20
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA Dosen: Dr. Hj. Zunaidah, M. Si KELOMPOK 1 Budi Nugroho (01012681318023) Fenny Fathiyah (01012681318030) Vira Silvia Nofri (01012681318037) Ria Natalia Siswanti (01012681318002) MM UNSRI ANG. 37 REGULER MALAM

ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Citation preview

Page 1: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

ETIKA BISNIS DAN BUDAYADosen: Dr. Hj. Zunaidah, M. Si

KELOMPOK 1

Budi Nugroho (01012681318023)Fenny Fathiyah (01012681318030)Vira Silvia Nofri(01012681318037)Ria Natalia Siswanti (01012681318002)MM UNSRI ANG. 37 REGULER MALAM

Page 2: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Seberapa Penting Budaya Perusahaan?

Budaya organisasi didefinisikan sebagai pola asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan, atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dengan maksud agar organisasi belajar mangatasi atau menanggulangi masalah-masalah yang timbul akibat adaptasi eksternal dan integritas internal yang sudah berjalan cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk memahami, memikirkan, dan merasakan berkenaan dengan masalah-masalah (Edgar J. Schein).

Budaya organisasi terdiri dari berbagai interaksi dari ciri-ciri kebiasaan yang mempengaruhi sekelompok orang dalam lingkungannya (Geert Hofstede-penulis budaya organisasi dari Belanda-, 1928).

Budaya organisasi secara singkat dapat didefinisikan sebagai serangkaian nilai atau keyakinan yang menghasilkan pola perilaku tertentu secara kolektif dalam korporasi.

Page 3: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Pemahaman Budaya OrganisasiDALAM IMPLEMENTASI KONSEP BUDAYA

Budaya perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.Sistem nilai dan keyakinan organisasi yang mewarnai perilaku pegawai dan kegiatan organisasi.

2.Metode atau kebiasaan kerja yang telah membudaya (tertanam).

3.Suatu pola terpadu dari tingkah laku pegawai dalam perusahaan antara lain pemikiran, tindakan, pembicaraan, ritual atau upacara dan benda-benda.

Page 4: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Pemahaman Budaya OrganisasiDALAM IMPLEMENTASI KONSEP BUDAYA

Hal-hal yang terkait dengan unsur budaya perusahaan :1.Nilai (value)Nilai budaya dapat berbentuk disiplin (taat bekerja dengan penuh kesadaran), kreatif dan inovatif, kualitas dan produktivitas, kepuasan bersama, profesional, jiwa pelayanan iklas, ramah, kerja sama, adaptif, menghargai waktu, dsb.2. NormaSeluruh peraturan yang diterbitkan harus dijiwai oleh nilai-nilai budaya perusahaan.3. Wewenang (authority)Kemampuan untuk mengambil keputusan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.4. Imbal jasa atau penghargaan (reward)Imbal jasa yang diberikan secara wajar dan adil, baik bersifat finansial maupun non-finansial atau imbalan dalam bentuk penghargaan atas prestasi positif atau hukuman atas prestasi negatif.

Page 5: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

MANFAAT BUDAYA PERUSAHAAN

Manfaat budaya perusahaan (Robbins,1993) :

1.Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain karena setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda, sehingga perlu memiliki akar budaya yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada di dalamnya.

2.Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota. Adanya budaya yang kuat, anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas organisasinya.

3.Mementingkan tujuan daripada mengutamakan kepentingan individu.

4.Menjaga stabilitas organisasi, komponen-komponen organisasi direkatkan oleh pemahaman budaya yang sama akan membuat kondisi internal organisasi relatif stabil.

Page 6: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

hUBUNGAN ETIKA DAN BUDAYA PERUSAHAAN

Etika perusahaan menyangkut hubungan :1.Perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat).2.Etika kerja terkait antara perusahaan dengan karyawan.3.Etika perorangan mengatur hubungan antar karyawan.

Faktor utama yang dapat menciptakan iklim etika dalam perusahaan :1.Terciptanya budaya perusahaan secara baik.2.Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based-organization).3.Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship management).

Page 7: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

hUBUNGAN ETIKA DAN BUDAYA PERUSAHAAN

Iklim etika dalam perusahaan dipengaruhi oleh adanya interaksi beberapa faktor :

1.Faktor kepentingan diri sendiri

2.Keuntungan perusahaan

3.Pelaksanaan efisiensi

4.Kepentingan kelompok

Page 8: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

PENGARUH ETIKA TERHADAP BUDAYA PERUSAHAAN

Etika seseorang dan etika bisnis adalah satu kasatuan yang terintegrasi sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, keduanya saling melengkapi dalam mempengaruhi perilaku antar individu maupun kelompok, yang kemudian menjadi perilaku organisasi yang akan berpengaruh terhadap budaya perusahaan.

Jika etika menjadi nilai dan keyakinan yang terinternalisasi dalam budaya perusahaan, maka akan berpotensi menjadi dasar kekuatan perusahaan dan akhirnya akan berpotensi menjadi stimulus dalam peningkatan kinerja karyawan.

Page 9: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Terdapat pengaruh yang signifikan antara etika seseorang dari tingkatan manajer terhadap tingkah laku etis dalam pengambilan keputusan.

Kemampuan seorang profesional untuk dapat mengerti dan peka terhadap adanya masalah etika dalam profesinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sosial budaya, dan masyarakat dimana dia berada.

Budaya perusahaan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap perilaku etis. Perusahaan akan menjadi lebih baik jika mereka membudayakan etika dalam lingkungan perusahaannya.

PENGARUH ETIKA TERHADAP BUDAYA PERUSAHAAN

Page 10: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Case 1

Page 11: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Case 1

KASUS PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS

Disney in FranceDisney sebagai perusahaan yang mengembangkan konsep taman hiburan dalam bisnisnya telah berhasil meraih keuntungan di Amerika Serikat dan Jepang. Langkah selanjutnya yang dilakukan Disney adalah mencoba memasuki pasar Eropa, dalam hal ini Paris sebagai target utamanya. Mengapa Paris yang dijadikan kota yang akan dibangun taman hiburan berikutnya? Mengapa tidak memilih kota yang lain?

Disney berargumen bahwa Paris dipilih karena beberapa alasan, pertama sekitar 17 juta orang Eropa tinggal kurang dari dua jam perjalanan menuju Paris, dan sekitar 310 juta dapat terbang ke Paris pada waktu yang sama. Kedua, besarnya perhatian pemerintah kota Paris yang menawarkan lebih dari satu milyar dollar dalam berbagai insentif, dan ekspektasi bahwa proyek ini akan menciptakan 30000 lapangan pekerjaan.

NAMUN APA YANG TERJADI ?

Page 12: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Case 1

KASUS PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS

Disney in France

NAMUN APA YANG TERJADI ?

LANJUTAN…

Dalam pelaksanaannya, Disney menghadapi beberapa masalah antara lain berupa boikot acara pembukaan oleh menteri kebudayaan Perancis dan kegagalan Disney untuk memperoleh target pengunjung yang datang dan pendapatan yang diharapkan. Mengapa ini terjadi ? Hal ini disebabkan karena Disney kesalahan asumsi terhadap selera dan pilihan dari konsumen di Perancis. Ini disebabkan karena perbedaan budaya. Disney menganggap pola budaya perusahaan yang telah berhasil dijalankan di Amerika Serikat dan Jepang akan berhasil pula di Perancis, ternyata tidak. Contoh:1.Kebijakan Disney untuk tidak menyediakan minuman alkohol di taman hiburan berakibat buruk karena di Paris sudah menjadi kebiasaan untuk makan siang dengan segelas wine.2.Asumsi bahwa hari Jumat akan lebih ramai dari hari Minggu, ternyata berkebalikan.3.Disney tidak menyediakan sarapan pagi berupa bacon dan telur seperti yang dinginkan oleh konsumen, tapi malah menyediakan kopi dan Croissant.

Page 13: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Case 1

KASUS PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS

Disney in France

NAMUN APA YANG TERJADI ?

LANJUTAN…

Begitu juga dengan model kerja tim yang diterapkan, Disney mencoba menerapkan model kerja tim yang serupa dilakukan di USA dan Jepang, yang tidak dapat diterima oleh karyawan Disney di Paris. Juga kesalahan perkiraan Disney bahwa orang Eropa akan menghabiskan waktu lama di taman, ternyata keliru. KESIMPULAN

Kegagalan dan kesalahan pola budaya perusahaan yang dilakukan Disney di Paris,

disebabkan oleh adanya kesalahan penafsiran budaya. Disney beranggapan bahwa

apa yang diterapkan dan sukses di USA dan Jepang akan sukses pula di Perancis.

Disney seharusnya mengadakan riset dahulu tentang bagaimana budaya orang

Perancis agar pola budaya perusahaan dapat disesuaikan dengan kultur setempat

dan diterapkan di Perancis. Dan setelah Disney merubah strateginya yaitu

dengan merubah nama perusahaannya menjadi Disney Land Paris, merubah makanan

dan pakaian yang ditawarkan sesuai pola budaya setempat, harga tiket dipotong

sepertiganya, terbukti jumlah pengunjung Disney di Paris mengalami kenaikan.

Page 14: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Case 2 : ORDER DAGING SAPI

Page 15: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Case 2 : ORDER DAGING SAPI

KASUS PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS

Seorang pelaku perusahaan dari Amerika mendapat order daging sapi dari pelaku usaha lain asal Indonesia. Sebagaimana diketahui, sebagian besar warga Indonesia merupakan penganut agama Islam. Jadi masalah daging sapi tidak hanya berhubungan dengan standar kesehatan, tapi juga berkaitan dengan proses penyembelihan hewan ternak yang harus sesuai dengan syariah.

Padahal di Amerika sendiri, proses penyembelihannya tidak pernah memikirkan urusan tersebut. Perbedaan budaya serta cara pandang seperti ini mengakibatkan order yang sebenarnya sudah disetujui oleh kedua belah pihak bisa menjadi batal bahkan berujung pada gugatan. APA YANG HARUS DILAKUKAN ?

Page 16: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Case 2 : ORDER DAGING SAPI

KASUS PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS

APA YANG HARUS DILAKUKAN ?

LANJUTAN…

Untuk mengatasinya, sebelum perjanjian jual beli daging sapi tersebut dibuat seharusnya juga dicantumkan bahwa pengusaha dari Amerika harus bisa mendatangkan daging sapi yang proses penyembelihannya dilakukan sesuai dengan syariah Islam. Selain itu harus melibatkan lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan sertifikat halal.

Saat ini kasus bisnis internasional seperti yang disebut di atas memang sudah jarang terjadi. Tapi masih banyak sengketa lain yang sumber masalahnya berhubungan dengan budaya dan adat yang berbeda di masing-masing negara.

Page 17: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Case 3 :

Page 18: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Case 3 :

KASUS PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS

Nissan Motor Indonesia adalah sebuah PMA yang dimiliki oleh Nissan Motor Co. Ltd. NISSAN WAY adalah budaya organisasi yang dimiliki oleh Nissan sebagai tolak ukur dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang diharapkan dari karyawan Nissan dalam melakukan pekerjaan.

Mengapa perlu NISSAN WAY ? Karena setiap karyawan mempunyai kepentingan dan pemikiran yang berbeda-beda. Hal ini bisa menimbulkan konflik di dalam organisasi, sehingga akan berakibat melemahkan organisasi itu. Dengan adanya NISSAN WAY diharapkan semua pemikiran akan menjadi sama.

Page 19: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

Case 3 :

KASUS PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS

LANJUTAN…

Di dalam NISSAN WAY terdapat yang disebut sebagai MINDSET dan ACTION.

Di dalam MINDSET terkandung 5 unsur : Cross-functional & Cross-

cultural, Transparent, Leaner, Frugal, dan Competitive.

Sedangkan di dalam ACTION terkandung 5 unsur : Motivate, Commit &

Target, Perform, Measure, dan Challenge.

Sehingga di dalam beraktifitas setiap karyawan harus

berpedoman dan menerapkan 5 unsur MINDSET dan 5 unsur

ACTION.

Page 20: ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

TERIMA KASIH