59
47 LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 17 SAWERIGADI MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG TOPIK GAYA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) PDGK 4501 Program S1 PGSD OLEH : NAMA : WA ODE FITRI NIM : 820 125 949 SEMESTER :X (SEPULUH) POKJAR : RAHA. C PROGRAN STUDI S1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ- KENDARI 2014

Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

(PKP)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 17

SAWERIGADI MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN KERJA

KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN IPA

TENTANG TOPIK GAYA

Disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

PDGK 4501

Program S1 PGSD

OLEH :

NAMA : WA ODE FITRI

NIM : 820 125 949

SEMESTER :X (SEPULUH)

POKJAR : RAHA. C

PROGRAN STUDI S1 PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ- KENDARI

2014

Page 2: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

LEMBAR PENGESAHAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa : WA ODE FITRI

NIM : 820125949

Program Studi : S1 PGSD

Tempat Mengajar : SDN 17 SAWERIGADI

Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 SIKLUS

Hari dan Tanggal

Pelaksanaan

: Siklus 1, Hari Senin, tanggal 12 Mei 2014

Siklus 2 , Hari Jumat tanggal 16 Mei 2014

Masalah yang merupakan fokus perbaikan :

” Apakah metode demonstrasi dan kerja kelompok dapat meningkatkan hasil

belajar IPA pokok bahasan Gaya?”

Nihi, 16 Mei 2014

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dr. La Sawali,S.Pd.M.KES

NIP. 1973112312002121003

Mahasiswa

Wa Ode Fitri

NIM. 820125949

Page 3: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan

Kemampuan Profesional ( PKP ) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi

mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka ( UT )

seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari

hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan

hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya

bersedia menerima sanksi, termaksud pencabutan gelar akademik yang saya

sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Nihi 13 Juni 2014

Yang Membuat Pernyataan.

Wa Ode Fitri

Nim. 820 125 949

Page 4: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, berkat limpahan Rahmat dan

Karuniah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menulis laporan akhhir Mata

Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini. Dalam menyelesaikan

laporan ini banyak pihak yang membantu, untuk itu penulis mengucapkan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya semoga dapat bernilai sedekah di

mata Yang Maha Kuasa. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari

kesempurnaan, tetapi inilah yang terbaik yang dapat penulis laporkan sebagai tugas

akhir Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP). Kritik dan saran

yang bersifat membangun demi perbaikan penelitian dan perbaikan kinerja Guru

akan penulis terima dengan senang hati. Harapan penulis, semoga lapora tugas akhir

Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Prefesional (PKP) dapat menjadi bahan

rujukan bagi teman-teman guru yang memiliki tujuan dan masalah yang sama.

Nihi, 13 Juni 2014

Penulis

Wa Od Fitri

NIM. 820125949

Page 5: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….....

LEMBAR PENGESAHAN…………………..…………………………………....

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ………………………………....

KATA PENGANTAR……………………………………………………….........

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………...

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………...

ABSTRAK ..............................................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

BAB. I PENDAHULUAN .................................................................................

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………

B. Rumusan Masalah…………………………………………………..

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.......……………………

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran..……………………

1

1

3

4

4

BAB. II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................................

A. Hasil Belajar .... ……………………………………………………..

B. Metode Demonstrasi ………………………………………………...

C. Kerja Kelompok .................................................................................

D. Pembelajaran IPA di SD Tentang Gaya ............................................

5

5

7

8

12

BAB. III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ...........................

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian pihak yang membantu ...........

1. Subyek .........................................................................................

2. Tempat .........................................................................................

3. Waktu, pihak yang membantu .....................................................

4. B. Desain Prosedur Perbaiakan Pembelajaran ………………………...

1. C. Tekhnik Analisis Data ……………….……………………………...

13

13

13

13

14

14

17

BAB. IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN ..........................................

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembalajaran ……………….

B. Pembahsan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………….

18

18

26

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

A. Kesimpulan ………………………………………………………...

B. Saran ……………………………………………………………….

30

30

30

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 31

LAMPIRAN. 1.

Kesedian Sebagai Penilai 2 dalam Penyelenggaraan Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP) ....................................................

33

LAMPIRAN. 2.

Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPA .......... 34

LAMPIRAN. 3.

Berkas RPP PraSiklus, RPP Perbaikan Siklus 1, RPP Perbaikan

Siklus 2 ..........................................................................................

35

LAMPIRAN. 4.

Lembar Observasi Pengamatan Kinerja Guru ............................... 45

LAMPIRAN. 5.

Jurnal Pembimbung dengan Supervisor 2 ..................................... 47

LAMPIRAN. 6.

Hasil Pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus .......... 48

Page 6: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

DAFTAR TABEL

Tabel Langkah-langkah Metode Kooperatif TGT ........................................... 10

Tabel Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 14

Tabel. 1 2. Presentase AktifitAS Siswa dalam kelompok pada siklus 1.................. 18

Tabel. 2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru selama Siklus tindakan ............... 21

Tabel. 3 Nilai Hasil belajar siswa pada gaya siklus 1 .......................................... 23

Tabel. 4 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada gaya Siklus 2 ....................................... 24

Tabel. 5 Presentase ketuntasan belajar siswa untuk semua siklus tindakan ....... 25

Tabel Lembar pengamatan terhadap kinerja Guru........................................... 45

Tabel Jurnal Pembmbing supervisor 2 PKP .................................................... 47

Tabel Pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk siklus 1 .............................. 48

Tabel Pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk siklus 2 .............................. 49

Page 7: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas 14

Page 8: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran. 1 Surat Kesediaan Supervisor 2 PKP sebagai Pembimbing PKP ......... 33

Lampiran 2 Perencanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA................ 34

Lampiran 3 Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan siklus 1, RPP Perbaikan

siklus 2...............................................................................................

35

Lampiran 4 Lembar observasi pengamatan kinerja guru......................................... 45

Lampiran 5 Jurnal pembimbing dengan supervisor 2.............................................. 47

Lampiran 6 Hasil pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk persiklus.................. 48

Page 9: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

ABSTRAK

Waode Fitri, 820 125 949, Tujuan meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPA. Penggunaan strategi yang cenderung monoton, yaitu ceramah

yang disertai sedikit tanya jawab dalam menyajikan materi pelajaran oleh guru

kelas IV SDN 17 Sawerigadi, mengakibatkan siswanya kurang pemahaman dalam

mengikuti pembelajaran IPA dengan topik Gaya, sehingga menyebabkan rendahnya

hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya dengan

menerapkan suatu pembelajaran yaitu dengan metode demonstrasi dan kerja

kelompok. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan

pemahaman belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan dalam

2 siklus, yaitu siklus I, siklus II, dimana setiap tindakan diamati melalui lembar

observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Untuk mengetahui

hasil dari tindakan yang telah diberikan dilakukan evaluasi dengan mengadakan tes

formatif di setiap akhir siklusnya. Dari hasil yang diperoleh dari penelitian siklus I

nilai rata-ratanya 70,33, dan siklus II nilai rata-ratanya 81,46. jumlah siswa

mencapai keberhasilan juga meningkat dari siklus I sebanyak 10 orang atau 55 %

menjadi 13 orang atau 90 % pada siklus II dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak

15 orang. Peningkatan hasil belajar siswa ini seiring dengan keaktifan siswa di

dalam proses pembelajaran yang juga selalu mengalami peningkatan disetiap

siklusnya.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa

penerapan pembelajaran dengan menggunakan, metode demonstrasi dengan

pembagian kelompok dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPA khususnya kelas IV SDN 17 Sawerigadi.

Kata Kunci : Pemahaman Belajar, Metode Demostrasi , Kerja Kelompok

Page 10: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum secara berkelanjutan disempurnakan untuk meningkatkan

mutu pendidikan dan berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional,

tampaknya belum dapat direalisasikan secara maksimal. Salah satu masalah yang

dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses

pembelajaran.

Penelitian merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi

pembangunan bangsa atau negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah

yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan

dengan adanya interaksi belajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks

penyelengaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya

secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana tentang

pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini

cenderung pada pencapaian terget materi kurikulum, lebih mementingkan pada

penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan

pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian

materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya duduk,

mencatat, mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa

untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran tindak menjadi kondusif

sehingga siswa menjadi pasif (Emildadianny, 2008).

Berdasarkan pengamatan riil, di lapangan, proses pembelajaran di sekolah

dewasa ini kurang meningkatkan kreativitas siswa. Masih banyak tenaga pendidikan

yang menggunakan metode konvensional secara monoton dalam kegiatan

pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan dominan oleh

sang guru.

Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor

yang mempengaruhinya dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat

pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas

Page 11: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model

pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk

berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar

yang optimal.

Proses pembelajaran dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP)

menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi, kegiatan belajar berpusat

pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator di dalamya agar suasana kelas

lebih hidup.

IPA sebagai bagian ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu mata

pembelajaran yang wajib diikuti oleh semua kelas di tingkat SD. Pemahaman

pengetahuan mengenai IPA (sains) yang dilakukan melalui kegiatan belajar

mengajar di SD dapat dijadikan landasan pengetahuan untuk ilmu pengetahuan dan

teknologi pada pendidikan selanjutnya.

IPA berdasarkan pengalaman dan inkuiri siswa sendiri. Fakta di lapangan

guru sekolah kebanyakan mengajar dengan cara tradisional seperti metode ceramah,

dengan pola: informasi-contoh soal-latihan sesuai contoh. Paradigma pembelajaran

sains di Indonesia selama bertahun-tahun adalah paradigma mengajar dan banyak

dipengaruhi oleh psikologi tingkah laku, bukan paradigma belajar (Marpaung,

2003) dalam (Rochmat, 2008). Pembelajaran yang dilakukan guru di Indonesia

beracuan behaviorisme dengan penekanan pada transfer pengetahuan dan hukum

latihan. Guru mendominasi kelas dan menjadi sumber utama pengetahuan.

Hasil observasi awal penelitian di SDN 17 Sawerigadi materi IPA pokok

bahasan gaya, pada tahun pelajaran 2013/2014 diperoleh fakta bahwa hasil belajar

masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian

siswa untuk materi tersebut hanya mencapa 15,81

(37,84% siswa memperoleh nilai < 6; 18,92% siswa memperoleh nilai 6 dan

43,24% memperoleh nilai ≥ 6,5). Nilai ini masih berada di bawah nilai ketuntasan

menurut kurikulum, yakni sebesar 6,50 atau 65 %. Berdasarkan keterangan guru

IPA kelas di SDN 17 Sawerigadi diperoleh informasi bahwa umumnya siswa

mengalami kesulitan dalam materi yang berhubungan ”gaya”. hal ini dimungkinkan

akibat kurangnya pemahaman konsep siswa tentang materi tersebut ataupun metode

Page 12: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

pembelajaran yang kurang menumbuhkan motivasi siswa. Akibatnya siswa banyak

memperoleh nilai rendah ketika soal-soal latihan atau tugas yang diberikan sehingga

belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal (SKBM).

Permasalahan di atas tentu menjadi kendala belajar baik dari pihak siswa,

guru maupun pihak sekolah. Alternatif yang dapat dilakukan yakni perlu adanya

perbaikan pola atau model pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Salah satu

strategi pembelajaran inovatif-konstruktivistik yang mungkin memberikan dampak

positif baik pada kualitas proses maupun hasil belajar siswa adalah pembelajaran

kooperatif. Metode demonstrasi dan kerja kelompok dianggap cocok diterapkan

dalam kurikulum tingkat Sekolah Dasar saat ini yaitu KTSP. Karena Metode

demonstrasi dan kerja kelompok dapat memotifasi siswa dalam peran atraktif dan

juga menyenangkan dalam proses belajar mengajar. Hal ini tidak terlepas dari anak

yang masih ingin bermain, yang kemudian dapat dimanfaatkan dalam proses

transfer pengetahuan kepada anak melalui cara belajar sambil bermain. Selain itu,

Metode demonstrasi dan kerja kelompok dapat mengaplikasikan konsep-konsep

yang selama ini dianggap abstrak ke dalam bentuk realita yang lebih sering dialami

anak dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan suatu

penelitian tindakan kelas dengan judul ” meningkatan hasil belajar siswa kelas IV

SD Negeri 17 Sawerigadi pada Mata Pelajaran IPA pokok bahasan gaya melalui

penerapan metode demonstrasi dan kerja kelompok”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut : ”apakah metode demonstrasi dan kerja kelompok

dapat meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan Gaya?”Kelas IV SD

Negeri 17 Sawerigadi

Page 13: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Tujuan perbaikan pada tugas akhir program ini adalah ;

Untuk mengetahui keefektipan model pembelajaran demonstasi dan kerja

kelompok materi pokok gaya di Kelas IV SD Negeri 17 Sawerigad

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang hendak dicapai setelah melaksanakan

pembelajaran IPA ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi guru, dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran IPA

di kelas, sehingga materi pelajaran IPA yang dianggap sulit bagi siswa

dapat dipahami lebih muda oleh siswa.

b. Bagi siswa, dapat meningkatkan prestasi belajar IPA-nya, khususnya

pada pokok bahasan gaya.

c. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kualitas

pembelajaran IPA pada khusunya.

d. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan acuan untuk melakukan

penelitian yang relevan

Page 14: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

Istilah “belajar” dan “mengajar” adalah dua peristiwa yang berbeda akan

tetapi diantara keduanya terdapat tujuan hubungan yang sangat erat. Bahkan antara

keduanya terjadi ikatan interaksi saling mempengaruhi dan saling menunjang satu

sama lain. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidikan dan sumber belajar pada suatu lingkungan pelajar. Dalam pembelajaran,

guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami

berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk

belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.

Arikunto (2007) bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, pendekatan

pengajaran merupakan cara/teknik yang digunakan dalam mengajar, misalnya

ceramah, tanya jawab, diskusi, sosiodrama, demonstrasi, eksperimen dan

sebagainya. Pengajaran merujuk pada bagaimana guru mengatur keseluruhan proses

belajar mengajar meliputi mengatur waktu, pemenggalan penyajian, proses belajar

mengajar meliputi mengatur waktu, pemenggalan penyajian, pemilihan metode,

pemilihan pendekatan dan sebagainya.

Namun menurut Slavini dalam Rochmad (2008) bahwa proses belajar

mengajar yang berpusat pada siswa dan menekankan pada aktivitas siswa

mengkonstruksi pengetahuan dalam benaknya sendiri dinamakan teori

pembelajaran kostruktivistik (contructivist theories of learning). Salah satu dari

prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah guru tidak dapat

dengan mudah menanamkan pengetahuan pada diri siswa. Siswa harus

mengkonstruksi pengetahuan dalam benaknya. Berkaitan dengan hal ini, guru dapat

menciptakan suasana pembelajaran sehingga informasi, ketrampilan dan konsep

yang disampaikan menjadi bermakna dan relevan bagi siswa dengan cara

memberikan kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka

sendiri, serta suasana pembelajaran yang mampu menjadikan siswa memiliki

Page 15: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

keberanian dan dengan penuh kesadaran belajar menggunakan strateginya sendiri.

Guru dapat memberi tangga kepada siswa agar dapat digunakan untuk kepahaman

yang lebih tinggi, tetapi biarkanlah siswa sendiri yang memanjatnya.

Dalam upaya meningkatkan aktivitas dan kreativitas pembelajaran, Mulyasa

(2004) dalam Mulyasa (2006) mengemukakan bahwa di samping penyediaan

lingkungan yang kreatif, guru dapat menggunakan pendekatan:

1. Self steem approach. Dalam pendekatan ini guru dituntut untuk lebih

mencurahkan perhatiannya pada pengembangan self esteenm (kesadaran akan

harga diri), dimana harus terjadi pengembangan sikap dan mendapat perhatian

secara operasional.

2. Creative approach. Beberapa saran untuk pendekatan ini adalah

dikembangkannya problem solving, brain stornming, inquiry, dan role playing.

3. Value clarification and moral development approch. Dalam pendekatan ini

pengembangan pribadi menjadi sasaran utama, pendekata holistic dan

humanistic menjadi ciri utama dalam mengembangkan potensi menuju self

actualization.

4. Multi tolent approach. Pendekatan ini mementingkan upaya pengembangan

seluruh potensi peserta didik, karena manifestasi pengemgenbangan seluruh

potensi akan mengembangkan self concept yang menunjang kesehatan mental.

5. Inquiry approach Peserta didik diberi kesempatan untuk menggunakan proses

mental dalam menemukan konsep atau prinsip ilmiah, serta meningkatkan

potensi intelektualnya.

6. Piectorial riddle appoach. Metode untuk mengembangkan motivasi dan minat

peserta didik dalam diskusi kelompok kecil. Pendekatan ini sangat membantu

meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif.

7. Syntetics appoach. Pada hakekatnya pendekatan ini memuaskan perhatian pada

kompetensi peserta didik untuk mengembangkan kreativitasnya. Kegiatan

dimulai dengan kegiatan membentuk kelompok yang tidak rasional, kemudian

berkembang menuju pada penemuan dan pemecahan masalah secara rasional.

Memahami uraian di atas, aktivitas dan efektivitas peserta didik dalam

belajar sangat bergantung pada aktivitas dan kreativitas guru dalam pembelajaran

Page 16: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

dan pembentukan kompetensi peserta didik, serta menciptakan lingkungan belajar

yang kondusif. Guru dapat mrnggunakan berbagai pendekata dalam meningkatkan

aktivitas dan kreativitas peserta didik.

B. Metode Demonstrasi

Pemilihan strategi belajar mengajar harus dilandaskan pada pertimbangan

menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang tidak hanya menerima

secara pasif apa yang disampaikan oleh pendidik. Pendidik harus menempatkan

peserta didiknya sebagai insan yang secara alami memiliki pengalaman,

pengetahuan, keinginan, dan pemikir yang dapat dimanfaatkan untuk belajar, baik

secara individual maupun secara kelompok. Strategi yang dipilih oleh pendidik

adalah strategi yang dapat membuat peserta didik mempunyai keyakinan bahwa

dirinya mampu belajar. Juga strategi belajar mengajar yang dapat memanfaatkan

potensi peserta didik seluas-luasnya.

Dalam Demonstrasi pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya hasil yang akan

di capai harus di sampaikan pada peseria didik sehingga peserta didik tidak

merumuskan masalah ,berspekulasi dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang

disaksikannya,jadi pada dasarnya bila penerapan Metode Demonstrasi ini di

terapkan ada beberapa hal yang perluh di perhatikan diantaranya sebagai berikut:

a. Hasil yang akan di capai /di peroleh harus di sampaikan pada murid

b. Pada percobaan atau Eksprimen apa yasng akan terjadi tidak diketahui oleh

siswa

c. Hendaknya disertai/diikuti pertanyaan yang mengiringi murid memahami suatu

konsep

d. Demonstrasi di tampilkan hendaknya jelas dan menggairahkan .

C. Kerja Kelompok

Teknik pembelajaran kooperatif dalam budaya Indonesia yaitu gotong-

royong. Anggota masyarakatnya mempunyai kesamaan tujuan dan saling

ketergantungan satu dengan lainnya. Slavin, mengemukakan bahwa teknik

pembelajaran kooperatif adalah berbagai metode pembelajara yang memungkinkan

para siswa bekerja di dalam kelompok kecil saling membantu satu sama lain dalam

mempelajari materi tertentu. Dalam pembelajaran para siswa diharapkan saling

Page 17: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

membentu, berdiskusi, berdebat, atau saling menilai pengetahuan dan pemahaman

satu sama lain (Suprayekti, 2006).

Berdasarkan defenisi tersebut karakteristik teknik pembelajaran kooperatif

adalah :

a. Siswa belajar dalam kelompok.

b. Siswa memiliki rasa saling ketergantungan

c. Siswa belajar berinteraski secara kerjasama

d. Siswa dilatih untuk bertanggung jawab terhadap tugas.

e. Siswa memiliki keterampilan komunikasi interpersonal.

Ciri-ciri tersebut dapat memberikan dampak positif kepada siswa antara lain

:

a. Mengembangkan sikap belajar kelompok/bersosialisai.

b. Membangun kemampuan bekerjasama.

c. Melatih kecakapan berkomunikasi.

d. Melatih keterlibatan emosi siswa.

e. Mengembangkan rasa percaya diri dalam belajar.

f. Meningkatkan prestasi akademiknya secara individual dan kelompok.

g. Meningkatkan motivasi belajar.

h. Memperoleh kemampuan belajar.

Tingkat keberhasilan teknik pembelajaran kooperatif di atas, tergantung

kepada tinggi rendahnya aspek berikut :

a. Interdepedensi ganjaran.

b. Interpendensi tugas

c. Tanggung jawab atau akuntabilitas individual.

d. Struktur yang dipaksakan oleh guru.

e. Ada atau tidak adanya kompetensi kelompok.

Pembelajaran kooperatif seperti dikemukakan oleh Slavin tidak tersirat

secara sistematis. Oleh karena itu, guru dapat mengoptimalkan kinerja yang telah

dilaksanakannya dengan memilih satu metode yang dikemukakan Slavin, antara lain

Student teams Achievement Divisions (STAD), Team Games Tournament (TGT),

Page 18: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

Team assisted Individualization (TAI), Cooperative Integrated Reading and

Comprehension (CIRC) dan Jigsaw.

Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournaments sebenarnya

mirip dengan STAD. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil dan

masing-masing kelompok diberi bahan ajar yang sama. Setelah bahan ajar

dibagikan. Guru menugasi murid untuk mempelajari bahan ajar secara

berkelompok. Untuk mengarahkan perhatian murid kepada persoalan yang harus

diselesaikan, guru menyediakan LKS.

Kelas yang diajar dengan strategi belajar kelompok tipe TGT tidak hanya

membiarkan kelompok mendiskusikan bahan. Akan tetapi, guru mengkondisikan

kelas ke dalam suasana berkompetensi, sehingga masing-masing kelompok

berlomba untuk menyelesaikan persoalan yang dikemukakan oleh guru. Kelas

diberi tugas yang sama. Kelompok mana yang dapat menyelesaikan tugas dengan

benar akan memperoleh poin. Kemenangan kelompok ditentukan oleh besarnya

poin yang mereka raih. Artinya, semakin besar poin yang mereka raih, semakin

sering pula sebuah kelompok berhasil menyelesiakan persoalan lebih awal dan

benar dibandingkan kelompok lain. Untuk tidak menimbulkan kekecewaan di

kalangan kelompok-kelompok, yakni agar perlombaan tidak selalu dimenangkan

oleh kelompok yang reatif pandai, guru dapat mengadu kelompok yang relatif baik

dengan kelompok yang kemampuannya relatif lemah, oleh guru dapat diadu dengan

kelompok yang memiliki tingkat kamampuan rendah. Kemajuan kelompok dapat

diikuti oleh seluruh kelas melalaui jurnal kelas yang diterbitkan secara mingguan.

Dari jurnal yang diperpanjang terbuka itu, murid-murid dapat mengikuti catatan

prestai yang diraih oleh kelompoknya. Mulai jurnal ini pula, guru dapat

memperoleh informasi tentang kemajuan anak didiknya, sehingga guru dapat

memberikan bimbingan terhadap kelompok yang relatif memiliki kesulitan belajar.

Melalui turnamen prestasi hasil pembahasan, ada 4 tahap dalam TGT dalam

Supreyekti (2006), yakni :

1) Identifikasi masalah,

2) Pembahasan masalah dalam tim,

3) Prestasi hasil pembahasan tim (tournament), dan

Page 19: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

4) Penguatan guru.

TGT adalah teknik pembelajaran yang sama seperti STAD dalam setiap hal

kecuali satu, sebagai ganti kuis dan sistem skor perbaikan individu, TGT

menggunakan turnamen permainan akademik. Dalam turnamen itu siswa bertanding

mewakili timnya dengan anggota tim lain yang serta dalam kinerja akademik

mereka yang lalu. Pada intinya model Kooperatif TGT terdiri dari empat kegiatan

yakni Persentase Kelas, Tim, Permainan, dan Turnamen. Langkah-langkah metode

kooperatif TGT sebagai berikut :

No. Langkah Metode TGT

1 Presentase

Kelas.

Guru mempersiapkan bahan ajar yang dibutuhkan. LKS

untuk tiap tim, lembar jawaban dan memperkenalkan

materi melalui persentase kelas, biasanya menggunakan

pengajaran langsung atau ceramah setelah mengerjakan

LKS dalam tim mereka.

2 Tim. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok

yang heterogen. Setiap kelompok siswa dalam satu tim

mengerjakan LKS untuk menuntaskan bahan ajar yang

telah diterimanya

3 Permainan. Guru mempersiapkan jenis permainan dari pertanyaan-

pertanyaan kelas dan latihan tim. Permainan dimainkan

pada meja-meja yang berisi tiga siswa, tiap siswa

mewakili tim yang berbeda.

4 Turnamen Guru mempersiapkan bahan turnamen yang dibutuhkan:

lembar penempatan meja turnamen, lembar permainan

untuk tiap meja turnamen, lembar skor permainan,

setumpuk kartu-kartu bernomor yang sesuai dengan -

pertanyaan pada lember permainan tiap meja.

5 Penghargaan

Tim

Guru menghitung skor tim dan siapkan sertifikat tim atau

tuliskan hasil turnamen yang diumumkan pada papan

buletin. (Kriteria rata-rata tim baik = 40, tim hebat = 45,

tim super = 50), (Ghasali, 2002)

Page 20: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

Aturan Permainan :

Permainan pertama mengambil kartu bernomor dan menemukan pertanyaan

yang sesuai dengan lembar permainan.

Membaca pertanyaan tersebut dengan keras.

Memberi jawaban

Penantang pertama: setuju dengan pembaca atau menantang dan memberi

jawaban, demikian juga penantang kedua.

Mencocokan jawaban

Pemain yang menjawab benar akan menyimpan kartu tersebut. Apabila ada

penantang yang menjawab salah ia akan mengembalikan kartu yang

dimenangkan sbelumnya (bila ada) ke tumpukan kartu. Apabila tidak ada

satupun jawaban yang benar, kartu tersebut dikembalikan ke tumpukan.

Langkah ini dilakukan sampai akhir pelajaran, atau tumpukan kartu telah habis.

Pada akhir turnamen hitunglah banyak kartu yang diperoleh tiap siswa,

siswa yang memperoleh skor tertinggi mendapat poin 60, tingkatan berikutnya

masing-masing, 50, 40 an 20.

D. Pembelajaran IPA di SD Tentang Gaya

Mata pelajaran IPA di SD, dalam hal ini kelas IV menekankan pada

fenomena alam yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Mahluk hidup dan proses kehidupan; mencakup bahasan tentang rangka

manusia, alat indra, tumbuhan dan bagian-bagiannya, hewan dan jenis

makanannya, daur hidup hewan, pemeliharaan hewan, hubungan antar makhluk

hidup.

2. Benda dan sifatnya; mencakup bahasan tentang sifat benda padat dan cair, sifat

gas, perubahan wujud benda serta sifat bahan dan kegunaannya.

3. Gaya; mencakup bahasan tentang gaya, energi panas dan bunyi, penerapan

konsep perubahan gerak.

Page 21: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

4. Bumi dan alam semesta; mencakup bahasan tentang perubahan kenampakan

pada bumi, perubahan kenampakan pada langit, perubahan lingkungan dan

prosesnya, sumber daya alam.

Mata pelajaran IPA/sains perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus

yang membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan

yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu dan teknologi. Tujuan pembelajaran IPA menekankan pada

pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah (Mulyasa, 2006)

Page 22: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek, Tempat dan waktu Penelitian,pihak yang membantu

1. Subjek

Penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 17 Sawerigadi yang terdaftar

tahun pelajaran 2013/2014 semester ganjil dengan jumlah siswa sebanyak 17 orang

siswa. Penetapan kelas IV sebagai subyek penelitian didasarkan pada hasil

pengamatan sebaran nilai kelas IV yang menunjukkan bahwa di kelas tersebut

tingkat penguasaan materi IPA sangat lamban dibandingkan dengan kelas lain

sehingga diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang siswa

untuk meningkatkan materi pelajaran IPA.

2. Tempat

Penelitian dilaksanakan di SDN 17 Sawerigadi Kecamatan Sawerigadi

Kabupaten Muna. sekolah ini terdiri dari 6 kelas dengan jumlah siswa 129 orang

dan jumlah guru 8 orang yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Pelaksaaan

penelitian ini direncanakan pada Bulan oktober semester ganjil Tahun Pelajaran

2013/2014.

Rencana pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak 2 siklus dan tiap

siklus direncanakan 1 kali pertemuan.

3. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 dan 17 Oktober 2013, jadwal

pelaksanaan adalah sebagai berikut :

Hari/Tanggal Mata

pelajaran Kelas Materi Pelajaran siklus

Siklus 1

Senin /12 Mei 2014

IPA

IV

Gaya Tarik Benda

I

Siklus 2

Jumat 16 Mei 2014

IPA

IV

Gaya Tarik Benda

II

Page 23: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

Adapun pihak yang membantu dalam pembelajaran ini yaitu guru kelas

sebagai supervisor 1 dan kepala sekolah dari sekolah SDN 17 Sawerigadi sebagai

supervisor 2.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Penelitian ini menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

menerapkan model pendekatan Metode demonstrasi dan kerja kelompok.

Pelaksanaan Penelitian ini direncanakan akan berlangsung selama 2 siklus, dengan

masing-masing siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Menurut Arikunto

(2007) bahwa daur dalam tindakan kelas diawali dengan perencanaan (planning),

pelaksanaan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi tindakan

(observation and avaluation) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan

yang diharapkan tercapai.

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2007)

Secara rinci bagan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Setelah diterapkan untuk menerapkan model pendekatan model

pendekatan Metode demonstrasi dan kerja kelompok pada pokok bahasan gaya

selanjutnya adalah menyiapkan beberapa hal yang diperlukan pada saat

pelaksanaan tindakan, yaitu sebagai berikut :

a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk tindakan siklus I

b) Membuat lembar observasi untuk aktivitas guru dan siswa selama

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

Perencanaan

Pelaksanaan

Tindakan 1 Refleksi Perencanaan Observasi

Observasi Pelaksanaan

Tindakan Refleksi

Siklus

Selanjutnya

Page 24: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

c) enyiapkan perangkat pembelajaran yang diperlukan

d) Merancang alat evaluasi untuk tes tindakan siklus

2. Pelaksanaan Tindakan Kelas (Action)

Tindakan Siklus I

Pada tahap ini, kegiatan pembelajaran dengan model pendekatan

Metode demonstrasi dan kerja kelompok dilaksanakan sesuai RPP yang telah

dibuat. Dalam proses pembelajaran, guru menjelaskan materi tentang gaya

gerak benda, pengertian gaya, sampai pada penerapan konsep gaya, selanjutnya

guru membagi kelompok yang heterogen dan melakukan diskusi kelas, untuk

mengembangkan masalah dan pemecahannya dengan menyajikan contoh-

contoh soal yang kemudian meminta tiap siswa dalam kelompok untuk

menyelesaikan. Pada akhirnya pertemuan, guru memberikan penghargaan

kepada siswa yang dapat menjawab soal dengan baik dalam bentuk pujian,

membimbing siswa untuk merangkum materi yang telah dibahas dan

memberikan pekerjaan rumah. Selama proses pembelajaran, peneliti

mengobservasi jalannya pembelajaran.

3. Observasi dan evaluasi (Observation and Evaluation)

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

serta melakukan evaluasi.

4. Refleksi (Refleksion)

Pada tahap ini dilaksanakan observasi dan evaluasi, yang

sebelumnya dikumpulkan dan dianalisis, selanjutnya dilihat apakah tujuan

pembelajaran telah tercapai sesuai target pada indikator kinerja. Jika belum

mencapai target, maka dilanjutkan pada siklus berikutnya dan kelemahan-

kelemahan yang terjadi pada silkus sebelumnya akan diperbaiki pada siklus

berikutnya.

Tindakan Siklus II

Pada tahap ini, kegiatan pembelajaran dengan model pendekatan Metode

demonstrasi dan kerja kelompok dilaksanakan sesuai RPP siklus II. Dalam

proses pembelajaran, guru menjelaskan materi tentang konsep gaya, selanjutnya

Page 25: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

guru membagi kembali kelompok yang heterogen dan melakukan diskusi kelas,

untuk mengembangkan masalah dan pemecahannya dengan menyajikan contoh-

contoh soal yang kemudian meminta tiap siswa dalam kelompok untuk

menyelesaikan. Pada akhirnya, guru memberikan penghargaan kepada siswa

yang dapat menjawab soal dengan baik dalam bentuk pujian, membimbing siswa

untuk merangkum materi yang telah dibahas. Selama proses pembelajaran,

peneliti mengobservasi jalannya pembelajaran.

1. Observasi dan evaluasi (Observation and Evaluation)

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan serta

melakukan evaluasi.

2. Refleksi (Refleksion)

Pada tahap ini dilaksanakan observasi dan evaluasi, yang sebelumnya

dikumpulkan dan dianalisis, selanjutnya dilihat apakah tujuan pembelajaran

telah tercapai sesuai target pada indikator kinerja. Jika belum mencapai

target, maka dilanjutkan pada siklus berikutnya dan kelemahan-kelemahan

yang terjadi pada silkus sebelumnya akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

C. Teknik Analisis Data

1. Menentukan persentase aktivitas siswa

% aktivitas = %100xX

X (Ridwan, 2005)

Keterangan :

X = jumlah siswa yang efektif

X = jumlah siswa dalam kelas

2. Menentukan nilai rata-rata

N

XiX

(Ridwan, 2005)

Keterangan :

Xi = jumlah siswa yang aktif

N = Banyaknya siswa

Page 26: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

3. Menentukan persentasi hasil belajar

% ketuntasan = %100xN

X (Ridwan, 2005)

Keterangan :

X = jumlah siswa yang tuntas belajar

N = jumlah siswa dalam kelas keseluruhan

Page 27: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Metode demonstrasi dan

kerja kelompok yang dilaksanakan selama dua siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari 2

kali pertemuan.

1. Observasi Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa yang diobservasi terdiri dari 10 item. indikator dalam

observasi aktivitas siswa adalah menuliskan jumlah siswa yang aktif penuh dalam

setiap aspek yang diamati. Adapun hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 1

ditunjukan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Persentase Aktivitas Siswa dalam Kelompok pada Siklus 1

No. Item Keaktivan Siswa dalam Kelompok (%)

Rerata (%) I II III IV V

1 60 80 100 60 60 72

2 80 60 75 80 60 71

3 100 100 100 80 80 92

4 60 40 75 60 40 55

5 0 20 25 0 20 13

6 80 100 75 80 80 83

7 80 100 75 80 100 87

8 100 100 100 80 80 92

9 0 0 0 20 20 8

10 100 100 100 100 100 100

Rerata

(%) 66,00 70,00 72,50 64,00 64,00 67,08

Page 28: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

Keterangan:

1. Siswa mendengarkan dan memberikan perhatian yang penuh pada penjelasan

guru

2. Siswa mampu menjawab materi prasyarat yang dinyatakan oleh guru dengan

benar

3. Siswa menerima dan memastikan setiap anggota kelompoknya sudah memiliki

LKS

4. Siswa secara kelompok menyelesaikan LKS dan aktif dalam kelompoknya

ketika belajar dan meyelesaikan soal

5. Siswa sesekali bertanya kepada guru (bila perlu)

6. Siswa yang ditunjukan guru untuk mewakili kelompoknya menuju ke meja

turnamen dan memilih kartu soal yang diacak

7. Siswa yang mewakili kelompknya mempresentasikan jawabannya

8. Siswa menerima skor untuk kelompoknya sesuai hasil presentasi

9. Siswa merangkum materi yang telah dibahas

10. Siswa menandai/menyalin soal pekerjaan rumah yang diberikan

Pada kegiatan awal pembelajaran, masih ada siswa yang tidak mendengarkan

penjelasan guru (29,17%) dan ada beberapa siswa yang belum mampu menjawab

materi prasyarat yang dinyatakan oleh guru dengan benar sehingga diajukan kepada

siswa lainnya (29,17%).

Berdasarkan data observasi pada Lampiran 1.a dan Tabel 1 di atas, terlihat

bahwa rata-rata aktivitas siswa pada siklus 1 adalah 67,08% dimana dari 10 item

yang diobservasi, hanya satu item yang nyaris tidak dilakukan yaitu item 9,

membuat rangkuman materi yang telah dibahas. Hal ini terjadi karena waktu

pelajaran yang telah selesai (tidak efisien).

Sementara itu, terdapat item yang masih sangat kurang dilakukan yaitu item 5

(12,50%). Masih ada siswa yang tidak aktif menyelesaikan LKS dalam kelompok

dan hanya sebagian siswa dari kelompok yang berinisiatif untuk bertanya kepada

guru, hal ini terjadi karena motivasi belajar siswa masih rendah artinya belum

terbiasa dengan model pembelajaran yang ada.

Page 29: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

Pada kegiatan inti pembelajaran sebagian perwakilan kelompok masih

terlihat ragu-ragu untuk mewakili kelompoknya menuju ke meja turnamen dan

memilih soal pada kartu yang diacak dan mewakili kelompoknya mempresentasikan

jawabannya. Untuk item menerima dan memastikan setiap anggota kelompoknya

sudah memiliki LKS, menerima skor untuk kelompoknya sesuai hasil presentasi

dan menandai/menyalin soal pekerjaan rumah yang diberikan telah dilakukan

sepenuhnya oleh seluruh siswa dalam kelompok belajar (100%).

Selanjutnya pada siklus 2, data persentase aktivitas siswa disajikan pada

tabel berikut:

Pada siklus 2, aktivitas siswa naik dan secara umum sudah sangat baik

dimana rata-ratanya mencapai 95,00%. Item yang belum terlaksana sebaik yang lain

adalah item ke-5 dimana hanya 75,00% siswa yang bertanya kepada guru (bila

perlu) jika mengalami kesulitan dalam kelompok belajar. Tetapi jika dilihat

persentasenya, sudah item ini sudah terlaksana dengan cukup baik.

Walaupun persentase aktivitas siswa tersebut sudah baik, namun masih ada

temuan bahwa ada beberapa siswa yang tidak mengikuti pelajaran dengan baik

diantaranya tidak menyelesaikan LKS atau tidak lengkap memberikan jawaban, dan

tidak membuat rangkuman materi. Sementara itu, terlihat pada kegiatan awal

pembelajaran bahwa siswa sudah memberikan perhatian atas penjelasan guru. Pada

kegiatan inti pembelajaran, sudah tidak ada perwakilan kelompok yang ragu-ragu

untuk mewakili kelompoknya menuju ke meja turnamen dan memilih soal pada

kartu yang diacak dan mewakili kelompoknya mempresentasikan jawabannya.

2. Observasi Aktivitas Guru

Observasi terhadap aktivitas guru dalam proses belajar mengajar sebanyak

15 item. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran

pada siklus 1 disajikan pada Tabel 2.

Page 30: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

Tabel 2. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Siklus Tindakan

No Aspek-Aspek yang diobservasi Siklus Ke-

1 2

1. Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar 100% 100%

2. Guru memotivasi siswa dan menginformasikan model

pembelajaran yang akan digunakan 100% 100%

3. Guru mengawali pembelajaran dengan mengecek

pemahaman dasar siswa 75% 100%

4 Guru menjelaskan materi 100% 100%

5. Guru membagikan LKS kepada masing-masing

kelompok 100% 100%

6. Guru meminta setiap kelompok menyelesaikan soal

LKS 100% 100%

7. Guru memantau kerja tiap-tiap kelompok selama

diskusi berlangsung 25% 75%

8. Guru membantu/mengarahkan siswa dalam kelompok

yang memahami kesulitan dalam menyelesaikan soal 25% 75%

9. Guru memanggil wakil dari setiap kelompok untuk

menempati meja tournament. 75% 100%

10. Guru mengecek kartu yang akan dipilih wakil dari

setiap kelompok 100% 100%

11. Guru meminta wakil dari setiap kelompok untuk

mempresentasikan jawabannya dari soal yang telah

dipilih melalui pengocokan kartu

50% 100%

12. Guru memberikan skor untuk masing-masing kelompok

dari hasil presentase setiap kelompok 50% 100%

13. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

memperoleh skor tinggi 100% 100%

14. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi

yang telah dibahas 25% 75%

15. Guru memberikan soal pekerjaan rumah 100% 100%

Rerata persentase aktivitas guru 75.00 95.00

Berdasarkan data observasi tersebut, terlihat bahwa secara umum aktivitas

guru terjadi peningkatan pada setiap siklus tindakan. Aktivitas guru pada siklus 1

hanya mencapai 75,00%, dimana pada kegiatan inti terdapat dua item yang belum

dilaksanakan oleh guru dengan baik yaitu guru belum mampu memantau kerja tiap-

tiap kelompok selama diskusi berlangsung dan membantu/mengarahkan siswa

Page 31: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

dalam kelompok yang memahami kesulitan dalam menyelesaikan soal serta belum

meluruskan rangkuman materi yang telah dibuat masing-masing kelompok. Dua

item lainnya yang dilaksanakan guru namun masih berkategori cukup adalah

pemberian skor beberapa kelompok hanya didasarkan kemampuan menjawab

pertanyaan (beberapa kelompok yang luput dari pantauan selama diskusi

berlangsung).

Hal ini dapat dipahami karena guru masih asing dengan model pembelajaran

yang digunakan pada akhirnya pelaksanaan pembelajaran, sehingga pemanfaatan

waktu menjadi kurang efisien dan pada kegiatan akhir pembelajaran guru tidak

membimbing siswa untuk merangkum materi yang telah dibahas. Namun demikian,

dengan adanya kegiatan refleksi maka guru dapat memperbaiki kekurangan-

kekurangannya pada dua silkus selanjutnya. Hasilobservasi aktivitas guru pada

siklus 2 meningkat menjadi 95%.

3. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauhmana perkembangan

pemahaman pengetahuan siswa dalam menangkap materi Gaya yang telah

diberikan. Evaluasi dilakukan sebanyak tiga kali sebagaimana jumlah siklus

tindakan yang terlaksana pada setiap akhir pembelajaran dengan tujuan agar siswa

masih mampu menjawab pertanyaan soal-soal evaluasi dengan baik, karena materi

tersebut baru dibahas atau diberikan. Masing-masing siswa bertanggung jawab

secara individual terhadap hasil belajarnya meskipun dalam proses pembelajaran

siswa dikelompokkan.

Nilai hasil belajar siswa pada materi Gaya untuk setiap siklus tindakan dapat

dilihat pada Tabel 3 berikut.

Page 32: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

Tabel 3. Nilai hasil belajar siswa pada gaya

No. Nama Siswa siklus I Analisis Nilai

1. SUHAN JIDUN 53 Tidak Tuntas

2. LAODE UMAR 73 Tuntas

3. IRFAN 78 Tuntas

4. IRFAN JANUAR 79 Tuntas

5. ARSAT 60 Tidak Tuntas

6. SAFRIZAL HARIM 60 Tidak Tuntas

7. ELMILIYADI 80 Tuntas

8. HASNA SRIRISKI 80 Tuntas

9. IRDAWATI 80 Tuntas

10. FEBRIYANI 60 Tidak Tuntas

11. MERLIN AYAN SARI 67 Tuntas

12. RAHMAWATI 53 Tidak Tuntas

13. WA FIFI 68 Tuntas

14. SITI DEDI 80 Tuntas

15. LAODE ALI ALWAN 84 Tuntas

RATA-RATA 70,33

Page 33: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

Tabel 4: Tabel Siklus II

No. Nama Siswa Siklus II Analisis Nilai

1. SUHAN JIDUN 58 Tidak Tuntas

2. LAODE UMAR 92 Tuntas

3. IRFAN 75 Tuntas

4. IRFAN JANUAR 83 Tuntas

5. ARSAT 80 Tuntas

6. SAFRIZAL HARIM 50 Tidak Tuntas

7. ELMILIYADI 100 Tuntas

8. HASNA SRIRISKI 92 Tuntas

9. IRDAWATI 75 Tuntas

10. FEBRIYANI 83 Tuntas

11. MERLIN AYAN SARI 75 Tuntas

12. RAHMAWATI 92 Tuntas

13. WA FIFI 100 Tuntas

14. SITI DEDI 100 Tuntas

15. LAODE ALI ALWAN 67 Tuntas

RATA-RATA 81,46

Berdasarkan hasil analisis data evaluasi belajar siswa siklus 1 seperti Tabel

5 di atas terlihat bahwa, jumlah siswa yang telah tuntas dalam belajar sebanyak 10

orang (66,67%) dan yang belum tuntas sebanyak 5 orang (33,33%). Hal ini berarti

indikator keberhasilan belum tercapai pada siklus 1. Setelah melalui proses refleksi,

maka guru telah berupaya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

Hal ini dapat dilihat dari data hasil belajar pada siklus 2 yang cenderung meningkat

hingga mencapai indikator keberhasilan. Pada siklus 2 terlihat bahwa jumlah siswa

yang telah tuntas dalam belajar sebanyak 13 orang (86,67%) dan tersisa orang

siswa (13,33%) yang belum tuntas. Untuk lebih jelasnya, persentase ketuntasan

belajar siswa untuk setiap siklus dapat dilihat pada Tabel 5:

Page 34: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

Tabel 5. Persentase ketuntasan belajar siswa untuk semua siklus tindakan

Ketuntasan Siklus 1 Siklus 2

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Tuntas (%) 10 66,67% 13 86,67%

Belum Tuntas (%) 5 33,33% 2 13,33%

4. Kegiatan Refleksi

a. Siklus I

Pada tahap ini, peneliti bersama guru IPA secara kolaboratif menilai dan

mendiskusikan kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terdapat

pada pelaksanaan tindakan siklus 1 untuk selanjutnya diperbaiki pada tindakan

siklus 2. Pada tindakan siklus 1 berdasarkan persentase pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe metode demonstrasi dan kerja kelompok, secara umum telah

dilaksanakan dengan cukup baik. Namun masih ada beberapa item yang harus

diperbaiki. Saat kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan ada beberapa orang siswa

yang terlihat kurang memperhatikan penjelasan guru dan kurang mampu menjawab

pertanyaan-pertanyaan apresepsi yang diberikan guru.

Sementara itu, pada kegiatan inti terdapat dua kelemahan yaitu:

1. Guru masih terfokus kepada beberapa kelompok dalam memantau kerja tiap-

tiap kelompok selama diskusi berlangsung dan membantu/mengarahkan siswa

dalam kelompok yang memahami kesulitan dalam menyelesaikan soal.

2. Guru masih terlihat kaku mengorganisir perwakilan kelompok siswa untuk

meminta wakil dari setiap kelompok untuk mempresentasikan jawabannya dari

soal yang telah diberikan dalam LKS dan memberikan skor kepada masing-

masing kelompok dari hasil presentase setiap kelompok. Hal ini terlihat dari

hasil pelaksanaan games dan turnamen.

Kekurangan-kekurangan di atas terjadi karena dapat dipahami bahwa guru

dan siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe metode

demonstrasi dan kerja kelompok sehingga guru belum mampu mengelola

pembelajaran dengan baik dan siswa, akibatnya penggunaan waktu yang tidak

Page 35: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

efektif. Akibatnya, pada kegiatan akhir pembelajaran guru tidak melakukan refleksi

atau memberikan rangkuman materi pembelajaran.

b. Siklus II

Seperti halnya siklus 1, guru telah mampu mengorganisir kelompok belajar

dengan mampu memberikan motivasi, mengarahkan dan memberikan bantuan pada

setiap kelompok yang kesulitan menyelesaikan soal, melaksanakan games dengan

baik, serta pemanfaatan alokasi waktu pembelajaran yang efektif. Hal ini ditunjukan

dengan aktivitas guru mencapai 95%. Peningkatan ini ditandai dengan

meningkatnya aktivitas siswa (95%) dimana siswa terlihat sangat antusias dan

berinisiatif mewakili kelompok untuk menyelesaikan soal dan bertanya jika

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal.

Membaiknya aktivitas guru dan siswa ditandai dengan meningkatkan nilai

evaluasi, dimana persentase siswa yang mendapat nilai minimal 67 adalah 15 orang

(87,5%). Selain itu, nilai rata-rata hasil belajar juga mengalami peningkatan dari

70,33 (siklus 1) menjadi 81,46 (siklus 2). Namun demikian, masih ada beberapa

temuan yang merupakan kekurangan di siklus 2, yaitu:

1. Masih ada siswa yang tidak aktif menyelesaikan LKS dalam kelompok, tidak

membuat rangkuman materi atau pun tidak lengkap mengemukakan jawaban

(terlalu bermain), walaupun jumlahnya tidak lagi sebanyak pada siklus 1 yaitu

hanya 5%.

2. Banyaknya siswa yang berinisiatif bertanya, membuat guru kewalahan

memberikan jawaban. Olehnya itu dalam pembelajaran kelompok, sebaiknya

guru saling berkolaborasi minimal 2 orang guru.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, tiap-tiap siklus dilaksanakan

sebanyak 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan 105 menit (3 jam

pelajaran) yang terlaksana sesuai prosedur penelitian. Dalam pembelajaran, siswa

dibagi dalam 5 kelompok, dimana masing-masing kelompok dibentuk secara

Page 36: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

heterogen dengan memperhatikan tingkat kemampuan kognitif siswa yang masing-

masing berbeda. Tiap kelompok terdiri dari 4 – 5 orang siswa.

Depdiknas (2007) menuliskan bahwa sukses seseorang baik dalam pekerjaan

maupun dalam kehidupan amat ditentukan oleh kecerdasan emosional (EQ) atau

kemampuan afektif (sekitar 80%). Sumbangan kecerdasan-kecerdasan yang

tergolong kemampuan psikomotor terhadap sukses tersebut hanya sekitar 15% dan

kercerdasan-kecerdasan yang tergolong kemampuan kognitif hanya sekitar 5%.

Sejalan dengan hal tersebut, menurut Popham (1995), ranah afektif menentukan

keberhasilan belajar seseorang. Artinya, siswa yang tidak memiliki minat pada

pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Siswa

yang berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil

pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu semua pendidik harus mampu

membangkitkan minat semua peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah

ditentukan. Selain itu ikatan emosional sering diperlukan untuk membangun

semangat kebersamaan, semangat persatuan, semangat nasionalisme, dan rasa

sosial. Ikatan emosional ini dapat dilihat apabila pembelajaran dilakukan

menggunakan model kooperatif.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukan bahwa, indikator

penelitian tercapai setelah pelaksanaan siklus 2. Pada siklus 1, nilai rata-rata

prestasi belajar siswa telah mencapai 70,33 tetapi jumlah siswa yang telah tuntas

dalam belajar belum mencapai 70% (sebanyak 5 orang). Hal tersebut diperkuat

dengan rendahnya aktivitas siswa (67,08%) dan aktivitas guru yang baru mencapai

75%.

Artinya, guru dan siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran

kooperatif tipe metode demonstrasi dan kerja kelompok. Menurut guru mata

pelajaran IPA, selama ini proses pembelajaran khususnya pada materi Gaya

disajikan masih terbawa kedalam bentuk pembelajaran langsung, sehingga guru

lebih aktif dibandingkan siswa.

Dengan adanya kegiatan refleksi pembelajaran, beberapa item yang menjadi

permasalahan di siklus 1 dapat diperbaiki di siklus 2. Diantaranya adalah kurangnya

perhatian siswa terhadap penjelasan materi, ketidakmampuan siswa menjawab

Page 37: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

pertanyaan-pertanyaan prasyarat yang diberikan guru, sebagian besar siswa tidak

bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dalam menjawab soal latihan,

keragu-raguan siswa yang tampil untuk mewakili kelompoknya. Akibatnya, guru

belum mampu memanfaatkan waktu dengan efektif.

Keberhasilan perbaikan pembelajaran ini tergambar dari data-data hasil

penelitian pada siklus 2. Persentase rata-rata keaktivan siswa pada siklus 2 95%,

demikian pula aktivitas guru pada siklus 2 meningkat dengan menunjukkan angka

yang sama, yakni sebesar 95%. Sementara itu, pada siklus 2 terlihat bahwa jumlah

siswa yang telah tuntas dalam belajar sebanyak 13 orang (86,67%) dengan nilai

evaluasi rata-rata meningkat menjadi 81,46.

Rendahnya prestasi belajar pada siklus 1 dan meningkat pada siklus 2,

dipengaruhi juga oleh kemampuan siswa dalam menyerap materi yang disajikan

guru. Kesulitan menjawab soal evaluasi siklus 1 terjadi karena materi menunjukan

bahwa materi ajar yang meliputi pengertian dan bentuk gaya adalah materi teoretik

dalam bentuk hafalan, sementara pada siklus 2 dalam bentuk praktek, yaitu

pengaruh gaya terhadap bentuk dan keadaan benda. Artinya, tingkat kemampuan

siswa IV di SDN 17 Sawerigadi cenderung baik jika materi yang diberikan berupa

praktek karena siswa hanya dituntut untuk memahami konsep nyata yang diberikan

untuk menyelesaikan soal, dibandingkan dengan materi hafalan yang kemungkinan

sebagian siswa merasa jenuh. Selain itu, hasil evaluasi pada siklus 1 terlihat bahwa

siswa yang tidak tuntas akibat ketidakmampuan pada bentuk gaya (tarikan dan

dorongan) yang semestinya diberikan secara praktikum.

Kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir yang menurut taksonomi

Bloom dalam Depdiknas (2007) secara hirarkis terdiri atas pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Pada tingkat pengetahuan,

peserta didik menjawab.

pertanyaan berdasarkan hafalan saja. Pada tingkat pemahaman, peserta

didik dituntut untuk menyatakan jawaban atas pertanyaan dengan kata-katanya

sendiri. Misalnya, menjelaskan suatu prinsip atau konsep.

Gambaran-gambaran data hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa,

model pembelajan kooperatif tipe Metode demonstrasi dan kerja kelompok dapat

Page 38: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

meningkatkan prestasi belajar IPA siswa. Secara psikologis model pembelajaran

kooperatif tipe Metode Demonstrasi Dan Kerja Kelompok ini memberikan manfaat

yang sangat besar kepada siswa, antara lain (1) memotivasi siswa untuk giat belajar

karena adanya sistem kompetisi menjawab soal-soal dan mendapatkan poin dengan

predikat terbaik, (2) memberikan suasana belajar yang menyenangkan karena

dikemas dalam bentuk permainan, (3) menghilangkan rasa takut siswa dalam

mengungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan, (4) menumbuhkan

kemampuan kerjasama siswa, berpikir kritis dan kemampuan membantu teman. Hal

ini sejalan dengan yang dikemukakan Slavin dalam Rochmad (2008) bahwa salah

satu dari prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah guru harus

mampu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan sehingga

informasi, keterampilan dan konsep yang disampaikan menjadi bermakna dan

relevan bagi siswa dengan cara memberikan kesempatan bagi siswa untuk

menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, serta suasana pembelajaran yang

mampu menjadikan siswa memiliki keberanian dan dengan penuh kesadaran belajar

menggunakan strateginya sendiri.

Agar hasil dan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe metode

demonstrasi dan kerja kelompok ini lebih baik, maka diharapkan guru perlu

memotivasi siswa dalam pembelajaran dengan cara memberikan pekerjaan rumah,

membimbing langsung siswa yang tidak aktif dan menciptakan suasana kompetisi

dalam menjawab soal-soal. Selain itu, untuk mengefektifkan dan mengefisienkan

waktu dan kegiatan diskusi, maka dalam pelaksanaan pembelajaran diharapkan guru

berkolaborasi dengan guru IPA lainnya.

Page 39: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka kesimpulan yang

dapat diambil sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk setiap siklusnya

semakin meningkat. Demikian juga dengan aktivitas siswa selama pembelajaran

berlangsung juga semakin meningkat.

2. Ketuntasan belajar siswa dapat tercapai pada siklus 1 hanya mencapai 66,67%

atau 10 orang dari 15 siswa, dengan nilai rata-rata 70,33. Pada siklus 2 nilai

ketuntasan semakin meningkat menjadi 86,67% atau 13 dari 15 siswa, dimana

nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 81,46.

3. Penerapan model pembelajaran Metode demonstrasi dan kerja kelompok dapat

meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 13 Sawerigadi

tahun pelajaran 2013/2014 pada pokok bahasan gaya.

B. Saran dan Tindak Lanjut

Sehubungan dengan hasil penelitian ini, penulis menyarankan:

1. Kepada guru IPA di SD Negeri 17 Sawerigadi agar dapat menggunakan Metode

demonstrasi dan kerja kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa

dimana pelaksanaannya dengan cara berkolaborasi dengan guru IPA lainnya.

2. Perlu adanya penelitian menggunakan model-model pembelajaran lainnya untuk

mengetahui perbandingan prestasi belajar IPA siswa.

3. Bagi peneliti lainnya yang hendak menerapkan Metode demonstrasi dan kerja

kelompok agar dalam pelaksanaannya lebih ditekankan pada aspek

mengefektifkan waktu, kegiatan diskusi, membimbing langsung siswa yang tidak

aktif, menciptakan suasana yang lebih kopetitif dalam menjawab soal-soal dan

memberikan pekerjaan rumah.

Page 40: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

DAFTAR PUSTAKA

Ahiri, J. 2007. Evaluasi Pembelajaran dalam Konteks KTSP. Penerbit Unhalu

Press. Kendari.

Arifin, M. 1995. Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia

Airlangga Universitas Press. Surabaya.

Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi Aksara.

Jakarta.

Arsyad, A., 2002. Media Pembelajaran. RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Asrun, 2008. Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Sistem Gerak pada

Manusia dan Vertebrata Melalui Model Pengajaran Langsung dan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jig Saw (Studi Pada Kelas VIII SMP Negeri

3 Sampara). Skripsi Pendidikan Biologi FKIP Unhalu. Kendari.

Budimansyah, D., 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio, PT.

Genesindo: Bandung

Emildadiany, N. 2008. Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw.

Http://akhmadsudrajat.wordprees.com/2008/07/31/cooperative-learning-

teknik-jigsaw/[juli 31,2008].

Ghasali, S. 2002. Menerapkan Paradigma Konstruktivisme melalui Strategi Belajar

Kooperatif dalam Pembelajaran Bahasa. Jurnal Pendidikan &

Pembelajaran, www.ditnaga-dikti.org/ditnaga/files/pip/kooperatif.pdf

Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. [ vol. 9, No. 2, Oktober 2002:

115 – 131].

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar, Grasindo: Jakarta

Ibrahim, M., Rachmadiarti, F., dan Ismono, 2000. Pembelajaran Kooperatif.

University Press. Surabaya.

Kardi, S., dan Nur, M., 2000. Pengajaran Langsung. University Press. Surabaya.

Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Ridwan. 2005. Dasar-Dasar Statistika. Aphabeta. Bandung.

Page 41: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

Rochmad. 2008. Penggunaan Pola Pikir Induktif-Deduktif dalam Pembalajaran

Matematika Beracuan Konstruktivisme FMIPA Unnes Semarang.

Http://rocmad-unnes.blogspot.com/2008/01/penggunaan-pola-pikir-induktif-

deduktif. [jumat, 2008 Januari 18].

Suprayekti. 2006. Strategi Penyampaian Model pembelajaran Kooperatif.

Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Pendidikan Penebur.

Ttp://bpkpenabur.or.id/files/hal.88-92%20strategi%20

penyampaian.[no.07/th.v/desember 2006].

Yamin, M., 2004. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Gaung Persada

Press: Jakarta.

Page 42: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

KESEDIAAN SEBAGAI PENILAI 2 DALAM PENYELENGGARAAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PKP )

Kepada

Kepala UPBJJ-UT

di-

Kendari

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Adehar, S.Pd.

NIP : 197305171997071001

Tempat Mengajar : SDN 17 Sawerigadi

Alamat Sekolah : Desa Nihi kec. Sawerigadi

Telepon : 085241324420

Menyatakan bersedia sebagai Penilai 2 untuk membimbing mahasiswa dalam

Perencanaan Dan Pelaksanaan PKP ( PDGK 4501 ) atas :

Nama : Wa Ode Fitri

NIM : 820 125 949

Program Studi : S1 PGSD

Tempat Mengajar : SDN 17 Sawerigadi

Alamat Sekolah : Desa Nihi kec. Sawerigadi

Telepon : 081341627369

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Nihi, 12 April 2014

Mengetahui,

Kepala Sekolah SDN 17 Sawerigadi

Adehar, S.Pd.

NIP.197305171997071001

Supervisor 2

Adehar, S.Pd. NIP.197305171997071001

Page 43: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN

IPA

Fakta / Data

pembelajaran yang

terjadi di kelas

: Kelas IV terdiri dari 15 siswa yang terdiri dari 7

siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.Selama

proses belajar mengajar tidak semua siswa

mendapatkan nilai yang mencapai standar.Hal ini

disebabkan adanya kekurangan-kekurangan yang

tejadi pada siswa dan guru dalam pembelajaran

siklus 1.Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus 1

diadakan pembelajaran perbaikan agar siswa dapat

mencapai nilai kelulusan.Setelah diadakan

pembelajaran siklus 2 siswa dapat mencapai nilai

kelulusan.

Identifikasi masalah : Pembelajaran pada siklus 1 belum berhasil

tidak semua siswa dapat mengerjakan soal secara

benar

Analisis masalah : Masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran:

1. Siswa kurang berpartisipasi dalam

pembelajaran

2. Siswa tidak dapat menyelesaikan tugas secara

berkelompok

Alternatif dan

Prioritas Pemecahan

Masalah

: Memberi pemahaman kepada siswa pada mata

pelajaran IPA dengan topik Gaya dengan

menggunakan metode demonstrasi dan kerja

kelompok.

Rumusan Masalah : ”Apakah metode demonstrasi dan kerja kelompok

dapat meningkatkan hasil belajar IPA pokok

bahasan Gaya?”

Page 44: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PRA SIKLUS

Sekolah : SD Negeri 17 Sawerigadi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/ Semester : IV/I

Materi Pelajaran : Gaya

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x Pertemuan)

I. Standar Kompetensi

Memahami gaya dapat merubah gerak dan bentuk suatu benda

II. Kompetensi Dasar

Menyimpulkan Hasil percobaan bahwa Gaya (tarikan dan dorongan) dapat

mengubah bentuk suatu benda

III. Indikator

a. Siswa dapat menyebutkan macam – macam gaya dalam kehidupan

sehari- hari.

b. Siswa dapat melakukan percobaan tarikan dan dorongan

c. Siswa dapat menyimpulkan perubahan yang terjadi pada benda akibat

adanya tarikan dan atau dorongan.

IV. Tujuan Pembelajaran

- Untuk siswa : Menigkatkan pemahaman siswa tentang materi

gaya dapat merubah gerak dengan menggunakan metode

demonstrasi.

- Siswa dapat melakukan percobaan tarikan dan dorongan

- Siswa dapat menyimpulkan perubahan yang terjadi pada benda

akibat adanya tarikan dan atau dorongan.

- Untuk Guru : Meningkatkan Proses belajar mengajar dengan

menggunakan metode demonstrasi.

V. Materi Pembelajaran

Gaya (Tarikan dan Dorongan)

VI. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran Kontekstual Kombinasi kooperatif tipe STAD

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya Jawab, Diskusi, &

Pemberian Tugas.

Page 45: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

VII. Langakh – Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (5 Menit)

Berdoa bersama

Absensi Siswa

Apersepsi

2. Kegiatan Inti (40 Menit)

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan

3 – 5 orang.

Guru memberikan informasi tentang pengertian Gaya.

Diskusi tentang Contoh gaya dalam kegiatan sehari- hari.

Demonstrasi beberapa eksperimen gaya dengan menggunakan

media pembelajaran yang tersedia.

Menyimpulkan hasil percobaan tentang gaya yang telah

dilakukan.

3. Kegiatan Akhir (25 Menit)

Mengadakan evaluasi

Membimbing siswa membuat rangkuman tentang materi.

Memberikan tugas.Menutup rangkaian proses pembelajaran

dengan salam dan penutup.

VIII. Alat dan Bahan

Alat : Bola, Kursi, Kawat, Lidi, Kotak kertas kecil,

Plastisin/ permen karet.

Bahan :

IX. Evaluasi Penilaian.

1. Teknik Penilaian : Tes

2. Jenis Tes : Tertulis

Page 46: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

SOAL

1. Sebutkan macam – macam Gaya dalam kehidupan sehari – hari.

2. Bagaimana cara melakukan tarikan dan dorongan.?

3. Simpulkan perubahan yang terjadi pada benda akibat adanya tarikan dan atau

dorongan!

Kunci Jawaban.

1. Gaya Grafitasi, Gaya Pegas, gaya Magnet

2. Cara melakukan tarikan dan dorongan yaitu dengan menggerakan benda yang

akan di beri gaya.

3. Perubahan yang terjadi pada benda akibat adanya tarikan dan dorongan yaitu

adanya perubahan tempat.

Nihi, 8 Mei 2014.

Teman sejawat

Wa Jaino, S.Pd.I

NIP. 19731231 200701 2 062

Mahasiswa,

Wa Ode Fitri

NIM : 820125949

Mengetahui,

Kepala SD Negeri 17 Sawerigadi

ADEHAR, S.Pd

NIP : 197305171997071001

Page 47: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Sekolah : SD Negeri 17 Sawerigadi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/ Semester : IV/I

Materi Pelajaran : Gaya

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x Pertemuan)

I. Standar Kompetensi

Memahami gaya dapat merubah gerak dan bentuk suatu benda

II. Kompetensi Dasar

Menyimpulkan Hasil percobaan bahwa Gaya (tarikan dan dorongan) dapat

mengubah bentuk suatu benda

III. Indikator

Siswa dapat menyebutkan macam – macam gaya dalam kehidupan

sehari- hari.

Siswa dapat melakukan percobaan tarikan dan dorongan

Siswa dapat menyimpulkan perubahan yang terjadi pada benda akibat

adanya tarikan dan atau dorongan.

IV. Tujuan Pembelajaran

Untuk siswa : Menigkatkan pemahaman siswa tentang materi gaya

dapat merubah gerak dengan menggunakan metode demonstrasi.

Siswa dapat melakukan percobaan tarikan dan dorongan

Siswa dapat menyimpulkan perubahan yang terjadi pada benda akibat

adanya tarikan dan atau dorongan.

V. Materi Pembelajaran

Gaya (Tarikan dan Dorongan)

VI . Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran Kontekstual Kombinasi kooperatif tipe STAD

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya Jawab, Diskusi, &

Pemberian Tugas.

Page 48: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

VII. Langakh – Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (5 Menit)

- Berdoa bersama

- Absensi Siswa

- Apersepsi

2. Kegiatan Inti (40 Menit)

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan 3 –

5 orang.

- Guru memberikan informasi tentang pengertian Gaya.

- Diskusi tentang Contoh gaya dalam kegiatan sehari- hari.

- Demonstrasi beberapa eksperimen gaya dengan menggunakan media

pembelajaran yang tersedia.

- Menyimpulkan hasil percobaan tentang gaya yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Akhir (25 Menit)

- Mengadakan evaluasi

- Membimbing siswa membuat rangkuman tentang materi.

- Memberikan tugas.

- Menutup rangkaian proses pembelajaran dengan salam dan penutup.

VIII. Alat dan Bahan

a. Alat : Bola, Kursi, Kawat, Lidi, Kotak kertas kecil, Plastisin/

permen karet.

b. Bahan : -

IX. Evaluasi Penilaian.

3. Teknik Penilaian : Tes

4. Jenis Tes : Tertulis

Page 49: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

SOAL

1. Sebutkan macam – macam Gaya dalam kehidupan sehari – hari.

2. Bagaimana cara melakukan tarikan dan dorongan.?

3. Simpulkan perubahan yang terjadi pada benda akibat adanya tarikan dan atau

dorongan!

Kunci Jawaban.

1. Gaya Grafitasi, Gaya Pegas, gaya Magnet

2. Cara melakukan tarikan dan dorongan yaitu dengan menggerakan benda yang

akan di beri gaya.

3. Perubahan yang terjadi pada benda akibat adanya tarikan dan dorongan yaitu

adanya perubahan tempat.

4.

Nihi, 12 Mei 2014.

Teman sejawat

Wa Jaino, S.Pd.I

NIP. 19731231 200701 2 062

Mahasiswa,

Wa Ode Fitri

NIM : 820125949

Mengetahui,

Kepala SD Negeri 17 Sawerigadi

Adehar, S.Pd

NIP : 197305171997071001

Page 50: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS II)

Sekolah : SD Negeri 13 Sawerigadi

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/ Semester : IV/I

Materi Pelajaran : Gaya

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x Pertemuan)

I. Standar Kompetensi

Memahami gaya dapat merubah gerak dan bentuk suatu benda

II. Kompetensi Dasar

Menyimpulkan Hasil percobaan bahwa Gaya (tarikan dan dorongan) dapat

mengubah bentuk suatu benda

III. Indikator

a. Siswa dapat menyebutkan macam – macam gaya dalam kehidupan

sehari- hari.

b. Siswa dapat melakukan percobaan tarikan dan dorongan

c. Siswa dapat menyimpulkan perubahan yang terjadi pada benda akibat

adanya tarikan dan atau dorongan.

IV. Tujuan Pembelajaran

- Agar Siswa Dapat memahami materi tentang gaya dengan

menggunakan metode kerja kelompok.

- Agar Guru meningkatkan pengajaran materi Gaya dengan menggunakan

metode kerja kelompok yang dibagi dalam kelompok kecil.

Page 51: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

V. Materi Pembelajaran

Gaya (Tarikan dan Dorongan)

VI. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran Kontekstual Kombinasi kooperatif tipe STAD

Metode Pembelajaran

Ceramah,

tanya Jawab,

Diskusi

Pemberian Tugas.

VII. LangKah – Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (5 Menit)

- Berdoa bersama

- Absensi Siswa

- Apersepsi

2. Kegiatan Inti (40 Menit)

- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan

3 – 5 orang.

- Guru memberikan informasi tentang pengertian Gaya.

- Diskusi tentang Contoh gaya dalam kegiatan sehari- hari.

- Demonstrasi beberapa eksperimen gaya dengan menggunakan

media pembelajaran yang tersedia.

- Menyimpulkan hasil percobaan tentang gaya yang telah

dilakukan.

3. Kegiatan Akhir (25 Menit)

- Mengadakan evaluasi

- Membimbing siswa membuat rangkuman tentang materi.

- Memberikan tugas.

- Menutup rangkaian proses pembelajaran dengan salam dan

penutup.

Page 52: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

VIII. Alat dan Bahan

- Alat : Bola, Kursi, Kawat, Lidi, Kotak kertas kecil,

Plastisin/ permen karet.

- Bahan :

IX. Evaluasi Penilaian.

1. Teknik Penilaian : Tes

2. Jenis Tes : Tertuli

Page 53: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

SOAL

1. Sebutkan macam – macam Gaya dalam kehidupan sehari – hari.

2. Bagaimana cara melakukan tarikan dan dorongan.?

3. Simpulkan perubahan yang terjadi pada benda akibat adanya tarikan dan atau

dorongan!

Kunci Jawaban.

1. Gaya Grafitasi, Gaya Pegas, gaya Magnet.

2. Cara melakukan tarikan dan dorongan yaitu dengan menggerakan benda

yang akan di beri gaya.

3. Perubahan yang terjadi pada benda akibat adanya tarikan dan dorongan yaitu

adanya perubahan tempat.

Nihi, 16 Mei 2014.

Teman sejawat

Wa Jaino, S.Pd.I

NIP. 19731231 200701 2 062

Mahasiswa,

Wa Ode Fitri

NIM : 820125949

Mengetahui,

Kepala SD Negeri 17 Sawerigadi

Adehar, S.Pd

NIP : 197305171997071001

Page 54: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

LEMBAR PENGAMATAN TERHADAP KINERJA GURU

Mata pelajaran : IPA

Kelas : IV ( Empat )

Hari / Tanggal : Senin / 12 Mei 2014

Fokus Observasi : Kemunculan Metode Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi

dan Pemberian Tugas pada Materi Gaya

No Aspek yang diobservasi*) Kemunculan **)

Komentar *** ) Ada Tidak ada

1 Penerapan Variasi Metode :

Ceramah :

Menjelaskan pokok-pokok √

materi secara sistematis

Memberikan Ilustrasi √

Tanya jawab:

Mengajukan Pertanyaan √

Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya

Memindahkan giliran

pertanyaan

Kerja Kelompok :

Menjelaskan tugas yang

harus dikerjakan

Membagikan LKS

Melakukan Supervisi

terhadap

kegiatan kelompok

Memberikan bantuan

kepada kelompok

2 Penggunaan Gambar dan

Benda Nyata Sebagai Alat

Page 55: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

Peraga

Penggunaan Gambar :

Memanjang √

Meminta Komentar siswa √

Penggunaan Benda Nyata :

Keterangan :

*) dibuat rinci sesuai kebutuhan perbaikan pembelajaran

**) Beri tanda √

***) Berikan penjelasan tentang kesesuaian atau ketidaksesuaian dari aspek yang

diamati dengan kriteria yang ditetapkan

Nihi, 16 Mei 2014

Supervisor 2

Adehar, S.Pd.SD

Nip. 19730517 199707 1 001

Page 56: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

47

JURNAL PEMBIMBING SUPERVISOR 2 PKP

NIM / Nama Mahasiswa : 820125949 / Wa Ode Fitri

Mengajar di Kelas : IV ( Empat )

Sekolah : SDN 17 Sawerigadi

No. Hari /

Tanggal

Kegiatan Hasil /

Komentar Tindak Lanjut

Paraf

Mahasiswa Penilai

2

1

Senin,

12 Mei

2014

Melaksanakan

Pembelajaran

Siklus 1

Metode

yang

digunakan

tidak

bervariasi

Pembelajaran

berikutnya

harus

menggunakan

metode yang

bervariasi

2

Kamis,

16 Mei

2014

Melaksanakan

Pembelajaran

Siklus 2

Metode

yang

digunakan

sudah

bervariasi

dan

membuat

siswa

termotivasi

untuk

belajar.

Buatlah

pembelajaran

yang menarik

minat siswa

untuk selalu

belajar.

Nihi, 16 Mei 2014

Mengetahui

Supervisor 1,

Dr. La Sawali, S.Pd, M.Kes

Nip. 19731231 200212 1 003

Supervisor 2,

Adehar, SPd

NIP. 197305171973071001

Nihi,16 Mei 2014

Page 57: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

1

JURNAL PEMBIMBING SUPERVISOR 2 PKP

NIM / Nama Mahasiswa : 820125949 / Wa Ode Fitri

Mengajar di Kelas : IV ( Empat )

Sekolah : SDN 17 Sawerigadi

No. Hari /

Tanggal

Kegiatan Hasil /

Komentar Tindak Lanjut

Paraf

Mahasiswa Penilai

2

1

Senin,

12 Mei

2014

Melaksanakan

Pembelajaran

Siklus 1

Metode

yang

digunakan

tidak

bervariasi

Pembelajaran

berikutnya

harus

menggunakan

metode yang

bervariasi

2

Kamis,

16 Mei

2014

Melaksanakan

Pembelajaran

Siklus 2

Metode

yang

digunakan

sudah

bervariasi

dan

membuat

siswa

termotivasi

untuk

belajar.

Buatlah

pembelajaran

yang menarik

minat siswa

untuk selalu

belajar.

Nihi, 16 Mei 2014

Mengetahui

Supervisor 1,

Dr. La Sawali, S.Pd, M.Kes

Nip. 19731231 200212 1 003

Supervisor 2,

Adehar, SPd

NIP. 197305171973071001

Page 58: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

2

HASIL PEKERJAAN SISWA YANG TERBAIK DAN

TERBURUK PERSIKLUS

Tabel 1. Data Evaluasi hasil Belajar Siklus I

No NamaSiswa Siklus I Ket

Nilai Persentase ST BT

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

SUHAN JIDUN

LAODE UMAR

IRFAN

I IRFAN JANUAR

ARSAT

S AFRIZAL HARIM

E ELMILIYADI

HASNA SRIRISKI

IRDAWATI

FEBRIYANI

MERLIN AYAN SARI

RAHMAWATI

WA FIFI

SITI DEDI

LAODE ALI ALWAN

5,3

7,3

7,8

7,9

6

6

8

8

8

6

6,7

5,3

6,8

8

8,4

53

73

78

79

60

60

80

80

80

60

67

53

68

80

84

Jumlah

Nilai Rata-Rata

% Siswa ST

% Siswa BT

105,5

7,03

1055

70,33

85%

15%

10

5

Page 59: Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui metode demonstrasi dan kerja kelompok pada mata pelajaran ipa

3

Tabel 2. Data Evaluasihasil Belajar Siklus II

No NamaSiswa Siklus I Ket

Nilai Persentase ST BT

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

SUHAN JIDUN

LAODE UMAR

IRFAN

IRFAN JANUAR

ARSAT

SAFRIZAL HARIM

ELMILIYADI

HASNA SRIRISKI

IRDAWATI

FEBRIYANI

MERLIN AYAN SARI

RAHMAWATI

WA FIFI

SITI DEDI

LAODE ALI ALWAN

5,8

9,2

7,5

8,3

8,0

5,0

10,0

9,2

7,5

8,3

7,5

9,2

10,0

10,0

6,7

58

92

75

83

80

50

100

92

75

83

75

92

100

100

67

Jumlah

Nilai Rata-Rata

% Siswa ST

% Siswa BT

122,2

8,14

1222

81,46

95%

5%

13

2