24
KELOMPOK 4 Devin Dwiananta S ( 02 ) Kartika Candra N ( 13 ) Noviatul Jannah ( 25 ) Nur indah ( 27 ) Regina Pramesti P ( 29 )

Zygomycota

Embed Size (px)

Citation preview

KELOMPOK 4

• Devin Dwiananta S ( 02 )• Kartika Candra N ( 13 )• Noviatul Jannah ( 25 )• Nur indah ( 27 )• Regina Pramesti P ( 29 )

Zygomycota

A. Pengertian

Zygomycota merupakan phylum dari fungi. Jamur ini dinamakan Zygomycota karena membentuk spora istrahat berdinding tebal yang disebut zigospora. Zigospora merupakan hasil peleburan menyeluruh antara dua gametangium yang sama atau berbeda.

Jamur yang tergolong divisi ini hidup di darat, di atas tanah, atau pada tumbuhan dan hewan yang telah membusuk.

Spesies dalam klasifikasi Zygomycota hanya mencapai kira-kira 1% dari Fungi sejati. Ada sekitar 900 spesies. Namun, manusia jarang menemukan kebanyakan spesies tersebut. Yang sering kita temui adalah jamur yang menyebabkan efek terhadap stroberi dan buah lainnya. Phylum ini mencakup minimal 7 ordo.

Zygomycota sering dikenal sebagai jamur ragi, tetapi ada beberapa spesies yang termasuk klasifikasi ini yang membentuk simbiosis dengan tanaman atau menginfeksi hewan inangnya.

B. Ciri-ciriUmumnya bersel banyak (multiseluler) seperti halnya jamur lain, zygomycota memproduksi

dinding sel yang mengandung zat kitin, mereka tumbuh sebagai miselia atau benang-benang yang disebut hifa.

Jamur dalam kelas ini disebut sebagai jamur paling tinggi dibandingkan dengan kelas Ascomycota dan Basidiomycota.

Hifa tidak bersekat dan bersifat eukariotik (memiliki membran inti sel)

Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.

Menghasilkan zigospora yang berada didalam zigosporangium sebagai hasil dari reproduksi seksual.

sebagian besar hidup didarat dan didalam tanah atau pada bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk.

Perkembangan seksual dengan gametangiogami dari dua hifa yang saling sesuai dengan menghasilkan zigospora.

Perkembangan aseksual dilakukan dengan membentuk spora tak berflagel yang berupa sporangiospora atau konidia.

Zygomycota mempunyai hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak inti.

tidak memiliki klorofil Memiliki keturunan diploid yang singkat (berumur

pendek)

Beberapa spesies ada yang mempunyai rhizoid dan juga stolon. Rhizoid adalah hifa seperti akar, yang pendek dan bercabang banyak, yang dapat menembus substrat, juga hifa fertil yang membentuk sporangium di ujung ujung sporangiofor. Sedangkan stolon adalah filamen seperti akar yang menghubungkan kumpulan sporangium.

Jumlah kromosom dalam thalus haploid. tidak memiliki tubuh buah. bersifat heterotrof ( tidak mampu membuat makanan

sendiri) ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit,

dan ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichenes.

C. Struktur Tubuh

• Zygomycota memiliki miselium yang bercabang banyak dan tidak bersekat-sekat. Hifanya bersifat senositik. Septa hanya ditemukan pada sel-sel yang bereproduksi. Ada beberapa tipe hifa pada zygomycota yaitu:

Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat. Misalnya jamur pada roti.

Rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.

Sporangiofor, hifa yang tegak dipermukaan substrat dan memiliki sporangium globuler diujungnya.

STRUKTUR TUBUH

* Sporangiosphore / Sporangiofor:Hifa yang muncul tegak ke atas.

* Sporangium: Ujung cabang Sporangiofor yang menggelembung dan berfungsi membentuk spora atau disebut kotak spora.

* Rhizoids: bagian tubuh jamur yang berperan sebagai akar.

*Spora/Sporangiospora, merupakan Spora yang terbentuk dalam kotak spora, sebagai alat perkembangbiakan.

*Stolon : Hifa yang mendatar dan berada di antara sporangiofor.

*Hifa: benang-benang halus pada jamur.

GAMBAR STRUKTUR TUBUH

D. Reproduksi• 1. Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual pada zygomicotina menggunakan spora vegetatif. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dengan ujung menggembung membentuk sporangium. Sporangium adalah struktur penghasil spora vegetatif. Sporangium yang masak berwarna hitam kemudian pecah dan tersebar. Jika berada di lingkungan yang sesuai, spora akan tumbuh menjadi miselium baru. Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon.

GAMBAR REPRODUKSI ASEKSUAL

2. Reproduksi Seksual

• Hifa jantan (+) dan hifa betina (-) saling berdekatan.

• Hifa-hifa tersebut membentuk cabang hifa (gametangium). Kedua gametania mengandung banyak inti haploid.

• Dinding kedua gametangium kemudian pecah sehingga terjadi penyatuan plasma sel. Peristiwa ini disebut Plasmogami.

• Selanjutnya, inti haploid jantan bertemu denga intihaploid betina (kariogami) dan terjadi peleburan sehingga terbentuk zigot. Zigospora akan tumbuh menjadi hifa setelah melewati masa dormansi.

• Zigospora mengalami penebalan dinding sel sehingga dapat bertahan pada kondisi kering selama berbulan-bulan. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, zigospora akan tumbuh dan membentuk sporangium. Jika sporangium masak, dindingnya akan robek sehingga spora tersebar.

GAMBAR REPRODUKSI SEKSUAL

E. Klasifikasi• A. Rhizopus stolonifer

mampu memecah amilum menjadi dekstrosa, protein dan lemak dalam kedelai enjadi molekul yang lebih kecil. Apabila tumbuh pada makanan atau buah-buahan lain dapat bersifat merugikan karena mengakibatkan pembusukan.

B. Mucor mucedo Banyak ditemukan pada kotoran hewan ternak. Pada

struktur jamur mucor antara sporangium dan sporangiotor dipisahkan oleh sekat menonjol yang disebut kolumela.

C. Mucor HiemalisBerperan dalam fermentasi susu kedelai .

d. PilobulusHidup pada kotoran hewan yang terlah terdekomposisi

e. Beauveria bassianaBerperan sebagai parasit pada wereng.

f. Metarrhisium anisopliaeBerperan dalam mengendalikan kumbang koloradu.

F. Peranan1. Peranan Positif

Dekomposer dalam tanah dan kotoran, sehingga bermain peranan yang cukup besar dalam siklus karbon.

Berperan dalam beberapa simbiosis, seperti yang pada Harpellales yang mendiami arthropoda (khususnya larva serangga air tawar akuatik) yang melekat pada lapisan chitinous dari hindgut. Harpellids memperoleh gizi pada pakan yang tidak dimanfaatkan oleh arthropoda. Karena mereka pada umumnya dianggap tidak berbahaya dan tidak bermanfaat bagi hewan inang, asosiasi ini dianggap commensalistic.

Peranan Positif

Sejumlah spesies digunakan dalam fermentasi. Contohnya :

• Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus sebagai jamur pada pembuatan tempe.

• Muzor mucedo sebagai pengurai kotoran hewan. • Mucor racemosus sebagai jamur untuk membuat

sufu. • Dekomposer dalam tanah dan kotoran. • Jamur Harpellales yang bersimbiosis dengan

Arthropoda [khususnya larva serangga air tawar akuatik].

• Actinomucor elegans di Cina untuk pembuatan keju atau sufu.

• Murcor javanicus, berperan dalam pembuatan tapai.

Peranan Negatif

Choanephora cucurbita yang menyebabkan bunga cucurbita membusuk.

Parasit pada amoeba. Menyebabkan infeksi oportunistik dari diabetes,

immuno-tertindas, infeksi virus, dan dikompromi immuno pasien.

Parasit pada beberapa jamur Basidimycota. Rhizopus stolonifer menyebabkan roti menjadi

basi dan busuk. Rhizopus nigricans menyebabkan pembusukan.

TERIMA KASIH