View
76
Download
18
Category
Preview:
Citation preview
Pengertian
Secara etimologis, istilah ketahananberasal dari kata
dasar “tahan” yang berarti tahan
penderitaan, tabah, kuat, dapat
menguasai diri, gigih, dan tidak mengenal
menyerah.
1969
“Keuletan dan daya tahansuatu bangsa yang
mengandung kemampuanmengembangkan kekuatan
nasional yang ditujukanuntuk menghadapi segala
ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup negaradan bangsa Indonesia”.
Diperbaharui Pada Tahun 1972
“Kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan danketangguhan yang mengandung kemampuan untukmengembangkan kekuatan nasional, didalammenghadapi dan mengatasi segala tantangan,ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datangluar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidaklangsung yang membahayakan identitas, integritas,kelangsungan hidup bangsa dan negara, sertaperjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional”.
Konsepsi ketahanan nasionaldimasukkan ke dalam
Garis Besar Haluan
Negara (GBHN), yakni mulai GBHN 1973 sampai dengan
GBHN 1998.
2. Ketahanan Nasional adalahkondisi dinamis yang merupakan integrasi darikondisi tiap aspek kehidupanbangsa dan negara. Padahakekatnya KetahananNasional adalah kemampuandan ketangguhan suatu bangsauntuk dapat menjaminkelangsungan hidup menujukejayaan bangsa dan negara. Berhasilnya pembangunannasional akan meningkatkanKetahanan Nasional. Selanjutnya KetahananNasional yang tangguh akanmendorong pembangunannasional.
1. Untuk tetap memungkinkanberjalannya pembangunannasional yang selalu harusmenuju ke tujuan yang ingindicapai dan agar dapat secaraefektif dielakkan darihambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul baik dari luar maupundari dalam, makapembangunan nasionaldiselenggarakan melaluipendekatan KetahananNasional yang mencerminkanketerpaduan antara segalaaspek kehidupan nasionalbangsa secara utuh danmenyeluruh.
3. Ketahanan Nasionalmeliputi:
a. ketahanan ideologi
b. ketahanan politik
c. ketahanan ekonomi
d. ketahanan sosial budaya
e. ketahanan pertahanankeamanan.
rumusan konsep ketahanannasional dalam GBHN
tahun 1998
Tiga wujud atau wajahkonsepsi Ketahanan Nasional, yaitu ;
Ketahanan nasional sebagai metode, tercermindari rumusan pertama
Ketahanan nasional sebagai kondisi, tercermindari rumusan kedua
Ketahanan nasional sebagai doktrin dasarnasional, tercermin dari rumusan ketiga
Unsur atau gatra dalam Ketahanan NasionalIndonesia tersebut adalah sebagai berikut;
Tiga aspek kehidupan alamiah (tri gatra), yaitu :
Gatra letak dan kedudukan geografi
Gatra keadaan dan kekayaan alam
Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Lima aspek kehidupan sosial (panca gatra) yaitu :
Gatra ideologi
Gatra politik
Gatra ekonomi
Gatra sosial budaya (sosbud)
Gatra pertahanan dan keamanan (hankam)
Undang-Undang Terkait Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan KeamananNegara Republik Indonesia, yang terdiri ataskomponen dasar, komponen utama, komponenkhusus, dan komponen pendukung.
UU No 3/2002 tentang Pertahanan Negara (Haneg).
Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27ayat 3., masalah bela negara dan pertahanan negaramerupakan hak dan kewajiban setiap warga negaraRepublik Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun2002 Tentang Pertahanan Negara
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :a) bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah dan pandangan
hidup bangsa Indonesia untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknyaNegara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
b) bahwa pertahanan negara sebagai salah satu fungsi pemerintahannegara yang merupakan usaha untuk mewujudkan satu kesatuanpertahanan negara guna mencapai tujuan nasional, yaitu untukmelindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsadan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
c) bahwa dalam penyelenggaraan pertahanan negara setiap warga negaramempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam upayapembelaan negara sebagai pencerminan kehidupan kebangsaan yang menjamin hak-hak warga negara untuk hidup setara, adil, aman, damai, dan sejahtera.
d) bahwa usaha pertahanan negara dilaksanakan dengan membangun, memelihara, mengembangkan, dan menggunakan kekuatan pertahanannegara berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum internasional dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidupberdampingan secara damai.
Menurut Buku Putih Pertahanan Tahun 2008,
ancaman yang membahayakan keamanan dan
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara itu
ada dua yaitu ;
Ancaman Militer
Ancaman Non Militer
ANCAMAN MILITER
Ancaman yang menggunakan kekuatanbersenjata yang terorganisasi, yang dinilaimempunyai kemampuan yangmembahayakan kedaulatan negara, keutuhanwilayah negara, dan keselamatan segenapbangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi,pelanggaran wilayah, pemberontakanbersenjata, sabotase, spionase, aksi terorbersenjata, ancaman keamanan laut danudara, serta konflik komunal.
ANCAMAN NON MILITER
Ancaman yang menggunakan faktor-faktor nirmiliter, yang dinilaimempunyai kemampuan yangmembahayakan kedaulatan negara,keutuhan wilayah negara, dankeselamatan segenap bangsa.
Ancaman berdimensiideology
Contohnya ialah gerakan kelompok
radikal sebagai salah satu ancaman
nyata. Motif yang melatarbelakangi
gerakan-gerakan tersebut dapat berupa
dalih agama, etnik, atau kepentingan
rakyat.
Ancaman berdimensi politik
Dapat bersumber dari luar negerimaupun dari dalam negeri. Dari luarnegeri, ancaman dilakukan oleh suatunegara dengan melakukan tekananpolitik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politikmerupakan bentuk-bentuk ancamannirmiliter berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untukmenekan negara lain.
Ancaman berdimensiekonomi
Dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Dalam konteks Indonesia, ancaman dari internal dapat berupa inflasi danpengangguran yang tinggi, infrastruktur yang tidak memadai, penetapan sistem ekonomi yang belum jelas, ketimpangan distribusi pendapatandan ekonomi biaya tinggi, sedangkan secaraeksternal, dapat berbentuk indikator kinerjaekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan menghadapi era globalisasi, dantingkat dependensi yang cukup tinggi terhadapasing.
Ancaman yang berdimensisosial budaya
Ancaman dari dalam
didorong oleh isu-isu
kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Isu tersebut
menjadi titik pangkal
timbulnya permasalahan,
seperti separatisme,
terorisme, kekerasan yang
melekat-berurat berakar, dan
bencana akibat perbuatan
manusia.
Ancaman dari luar timbul
bersamaan dengan dinamika
yang terjadi dalam format
globalisasi. Hal ini ditindai
dengan penetrasi nilai-nilai
budaya dari luar negeri yang
sulit dibendung, yang
mempengaruhi nilai-nilai di
Indonesia. Kemajuan teknologi
informasi mengakibatkan dunia
menjadi kampung global yang
interaksi antarmasyarakat
berlangsung dalam waktu yang
aktual.
Dibedakan antara ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar.
Ancaman berdimensiteknologi informasi
Adalah munculnya kejahatan yang memanfaatkankemajuan Iptek tersebut, antara lain kejahatan siber, dankejahatan perbankan. Kondisi lain yang berimplikasimenjadi ancaman adalah lambatnya perkembangankemajuan Iptek di Indonesia sehingga ketergantunganteknologi terhadap negara-negara maju semakin tinggi.Ketergantungan terhadap negara lain tidak sajamenyebabkan Indonesia menjadi pasar produk-produknegara lain, tetapi lebih dari itu, sulit bagi Indonesiauntuk mengendalikan ancaman berpotensi teknologi yangdilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk melemahkanIndonesia.
Ancaman berdimensikeselamatan umum
Ialah adanya bencana alam, seperti gempa bumi, meletusnya
gunung berapi, dan tsunami. Bencana lain ialah yang disebabkan
oleh ulah manusia, antara lain : tidak terkontrolnya penggunaan
obat-obatan dan bahan kimia lain yang dapat meracuni
masyarakat, baik secara langsung maupun kronis (menahun),
misalnya pembuangan limbah industri atau limbah pertambangan
lainnya. Sebaliknya, bencana alam yang disebabkan oleh faktor
alam yang dipicu oleh ulah manusia, antara lain bencana banjir,
tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, dan bencana
lainnya. Selain itu, keamanan transportasi juga merupakan salah
satu dimensi ancaman keselamatan umum yang cukup serius di
Indonesia.
Masyarakan harus melakukan berbagai
antisipasi untuk menghadapi suatu ancaman,
hal ini harus dibekali tentang pengetahuan
mengenai Ketahan Nasional sendiri.
Pemerintah harus bergerak cepat, kerja pemerintah
harus nyata tidak hanya berbicara semata. Pemerintah
harus sigap ketika mendapati hal-hal yang tidak sesuai
sebagai antisipasi terjadinya ancaman.
Daftar Pustaka
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia.2012.Buku Modul KuliahKewarganegaraan.hal 152-176.
Recommended