View
90
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
KERAJAAN PERLAK
Perlak adalah kerajaan Islam tertua dan pertama di
Indonesia.
Kerajaan ini berdiri pada tahun 840 M–1292 M
Dan terletak di Aceh Timur, daerah Perlak di Aceh
sekarang.
Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Azis Shah (840 –
864)
Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Rahim Shah (864 –
888)
Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah (888 – 913)
Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah (915 –
918)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah
Johan Berdaulat (932 – 956)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Shah
Johan Berdaulat (928 – 932)
Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan
Berdaulat (956 – 983)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan
Berdaulat (986 – 1023)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan
Berdaulat (1023 – 1059)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mansur Shah Johan
Berdaulat (1059 – 1078)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Shah Johan
Berdaulat (1109 – 1135)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Shah Johan
Berdaulat (1078 – 1109)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan
Berdaulat (1135 – 1160)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Usman Shah Johan
Berdaulat (1160 – 1173)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Shah
Johan Berdaulat (1173 – 1200)
Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Jalil Shah Johan
Berdaulat (1200 – 1230)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan
Berdaulat (1267 – 1292)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah
II Johan Berdaulat (1230 – 1267)
Kerajaan ini mengalami masa jaya pada masa
pemerintahan Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad
Amin Syah II Johan Berdaulat (622-662 H/1225-1263 M).
Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Perlak
mengalami kemajuan pesat terutama dalam bidang
pendidikan Islam dan perluasan dakwah Islamiah. Sultan
mengawinkan dua putrinya: Putri Ganggang Sari (Putri
Raihani) dengan Sultan Malikul Saleh dari Samudra
Pasai serta Putri Ratna Kumala dengan Raja Tumasik
(Singapura sekarang).
Masuknya para pedagang tersebut juga sekaligus
menyebarkan ajaran Islam di kawasan ini.Kedatangan
mereka berpengaruh terhadap kehidupan sosio-budaya
masyarakat Perlak pada saat itu.Sebab, ketika itu
masyarakat Perlak mulai diperkenalkan tentang
bagaimana caranya berdagang.Pada awal abad ke-8,
Perlak dikenal sebagai pelabuhan niaga yang sangat
maju.
Perlak dikenal dengan kekayaan hasil alamnya yang
didukung dengan letaknya yang sangat strategis. Apalagi,
Perlak sangat dikenal sebagai penghasil kayu perlak,
yaitu jenis kayu yang sangat bagus untuk membuat
kapal.Kondisi semacam inilah yang membuat para
pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia tertarik untuk
datang ke daerah ini.
Perlak merupakan kerajaan yang sudah maju.
Hal ini terlihat dari adanya mata uang sendiri.
Mata uang Perlak yang ditemukan terbuat dari
emas (dirham), dari perak (kupang), dan dari
tembaga atau kuningan.
Naskah-naskah tua yang dijadikan sebagai rujukan mengenai
keberadaan Kerajaan Perlak paling tidak ada tiga yakni :
Idharatul Haq fi Mamlakatil Ferlah wal Fasi, karangan
buku Abu Ishak Makarani Al Fasy.
Kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sultan As Salathin,
karangan Syekh Syamsul Bahri Abdullah As Asyi.
Silsilah Raja-raja perlak dan Pasai, catatan Saiyid
Abdullah Ibn Saiyid Habib Saifuddin.
Ketika naskah tua tersebut mencatat bahwa kerajaan
islam pertama Nusantara adalah Kerajaan Islam Perlak.
Hanya di sana-sini terdapat perbedaan tahun dan
tempat, karena mungkin terjadi karena kekurangan
telitian para penyalinnya.
1. Mata Uang Perlak
Mata uang dari emas (dirham)
Pada sebuah sisi uang tersebut tertulis ”al A’la” sedang
pada sisi yang lain tertulis ”Sulthan”. Dimungkinkan
yang dimaksud dalam tulisan dari kedua sisi mata uang
itu adalah Putri Nurul A’la yang menjadi Perdana
Menteri pada masa Sulthan Makhdum Alaidin Ahmad
Syah Jauhan Berdaulat yang memerintah Perlak tahun
501-527 H (1108 – 1134 M).
Mata uang perak (kupang)
Pada satu sisi mata uang Perak ini tertulis ”Dhuribat
Mursyidam”, dan pada sisi yang tertuliskan ”Syah
Alam Barinsyah”. Kemungkinan yang dimaksud dalam
tulisan kedua sisi mata uang itu adalah Puteri Mahkota
Sultan Makhdum Alaidin Abdul Jalil Syah Jouhan
Berdaulat, yang memerintah tahun 592 – 622 H (199 –
1225 M). Puteri mahkota ini memerintah Perlak karena
ayahnya sakit. Ia memerintah dibantu adiknya yang
bernama Abdul Aziz Syah.
Mata uang tembaga (kuningan)
Bertuliskan huruf Arab tetapi belum dapat dibaca.
Adanya mata uang yang ditemukan ini menunjukkan
bahwa Kerajaan Perlak merupakan sebuah kerajaan
yang telah maju.
2. Stempel Kerajaan
Stempel kerajaan ini bertuliskan huruf Arab, model
tulisan tenggelam yang membentuk kalimat ”Al Wasiq
Billah Kerajaan Negeri Bendahara Sanah 512”.
Kerajaan Negeri Bendahara adalah menjadi bagian dari
Kerajaan Perlak.
3. Makan Raja Benoa
Bukti lain yang memperkuat keberadaan Kerajaan
Perlak adalah makam dari salah raja Benoa di tepi
Sungai Trenggulon. Batu nisan makan tersebut
bertuliskan huruf Arab. Berdasarkan penelitian Dr.
Hassan Ambari, nisan makam tersebut dibuat pada
sekitar abad ke-4 H atau abad ke-11 M. Berdasarkan
catatan Idharul Haq fi Mamlakatil Ferlah wal Fasi,
benoa adalah negara bagian dari Kerajaan Perlak.
A. LETAK KERAJAAN
Letak kerajaannya sangat strategis
Masa Kerajaan Malaka antara tahun 1380-1403 Masehi
Berada di Semenanjung Malaya dengan ibukota di Malaka
Pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Asia
Tenggara.
B. KEHIDUPAN POLITIK
1. Iskandar Syah (1396-1414 M)
Raja pertama Kerajaan Malaka
Iskandar Syah awalnya adalah seorang penguasa dari Kerajaan
Majapahit yang aslinya bernama Paramisora melarikan diri
setelah Majapahit kalah dalam Perang Paregreg. Setelah ia
masuk islam, ia berganti nama menjadi Iskandar Syah
Ia melarikan diri bersama pengikutnya ke Semanjung Malaya dan
membangun kerajaan baru yang kemudian diberi nama Malaka
Berkembangnya kegiatan perdagangan dan pelayaran di
kerajaan Malaka banyak didukung para pedagang Islam dari Arab
dan India. Kerajaan Malaka pun banyak mendapatkan pengaruh
budaya Islam dari kedua daerah ini
2. MUHAMMAD ISKANDAR SYAH (1414- 1424
M )
Adalah putra Iskandar Syah. Selama memerintah Malaka,Muhammad Iskandar Syah berhasil memajukan bidangperdagangan dan pelayaran
Ia juga berhasil menguasai jalur perdagangan di KawasanSelat Malaka dengan taktik perkawinan putri raja KerajaanSamudra Pasai dengan tujuan menundukkan KerajaanSamudra Pasai secara Politis
Setelah mendapatkan kekuasaan politik KerajaanSamudra Pasai, ia menguasai wilayah perdagangan disekitarnya.
3. SULTAN MUDZAFFAR SYAH ATAU RAJA
KASSIM (1446-1459)
Ia menggantikan Muhammad Iskandar Syah setelahmenyingkirkan tahta Kerajaan Malaka melalui sebuah kemelutpolitik
Setelah menguasai tahta kerajaan, Muzafar Syahmempergunakan gelar Sultan yang merupakan gelar raja-rajadalam kerajaan Islam
Pada masa kekuasaannya, Kerajaan Malaka mendapatkanserangan dari Kerajaan Siam. Namun, serangan ini berhasildigagalkan oleh Kerajaan Malaka dengan bantuan Tun Perak
Setelah Tun Perak berhasil memukul mundur pasukan Siam, TunPerak diangkat menjadi pejabat politik pemerintahan
Pada kurun pemerintahannya, Sultan Mudzaffar Syah jugaberhasil memperluas daerah Kekuasaannya hinggga ke Pahang,Indragiri dan Kampar.
Dalam masa kejayaannya, kekuasaan Kerajaan Malaka
yaitu:
1. Semenanjung Tanah Melayu (Patani, Ligor, Kelantan,
Trenggano)
2. Kepulauan Riau
3. Pesisir Timur Sumatera Tengah
4. Brunai dan Serawak.
5. Tanjungpura (Kalimantan Barat).
4. SULTAN MANSYUR SYAH (1458-1477)
Setelah Sultan Mudzaffar Syah wafat, ia digantikan olehputrannya Sultan Mansyur Syah
Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka berhasilmenguasai kerjaaan Siam sebagai bagian taktik memperluaswilayah kekuasaan
Sultan Mansyur Syah tidak menyerang Kerajaan SamudraPasai yang merupakan kerajaan Islam. Ini merupakan suatukebijakan politik Sultan Mansyur Syah untuk menjalinhubungan dengan kerjaan-kerajaan Islam
Terdapat seorang Laksamana yang bernama Hang Tuah. Iamerupakan orang yang membantu mengembangakanKerajaan Malaka, sifat kebesarannya sama seperti PatihGajah Mada.
5. SULTAN ALAUDIN SYAH (1477-1488 M)
Setelah Sultan Mansyur Syah wafat,ia digantikan oleh putranya bernamaSultan Alaudin Syah
Pada masa pemerintahannyaperekonomian Kerajaan Malakadalam kondisi cukup stabil
Tapi secara politis, Kerajaan Malakamulai mengalami kemunduran, satupersatu wilayah kekuasaan KerajaanMalaka melepaskan diri. Hal inidisebabkan karena Sultan AlaudinSyah bukan merupakan raja yangcakap.
6. SULTAN MAHMUD SYAH(1488-1511 M)
Kerajaan Malaka semakinmengalami kemunduran baiksecara Politik maupun Ekonomi
Secara Politikkekuasaan Kerajaan Malakahanya tinggal mencakup wilayahutama Semenanjung Malaka
Pada tahun 1511 M, armadaperang Bangsa Portugis yangdipimpin oleh Afonsod'Albuquerque akhirnya berhasilmenguasai dan menaklukkanKerajaan Malaka
C. KEHIDUPAN EKONOMI
Pusat dan penguasa perdagangan di Asia Tenggara,
ramai oleh lalu lintas kapal
Malaka memungut pajak penjualan, bea cukai
barang-barang yang masuk dan keluar, yang banyak
memasukkan uang ke kas negara
Adanya undang-undang laut yang berisi pengaturan
pelayaran dan perdagangan di wilayah kerajaan
Untuk mempermudah terjalinnya komunikasi antar
pedagang maka bahasa Melayu (Kwu-lun) dijadikan
sebagai bahasa perantara.
D. KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA Perkembangan seni sastra Melayu mengalami
perkembangan yang pesat seperti munculnya karya-
karya sastra yang menggambarkan tokoh-tokoh
kepahlawanan dari Kerajaan Malaka
Contohnya Hikayat Hang Tuah, Hikayat Hang Lekir dan
Hikayat Hang Jebat.
Kehidupan sosial Kerajaan Malaka dipengaruhi oleh
faktor letak, keadaan alam dan lingkungan wilayahnya
Sebagai masyarakat yang hidup dari dunia maritim,
hubungan sosial masyarakatnya sangatlah kurang dan
bahkan mereka cenderung mengarah ke sifat-sifat
individualisme
Munculnya kelompok masyarakat seperti adanya
golongan buruh dan majikan.
KEHIDUPAN POLITIK
Kerajaan samudra pasai didirikan oleh marah silu /
sultan malik Al-saleh pada abad ke 13. dia juga
orang islam pertama di indonesia bergelar sultan .ia
memerintah pada tahun 1270-1297.
Sultan malik at-tahir I/sultan muhammad (1297-
1326 M)
Sultan malik at-tahir II/Sultan ahmad(1326-1348 M).ia
mampu membawa kerajaan samudra pasaimencapai
puncak kejayaannya.
beberapa bukti kejayaan sebagai berikut.
1.Kerajaan samudra pasai sebagai pusat
penyebaran agama islam dan pusat perdagangan.
2.istana raja dapat digunakan untuk musyawarah para
ulama.
3.kerajaan samudra pasai menjalin hubungan yang baik
dengan sultan delhi dari india pada tahun 1355 ibnu
batutah datang ke samudra pasai.
Sultan malik at-tahir III /sultan zainal abidin
Recommended