Kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa

Preview:

Citation preview

MODULMata Kuliah: Patologi 2Penulis: Suyanto, SKp. M.Kes

Kegiatan Belajar “Dasar-Dasar Kelainan Sirkulasi, Cairan Tubuh dan

Asam Basa” Prodi: D3 KeperawatanSemester: 03

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga KesehatanBadan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

KesehatanKementerian Kesehatan Republik Indonesia

Jakarta 2015

Tahukah anda tujuan umum dari

pembelajaran modul ini ?

Anda diharapkan mampu mengenal kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan

asam basa

Dasar-Dasar Kelainan Sirkulasi, Cairan

Tubuh dan Asam Basa

Kegiatan Belajar 3

Apa itu Pengertian Kelainan Sirkulasi?

Peserta didik tercinta ...... Sebelum memulai materi ini, ada baiknya kita membahas terlebih dulu Tidak seimbangnya cairan intra, cairan ekstravaskular dan konsentrasi zat pada tubuh.

Macam-macam Kelainan Sirkulasi

Kongesti/Bendungan/Hiperemia

Perdarahan

Trombosis

Embolus

Shock

Infark

InternalEksternal

Etilogi Pendarahan

Hiperemi akutHiperemi kronikHiperemi aktifHiperemi pasif

Embolus Vena

Embolus Arteri

HaematomPenimbunan darah dalam jaringan

Tromboplebitis

Para mahasiswa...Sekarang kita memasuki

pembahasan tentang kelainan keseimbangan cairan

Keseimbangan cairan dapat terganggu karena kelebihan atau kekurangan cairan

Ganguan Keseimbangan Cairan

Jenis – Jenis Gangguannya

Dehidrasi Gangguan keseimbangan air output melebihi intake sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang

Meningkatnya volume cairan ekstra seluler yaitu cairan ekstra vaskuler yang terjadi setempat atau umumPatofisiologi udema berdasarkan penyebabnya diuraikan berikut ini:Penurunan tekanan osmotik, Peningkatan tekanan hidrostatik, Peningkatan permeabilitas kapiler, Obstruksi limfatik, Kelebihan Natrium dan Cairan tubuh dan Perubahan morfologi pada edema

Edema

Tekanan hidrostatik bila lebih besar dari tekanan osmotik maka akan mendorong cairan masuk ke dalam jaringan sehingga terjadi oedema seperti pada Ibu yang sedang hamil, yaitu adanya obstruksi mekanik pada vena illiaca akibat uterus yang membesar mengakibatkan tekanan darah vena meningkat sehingga cairan banyak keluar kapiler menuju jaringan dan terjadilah udem tungkai pada ibu hamil.

Penjelasan Peningkatan Tekanan Hidrostatik

Penjelasan Edema KardinalTerjadi karena tekanan vena meningkat akibat sirkulasi darah yang kembali ke jantung terganggu seperti pada gagal jantung. Edema paling nyata pada bagian bawah seperti kaki. Patofisiologinya dapat dilihat dalam skema disamping ini.

Obstruksi PortalTerjadi akibat tekanan vena portae yang meningkat karena aliran darah ke liver terhambat seperti yang terjadi pada penyakit sirosis hepatis. Akibatnya cairan akan keluar dari pembuluh darah dan masuk jaringan. peritonium terjadilah ascites

Perubahan Morfologi Pada EdemaEdema lebih nyata untuk dilihat pada daerah jaringan lunak yang renggang. Daerah subcutis yang memiliki dasar tulang seperti pada daerah tungkai bawah. Untuk mengetahuinya dilakukan dengan cara menekankan jari pada kulit daerah tersebut dan akan meninggalkan cekungan hal ini disebut pitting edema.

Apa ituKesimbangan Asam Basa ?

Keseimbangan asam basa tubuh dilakukan melalui pengaturan keseimbangan ion hidrogen (asam). Untuk mencapai keseimbangan antara produksi ion hydrogen (asam) dan pembuangan ion hidrogen dari tubuh ginjal memainkan peranan kunci.

Ada 3 sistem utama yang mengatur konsentrasi ion hidrigen dalam cairan tubuh untuk mencegah asidosis (kelebihan asam) atau alkalosis (kelebihan basa) yaitu:

1) Sistem penyangga asam basa2) Pusat pernapasan yang mengatur pembuangan CO2

3) Ginjal dalam keadaan kelebihan asam akan mengatur dengan cara mengekskresikan urin, sehingga konsentrasi ion hidrogen normal kembali dan terjadi keseimbangan asam basa tubuh

Apa SajaGanguan Keseimbangan Asam Basa ?

Asidosis Respiratorik : adalah kondisi keasaman darah yang berlebihan karena terjadi penumpukan karbondioksida dalam darah akibat dari gangguan fungsi paru-paru

Asidosis Metabolik : adalah kondisi dimana keasaman darah berlebihan yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah

Alkalosis Respiratorik : adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam sehingga kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah

Alkalosis Metabolik: adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat

Jadi.................. Menelaah Pada materi yang kita bahas, dapat kita simpulkan.

Fungsi jaringan tubuh agar dapat berlangsung normal memerlukan : sirkulasi darah yang baik, keseimbangan cairan intra dan ekstravaskular serta konsentrasi zat dalam cairan yang seimbang. Beberapa kelainan akan menyebabkan sirkulasi menjadi tidak baik seperti: Kongesti, perdarahan, trombus, embolus, shock.

Keseimbangan cairan tubuh dapat terganggu berupa kelebihan atau kekurangan cairan. Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan kekurangan air dimana output yang melebihi intake sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang. Sedangkan edema adalah gangguan keseimbangan kelebihan cairan yaitu meningkatnya volume cairan ekstra seluler yang dapat terjadi setempat atau umum.diseluruh tubuh.

Keseimbangan asam basa dilakukan melalui pengaturan keseimbangan ion hidrogen (asam). Bila mengalami ketidak seimbangan maka akan terjadi gangguan yang disebut asidosis respiratorik, asidosis metabolik, alkalosis respiratorik dan alkalosis metabolik.

Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar “Mengenal kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa”

Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan Belajar Selanjutnya

Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut Saudara belum Saudara kuasai

Acuan Pustaka…• Adam, Syamsunir., 1995, Dasar Dasar Patologi – seri keperawatan, EGC, Penerbit Buku Kedokteran,

Jakarta

Gibson, J.M., 1996, Mikrobiologi dan Patologi Modern – untuk perawat , EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Himawan sutisna.1996. Kumpulan Kuliah Patologi. Bagian Patologi Anatomik FKUI Jakarta

• Kumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7 Volume 1. Jakarta: EGC.

• Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC.

Sumber Gambar• Adam, Syamsunir., 1995, Dasar Dasar Patologi – seri keperawatan, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Gibson, J.M., 1996, Mikrohttp://www.imunoalergologia.com/wordpress/wp-content/uploads/2015/01/asthma.jpg

• http://intisari-online.com//media/images/6840_mencegah_dehidrasi_saat_puasa.jpg

• http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/84/Combinpedal.jpg

• http://4.bp.blogspot.com/-xsviNJyVBw0/ToPAN79Q70I/AAAAAAAAAA0/r3BwfC3H5Pk/s320/4.jpg

• http://sehatherbaazahra.com/wp-content/uploads/2014/10/pengobatan-sirkulasi-darah.jpg

• http://nindajogja.com/wp-content/uploads/2008/09/j04387371.jpg

• http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/ec/Hydronium-3D-balls.png

• http://bio.sunyorange.edu/updated2/GENETICS/gen.html4/Other%20Groups_files/3%20blood.jpg

• biologi dan Patologi Modern – untuk perawat , EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Himawan sutisna.1996. Kumpulan Kuliah Patologi. Bagian Patologi Anatomik FKUI Jakarta

• Kumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7 Volume 1. Jakarta: EGC.

• Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC.

Recommended