View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM SIRKULASI
FUNGSI SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA
Secara umum, sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa hasil
metabolisme. Selain itu, sistem peredaran darah juga berfungsi sebagai berikut.
1. Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju hati untuk didetoksifikasi
(dinetralkan) atau ke ginjal untuk dibuang.
2. Mendistribusikan hormon dari kelenjar dan organ yang memproduksinya ke sel-sel
tubuh yang membutuhkannya.
3. Mengatur suhu tubuh melalui aliran darah.
4. Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah.
5. Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensirkulasikan antibodi dan sel
darah putih.
Pada prinsipnya, sistem peredaran darah memiliki empat komponen utama sebagai berikut.
1. Darah, berfungsi sebagai medium pengangkut untuk nutrisi, udara, dan zat buangan.
2. Jantung, berfungsi memompa darah sehingga dapat beredar ke seluruh tubuh.
3. Pembuluh darah, merupakan saluran tempat darah beredar ke seluruh tubuh.
4. Sistem lain yang dapat menambah atau mengurangi kandungan dalam darah.
Misalnya, usus halus dalam sistem pencernaan tempat darah mendapatkan nutrisi
yang akan dibawa ke seluruh tubuh, atau ginjal tempat darah mengurangi konsentrasi
urea yang dikandungnya.
ALAT- ALAT PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah, yaitu
JANTUNG dan PEMBULUH DARAH.
Jantung
Jantung terletak di pusat rongga dada dan terdiri dari tiga lapisan, yaitu endokardium,
miokardium, dan perikardium.Endokardium merupakan selaput yang membatasi ruangan
jantung, lapisan ini mengadung pembuluh darah, saraf, dan cabang-cabang dari sistem
peredaran darah ke jantung.Miokardium merupakan lapisan otot jantung yang tersususn dari
berkas-berkas otot.Perikardium merupakan selaput pembungkus jantung.Pada dasarnya
jantung merupakan alat pemompa darah yang terdiri dari dua pompa yang terpisah, yaitu
jantung kanan dan jantung kiri, Jantung kanan memompakan darah menuju ke paru-paru,
Jantung kiri memompakan darah ke seluruh tubuh kecuali paru-paru. Tiap bagian jantung
yang terpisah ini merupakan dua ruang pompa yang data berdenyut, yaitu atrium dan
ventrikel. Fungsi utama atrium adalah tempat masuknya darah dan membantu mengalirkan
darah masuk kedalam ventrikel. Kemudian ventrikel menyediakan tenaga utama untuk
mendorong darah.Jantung terdiri dari 4 Ruangan yaitu : Atrium Kanan, Atrium Kiri,
Ventrikel Kanan, Dan Ventrikel Kiri.Ventrikel kiri mempunyai miokardium yang paling tebal
karena harus memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan atrium lebih tipis dari ventrikel
karena bekerja lebih ringan dari ventrikel.Jantung manusia pada saat masih janin memiliki
lubang yang disebut foramen ovale. Lubang ini terletak antara atrium kiri dan atrium
kanan.Jantung juga memiliki katup yang berfungsi agar darah tidak mengalir kearah
sebaliknya.
1. Katup Trikuspidalis : Terletak diantara atrium kanan dengan ventrikel kanan, Katup
ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kanan tidak masuk kembali
ke atrium kanan, Terdiri dari 3 daun katup
2. Katup Bikuspidalis :Terletak diantara atrium kiri dengan ventrikel kiri, Katup ini
berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kiri tidak mengalir kembali ke
atrium kiri, katup ini sering disebut juga katup mitral, terdiri dari 2 daun katup.
3. Katup Aorta: Terletak diantara ventrikel kiri dan aorta, katup ini berfungsi
mengalirkan darah dari ventrikel kiri ke aorta dan tidak sebaliknya, katup ini disebut
juga katup semilunaris aorta, terdiri dari 3 daun katup.
4. Katup Pulmonalis : Terletak diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis, katup
ini berfungsi mengalirkan darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan tidak
sebaliknya, katup ini disebut juga katup semilunaris pulmonalis, terdiri dari 3 daun
katup.
Pembuluh Darah Pada Jantung
Aorta :Merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel kiri dan akan
mendistribusikan darah ke seluruh tubuh. Aorta merupakan pembuluh nadi
(arteri) yang terbesar.
Arteri Pulmonalis : Merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel kanan, bercabang
menjadi 2 masing- masing menuju ke paru-paru kanan dan kiri.
Vena pulmonalis : Terdapat 4 vena pulmonalis yang mengalirkan darah masuk ke atrium kiri,
2 vena di kanan dan 2 vena di kiri.
Vena Cava Inferior : Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh di bawah jantung ke
atrium kanan, vena cava inferior termasuk vena yang berukuran besar
Vena Cava Superior : Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh diatas jantung ke
atrium kanan, vena cava superior termasuk vena yang berukuran besar.
Sinus Coronarius : Membawa darah yang berasal dari dinding jantung sendiri ( dari arteri
coronaria) menuju ke atrium kanan.
Gambar 3.1 Anatomi Jantung
Jantung memegang peranan penting dalam menentukan berapa banyak darah yang
dipompa dalam satu periode tertentu. Misalnya, pada waktu istirahat jantung berdenyut 70
kali per menit (pada laki-laki dewasa) dengan memompa kira-kira 5 liter darah. Darah yang
dipompa keluar jantung diteruskan oleh arteri (pembuluh nadi). Sifat arteri yang elastis
menyebabkan arteri ikut berdenyut.
Denyut jantung pada saat istirahat tersebut berbeda dengan denyut jantung ketika orang
tersebut sedang berolahraga atau sedang tidur, disinilah peran jantung dalam menentukan
berapa banyak darah yang dipompa dalam satu periode tertentu.
Tekanan Darah
Tekanan darah biasanya menunjukan tekanan dalam arteri utama. Tekanan darah ialah
tekanan tekanan yang diberikan oleh darah yang mengalir terhadap pembuluh darah (arteri,
kapiler, vena). Jadi tekanan darah terdapat baik pada arteri, kapiler, maupun vena.
1. Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir kedalam jantung
disebut DIASTOL.
2. Tekanan darah saat otot jantung berkontraksi, sehingga jantung mengempis dan darah
dipompa keluar dari jantung disebut SISTOL.
Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan tensimeter atau sphygmanometer.
Tekanan darah pada orang normal antara 120 mmHg pada sistol dan 80 mmHg pada diastole.
Dengan mengetahui tekanan darah seseorang, kita mengetahui kekuatan jantung ketika
memompa darah.
Gambar 3.2 Proses jantung saat memompa darah (siklus jantung)
Gambar 3.3 Keadaan jantung saat sistol dan diastol
Pembuluh Darah
Berdarasarkan fungsinya pembuluh darah dibedakan menjadi arteri vena dan kapiler.
Arteri (Pembuluh Nadi)
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan.
Dinding arteri tebal, kuat, dan elastis. Lapisan paling dalam pada arteri adalah endothelium
yang dikeliligi oleh Tunika intima, Tunika media, dan Tunika adventitia. Arteri terletak lebih
kedalam dari permukaan tubuh. Arteri yang keluar dari ventrikel kiri dan mengalirkan darah
yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh adalah aorta. Percabangan dari aorta adalah arteri.
ARTERIOL adalah pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.Pada umumnya arteri
megalirkan darah yang kaya akan oksigen, kecuali pada arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis
merupakan pembuluh nadi yang mengalirkan darah yang kaya akan kerbondioksida dari
ventrikel kanan ke paru-paru.
Vena ( Pembuluh Balik)
Vena merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari kapiler ke
jantung.Dinding vena tipis dan tidak elastis.Lapisan dalam vena bersifat licin karena dilapisi
endothelium yang dikelilingi oleh Tunika intima, Tunika media, dan Tunika adventitia.Vena
terletak dekat ke permukaan tubuh.Vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke
jantung melalui ventrikel kanan adalah vena cava.Venula adalah vena yang berhubungan
dengan kapiler.Pada umumnya vena membawa darah yang kaya akan karbondioksida, kecuali
vena pulmonalis Vena pulmonalis merupakan vena yang mengalirkan darah yang kaya akan
oksigen dari paru- paru menuju ke atrium kiri.
Pembuluh Kapiler
Merupakan pembuluh darah kecil dengan diameter 5-20µm Menghubungkan arteriol
dan venula Dinding kapiler sangat tipis, tidak mempunyai otot halus dan jaringan ikat, serta
hanya tersusun oleh selapis endothelium. Di kapiler terjadi pertukaran oksigen dari darah
dengan karbondioksida dari jaringan, selain itu kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan,
makanan, hormon dan bahan lainnya diantara plasma darah dan cairan jaringan.
Gambar 3.4 Pembuluh arteri, vena, dan kapiler
PERBEDAAN ANTARA ARTERI DAN VENA
Faktor Pembeda Arteri Vena
Dinding Tebal dan elastic Tipis, tidak elastic
Klep Hanya terdapat pada aorta Banyak, guna mencegah
kembalinya aliran darah
Aliran Darah Meninggalkan jantung Menuju jantung
Kandungan Gas Banyak oksigen, kecuali
arteri pulmonalis
Banyak karbondioksida,
kecuali vena pulmonalis
Letak Umumnya lebih kedalam dari
permukaan tubuh
Umumnya dekat ke
permukaan tubuh/ kulit
Tekanan Kuat, darah memancar Lemah, darah menetes
PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Peredaran darah pada manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah
mengalir di dalam pembuluh darah. Selain itu darah beredar melewati jantung dua kali
sehingga disebut peredaran darah ganda.
Pola Dasar Peredaran Darah Pada Manusia
Peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah
kecil (sistem peredaran darah pulmonalis) dan sistem peredaran darah besar (sisitem
peredaran darah sistemik)
Sistem Peredaran Darah Kecil ( Pulmonalis )
Sistem peredaran darah keci disebut juga sistem peredaran darah pulmonalis, karena
darah mengalir dari jantung melalui ventrikel kanan menuju ke paru-paru dan kembali
menuju jantung melalui atrium kiri. Secara sederhana sistem peredaran darah kecil dapat
digambarkan dalam bagan berikut
Secara lengkap sistem peredaran darah kecil dapat dijelaskan sebagai berikut. Darah
dari seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida masuk ke atrium kanan melalui pembuluh
vena. Dari atrium kanan darah akan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
Kemudian ventrikel berkontraksi sehingga katup trikuspidalis terutup, tetapi memaksa katup
pulmonalis yang terletak pada lubang arteri pulmonalis terbuka. Darah masuk ke arteri
pulmonalis yang bercabang ke kiri dan ke kanan yang masing-masing menuju paru-paru kiri
dan kanan. Arteri pulmonalis ini bercabang menjadi arteriol. Arteriol mengalirkan darah
menuju kapiler di paru-paru. Di kapiler paru-paru inilah darah melepaskan karbondioksida
dan mengambil oksigen. Kemudian darah masuk ke venula, kemudian ke vena pulmonalis
yang membawa darah yang kaya akan oksigen menuju ke atrium kiri.
Gambar 4.1 Sistem Peredaran darah Kecil (Pulmonalis)
Sistem Peredran Darah Besar ( Sisitemik )
Pada sistem perdaran darah besar darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh, sehingga
disebut juga sistem peredaran darah sistemik. Pada peredaran darah besar darah mengalir dari
jantung melalui ventrikel kiri menuju ke seluruh tubuh kecuali paru-paru. Kemudian darah
kembali lagi menuju ke jantung melalui atrium kanan.
Secara sederhana sistem peredaran darah besar dapat digambarkan dalam bagan berikut
Secara lengkap sistem peredaran darah besar dapat dijelaskan sebagai berikut.
Dari atrium kiri darah (kaya oksigen) mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis.
Kontraksi ventrikel menyebabkan katup aorta membuka. Pada aorta terdapat arteri-arteri
yang keluar langsung ke permukaan jantung dan ke seluruh tubuh. Arteri ini menuju ke
arteriol-arteriol, yang selajutnya membawa darah yang kaya akan oksigen ke kapiler seluruh
tubuh, pada pembuluh kapiler ini terjadi pertukaran, yaitu oksigen dari darah akan berdifusi
masuk ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan akan berdifusi masuk ke dalam darah,
selanjutnya darah akan menuju ke venula dan akhirnya menuju ke vena cava. Darah dari
organ tubuh yang berada di bawah jantung akan menuju ke vena cava inferior, sedangkan
darah dari organ yang berada diatas jantung akan mengalir menuju vena cava superior, kedua
vena besar tersebut akan bermuara di atrium kanan dengan membawa darah yang kaya akan
karbondioksida.
Selain itu pada aorta terdapat arteri yang keluar langsung ke permukaan jantung.
Arteri ini menuju ke arteriol-arteriol, yang selanjutnya memberikan darah ke kapiler menuju
ke seluruh bagian jantung. Kapiler-kapiler ini disaring oleh venula yang menuju ke vena
koroner (vena dari jantung dan ke jantung) yang bermuara ke atrium kanan.
DARAH DAN GOLONGAN DARAH
Komposisi Darah. Manusia rata-rata mempunyai lima sampai enam liter darah, atau
sekitar 8% dari total berat badannya. Apabila darah diendapkan dengan proses sentrifugasi,
darah terbagi menjadi dua bagian, yaitu plasma darah dan sel sel darah (Starr and Taggart,
1995: 656). Perhatikan Gb 5.1.
Gb. 5.1 Ketika darah disentrifugasi, akan terbentuk lapisan-lapisan darah,
yaitu plasma darah dan sel-sel darah
Komponen Jumlah
Plasma darah (50%–60% volume darah)
1. Air 91%–92% plasma darah
2. Protein 7%–8% plasma darah
3. Ion, gula, lemak, asam amino, hormon,
vitamin,
1%–2% plasma darah
dan gas terlarut 4-5 juta sel/mL darah
Sel darah (40%–50% volume darah)
1. Sel darah merah 3.000–6.750 sel/mL darah
2. Sel darah putih 250.000–3.000 sel/mL darah
3. Trombosit
a. Plasma Darah. Plasma darah merupakan komponen darah yang paling banyak, yaitu
sekitar 55%-60% bagian dari darah. Plasma darah terdiri atas 90% air dan 10%
sisanya berupa zat-zat yang terlarut di dalamnya yang harus diangkut ke seluruh
tubuh. Zat-zat terlarut dalam plasma darah tersebut terdiri atas protein, hormon,
nutrisi (glukosa, vitamin, asam amino, lemak), gas (oksigen dan karbon dioksida),
garam-garam (sodium, kalsium, potasium, magnesium), serta zat buangan seperti
urea. Protein dalam plasma darah merupakan zat terlarut yang paling banyak.
Terdapat tiga bagian utama protein plasma darah, yaitu:
1) albumin, berperan dalam mengatur tekanan osmotik darah (mengontrol aliran
air yang masuk ke dalam membran plasma)
2) globulin, mengangkut nutrisi makanan dan berperan dalam sistem kekebalan
tubuh
3) fibrinogen, berperan dalam proses pembekuan darah.
b. Sel-Sel Darah. Hampir 45% dari volume darah manusia merupakan sel-sel darah.
Darah mengandung beberapa tipe sel darah yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit).
1) Sel darah merah. Eritosit (erythro = merah, cyto = sel) tidak memiliki inti sel
dan berbentuk bikonkaf sehingga memiliki luas permukaan yang besar
(Gambar 5.2). Pria rata-rata mempunyai eritrosit ± 5 juta per mm3 darahnya,
sedangkan wanita mempunyai eritrosit ± 4,5 juta per mm3 darahnya. Mengapa
bisa demikian?
Gb. 5.2 Sel-sel darah merah berwarna merah dan berbentuk bikonkaf.
Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin, yaitu
sebuah molekul kompleks dari protein dan molekul besi (Fe). Setiap molekul
hemoglobin dapat berikatan dengan empat molekul oksigen. Oksigen
diperoleh ketika sel darah melewati kapiler-kapiler alveolus di paruparu.
Hemoglobin kurang reaktif terhadap molekul karbon dioksida. Oleh karena
itu, karbon dioksida yang diperoleh dari sel lebih banyak larut dalam plasma
darah.
Gb. 5.3 Setiap hemoglobin dapat mengikat empat molekul oksigen.
Hemoglobin yang berikatan dengan oksigen akan berwarna merah
cerah. Adapun hemoglobin yang tidak berikatan dengan oksigen, berwarna
merah gelap atau kebiru-biruan. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum
tulang. Sel darah merah tidak mempunyai inti sel sehingga sel darah merah
tidak dapat hidup lama. Sel darah yang mati atau rusak dikeluarkan dari sistem
peredaran darah. Kemudian, masuk ke hati atau limfa untuk dipecah. Zat besi
yang dikandung sel darah tersebut kemudian diangkut darah menuju sumsum
tulang untuk dirakit kembali menjadi molekul hemoglobin yang baru hingga
akhirnya terbentuk sel darah yang baru.
2) Sel Darah Putih. Sel darah putih tidak memiliki hemoglobin sehingga tidak
berwarna merah, serta ukuran dan jumlah sel darah putih berbeda dengan sel
darah merah. Perbandingan jumlah sel darah putih dan sel darah merah
mencapai 1:500 hingga 1:1000. Artinya, terdapat 500 hingga 1000 sel darah
merah untuk setiap satu sel darah putih. Ukuran sel darah putih lebih besar
daripada sel darah merah. Sel darah putih memiliki inti sel sehingga dapat
bertahan hidup selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Sel darah putih
berdasarkan karakteristik sitoplasmanya dapat dibagi menjadi dua, yaitu
granulosit dan agranulosit. Granulosit merupakan kelompok sel darah putih
yang sitoplasmanya bergranula. Granulosit terdiri atas neutrofil, eosinofil,
dan basofil. Neutrofil adalah sel darah putih yang granulanya menyerap zat
warna yang bersifat netral. Sementara itu, eosinofil granulanya menyerap zat
warna yang bersifat asam, sedangkan basofil granulanya menyerap zat warna
yang bersifat basa. Sementara itu, agranulosit merupakan kelompok sel darah
putih yang sitoplasmanya tidak bergranula, terdiri atas limfosit dan monosit.
Limfosit dinamai demikian karena sel ini terdapat juga pada cairan limfa.
Adapun monosit merupakan sel darah putih yang berukuran besar.
Gambar 5.4 Terdapat lima tipe leukosit, yaitu (a) neutrofil, (b) eosinofil, (c) basofil,
(d) limfosit, dan (e) monosit.
Sel darah putih dibentuk di limfa dan sumsum tulang. Secara umum, sel
darah putih berperan dalam pertahanan tubuh. Sel darah putih akan mematikan
organisme atau zat asing berbahaya yang masuk ke dalam tubuh, terutama yang
masuk melalui jaringan darah. Eosinofil dan monosit dapat bersifat fagositik
terhadap sel asing, seperti sel bakteri dan sel kanker. Dalam melaksanakan
fungsinya, monosit dapat membesar menjadi makrofag.
3) Keping Darah. Keping-keping darah (trombosit) merupakan fragmen-
fragmen besar sel yang disebut megakariosit. Jadi, keping-keping darah
bukan merupakan satu sel yang utuh. Seperti sel darah merah, keping-keping
darah tidak mempunyai inti sel dan masa hidupnya pun pendek, yaitu sekitar
10–12 hari. Keping-keping darah berperan dalam proses penghentian
pendarahan. Pembekuan dimulai ketika keping-keping darah dan faktor-faktor
lain dalam plasma darah kontak dengan permukaan yang tidak biasa, seperti
pembuluh darah yang rusak atau terluka. Ketika ada permukaan yang terbuka
pada pembuluh darah yang terluka, keping-keping darah segera menempel dan
menutupi permukaan yang terbuka tersebut. Keping-keping darah yang
menempel, faktor lain, dan jaringan yang terluka memicu pengaktifan
trombin, sebuah enzim, dari protrombin dalam plasma darah. Trombin yang
terbentuk akan mengkatalis perubahan fibrinogen menjadi benang-benang
fibrin.
Molekul fibrin menempel satu sama lain, membentuk jaringan berserat.
Jaringan protein fibrin ini, menghentikan aliran darah dan membuat darah menjadi
padat, seperti gelatin ketika sudah dingin. Jaringan ini membuat sel darah merah
terperangkap dan menambah kepadatan dari darah yang beku. Untuk memahami
proses pembekuan darah, perhatikan Gb 5.5.
Gb. 5.5 Luka dapat memicu pembekuan darah.
Keping-keping darah menempel di bagian yang berserat dan mengeluarkan
benang-benang yang lengket dan membuatnya merekat satu dengan yang lain. Dalam
waktu setengah jam, keping-keping darah mengerut, menarik lubang untuk merapat,
dan memaksa cairan yang ada untuk keluar. Aksi tersebut menghasilkan pembekuan
yang padat dan kuat sehingga membuat luka merapat.
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan
oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan
melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
KELAINAN DAN GANGGUAN SISTEM PEREDARAN DARAH
1. Anemia Anemia (kurang darah) dikarenakan kurangnya kadar Hb dalam darah dan
jumlah eritrosit berkurang dari ukuran normal (4,2 juta/cc).
2. Varises / Penyakit Otot Nimbul Yaitu pelebaran pembuluh balik (vena), biasanya
terlihat berwarna kebiruan dan sering terdapat pada betis. Penyebabnya adalah aliran
darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang yang banyak melakukan
kegiatan dengan berdiri terus menerus, sehingga darah akan melawan grafitasi
sehingga kerja vena semakin berat dan mengakibatkan pembulu vena menjadi molor
dan membesar.
3. Hemeroid (ambeien) Yaitu pembesaran pembuluh balik pada daerah disekitar dubur
(anus). Penyebabnya biasanya karena aktivitas mengejan.
4. Arteriosklerosis Yaitu pengerasan pambuluh nadi karena timbunan/ endapan kapur.
5. Artherosklerosis Yaitu pengerasan pambuluh nadi karena timbunan/ endapan lemak.
6. Embolus Yaitu tersumbatnya pembuluh darah arteri menuju ke otak karena benda
yang bergerak/ thrombus/ darah yang membeku.
7. Trobus Yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak.
8. Hemofili / Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku Yaitu kelainan darah sukar
membeku karena faktor hereditas/ menurun
9. Leukemia (kanker darah) Yaitu bertambahnya leukosit secara tak terkendali akibat
kanker jaringan penghasil sel-sel darah putih.
10. Erythroblastosis faetalis Yaitu rusaknya eritrosit pada bayi di dalam kandungan
karena ibu aglutinasi dari antibodi ibu, bila ibu bergolongan darah Rh- dan embrio
Rh+, terjadi pada kandungan kedua, kandungan pertama Rh+. Ditandai dengan
penyakit kuning pada bayi yang baru lahir yaitu seluruh tubuhnya berwarna kuning.
11. Thalasemia Merupakan anemia akibat rusaknya gen pembentuk Hemoglobin yang
bersifat menurun. (faktor genetik) Penyakit ini ditandai dengan bentuk sel darah
merah yang tidak beraturan, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon
dioksida kurang.
12. Anemia Sel Bulan Sabit (Sick Cell Anemia).Penyakit ini kelainan sel darah merah
yang berbentuk seperti bulan sabit, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon
dioksida berkurang. Atau karena eritrosit berbentuk bulan sabit sehingga dapat
merusak membrane sel sehingga menjadi rapuh.
13. Anemia pernisiosa ( anemia addison )Penyakit di mana tubuh tidak mampu
menyerap vitamin B - 12.
14. Aneurisma Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.
15. Elefantiasis Penyakit kaki gajah disebabkan karena larva cacing filaria. Larva cacing
filaria ini masuk ke dalam darah melalui gigitan nyamuk Culex sp. Larva ini
kemudian terbawa dalam peredaran darah. Di dalam pembuluh getah bening (limfa)
larva akan menetas menjadi cacing. Cacing-cacing tersebut akan menyumbat saluran
limfa dan menyebabkan pecahnya saluran limfa. Cairan limfa yang keluar dari saluran
inilah yang akan mengisi jaringan di bagian kaki sehingga kaki menjadi bengkak.
16. Hipertensi / Penyakit Darah Tinggi Tekanan darah tinggi, yaitu nilai ambang
tekanan sistole sekitar 140 -200 mmHg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastole
sekitar 90 -110 mmHg atau lebih.
17. Hipotensi / Penyakit Darah Rendah Tekanan darah rendah, bila tekanan sistole di
bawah 100 mmHg.
18. Jantung koroner Suatu gangguan jantung disebabkan oleh tertimbunnya lemak darah
(kolesterol) pada arteri koronaria.
19. Vena-Vena Varicose Vena-vena Varicose adalah vena-vena yang menonjol,
bengkak, warna ungu, seperti tali, yang terlihat tepat dibawah kulit anda, disebabkan
oleh klep-klep yang rusak didalam vena-vena . Mereka lebih umum pada wanita-
wanita daripada pada pria-pria dan seringkali beredar dalam keluarga-keluarga.
Mereka dapat juga disebabkan oleh kehamilan, kelebihan berat badan yang sangat
parah atau berdiri untuk periode-periode waktu yang lama.
20. Deep vein thrombosis (DVT) adalah bekuan darah yang terjadi dalam vena yang
dalam.
21. Pulmonary embolism adalah bekuan darah yang terlepas dari vena dan berjalan ke
paru-paru.
PEREDARAN LIMFE (DARAH BENING)
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe atau peredaran
getah bening. Peredaran getah bening merupakan peredaran terbuka, yaitu dimulai dari
dalam jaringan dan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka (vena sub klavia).
Cairan ini berasal dari darah yang keluar melalui dinding kapiler lalu masuk ke ruang
antarsel, dan kemudian masuk ke pembuluh halus yang disebut pembuluh getah bening
(limfe). Dari pembuluh limfe kecil, kemudian berkumpul pada pembuluh getah bening yang
besar, dan yang terakhir masuk ke vena sub klavia.
Sistem limfatik pada man
Pembuluh limfe besar ada dua macam, yaitu:
Sistem pembuluh limfe dada (ductus thoraxicus): mengalirkan limfe dari bagian
tubuh sebelah bawah, dan bagian tubuh atas sebelah kiri ke pembuluh vena bawah
selangka kiri.
Sistem pembuluh limfe dada kanan (ductus limfaticus dexter): mengalirkan limfe
dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan kanan ke vena bawah
selangka kanan.
Di sepanjang pembuluh limfe terdapat kelenjar limfe yang merupakan penyaring kuman.
Beberapa kelenjar limge yang besar adalah:
kelenjar limfe lipat siku, lipat dada, ketiak, lutut, dan leher.
di selaput lendir usus.
kelenjar folikel pangkal lidah.
tonsil, amandel, dan pada adenoid.
Seperti aliran darah pada vena, aliran getah bening disebabkan oleh tekanan otot rangka yang
terdapat di sekitar pembuluh getah bening. Dan untuk menjaga agar aliran getah bening dapat
lancar, disepanjang pembuluh terdapat katup. Persis seperti vena.
istem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://v3lupers.blogdetik.com/2012/01/09/gangguan-dan-kelainan-pada-sistem-peredaran-
darah/
http://biologimediacentre.com/sistem-transportasi-6-alat-peredaran-darah-manusia/
http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/fungsi-sistem-peredaran-darah-pada-
manusia/
http://padamara88.wordpress.com/ayo-belajar/alat-peredaran-darah-pada-manusia-2/
PENUTUP
Kesimpulan
Secara umum, sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa hasil
metabolisme. Selain itu, sistem peredaran darah juga berfungsi sebagai berikut.
1. Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju hati untuk didetoksifikasi
(dinetralkan) atau ke ginjal untuk dibuang.
2. Mendistribusikan hormon dari kelenjar dan organ yang memproduksinya ke sel-sel
tubuh yang membutuhkannya.
3. Mengatur suhu tubuh melalui aliran darah.
4. Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah.
5. Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensirkulasikan antibodi dan sel
darah putih.
DARAH DAN GOLONGAN DARAH
A. Plasma Darah. B. Sel-Sel Darah. 1. Sel darah merah. 2. Sel Darah Putih. 3. Keping Darah.
BAB I
PENDAHULUAN
Tidak semua hewan mempunyai sitem sirkulasi khusus. Pada hewan berukuran kecil, berbagai macam zat seperti makanan, gas respiratori, dan sisa metabolisme dapat berdifusi melalui ruang antar sel dengan mudah. Dengan demikian, struktur khusus untuk mentranspor zat-zat tersebut tidak diperlukan. Dengan kata lain, berbagai hewan kecil tidak memerlukan sistem sirkulasi khusus untuk transfoe berbagai zat.
Akan tetapi, proses difusi berlangsung sangat lambat sehingga cara tersebut tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhan hewan berukuran besar (dengan ketebalan tubuh lebih dari beberapa milimeter) dan atau hewan yang meniliki aktifitas metabolisme tinggi. Oleh kerena itu, hewan besar atau hewan yang memilki metabolisme tinggi memerlukan sistem sirkulasi khusus. Sistem sirkulasi khusus tersebut diperlukan untuk menjamin adanya pergerakan cairan (beserta sejumlah besar zat yang terlarut di dalamnya) keseluruh tubuh secara cepat.
Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup dan sistem peredaran ganda. Dimana dalam sistem peredaran darah tertutup, darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah. Sedangkan sistem peredaran darah ganda hanya satu kali beredar, dan darah melalui jantung beredar sebanyak dua kali. Berdasarkan jalurnya, sistem peredaran darah manusia dibagi menjadi dua, yaitu:
Sistem Peredaran darah kecil, yaitu sistem peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan) kemudian melalui arteri pulmonalis darah dibawah menuju ke paru-paru, selanjutnya melalui vena pulmonalis darah dibawa kembali ke jantung (serambi kiri).
Sistem Peredaran darah besar, yaitu sistem peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kiri) kemudian melalui aorta menuju artikel (pembuluh nadi), selanjutnya melalui vena cava darah dibawah kembali ke jantung (serambi kanan).
Sedangkan untuk sistem peredaran darah manusia keselurahannya (lengkap) adalah darah dari paru-paru, dibawa masuk ke serambi kiri kemudian diteruskan ke bilik kiri, dan selanjutnya darah di pompa keluar jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Darah dari seluruh tubuh (kaya CO2) kemudian dibawa masuk kembali ke serambi kanan, lalu kebilik kiri hingga akhirnya menuju ke jantung.
TUGAS MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI TUBUH
(SISTEM SISKULASI PADA MANUSIA)
Dosen Pembimbing : Maeningsih M.Pd
Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
Recommended