15
ASSALAMUALAIKUM WR.WB MEMBUAT PUISI DAN MENGANALISISNYA OLEH : HAYATI NUFUS JUDUL PUISI : GERIMIS DI PAGI BUTA

analisis puisi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: analisis puisi

ASSALAMUALAIKUM WR.WB MEMBUAT PUISI DAN

MENGANALISISNYAOLEH : HAYATI NUFUSJUDUL PUISI : GERIMIS DI PAGI BUTA

Page 2: analisis puisi

GERIMIS DI PAGI BUTA

Dibalik jendela lembab bersama butiran airKulihat disana....Matahati masih terselimuti kabut pagiEnggan bangkit karena terhalang awan hitam

ini

aku bangkit dari tempat tidurkutersadar dari lamunan indahkutetesan air mulai terdengar ke telingakubegitu senada dan rapih

Page 3: analisis puisi

Rintik-rintik indah menemaniku di kesunyianPohon-pohon beserta dayangnya yang cantik-

cantikTanah tandus menjadi murah hati karenanyaBerkumpul dalam mozaik keindahan

anak hujan ini menampar wajahku dari rasa kantukalam raya sedang berzikir pada penciptaNYATerlarut dalam keheningan simfoni cintaNYAindahnya menusuk ke relung batinku

Page 4: analisis puisi

1) BAIT PERTAMA

Dibalik jendela lembab bersama butiran air(perabaan, penglihatan)

Kulihat disana.... (penglihatan) Matahati masih

terselimuti kabut pagi(penglihatan)

Enggan bangkit karena terhalang awan hitam ini(kinestetik, penglihatan)

1.CITRAAN

Page 5: analisis puisi

2) BAIT KEDUA

aku bangkit dari tempat tidurku(kinestetik, penglihtan)

tersadar dari lamunan indahku(kinestetik)

tetesan air mulai terdengar ke telingaku(pendengaran, penglihatan)

begitu senada dan rapih(pendengaran dan penglihatan)

Page 6: analisis puisi

3) BAIT KETIGA

Rintik-rintik indah menemaniku di kesunyian(penglihatan, pendengaran)

Pohon-pohon beserta dayangnya yang cantik-cantik(penglihatan)

Tanah tandus menjadi murah hati karenanya(penglihatan, )

Berkumpul dalam mozaik keindahan(penglihatan)

Page 7: analisis puisi

4) BAIT KE EMPAT

anak hujan ini menampar wajahku dari rasa kantuk(penglihtan, kinestetik)

alam raya sedang berzikir pada penciptaNYA(penglihatan dan pendengaran)

Terlarut dalam keheningan simfoni cintaNYA(penglihatan, )

indahnya menusuk ke relung batinku(perabaan)

Page 8: analisis puisi

2. PIKIRAN

Dalam puisi Gerimis Di Pagi Buta, perasaannya adalah kagum. Karena penulis (saya) mengungkapkan rasa kagum terhadap keindahan gerimis di pagi hari, yang memberikan banyak manfaat untuk tumbuhan, juga kestabilan cuaca akibat panas terik. Khususnya mensyukuri kuasa TUHAN.

Page 9: analisis puisi

3. PERASAAN

Bahagia. Karena merasakan indahnya Gerimis di pagi hari atas kuasa tuhan, masih bisa melihat tetesan air hujan

Page 10: analisis puisi

4. IMAJINASI Bait pertama

Matahati masih terselimuti kabut pagi(Matahari belum terlihat karena terhalang kabut)Enggan bangkit karena terhalang awan hitam ini(matahari se akan-akan tidak ingin muncul karena tertutup awan mendung)

Page 11: analisis puisi

BAIT KEDUAbegitu senada dan rapih (suara gerimis yang terdengar indah)

Page 12: analisis puisi

BAIT KETIGAPohon-pohon beserta dayangnya yang cantik-cantik(pohon-pohon dengan tumbuhan kecil disekelilingnya yang terlihat indah) Tanah tandus menjadi murah hati karenanya(tanah yang tadinya kering menjadi subur karena tetesan air hujan)Berkumpul dalam mozaik keindahan

(Semua yang ada di taman, yang indah, terkumpul menjadi satu seperti mozaik)

Page 13: analisis puisi

BAIT KE EMPAT anak hujan ini menampar wajahku dari rasa

kantuk(gerimis yang jatuh di muka penulis (saya) membuat rasa kantuk hilang) alam raya sedang berzikir pada penciptaNYA(menurut hadist, hujan merupakan salah satu contoh bahwa alam sedang berzikir) Terlarut dalam keheningan simfoni cintaNYA(gerimis di pagi hari yang tenang, terasa indah dan bentuk dari kebesaran sang pencipta)

Page 14: analisis puisi

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

SILAHKAN JIKA ADA YANG INGIN DITANYAKAN

Page 15: analisis puisi

WASSALAMUALAIKUM WR.WB