View
493
Download
9
Category
Preview:
Citation preview
BAB II
PROSES KEBANGKITAN
NASIONALKolonialisme, Imperialisme, tanam paksa, politik etis,
nasionalisme, kebangkitan nasional, dan sumpah
pemuda
KATA
KUNCI :
1
A. Dwi Santosa, A.Md
cahbagoez87@gmail.com
Latar Belakang Terjadinya Kolonialisme dan
Imperialisme (Pelayaran Bangsa Eropa)
1. Gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani.
2. Glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan.
3. Gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.
4. Dikuasainya kota Konstantinopel(ibukota Romawi Timur) oleh bangsa turki dalam
perang salib (1453)
5. Reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun
yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib
6. Perkembangan teknologi kemaritiman yang memungkinkan pelayaran dan
perdagangan yang lebih luas, termasuk menyeberangi Samudra Atlantik.
7. Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu, dan peta yang
menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan.
8. Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292).
9. Perjalanan Ordoric da Pardenone menuju Campa yang sempat singgah di Jawa
pada abad ke-14. Ordoric melaporkan sekilas mengenai kebesaran Majapahit.
10. Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi
itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda
antariksa. Bumi dan bendabenda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari
(teori Heliosentris)
2
Tokoh-tokoh Pelayaran Eropa
A. Spanyol
1. Colombus (penemu jalan ke amerika, mendarat di kepulauan
bahama dan haiti 1492) pelayarannya dimulai kearah barat
menyeberangi samudera atlantik dan berhasil mendarat di
kepulauan bahama dan menemukan benua amerika. Nama amerika
diambil dari nama pendamping columbus saat melakukan
pelayaran, dia adalah amerigo vespucci.
2. Ferdinand de magelhaenz (pengeliling dunia pertama 1519 –
1522),ia berlayar ke arah barat mengikuti jejak columbus. Adapun
rute yang ditempuh adalah dari tanjung verde (di lautan atlantik)
menyeberang kea rah selatan hingga mencapai ujung benua
amerika (selat magelhaens). Dari sini dia menyeberangi lautan
pasifik kearah barat dan berhasil mendarat ke pulau guam. Dari
pulau guam pelayaran diteruskan ke filipina, di Filipina, dia
mendapat masalah dengan penduduk local hingga dia tewas (1512).
Kemudian pelayaran dilanjutkan oleh juan sebastian del cano.
Mereka singgah di maluku untuk membeli rempah-rempah dan
dibawa kembali ke sepanyol.
3
Tokoh-tokoh Pelayaran Eropa
B. Portugis
1. Bartholomeus diaz (sampai ujung selatan afrika 1486) adalah
bangsa portugis pertama yang melakukan penjelajahan
samudera. Ia melakukan pelayaran melalui arah timur dengn
menelusuri pantai barat afrika yang kemudian sampai di
ujung afrika selatan. Tapi keinginan bartholomeus diaz untuk
sampai ke daerah timur gagal karena kapalnya mengalami
kerusakan karena terhempas badai di tanjung harapan.
2. Vasco da gama ( sampai india 1498) adalah penerus
bartholomeus diaz, dia berlayar mengambil rute dari tanjung
harapan menuju mozambique dan tahun 1494 sampai di calicut
(india).
3. Alfonso d’ albuquerque ( sampai malaka 1511, maluku 1512)
adalah orang portugis pertama yang sampai di indonesia dengan
melalui rute yang telah dibuat oleh bartholomeus diaz dan vasco
da gamma dia sampai di Malaka dan Maluku.
4
Rempah seperti cengkih, pala, bunga pala, lada, dan cendana sangat diminati oleh bangsa Eropa, sehingga mencari sumber penghasil rempah keseluruh dunia, terutama Asia
Perkembangan Kolonialisme dan
Imperialisme Barat
A
.
5
A. Perkembangan Kolonialisme dan
Imperialisme Barat
Kolonialisme adalah penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau negara lain
Imperialisme adalah sistem politik yang menjajah bangsa lain untuk mendapat kekuasaan dan keuntungan besar
Negara yang menerapkan kolonialisme dan imperialisme di indonesia :1. Portugis2. Belanda3. Perancis4. Inggris
6
Pemerintahan Kolonial....
1. Portugis
1. Tahun 1511 Alfonso d’ albuquerque Portugis tiba di Malaka.
Tahun 1512 Portugis masuk ke Maluku dan memulai
memonopoli perdagangan rempah-rempah di bawah
pimpinan Antonio d’Abreau, yang menimbulkan persaingan
antara Ternate dan Tidore (yang bersekutu dengan
Spanyol), Setelah Portugis menduduki Malaka para
pedagang muslim beralih ke Aceh, sehingga merugikan
Portugis
2. Portugis membuat kekacauan di Aceh tetapi di gagalkan
oleh kesultanan Aceh di bawah pimpinan Sultan Ali
Mughayat Syah tahun 1514-1528
3. Setelah wafat Tahun 1537-1568 kekuasaan Aceh di pegang
Sultan Alaudin Riyat Syah dan berhasil mengusir Portugis
yang bersekutu dengan Johor
7
Pemerintahan Kolonial....
1. Portugis
4. Portugis memannfaatkan situasi dengan cara membantu
Ternate dan berhasil mendirikan Benteng Duurstede di
5. Tahun 1533 rakyat Ternate membakar benteng milik
Portugis di bawah pimpinan Dajalo
6. Portugis berhasil memaksakan perdamaian dengan rakyat
Maluku di bawah pimpinan Antonio Galvo sehingga
Portugis masih bisa mempertahankan kekuasaannya
7. Tahun 1570 diadakannya perjanjian antara gubernur Lopez
de Mesquita dan Raja Ternate yaitu Sultan hairun. Dalam
perjanjian tersebut Sutan Hairun di bunuh oleh orang
suruhan Lopez, sehingga menimbulkan kemarahan bagi
putra Sultan Hairun yaitu Sultan Baabullah yang kemudian
terjadilah perang
8. Tahun 1577 rakyat Ternate dapat mengusir Portugis dari
wilayahnya dan beralih ke Tidore
8
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda
1. Tahun 1596 Belanda pertama kali datang ke Indonesia dan
mendarat di Banten di bawah pimpinan Cornelis de Houtman
dengan ekspedisi empat kapal dagang tetapi tidak berhasil
karena penduduk pesisir Banten berhasil mengusirnya
2. Tahun 1598 ekspedisi kedua Belanda di bawah pimpinan Jacob
Van Neck dan mendarat di Banten dan mendapat sambutan
baik dari rakyat Banten karena mereka berlakunsopan dan
hormat kepada penduduk setempat
3. Situasi tersebut dimanfaatkan oleh Johan Van Oldenbarneveld
untuk mengusulkan kongsi dagang seperti yang dilakukan
Inggris dan Prancis
4. Tanggal 20 Maret 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang yang
bernama Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau
persekutuan Hindia Timur dengan modal awal 6,5 milyar golden
yang dipimpin oleh 17 direktur yang di kenal dengan sebutan
Heren Zeventien
9
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda
5. Tahun 1605 dapat merebut benteng Portugis di Ambon
yang diberi nama Victoria dan menjadi tonggak pertama
penjajahan Belanda di Indonesia
6. Tahun 1609 VOC mengangkat Pieter Both sebagai
gubernur Jenderal pertama dan mengikat perjanjian
dengan penguasa-penguasa di daerah Maluku seperti :
Hitu, Banda, Haruku
7. Tahun 1617 VOC berusaha mendirikan pusat kekuasaan
dan pemerintahan di wilayah Jayakarta di bawah pimpinan
Jan Pieter Zoon Coen, tetapi kemudian diserang dan di
bakar
8. Tanggal 31 Mei 1619 didirikannya kota baru di atas
reruntuhan kota tersebut dengan nama Batavia
10
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda
Tujuan
1.Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para
pedagang Belanda
2.Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari
bangsa Portugis dan pedagang-pedagang lainnya di
Indonesia
3.Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk
membiayai perang melawan Spanyol
Hak istimewa VOC/Hak Octrooi/Hak paten
1.Hak memonopoli perdagangan
2.Hak memiliki angkatan perang, berperang, mendirikan
benteng dan menjajah
3.Hak mengadakan perjanjian dengan Raja atau penguasa
setempat atas nama pemerintahan Belanda
4.Hak mencetak dan mengedarkan uang
11
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda
[VOC
]Aturan monopoli VOC
1. Petani rempah-rempah hanya boleh menjadi produsen,
hak jual beli hanya dimiliki VOC
2. Panen rempah-rempah harus dijual kepada VOC dengan
harga yang ditentukan VOC
3. Barang kebutuhan sehari-hari harus membeli dari VOC
dengan harga yang telah ditentukan
Monopoli perdagangan adalah bentuk perdagangan yang di
jalankan bangsa Eropa untuk menguasai pasar dengan
menentukan harga sendiri dan harus menjual kepada
penguasa dengan tujuan memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya
12
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda
[VOC
]Strategi dan peraturan VOC dalam memonopoli perdagangan
:1. Hak ekstirpasi
yaitu hak untuk membinasakan pohon rempah-rempah yang
berlebihan agar harga di pasar tetap tinggi sehingga rakyat
menderita
2. Pelayaran Hongi
yaitu pelayaran yang dipersenjatai lengkap untuk mengawasi
pohon rempah-rempah yang berlebihan dan mencegah petani
rempah-rempah berhubungan dengan pihak pembeli lain
3. Verplichte Laverantie
yaitu menyerahan wajib hasil bumi dengan harga yg telah
ditetapkan dan melarang rakyat menjual hasil buminya selain
kepada VOC.
4. Contingenten
Yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil
bumi.
13
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda
[VOC
]Penyebab runtuhnya VOC :
1. Masalah keuangan, diantaranya banyaknya gaji yang
harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan
pegawai yang banyak2. Banyaknya pegawai VOC yang melakukan korupsi
3. Meletusnya revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke
tangan Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte dalam
Perang Koalisi (Perancis mengalahkan Austria, Prusia, Ingris,
Spanyol, Sardinia, dan Belanda)
14
Setelah pemerintah Belanda diambil alih oleh
Perancis maka bentuk pemerintahan kerajaan
Belanda diubah kedalam bentuk republik dengan
nama Bataafsche Republiek (Republik Bataaf),
dan kemudian membubarkan VOC pada tanggal
31 Desember 1799.
Pemerintahan Kolonial....
3. Perancis
1. Tahun 1806, Republik Bataaf dihapus dan diganti dengan
Koninkrijk Holland (kerajaan Belanda) dan kekuasaan
atas wilayah Hindia Belanda dipegang oleh Louis
Napoleon
2. Tahun 1808, Louis Napoleon mengangkat Herman Willem
Daendels, langkah-langkah dalam memerintah
diantaranya :
a. Melakukan pembangunan fisik
- Membangun pabrik senjata
- Membangun benteng pertahanan
- Menarik penduduk pribumi untuk menjadi tentara
- Membangun pangkalan armada laut di anyer dan
ujung kulon
- Membangun jalan raya dari Anyer (Banten) sampai
Panarukan (Jawa Timur) sepanjang 1000 km yang
15
.....Langkah HW Daendels dalam memerintah
Hindia Belanda
a. Melakukan pembangunan ekonomi
- Memungut pajak hasil bumi dari rakyat
(Contingenten)
- Menjual tanah negara kepada pihak swasta asing
- Mewajibkan rakyat priangan untuk menanam kopi
(Preanger stelsel)
- Mewajibkan rakyat pribumi untuk menjual hasil
panennya hanya kepada Belanda dengan harga
murah (verplichte leverentie)
16
Pemerintahan Kolonial....
3. Perancis
3. Tahun 1811, Louis Napoleon mencopot HW Daendels dan
menggantikannya dengan Jenderal Janssens dengan
tugas utamanya untuk mempertahankan wilayah Jawa
dari serangan Inggris.
17
Pemerintahan Kolonial....
4. Inggris
1. 3 Agustus 1811 Angkatan laut Inggris mendarat di
Bantavia dan dipimpin oleh Lord Minto
2. 17 September 1811 Jenderal Janssens menyerah di
Tuntang (Salatiga) dengan isi perjanjian Tuntang :
18
- Pulau Jawa yang dikuasai Belanda
harus diserahkan kepada Inggris
- Semua tentara Belanda di Hindia
Belanda di tawan oleh Inggris
- Orang-orang sipil Belanda dapat
dipekerjakan pada pemerintahan
Inggris
- Semua utang piutang Belanda di
Hindia Belanda tidak ditanggung
oleh Inggris
Pemerintahan Kolonial....
4. Inggris
3. Lord Minto adalah Gubernur EIC (East india
Company) yang berkedudukan di India dan
menugaskan Thomas Stamford Raffles untuk menjadi
penguasa baru di wilayah bekas Hindia Belanda
4. Pemerintahan Raffles di Indonesia hanya
berlangsung selama lima tahun. Perubahan politik
yang terjadi di Eropa mengakhiri pemerintahannya di
Indonesia. Pada tahun 1816, Napoleon Bonaparte
menyerah kepada Inggris dan sekutunya. Kemudian
diadakanlah perjanjian London yang isinya status
daerah jajahan Inggris (Indonesia) kembali pada
masa sebelum perang, yakni berada di bawah
pemerintah kolonial Belanda
19
Pemerintahan Kolonial....
4. Inggris Kebijakan
Raffles....
1. Bidang Ekonomi
• memberlakukan sistem
pemungutan sewa (tanah rent
system) dengan cara melakukan
pemungutan pajak secara
perorangan
• mewajibkan petani untuk
membayar sewa tanah dalam
bentuk uang
• melakukan pemungutan pajak
tanah untuk semua hasil
penanaman sawah
• mengangkat para bupati menjadi
pegawai negeri yang bertugas
20
Pemerintahan Kolonial....
4. Inggris Kebijakan
Raffles....
2. Bidang Sosial
• menghapus sistem monopoli
• menghapus sistem perbudakan
• menghapus penyerahan wajib dan sistem kerja
paksa
• membagi pulau jawa menjadi 16 keresidenan
3. Bidang Budaya
21
• merintis pembangunan kebun raya
Bogor
• merintis buku dengan judul The
History of Java
• menemukan jenis bunga Rafflesia
Arnoldi (bunga bangkai) di hutan
pedalaman Bengkulu
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda (1816 – 1900)
Kebijakan Ekonomi Pemerintah Kolonial Hindia Belanda :
1. Penjualan Tanah Partikelir (particulier landerijen)
adalah tanah milik kaum swasta yang dibeli dari
pemerintah kolonial Belanda. Para pemilik tanah
disebut Tuan Tanah yang terdiri dari orang Belanda,
Cina, dan Arab. Sistem ini dihentikan dan dilarang
pada saat kepemimpinan Van Der Capellen (1816-
1826).2. Sistem Tanam Paksa (cultuur stelsel)
Adalah aturan yang mengharuskan atau memaksa
penduduk membayar pajak kepada pemerintah
kolonial Belanda berupa hasil tanaman yang dapat
dijual di pasaran dunia (kopi, tebu, nila, tembakau,
kina, kayu manis.
22
cultuur stelsel...
1. Awal muncul kebijakan sistem tanam paksa berkaitan
dengan keuangan yang melilit Belanda dikarenakan
Perang Diponegoro dan Perang Kemerdekaan Belgia
2. Sistem tanam paksa dicetuskan oleh Johanes van den
Bosch pada tahun 1830
23
cultuur stelsel...
Aturan tanam paksa tertuang dalam Lembaran Negara
(Staat Blad) Nomor 22 Tahun 1834 yang berisi :
Penduduk menyediakan tanaman yang laku dijual di
eropa
Tanah yang ditanami tidak melebihi seperlima dari
tanah pertanian milik penduduk
Pekerjaan yang diperlukan tidak boleh melebihi
pekerjaan menanam padi
Tanah yang disediakan untuk tanaman dibebaskan
dari pembayaran pajak
Hasil tanaman haus diserahkan kepada pemerintah
Belanda, sedangkan kelebihan hasil tanaman dari
jumlah pajak dibayarkan kembali kepada rakyat
24
cultuur stelsel...
Aturan tanam paksa....
Kegagalan panen menjadi tanggungan pemerintah
Belanda
Mereka yang tidak memiliki tanah harus bekerja di
perkebunan pemerintah lebih dari 66 hari
Penggarapan penanaman di bawah pengawasan
langsung kepala pribumi. Pegawai eropa mengawasi
secara umum jalannya penggarapan sampai
pengangkutannya.
25
cultuur stelsel...
Penyimpangan yang terjadi selama Tanam Paksa :
Penduduk yang harus menanami tanahnya lebih dari
seperlima bagian tanah miliknya
Kegagalan panen tidak menjadi tanggungan
pemerintah Belanda
Banyak tenaga kerja yang ternyata tidak dibayar
Para bupati mengejar cultuur procenten, yaitu hadiah
yang diberikan kepada setiap petugas apabila mereka
berhasil menyerahkan hasil tanaman melebihi target
yang ditentukan
Para bupati dan kepala desa membebani rakyat
dengan pekerjaan lebih lama dari waktu yang
ditentukan dan bila tidak mematuhi para petugas
dijatuhi hukuman
26
cultuur stelsel...
Akibat yang terjadi selama Tanam Paksa :
1. Bagi pemerintah Kolonial Belanda
Pemerintah memperoleh surplus keuangan untuk
membangun negeri Belanda
Badan Usaha Dagang Belanda (Nederlandsche
Handels Maatschappij) memperoleh keuntungan
besar atas monopoli pengangkutan hasil tanam
paksa
2. Bagi rakyat Indonesia
Banyak rakyat yang meninggal, kelaparan, dan
sakit terutama di Cirebon, Demak, dan Grobogan
Penduduk mulai mengenal berbagai jenis tanaman
yang bernilai ekspor
27
cultuur stelsel...
Tokoh Belanda yang menolak dan
mengecam sistem tanam paksa
adalah Douwes Dekker, ia
membuat buku yang berisi kritik
yang berjudul Max Havelaar
dengan menggunakan nama
samaran Multatuli. Kritik tersebut
menyadarkan sebagian kalangan
rakyat Belanda terutama kaum
Liberal dan Humanis, Kemudian,
pada tahun 1870 sistem tanam
paksa yang 40 tahun
dilaksanakan (1830-1870)
dihapuskan.
28
Masuknya peradaban Barat, pada satu sisi menguntungkan dan memajukan aspek kehidupan bangsa, namun disisi lain memberi pengaruh buruk dan merugikan
Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme
Barat di berbagai Daerah
B
.
29
B.Pengaruh Kolonialisme dan
Imperialisme Barat di berbagai Daerah
Pengaruh Kolonial berbeda antara satu daerah
dengan lainnya, dikarenakan :
Tiap daerah berbeda masa penjajahannya
penjajahannya yaitu tahun 1605 Maluku bagian
selatan telah di jajah Belanda, dan tahun 1904
daerah Aceh baru ditundukkan Belanda
Setiap raja atau penguasa daerah berbeda sikap
dalam menanggapi kehadiran bangsa barat
Pemerintah kolonial lebih memilih pulau Jawa
sebagai pusat pemerintahannya
Penduduk di pulau Jawa telah menganut agama
Islam, Hindu, Budha dan animisme dinamisme.
30
Bentuk dan ciri-ciri pengaruh kolonial di
berbagai daerah di Indonesia yaitu:
1. Agama
• Tahun 1054 agama kristen katolik Romawi dan
katolik Yunani
• Tahun 1517 terjadi perpecahan lagi setelah
munculnya reformasi terhadap gereja yang
digalang oleh Marthin Luther di Jerman yang
disebut Protestan
31
2. Adat Istiadat• tata cara bergaul antara anggota masyarakat yang dipertahankan
pemerintahan Jajahan adalah feodalisme tetapi sekarang bersifat
bebas dan demokratis
• model berpakaian ala Barat menyesuaikan diri dengan kondisi
geografis Eropa yang beriklim sub tropis
• gaya perkawinan yang serba gemerlap
• negeri asal kaum penjajah bangsa Indonesia pada umumnya
berbentuk kerajaan
• budaya barat yang wariskan pada bangsa Indonesia yaitu
nasionalisme yaitu paham yang meyakini bahwa kebenaran
sesungguhnya berasal dari pikiran dan akal manusia
• dunia barat identik dengan dunia industri yang menghargai waktu,
disiplin, memiliki semangat kerja yang tinggi suka berfikir sistematis
dan logis
• bangsa-bangsa Eropa pada umumnya mebnganut individualisme
yaitu paham yang menghendaki kebebasan berbuat bagi setiap
orang atau paham yang mementingkan hak perorangan
Bentuk dan ciri-ciri ....32
3. Pendidikan
4. Kesenian
5. Sistem Pemerintahan yaitu sistem yang
diwariskan pemerintah kolonial Hindia belanda
bersumber pada ajaran Trias Politika yang
membagi kekuasaan negara kepada adanya
Legislatif (pembuat UU), badan eksekutif
(pelaksana UU), dan Yudikatif (Pengawas
pelaksanaan UU)
Bentuk dan ciri-ciri ....33
Bentuk dan ciri-ciri ....
Ajaran Trias
Politika....• Pembentukkan Volkstraad
(dewan perwakilan rakyat)
• Penyusunan struktur
pemerintahan sentralisasi,
mulai dari guenemen
(pemerintah pusat), residentic
(keresidenan), afdeling
(kabupaten), district
(kewedanaan) dan sudistrict
(kecamatan)
• Pemberian nama jabatan
penting dalam organisasi
pemerintahan
• Mendirikan pengadilan negeri
34
Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme
di Indonesia diantaranya :
1. Pengaruh Agama
1. misionaris Portugis di indonesia• Franciscus Xaverius yaitu salah seorang misonaris
Portugis yang terkenal sebagai penyebar agama
kristen katolik ke Indonesia terutama Maluku (1506-
1552)
• Kegiatan misi Portugis di indonesia berlangsung di
wilayah bagian timur yaitu maluku, sulawesi utara,
NTT, pulau sinu, sangir serta penyebaran diwilayah
bagian barat yaitu jawa timur, dan kalimantan selatan
• Tahun 1570 maluku ditimpa bencana yang hebat
yang di sebabkan terbunuhnya sultan hairun
(ternate) dalam sebuah benteng yang ditaklukkan
para Pejabat Kolonial Portugis
35
2. Zending Belanda di Indonesia
36
• Pada abad ke-17 gereja di
negeri Belanda mengalami
perubahan yang pada masa
itu agama katolik Roma
sebagai agama resmi diganti
dengan agama kristen
protestan
• VOC yang terbentuk tahun
1602 mendapat kekuasaan
dan tanggung jawab
memajukan agama yang
menyatakan “siapa punya
negara, dia punya agama”
• Tokoh-tokoh zending
diantaranya: Ludwing Ingwer
Mommersen, Sebastian
Danckaerts, Adrian Hulsebos,
Gereja Hallgrimskirkja di
kota Reykjavic, islandia,
1937 dengan tinggi 74,5 m
Kegiatan Zending Belanda di Indonesia
diantaranya :
• Menyebarkan agama kristen protestan di
maluku, sangir, talaud, timor, tapanuli, dan
kota-kota besar di jawa dan sumatera
• Mendirikan nederlands zending Genpptschap
(NZG) yaitu perkumpulan pekabar Injil
belanda yang berusaha menyebarkan agama
kristen protestan
• Mendirikan wadah gereja bagi jemaat
nusantara seperti : gereja protestan maluku
(GPM), huria kristen batak protestan(HKBP)
dan gereja kristen jawi wetan (GKJW)
• Mendirikan sekolah-sekolah yang
menitikberatkan pada upaya penyebarluaskan
kristen protestan37
Peta persebaran agama Kristen diantaranya :
• Hampir 2 abad misonaris tidak dapat bekerja
di Indonesia karena terdesak para zending
belanda juga akibat hadirnya VOC di
Indonesia yang telah menyurutkan misi
Portugis
• Agama kristen katolik dan kristen protestan
diberi hak yang sama ada pada saat gubernur
Jenderal Daendels memerintah Hindia
belanda
• Tanggal 6 September 1935 didirikannya
gereja protestan maluku (GPM)
• Tanggal 7 Oktober 1861 didirikannya pusat
kegiatan keagamaan yang dipusatkan melalui
organisasi Huria kristen batak protestan
(HKBP) di Sipirok38
Faktor penyebab sulitnya berkembangnya
agama kristen di Indonesia :
• pada umumnya agama kristen dianggap/
identik dengan agama penjajah
• pemerintahan kolonial tidak menghargai
prinsip persamaan derajat manusia
• sebagian besar rakyat Indonesia telah
menganut agama Islam, Hindu dan Budha
39
Pengaruh Kolonialisme .....
2. Pengaruh Sosial
1. Gerakan protes petani
40
• Gerakan ciomas dilancarkan
para petani digunung salak,
jawa barat pada tahun 1896 di
bawah pimpinan Muhammad
Idris dan Arpan
• Gerakan condet terjadi di
tanjung Oost yang dipelopori
oleh entong gendut pada 5 April
1916
• Gerakan tangerang terjadi pada
tahun 1924 dibawah pimpinan
kaiin yang menuntut
dihapuskannya tanah Partikelir
Entong Gendut dari
Condet
2. Gerakan Ratu Adil
• Gerakan sidoharjo pada tahun 1903 di
bawah pimpinan kiyai kasan Mukmin, yang
mengaku jelmaan imam mahdi
• Gerakan kediri pada tahun 1907 dibawah
pimpinan kiyai Dermojoyo yang mengaku
mendapat wahyu ratu adil
3. Gerakan Keagamaan
• Gerakan tarekat Naksabandiyah dan
Qodariyah pada tahun 1880 di sebelah utara
Banten
• Gerakan Budiyah yang terjadi pada tahun
1850 di desa kali salak di bawah pimpinan
H. Muhammad Rifangi41
Pengaruh Kolonialisme .....1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah Kolonial
Belanda
1. Perlawanan Pattimura (1817)
latar belakangnya:
42
1. pemerintah kolonial
memberlakukan kembali
penyerahan wajib dan wajib
kerja
2. pemerintah memberlakukan
uang kertas, sedang rakyat
terbiasa dengan uang logam
3. pemerintah menggerakkan para
pemuda untuk mau menjadi
prajurit Belanda
4. didudukinya benteng Duurstede
oleh Belanda
1. Perlawanan Pattimura (1817)• 9 Mei 1817 Thomas Matulessy diangkat rakyat
Saparua menjadi pemimpin dengan gelar
Pattimura
• 15 Mei 1817 Perlawanan Pattimura dimulai
dengan merampas perahu pos di pelabuhan Porto,
dan menyerang benteng Duurstede
• 20 Mei 1817 Gubernur van Middelkoop
mengirimkan pasukan dari Ambon ke Saparua
dipimpin oleh Mayor Beetjes, pada pertempuran
tsb Mayor Beetjes tewas
• 2 Agustus 1817 Belanda berhasil menduduki
benteng Duurstede tetapi gagal menangkap
Pattimura
• 16 Desember 1817 atas informasi dari Raja Boi,
Pattimura ditangkap dan digantung di Benteng
43
Pengaruh Kolonialisme .....1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah Kolonial
Belanda
2. Perlawanan Paderi (1821-1837)
latar belakangnya:1. pada awal abad ke-19 di Minangkabau para ulama
kembali dari tanah suci yaitu Haji Miskin, Haji Piambang,
dan haji Sumanik yang kembali dengan aliran wahabi
yaitu suatu gerakan yang menghendaki Islam
dilaksanakan sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist
2. gerakan tersebut dinamakan gerakan Padri (tokoh
agama dan ulama) dengan tujuan untuk memperbaiki
dan mengembalikan masyarakat Minangkabau pada
keadaan yang sesuai ajaran Islam
3. ajaran wahabi mendapat tantangan dari kalangan tokoh
adat yang tidak menyetujui dihapuskannya adat
kebiasaan yang telah berakar dalam kehidupan
masyarakat
44
a. Tahap I tahun 1821-1825
• perang antara kaum adat dan padri terjadi di
kota lawas, alahan panjang, tanah datar
• tahun 1821 kaum adat meminta bantuan
Belanda, sedangkan kaum Padri menggempur
pos Belanda di Semawang, Soli Air, dan Lintau
• belanda Membangun benteng Fart Van
Capellen di batu sangkar dan Fort de Kock di
bukit sangkar
45
b. Tahap II tahun 1830-1837
• perang rakyat minangkabau
melawan belanda dimulai bulan
Agustus 1831
• tahun 1832 pertempuran
meletus dibawah pimpinan
Tuanku Nan Cerdik
• Sentot Prawiridirja membantu
kaum padri dan akhirnya dia di
asingkan ke Cianjur Jawa Barat
• tanggal 25 Oktober 1837
Tuanku Imam Bonjol menyerah,
namun perlawanan tetap
berlangsung dari kaum paderi46
Pengaruh Kolonialisme .....1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah Kolonial
Belanda
3. Perang Diponegoro (1825-1830)
a. Sebab umum :
• Penderitaan rakyat akibat adanya berbagai
macam pajak dan kerja paksa
• Belanda selkinalu ikut campur dalam urusan
pemerintahan kerajaan
• Wilayah Mataram semakin sempit akibat
diberikan sebagian kepada Belanda
• Para Bangsawan dan Ulama kecewa karena
masuknya peradaban Barat ke dalam
Keraton
47
b. Sebab khusus :
• Pemasangan tiang pancang jalan menuju
Magelang melewati tanah makam leluhur
• Diponegoro melarang pemasangan tiang
pancang dan tetap mempertahankan
haknya
48
• Perang Diponegoro terjadi di pusat kerajaan
Mataram
• Perang Diponegoro meletus di Tegalrejo Yogyakarta
dan meletus hampir keseluruh pulau jawa
• Pangeran Diponegoro adalah putera dari
Hamengkubuwono III yang lahir pada tahun 1785
dengan nama pada masa kecilnya adalah RM.
Ontowiryo
• Tanggal 20 Juli 1825 Belanda bersama Danurejo IV
menyerang Tegalrejo, Diponegoro bersama rakyat
menyingkir ke gua Selarong, Pleret, Dekso, dan ke
Pengaih
• Pendukung Diponegoro yaitu pangeran
mangkubumi, Sentot Prawiryodirjo, Pangeran
Suriatmojo, pangeran Serang, Pangeran Nopopuro,
Pngeran Ngabehi Abdurahman, Kerto Pangalasan,
dan Dipokusumo, juga bantuan dari Kiayi Mojo, Kiayi
49
• Pertempuran berkobar dari Yogyakarta meluas
ke Pacitan, Purwodadi, banyumas, Pekalongan,
Madiun, Rembang, semarang, Kertosono
• Belanda menggunakan siasat benteng stelsel
yaitu membangun benteng di daerah yang
dikuasainya dengan tujuan:
1. Mempersempit ruang gerak pasukan
Diponegoro
2. Memecah belah pasukan Diponegoro dan
bagi belanda dapat memperlancar hubungan
3. Mencegah masuknya bantuan untuk
pasukan Diponegoro dan memperlemah
pasukan Diponegoro
50
• Tahun 1829 Belanda
melakukan bujukan sehingga
satu persatu pimpinan
perlawanan menyerah dan
akhirnya ditangkap
• Jenderal Den Kock mengajak
berunding dengan Diponegoro
• Tanggal 28 Maret 1830
Diponegoro ditangkap
kemudian dipindahkan ke
Semarang, Batavia, dengan
kapal Polluk kemudian
dipindahkan ke Manado dan
meninggal di Makasar pada
tanggal 8 Januari 185551
Pengaruh Kolonialisme .....1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah Kolonial
Belanda
4. Perang Bali (1846-1849)a. Latar Belakang :
perang Bali disebut juga perang Jagaraga, karena
pusat pertahanan pasukan Bali terletak di jagaraga
b. Sebab :
• Belanda menolak adanya hukum tawan karang
yaitu hak raja Bali untuk merampas semua
perahu asing yang terdampar diwilayahnya
• Kerajaan Bali menolak usulan Belanda untuk
menghapus hukum Tawan Karang dan
mengakui kekuasaan pemerintahan Belanda
• Belanda meminta perlindungan untuk
perdagangan tetapi kerajaan Bali menolak untuk
tunduk
52
c. Proses perlawanan perang Bali
• Tanggal 24 Juni 1846 Belanda mengultimatum
kepada Raja Buleleng, Klungkung dan Badung
serta karang Asem untuk tunduk namun tidak
dihiraukan
• Pasukan Belanda berkekuatan 1700 pasukan
berhasil merebut istana Buleleng
• Pasukan Buleleng dan patih Jelantik mundur ke
benteng jagaraga yang diikuti raja karang Asem
• Maret 1848 Belanda yang dipimpin Vander Wijk
berkekuatan 2300 pasukan berhasil
mendessaknya
• Dibenteng Jagaraga pasukan mengobarkan
semangat perang puputan artinya perang
sampai habis-habisan sampai semua pasukan
gugur
• Sejak tahun 1849 kerajaan Bali dikuasai
53
Pengaruh Kolonialisme .....1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah Kolonial
Belanda
5. Perang Banjar (1859-1863)a. Latar Belakang
54
• Belanda ingin menguasai daerah Banjar
karena merupakan penghasil Lada
• kekecewaan rakyat dan bangsawan karena
Belanda turut campur tangan dalam urusan
pemerintahan seperti mengangkat pangeran
Tamdijilah karena Belanda menangkap
Prabu Anom dan di buang Ke jawa
b. Proses perlawanan perang Banjar• Pasukan Banjar yang dipimpin Pangeran Hidayat
dan Antasari menyerbu Belanda di Martapura dan
Penggaron pada tanggal 28 April 1859
• Dukungan dari kiyai Demang, Haji Nasrun,
Bunyasin, Kiyai langlang dan Tumenggung Suropati
• Tahun 1861 pangeran Hidayat ditangkap dan
diasingkan ke Cianjur Jawa barat dan perlawanan
dilanjutkan oleh pangeran Antasari, pangeran
Miradipa dan Tumenggung mancanegara
• Tanggal 14 maret 1862 Pangeran Antasari diangkat
sebagai pemimpin agama dengan gelar
Panembahan Amirudin Khalifatul Mukminin dan
wafat pada tanggal 11 Oktober 1962
• Perlawanan dilanjutkan kiyai Demang Leman,
Aminullah, pangeran Prabu anom, Pangeran
Muhammad Seman, Gusti Matsoed dan pangeran
narawijaya55
Pengaruh Kolonialisme .....1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah Kolonial
Belanda
5. Perang Aceh (1873-1904)Sebab Khusus:
• Penolakan Aceh terhadap tuntutan Belanda agar
mengakui kekuasaan Belanda
• Serangan Belanda tanggal 5 April 1873 dengan
menembakkan meriam dari kapal
• Tewasnya mayor jenderal Kobiler
mengakibatkan tentara belanda mengalami
kegagalan
56
Proses perlawanan perang Aceh• Belanda mengirim pasukan ke-2 dibawah pimpinan
jenderal Van Swieten pada tanggal 9 Desember
1873 yang berkekuatan 8000 pasukan, panglima
Polim dan Tuanku Leungbata mundur dari masjid
Raya
• Perlawanan berkobar dengan munculnya pimpinan
seperti: Habib Abdurrohman, Teuku Cik Di Tiro,
Teuku Cik Bugis, Teuku Muda Bid, Teuku Umar, Cut
Nya Dien, dan Cut Meutia
• Bulan April 1874 Van Swieten diganti oleh Jenderal
Pel yang akhirnya tewas dalam pertempuran di
Tunga
• Belanda melaksanakan sistem garis pemutusan
(konsentrasi stesel) dengan memusatkan pasukan
di Banten sekitar Kota termasuk kota Raja
57
dr Soetomo, lulusanSTOVIA Jakarta mendirikanBudi Utomo sebagaiorganisasi yang pertamakali mengumandangkanmakna nasionalisme bagibangsa indonesia danmenjadi momentumlahirnya rasa kebanggaanyang pertama di Tanah Air.
Terbentuknya Kesadaran Nasional dan
Perkembangan Pergerakan Kebangsaan
Indonesia
C
.
58
C. Terbentuknya Kesadaran Nasional dan
Perkembangan Pergerakan Kebangsaan
Indonesia
1. Perkembangan Pendidikan dan Munculnya
Nasionalisme Indonesia
• Belanda menerapkan politik pintu terbuka yang
memberi kesempatan kepada pengusaha swasta
asing untuk berinvestasi sehingga bermunculan
perusahaan perkebunan, pertambangan,
perindustrian, pengangkutan darat dan pelayaran.
• Seiring berkembangnya usaha maka kebutuhan
tenaga kerja tinggi.
• 1848 untuk pertama kalinya pendidikan bumiputra
diberikan
59
• Belanda mendirikan jenjang pendidikan bagi anak
Belanda, timur asing, dan bumiputra
Ciri-ciri khusus pelaksanaan pendidikan bumiputra
:
1. diterapkannya prinsip gradualisme (berangsur-
angsur)
2. Pemberlakuan dualisme pendidikan bagi anak
Belanda dan Bumiputra
3. Adanya keterbatasan tujuan bagi sekolah
bumiputra
4. Tidak ada perencanaan pendidikan yang
sistematis
60
Jenjang dan Jenis sekolah yang didirikan pemerintah
kolonial Hindia Belanda sejak awal abad 20, yaitu :
a. Pendidikan Rendah Setingkat SD• Europesche Lagere School (ELS) atau Sekolah Rendah
Eropa
• Hollandsch-Chineesche School (HCS) atau sekolah
Cina-Belanda
• Hollandsch-Inlandsche School (HIS) atau sekolah
Bumiputera-Belanda
• Volkschool atau sekolah desa
• Vervolgschool atau sekolah sambungan
• Schakelschool atau sekolah peralihan
61
b. Pendidikan Menengah Setingkat SMP/SMA• Hoogere Burger School (HBS) atau Sekolah Tinggi
Warga Masyarakat
• Algemeene Middelbare School (AMS) atau Sekolah
Menengah Umum
• Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau
Pendidikan Rendah yang diperluas
• Opleiding School voor Indisce Ambtenaren (OSVIA)
atau Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi
• School tot Opleiding van Inlandse Artsen (STOVIA) atau
Sekolah untuk Mendidik Dokter Pribumi
62
c. Pendidikan Menengah Kejuruan• Technisch Onderwijs atau Pendidikan Teknik
• Handels Onderwijs atau Pendidikan Dagang
• Meisjes Vakonderwijs atau Pendidikan Kejuruan
Kewanitaan
• Landbouw Onderwijs atau Pendidikn Pertanian
• Kweeksschool atau Sekolah Keguruan
d. Pendidikan Tinggi
• Geneeskundige Hooge School (GHS) atau Sekolah
Tinggi Kedokteran
• Rechtskundige Hooge School (RHS) atau Sekolah
Tinggi Hukum
• Technisce Hooge School (THS) atau Sekolah Tinggi
Teknik
63
64
C. Terbentuknya Kesadaran Nasional dan
Perkembangan Pergerakan Kebangsaan
Indonesia
1850 istilah Indonesia pertama kali muncul, ditulis di
Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia
oleh JR Logan yang berkebangsaan Inggris
Indonesia berasal dari dua kata India dan Nesos yang
bermakna Kepulauan Hindia
1884 kata Indonesia dalam arti etnologis digunakan
dalam tulisan seorang ilmuwan Jerman bernama A.
Bastian
65
IDENTITAS BANGSA INDONESIA• Kronik Cina : Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan)• India Kuno (Sansekerta) : Dwipantara (Kepulauan
Tanah Seberang)• Masa penjajahan Belanda : Nederlandsch-Indie
(Hindia Belanda)• Pendudukan Jepang : To-Indo (Hindia Timur)• Eduard Douwes Dekker (1820-1887) : Insulinde
(Kepulauan Hindia)• Ernest Francois Eugene Douwes Dekker / Dr.
Setiabudi (1879-1950) : India (Nusantara) diambil dariPararaton
• Earl (1813-1865) Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) : Indunesia atau Malayunesia
• Indische Vereniging (1922) dipimpin oleh SutanKasayangan dan RM Noto Suroto : IndonesischeVereniging/ Perhimpunan Indonesia
66
Latar Belakang Pergerakan Nasional Indonesia
FAKTOR INTERNAL
a. Kesengsaraan dan penderitaan
selama massa imperalis-kolonialis
b. Eksploitasi sumber-sumber ekonomi
oleh Hindia Belanda
c. Kemajuan dalam bidang pendidikan
yang menghasilkan kaum intelektual
d. Kegagalan-kegagalan perlawanan
daerah selama ini (seperti Perang
Diponegoro, Padri dan lain-lain).
e. Kenangan pada kejayaan sejarah
masa lampau
f. Perubahan kebijakan pemerintah
Belanda terhadap Indonesia
FAKTOR EKSTERNAL
a. Kemenangan Jepang atas
Rusia tahun 1904-1905
b. Pengaruh pergerakan
nasional di luar negeri
c. Pengaruh paham-paham
kebebasan di Eropa
2. Organisasi-Organisasi Pergerakan Nasional di
Indonesia
67
ORGANISAS
I
PERGERAK
AN
NASIONAL
ORGANISASI PELOPOR
Budi Utomo
Sarekat Islam
(SI)
Indische Partij(IP)
ORGANISASI
KEAGAMAAN
Muhammadiyah
Nahdatul Ulama
(NU)
Al-Irsyad
ORGANISASI LAIN
Pergerakan Wanita
Perhimpunan Indonesia
(PI)
Partai Komunis Indonesia
(PKI)
Partai Nasional Indonesia
(PNI)
Gabungan Politik
indonesia (GAPI)
Taman Siswa
Persatuan Bangsa
Indonesia (PBI) dan
Partai Rakyat Indonesia
(Parindra)
Gerakan Rakyat
Indonesia (Gerindo)
Kongres Pemuda dan
Sumpah Pemuda
68
1. Organisasi Pelopor
a. Budi UtomoDidirikan : 20 Mei 1908Pendiri :
- Dr. Wahidin Sudirohusodo- Sutomo- Dr. Cipto Mangunkusumo
Tujuan : Mengusahakan perbaikan pendidikan danpengajaran generasi muda di Indonesia
Budi Utomo merupakan gerakan renaissance(kelahiran kembali) budaya Indonesia
Tanggal didirikannya Budi Utomo diperingati menjadi Hari Kebangkitan Nasional
Dalam perjuangannya, Budi Utomo memilili duaprinsip, yaitu prinsip yang diwakili oleh golonganmuda yang cenderung menangani masalah politikdalam menghadapi pemerintah kolonial, dan prinsipkedua yang diwakili oleh golongan tua dengan arahandan perjuangan melalui sosial budaya.
69
b. Serikat IslamDidirikan : Solo, Tahun 1911Pendiri :
K.H Samanhudiseorang pengusaha batik dari kampung Lawean (Solo)
Tujuan : a. Memperkuat persatuan pedagang dalammenghadapi persaingan dg pedagang
cinab. Mengadakan perlawanan terhadap
pedagang Cina dan front perlawananterhadap penghinaan rakyat pribumi sertareaksi atas politik kristenisasi kaumzending (Notosusanto, 1975:187)
Pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam diubah menjadiSarekat Islam di bawah pimpinan H.U.S. Cokroaminotodengan beranggotakan semua kalangan masyarakat yangberagam Islam
Tahun 1921 SI terpecah menjadi dua kelompok, yaitu SIPutih di bawah pimpinan H.U.S. Cokroaminoto dan SIMerah dipimpin oleh Samaun yang akhirnya berkembangmenjadi organisasi yang berhaluan komunis. Tahun 1933Central Sarekat Islam berubah menjadi Parti Sarekat Islamyang kehidupan organisasinya semakin kompleks dan padatahun 1927 PSI berubah kembali enjadi PSII Partai Sarekat
70
c. Indische Partij (IP) Didirikan : Bandung, 25 Desember 1912
Pendiri : Tiga Serangkai
- E.F.E Douwes Dekker
- dr. Cipto Mangunkusumo
- Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar
Dewantara)
Tujuan :“Indie merdeka, dengan dasar “ Nasional
Indische”, yaitu membangun rasa cinta tanah air serta
bersama-sama memajukan tanah air untuk
menyiapkan kemerdekaan (Pringgodigdo, 1984:12)
71
2. Organisasi Keagamaan
a. MuhammadiyahDidirikan : Yogyakarta, 18 November 1918
Pendiri : K.H Ahmad Dahlan
Tujuan : memurnikan ajaran Islam berdasarkan Al-
Quran dan Hadist
Sifat : Modernis Islam
b. NU Didirikan : Surabaya, 31 Januari 1926Pendiri : - K.H Hasyim Asy’ari
- K.H Abdul Wahab Khasbullah- K.H Bisri Syamsuri- K.H Mas Alwi- K.H Ridwan
Tujuan : Mengembangkan ajaran Islam Ahlussunahwal Jamaah dan melindunginya dari penyimpanganpembaharu dan modernis
Sifat : Organisasi Islam Non Politis Praktis
72
c. Al IrsyadDidirikan : Tahun 1914
Pendiri : Komunitas Keturunan Arab Indonesia
Tujuan : Menekankan persamaan antar umat manusia
dan melawan pendirian golongan sayid (
keturunan Nabi Muhammad S.A.W yang
mengelola Jamiat Khain)
Sifat : Organisasi Islam Modern
73
3. Organisasi Lain
a. Pergerakan WanitaPelopor : R.A Kartini (1878-1904) melalui buku “Door
duisternis tot licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) pada tahun 1912
Dewi Sartika (1878-1904) melalui Sekolah Istriyang kemudian berkembang menjadi KeutamaanIstri
Macam-macam Organisasi :- Keutamaan Istri (1904)- Puteri Mardika (1912)- Kartinifonds / Dana Kartini (1912)- Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI) (1928)
selanjutnya berubah menjadi PerserikatanPerhimpunan Puteri Indonesia (PPPI) (1930)
Tujuan : Memperbaiki pendidikan dan mempertinggikecakapan-kecakapan keterampilan wanita yangbersifat khusus
Sifat : Setelah Kongres Pemuda II (28 Oktober1928) organisasi pergerakan wanita inibekecenderungan sebagai organisasi politik praktis
74
b. Perhimpunan Indonesia (PI)Didirikan : Belanda, 25-Oktober-1908, pada
awalnya bernama “IndischeVereeniging” (PerhimpunanHindia) tetapi pada tahun 1922 diubah menjadi“Indonesische Vereeniging”(Perhimpunan Indonesia)
Pendiri : Sutan Kasayangan dan NotosurotoTujuan : Pada awalnya tujuan pendirian organisasi ini
adalah memperhatikan kepentingan bersamapenduduk Hindia Belanda di negeri Belanda, namunpada akhirnya organisasi ini bertujuan untukmenentang Imperialisme dan Kolonialisme diIndonesia
75
c. Partai Komunis Indonesia (PKI) Didirikan : Desember 1920, cikal bakal PKI adalah
ISDV yang didirikan oleh H.J.F.M Sneeveliet pada
tanggal 9 Mei 1914, pada tanggal 23 Mei 1920 ISDV
berubah menjadi Partai Kommunist Hindia, selanjutnya
pada bulan desember berubah menjadi PKI
Pendiri : Semaun dan Darsono
Tujuan : Menyebarkan paham komunis
Menentang secara radikal Imperialisme-kolonialisme
yang menyatu dengan kapitalisme
Pada tahun 1923, PKI semakin kuat dengan
bergabungnya tokoh-tokoh seperti Alimin Prawirodirdjo
(pemimpin SI merah) dan Musso (dari PKI cabang
Jakarta)
76
d. Partai Nasional Indonesia (PNI)Didirikan : 4 Juli 1927
Pendiri : Ir. Sukarno
Tujuan : berjuang untuk kemerdekaan Indonesia
berdasarkan asas ”kepercayaan pada diri sendiri” dengan
mempersatukan seluruh semangat kebangsaan rakyat
Indonesia menjadi satu kekuatan nasional (Self help,
non kooperatif, dan marhaenisme)
24 Desember 1929, pemerintah Hindia Belanda
mengadakan penggeledahan dan menangkap empat
tokoh PNI, yaitu Ir. Soekarno, Gatot Mangkuprodjo,
Maskoen, dan Soepriadinata. Mereka diajukan di depan
pengadilan Bandung. Dalam proses peradilan itu Ir.
Soekarno melakukan pembelaan dengan judul
”Indonesia Menggugat”
77
Pada kongres luar biasa tanggal 25 April 1931
diputuskan untuk membubarkan PNI. Hal ini
menyebabkan pro dan kontra. Mereka yang setuju PNI
dibubarkan mendirikan Partai Indonesia (Partindo)
dipimpin Mr. Sartono. Sedangkan yang tidak setuju PNI
dibubarkan masuk ke dalam Pendidikan Nasional
Indonesia (PNI-Baru) dipimpin Moh. Hatta dan Syahrir
78
e. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)Didirikan : tanggal 4 Juli 1939, dengan semboyan
“Indonesia Berparlemen”. GAPI merupakan gabungan
beberapa organisasi politik, antara lain : Parindra,
Gerindo, Persatuan Minahasa, Partai Islam Indonesia,
Partai Katolik Indonesia, Pasundan, dan PSII
Pendiri : Muhammad Husni Thamrin
Tujuan : Membentuk satu kekuatan nasional baru
melalui parlemen berdasarkan norma-norma
demokrasi yang berlaku
f. Tamansiswa
Didirikan : Yogyakarta, pada tahun 1922
Pendiri : Suwardi Suryaningrat / Ki Hajar Dewantara
Tujuan : Pengembangan edukasi dan kultural
dengan mendidik generasi muda dalam jiwa
kebangsaan Indonesia dengan semboyan “Tut Wuri
Handayani”
Sifat : Organisasi Pendidikan Modern
79
g. Persatuan Bangsa Indonesia (PBI)Didirikan : Surabaya, Nopember 1930
Pendiri : Kelompok studi surat kabar Soeloeh Rakyat
Indonesia
Tujuan : Membebaskan penderitaan rakyat dengan
berbagai kegiatan
Sifat : Tidak membedakan dikotomi organisasi, baik
itu sifatnya kooperatif maupun non-kooperatif, sosial,
politik, maupun keagamaan
h. Partai Rakyat Indonesia (Parindra)Didirikan : 1935
Pendiri : merupakan gabungan antara PBI dan BU,
yang didukung oleh Serikat (Celebes, Sumatra, Ambon)
serta perkumpulan Betawi,dll
Tujuan : Mempertahankan kebijakkan politik moderat
yang kooperatif, dengan tujuan Indonesia Mulia dan
Sempurna
Sifat : Kooperatif
80
i. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) Didirikan : 24 Mei 1937 Pendiri :
- Mr. Moh. Yamin- A.K. Gani- Mr. Sartono
Tujuan : menjadi partai yang lebih luas dibandingParindra dengan tujuan memperjuangkan masalahdemokrasi dari ancaman fasis
Sifat : Kooperatif
81
4. Kongres Pemuda dan Sumpah Pemuda
a. Konggres Pemuda I (30 April – 02 Mei 1926)
• Diprakarsai oleh Perhimpunan Pemuda Pelajar
Indonesia (PPPI)
• Diketuai oleh M. Tabrani dengan anggota Bahder
Djohan, Sumarto, Jan Toule, Soulehuwij, dan
Paul Pinontuan
• Keputusan :
- Semua perkumpulan pemuda bersatu ke dalam
organisasi Pemuda Indonesia
- Kongres Pemuda II perlu disiapkan
82
b. Konggres Pemuda II (27-28 Oktober 1928)
• Dilaksanakan di gedung Indonesische
Clubgebouw Jakarta
• Diketuai oleh Sugondo Joyopuspito dan dihadiri
oleh sekitar 750 orang dari perwakilan
perkumpulan pemuda
• Keputusan :
- Ikrar sumpah pemuda yang berisi satu nusa,
satu bangsa, dan satu bahasa
- Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu
Kebangsaan Indonesia
- Bendera Merah Putih ditetapkan sebagai
bendera pusaka bangsa Indonesia
- Semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu
dengan nama Indonesia Muda
Recommended