View
236
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
1/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
XVI. PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN
Pegunungan merupakan suatu kenampakan yang sangat spektakuler,
yang menjulang ke atas sampai beberapa ratus meter bahkan lebih, dari
dataran yang ada sekelilingnya. Beberapa dari kenampakan itu merupakan
suatu massa tunggal yang terisolasi, sedang beberapa lainnya merupakan
suatu rangkaian pegunungan yang sangat panjang. Beberapa dari rangkaian
tersebut merupakan rangkaian pegunungan yang masih sangat muda, seperti
Pegunungan Himalaya, yang masih tumbuh sampai sekarang. Sedang
lainnya merupakan rangkaian pegunungan yang sudah tua dan sudah
mengalami proses penurunan (perataan) permukaannya.
Secara umum proses yang membentuk suatu sistem pegunungan
disebut dengan proses orogenesis. Kata tersebut berasal dari bahasa
Yunani oros (pegunungan) dan genesis (pembentukan atau mula jadi).
Sistem pegunungan akibat dari proses tersebut menunjukkan adanya suatu
gaya yang sangat besar yang mengakibatkan terjadnya perlipatan ( folded),
pensesaran (faulted) dan umumnya merubah bentuk bagian kerak bumi yang
besar. eskipun gaya yang sangat besar merupakan !aktor utama
pembentukan pegunungan ini, tetapi hasil kerja proses"proses eksogen oleh
air ataupun es yang mengerosi pegunungan tersebut, menyebabkan
kenampakan bentang alam pegunungan tersebut lebih indah.
Proses orogenesis dapat dijelaskan dengan baik, baru beberapa #aktu
belum lama ini dengan teori tektonik lempeng (plate tectonic). $eori ini
telah menarik para ahli geologi untuk menerangkan mengenai prosespembentukan pegunungan. Sebelum membahas mengenai teori tersebut,
akan diuraikan lebih dahulu mengenai proses pengangkatan dan perubahan
bentuk kerak bumi.
Pengangkatan Kerak Bumi (crustal uplift)
%osil"!osil kerang in&ertebrata laut yang dijumpai di pegunungan,
menunjukkan bah#a batuan yang menyusun pegunungan tersebutmerupakan batuan sedimen yang terbentuk di laut. Kemudian setelah
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 1
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
2/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
binatang tersebut mati dan berubah menjadi !osil, terjadi suatu proses
pengangkatan, sehingga batuan sedimen yang terbentuk di laut tersebut
membentuk pegunungan. Kejadian semacam ini (pengangkatan kerak bumi)
merupakan proses geologi yang sangat umum dalam sejarah bumi ini. $etapi
muncul suatu pertanyaan, mengapa terjadinya suatu proses pengangkatan ini
tidak selalu dapat dengan mudah diketahui sebagai akibat dari suatu proses
pergerakan.
$elah kita ketahui, gaya gra&itasi memegang peranan penting yang
menentukan ketingian suatu permukaan bumi. 'itos!era yang disusun oleh
material yang lebih ringan akan mengapung dan mudah mengalami
e!ormasi (perubahan bentuk) di atas astenos!er. Konsep mengenai
pengapungan karena keseimbangan gra&itasi ini disebut isostasi. aerah
pegunungan merupakan bagian kerak bumi yang tipis. Pegunungan tidak
hanya merupakan bentang alam yang tinggi, tetapi juga merupakan sumber
material bagi tempat"tempat yang rendah (gambar *.). Kenampakan ini
dapat dijelaskan dengan data seismik dan gra&itasi.
ari ide tersebut menunjukkan bah#a litos!er di ba#ah samudera lebih
tipis daripada litos!er yang menyusun benua, karena ele&asinya jauh lebih
rendah. eskipun telah kita ketahui bah#a batuan penyusun kerak samudera
ini mempunyai spesi!ik gra!itasi yang lebih besar daripada batuan penyusun
kerak benua. Hal tersebut merupakan !aktor lain yang menunjukkan mengapa
kerak samudera terletak di ba#ah kerak benua.
+pabila konsep isostasi ini benar, maka apabila beban di atas kerak
bumi ditambah, akan terjadi penurunan kerak bumi. Sebaliknya apabila beban
tersebut berkurang atau dihilangkan, maka akan terjadi pengangkatan kerak
bumi. Perisiti#a terjadinya pergerakan semacam ini sangat didukung oleh
teori penyesuaian isostasi.
adi pegunungan merupakan penebalan kerak bumi yang tidak
sebenarnya yang tetap mempunyai ketinggian diatas rata"rata daerah
sekitarnya. Seiring dengan terjadinya pengikisan material oleh proses erosi,
penyesuaian isostasi akan terjadi secara bertahap pada pegunungan
tersebut. Secara berangsur pula bagian terdalam dari pegunungan tersebut
akan mengalami pengangkatan sampai pada kedalaman yang dangkal
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 2
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
3/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
dengan kerak disekililingnya. Yang tetap menjadi pertanyaan adalah
bagaimana bagian yang tebal (penebalan) dari kerak bumi tersebut terjadi---
"E#$%MA&I BATUAN
+pabila batuan mendapat tekanan yang besarnya melebihi daya tahan
batuan itu sendiri, maka batuan akan mengalami perubahan. Pada umumnya
perubahan tersebut membentuk struktur perlipatan (!oling) atau retakan
(!ra'turing). Hal tersebut sangat mudah untuk digambarkan bagaiman suatu
masa batuan akan pecah. $etapi seberapa besar unit batuan dapat
melengkung membentuk suatu perlipatan tanpa batuan tersabut pecah
selama proses perubahan terjadi- ntuk menja#ab pertanyaan tersebut, para
ahli geologi melakukan percobaan di laboratorium pada batuan yang diberi
gaya dengan melakukan simulasi pada kondisi yang sesuai dengan kondisi di
ba#ah permukaan bumi. eskipun batuan penyusun kerak bumi mempunyai
ketahanan ber&ariasi dalam menerima gaya, karakteristik umum dari
perubahan batuan dicobakan pada percobaan tersebut. Para ahli geologi
mendapatkan bah#a apabila tekanan (stress) diberikan perlahan dan
diba#ah tekanan yang rendah, batuan akan mengalami perubahan secara
elastis. Perubahan ini disebut elastic de!ormation, seperti karet batuan akan
kembali pada bentuk dan ukuran semula ketika tekanan (stress) tersebut
dihilangkan. Sebaliknya apabila batas elastisitas batuan dile#ati, batuan akan
pecah atau mengalami perubahan secara plastis. Perubahan plastis (plastic
de!ormation), menghasilkan perubahan yang tetap, maksudnya bentuk dan
ukuran unit batuan akan berubah menjadi perlipatan. Pada pecobaan di
laboratorium menunjukkan bah#a pada kondisi tekanan dan temperatur yang
tinggi, kebanyakan batuan mengalami perubahan bentuk secara plastis
apabila batas elastisitas batuan dile#ati.
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 3
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
4/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
Pensesaran (!aulting)
&esar (!ault), sering juga disebut patahan, merupakan retakan pada
batuan kerak bumi yang disertai dengan pergeseran sepanjang retakan
tersebut. Sesar dikategorikan dengan dasar pergerakan relati! antara bagian"
bagian yang terletak di kedua sisi dari bidang sesarnya. Pergerakan tersebut
dapat horisontal, &ertikal maupun menyudut (obli/ue).
Sesar dengan pergerakan &ertikal dari bagian yang tersesarkan
disebut dengan sesar ipslip (ipslip !aults). Sesar &ertikal ini dapat
dikelompokkan menjadi beberapa macam. +pabila bagian yang terletak di
atas bidang sesar (anging *all) bergerak relati! ke ba#ah daripada bagian
yang terletak di ba#ah bidang sesar (!oot *all), disebut dengan sesar
normal atau sesar turun (normal !aults+ gra,it- !aults) (0ambar *.1).
Sedangkan apabila bagian yang terletak di atas bidang sesar rekati! bergerak
ke atas, disebut dengan sesar naik (re,erse !ault)(gambar *.2). Sesar
naik dengan sudut yang sangat kecil disebut dengan trust !aults. Suatu
thrust !ault yang sangat panjang (seperti yang terjadi di Pegunungan
+ppalachians) diakibatkan oleh suatu gaya kompresi yang kuat.
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 4
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
5/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
Sesar yang pergeserannya dominan horisontal atau sepanjang jurus
sesar tersebut disebut dengan sesar geser (strikeslip !ault). Sesar geser
yang besar pada umumnya berasosiasi dengan batas"batas lempeng disebut
dengan trans!orm !aults. $rans!orm !aults mempunyai kemiringan yang
hampir tegak dan dapat berhubungan dengan struktur yang besar semacam
bagian dari pematang dasar laut (oceanic ridges). Salah satu contoh dari
trans!orm !aults adalah sesar San +ndreas di 3ali!ornia S+, yang
mempunyai pergeseran sampai beberapa ratus kilometer. Sesar dengan
pergerakan &ertikal dan horisontal disebut dengan oli/ueslip !ault.
Pergerakan"pergerakan yang terjadi pada bagian"bagian yang
tersesarkan dapat menunjukkan macam"macam gaya yang bekerja pada
kerak bumi. Sesar normal menunjukkan adanya ga-a tarik (tension)yang
menarik bagian dari kerak bumi. Proses penarikan ini dapat terjadi karena
pengangkatan yang mengakibatkan permukaan meregang dan kemudian
pecah atau oleh gaya horisontal yang menyebabkan bagian kerak bumi
terputus. Sesar normal pada umumnya terjadi pada pusat pemekaran
(spreading center) pada di&ergensi lempeng kerak bumi. Bagian yang turun
(rendah) yang dibatasi oleh dua buah sesar normal disebut graen.
Sedangkan bagian yang naik (tinggi) disebut dengan orst.
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 5
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
6/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
Karena pada sesar naik (re&erse 4 thrust !aults), bagian yang
tersesarkan bergerak relati! di atas bagian yang lain, maka dapat disimpulkan
bah#a sesar ini diakibatkan oleh gaya kompresi ('ompressional !or'e).
Pada umumnya bagian kerak bumi yang mengalami gaya ini adalah pada
batas kon&ergensi dari lempeng kerak bumi, dimana lempeng"lempeng kerak
bumi saling bertumbukan. 0aya kompresi ini pada kerak bumi selain dapat
membentuk sesar juga dapat membentuk perlipatan. +kibat dari adanya
perlipatan ini adalah penebalan dan penipisan batuan yang mengalami gaya.
Perlipatan (#oling)
Selama proses pembentukan pegunungan, batuan &olkanik dan
batuan sedimen yang mendatar, akan mengalami pelengkungan membentuk
suatu seri lipatan. Proses tersebut mengakibatkan adanya pemendekan dan
penebalan dari batuan penyusun kerak bumi. 0ambar *.5 menunjukkan
struktur perlipatan yang sangat umum. Bagian perlipatan yang menonjol ke
atas disebut dengan antiklin (anticline), sedangkan bagian yang cekung
disebut dengan sinklin (sincline). Berdasarkan orientasi sayap"sayapnya,
perlipatan dapat dibedakan menjadi perlipatan simetri+ asimetri dan
menggantung (o,ertune).
Suatu perlipatan tidak selalu menerus, pada suatu saat perlipatan
tersebut akan berhenti. +pabila sumbu perlipatan tersebut menunjam ke
dalam kerak bumi, maka perlipatan tersebut disebut perlipatan menun0am.
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 6
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
7/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
0ambar *.6 menunjukkan contoh dari perlipatan menunjam dan pola dari
struktur tersebut yang telah mengalami proses erosi.
eskipun kebanyakan perlipatan disebabkan oleh gaya kompresi,
tetapi ada perlipatan yang diakibatkan oleh gaya &ertikal. Perlipatan yang
diakibatkan oleh gaya &ertikal ini membentuk suatu struktur yang melingkar
yang menunjam ke segala arah. Perlipatan semacam ini yang cembung
disebut struktur kua (domes), sedangkan yang cekung disebut asin.
Pada struktur kubah, bagian pusatnya (inti) disusun oleh batuan yang lebih
tua, sedangkan pada struktur basin bagian tengahnya disusun ole batuan
yang lebih muda.
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 7
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
8/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
TIPETIPE PEGUNUNGAN 1IPATAN
eskipun tidak ada suatu rangkaian pegunungan yang sama satu
sama lain, tetapi suatu sistem pegunungan dapat diklasi!ikasikan berdasarkan
pada karakteristiknya yang dominan. Berdasarkan kriteria tersebut, maka ada
5 (empat) tipe sistem pegunungan, yaitu 7
. Pegunungan perlipatan (folded mountain)
1. Pegunungan &olkanik (volcanic mountain)
2. Pegunungan patahan (fault-block mountain) dan
4. Upward mountain
Pegunungan lipatan (folded mountains)
Pegunungan lipatan merupakan suatu sistem pegunungan yang
kompleks dan besar. eskipun perlipatan merupakan struktur yang sangat
dominan penyusun sistem pegunungan ini, kenampakan geologi lainnya
sering dijumpai seperti sesar, metamor!isme dan akti&itas magma. Semua
deretan pegunungan yang besar di dunia ini seperti Pegunungan +lpen, ral,
Himalaya dan +ppalachian, merupakan sistem pegunungan lipatan. Karena
hampir semua deretan pegunungan yang besar di dunia ini merupakan sistem
pegunungan lipatan, maka proses pembentukan pegunungan selalu
dihubungkan dengan pegunungan lipatan.
Pegunungan pataan (#aultlo'k mountains)
Sistem pegunungan patahan merupakan sistem pegunungan yang
terbentuk akibat pensesaran dari blok"blok bnatuan yang besar, biasanya
berhubungan dengan pengangkatan sepanjang sesar normal dengan sudut
yang besar.
3ontoh yang baik untuk sistem pegunungan ini adalah deretan
pegunungan di Basin and 8ange Pro&ince, suatu pegunungan yang melalui
9e&ada dan sebagian tah, 9e# e:ico, +ri;ona dan 3ali!ornia di +merika
Serikat. isini kerak bumi telah mengalami penghancuran menjadi berkeping"
keping, yang kemudian terangkat menjadi rangkaian pegunungan yang
hampir sejajar dengan panang sampai
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
9/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
Up*ar mountains
Sistem pegunungan ini merupakan tipe pegunungan yang sangat
berbeda. Beberapa sistem pegunungan ini mempunyai batuan beku dan
batuan metamor! sebagai batuan dasar, yang telah mengalami proses erosi
dan kemudian tertutupi oleh batuan sedimen. Kemudian setelah daerah
tersebut mengalami pengangkatan, proses erosi memindahkan batuan
sedimen, sehingga inti dari pegunungan ini yang terdiri dari batuan beku dan
batuan metamor! muncul ke permukaan dan meninggalkan topogra!i yang
lebih tinggi dari daerah di sekitarnya.
Pada umumnya bagian yang terangkat tersusun oleh batuan dasar
yang berumur lebih tua yang tertutupi oleh lapisan yang relati! tipis dari
batuan sedimen. 'ama kelamaan, batuan sedimen ini akan tererosi, sehingga
inti batuan dasarnya akan muncul. i beberapa tempat, lapisan batuan
sedimen yang tersisa menempati sayap"sayap dari pegunungan batuan
kristalin yang menjadi intinya. or!ologi ini sangat mudah dikenali, karena
perlapisan yang tersisa ini menunjukkan suatu tebing yang terjal disebut
dengan oga'ks.
PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN "AN TEKT$NIK 1EMPENG
Seperti yang telah diketahui sejak lama, bah#a suatu sistem
pegunungan mempunyai banyak kenampakan yang umum. ari hal tersebut,
para ahli geologi dapat menyimpulkan bah#a sistem tersebut memiliki sejarah
pembentukan yang berbeda. Beberapa sistem pegunungan muda sejajar
dengan pantai suatu benua. ereka disusun oleh batuan sedimen yang
sangat tebal dapat mencapai 6.=== m dan telah mengalami perlipatan,
persesaran dan diterobos oleh tubuh batuan beku. Sampai pada dekade
terakhir dipercaya bah#a batuan sedimen tersebut dibentuk oleh proses
sedimentasi pada cekungan yang mengalami penurunan perlahan yang
disebut geosinklin. Setelah ketebalan yang sangat besar dari sedimen
tersebut terbentuk,suatu gaya horisontal dari sisi"sisi geosinklin tersebut
menekan sedimen sehingga mengalami pemendekan dan penebalan dari
kerak bumi. Proses ini menghasilkan suatu sistem pegunungan yang tinggi
dan secara bersamaan menekan sedimen tersebut ke tempat yang lebih
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 9
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
10/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
dalam pada kerak bumi. uga dipercaya, sedimen yang tertanam jauh di
dalam bumi menyebabkan magma menerobos ke atas pada batuan sedimen
yang tidak mencair. adi suatu rantai kompleks pegunungan terdiri dari
batuan sedimen yang terlipat dan tersesarkan mengelilingi tubuh batuan beku
intrusi dan batuan metamor! yang terbentuk.
eskipun konsep geosinklin pada pembentukan pegunungan memiliki
banyak kebaikan, tetapi penyebab proses orogenesa yang mendasari proses
pembentukan tersebut tetap tidak dapat dijelaskan. +pa yang dihasilkan dari
proses penurunan pada geosinklin- engapa sedimen yang terakumulasi
relati! tidak mengalami gangguan untuk jangka #aktu yang cukup lama dan
tiba"tiba mengalami proses de!ormasi- Pertanyaan"pertanyaan tersebut yang
menyebabkan para ahli geologi tetap mencari ja#aban dari problem"problem
yang kompleks pada proses pembentukan pegunungan.
engan berkembangnya teori tektonik lempeng, beberapa pertanyaan
yang muncul pada teori geosinklin dapat dija#ab. $eori yang baru
memberikan suatu ide bah#a suatu orogenesa disebabkan oleh karena suatu
segmen yang besar dari kerak bumi mengalami pergeseran. Berdasarkan
teori tektonik lempeng, pembentuk pegunungan terjadi pada batas lempeng
yang kon&ergen. Pada lempeng"lempeng yang saling bertumbukan ini
menyebabkan terjadi suatu gaya kompresi yang melipat, mensesarkan dan
mengubah endapan sedimen yang tebal yang terakumulasi pada lereng
benua. Sedangkan pencairan dari kerak samudera yang menunjam
merupakan sumber magma yang menerobos batuan"batuan yang telah
mengalami de!ormasi.
$rogenesis paa 2ona suuksi
Pada tahap a#al dari perkembangan suatu sistem kompleks
pegunungan, bagian tepi kontinental masih stabil (pasi!). Bagian ini bukan
merupakan batas dari lempeng benua, tetapi merupakan bagian yang sama
yang bergabung dengan kerak samudera. 3ontoh yang bagus untuk keadaan
tepi kontinen yang pasi! sekarang ini adalah pantai timur +merika serikat.
isini seperti tepi kontinen lainnya yang mengelilingi Samudera +tlantik,
proses pengendapan sedimen menghasilkan suatu endapan yang tebal dari
batupasir, batugamping dan serpih.
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 10
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
11/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
Pada suatu saat, tepi benua menjadi akti!, sehingga terbentuklah ;ona
subduksi dan proses de!ormasi mulai terjadi. $empat baik untuk mengetahui
suatu tepi kontinen yang akti! adalah pantai barat +merika Selatan. i tempat
ini lempeng 9a;ca menunjam di ba#ah lempeng benua amerika Selatan
sepanajng palung Peru > 3hili. ?ona penunjaman ini kemungkinan terbentuk
bersamaan dengan pemekaran benua Pangaea. Pada saat lempeng amerika
selatan berpisah dengan lempeng a!rika dan perlahan bergerak ke arah barat,
kerak samudera yang berbatasan dengan +merika Selatan tertekuk dan
terlipat di ba#ah kerak kontinental. Perubahan pada kerak samudera ini akan
memberikan e!ek pada kerak kontinen yang ada diatasnya. Pada kasu ini
batuan sedimen yang menyusun lempeng 9a;ca yang merupakan lereng tepi
benua mengalami de!ormasi dan menghasilkan suatu kompleks pegunungan
yang dikenal dengan nama Pegunungan +ndes bagian $imur.
Penunjaman dan pencairan sebagian dari lempeng 9a;ca
mengakibatklan perkembangan dari busur &ulkanik. Pada beberapa sistem
busur akti&itas &ulkanik merupakan gejala yang sangat mudah dikenali, tetapi
sebagian besar dari magma mengalami perpindahan tempat jauh di ba#ah
permukaan bumi dan membentuk tubuh batuan beku batolit. Hal tersebut
mengakibatkan proses penebalan dari kerak kontinental. Selanjutnya akti&itas
tersebut dilanjutkan dengan proses pengangkatan. +kibat dari proses
penebalan kerak kontinen ini, pegunungan andes terangkat sampai beberapa
kilometer di atas palung laut.
Selama perkembangan busur &ulkanik, batuan sedimen yang berasal
daratan akan mengalami perombakan dan terkonsolidasikan kembali pada
sisi yang berla#anan dengan jalur palung laut. Penumpukan batuan metamor!
yang terbentuk dari batuan yang berasal dari kerak samudera membentuk
kompleks melange. Batuan metamor! yang terdapat pada komplek mel@ange
terbentuk pada kondisi tekanan yang tinggi dari proses tumbukan lempeng
tektonik, tetapi pada kondisi temperatur yang agak rendah. +kibatnya batuan
tersebut dapat dibedakan dengan batuan metamor! yang terbentuk pada
temperatur tinggi yang berasosiasi dengan tubuh batuan beku intrusi!. +pabila
komplrks melange dijumpai pada bagian dalam dari kerak kontinen, hal
tersebut menunjukkan daerah tersebut merupakan ;ona subduksi. Keadaan
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 11
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
12/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
demikian sangat baik dan merupakan suatu petunjuk untuk menceritakan
sejarah geologi ka#asan tersebut.
Tumukan kontinental
Sampai pada bagian ini telah diuraikan proses pembentukan jalur
orogenesis yang terbentuk akibat tumbukan antara kerak kontinental dengan
kerak samudera. $umbukan antara dua lempeng tektonik kadang"kadang
terjadi juga antara kerak benua dan kerak benua. Karena batuan penyusun
kerak benua relati! mengambang, maka kemungkinan terjadinya tumbukan
antara !ragmen kerak benua sangat besar. 3ontoh dari peristi#a ini terjadi
sekitar 56 juta tahun yang lalu ketika Andia bertumbukan dengan asia. Andia
yang pada a#alnya bersatu dengan antartika, telah berjalan sejauh hampir
6=== km sebelum terjadinya tumbukan tersebut. +kibat dari proses tumbukan
tersebut, terbentuk Pegunungan Himalaya dan aratan $inggi $ibet.
eskipun sebagian besar kerak samudera memisahkan massa daratan
tersebut sebelum terjadinya tumbukan, tetapi sebagian lainnya telah
dihubungkan oleh endapan sedimen laut dalam yang juga mengalami
peremasan dan sekarang dijumpai pada tempat yang sangat tinggi dari
permukaan laut. Setelah adanya proses tumbukan, bagian kerak samudera
yang menunjam pada kerak kontinental akan terus bergerak jauh ke dalam.
8angkaian pegunungan lainnya yang menunjukkan kejadian tumbukan
kerak benua adalah Pegunungan alpen, ral dan +ppalachian. Pegunungan
+ppalachian diperkirakan merupakan pertemuan antara +merika tara, ropa
dan +!rika tara. eskipun ketiganya sekarang telah terpisahkan, ketiganya
menunjukkan bagian dari superkontinen Pangaea tidak lebih dari 1= juta
tahun lalu.
Crogenesis dari suatu rangkaian kompleks pegunungan dapat
diuraikan sebagai berikut 7
. setelah pengahncuran dari kerak kontinental, endapan sedimen yang
tebal terbentuk di sepanjang tepi kontinental yang stabil (pasi!). Hal ini
akan menyebabkan bertambah luasnya kerak kontinental.
1. engan suatu sebab yang belum dimengerti, cekungan lut semakin
mendekat dan kon&ergensi dengan kerak kontinen mulai terjadi.
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 12
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
13/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
2. Hasil kon&ergensi kerak tersebut terjadilah penunjaman kerak oseanik
ke ba#ah kerak kontinental dan akti&itas magma mulai terjadi. +kti&itas
magma ini menghasilkan pembentukan busur &ulkanik yang letaknya
hanya beberapa ratus kilometer ke arah laut dari pantai purba.
5. 8ombakan hasil erosi dari busur &ulkanik dan daratan ditambah
rombakan sedimen yang berasal dari kerak yang menunjam, akan
menambah sedimen sepanjang tepi kontinental.
6. Kon&ergensi selanjutnya menyebabkan laut dangkal di belakang busur
&ulkanik akan semakin menyempit. Proses orogenesis ini akan
mengakibatkan terjadinya de!ormasi dan metamor!isme sedimen
belakang busur &ulkanik dan berasosiasi dengan rombakan batuan
&ulkanik seperti pada busur &ulkaniknya sendiri.
D. Pada saat kerak kontinental bertumbukan, asosiasi akti&itas magma,
proses de!ormasi dan metmor!isme sedimen yang terjebak, akan
menghasilkan batuan kristalin sebagai inti dari rangkaian pegunungan
yang baru. Bersamaan dengan de!ormasi dataran oseanik ini
menganjak ke arah daratan. ndapan laut dangkal yang membentuk
paparan benua akan terlipatkan dan tersesarkan membentuk sesar
naik dengan sudut relati! kecil.
*. +khirnya perubahan pada batas lempeng berakhir dan rangkaian
pegunungan berkembang hanya erosi selanjutnya yang akan merubah
bentuk bentang alam tersebut.
rutan proses tersebut telah terjadi berulang kali selama #aktu geologi
di masa lalu. Hanya tingkat de!ormasi, tatanan geologi dan iklim yang
berbeda"beda untuk setiap proses. adi setiap kejadian pembentukan suatu
rangkaian pegunungan merupakan e&ent yang unik.
$rogenesis an pertumuan kontinental
Pada a#alnya, teori tektonik lempeng memberikan inspirasi dua
mekanisme terjadinya proses orogenesis. Pertama, tumbukan lempeng
kontinen diberikan untuk menerangkan proses pembentukan rangkaian
pegunungan seperti +lpen, Himalaya dan +ppalachian. Kedua, pegunungan
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 13
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
14/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
tipe +ndes, proses orogenesis berasosiasi dengan ;ona penunjaman dari
kerak samudera yang menjelaskan proses pembentukan rantai pegunungan
circum paci!ic. Penemuan yang terbaru menunjukkan adanya mekanisme
lainnya pada proses orogenesis. Penemuan tersebut antara lain adalah
!ragmen kerak bumi yang relati! kecil bertumbukan dan bergabung dengan
tepi benua. +kibat dari proses tersebut telah terjadi perkembangan beberapa
sistem pegunungan di sekeliling Pasi!ik.
Para peneliti percaya bah#a pertumbuhan kerak kontinental dia#ali
dengan kerak kontinental yang kecil, seperti kenampakan adagaskar
sekarang ini. Sedangkan beberapa lainnya pada a#alnya terdapat di dasar
laut kemudian mengalami pengangkatan. 'ebih dari seratus kenampakan
yang demikian disebut ataran tinggi oseaniktelah diketahui keberadaanya
sekarang ini. ataran tinggi semacam ini yang dipercaya sebagai
penenggelaman kerak kontinental, lenyapnya busur &ulkanik atau
penenggelaman rangkaian &ulkanik yang dihasilkan oleh akti&itas titik panas
(hot spot).
Pandangan yang sekarang muncul adalah kerak oseanik yang
bergerak akan memba#a dataran tinggi oseanik atau !ragmen kerak
kontinental menuju ;ona subduksi. i tempat ini !ragmen dari kerak tersebut
akan terpotong"potong dan akan terangkat dalam potongan"potongan yang
tipis ke atas blok kontinental yang telah ada sebelumnya. aterial baru yang
terbentuk tersebut disebut terrane, yang akan menambah luas kerak
kontinental dan akan terus terdorong lebih ke daratan oleh desakan potongan
kerak lainnya.
$%IGIN "AN EV$1U&I KE%AK K$NTINENTA1
Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari bah#a teori tektonik
lempeng telah menjelaskan suatu model pengujian pembentukan rangkaian
kompleks pegunungan. $etapi apa peran teori tektonik lempeng dan
pembentukan pegunungan pada mulajadi dan e&olusi kerak kontinental-
Pada saat ini tidak ada ja#aban yang dapat menjelaskan pertanyaan
tersebut. Belum adanya kesepakatan dianatara para ahli geologi disebabkan
oleh kompleksnya material penyusun kerak kontinental, sehingga sulit untuk
menerangkan sejarah pembentukannya. $etapi selama dua dasa#arsa
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 14
7/26/2019 XVI. Pembentukan Pegunungan
15/15
XVI. Pembentukan Pegunungan
terakhir ini suatu lonjakan yang besar telah terjadi mengenai ilmu geologi dan
teka"teki yang selama ini muncul mulai dapat diberikan ja#abannya.
Salah satu pendapat mengatakan bah#a kerak kontinental mengalami
pertumbuhan menjadi lebih besar sepanjang #aktu geologi oleh penambahan
material yang berasal dari mantel bumi bagian atas. Prinsip dasar dari
hipotesis ini adalah kerak bumi pada a#alnya adalah kerak samudera dan
kerak kontinental sangat kecil bahkan mungkin tidak ada. Selanjutnya
dikatakan pembentukan material penyusun kerak kontinental terjadi dalam
dua !ase yang berbeda. %ase pertama terjadi pada mantel bumi bagian atas
tepat di ba#ah pematang samudera. i tempat ini pencairan sebagian batuan
peridotit menghasilkan magma basaltik yang naik ke atas membentuk kerak
samudera. Batuan dasar samudera kaya akan silika, potasium dan sodium
dan miskin akan besi dan magnesium dibandingkan dengan batuan yang
berasal dari mantel bumi bagian atas.
Budi Rochmanto: Geologi Fisik 15
Recommended