Air, sanitasi, dan promkes baru

Preview:

DESCRIPTION

Presentasi ini menggambarkan bagaimana pentingnya Air, Sanitasi dan Promosi Kesehatan dalam Terjadinya Bencana

Citation preview

Air, Sanitasi, dan Promkes

Dr Lilis Wijaya

Kesehatan dan Psikososial

• Mengapa penting dalam situasi bencana?

• Infrastruktur lokal/setempat rusak/hancur• Bisa mengakibatkan kurang gizi, sakit, stress

yang tinggi, mudah terjangkit penyakit.• Kondisi tempat tinggal yang buruk, berpotensi

sebagai sarana perkembangbiakan hama penyakit (vektor)

• Lingkungan hidup terganggu

Kesehatan dan Psikososial

Pnykt. Diare

Trauma (Luka)

Campak

Gizi buruk

Malaria

ISPA

Penyebab kematian di situasi darurat (di Dunia)

Air Air tidak aman; 6,000 anak setiap hari meninggal (1/15

detik) 1 Juta orang kekurangan suplai air ; kebutuhan dasar Hanya bisa hidup 3 hari tanpa minum air Kurang suplai air ; menghabiskan waktu & energi serta

merendahkan martabat manusia

Perlunya WatSan & PromKes dalam Bencana

Sanitasi & PHBS 2.4 Juta orang atau 2/5 penduduk dunia Aksi yang mudah ; Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

mengurangi 1/3 penyakit diare PHBS Buruk; angka kesakitan di negara berkembang

meningkat

• Ketersediaan Air• Promosi kesehatan • Pengendalian vektor• Pengelolaan limbah padat• Pembuangan tinja• Drainase

Ruang Lingkup “Watsan”

Sources: The Sphere Project (2004) Humanitarian Charter and Minimum Standards in Disaster ResponseWEDC (2002) Emergency Sanitation: Assessment and Programme Design, Loughborough University, UK

Ketersediaan Air

1. Akses dan Jumlah air Penggunaan air minum, masak, kebersihan pribadi min

15L/org/hari (2,5 - 3L utk air minum & makan /orang/hari ) Praktek kebersihan dasar 2-6 L/org/hari Jarak terjauh dari RT ke sumber air 500 m di “Rumah Sakit” 5L pasien rawat jalan dan 40-60 liter

pasien rawat inap/hr Pusat penanganan kolera 60 L/pasien/hr Sekolah 3 L/siswa/hr, utk minum, cuci tangan Jamban umum 1-2 L/orang/hr untuk cuci tangan, 2-8

L/jamban/ hr untuk pembersihan jamban , cebok 1-2 L/orang/hr

Ambil air tidak lebih dari 30menit untuk mengisi 20L tempat air/jeriken. ( antrian)

Ketersediaan Air

Jumlah maksimal penggunaan di tiap sumber air tergantung pada keluaran dan ketersediaan air masing masing sbb:

- 250 orang/keran berdasarkan atas aliran 7,5 liter/menit

- 500 orang tiap pompa tangan berdasarkan aliran 17 liter/menit

- 400 orang tiap sumur berdasarkan aliran 12,5 liter/menit

Ketersediaan air

2. Kualitas Air 0 faecal coliforms/100ml air 0.5mg/L chlorine bebas dalam kran

dengan tingkat kekeruhan di bawah 5 NTU ( nephelololetric turbidity units), wabah 1 mg/L

Tidak tercemar bahan kimia, dan sumber sumber radiasi

Pengelolahan air yang baik dengan merebus, klorinasi, solar desinfektan dll

• Pemeriksaan Fisik (Warna, Rasa, Bau)• Pemeriksaan Kimia ( PH, Chlor,Ni,Na,

Fe, dll)• Pemeriksaan Bakteriologis• Kepercayaan masyarakat (Air direbus)

Analisa Kualitas Air

Masalah Utama Air terkontaminasi oleh bakteri E- Colli (tercemar oleh Tinja)

Ketersediaan Air

Ketersediaan air

3. Sarana Air 2 jeriken ( pengambilan dan

penyimpanan ) uk 10-20L per KK Tempat penyimpanan mempunyai leher

sempit atau penutup, aman Ada 1 tempat cuci untuk 100 orang dan

tempat mencuci perorangan dan tempat mandi perempuan

Kegiatan WatSan dalam situasi DaruratWatSan in Emergency Activities

Promosi kesehatan

Masyarakat terlibat dalam upaya dan pencegahan menurunnya kondisi hygienis dan memelihara sarana sarana yang ada

Tersedianya 2 tenaga penyuluh kebersihan/penggerak masyarakat tiap 1000 penduduk

Masyarakat mendapatkan akses dan terlibat dalam identifikasi dan promosi penggunaan barang barang kebersihan , kesehatan yang bermartabat

Gunakan strategi komunikasi dengan pendekatan faktor sosial, budaya dan keagamaan.

Semua perempuan & anak perempuan mendapatkan perlengkapan kebersihan pada saat menstruasi

Promosi kesehatan Barang barang kebersihan dasar :- Wadah air untuk pengangkutan , kapasitas 10-

20 L 1 orang/keluarga- Wadah air untuk penampungan, kapasitas 10-20

L = 1 orang//bln keluarga- 250 gram sabun mandi =1 orang/bln- 200 gram sabun cuci =1 orang/bln

Pengendalian vektor Masyarakat memiliki pengetahuan dan senjata

untuk melindungi diri sendiri ( kelambu berinsektisida, tudung saji dll)

Perhatian lebih kepada kelompok resiko tinggi Perlindungan lingkungan masyarakat dari

paparan vektor secara fisik, alami, kimiawi Menjauhi exposure nyamuk di waktu kritis Yang terkena malaria untuk segera di periksa dan dirawat Personil yang melakukan vektor kontrol dilengkapi APD

Kegiatan Vektor Kontrol

Illus

trati

on: C

ourt

esy

of P

MI

Pembuangan tinja

Lingkungan bebas tinja Jarak jamban dan sumber resapan terpisah 30 m dari

sumber air tanah, tidak mencemari Jarak jamban 50 meter dari pemukiman Dasar jamban /lubang resapan berada 1,5 m diatas

permukaan air tanah Perhatian khusus bagi tinja anak anak Sarana jamban memadai, cocok, dekat dengan tempat

pemukiman , aman dan terlindungi, tersedia air, tidak membawa bahaya kesehatan bagi lingkungan, terpisah 3:1

20 penduduk untuk 1 jamban Menggunakan bahan bangunan dan peralatan lokal

Pembuangan tinja Lokasi Jangka pendek Jangka panjang

Pasar 1 jamban/50 kios 1 jamban/20 kios

Pusat kesehatan / masyarakat

1 jamban/20 TT atau 50 pasien rawat jalan

1 jamban/10 TT atau 20 pasien rawat jalan

Pusat pemberian makanan tambahan

1 jamban/50 orang dewasa1 jamban untuk 20 anak anak

1 jamban/50 orang dewasa1 jamban untuk 10 anak anak

Sekolah 1 jamban untuk 30 perempuan1 jamban untuk 60 laki laki

1 jamban untuk 30 perempuan1 jamban untuk 60 laki laki

kantor 1 jamban untuk 20 staf

Diagram “F’s”:

• Faeces (tinja) dapat ditularkan melalui media:• Fluids (air) – Minum Air• Fields(Lapangan) – Air permukaan/air tanah

terkontaminasi• Flies (lalat)• Fingers (jari Tangan)

Mekanisme Penularan Penyakit:

feces fields

Flies

fingers

fluidsFood

Penghalang Penyebaran penyakit “Tinja-Mulut” melalui penularan diagram “F”

Source: Almedon, A., Blumenthal, U., Manderson, L. (1997) Hygiene Evaluation Procedures:Approaches and Methods for Assessing Hygiene Practices

21

Waktu Bakteri Pathogen Mati dalam Tinja

Pathogen Masa Tenggang

1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 10 BulanE coli + + - - - - -Salmonella + + - - - - -Shigella + + - - - - -Vibrio Colerae + - - - - - -Enteric Viruses + + - - - - -Hookworms + + - - - - -Ascaris + + + + + + +

22

Open Defecation fieldsWHEREVER POSSIBLE AVOID DEFECATION FIELDS AND INSTALL TRENCH LATRINES

AS FIRST OPTION

23

Shallow trench latrine

24

Deep trench latrine

Plastik Slabs Dome Slabs

Pengelolahan limbah padat

Masyarakat dilibatkan dalam rancangan pelaksanaan program pembuangan sampah padat

Minimalkan berkembang nya vektor Memisahkan limbah medis yang berbahaya pendauran ulang sampah Menyediakan tempat penampungan sampah sementara

dan pembuangan akhir, pastikan adanya sistem pengumpulan sampah berkala , pengosongan 2 kali/minggu

Jarak Rt dengan tempat pembuangan warga ± 100 m Tersedia 1 tempat sampahvolume 100 Luntuk setiap 10

RT

Saluran limbah

Lingkungan tempat tinggal, sarana titik air terhindar dari genangan air buangan

Air saluran limbah tidak mencemari sumber air Diperlukan perawatan khusus untuk mencegah

jamban dan pembuangan dari banjir dapat menghindari kerusakan stuktural , tersedianya lubang resapan