23
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU NIFAS DENGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA NIFAS DI PUSKESMAS DTP PETIR FEBRUARI 2015 Oleh NURHASANAH

Tanda Bahaya Nifas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tanda Bahaya Nifas

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU NIFAS DENGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA NIFAS

DI PUSKESMAS DTP PETIR FEBRUARI 2015

OlehNURHASANAH

Page 2: Tanda Bahaya Nifas

Kematian ibu pasca salin atau masa nifas merupakan salah satu penyumbang angka kematian ibu, penyebabnya adalah perdarahan yang tidak tertangani, infeksi, komplikasi masa nifas dan lain-lain

Pengetahuan merupakan faktor penting bagi ibu nifas dalam mengenali tanda-tanda bahaya nifas

LATAR BELAKANG

Page 3: Tanda Bahaya Nifas

Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Petir pada Bulan Desember tahun 2014 terhadap 10 orang ibu nifas, diketahui hanya 5 orang (50%) yang mengetahui tanda-tanda bahaya nifas dengan baik, sisanya sebanyak 5 0rang (50%) memiliki pengetahuan yang kurang. Diketahui jumlah ibu nifas di wilayah Kecamatan Petir pada bulan november 2014 sampai dengan januari 2015 sebanyak 215 orang dimana data laporan menunjukkan bahwa payudara bengkak dan kemerahan pada ibu nifas sebanyak 43 orang, ibu nifas mengalami demam sebanyak 14 orang dan keluhan yang lain tidak diketahui dengan pasti.

Lanjutan

Page 4: Tanda Bahaya Nifas

TUJUAN UMUM PENELITIAN

Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu nifas dengan pengetahuan tentang tanda-

tanda bahaya nifas di Puskesmas DTP Petir Bulan

Februari 2015

Page 5: Tanda Bahaya Nifas

Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan berdasarkan pendidikan, pekerjaan, paritas, sumber informasi berkaitan dengan tanda

bahaya nifas di Pukesmas DTP Petir Kabupaten Serang Bulan Februari 2015.

Diketahuinya hubungan antara pendidikan, pekerjaan, paritas dan sumber informasi dengan pengetahuan tentang tanda-tanda

bahaya nifas di Puskesmas DTP Petir Bulan februari 2015

TUJUAN KHUSUS

Page 6: Tanda Bahaya Nifas

MANFAAT PENELITIAN

Diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan evaluasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan ibu nifas terhadap

tanda-tanda bahaya pada masa nifas, sebagai upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu nifas

Disamping sebagai bahan pustaka, hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan referensi mahasiswa untuk penelitian

selanjutnya

Untuk menambah pengalaman dalam penelitian serta sebagai bahan untuk

penerapan ilmu yang di dapat selama kuliah khususnya ilmu kebidanan

Page 7: Tanda Bahaya Nifas

TINJAUAN TENTANG PENGETAHUAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN TANDA BAHAYA PADA MASA

NIFAS

TINJAUAN TENTANG MASA NIFAS

TINJAUAN PUSTAKA

Page 8: Tanda Bahaya Nifas

1. Pendidikan2. Pekerjaan3. Paritas4. Sumber

informasi

Pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya nifas 

KERANGKA KONSEP

Page 9: Tanda Bahaya Nifas

Variabel DefinisiOperasional Alat Ukur Hasil Ukur

Pengetahuan tanda bahaya nifas

Kemampuan ibu menjawab dengan benar pertanyaan tentang tanda-tanda bahaya nifas

Wawancara 1. Kurang2. Baik

Pendidikan Pendidikan terakhir yang pernah dialami oleh responden sampai mendapat ijazah.

Wawancara 1. Rendah2. Tinggi

Pekerjaan Segala usaha dikerjakan untuk mendapatkan hasil/upah yang dapat dinilai berupa uang .

Wawancara 1. Tidak bekerja2. Bekerja

Paritas Jumlah anak yang dilahirkan oleh responden sampai saat pendataan dilakukan

Wawancara 1. Primipara2. Multipara &

GrandemultiSumber informasi

Informasi tentang kehamilan resiko tinggi yang diperoleh dari media maupun dari teman/ keluarga

Wawancara 1. Media2. Petugas Kes

DEFINISI OPERASIONAL

Page 10: Tanda Bahaya Nifas

METODE PENELITIAN• Survei Analitik• Pendekatan Crossectional

POPULASI & SAMPEL• Populasi: 215 ibu nifas• Sampel: 140 responden• Teknik pengambilan sampel: accidental sampling

ANALISIS DATA• Univariat• Bivariat

METODOLOGI PENELITIAN

Page 11: Tanda Bahaya Nifas

HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

Page 12: Tanda Bahaya Nifas

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda Bahaya Nifas

• Lebih dari separuhnya (58,6%) responden memiliki pengetahuan kurang tentang tanda-tanda bahaya nifas.

• Menurut Notoatmodjo (2009) bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku atau kecenderungan untuk bertindak atau berbuat..

Pengetahuan Frekuensi %Kurang 82 58,6Baik 58 41,4Total 140 100.0

Page 13: Tanda Bahaya Nifas

Gambaran Pendidikan Responden

• Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan rendah (60,7%).

• Menurut Notoatmodjo (2009) bahwa pendidikan yang rendah sangat mempengaruhi perilaku kesehatan.

Pendidikan Frekuensi %Rendah 85 60,7Tinggi 55 39,3Total 109 100.0

Page 14: Tanda Bahaya Nifas

Gambaran Pekerjaan Responden

• Diketahui bahwa sebagian besar responden tidak bekerja (60,0%).

• seseorang yang tidak bekerja akan cenderung terbatas dalam arus komunikasi dan interaksi dengan lingkungan sehingga transfer informasi dan pengetahuan akan kurang Nursalam ( 2010 ).

Pekerjaan Frekuensi %Tidak bekerja 84 60,0

Bekerja 56 40,0

Total 140 100.0

Page 15: Tanda Bahaya Nifas

Gambaran Paritas Responden

• Diketahui sebagian besar paritas responden adalah primipara (60,7%).

• Frekuensi atau jumlah anak yang dilahirkan dapat memberikan pengalaman ibu tentang tanda bahaya nifas (Manuaba, 2010).

Paritas Frekuensi %Primipara 85 60,7Multipara & Grandemulti

55 39,3

Total 140 100.0

Page 16: Tanda Bahaya Nifas

Gambaran Sumber Informasi

• Sebagian besar responden memperoleh informasi tentang tanda-tanda bahaya nifas dari petugas kesehatan yakni sebesar 62,1%.

Sumber Informasi Frekuensi %Media 53 37,9Petugas Kesehatan 87 62,1

Total 140 100.0

Page 17: Tanda Bahaya Nifas

HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA NIFAS

• Secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya nifas.

• Hal ini sesuai dengan pernyataan Kuncoroningrat (2009) dalam Nursalam (2010) yaitu semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.

PendidikanPengetahuan

Total Nilai pKurang Baik

Rendah79

(92,9%)6

(7,1%)85

(100%)0,000

Tinggi3

(5,5%)52

(94,5%)55

(100%)

Total82

(58,5%)58

(41,5%)140

(100%)

Page 18: Tanda Bahaya Nifas

HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA NIFAS

• Secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya nifas.

• Hal ini sesuai Nursalam (2009), ibu nifas yang bekerja mempunyai pengetahuan lebih baik tentang tanda bahaya nifas karena ibu yang bekerja mendapatkan informasi dari lingkungan kerja sekitarnya.

PekerjaanPengetahuan

Total Nilai pKurang BaikTidak bekerja

57(67,8%)

27(32,2%)

84(100%)

0,006

Bekerja25

(44,6%)31

(55,4%)56

(100%)

Total82

(58,6%)58

(41,4%)140

(100%)

Page 19: Tanda Bahaya Nifas

HUBUNGAN PARITAS DENGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA NIFAS

• Secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya nifas.

• Hal ini sesuai pendapat Muchtar (2009) bahwa ibu yang pernah melahirkan bayi hidup lebih dari satu atau beberapa kali cenderung memiliki pengalaman lebih dibandingkan dengan ibu yang baru pertama kali memiliki anak atau baru melahirkan..

Paritas Pengetahuan Total Nilai pKurang Baik

Primipara75

(88,2%)10

(11,3%)85

(100%)0,000

Multipara & Grandemulti

7(12,7%)

48(87,3%)

55(100%)

Total82

(58,5%)58

(41,4%)140

(100%)

Page 20: Tanda Bahaya Nifas

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA NIFAS

Menurut Adikusuma (2009) pengetahuan tanda-tanda bahaya nifas yang diperoleh ibu dari lingkungan sosial seperti: dari orang tua, petugas kesehatan dan dari teman, dapat mempengaruhi sikap dan pengetahuan ibu tentang tanda-tanda bahaya nifas.

secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya nifas.

Sumber InformasiPengetahuan

Total Nilai pKurang Baik

Media 42

(79,2%)11

(20,8%)53

(100%)0,000

Petugas Kesehatan40

(45,9%)47

(54,1%)87

(100%)

Total82

(58,6%)58

(41,4%)140

(100%)

Page 21: Tanda Bahaya Nifas

KESIMPULAN

• Hasil penelitian diketahui dari 140 ibu hamil sebagian besar memiliki pengetahuan kurang (58,6%), berpendidikan rendah (60,7%), tidak bekerja (60,0%), primipara (60,7%) dan memperoleh informasi dari petugas kesehatan (62,1%).

• Hasil analisis bivariat diperoleh hubungan yang bermakna antara pendidikan, pekerjaan, paritas, dan sumber informasi dengan pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas.

Page 22: Tanda Bahaya Nifas

SARAN

• Perlu ditingkatkan pemanfaatan sumber informasi media seperti buku KIA agar masyarakat lebih cerdas dalam pendidikan kesehatan

• Penyuluhan terencana dan intensif oleh tenaga kesehatan di puskesmas, posyandu atau pun kelas ibu merupakan strategi untuk penyampaian informasi yang efektif dan efisien.

Page 23: Tanda Bahaya Nifas

TERIMA KASIH