View
706
Download
14
Category
Preview:
Citation preview
KONSTRUKSI BAJA 1BATANG LENTUR MURNI
NAMA ANGGOTA:INTAN PERMATA SARI (NIM: 4114010016)NISRINA ABRAR (NIM: 4114010010)NURHANI HUMAIRA (NIM: 4114010020)
Pengertian Batang Lentur Murni
adalah sebuah batang dimana gaya – gaya dalam yang dominan bekerja berupa momen.
Tetapi hanya momen lentur saja, sehingga tidak ada momen torsi yang membuat batang
tersebut terpuntir.
SYARAT BATANG LENTUR MURNI
Mu Momen Ultimate dari beban luar yang dikombinasikan (MDL, MLL)
Φ faktor reduksi 0,9Mn kuat nominal profil dalam menahan beban luar
NOTE : Penganalisaan batang lentur murni dapat dilakukan dengan melakukan ceklocal buckling & cek lateral buckling
Mu ≤ ϕ Mn
CONTOH BATANG LENTUR MURNI ….
CONTOH 1Kursi Stasiun
merupakan batang lentur murni, karena
batang ini hanya menerima beban
tegak lurus yaitu dari orang yang duduk di
atasnya..
Lokasi : Stasiun Manggarai
DIAFRAGMA JEMBATAN RANGKA BAJALetak: Jalan Juanda, Depok, Jawa Barat
DIAFRAGMA
CONTOH 2
CONTOH 3
BAJA PADA JEMBATAN PENYEBRANGAN BUSWAY Letak: Slipi
PERHITUNGAN ANALISIS
“JEMBATAN PENYEBRANGAN UNTUK JALAN BUS WAY (slipi)”
GAMBAR PENAMPANG
H : 300 mm B : 150 mm Tw : 6,5 mm Tf : 9 mm R : 13 mm BERAT : 36,7 kg / m Ix : 7210 cm4
Sx : 481 cm3
Zx : 542,08 cm3
Lp : 1,79 m
Lr : 5,73 m Fy : 2100 kg/cm2
Data Pelat : T : 15 mm. L : 77,5 mm .
Data Profil WF ( 300x150 ) bj 34 :
• Beban mati• Berat profil = 36,7 kg/m
Berat pelat = [ 0,015 x 0,775 x 7,81 ] = 0.0908 t/m = 90,791 kg/m
• Beban hidupBerat orang = 0,5 t/m = 500 Kg/m (KETETAPAN SNI ).
Data pembebanan
LANGKAH 1 : Menghitung gaya dalam berdasarkan beban yang bekerja
• Mu = 1,2 [ 1/24 . 9,52 . (36,7 + 90,791) ]+ 1,6 (1/24 . 9,52 . 500) =3583,67 kgm = 35,84 KNm
• Cek kekompakan pelat sayap : 𝜆 = B/2Tf = 150/2.9 = 8,3 mm 𝜆p = 170/⎷Fy=170 /⎷210 = 11,73 mm
LANGKAH 2 : MENGHITUNG MU
LANGKAH 3 : CEK LOCAL BUCKLING
𝜆 < p ( penampang 𝜆kompak )
𝜆 < p ( penampang 𝜆kompak )
• Cek kekompakan pelat Badan : 𝜆 = Hw/Tw = 256/6,5 = 39,38 mm 𝜆p = 1680/⎷Fy=1680 /⎷210 = 115,93 mm
LANGKAH 3 : CEK LOCAL BUCKLING
L = 9,5 m / 2 = 4,75m (karena ada penyokong ditengah - tengah bentang maka L di bagi 2).Lp = 1,79 m ( dari tabel ).Lr = 5,73 m ( dari tabel ).
LANGKAH 4 : CEK LATERAL BUCKLING
Lp<L<Lr ( bentang menengah )
Mr = S (Fy-Fr) = 481cm3(2100 kg/cm2– 700kg/cm2) =673400 kgcm = 67,34 KNmMp = Fy . Zx = 2100 . 542,08 = 1138368 kgcm
= 113,8368 KNm
Mn = cb { mr + (mp-mr)[(Lr-L)/(Lr-Lp)]}=1{67,34+(113,8368-67,34)[(5,73-4,75)/(5,73-1,79)}= 78,91 KNm
LANGKAH 4 : CEK LATERAL BUCKLING
LANGKAH 4 : CEK LATERAL BUCKLING
Mu <𝜑 Mn35,84 KNm < 71,01 KNm
( BATANG AMAN)
Karena telah dilakukan pengecekan dengan local & lateral buckling (Mu < Mn )𝜙 dan diperhitungan sehingga didapatkan nilai Mn yang lebih besar dari pada nilai Mu, jadi batang ini aman digunakan untuk konstruksi.
1. Hasil dari perhitungan di dapatkan nilai Mn terlalu lebih besar dari pada nilai Mu sehingga batang terlalu aman
KESIMPULAN2. Kemungkinan ada beban lain yang tidak kami perhitungkan seperti beban akibat angin, akibat gempa, atau beban khusus yg lain yang telah di rencanakan oleh perencana, yang belum kami ketahui.
3. Balok yang berada ditengah pada jembatan tersebut di katakan lentur murni karena batang tersebut terdapat gaya momen lentur dan tidak ada gaya momen torsi yang mengakibatkan batang terpuntir.
4. Dan juga di sebut momen lentur murni karena batang tersebut masuk dalam syarat lentur murni dengan mengecek local & lateral buckling (Mu < 𝜙 Mn ).
SEKIANTERIMAKASIH
Recommended