31
PUISI LAMA XI MIA 1 by: FADRI MUHAMMAD MAN 1 MEDAN

Puisi Lama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Puisi Lama

PUISI LAMA

XI MIA 1

by: FADRI MUHAMMADMAN 1 MEDAN

Page 2: Puisi Lama

Pengertian Puisi Lama

Puisi Lama adalah puisi yang terikat dengan rima, atau jumlah baris yang kemudian padat makna. Rima sendiri merupakan bunyi akhiran yang tersusun. Untuk Pantun misalnya biasanya memiliki rima AB, AB dan memiliki jumlah baris yaitu empat. Adapun contoh puisi lama beserta jenis - jenisnya dapat anda pelajari di bawah ini.

Page 3: Puisi Lama

 . Unsur-Unsur Puisi

Struktur Fisik Puisi

Perwajahan Puisi (Tipografi)

Diksi

Imaji

Kata Konkret

Gaya Bahasa

Rima/Irama

Page 4: Puisi Lama

Unsur-Unsur Puisi

  Struktur Fisik Puisi

Perwajahan Puisi (Tipografi), adalah bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal tersebut menentukan pemaknaan terhadap puisi.

Diksi ialah pemilihat kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-katanya dapat mengungkapkan banyak, hal maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

Imaji, yaitu kata atau susunan kata yang mengungkapkan pengalaman indrawi, misalnya penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji terbagi atas tiga yakni imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dialami penyair.

Page 5: Puisi Lama

Kata Konkret, adalah kata yang memungkinkan memunculkan imaji karena dapat ditangkap indera yang mana kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Seperti kata konkret "salju" dimana melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan kata kongkret "rawa-rawa" melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan dll.

Gaya Bahasa, adalah penggunaan bahasa dengan menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif yang menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya makna. Gaya bahasa disebut dengan majas. Macam-macam majas yaitu metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks

Rima/Irama ialah persamaan bunyi puisi dibaik awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup yakni: Onomatope (tiruan terhadap bunyi seperti /ng/ yang memberikan efek magis puisi staudji C. B); Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya; Pengulangan kata/ungkapan ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi. 

Page 6: Puisi Lama

Struktur Batin Puisi 

Tema/Makna (sense); media pusi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka pusi harus memiliki makna ditipa kata, baris, bait, dan makna keseluruhan.

Rasa (Feeling) yaitu sikap penyair mengenai pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya akan latar belakang sosial dan psikologi penyair, seperti latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketetapan dalam menyikapi suatu masalah tidak tergantung dari kemampuan penyair memili kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, namun juga dari wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan keperibadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

Nada (tone)  adalah sikap penyair terdapat pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema baik dengan nada yang menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca dalam pemecahan masalah, menyerahkan masalah kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

Amanat/tujuan maksud (intention) adalah pesan yang akan disampaikan penyair kepada pembaca yang terdapat dalam puisi tersebut. 

Page 7: Puisi Lama

Jenis – Jenis Puisi Lama

Syair Karmina Talibun

Page 8: Puisi Lama

PENGERTIAN SYAIR

Syair adalah kata yang berasal dari Bahasa Arab yaitu syu’ur yang mempunyai arti perasaan. Dengan demikian, bisa dikatakan kalau syair adalah ekspresi perasaan atau pikiran dari orang yang membuatnya. Syair merupakan salah satu jenis puisi lama yang pada setiap baitnya terdiri atas empat baris (larik) yang akhirannya berbunyi sama. Syair ini biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu hal yang panjang, seperti cerita, agama, cinta, nasihat, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menjadikan bait dalam suatu syair ini sangat banyak dan panjang.

SYAIR

Page 9: Puisi Lama

empat baris atau larik dalam setiap baitnya setiap baris terdiri dari 8-14 suku kata Dalam setiap bait syair, memberi arti sebagai satu kesatuan Syair bersajak a-a-a-a Syair ini tidak mempunyai sampiran, layaknya pantun.

Jadi di dalam syair, semua baris mengandung isi dan makna Makna dari syair ditentukan oleh

bait-bait selanjutnya Bahasa syair berbentuk kiasan Syair biasanya berisi tentang

dongeng, cerita, petuah dan nasihat Pada syair, irama terjadi pada

setiap pertengahan baris (antara 4-6 suku kata)

CIRI-CIRI SYAIR

Page 10: Puisi Lama

Syair agama merupakan jenis syair yang

didalamnya mengandung tema agama, seperti ilmu tasawuf. Syair agama ini merupakan salah satu syair yang penting. Syair agama dibagi menjadi empat jenis yaitu syair ajaran islam, syair sufi, syair nasihat dan syair riwayat nabi.

Syair Kiasan merupakan syair yang didalamnya menceritakan tentang hubungan percintaan antara bunga, burung, ikan, buah-buahan yang semua itu hanya sebatas simbolik yang terkandung di dalamnya. Atau merupakan sindiran/kiasan yang ditujukan kepada peristiwa tertentu.

Syair panji merupakan jenis syair yang didalamnya berisi atau bercerita tentang keadaan yang terjadi di dalam kerajaan atau istana.

Syair romantis merupakan syair yang didalamnya berisi tentang percintaan pelipr lara, cerita rakyat dan sebagainya.

Macam-Macam Syair

Page 11: Puisi Lama

Contoh Syair Panji : Syair Abdul MulukBerhentilah kisah raja Hindustan,Tersebutlah pula suatu perkataanAbdul Hamit syah paduka sultan,Duduklah baginda bersuka-sukaan.Abdul Muluk putra baginda,Besarlah sudah bangsawan muda,Cantik majelis usulnya syahdamTiga belas tahun umurnya ada.Paras elok amat sempurna,Petah menjelis bijak laksana,Memberi hati bimbang gulana,Kasih kepadanya mulya dan hina

CONTOH SYAIR

Page 12: Puisi Lama

Contoh Syair Agama : Syair Kiamat

Bismillah itu permulaan kalam,Dengan nama Allah Khalikul'alam,Dipermulai  kitab diperbuat nazam,Supaya ingat mukmin dan Islam.Sudah memuji Tuhan yang kaya,Salawatkan rasul Nabi yang mulia,Itulah penghulu segala Anbia,Sekalian Islam jin dan manusia.Barang yang maksiat beroleh bala,Kerana murka Allah Taala,Di dalam neraka ia tersula,Badannya hancur tiada terkala.Dijadikan dunia oleh Tuhanmu,Bukan di sini akan tempatmu,Sekadar ibadah dengan ilmu,Serta amalkan dengan yakinmu.Barang bercinta akannya mati,Tidaklah lupa berbuat bakti,Siang dan malam diamat-amati,Seumur hidup tidak berhenti.Harta itu cari olehmu,Sambil dengan menuntut ilmu,Serta amalkan dengan baktimu,Supaya jangan jadi selemu

Page 13: Puisi Lama

Pengertian Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Ciri lain dari sebuah pantun adalah pantun tidak terdapat nama penulis. Hal ini dikarenakan penyebaran pantun dilakukan secara lisan. Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut Pantun memiliki dua pokok struktur utama, yaitu sampiran dan isi. Sampiran biasanya adalah 2 larik (baris ketika dituliskan) yang umumnya berisi hal-hal yang bersifat umum. Jantung pantun berada pada dua larik terakhir yang dikenal sebagai isi pantun. Pesan-pesan pada pantun melekat pada kedua larik terakhir.

PANTUN

Page 14: Puisi Lama

Berdasarkan isinya pantun dapatdibagi menjadi beberapa jenis, seperti di bawah ini.

1. Pantun NasihatPantun nasehat merupakan rangkaian kata-kata yang mempunyai makna mengarahkan atau menegur seseorang untuk menjadi lebih baik.

Pinang muda dibelah duaAnak burung mati diranggahDari muda sampai ke tuaAjaran baik jangan diubah

Bunga kenanga di atas kubur Pucuk sari pandan Jawa Apa guna sombong dan takaburRusak hati badan binasa

Biarlah orang bertanam buluh Mari kita bertanam padi Biarlah orang bertanam musuh Mari kita menanam budi

Macam- Macam Pantun

Page 15: Puisi Lama

2. Pantun Jenaka

Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang

Elok berjalan kota tua Naik ke bukit membeli ladaKiri kanan berbatang sepat Lada sebiji dibelah tujuhElok berbini orang tua Apanya sakit berbini janda Perut kenyang ajaran dapat Anak tiri boleh disuruh

3. Pantun Teka-TekiPantun teka-teki adalah pantun yang berisi teka-teki atau tebakan. Dalam pantun teka-teki ini biasanya dibutuhkan jawaban atas teke-teki tersebut.

Tugal padi jangan bertangguh Terendak bentan lalu dibeliKunyit kebun siapa galinya Untuk pakaian saya turun ke sawahKalau tuan cerdik sungguh Kalaulah tuan bijak bestariLangit tergantung mana talinya Apa binatang kepala di bawah ?

Page 16: Puisi Lama

4. Pantun AgamaPantun agama adalah pantun yang didalamnya mengandung kata-kata nasehat atau petuah yang memiliki makna mendalam sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup, yang biasanya berisi kata kata yang bisa mendorong kita untuk berbuat yang tidak melanggar aturan agama baik untuk kepentingan diri maupun bagi orang lain.

Banyak bulan perkara bulan Daun terap di atas dulangTidak semulia bulan puasa Anak udang mati di tuba Banyak tuhan perkara tuhan Dalam kitab ada terlarang Tidak semulia Allah Yang Esa Yang haram jangan dicoba

5. Pantun AdatPantun adat adalah pantun menggunakan gaya bahasa bernuansa kedaerahan dan kental akan unsur adat kebudayaan tanah air.

Pohon nangka berbuah lebat Lebat daun bunga tanjungBilalah masak harum juga Berbau harum bunga cempakaBerumpun pusaka berupa adat Adat dijaga pusaka dijunjung Daerah berluhak alam beraja Baru terpelihara adat pusaka

Page 17: Puisi Lama

6. Pantun DagangPantun dagang atau pantun nasib merupakan rangkaian kata-kata yang merefleksikan nasib atau keadaan seseorang. Pantun ini biasanya dinyanyikan/dibacakan oleh orang-orang yang berada di perantauan jika mereka ingat akan kampung halamannya atau nasibnya yang tak seberuntung temannya.

Pukul gendang kulit biawak  Kalau tidak tahu di rumah rajaSedikit tidak berdentum lagi lihatlah pandan yag berduriHendak kemana untung ku bawa Kalau tidak tahu di untung hambaSedikitpun tidak beruntung lagi dapat petang habis pagi

7. Pantun AnakPantun anak adalah pantun yang memang diperuntukan bagi anak-anak. Sehingga dalam pantun anak ini semua hal yang disampaikan berhubungan dengan dunia anak.Di bawa itik pulang petang Akar alang entah menghilangTumbuh bukan sebagai tanaman Dapat di rumput bilang-bilangHati senang bukan kepalang Melihat ibu sudah datangBermain bola bersama teman Hati cemas menjadi hilang

Page 18: Puisi Lama

8. Pantun MudaPantun muda adalah pantun yang diperuntukan bagi kaum muda (remaja), sehingga pantun muda ini biasanya berhubungan dengan masalah cinta.

Walaupun enak makan dengan bakwan Coba-coba menanam mumbang

Lebih enak makan dengan tahu Moga-moga tumbuh kelapaWalaupun enak jalan dengan kawan Coba-coba bertanam sayangLebih enak jalan dengan kamu Moga-moga menjadi cinta

9. Pantun KepahlawananPantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan

Adakah perisai bertali rambut Esa elang kedua belalangRambut dipintal akan cemara Takkan kayu berbatang jeramiAdakah misai tahu takut Esa hilang dua terbilang Kamipun muda lagi perkasa Takkan Melayu hilang di bumi

ket: sumpah Hang Tuah

Page 19: Puisi Lama

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yamasalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Gurindam ng merupakan satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji, saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau (1844-1857). Gurindam karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul “Gurindam Dua Belas”perumpamaan. Baris pertama berisikan semacam syarat, soal, sangat berbeda dengan pantun. Gurindam hanya memiliki 2 larik pada satu bait pantun sedangkan pantun memiliki 4 baris dalam tiap bait. Di dalam gurindam, kalimat antar larik/baris saling berkaitan. Sebenarnya gurindam merupakan satu kalimat majemuk utuh yang memiliki hubungan sebab akibat.

Pengertian Gurindam

GURINDAM

Page 20: Puisi Lama

Gurindam terdiri dari dua baris tiap baitnya.

Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata

Tiap baris memiliki hubungan sebab akibat.

Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.

Isi atau maksud dari gurindam ada pada baris kedua.

Isi gurindam biasanya berupa nasehat-nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

Ciri-Ciri Gurindam

Page 21: Puisi Lama

 Jika dilihat dari barisnya, ada 2 macam bentuk guridam, yaitu gurindam berkait dan

gurindam berangkai. Di bawah ini adalah pengertian dan contoh-contoh gurindam.

 1. Gurindam Berkait Gurindam berkait adalah gurindam yang bait pertama berhubungan dengan bait

berikutnya dan juga pada bait seterusnya.

Contoh: Sebelum berbicara pikir dahulu Barang siapa tidak memiliki agamaAgar tak melukai hati temanmu Pastilah sesat hidupnya di dunia.kalau berbicara semaumu Barang siapa yang hidupnya tidak ingin tentulah banyak orang yang membencimu sesat di dunia dan akhirat

Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat

 

Macam-Macam Gurindam

Page 22: Puisi Lama

2. Gurindam berangkai Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama di

setiap baris pertama baitnya.Contoh: Temukan apa yang dimaksud sahabat Jika hendak mencapai akhiratTemukan apa yang dimaksud maksiat Teruslah berdoa dan jangan lupa

bertaubat Jan ganlah menjadi orang yang memelas Jika hendak menggapai cita-citaNanti kamu menjadi orang yang malas Bekerjalah lebih dari rata-rata

Jika hendak hidup bahagiaJangan penah melakukan

perbuatan sia-siaJika hendak mencari cinta sejatiCarilah dengan penuh hati-hati

Macam-Macam Gurindam

Page 23: Puisi Lama

Karmina atau Pantun Kilat adalah jenis pantun singkat yang terdiri hanya 2 baris saja. Pantun yang paling umum terdiri dari 4 baris. Pantun karmina berpola a-a. Salah satu contoh pantun versi ini adalah:

Sudah gaharu cendana pulaSudah tahu bertanya pula

gelatik mematuk ubicantik itu yang berbudi

ikan toman dalam sulamanikuti pedoman agar hidupmu aman 

KARMINA

Page 24: Puisi Lama

Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berkembang saat agama hindu disebarkan terbukti dari terdapatnya seloka di dalam kitab mahabrata dan kitab ramayana berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris. Kata "seloka" diambil dari bahasa Sanskerta, sloka.(berseloroh, jenaka) Pada dasarnya Seloka itu terdiri dari dua baris, dan pada umumnya berisikan pameo, kata sindir, lelucon untuk mengolok-olok orang lain atau teman bicara. Oleh orang Indonesia sering dirubah benttuk menjadi pribahasa dan pantunseloka berbeda dengan gurindam karena letak kalimatnya cenderung kait-mengait dan  ada pengulangan yang terus berlanjut. Seolah sengaja digubah sedemikian rupa untuk diujarkan dalam bentuk balas-membalas kalimat bersajak

.

Pengertian Seloka

SELOKA

Page 25: Puisi Lama

Satu bait seloka terdiri daripada 4 baris atau lebih. Memiliki lebih dari satu bait. Seloka pula disusun secara berangkap, Namun setiap

rangkap tidak tetap,jadi rima akhir adalah bebas, isi seloka biasanya bersifat menyindir atau mengejek seperti seloka Pak kaduk.

Berasal daripada perkataan sanskrit Tidak tetap bilangan baris dan iramanya. Isinya lebih kepada pesan-pesan lucu, jenaka, ejekan,

gurauan atau sindiran yang tajam. Sebuah seloka mmepunyai kesatuan isi atau idea

yang lengkap.

Ciri – Ciri Seloka

Page 26: Puisi Lama

          Secara umumnya,seloka dapat menggambarkan masyarakat yang melahirkannya, yaitu masyarakat yang amat mementingkan keharmonian dan ketatasusilaan.Bersesuaian dengan sifat halus orang melayu.Puisi seloka digunakan secara meluas sebagaimana peribahasaFungsinya amat bergantung kepada isinya yaitu untuk menyindir, mengejek, memberi pengajaran dan panduan kepada seseorang dan biasanya jenis pantun lama yang unik ini sering digunakan dalam acara adat seperti penyambutan kedatangan mempelai laki-laki ke rumah mempelai wanita. Atau dalam acara seserahan barang-barang tertentu sebagai syarat peminangan dari keluarga pelamar.

Fungsi Seloka

Page 27: Puisi Lama

balas-berbalas

Tanam melati di rumah-rumah, Ubur-ubur sampingan dua. Kalau mati kita bersama, Satu kubur kita berdua.

Ubur-ubur sampingan dua, Tanam melati bersusun tangkai. Satu kubur kita berdua,Kalau boleh bersusun bangkai.

Tanam melati bersusun tangkai,Tanam padi satu-persatu.Kalau boleh bersusun bangkai,Daging hancur menjadi satu.

Tanam padi satu-persatu,Anak lintah dalam cunia.Daging hancur menjadi satu,Tanda cinta dalam dunia.

Buah ara batang dibantun,Mari dibantun dengan parang.Wahai saudara dengarlah pantun,Pantun tidak mengata orang.

Mari dibantun dengan parang,Berangan besar di dalam padi.Pantun tidak mengata orang,Janganlah syak di dalam hati.

Berangan besar di dalam padi,Pohon buluh dibuat pagar.Janganlah syak di dalam hati,Saya budak baru belajar.

Pohon buluh dibuat pagar,Batang cunia saya patahkan.Saya budak baru belajar,Mana yang salah harap maafkan.

Contoh Seloka

Page 28: Puisi Lama

Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyaii sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:-

Talibun memiliki jumlah baris yang genap yang terdiri dari isi dan sampiran. Jika talibun terdiri dari 6 baris, maka 3 baris pertama disebut juga dengan sampiran dan 3 baris selanjutnya merupakan isi. Sedangkan jika 8 baris, 4 baris pertama merupakan sampiran dan 4 baris selanjutnya isi dan begitu seterusnya.

Antara kalimat sampiran pertama dengan kalimat sampiran kedua, ketiga dan kalimat sampiran seterusnya harus saling berhubungan dan jangan sampai ada yang bertolak belakang atau tidak ada hubungan sama sekali.

Sampiran pada talibun berupa perumpamaan sebagai kalimat pembantu dalam menyampaikan isi, usahakan kalimat sampiran menggunakan kata yang berima, indah dan menggunaakaan perumpamaan alam dan lingkungan sekitar.

Bersajak abc-abc, abcd-abcd, dan abcde-abcde, dan seterusnya. Tiap baris terdiri dari 8 hingga 12 kata. Gaya bahasa yang digunakan luas dan menekankan pada bahas pengulangan

yang berima. Isinya menjelaskan tentang suatu perkara.

Pengertian dan Ciri – Ciri Talibun

TALIBUN

Page 29: Puisi Lama

Tema talibun biasanya berdasarkan fungsi puisi tersebut. Contohnya seperti berikut:

Mengisahkan kebesaran/kehebatan sesuatu tempat dll Mengisahkan keajaiban sesuatu benda/peristiwa Mengisahkan kehebatan/kecantikan seseorang Mengisahkan kecantikan seseorang Mengisahkan kelakuan dan sikap manusia mengisahkan perlakuan dimasa lalu mengisahkan seperti peperangan pada masa lalu

Contoh Puisi TalibunAnak orang di Padag Tarappergi berjalan ke kebun bungahendak ke pekan hari tlah senjaDi sana sirih kami kerekapmeskipun daunnya serupanamun rasanya berlain jua

Tema Talibun

Page 30: Puisi Lama

Talibun 6 baris

Untuk apa memakai sendalJalan sebentar kaki jadi memar  Sakitnya menimbulkan lukaUntuk apa mencari orang terkenal Banyak saingan para pelamarMending mencari orang yang kau suka

Talibun 8 Baris

Burung perkutut hinggap di pohon belimbingBelimbing masam memberatkan jiwaMembuat lidah menjadi binasaBinasa hingga memakan segalaAnak dipangku Jangan lupa dibimbingDibimbing menjadi anak yang bertakwaAgar orang tua tidak tidak berdosa Terjaga badannya dari siksa api neraka yang menyala-nyala

Kapal besar berlayar tanpa jangkarBersama sang nahkoda yang pandaiBerlayar hingga sampai ke bintang Kalau kamu selalu rajin belajarPasti akan menjadi  semakin pandaiHingga Lulus dengan nilai gemilang

Kalau ingin menanam pohon jati

Tanam di atas tanah jangan lupa diiriTapi jangan pernah dibumbui Karena akan dimakan hama hingga binasaKalau ingin mendapat cinta sejati Tidak perlu mencari-cari hingga lupa diriCinta sejati yang sebenarnya tidak kan kau temuiKarena cinta sejati adalah cinta kepada Yang Kuasa

Contoh Talibun

Page 31: Puisi Lama

TERIMA KASIH

ADA PERTANYAAN???