Upload
infosanitasi
View
3.497
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Desain Kemitraan Pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Kartamantul, Yogyakarta disajikan dalam City Sanitation Summit Bukittinggi
Citation preview
Tantangan, Proses, Bentuk Formulasidan Hasil Kerjasama RegionalisasiPengelolaan SampahCase Study: Sekber Kartamantul
Drs. R. Ferry Anggoro S, M. SiOffice Manager Sekber Kartamantul
Disampaikan dalam City Sanitation Summit, Bukitinggi, 20 Mei 2010
HOT ISSUE Infrastruktur perkotaan hakekatnya adalah
suatu sistem yang fungsional integratif Saat masyarakat membutuhkan infrastruktur
dasar (jalan, drainase, persampahan dll) mereka tidak peduli dilayani oleh pemerintah yang mana (Kab/Kota/Prop) yang penting kebutuhan mereka dapat terpenuhi
Pelayanan Publik di perkotaan tidak lagi mengenal batas wilayah administrasi, diperlukan adanya standardisasi regulasi (IMB, Tata Ruang, Retribusi dll)
Tantangan Kerjasama Antar Daerah Seringkali komitmen yang dibangun hanya sebatas
administratif tidak bersifat implementatif Kerjasama yang dibangun bukan karena kebutuhan
yang sama tetapi karena undang-undang mengamanahkan untuk itu.
Regulasi yang ada (UU 50/2007 ataupun Permendagri 69/2007) masih bersifat makro, hal hal prinsipil (sumber dan sifat pendanaan, kelembagaan, mekanisme kerjasama) masih perlu ditindaklanjuti dengan regulasi yang lebih detil.
Seringkali arogansi dan euphoria otonomi masih melekat, padahal kerjasama hanya bisa dilakukan dengan baik jika masing-masing pihak berposisi secara SETARA, SEIMBANG
Tuntutan Responsivitas, Efektifitas dan Efisiensi pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah di Era Good Governance
Isu – Isu Strategis :
• Membenahi peran dan kemampuan daerah dalam penyelenggaraan fungsi kerjasama antar daerah (Local government cooperation);
• Menentukan bidang-bidang yang dikerjasamakan;
• Memilih model – model kerjasama yang sesuai
BENTUK BENTUK KERJASAMA :
(Henry; 1995)
• Intergovernmental service contract
• Joint service agreement;
• Intergovernmental service transfer.
•
BENTUK KELEMBAGAAN KERJASAMA :
1. Forum Koordinasi;
2. Forum Koordinasi dan Monev;
3. Lembaga Kerjasama
4. Badan Usaha Bersama
Alasan perlunya kerjasama
Kekuatan yg lebih besar
(sinergi)
Kemajuan yg lebih tinggi
Dapat lebih berdaya
Mencegah konflik
Memperoleh akses yg sama
Memelihara keberlanjutan
Menghilangkan ego daerah
Manfaat Kerjasama
Proses Kerjasama Kartamantul 7 (tujuh) sektor kerjasama (persampahan, air limbah,
air bersih, jalan, drainase, transportasi, tata ruang) telah terjalin baik sejak tahun 90 an, jauh sebelum adanya undang-undang yang mengatur tentang kerjasama antar daerah
Kerjasama dilandasi oleh adanya kebutuhan yang sama untuk SOLVE PROBLEM menyelesaikan masalah perkotaan dengan semangat kebersamaan.
Dukungan dan keterlibatan yang kuat dari Stakeholder (DPRD, Akademisi, Praktisi, Tokoh Masyarakat, LSM)
Intensitas Komunikasi dan Diskusi yang dilaksanakan secara rutin (minimal 2x/minggu) menjadi lem perekat kerjasama, mereduksi egoisme kewilayahan dan menjadi wahana transfer pengalaman Kab/Kota dalam menyelesaikan masalah yang muncul
Pola dan Bentuk Kerjasama KartamantulShare Benefit dari pengembangan dan
pemanfaatan infrastruktur bersamaShare Risk untuk dampak yang ditimbulkan
dari Sektor yang dikerjasamakan implikasi terhadap anggaran dll.
Transfer Experience, berbagi pengalaman dalam memecahkan masalah (penanganan ilegal dumping, pemberdayaan masy dll)
Transfer Cost, untuk insfrastruktur yang tidak dapat disediakan sendiri oleh masing-masing Kab/Kota (persampahan, air limbah)
Kerjasama Pengelolaan Sampah KartamantulFormat: Pengelolaan Bersama TPA (dilakukan bergiliran setiap 3 tahun)
Payung Legalitas:Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Bersama TPA Piyungan yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota sejak tahun 2001
Bentuk Kelembagaan: UPTD yang sedang dikembangkan menjadi Badan Layanan Umum (BLU)
Pembiayaan Operasi dan Pemeliharaan:Didasarkan atas rekapitulasi volume sampah yang diangkut dan dikelola di TPA Piyungan
Kota YogyakartaKabupaten
SlemanKabupaten Bantul
Penerima Mandat(bergilir 3 tahun)
UPTD Pengelola
Tim Pengawas (Kepala SKPD
Teknis) Kabupaten/Kota
Tim Teknis
Substansi Kerjasama Regionalisasi Pengelolaan Sampah :1. Penyusunan Master Plan Persampahan APY
(1995)2. Pembangunan TPA Piyungan (1993 – 1995)3. Pemanfaatan Bersama TPA (1995 –
sekarang)4. Perumusan biaya O&M TPA Piyungan5. Peningkatan kinerja pengelolaan6. Pengembangan sarana & prasarana7. Pembentukan organisasi & tatakerja8. Pengelolaan lingkungan hidup
Sharing Biaya O&M TPA Piyungan(berdasar volume sampah yang masuk ke TPA Piyungan)
TAHUN YOGYAKARTA SLEMAN BANTUL TOTAL
2001 599.315.100 100.923.900 42.620.600 742.859.600
2002 738.743.348 124.403.380 52.536.149 915.682.877
2003 895.340.064 150.774.056 74.882.580 1.120.996.700
2004 1.035.636.080 174.399.716 86.616.364 1.296.652.160
2005 1.281.383.021 215.784.182 107.171.697 1.604.338.900
2006 1.571.617.344 264.659.480 131.446.176 1.967.723.000
2007 1.789.138.080 301.289.850 149.639.070 2.240.067.000
2008 1.853.113.821 355.260.163 153.626.016 2.362.000.000
2009 1.934.115.000 547.563.000 121.222.000 2.602.900.000
HASIL KERJASAMA
Perbaikan Sarana & Prasarana TPApenghijauan, saluran drainase, kolam maturasi, talud jalan, talud lindi
dll
SesudahSebelum
Peningkatan Kinerja Pengelolaan TPA Sampah
Penanganan/ Evakuasi Sampah Ilegal/Liar
SesudahSebelum
HASIL KERJASAMA
Pengelolaan Lingkungan
Pemantauan rutin terhadap :kualitas air, udara, kebisingan, dan pengendalian
vektor
HASIL KERJASAMA
Aktif & dekat dengan Masyarakat
HASIL KERJASAMA
Sosialisasi Penanganan
masalah dengan melibatkan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
Menindaklanjuti komplain masyarakat dengan cepat
Pemberdayaan 3R
PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP
Kerjasama Sekber Kartamantul dengan Shimizu Coporation Jepang dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk pemanfaatan gas metana di TPA Piyungan
Peluang dan Tantangan Pengelolaan Sampah Regional
Kesepakatan Lokasi TPAResistensi Penolakan dari MasyarakatManajemen Pengelolaan : Bentuk
kelembagaan, tupoksiPembiayaan Pengelolaan Pelibatan Masyarakat & SwastaPenerapan Teknologi Terapan ; waste
refinery, waste to renewable energyStandardisasi Regulasi
Saran & Rekomendasi
1. Motivasi dan tuntutan kebutuhan kerjasama -> meningkatkan komitmen
2. Budaya saling toleransi, musyawarah, kesetaraan serta kebersamaan, intensitas komunikasi
3. Karakteristik Wilayah (secara geografis) menyatu dalam suatu sistem yang fungsional
4. Adanya Dukungan Pemerintah Pusat, Propinsi
5. Adanya Dukungan pihak donor
6. Regulasi untuk kepentingan bersama
7. Keterlibatan masyarakat, LSM dan Pihak Swasta
Sekretariat Bersama Kartamantul
Gedung Ex- Dinas Pariwisata Lt. 1, Komplek Kepatihan Danurejan
Jl. Malioboro 14 Yogyakarta 55213
Telp. 0274 – 557 423
Fax. 0274 – 557 064
Email: [email protected]
Emil ; [email protected]