View
30
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
INTEGRATED TOURISM MASTER PLAN BOROBUDUR – YOGYAKARTA – PRAMBANAN (ITMP-BYP)
PROSIDING
RAPAT PEMBAHASAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR AIR BERSIH,
AIR LIMBAH, PERSAMPAHAN DAN DRAINASE UNTUK MENDUKUNG ITMP BOROBUDUR-YOGYAKARTA-PRAMBANAN
SENIN, 4 OKTOBER 2019
HOTEL GRANDIKA, JAKARTA
Daftar Isi
1. Undangan
2. Notulensi
3. Materi (PP)
4. Daftar Hadir
5. Galeri Foto
1. UNDANGAN
2. NOTULENSI
Rapat Pembahasan Pengembangan Infrastruktur Air Bersih, Air Limbah, Persampahan dan Drainase Untuk Mendukung
ITMP Borobudur – Yogyakarta - Prambanan
Minutes of Meeting Hari dan tanggal : Jumat, 4 Oktober 2019 Pukul : 09.00 -13.00 WIB Tempat : Ruang Rapat Hotel Grand Dhika Jl. Iskandarsyah Raya No.65, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Acara : Pembahasan Pengembangan Infrastruktur Air Bersih,Air Limbah,
Persampahan, dan Drainase Untuk Mendukung ITMP Borobudur- Yogyakarta- Prambanan
Peserta : 1. Dr. Ir. Maulidya Indah Junica, M.Sc - Kepala Bidang Keterpaduan Infrastruktur Kawasan
Strategis, BPIW 2. Alfa Adib – BPIW 3. Borris Afdhal Anwar – BPIW 4. Nurul W – BPIW 5. Nina Mulyani – BPIW 6. Rik Frenkel - Triple-A Team / Watsan ITMP BYP 7. Frank Van Paassen - Triple-A Team / Watsan ITMP BYP 8. Slamet Mulyadi - Triple-A Team / Watsan ITMP BYP 9. Shinta Dewi - Triple-A Team / Watsan ITMP BYP
1. Paparan tentang Integrated Tourism Masterplan For Borobudur-Yogyakarta-Prambanan
oleh Ibu Dr. Ir. Maulidya Indah Junica, M.Sc – Kepala Bidang Keterpaduan Infrastruktur Kawasan Strategis, BPIW (Materi presentasi terlampir)
Menjelaskan tentang kerangka program, tujuan program ITMP, wilayah perencanaan, komponen, hasil dan target akhir yang diharapkan dari ITMP
Skema pendanaan untuk masing-masing komponen yang bersumber dari pendanaan multi-sumber.
Tim koordinasi ITMP tersusun berdasarkan Keputusan Menteri PPN/ Kepala Bappenas Nomor: KEP.9/M.PPN/HK/01/2019 terdiri dari Tim Pengarah, Tim Pelaksanaan, Tim Teknis, CPMU, Tim dukungan sekretariat, Pokja I: Perencanaan destinasi wisata yang terintegrasi dan berkelanjutan, Pokja II: Pengembangan infrastruktur dasar dan aksesibilitas di destinasi wisata, Pokja III: Peningkatan SDM, industri dan kelembagaan pariwisata, dan Pokja IV: Peningkatan iklim usaha untuk investasi pariwisata.
Organisasi pelaksana kegiatan terdiri dari Dewan Pengarah, CPMU, PMU 1 dan PIU Bina Marga, PMU 2 dan PIU Cipta Karya, PMU 3 dan PIU Pengembangan Infrastruktur Wilayah, PMU 4 dan PIU Investasi Pariwisata, PMU 5 dan PIU Perencanaan Jasa dan Kawasan untuk Investasi dan Penanaman Modal.
Lingkup pekerjaan ITMP mencakup:
A. Analisis kerangka kelembagaan dan hukum, peraturan dan kebijakan;
B. Analisis supply and demand pengembangan daerah tujuan wisata;
C. Analisis kondisi awal (baseline) rencana tata ruang, kesenjangan infrastruktur dan obyek wisata serta fasilitas pengunjung;
D. Artikulasi peluang dan hambatan lingkungan, sosial, sosial-ekonomi, dan warisan budaya;
E. Penyusunan proyeksi pertumbuhan dan skenario pembangunan;
F. Perincian skenario pembangunan yang dipilih;
G. Perumusan rencana induk pariwisata terpadu;
H. Memastikan keterlibatan aktif dari para pemangku kepentingan.
Cakupan wilayah ITMP BYP dalam WPS 10 Yogyakarta – Solo- Semarang.
Visi BYP ITMP adalah sebagai kawasan budaya dan pusat wisata Pulau Jawa, meningkatkan dan memperkaya keragaman atraksi eksisting, pelayanan jasa dan kemampuan sektoral serta pendidikan.
Cakupan wilayah ITMP BYP berada pada wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Key Tourism Area ITMP BYP meliputi: Klaster Borobudur, Klaster Prambanan-Boko, Klaster Yogyakarta. Selain Key Tourism Area, tim ITMP harus melihat obyek wisata lain yang ada di Wonosobo, Gunung Kidul, dan Purworejo sebagai potensi wisata yang bisa dikembangkan dalam mendukung Key Tourism Area.
Berdasarkan data kunjungan wisatawan kawasan pariwisata Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Kota Yogyakarta masih menjadi tujuan utama (67,2%) dari total pengunjung.
Target wisatawan 2045 adalah 24.417.618 dengan rincian 18.851.570 wisnus dan 5.566.048 wisman.
Beberapa isu utama daerah tujuan wisata BYP antara lain: potensi daya tarik wisata belum dikembangkan, aksesibilitas YIA belum memenuhi standar kemudahan mobilitas; minimnya sarana transportasi umum antar moda, infrastruktur pelayanan umum yang kurang memadai, rendahnya keterampilan penduduk setempat, kurangnya standar pelayanan, over-tourism di kawasan cagar budaya dunia Borobudur, serta perencanaan dan koordinasi yang tidak memadai.
Visi pengembangan kawasan pariwisata BYP adalah Borobudur-Yogyakarta-Prambanan menjadi jantung kebudayaan dan wisata Jawa (Heart of Java), dengan daya tarik yang beragam, membentuk destinasi wisata kelas dunia yang tangguh dan berkelanjutan.
Tahapan pengembangan: tahap 1 2020-2024; tahap 2 2025 -2034; tahap 3 2035 -2045.
Rencana aksi tahap 1 2020-2024 untuk infrastruktur akses antara lain: Peningkatan akses dan parkir di Borobudur, Jaringan jalan YIA-BOB-Borobudur, Jaringan jalan tol dan kereta cepat, Aksesibilitas dan daerah pelayanan baru di Prambanan, Peningkatan Rencana Induk Terpadu Transportasi dan kendaraan non-motor.
Rencana aksi tahap 2 2020-2024 untuk infrastruktur layanan/dasar antara lain: pengelolaan DAS, peningkatan pasokan air baku, air limbah, dan drainase, program pengelolaan sampah, drainase dan aliran sungai, tempat pembuangan akhir sampah baru, pengerukan muara
Program dan rancangan program tahun 2019-2020 antara lain: Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Kawasan Strategis NYIA pada DAS Serang; Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Kawasan Strategis NYIA pada DAS Bogowonto; Pengamanan pantai dan pengendalian banjir Sungai Bogowonto dan Sungai Serang; Pembangunan Jaringan Air Baku Kawasan Perekonomian Terpadu (KAPET) Kab. Kulon Progo Tahap 2 (Konstruksi dan Supervisi); Pembangunan TPS3R; Peningkatan Kapasitas TPA Regional Piyungan; Pengembangan Jaringan Perpipaan SPAM mendukung KSPN Borobudur; Penyusunan DED Jaringan Perpipaan SPAM Mendukung KSPN Borobudur
Rancangan program utama tahun 2020-2024 antara lain : pembangunan embung untuk air baku di kawasan Borobudur dan Prambanan, Percepatan sistem pengelolaan sampah regional waste to energy di Yogyakarta dan Magelang, Peningkatan kapasitas TPA Regional Piyungan, Pembangunan TPS3R Kawasan Borobudur dan Prambanan.
2. Diskusi Tanya Jawab Tanya :
Bapak Alfa Adib
Bagaimana jika Cipta Karya tidak mau memakai dana pinjaman? Jika implementing agency tidak mau memakai pinjaman ITMP, apakah ada dampak bagi BPIW? Dalam jenis pekerjaan paling banyak adalah Cipta Karya, tetapi yang banyak menghabiskan dana adalah Bina Marga.
Jawab :
Ibu Dr. Ir. Maulidya Indah Junica, M.Sc
Jika Cipta Karya tidak mau memakai dana pinjaman ITMP tidak masalah, nanti bisa dialokasikan kepada bidang lain misalnya Bina Marga yang membutuhkan dana besar.
Dokumen ITMP BYP sudah dikirim ke setiap Kepala Pusat melalui Sekretaris Badan.
3. Paparan ITMP BYP Program Investasi Air Bersih – Sanitasi oleh Rik Frenkel – Triple-A
Team/ Watsan ITMP BYP (Materi presentasi terlampir)
Menjelaskan tentang latar belakang ITMP termasuk kebijakan nasional, maksud ITMP, tujuan, sasaran, strategi.
Fokus ITMP meliputi tiga kawasan pengembangan pariwisata (TDA) dan atraksi wisata utama (KTA) : KTA Borobudur, KTA Yogyakarta, KTA Prambanan.
Tujuan dari Watsan adalah untuk menyediakan air minum yang cukup untuk keperluan rumah tangga dan komersial untuk penduduk dan wisatawan KTA, membangun persepsi bersama tentang pengolahan air limbah, yang diproduksi oleh kegiatan rumah tangga, kegiatan komersial dan wisatawan di KTA; mengumpulkan dan membuang sampah secara aman yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, komersial dan wisatawan di KTA, serta mencegah genangan jalan dan banjir dari sungai.
Watsan ITMP disusun melalui penyusunan baseline Atlas, pengembangan infrastruktur Agenda, dan pedoman pelaksanaan (Aturan main). Analisis baseline ATLAS berisi penilaian gap infrastruktur berdasarkan perkiraan dan proyeksi populasi dan wisatawan. Berdasarkan Atlas disusun Agenda termasuk rencana pengembangan strategis dan rencana investasi untuk investasi infrastruktur multi-tahun. Untuk bisa pelaksanaan Agenda disusun pedoman pelaksanaan (Aturan-main) menggambarkan mekanisme untuk partisipasi dalam perencanaan, investasi dan implementasi, termasuk pendanaan multi-sumber.
Pendanaan rencana investasi bersumber dari pendanaan multi-sumber (pinjaman, hibah, pusat (APBN), provinsi (APBD), kabupaten (APBD),BUMN/BUMD, PPP, CSR, masyarakat).
Dampak yang diharapkan dari Watsan adalah memberikan kontribusi pada lingkungan hidup yang lebih baik di KTA. Sedangkan penerima manfaat adalah wisatawan KTA baik domestik maupun asing, penduduk lokal yang tinggal di KTA, perusahaan kecil dan menengah, serta perusahaan transportasi, hotel dan restoran.
Langkah selanjutnya yang harus disiapkan adalah penyusunan rencana pelaksanaan Watsan termasuk jadwal pelaksanaan, perkiraan biaya, proyeksi arus kas, sumber pendanaan yang potensial, penilaian kapasitas keuangan, FS, AMDAL, LARAP dan DED.
4. Diskusi Tanya Jawab
Tanggapan :
Ibu Dr. Ir. Maulidya Indah Junica, M.Sc
Tujuan dari ITMP yang perlu ditambahkan adalah meningkatkan lama tinggal wisatawan (length of stay)
Peta yang dipakai dalam analisis baseline Atlas harus berbasis GIS, semua data termasuk peta dan SHP nanti akan BPIW minta untuk di-input dalam database BPIW.
Pada saat ini ada pelatihan, bertujuan untuk memberikan pelatihan dalam rangka menginput database di website BPIW.
Setelah mempelajari keseluruhan dokumen tata ruang, ada tidak program yang diusulkan adalah konservasi di wilayah hulu di sektor kehutanan untuk mempertahankan daerah resapan air untuk meningkatkan kapasitas air bersih guna mempertahankan supplay air bersih.
Untuk target, perlu dipastikan sudah memakai Standar Pelayanan Minimal yang terbaru.
Bapak Slamet Mulyadi
Bab 12 dalam dokumen baseline dipakai sebagai dasar dalam penyusunan analisis baseline Atlas. Dalam penyusunan Atlas sudah mengakomodasi semua masukan dari BPIW.
Ibu Shinta Dewi
Dalam penyusunan program dalam Agenda, konsultasi terhadap stakeholder sudah dilakukan. Selain itu, sebelum menyusun program, terlebih dahulu menyusun quick-scan dari berbagai dokumen perencanaan yang sudah ada, seperti RISPAM, SSK, Pola dan Rencana BBWS POS, RPI2JM dan lain-lain untuk disinkronkan.
Bapak Frank van Paassen
Sebagian besar rumah tangga masih bergantung pada sumur dangkal atau sumur dalam (komersial), terutama di wilayah Yogyakarta.
Penggunaan air perpipaan di Yogyakarta (38%), Prambanan (16,5%), Borobudur (22%), sehingga untuk mencukupi kebutuhan air bersih dipenuhi dari non-perpipaan. Akibatnya di kota Yogyakarta penggunaan air tanah menjadi salah satu permasalahan. Hotel-hotel atau apartemen lebih memilih penggunaan air tanah dengan sumur dalam daripada menggunakan air perpipaan PDAM. Hal ini karena biaya investasi untuk membuat sumur bor lebih murah dari pada membayar tarif PDAM. Selain itu, PDAM juga belum bisa menjamin kualitas dan kontinuitas air kepada pelanggan.
Terkait dengan air bersih, intervensi yang diusulkan adalah : - Pengembangan pasokan air baku dari sungai Progo, misalnya melalui pengembangan
SPAM Kartamantul 2 yang pada saat ini dalam proses pembangunan.
- Perluasan jaringan perpipaan dan penambahan sambungan rumah.
- Pengelolaan air tanah
- Untuk KTA Prambanan sumber air berasal dari sumur dalam
- Untuk KTA Borobudur sumber air berasal dari mata air
Intervensi jangka menengah tahun 2019-2023, ada data per tahunnya.
Intervensi jangka pendek/mendesak tahun 2019 dan 2020
Rencana pembiayaan air bersih dan sanitasi masih estimasi yang dalam penyusunannya sudah mempertimbangkan sumber pendanaan, tetapi belum berdasar kemampuan daerah.
Ibu Dr. Ir. Maulidya Indah Junica, M.Sc
Asumsi biaya untuk kegiatan supervisi, DED, FS perlu dimasukkan dalam rincian biayanya.
Bapak Alfa Adib
Dalam menyusun long-list, program yang disusun diharapkan memakai standar programming yang dipakai oleh PUPR, misalnya harus ada institusi pelaksana, sumber pendanaan, rincian kegiatan, lokasi, volume, biaya, termasuk readiness criteria sudah teridentifikasi, serta konektivitas dengan infrastruktur lain dari masing-masing kota.
Bapak Rik Frenkel
Pada saat ini tidak ada koordinasi antar anggota tim termasuk juga koordinasi tentang substansi laporan.
Untuk menyelesaikan ITMP dengan sukses, ada beberapa isu penting yang perlu perhatian, antara lain: - Memperbaiki komunikasi dengan klien khususnya dengan BPIW sebagai executing
agency dan World Bank sebagai donor agency.
- Konsultasi dengan stakeholder
- Harus ada overall consept framework.
- Perlu orkestrasi untuk expert team
- Perlu integrasi input secara internal
- Perlu konsolidasi untuk menghasilkan final dokumen
- Konsistensi dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR dan Bank Dunia
Program investasi WATSAN untuk BYP disiapkan dalam format Triple-A (Atlas, Agenda, Aturan Main). Kontribusi tim dilaksanakan berdasarkan kontrak antara TDI dan saya, yang telah berakhir pada tanggal 21 September 2019, dengan mematuhi TOR ITMP dari BPIW dan World Bank. Kontrak tersebut selama 66 hari, bukan terikat pada output yang dihasilkan. Sehingga sampai dengan saat ini, tidak punya kontrak kerja lagi dengan TDI. Walaupun kontrak sudah berakhir, namun hingga saat ini pihak TDI belum membayar sama sekali. Padahal dalam kontrak disebutkan, bahwa pekerjaan adalah memberikan masukan terhadap produk bukan membuat produk. Sampai saat ini, kami bantu untuk menghasilkan produk yang baik.
Saya siap untuk mendukung keberhasilan penyelesaian ITMP secara keseluruhan dan mengatasi isu-isu di atas dengan ketentuan bahwa TDI pertama-tama membayar faktur untuk kontribusi WATSAN yang dikirimkan antara 21 Juni dan 21 September 2019. Selain itu, perlu ada kejelasan mengenai kontrak untuk tahap berikutnya. Karena kalau kontrak habis, tidak bisa melakukan sinkronisasi dan adopsi dalam internal tim, konsultasi dengan stakeholder termasuk dengan BPIW dan Bank Dunia serta memberikan paparan tentang WATSAN.
Pada tanggal 4 September 2019 sebelum kontrak berakhir, kami berdiskusi dengan Pak Fransisco untuk mendapatkan feed-back terhadap dokumen yang telah kami susun (Atlas, Agenda). Dalam kesempatan tersebut, Pak Fransisco memberikan share file tentang format Investment Program di Lake Toba.
Untuk melakukan konsultasi selanjutnya bagaimana mengingat kontrak kami sudah berakhir, apakah secara formal ataukah secara non-formal.
Selanjutnya apa yang diharapkan dari BPIW terhadap tim kami agar produk proyek yang dihasilkan dapat baik. Apa yang bisa kami bantu untuk BPIW? Namun semua itu harus dilakukan berlandaskan kontrak yang jelas.
Ibu Dr. Ir. Maulidya Indah Junica, M.Sc
Untuk workshop atau konsultasi, termasuk yang dilakukan di Novotel Yogyakarta semua diinisiasi oleh Pemerintah (BPIW) bukan konsultan. Konsultan ITMP BYP tidak mempunyai inisiatif untuk melakukan hal tersebut.
Konsultan ITMP BYP tidak memahami apa yang tercantum dalam TOR, seharusnya konsultan membaca secara teliti apa yang tertuang dalam TOR, agar tidak terjadi salah interpretasi.
Perlu adanya kajian terkait social impact analysis contoh terkait dengan keberadaan masyarakat adat. Untuk World Bank dokumen ini terpisah, tetapi harus ada khususnya untuk pemakaian dana pinjaman.
Menanggapi apa yang disampaikan Pak Rik, karena dokumen WATSAN baru diterima, kami perlu melihat substansi yang ada di dalam dokumen baru bisa memberikan tanggapan. Untuk itu kami perlu waktu untuk mereview dokumen yang dihasilkan. Kami mengapresiasi apa yang sudah dihasilkan Tim.
3. MATERI (PP)
10/10/2019
1
INTEGRATED TOURISM MASTER PLAN FORBOROBUDUR-YOGYAKARTA-PRAMBANAN DAN DANAU TOBA
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAHKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Tujuan Program: meningkatkan kualitas dan akses pelayanan dan infrastruktur dasar pariwisata, meningkatkan
perekonomian lokal/masyarakat dari pembangunan pariwisata, dan mendorong investasi swasta di tiga daerah
Destinasi Prioritas Nasional (Lombok, Borobudur-Jogja-Prambanan, dan Danau Toba).
Wilayah Perencanaan: Kawasan Danau Toba, Borobudur-Jogja-Prambanan, dan Pulau Lombok (termasuk 3 Gili: Air,
Trawangan, dan Meno)
Komponen, Outcome (Hasil) dan Dampak:
Komponen Hasil Target Akhir
Komponen 1: Meningkatkan Kapasitas
Kelembagaan Untuk Memfasilitasi
Pengembangan Pariwisata Terpadu
dan Berkelanjutan
Peningkatan kinerja pada indikator
“Pariwisata Berkelanjutan“ : 3 ITMP dan
Modul Nasional di 3 STO
Peningkatan jumlah wisatawan
mancanegara dan nusantara di 3
lokasi ITDP
Peningkatan pengeluaran rata-rata
per hari per pengunjung di 3 lokasi
ITDP
Jumlah lapangan kerja baru yang
terkait langsung sektor pariwisata di
3 lokasi ITDP
Komponen 2: Meningkatkan akses jalan
dan akses pelayanan dasar
Jumlah penerima manfaat dari peningkatan
kualitas infrastruktur dan pelayanan dasar
pariwisata
Komponen 3: Mendorong Partisipasi
Masyarakat dalam Sektor Ekonomi
Pariwisata
Peningkatan kepuasan masyarakat yang
berpartisipasi dalam sektor pariwisata
Komponen 4: Menciptakan iklim investasi
yang kondusif bagi masyarakat dan
swasta di bidang pariwisataNilai investasi swasta di sektor pariwisata
$24.7M
$680.0M
$66.9M
$1.3M
1. KERANGKA PROGRAM
10/10/2019
2
Project ComponentsProject
cost
Financing sources
IBRD Financing &
Grant
Domestic resources
of which:
Central govt (APBN)
Local govt.
(APBD)1: Increase institutional capacity to facilitate integrated and sustainable tourism development
24.7 24.1 0.6 0.6 0.0
Integrated planning and coordination 22.1 22.1* 0.0 0.0 0.0Monitoring of sustainable tourism 2.6 2.0 0.6 0.6 0.0
2: Improve tourism-relevant road quality and basic services accessibility
680.0 239.6 440.4 337.5 102.9
Roads: Routine and periodic maintenance 96.6 0.0 96.6 58.6 38.0Roads: Betterment and rehabilitation 244.3 90.0 154.3 154.3 0.0Non-motorized traffic facilities 11.3 7.0 4.3 4.3 0.0Tourism specific infrastructure 50.0 18.0 32.0 32.0 0.0Piped water supply 105.6 35.0 70.6 41.2 29.4Solid waste management 20.5 13.0 7.5 0.1 7.4Waste water management and sanitation 119.3 65.0 54.3 30.5 23.8DEDs and FSs (including safeguards instruments) 32.4 11.6 20.8 16.5 4.3
3: Promote local participation in the tourism economy 66.9 37.1 29.8 29.8 0.0
Skill development 55.4 28.3 27.1 27.1 0.0Firm capabilities 6.3 4.2 2.0 2.0 0.0Community engagement 5.2 4.6 0.7 0.7 0.0
4: Enhance the enabling environment for private investment and business entry in tourism
1.3 1.3 0.0 0.0 0.0
Investment planning 1.3 1.3 0.0 0.0 0.0Total Project Costs 772.9 302.1 470.8 367.9 102.9
and Grant US$2.1 million.
2. SKEMA PENDANAAN
KEPUTUSAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS NOMOR: KEP. 9/M.PPN/HK/01/2019
3. TIM KOORDINASI
Tim Dukungan SubstansiBappenas
10/10/2019
3
4. ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN
CPMU
Dewan Pengarah
PIU
Cipta Karya
PIU
Bina Marga
PIU
Perencanaan Jasa
dan Kawasan untuk
Investasi dan
Penanaman Modal
PMU 2
Cipta Karya
PIU
Pengembangan
Infrastruktur Wilayah
PMU 5
Perencanaan Jasa dan
Kawasan untuk Investasi
dan Penanaman Modal
PMU 1
Bina Marga
PIU
Investasi Pariwisata
PMU 3
Pengembangan
Infrastruktur Wilayah
PMU 4
Investasi Pariwisata
4. Rencana Induk Pariwisata Terpadu (RIPT) / Integrated Tourism Master Plan (ITMP)
• Pemerintah mengembangkan ITMP untuk 3 (tiga) destinasi pariwisata prioritas, yaitu Lombok, Kawasan Danau Toba, dan Borobudur-Yogyakarta-Prambanan.
• Lingkup pekerjaan untuk penyusunan RIPT mencakup:
6
•Analisis kerangka kelembagaan dan hukum, peraturan dan kebijakan;A
•Analisis supply dan demand pengembangan daerah tujuan wisata;B
•Analisis kondisi awal (baseline) rencana tata ruang, kesenjangan infrastruktur dan obyek wisata serta fasilitas bagi pengunjung;
C
•Artikulasi peluang dan hambatan lingkungan, sosial, sosial-ekonomi, dan warisan budaya;D
•Penyusunan proyeksi pertumbuhan dan skenario pembangunan;E
•Perincian skenario pembangunan yang dipilih;F
• Perumusan rencana induk pariwisata terpadu; danG
• Memastikan keterlibatan aktif dari para pemangku kepentingan.H
ITMP akan ditetapkan melalui Perpres dan menjadi rujukan bagi perencanaan pembangunan pariwisata untuk seluruh sektor baik publik maupun swasta dan masyarakat
Keterangan:• Saat ini proses penyusunan ITMP telah menyelesaikan Task A, B, C, D, E, dan F, dan sedang dalam proses
penyelesaian Task G dan H
Jun
201
8 –
Jun
201
9Ju
l-Se
p2
019
10/10/2019
4
RIPT/ITMP mencakup kegiatan:
Analisis kerangka kelembagaan dan hukum, peraturan dan kebijakan
Analisis supply and demand pengembangan daerah tujuan wisata
Analisis kondisi awal (baseline) rencana tata ruang, kesenjangan infrastruktur dan
obyek wisata serta fasilitas bagi pengunjung
Artikulasi peluang dan hambatan lingkungan, sosial, sosial-ekonomi, dan warisan budaya
Penyusunan visi, proyeksi pertumbuhan, dan skenario pembangunan
Perincian skenario pembangunan terpilih
Perumusan dan Finalisasi rencana induk pariwisata terpadu
Memastikan keterlibatan aktif dari para pemangku kepentingan
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
PROGRES PENYUSUNAN ITMP DANAU TOBA DAN BYP, SERTA UNESCO Programme Consulting Services Status: 3 Oktober 2019
Toba BYP
√
Keterangan
Penyempurnaan Tim
Penyempurnaan Tim
Penyempurnaan Tim
Penyempurnaan Tim
Perbaikan oleh Tim
Penyusunan oleh Tim
Penyusunan oleh Tim
UNESCO Programme Consulting Services
Draf Inception Report telah disusun dan dalam tahap penyempurnaan oleh UNESCO
Activity 1: Reviu Dokumen ITPM BYP Proses oleh UNESCO
Activity 2: Pengembangan Kapasitas Akan dilaksanakan 17-18 Oktober 2019 dan 21-23 Oktober 2019
√
√
√
Keterangan
Perbaikan oleh Tim
Perbaikan oleh Tim
Perbaikan oleh Tim
Perbaikan oleh Tim
Perbaikan oleh Tim
Penyusunan oleh Tim
Penyusunan oleh Tim
Penyusunan oleh Tim Penyusunan oleh Tim
Keterangan:
√
= proses
= sudah
INTEGRATED TOURISM MASTER PLAN FORBOROBUDUR-YOGYAKARTA-PRAMBANAN
A
10/10/2019
5
I. PENDAHULUAN
KSPN Borobudur dan Sekitarnya berada di WPS 10 (Yogyakarta-Surakarta-Semarang)
10/10/2019
6
CAKUPAN WILAYAH ITMP BYP DALAM WPS 10 YOGYAKARTA – SOLO - SEMARANG.
1
1
2
3
Cakupan Wilayah ITMP BYPdalam WPS 10 Yogyakarta –Solo - Semarang.
1.Klaster Borobudur meliputiKecamatan Borobudur danMungkid, KabupatenMagelang, Provinsi JawaTengah (KSPN Borobudur dansekitarnya)
2.Klaster Prambanan-Bokomeliputi Kecamatan Prambanan,Kabupaten Sleman dan Klaten(KSPN Prambanan – Kalasandan sekitarnya).
3.Klaster Yogyakarta meliputiKecamatan Kraton,Gedongtengen, Danurejan,Ngampilan, Kotagede danGondomanan, KotaYogyakarta, Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta (KSPNYogyakarta Kota dansekitarnya)
The vision for BYP ITMP is:
‘Sebagai kawasan budaya dan pusat wisata PulauJawa, meningkatkan dan memperkaya keragamanatraksi eksisting, pelayanan jasa dan kemampuan
sektoral, serta pendidikan.
VISI BOROBUDUR-YOGYAKARTA-PRAMBANAN
SitusWarisan
DuniaBerketahanan Kekayaan
Budaya
10/10/2019
7
13
1.Klaster Borobudur meliputi KecamatanBorobudur dan Mungkid, Kabupaten Magelang,Provinsi Jawa Tengah (KSPN Borobudur dansekitarnya)
2.Klaster Prambanan-Boko meliputi KecamatanPrambanan, Kabupaten Sleman dan Klaten (KSPNPrambanan – Kalasan dan sekitarnya).
3.Klaster Yogyakarta meliputi Kecamatan Kraton,Gedongtengen, Danurejan, Ngampilan,Kotagede dan Gondomanan, Kota Yogyakarta,Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (KSPNYogyakarta Kota dan sekitarnya)
CAKUPAN WILAYAH ITMP BOROBUDUR-YOGYAKARTA-PRAMBANAN (BYP)
Key Tourism Area ITMP BYP:
1
32
KSPN Karimunjawa
- KPPN - Semarang
Purworejo
KSPNGunungKidul:
G. Sewu
KSPN Sangiran –KPPN Solo
Sumber: TOR ITMP Borobudur
KSPNMerapi -Merbabu
KSPNPantai
SelatanYogya
KSPN Dieng
KPPNRawa Pening
- Gedong Songo
• Kota Semarang• Kab. Semarang• Kota Salatiga• Kab. Boyolali• Kab. Sukoharjo• Kota Magelang• Kab. Magelang
• Kota Surakarta• Kab. Klaten• Kab. Sleman• Kota Yogyakarta• Kab Kulonprogo• Kab. Gunung
Kidul
Cakupan Wilayah ITMP BYP berada pada wilayah ProvinsiJawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Catatan: selain Key Priority Area tersebut, tim ITMP harus melihat objek wisata lain yang ada di Wonosobo, Gunung Kidul, dan Purworejo sebagai potensi wisata yang bisa dikembangkan dalam mendukung Key Priority Area
• Kab. Wonosobo• Kab. Sragen• Kab. Bantul• Kab.
Temangggung• Kab. Purworejo
KTA 1 Borobudur KTA 2 Prambanan KTA 3 Yogyakarta
1. Candi Borobudur dsk.2. Candi Pawon dsk.3. Candi Mendut dsk.
1. Kawasan Candi Prambanan
1. Malioboro-Mangkubumi
2. Kotagede
3. Pasar Legi
AKSESIBILITAS MENUJU KTA
Candi Borobudur Candi Pawon Candi Mendut Kawasan Candi Prambanan
Malioboro Kotagede Pasar Legi
1 2 3 4
5 6 7
1 2 3
45
67
Key Attraction, a.l.:
10/10/2019
8
Kunjungan Wisatawan Kawasan Pariwisata Borobudur-Yogyakarta-Prambanan
Kota Yogyakarta masih menjadi tujuan utama, menarik 67,2% dari total pengunjung
18%
15%
13%
11%
10%
5% 4%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
16%
18%
20%
Wisatawan luar negeri didominasi dari negara-negara tetangga, dikarenakan jaraknya yang cukup
dekat dan mudah dijangkau.
Proyeksi Pertumbuhan Wisatawan
Target Jumlah Wisatawan 2045 = 24.417.618:- 18.851.570 Wisnus- 5.566.048 Wisman
Jumlah Wisatawan 2017 = 5.229.298:- 4.831.347 Wisnus- 397.951 Wisman
10/10/2019
9
Isu Utama: Daerah Tujuan Wisata
1. Potensi daya tarik wisata belum dikembangkan secara maksimal, masih didominasi padaobyek candi
2. Aksesibilitas Yogyakarta International Airport (YIA) ke Yogyakarta – Prambanan –Borobudur – Ambarawa – Solo belum memenuhi standar kemudahan mobilitas
3. Minimnya sarana transportasi umum antarmoda yang memudahkan pergerakan wisatawan antardaya tarik wisata termasuk antarcandi
4. Infrastruktur pelayanan umum (air minum, sanitasi, dll) yang kurang memadaimengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan
5. Rendahnya keterampilan penduduk setempat
6. Kurangnya standar pelayanan bagi wisatawan terkait atraksi dan interpretasi
7. ‘Overtourism’ di kawasan cagar budaya dunia Borobudur dan masih lemahnya apresiasiatas nilai-nilai cagar budaya atau ekonomi berbasis warisan budaya
8. Perencanaan dan koordinasi yang tidak memadai
II. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
BOROBUDUR-YOGYAKARTA-PRAMBANAN
10/10/2019
10
Visi Pengembangan Kawasan Pariwisata BYP
Borobudur TDA
Prambanan TDA
Yogyakarta TDA
‘Borobudur-Yogyakarta-Prambanan menjadi jantung kebudayaan dan wisata
Jawa (Heart of Java), dengan daya tarik yang beragam, membentuk destinasi
wisata kelas dunia yang tangguh dan berkelanjutan.’
Skenario Pengembangan ‘Heart of Java’
MICEAktivitas & Petualangan
Pedesaan
Sejarah & Budaya
Pantai
YIA
Budaya Sejarah & Budaya
Sejarah & Budaya
Sejarah & perkotaan
Budaya
Kuliner
Gunung
Budaya Pantai
Alam
MICE
10/10/2019
11
TAHAP 3
TAHAP 1
TAHAP 2
Pentahapan Pengembangan
Key Tourism Area
Daerah Tujuan Wisata
TAHAP 1: 2020-2024TAHAP 2: 2025-2034
TAHAP 3: 2035-2045
Rencana Aksi 2020-2024: Infrastruktur Akses
Jaringan jalan tol dan kereta cepatJaringan jalan tol dan kereta cepat
Jaringan Jalan YIA –BOB – BorobudurJaringan Jalan YIA –BOB – Borobudur
Peningkatan Rencana Induk TerpaduTransportasi dan Kendaraan Non-Motor
Peningkatan Rencana Induk TerpaduTransportasi dan Kendaraan Non-Motor
Peningkatan akses dan parkir di BorobudurPeningkatan akses dan parkir di Borobudur
Aksesibilitas dan daerahpelayanan baru di Prambanan
Aksesibilitas dan daerahpelayanan baru di Prambanan
Potential Tourism Destination Areas
Tourism Destination Areas
10/10/2019
12
Rencana Aksi 2020-2024: Infrastructure Layanan/Dasar
Water supply, wastewater and drainage improvementsWater supply, wastewater and drainage improvements
New solid Waste Final Disposal SiteNew solid Waste Final Disposal Site
Drainage and rivercourse improvementsDrainage and rivercourse improvements
Water supply, wastewater and drainage improvementsWater supply, wastewater and drainage improvements
Pengelolaan DASPengelolaan DAS
Estuarial dredgingEstuarial dredging
Solid Waste management programmeSolid Waste management programme
Potential Tourism Destination Areas
Tourism Destination Areas
III. KONSEP DESAIN KAWASAN
10/10/2019
13
Intervensi Unggulan : Borobudur
Edutainment centre+ Sound & light showPilgrim Path and
Access Improvements
Intervensi Unggulan : Prambanan
Peningkatan Konektivitas
Pusat Kunjungan baru & Transport Hub
10/10/2019
14
BOROBUDURPARKING AREA CANDIDATES -CAPACITY STUDY
PRAMBANAN
No. Lokasi Area (dalam meter persegi)
1 Lapangan Tuk Songo
11.339
2 Taman Anggrek Mendhut
10.270
3 Terminal Borobudur
9.428
4 Lapangan Kujon
27.000
KANDIDATAREA BOROBUDUR
1
2
34
10/10/2019
15
No. Lokasi Area (dalam meter persegi)
1 Bugisan 76.107
2 Bokoharjo 86.350
KANDIDATAREA PRAMBANAN
1
2
11.339 m2
Land Ownership : Blank (White)Land Use : Other VegetationJarak dari pintu masuk candi: 2 km
1.LOKASI LAPANGANTUK SONGO
10/10/2019
16
KONDISI TERAKHIR
Skema 1Studi parkir on-ground(tanpa gedung parkir)
PARKING
PROGRAM
FACILITIES:TOILET,
TICKETING, MUSHOLLA
11.339 m2
1.LOKASI LAPANGANTUK SONGO
Skema 2Studi parkir(dengan gedung parkir)
PARKING
PROGRAM
FACILITIES:TOILET,
TICKETING, MUSHOLLA
LocalCommercial
cluster
KONDISI TERAKHIR
1.LOKASI LAPANGANTUK SONGO
11.339 m2
10/10/2019
17
IV. PROGRAM & RANCANGAN PROGRAMTahun 2019
Tahun 2020-2024
34
P R O G R A M 2 0 1 9 K S P N B O R O B U D U R [ 1 / 3 ]
No Satuan Kerja / Paket / Sub Paket Output Lokasi
BINA MARGA
1 PRESERVASI JALAN YOGYAKARTA - TEMPEL - PAKEM - PRAMBANAN - YOGYAKARTA 4,5 Km KAB. SLEMAN
2 PRESERVASI JALAN KARANGNONGKO - JOMBOR - YOGYAKARTA 1916,22 M KAB. KULONPROGO3 PRESERVASI JALAN YOGYAKARTA - BANTUL - PARANGTRITIS 1571 M KAB. BANTUL
4 PRESERVASI JALAN YOGYAKARTA - TEMPEL - PAKEM - PRAMBANAN - YOGYAKARTA 1372,84 M KAB. SLEMAN
5 PRESERVASI JALAN YOGYAKARTA - TEMPEL - PAKEM - PRAMBANAN - YOGYAKARTA 12 M KAB. SLEMAN
6 PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG CS 204 M KAB. BANTUL7 PEMBANGUNAN JEMBATAN KRETEK 2 (LOAN MYC) / PN 362,3 M KAB. BANTUL8 PEMBANGUNAN UNDERPASS KENTUNGAN (KALIURANG) (MYC) 800 M KAB. SLEMAN
9PEMBANGUNAN UNDERPASS BANDARA NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (MYC)
990 M KAB. KULONPROGO
10 PEMBANGUNAN JALAN BARU KRETEK - GIRIJATI 0,1 Km KAB. BANTUL11 PRESERVASI JALAN PRINGSURAT-SECANG-BTS. YOGYA 29,1 Km Kab. Magelang12 PRESERVASI JALAN PRINGSURAT-SECANG-BTS. YOGYA 880,9 M Kab. Magelang13 REHABILITASI MINOR JALUR EVAKUASI BENCANA ERUPSI MERAPI 2,5 Km Kab. Magelang
14 Integrated Infrastructure Development for National Tourism Strategic Areas 1 LS Kab. Magelang
15 TOLL ROAD DEVELOPMNENT OF SOLO - KERTOSONO PROJECT PHASE 1 2,75 Km Kab. Magelang
16 PRESERVASI JALAN PRINGSURAT-SECANG-BTS. YOGYA 2,6 Km Kota Magelang
10/10/2019
18
35
No Satuan Kerja / Paket / Sub Paket Output Lokasi
CIPTA KARYA1 Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan 2,9 Ha KOTA YOGYAKARTA2 Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan 2,9 Ha KOTA YOGYAKARTA3 Pengembangan Permukiman Perdesaan Potensial 2 Ha KAB. KULONPROGO4 Rehabilitasi Bangunan Pasar Prawirotaman Yogyakarta 8800 M2 KOTA YOGYAKARTA5 Penataan RTH Lembah UGM 1 KWS KOTA YOGYAKARTA
6 Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Salamrejo di Kws. Sentolo, Kab. Kulon Progo 1 KWS KAB. KULONPROGO
7 Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Kalibawang di Kws. Nanggulan, Kab. Kulon Progo 1 KWS KAB. KULONPROGO
8 Pembangunan Fisik Perdesaan 3 PKT Kab. Magelang
9 Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Sutopati Kec Kajoran Kab Magelang (PDS-P-01) 1 PKT Kab. Magelang
10Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Pendukung Wisata Religi Kec Ngablak KabMagelang (PDS-P-02)
1 PKT Kab. Magelang
11 Revitalisasi Wisata Gununggono Kab. Magelang 1 PKT Kab. Magelang
12 Lanjutan Revitalisasi Wisata Gunungsari Kab. Magelang 1 PKT Kab. Magelang
13 Revitalisasi Kawasan Wisata Air Terjun Seloprojo Kab. Magelang 1 PKT Kab. Magelang
14 Revitalisasi Kawasan Wisata Air Terjun Bandungrejo Kab. Magelang 1 PKT Kab. Magelang
15 Revitalisasi Kawasan Wisata Telomoyo Kab. Magelang 1 PKT Kab. Magelang
16 Penataan Kws. Wisata Religi Makam Mbah Mangli Kab. Magelang 1 PKT Kab. Magelang
17 Penataan Kawasan Wisata Air Terjun Sukomakmur Kab. Magelang 1 PKT Kab. Magelang
18 Penataan Kawasan RTH Ngablak Kab. Magelang 1 KWS Kab. Magelang
19 Penataan Kawasan RTH Sumber Kab. Magelang 1 KWS Kab. Magelang
20 Pembangunan Drainase Mendukung KSPN Borobudur 1 KWS Kab. Magelang
21 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KAB. MAGELANG 3 KEL Kab. Magelang
P R O G R A M 2 0 1 9 K S P N B O R O B U D U R [ 2 / 3 ]
36
No Satuan Kerja / Paket / Sub Paket Output Lokasi
SUMBER DAYA AIR
1Pemeliharaan Berkala Saluran Induk Mataram;Tersebar;DI Yogyakarta;0 km; Hektar;F;K;SYC
0 Km KOTA YOGYAKARTA
2Pembangunan Embung Giwangan Kota Yogyakarta;Kota Yogyakarta;DIYogyakarta;0;;F;K;SYC
1 BUAH KOTA YOGYAKARTA
3Construction and Rehabiltation of Urgent Sabo Fasilities in Mt. Merapi Area (Lanjutan);Tersebar;DI Yogyakarta;5 buah; juta m3;F;K;MYC
5 BUAH KOTA YOGYAKARTA
PENYEDIAAN PERUMAHAN1 Pembangunan Rumah Susun MBR 42 Unit KOTA YOGYAKARTA2 Revitaslisasi Rumah Susun 8 Tower KOTA YOGYAKARTA
3 Pembangunan Rumah Khusus Masyarakat Miskin Kota Magelang 25 UNIT KOTA MAGELANG
4 Pembangunan Rumah Khusus 25 UNITKAB. MAGELANG
P R O G R A M 2 0 1 9 K S P N B O R O B U D U R [ 3 / 3 ]
10/10/2019
19
KSPN BOROBUDUR 24.250.000 -
610.984.535 - 900.421.524 -
DITJEN SUMBER DAYA AIR 23.500.000 -
- - 256.500.000 -
1Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Kawasan Strategis NYIA pada DAS Serang
1,5 km Kab. Kulonprogo --
- - 51.500.000 -
2Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Kawasan Strategis NYIA pada DAS Bogowonto
Kab. Purworejo --
- - 205.000.000 -
3Pengamanan pantai dan pengendalian banjir Sungai Bogowonto dan Sungai Serang
2,85 km Kab. Kulonprogo 3.500.000 -
- --
-
4Pembangunan Jaringan Air Baku Kawasan Perekonomian Terpadu (KAPET) Kab. Kulon Progo Tahap 2 (Konstruksi dan Supervisi)
Kab. Kulonprogo 20.000.000 -
- --
-
NO KSPN/KPPN/UNOR Vol Unit Lokasi
REGULERTA 2019
REGULERTA 2020
USULAN TAMBAHANTA. 2020
RM PLN RM PLN RM PLN*)
RANCANGAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR TA 2019-2020 PADA KSPN BOROBUDUR (I)
dalam ribu rupiah
KSPN BOROBUDUR 24.250.000 - 610.984.535 - 900.421.524 -
DITJEN BINA MARGA - - 5.016.040 - 404.721.524 -
1 Preservasi Jalan Pringsurat - Secang - Bts. Yogya 58,99 km Kab. Magelang - - - - 13.354.000 -
2 Preservasi Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanan 61,57 km Kab. Magelang - - 5.016.040 - - -
3 Rekonstruksi Jl Bts. Kota Magelang - Keprekan 5,21 km Kab. Magelang - - - - 63.353.424 -
4 Preservasi Jalan Muntilan - Salam (BTS DIY) 3 km Kab. Magelang - - - - 39.900.000 -
5 Rekonstruksi Jl Keprekan - Muntilan 0,5 km Kab. Magelang - - - - 4.000.000 -
6 Rehabilitasi Jln. Pemuda (Muntilan) 3,62 km Kab. Magelang - - - - 41.256.600 -
7 Rekonstruksi Jalan Keprekan - Borobudur 8,6 km Kab. Magelang - - - - 108.252.500 -
8 Pelebaran Jalan Salaman - Borobudur 0,95 km Kab. Magelang - - - - 9.405.000 -
9 Pelebaran Jalan Menuju Standar Blondo Mendut 5,53 km Kab. Magelang - - - - 41.475.000 -
10 Rehabilitasi Jalan Tanjung Japuan - Klangon 3,85 km Kab. Magelang - - - - 9.625.000 -
11 Jembatan Pejalan Kaki Elo Mendut 42 M Kab. Magelang - - - - 6.300.000 -
12 Jembatan Gantung Kali Progo 120 M Kab. Magelang - - - - 31.000.000 -
13 Penataan Trotoar Gerbang Blondo 5,4 km Kab. Magelang - - - - 10.800.000 -
14Penataan Trotoar Finisihing Khusus Borobudur & KampungSeni (Balaputradewa - Medang Kamulan -Pramudyawardhani - Sudirman)
6,5 km Kab. Magelang - - - - 26.000.000 -
NO KSPN/KPPN/UNOR Vol Unit Lokasi
REGULERTA 2019
REGULERTA 2020
USULAN TAMBAHANTA. 2020
RM PLN RM PLN RM PLN*)
RANCANGAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR TA 2019-2020 PADA KSPN BOROBUDUR (II)
dalam ribu rupiah
10/10/2019
20
KSPN BOROBUDUR 24.250.000 -
610.984.535 - 900.421.524 -
DITJEN CIPTA KARYA 750.000 -
20.000.000 - 162.000.000 -
1
Penataan Kawasan Permukiman (Pekerjaan Jalan. Trotoar/ Pedestrian. Drainase. Street Furniture dan Lansekap):1. Penataan Jalan Lingkungan Koridor Pawon-Mendut2. Pembangunan Gerbang/Signage/Sculpture Palbapang, Blondo, Klangon dan Salaman3. Penataan Ruang Terbuka Publik/Rest Area di Klangondan Salaman
1 kws
Desa Kembanglimus. Desa Wringinputih.
dan Desa Majaksingi. Kab. Magelang
150.000.000 -
2 Pembangunan TPS3R 12 Unit Kab. Magelang 12.000.000
3 Peningkatan Kapasitas TPA Regional Piyungan 1 Kab/Kota Kab. Bantul -
4Pengembangan Jaringan Perpipaan SPAM mendukung KSPN Borobudur
20.000.000
5Penyusunan DED Jaringan Perpipaan SPAM Mendukung KSPN Borobudur
750.000
DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN --
585.968.495 - 77.200.000 -
1 Pembangunan Baru Pariwisata Rumah Swadaya 965 Unit Magelang --
- - 77.200.000 -
2 Pembangunan Baru Rumah Swadaya Provinsi Jawa Tengah 1000 Unit Kota Semarang --
248.498.250 - - -
3Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Provinsi Jawa Tengah
10500 Unit Kota Semarang --
210.922.650 - - -
4Pembangunan Baru Rumah Swadaya Provinsi D.I Yogyakarta
1.067 Unit D.I Yogyakarta --
40.093.165 - - -
5Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Provinsi D.I Yogyakarta
4.300 Unit D.I Yogyakarta --
86.454.430 - - -
6 Pengembangan Perumahan Kawasan Pariwisata 15 Unit Magelang --
750.000 - - -
NO KSPN/KPPN/UNOR Vol Unit Lokasi
REGULERTA 2019
REGULERTA 2020
USULAN TAMBAHANTA. 2020
RM PLN RM PLN RM PLN*)
RANCANGAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR TA 2019-2020 PADA KSPN BOROBUDUR (III)
dalam ribu rupiah
NO. USULAN PROGRAM/KEGIATAN UTAMA PENANGGUNG JAWAB A. Kelembagaan1. Pelaksanaan Borobudur Visitor Management Plan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan/Balai Konservasi Borobudur
Pemda Magelang PT TWC
2. Memperkuat fungsi dan kapasitas Balai Konservasi Borobudur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Merancang dan mengaplikasikan kumpulan data statistik dan analisis program mengenai wisata agar dapat digunakan oleh BPS
• Kementerian Pariwisata• BPS
4. Melakukan reviu Keputusan Presiden No. 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan Kementerian ATR/BPN
5. Melakukan reviu Peraturan Presiden 58 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur. Reviu tersebut terkait isu kesulitan penetapan kawasan parkir, waktu peninjauan kembali, zonasi kepres dengan perpres (Dalam Kepres menggunakan zona, sedangkan Perpres menggunakan SP), kesesuaian dengan RTRW dan RDTR Kab/Kota.
Kementerian ATR/BPN
6. Kewenangan pengendalian perlu dikembalikan ke Pemerintahan Daerah berdasarkan Peraturan Presiden Kementerian Dalam Negeri
7. Melakukan reviu Master Plan JICA untuk mengetahui gap pemenuhan persyaratan UNESCO dan masuk ke dalam reviu Perpres 58/2014
Kementerian ATR/BPN
8. Usulan pembentukan lembaga baru Badan Pengelola Kawasan Borobudur dan Badan Pengelola Kawasan Prambanan (menggabungkan seluruh kelembagaan yang saat ini terpisah-pisah) melalui Peraturan Presiden
BAPPENAS, Kemendikbud
9. Melakukan reviu/penyusunan RTRW, RDTR, dan Peraturan Zonasi terhadap Peraturan Presiden Kawasan Strategis Nasional Borobudur dan Prambanan yang baru
Pemerintah Daerah c.q OPD Terkait
10. Pengembangan kurikulum untuk ahli pemugaran dan pemeliharaan candi di Sekolah Menengah Kejuruan di Yogyakarta dan Magelang
Kemendikbud
11. Mendorong alokasi dana/bantuan CSR untuk merestorasi Candi Kementerian BUMN
12. Menyusun Master Plan Restorasi Candi KSPN Borobudur dan KSPN Prambanan. Kemendikbud
13. Membuat paten arsitektural dan filosofi candi di KSPN Borobudur dan KSPN Prambanan. Kemendikbud
14. Penyusunan masterplan Dieng Plateu dan Gedong Songo sebagai KSPN Kemeterian Pariwisata
RANCANGAN PROGRAM UTAMA 2020-2024 BOROBUDUR-YOGYAKARTA-PRAMBANAN (I)
10/10/2019
21
NO. USULAN PROGRAM/KEGIATAN UTAMA PENANGGUNG JAWAB B. Infrastruktur PUPR dan Non - PUPR
1. Pengembangan jalur KA wisata YIA-Yogyakarta-Prambanan-Borobudur-Ambarawa-Semarang-SoloKementerian Perhubungan dan
Pemerintah Daerah c.q. OPD Terkait
2. Percepatan Pembangunan Jalan Tol YIA-Yogya, Yogya-Bawen, dan Yogya-SoloKementerian PUPR dan Pemerintah
Daerah c.q. OPD Terkait
3. Peningkatan Akses Jalan Pariwisata Borobudur - Yogyakarta – Prambanan
Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah c.q. OPD Terkait
a. Preservasi Jalan Pringsurat - Secang - Bts. Yogyab. Preservasi Jalan Jombor - Yogyakarta -Karangnongkoc. Preservasi Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanand. Rekonstruksi Jl Bts. Kota Magelang - Keprekane. Preservasi Jalan Muntilan - Salamf. Rehabilitasi Jln. Pemuda (Muntilan)
g. Rekonstruksi Jalan Keprekan - Borobudurh. Rehabilitasi dan Pelebaran Jalan Magelang - Salamani. Rehabilitasi dan Pelebaran Jalan Salaman - Borobudurj. Peningkatan Jalan Provinsi
k. Peningkatan Jalan Kabupaten/Kota
4.Rencana Induk Transportasi terpadu Yogyakarta dan Program Pintu Masuk Udara ‘Heart of Java’, mengidentifikasi dan menjamin konektivitas internasional ke BYP
Kementerian Perhubungan Dinas Perhubungan
5. Pembangunan Embung untuk air baku di Kawasan Borobudur dan Prambanan.Kementerian PUPR dan Pemerintah
Daerah c.q. OPD Terkait
6. Percepatan Sistem Pengelolaan Sampah Regional Waste to Energy di Yogyakarta dan Magelang.Kementerian PUPR dan Pemerintah
Daerah c.q. OPD Terkait
7. Peningkatan Kapasitas TPA Regional PiyunganKementerian PUPR dan Pemerintah
Daerah c.q. OPD Terkait
8. Pembangunan TPS3R Kawasan Borobudur dan PrambananKementerian PUPR dan Pemerintah
Daerah c.q. OPD Terkait
9.Pengembangan Jalan Akses menuju destinasi wisata candi (KSPN Prambanan dan KSPN Borobudur), termasuk Preservasi jalan akses YIA-Borobudur melalui Bedah Menoreh
Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah c.q. OPD Terkait
RANCANGAN PROGRAM UTAMA 2020-2024 BOROBUDUR-YOGYAKARTA-PRAMBANAN (II)
NO USULAN PROGRAM/KEGIATAN UTAMA PENANGGUNG JAWAB B. Infrastruktur PUPR dan Non - PUPR
10.Pembangunan sarana parkir dan tempat usaha untuk mendukung kelancaran kunjungan wisata, termasuk kendaraan non-BBM, khususnya di Kawasan Borobudur dan Kawasan Prambanan
Pemerintah Daerah c.q. OPD Terkait
11. Penyediaan dan pengelolaan shuttle Kawasan Borobudur dan Kawasan Prambanan OPD Terkait
12. Penataan Jalur Lari Sleman Temple RunKementerian PUPR dan Pemerintah Daerah
c.q. OPD Terkait13. Penataan Track Wisata Jeep Antar Candi di Kawasan Prambanan Pemerintah Daerah c.q. OPD Terkait
14. Penataan Lingkungan, Parkir, Sungai, dan Lansekap di Kawasan Candi BanyuniboKementerian PUPR dan Pemerintah Daerah
c.q. OPD Terkait
15. Penataan dan Pengembangan Wisata Sungai Opak sebagai Little AmazonKementerian PUPR dan Pemerintah Daerah
c.q. OPD Terkait
16.Penataan lingkungan candi-candi (Pekerjaan Jalan/Jembatan. Trotoar/Pedestrian. Drainase. Street Furniture dan RTH/Lansekap)
Kemendikbud
17.Membuat tematik botanical garden di KSPN Borobudur dan KSPN Prambanan, sekaligus koridor jalan menuju kawasan ditanami pohon yang ada di relief Candi Borobudur
Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah c.q. OPD Terkait
18.Perlunya penanda kawasan Borobudur sebagai Culture District dan peningkatan akses dan konektivitas dengan atraksi sekitarnya serta penataan koridor utama
Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah c.q. OPD Terkait
19. Pengembangan atraksi baru malam hari di Kawasan Candi Borobudur
20.Penataan kawasan permukiman di Kawasan Borobudur dan Prambanan (Pekerjaan Jalan. Trotoar/ Pedestrian. Drainase. Street Furniture dan Lansekap)
Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah c.q. OPD Terkait
21. Revitalisasi Museum Borobudur dan Museum Samudra Raksa di zona 2 Kemendikbud
22. Membangun Museum Borobudur yang berskala internasional di zona 3 lokasi sebelah Barat Kota Mungkid Kemendikbud
23. Pembangunan Baru dan Peningkatan Kualitas Rumah SwadayaKementerian PUPR dan Pemerintah Daerah
c.q. OPD Terkait
24. Penataan Kawasan Agrowisata Dieng, Kawasan Karimunjawa, dan Kawasan SangiranKementerian PUPR dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
25. ‘Borobudur Ceremonial Route’, bagi pejalan kaki dan transportasi non-motor Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah c.q. OPD Terkait
RANCANGAN PROGRAM UTAMA 2020-2024 BOROBUDUR-YOGYAKARTA-PRAMBANAN (III)
10/10/2019
22
NO. USULAN PROGRAM/KEGIATAN UTAMA PENANGGUNG JAWAB
C. SDM dan Pemberdayaan Masyarakat1. Sertifikasi para pemandu, pengelola homestay, dan homestay. Kementerian Pariwisata
2.Pemberdayaan masyarakat melalui fasilitasi dan pendampingan : identifikasi potensi, permasalahan, dan penyusunan program (Community Participatory Planning), sebagai revitalisasi program sadar wisata.
Kementerian Pariwisata
3.Pengembangan atraksi tradisi budaya masyarakat (Seni Tari, Upacara Tradisional, Seni Pahat) untuk mengisi lokasi-lokasi di sekitar Prambanan dan Borobudur.
Kemendikbud
4. Pengembangan ekonomi kreatif dan pusat kerajinan. Bekraf
5. Pengembangan Calender Of Events.Kementerian Pariwisata dan
Pemerintah Daerah c.q. OPD Terkait
6. Java Tourism and Hotel School, MagelangKementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
7. Program Inkubator UMKM Pariwisata/Tourism MSME Incubator ProgrammeKementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan BEKRAF
8. Pelaksanaan pelatihan pemasaran dan manajemen balkondesKementerian Desa PDTT dan
Kementerian Pariwisata
D Investasi1 Menyusun Pra - Studi Kelayakan Waste to Energy Yogyakarta BKPM
RANCANGAN PROGRAM UTAMA 2020-2024 BOROBUDUR-YOGYAKARTA-PRAMBANAN (IV)
10/10/2019
23
10/4/2019
1
4 Oktober 2019
1. Mengapa ITMP diperlukan?
Kebijakan Nasional: Sektor pariwisata telah dinyatakan sebagai salahsatu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional, regional danlokal, dimulai dengan tujuan wisata utama yang ada.
Maksud ITMP: ITMP (Master Plan Pariwisata Terpadu) akan berfungsisebagai kerangka kerja terintegrasi untuk perencanaan, investasi danimplementasi program jangka panjang, menengah dan pendek untukmendukung pengembangan dan pertumbuhan sektor pariwisata.
Tujuan: Untuk meningkatkan jumlah wisatawan, pendapatan valutaasing, investasi bisnis, pekerjaan dan daya saing pariwisata.
Sasaran: Untuk meningkatkan daya tarik, aksesibilitas, kondisilingkungan, dan keamanan tujuan wisata utama.
Strategi: Salah satu strategi untuk mencapai tujuan adalahmeningkatkan kapasitas, cakupan layanan dan kualitas infrastruktur,terutama fasilitas dan layanan air bersih dan sanitasi (WATSAN).
10/4/2019
2
2. Dimanakah Fokus ITMP ?
Borobudur-Yogyakarta-Prambanan(BYP) telah ditetapkan sebagai salah satu tujuan wisata prioritas.
BYP sebagai tujuan wisata prioritas, ada tiga Tourism Destination Area(TDA) telah ditetapkan, termasuk Key Tourism Area (KTA):
KTA Borobudur terdiri dari kompleks candi Budha yang termasuk dalam daftar warisan dunia UNESCO
KTA Yogyakarta antara lain terdiri dari wilayah Malioboro dan Kotagede
KTA Prambanan antara lain terdiri dari kompleks candi Hindu dan peninggalan bersejarah Ratu Boko
Borobudur - Yogyakarta - Prambanan
3. Apa saja sektor Air Bersih - Sanitasi?
Air bersih: bertujuan menyediakan air minum yang cukup, bersih dan aman untuk keperluan rumah tangga dan komersial untuk penduduk dan wisatawan di KTA.
Drainase: bertujuan untuk mencegah genangan di jalan dan banjir dari sungai yang dapat mempengaruhi penduduk dan wisatawan di KTA
Air limbah dan sanitasi: bertujuan untuk mencapai akses ke fasilitas sanitasi yang bersih dan aman untuk seluruh masyarakat dan wisatawan di KTA dan untuk mengendalikan polusi dari fasilitas sanitasi tersebut
Pengelolaan sampah: bertujuan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga, kegiatan komersial, dan wisatawan di KTA lewat konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan mengumpulkan, mengangkut, dan membuang sampah secara aman
10/4/2019
3
4. Bagaimana Agenda Air Bersih – Sanitasidisusun?
Analisis Baseline ATLAS termasuk penilaian gab infrastruktur berdasarkan perkiraan dan proyeksi populasi dan wisatawan.
Pengembangan InfrastrukturAGENDA termasuk rencana pengembangan strategis dan rencana investasi untuk investasi infrastruktur multi-tahun.
Pedoman pelaksanaan (ATURAN-MAIN) menggambarkan mekanisme untuk partisipasi multi-pihak dalam perencanaan, investasi dan implementasi, termasuk pendanaan multi-sumber.
Menyediakan air minum yang cukup, bersih dan aman untuk keperluan rumah tangga dan komersial untuk penduduk dan wisatawan di KTA
10/4/2019
4
• Sumber air bersih dari mata air, sungai bawah tanah, dansungai Progo. Potensi air di Wilayah Sungai Progo –Opak - Serang per tahun : 8,769 milyar m3, terdiri atasaliran (inflow) 5,300 milyar m3. Dari aliran 5,300 milyarm3 yang terbuang ke laut 4,240 milyar m3, untuk irigasi947 juta m3 dan rumah tangga-perkotaan-industri 113juta m3.
• Pemanfaatan air tanah didominasi masyarakat, industri,dan perhotelan melalui sumur dalam
• Untuk penyediaan air baku regional telah terbangunSPAM Regional Kartamantul I, air bersumber dari S.Progo sebesar 400 l/dtk, untuk melayani Kota Yogyakarta200 l/dtk; Sleman 150 l/dtk;Bantul 50 l/dtk
1a. Baseline Air Bersih Regional
1b. Baseline Air Bersih Borobudur TDA/KTA Sebagian besar rumah tangga di TDA
Borobudur menggunakan sumur dangkal sebagai sumber air bersih (70%).
Sebanyak 25,6% penduduk TDA Borobudur dilayani sistem air perpipaan oleh PDAM Tirta Gemilang
Sumber air baku PDAM Tirta Gemilang sepenuhnya bersumber dari mata air dengan total kapasitas 961 l/dt
Tingkat kehilangan air PDAM Gemilang sebesar 31.33%. Salah satunya disebabkan umur jaringan perpipaan yang sudah tua
Pengambilan air tanah di KTA/TDA Borobudur didominasi masyarakat melalui sumur dangkal dan industri perhotelan melalui sumur dalam
Mata Air Semaren di MagelangMata Air Sijajurang di Magelang
10/4/2019
5
1c. Baseline Air Bersih Yogyakarta TDA/KTA Sebagian besar rumah tangga di Kota
Yogyakarta menggunakan sumur dangkal sebagai sumber air bersih (61%).
Sebanyak 38,6% penduduk Kota Yogyakarta dilayani sistem air perpipaan oleh PDAM Tirtamarta
Sumber air baku PDAM Tirtamarta 50% bersumber dari sumur dalam selebihnya bersumber dari sungai, mata air, dan sumur dangkal dengan total kapasitas 881 l/dt
Tingkat kehilangan air PDAM Tirtamartasebesar 32.22%.
Pengambilan air tanah di TDA/KTA Yogyakarta didominasi masyarakat melalui sumur dangkal dan industri perhotelan melalui sumur dalam
Sumber:
1d. Baseline Air Bersih Prambanan TDA/KTA Sebagian besar rumah tangga di KTA
Prambanan menggunakan sumur dangkal sebagai sumber air bersih (68%)
Sebanyak 23,3% penduduk KTA Prambanan dilayani sistem air perpipaan oleh PDAM Sleman untuk Kecamatan Prambanan Sleman dan PDAM Klaten untuk Kecamatan Prambanan Klaten
Sumber air baku PDAM Sleman untuk Kecamatan Prambanan bersumber dari sumur dalam dan sumur dangkal dengan kapasitas 14 l/dt. Sedangkan sumber air baku PDAM Klaten untuk Kecamatan Prambanan bersumber dari 3 sumur dalam dengan total kapasitas 30 l/dt.
Tingkat kehilangan air PDAM Sleman sebesar 27%. Sedangkan tingkat kehilangan air untuk PDAM Klaten sebesar 24,27%
Sumur Dalam Kebondalem Lor
10/4/2019
6
2. Gap – Air Bersih Borobudur TDA/KTA
Kebutuhan air di Borobudur TDA pada tahun 2045 sebesar 0,96 m3/dtdari 0,76 m3/dt pada tahun 2018 berdasarkan proyeksi penduduk dan wisatawan
Untuk mencapai cakupan pelayanan PDAM 100% pada tahun 2045 ada potensi penambahan sambungan rumah dari 30 ribu menjadi 99 ribu sambungan rumah
Yogyakarta TDA/KTA Kebutuhan air di Yogyakarta TDA
pada tahun 2045 sebesar 1,54 m3/dtdari 1,16 m3/dt pada tahun 2018 berdasarkan proyeksi penduduk dan wisatawan
Untuk mencapai cakupan pelayanan PDAM 100% pada tahun 2045 ada potensi penambahan sambungan rumah dari 34 ribu menjadi 130 ribu sambungan rumah
Prambanan TDA/KTA Kebutuhan air di Prambanan TDA
pada tahun 2045 sebesar 0,25 m3/dtdari 0,21 m3/dt pada tahun 2018 berdasarkan proyeksi penduduk dan wisatawan
Untuk mencapai cakupan pelayanan PDAM 100% pada tahun 2045 ada potensi penambahan sambungan rumah dari 1000 menjadi 26 ribu sambungan rumah
2a. Gap – Air Bersih - Asumsi
Water Supply Assumptions: Water consumption TDA Yogyakarta (Large city): 170 L/person/day Water consumption TDA Borobudur/Prambanan (small city): 130 L/person/day Commercial consumption (Municipal +Industry): 30% x domestic Peak Day Factor: 1.1 - Visitor consumption: 150 L/visitor/day Persons per households: 5 persons
Water Supply Coverage Targets
Year Urban Rural
2018 88% 50%
2023 93% 60%
2028 98% 70%
2033 100% 80%
2038 100% 90%
2045 100% 100%
10/4/2019
7
2b. Gap – Air Bersih Borobudur TDA/KTA Kebutuhan air di
Borobudur TDA pada tahun 2045 sebesar 0,96 m3/dt dari 0,76 m3/dtpada tahun 2018 berdasarkan proyeksi penduduk dan wisatawan
Untuk mencapai cakupan pelayanan PDAM 100% pada tahun 2045 ada potensi penambahan sambungan rumah dari 30 ribu menjadi 99 ribu sambungan rumah
2c. Gap – Air Bersih Yogyakarta TDA/KTA Kebutuhan air di
Yogyakarta TDA pada tahun 2045 sebesar 1,54 m3/dt dari 1,16 m3/dt pada tahun 2018 berdasarkan proyeksi penduduk dan wisatawan
Untuk mencapai cakupan pelayanan PDAM 100% pada tahun 2045 ada potensi penambahan sambungan rumah dari 34 ribu menjadi 130 ribu sambungan rumah
10/4/2019
8
2d. Gap – Air Bersih Prambanan TDA/KTA Kebutuhan air di
Prambanan TDA pada tahun 2045 sebesar 0,25 m3/dt dari 0,21 m3/dt pada tahun 2018 berdasarkan proyeksi penduduk dan wisatawan
Untuk mencapai cakupan pelayanan PDAM 100% pada tahun 2045 ada potensi penambahan sambungan rumah dari 1000 menjadi 26 ribu sambungan rumah
STRATEGI INTERVENSI2019 -2023
REGIONAL BOROBUDUR YOGYAKARTA PRAMBANAN
1. Penyediaan air baku TDA Borobudur-Yogyakarta-PrambananSasaran : 100% akses ke air bersih di daerah perkotaan
Pembangunan SPAM Regional :• SPAM Kartamantul II;• SPAM Kamijoro; • SPAM Bener; • SPAM Pasuruhan; • SPAM Banyusoco
• Pembangunan : - Long storage
Pasuruhan (Dam)- Intake Pasuruhan
• Perluasan :- Jaringan pipa distribusi
dari SPAM Regional Kartamantul II
- Sambungan rumah dari SPAM Regional Kartamantul II
2. Manajemen air tanah TDA YogyakartaSasaran : Penggunaan air tanah berkelanjutan
• Menyempurnakan SK daerah tentang pengelolaanair tanah (dasar hukum)
• Pembentukan jaringan pemanfaatan air tanah
• Rekrutmen dan pelatihan staf
• Penegakan hukum
3. Peningkatan prasarana dan layanan distribusi air (KTA Borobudur; KTA Yogyakarta; KTA Prambanan)Sasaran :Peningkatan efisiensi dan penyampaian pelayanan oleh perusahaan penyedia air
• Perluasan IKK Borobudur
• Perluasan IKK Mungkid
• Pengurangan kebocoran
• Kampanye hemat air
• Pengurangan kebocoran• Kampanye hemat air
• Perluasan IKK Prambanan -Klaten
• Perluasan IKK Prambanan -Sleman
• Pengurangan kebocoran
• Kampanye hemat air
4. Peningkatan air bersihPedesaan (TDA Borobudur, Yogyakarta, Prambanan)Sasaran : 100% akses ke air bersih di daerah pedesaan
• Pengembangan SPAM Desa
• PengembanganSPAM Desa
3. Intervensi Strategis - Air Bersih
10/4/2019
9
SPAM KARTAMANTUL – KEBON AGUNG
Tabel. Program Investasi Air Bersih Kawasan Wisata Borobudur – Yogyakarta – Prambanan
4a. Investasi Air Bersih
2019 2020 2021 2022 2023 juta Rp. 000 US$
1.1 Penyediaan Air Baku TDA Borobudur-Yogyakarta-
Prambanan546,999 893,353 923,007 588,081 630,996 3,582,436 247,065
1.2 Manajemen Air Tanah TDA Yogyakarta (Kota
Yogyakarta)1,355 794 829 867 906 4,751 328
1.3 Peningkatan prasarana dan layanan distribusi air
KTA Yogyakarta (PDAM Tirta Marta)117 122 128 133 144 645 44
1.4 Pengembangan sistem IKK air bersih KTA Borobudur
(PDAM Kabupaten Magelang)9,777 29,706 31,008 12,820 13,385 96,695 6,669
1.5 Pengembangan sistem IKK air bersih KTA
Prambanan (PDAM Sleman dan Klaten)3,420 4,640 4,844 4,447 4,643 21,993 1,517
1.6 Air Bersih Pedesaan TDA Borobudur-Yogyakarta-
Prambanan11,665 12,175 12,708 13,267 13,852 63,668 4,391
Jumlah 573,333 940,790 972,524 619,615 663,927 3,770,188 260,014
No Intervensi StrategisInvestasi per Tahun (juta Rp) Jumlah
4b. Investasi Air Bersih
Investasi air bersih jangka panjang 2019-2045 (25 tahun), sebesar 1597.433.000 USD
Investasi air bersih jangka menengah 2019-2023 (5 tahun), sebesar 260.013.000 USD
Investasi air bersih jangka pendek 2019-2020 (2 tahun), sebesar 104.422.000 USD
2019 2020 2021 2022 2023 juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 560,019 906,321 936,545 602,215 645,754 3,650,855 251,783
B Pengembangan KTA Borobudur 9,777 29,706 31,008 12,820 13,385 96,695 6,669
C Pengembangan KTA Yogyakarta 117 122 128 133 144 645 44
D Pengembangan KTA Prambanan 3,420 4,640 4,844 4,447 4,643 21,993 1,517
Total Biaya (juta Rp.) 573,333 940,790 972,524 619,615 663,927 3,770,188
Total Biaya (ribu USD) 39,540 64,882 67,071 42,732 45,788 260,013
Tabel 2.4: Investasi Janga Menengah Air Bersih per Kawasan, BYP 2019-2023
No ProgramInvestasi Total
2019/23 2024/28 2029/33 2034/38 2039/45 juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 3,880,016 113,968 3,449,671 590,571 440,727 8,474,954 584,480
B Pengembangan KTA Borobudur 97,232 42,116 94 0 0 139,443 9,617
C Pengembangan KTA Yogyakarta 643 895 388 0 0 1,926 133
D Pengembangan KTA Prambanan 21,932 619 23,889 0 0 46,439 3,203
Total Biaya (juta Rp.) 3,999,824 157,598 3,474,042 590,571 440,727 8,662,761
Total Biaya (ribu USD) 275,850 10,869 239,589 40,729 30,395 597,433
Tabel 1.4: Investasi Janga Panjang Air Bersih per Kawasan, BYP 2019-2045
No ProgramInvestasi Total
10/4/2019
10
Mencegah genangan di jalan dan banjir dari sungai yang dapat mempengaruhi penduduk dan wisatawan di KTA
1a. Baseline Drainase Borobudur TDA/KTA
TDA/KTA Borobudur terletak dilereng bawah gunung Merapi,sehingga mempunyai potensi banjirlahar melewati sungai utama (Elodan Progo).
Sistem drainase utama TDA/KTABorobudur tergantung 2 sungaiutama yaitu sungai Progo dan sungaiElo.
Genangan terutama terjadi di daerahperkotaan di musim hujandisebabkan ukuran saluran drainasekecil, tersumbat sampah dan luapandari saluran irigasi yang berada disisi saluran drainase.
10/4/2019
11
1b. Baseline Drainase Yogyakarta TDA/KTA
TDA/KTA Yogyakarta terletak dilereng bawah gunung Merapi,sehingga mempunyai potensi banjirlahar melewati sungai utama (Code,Winongo, Gadjahwong).
Sistem drainase utama TDA/KTAYogyakarta tergantung 3 sungaiutama (Code, Winongo,Gadjahwong)
Kota Yogyakarta rentan terhadapbanjir /genangan jika terjadi hujanderas disebabkan air permukaansulit meresap, tersumbatnya saluranoleh sampah
Peta. Daerah Genangan Kota Yogyakarta
1c. Baseline Drainase Prambanan TDA/KTA
Sebagian wilayah TDA/KTA Prambanan terletak di lereng gunung Merapi, sehingga mempunyai potensi banjir lahar yang melewati sungai utama (Opak).
Sistem drainase utama TDA/KTA Prambanan tergantung sungai utama yaitu sungai Opak.
TDA/KTA Prambanan rentan terhadap banjir /genangan jika terjadi hujan deras disebabkan air permukaan sulit meresap dan tersumbatnya saluran oleh sampah
10/4/2019
12
2. Gap - Drainase
Borobudur TDA/KTA Tingginya sedimentasi akibat banjir lahar dari Gunung
Merapi (Aliran sungai Progo)
Masih terdapat genangan air pada musim hujan di TDA Borobudur (Kec. Borobudur dan Kec. Mungkid)
Yogyakarta TDA/KTA Tingginya sedimentasi akibat banjir lahar dari Gunung
Merapi (Aliran sungai Code, Winongo, Gajah Wong)
Masih terdapat 7 titik genangan di Kota Yogyakarta
Prambanan TDA/KTA Tingginya sedimentasi akibat banjir lahar dari Gunung
Merapi (Aliran sungai Opak)
Masih terdapat genangan air pada musim hujan di TDA Prambanan
3. Intervensi Strategis - Drainase
STRATEGI INTERVENSI2019 - 2023
BOROBUDUR YOGYAKARTA PRAMBANAN
1. Pengelolaan DAS Hulu di TDA Borobudur-Yogyakarta-Prambanan
Sasaran:• Konservasi kawasan
hutan• Konservasi lahan
pertanian pangan berkelanjutan
• Konservasi kawasan sempadan sungai , waduk, pantai dan mata air
• Perlindungan dan pelestarian sumber daya air
• Peningkatan infiltrasi air tanah
• Reboisasi lahan kritis• Beralih ke pertanian berkelanjutan di
lahan erosi (lahan kritis)• Rehabilitasi, revitalisasi,
pengembagan, dan peningkatan fungsi sempadan sungai, waduk, pantai dan mata air
• Perlindungan erosi fisik (dam penahan, dam pengendali , rorak, terasering dan talud)
• Perlindungan daerah resapan air• Pembangunan sumur resapan air
hujan (SRAH)
• Rehabilitasi, revitalisasi, pengembagan, dan peningkatan fungsi sempadan sungai, waduk, pantai dan mata air
• Perlindungan daerah resapan air• Pembangunan sumur resapan air hujan
(SRAH)
• Reboisasi lahan kritis• Beralih ke pertanian berkelanjutan di
lahan erosi (lahan kritis)• Rehabilitasi, revitalisasi, pengembagan,
dan peningkatan fungsi sempadan sungai, waduk, pantai dan mata air
• Perlindungan erosi fisik (dam penahan, dam pengendali , rorak, terasering dan talud)
• Perlindungan daerah resapan air• Pembangunan sumur resapan air hujan
(SRAH)
2. Pengendalian Banjir TDA Borobudur- Yogyakarta -PrambananSasaran:Mitigasi banjir dari sungai
• Pengerukan sungai terutama endapan dari lahan dingin
• Pemeliharaan dan rehabilitasi dam Sabo
• Kontruksi kolam retensi (embung) : embung Jogomulyo
• Pengerukan sungai terutama endapan dari lahan dingin
• Pengerukan sungai terutama endapan dari lahan dingin
• Pemeliharaan dan rehabilitasi dam Sabo
• Kontruksi kolam retensi (embung) : embung Nglengkong, embung Serut
3. Peningkatan drainase KTA Yogyakarta; Borobudur ; PrambananSasaran: Eliminasi banjir lokal dari hujan
• Pembentukan satu lembaga O&P drainase dengan sumber keuangan yang memadai
• Rehabilitasi dan peningkatan kapasitas saluran drainase yang ada
• Mengintegrasikan sumur resapan air hujan sebagai persyaratan dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
• Persiapan update rencana induk drainase perkotaan Yogyakarta
• Pembentukan satu lembaga O&Pdrainase dengan sumber keuangan yang memadai
• Rehabilitasi dan peningkatan kapasitas saluran drainase yang ada
• Mengintegrasikan sumur resapan air hujan sebagai persyaratan dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
• Update rencana induk drainase• Pembentukan satu lembaga O&P
drainase dengan sumber keuangan yang memadai
• Rehabilitasi dan peningkatan kapasitas saluran drainase yang ada
• Pembangunan kolam retensi /embung (embung Nglengkong)
• Mengintegrasikan sumur resapan air hujan sebagai persyaratan dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
10/4/2019
13
4a. Investasi Drainase
Tabel. Program Investasi Drainase Kawasan Wisata Borobudur – Yogyakarta – Prambanan
Pengerukan sungai Code dari endapan lahar dingin
2019 2020 2021 2022 2023 juta Rp. 000 US$
4.1 Pengelolaan DAS Hulu di TDA Borobudur-
Yogyakarta-Prambanan 91,680 95,784 100,084 104,590 109,310 501,448 34,583
4.2 Pengendalian Banjir TDA Borobudur-Yogyakarta-
Prambanan47,633 22,858 31,646 24,908 39,011 166,056 11,452
4.3 Peningkatan drainase KTA Yogyakarta 7,615 15,612 7,787 16,259 8,488 55,761 3,846
4.4 Peningkatan drainase KTA Borobudur 1,238 916 0 0 0 2,154 149
4.5 Peningkatan drainase KTA Prambanan 9,638 414 432 451 471 11,407 787
4.6 Kesiapan bencana hidrologi TDA Borobudur-
Yogyakarta-Prambanan0 1,147 1,190 1,531 362 4,230 292
Jumlah 157,803 136,731 141,140 147,739 157,643 741,056 51,109
No Intervensi StrategisInvestasi per Tahun (juta Rp) Jumlah
4b. Investasi Drainase
Investasi drainase jangka panjang 2019-2045 (25 tahun), sebesar 180.116.000 USD
Investasi drainase jangka menengah 2019-2023 (5 tahun), sebesar 51.108.000 USD
Investasi drainase jangka pendek 2019-2020 (2 tahun), sebesar 20.113.000 USD
2019 2020 2021 2022 2023 juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 139,313 119,789 132,921 131,029 148,683 671,734 46,326
B Pengembangan KTA Borobudur 1,238 916 0 0 0 2,154 149
C Pengembangan KTA Yogyakarta 7,615 15,612 7,787 16,259 8,488 55,761 3,846
D Pengembangan KTA Prambanan 9,638 414 432 451 471 11,407 787
Total Biaya (juta Rp.) 157,803 136,731 141,140 147,739 157,643 741,056
Total Biaya (ribu USD) 10,883 9,430 9,734 10,189 10,872 51,108
Tabel 2.7: Investasi Janga Menengah Drainase per Kawasan, BYP 2019-2023
No ProgramInvestasi Total
2019/23 2024/28 2029/33 2034/38 2039/45 juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 671,655 790,952 903,074 136,905 38,375 2,540,961 175,239
B Pengembangan KTA Borobudur 2,073 0 0 0 0 2,073 143
C Pengembangan KTA Yogyakarta 55,745 0 0 0 0 55,745 3,844
D Pengembangan KTA Prambanan 12,240 671 0 0 0 12,912 890
Total Biaya (juta Rp.) 741,714 791,624 903,074 136,905 38,375 2,611,691
Total Biaya (ribu USD) 51,153 54,595 62,281 9,442 2,647 180,116
Tabel 1.7: Investasi Janga Panjang Drainase per Kawasan, BYP 2019-2045
No ProgramInvestasi Total
10/4/2019
14
Mencapai akses ke fasilitas sanitasi yang bersih dan aman untuk seluruh masyarakat dan wisatawan di KTA dan untuk mengendalikan polusi dari fasilitas sanitasi tersebut
1a. Baseline Air Limbah Borobudur TDA/KTA 18% penduduk TDA Borobudur
belum memiliki akses sanitasi yang memadai (masih ada desa-desa belum terbebas dari masalah BABS).
Sanitasi yang ada sistem setempat yang dikelola masing-masing rumah tangga dengan konstruksi septik tank yang tidak diketahui
Belum ada IPLT di TDA Borobudur dan truk sedot tinja yang disediakan pemerintah
10/4/2019
15
1b. Baseline Air Limbah Yogyakarta TDA/KTA Seluruh penduduk TDA Yogyakarta
sudah memiliki akses sanitasi yang memadai
Terdapat pengolahan air limbah sistem terpusat (IPAL Sewon) dengan kapasitas 25.000 sambungan rumah dengan tingkat pelayanan 21% dari total penduduk di Kota Yogyakarta.
Sanitasi yang ada sistem setempat yang dikelola masing-masing rumah tangga dengan konstruksi septik tank yang tidak diketahui
1c. Baseline Air Limbah Prambanan TDA/KTA Seluruh penduduk TDA
Prambanan sudah memiliki akses sanitasi yang memadai
Terdapat IPLT Madurejo di Kecamatan Prambanan-Slemanyang dapat melayani 12.000 rumah
Sanitasi yang ada sistem setempat yang dikelola masing-masing rumah tangga dengan konstruksi septik tank yang tidak diketahui
10/4/2019
16
2a. Gap – Air Limbah - Asumsi
Sanitation Assumptions: BOD production: 30 g/person/day Commercial production (Municipal +Industry) 20% x domestic Efficiency on-site sanitation (existing) 20% BOD removal Efficiency well-maintained on-site/communal sanitation 60% BOD removal Efficiency off-site and high-efficiency communal 90% BOD removal Visitor BOD production: 30 g/visitor/day Existing 'well-maintained on-site sewerage' 20% of households Persons per household 5 persons
Sanitation Coverage Targets:
YearOff-site
(per/ha)
2018 150
2023 140
2028 130
2033 120
2038 110
2045 100
well-maintained
On-site (per/ha)
25
20
15
10
5
0
2b. Gap – Air Limbah Borobudur TDA/KTA Untuk mencapai cakupan
100% dari fasilitas sistem setempat yang terpelihara dengan baik pada tahun 2045, sekitar 60 ribu rumah tangga harus bergabung dengan program layanan sistem setempat dengan sertifikasi tangki septik dan penyedotan berkala
Well-maintained On-site sanitation coverage targets Borobudur KTA/TDA (Households)
10/4/2019
17
2c. Gap – Air Limbah Yogyakarta TDA/KTA Untuk mencapai cakupan
100% dari sistem terpusat dikombinasikan dengan fasilitas sistem setempat yang terpelihara dengan baik pada tahun 2045, 24 hingga 27 ribu rumah tangga di Kota Yogyakarta yang tidak akan dicakup oleh sistem terpusat harus bergabung program layanan sistem setempat dengan sertifikasi tangki septik dan penyedotan berkala
Well-maintained On-site sanitation coverage targets Yogyakarta KTA/TDA (Households)
2d. Gap – Air Limbah Prambanan TDA/KTA Untuk mencapai cakupan
100% dari fasilitas sistem setempat yang terpelihara dengan baik pada tahun 2045, sekitar 26 ribu rumah tangga harus bergabung dengan program layanan sistem setempat dengan sertifikasi tangki septik dan penyedotan berkala Well-maintained On-site sanitation coverage targets Prambanan
KTA/TDA (Households)
10/4/2019
18
STRATEGI INTERVENSI 2019-2023
BOROBUDUR YOGYAKARTA PRAMBANAN
1. Pengembangan sistem air limbah terpusat (TDA Yogyakarta –Kartamantul; KTA Yogyakarta)Sasaran: Peningkatan kualitas air permukaan dan air tanah di daerahperkotaan
• Peningkatan kapasitas pengolahan IPAL Sewon
• Konstruksi saluran induk air limbah• Perluasan jaringan air limbah mikro:
- Lateral air limbah- Sambungan rumah air limbah
2. Peningkatan sistem sanitasi setempat (KTA Borobudur; KTA Yogyakarta; KTA Prambanan)Sasaran:Pengurangan polusi oleh fasilitas sanitasi setempat
• STBM untuk menghilangkan Buang Air Besar Sembarangan(BABS)
• Fasilitas pengumpulan dan pengolahan lumpur (truk, tinja, IPLT)
• Membangun fasilitas Layanan Lumpur Tinja Teratur (LLTT)
• Peningkatan fasilitas sanitasi setempat dan sistem IPAL Komunal
• Peningkatan fasilitas sanitasi setempat, dan sistem IPAL komunal
• Membangun fasilitas Layanan Lumpur Tinja Teratur (LLTT)
• Fasilitas pengumpulan dan pengolahan lumpur (truk, tinja, IPLT)
• Membangun fasilitas Layanan Lumpur Tinja Teratur (LLTT)
• Peningkatan fasilitas sanitasi setempat dan sistem IPAL komunal
3. Pemantauan kualitas air (TDA Borobudur-Yogyakarta-Prambanan)Sasaran:• Peningkatan kualitas
air permukaan dan air tanah
• Pengurangan polusi oleh industri
• Perluasan jaringan pemantauan kualitas air
• Penegakkan hukum tentang pembuangan air limbah ilegal(industri besar dan sedang)
• Sosialisasi dan proyek percontohan pengolahan air limbah (industri kecil)
• Perluasan jaringan pemantauan kualitas air
• Penegakkan hukum tentang pembuangan air limbah ilegal(industri besar dan sedang)
• Sosialisasi dan proyek percontohan pengolahan air limbah (industri kecil)
• Perluasan jaringan pemantauan kualitas air
• Penegakan hukum tentang pembuangan air limbah ilegal(industri besar dan sedang)
• Sosialisasi dan proyek percontohan pengolahan air limbah (industri kecil)
3. Intervensi Strategis - Air Limbah
4a. Investasi Air Limbah
IPAL SEWON
2019 2020 2021 2022 2023 juta Rp. 000 US$
2.1 Pengembangan sistem air limbah terpusat di TDA
Yogyakarta (Kartamantul)28,137 29,366 30,653 32,001 33,412 153,568 10,591
2.2 Pengembangan sistem air limbah terpusat di KTA
Yogyakarta0 43,402 45,304 47,296 49,382 185,385 12,785
2.3 Peningkatan sanitasi setempat di KTA Yogyakarta 2,904 2,988 3,504 3,231 3,332 15,959 1,101
2.4 Peningkatan sanitasi setempat di KTA Borobudur 24,117 10,236 10,670 11,125 11,662 67,811 4,677
2.5 Peningkatan sanitasi setempat di KTA Prambanan 18,399 4,280 4,466 4,660 4,833 36,638 2,527
2.6 Pemantauan Kualitas Air TDA Borobudur-Yogyakarta-
Prambanan1,731 1,809 1,891 1,977 2,067 9,476 653
Jumlah 75,287 92,081 96,488 100,290 104,690 468,836 32,334
Biaya Investasi untuk Intervensi Air Limbah dan Sanitasi
No Intervensi StrategisInvestasi per Tahun (juta Rp) Jumlah
10/4/2019
19
4b. Investasi Air Limbah
Investasi air limbah jangka panjang 2019-2045 (25 tahun), sebesar 254.197.000 USD
Investasi air limbah jangka menengah 2019-2023 (5 tahun), sebesar 32.334.000 USD
Investasi air limbah jangka pendek 2019-2020 (2 tahun), sebesar 11.542.000 USD
2019 2020 2021 2022 2023 juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 29,867 31,175 32,544 33,978 35,479 163,043 11,244
B Pengembangan KTA Borobudur 24,117 10,236 10,670 11,125 11,662 67,811 4,677
C Pengembangan KTA Yogyakarta 2,904 46,390 48,808 50,528 52,714 201,344 13,886
D Pengembangan KTA Prambanan 18,399 4,280 4,466 4,660 4,833 36,638 2,527
Total Biaya (juta Rp.) 75,287 92,081 96,488 100,290 104,690 468,836
Total Biaya (ribu USD) 5,192 6,350 6,654 6,917 7,220 32,334
Tabel 2.5: Investasi Janga Menengah Sanitasi per Kawasan, BYP 2019-2023
No ProgramInvestasi Total
2019/23 2024/28 2029/33 2034/38 2039/45 juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 162,720 214,205 139,100 495,295 645,787 1,657,107 114,283
B Pengembangan KTA Borobudur 68,982 45,900 65,341 75,147 56,689 312,058 21,521
C Pengembangan KTA Yogyakarta 197,154 244,424 172,818 331,351 614,163 1,559,910 107,580
D Pengembangan KTA Prambanan 37,874 28,131 34,173 38,649 17,955 156,782 10,813
Total Biaya (juta Rp.) 466,730 532,660 411,432 940,441 1,334,594 3,685,857
Total Biaya (ribu USD) 32,188 36,735 28,375 64,858 92,041 254,197
Tabel 1.5: Investasi Janga Panjang Sanitasi per Kawasan, BYP 2019-2045
No ProgramInvestasi Total
mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga, kegiatan komersial, dan wisatawan di KTA lewat konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan mengumpulkan, mengangkut, dan membuang sampah secara aman
10/4/2019
20
1a. Baseline Pengelolaan Sampah Borobudur TDA
Sampah TDA/KTA Borobudur hanya 10% yang dibawa ke tempat pembuangan akhir TPA Pasuruhan. TPA Pasuruhan menggunakan sistem open dumping.
TPA Pasuruhan diperkirakan akan penuh dalam 2-3 tahun mendatang.
Ketersediaan sarana pengangkut sampah belum mencukupi dibandingkan jumlah timbulan sampah.
TPA Pasuruhan
1b. Baseline Pengelolaan Sampah Yogyakarta TDA
Sampah TDA/KTA Yogyakarta hanya 85% yang dibawa ke tempat pembuangan akhir TPA Piyungan di Bantul. Rata-rata per hari sampah yang dibuang ke TPA adalah 450-550 ton/hari dengan jenis sampah dominan sampah organik (72% dari total sampah)
TPA Pinyungan sudah penuh, namun belum ada lokasi untuk TPA baru.
Untuk mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke TPA Piyungan dikembangkan TPS3R
Ketersediaan sarana pengangkut sampah belum mencukupi dibandingkan jumlah timbulan sampah.
Peta Titik - titik Pengumpulan Sampah di Kota Yogyakarta
10/4/2019
21
1c. Baseline Pengelolaan Sampah Prambanan TDA
Pembuangan sampah Kec. Prambanan di Kab. Sleman dikumpulkan dan dibuang ke TPA Piyungan. Sedangkan untuk Kec. Prambanan di Kab. Klaten sampah yang dikumpulkan dan dibuang ke TPA Triketon hanya 4%.
TPA Pinyungan sudah penuh, sedangkan TPA Triketon lokasinya terlalu jauh dari Kec. Prambanan. TPA Triketon dilengkapi dengan fasilitas daur ulang sampah.
Ketersediaan sarana pengangkut sampah belum mencukupi dibandingkan jumlah timbulan sampah.
TPA Triketon Klaten
2a. Gap – Persampahan - Asumsi
Solid Waste Management Assumptions: Domestic waste production TDA Yogyakarta (Large city): 2.5 L/person/day Domestic waste production TDA Borobudur/Prambanan (small city): 2.0 L/person/day Commercial waste production (Municipal +Industry): 30% x domestic Visitor 'waste production' : 2.5 L/visitor/day Persons per household 5 persons
TPS 3R TPST TPA TPS 3R TPA
2018 5% 15% 70% 20% 70%
2023 11% 18% 65% 29% 65%
2028 17% 21% 60% 38% 60%
2033 21% 23% 55% 44% 55%
2038 25% 25% 50% 50% 50%
2045 25% 25% 50% 50% 50%
Urban RuralYear
10/4/2019
22
2b. Gap – Persampahan Borobudur TDA/KTA
Untuk mencapai 50% daur ulang, satu atau lebih stasiun daur ulang harus didirikan di setiap desa.
Untuk mencapai 50% pengumpulan limbah residu diolah di pembuangan akhir, diperlukan TPA dengan kapasitas buangan 530 hingga 540 m³ / hari
2c. Gap – Persampahan Yogyakarta TDA/KTA
Untuk mencapai 25% daur ulang, satu atau lebih stasiun daur ulang harus didirikan di setiap kelurahan
Kapasitas TPA Piyungansudah hampir penuh diperlukan TPA baru dengan kapasitas 1.500 m3 /hari (volume yang berasal dari Kota Yogyakarta)
10/4/2019
23
2d. Gap – Persampahan Prambanan TDA
Untuk mencapai 50% daur ulang, satu atau lebih stasiun daur ulang harus didirikan di setiap desa.
Untuk mencapai 50% pengumpulan limbah residu diolah di pembuangan akhir, diperlukan TPA dengan kapasitas buangan 152 hingga 155 m³ / hari
3. Pengelolaan Sampah – Strategi IntervensiSTRATEGI
INTERVENSI2019 -2023
BOROBUDUR YOGYAKARTA PRAMBANAN
1. Peningkatanpengumpulan dan pengolahan sampah TDA Yogyakarta (Kartamantul); TDA Borobudur(Kab. Magelang); KTA Prambanan Sasaran :100% pengumpulan sampah
• Pembangunan fasilitas pengolahan sampah akhir barudi Kecamatan Borobudur (TPST)
• Penggantian truk dan kontainer sampah
• Perluasan /peningkatan fasilitas pengolahan sampah akhir Pinyungan ( mengubah sampah menjadi energi)
• Penggantian truk dan kontainer sampah
• Pengembangan fasilitas pengolahan sampah akhir baru di Kecamatan Bayat (TPST)
• Penggantian dan penambahan truk dan kontainer sampah
2. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengolahan dan daur ulang sampah (3R) KTA Yogyakarta; KTA Borobudur KTA PrambananSasaran :Peningkatan daur ulang sampah
• Pembangunan tempat pemindahan/daur ulang sampah tingkat kelurahan (TPS3R)
• Kampanye masyarakat untuk mempromosikan pemisahan sampah pada sumbernya, dan berhenti pembakaran sampah dan membuang sampah sembarangan
• Pembangunan tempat pemindahan/daur ulang sampah tingkat kelurahan (TPS 3R) untuk meningkatkan jumlah sampah yang diangkut dan yang didaurulang
• Kampanye masyarakat untuk mempromosikan pemisahan sampah pada sumbernya, dan berhenti pembakaran sampah dan membuang sampah sembarangan
• Pembangunan tempat pemindahan/daur ulang sampah tingkat kelurahan (TPS 3R) untuk meningkatkan jumlah sampah yang diangkut dan yang didaur ulang
• Kampanye masyarakat untuk mempromosikan pemisahan sampah pada sumbernya, dan berhenti pembakaran sampah dan membuang sampah sembarangan
10/4/2019
24
4a. Investasi Pengelolaan Sampah
TPA PIYUNGAN
2019 2020 2021 2022 2023 juta Rp. 000 US$
3.1 Peningkatan pengumpulan sampah dan pengolahan
sampah akhir di TDA Yogyakarta22,806 23,781 24,802 25,871 26,606 123,866 8,542
3.2 Kesadaran masyarakat tentang pengolahan dan daur
ulang sampah (3R) KTA Yogyakarta2,056 1,326 1,386 1,448 1,658 7,873 543
3.3 Peningkatan pengumpulan sampah dan pengolahan
sampah akhir di TDA Borobudur 10,540 38,166 50,571 926 957 101,159 6,976
3.4 Kesadaran masyarakat tentang pengolahan dan daur
ulang sampah (3R) KTA Borobudur3,144 3,283 3,429 3,582 2,881 16,320 1,126
3.5 Peningkatan pengumpulan sampah dan pengolahan
sampah akhir di KTA Prambanan804 831 14,230 14,928 3,867 34,660 2,390
3.6 Kesadaran masyarakat tentang pengolahan dan daur
ulang sampah (3R) KTA Prambanan1,511 1,579 1,650 1,725 4,567 11,032 761
Jumlah 40,860 68,967 96,068 48,479 40,537 294,911 20,338
Biaya Investasi untuk Intervensi Pengelolaan Sampah
No Intervensi StrategisInvestasi per Tahun (juta Rp) Jumlah
4b. Investasi Pengelolaan Sampah
Investasi persampahan jangka panjang 2019-2045 (25 tahun), sebesar 40.815.000 USD
Investasi persampahan jangka menengah 2019-2023 (5 tahun), sebesar 20.339.000 USD
Investasi persampahan jangka pendek 2019-2020 (2 tahun), sebesar 7.574.000 USD
2019 2020 2021 2022 2023 juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 34,149 62,778 89,602 41,724 31,431 259,684 17,909
B Pengembangan KTA Borobudur 3,144 3,283 3,429 3,582 2,881 16,320 1,126
C Pengembangan KTA Yogyakarta 2,056 1,326 1,386 1,448 1,658 7,873 543
D Pengembangan KTA Prambanan 1,511 1,579 1,650 1,725 4,567 11,032 761
Total Biaya (juta Rp.) 40,860 68,967 96,068 48,479 40,537 294,911
Total Biaya (ribu USD) 2,818 4,756 6,625 3,343 2,796 20,339
Tabel 2.6: Investasi Janga Menengah Persampahan per Kawasan, BYP 2019-2023
No ProgramInvestasi Total
2019/23 2024/28 2029/33 2034/38 2039/45 juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 261,146 127,448 30,123 28,022 48,503 495,242 34,155
B Pengembangan KTA Borobudur 16,357 17,179 11,395 0 0 44,931 3,099
C Pengembangan KTA Yogyakarta 7,917 9,869 6,324 0 0 24,110 1,663
D Pengembangan KTA Prambanan 10,787 12,385 4,354 0 0 27,526 1,898
Total Biaya (juta Rp.) 296,207 166,881 52,196 28,022 48,503 591,810
Total Biaya (ribu USD) 20,428 11,509 3,600 1,933 3,345 40,815
Tabel 1.6: Investasi Janga Panjang Persampahan per Kawasan, BYP 2019-2045
No ProgramInvestasi Total
10/4/2019
25
2019 2020 2021 2022 2023 juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 763,348 1,120,063 1,191,612 808,945 861,348 4,745,317 327,263
B Pengembangan KTA Borobudur 38,275 44,142 45,108 27,527 27,929 182,980 12,621
C Pengembangan KTA Yogyakarta 12,692 63,451 58,108 68,367 63,004 265,623 18,319
D Pengembangan KTA Prambanan 32,967 10,914 11,392 11,283 14,515 81,071 5,592
Total Biaya (juta Rp.) 847,283 1,238,569 1,306,220 916,122 966,796 5,274,991
Total Biaya (ribu USD) 58,433 85,419 90,084 63,181 66,676 363,795
Tabel 2.2: Investasi Janga Menengah per Kawasan per Tahun, BYP 2019-2023
No ProgramInvestasi Total
1. Investasi Air Bersih dan Sanitasi per Area per Tahun
Daftar panjang Sektor Air Bersih dan Sanitasi : mencakup investasi infrastruktur jangka panjang dari tahun 2019 sampai dengan 2045 (25 tahun ), sebesar 1.072.580.000 USD
Daftar pendek Sektor Air Bersih dan Sanitasi : mencakup investasi infrastruktur jangka menengah dari tahun 2019 sampai dengan 2023 (5 tahun), sebesar 363.795.000 USD
Daftar investasi mendesak Sektor Air Bersih dan Sanitasi : hanya mencakup tahun pertama pelaksanaan dari tahun 2019-2020 (1 tahun), sebesar 143.852.000 USD
InvestasiMendesak
2019/23 2024/28 2029/33 2034/38 2039/45 juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 4,975,537 1,246,573 4,521,968 1,250,793 1,173,392 13,168,264 908,156
B Pengembangan KTA Borobudur 184,644 105,195 76,830 75,147 56,689 498,505 34,380
C Pengembangan KTA Yogyakarta 261,459 255,188 179,530 331,351 614,163 1,641,691 113,220
D Pengembangan KTA Prambanan 82,833 41,806 62,416 38,649 17,955 243,660 16,804
Total Biaya (juta Rp.) 5,504,474 1,648,763 4,840,744 1,695,940 1,862,199 15,552,119
Total Biaya (ribu USD) 379,619 113,708 333,844 116,961 128,428 1,072,560
Tabel 1.2: Investasi Janga Panjang per Kawasan per Periode, BYP 2019-2045
No ProgramInvestasi Total
10/4/2019
26
2. Biaya Investasi per Komponen
No. Komponen Harga 2019 2020 2021 2022 2023 InvTot
1 Pekerjaan Fisik 549,741 794,924 788,674 520,315 534,080 3,187,734
2 Studi 750 0 0 0 0 750
3 Sosialisasi 31,604 31,829 31,804 31,829 31,954 159,020
4 Kelembagaan 1,000 1,000 0 0 0 2,000
5 Peralatan 5,175 5,775 13,575 5,975 4,925 35,425
6 Bahan 0 0 0 0 0 0
7 Konsultan 0 0 0 0 0 0
8 Pelatihan 250 0 0 0 0 250
9 O&P 0 0 0 0 0 0
10 Subsidi 0 0 0 0 0 0
11 Lahan 10,410 2,020 12,020 12,020 4,020 40,491
12 Regulasi 825 250 250 250 250 1,825
Total Biaya Pokok 599,755 835,798 846,323 570,389 575,229 3,427,494
13 DED & Supervisi 43,979 63,594 63,094 41,625 42,726 255,019
14 Administrasi Proyek 29,988 41,790 42,316 28,519 28,761 171,375
15 Biaya Tak Terduga Fisik 55,699 80,195 80,250 52,654 53,926 322,723
16 Pajak 72,942 102,138 103,198 69,319 70,064 417,661
17 Operasi & Pemeliharaan 9,461 13,627 13,768 8,989 9,188 55,033
Total Biaya 811,824 1,137,141 1,148,949 771,496 779,895 4,649,305
18 Biaya Tak Terduga Harga 35,459 101,429 157,271 144,627 186,901 625,687
Total Biaya Proyek 847,283 1,238,569 1,306,220 916,122 966,796 5,274,991
Biaya Investasi Jangka Menengah Sektor Watsan KawasanWisata Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (2019-2023)
Harga dalam Juta Rupiah, Kontingensi Harga Lokal 5%, Foreign 2%
3. Perhitungan Biaya Proyek
DED&Sup. Proj. Adm. Phys. Cont. Taxes Incr. O&M Total
Pekerjaan Fisik 75% 25% 8% 5% 10% 12.3% 1.69% 36.99%
Studi 85% 15% 0% 5% 0% 10.5% 0.00% 15.50%
Sosialisasi 85% 15% 0% 5% 0% 10.5% 0.00% 15.50%
Kelembagaan 85% 15% 0% 5% 10% 11.5% 0.00% 26.50%
Peralatan 35% 65% 0% 5% 10% 11.5% 3.16% 29.66%
Bahan 50% 50% 0% 5% 10% 11.5% 3.16% 29.66%
Konsultan 85% 15% 0% 5% 0% 10.5% 0.00% 15.50%
Pelatihan 85% 15% 0% 5% 10% 11.5% 0.00% 26.50%
O&P 75% 25% 0% 5% 10% 11.5% 0.00% 26.50%
Subsidi 85% 15% 0% 5% 0% 10.5% 0.00% 15.50%
Lahan 100% 0% 0% 5% 0% 10.5% 0.00% 15.50%
Regulasi 85% 15% 0% 5% 10% 11.5% 0.00% 26.50%
OverheadKategori Local Foreign
Asumsi Perhitungan Total Biaya Proyek
Harga dalam Juta Rupiah, Kontingensi Harga Lokal 5%, Foreign 2%
10/4/2019
27
4. Investasi Air Bersih dan Sanitasi per-sektor per-area
Air Bersih Sanitasi Sampah Drainase juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 8,474,954 1,657,107 495,242 2,540,961 13,168,264 908,156
B Pengembangan KTA Borobudur 139,443 312,058 44,931 2,073 498,505 34,380
C Pengembangan KTA Yogyakarta 1,926 1,559,910 24,110 55,745 1,641,691 113,220
D Pengembangan KTA Prambanan 46,439 156,782 27,526 12,912 243,660 16,804
Total Biaya (juta Rp.) 8,662,761 3,685,857 591,810 2,611,691 15,552,119
Total Biaya (ribu USD) 597,432 254,197 40,814 180,117 1,072,560
Tabel 1.3: Investasi Janga Panjang per Sektor per Kawasan, BYP 2019-2045
No ProgramInvestasi Total
Air Bersih Sanitasi Sampah Drainase juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 3,650,855 163,043 259,684 671,734 4,745,317 327,263
B Pengembangan KTA Borobudur 96,695 67,811 16,320 2,154 182,980 12,621
C Pengembangan KTA Yogyakarta 645 201,344 7,873 55,761 265,623 18,319
D Pengembangan KTA Prambanan 21,993 36,638 11,032 11,407 81,071 5,592
Total Biaya (juta Rp.) 3,770,188 468,836 294,911 741,056 5,274,991
Total Biaya (ribu USD) 260,013 32,334 20,339 51,107 363,795
Tabel 2.3: Investasi Janga Menengah per Sektor per Kawasan, BYP 2019-2023
No ProgramInvestasi Total
Air Bersih Sanitasi Sampah Drainase juta Rp. ribu US$
A Pengembangan Regional 1,466,341 61,042 96,927 259,101 1,883,412 129,890
B Pengembangan KTA Borobudur 39,482 34,353 6,428 2,154 82,417 5,684
C Pengembangan KTA Yogyakarta 239 49,294 3,382 23,228 76,143 5,251
D Pengembangan KTA Prambanan 8,060 22,679 3,090 10,052 43,881 3,026
Total Biaya (juta Rp.) 1,514,123 167,369 109,827 294,534 2,085,853
Total Biaya (ribu USD) 104,422 11,543 7,574 20,313 143,851
Table 3.3: Investasi Janga Pendek per Sektor per Kawasan 2019-2020
No ProgramInvestasi Total
3. Rencana Pembiayaan Air Bersih dan Sanitasi
• Pendanaan multi-sumber menggabungkan pendanaan dari pemerintah, sektor swasta dan sumber-sumber masyarakat, dilengkapi dengan pinjaman dan hibah.
• Pembagian investasi. Biaya program Investasi Jangka Menengah WATSAN sebesar 363.792.000 US, pemerintah memberikan kontribusi 73,5%, sektor swasta 10,4%, masyarakat 2,2%, dan 13,9% ditanggung oleh pinjaman 50.732.000 USD.
Tabel 3: Rencana Pembiayaan dan Jadwal Pencairan (000 USD,2019 - 2023)No. Sumber Pendanaan 2019 2020 2021 2022 2023 Total
1 Pinjaman 9.742 14.251 15.486 5.293 5.960 50.732
2 Hibah 0 0 0 0 0 0
3 Pusat (APBN) 37.756 44.791 47.110 42.744 44.973 217.374
4 Provinsi (APBD) 1.614 3.216 3.264 3.991 3.093 15.179
5 Kabupaten (APBD) 3.435 3.470 4.208 4.271 4.293 19.678
6 BUMN/BUMD 834 3.343 3.490 3.644 3.805 15.117
Total Pemerintah 53.381 69.072 73.558 59.944 62.125 318.079
7 PPP 4.594 14.570 14.672 1.301 2.529 37.666
8 CSR 0 0 0 0 0 0
9 Masyarakat 458 1.777 1.855 1.936 2.022 8.048
Total 58.433 85.419 90.084 63.181 66.676 363.792
Prices in million Rupiah (Current)
10/4/2019
28
6. Apa Dampak dan Manfaat yang Diharapkan?
Dampak yang diharapkan. Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi diharapkandapat memberikan berkontribusi pada lingkungan hidup yang lebih baik,kompetitif, nyaman, bersih dan aman di KTA, termasuk tindakanpencegahan kesehatan masyarakat dan mitigasi risiko bencana alam yangmemadai.
Manfaat yang didapat. Sasaran penerima manfaat dari dampak infrastrukturAir Bersih dan Sanitasi adalah wisatawan di KTA baik domestik maupunasing, penduduk lokal yang tinggal di KTA, perusahaan kecil dan menengah,serta perusahaan transportasi, hotel dan restoran. Selain itu, operator tourdan travel tingkat nasional dan internasional, maskapai penerbangan, danjaringan hotel diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dari jumlahpengunjung yang meningkat. Peningkatan pengeluaran oleh pengunjungjuga akan meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak dan retribusi.
Langkah selanjutnya. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Air Bersihtermasuk jadwal pelaksanaan, perkiraan biaya, proyeksi arus kas, sumberpendanaan yang potensial, penilaian kapasitas keuangan, FS, AMDAL,LARAP dan DED.
10/4/2019
29
5. Baseline Air Bersih
Sebagian besar rumah tangga dan komersil bergantung pada ketersediaan air minum mereka dari sumur dangkal atau sumur dalam.
Sumber utama pasokan air baku untuk PDAM adalah mata air, air permukaan di sungai Progo dan Opak, sumur dalam di lereng Merapi, dan waduk / embung seperti Waduk Sermo.
Kebutuhan air di Yogyakarta sudah melebihi kapasitas sumur dangkal dan sumur dalam yang ada, mengakibatkan pengambilan air tanah yang berlebihan. Sekitar 38,4 % dari rumah tangga di Yogyakarta menggunakan air perpipaan, di Borubudur 22% dan di Prambanan 16,5%
6. Air Limbah Kota Yogyakarta 20% dilayani sistem air limbah sistem terpusat. 80% lainnya dilayani sistem setempat dan IPAL
komunal, atau langsung dibuang ke sistem drainase dan sungai.
Tangki septik yang tidak berfungsi dengan baik dapat mencemari air tanah, dimana sebagian besar rumah tangga yang tinggal di Yogyakarta, Borobudur dan Prambanan bergantung pada ketersediaan air tanah dangkal.
Berdasarkan standar layanan minimum (SPM), semua area dengan kepadatan penduduk lebih dari 125 orang per hektar pada tahun 2030 harus dilayani oleh air limbah sistem terpusat. Pada tahun 2045 semua area dengan kepadatan populasi lebih dari 100 orang per hektar harus dilayani oleh sistem terpusat.
Semua tangki septik dan instalasi pengolahan air limbah harus tahan bocor (terbuat dari beton atau viberglas), dan harus secara teratur disedot (LLTT).
10/4/2019
30
7. Pengelolaan Sampah Di Yogyakarta, 85% sampah dikumpulkan dan dibuang di TPA Piyungan. Di Borobudur 10% sampah dikumpulkan
dan dibuang di TPA Pasuruhan, dan di Prambanan 4% sampah dikumpulkan dan dibuang di TPA Triketon.
Masalah utama adalah TPA Piyungan dan Pasuruhan telah melampaui kapasitas maksimumnya. TPA Triketon letaknya terlalu jauh dari Kecamatan Prambanan.
Intervensi strategis mencakup : memperpanjang masa pakai TPA Piyungan dengan memperkenalkan teknologi insenerator (‘sampah menjadi energi'). Untuk Borubudur dan Prambanan diusulkan untuk membangun tempat pembuangan sampah baru.
Pemerintah bertujuan mengurangi 50% limbah padat melalui kebijakan daur ulang. Termasuk mengembangkanpusat pengumpulan sampah / daur ulang (TPS3R) ditingkat kelurahan.
8. Drainase
Di sebagian besar jalan di KTA, terjadi banjir dan genangan ketika hujan lebat, saluran drainase menjadi meluap, terutama karena kapasitas yang tidak memadai atau pemeliharaan yang tidak memadai.
Sedimen dari daerah hulu, berupa 'lahar dingin, atau lahar‘ dapat mengurangi kapasitas aliran di beberapa sungai, yang mengakibatkan terjadinya banjir sungai sesekali.
Intervensi strategis termasuk pengelolaan daerah aliran sungai bagian atas adalah mengurangi erosi dan sedimentasi, pengerukan sungai, pembangunan kolam retensi, pembangunan saluran drainase tambahan, dan pembangunan sumur resapan.
4. DAFTAR HADIR
5. GALERI FOTO
Bekerjasama dengan
Recommended