17
LAPORAN PERCOBAAN KOLOID Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia Disusun oleh Astri Puspitsari Bayu Nursyamsu Dewi Arini Tarakania Dyah Ayu Pitaloka Kadek Yunita Utami Yuda Permana Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2009/ 2010

laporan kimia koloid

  • Upload
    dyahud

  • View
    3.450

  • Download
    27

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: laporan kimia koloid

LAPORAN PERCOBAAN KOLOIDDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia

Disusun oleh

Astri Puspitsari

Bayu Nursyamsu

Dewi Arini Tarakania

Dyah Ayu Pitaloka

Kadek Yunita Utami

Yuda Permana

Kelas XI IPA 2

SMA Negeri 9 Bandung

Tahun Ajaran 2009/ 2010

Page 2: laporan kimia koloid

Kata Pengantar

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya

menyelesaikan laporan ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-

Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata

pelajaran Kimia. Laporan ini disusun oleh penyusun dengan berbagai

rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang

dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari

Tuhan akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah

banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas

kepada pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan

kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Bandung, Mei 2010

Penulis

Page 3: laporan kimia koloid

Dasar Teori

Ukuran partikel koloid berada di antara partikel larutan dan

suspensi, karena itu cara pembuatannya dapat dilakukan dengan

memperbesar partikel larutan atau memperkecil partikel suspensi. Maka

dari itu, ada dua metode dasar dalam pembuatan system koloid sol, yaitu:

- Metode kondensasi yang merupakan metode bergabungnya partikel-

partikel kecil larutan sejati yang membentuk partikel-partikel berukuran

koloid.

- Metode dispersi yang merupakan metode dipecahnya partikel-partikel

besar sehingga menjadi partikel-partikel berukuran koloid.

Metode Kondensasi

Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada umumnya dilakukan

dengan cara kimia (dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan redoks) atau

dengan penggatian pelarut. Cara kimia tersebut bekerja dengan

menggabungkan partikel-partikel larutan (atom, ion, atau molekul)

menjadi pertikel-partikel berukuran koloid.

* Reaksi dekomposisi rangkap

Misalnya:

- Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan

melalui larutan As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna

kuning terang;

As2O3 (aq) + 3H2S(g) à As2O3 (koloid) + 3H2O(l)

(Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion

S2-)

- Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan

HCl encer;

AgNO3 (ag) + HCl(aq) à AgCl (koloid) + HNO3 (aq)

* Reaksi hidrolisis

Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Misalanya:

Page 4: laporan kimia koloid

- Sol Fe(OH3) dapat dibuat dengan hidrolisis larutan FeCl3 dengan

memanaskan larutan FeCl3 atau

reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih;

FeCl3 (aq) + 3H2O(l) à Fe(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq)

(Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion

H+)

- Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air

mendidih;

AlCl3 (aq) + 3H2O(l) à Al(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq)

* Reaksi reduksi-oksidasi (redoks)

Misalnya:

- Sol emas atau sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya

dengan melarutkan AuCl3

dalam pereduksi organic formaldehida HCOH;

2AuCl3 (aq) + HCOH(aq) + 3H2O(l) à 2Au(s) + HCOOH(aq) + 6HCl(aq)

- Sol belerang dapat dibuat dengan mereduksi SO2 yang terlarut dalam

air dengan mengalirinya gas H2S ;

2H2S(g) + SO2 (aq) à 3S(s) + 2H2O(l)

* Penggatian pelarut

Cara ini dilakukan dengan mengganti medium pendispersi sehingga

fasa terdispersi yang semula larut setelah diganti pelarutanya menjadi

berukuran koloid. Misalnya;

- untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah

larut dalam alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air,

belarang harus terlenih dahulu dilarutkan dalam etanol sampai jenuh.

Baru kemudian larutan belerang dalam etanol tersebut ditambahkan

sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk. Sehingga belerang akan

menggumpal menjadi pertikel koloid

dikarenakan penurunan kelarutan belerang dalam air.

- Sebaliknya, kalsium asetat yang sukar larut dalam etanol, mula-mula

dilarutkan terlebih dahulu

dalam air, kemudianbaru dalam larutan tersebut ditambahkan etanol

maka terjadi kondensasi dan

Page 5: laporan kimia koloid

terbentuklah koloid kalsium asetat.

2. Metode Dispersi

Metode ini melibatkan pemecahan partikel-partikel kasar menjadi

berukuran koloid yang kemudian akan didispersikan dalam medium

pendispersinya. Ada 3 cara dalam metode ini, yaitu:

* Cara Mekanik

Cara mekanik adalah penghalusan partikel-partikel kasar zat padat

dengan proses penggilingan

untuk dapat membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Alat yang

digunakan untuk cara ini biasa

disebut penggilingan koloid, yang biasa digunakan dalam:

- industri makanan untuk membuat jus buah, selai, krim, es krim,dsb.

- Industri kimia rumah tangga untuk membuat pasta gigi, semir sepatu,

deterjen, dsb.

- Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna.

- Industri-industri lainnya seperti industri plastik, farmasi, tekstil, dan

kertas.

Sistem kerja alat penggilingan koloid:

Alat ini memiliki 2 pelat baja dengan arah rotasi yang berlawanan.

Partikel-partikel yang kasar akan digiling melalui ruang antara kedua pelat

baja tersebut. Kemudian, terbentuklah partikel-partikel berukuran koloid

yang kemudian didispersikan dalam medium pendispersinya untuk

membentuk sistem koloid. Contoh koloid yang dibuat adalah; pelumas,

tinta cetak, dsb.

* Cara peptisasi

Cara peptisasi adalah pembuatan koloid / sistem koloid dari butir-butir

kasar atau dari suatu

endapan / proses pendispersi endapan dengan bantuan suatu zat

pemeptisasi (pemecah). Zat

Page 6: laporan kimia koloid

pemecah tersebut dapat berupa elektrolit khususnya yang mengandung

ion sejenis ataupun pelarut

tertentu.

Contoh:

- Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.

- Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH) 3 oleh AlCl3.

- Sol Fe(OH) 3 diperoleh dengan mengaduk endapan Fe(OH) 33 yang baru

terbentuk dengan sedikit FeCl3. Sol Fe(OH) 3 kemudian dikelilingi Fe+3

sehingga bermuatan positif

- Beberapa zat mudah terdispersi dalam pelarut tertentu dan membnetuk

sistem kolid. Contohnya; gelatin dalam air.

* Cara Busur Bredig

Cara busur Bredig ini biasanya digunakan untuk membuat sol-sol logam,

sperti Ag, Au, dan Pt. Dalam cara ini, logam yang akan diubah menjadi

partikel-partikel kolid akan digunakan sebagai elektrode. Kemudian kedua

logam dicelupkan ke dalam medium pendispersinya (air suling dingin)

sampai kedua ujungnya saling berdekatan. Kemudian, kedua elektrode

akan diberi loncatan listrik. Panas yang timbul akan menyebabkan logam

menguap, uapnya kemudian akan terkondensasi dalam medium

pendispersi dingin, sehingga hasil kondensasi tersebut berupa pertikel-

pertikel kolid. Karena logam diubah jadi partikel kolid dengan proses uap

logam, maka metode ini dikategorikan sebagai metode dispersi.

Page 7: laporan kimia koloid

Percobaan

A. Alat dan Bahan

a. Gelas kimia 250 ml 1 buah

b. Gelas kimia 100 ml 2 buah

c. Cawan porselen 1 buah

d. Korek api 1 buah

e. Lumpang dan alu 1 set

f. Tabung reaksi 3 buah

g. Rak tabung 1 buah

h. Larutan kalsium asetat (jenuh) 10 mL

i. Alkohol 95% 60 mL

j. Gula tebu 4 sendok teh

k. Serbuk belerang 1 sendok teh

l. Minyak tanah 2 mL

m. Larutan detergen 5% 2 ml

n. Air secukupnya

B. Langkah kerja

1. Pembuatan gel kalsium asetat-alkohol ( dengan

monstrasi)

Masukkan 10 mL larutan kalsium asetat jenuh ke dalam gelas

kimia 250 mL dan masukkan 60 mL alkohol 95% ke dalam gelas

kimia 100 mL.Tuangkan sekaligus alkohol itu kedalam larutan

kalsium asetat jenuh. Hasil pencampuran merupakan

gel.Masukkan sedikit gel itu ke dalam cawan porselen,kemudian

bakar gel itu.

2. Pembuatan sol belerang

Page 8: laporan kimia koloid

Campurkan 1 sendok gula dan 1 sendok belerang ke dalam

lumpang. Gerus campuran itu sampai halus. Ambil 1 sendok

campuran itu (yang lainnya di buang) dan campurkan dengan 1

sendok gula lalu gerus sampai halus. Lanjutkan pekerjaan itu

sampai 3 kali.Tuangkan sedikit dari campuran terakhir ke dalam

gelas kimia berisi 50 mL air suling dan aduk. Saring jika masih

terjadi endapan.

3. Pembuatan emulsi minyak dalam air

Masukkan kira-kira 5 mL air dan 1 mL minyak tanah ke dalam

tabung reaksi.Guncangkan tabung dengan keras kemudian

letakkan tabung itu pada rak tabung.Perhatikan apa yang

terjadi.Masukkan kira-kira 5 mL air,1 mL minyak tanah, dan 1 mL

larutan detergen kedalam tabung lain. Guncangkan tabung

dengan keras kemudian letakkan tabung itu pada rak

tabung.Perhatikan apa yang terjadi.Anda telah membuat emulsi

minyak dalam air dengan detergen sebagai pengemulsinya.

C. Hasil percobaan

1. Pembuatan gel kalsium asetat-alkohol ( dengan

monstrasi)

Pencampuran larutan kalsium asetat jenuh dengan alkohol

95% : menghasilkan gel.

Pembakaran gel: menghasilkan api berwarna biru yang

sangat baik untuk digunakan sebagai pengganti parafin

dan sisa pembakarannya dapat digunakan lagi sebagai

kalsium asetat padat.

2. Pembuatan sol belerang

Page 9: laporan kimia koloid

Pembuatan sol belerang dapat membuat belerang yang

bila dicampur dengan gula bisa bersatu dengan air.

Sedangkan bila belerang tidak dicampur dan ditumbuk

dengan gula maka belerang tersebut tidak dapat

bercampur dengan air.

3. Pembuatan emulsi minyak dalam air

Pada pencampuran air dan minyak, minyak dan air tidak

dapat bersatu meskipun telah diguncangkan dengan kuat.

Molekul air dan minyak terlihat terpisah menjadi bagian

yang bening (air) dan bagian yang berwarna putih pucat

(minyak).

Pencampuran air, minyak, dan larutan detergen membuat

minyak dan air dapat bersatu.

D. Pertanyaan dan Jawaban

1. Bagaimana ukuran partikel belerang?

Ukuran partikel belerang besar

2. Apa yang terjadi pada ukuran partikel serbuk belerang ketika

dihaluskan dan dilarutkan dalam air ?

Ukuran partikel belerang kecil dan tidak dapat larut dalam air

(suspensi)

3. Apa fungsi gula dalam pembuatan sol belerang ?

Sebagai Stabilitator.

4. Apa fungsi larutan sabun ?

Sebagai Elmugator.

5. Jelaskan perbedaan pembuatan koloid dengan cara kondensasi

dan cara dispersi ?

Cara kondensasi : pada cara ini partikel-partikel larutan yang

berupa atom,ion,atau molekul yang berukuran kecil diubah

menjadi partikel yang lebih besar seperti partikel koloid.

Cara dispersi : pada cara ini partikel kasar dipecah menjadi

partikel koloid dengan cara mekanik,listrik, atau peptisasi.

Page 10: laporan kimia koloid

6. Bagaimana detergen mengemulsikan minyak dalam air?

Detergen berfungsi sebagai emulgator. Elmugator sendiri

berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan cairan

sehingga tidak mudah bergabung lagi.

7. Apakah semua sol dapat membentuk gel? Jelaskan!

Tidak semua sol dapat membentuk gel.Sol dibagi menjadi dua

macam yaitu sol liofob dan sol liofil. Sol liofob adalah sol yang

fase terdipersinya mempunyai afinitas yang kecil atau menolak

medium pendispersinya,kekentalannya sendiri rendah. Sol liofil

adalah sol yang fase terdipersinya mempunyai afinitas yang

besar atau mudah menarik medium

pendispersinya,kekentalannya sendiri tinggi

Kesimpulan

Ukuran partikel koloid berada di antara partikel larutan dan

suspensi, karena itu cara pembuatannya dapat dilakukan dengan

memperbesar partikel larutan atau memperkecil partikel suspensi. Maka

dari itu, ada dua metode dasar dalam pembuatan system koloid, yaitu:

- Metode kondensasi yang merupakan metode bergabungnya partikel-

partikel kecil larutan sejati yang membentuk partikel-partikel berukuran

koloid.

- Metode dispersi yang merupakan metode dipecahnya partikel-partikel

besar sehingga menjadi partikel-partikel berukuran koloid.

Metode kondensasi umumnya dilakukan dengan cara reaksi – reaksi

kimia, seperti: reduksi – oksidasi, hidrolisis dan pengendapan.

Metode disperse umumnya dilakukan dengan cara mekanik atau

penggilingan, cara peptisasi dengan bantuan zat pemeptisasi, dan dengan

cara Busur Bredig.

Page 11: laporan kimia koloid

Lampiran

Page 12: laporan kimia koloid