18

Batang Aksial Murni

  • Upload
    1112014

  • View
    152

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Batang

Aksial adalah batang yang hanya menerima gaya tekan atau gaya tarik, tidak menerima gaya lain.

Suatu komponen struktur yang mengalami gaya tekan harus memenuhi persyaratan sbb : 1. Nu n Nn Ket : Nn adalah kuat tekan nominal komponen struktur tekan n adalah faktor reduksi sesuai pada tabel Nu adalah gaya tekan konsentris akibat beban terfaktor

Faktor reduksi kekuatan, diambil dari nilainilai yang dapat dilihat pada Tabel 3.Situasi Rencanaa.

Faktor Reduksi Kekuatan, 0,90 0,90 0,85 0,90 0,75 0,75 0,75 0,90 0,75

Lentur b. Geser c. Aksial tekan d. Aksial tarik 1. terhadap kuat tarik leleh 2. terhadap kuat tarik fraktur e. Penghubung geser f. Sambungan baut g. Hubungan las 1. Las tumpul penetrasi penuh 2. Las sudut dan las tumpul penetrasi sebagian

Jika sebuah komponen struktur tekan dibebani beban aksial tekan sehingga terjadi tekuk terhadap keseluruhan elemen tersebut. Ada tiga macam potensi yang mungkin terjadi diantaranya: Kondisi tekuk lentur (flexural buckling), Tekuk lentur torsi (flexural torsional buckling), Tekuk torsi (Torsional buckling)

Cek kekuatan nominal akibat tekuk lentur c2 )A f Nn = (0,66 untuk c 1,5 g y Nn = ((0,88)/ c2 ) Ag fy untuk c 1,5 Lk = kcL c = (Lk / r ) x (fy / E)

Keterangan: Ag adalah luas penampang bruto, dinyatakan dalam (mm); fy adalah tegangan leleh, dinyatakan dalam Mega Pascal, (MPa); c adalah parameter kelangsingan kc adalah faktor panjang tekuk untuk komponen struktur jembatan rangka pada tabel faktor panjang efektif L adalah panjang teoritis kolom, dinyatakan dalam milimeter, (mm); E adalah modulus elastisitas bahan baja, dinyatakan dalam Mega Pascal (MPa).

Faktor Panjang Efektif

Tekuk lentur torsi (flexural torsional buckling) Nu n Nnlt Nnlt = Ag fclt fclt = [(fcry+ fcrz )/2H][1-{1-(4fcryfcrzH)/(fcry+ fcrz )2 fcrz = GJ / A.r02 r02 = [(Ix + Iy )/A] + X02 + Y02 H = 1 [(X02 + Y02)/ r02]

Keterangan: Ag adalah luas penampang bruto, dinyatakan dalam (mm); r0 adalah jari-jari girasi polar terhadap pusat geser X0, Y0 adalah koordinat pusat geser terhadap titik berat, X0= 0 untuk siku ganda dan profil T(sumbu y-sumbu simetris) fcry adalah dihitung sesuai persamaan, untuk tekuk lentur terhadap sumbu lemah y-y,dengan menggunakan harga c.

Perumusan dasar tahanan nominal untuk perencanaan batang tarik menurut SNI dan AISCLRFD ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: Leleh penampang pada daerah yang jauh dari hubungan dan Fraktur pada penampang efektif neto pada lubang-lubang baut dihubungan.

Dengan mengambil faktor tahanan tarik rencana, = 0.9 untuk leleh pada penampang bruto dan, = 0.75untuk fraktur tarik pada penampang efektif.

Komponen struktur yang memikul gaya tarik aksial terfaktor, Nu , harus memenuhi: Nu Nn dengan Nn adalah kuat tarik nominal yang besarnya diambil sebagai nilai terendah di beberapa persamaan di bawah ini:

a. kuat tarik nominal berdasarkan kelelahan

pada penampang bruto : Nn = Ag . Fy b. kuat tarik nominal berdasarkan fraktur pada penampang efektif : Nn = Ae . fu c. kuat tarik nominal berdasarkan perencanaan ruptur pada penampang

I.

kuat geser ruptur nominal : Nn = 0,6 Aev fu II. kuat tarik ruptur nominal : Nn = 0,6 Agv fy + Aet fu III. kuat tarik dan geser ruptur nominal : untuk Aet fu 0,6 Aev fu Nn = 0,6 Agv fy + Aet fu untuk 0,6 Aev fu Aet fu Nn = 0,6 Anv fu + Agt fy

Ag adalah luas penampang bruto, dinyatakan dalam (mm2); Agt adalah luas penampang bruto terhadap t arik, dinyatakan dalam(mm2); Agv adalah luas penampang bruto terhadap geser, dinyatakan dalam (mm2); Aet adalah luas penampang efektif terhadap tarik, dinyatakan dalam (mm2); Aev adalah luas penampang efektif terhadap geser, dinyatakan dalam (mm2); fy adalah tegangan leleh, dinyatakan dalam Mega Pascal (MPa); fu adalah tegangan tarik putus, dinyatakan dalam Mega Pascal (MPa).

Kasus gaya tarik hanya disalurkan oleh baut A = Ant

dengan pengertian : Ag adalah luas penampang bruto, dinyatakan dalam (mm2); t adalah tebal penampang, dinyatakan dalam (mm); d adalah diameter lubang baut, dinyatakan dalam (mm); n adalah banyaknya lubang dalam satu garis potongan. s adalah jarak antara sumbu lubang antara dua lubang yang bersebelahan pada arahsejajar sumbu komponen struktur, dinyatakan dalam (mm); u adalah jarak antara sumbu lubang pada arah tegak lurus sumbu komponen struktur.

Kasus gaya tarik disalurkan oleh las sepanjang dua sisi Bila gaya tarik disalurkan ke sebuah komponen struktur pelat dengan pengelasan sepanjang kedua sisi pada ujung pelat, dengan l w :