46
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDONESIA 2015 Musrenbang RKPD 2015 Kabupaten Musi Rawas Utara Balai Pertemuan Rupit, 19 Maret 2014

Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

Citation preview

Page 1: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDONESIA 2015

Musrenbang RKPD 2015 Kabupaten Musi Rawas Utara Balai Pertemuan Rupit, 19 Maret 2014

Page 2: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS CURICULUM VITAE

2

• Nama : Inda Monita • NIP : 19710121 199503 2 001• Tpt/Tgl Lahir : Jakarta, 21 Januari 1971• Pangkat/Gol : Pembina Tk. I / IV B• Pendidikan : S2 Public Management• Jabatan : Kasubdit Evaluasi Kinerja

Pembangunan Wilayah Tengah

• Unit Kerja :Direktorat Evaluasi Kinerja Pembangunan

Daerah (EKPD)• Instansi : BAPPENAS

Page 3: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS OUTLINE PAPARAN :

1. Pengantar 2. Perkembangan Pembangunan

Nasional3. Tema RKP 20154. Arah Kebijakan dan Prioritas

Pembangunan 20155. Isu Strategis6. Dukungan Pemerintah Daerah7. Sinergi Pusat-Daerah dan

Antardaerah8. Penutup

3

Page 4: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

4

1 PENGANTAR

Page 5: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

Perencanaan Pembangunan Daerah

• Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam UU No. 25 tahun 2004 tentang SPPN

• Menurut UU ini, ada 2 entitas penyusun rencana pembangunan:1. Pemerintah daerah (prov/kab/kota) yang dikoordinasikan

oleh BAPPEDA pasal 33 ayat 22. SKPD sesuai dengan tugas dan kewenangannya (pasal 33

ayat 3)

5

Page 6: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS Dokumen Rencana

oleh Bappeda:• RPJPD• RPJMD• RKPD

6

oleh SKPD:• Renstra SKPD• Renja SKPD

Page 7: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

RPJP NasionalRPJP Nasional

RPJP DaerahRPJP Daerah

RPJM Nasional

RPJM Nasional

RPJM DaerahRPJM Daerah

Renstra SKPDRenstra SKPD

RKPRKP

RKP DaerahRKP Daerah

Renja SKPDRenja SKPD

5 tahun 1 tahun

20 tahun

Pedoman

Pedoman

Dijabarkan

Dijabarkan

Pedoman

Pedoman Diacu

Diperhatikan Diperhatikan

7

RPKD vs RKP

Diacu

13/04/23

Page 8: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

8

• RKP menjabarkan RPJM Nasional, memuat: (1) prioritas pembangunan nasional, (2) rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta (3) program K/L, lintas K/L, Kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif (UU No. 25 tahun 2004 SPPN).

• Presiden menetapkan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional pada bulan Januari untuk tahun yang direncanakan, atas dasar hasil evaluasi kebijakan berjalan.

• Penetapan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional 2015 memuat:- Review pelaksanaan RPJMN 2010-2014- Tema dan priorias RKP 2015- Direktif Presiden

Memfokuskan sumberdaya yang tersedia Dapat disiapkan program dan kegiatannya dalam siklus perencanaan dan penganggaran

• RKP 2015 adalah RKP pertama dari RPJMN 2015-2019. Sangat strategis untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan sesuai RPJMN dan Direktif Presiden materi paparan mengacu pada pencapaian sasaran tsb berdasarkan Review RPJMN 2010-2014.

Page 9: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN NASIONAL

2

9

Page 10: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS EVALUASI RPJMN 2010-2014

10

No IndikatorStatus Awal

(2009)

CapaianTarget 2014

Status2010 2011 2012

Prioritas Nasional 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

1 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2.8 2.8 3.0 321) 5,0

2 Indeks Efektifitas Pemerintahan -0,26 -0,19 -0,24 n.a 0,5

Prioritas Nasional 2: Pendidikan

1 Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas 7,72 7,92 7,92 n.a 8,25

2 Angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas 5,30 4,79 4,43 n.a 4,18

Prioritas Nasional 3: Kesehatan

1 Umur harapan hidup (tahun) 70,7 70,9 71,1 71,1 72,0

2 Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 228 n.a n.a n.a 118

3 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 34 n.a n.a 32 2) 24

Page 11: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

11

No IndikatorStatus Awal

(2009)

CapaianTarget 2014 Status

2010 2011 2012

Prioritas Nasional 4: Penanggulangan Kemiskinan

1 Jumlah RTSM yang mendapatkan Bantuan Tunai Bersyarat PKH 726.376 774.293 1.052.000 1.492.473 1.170.000

2 Jumlah RTS penerima Raskin (dengan 15 kg per RTS selama 12 bulan) 18.497.302 17.488.007 17.488.007 17.488.007 17.488.007

Prioritas Nasional 5: Ketahanan Pangan

1 PDB Pertanian (%) 3,96 2,99 2,95 4,26 3,7-3,9

2 Produksi Bahan Pangan: Padi (%) 6,79 3,22 -1,07 4,87 3,22

Prioritas Nasional 6: Infrastruktur

1 Kemantapan Jalan Nasional (%)

87,3 87,0 87,7 90,5 94

2 Jumlah Rusunawa Terbangun (Twin Block) n.a 49 49 n.a1) 380

Prioritas Nasional 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha

1 Jumlah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Daerah (Prov/Kab/Kota) 360 394 420 444 530

2 Jumlah pasar percontohan (unit) 10 12 15 20 26

Page 12: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

12

No IndikatorStatus Awal

(2009)

CapaianTarget 2014 Status

2010 2011 2012

Prioritas Nasional 8: Energi1 Produksi Minyak Bumi (Ribu

Barrel/Hari)949 945 902 877 1.010

2 Kapasitas Pembangkit Terpasang (Kumulatif MW)

31.959 33.983 39.899 42.839 3.000 MW/Tahun

Prioritas Nasional 9: LH dan Pengelolaan Bencana

1

Hotspot di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi berkurang 20% per tahun dari rerata 2005-2009 (%)

58.890 titik

(rerata 2005-2009)

83,42 51,65 45,11

19.316 titik (turun

sebesar 67,2%)

2Kesinambungan sistem analisa data di bidang gempabumi dan tsunami (%)

75 90 100 100 90

Prioritas Nasional 10: Daerah Teringgal, Terdepan, Terluar & Pasca Konflik1 Rata-rata pertumbuhan ekonomi di

daerah tertinggal5,84 5,76 5,68 6,16 7,1

2 Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal

20,19 21,17 19,46 18,31 14,2

Page 13: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

13

No IndikatorStatus Awal

(2009)

CapaianTarget 2014 Status

2010 2011 2012

Prioritas Nasional 11: Kebudayaan, Kreatifitas, dan Inovasi Teknologi

1 Jumlah museum yang direvitalisasi (Unit Museum) n.a 6 30 6 30

2 Jumlah paket peningkatan kapasitas Iptek Sistem Produksi n.a 109 78 n.a1) 100

Prioritas Nasional 12: Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan

1 Penanggulangan Terorisme (jumlah teroris tertangkap) *) n.a n.a 93 89 n.a

2 Penggunaan alutsista TNI produksi Industri Dalam Negeri (%) n.a 12,65 13,61 15,86 20,88

Prioritas Nasional 13: Bidang Perekonomian

1 Pertumbuhan Industri (%) - 4,48 6,22 6,10 7,0-7,3

2 Pertumbuhan Non Migas (%) - 5,09 6,83 6,60 7,3-7,8

Prioritas Nasional 14: Bidang Kesejahteraan Rakyat

1 Pelaksanaan Ibadah Haji serta Pengawasan Haji yang tertib dan lancar (jemaah) - 221.0001) 221.000 211.000 210.000

2 Jumlah wisatawan mancanegara (juta orang) 6,32 7,00 7,65 3,88 8,6

Page 14: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

14

3 TEMA RKP 2015

Page 15: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS Rancangan Tema RKP 2015

15

MELANJUTKAN REFORMASI PEMBANGUNAN MELANJUTKAN REFORMASI PEMBANGUNAN BAGI PENINGKATAN DAYA SAING NASIONALBAGI PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL

Page 16: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

Pertimbangan Penyusunan Tema RKP 2015

1. Reformasi pembangunan perlu dilanjutkan dan diperkuat untuk menciptakan struktur perekonomian yang kokoh melalui: (i) percepatan hilirisasi industri berbasis Sumber Daya Alam, (ii) mengurangi ketergantungan impor barang modal dan bahan baku, (iii) kepastian hukum dan penegakan hukum, serta (iv) reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan.

2. Daya saing nasional masih harus ditingkatkan terutama untuk menghadapi dimulainya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), meneruskan perbaikan neraca transaksi berjalan, memperkuat landasan pembangunan agar tidak masuk dalam Jebakan Negara Berpendapatan Menengah (Middle Income Trap).

3. RPJMN tahap ketiga (2015-2019) dari RPJPN 2005-2025 diarahkan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian berbasis SDA yang tersedia, SDM berkualitas, serta kemampuan Iptek.

16

Page 17: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENASKoridor Tema RKP 2015Koridor Tema RKP 2015

1. RPJMN 2015-2019 merupakan bagian dari RPJPN 2005-2025

2. RPJPN dibagi dalam 9 (sembilan) Bidang Pembangunan

3. RKP 2015 adalah tahun pertama pelaksanaan RPJMN III dan merupakan transisi dari RPJMN II khususnya RKP 2014. Dengan demikian isu strategis RKP 2014 ada yang masih perlu dilanjutkan pada RKP 2015.

4. Tema disusun berdasarkan:

– Tantangan

– Keberlanjutan

– Mandat RPJP 2005-2025 dengan penekanan pada tahapan pembangunan periode RPJMN 2015-2019

5. Tema dijabarkan dalam isu strategis 9 bidang pembangunan RPJPN 2005-2025

17

Page 18: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

Kaitannya dengan RPJMN dan RPJPN 2005-2025

RPJM 4(2020-2024)

RPJM 1(2005-2009)Menata kembali

NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil

dan demokratis, dengan tingkat

kesejahteraan yang lebih baik.

RPJM 2(2010-2014)

Memantapkan penataan kembali

NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun

kemampuan iptek, memperkuat daya

saing perekonomian

RPJM 3(2015-2019)Memantapkan pemba-ngunan

secara menye-luruh dengan menekan-kan

pembangunan keunggulan kompetitif

perekonomian yang ber-basis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek

Mewujudkan masya-rakat Indonesia yang mandiri, maju, adil

dan makmur melalui percepatan

pembangunan di segala bidang dengan

struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan

keunggulan kompetitif.

Substansi RKP 2015 disusun dengan merujuk pada tema-pembangunan RPJMN 2015-

2019 (RPJMN 3)

Substansi RKP 2015 disusun dengan merujuk pada tema-pembangunan RPJMN 2015-

2019 (RPJMN 3)

18

Page 19: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS Tantangan Pembangunan - InternalTantangan Pembangunan - Internal

• Struktur perekonomian Indonesia masih belum kokoh dan rentan terhadap gejolak global. – struktur industri manufaktur masih dangkal– ketergantungan terhadap impor barang modal dan bahan

setengah jadi masih tinggi• Iklim usaha dan investasi, serta kepastian hukum masih belum

optimal dalam memberikan kemudahan dan kepastian investasi. • Terjadinya perlambatan penurunan kemiskinan dan

pengangguran. • Kesenjangan antar kelompok masyarakat masih tinggi, demikian

juga, kesenjangan antar wilayah juga masih tinggi.

19

Page 20: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS Tantangan Pembangunan - EksternalTantangan Pembangunan - Eksternal

• Pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang ditandai dengan pengurangan stimulus moneter (tapering off) serta perekonomian Eropa secara perlahan lepas dari krisis, akan mengakibatkan:– Arus modal asing berbalik ke negara maju;– Berakhirnya siklus panjang harga komoditas tinggi sehingga

mempersulit upaya pengurangan defisit transaksi berjalan.• Melepaskan Indonesia dari jerat negara berpendapatan

menengah (Middle-income trap). • Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economy

Community) akan mulai pada tahun 2015

20

Page 21: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

• Potensi pasar domestik yang besar• Pemanfaatan jumlah middle class yang besar dan terus

naik• Pemilu mendorong kegiatan perekonomian domestik• Krisis hutang Eropa mereda• Perekonomian China mulai menguat• Resesi ekonomi AS berkurang

PELUANG

21

Page 22: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

4

22

Page 23: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS Arah Kebijakan PembangunanArah Kebijakan Pembangunan

Secara garis besar arah pembangunan tahun 2015 adalah sebagai berikut:a) Reformasi pembangunan yang telah berjalan perlu dilanjutkan dan diperkuat

untuk menciptakan struktur perekonomian yang kokoh melalui percepatan hilirisasi industri berbasis SDA, mengurangi ketergantungan impor barang modal dan bahan baku, kepastian hukum dan penegakan hukum serta reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan.

b) Daya saing nasional masih harus ditingkatkan terutama untuk menghadapi dimulainya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), meneruskan perbaikan neraca transaksi berjalan, memperkuat landasan pembangunan agar tidak masuk dalam Jebakan Negara Berpendapatan Menengah (Middle Income Trap).

c) RPJMN tahap ketiga dari RPJPN 2005-2025 diarahkan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian berbasis SDA yang tersedia, SDM berkualitas, serta kemampuan Iptek.

23

Page 24: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS Prioritas PembangunanPrioritas Pembangunan• Berdasarkan arah kebijakan RKP 2015 di atas, diidentifikasi isu-isu strategis untuk

masing-masing bidang pembangunan yang digariskan RPJPN 2005-2025, yaitu bidang pembangunan:1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama2. Ekonomi 3. Sarana dan Prasarana4. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi6. Politik7. Pertahanan dan Keamanan8. Hukum dan Aparatur9. Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang

• Selanjutnya, Prioritas Pembangunan akan disusun untuk merespon isu-isu strategis yang teridentifikasi.

24

Page 25: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

25

5 ISU STRATEGIS 2015

Page 26: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS PENYUSUNAN ISU STRATEGIS

26

PENCAPAIAN TARGET RPJMN

Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMN III

DIREKTIF PRESIDEN

Isu strategis dan direktif Presiden yang belum selesai

dan perlu dilanjutkan

Signifikan Berdampak luas Pengungkit/Leverage

Jika terdapat isu nasional dan global terkini yang sangat mendesak juga dipertimbangkan

Page 27: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

Isu StrategisIsu StrategisNo.

Bidang Pembangunan

Isu Strategis

1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama

a. Sistem Jaminan Sosial Nasional (Demand dan Supply)b. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayic. Pengendalian Jumlah Pendudukd. Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinane. Optimalisasi Anggaran Pendidikan

2. Ekonomi a. Transformasi Struktur Industrib. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja

3. Sarana dan Prasarana

a. Perkuatan Sistem Logistik Nasionalb. Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasionalc. Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasid. Penataan Perumahan / Permukimane. Pembangunan transportasi massal perkotaan.

4. Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup

a. Perkuatan Ketahanan Panganb. Peningkatan Ketahanan Energi

5. IPTEK Perkuatan kapasitas IPTEK

6. Politik Konsolidasi Demokrasi7. Pertahanan dan

KeamananPercepatan Pembangunan MEF dengan Pemberdayaan Industri Pertahanan

8. Hukum dan Aparatur Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik yang Berkualitas9. Pembangunan

Wilayah dan Tata Ruang

Pembangunan Daerah Tertinggal27

Page 28: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

28

DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENCAPAI TARGET

6

Page 29: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

Dukungan yang Diharapkan dari Pemerintah Daerah

1. Melakukan review capaian sasaran pembangunan (RPJMN) di tingkat kabupaten2. Melakukan sinkronisasi RPJMD dan RKPD dengan Prioritas Nasional yang tercantum dalam

RPJMN 2010-2014 dan RKP:• Keselarasan antara RKP dan RKPD• Kontrol deviasi (penyimpangan) antara RKPD-Renja SKPD-RAPBD

3. Perbaikan kualitas belanja pemerintah:• Peningkatan belanja modal• Prioritas penurunan kemiskinan• Kontrol belanja barang dan subsidi• Hindari keterlambatan dan penumpukan penyerapan anggaran4. Pengendalian inflasi: pengawasan distribusi barang-barang kebutuhan strategis5. Mendorong percepatan proses pembebasan lahan dalam pembangunan infrastruktur

wilayah dengan berpedoman pada UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

6. Mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan daerah dan mensinergikannya dengan kebijakan nasional (K/L).

29

Page 30: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

30

1. Kesepakatan-kesepakatan dalam Musrenbangnas merupakan sinergi antara prioritas nasional dan kebutuhan-kebutuhan provinsi dalam berbagai sektor.

2. Perencanaan yang baik akan ditentukan oleh kualitas perencana dan komunikasi yang baik antar perencana.

3. Perlu perkuatan kelembagaan perencanaan di tingkat daerah. 4. Basis data yang akurat dan terkini dijadikan dasar perencanaan

pembangunan khususnya data-data yang mencerminkan kondisi manusia Indonesia. Telah disusun Buku Proyeksi Penduduk Tahun 2010-2035 yang akan menjadi informasi yang penting bagi perencanaan pembangunan ke depan; serta

5. Bappenas berkomitmen untuk terus menerus meningkatkan kualitas proses perencanaan dan produk RKP.

Upaya Peningkatan Kualitas RKP

Page 31: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

1. Penajaman sasaran dan indikator kinerja; 2. Optimalisasi belanja modal pada sektor-sektor strategis

untuk mendorong investasi sektor riil;3. Peningkatan sinkronisasi dan sinergi antara kegiatan SKPD

dan Kementerian/Lembaga; 4. Peningkatan pemantauan untuk menghilangkan

sumbatan-sumbatan dalam implementasi program/kegiatan; serta

5. Peningkatan akuntabilitas belanja pemerintah daerah.

Upaya Peningkatan Kualitas APBN dan APBD

31

Page 32: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

5

32

SINERGI PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH

7

Page 33: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

SINERGI PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH

33

• Mengurangi kesenjangan antarwilayah secara lebih terarah dan sistematik dengan skenario yang disepakati semua pihak.

• Meningkatkan keterkaitan pembangunan antar wilayah dalam rangka memperkuat perekonomian domestik.

• Mendorong pembangunan kawasan perbatasan, terdepan, terluar, tertinggal, pasca konflik dan kawasan ekonomi khusus.

Page 34: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

Wilayah SumateraShare PDRB thdp Nasional

23,91%

Pertumb. Ekonomi 6,2%Pendaptn perkapita 9,64 jtPenduduk miskin 6,2 jt (21,66%)

Wilayah Jawa Bali

Share PDRB thdp Nasional

57,51%

Pertumbh Ekonomi 6,6%

Pendapt perkapita 10,40 jt

Pendudk miskin 15,98 jt (55,84%)

Wilayah Nusa Tenggara

Share PDRB thdp Nasional

2,56%

Pertmbuh Ekonomi 0,21%

Pendapt perkapita 3,52 jt

Pendudk miskin 1,83 jt (6,39%)

Wilayah KalimantanShare PDRB thdp Nasional

9,03%

Pertumb. Ekonomi 4,88%

Pendaptn perkapita 14,22 jt

Pendudk miskin 0,93 jt (3,25%)

Wilayah SulawesiWilayah Sulawesi Share PDRB thdp Nasional

4,86%

Pertmbh Ekonomi 8,1%Pendapt perkapita 6,53 jtPendudk miskin 2,05 jt (7,16%)

Wilayah MalukuShare PDRB thdp Nasional

0,43%

Pertumbh Ekonomi 6,17%Pendaptn perkapita 2,95 jtPendudk miskin 0,43 jt (1,50%)

Wilayah PapuaShare PDRB thdp Nasional

1,71%

Pertmbuh Ekonomi 4,03%Pendaptn perkapita 11,08 jtPndudk miskin 1,2 jt (4,20 %)

Sumber : BPS 2011 (Data diolah)Ket : Harga Konstan

Sumber : BPS 2011 (Data diolah)Ket : Harga Konstan

KESENJANGAN WILAYAH

Page 35: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS KETERKAITAN ANTARWILAYAH

35

• Perdagangan antardaerah terpusat di Jawa dan Sumatera Blok Ekonomi Utama.

• Perdagangan antardaerah di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua masih relatif kecil dan belum berkembang Wilayah ini memerlukan percepatan pembangunan.

Catatan: Arah panah menunjukkan arus perdagangan antarwilayah. Angka yang digarisbawahi menunjukkan produksi bruto di setiap wilayah. Angka dalam lingkaran menunjukkan input antara dalam wilayah.

Kesenjangan ekonomi wilayah menghambat perwujudan wawasan nusantaraKesenjangan ekonomi wilayah menghambat perwujudan wawasan nusantaraSumber : BPS, 2005

Page 36: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

Sinergi pusat-daerah dan antardaerah dilakukan dalam seluruh proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang mencakup :

1) Sinergi dalam perencanaan kebijakan.2) Sinergi dalam kerangka regulasi.3) Sinergi dalam kerangka anggaran.4) Sinergi dalam kerangka kelembagaan 5) Sinergi dalam kerangka pengembangan wilayah.

AGENDA UNTUK MEMPERKUAT SINERGI PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH

36

Page 37: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS CONTOH SINERGI: PENDIDIKAN

Disparitas Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Tahun 2010/2011

Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk: Meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI melalui pembangunan infrastruktur pendidikan (dibiayai oleh APBD) Mendorong ketersediaan Guru sekolah terutama di Provinsi yang APM SD/MI dibawah rata-rata Nasional

3737

Page 38: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS CONTOH SINERGI : KESEHATAN

Sumber data : Riskesdas 2010

Angka Kekurangan Gizi pada Balita Per Provinsi Tahun 2010

10.6 11.0

11.2

11.3 1

3.0 13.4 14.0 14.9 15.3 15.7 16.2

16.2 17.1

17.1

17.1 17.9 18.5 19.6 19.9 20.5 21.4 2

2.8

22.9 23.6

23.7 2

5.0 26.2 26.5

26.5

26.5 27.6 2

9.1 29.4 30.5

0

5

10

15

20

25

30

35

Su

law

esi

Uta

ra

Ba

li

DI Yo

gya

ka

rta

DK

I Ja

ka

rta

Jaw

a B

ara

t

La

mp

un

g

Ke

p. R

iau

Ke

p. B

an

gka

Be

litu

ng

Be

ng

ku

lu

Jaw

a T

en

ga

h

Ria

u

Pa

pu

a

Su

ma

tera

Ba

rat

Jaw

a T

imu

r

Ka

lim

an

tan

Tim

ur

Ind

on

esi

a

Ba

nte

n

Jam

bi

Su

ma

tera

Se

lata

n

Su

law

esi

Ba

rat

Su

ma

tera

Uta

ra

Su

law

esi

Te

ng

ga

ra

Ka

lim

an

tan

Se

lata

n

Ma

luku

Uta

ra

Ace

h

Su

law

esi

Se

lata

n

Ma

luku

Su

law

esi

Te

ng

ah

Go

ron

talo

Pa

pu

a B

ara

t

Ka

lim

an

tan

Te

ng

ah

Ka

lim

an

tan

Ba

rat

Nu

sa T

en

gg

ara

Tim

ur

Nu

sa T

en

gg

ara

Ba

rat

Gizi Buruk Gizi Kurang Kekurangan Gizi

15,5

11,9

3,6

Target MDG 2015

Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk: •Mempercepat perbaikan angka kekurangan gizi pada Balita untuk mencapai target MDG 2015, bila memungkinkan dapat menggunakan dana APBD•Meningkatkan cakupan pemberian makanan pada Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) untuk mencegah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

3838

Page 39: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS LANJUTAN...Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Indonesia Tahun 2010

Sumber : Riskesdas 2010

26

.6

48

.7

50

.3

54

.3

56

.4

57

.0 62

.5

62

.9

63

.0

64

.1

64

.2 70

.8

72

.6

76

.7

78

.3

78

.8

79

.0

80

.0

81

.2

81

.9

82

.2

83

.6

86

.2

86

.5

87

.3

87

.4

91

.7

93

.8

94

.7

95

.8

95

.8

97

.2

97

.3

98

.6

20

40

60

80

100

Ma

luk

u U

tara

Ma

luk

u

Su

law

esi

Te

ng

ah

Pa

pu

a B

ara

t

Ka

lim

an

tan

Te

ng

ah

Pa

pu

a

Su

law

esi

Te

ng

ga

ra

Go

ron

talo

Jam

bi

Su

law

esi

Ba

rat

Nu

sa T

en

gg

ara

Tim

ur

Ba

nte

n

Ka

lim

an

tan

Ba

rat

Su

law

esi

Se

lata

n

Jaw

a B

ara

t

Ka

lim

an

tan

Se

lata

n

Nu

sa T

en

gg

ara

Ba

rat

Ka

lim

an

tan

Tim

ur

La

mp

un

g

Be

ng

ku

lu

Ind

on

esi

a

Su

law

esi

Uta

ra

Su

ma

tera

Ba

rat

Su

ma

tera

Se

lata

n

Ria

u

Su

ma

tera

Uta

ra

Ac

eh

Jaw

a T

en

ga

h

Jaw

a T

imu

r

Ke

p. B

an

gk

a B

eli

tun

g

DK

I Ja

ka

rta

Ke

pu

lau

an

Ria

u

Ba

li

DI

Yo

gy

ak

art

a

Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk: •Meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) •Meningkatkan kepatuhan pemeriksaan ibu dan anak (continuum of care) untuk Kunjungan I (K1) dan Kunjungan IV (K4)

3939

Page 40: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

CONTOH SINERGI : PENANGGULANGAN KEMISKINAN (PROVINSI JATIM)

4040

Page 41: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

CONTOH SINERGI DALAMCONTOH SINERGI DALAMKETAHANAN PANGANKETAHANAN PANGAN

• PRIORITAS NASIONAL KETAHANAN PANGAN (Sinergi K/L)

41

SASARAN PRIORITAS KETAHANAN PANGAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN/TAHUN :•PADI (3,2%)•JAGUNG (10,2%)•KEDELAI (20,1%)•GULA (12,6%)•SAPI (7,3%)

SASARAN PRIORITAS KETAHANAN PANGAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN/TAHUN :•PADI (3,2%)•JAGUNG (10,2%)•KEDELAI (20,1%)•GULA (12,6%)•SAPI (7,3%)

LAHANLAHAN

INFRASTRUKTURINFRASTRUKTUR

LITBANGLITBANG

SUBSIDISUBSIDI

ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

PANGAN DAN GIZIPANGAN DAN GIZI

Kementan, BPNKementan, BPNKementan, KKP, Kem.PUKementan, KKP, Kem.PU

Kementan, KKP, LIPI, BPPT, KRTKementan, KKP, LIPI, BPPT, KRTKementan, KKP, KemenkeuKementan, KKP, KemenkeuKementan, KKP, KemenkesKementan, KKP, KemenkesKementan, KKP, KLH, BMKGKementan, KKP, KLH, BMKG

Dalam mencapai sasaran ketahanan pangan nasional dapat dicapai melalui sinergi antar K/L dan daerah :

BIDANG DAK KEGIATAN

PERTANIAN • Cetak sawah; • penyediaan sarana dan prasarana balai perbenihan/perbibitan tanaman

pangan/ holtikultura/ perkebunan/peternakan; • Jalan produksi perdesaan

INFRASTRUKTUR IRIGASI Pembangunan/peningkatan/rehabilitasi jaringan irigasi

KELAUTAN DAN PERIKANAN

• Sarana dan prasarana pelabuhan perikanan kelas PPI; • Sarana dan prasarana perbenihan.

o DANA ALOKASI KHUSUS (Sinergi Pusat Daerah)

Page 42: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

UPAYA SINERGITAS NASIONAL DAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

42

Memperluas pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aksesibilitas regional dan lokal dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah koridor ekonomi ke wilayah belakangnya (hinterland) agar diperoleh manfaat pembangunan secara luas

Pemda perlu mendorong percepatan proses pembebasan lahan di wilayahnya dengan berpedoman kepada UU tentang pembebasan lahan yang telah disahkan oleh DPR

Komitmen untuk mensukseskan MP3EI bukan hanya antara Pemerintah Pusat, BUMN dan swasta. Pemda pun harus terlibat dan mengantisipasi sehingga anggaran belanja modal daerah dapat dipakai untuk mendukung platform besar ini.

Dalam rangka mensukseskan MP3EI, peran Pemda sangat sentral untuk:

Page 43: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

CONTOH : DOING BUSINESSDI BEBERAPA KOTA INDONESIA

Perlu dilakukan penyederhanaan prosedur melalui Penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Secara Elektronik (SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

4343

Page 44: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENUTUP8

44

Page 45: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

BAPPENAS

PENUTUP• Kinerja pembangunan nasional ditopang dan ditentukan oleh kinerja pembangunan

daerah.• Kinerja pembangunan nasional juga tidak bisa lepas dari pengaruh dinamika

ekonomi global.• Kemampuan daerah dalam meningkatkan daya saing, secara nasional dan global,

menjadi pilar bagi penguatan perekonomian domestik.• Sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat penting

untuk menjamin pelaksanaan kebijakan dan strategi terarah dan terfokus untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan.

• Tema RKP/RKPD merupakan “fine tunning” prioritas pembangunan dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah.

• Monitoring dan evaluasi diharapkan mencakup pelaksanaan koordinasi kebijakan baik di pusat maupun daerah mengingat kebijakan di pusat tidak “stand alone” dalam pencapaian sasaran pembangunan nasional dibutuhkan sinergisitas dengan kebijakan daerah.

• Hasil monitoring dan evaluasi (monev) di tiap daerah dan hasilnya dapat dijadikan “rujukan” bagi proses perencanaan di periode berikutnya.

4545

Page 46: Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

TERIMA KASIH

46