Upload
febrityas-soedibjo
View
17.281
Download
24
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI PUBLIC RELATIONS dalam PEMASARAN
Kerangka Konsep Public Relations
Sebagai mana umumnya kita mengenal Public Relations pada dasarnya adalah suatu
seni untuk menciptakan saling pengertian antara kedua belah pihak yang lebih baik sehingga
memperbesar kepercayaan terhadap sesuatu organisasi, perusahaan atau seseorang.
Jadi public relations adalah suatu kegiatan timbal balik antara lembaga dan
publiknya, baik intern maupun ekstern. Public Relations merupakan fungsi manajemen yang
bertujuan untuk membangun image, dan membina saling pengertian diantara kedua pihak.
Public Relations adalah salah satu fungsi yang penting dalam membantu pemasaran.
W. Emerson Reck berpendapat public relations merupakan kelanjutan dari proses
pendapatan kebijaksanaan, penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan
kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh
kepercayaan dan good will dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan
sikap untuk menjamin adanya pegertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. Ini sejalan
dengan apa yang dikemukakan oleh Frank Jefkin yang mengatakan Public Relations berarti
menciptakan saling pengertian. Public Relations adalah suatu untuk mendapatkan sesuatu
tanpa harus melakukan sesuatu. Tetapi dalam kenyataannya kita tidak akan mendapatkan
apapun bila tidak berbuat sesuatu. Sekarang menjadi pertanyaan besar, apa public relations
profitable atau investasi dalam kegiatan pemasaran?
Pemasaran di zaman yang penuh kompetisi seperti sekarang ini tidak cukup hanya
dengan model pemasaran konvensional yang sering dikenal dengan bauran 4 P (Produk,
Price, Place, Promotion) tetapi harus ditambah dengan public relations dalam menghadapi
persaingan yang semakin sengit. Citra organisasi yang baik dan produk, itulah kunci pertama
memenangkan konsumen, kalau organisasi atau produk tidak dikenal mana mungkin ada
penjualan. Bagi praktisi public relations, kemampuan yang harus dimiliki adalah kemampuan
meyakinkan pelanggan dan mitra usaha kerja untuk negosiasi sehingga terjalinnya saling
pengertian yang positif. Produk yang ditawarkan secara sistematis dirancang cara
menjalankannya, pendekatan persuasif dan kelincahan bernegosiasi dengan perhitungan
untung rugi yang terkakulisasi merupakan teknik public relations untuk mencapai tujuan
organisasi. Public Relations adalah salah satu fungsi yang penting dalam membantu
pemasaran. Saat ini belum banyak yang memanfaatkan fungsinya bagi keberhasilan
pemasaran. Ini mudah dimengerti karena selama ini public relations berbicara dengan
beragam publik, pemegang saham, karyawan, badan legislatif, pimpinan, komunitas,
sehingga peran public relations sebagai pendukung produk pemasaran cenderung diabaikan.
Konsepsi Marketing Public Relations
Adalah Philip Kotler yang pertama kali memunculkan konsep Mega Marketing yang
merupakan perpaduan antara kekuatan PR dan Marketing Mix, kemudian muncul lagi istilah
Marketing Public Relations (MPR), sebagai pengembangan tahap berikutnya dari konsep
sebelumnya (Megamarketing) yang dipopulerkan oleh Thomas L. Harris (1991). Melalui
bukunya yang berjudul The Marketer’s Guide to Public Relations. Konsepnya adalah sebagai
berikut:
Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian
program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui
pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan
perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan).
Secara umum pengertian Marketing Public Relations merupakan suatu proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang
pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat
dipercaya melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas
perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan
kepentingan bagi para konsumennya.
Konsep MPR dari Thomas L. Harris (1991) tersebut di atas tidak jauh berbeda dari
pengertian yang didefinisikan oleh Philip Kotler, yaitu:
Marketing Public Relations works because it adds value to product through its unique
ability to lend credibility to product message.
Pengertian konsep MPR tersebut secara garis besarnya terdapat tiga taktik (Three
Ways Strategy) untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu:
Pertama bahwa Public Relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik
pull strategy (menarik),
Kedua adalah power (kekuatan) sebagai penyandang, push strategy (untuk
mendorong) dalam hal pemasaran,
Taktik ketiga, pass strategy sebagai upaya untuk mempengaruhi atau menciptakan
opini publik yang menguntungkan.
Strategi Public Relations dalam pemasaran
Pengertian pemasaran (marketing) yang ada di sini tidak lagi dalam pengertian
sempit, tetapi berkaitan dengan aspek-aspek perluasan pengaruh, informative, persuasive,
dan edukatif, baik segi perluasan pemasaran (makes a marketing) atas suatu produk barang
atau jasa yang diluncurkan, maupun yang berkaitan dengan “perluasan” suatu pengaruh
tertentu (makes an influence) dari suatu kekuatan (power) lembaga atau terkait dengan
citra dan identitas suatu perusahaan (corporate image and identity). Termasuk aspek
lainnya, yaitu pass strategy sebagai upaya untuk menciptakan citra publik yang ditimbulkan
melalui berbagai kegaiatan (breakthrough the gate-keepers), dan partisipasi dalam kegiatan
kemasyarakatan (community relations) atau tanggung jawab sosial (social responsibility),
serta kepedulian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sosial dan
lingkungan hidup.
Program Marketing Public Relations tersebut di satu sisi, merupakan upaya untuk
merangsang (push) pembelian dan sekaligus dapat memberikan nilai-nilai (added value)
atau menggunakan produknya. Di sisi lain melalui kiat PR dalam menyelenggarakan
komunikasi timbal balik dua arah yang didasari oleh informasi dan pesan-pesan yang dapat
dipercaya, diharapkan dapat menciptakan kesan-kesan positif terhadap lembaga yang
diwakilinya. Hal ini merupakan “sinergi” peranan Corporate Public Relations (CPR) dari taktik
pull strategy (strategi untuk menarik), yang kemudian diikuti dengan taktik selanjutnya, pass
strategy (strategi untuk membujuk) untuk mendukung (back up) demi mencapai tujuan dari
Marketing Public Relations (MPR). Semua itu dilengkapi dengan upaya mendorong (push
strategy) baik segi perluasan pengaruh (improvement) maupun bidang pemasarannya
(product marketing oriented).
Biasanya manager pemasaran dan praktisi public relations tidak selalu berbicara
dalam bahasa yang sama, satu perbedaan pokok adalah bahwa manajer pemasaran lebih
orientasi pada laba penjualan, sedangkan praktisi public relations melihat tugasnya sebagai
menyebarluaskan informasi dengan strategi komunikasi yang jitu.
Hal tersebut di atas dapat diatasi dengan:
1. Praktisi public relations market oriented yaitu dengan mengelola semua aktivitas
public relationsnya dengan gagasan agar berbagai aktivitas tersebut akan dapat
menunjang pemasaran perusahaan dalam meningkatkan laba.
2. Membentuk bagian khusus dengan sebutan public relations pemasaran yang dapat
secara langsung men-dukung pengenalan produk dan juga membangun citra, antara
lain dengan cara memastikan ruang editorial (bukan ruang iklan) di media massa
yang akan dibaca, dilihat, atau didengar oleh para pelanggan dengan maksud khu-
susnya untuk tercapainya sasaran penjualan.
Public Relations pemasaran dapat berkontribusi melalui berbagai kegiatan :
1. Membantu peluncuran produk baru dengan mensponsori acara
2. Membantu reposisi sebuah produk, mengkampanyekan beru-lang-ulang sebuah
program/ kegiatan hingga bisa diterima oleh masyarakat
3. Mempengaruhi kelompok tertentu
4. Mempertahankan produk-produk yang terganggu oleh masalah public. Kasus lemak
babi dan biskuit beracun dalam memanfaatkan public relations adalah salah satu
contoh yang dapat menyelamatkan perusahaan dari kepunahan.
5. Membangun citra perusahaan yang menguntungkan penjualan produk
Seorang praktisi public relations, khususnya untuk pemasaran, harus melakukan
studi pasar untuk menganalisa pasar. Studi pasar dilakukan melalui beberapa pendekatan,
antara lain:
Pendekatan komoditi
Yaitu mempelajari sistem marketing tiap jenis komoditi satu per satu.
Pendekatan institusional
Yaitu penelitian anatomis terhadap sistem pemasarannya. Maksudnya, tiap
bagian dari system marketing barang itu dilukiskan dan kemudian dianalisis.
Sudah tentu dihubungkan dengan kebutuhan yang bersangkutan.
Pendekatan fungsional
Yaitu penelitian yang bersifata analisis fisiologis. Tiap fungsi dari system
marketing itu dibahas dan kemudian dianalisis.
Pendekatan historis
Yaitu pengamatan terhadap bagaimana terbentuknya fungsi-fungsi dan
institusi marketing yang ada.
Pendekatan metode ongkos
Yaitu menganalisis segi-segi ongkos dari semua kegiatan dalam marketing.
Semua pendekatan tersebut tiada lain untuk menemukan berbagai sebab dan akibat
yang terjadi dalam upaya marketing dari perusahaan yang bersangkutan. Adapaun hal yang
perlu ditelaah dalam kegiatan analisis pasar adalah:
Konsumen terakhir berdasarkan motif pembeli dan sikapnya, faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen, dan posisi konsumen dalam pasaran jual-
beli.
Sistem pengeceran yang lazim dipaaki cara-cara baru yang perlu dicoba.
Dalam hal ini analisis dititikberatkan pada perlunya, dalam arti jenis
bagaimaan sistem pengecerannya. Seperti: penjualan langsung kepada
konsumen,a tau system swalayan, penjualan per pos, atau chain stroes, dan
sebagainya.
Sistem grosir yang dijalankan memperlihatkan saluran-saluran utama dari
aliran barang-barang dan jasa.
Fungsi-fungsi pemasaran
Kebijakan pemasaran
Efisiensi dan ongkos pemasaran
Contoh ilustrasi dari tujuan program PR dalam Marketing Public Relations:
MARKETING PUBLIC RELATIONS
BISNIS JASA PERBANKAN
(Marketing Objective)
(Marketing Strategy)
(PR Objective)
(PR Strategy)
Work Programme PR:
Upaya meningkatkan mutu, kuantitas,d an kualitas produk, dan jasa pelayanan bank.
Meningkatkan jumlah para nasabah bank melalui kiat promosi dan publikasi serta pelayanan prima dan sebagainya (product oriented)
Membujuk masyarakat atau nasabah berpotensi melalui berbagai macam pelayanan menarik, dan benefit, hadiah-hadiah lain sebagainya, sebagai perangsang (mendorong) melalui taktik, Push, Pull and Pass Strategy of MPR)
Mengkomunikasikan manfaat dan daya guna jasa perbankan melalui kiat membujuk (persuasive) dan slogan atau kata-kata yang menarik (magic word), seperti “Bank kami tumbuh bersama usaha Anda”. (Customer need oriented).
Kiat memperoleh publisitas tinggi melalui berbagai aktivitas dan program kerja CPR (Corporate Public Relations), yaitu melalui:
Memberikan berbagai macam hadiah menarik, souvenir, gift ways pada acara-acara tertentu
Mengadakan seminar, presentasi, dan lokakarya dengan tema dan pembicara yang menarik melalui acara sponsorship
Kepedulian terhadap lingkungan hidup, serta bidang kesejahteraan masyarakat lainnya
Membentuk membership yang keanggotaannya terdiri dari nasabah yang setia untuk membentuk suatu kegiatan tertentu sebagai pengikat melalui funs club lain sebagainya
Daftar Pustaka
Jefkins, Frank. 1994. Public Relations Untuk Bisnis. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Efendy, O. Onong. 1988. Hubungan Insani. Jakarta: Remaja Karya, Jakarta.
Katz, Bernase. 1991. Bagaimana Memasarkan Jasa Profesional. Jakarta: Binaman Pressindo,
Jakarta.
Rogers, M. Everest et. Al. 1981. Comunication of Innovations. Jakarta:Remaja Karya.
Ruslan, Rosady. 2005. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan
Aplikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Suhandang, Kustandi. 2004. Public Relations: Kajian, Program, dan Implementasi. Bandung:
Nuansa.
TUGAS
KAPITA SELEKTA
Makalah Strategi PR dalam Pemasaran
Yana 210111100032
Wenty Aryatie 210111100029
Mella Defiani 210111100072
Fajriliani PP 210111100045
Susi Ganeu V. 210111100084
Dinna Rahmawati 210111100083
U N I V E R S I T A S P A D J A D J A D R A N
F A K U L T A S I L M U K O M U N I K A S I
JURUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT
KAMPUS BANDUNG