Upload
khusnul-kotimah
View
811
Download
211
Embed Size (px)
Citation preview
حيمباسم هللا الرمحن الر –عوذباهلل من الشيطان الرجيم ٲ
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Oleh:
Khusnul Kotimah
2013.4.047.0001.1.001683
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Arah Bahasan
1. Pengertian ‘Am dan Shigat-Shigatnya2. Pembagian ‘Am3. Pengertian Khash dan Bentuk-
Bentuk Mukhasshish 4. Penjelasan Ayat ‘Am Yang Sudah
Ditakhsis, Apakah Masih Merupakan Dalil/Hujjah?
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
01
02
Merata atau yang Umum
Suatu lafadz yang menunjukan satu makna yang mencakup seluruh
satuan yang tidak terbatas dalam jumlah tertentu
Secara Istilah
Secara Bahasa
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
03
1. Lafadz
Kullun :(كل )
كل ن فس ذائقة الموت “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.”(QS. 03: 185)
Jami’un يع ) (ج :
يعا هو الذي خلق لكم ما ف الرض ج“Dialah (Allah) yang menciptakan untukmu apa yang ada
dibumi, semuanya.” (QS. 02: 29)
Kaaffah (كافة ) :
وما أرسلناك إل كافة للناس “Dan kami tidak mengutus engkau (muhammad), melainkan
kepada semua umat manusia.” (QS. 34: 28)
Ma’syar (معشر ) :
نس أل يأتكم رسل منكم يا معشر الن وال“Wahai golongan jin dan manusia! bukankah sudah datang
kepadamu rasul-rasul dari kalangan-mu sendiri.”(QS. 06:130)
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
04
Salah satu contohnya:
نصر الل أل إن نصر الل قريب مت “Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu
dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)
2. Isim Istifham:
ما(apa)
من (siapa)
أين (dimana)
مت (kapan)
أي (siapakah)
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
05
salah satu contohnya:
من ي عمل سوءا يز به “Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas
sesuai dengan kejahatan itu.” (QS. An-Nisa’: 123)
3. Isim Isyarat:
من (Barang Siapa)
أي (Yang Mana Saja)
ما(Apa Saja)
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
06
4. Isim Mufrad yang makrifat dengan alif lam
(ال) atau idhafah:
Contohnya:
الب يع وحرم الر ب اأحل الل“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengaharamkan
riba.” (QS. Al-Baqarah: 275)
5. Isim Nakirah yang terletak sesudah Nafi:
Contohnya:
ن فس شيئا وات قوا ي وما ل تزي ن فس عن “Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun
dapat membela orang lain sedikit pun.” (QS. Al-Baqarah: 48
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
07
• Makrifat dengan alif lam ( ال) :
سطي إن الل يب المق “Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang adil.” (QS. Al-Maidah: 42)
• Makrifat dengan idhafah :
اتكم حر مت عليكم أمه “Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-
ibumu.” (QS. An-Nisa’: 23)
6. Jama’ yang dita’rifkan (makrifat) dengan:
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
08
الذي(Mufrod
Mudzakar)
ن الذي(Jama’
Mudzakar)
الت (Mufrod
Muannats)
ت الل(Jama’
Muannats)
Salah satu contohnya:
ا يأك لون ف بطوم نارا إن الذين يأكلون أموال اليتامى ظلما إن“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim,
sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya.” (QS. An-Nisa’: 10)
7. Isim Maushul:
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
09
1. UmumSyumuliy:
Yaitu semua lafazh yang dipergunakan dan dihukumkan serta berlaku bagi seluruh pribadi, seperti :
قكم بكم الذي خل يا أي ها الناس ات قوا ر من ن فس واحدة
Artinya : “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
Telah menciptakan kamu dari diri yang satu (adam).”(Qs. 04:01)
2. UmumBadaliy:
Bagi suatu lafaz yang dipergunakan dan dihukumkan serta berlaku seperti Afrad (pribadi) seperti :
يام ب عليكم الص يا أي ها الذين آمنوا كت كما كتب على الذين من ق بلكم لعلكم
ت ت قون Artinya : “Wahai orang-orang yang
beriman! diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Q.S. 02: 183)
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
10
‘Am juga terbagi menjadi:
Sesuai Nash,
Pertama, adalah ‘am yang dimaksud secara qathi’ umum. Yaitu ‘am yang didampingi oleh qarinah, menafikan sasaran yang ditakhsiskan
Kedua, adalah ‘am yang dimaksud secara qathi khusus. Yaitu apa yang didampingi dengan qarinah, pada umumnya tetap menafikan dan menyatakan maksud sebagian dari ifradnya itu
Ketiga, adalah ‘am makhsus. Yaitu ‘ammutlak yang tidak didampingi oleh qarinah, meniadakan hal-hal yang ditakhsiskan
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
11
MenurutBahasa
اللفظ الذي وضع لمعىن واحد ع لى سبيل النفراArtinya: Lafadz yang dari segi kebahasan, ditentukan untuk satu
arti secara mandiri
MenurutIstilah
Suatu Lafadz yang telah mengandung makna yang jelas
baik jenis, jumlah, bentuk maupun ketentuan lainnya
Tertentu, atau Yang
Khusus
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
12
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Mukhasshish Muttasil
Mukhasshish yang Bersambung adalah apabila makna satu dalil yang mengkhususkan,
berhubungan erat/bergantung pada kalimat umum
sebelumnya
Mukhasshish Munfasil
Dalil Umum / makna dalil yang sama dengan dalil atau makna dalil yang mengkhususkannya,
masing- masing berdiri sendiri, Yakni tidak berkumpul
tetapi Terpisah
13
PengecualianContoh firman Allah Surat Al-Ashar ayat 2-3 :
نسان لفي خسر ا بالق وت واصوا بالصب إل الذين آمنوا وعملوا الصالات وت واصو ( 2)إن ال(3)
Artinya : “Sungguh, manusia berada dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling
menasehati untuk kesabaran.” (Al-Ashar : 2- 3)
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Sebagai Ganti Keseluruhan ( ل بدل الب عض من الك)Contoh firman Allah :
يه سبيل ولل على الناس حج الب يت من استطاع إل Artinya : “dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang
mampu mengadakan perjalanan ke sana…”(Ali-Imran: 97)
Syarat (الشرط)وا إصلحاوب عولت هن أحق بر هن ف ذلك إ ن أرا
Artinya : “………dan para suami mereka lebih berhak kembali kepada mereka dalam (masa) itu, jika mereka (para suami)
menghendaki perbaikan.” (Qs. 02: 228)
Sifat ( الص فة ) مؤمنة ومن ق تل مؤمنا خطاء ف تحري ر رق بة
“dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman karena tersalah (hendaklah) dia memerdekakan seorang hamba
sahaya yang beriman.” (Qs. 04: 92)
Kesudahan (الغاية)Contoh firman Allah :
ول ت قربوهن حت يطهرن Artinya : "....dan jangan kamu dekati mereka, sebelum
mereka suci ... (Qs. 04: 222)
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
14
Al-Qur’an di- Takhshish dengan Al-Qur’an
Contohnya firman Allah :
لثة ق روء والمطلقات ي ت ربصن بأن فسهن ث Artinya : “Dan para istri yang diceraikan (wajib) menahan diri
mereka (menunggu) tiga kali quru.” (Q.S.A1-Baqarah : 228)
di- Takhshishdengan:
ئي ضعن محلهن ل يضن وأولت المحال أجلهن أن ي واللArtinya : “ ……. dan begitu perempuan-perempuan yang tidak haid. sedangkan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu sampai mereka
melahirkan kandungannya. (Q.S Al- Talaq: 4)
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Al-Qur’an di- Takhshish dengan Sunnah
Contoh firman Allah :
كم للذكر مث ف أول ل حظ الن ث ي ي يوصيكم اللArtinya : “Allah mensyari'atkan (mewajibkan) kepadamu
tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang
anak perempuan” (Q.S :An- Nisaa: 11)
di- Takhshishdengan:
ل يرث املسلم الكافر ول الكافر املسلم Artinya : “Tidak boleh mewarisi seseorang musulim puda seorang kafir,
dan tidak boleh (juga) kafir pada muslim (HR. Bukhari)
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Lanjutan
Sunnah di- Takhshish dengan Al-Qur’an
Contoh Hadits Nabi:
ت وضأ ل ت قبل صلة أحدكم إذا أحدث حت ي Artinya: “Allah tidak menerima shalat seorang diantara kamu bila
masih berhadas hingga berwudhu " (HR. Bukhari, Muslim)
di- Takhshishdengan:
وا كنتم مرض او على سفر او جا ء احد منكم من الغا ئط او ملستم النساء فلم تدوا ماء فيتمموا صعيدا طيبا
Artinya : “Dan jika kamu sakit/sedang dalam musafir/datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak
mendapat air maka bertayamumlah kamu dengan tanah bersih .... "
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Lanjutan
Sunnah di- Takhshish dengan Sunnah
Contoh Hadits Nabi:
العشر فيما سقت السماء Artinya: “Pada setiap tanaman yang diairi dengan hujan adalah
sepersepuluh" (HR. Bukhari dan Muslim)
di- Takhshishdengan:
ون خس أوسق صدقة ليس فيما Artinya : “Tidak wajib zakat (tanaman) yang kurang lima wasaq”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Lanjutan
Men- Takhshish dengan Qiyas
Contoh dalil:
ل الواجد يل عرضه وعقوب ته Artinya : “Menunda-nunda pembayaran bagi orang yang
mampu, halal dilanggar kehormatannya dan boleh dihukum" (HR. Ahmad)
di- Takhshishdengan:
ت قل لما أف فل Artinya : “Maka sekali-kali Janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" (Qs Al-Isra’: 23)
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
15
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Penjelasan Ayat ‘Am Yang Sudah Ditakhsis, Apakah Masih Merupakan Dalil/Hujjah?
Pendapat Para Ulama:
Jumhur ulama menyatakan keharusan mencari dalil takhsis terlebih dahulu dan tidak mengamalkan lafazh ‘am sebelum hal tersebut dilakukan. Jika memang tidak ditemukan dalil yang mengkhususkannya, baru wajib mengamalkan lafazh yang ‘am
Pendapat lain mengatakan bahwa wajib mengamalkan lafazh ‘am tanpa menunggu adanya penjelasan ataupun takhsisnya
15
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Penjelasan Ayat ‘Am Yang Sudah Ditakhsis, Apakah Masih Merupakan Dalil/Hujjah?
Jadi apabila ditemukan lafazh yang ‘am selayaknya dicari terlebih dahulu dalil lain yang mentakhsisnya, Hal ini
berkesesuaian dengan sebuah kaidah di dalam ilmu fikih:
خصيص حجة ف الباقىالعام ب عد التخصيص حجة ف الب العام ب عد الت Artinya: “’Am yang telah dikhususkan maka selebihnya
dapat dijadikan hujjah”.
Dari Utsman r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda, “sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar
al Qur’an dan mengajarkannya.” (Hr. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)
- Khusnul Kotimah (^_^) -
عنه قال ال رسول الل ص لىق : عن عثمان رضى الل عليه وسل م خيكم من تعل رواه. ( م القران وعل مه الل
(.ماجهالبخاري وابو او والرتمذي والنسائ وايب
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH
Dipresentasikan pada Nopember 2014 di STAIM Tulungagung oleh: KHUSNUL KOTIMAH