MPKT B - Krisis Sumber Air Bersih

Preview:

Citation preview

KRISIS SUMBER AIR

BERSIH

Oleh:Farah Salsabila

Fariz Bagus PradanaHilwah

Riza Ananda SantosoYosiafat

Anggina Marinda Putri

Aspek penting yang harus kita ketahui adalah mengenai masalah krisis air bersih yang dialami oleh mayoritas penduduk Indonesia. Hal ini penting,

karena air menjadi kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui mengenai air bersih dan air yang layak

minum.

PENDAHULUAN

AIR BERSIH DAN AIR LAYAK MINUM

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.

“Air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi

persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.”

DEFINISI AIR BERSIH

SUMBER AIR

HUJAN

TANAH

PERMUKAAN

Standard Kualitas Air Minum

No. 907/MENKES/SK/VII/2010.

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK),

SNI 01-3553-2006,

yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).

SYARATAIR BERSIH

FISIK

• Harus bersih dan tidak keruh• Tidak berwarna• Tidak berasa• Tidak berbau• Suhu antara 10-25 C (sejuk)• Tidak meninggalkan endapan

KIMIAWI• Tidak mengandung racun• Tidak mengandung zat-zat

kimiawi• pH air antara 6,5 – 8,5

BIOLOGI • Tidak mengandung kuman-kuman penyakit

PENGARUH TINGKAT POPULASI TERHADAP

KRISIS AIR BERSIH

Jumlah populasi penduduk dikota besar meningkat dan

menimbulkan masalah terutama pada ketersediaan air bersih.PEMUSATAN

PEMBANGUNAN

RUMAH TANGGA

Peningkatan jumlah penduduk

Pembangunan pemukiman

Kurangnya daerah resapan

air Peningkatan penggunaan air bersih

Krisis air bersih

Pembuatan sumur-sumur artesisPengelolaan limbah pabrik yang buruk

Pembangunan pabrik yang kurang memperhatikan AMDAL

INDUSTRI

PENGARUH AIR BERSIH TERHADAP

KESEHATAN

“Manusia membutuhkanair sebanyak 150-200

literper hari untuk menunjang

aktivitas sehari-hari”

PERAN AIR

PADAMANUSIA

VITAL

BAGAIMANAJIKAAIR

BERSIHLANGKA?

Kelangkaan air bersih dapat menimbulkan berbagai

macam penyakit

Disentri(Entamoeba histolytica)

PenyakitKulit

Kolera(Vibrio cholerae )

PROGRAM PEMERINTAH

TERKAIT KRISIS AIR

BERSIH

WASPOLA WASPOLA Facility memberikan dukungan fasilitasi kepada Pemerintah Indonesia melalui berbagai program pengelolaan  layanan air minum dan sanitasi. Program yang tengah difasilitasi :

Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM). (Sumber, Operator, Konsumen)

National Water and Sanitaion Information Services

(Nawasis) www.nawasis.info Layanan Cross Sector

WSLIC - 2Water and Sanitation for Low Income

Communities

untuk membantu masyarakat miskin terutama di pedesaan bidang air bersih

dan sanitasi dengan pendekatan pemberdayaan dimana masyarakat merencanakan dan melaksanakan sendiri kegiatannya, pemanfaatan,

serta pemeliharaannya.  

SANIMAS SANIMAS atau Sanitasi Berbasis Masyarakat

Program di bidang sanitasi yaitu pengelolaan air limbah yang diperuntukkan

bagi kawasan padat kumuh miskin perkotaan dengan menerapkan

pendekatan pemberdayaan masyarakat

PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN MENGENAI SUMBER DAYA AIR

IMPLEMENTASI UU NO 7 TAHUN

2004• perubahan cara pandang secara global Prinsip Dublin “air memiliki nilai ekonomi sehingga harus

diberlakukan sebagai barang ekonomi”

LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN UU

• hutang Republik Indonesia sebesar USD 300 juta dari Bank Dunia melalui program WATSAL

MENGANDUNG KONTROVERSI

• air dipandang sebagai barang ekonomi dan terdapat penyelenggaraan oleh swasta (privatisasi)

ADANYA KESALAHAN MENDASAR

KETERKAITAN ANTARA UU NO 7 TAHUN 2004 DENGAN KRISIS AIR

BERSIH

Memberikan peluang privatisasi dalam sektor penyediaan air minum

Sulitnya rakyat miskin untuk mengakses air bersih karena harganya yang sudah mahal.

Hak atas air bagi setiap individu terancam dengan agenda privatisasi dan komersialisasi air di Indonesia.

ALASAN PENCABUTAN UU NO 7/2004

Tidak sejalan dengan amanat Pasal

33 UUD 1945 yaitu “bumi, air dan

kekayaan alam yang terkandung di

dalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat”

PENCABUTAN UU NO 7/2004

DIGANTI OLEH UU NO 11/1974

menghindari kekosongan hukum (rechtvacuum) yang berakibat kekacauan

hukum (rechtsverwarring).

KELEMAHAN UU NO 11

TAHUN 1974-

SANKSI HUKUM

UU No 11/1974

UU No 7/2004

DendaRp 500.000.000

DAN

Pidana Penjara 3 tahun

Denda Rp 5.000.000

DAN/ATAU

Pidana Penjara 2 tahun

ALTERNATIF KOMULATIF

SOLUSI KEKURANGAN

AIR BERSIH

1. Membeli air bersih dari pemasok

Hal ini merupakan cara paling instant dalam memperoleh air bersih

2. Pemanenan airSumber air hujan sering tidak termanfaatkan dengan baik karena kita merasa belum kekurangan air. Maka solusi berupa pemanenan air hujan dapat dilakukan untuk mengatasi krisis air. Tampungan air hujan ini

selanjutnya memerlukan proses penyaringan sederhana agar layak minum.

3. Berupaya mencari sumber air bersih terdekat

- Untuk daerah pegunungan, membuat saluran air (selangisasi) dari mata air terdistribusi ke rumah-rumah

warga

- Pembuatan sumur bor kedalaman 100-an m yang bisa dipakai bersama

- Penyedotan dari sungai/danau terdekat, tetapi butuh pengolahan air bersih yang memadai

4. Desalinasi Air LautDesalinasi air laut merupakan istilah umum yang

menggambarkan penyisihan kandungan garam dan pengotor lainnya yang secara alami terdapat pada air laut.

5. BioporiMetode resapan air dengan cara meningkatkan

daya resap air pada tanah. Dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos.

Sampah yang ditimbun kemudian dapat menghidupi fauna dalam tanah sehingga

menciptakan pori-pori didalam tanah.

TERIMA KASIH