View
351
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE DISKUSI
KELOMPOK MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER
DI KELAS V PADA SDN 1 SURALAGA
KECAMATAN SURALAGA
T.A 2015-2016
OLEH:
AIDATUL FITRINPM: 12110221
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan PPL-KKN Kependidikan merupakan sintesis dari pengalaman
penyeenggaraan PPL dan KKN yang selama ini diselenggarakan STKIP
Hamzanwadi Selong. Dengan pemaduan tersebut diharapkan dapat memberikan
pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman
pembelajaran, memperluas wawasan, melatih dan mengembagkan kompetensi
yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian,
tanggung jawab dan kemampuan dalam memecahkan masalah-masalah
pendidikan.
Kecenderungan di atas sesuai dengan amanat dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya terkait
dengan penjelasan pada Bab V Pasal 26 Ayat 4 yang berbunyi “Standar
kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berahlak mulia
memiliki pengetahuan, keterampila, kemandirian dan sikap yang menemukan,
mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi dan seni yang bermanfaat
bagi kemanusiaan”. Di samping itu, pada Bab VI Pasal 28 Ayat 1 berbunyi
“Pendidik harus memiliki kualifikasi akademikdan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Penyelenggaraan Mata Kuliah PPL-
KKN secara terpadu juga mengacu pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang guru dan Dosen, yakni mpat kompetensi guru yaitu kompetensi
pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi
sosial.
Tuntutan peningkatan penyelenggaraan program PPL-KKN
Kependidikan mengandung konsekuensi pada pengelolaan dan manajemen yang
professional sehingga dapat diciptakansistem yang efektif dan efisien. Sistem
yang efektif adalah sistem yang dapat mencapai tujuan kurikuler dari kedua mata
kuliah tersebut secara tepat. Sistem yang efektif adalah sistem yang dapat
mencapai tujuan kurikuler dari kedua mata kuliah tersebut secara tapat waktu atau
bahkan lebih cepat. Kedua sistem tersebut diharapkan dapat memperpendek rata-
rata lama penyelesaian studi mahasiswa STKIP Hamzanwadi Selong yang pada
saat ini masih berkisar 5 tahun.
Tiga prisnsip yang dipakai sebagai dasar dalam pengembangan program
PPl-KKN Kependidikan, yaitu sebagai berikut:
1. Keterpaduan PPL-KKN Kependidikan tidak berarti memadukan visi
dan misi masing-masing program karena setiap mata kuliah ini
mempunyai visi dan misi yang berbeda. Keterpaduan PPL-KKN
Kependidikan pada dasarnya merupakan keterpaduan
manajemen/pengelolaan mencakup pengelolaan program maupun
pelaksanaannya.
2. Beban mahasiswa yang mengikuti program PPL-KKN Kependidikan
setara dengan keterpaduan bobot sks dari kedua mata kuliah tersebut.
3. Kegiatan PPL-KKN Kependidikan ini dilaksanakan pada komunitas
sekolah/madrasah dan masyarakat lingkungannya.
Adapun pelaksanaan PPL STKIP Hamzanwadi Selong dilakukan di
sekolah/madrasah, Guru Pamong, DPL, dan mahasiswa. Dengan melihat setatus
sekolah, SDN 1 Suralaga termasuk bagian dari lokasi pelaksanaan PPL STKIP
Hamzanwadi Selong.
Dengan demikian pelaksanaan PPL STKIP Hamzanwadi Selong
melibatkan berbagai pihak yakni lingkungan Sekolah/Madrasah, Kepala
Madrasah, DPL, Guru Pamong dan Mahasiswa. Keterlibatan berbagai pihak
tersebut berpotensi untuk mengamati, mengarahkan, dan membimbing mahasiswa
PPL/ praktik dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar sampai kepada
penyusunan laporan akhir PPL. Untuk itu, dalam penyusunan laporan akhir PPL
tidak terlepas dari campur tangan berbagai pihak tersebut sebagai bentuk upaya
memproleh proses dan hasil PPL yang lebih memuaskan.
B. Tujuan PPL
1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran
dan manajerial pendidikan di sekolah/madrasah dan masyarakat
lingkungannya, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi
keguruan
2. Memberikankesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari
dan menghayati permasalahan sekolah/madrasah, masyarakat lingkungan
sekolah/madrasah, baik yang terikat dengan proses pembelajaran maupun
kegiatan manajerial kelembagaan
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner
ke dalam kehidupam nyata di sekolah/madrasah.
4. Memacu pengembangan sekolah, masyarakat lingkungan sekolah, dengan
cara mendorong dan menumbuhkan motivasi atas dasar kekuatan sendiri
dalam menyelesaikan problem mendasar yang dihadapi mereka.
5. Meningkatkan hubungan kemitraan antara STKIP Hamzanwadi Selong
dengan pemerintah daerah, sekolah/madrasah.
C. Manfaat PPL
1. Manfaat bagi mahasiswa
a. Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang
pendidikan dan pembelajarannya di sekolah.
b. Memproleh pemahaman tetang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan
ilmu dalam khusunya dalam upaya mengatasi permaslahan yang
ada di sekolah.
c. Memproleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan,
perumusandan pemecahan masalah pendidikan yang ada di
sekolah.
d. Memproleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dalam kegiatan di sekolah.
2. Manfaat Bagi Sekolah
a. Memproleh kesempatan untuk andil dalam menyiapkan calon
guru.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu dan teknologi
dalam merencanakan serta melaksanakan pengembangan
sekolah.
c. Meningkatkan hubungan kemitraan STKIP Hamzanwadi Selong,
Pemerintah Daerah, Sekolah.
3. Manfaat bagi kampus
a. Memproleh umpan balik dari sekolah guna pengembangan
kurikulum dan IPTEK yang sesui dengan kebutuhan
stakeholders.
b. Memproleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk mengembangan penelitian dan kualitis
pendidikan.
c. Terjalin kerjasama yang baik dengan Pemerintahan Daerah dan
institut terkait untuk pengembangan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
4. Manfaat bagi Pemerintahan
a. Terbangunnya sinergi antra Pemerintah Daerah sekolah dan
perguruan tinggi dalam mengatasi persoalan pendidikan.
b. Dengan kemampuan sekolah menjadi subyek aktif dan
mempercepat proses pembangun khususnya di wilayah
kabupaten.
BAB II
PELAKSANAAN PPL
A. Jadwal Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL)
Pelaksanaan PPL (Prkatik Pengalaman Lapangan) ini berorientasi di
sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan yang berstatus negeri
maupun swasta yang telah disetujui oleh Dinas Pendidikan Provinsi NTB.
Pelaksanaan Praktik Lapangan (PPL) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP) Hamzanwadi Selong, Tahun Akademik 2015 – 2016
dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Juli, bulan Agustus, September
sampai awal bulan Oktober.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu program yang
positif dan tepat bagi proses belajar mahasiswa dalam tugas dan tanggung
jawabannya yang sangat kompleks sebagai calon guru. Untuk memahami hal
semacam itu tentu membutuhkan waktu yang cukup lama, karena mahasiswa
sebagai calon guru harus belajar banyak hal seperti mengenal peserta didik,
lingkungan dan aktivitas sekolah lainnya.
Sebelum melakukan praktik mengajar di dalam kelas, kami selaku
mahasiswa PPL atau praktik terlebih dahulu mempelajari beberapa administrasi
guru dalam menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas. Beberapa hal
yang kami lakukan terkait untu penyusunan prangkat pembelajaran, mengajar
jam belajar siswa, jadwal piket guru, dan mempelajari beberapa peraturan
sekolah.
Untuk tercapainya tujuan dari pada pendidikan maka, di dalam proses
Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) maka harus bisa merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasil belajar sehingga dituntut untuk membuat
prangkat pembelajaran.
Adapun pranngkat pembelajaran yang harus dibuat oleh mahasiswa PPL
atau praktik, antara lain :
1. Kalender Pendidikan
2. Jadwal Pembelajaran
3. Analisa SK/KD
4. Pemetaan Standar Isi
5. Pemetaan Materi pembelajaran
6. Penentuan KKM
7. Program Tahunan
8. Program Semester
9. Analisa Program Semester
10. Distribusi Alokasi Waktu
11. Pengembangan Silabus
12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembuatan prangkat pembelajaran diselsaikan sejalan dengan mulai
masuk untuk menyampian materi pelajaran, yaitu minggu pertema setelah
pelepasan.
Dalam PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) sebagai salah satu
langkah untuk mencetak calon guru yang kompeten dalam akdemik maupun
sosial dilaksanakan secara bertahap yaitu terdiri dari empat siklus dilokasi
praktik.
Kegiatan pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) meliputi
empat tahapan yaitu :
a) Prencanaan atau pembahsan RPP,
b) Implementasi RPP,
c) Observasi, dan
d) Hasil Refleksi Pembelajaran.
Empat tahapan ini dilakukan melalui pengkajian bersama dengan
kelompok guna didalam menemukan strategi belajar mengajar yang akan
digunakan agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Kempat
kegiatan tersebut dapat dipraktikkan melalui praktik mengajar di dalam kelas.
Pembuatan perangkat pembelajaran diselsaikan sejalan dengan
memulai untuk penyampain materi pelajaran, yaitu minggu pertama setelah
pelepasan.
Berikut ini jadwal mengajar Praktikan selaku mahasiswa PPL di dalam
kelas sebagai berikut:
Tabel 2.1
Jadwal Mengajar
No Hari Jam
Pelaksanaan
Kelas Waktu Ket.
1 Selasa I-II V 07.30-08.40 Terlaksana
2 Kamis I-II V 07.30-08.40 Terlaksana
Tabel 2.2
Keterangan Waktu
Jam ke Waktu
I 07.30-08.05
II 08.05-08.40
III 08.40-09.15
09.15-09.35
1V 09.35-10.10
V 10.10-10.45
10.45-11.05
VI 11.05-11.40
VII 11.40-12.15
Tabel 2.3
Jadwal Rencana Kegiatan PPL
NO Nama ProgramWaktu
PelaksanaanTempat
Pimpinan/
PraktikanKet
1 Observasi 08-11 Juli
2015, pukul
Ruang kelas V Aidatul Fitri Terlaksana
08.00
2
Penyusunan
Perangkat
pembelajaran
27 Juli – 1
Agustus 2015
Posko PPL dan
RumahAidatul Fitri Terlaksana
3Pembahasan RPP
(siklus I)
3 Agustus
2015 pukul
08.00
Ruang kelas V Pamong Terlaksana
4
Implementasi , dan
Observasi
(Siklus I)
Kamis, 6
Agustus 2015.
Pukul 07.30-
08.45
Ruang kelas V Aidatul Fitri Terlaksana
5Refleksi RPP (Siklus
I)
Kamis, 6
Agustus 2015.
Pukul 09.15
Ruang kelas V Pamong Terlaksana
6Pembahasan RPP
(Siklus II)
Tanggal 26
Agustus 2015Ruang kelas V Pamong Terlaksana
7Implementasi dan
Observasi (Siklus II)
Kamis, 27
Agustus 2015
pukul 07.30-
08.45
Ruang Kelas V Aidatul Fitri Terlaksana
8Refleksi RPP (Siklus
II)
Kamis, 27
Agustus 2015
Pukul 09.15
Ruang kelas V Pamong Terlaksana
9
Penyusunan dan
konsultasi laporan
PPL
14-30
September, 1-
5 Oktober
Rumah dan
Posko PPLAidatul Fitri Terlaksana
10 Perpisahan dengan 8 Oktober Sekolah Semua Terlaksana
Pihak Sekolah 2015 anggota PPL
11 Penarikan8 Oktober
2015Sekolah
Semua
anggota PPLTerlaksana
Sedangkan, matrik kerja program PPL dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2.4
Matrik Program PPL
No Program Kerja PPLJuli Agustus Sept Oktober
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Observasi
2Penyusunan perangkat
pembelajran
3Pembahasan RPP
(siklus I)
4
Implementasi RPP dan
observasi
(siklus I)
5Refleksi RPP
(siklus I)
6Pembahasan RPP
(siklus II)
7Implementasi RPP dan
Observasi (siklus II)
8 Refleksi RPP (Siklus II)
9Penyusunan dan
Konsultasi Laporan
10Perpisahan dengan Pihak
Sekolah
11 Penarikan
B. Keadaan siswa kelas V di SDN 1 Surlaga
SDN 1 Suralaga yang terletak di desa Dasan Borok, memiliki cakupan
wilayah yang cukup luas, serta struktur geografis yang cocok sebagai lahan
pertanian. Hal ini menyebabkan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai
petani. Berdasarkan data mengenai pekerjaan wali murid siswa di SDN 1
Suralaga pada tahun ajaran 2015-2016, mayoritas orang tua siswa berprofesi
sebagai petani dan sisanya bekerja sebagai TKI dan pedagang. Berikut beberapa
masalah yang dialami oleh siswa dan siswi di SDN 1 Suralaga menurut pendapat
penulis terhadap observasi yang dilakukan pada tanggal 7-11 Juli 2015
dijabarkan sebagai berikut:
- Faktor lingkungan keluarga
Keadaan ekonomi yang pas-pasan memaksa sebagian besar orang tua
siswadi SDN 1 Suralaga untuk bekerja keluar negeri karena hasil
sebagai buruh tani tidak mencukupi kehidupan sehari-hari. Hal ini
menyebabkan peserta didik kurang mendapatkan kasih sayang dari
kedua orang tua. Hal tersebut terlampiaskan di sekolah, beberapa
orang siswa menunjukkan karakter yang keras, kasar, keras kepala
dan suka mengganggu temannya. Hal ini menunjukkan bahwa sifat
mereka dirumah terbawa sampai ke sekolah.
- Faktor sarana dan prasarana belajar
Berdasarkan data mengenai sarana dan prasarana pembelajaran di
SDN 1 Suralaga, seperti keadaan buku dan media pembelajaran
menurut penulis hampir semuanya tersedia dan lengkap. Namun pada
implementasinya penggunaan media pembelajaran seperti KIT dan
media pembelajaran lainnya seperti poster hanya menjadi pajangan di
dalam kelas karena tidak dimanfaatkan secara optimal saat proses
belajar mengajar di kelas. Hal ini menyebabkan guru hanya mengajar
dengan metode ceramah tanpa memanfaatkan media pembelajaran,
mencatat materi pelajaran tanpa meringkas hal-hal yang penting dan
penugasan. Hal seperti ini membuat siswa kurang berminat pada
pembelajaran, karena siswa lebih sering mencatat. Factor kurangnya
pemanfaatan media pembelajaran di dalam kelas saat proses belajar
mengajar menjadi salah satu penyebab kurangnya minat belajar siswa
di dalam kelas.
- Factor teman sepermainan
Lingkungan bermain yang menyenangkan akan membuat anak merasa
nyaman, sementara lingkungan bermain yang tidak menyenangkan
akan membuat anak merasa tertekan. Hal ini terjadi kepada siapa saja
terlebih kepada siswa dan siswi di SDN 1 Suralaga. Berdasarkan
wawancara penulis kepada guru-guru di SDN 1 Suralaga mengenai
karakter peserta didik, ditanggapi dengan seragam. Para guru
mengatakan bahwa siswa dan siswi di SDN 1 Suralaga berbeda dan
lebih sulit diatur daripada di sekolah lain, oleh karena itu anak-anak
tersebut perlu dibimbing dan dibina. Factor teman sepermainan dalam
lingkungan peserta didik juga menjadi salah satu factor yang menjadi
permasalahan dalam menerima pembelajaran di dalam kelas.
C. Kegiatan Siklus I
1. Pembahasan RRP
Sebelum melakukan Implementasi di depan kelas semua
perangkat pembelajaran harus dipersiapkan, salah satunya adalah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menjadi acuan praktikan
pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas. Untuk kesempurnaan
bagian-bagian RPP yang akan diimplementasikan oleh mahasiswa
praktikan di depam kelas, maka mahasiswa PPL mengadakan diskusi
yang dipimpin oleh guru pamong, guru bidang studi atau mahasiswa itu
sendiri.
Dalam penyusunan RPP metode belajar yang digunakan sebagai
metode dalam pemelajaran di kelas adalah metode diskusi, hal ini
disesuaikan dengan masalah yang telah dijelaskan diatas bahwa
kurangnya motivasi atau minat belajar siswa dikelas. Hal ini mendorong
praktikan untuk menggunakan metode diskusi kelompok dalam
pembelajaran dengan tujuan agar siswa ikut aktif dalam pembelajaran di
kelas.
Kegiatan pembahasan RPP untuk siklus I berlangsung pada hari
Senin, 3 Agustus 2015 pukul 09.35 wita, yang berlokasi di kelas V SDN 1
Suralaga bersama bapak L. Haliluddin, S.Pd,SD selaku wali kelas V.
Pada pembahasan RPP ini, pamong mengatakan bahwa penilaian evaluasi
hasil belajar siswa dalam RPP masih kurang karena tidak menuliskan soal
pada penilaian dalam RPP.
2. Implementasi RRP
Implementasi RPP untuk siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 6
Agustus 2015 jam I-II pukul 07.30-08.40 di kelas V oleh Aidatul Fitri dan
pengamatan oleh L. Haliluddin. Metode yang digunakan adalah diskusi
kelompok.
Sebelum praktikan memulai pembelajaran atau masuk pada
kegiatan inti, praktikan melakukan apersepsi dengan melontarkan
pertanyaan seputar kegiatan yang dilakukan sebelum berangkat ke
sekolah, misalnya “siapa yang bersalaman dengan orang tua di rumah
sebelum berangkat ke Sekolah?”, memperingatkan siswa bahwa niat ke
sekolah adalah untuk belajar, bukan untuk bermain atau mengagnggu
teman yang sedang belajar, dan sebagainya.
Saat mulai masuk dalam kegiatan inti guru mulai menunjukkan
media pembelajaran seadanya yaitu peta persebaran kerajaan-kerajaan di
Indonesia. Guru meminta siswa untuk menunjukkan letak kerajaan dan
corak agamanya. Setelah itu guru menceritakan beberapa kerajaan
bercorak Hindu, salah satunya mengenai kerajaan Majapahit dan
keinginan Patih Gajah Mada yang berusaha menyatukan Nusantara.
Namun, saat guru menceritakan mengenai peninggalan kerajaan Hindu-
Budha ada saja beberapa siswa yang terlihat tidak memperhatikan,
mengobrol, makan, dan bermain di dalam kelas. Untuk menyiasati hal
tersebut guru mengingatkan kembali kepada siswa mengenai tujuan dan
niat utama ke sekolah adalah untuk belajar bukan untuk bermain.
Saat memasuki kegiatan inti, praktikan membagi siswa yang
berjumlah 20 orang menjadi 5 kelompok dengan 4 orang anggota
disetiap kelompok. Siswa terlihat antusias saat belajar berkolompok,
namun dalam setiap kelompok ada saja siswa yang mendominasi dan
lainnya terlihat pasif, bahkan ada juga yang masih terlihat perbincangan
diluar konteks pembelajaran. Dalam menyampaikan pendapat untuk
mempersentasikan hasil diskusi kelompok, siswa terlihat saling suruh
untuk mempersentasikan hasil diskusinya. Dalam menyiasati hal tersebut
guru menunjuk perwakilan siswa dalam setiap kelompok untuk maju ke
depan kelas.
3. Observasi dan Hasil Evaluasi
a. Hasil Observasi
Observasi RPP Siklus I dilaksanakan bersamaan dengan
implementasi RPP . Observasi bertujuan untuk mengetahui secara
langsung permasalahan yang muncul. Observasi dilakukan oleh
observer atau praktikan.
Adapun setelah diadakan observasi mengenai keaktifan siswa,
didapatkan data berupa antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan skor 2, Interaksi siswa dengan guru skor 3,
interaksi siswa dengan siswa skor 3, kerja sama dalam kelompok skor
2, keberanian siswa dalam bertanya skor 2, aktivitas siswa dalam
mengikut pembelajaran skor 2, dan partisipasi siswa dalam
menyimpulkan hasil pembelajaran skor 2. Setelah dijumlahkan, hasil
yang diproleh sejumlah 16 skor, hal ini menunjukkan bahwa keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran dapat dikatakan cukup aktif.
b. Hasil Evaluasi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I
dengan SK 1. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang
berskala nasional pada masa Hindu-Budha, dan Islam, keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di
Indonesia dan KD 1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan
sejarah yang berskala nasional dan masa Hindu-Budha, dan Islam di
Indonesia.
Dalam evaluasi pembelajaran siklus I ini menggunakan
penilaian tertulis dan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Di
bawah ini merupakan tabel hasil evaluasi pembelajaran pada siklus I :
Tabel 2.5
Evaluasi Belajar Siklus I
NO Keterangan Jumlah / Skor
1 Jumlah siswa tuntas 5
2 Jumlah siswa tidak tuntas 15
3 Ketuntasan Klasikal 25%
4 Nilai Tertinggi (NT) 70
5 Nilai Terendah (NR) 20
6 Jumlah Nilai 1015
7 Rata-rata 50,75
8 KKM 63
Dari data pada tabel 2.1 diperoleh data dengan jumlah nilai
1015, dan rata-rata 50,75, skor tertinggi 70, dan skor terendah 20.
Dari 20 siswa sebanyak 5 orang siswa yang tuntas dan 15 orang siswa
yang tidak tuntas dari KKM yang sudah ditetapkan yaitu 63. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pada siklus I ini proses pembelajaran belum
dikatakan berhasil karena belum mencapai Ketuntasan Klasikal (KK)
yang sudah ditetapkan yaitu 75%. Oleh karena itu perlu diadakan
refleksi dan perbaikan pada siklus 2 berikutnya.
4. Refleksi Pembelajaran
Dari hasil observasi dan evaluasi pembelajaran siklus I dapat
diambil kesimpulan bahwa belum tercapainya ketuntasan belajar
sehingga perlu diadakannya penyempurnaan dan perbaikan yang diadakan
pasa siklus II berikutnya..
Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus I adalah sebagai
beikut :
a. Praktikan harus lebih memotivasi peserta didik untuk belajar
mendengar dan menghargai pendapat orang lain serta
menekan ego sendiri untuk tidak selalu mengikuti kehendak
sendiri.
b. Praktikan mengarahkan supaya ada kerjasama atau tukar
fikiran dalam proses pembelajaran berlangsung antar peserta
didik.
c. Praktikan membimbing peserta didik dalam memecahkan
masalah yang diberikan.
d. Praktikan memberikan kesimpulan yang jelas sebagai
jawaban dari permasalahan yang diberikan siswa.
D. Kegiatan Siklus II
1. Pembahasan RPP
Kegiatan pembahasan RPP untuk siklus II berlangsung pada hari
Rabu 26 Agustus 2015 pukul 09.15 WITA sampai selesai, di ruang kelas V
SDN 1 Suralaga, bersama Bapak L.Haliluddin, S.Pd,SD. untuk mata
pelajaran IPS dengan KD 1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa
Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia dan materi pokok “Tokoh sejarah
Agama Hindu-Budha dan Islam di Indonesia”.
Telah dibahas sebelumnya pada siklus I dengan menggunakan
metode ceramah dan diskusi kelompok setelah dilaksanakan evalusi belum
mencapai ketuntasan klasikal yang telah ditentukan yaitu 75%, oleh
karena itu perlu diadakan perbaikan pada siklus II.
Pada pembahasan RPP kali ini Guru pamong mengomentari jika
dalam pelaksanaan mengajarnya nanti harus menggunakan variasi dalam
mengajar dan lebih banyak memberikan tugas mandiri kepada peserta
didik, agar peserta didik terbiasa menjawab soal.
2. Implementasi RPP
Implementasi RPP untuk siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 27
Agustus 2015 pada jam ke I-II pukul 07.30- 08.40 di kelas V oleh Aidatul
Fitri sebagai pengamat yaitu L. Haliluddin, S.Pd, SD. Dengan materi
pokok pembelajaran “Tokoh-tokoh sejarah Agama Hindu-Budha dan
Islam di Indonesia”.
Pada pembahasan sebelumnya pada Siklus I yang menggunakan
metode pembelajaran diskusi kelompok namun, beberapa siswa masih
pasif dan tidak ikut dalam pembelajaran sehingga hasil evaluasinya
menunjukkan bahwa ketuntasan belajar belum dicapai secara maksimal.
Oleh karena itu implementasi RPP sikus II kali ini praktikan
menggunakan metode diskusi akan tetapi siklus II ini menggunakan
metode NHT (Numbered Heads Together), yaitu model pembelajaran
kooperatif yang secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi
informasi, mendengarkan dengan cermat, serta berbicara sesuai dengan
tugas atau bagian yang telah didapatkan karena masing-masing anggota
kelompok memiliki tanggung jawabnya sendiri sesuai dengan nomor yang
telah dibagikan sebelumnya. Sehingga dengan begitu, siswa lebih aktif
dalam pembelajaran.
Terdapat beberapa kejadian yang muncul selama implementasi
RPP, yaitu saat praktikan masuk ke kelas, terlihat semua siswa duduk pada
tempatnya masing-masing dan beberapa siswa antusias untuk memulai
proses kegiatan belajar mengajar. Pada saat praktikan memberikan
apersepsi mengenai tokoh-tokoh kerajaan Hindu-Budha dan Islam.
Praktikan mengajukan pertanyaan. “ siapakah nama Patih dari kerajaan
Majapahit yang berusaha menyatukan Nusantara dibawah kekuasaan
Majapahit?” dan sebagainya. Para siswa ribut menjawab dan memberikan
variasi jawaban yang berbeda.
Setelah itu, praktikan menginformasikan kepada peserta didik
bahwa pelajaran pada hari ini adalah tentang tokoh-tokoh sejararah agama
Hindu-Budha di Indonesia. Sebagian siswa terlihat senang dan sebagian
lagi tidak antusias. Kemadian praktikan membagi siswa kedalam 5
kelompok sebangak 4 orang siswa. Setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapatkan nomor dan masing-masing kelompok mendiskusikan soal
yang terkait tokoh-tokoh agama Hindu-Budha di LKS. Setiap kelompok
memastikan anggota dalam kelompoknya dapat mengerjakan atau
mengetahui jawabannya. Setelah siswa selesai mendiskusikan soal yang
ada di LKS, praktikan memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang
nomornya dipanggil membacakan hasil diskusinya di depan kelas.
3. Observasi dan hasil Evaluasi
a. Hasil Observasi
Observasi putaran II dilaksanakan bersamaan dengan
implementasi RPP. Observasi bertujuan untuk mengetahui secara
langsung permasalahan yang muncul. Observasi dilakukan oleh
observer/praktikan. Dalam kegiatan belajar mengajar sudah terjadi
beberapa perubahan, perubahan tersebut diantaranya siswa duduk
dengan tertib dan rapi.
Adapun setelah diadakan observasi mengenai keaktifan siswa,
didapatkan data berupa antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan skor 3, interaksi siswa dengan guru skor 3,
interaksi siswa dengan siswa skor 3, kerja sama dalam kelompok skor
3, keberanian siswa dalam bertanya skor 4, aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran skor 3, dan partisipasi siswa dalam
menyimpulkan hasil pembelajaran skor 3. Setelah dijumlahkan, hasil
yang diproleh sejumlah 16 skor, hal ini menunjukkan bahwa keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran dapat dikatakan aktif.
b. Hasil Evaluasi
Setelah melaksanakan implementasi dan observasi pada siklus
II dengan materi pokok “Tokoh sejarah Agama Hindu-Budha dan
Islam di Indonesia”. Selanjutnya, dilaksanakan kegiatan evaluasi
pembelajaran dengan menggunakan teknik penilaian tertulis dan
bentuk tes pilihan ganda sebanyak 20 soal. Di bawah ini merupakan
tabel hasil evaluasi pembelajaran pada siklus I :
Tabel 2.6
Evaluasi Belajar Siklus II
NO Keterangan Jumlah / Skor
1 Jumlah siswa tuntas 15
2 Jumlah siswa tidak tuntas 5
3 Ketuntasan Klasikal 75%
4 Nilai Tertinggi (NT) 100
5 Nilai Terendah (NR) 55
6 Jumlah Nilai 1335
7 Rata-rata 66,75
8 KKM 63
Dari data pada tabel 2.6 diatas, didapatkan data sebagai berikut,
jumlah nilai keseluruhan 1335, rata-rata 66,75, skor tertinggi 100, skor
terendah 55, dari 20 orang siswa sebanyak 15 orang siswa yang tuntas
dan 5 orang yang tidak tuntas dari KKM yang sudah ditetapkan yaitu
63. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada siklus II ini proses
pembelajaran dapat dikatakan berhasil karena mencapai target yang
sudah ditetapkan yaitu 75% .
4. Refleksi Pembelajaran
Kegiatan refleksi RPP Siklus II dilaksanakan pada hari kamis 27
Agustus 2015 bertempat di ruang kelas V bersama guru pamong..
Dari hasil siklus II, terdapat peningkatan dalam proses
pembelajaran siswa. Hal itu dapat dilihat dari motivasi belajar siswa.
Adapun hasil refleksi pembelajaran pada siklus II yaitu :
- Di dalam penerapan konsep-konsep yang kaitannya dengan materi
yang diajarkan harus lebih diperdalam, agar peserta didik benar-
benar paham dengan materi yang diajarkan
- Timbulkan rasa penasaran dalam diri pesert didik sehingga mereka
berusaha untuk ingin tahu dan mencari jawaban dari permasalahan
yang ada.
- Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena masing-
masing siswa diberi tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah.
Serta mulai Nampak rasa pecaya diri dan antusiasme dalam
menjawab dan menyelesaikan soal-soal
BAB III
HAMBATAN DAN PEMECAHANNYA
Dalam melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
ditemukan adanya beberapa kesulitan dan hambatan dalam proses pembelajaran.
Adapun hambatan-hambatan yang biasa ditemukan dan cara engatasinya antara lain:
A. Hambatan
Dalam proses pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)
terdapat beberapa hambatan sebagai dampak dari perbedaan pengalaman
serta keunikan setiap individu sebagai salah satu unsure dalam pembelajaran.
Namun hal ini menjadi tuntutan dalam rangka melatih dan mendidik
praktikan dalam rangka menemukan dan memiliki kompetensi dalam
melihat masalah, mengkaji masalah seta menemukan solusi
penyelesaiaannya baik secara individu maupun kelompok.
Adapun pada kegiatan pembelajaran IPS yang dilaksanakan
sebanyak dua siklus. Penggunaan dua siklus ini disebabkan hasil yang
diproleh pada siklus 1 belum mencapai kriteria ketuntasan yang telah
ditetapkan.
Untuk lebih mudah dipahami mengenai hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan pembelajaran praktikan menjabarkan hambatan yang dihadapi
yaitu :
1. Hambatan Sekolah
Sebagai tamu yang baik tentu harus memenuhi aturna-aturan
yang ada di wilayah tersebut. Sebaliknya sebagai tuan rumah yang baik
maka selayaknya menjamu tamu dengan sebaik-naiknya. Di SDN 1
Suralaga kami diperlakukan dengan baik sesuai aturan yang ada,
sehingga dapat penulis simpulkan bahwa tidak banyak hambatan yang
dihadapi.
Seama dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), penulis
sebagai pelaksana kegiatan PPL seringkali menghadapi permasalahan
yang datang dari luar diri penulis sendiri maupun dari dalam diri
penulis. Namun terlepas dari itu ada beberapa hal yang menjadi
introspeksi bersama.
Hambatan-hambatan yang datang dari penulis sendiri yaitu
keterbatasan pengetahuan, serta keterampilan khususnya strategi dan
pengelolaan dalam proses belajar mengajar namun penulis telah
berusaha semampu penulis untuk dapat menguasai semua permasalahan
ini.
Adapun hambatan-hambatan yang berasal dari dalam ataupun
luar yang penulis jumpai di SDN 1 Suralaga antara lain :
a. Kemampuan dan kecerdasan yeng berbeda-beda yang
merupakan factor utama sebagai penghambat Proses
Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) sehingga kesulitan
dalam menerangkan atau menyajikan materi pelajaran dan
menemukan metode yang tepat pada Proses Kegiatan Belajar
Mengajar (PKBM)
b. Selama PKBM berlangsung masih ada siswa yang tidak
memperhatikan pelajaran yang diterangkan, melainkan
mengganggu teman, sehingga temannya terganggu dan
terjadi keributan kecil terutama siswa yang laki-laki
menggangu siswa perempuan sampai menangis.
c. Siswa kurang disiplin dalam menggunakan waktu istirahat,
walaupun bel telah berbunyi tapi masih ada beberapa siswa
yang masih bermain diluar terutama siswa laki-laki, hal ini
berdampak pada penggunaan efisiensi waktu untuk Proses
Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di kelas.
d. Kurangnya motivasi belajar siswa dalam mengulang
pelajaran di rumah, hal ini terbukti ketika diberikan PR ada
beberapa siswa yang mengerjakan di sekolah dan menyontek
pada temannya.
2. Waktu
Waktu yang tersedia terkadang tidak mencukupi untuk
menjalankan semua langkah-langkah yang telah disusun dalam RPP.
Karena pserta didik memiliki kecepatan yang berbeda dalam menerima
informasi yang diberikan. Sehingga guru harus mengatur waktu
seefektif mungkin dan memodifikasi latihan-latihan yang
membutuhkan waktu relative lama dalam penyelesaiannya.
B. Pemecahannya
Setiap permasalahan dan hambatan tentu memiliki titik temu dalam
menyelesaikanya. Menurut perspektif penulis, sebaiknya :
a. Mahasiswa PPL atau praktikan harus mengetahui dan mengikuti
dinamika sekolah setempat tempat melaksanakan PPL dengan sebaik-
baiknya.
b. Untuk kelancaran Proses Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) dapat
dipecahkan dengan memariasikan metode pendekatan pada proses
belajar mengajar.
c. Guru hendaklah memberikan motivasi dan perhatian khusus kepada
siswa dan selalu memonitor perkembangan siswa.
d. Memberikan perhatian khusus terutama kepada siswa yang suka
menganggu dan tergolong sulit menerima pelajaran dengan cara
mendekat secara personal untuk memperingati dan memotivasi agar
memeperhatikan selama proses belajar mengajar berlangsung .
e. Untuk siswa yang kurang termotivasi untuk belajar dirumah, diberikan
sanksi atau peringatan tang sifatnya membangun, misalnya dengan
merangkum materi dan lain sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun berdasarkan kegiatan PPL yang telah dilaksanakan, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Kegiatan PPL merupakan salah satu sarana peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan kompetensi serta pengalaman baru yng merupakan
bekal bagi mahasiswa dalam membina dan mendidik siswa.
Disamping itu mahasiswa juga dapat melihat secara nyata
kekompakan masalah kependidikan di lapangan yang dijasikan sebagai
pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga untuk masa depan
yang akan datang
2. PPL kependidikan merupakana sesuatu yang sangat bermanfaat untuk
membentuk sikap pengetahuan, kepribadian, kecakapan, keterampilan
serta profesionalitas dibidang keguruan.
3. Melalui PPL ini kami dapat membandingkan, menyesuaikan dan
menerapkan teori yang kami dapat dibangku kuliah dengan kenyataan
yang ada di lapangan
4. Penyampaian materi pembelajaran secara sistematis sesuai dengan
prosedur yang telah direncanakan sebelumnya memudahkan guru
mengontrol dirinya agar tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai.
5. Penampilan guru di depan kelas mempengaruhi motivasi siswa dalam
belajar
6. PPL ini membuat penulis menjadi lebih mantap dalam menjalankan
tugas sebagai calon pendidik secara profesional.
B. Saran
Adapun sara-saran yang ingin penulis sampaikan baik kepada pihak
sekolaj maupun rekan-rekan mahasiswa yang diharapkan dapat meningkatkan
mutu PPL yang pada akhirnya berpengaruh kepada mutu pendidikan :
a. Selalu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Kedekatan emosional guru dan siswa perlu dibina, sehinggasiswa
selalu antusias dan tidak sungkan untuk bertanya ketika mengalami
kesulitan
c. Penulian haruslah bersifat obyektif dan dapat menggambarkan
perkembangan dan kemampuan siswa.
d. Kepada siswa siswi SDN 1 Suralaga penulis sarankan untuk lebih giat
belajar untuk masa depan kalian.
e. Dengan adanya kegiatan PPL ini, tentunya akan dapat memberikan
pengalaman yang bermanfaat bagi mahasiswa yang melaksanakannya,
karena itu hendaklah rekan-rekan mahasiswa serius dan bersungguh-
sungguh dalam melaksanakan program yang direncanakan.
Recommended