Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan

Preview:

DESCRIPTION

 

Citation preview

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN

OLEHMOCH MACHTINO A. MAHALE

Perlu adanya penetapan kebijakan dalam pembangunan

wilayah pesisir dan laut

?Pembangunan wilayah perairan Indonesia dan

segenap SDA yang terkandung didalamnya untuk kesejahteraan masyarakat

Dapat mengelola dan memanfaatkan SDA perairan dengan baik untuk tujuan pembangunan yang

Berkelanjutan

Tujuan jangka panjang pembangunan wilayah pesisir pada umumnya yaitu pengembangan ekonomi lokal diharapkan dapat mengurangi jumlah kemiskinan absolut, berkurangnya angka pengangguran (unemployment), mempersempit jurang kesenjangan ekonomi (antar penduduk dan antar wilayah), serta peningkatan investasi

Tujuan jangka pendek pembangunan wilayah pesisir pada umumnya yaitu Sasaran utama yang ingin dicapai dalam pengembangan ekonomi lokal ini dalam jangka pendek misalnya, terjadinya peningkatan pendapatan nelayan (masyarakat pesisir), meningkatnya produktivitas SDM, dan munculnya keberdayaan masyarakat (empowerment)

Tujuan Pembangunan Kelautan dan Perikanan

Pokok kebijakan yang akan

diambil dalam pembangunan wilayah pesisir

Dalam GBHN 1993 dalam pembangunan jangka panjang 25

tahun kedua (PJP II) pada pendayagunaan sumberdaya

laut dan dasar laut serta pemanfaatan fungsi wilayah laut

termaksud ZEE

- Meningkatkan kesejahteraan rakyat

- Kesempatan usaha dan lapangan pekerjaan

- Penegakan kedaulatan dan perwujudan wawasan nasional

- Terciptanya industri kelautan yang kukuh dan maju

- Menciptakan SDM dalam pendayagunaan SD laut

- Peningkatan usaha dengan persaingan yang sehat

- Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pendayagunaan potensi laut

- Terpeliharanya fungsi lingkungan hidup

Sasaran dalam PJP II untuk Pembangunan wilayah pesisir dan lautan

sasaran

Potensi dan Permasalahan Pembangunan Wilayah Pesisir

Tabel 4

Tabel 5

Tabel 6

Dalam mencermati pembangunan Indonesia, secara empiris Pembangunan Kelautan dan Perikanan kurang mendapat

perhatian , kondisi ini sangat ironis mengingat hampir

70%wilayah indonesia merupakan yang mempunyai potensi ekonomi yang sangat

besar. Untuk itu pilihan pembangunan sektor kelautan dan perikanan sebagai sektor andalan utama pembangunan indoensia merupakan pilhan yang tepat, hal ini didasarkan

potensi yang dimilikinya berupa sumberdaya dan keterlibatan sumberdaya manusia hampir

12,5 juta orang terlibat didalamnya.

PERMASALAHAN

Faktor Internal- Masih banyaknya

nelayan tradisional- Struktur Armada

berskala kecil - Ketimpangan

pemanfaatan stok ikan antara kawasan satu dengan yg lainnya

- Lemahnya Lembaga Hukum

- Lemahnya market intelligence tentang informasi pasar, harga dan pesaing

- Rusaknya ekosistem laut

Faktor Eksternal

Lambatnya pembangunan kelautan dan perikanan khususnya terkait kebijakan moneter, Fisikal, dan investasi seperti suku bunga peminjam, dan penyediaan kredit perikanan

Dengan melihat potensi dan permasalahan tersebut, maka terdapat beberapa alasan Utama mengapa sektor kelautan dan perikanan sebagai alternatif utama pembangunan masa depan

1. SD laut memiliki potensi yang besar tetapi belum di garap secara optimal

2. Potensi pasar yang sangat besar baik pasar domestik dan pasar luar negeri

3. Pemanfaatan potensi yang belum mampu memberikan kemakmuran dan kesejahteraan

4. Investasi di sektor kelautan dan perikanan memiliki efisienasi yang tinggi dan daya serap tenaga kerja yang tinggi

5. Terjadi kejenuhan pembangunan yang bersumber dari daratan

6. Industri kelautan dan perikanan memiliki keterkaitan dengan industri lainnya, seperti halnya industri kosmetik, farmasi dan energi

INDIKASI

SUMBERDAYAALAM DI WILAYAHPESISIR DAN LAUT

SEMAKIN BERKURANG

KONFLIK PEREBUTANWILAYAH TANGKAP,SEMBILAN KAPAL DIBAKAR DI BANTAN, BENGKALIS (KOMPAS, 4 MEI 2005)

ILEGAL FISHING TERUS MENINGKAT :NELAYAN THAILAND MENANGKAPIKAN DI WIL < 1 MIL DI ACEH BARATSEBELUM TSUNAMI (HASIL FGD, 2005)

KERUSAKAN EKOSISTEM DI WILAYAHPESISIR DAN LAUT TERUS MENINGKAT• TERUMBU KARANG TINGGAL 6% SANGAT BAIK• MANGROVE TINGGAL 30%• PANTAI TERABRASI

FAKTA

BELUM OPTIMALNYA PEMANFAATAN

INDIKASIPOTENSI SUMBERDAYA IKANINDONESIA DI WILAYAH LAUTMENCAPAI 6,4 JUTA TON/THN

PANJANG PANTAI 81.000 KM,LUAS LAUTAN 6,5 JUTA KM2

5 KM KE ARAH LAUT, POTENSI LAHAN KEGIATAN BUDIDAYA LAUT DIPERKIRAKAN SEKITAR 24,53 JUTA HA (DKP, 2002)

POTENSI LAHAN PENGEMBANGAN TAMBAK MENCAPAI 913.000 HA, SEDANGKAN TINGKAT PEMANFAATANNYA BARU MENCAPAI 344.759 HA ATAU SEKITAR 40 % DARI TOTAL POTENSINYA (DITJEN PERIKANAN, 1999)

FAKTA

PEMBANGUNANTIDAK

BERKELANJUTAN

INDIKASI

Bencana terjadi dimana-mana, seperti Gempa, Banjir, Stunami

KEMISKINAN MENINGKAT :- 40 % DIBAWAH GARIS KEMISKINAN

KEBOCORAN PEMBANGUNANTERUS MENINGKAT :- KKN- KETIDAKADILAN

FAKTA

TANTANGANPEMBANGUNANBERKELANJUTANDI WILAYAH PESISIR DAN LAUT

SOSIAL

PENGHAPUSAN KEMISKINAN

NELAYAN

MENGUBAH POLA KONSUMSI

& PRODUKSI YG TIDAK

BERKELANJUTAN

MELINDUNGI & MENGELOLA BASIS

SDA P & L BAGI PEMBANGUNAN

SOSIAL & EKONOMI

KESEJAH-TERAAN

EKONOMI EKOLOGI

PENENTUAN KEBIJAKAN

Banyaknya masalah yang dihadapi dalam mengatasi

pembangunan wilayah pesisir , Maka Dalam GBHN

di Tetapkan Pokok-pokok Kebijakan Pembangunan di

Wilayah pesisir

1. Menegakkan kedaulatan dan yuridiksi nasional

2. Mendayagunakan potensi laut dan dasar laut

3. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan

4. Mengembangkan potensi bebagai industri kelutan

5. Memenuhi kebutuhan data dan informasi dan mengembangkan nya kedalam suatu jaringan sistem informasi

6. Mempertahankan daya dukung serta kelestarian fungsi lingkungan hidup

1. Menegakkan Kedaulatan dan Yurdiksi Nasional

a. Menetapkan Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-bangsa 1982, melalui penetapan batas wilayah perairan Indonesia dan ZEE

b. Merumuskan dan menetakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) untuk kepentingan pelayaran internasional

c. Mengembangkan pertahanan keamanan negara di bidang maritim untuk keselematan dan pembangunan dilaut

d. Melindungi benda berjarah di dasar laut, dengan adanya pembuatan peta lokasi dan peraturan kepemilikannya

Kebijakan yang di tempuh

2. Meningkatkan Pendayagunaan Potensi Laut dan Dasar Laut

a. Mengembangkan industri pengolahan ikanb. Memanfaatkan dan mengembangkan teknologi

penangkapan dan budidaya yang efisien dan ramah lingkungan

c. Meningkatkan jumlah dan kualitas SDM untuk merencanakan, mengelola dan memanfaatkan sumberdaya laut

d. Menggali, mengumpulkan, mengelola data informasi mengenai pemanfaatan SDA melalui pengembangan IPTEK kelautan bagi kesejahteraan masyarakat pesisir serta mengevaluasi penyediaan data

Kebijakan yang di tempuh

3. Meningkatkan Harkat dan taraf Hidup Nelayan

a. Mendorong usaha peningkatan hasil tangkap nelayan kecil melalui menyediaan wilayah penangkapan yang bebas dari persaingan dan pengembangan teknologi penangkapan ikan

b. Meningkatkan produksi usaha nelayan kecil dan membina dalam industri pengelolaan hasil laut

c. Meningkatkan pola hubungan kerja antara KUD dan nelayan dengan pengusaha untuk sistem distribusi

d. Mengembangkan sentra produksi perikanan dalam upaya meningkatkan produktivitas dan peran serta masyarakat pantai

e. Meningkatkan kesejahteraan melalui pemantapan organisasi antara masyarakat desa dengan pemerintahan desa, dan pencarian altrnatif kesempatan kerja di musim paceklik

Kebijakan yang di tempuh

4. Mengembangkan Potensi Industri Kelautan

a. Mengembangkan industri kelautan secara bertahap dan terpadu melaui keterkaitan antara industri kelautan dan industri lainnya

b. Mendorang iklim yang kondusif bagi penanaman modal untuk penyebaran pembangunan industri

c. Mendorong peningkatan kapasitas produksi galangan kapal dan fiber glass

d. Mengembangkan sistem transportasi laut nasionale. Meningkatkan kapasitas daya tampung pelabuhan dan

pelayanan jasa kepelabuhanf. Pengembangan potensi kawasan yang cepat tumbuhg. Meningkatkan keselamatan pelayaran melalui peningkatan

pelayanan navigasi

Kebijakan yang di tempuh

5. Mengembangkan Data & Informasi Kelautan

a. Meningkatkan koordinasi antar sektor, lembaga, disiplin ilmu yang didukung oleh perangkat hukum

b. Mengembangkan sistem kelembagaan kelautan yang berfungsi untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan kegiatan pemanfaatan sumberdaya, mendorong terbentuknya sistem informasi geografis kelautan

Kebijakan yang di tempuh

6. Mempertahankan daya dukung dan kelestarian Fungsi lingungan laut

a. Menanamkan budaya kelautan dan cinta bahari sedini mungkin

b. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan pesisir

c. Menigkatkan kesedaran masyarakat akan besarnya manfaat pengolahan hasil-hasil sumber daya laut.

d. Mengembangkan daerah yang potensi wisata baharie. Meningkatkan upaya pembinaan, pengawasan, dan

penegakan peraturanf. Menetapkan tata ruang yang berwawasan lingkungang. Menetapkan klasifikasi kawasan laut untuk peruntukannya

Kebijakan yang di tempuh

Sumber

Dahuri, R. 2008. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta. 125-131p

Imran. Z. implementasi pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam laut. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&ved=0CGQQFjAH&url=http%3A%2F%2Falmarjan.files.wordpress.com%2F2010%2F02%2Fpembangunan-perikanan-berkelanjutan.ppt&ei=gvocUerKOcbImAWs-4H4CA&usg=AFQjCNHn5wq5htNbg9WVpFj0hjvKk5_sHg&bvm=bv.42452523,d.dGY

Riyadi. Kebijakan Wilayah Pembangunan Pesisir Sebagai Alternatif Pembangunan Indoensia Masa Depan. http:www.bappenas.go.id/get-file-server/node/3007/

Terima Kasih

Recommended