View
788
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
DINAMIKA PEMBERITAAN UJIAN NASIONAL DI ENAM MEDIA ONLINE NASIONAL KOMPAS.COM, TEMPO.CO, OKEZONE.COM, ANTARANEWS.COM, DETIK.COM, DAN METROTVNEWS.COM PERIODE 1 JANUARI – 30 APRIL 2013
Citation preview
KARUT MARUT UJIAN NASIONAL KARUT MARUT UJIAN NASIONAL
DALAM PERSPEKTIF MEDIADALAM PERSPEKTIF MEDIA
KARUT MARUT UJIAN NASIONAL KARUT MARUT UJIAN NASIONAL
DALAM PERSPEKTIF MEDIADALAM PERSPEKTIF MEDIADALAM PERSPEKTIF MEDIADALAM PERSPEKTIF MEDIADALAM PERSPEKTIF MEDIADALAM PERSPEKTIF MEDIA
DINAMIKA PEMBERITAAN UJIAN NASIONALDINAMIKA PEMBERITAAN UJIAN NASIONAL
DI ENAM MEDIA ONLINE NASIONALDI ENAM MEDIA ONLINE NASIONAL
KOMPAS.COM, TEMPO.CO, OKEZONE.COM, ANTARANEWS.COM, KOMPAS.COM, TEMPO.CO, OKEZONE.COM, ANTARANEWS.COM,
DETIK.COM, DAN METROTVNEWS.COM DETIK.COM, DAN METROTVNEWS.COM
PERIODE 1 JANUARI PERIODE 1 JANUARI –– 30 APRIL 201330 APRIL 2013
DINAMIKA PEMBERITAAN UJIAN NASIONALDINAMIKA PEMBERITAAN UJIAN NASIONAL
DI ENAM MEDIA ONLINE NASIONALDI ENAM MEDIA ONLINE NASIONAL
KOMPAS.COM, TEMPO.CO, OKEZONE.COM, ANTARANEWS.COM, KOMPAS.COM, TEMPO.CO, OKEZONE.COM, ANTARANEWS.COM,
DETIK.COM, DAN METROTVNEWS.COM DETIK.COM, DAN METROTVNEWS.COM
PERIODE 1 JANUARI PERIODE 1 JANUARI –– 30 APRIL 201330 APRIL 2013
LAPORAN HASIL LAPORAN HASIL
MEDIA MONITORING MEDIA MONITORING
UJIAN NASIONAL UJIAN NASIONAL
1 JANUARI 1 JANUARI –– 30 APRIL 201330 APRIL 2013
@@immcnewsimmcnews
Redaksi.immc@gmail.comRedaksi.immc@gmail.com
www.immcnews.comwww.immcnews.com
LATAR BELAKANG
• Karut marut pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada tahun
2013 ini menyedot perhatian publik yang luas. Di tengah
persoalan pro-kontra akan UN, publik justru dikejutkan
pada permasalahan teknis logistik dan distribusi soal UN
yang mengakibatkan tertundanya pelaksanaan UNyang mengakibatkan tertundanya pelaksanaan UN
tingkat SMA di 11 Provinsi. Terkait isu UN ini, IMMC
melakukan riset media yang dilakukan pada rentang
waktu 1 Januari – 30 April 2013. Riset ini diharapkan
dapat memberikan gambaran beragam perspektif
tentang dinamika isu UN dari masa persiapan hingga
pelaksanaan UN berlangsung.
METODOLOGI
• Penelitian menggunakan metode purposive samplingpada media online nasional, yakniKompas.com, Tempo.co, Okezone.com, Antaranews.com, Detik.com, dan Metrotvnews.com. Prosespengumpulan data dilakukan dari tanggal 1 Januari-30April 2013.pengumpulan data dilakukan dari tanggal 1 Januari-30April 2013.
• Teknik pengumpulan data yang digunakan adalahmengumpulkan, mengkategorikan dan menganalisasemua berita (content analysis) terkait dinamika UN.
GAMBARAN UMUM
MediaMedia JumlahJumlah BeritaBerita
Kompas.com 116
Tempo.co 25
Okezone.com 85Okezone.com 85
Antaranews.com 208
Detik.com 203
Metrotvnews.com 112
Total 749
SHARE MEDIA
112
25
85
203
Metro Tv
Tempo.co.id
Oke zone
Detik
• Antara dan Detik merupakan media yang
paling konsen mengawal isu Ujian Nasional.
218
116
112
0 50 100 150 200 250
Antara
Kompas.com
Metro Tv
COVERAGE DYNAMIC UJIAN NASIONAL
200
250
300
350
400
SMU
SMP
• Pemberitaan Ujian Nasional mengalami peningkatan
yang signifikan pada periode 10-20 April 2013.
0
50
100
150
Jan Feb Mar 1-10 Apr 11-20 Apr 21-30 Apr
SMP
SD
TEMUAN 1 # SHARE ON MEDIA
• Media yang paling aktif mengikuti perkembangan UNadalah Antaranews.com. Hal ini didukung oleh jaringaninfrastruktur media ini yang ada disetiap daerah.
• Tempo menjadi media yang kurang aktif dalammengikuti pemberitaan UN.mengikuti pemberitaan UN.
• Intensitas pemberitaan UN mengalami peningkatansignifikan pada periode 10-20 April 2013 seiringdengan pelaksanaan UN tingkat SMA yang banyakmengalami permasalahan di daerah.
• Pemberitaan UN SMP tidak terlalu banyak. Hal inidisebabkan karena permasalahan yang terjadi tidakseperti UN tingkat SMA
PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
Lancar
32%
• Media menganggap Ujian Nasional pada tahun ini
bermasalah, yaitu sebesar 68%.
32%
Bermasalah
68%
N=544
PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DI
TIAP JENJANG
252
150
200
250
300
Lancar
• Pelaksanaan ujian di tingkat SMU dan SMP masih
banyak permasalahan, meskipun secara
perbandingan di tingkat SMP masih lebih baik.
105
43 48
0
50
100
150
SMU SMP
Lancar
Bermasalah
TEMUAN 2 # PELAKSANAAN UN
• 68 persen pemberitaan media menilai UN bermasalah.
Hanya 32 persen yang menganggap lancar. Artinya secara
keseluruhan, UN tahun 2013 mengalami masalah dan
merata di setiap daerah.
• Permasalahan yang paling banyak terjadi adalah di
tingkat SMA. Sekitar 73 persen pemberitaan UN tingkat
SMA adalah berita tentang permasalahan UN. Hanya 27
persen berita yang menyebutkan UN tidak bermasalah.
• Sedangkan pemberitaan UN tingkat SMP masih cukup
berimbang. Artinya pelaksanaan UN tingkat SMP relatif
lebih baik dibandingkan UN tingkat SMA.
ISU PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
Logistik
22%
Distribusi
Anggaran
4%
Persiapan
Sekoalah & siswa
6%
Evaluasi UN
14%
• Isu permasalahan logistik dan distribusi logistik
paling banyak diberitakan media.
Distribusi
24%
Dampak Penundaan
6%
Pelanggaran
8%
Kasus Unas
5%
Pelaksanaan UN
Khusus
11%
ISU PELAKSAAN UJIAN DI TIAP
JENJANG
80
100
120
140
160
180
SMU
• Untuk tingkat SMP dan SMU, banyak diangkat isu mengenai persoalan
distribusi dan logistik.
• Sedangkan di tingkat SD masih seputar anggaran, persiapan dan beberapa
evaluasi UN sebelumnya.
0
20
40
60
80
Logistik Distribusi Dampak
Penundaan
Pelanggaran Kasus Unas Pelaksanaan
UN Khusus
Anggaran Persiapan
Sekoalah &
siswa
Evaluasi UN
SMP
SD
LOGISTIK UJIAN NASIONAL
30
40
50
60
70
SMU
• Isu logistik yang paling banyak diangkat di media, baik di
tingkat SMU dan SMP adalah mengenai jumlah soal yang
kurang.
0
10
20
30
Kualitas soal & L. J. buruk Jumlah Soal Kurang Proses molor di Percetakan L. J UN tdk dpt dipindai
SMP
DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL
80
100
120
140
SMU
• Pendistribusian terlambat menjadi fokus utama dalam
pendistribusian logistik UN, baik di tingkat SMU maupun
SMP.
0
20
40
60
Terlambat Salah kirim Daerah Terpencil tdk Terjangkau Bantuan TNI/Polri Utk Distribusi
SMP
DAMPAK PENUNDAAN UJIAN
NASIONAL
15
20
25
SMU
• Penundaan ujian nasional di tingkat SMU berdampak pada siswa drop
mental, daerah menolak dan siswa kecewa karena kurang sosialisasi dari
sekolah.
• Sedangkan di tingkat SMP berdampak pada drop mental pada siswa.
0
5
10
Siswa Drop mental Daerah menolak UN Siswa Kecewa
SMU
SMP
INDIKASI PELANGGARAN UJIAN
NASIONAL
8
10
12
14
16
SMU
• Soal bocor dan tersebar kunci jawaban merupakan
indikasi pelanggaran ujian nasional yang paling banyak di
tingkat SMU dan SMP.
0
2
4
6
8
Soal Bocor tersebar Kunci Jawaban Kecurangan
(JOKI, menyontek, dll)
Sekolah Dongkrak nilai
SMU
SMP
KASUS YANG MUNCUL DALAM UJIAN
NASIONAL
5
6
7
8
SMU
• Persoalan yang banyak muncul dari pelaksanaan UN
di tingkat SMU adalah siswa stres.
0
1
2
3
4
Ditolak ikut ujuan Siswa Stres Bunuh diri Kesurupan Lainnya
SMU
SMP
PELAKSANAAN UN KHUSUS
15
20
25
30
SMU
• Pelaksanaan UN untuk siswa tersangkut hukum
ternyata banyak menjadi sorotan media.
0
5
10
Siswi Hamil Siswa tersangkut
hukum
Sakit Tuna netra Susulan Lainnya
SMU
SMP
ANGGARAN UN
4
5
6
7
8
SMU
SMP
• Keterlambatan pencairan banyak berdampak pada
pelaksanaan UN di tingkat SMU dan SMP serta
diprediksi untuk tingkat SD.
0
1
2
3
kekurangan anggaran Keterlambatan pencairan Dugaan Korupsi
SMP
SD
PERSIAPAN UJIAN NASIONAL OLEH
SEKOLAH
8
10
12
14
16
18
SMU
• Sekolah di tingkat SMU dan SMP lebih banyak
menyelenggarakan doa bersama.
• Untuk tingkat SD lebih sering dilakukan try out.
0
2
4
6
8
Try Out Doa Bersama Ritual lainnya
SMP
SD
HASIL EVALUASI UN
15
20
25
30
35
40
SMU
SMP
• Untuk tingkat SMU dan SMP banyak pihak yang menyimpulkan
pelaksanaan UN untuk tahun ini kurang baik.
• Sedangkan tingkat SD banyak yang menyimpulkan bahwa UN di
tingkat SD perlu dihapus.
0
5
10
15
UAN dihapus/ penolakan Pelaksana kurang baik Pelaksanaan baik
SMP
SD
TEMUAN 3 # ISU• Isu utama yang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan UN adalah soal
distribusi dan logistik.
• Pemerintah dianggap gagal dalam menyiapkan logistik UN seperti lembar
soal dan jawaban yang kurang, proses pencetakan yang molor dan
buruknya kualitas kertas jawaban UN.
• Pemerintah juga dianggap tidak siap dalam proses ditribusi soal ke daerah-• Pemerintah juga dianggap tidak siap dalam proses ditribusi soal ke daerah-
daerah. Banyak daerah yang hingga hari H, tidak menerima kertas soal dan
jawaban UN.
• Keterlambatan pelaksanaan UN juga berdampak pada psikologi siswa. Hal
ini terlihat dari banyaknya pemberitaan soal kekecewaan siswa terhadap
tertundanya pelaksanaan UN.
• Selain itu, pemberitaan media terkait UN menunjukkan adanya efek
samping dari pelaksanaan UN, yaitu banyaknya siswa yang stress dalam
menghadapi UN baik itu di tingkat SMA dan SMP. Banyaknya siswa yang
stress disebabkan karena ketakutan tidak lulus dalam UN.
TEMUAN 3 # ISU• Selain itu, pemberitaan media terkait UN menunjukkan adanya efek
samping dari pelaksanaan UN, yaitu banyaknya siswa yang stress dalam
menghadapi UN baik itu di tingkat SMA dan SMP. Banyaknya siswa yang
stress disebabkan karena ketakutan tidak lulus dalam UN.
• Meski sebenarnya pihak sekolah sudah mempersiapkan mental siswa-
siswanya dalam menghadapi UN dengan melaksanakan berbagai pelatihansiswanya dalam menghadapi UN dengan melaksanakan berbagai pelatihan
dan bahkan ritual-ritual tertentu seperti doa bersama dan lain-lain.
• Publik juga khawatir terhadap akan adanya kebocoran soal akibat
keterlambatan tertundanya pelaksanaan UN. Banyak pemberitaan terkait
kebocoran soal ini memperlihatkan kekhawatiran publik tersebut.
• Khusus untuk UN tingkat SD, isu utama yang menonjol adalah wacana
penghapusan UN yang menimbulkan pro kontra di kalangan
DPR, Pemerintah dan pengamat atau akademisi.
TONE KEMENDIKBUD
Positif
18%
Negatif
37%
Positif negatif
6%
• Meskipun banyak permasalahan, ternyata media masih
melihat Kemendikbud bersifat netral. Meskipun apabila
dibandingkan antara tone positif dan negatif masih banyak
negatif.
Netral
39%
37%
TEMUAN 4 # TONE
• Tone Pemberitaan UN di media masih bersifat netral. Meski
perbandingan antara tone netral dan negatif sangat tipis.
• Meski demikian, karena tone positifnya sangat sedikit, bisa
dikatakan, media lebih cenderung menganggap pemerintahdikatakan, media lebih cenderung menganggap pemerintah
gagal dalam melaksanakan UN dengan tolak ukur banyaknya
tone negatif.
• Namun demikian, nampaknya banyaknya tone netral terkait
pemberitaan UN memperlihatkan kesalahan dalam
pelaksanaan UN tidak dialamatkan kepada pemerintah
(Kemendikbud) semata, tapi juga kepada perusahaan
pencetakan soal yang dianggap gagal dalam melaksanakan
tender pencetakan naskah soal UN.
UJIAN NASIONAL DENGAN LANCAR DI
PROPINSI
15
20
25
30
35
• Jakarta dan Jabar merupakan daerah yang banyak
menyelenggarakan UN dengan lancar.
0
5
10
15
SMU
SMP
UJIAN NASIONAL BERMASALAH DI
PROPINSI
15
20
25
• Kaltim sebagai derah paling banyak masalah dalam
menyelenggarakan UN di tingkat SMU.
• Jabar sebagai daerah yang paling banyak permasalahan di tingkat
SMP.
0
5
10 SMU
SMP
TEMUAN 5 # UN DAERAH
• DKI Jakarta dianggap cukup lancar menyelenggarakan Ujian
Nasional baik tingkat SMA dan SMP.
• Kalimantan Timur menjadi derah yang mengalami banyak
masalah saat penyelenggaraan UN tingkat SMA.masalah saat penyelenggaraan UN tingkat SMA.
• Sedangkan Jawa Barat, meski cukup lancar dalam
menyelenggarakan UN tingkat SMA, tapi mengalami banyak
masalah tingkat SMP.
• Masalah yang muncul dalam penyelenggaraan UN SMP di
Jawa Barat adalah kurangnya naskah soal ujian di berbagai
kabupaten/kota.
PRO DAN KONTRA UN
Pro
30%
• Beberapa pihak yang mengevaluasi UN banyak yang
berpendapat kontra atau menolak UN.
Kontra
70%
PIHAK YANG PRO DAN KONTRA
10
12
14
16
18
20
Pro
• DPR sebagai pihak yang paling kontra dalam kebijakan Ujian
Nasional.
• Pemerintah sebagai pihak yang paling mendukung ujian nasional
0
2
4
6
8
DPR Pemerintah Pemprov/
Pemda
Pengamat/
praktisi
LSM Pelaksana Murid Masyarakat Lainnya
Pro
Kontra
ALASAN PRO UJIAN NASIONAL
Lainnya
• Alasan utama yang mendukung Ujian Nasional terus
diadakan adalah karena sebagai standar kelulusan.
0 2 4 6 8 10 12 14
Sesuai standar kelulusan
standar masuk PT
ALASAN KONTRA UJIAN NASIONAL
Disparitas fasilitas
Lainnya
• Alasan yang paling banyak dihembuskan adalah
bahwa UN tidak efektif dan membebani siswa.
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Mematikan kreativitas
UN tidak efektif
Disparitas fasilitas
ALASAN TIAP PIHAK PRO UJIAN
NASIONAL
10
12
14
16
• Pemerintah sebagai pihak yang paling pro dengan Ujian
Nasional dengan alasan utama sebagai dasar standar
kelulusan.
0
2
4
6
8
DPR Pemerintah Pemprov/
Pemda
Pengamat/
praktisi
LSM Pelaksana Murid Masyarakat Lainnya
Lainnya
standar masuk PT
Sesuai standar kelulusan
ALASAN TIAP PIHAK KONTRA UJIAN
NASIONAL
12
14
16
18
20
Lainnya
• DPR ternyata pihak yang paling banyak menolak Ujian
Nasional, mereka menganggap bahwa UN tidak efektif.
0
2
4
6
8
10
DPR Pemerintah Pemprov/
Pemda
Pengamat/
praktisi
LSM Pelaksana Murid Masyarakat Lainnya
Lainnya
Disparitas fasilitas
UN tidak efektif
Mematikan kreativitas
TEMUAN 6 # PRO KONTRA
• Meski pelaksanaan UN sudah memasuki tahun ke–10, ternyata
masih banyak pihak yang menolak dan meminta UN dihapuskan. 70
persen publik meminta UN dihapuskan. Hanya 30 persen yang
meminta UN dipertahankan.
• Pihak yang meminta UN dihapuskan adalah• Pihak yang meminta UN dihapuskan adalah
DPR, akademisi, pengamat, LSM, pemerintah provinsi, murid dan
masyarakat umum.
• Sedangkan pihak yang menginginkan UN dipertahankan adalah
pemerintah (Kemendikbud, sebagian Pemprov dan pelaksana UN)
• Alasan utama yang disampaikan oleh pihak yang menginginkan UN
dihapuskan adalah UN tidak efektif dan membebani siswa.
• Sementara pihak yang ingin mempertahankan UN memberikan
alasan UN sebagai standar kelulusan siswa.
ISU KORUPSI ANGGARAN UN
Mark Up
Kolusi
• Proses pelelangan merupakan hal yang paling banyak
dicurigai terjadinya korupsi anggaran UN.
0 5 10 15 20 25 30 35
Proses penunjukan/ lelang
Mark Up
TINDAKAN KEMENDIKBUD TERKAIT
PERMASALAHAN UN
15
20
25
30
• Melakukan investigasi merupakan hal yang paling sering
dilontarkan Kemendikbud untuk menanggapi
permasalahan UN.
0
5
10
15
Minta Maaf Menyalahkan pihak lain Melakukan investigasi Lainnya
PIHAK YANG MELANGGAR UJIAN
NASIONAL
Sekolah
• Murid adalah pihak yang paling banyak melanggar
aturan dalam pelaksanaan Ujian Nasional.
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Murid
Pengawas
TEMUAN 7 # KORUPSI &
PELANGGARAN• Isu korupsi yang paling banyak mencuat terkait
pelaksanaan UN adalah terkait proses lelang pencetakan
naskah soal UN yang banyak dianggap bermasalah.
• Pelanggaran-pelanggaran dalam pelaksanaan UN seperti
soal bocor ternyata lebih banyak dilakukan oleh siswa dan
pihak sekolah.
• Sementara, terkait banyak permasalahan UN, pemerintah
berjanji akan melakukan audit dan meminta maaf kepada
publik. Meski pemerintah juga tidak mau disalahkan
sendiri. Mereka juga banyak melimpahkan kesalahan
kepada pihak pencetakan.
KESIMPULAN 1
• Pemberitaan media terkait UN lebih didominasi berasal dari
daerah-daerah yang mengalami masalah.
Implikasi
• Pemberitaan yang terkait penyelenggaraan UN yang cukup
lancar tidak terpantau oleh media.
Rekomendasi
• Meski pelaksanaan UN mengalami masalah di berbagai
daerah, media seharusnya juga memotret kondisi
penyelenggaraan UN di daerah yang dianggap cukup lancar
sehingga ada perimbangan informasi.
KESIMPULAN 2
• Permasalahan UN yang paling banyak terjadi pada sektor logistik
dan distribusi.
Implikasi
• Keterlambatan distribusi dan kekurangan naskah soal menjadi
penyebab tertundanya pelaksanaan UN.
Rekomendasi
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penyelenggara
UN pada tahun depan harus mempersiapkan pada jauh-jauh hari
baik itu proses pencetakan soal dan pendistribusian soal ke
daerah.
KESIMPULAN 3• Tertundanya pelaksanaan UN di berbagai daerah berdampak
pada psikologi siswa. UN bahkan dianggap menyebabkan
banyak siswa yang stress dalam menghadapi UN.
ImplikasiImplikasi
• Banyak siswa yang kecewa karena mereka sudah
mempersiapkan sejak lama tapi akhirnya UN ditunda.
Rekomendasi
• Kemendikbud harus memperhatikan efek samping dari
pelaksanaan UN bagi siswa, tidak hanya memikirkan soal
bagaimana soal UN tidak bocor dan sebagainya.
KESIMPULAN 4
• Tone pemberitaan lebih banyak bersifat netral, meski tone negatif
juga cukup banyak.
Implikasi
• Sedikitnya tone positif menunjukkan media menganggap gagal• Sedikitnya tone positif menunjukkan media menganggap gagal
pelaksanaan UN, meski kesalahan tidak hanya dilimpahkan pada
pemerintah semata, tapi juga kepada perusahaan pencetak soal.
Rekomendasi
• Pemerintah semestinya tidak melimpahkan kesalahan pada pihak
pencetakan, tapi harus gentle mengakui kesalahan. Sikap ini bisa
menjadi alat untuk meraih simpati publik terutama media.
KESIMPULAN 5
• Permasalahan UN tidak hanya terjadi di 11 provinsi yang
pelaksanaannya ditunda, tapi juga merata hampir di seluruh
daerah dengan masalah yang berbeda-beda.
ImplikasiImplikasi
• Pemerintah secara keseluruhan gagal dalam menyelenggarakan
UN baik tingkat SMA dan SMP.
Rekomendasi
• Agar proses pencetakan dan distribusi bisa dilakukan lebih
baik, sebaiknya pemerintah pusat mengembalikan ke daerah
untuk urusan logistik dan distribusi naskah soal UN.
KESIMPULAN 6• 70 persen pubik menilai UN tidak perlu dilanjutkan lagi.
Implikasi
• Pelaksanaan UN tidak lagi mendapatkan kepercayaan dari
publik sehingga pemerintah wajib meninjau ulangpublik sehingga pemerintah wajib meninjau ulang
pelaksanaan UN.
Rekomendasi
• Pemerintah sebaiknya menyerahkan evaluasi akhir sekolah
kepada masing-masing sekolah atau daerah. Pemerintah
pusat sebaiknya mengambil porsi dalam membangun
infrastruktur pendidikan di seluruh Indonesia.
KESIMPULAN 7
• Pemerintah dianggap lalai dalam melakukan penunjukan
perusahaan percetakan soal ujian.
Implikasi
• Perusahaan-perusahaan yang ditunjuk untuk mencetak naskah soal
UN ternyata tidak sanggup menyelesaikan proses pencetakan soal
sebagaimana target yang ditetapkan.
Rekomendasi
• Kemendikbud harus lebih terbuka dan transparan dalam proses
tender pencetakan soal UN. Karena disinilah sumber masalahnya
sehingga penyelenggaraan UN tertunda di berbagai daerah.
Recommended