Upload
zikri-nurmansyah
View
48
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pelaksanan Corporate Governance di Indonesia masih sangat rendah/sulit diterapkan, hal ini
terutama disebabkan oleh kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia belum
sepenuhnya memiliki Corporate Culture sebagai inti dari Corporate Governance. Pemahaman
tersebut membuka wawasan bahwa korporat kita belum dikelola secara benar.
Mewujudkan konsep good governance di Indonesia dapat dilakukan dengan mencapai keadaan
yang baik dan sinergi antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil dalam pengelolaan
sumber-sumber alam, sosial, lingkungan dan ekonomi. Prasyarat minimal untuk mencapai good
governance adalah adanya transparansi, akuntabilitas, partisipasi, pemberdayaan hukum,
efektifitas dan efisiensi, dan keadilan. Kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah harus
transparan, efektif dan efisien, serta mampu menjawab ketentuan dasar keadilan. Sebagai bentuk
penyelenggaraan negara yang baik maka harus ada keterlibatan masyarakat di setiap jenjang
proses pengambilan keputusan.
Lebih lanjut, untuk mencapai hal itu prinsip-prinsip good governance hendaknya ditegakkan
dalam berbagai institusi penting pemerintahan, prinsip-prinsip tersebut meliputi: Partisipasi
masyarakat, tegaknya supremasi hukum, transparasi, berorientasi pada consensus, kesetaraan,
efektifitas dan efisiensi, akuntabilitas, dan visi strategis. Sehingga apa yang didambakan
Indonesia menjadi negara yang Clean and good governance dapat terwujud dan hilangnya faktor-
faktor Kepentingan politik, KKN, peradilan yang tidak adil, bekerja di luar kewenangan, dan
kurangnya integritas dan transparansi adalah beberapa masalah yang membuat pemerintahan
yang baik masih belum bisa tercapai. Masyarakat dan pemerintah yang masih bertolak belakang
untuk mengatasi masalah tersebut seharusnya menjalin harmonisasi dan kerjasama mengatasi
masalah-masalah yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Leo Sukma Wijaya, 2009. https://leosukmawijaya.wordpress.com/2009/11/16/good-corporate-
governance-dan-penerapannya-di-indonesia-thomas-s-kaihatu-staf-pengajar-fakultas-ekonomi-
universitas-kristen-petra-surabaya/ (27 Mar 2017, 10.10)
arjamudin,2012.http://arjaenim.blogspot.co.id/2012/11/penerapan-konsep-good-governance-
di.html (27 Mar 2017, 10.15)
Board of directors
Board of directors adalah pimpinan perusahaan yang dipilih oleh para pemegang saham untuk
mewakili kepentingan para pemegang saham dalam mengelola perusahaan. Board of directors
adalah kunci utama dan memiliki peranan besar dalam proses implementasi Good Corporate
Governance.
Ada beberapa peranan Board of directors yang dapat memberikan manfaat besar dalam
penerapan Good Corporate Governance, diantaranya:
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang
baik.
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah yang pada akhirnya akan
meningkatkan corporate value
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia
4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan
meningkatkan shareholders.
Board of committee
Board of committee adalah salah satu badan di perusahaan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat
kepada Board of directors. Tujuan dari pembentukan Board of committee adalah agar pekerjaan-
pekerjaan di perusahaan dapat diselesaikan dengan efektif.
Tugas utama Board of committee adalah melakukan pengawasan terhadap kebijakan Board of
directors dalam menjalankan perusahaan serta memberi nasihat keapada Board of directors.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Board of committee diantaranya adalah :
1. Melaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali
2. Memberikan nasihat, tanggapan atau persetujuan secara tepat waktu dan berdasarkan
pertimbangan yang memadai
3. Pemberdayaan komite-komite yang dimiliki Komisaris. Contohnya Komite Audit, Komite
Nominasi dll.
4. Mendorong terlaksananya implementasi good corporate governance.
Board Power
Board Power adalah kekuasaan baik dari board director maupun board committes untuk
memastikan tata kelola yang tepat dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini direksi memiliki tugas
loyalitas, ketaatan, dan perawatan. Ini menyatakan bahwa pejabat / direktur harus bertindak
dengan itikad baik dan tidak harus membiarkan kepentingan pribadi mereka untuk menang atas
kepentingan organisasi.
Kewenangan-kewenangan Board Power dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Board Power memiliki kewenangan penuh atas pengurusan dan hal-hal terkait kepentingan
perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
2. Mewakili perusahaan untuk melakukan perbuatan hukum baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan UUPT and anggaran dasar.
Board Composition
Board Composition adalah struktur hubungan pertanggungjawaban dan pembagian peran
diantara berbagai organ utama perusahaan yakni Pemilik /Pemegang Saham, pengawas /
Komisaris, dan Pengelola / Direksi / Manajemen.Secara spesifik,
board composition
harus didesain untuk mendukung jalannya aktivitas organisasi secara bertanggungjawab dan
terkendali
Secara umum Board Composition dibagi dalam tiga kategori, antara lain:
Insider Director
Insider director atau direktur manajemen adalah pemimpin perusahaan yang ditunjuk oleh
Board of directors untuk memimpin perusahaan dengan membuat berbagai kebijakan, seperti
CEO, presiden perusahaan, CFO atau COO. Tugas pokok dan tanggung jawab dari Insider
director tertuang dalam UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, yaitu:
1. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan
2. Memilih, menentukan, mengawasi pekerjaan karyawan
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan laporan pada pemegang
saham.
Affiliated outside director
Affiliated outside director adalah mereka yang pernah memiliki hubungan dengan
perusahaan, seperti sanak keluarga serta para eksekutif yang telah pensiun.
Independent outside director
Independent outside director adalah seseorang yang ditunjuk untuk mewakili pemegang
saham independen (pemegang saham minoritas). Sebagaimana diatur dalam Undang-undang
Perseroan, anggota Direksi dan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, sedangkan
keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan atas perbandingan jumlah suara para
pemegang saham. Direktur Independen ditunjuk tidak dalam kapasitas mewakili pihak
manapun dan semata-mata ditunjuk berdasarkan latar belakang pengetahuan, pengalaman
dan keahlian profesional yang dimilikinya untuk sepenuhnya menjalankan tugas demi
kepentingan perusahaan.