Upload
nur-anita-okaya
View
97
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
3
Dipengaruhi oleh skala variabel Bentuk penyajian :
1. Narasi - Informasi yg penting2. Tabel - Sederhana3. Grafik - Mudah dipahami4. Mapping - Gunakan media yg tepat
5. Gambar
5
Data KualitatifData KualitatifData KualitatifData Kualitatif Data KuantitatifData Kuantitatif
MetodeMetodeTabelTabel
MetodeMetodeGrafikGrafik
Distr. FrekuensiDistr. Frekuensi Distr. Frek. Distr. Frek.
RelatifRelatif % Distr. Frek.% Distr. Frek. Tabulasi silangTabulasi silang
MetodeMetodeTabelTabel
MetodeMetodeGrafikGrafik
DataData
Grafik Grafik BatangBatang
Grafik Grafik LingkaranLingkaran
Distr. FrekuensiDistr. Frekuensi Distr. Frek. RelatifDistr. Frek. Relatif Distr. Frek. Kum.Distr. Frek. Kum. Distr. Frek. Relatif Kum.Distr. Frek. Relatif Kum. Diagram Batang-DaunDiagram Batang-Daun Tabulasi silangTabulasi silang
Plot TitikPlot Titik HistogramHistogram OgiveOgive Diagram Diagram
ScatterScatter
6
Menyajikan hasil pengolahan data dengan menggunakan kalimat
Misal : ‘Sejumlah 90 % penderita penyakit Y di kota X adalah anak usia sekolah dasar yang tinggal di daerah nelayan’‘ Tiga diantara tujuh peserta penyuluhan kesehatan tentang penanggulangan DB adalah kader kesehatan’
7
Menyajikan hasil pengolahan data dengan menggunakan tabel dari sederhana- kompleks
Penyajian informasi dalam bentuk angka dengan menggunakan format baris dan kolom
Tabel hrs mudah dipahami pembaca Buat sesederhana mungkin Dua/tiga tabel lebih baik daripada satu variabel
besar dengan banyak variabel
8
Terdiri : judul tabel, badan/isi tabel, catatan kaki
Judul tabel : singkat, jelas, relevan, menjelaskan apa yg disajikan, dimana,kapan
Badan tabel : lajur baris-kolom, tiap lajur diberi label, titik temu baris kolom berisi nilai var, ada lajur berisi jumlah
Catatan kaki : penjelasan label, sumber informasi dari isi tabel
9
Dibedakan menjadi 2 : umum, khusus
1. Tabel umum - Berisi seluruh data/ variabel hasil penelilitian- Utk data kuantitatif berisi angka absolut/ nilai asli Contoh :
11
Dibedakan menjadi 2 : umum, khusus
2. Tabel khusus- Berisi data hasil ‘variasi’ dari tabel
umum/ master tabel- Tujuan : menyajikan data dlm bentuk sederhana, menggambarkan adanya hubungan Contoh :
12
Kelompok umur Frekuensi Persentase
Kurang 20 tahun 1 6,3
20 -35 tahun 5 31,3
36-50 tahun 7 43,8
Lebih 50 tahun 3 18,8
Jumlah 16 100,0
Sumber : Survey pada pasien di RS Y di kota X tahun Y
13
Tabel 1. Sasaran Pengobatan Massal Filariasis berdasarkan Puskesmas*
*)Sasaran Pengobatan Massal dilaksanakan serentak yang dimulai pada tanggal 1 s/d 31 Desember 2008 terhadap semua penduduk di wilayah Kabupaten Parigi Moutong Sul-tengah
14
Sumber : Survey pada siswa SMA di kota X tahun 2003
No Alasan Persen1 Coba-coba 87,22 Iseng 69,23 Mencari ketenangan 59,04 Ikut teman 59,05 Menambah keberanian 20,56 Dipaksa seseorang 10,3
15
Menyajikan hasil pengolahan data dengan grafik / diagram tertentu
Penyajian perhatikan skala pengukuran data.
16
Terdiri : judul grafik, badan/isi grafik, catatan kaki /keterangan
Judul grafik : singkat, jelas, relevan, menjelaskan apa yg disajikan, dimana,kapan
Badan grafik :tampilkan var dgn warna menarik, batasi jml var yg ditampilkan, lengkapi dgn legenda yg menjelaskan artinya.
Catatan kaki : penjelasan label, sumber informasi dari isi grafik
17
Bentuk Skala pengukuran data
Garis, Histogram Kontinyu : Interval, Rasio
Bar, Pie, Pictogram Kategorikal :( Nominal, Ordinal )
18
0102030405060708090
j an feb mar apr il
KotaDesaDesa+ Kota
Contoh2 Grafik :Contoh2 Grafik : Skala data kategori Skala data kategori
20
Source: Michigan Department of Community Health, Bureau of Epidemiology, HIV/AIDS Surveillance Section; reported cases as of July 1, 2006
21
0
20
40
60
80
100
120
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr
Cases
2007
Deteksi outbreaks dysentery dengan memonitor incidence kasus diare berdarah
2008
Grafik 1.1. Trend penderita diare berdarah di Kabupaten Y
Tahun 2007-2008
23
Merupakan grafik dari distribusi frekuensi kumulatif. Nilai data disajikan pada garis horisontal (sumbu-x). Pada sumbu vertikal dapat disajikan:
Frekuensi kumulatif, atau Frekuensi relatif kumulatif, atau Persen frekuensi kumulatif
Frekuensi yang digunakan (salah satu diatas)masing-masing kelas digambarkan sebagai titik.
Setiap titik dihubungkan oleh garis lurus.
24
FIGURE 2. Cumulative percentage distribution curve of the age at which addicts become inactive
25
Diagram scatter (scatter diagram) merupakan metode presentasi secara grafis untuk menggambarkan hubungan antara dua variabel kuantitatif. Salah satu variabel digambarkan pada sumbu horisontal dan
variabel lainnya digambarkan pada sumbu vertikal.
Pola yang ditunjukkan oleh titik-titik yang ada menggambarkan hubungan yang terjadi antar variabel.
26
xx
yy
xx
yy
xx
yy
xx
yy
xx
yy
xx
yy
Hubungan PositifJika X naik, maka Y juga naik dan
jika X turun, maka Y juga turun
Hubungan NegatifJika X naik, maka Y akan turun dan jika X turun, maka
Y akan naik
Tidak ada hubunganantara X dan Y
27
Analysis of responsiveness of primary myoblasts to myostatin
©2009 by National Academy of Sciences
32
Keterangan tentang jumlah Keterangan tentang rata-rata Keterangan tentang persentase Keterangan tentang rasio Keterangan tentang range Dsb.
Data kuantitatif berdasarkan pengukuran interval dan rasio Data dari responden umumnya bervariasi
sehingga memerlukan penyederhanaan data dengan cara mengelompokkan data menjadi kelas-kelas dan interval tertentu
Kaidah yang dipakai untuk penyederhanaan data biasanya menggunakan kaidah sturgess
Distribusi frekuensi Pengelompokan data ke dalam beberapa
kategori yang menunjukan banyaknya data dalam setiap kategori dan setiap data tidak dapat dimasukan ke dalam dua atau lebih kategori
Tujuan Data menjadi informatif dan mudah dipahami
Mengurutkan data Membuat ketegori atau kelas data Membuat Interval data Membuat Tabel Frekuensi Melakukan penturusan atau tabulasi,
memasukan nilai ke dalam interval kelas
Tabel frekuensi Diagram (grafik) terdiri dari :
Histogram : sama dengan diagram batang, hanya batangnya menempel (tidak terpisah) karena data yang disajikan bersifat
Kontinyu Poligon Frekuensi : grafik yang dihasilkan dengan menghubungkan
puncak dari masing-masing nilai tengah kelas histogram. Ogive : diagram yang dibuat dari frekuensi kumulatif. Sumbu
horizontal menggunakan kelas, sedangkan sumbu vertikal menggunakan frekuensi kumulatif
Stem and leaf diagram (grafik batang daun) : Batang = bilangan-bilangan, Daun = bilangan sisanya
Mengurutkan data : dari yang terkecil (Min) ke yang terbesar (Max) atau sebaliknya
Tujuan : Untuk memudahkan dalam melakukan
perhitungan pada langkah ketiga
Data diurutdari terkecilke terbesar
Nilai terkecil215 Nilai terbesar9750
No Nama Kecamatan ∑ Masyarakat yang dilayani
1. Wado 2152. Ujung Jaya 2903. Tomo 3104. Darmaraja 3655. Conggeang 5306. Ganeas 5807. Surian 6508. Sumedang Selatan 7509. Sukasari 840
10. Situraja 120011. Rancakalong 128012. Paseh 158013. Tanjungmedar 205014. Tanjungkerta 207515. Jatinunggal 217516. Buahdua 315017. Cibugel 360018. Cimanggu 535019. Tanjungsari 660020. Jatinangor 9750
Membuat kategori atau kelas data Tidak ada aturan pasti, berapa banyaknya kelas !
Langkah : Banyaknya kelas/kategori sesuai dengan
kebutuhan
Gunakan pedoman bilangan bulat terkecil k, dengan demikian sehingga 2k ≥ n atau aturan Sturges Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n
Contoh n = 20(k) = 1 + 3,322 Log 20(k) = 1 + 3,322 (1,301)(k) = 1 + 4,322(k) = 5,322
Jumlah minimal
Ketegori yaitu 5
Tentukan interval kelas :batas kelas nyata dan batas kelas semu.
Interval kelas adalah batas bawah dan batas atas dari suatu kategoriRumus :
Nilai terbesar - terkecilInterval kelas = R /K=
Jumlah kelas
Batas kelas nyata:antara kelas tidak terdapat loncatan nilai Range (R)= (Max+0,5) – (Min-0,5) K=kategori/Jumlah kelas interval=R/K= (Max+0,5) – (Min-0,5) /K
Batas kelas semu: antara kelas terdapat loncatan nilai
Berdasarkan data Nilai tertinggi = 9750 Nilai terendah = 215
Interval kelas : = [ 9750 – 215 ] / 5 = 1907
Jadi interval kelas 1907 yaitu jarak nilai terendah dan nilai tertinggi dalam suatu kelas atau kategori
Kelas1 215 21222 2123 40303 4031 59384 5939 78465 7847 9754
IntervalNilai tertinggi := 215 + 1907= 2122
Nilai terendahKelas ke 2= 2122 + 1= 2123
Ada loncatan nilai antara kelas
Kelas Batas Kelas nyata
1 214,5 ≤ x ≥ 2122,5
2 2122,5 ≤ x ≥ 4030,5
3 4030,5 ≤ x ≥ 5938,5
4 5398,5 ≤ x ≥ 7846,5
5 7846,5 ≤ x ≥ 9754,5
Tidak ada loncatankelas
Batas kelas Nilai terendah dan tertinggi
Batas kelas dalam suatu interval kelas terdiri dari dua macam : Batas kelas bawah – lower class limit
▪ Nilai teredah dalam suatu interval kelas
Batas kelas atas – upper class limit▪ Nilai teringgi dalam suatu interval kelas
Kelas Jumlah Frekuensi (F)1 215 2122 142 2123 4030 43 4031 5938 14 5939 7846 15 7847 9754 1
Interval
Batas kelas bawah
Batas kelas atas
Lakukan penturusan atau tabulasi data
Kelas Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 IIIII IIIII IIII 14
2 2123 4030 III 3
3 4031 5938 I 1
4 5939 7846 I 1
5 7847 9754 I 1
215-2122:IIIII IIIII IIII= 14
No Nama Kecamatan ∑ Masyarakat yang dilayani
1. Wado 2152. Ujung Jaya 2903. Tomo 3104. Darmaraja 3655. Conggeang 5306. Ganeas 5807. Surian 6508. Sumedang Selatan 7509. Sukasari 840
10. Situraja 120011. Rancakalong 128012. Paseh 158013. Tanjungmedar 205014. Tanjungkerta 207515. Jatinunggal 217516. Buahdua 315017. Cibugel 360018. Cimanggu 535019. Tanjungsari 660020. Jatinangor 9750
Frekuensi setiap kelas dibandingkan dengan frekuensi total
Tujuan ; Untuk memudahkan membaca data secara tepat dan tidak kehilangan makna dari kandungan data
Frekuensi relatif (%)= [ 14 / 20 ] x 100 %= 70 %
Distribusi Frekuensi Relatif
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Frekuensi relatif (%)
1 215 2122 14 70
2 2123 4030 3 15
3 4031 5938 1 5
4 5939 7846 1 5
5 7847 9754 1 5
Tanda atau perinci dari suatu interval kelas dan merupakan suatu angka yang dapat dianggap mewakili suatu interval kelas
Nilai tengah kelas kelasnya berada di tengah-tengah pada setiap interval kelas
Kelas Nilai tengah1 215 2122 1168.52 2123 4030 3076.53 4031 5938 4984.54 5939 7846 6892.55 7847 9754 8800.5
Interval
Nilai tengah Kelas ke 1= [ 215 + 2122] / 2= 1168.5
Nilai tengah Kelas ke 1= [ 215 + 2122] / 2= 1168.5
Nilai batas antara kelas yang memisahkan nilai antara kelas satu dengan kelas lainnya
Penjumlahan nilai atas kelas dengan nilai bawah kelas diantaranya dan di bagi dua
Nilai tepi kelas ke 2 = [ 2122 +2123 ] / 2= 2122,5
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Nilai Tepi Kelas
1 215 2122 14 214.5
2 2123 4030 3 2122.5
3 4031 5938 1 4030.5
4 5939 7846 1 5938.5
5 7847 9754 1 7846.5
9754.5
Menunjukan seberapa besar jumlah frekuensi pada tingkat kelas tertentu
Diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi pada kelas tertentu dengan frekuensi kelas selanjutnya
Frekuensi kumulatif terdiri dari ; Frekuensi kumulatif kurang dari Frekuensi kumulatif lebih dari
Merupakan penjumlahan dari mulai frekuensi terendah sanpai kelas tertinggi dan jumlah akhirnya merupakan jumlah data (n)
0 + 0 = 0
0 + 14 = 14
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif Kurang dari
1 215 2122 214.5 0
2 2123 4030 2122.5 14
3 4031 5938 4030.5 17
4 5939 7846 5938.5 18
5 7847 9754 7846.5 19
9754.5 20
Merupakan pengurangan dari jumlah data (n) dengan frekuensi setiap kelas dimulai dari kelas terendah dan jumlah akhirnya adalah nol
20 – 0 = 20
20 – 14 = 6
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif Lebih dari
1 215 2122 214.5 20
2 2123 4030 2122.5 6
3 4031 5938 4030.5 3
4 5939 7846 5938.5 2
5 7847 9754 7846.5 1
9754.5 0
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Kurang dari Lebih dari
1 215 2122 214.5 0 20
2 2123 4030 2122.5 14 6
3 4031 5938 4030.5 17 3
4 5939 7846 5938.5 18 2
5 7847 9754 7846.5 19 1
9754.5 20 0
Distribusi Frekuensi Relatif
n=20
Jumlah Anak Frekuensi (F) Prosentase(%)
1 2 10
2 6 30
3 3 15
4 4 20
5 5 25
Total 20 100
Interpretasi: jumlah anak yang dimiliki bervariasi dan tdk terlihat kecenderungan apakah jumlah anak cenderung besar atas sedikit.hal ini terlihat pada jumlah anak 2 (30%) dan 5 (25%)
LATIHAN :
Berikut dilaporkan sebaran data waktu keterlambatan 50 pegawai yang tidak mengikuti apel pagi (menit
Buatlah - Tabel Distribusi Frekuensi
- Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
20.8 25.3 23.7 21.3 19.7 22.8 20.7 20.3 21.5 24.2 21.9 22.5 23.6 23.1 22.8 22.0 21.2 19.0 19.9 20.7
20.7 23.8 25.1 24.2 23.8 20.9 23.3 25.0 24.1 23.3
25.0 20.0 19.5 19.8 21.1 22.2 22.9 24.1 23.9 20.9
22.8 23.5 24.2 22.8 21.6 20.1 19.5 21.8 23.9 22.7
Contoh :
Data berikut merupakan nilai ujian Mata Ku- liah Pengantar Statistika Sosial dari 34 Praja
71 75 57 88 64 80 75 82 90 68 90 88 71 75 71 81 81 48 82 72 62 68 74 79 84 75 57 75 75 68 65 68 75 80
Contoh :
Data berikut merupakan nilai ujian Mata Ku- liah Pengantar Statistika Sosial dari 34 Praja
71 75 57 88 64 80 75 82 90 68 90 88 71 75 71 81 81 48 82 72 62 68 74 79 84 75 57 75 75 68 65 68 75 80
Latihan :
Cross-tabulation adalah sebuah teknik visual yang memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel.
Cross tabulation ini juga berfungsi untuk memeberikan gambaran tentang data yang dikumpulkan selama penelitian.
Untuk menerangkan secara umum mengenai populasi yang diteliti biasanya digunakan statistik inferensial (inferential statistics).
63
Korelasi merupakan suatu metode yang menggambarkan hubungan diantara satu variabel dengan variabel lainnya.
Korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan (asosiasi) linier diantara dua variable.
contoh kita ingin melihat bagaimana hubungan antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian yang didapatkan.
Korelasi ini tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
Korelasi ada yang bernilai positif, negatif dan nol (tidak ada hubungan). 64