17
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Subandi (2011) Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi. Namun demikian yang di maksud dengan Koperasi di sini adalah suatu bentuk peraturan dan tujuan tertentu pula, perusahaan yang didirikan oleh orang orang tertentu, untuk melakukan kegiatan- kegiatan tertentu. Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang berbadan hukum dengan usaha yang beranggotakan orang-seorang yang berorientasi menghasilkan nilai tambah yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya. Dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945 dan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Dalam penjelasan pasal 33 ayat (1) UUD 1945 antara lain dikemukakan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”, dan ayat (4) dikemukakan bahwa “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan”, sedangkan Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

  • Upload
    lymien

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 Pengertian Koperasi

Menurut Subandi (2011) Koperasi berasal dari bahasa Inggris

co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan kata lain berarti

segala pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat

disebut sebagai koperasi. Namun demikian yang di maksud dengan

Koperasi di sini adalah suatu bentuk peraturan dan tujuan tertentu pula,

perusahaan yang didirikan oleh orang orang tertentu, untuk melakukan

kegiatan- kegiatan tertentu. Koperasi merupakan salah satu badan usaha

yang berbadan hukum dengan usaha yang beranggotakan orang-seorang

yang berorientasi menghasilkan nilai tambah yang dapat dimanfaatkan

bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya.

Dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia adalah pasal 33

UUD 1945 dan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Dalam

penjelasan pasal 33 ayat (1) UUD 1945 antara lain dikemukakan bahwa

“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan”, dan ayat (4) dikemukakan bahwa “Perekonomian

nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan

prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan”, sedangkan

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 2: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

9

menurut pasal 1 UU No. 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi di

Indonesia adalah “Badan Usaha yang beranggotakan orang- seseorang

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasar atas asas kekluargaan”.

2.1.2 Landasan Koperasi

Menurut Subandi (2011) Landasan koperasi Indonesia

merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran serta

kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya di dalam

sistem perekonomian Indonesia. Dalam UU No.25/1992 tentang pokok-

pokok perkoperasian, koperasi Indonesia mempunyai landasan sebagai

berikut. (a) Landasan Idiil, sesuai dengan bab II UU No. 25/1992,

landasan Idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila; dan (b) Landasan

Struktural, ialah Undang-Undang Dasar 1945.

2.1.3 Asas Koperasi

Berdasarkan pasal 2 UU No. 25/1992, ditetapkan sebagai asas

koperasi adalah kekeluargaan. Asas ini mengandung makna adanya

kesadaran dari hati nurani setiap anggota untuk mengerjakan segala

sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota koperasi

itu. Jadi bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan

juga bukan dari satu anggotamelainkan mencakuo semuanya. Dengan

asas yang bersifat seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak

dan kewajiban yang sama.

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 3: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

10

2.1.4 Tujuan Koperasi

Tujuan koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No.

25/1992, yang berbunyi: “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan

UUD 1945”.

Berdasarkan pasal tersebut, tujuan koperasi pada garis besarnya

meliputi 3 hal yaitu :

1) Memajukan kesejahteraan anggotanya.

2) Memajukan kesejahteraan masyarakat.

3) Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional.

2.1.5 Prinsip- prinsip Koperasi Indonesia

Menurut Subandi (2011) Prinsip koperasi atau juga disebut

sebagai sendi-sendi dasar koperasi adalah pedoman pokok yang

menjiwai setiap gerak langkah pengelolaan dan usaha koperasi. Prinsip-

prinsip ini juga mempunyai peranan penting di dalam menentukan pola

pengelolaan usaha koperasi. Peran tersebut pada garis besarnya adalah:

1) Sebagai pedoman pelaksanaan usaha koperasi dalam mencapai

tujuan.

2) Sebagai ciri-ciri khas koperasi yang membedakannya dengan bentuk

badan lainnya.

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 4: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

11

Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 15 ayat 1 UU No 25/1992,

Koperasi Indonesia melaksanakan prinsip- prinsip koperasi sebagai

berikut :

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2) Pengelolan dilakukan secara demokratis.

3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing- masing anggota.

4) Pembagian balas jasa yang terbatas pada modal.

5) Kemandirian.

2.1.6 Ciri- Ciri Koperasi

Menurut Subandi (2011) Dalam penyelenggaraan kegiatan

koperasi hampir tidak dapat dibedakan dengan penyelenggaraan

kegiatan bentuk-bentuk perusahaan lainnya. Namun bila dicermati lebih

teliti, akan tampak adanya perubahan yang cukup mendasar antara

koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya. Perbedaan itulah

yang disebut sebagai ciri- ciri koperasi.

Berikut adalah ciri-ciri koperasi yang ditinjau dari segi

pelakunya, tujuan usahanya, dan hubungan dengan negara:

1) Dilihat dari segi pelakunya.

Koperasi adalah organisasi ekonomi yang beranggotakan orang-

orang yang pada umumnya memiliki kemampuan ekonomi yang

terbatas, yang secara sukarela menyatukan dirinya di dalam koperasi.

Dengan latar belakang seperti itu, maka koperasi pada dasarnya

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 5: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

12

adalah suatu bentuk perusahaan alternatif, yang didirikan warga

masyarakat berekonomi lemah, yang karena keterbatasan

ekonominya, tidak mampu melibatkan diri dalam kerjasama

ekonomi melalui bentuk-bentuk perusahaan selain koperasi.

Koperasi didirikan juga sebagai media untuk menjalin kerjasama

ekonomi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan ekonomi

terbatas, dengan pelaku ekonomi lain yang lebih kuat. Dengan

demikian, memiliki kecenderungan yang sangat kuat untuk menjadi

bentuk perusahaan yang tumbuh dan mengakar pada masyarakat

lapisan bawah.

2) Dilihat dari tujuan usahanya.

Tujuan usaha koperasi pada dasarnya ialah untuk

memperjuangkan kepentingan dan meningkatkan kesejahteraan

ekonomi para anggotanya. Karena anggota koperasi secara

keseluruhan terdiri dari kelompok masyarakat yang berbeda-beda,

maka tujuan usaha koperasi secara khusus akan ditentukan oleh

permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh para anggotanya.

Tujuan koperasi misalnya adalah untuk menyediakan kebutuhan

pokok para anggotanya. Para anggota secara sadar menyatukan diri

agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga

terjangkau.

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 6: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

13

3) Dilihat dari segi hubungan negara.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, peran koperasi dalam

perekonomian suatu negara akan sangat ditentukan oleh sistem

perekonomian dan sistem politik yang dianut oleh negara yang

bersangkutan. Perkembangan koperasi dibanyak negara dapat kita

lihat bahwa keberadaan koperasi pada umumnya sangat besar

manfaatnya bagi perkembangan perekonomian negara tersebut. Hal

ini ditinjau dari segi historis maupun segi ekonomis. Dari segi

historis koperasi merupakan organisasi ekonomi yang mengakar

pada masyarakat lapisan bawah. Dari segi ekonomi, keberadaan

koperasi akan sangat membantu pemerintah dalam usaha

mewujudkan perekonomian yang lebih adil. Dan pada umunya

koperasi sangat didukung oleh pemerintah.

2.1.7 Penilaian Kesehatan Koperasi

Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang

Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit

Simpan pinjam Koperasi. Penilaian kesehatan merupakan hasil

penilaian kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap

kondisi suatu koperasi. Melalui penilaian aspek permodalan, kualitas

aktiva produktif, manajemen, efisiensi, kemandirian dan pertumbuhan,

likuiditas dan jatidiri koperasi.

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 7: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

14

Dari aspek-aspek tersebut diatas diberikan penilaian sesuai

dengan besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi. Untuk

penetapan kesehatan usaha simpan pinjam dilakukan setelah

perhitungan penilaian, sehingga diperoleh skor secara keseluruhan.

Skor dimaksud dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat

kesehatan Koperasi Simpan Pinjam yang dibagi dalam lima golongan

yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat, dan sangat tidak

sehat.

Tabel 2.1 predikat penilaian kesehatan koperasi dapat dilihat pada tabelberikut ini :

Skor Predikat80 – 100 Sehat60 – 80 Cukup Sehat40 – 60 Kurang Sehat20 – 40 Tidak Sehat≤ 20 Sangat Tidak Sehat

Sumber : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecildan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

2.1.8 Aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian kesehatan koperasi

menurut Kep Men No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 adalah :

a. Aspek Permodalan.

Modal adalah perbandingan antara modal sendiri terhadap total

asset. Modal sendiri atau modal yang menanggung risiko atau yang

disebut modal ekuiti terdiri dari :

1) Simpanan Pokok, adalah sejumlah uang yang sama banyaknya

yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat

masuk menjadi anggota. Simpanan Pokok tidak dapat diambil

kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 8: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

15

2) Simpanan Wajib, adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak

harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi

dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan Wajib tidak

dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi

anggota.

3) Dana Cadangan, adalah sejumlah uang yang diperoleh dan

penyisihan sisa hasil usaha yang digunakan untuk memupuk

modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasim bila

diperlukan.

4) Hibah, adalah sejumlah uang yang diberikan dari suatu badan atau

orang perorangan kepada Koperasi Simpan Pinjam.

b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif.

Aktiva produktif sering juga disebut earning asset atau aktiva

yang, karena penempatan dana tersebut untuk mencapai tingkat

penghasilan yang diharapkan. Aktiva produktif adalah kekayaan

koperasi yang mendatangkan penghasilan bagi koperasi yang

bersangkutan. Kualitas produktif dinilai atas dasar penggolongan

kolektibilitas yang terdiri atas pinjaman lancar, kurang lancar,

diragukan dan macet.

Pinjaman bermasalah terdiri dari pinjaman kurang lancar,

diragukan dan pinjaman macet.

1) Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria

sebagai berikut :

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 9: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

16

a) Pengembalian pinjaman dilakukan dengan angsuran yaitu

terdapat tunggakan angsuran pokok dan terdapat tunggakan

bunga.

b) Pengembalian pinjaman tanpa angsuran yaitu pinjaman belum

jatuh tempo dan pinjaman telah jatuh tempo.

2) Pinjaman yang digolongkan diragukan apabila pinjaman yang

bersangkutan tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapi

berdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa :

a) Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai

sekurang-kurangnya 75% dari hutang peminjam termasuk

bunganya.

b) Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih

bernilai sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam

termasuk bunganya.

3) Pinjaman digolongkan macet apabila :

a) Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan.

b) Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12

bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan.

c) Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada

Pengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian kepada

perusahaan asuransi pinjaman.

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 10: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

17

c. Aspek Manajemen.

Pada dasarnya manajemen koperasi tidak jauh berbeda dengan

manajemen perusahaan industri manufaktur, perdagangan, dan

perusahaan non bank yang lain. Fungsi manajemen perusahaan

berikut juga diterapkan dalam manajemen koperasi, termasuk untuk

unit simpan pinjamnya :

1) Menyusun rencana kerja jangka pendek dan panjang termasuk

menentukan sasaran usaha yang ingin dicapai pada masa yang

akan datang.

2) Menyusun struktur organisasi yang efektif dan efisien.

3) Mengawasi pelaksanaan kegiatan bisnis.

Secara ringkas ketiga fungsi manajemen diatas disebut kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan (Planning,

Organizing, and controlling). Pada manajemen Unit simpan pinjam,

pengelolaan Unit Simpan Pinjam harus dilakukan secara professional

dengan prinsip pengelolaan yang sehat dan prinsip kehati-hatian.

Pengelolaan kegiatan USP dapat dilakukan oleh pengurus atau

pengelola, Pengelola diangkat oleh pengurus dan bertanggung jawab

kepada pengurus. Pengelola dapat perorangan atau badan usaha,

termasuk yang berbentuk badan usaha, termasuk badan hukum

dengan sistem kerja keterkaitan dalam kontrak kerja.

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 11: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

18

d. Aspek Efisiensi.

Rasio ini menggambarkan sampai seberapa besar KSP/USP

koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada

anggotanya dari penggunaan asset yang dimilikinya. Penilaian

efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio, yaitu :

1) Rasio biaya operasional terhadap partisipasi bruto.

2) Rasio beban usaha terhadap SHU kotor.

3) Rasio efisiensi pelayanan.

e. Aspek Likuiditas.

Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah

kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban

finansialnya yang segera harus dipenuhi. Dalam hal ini adalah

kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

Jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki suatu

perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan membayar

dari perusahaan yang bersangkutan.

f. Kemandirian dan Pertumbuhan

Aspek ini didasarkan pada rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas

dan kemandirian operasional. Dalam hal penilaian tingkat kesehatan

Unit Simpan Pinjam yang digunakan untuk menghitung kemandirian

dan pertumbuhan adalah :

1) Rasio rentabilitas aset.

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 12: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

19

Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan

dengan total aset.

2) Rasio rentabilitas modal sendiri.

Rasio rentabilitas ekuitas yaitu SHU bagian anggota

dibandingkan total modal sendiri.

3) Rasio kemandirian operasional pelayanan.

Rasio kemandirian operasional yaitu partisipasi neto

dibandingkan dengan biaya beban. usaha ditambah dengan

beban perkoperasian.

g. Jatidiri Koperasi

Jatidiri koperasi adalah penilaian untuk mengukur keberhasilan

koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi

anggota. Dalam hal penilaian tingkat kesehatan Unit Simpan Pinjam

yang digunakan untuk menghitung rentabilitas adalah :

1) Rasio partisipasi bruto.

Rasio partisipasi bruto adalah tingkat kemampuan koperasi dalam

melayani anggota, semakin tinggi/besar persentasenya semakin

baik. Partisipasi bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi

sebagai imbalan penyerahan jasa pada anggota yang mencakup

beban pokok dan partisipasi bruto.

2) Rasio promosi ekonomi anggota.

Rasio ini mengukur kemampuan koperasi memberikan manfaat

efisiensi partisipasi dan manfaat efisiensi biaya koperasi dengan

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 13: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

20

simpanan pokok dan simpanan wajib, semakin tinggi

persentasenya semakin baik.

2.2 KERANGKA PEMIKIRAN

2.2.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai analisis

tingkat kesehatan koperasi dan digunakan sebagai referensi serta

pembanding dalam penelitian ini adalah :

1) Novita Lukhita Wardhani (2012) telah melakukan penelitian dengan

judul “Analisis Kinerja Keuangan Unit Simpan Pinjam Koperasi

Pegawai Republik Indonesia Universitas Brawijaya”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan USP KPRI UB

pada tahun 2009, 2010, dan 2012 mendapat predikat sebagai

koperasi “CUKUP SEHAT”, sedangkan pada tahun 2011 mendapat

predikat “SEHAT”.

2) Mustakim (2012) telah melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Penilaian Kesehatan Koperasi pada KPRI Jujur Pemkab Bintan di

Tanjungpinang”. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat

kesehatan koperasi termasuk pada kategori “Cukup Sehat”.

3) Budiyanto Albert (2013) telah melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Kartika Kuwera Jaya dengan

Menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Republik Indonesia Nomor :14/PER/M.KUKM/

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 14: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

21

2009”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan

koperasi termasuk pada kategori “Cukup sehat”.

4) Ulin Ni’mah (2011) telah melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Kinerja Keuangan pada Koperasi BMT BINA USAHA

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Analisis Likuiditas, Analisis Solvabilitas, dan

Analisis Rentabilitas menunjukkan angka yang cukup baik.

5) Widya Karni (2011) telah melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Setia Nagari Selayo

Kecamatan Kubung Kabupaten Solok”. Hasil penelitian menunjukan

keadaan KUD tersebut cukup baik.

6) Ismi Handayani (2009) telah melakukan penilitian dengan judul

“Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi pada Koperasi Simpan Pinjam

BMT AKBAR”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan

kesehatan koperasi tersebut baik.

Laporan keuangan merupakan laporan hasil kegiatan selama

satu periode yang menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha yang

dilakukan, program-program yang sudah terlaksana dan arus kas

perusahaan secara keseluruhan untuk dipertanggungjawabkan.

Penilaian kinerja keuangan koperasi yang dilihat dari

tingkat kesehatan koperasi diperoleh berdasarkan perhitungan rasio

dan melakukan bobot penilaian di masing-masing aspeknya. Aspek

tersebut terdiri dari aspek permodalan, aspek kualitas aktiva

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 15: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

22

produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek

kemandirian dan pertumbuhan, dan aspek jatidiri koperasi.

Berdasarkan penjelasan tersebut penulis menggambarkan kerangka

teoritis sebagai berikut :

2.3 HIPOTESIS

Hipotesis merupakan suatu kesimpulan awal yang sifatnya

sementara dari penelitian yang masih harus diuji kebenarannya. Untuk

Laporan Keuangan UnitSimpan Pinjam KPRI

Banyumas Th. 2009 s.d2013

Pengukuran Kinerja :a. Aspek Permodalanb. Aspek Kualitas Aktiva Produktifc. Aspek Manajemend. Aspek Efisiensie. Aspek Likuiditasf. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhang. Aspek Jatidiri Koperasi

Laporan Keuangan UnitSimpan Pinjam KPRI

Banyumas Th 2009 s.d 2013masuk dalam predikat :1. Sehat2. Cukup Sehat3. Kurang Sehat4. Tidak Sehat5. Sangat Tidak Sehat

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 16: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

23

itu berdasarkan penjabaran diatas, hipotesis yang diajukan dalam studi

ini adalah :

- H1 : Kinerja keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia

wilayah Banyumas yang dilihat dari aspek permodalan pada tahun

2009 sampai dengan tahun 2013 mendapat bobot skor rata-rata yang

tinggi.

- H2 : Kinerja keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia

wilayah Banyumas yang dilihat dari aspek kualitas aktiva produktif

pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mendapat bobot skor

rata-rata yang tinggi.

- H3 : Kinerja keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia

(KPRI) wilayah Banyumas yang dilihat dari aspek manajemen pada

tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mendapat bobot skor rata-rata

yang tinggi.

- H4 : Kinerja keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia

wilayah Banyumas yang dilihat dari aspek efisiensi pada tahun 2009

sampai dengan tahun 2013 mendapat bobot skor rata-rata yang

tinggi.

- H5 : Kinerja keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia

wilayah Banyumas yang dilihat dari aspek likuiditas pada tahun

2009 sampai dengan tahun 2013 mendapat bobot skor rata-rata yang

tinggi.

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 17: BAB II - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6654/3/Widya Nurmansyah Bab II.pdf · Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam Koperasi. Penilaian

24

- H6 : Kinerja keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia

wilayah Banyumas yang dilihat dari aspek kemandirian dan

pertumbuhan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mendapat

bobot skor rata-rata yang tinggi.

- H7 : Kinerja keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia

wilayah Banyumas yang dilihat dari aspek jatidiri koperasi pada

tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mendapat bobot skor rata-rata

yang tinggi.

- H8 : Kinerja keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia

wilayah Banyumas yang dilihat dari predikat kesehatan koperasi

pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mendapat predikat

“SEHAT”.

Analisis Kinerja Keuangan..., Widya Nurmansyah, Fakultas Ekonomi UMP, 2015