228-Sek AT 435-Pek. Pihak Ke 3 1838 slo7 Mojosongo 271 854166 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1845 slo1 Gladag 271 634797 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1850 sr1 Sragen 271 892019 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 1851 pt1 Pati 295 383392 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1862 slo2 Kerten 271 715144 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1865 slo2 Kerten 271 710685 297-TOK Jaringan 430-TOK (Baik Sendiri 1866 slo1 Gladag 271 661654 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 1868 slo2 Kerten 271 713720 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1870 slo1 Gladag 271 661250 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1872 slo2 Kerten 271 718208 277-Pesawat Telepon 436-Instalasi Jelek 1873 slo2 Kerten 271 732105 224-Pri AT 437-Material Jelek 1875 pt1 Pati 295 382294 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1877 slo4 Kartosuro 271 782989 226-Sek BT 435-Pek. Pihak Ke 3 1878 slo2 Kerten 271 718448 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1879 slo2 Kerten 271 740059 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1881 slo5 Grogol 271 621288 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1882 slo1 Gladag 271 632488 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 1885 slo1 Gladag 271 634599 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1891 slo3 Palur 271 821015 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 1893 gub1 Gubug 292 533631 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek
1896 slo1 Gladag 271 648553 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1898 slo1 Gladag 271 646611 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 1903 slo3 Palur 271 826616 222-Pri Tnm Lsg 431-Gangguan Alam 1905 slo2 Kerten 271 716928 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1908 slo2 Kerten 271 715358 228-Sek AT 437-Material Jelek 1909 slo5 Grogol 271 620515 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-11
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 1911 slo2 Kerten 271 721032 253-Terminal DP Tiang 433-Binatang 1915 slo2 Kerten 271 726447 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1916 slo2 Kerten 271 718371 228-Sek AT 437-Material Jelek 1923 slo2 Kerten 271 712077 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1924 slo2 Kerten 271 723236 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1929 pt1 Pati 295 381367 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek 1931 slo2 Kerten 271 726653 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1933 slo2 Kerten 271 725739 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1937 slo2 Kerten 271 735164 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 1939 slo2 Kerten 271 729332 254-Urat DP Tiang 433-Binatang
1944 slo2 Kerten 271 732979 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1945 slo2 Kerten 271 722998 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1946 slo4 Kartosuro 271 780691 241-Terminasi RK 435-Pek. Pihak Ke 3 1947 slo1 Gladag 271 634303 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1948 slo2 Kerten 271 739463 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1949 slo2 Kerten 271 737876 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1950 slo2 Kerten 271 718290 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1964 slo5 Grogol 271 620061 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 1967 slo4 Kartosuro 271 782341 222-Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3 1968 slo2 Kerten 271 717665 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 1971 slo2 Kerten 271 722182 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 1972 slo4 Kartosuro 271 781874 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
1975 slo2 Kerten 271 715756 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1983 slo2 Kerten 271 729912 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 1984 slo2 Kerten 271 718632 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1986 sr1 Sragen 271 891519 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 1989 slo2 Kerten 271 710816 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1990 slo7 Mojosongo 271 851389 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1991 slo3 Palur 271 825127 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 1994 slo5 Grogol 271 622322 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 1999 slo2 Kerten 271 719171 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2003 slo5 Grogol 271 625801 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 2009 slo2 Kerten 271 719995 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P 2015 slo1 Gladag 271 653787 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2018 slo2 Kerten 271 714364 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2020 slo1 Gladag 271 639725 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 2023 slo2 Kerten 271 723938 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2024 slo1 Gladag 271 643420 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 2025 slo4 Kartosuro 271 783855 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 2026 ls1 Lasem 295 532337 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2031 slo2 Kerten 271 721872 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2032 slo1 Gladag 271 645299 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 2037 slo2 Kerten 271 743112 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2039 slo1 Gladag 271 641463 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2041 slo2 Kerten 271 717913 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2045 slo5 Grogol 271 621722 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2051 slo5 Grogol 271 620464 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 2055 rb1 Rembang 295 692529 253-Terminal DP Tiang 436-Instalasi Jelek 2060 slo5 Grogol 271 622447 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 2062 slo2 Kerten 271 713094 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 2063 slo2 Kerten 271 723915 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 2065 slo7 Mojosongo 271 857404 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-12
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 2071 slo2 Kerten 271 716376 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2074 slo2 Kerten 271 716517 275-Roset 436-Instalasi Jelek 2082 slo1 Gladag 271 656714 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 2084 kas1 Karanganyar 271 495985 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2085 slo7 Mojosongo 271 857143 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2089 slo7 Mojosongo 271 856019 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2091 pt1 Pati 295 381142 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2099 slo1 Gladag 271 655978 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2101 slo1 Gladag 271 668776 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2103 slo2 Kerten 271 725077 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
2111 slo2 Kerten 271 712680 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2120 slo1 Gladag 271 638370 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 2130 slo4 Kartosuro 271 781271 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 2131 slo2 Kerten 271 732105 200-Sentral 431-Gangguan Alam 2132 wir1 Wirosari 292 761230 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2133 pw1 Purwokerto 292 424648 264-Samb Drop Wire 1x 437-Material Jelek 2136 slo3 Palur 271 826509 222-Pri Tnm Lsg 431-Gangguan Alam 2137 slo2 Kerten 271 721572 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2144 slo2 Kerten 271 712400 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 2147 slo2 Kerten 271 739934 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 2149 slo2 Kerten 271 726395 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P 2153 slo5 Grogol 271 621708 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
2159 slo2 Kerten 271 731275 228-Sek AT 437-Material Jelek 2165 slo5 Grogol 271 624301 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 2170 pt1 Pati 295 381915 253-Terminal DP Tiang 436-Instalasi Jelek 2171 slo3 Palur 271 827263 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 2172 tro1 Toroh 292 551754 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 2175 slo5 Grogol 271 626009 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2177 pw1 Purwokerto 292 424012 226-Sek BT 435-Pek. Pihak Ke 3 2186 slo2 Kerten 271 717336 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2187 tro1 Toroh 292 551269 253-Terminal DP Tiang 436-Instalasi Jelek 2191 slo2 Kerten 271 737431 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2192 slo2 Kerten 271 718497 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 2194 rb1 Rembang 295 691668 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam
2195 slo2 Kerten 271 731226 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2198 ls1 Lasem 295 532241 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2201 slo2 Kerten 271 722245 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 2202 sr1 Sragen 271 890101 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2203 slo4 Kartosuro 271 781291 222-Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3 2204 slo2 Kerten 271 716760 228-Sek AT 437-Material Jelek 2205 slo5 Grogol 271 623983 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2210 slo2 Kerten 271 736159 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2213 slo2 Kerten 271 743112 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 2214 slo5 Grogol 271 620307 275-Roset 431-Gangguan Alam 2216 slo5 Grogol 271 625166 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2221 wir1 Wirosari 292 761386 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3
2224 slo5 Grogol 271 623947 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2233 slo2 Kerten 271 728734 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2235 slo2 Kerten 271 728743 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 2236 slo2 Kerten 271 737974 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2238 slo2 Kerten 271 729975 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 2242 slo1 Gladag 271 667520 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam
L2-13
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 2243 slo1 Gladag 271 667531 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 2244 slo1 Gladag 271 667515 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 2249 slo1 Gladag 271 630889 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2257 pt1 Pati 295 386191 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 2259 slo2 Kerten 271 717821 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2260 rb1 Rembang 295 691287 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2261 slo2 Kerten 271 733668 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2266 slo1 Gladag 271 660826 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2273 slo1 Gladag 271 636384 251-Terminal DP Tanah 430-TOK (Baik Sendiri 2274 slo1 Gladag 271 631881 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2282 pt1 Pati 295 384532 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek 2287 slo2 Kerten 271 726428 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 2292 pt1 Pati 295 384005 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2296 slo5 Grogol 271 626769 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2298 slo2 Kerten 271 712825 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2300 slo2 Kerten 271 729450 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 2309 pt1 Pati 295 382976 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 2312 slo4 Kartosuro 271 781536 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 2318 slo2 Kerten 271 738271 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2323 rb1 Rembang 295 692110 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2324 rb1 Rembang 295 691953 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2331 slo5 Grogol 271 625682 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2334 slo2 Kerten 271 714219 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2339 slo1 Gladag 271 656741 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 2341 slo4 Kartosuro 271 783312 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 2344 slo4 Kartosuro 271 782512 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 2351 slo2 Kerten 271 726617 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2352 slo2 Kerten 271 711808 275-Roset 436-Instalasi Jelek 2353 slo3 Palur 271 821172 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2355 slo4 Kartosuro 271 781104 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 2357 slo2 Kerten 271 735970 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2362 slo2 Kerten 271 729245 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2363 skh1 Sukoharjo 271 591487 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2364 slo2 Kerten 271 724784 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2365 skh1 Sukoharjo 271 592785 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2372 slo1 Gladag 271 662353 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 2380 slo2 Kerten 271 738230 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 2382 slo2 Kerten 271 742077 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2383 slo4 Kartosuro 271 783568 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 2389 slo1 Gladag 271 630633 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 2390 pt1 Pati 295 384846 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2393 jpa1 Jepara 291 596148 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2399 slo2 Kerten 271 716760 228-Sek AT 434-Manusia (Layangan) 2405 slo4 Kartosuro 271 781291 224-Pri AT 437-Material Jelek 2406 rb1 Rembang 295 692368 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2407 slo2 Kerten 271 715540 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2413 pw1 Purwokerto 292 424726 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2414 slo2 Kerten 271 723381 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P 2418 slo2 Kerten 271 718544 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 2430 slo2 Kerten 271 719227 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2432 slo2 Kerten 271 714571 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2433 slo2 Kerten 271 715756 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P
L2-14
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 2436 slo2 Kerten 271 727763 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2438 slo2 Kerten 271 733674 233-Kabel FO Udara 431-Gangguan Alam 2444 jpa1 Jepara 291 596636 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2445 jpa1 Jepara 291 596638 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 2446 bi1 Boyolali 276 321147 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2449 rb1 Rembang 295 693364 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2456 slo2 Kerten 271 727039 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 2462 slo5 Grogol 271 625749 226-Sek BT 431-Gangguan Alam 2465 slo2 Kerten 271 733302 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2468 slo7 Mojosongo 271 857327 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2471 slo1 Gladag 271 661454 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 2472 slo2 Kerten 271 731195 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2474 slo5 Grogol 271 622874 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2477 slo1 Gladag 271 643406 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2480 slo2 Kerten 271 725066 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 2483 slo1 Gladag 271 661250 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2484 slo2 Kerten 271 716983 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 2489 rb1 Rembang 295 693348 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 2490 rb1 Rembang 295 693742 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 2492 slo2 Kerten 271 710321 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2494 slo5 Grogol 271 624282 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2498 slo1 Gladag 271 633961 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam
2501 slo2 Kerten 271 718867 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2507 slo2 Kerten 271 726849 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2510 slo2 Kerten 271 716760 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2511 slo5 Grogol 271 623349 242-Jumper Wire RK 435-Pek. Pihak Ke 3 2518 slo2 Kerten 271 729607 273-Terminal Block/KT 437-Material Jelek 2520 pt1 Pati 295 385607 200-Sentral 436-Instalasi Jelek 2530 slo7 Mojosongo 271 853555 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 2536 sr1 Sragen 271 892936 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2538 slo4 Kartosuro 271 783680 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 2540 slo4 Kartosuro 271 782016 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 2544 sr1 Sragen 271 892667 277-Pesawat Telepon 432-Tegangan Liar / P 2546 cpu1 Cepu 296 423110 266-Penanggal KU 437-Material Jelek
2551 skh1 Sukoharjo 271 592756 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2558 slo2 Kerten 271 739421 271-Instalasi Intern 437-Material Jelek 2562 slo2 Kerten 271 726579 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2563 pt1 Pati 295 381879 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2564 rb1 Rembang 295 692828 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2567 slo2 Kerten 271 727798 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2596 slo2 Kerten 271 713717 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2597 slo4 Kartosuro 271 782217 222-Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3 2598 slo2 Kerten 271 727848 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2599 slo2 Kerten 271 723203 228-Sek AT 437-Material Jelek 2601 slo2 Kerten 271 721259 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 2602 slo2 Kerten 271 741238 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2609 slo7 Mojosongo 271 852460 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2611 sr1 Sragen 271 891390 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2614 pt1 Pati 295 382286 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2615 pt1 Pati 295 385213 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2617 slo1 Gladag 271 639866 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2623 slo2 Kerten 271 713220 275-Roset 436-Instalasi Jelek
L2-15
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 2624 dl1 Delanggu 272 551329 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2625 kt1 Klaten 272 320902 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 2626 bi1 Boyolali 276 322783 266-Penanggal KU 437-Material Jelek 2627 slo1 Gladag 271 666647 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2634 slo2 Kerten 271 712828 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 2638 slo2 Kerten 271 714457 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2642 bi1 Boyolali 276 322193 254-Urat DP Tiang 437-Material Jelek 2643 sr1 Sragen 271 890702 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2646 cpu1 Cepu 296 421523 263-Drop Wire 1x2 433-Binatang 2647 slo1 Gladag 271 642698 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2648 slo2 Kerten 271 738145 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 2650 slo2 Kerten 271 719499 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2651 slo1 Gladag 271 638233 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2652 slo1 Gladag 271 661654 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 2655 slo4 Kartosuro 271 784332 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2656 slo2 Kerten 271 735855 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 2657 ls1 Lasem 295 531217 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2659 slo4 Kartosuro 271 781137 273-Terminal Block/KT 436-Instalasi Jelek 2660 slo7 Mojosongo 271 854786 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2671 slo7 Mojosongo 271 855832 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2673 pt1 Pati 295 381191 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 2674 slo2 Kerten 271 731077 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam
2677 slo2 Kerten 271 727451 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P 2678 slo6 Bekonang 271 610666 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2687 slo5 Grogol 271 626668 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2689 slo2 Kerten 271 726445 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2690 jpa1 Jepara 291 592508 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2693 rb1 Rembang 295 692685 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2698 slo1 Gladag 271 668764 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2699 rb1 Rembang 295 691675 253-Terminal DP Tiang 433-Binatang 2700 slo2 Kerten 271 724839 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 2701 slo2 Kerten 271 713717 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2703 slo1 Gladag 271 630603 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2707 slo2 Kerten 271 721684 275-Roset 436-Instalasi Jelek
2711 slo1 Gladag 271 638331 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2712 slo2 Kerten 271 718335 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 2713 slo2 Kerten 271 722371 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2715 cpu1 Cepu 296 421206 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2716 pt1 Pati 295 385658 266-Penanggal KU 436-Instalasi Jelek 2719 slo3 Palur 271 825015 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2722 cpu1 Cepu 296 423801 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2726 slo1 Gladag 271 630335 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2727 slo5 Grogol 271 624454 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2731 pt1 Pati 295 385138 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 2732 pt1 Pati 295 385029 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 2746 slo2 Kerten 271 738138 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2748 slo2 Kerten 271 720231 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2749 slo2 Kerten 271 712490 275-Roset 436-Instalasi Jelek 2752 slo1 Gladag 271 645256 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2759 slo2 Kerten 271 726564 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 2760 slo7 Mojosongo 271 855412 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2764 pt1 Pati 295 383960 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-16
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 2765 slo2 Kerten 271 718636 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2774 slo5 Grogol 271 624303 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2778 slo2 Kerten 271 719623 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2783 cpu1 Cepu 296 422465 243-Urat Kabel RK 437-Material Jelek 2793 slo4 Kartosuro 271 782329 276-Utas Telepon 437-Material Jelek 2796 pw1 Purwokerto 292 422358 271-Instalasi Intern 435-Pek. Pihak Ke 3 2797 slo2 Kerten 271 716035 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2803 slo2 Kerten 271 721783 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2806 slo2 Kerten 271 739587 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2808 cpu1 Cepu 296 424106 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
2810 slo7 Mojosongo 271 851669 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2815 rb1 Rembang 295 692475 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2818 slo6 Bekonang 271 611605 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2824 slo5 Grogol 271 621183 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2828 slo2 Kerten 271 733110 246-Urat Kabel FRK 431-Gangguan Alam 2831 slo7 Mojosongo 271 855412 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2836 slo5 Grogol 271 625689 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2838 slo1 Gladag 271 664730 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2844 slo5 Grogol 271 621769 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 2851 slo1 Gladag 271 647974 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2857 slo1 Gladag 271 641944 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2859 slo2 Kerten 271 711920 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
2862 slo5 Grogol 271 620519 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2866 slo2 Kerten 271 728637 277-Pesawat Telepon 436-Instalasi Jelek 2867 slo2 Kerten 271 715968 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 2870 slo5 Grogol 271 621778 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2873 slo5 Grogol 271 623784 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2876 skh1 Sukoharjo 271 591509 276-Utas Telepon 437-Material Jelek 2888 slo2 Kerten 271 718512 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2889 slo2 Kerten 271 726050 200-Sentral 437-Material Jelek 2892 slo6 Bekonang 271 611278 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2897 gub1 Gubug 292 533791 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 2902 rb1 Rembang 295 693035 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2905 slo2 Kerten 271 723455 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2906 cpu1 Cepu 296 425695 228-Sek AT 437-Material Jelek 2907 slo4 Kartosuro 271 780515 226-Sek BT 435-Pek. Pihak Ke 3 2911 slo1 Gladag 271 662150 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2916 slo2 Kerten 271 716740 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 2918 slo2 Kerten 271 716865 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2919 slo7 Mojosongo 271 852234 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2920 slo2 Kerten 271 726054 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 2922 slo1 Gladag 271 634744 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2931 slo4 Kartosuro 271 782068 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 2932 slo2 Kerten 271 712790 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 2933 slo2 Kerten 271 733979 224-Pri AT 437-Material Jelek 2934 slo2 Kerten 271 714589 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2936 slo6 Bekonang 271 610529 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2938 slo4 Kartosuro 271 783323 262-Samb Penanggal BT 437-Material Jelek 2944 slo2 Kerten 271 739047 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2946 slo4 Kartosuro 271 782885 226-Sek BT 435-Pek. Pihak Ke 3 2947 slo7 Mojosongo 271 853892 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2950 slo2 Kerten 271 716376 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-17
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 2959 pcg1 Pecangaan 291 754217 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 2960 slo3 Palur 271 826514 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2961 slo2 Kerten 271 724371 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 2965 sr1 Sragen 271 893968 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2968 slo2 Kerten 271 724328 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 2970 slo2 Kerten 271 726447 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2972 slo2 Kerten 271 724547 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2974 slo2 Kerten 271 727452 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2976 slo2 Kerten 271 714375 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 2977 slo4 Kartosuro 271 784063 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek
2981 slo3 Palur 271 826046 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 2982 slo2 Kerten 271 720868 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 2984 sr1 Sragen 271 892019 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 2990 slo2 Kerten 271 725223 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 2996 slo4 Kartosuro 271 784025 222-Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3 2998 slo2 Kerten 271 719714 275-Roset 436-Instalasi Jelek 3001 slo2 Kerten 271 714646 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 3003 slo2 Kerten 271 720856 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 3004 slo2 Kerten 271 730369 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3008 slo2 Kerten 271 722386 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3011 slo1 Gladag 271 661181 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3021 slo4 Kartosuro 271 780709 222-Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3
3024 slo1 Gladag 271 667856 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3027 cpu1 Cepu 296 423601 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 3031 slo2 Kerten 271 711858 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3033 slo2 Kerten 271 743039 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3036 slo7 Mojosongo 271 857642 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 3041 slo6 Bekonang 271 612455 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 3052 slo4 Kartosuro 271 782706 222-Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3 3053 slo1 Gladag 271 669630 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3060 slo3 Palur 271 827210 275-Roset 437-Material Jelek 3081 slo4 Kartosuro 271 782220 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 3085 slo2 Kerten 271 711657 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3086 slo2 Kerten 271 726739 262-Samb Penanggal BT 431-Gangguan Alam
3089 slo2 Kerten 271 718785 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3091 slo1 Gladag 271 630190 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3097 slo7 Mojosongo 271 857190 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3099 slo2 Kerten 271 726734 228-Sek AT 437-Material Jelek 3100 slo5 Grogol 271 625914 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3102 slo2 Kerten 271 716894 275-Roset 436-Instalasi Jelek 3103 slo6 Bekonang 271 610145 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3106 slo2 Kerten 271 740473 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3107 slo2 Kerten 271 724721 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3109 slo2 Kerten 271 724771 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3119 slo7 Mojosongo 271 852238 262-Samb Penanggal BT 431-Gangguan Alam 3123 slo1 Gladag 271 663155 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam
3124 slo2 Kerten 271 739328 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3127 slo1 Gladag 271 668928 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3141 slo2 Kerten 271 727485 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3148 slo1 Gladag 271 655371 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3149 slo1 Gladag 271 654627 215-MDF/DDF(WLL) 436-Instalasi Jelek 3150 slo2 Kerten 271 727274 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
L2-18
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 3151 slo5 Grogol 271 624013 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 3153 slo2 Kerten 271 740878 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3156 jpa1 Jepara 291 597530 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 3167 slo7 Mojosongo 271 853823 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3168 slo1 Gladag 271 648308 220-Pri Duct 431-Gangguan Alam 3173 slo2 Kerten 271 719674 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3174 slo2 Kerten 271 734999 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3176 slo2 Kerten 271 727429 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P 3180 slo3 Palur 271 827515 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 3181 slo3 Palur 271 826046 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
3186 slo2 Kerten 271 719095 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3187 slo2 Kerten 271 718483 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3188 slo1 Gladag 271 639433 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3206 slo7 Mojosongo 271 853482 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3214 slo6 Bekonang 271 612435 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3216 slo2 Kerten 271 719995 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P 3217 slo2 Kerten 271 719974 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P 3229 slo1 Gladag 271 668801 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 3230 slo2 Kerten 271 724401 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3241 slo2 Kerten 271 720920 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3246 slo2 Kerten 271 721057 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3253 slo2 Kerten 271 730576 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
3254 slo5 Grogol 271 620264 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3256 pt1 Pati 295 386191 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3260 slo1 Gladag 271 655763 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3261 slo2 Kerten 271 737664 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3263 slo2 Kerten 271 736742 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3265 slo2 Kerten 271 712463 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 3269 slo2 Kerten 271 718784 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 3272 slo2 Kerten 271 742351 228-Sek AT 437-Material Jelek 3275 rb1 Rembang 295 691689 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 3278 slo4 Kartosuro 271 782869 267-Samb Penanggal KU 437-Material Jelek 3284 slo2 Kerten 271 718512 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3297 slo2 Kerten 271 719714 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam
3298 pt1 Pati 295 384552 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 3299 pt1 Pati 295 383953 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 3304 jwa1 Juwana 295 471777 271-Instalasi Intern 435-Pek. Pihak Ke 3 3307 slo2 Kerten 271 725456 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3309 slo7 Mojosongo 271 856216 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3313 slo2 Kerten 271 731178 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3315 slo2 Kerten 271 724291 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3318 jpa1 Jepara 291 597053 226-Sek BT 431-Gangguan Alam 3323 slo7 Mojosongo 271 857367 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 3340 rb1 Rembang 295 693142 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3342 slo6 Bekonang 271 611584 271-Instalasi Intern 437-Material Jelek 3345 slo3 Palur 271 827016 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam
3355 slo2 Kerten 271 725078 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 3356 slo2 Kerten 271 730339 275-Roset 436-Instalasi Jelek 3357 slo2 Kerten 271 721910 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3373 slo1 Gladag 271 637020 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 3374 slo3 Palur 271 825013 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 3377 pt1 Pati 295 386247 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3
L2-19
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 3378 rb1 Rembang 295 692845 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 3379 slo1 Gladag 271 639737 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3382 slo2 Kerten 271 711651 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3383 slo2 Kerten 271 737045 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3384 cpu1 Cepu 296 423505 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 3385 pt1 Pati 295 385378 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3386 slo2 Kerten 271 726645 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3388 slo2 Kerten 271 725431 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3390 slo2 Kerten 271 713652 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3391 slo2 Kerten 271 725614 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek
3401 slo2 Kerten 271 719233 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 3406 slo1 Gladag 271 637620 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3407 slo2 Kerten 271 731442 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3409 slo2 Kerten 271 733565 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3416 pt1 Pati 295 384054 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek 3417 cpu1 Cepu 296 423013 263-Drop Wire 1x2 433-Binatang 3424 slo2 Kerten 271 716943 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3425 slo1 Gladag 271 655885 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3430 pt1 Pati 295 381879 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 3432 slo3 Palur 271 827436 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3434 slo2 Kerten 271 716319 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3436 slo2 Kerten 271 727556 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
3439 slo2 Kerten 271 732095 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3440 bi1 Boyolali 276 324481 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3446 tro1 Toroh 292 551175 271-Instalasi Intern 435-Pek. Pihak Ke 3 3448 slo2 Kerten 271 718227 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 3450 slo2 Kerten 271 732236 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 3452 jpa1 Jepara 291 595334 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3453 slo5 Grogol 271 623263 262-Samb Penanggal BT 431-Gangguan Alam 3456 slo2 Kerten 271 736686 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3457 slo2 Kerten 271 717633 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3460 slo2 Kerten 271 710382 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3464 slo2 Kerten 271 721992 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3466 slo4 Kartosuro 271 784063 265-Remote Pairgain 431-Gangguan Alam
3470 slo7 Mojosongo 271 855773 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3471 slo5 Grogol 271 622570 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3485 slo5 Grogol 271 626943 242-Jumper Wire RK 431-Gangguan Alam 3492 slo2 Kerten 271 723942 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 3494 slo2 Kerten 271 711052 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3496 pcg1 Pecangaan 291 754505 227-Samb Sek BT 431-Gangguan Alam 3507 slo3 Palur 271 827971 271-Instalasi Intern 431-Gangguan Alam 3509 slo2 Kerten 271 723383 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3511 slo2 Kerten 271 737987 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3515 slo1 Gladag 271 646128 242-Jumper Wire RK 436-Instalasi Jelek 3522 slo2 Kerten 271 722842 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3523 slo2 Kerten 271 727270 215-MDF/DDF(WLL) 431-Gangguan Alam
3526 slo5 Grogol 271 626708 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3527 slo4 Kartosuro 271 780604 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 3528 slo2 Kerten 271 743177 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3530 slo2 Kerten 271 715510 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3531 pt1 Pati 295 384613 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 3534 slo2 Kerten 271 727856 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P
L2-20
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 3535 slo2 Kerten 271 741125 275-Roset 436-Instalasi Jelek 3538 slo2 Kerten 271 720386 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3542 slo2 Kerten 271 740876 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3548 skh1 Sukoharjo 271 591340 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 3551 slo5 Grogol 271 621319 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3553 slo2 Kerten 271 720274 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3556 dl1 Delanggu 272 552917 229-Samb Sek AT 431-Gangguan Alam 3558 slo2 Kerten 271 723685 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3559 slo4 Kartosuro 271 780173 297-TOK Jaringan 430-TOK (Baik Sendiri 3561 slo2 Kerten 271 725548 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
3564 slo2 Kerten 271 710654 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 3571 slo2 Kerten 271 725331 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3580 slo2 Kerten 271 725091 200-Sentral 437-Material Jelek 3581 slo2 Kerten 271 713985 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3582 slo2 Kerten 271 734094 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3587 skh1 Sukoharjo 271 592412 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 3592 slo5 Grogol 271 620835 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3594 slo2 Kerten 271 737429 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3604 slo2 Kerten 271 714961 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3608 slo3 Palur 271 826951 265-Remote Pairgain 432-Tegangan Liar / P 3609 slo4 Kartosuro 271 781304 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 3621 cpu1 Cepu 296 422553 271-Instalasi Intern 435-Pek. Pihak Ke 3
3622 slo7 Mojosongo 271 854854 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3623 slo7 Mojosongo 271 855085 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3625 slo2 Kerten 271 724433 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3626 slo2 Kerten 271 716362 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3627 slo2 Kerten 271 719744 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 3630 slo2 Kerten 271 720939 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3632 slo5 Grogol 271 621596 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3635 slo7 Mojosongo 271 853989 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3641 slo2 Kerten 271 717536 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3644 slo2 Kerten 271 719665 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 3646 slo2 Kerten 271 735509 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3648 slo3 Palur 271 825438 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam
3655 slo5 Grogol 271 624673 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3657 slo2 Kerten 271 721466 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3661 slo2 Kerten 271 737888 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 3665 pt1 Pati 295 383829 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3683 slo1 Gladag 271 643632 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 3685 rb1 Rembang 295 692301 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 3688 slo2 Kerten 271 719224 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 3689 cpu1 Cepu 296 421207 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 3691 rb1 Rembang 295 693478 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 3696 slo2 Kerten 271 711520 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3699 slo2 Kerten 271 721428 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 3702 slo1 Gladag 271 663154 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
3705 slo2 Kerten 271 729975 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3707 slo1 Gladag 271 651502 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 3709 slo2 Kerten 271 723401 275-Roset 436-Instalasi Jelek 3710 slo2 Kerten 271 714802 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3712 slo2 Kerten 271 723263 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3713 sr1 Sragen 271 890779 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam
L2-21
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 3714 slo2 Kerten 271 718410 275-Roset 436-Instalasi Jelek 3715 slo4 Kartosuro 271 780173 254-Urat DP Tiang 437-Material Jelek 3717 sr1 Sragen 271 890585 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 3718 slo2 Kerten 271 724019 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3726 slo2 Kerten 271 721541 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3733 rb1 Rembang 295 693324 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3736 kas1 Karanganyar 271 494782 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3741 slo2 Kerten 271 723629 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3746 slo2 Kerten 271 718998 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 3747 pt1 Pati 295 382292 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3
3749 slo2 Kerten 271 725624 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3750 slo5 Grogol 271 620713 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 3752 slo3 Palur 271 827247 285-Kabel Outdoor WLL 431-Gangguan Alam 3757 slo7 Mojosongo 271 854918 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3766 slo7 Mojosongo 271 854624 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3767 skh1 Sukoharjo 271 591607 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3769 slo5 Grogol 271 620044 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3770 slo2 Kerten 271 737330 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3771 kas1 Karanganyar 271 495409 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 3773 slo2 Kerten 271 733055 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3779 slo2 Kerten 271 721541 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3780 slo2 Kerten 271 718425 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam
3785 pt1 Pati 295 381079 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3787 slo2 Kerten 271 724417 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3789 slo3 Palur 271 826519 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3798 slo5 Grogol 271 621468 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 3806 slo2 Kerten 271 737836 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3807 slo2 Kerten 271 733084 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3810 slo7 Mojosongo 271 852438 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 3811 slo5 Grogol 271 623786 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3812 slo1 Gladag 271 669373 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3814 slo1 Gladag 271 635100 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 3817 slo1 Gladag 271 665703 226-Sek BT 434-Manusia (Layangan) 3818 slo1 Gladag 271 665702 226-Sek BT 434-Manusia (Layangan)
3819 slo1 Gladag 271 657239 226-Sek BT 434-Manusia (Layangan) 3820 slo1 Gladag 271 631321 226-Sek BT 434-Manusia (Layangan) 3825 slo2 Kerten 271 725920 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 3830 slo2 Kerten 271 713942 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3832 slo2 Kerten 271 739967 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3833 slo5 Grogol 271 621488 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3835 slo1 Gladag 271 644210 226-Sek BT 434-Manusia (Layangan) 3839 slo1 Gladag 271 669523 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3843 pt1 Pati 295 385239 275-Roset 435-Pek. Pihak Ke 3 3846 kel1 Keling 291 579256 263-Drop Wire 1x2 435-Pek. Pihak Ke 3 3847 slo5 Grogol 271 624372 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3848 pt1 Pati 295 384248 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
3852 slo5 Grogol 271 622556 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3853 pcg1 Pecangaan 291 754372 229-Samb Sek AT 431-Gangguan Alam 3854 slo2 Kerten 271 727550 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3855 slo4 Kartosuro 271 782832 275-Roset 436-Instalasi Jelek 3856 slo2 Kerten 271 710274 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3864 slo2 Kerten 271 711686 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek
L2-22
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 3865 slo2 Kerten 271 734887 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 3867 slo2 Kerten 271 728292 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 3872 slo7 Mojosongo 271 852750 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3873 slo1 Gladag 271 656404 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3877 slo2 Kerten 271 735509 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3878 slo2 Kerten 271 733449 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 3879 slo2 Kerten 271 724401 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3881 slo2 Kerten 271 717218 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 3882 slo2 Kerten 271 719931 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 3884 slo2 Kerten 271 716928 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam
3888 slo5 Grogol 271 621197 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3889 slo1 Gladag 271 669360 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3894 slo2 Kerten 271 732231 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3914 slo2 Kerten 271 715804 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3916 pt1 Pati 295 382953 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 3922 pt1 Pati 295 385365 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3936 slo2 Kerten 271 730572 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 3937 skh1 Sukoharjo 271 591042 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3940 pw1 Purwokerto 292 424858 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 3944 cpu1 Cepu 296 422539 222-Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3 3945 cpu1 Cepu 296 424423 222-Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3 3946 slo2 Kerten 271 739411 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
3950 slo2 Kerten 271 721807 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 3951 slo5 Grogol 271 625596 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3952 slo2 Kerten 271 725961 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 3953 slo3 Palur 271 825590 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 3955 slo7 Mojosongo 271 853709 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3974 slo6 Bekonang 271 610580 274-PVC/Indoor Kabel 437-Material Jelek 3976 slo2 Kerten 271 726181 275-Roset 436-Instalasi Jelek 3979 slo2 Kerten 271 726986 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3989 slo2 Kerten 271 743137 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3990 slo2 Kerten 271 726843 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3993 slo1 Gladag 271 647538 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 3994 pt1 Pati 295 382547 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
3996 slo2 Kerten 271 729134 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 3997 rb1 Rembang 295 692528 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 3999 rb1 Rembang 295 692716 274-PVC/Indoor Kabel 434-Manusia (Layangan) 4001 rb1 Rembang 295 692683 275-Roset 436-Instalasi Jelek 4008 rb1 Rembang 295 691181 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4009 slo4 Kartosuro 271 782317 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 4021 slo2 Kerten 271 711686 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 4025 slo2 Kerten 271 712610 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4028 slo2 Kerten 271 721049 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4030 pcg1 Pecangaan 291 754103 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 4031 slo2 Kerten 271 726550 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4032 slo4 Kartosuro 271 780089 275-Roset 436-Instalasi Jelek
4036 slo7 Mojosongo 271 855858 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4038 slo1 Gladag 271 669458 242-Jumper Wire RK 431-Gangguan Alam 4045 pw1 Purwokerto 292 424138 266-Penanggal KU 436-Instalasi Jelek 4046 slo2 Kerten 271 716557 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4051 slo7 Mojosongo 271 853736 200-Sentral 431-Gangguan Alam 4053 slo2 Kerten 271 728738 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
L2-23
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 4057 slo7 Mojosongo 271 855834 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4058 slo2 Kerten 271 736122 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 4071 dl1 Delanggu 272 552310 264-Samb Drop Wire 1x 436-Instalasi Jelek 4080 sr1 Sragen 271 892605 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4082 slo2 Kerten 271 740956 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4089 slo1 Gladag 271 630175 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4090 slo1 Gladag 271 664904 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4094 slo7 Mojosongo 271 856134 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4095 slo2 Kerten 271 730763 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4097 slo2 Kerten 271 728861 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
4098 slo1 Gladag 271 652082 226-Sek BT 434-Manusia (Layangan) 4105 slo2 Kerten 271 714719 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4106 slo2 Kerten 271 738388 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4112 slo2 Kerten 271 710269 200-Sentral 437-Material Jelek 4115 ls1 Lasem 295 531287 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 4116 jpa1 Jepara 291 591335 226-Sek BT 431-Gangguan Alam 4118 slo2 Kerten 271 722773 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 4123 slo2 Kerten 271 721928 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4124 cpu1 Cepu 296 422790 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4127 slo2 Kerten 271 718717 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4128 pt1 Pati 295 385111 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 4129 cpu1 Cepu 296 421921 263-Drop Wire 1x2 433-Binatang
4130 slo5 Grogol 271 622254 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4135 rb1 Rembang 295 693488 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 4141 slo2 Kerten 271 721500 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4142 slo2 Kerten 271 723381 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4143 slo2 Kerten 271 720939 228-Sek AT 437-Material Jelek 4145 slo2 Kerten 271 719733 275-Roset 436-Instalasi Jelek 4147 slo2 Kerten 271 729823 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4156 slo2 Kerten 271 711960 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4158 slo4 Kartosuro 271 780761 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 4161 pcg1 Pecangaan 291 755016 225-Samb Pri AT 437-Material Jelek 4164 slo2 Kerten 271 715641 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4166 slo2 Kerten 271 724468 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4175 slo2 Kerten 271 719016 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4190 pt1 Pati 295 384310 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4198 rb1 Rembang 295 692779 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4199 slo1 Gladag 271 653552 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4202 slo7 Mojosongo 271 857464 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4205 pcg1 Pecangaan 291 755803 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4206 slo2 Kerten 271 722182 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 4207 slo2 Kerten 271 725069 275-Roset 436-Instalasi Jelek 4210 slo2 Kerten 271 726299 200-Sentral 437-Material Jelek 4211 slo2 Kerten 271 738412 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4220 rb1 Rembang 295 691666 226-Sek BT 437-Material Jelek 4223 slo1 Gladag 271 666125 226-Sek BT 434-Manusia (Layangan)
4227 slo7 Mojosongo 271 857202 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4229 slo1 Gladag 271 664076 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4231 slo4 Kartosuro 271 781135 241-Terminasi RK 436-Instalasi Jelek 4232 slo2 Kerten 271 739537 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 4239 slo2 Kerten 271 734199 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4243 slo2 Kerten 271 727427 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-24
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 4244 slo5 Grogol 271 620105 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4246 pt1 Pati 295 385519 277-Pesawat Telepon 433-Binatang 4247 slo2 Kerten 271 714914 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4248 slo1 Gladag 271 638960 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4249 slo6 Bekonang 271 611836 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4251 slo2 Kerten 271 713733 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4257 rb1 Rembang 295 693027 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 4261 slo2 Kerten 271 710114 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4266 cpu1 Cepu 296 422689 299-Gamas 435-Pek. Pihak Ke 3 4269 slo2 Kerten 271 716402 275-Roset 436-Instalasi Jelek
4270 sr1 Sragen 271 894766 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 4274 pt1 Pati 295 384674 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek 4278 slo2 Kerten 271 719329 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4279 slo2 Kerten 271 734862 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4289 slo2 Kerten 271 733379 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4291 pt1 Pati 295 383322 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4292 slo1 Gladag 271 666254 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4298 slo4 Kartosuro 271 781404 275-Roset 437-Material Jelek 4300 slo2 Kerten 271 728647 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4304 slo2 Kerten 271 725158 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4311 slo2 Kerten 271 719605 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 4316 pt1 Pati 295 382051 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4318 slo2 Kerten 271 736801 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4322 slo2 Kerten 271 735943 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4323 pt1 Pati 295 381593 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4324 slo1 Gladag 271 643871 241-Terminasi RK 431-Gangguan Alam 4325 slo2 Kerten 271 720235 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 4326 pt1 Pati 295 381084 275-Roset 435-Pek. Pihak Ke 3 4330 slo2 Kerten 271 732125 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4331 slo3 Palur 271 827535 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4332 sr1 Sragen 271 890873 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 4340 slo2 Kerten 271 724401 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4341 slo5 Grogol 271 624827 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4342 slo2 Kerten 271 725795 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
4343 pt1 Pati 295 382658 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4344 slo1 Gladag 271 643755 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4348 slo2 Kerten 271 718938 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4349 slo1 Gladag 271 660986 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4350 slo2 Kerten 271 733778 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 4359 slo2 Kerten 271 733672 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 4360 pw1 Purwokerto 292 422834 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek 4370 slo2 Kerten 271 720615 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 4378 slo2 Kerten 271 721978 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4379 slo2 Kerten 271 740510 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 4380 slo5 Grogol 271 623922 275-Roset 437-Material Jelek 4384 slo2 Kerten 271 743063 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
4388 pt1 Pati 295 385381 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4389 slo2 Kerten 271 736917 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4392 slo2 Kerten 271 724647 275-Roset 436-Instalasi Jelek 4393 slo2 Kerten 271 734476 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 4396 slo2 Kerten 271 723740 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 4397 jpa1 Jepara 291 592780 222-Pri Tnm Lsg 431-Gangguan Alam
L2-25
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 4404 slo2 Kerten 271 721049 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 4410 pt1 Pati 295 382443 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4412 slo5 Grogol 271 625462 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4413 slo1 Gladag 271 637729 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 4415 slo2 Kerten 271 739514 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4417 slo2 Kerten 271 738364 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4418 slo1 Gladag 271 635057 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 4419 slo2 Kerten 271 734924 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4422 slo2 Kerten 271 728983 275-Roset 436-Instalasi Jelek 4423 slo4 Kartosuro 271 783081 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek
4427 pt1 Pati 295 381084 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4428 pt1 Pati 295 382834 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4432 slo3 Palur 271 825512 263-Drop Wire 1x2 430-TOK (Baik Sendiri 4446 slo5 Grogol 271 620526 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4447 pt1 Pati 295 381591 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 4449 slo7 Mojosongo 271 852484 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 4451 slo5 Grogol 271 620892 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4458 slo3 Palur 271 826455 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4461 slo2 Kerten 271 722900 275-Roset 436-Instalasi Jelek 4462 slo7 Mojosongo 271 857202 262-Samb Penanggal BT 431-Gangguan Alam 4464 slo2 Kerten 271 741403 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4469 slo2 Kerten 271 740686 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
4470 slo7 Mojosongo 271 854022 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4473 slo6 Bekonang 271 610326 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4474 slo2 Kerten 271 722518 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4478 slo2 Kerten 271 727576 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4480 slo7 Mojosongo 271 852723 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4481 slo7 Mojosongo 271 856219 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 4482 pcg1 Pecangaan 291 755272 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 4486 jpa1 Jepara 291 597491 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4487 slo4 Kartosuro 271 784188 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 4488 slo2 Kerten 271 710106 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 4496 slo2 Kerten 271 719613 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4500 pw1 Purwokerto 292 422493 224-Pri AT 436-Instalasi Jelek
4501 slo7 Mojosongo 271 856155 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4505 slo5 Grogol 271 622833 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4508 slo2 Kerten 271 730706 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 4511 slo1 Gladag 271 632564 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 4519 slo2 Kerten 271 725100 200-Sentral 437-Material Jelek 4521 slo2 Kerten 271 741828 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4524 slo2 Kerten 271 720346 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 4532 slo2 Kerten 271 740285 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4533 slo3 Palur 271 826877 265-Remote Pairgain 431-Gangguan Alam 4536 slo2 Kerten 271 710468 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 4537 slo2 Kerten 271 717084 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4540 slo2 Kerten 271 718335 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4541 slo5 Grogol 271 620136 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4547 slo2 Kerten 271 720818 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4548 slo2 Kerten 271 737284 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 4549 slo2 Kerten 271 724306 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4550 slo2 Kerten 271 715221 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 4552 slo4 Kartosuro 271 780173 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
L2-26
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 4555 slo2 Kerten 271 714278 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4557 slo2 Kerten 271 718017 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4558 slo5 Grogol 271 623151 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4566 slo2 Kerten 271 724033 275-Roset 436-Instalasi Jelek 4568 slo2 Kerten 271 728463 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4569 sr1 Sragen 271 890488 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 4571 slo2 Kerten 271 730892 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4574 slo2 Kerten 271 741828 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4577 slo6 Bekonang 271 611047 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4578 slo2 Kerten 271 731119 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4590 slo2 Kerten 271 721985 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 4593 pt1 Pati 295 381595 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4597 slo2 Kerten 271 730717 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 4598 slo2 Kerten 271 742617 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4600 slo4 Kartosuro 271 782378 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4601 slo2 Kerten 271 721238 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4602 slo5 Grogol 271 620389 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4603 slo2 Kerten 271 711056 275-Roset 436-Instalasi Jelek 4607 slo2 Kerten 271 714030 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4609 slo2 Kerten 271 730305 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4610 rb1 Rembang 295 692523 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4611 slo2 Kerten 271 724082 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
4616 sr1 Sragen 271 893268 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 4618 slo2 Kerten 271 714305 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4619 slo2 Kerten 271 733057 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 4624 sr1 Sragen 271 894488 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4629 slo2 Kerten 271 717736 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4630 slo2 Kerten 271 726599 200-Sentral 437-Material Jelek 4632 slo7 Mojosongo 271 857470 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4636 slo2 Kerten 271 735156 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 4642 pt1 Pati 295 384388 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 4650 slo1 Gladag 271 654506 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4651 slo1 Gladag 271 668569 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 4659 slo2 Kerten 271 714376 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
4661 sr1 Sragen 271 893073 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4662 slo2 Kerten 271 735466 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4665 slo2 Kerten 271 724931 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 4666 pw1 Purwokerto 292 424362 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek 4667 slo2 Kerten 271 718051 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 4670 slo2 Kerten 271 710943 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4672 slo3 Palur 271 825353 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 4674 slo2 Kerten 271 728679 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4678 pcg1 Pecangaan 291 754103 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4680 slo1 Gladag 271 632205 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 4687 pt1 Pati 295 384060 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4688 pt1 Pati 295 383470 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3
4689 pt1 Pati 295 384011 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek 4690 pt1 Pati 295 386081 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4693 slo1 Gladag 271 630377 226-Sek BT 431-Gangguan Alam 4694 slo7 Mojosongo 271 854148 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 4697 slo1 Gladag 271 652551 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4699 slo2 Kerten 271 720757 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-27
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 4700 slo2 Kerten 271 729635 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 4701 slo2 Kerten 271 720625 285-Kabel Outdoor WLL 431-Gangguan Alam 4715 slo5 Grogol 271 625568 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4716 slo5 Grogol 271 620717 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4717 slo1 Gladag 271 637470 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4723 rb1 Rembang 295 692933 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4725 rb1 Rembang 295 691811 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4728 rb1 Rembang 295 692803 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4730 slo2 Kerten 271 739411 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4732 slo2 Kerten 271 722210 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4735 wir1 Wirosari 292 761483 229-Samb Sek AT 431-Gangguan Alam 4737 slo7 Mojosongo 271 851656 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4741 rb1 Rembang 295 692610 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 4742 sr1 Sragen 271 890602 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 4743 slo1 Gladag 271 669168 262-Samb Penanggal BT 431-Gangguan Alam 4744 slo2 Kerten 271 728632 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 4750 slo5 Grogol 271 620835 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 4751 slo7 Mojosongo 271 852250 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4753 slo5 Grogol 271 624985 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4755 slo5 Grogol 271 621250 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4757 slo2 Kerten 271 714674 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4766 slo2 Kerten 271 722071 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4767 slo2 Kerten 271 714849 226-Sek BT 431-Gangguan Alam 4771 slo2 Kerten 271 718425 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4772 pt1 Pati 295 384886 297-TOK Jaringan 430-TOK (Baik Sendiri 4773 slo2 Kerten 271 723035 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4774 slo3 Palur 271 825532 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 4775 slo2 Kerten 271 742495 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4778 slo2 Kerten 271 726850 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4779 slo2 Kerten 271 716318 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 4782 pt1 Pati 295 383711 275-Roset 435-Pek. Pihak Ke 3 4789 ls1 Lasem 295 531118 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 4791 slo2 Kerten 271 739333 228-Sek AT 437-Material Jelek 4793 slo7 Mojosongo 271 857138 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4794 slo2 Kerten 271 721456 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4795 slo5 Grogol 271 626468 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 4797 slo1 Gladag 271 631556 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4798 slo2 Kerten 271 737670 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4803 slo7 Mojosongo 271 852250 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4804 slo7 Mojosongo 271 857688 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4806 slo5 Grogol 271 624242 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4808 slo2 Kerten 271 721038 275-Roset 436-Instalasi Jelek 4809 pt1 Pati 295 382849 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4810 pt1 Pati 295 383651 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4811 pt1 Pati 295 382034 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 4822 rb1 Rembang 295 692282 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4841 pt1 Pati 295 382953 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 4842 pt1 Pati 295 385917 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 4843 slo2 Kerten 271 728265 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 4847 slo5 Grogol 271 625614 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4852 slo2 Kerten 271 721390 275-Roset 436-Instalasi Jelek 4862 slo1 Gladag 271 656251 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-28
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 4863 pt1 Pati 295 382231 275-Roset 435-Pek. Pihak Ke 3 4864 pt1 Pati 295 385170 277-Pesawat Telepon 433-Binatang 4874 slo2 Kerten 271 729505 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4878 rb1 Rembang 295 692432 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4879 slo1 Gladag 271 636948 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4881 slo2 Kerten 271 725102 200-Sentral 437-Material Jelek 4883 slo1 Gladag 271 656221 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 4885 slo2 Kerten 271 733386 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4888 slo1 Gladag 271 632932 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 4890 slo2 Kerten 271 737155 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
4891 slo3 Palur 271 826615 222-Pri Tnm Lsg 431-Gangguan Alam 4894 slo2 Kerten 271 736166 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4895 slo2 Kerten 271 710223 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4899 slo1 Gladag 271 669804 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4907 ban1 Bangsri 291 772043 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4909 slo2 Kerten 271 710136 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4920 slo2 Kerten 271 718745 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4921 slo1 Gladag 271 666501 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 4923 slo2 Kerten 271 742485 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4927 slo2 Kerten 271 724721 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 4946 slo2 Kerten 271 742168 200-Sentral 437-Material Jelek 4954 jpa1 Jepara 291 592489 273-Terminal Block/KT 431-Gangguan Alam
4967 slo2 Kerten 271 728763 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4968 slo1 Gladag 271 661700 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4969 slo2 Kerten 271 724485 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4973 slo2 Kerten 271 719739 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 4978 slo7 Mojosongo 271 851735 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4980 pt1 Pati 295 382239 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4981 slo2 Kerten 271 736030 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4989 slo2 Kerten 271 719935 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 4990 slo1 Gladag 271 635810 241-Terminasi RK 431-Gangguan Alam 4991 slo2 Kerten 271 742613 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 4998 rb1 Rembang 295 692760 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5001 slo2 Kerten 271 730536 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
5003 slo2 Kerten 271 733935 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5004 slo2 Kerten 271 710408 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5005 slo2 Kerten 271 722202 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5007 slo5 Grogol 271 620546 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5009 pt1 Pati 295 382071 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 5012 pt1 Pati 295 382389 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5013 slo4 Kartosuro 271 781977 226-Sek BT 431-Gangguan Alam 5017 slo2 Kerten 271 723383 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5019 slo2 Kerten 271 715873 275-Roset 436-Instalasi Jelek 5020 slo1 Gladag 271 668620 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5028 slo2 Kerten 271 724246 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5030 slo1 Gladag 271 665780 224-Pri AT 431-Gangguan Alam
5032 slo7 Mojosongo 271 856561 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5033 slo5 Grogol 271 620692 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5036 slo2 Kerten 271 721237 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5037 sr1 Sragen 271 894766 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5038 dl1 Delanggu 272 552882 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 5045 tro1 Toroh 292 551077 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek
L2-29
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 5052 slo2 Kerten 271 738760 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5054 slo7 Mojosongo 271 855798 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 5061 slo2 Kerten 271 719183 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 5062 slo1 Gladag 271 653999 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5063 slo2 Kerten 271 714680 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5068 rb1 Rembang 295 693418 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5069 rb1 Rembang 295 693344 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5070 rb1 Rembang 295 691931 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5071 pcg1 Pecangaan 291 755381 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5073 dl1 Delanggu 272 552615 229-Samb Sek AT 431-Gangguan Alam
5078 slo2 Kerten 271 723090 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5085 slo1 Gladag 271 637470 271-Instalasi Intern 435-Pek. Pihak Ke 3 5090 slo2 Kerten 271 720019 212-Jumper Wire MDF 437-Material Jelek 5091 slo2 Kerten 271 725921 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 5092 pt1 Pati 295 383677 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5093 pt1 Pati 295 384033 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5094 pt1 Pati 295 382231 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5095 slo2 Kerten 271 724313 265-Remote Pairgain 437-Material Jelek 5106 dl1 Delanggu 272 552881 200-Sentral 432-Tegangan Liar / P 5110 slo2 Kerten 271 720939 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 5111 slo2 Kerten 271 715175 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 5117 slo1 Gladag 271 645644 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
5118 slo5 Grogol 271 623151 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5119 slo2 Kerten 271 710321 200-Sentral 437-Material Jelek 5121 pt1 Pati 295 381595 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5122 slo7 Mojosongo 271 852464 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5125 slo2 Kerten 271 720799 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5129 bi1 Boyolali 276 321952 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 5130 jpa1 Jepara 291 592737 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5131 slo2 Kerten 271 722141 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5142 slo2 Kerten 271 718664 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5146 sr1 Sragen 271 894350 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5148 slo1 Gladag 271 646422 226-Sek BT 434-Manusia (Layangan) 5150 slo2 Kerten 271 723805 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5152 pt1 Pati 295 383349 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 5161 slo2 Kerten 271 715269 297-TOK Jaringan 430-TOK (Baik Sendiri 5162 slo2 Kerten 271 727124 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 5164 slo2 Kerten 271 739102 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5168 slo7 Mojosongo 271 856206 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5169 slo1 Gladag 271 636400 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5173 rb1 Rembang 295 693059 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5174 sr1 Sragen 271 894169 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5176 slo4 Kartosuro 271 781526 226-Sek BT 431-Gangguan Alam 5182 slo5 Grogol 271 624741 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5187 slo2 Kerten 271 718410 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5189 slo7 Mojosongo 271 854071 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5191 slo2 Kerten 271 728576 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 5192 ban1 Bangsri 291 772229 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5196 slo2 Kerten 271 719160 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5197 slo2 Kerten 271 719710 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5202 pw1 Purwokerto 292 422379 253-Terminal DP Tiang 436-Instalasi Jelek 5205 slo7 Mojosongo 271 852580 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L2-30
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 5220 slo2 Kerten 271 728292 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5227 slo5 Grogol 271 626758 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5228 sr1 Sragen 271 893578 277-Pesawat Telepon 432-Tegangan Liar / P 5230 slo2 Kerten 271 721251 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 5238 kt1 Klaten 272 323538 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 5239 cpu1 Cepu 296 422050 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 5242 slo1 Gladag 271 662050 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5244 slo2 Kerten 271 740917 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5250 slo3 Palur 271 825986 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 5254 slo2 Kerten 271 735312 275-Roset 436-Instalasi Jelek
5255 slo2 Kerten 271 721893 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5258 slo2 Kerten 271 714442 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5263 jpa1 Jepara 291 597480 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5264 slo5 Grogol 271 624010 275-Roset 437-Material Jelek 5270 slo2 Kerten 271 739691 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5271 slo1 Gladag 271 630527 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5272 slo7 Mojosongo 271 857649 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5274 pen1 Pedan 272 897770 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 5281 dl1 Delanggu 272 554969 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 5286 slo2 Kerten 271 734909 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5292 pt1 Pati 295 383092 253-Terminal DP Tiang 436-Instalasi Jelek 5301 slo2 Kerten 271 714467 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5305 tro1 Toroh 292 551714 275-Roset 436-Instalasi Jelek 5309 slo2 Kerten 271 720334 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5322 sr1 Sragen 271 891608 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5323 slo2 Kerten 271 711667 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5328 slo3 Palur 271 826603 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 5333 slo2 Kerten 271 736406 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5335 slo1 Gladag 271 665780 224-Pri AT 431-Gangguan Alam 5337 slo2 Kerten 271 728762 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5338 slo2 Kerten 271 722840 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5339 slo2 Kerten 271 736879 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5348 slo1 Gladag 271 666544 226-Sek BT 431-Gangguan Alam 5349 slo2 Kerten 271 728873 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
5351 cpu1 Cepu 296 425642 271-Instalasi Intern 433-Binatang 5354 slo2 Kerten 271 718888 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5356 slo5 Grogol 271 621937 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5368 slo2 Kerten 271 714172 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 5373 slo1 Gladag 271 634215 297-TOK Jaringan 430-TOK (Baik Sendiri 5376 slo2 Kerten 271 724291 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5377 slo2 Kerten 271 716447 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5378 slo2 Kerten 271 714611 275-Roset 436-Instalasi Jelek 5379 slo2 Kerten 271 727200 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5381 slo2 Kerten 271 736607 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5382 slo1 Gladag 271 638075 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 5387 slo4 Kartosuro 271 782317 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek
5389 slo2 Kerten 271 718572 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5390 slo2 Kerten 271 713655 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5392 slo5 Grogol 271 623513 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5395 slo2 Kerten 271 735386 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5397 slo5 Grogol 271 626347 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5399 slo2 Kerten 271 723717 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
L2-31
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 5400 slo2 Kerten 271 718045 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5406 slo5 Grogol 271 621250 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5407 slo2 Kerten 271 732799 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5414 pt1 Pati 295 382838 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5420 slo2 Kerten 271 732036 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5424 pt1 Pati 295 383260 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5427 slo2 Kerten 271 732125 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5428 pt1 Pati 295 381493 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 5430 slo2 Kerten 271 742351 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5431 slo2 Kerten 271 720655 200-Sentral 437-Material Jelek
5434 dl1 Delanggu 272 551069 267-Samb Penanggal KU 431-Gangguan Alam 5435 slo2 Kerten 271 743170 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5446 slo2 Kerten 271 733302 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5447 slo2 Kerten 271 726295 200-Sentral 437-Material Jelek 5448 slo2 Kerten 271 726296 200-Sentral 437-Material Jelek 5449 slo2 Kerten 271 725897 200-Sentral 437-Material Jelek 5451 slo2 Kerten 271 721982 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5457 rb1 Rembang 295 692659 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5458 rb1 Rembang 295 693365 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 5461 rb1 Rembang 295 693347 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 5467 slo2 Kerten 271 733599 278-Modem Pelanggan 437-Material Jelek 5470 slo5 Grogol 271 623779 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
5476 slo2 Kerten 271 718159 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 5478 slo2 Kerten 271 732897 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5481 kas1 Karanganyar 271 495409 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 5487 slo2 Kerten 271 712883 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5488 dl1 Delanggu 272 553013 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 5489 slo7 Mojosongo 271 852993 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5490 sr1 Sragen 271 890466 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5491 pt1 Pati 295 382077 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5497 slo1 Gladag 271 652547 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5499 slo1 Gladag 271 635387 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5500 slo2 Kerten 271 715790 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5501 slo2 Kerten 271 739855 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5508 slo1 Gladag 271 663717 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5511 jpa1 Jepara 291 597177 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5514 slo2 Kerten 271 722389 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5515 slo5 Grogol 271 625759 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5518 slo3 Palur 271 825042 272-PABX 435-Pek. Pihak Ke 3 5519 slo7 Mojosongo 271 857836 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5520 slo2 Kerten 271 738889 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5523 dl1 Delanggu 272 555462 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 5528 ls1 Lasem 295 531653 229-Samb Sek AT 437-Material Jelek 5530 pt1 Pati 295 381484 272-PABX 431-Gangguan Alam 5531 pt1 Pati 295 383298 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 5532 slo2 Kerten 271 717041 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5542 jpa1 Jepara 291 592890 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5550 slo2 Kerten 271 731226 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5551 jpa1 Jepara 291 593157 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5553 slo2 Kerten 271 727232 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5559 slo2 Kerten 271 726908 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5562 dl1 Delanggu 272 554757 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam
L2-32
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 5564 dl1 Delanggu 272 554708 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 5565 jpa1 Jepara 291 595941 226-Sek BT 431-Gangguan Alam 5568 dl1 Delanggu 272 555461 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5569 bi1 Boyolali 276 321645 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5576 dl1 Delanggu 272 552882 265-Remote Pairgain 431-Gangguan Alam 5583 slo3 Palur 271 826915 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 5584 slo2 Kerten 271 718717 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5585 slo2 Kerten 271 710121 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5588 slo4 Kartosuro 271 781977 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 5589 slo2 Kerten 271 721032 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5590 slo2 Kerten 271 720078 224-Pri AT 437-Material Jelek 5600 pcg1 Pecangaan 291 754212 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 5603 slo2 Kerten 271 711656 200-Sentral 437-Material Jelek 5604 slo7 Mojosongo 271 852009 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 5607 dl1 Delanggu 272 551775 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 5612 sr1 Sragen 271 891757 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5624 cpu1 Cepu 296 422988 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 5627 slo1 Gladag 271 663240 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5628 slo1 Gladag 271 653181 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5631 slo2 Kerten 271 730475 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5638 slo2 Kerten 271 711392 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 5640 slo2 Kerten 271 742606 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5653 slo2 Kerten 271 739585 253-Terminal DP Tiang 433-Binatang 5654 sr1 Sragen 271 891711 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5668 pt1 Pati 295 385585 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5673 slo2 Kerten 271 740731 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5674 slo2 Kerten 271 725331 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 5675 sr1 Sragen 271 892114 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 5678 slo7 Mojosongo 271 851505 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5681 slo1 Gladag 271 638364 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5682 slo2 Kerten 271 740123 228-Sek AT 437-Material Jelek 5683 slo3 Palur 271 827064 200-Sentral 431-Gangguan Alam 5685 sr1 Sragen 271 891315 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5694 slo2 Kerten 271 735569 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5697 slo2 Kerten 271 728861 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5702 slo2 Kerten 271 711178 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5704 slo1 Gladag 271 632203 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5718 slo4 Kartosuro 271 781544 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 5721 slo1 Gladag 271 663295 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5723 slo2 Kerten 271 714674 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5725 pw1 Purwokerto 292 422236 271-Instalasi Intern 435-Pek. Pihak Ke 3 5728 pt1 Pati 295 382571 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 5729 ls1 Lasem 295 531273 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5730 slo1 Gladag 271 661549 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5732 slo2 Kerten 271 737919 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5733 pcg1 Pecangaan 291 754055 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5743 slo2 Kerten 271 714497 200-Sentral 437-Material Jelek 5748 slo2 Kerten 271 725624 228-Sek AT 437-Material Jelek 5759 slo2 Kerten 271 711431 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 5770 pt1 Pati 295 382410 266-Penanggal KU 436-Instalasi Jelek 5775 slo7 Mojosongo 271 852349 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5777 gub1 Gubug 292 533179 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek
L2-33
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 5781 slo2 Kerten 271 724441 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 5782 slo2 Kerten 271 720629 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 5783 slo2 Kerten 271 720615 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 5786 slo2 Kerten 271 736053 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5788 slo2 Kerten 271 726093 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5791 cpu1 Cepu 296 424083 228-Sek AT 437-Material Jelek 5799 slo5 Grogol 271 625515 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5805 slo1 Gladag 271 665051 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5808 slo2 Kerten 271 739840 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5810 pt1 Pati 295 381630 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
5811 slo5 Grogol 271 621891 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5817 slo4 Kartosuro 271 782281 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 5818 slo2 Kerten 271 738752 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5819 slo2 Kerten 271 736853 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5835 pt1 Pati 295 381131 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 5837 slo2 Kerten 271 713089 233-Kabel FO Udara 437-Material Jelek 5839 slo2 Kerten 271 738769 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5842 slo2 Kerten 271 720070 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5843 slo2 Kerten 271 722518 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5846 slo2 Kerten 271 721041 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5856 slo2 Kerten 271 716029 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5857 slo1 Gladag 271 639573 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5858 slo3 Palur 271 827467 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5860 dl1 Delanggu 272 551643 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5861 bi1 Boyolali 276 324988 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5865 pw1 Purwokerto 292 423394 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5868 pt1 Pati 295 385146 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam 5874 slo5 Grogol 271 621426 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5881 slo4 Kartosuro 271 780483 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 5886 slo5 Grogol 271 624049 275-Roset 437-Material Jelek 5889 slo2 Kerten 271 727929 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 5897 slo2 Kerten 271 725101 200-Sentral 437-Material Jelek 5898 slo2 Kerten 271 729766 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5902 slo2 Kerten 271 725903 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
5914 slo1 Gladag 271 667852 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5930 slo2 Kerten 271 712730 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 5931 slo5 Grogol 271 625606 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5932 rdu1 Randublatung 296 810727 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 5934 slo2 Kerten 271 728631 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 5936 slo2 Kerten 271 710683 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 5938 slo1 Gladag 271 631627 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5942 slo2 Kerten 271 733285 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5943 slo2 Kerten 271 737155 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 5945 slo2 Kerten 271 720995 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5946 slo2 Kerten 271 717365 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 5947 slo2 Kerten 271 716943 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5949 slo2 Kerten 271 711517 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5950 slo1 Gladag 271 645066 212-Jumper Wire MDF 436-Instalasi Jelek 5954 slo6 Bekonang 271 611210 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5955 slo2 Kerten 271 728176 275-Roset 436-Instalasi Jelek 5956 slo6 Bekonang 271 610123 254-Urat DP Tiang 437-Material Jelek 5957 slo1 Gladag 271 646504 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
L2-34
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 5960 pt1 Pati 295 382074 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5961 pt1 Pati 295 384359 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5962 pt1 Pati 295 383948 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5963 pt1 Pati 295 384924 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5964 pt1 Pati 295 382789 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5968 slo5 Grogol 271 624053 200-Sentral 431-Gangguan Alam 5972 slo2 Kerten 271 742509 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5974 slo2 Kerten 271 724800 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 5975 jpa1 Jepara 291 591390 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam 5977 rb1 Rembang 295 691012 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5978 slo2 Kerten 271 713675 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 5980 slo4 Kartosuro 271 784448 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 5981 slo5 Grogol 271 620833 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 5984 slo2 Kerten 271 737039 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5986 slo4 Kartosuro 271 783195 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 5987 slo1 Gladag 271 630377 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 5992 skh1 Sukoharjo 271 590279 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5996 sr1 Sragen 271 894400 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 5997 pt1 Pati 295 381493 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 5998 pt1 Pati 295 383793 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6002 slo2 Kerten 271 728094 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6003 slo2 Kerten 271 720885 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6010 slo2 Kerten 271 721567 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6015 pt1 Pati 295 382731 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6021 pt1 Pati 295 382894 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 6023 slo2 Kerten 271 719461 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6024 pt1 Pati 295 381059 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6025 pt1 Pati 295 382972 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6026 slo2 Kerten 271 720655 200-Sentral 437-Material Jelek 6031 rb1 Rembang 295 691689 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 6034 rb1 Rembang 295 693160 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 6036 slo5 Grogol 271 620504 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 6047 pt1 Pati 295 381709 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 6055 slo1 Gladag 271 653121 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6056 slo2 Kerten 271 743069 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 6057 sr1 Sragen 271 891467 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 6059 slo2 Kerten 271 733752 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6065 slo2 Kerten 271 728457 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6067 slo7 Mojosongo 271 851274 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 6069 slo2 Kerten 271 736603 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6081 slo7 Mojosongo 271 851254 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 6092 slo1 Gladag 271 661873 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6093 slo4 Kartosuro 271 782631 226-Sek BT 431-Gangguan Alam 6095 slo2 Kerten 271 740510 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 6096 slo2 Kerten 271 711754 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6097 slo1 Gladag 271 633886 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6099 slo2 Kerten 271 740962 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6101 slo1 Gladag 271 669589 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6105 slo7 Mojosongo 271 853891 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 6108 kt1 Klaten 272 322395 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 6109 slo2 Kerten 271 724353 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6111 pt1 Pati 295 382075 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam
L2-35
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 6112 pt1 Pati 295 385350 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6114 slo2 Kerten 271 724672 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 6115 slo2 Kerten 271 736361 253-Terminal DP Tiang 437-Material Jelek 6117 slo7 Mojosongo 271 852469 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6119 slo2 Kerten 271 724263 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6121 kt1 Klaten 272 320185 264-Samb Drop Wire 1x 437-Material Jelek 6124 pt1 Pati 295 382034 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6130 bi1 Boyolali 276 324999 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6132 skh1 Sukoharjo 271 592615 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6136 slo4 Kartosuro 271 781987 274-PVC/Indoor Kabel 437-Material Jelek
6149 slo7 Mojosongo 271 855071 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6152 pt1 Pati 295 385517 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6153 pt1 Pati 295 382485 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6154 pt1 Pati 295 382335 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6155 pt1 Pati 295 381476 200-Sentral 436-Instalasi Jelek 6156 rb1 Rembang 295 691579 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 6160 slo3 Palur 271 826387 276-Utas Telepon 431-Gangguan Alam 6164 slo2 Kerten 271 720431 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6172 slo1 Gladag 271 666050 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 6174 slo2 Kerten 271 711814 275-Roset 436-Instalasi Jelek 6183 slo2 Kerten 271 717882 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 6185 slo2 Kerten 271 715947 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
6189 ls1 Lasem 295 531349 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6190 slo2 Kerten 271 720405 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6191 slo2 Kerten 271 736714 262-Samb Penanggal BT 434-Manusia (Layangan) 6199 slo2 Kerten 271 742033 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6207 pt1 Pati 295 384086 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6216 slo4 Kartosuro 271 780247 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6219 slo2 Kerten 271 720171 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 6220 slo1 Gladag 271 643449 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6224 slo2 Kerten 271 730710 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6225 slo7 Mojosongo 271 853782 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6226 slo2 Kerten 271 713210 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6231 sr1 Sragen 271 890144 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam
6232 pt1 Pati 295 386122 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 6237 ls1 Lasem 295 531859 266-Penanggal KU 437-Material Jelek 6239 rb1 Rembang 295 692892 263-Drop Wire 1x2 433-Binatang 6243 jpa1 Jepara 291 593542 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6244 slo1 Gladag 271 654128 223-Samb Pri Tnm Lsg 435-Pek. Pihak Ke 3 6247 slo6 Bekonang 271 611856 266-Penanggal KU 436-Instalasi Jelek 6253 slo3 Palur 271 821052 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6263 slo2 Kerten 271 721827 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 6266 ls1 Lasem 295 532136 271-Instalasi Intern 431-Gangguan Alam 6268 slo1 Gladag 271 655528 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6271 slo2 Kerten 271 719920 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6281 slo2 Kerten 271 729880 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
6284 sr1 Sragen 271 894177 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 6288 slo4 Kartosuro 271 780857 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 6294 pt1 Pati 295 384188 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6304 slo1 Gladag 271 655853 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6312 dl1 Delanggu 272 552956 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 6319 rb1 Rembang 295 692905 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
L2-36
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 6320 pt1 Pati 295 382658 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6323 slo7 Mojosongo 271 856206 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 6325 pt1 Pati 295 383757 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6329 slo2 Kerten 271 728014 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 6330 slo2 Kerten 271 716808 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6335 slo1 Gladag 271 655323 227-Samb Sek BT 435-Pek. Pihak Ke 3 6339 slo2 Kerten 271 735287 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6354 slo2 Kerten 271 728817 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6355 slo2 Kerten 271 713951 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6360 slo1 Gladag 271 647978 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
6362 dl1 Delanggu 272 551855 271-Instalasi Intern 433-Binatang 6363 slo3 Palur 271 826850 262-Samb Penanggal BT 431-Gangguan Alam 6364 slo2 Kerten 271 725886 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 6365 slo7 Mojosongo 271 853741 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6372 slo2 Kerten 271 715537 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6375 slo2 Kerten 271 716301 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 6376 pt1 Pati 295 385403 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6380 pw1 Purwokerto 292 423438 275-Roset 436-Instalasi Jelek 6393 slo7 Mojosongo 271 856206 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6395 rdu1 Randublatung 296 810653 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 6399 slo7 Mojosongo 271 854659 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6403 slo5 Grogol 271 621109 224-Pri AT 431-Gangguan Alam
6404 slo2 Kerten 271 731182 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6408 slo2 Kerten 271 717941 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 6410 slo2 Kerten 271 711518 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6421 slo2 Kerten 271 736052 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6440 slo1 Gladag 271 632839 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6444 slo5 Grogol 271 622764 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6446 slo2 Kerten 271 735829 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 6451 slo1 Gladag 271 637286 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6453 sr1 Sragen 271 890390 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6454 slo7 Mojosongo 271 851412 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6456 rb1 Rembang 295 692926 267-Samb Penanggal KU 431-Gangguan Alam 6457 pcg1 Pecangaan 291 754188 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6458 sr1 Sragen 271 890481 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 6463 slo1 Gladag 271 637610 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 6471 slo1 Gladag 271 655260 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6474 slo1 Gladag 271 639474 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6477 slo2 Kerten 271 726223 254-Urat DP Tiang 433-Binatang 6484 slo2 Kerten 271 727994 274-PVC/Indoor Kabel 433-Binatang 6487 slo1 Gladag 271 669892 225-Samb Pri AT 434-Manusia (Layangan) 6491 slo3 Palur 271 825205 200-Sentral 431-Gangguan Alam 6496 pt1 Pati 295 384319 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6521 pt1 Pati 295 381593 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 6523 slo7 Mojosongo 271 854181 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6529 slo3 Palur 271 826227 200-Sentral 431-Gangguan Alam
6534 slo7 Mojosongo 271 853157 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6540 slo1 Gladag 271 638224 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 6543 pt1 Pati 295 384184 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6544 pt1 Pati 295 385056 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6545 slo2 Kerten 271 741948 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 6557 pcg1 Pecangaan 291 754058 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
L2-37
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 6560 slo2 Kerten 271 722374 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6561 slo2 Kerten 271 710296 200-Sentral 437-Material Jelek 6564 slo2 Kerten 271 730538 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6566 slo7 Mojosongo 271 853656 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6574 slo2 Kerten 271 715760 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek 6580 slo1 Gladag 271 644145 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 6590 sr1 Sragen 271 890646 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 6591 pt1 Pati 295 381637 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3 6592 sr1 Sragen 271 891817 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 6603 slo1 Gladag 271 668569 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6611 slo1 Gladag 271 646864 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6621 bi1 Boyolali 276 322959 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek 6623 slo2 Kerten 271 710788 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6627 slo2 Kerten 271 724216 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6631 slo3 Palur 271 825463 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6632 pw1 Purwokerto 292 421368 273-Terminal Block/KT 436-Instalasi Jelek 6633 slo4 Kartosuro 271 782269 275-Roset 436-Instalasi Jelek 6634 slo2 Kerten 271 738925 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6647 slo1 Gladag 271 642795 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6649 slo1 Gladag 271 653136 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6650 slo1 Gladag 271 652848 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6654 slo5 Grogol 271 623255 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
6656 slo1 Gladag 271 633480 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6659 slo2 Kerten 271 712859 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6671 slo2 Kerten 271 743595 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6689 slo2 Kerten 271 739537 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 6693 slo2 Kerten 271 733183 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6699 slo2 Kerten 271 732166 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 6700 ls1 Lasem 295 531653 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6702 slo1 Gladag 271 642033 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 6707 slo3 Palur 271 826863 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6716 rb1 Rembang 295 691046 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam 6721 slo5 Grogol 271 624414 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 6725 slo3 Palur 271 825328 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6738 slo2 Kerten 271 740671 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6739 slo2 Kerten 271 723713 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6744 slo7 Mojosongo 271 854413 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6745 gog1 Godong 292 659078 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 6749 slo7 Mojosongo 271 856570 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6761 slo5 Grogol 271 623369 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 6769 sr1 Sragen 271 892565 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 6771 slo4 Kartosuro 271 782870 275-Roset 436-Instalasi Jelek 6772 pt1 Pati 295 382301 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6774 slo2 Kerten 271 722251 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6796 slo5 Grogol 271 622025 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6798 pt1 Pati 295 385028 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6802 slo4 Kartosuro 271 781958 276-Utas Telepon 437-Material Jelek 6813 slo7 Mojosongo 271 857112 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 6816 slo2 Kerten 271 737665 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6817 pt1 Pati 295 383120 211-Terminasi MDF 436-Instalasi Jelek 6825 slo1 Gladag 271 653875 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek 6832 dl1 Delanggu 272 555095 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
L2-38
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 6835 pcg1 Pecangaan 291 755554 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6837 slo7 Mojosongo 271 856570 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6843 pw1 Purwokerto 292 421592 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6854 slo3 Palur 271 827640 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6861 slo2 Kerten 271 713981 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6862 slo5 Grogol 271 625055 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek 6864 pt1 Pati 295 382521 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6866 slo2 Kerten 271 739722 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6869 slo2 Kerten 271 712544 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6870 slo1 Gladag 271 668085 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6874 slo2 Kerten 271 722122 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6886 ls1 Lasem 295 532464 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6887 rb1 Rembang 295 692322 266-Penanggal KU 431-Gangguan Alam 6899 slo2 Kerten 271 714408 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6903 slo2 Kerten 271 714020 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6905 pt1 Pati 295 381433 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6906 sr1 Sragen 271 890942 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6908 slo2 Kerten 271 720077 254-Urat DP Tiang 431-Gangguan Alam 6911 slo7 Mojosongo 271 857836 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6920 rb1 Rembang 295 693251 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6923 slo3 Palur 271 825979 296-TOK Sentral 431-Gangguan Alam 6927 slo2 Kerten 271 726316 264-Samb Drop Wire 1x 434-Manusia (Layangan)
6930 slo2 Kerten 271 711416 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan) 6931 sr1 Sragen 271 894187 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam 6938 pt1 Pati 295 384046 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6943 ls1 Lasem 295 531470 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam 6944 slo1 Gladag 271 638392 228-Sek AT 431-Gangguan Alam 6947 cpu1 Cepu 296 423767 228-Sek AT 437-Material Jelek 6948 cpu1 Cepu 296 424109 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
L2-39
LAMPIRAN 3 DATA GANGGUAN ISOLASI JARLOKAF
L3-1
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan
48 pt1 Pati 295 394313 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
109 slo7 Mojosongo 271 6811265 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
116 bi1 Boyolali 276 3293651 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
206 slo2 Kerten 271 7650115 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
228 slo2 Kerten 271 7651300 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
373 jpa1 Jepara 291 596921 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
417 slo7 Mojosongo 271 6812321 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
436 pt1 Pati 295 394054 273-Terminal Block/KT 431-Gangguan Alam
510 slo7 Mojosongo 271 6812250 211-Terminasi MDF 431-Gangguan Alam
597 slo4 Kartosuro 271 7685851 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
646 slo2 Kerten 271 7650110 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
750 pw1 Purwokerto 292 426350 266-Penanggal KU 437-Material Jelek
797 slo4 Kartosuro 271 7685917 274-PVC/Indoor Kabel 434-Manusia (Layangan)
850 slo2 Kerten 271 7650410 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam
1001 bi1 Boyolali 276 3294526 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek
1089 slo2 Kerten 271 7650426 254-Urat DP Tiang 433-Binatang
1152 pw1 Purwokerto 292 426305 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
1330 pt1 Pati 295 392213 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3
1364 bi1 Boyolali 276 3294552 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1417 slo3 Palur 271 647622 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
1480 pcg1 Pecangaan 291 4256565 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1508 jpa1 Jepara 291 596786 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1540 pt1 Pati 295 394154 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1542 pt1 Pati 295 394121 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1586 slo2 Kerten 271 7651317 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1672 tws1 Tawangsari 272 881163 214-CLU/Modul 437-Material Jelek
1676 slo7 Mojosongo 271 6811373 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1723 slo2 Kerten 271 7650072 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
1737 pt1 Pati 295 394121 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1751 pw1 Purwokerto 292 426162 275-Roset 437-Material Jelek
1753 kt1 Klaten 272 337080 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
1802 pt1 Pati 295 392145 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1810 tws1 Tawangsari 272 881298 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1852 pcg1 Pecangaan 291 4256518 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
1859 cpu1 Cepu 296 423525 276-Utas Telepon 436-Instalasi Jelek
2011 kt1 Klaten 272 337106 275-Roset 431-Gangguan Alam
2012 cpu1 Cepu 296 420077 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2173 pt1 Pati 295 394375 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
2185 slo3 Palur 271 6820231 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2343 slo2 Kerten 271 7650899 263-Drop Wire 1x2 433-Binatang
2545 pt1 Pati 295 392534 277-Pesawat Telepon 436-Instalasi Jelek
2549 pt1 Pati 295 394158 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3
2675 slo3 Palur 271 6820730 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2694 sr1 Sragen 271 887263 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
2832 slo7 Mojosongo 271 6811322 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
2877 slo2 Kerten 271 7650935 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
2898 bi1 Boyolali 276 3293115 262-Samb Penanggal BT 431-Gangguan Alam
2904 slo2 Kerten 271 7651309 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
3009 slo4 Kartosuro 271 7685929 273-Terminal Block/KT 436-Instalasi Jelek
L3-2
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan
3026 slo7 Mojosongo 271 6811301 267-Samb Penanggal KU 431-Gangguan Alam
3084 pt1 Pati 295 393389 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3
3208 slo3 Palur 271 646446 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
3427 pt1 Pati 295 392145 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
3491 slo4 Kartosuro 271 7685917 278-Modem Pelanggan 437-Material Jelek
3502 pt1 Pati 295 394153 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3
3565 apl1 Ampel 276 331298 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
3599 jpa1 Jepara 291 593678 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
3601 jpa1 Jepara 291 596522 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
3629 dl1 Delanggu 272 331150 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
3647 tay1 Tayu 295 4150008 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
3654 dl1 Delanggu 272 331091 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
3815 slo2 Kerten 271 744137 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
3978 dl1 Delanggu 272 331158 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
4041 slo2 Kerten 271 744221 271-Instalasi Intern 437-Material Jelek
4050 pt1 Pati 295 383316 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek
4077 slo2 Kerten 271 744080 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4107 sr1 Sragen 271 887108 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
4282 slo2 Kerten 271 744023 253-Terminal DP Tiang 431-Gangguan Alam
4288 gub1 Gubug 292 5135283 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
4339 dl1 Delanggu 272 331158 229-Samb Sek AT 431-Gangguan Alam
4357 pcg1 Pecangaan 291 4256658 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4372 pt1 Pati 295 393003 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek
4535 slo2 Kerten 271 743990 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
4608 gog1 Godong 292 658430 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
4627 pw1 Purwokerto 292 426139 263-Drop Wire 1x2 436-Instalasi Jelek
4653 dl1 Delanggu 272 331046 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
4734 pt1 Pati 295 392213 274-PVC/Indoor Kabel 435-Pek. Pihak Ke 3
4812 pt1 Pati 295 383316 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4853 bi1 Boyolali 276 3293329 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
4970 slo2 Kerten 271 744499 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5010 pt1 Pati 295 392088 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam
5011 pt1 Pati 295 392252 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam
5025 jpa1 Jepara 291 591926 274-PVC/Indoor Kabel 431-Gangguan Alam
5123 dl1 Delanggu 272 331049 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
5236 bi1 Boyolali 276 3295409 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5278 dl1 Delanggu 272 331051 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
5288 slo4 Kartosuro 271 7686266 275-Roset 436-Instalasi Jelek
5290 slo3 Palur 271 6820388 245-Jumper Wire FRK 434-Manusia (Layangan)
5303 slo4 Kartosuro 271 7685359 276-Utas Telepon 434-Manusia (Layangan)
5363 slo4 Kartosuro 271 7685994 273-Terminal Block/KT 436-Instalasi Jelek
5463 slo3 Palur 271 6820351 244-Terminasi FRK 435-Pek. Pihak Ke 3
5563 slo2 Kerten 271 743874 271-Instalasi Intern 436-Instalasi Jelek
5648 sr1 Sragen 271 887248 228-Sek AT 431-Gangguan Alam
5691 slo4 Kartosuro 271 7685652 274-PVC/Indoor Kabel 436-Instalasi Jelek
5877 gog1 Godong 292 658490 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5878 slo2 Kerten 271 744474 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5880 slo2 Kerten 271 744069 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
5918 sr1 Sragen 271 887248 264-Samb Drop Wire 1x 431-Gangguan Alam
L3-3
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan
5935 pt1 Pati 295 393168 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6060 pcg1 Pecangaan 291 4256128 297-TOK Jaringan 430-TOK (Baik Sendiri
6061 pt1 Pati 295 385749 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6068 pt1 Pati 295 394402 254-Urat DP Tiang 436-Instalasi Jelek
6102 pt1 Pati 295 392436 277-Pesawat Telepon 431-Gangguan Alam
6145 pt1 Pati 295 392268 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6251 jpa1 Jepara 291 593630 226-Sek BT 431-Gangguan Alam
6270 sr1 Sragen 271 887108 276-Utas Telepon 433-Binatang
6308 gog1 Godong 292 658588 277-Pesawat Telepon 436-Instalasi Jelek
6322 slo7 Mojosongo 271 6812398 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6342 slo2 Kerten 271 744573 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6347 kt1 Klaten 272 333247 263-Drop Wire 1x2 437-Material Jelek
6383 pt1 Pati 295 392219 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
6459 slo3 Palur 271 6820675 267-Samb Penanggal KU 434-Manusia (Layangan)
6666 slo2 Kerten 271 7650645 263-Drop Wire 1x2 434-Manusia (Layangan)
6672 slo3 Palur 271 6820043 276-Utas Telepon 436-Instalasi Jelek
6839 slo7 Mojosongo 271 6812360 242-Jumper Wire RK 431-Gangguan Alam
6845 pt1 Pati 295 383316 263-Drop Wire 1x2 431-Gangguan Alam
L3-4
LAMPIRAN 4 DATA GANGGUAN ALAT TIDAK BERFUNGSI JARLOKAR
L4-1
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 64 slo4 Kartosuro 271 788980 286-PCU/Adaptor/PS 437-Material Jelek 246 slo4 Kartosuro 271 788359 289-2WFT 437-Material Jelek 954 gub1 Gubug 292 536821 283-BTS/DAN/CS 441-Lost Data WLL 1023 skh1 Sukoharjo 271 598697 286-PCU/Adaptor/PS 431-Gangguan Alam
1180 slo4 Kartosuro 271 789949 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1207 slo4 Kartosuro 271 789496 284-DAU 437-Material Jelek 1526 slo4 Kartosuro 271 788901 290-HDSL/Aproach Link 437-Material Jelek 1735 slo4 Kartosuro 271 789739 283-BTS/DAN/CS 441-Lost Data WLL 1742 rb1 Rembang 295 699996 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek 1926 rb1 Rembang 295 699998 288- Link Interface 432-Tegangan Liar / P
1953 gog1 Godong 292 651474 286-PCU/Adaptor/PS 431-Gangguan Alam 2081 bla1 Blora 296 529961 283-BTS/DAN/CS 438-Listrik Mati / Ti 2272 slo2 Kerten 271 788734 286-PCU/Adaptor/PS 432-Tegangan Liar / P 2338 slo4 Kartosuro 271 789559 286-PCU/Adaptor/PS 441-Lost Data WLL 2463 slo4 Kartosuro 271 788302 291-Antena WLL 437-Material Jelek 2515 rb1 Rembang 295 699925 277-Pesawat Telepon 437-Material Jelek
2594 slo4 Kartosuro 271 788811 286-PCU/Adaptor/PS 441-Lost Data WLL 2988 gog1 Godong 292 658023 286-PCU/Adaptor/PS 431-Gangguan Alam 3319 slo4 Kartosuro 271 788774 286-PCU/Adaptor/PS 441-Lost Data WLL 3402 nga1 Ngawen 296 360095 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 3643 kas1 Karanganyar 271 492375 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 3824 slo2 Kerten 271 761015 284-DAU 441-Lost Data WLL
3849 slo4 Kartosuro 271 789134 284-DAU 441-Lost Data WLL 4012 slo2 Kerten 271 761006 286-PCU/Adaptor/PS 441-Lost Data WLL 4108 kas1 Karanganyar 271 492345 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 4138 skh1 Sukoharjo 271 598567 286-PCU/Adaptor/PS 432-Tegangan Liar / P 4149 kas1 Karanganyar 271 492115 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 4314 slo4 Kartosuro 271 789875 293-Trans Radio 441-Lost Data WLL
4367 kas1 Karanganyar 271 492231 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 4382 kas1 Karanganyar 271 492016 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 4475 kas1 Karanganyar 271 492355 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 4476 kas1 Karanganyar 271 492395 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 4640 kas1 Karanganyar 271 492120 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 4763 bla1 Blora 296 529906 283-BTS/DAN/CS 441-Lost Data WLL
4925 kas1 Karanganyar 271 492269 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 5163 slo4 Kartosuro 271 789862 286-PCU/Adaptor/PS 441-Lost Data WLL 5167 kas1 Karanganyar 271 492031 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 5184 slo4 Kartosuro 271 789111 284-DAU 441-Lost Data WLL 5308 jwa1 Juwana 295 474049 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3 5394 kas1 Karanganyar 271 492079 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti
5432 slo4 Kartosuro 271 788950 286-PCU/Adaptor/PS 441-Lost Data WLL 5484 kas1 Karanganyar 271 492376 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 5647 slo4 Kartosuro 271 789897 293-Trans Radio 441-Lost Data WLL 5801 kas1 Karanganyar 271 492248 293-Trans Radio 438-Listrik Mati / Ti 5816 ls1 Lasem 295 511035 283-BTS/DAN/CS 437-Material Jelek 5920 slo4 Kartosuro 271 789866 293-Trans Radio 441-Lost Data WLL
6201 ls1 Lasem 295 511183 283-BTS/DAN/CS 432-Tegangan Liar / P 6292 slo4 Kartosuro 271 789960 282-RNC 441-Lost Data WLL 6314 slo4 Kartosuro 271 789908 293-Trans Radio 441-Lost Data WLL 6426 slo4 Kartosuro 271 789951 293-Trans Radio 441-Lost Data WLL 6524 slo4 Kartosuro 271 789852 293-Trans Radio 441-Lost Data WLL 6546 ls1 Lasem 295 511197 289-2WFT 441-Lost Data WLL
L4-2
No STO MDF Area No Tlp Letak Gangguan Penyebab Gangguan 6674 slo4 Kartosuro 271 789827 283-BTS/DAN/CS 437-Material Jelek 6790 sr1 Sragen 271 881423 277-Pesawat Telepon 435-Pek. Pihak Ke 3
Recommended