Dakwah nabi muhammad s

Preview:

Citation preview

DAKWAH NABI MUHAMMAD S.A.W DI MEKAH

Oleh:

Recka Denny Laksmana

A. KONDISI MASYARAKAT ARAB SEBELUM ISLAM

1. Kepercayaan Masyarakat Arab sebelum Islam

3. Mata Pencaharian Bangsa Arab

2. Sifat dan Watak Bangsa Arab

1. KEPERCAYAAN MASYARAKAT ARAB SEBELUM ISLAM

Sebelum islam datang, penduduk Arab menganut dua macam kepercayaan. Yang pertama adalah Agama Samawi dan yang kedua adalah kepercayaan.

Agama Samawi Kepercayaan

AGAMA SAMAWI (TAUHID)

Adalah agama yang diwahyukan Tuhan kepada rasul-Nya. Agama samawi yang dianut oleh masyarakat Arab pada masa itu adalah agama Yahudi dan agama Kristen

kepercayaan

1.Animisme.Yaitu kepercayaan terhadap

kekuatan roh yang mendiami benda.

2. Dinamisme Kepercayaan bahwa segala benda memiliki kekuatan yang bisa mempengaruhi

kehidupan manusia.

Kepercayaan animisme dan dinamisme ada yang sudah berbentuk agama. Agama tersebut adalah agama Majusi dan Zoroaster. Selain itu, kepercayaan tersebut dapat juga berupa penyembahan berhala atau benda – benda yang dikeramatkan.

2. SIFAT DAN WATAK BANGSA ARAB

A. Sifat dan watak terpuji bangsa arab

1. Pemberani

2. Suka hidup bebas

3. Memenuhi janji

4. Pantang mundur

5. Suka menolong

B. Sifat dan watak tidak terpuji bangsa arab

1. Mengubur anak perempuan hidup – hidup

2. Mengawini permpuan bekas istri ayahnya

3. Berpesta pora

3.MATA PENCAHARIAN BANGSA ARAB

Mata pencaharian Bangsa Arab pada masa itu adalah berdagang. Namun, ada juga yang berkebun, beternak domba dan unta, serta menambang emas.

Kaum pedagang memiliki kedudukan penting karena mereka membeli hasil bumi dan ternak untuk dijual ke negeri Syam, Yaman, atau Habasyah

B. MUHAMMAD SEBELUM MENJADI NABI

1. KELAHIRAN MUHAMMAD

Kelahiran Muhammad didahului peristiwa serangan pasukan Gajah. Oleh karena itu, tahun muhammad lahir disebut tahun Gajah.

Muhammad lahir pada 12 Rabiulawal tahun Gajah (20 April 570 Masehi). Beliau adalah putra dari Abdullah dan Aminah binti Wahab.

Ia diberi nama Muhammad oleh kakeknya, Muhammad memiliki arti orang yang terpuji

2. MUHAMMAD DALAM MASA ASUHAN

Ketika Muhammad lahir, ia diasuh oleh Halimah binti Abi Du’aib as-Sa’diyah di desa Sa’ad. Muhammad kembali diasuh ibunya saat berumur 4 tahun.

Pada suatu hari, Aminah mengajak Muhammad ke makam ayahnya di Yasrib, Madinah. Mereka pergi ditemani oleh pembantu wanita yang bernama Ummu Aiman. Tetapi saat perjalanan pulang, saat tiba di desa Abwa, Aminah mendadak sakit dan meninggal.

Sesampainya di Mekah, Muhammad mulai diasuh kakeknya. Ia telah menjadi yatim piatu pada umur 6tahun.

Dua tahun kemudian, kakeknya meninggal dan ia diasuh oleh pamannya yakni Abu Talib.

3. BERTEMU DENGAN PENDETA BUHAIRAH

Pada umur 12 tahun, Muhammad ikut berdagang bersama pamannya ke negeri Syam. Suatu keajaiban terjadi ketika seorang pendeta Kristen yang bernama Buhairah. Ia yakin bahwa Muhammad adalah rasul akhir zaman, karena ia melihat awan yang bergerak mengikuti Muhammad, menutupi sinar matahari. Kemudian Buhairah berpesan kepada Abu Talib agar menjaga Muhammad,karena jika kaum Yahudi mengetahuinya, mereka akan membunuh Muhammad.

Setelah itu Abu Talib merasa memiliki tanggung jawab yang sangat besar, sehingga ia langsung bergegas kembali ke Mekah.

4. MENDAPAT GELAR AL - AMIN

Saat terjadi perang Fijar, pendapatan masyarakat Arab menjadi berkurang karena hanya sedikit orang yang naik haji. Akibatnya Muhammad harus bekerja keras membantu pamannya dalam berdagang, padahal usianya baru 15 tahun.

Dalam berdagang, ia tidak mau menipu para pembeli. Orang – orangsemakin senang bergaul dengannya. Oleh karena itu ia mendapat gelar Al – Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya

5. MENIKAH DENGAN KHADIJAH

Pada saat berusia 25 tahun, Khadijah meminta Muhammad untuk mengantarkan barang dagangannya ke Syam. Sejalan dengan usianya yang bertambah dewasa, ia ingin segera hidup mandiri. Oleh karena itu, permintaan Khadijah disanggupinya. Ia pergi ke Syam dibantu oleh Maisarah.

Sejak awal pertemuannya dengan Muhammad, ia merasa tertarik kepada Muhammad. Akhirnya, ia menikah dengan Muhammad. Saat itu Khadijah berusia 40 tahun, sedangan Muhammad berusia 25 tahun.

Mereka dikaruniai 6 orang anak yaitu:

al-Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu kulsum, dan Fatimah.

C. MELAKSANAKAN DAKWAH

1. MENERIMA WAHYU

Nabi Muhammad menerima wahyu pada usia 40 tahun. Beliau menerima wahyu saat bertafakur di gua Hira. Wahyu tersebut dibawa oleh malaikat Jibril berupa surah Al-Alaq ayat 1 sampai 5.

2. BERDAKWAH SECARA SEMBUNYI - SEMBUNYI

Wahyu yang diterima nabi Muhammad yang kedua yaitu Surah al-Muddassir ayat 1 sampai 7.Wahyu tersebut berisi tentang perintah agar nabi Muhammad menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada orang lain.

Dengan wahyu tersebut, beliau menyampaikan wahyu – wahyu yang diterimanya kepada keluarga dan sahabat – sahabatnya, sehingga ada 12 orang yang masuk Islam, yang lebih dikenal dengan sebutan As-sabiqunal-awwalun.

AS-SABIQUNAL-AWWALUN

a. Khadijah binti Khuwailid (istri nabi Muhammad s.a.w)

b. Ali bin Abi Thalib (sepupu nabi Muhammad s.a.w)

c. Abu Bakar (sahabat karib nabi Muhammad s.a.w)

d. Usman bin Affan (sahabat Abu Bakar)

e. Zubair bin Awwam (sahabat Abu Bakar)

f. Abdurrahman bin Auf (sahabat Abu Bakar)

g. Sa’ad bin Abi Waqqas (sahabat Abu Bakar)

h. Talhah bin Ubaidillah (sahabat Abu Bakar)

i. Arqam bin Abil Arqam (sahabat Abu Bakar)

j. Zaid bin Hariash (anak angkat nabi Muhammad s.a.w)

k. Ummu Aiman (pengasuh nabi Muhammad s.a.w)

3. BERDAKWAH SECARA TERANG - TERANGAN

Setelah berdakwah secara sembunyi – sembunyi selama 3 tahun, akhirnya nabi Muhammad mendapat wahyu(surat Al Hijr ayat 94). Ayat tersebut memerintahkan agar nabi Muhammad berdakwah secara terang – terangan.

Dakwah yang dilakukan nabi Muhammad s.a.w menyebabkan adanya pertentangan dengan kaum kafir Quraisy.

D. TANTANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD S.A.W

1. PERSAINGAN BEREBUT KEKUASAAN

Kaum quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dengan kekuasaan, atau antara kenabian dengan kerajaan. Mereka menganggap bahwa mengikuti ajaran – ajaran nabi berarti tunduk kepada nabi Muhammad s.a.w dan juga mengakui kekuasaan Bani Hasyim. Padahal, semua suku – suku bangsa Arab waktu itu berebut untuk mendapatkan kekuasaan.

2. HILANGNYA KASTA

Bangsa Arab pada waktu itu hidup berkasta – kasta. Mereka menjalankan sistem perbudakan. Orang yang menjadi budak berarti memiliki kedudukan yang lemah. Para budak menjadi hak milik tuannya, sehingga mereka diperlakukan seeneknya oleh tuannya, bahkan hingga diperjual belikan.

Ajaran nabi Muhammad menentang adanya kasta, sehingga para bangsawan Quraisy takut kehilangan kekuasaan dan takut usaha dagangnya akan merugi.

3. TAKUT AKAN HARI BERBANGKIT

Salah satu ajaran Islam adalah mempercayai adanya hari berbangkit. Pada waktu ituseluruh umat manusia dibangkitkan dan diperhitungkan amalnya. Bahkan sekecil apapun perbuatan manusia pasti ada balasannya.

Kaum Quraisy takut akan hal tersebut karena menurut Islam, hampir semua perbuatan kaum Quraisy adalah perbuatan aniaya yang akan mendapat balasan yang berat. Oleh karena itu, mereka menolak ajaran Islam yang dibawakan nabi Muhammad s.a.w

4. HILANGNYA PERDAGANGAN PATUNG

Salah satu usaha masyarakat arab saat itu adalah memahat patung yang menggambarkan Latta, Uzza, Manat, dan Hubal. Mereka kemudian menjualnya kepada jamaah – jamaah haji yang mengunjungi Ka’bah.

Agama Islam melarang umatnya untuk menyembah berhala. Jadi, para pemahat patung merasa rezekinya terhalang oleh Islam, sehigga mereka menolaknya.

BEBERAPA PERISTIWA YANG DIALAMI NABI MUHAMMAD S.A.W DALAM BERDAKWAH

1. Tantangan Abu Lahab

2. Ancaman golongan penguasa Mekah

3. Bujukan Walid bin Mugirah

4. Bujukan Utbah bin Rabi’ah

5. Siksaan kaum kafir Quraisy

6. Hijrah ke Abessinia

7. Pemboikotan Bani Hasyim

Recommended