View
309
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
1
Chem-is-try
Technology based
Learning
By
Eko pH
2
Sistem Koloid
3
Sistem Dispersi
Dispersi adalah penyebaran yang
merata dari dua buah fasa. Kedua
fasa tersebut adalah :
Fasa zat yang didispersikan (zat terlarut),
dikenal juga dengan istilah fasa terdispersi
atau fasa dalam
Fasa pendispersi (zat pelarut), dikenal
juga dengan istilah medium pendispersi atau
fasa luar
4
Terdapat tiga jenis
sistem dispersi,
yaitu :
–Larutan sejati
–Suspensi
–Koloid
5
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensiLarutan Koloid Suspensi
Bentuk campuran
Kestabilan
Pengamatan mikroskop
Jumlah fasa
Sistem dispersi
Penyaringan
Ukuran partikel
6
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Koloid
Tampak homogen
Bentuk campuran
Larutan
Homogen
Suspensi
Heterogen
7
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Kestabilan
Larutan
Stabil
Suspensi
Tidak Stabil
Koloid
Stabil
8
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Pengamatan mikroskop
Larutan
Homogen
Suspensi
Heterogen
Koloid
Heterogen
9
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Jumlah fasa
Larutan
Satu fasa
Suspensi
Dua fasa
Koloid
Dua fasa
10
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Sistem dispersi
Larutan
Molekuler
Suspensi
Padatan kasar
Koloid
Padatan halus
11
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Penyaringan
Larutan
Tidak dapat disaring
Suspensi
Dapat disaring
KoloidTidak dapat disaring dengan
kertas saring biasa,
kecuali dengan kertas saring ultra
12
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Ukuran partikel
Larutan< 10-7 cm atau
< 1 nm
Suspensi< 10-5 cm atau
< 100 nm
Koloid10-7 cm s.d. 10-5 cm atau
1 nm s.d. 100 nm
13
Larutan, koloid dan suspensiLarutan Koloid Suspensi
Bentuk campuran Homogen Tampak homogen Heterogen
Kestabilan Stabil Stabil Tidak stabil
Pengamatan mikroskop
Homogen Heterogen Heterogen
Jumlah fasa Satu fasa Dua fasa Dua fasa
Sistem dispersi Molekuler Padatan halus Padatan kasar
PenyaringanTidak dapat
disaring
Tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa,
kecuali dengan kertas saring ultra
Dapat disaring
Ukuran partikel< 10-7 cm
(< 1 nm)
10-7 cm s.d. 10-5 cm
(1 nm s.d. 100 nm)
< 10-5 cm
(< 100 nm)
14
Pengelompokan
Sistem Koloid
15
Pengelompokan sistem koloidTerdispersi
Medium
Padat Cair Gas
Padat
Cair
Gas
Kombinasi antara zat terdispersi gas dan
medium pendispersi gas, selalu dan pasti
akan membentuk larutan sejati, bukan koloid.
Sol PadatEmulsi
Padat
Busa
Padat
Sol CairEmulsi
CairBuih
Aerosol
Padat
Aerosol
Cair
Larutan
Sejati
16
Sol padat (padat-padat)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa padatan.
17
Emulsi Padat (cair-padat)
Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa
cairan dan fasa
pendispersinya berupa
padatan.
18
Busa padat (gas-padat)
Sistem koloid
ini terbentuk
dari fasa
terdispersi
berupa gas
dan fasa
pendispersin
ya berupa
padatan.
19
Sol (padat-cair)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa cairan.
20
Emulsi (cair-cair)Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa
cairan dan fasa
pendispersinya
berupa cairan.
21
Buih / Busa (gas-cair)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa
terdispersi berupa gas dan fasa
pendispersinya berupa cairan.
22
Arosol Padat
(padat-gas)
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa gas.
23
Areosol (cair-gas)
Sistem koloid ini
terbentuk dari
fasa terdispersi
berupa cairan
dan fasa
pendispersinya
berupa gas.
24
Sifat Koloid
25
Gerak Brown
Gerak Brown adalah
gerak acak atau
gerak zig zag dari
partikel koloid.
Gerakan ini
merupakan gerakan
tidak beraturan.
Terjadi karena
adanya tumbukan
antara partikel
medium pendispersi
dan partikel zat
terdispersi
26Efek Tyndall
Efek tyndall adalah efek
penghamburan
cahaya oleh partikel
koloid
27
28
Adsopsi Partikel koloid mampu menyerap molekul netral atau ion pada permukaannya.
Contoh : Pemutihan gula tebu, Norit, Penjernihan air
29
Elektroforesis
Suatu proses
pemisahan
koloid
bermuatan
dengan
menggunakan
beda potensial
yang cukup
tinggi
30
Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid karena rusaknya stabilitas sistem
Penyebab koagulasi :
• pemanasan atau pendinginan
• penambahan elektrolit
• penggabungan koloid yang berbeda muatan
• proses elektroforesis
31
Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari
Pembentukan
Delta sungai Pembuatan Tahu
32
Koloid liofil dan liofob
• Koloid liofil adalah koloid yang di
dalamnya terdapat gaya tarik
menarik cukup kuat antara zat
terdispersi dengan mediumnya
• Conton : agar – agar, sol kanji
33
Koloid liofil dan liofob
• Koloid liofob adalah koloid yang di
dalamnya terdapat gaya tarik
menarik lemah antara zat
terdispersi dengan mediumnya
• Contoh : susu, sol belerang, sol
Fe(OH)3
34
Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan partikel koloid dari ion-ion yang teradsorpsi.
Koloid
Membran
semipermeabel
Fasa pendispersi
35
PEMBUATAN
KOLOID
36
Dua cara pembuatan koloid
Larutan
Suspensi
Koloid
Kondensasi
Dispersi
37
Cara kondensasi• Reaksi redoks
– Pembuatan sol belerang
2H2S (g) + SO2 (aq) 3S (s) + 2H2O (l)
– Pembuatan sol emas
AuCl3 (aq) + 3FeSO4 (aq) Au (s) + Fe2(SO4)3
(aq) + FeCl3 (aq)
• Reaksi hidrolisis
– Pembuatan sol Al(OH)3
AlCl3 (aq) + 3H2O (l) Al(OH)3 (s) + 3HCl (aq)
– Pembuatan sol Fe(OH)3
FeCl3 (aq) + 3H2O (l) Fe(OH)3 (s) + 3HCl (aq)
38
Cara kondensasi
• Reaksi penggaraman
–AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq)
–Na2SO4 (aq) + Ba(NO3)2 (aq) BaSO4 (s) + 2NaNO3 (aq)
• Proses penjenuhan larutan
–Ke dalam larutan jenuh kalium asetat dalam air ditambahkan alkohol, maka akan terbentuk koloid berupa gel
39
Cara dispersi
• Cara mekanik
–Koloid dibuat dengan cara
penggerusan partikel yang akan
dibuat koloid
• Busur bredig
–Digunakan untuk pembuatan sol
logam
40
Cara dispersi
• Peptisasi
–Endapan diubah menjadi partikel koloid dengan bantuan zat pempeptisasi (zat pemecah)
• Homogenisasi
–Mirip dengan cara mekanik, pada homogenesasi elmulsi yang terbentuk dimasukkan ke dalam alat homogenizer.
41
Baca BukuUntuk mendapatkan ilmu
yang lebih banyak
Recommended