Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Konseptual
2.1.1. Pengertian Komunikasi
Istilah Komunikasi berasal dari bahasa latin “Communis” atau “Commo”
dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha
untuk mencapai kesamaan makna,”Commonness”. Definisi komunikasi secara
umum adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan.
Berikut ini adalah beberapa definisi dari komunikasi:
Effendy dalam buku Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi mengatakan:
Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, pernyataan tersebut berupa pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalur. (2003:28)
Santropoetro yang dikutip Hikmat dalam buku Komunikasi Politik,
menerangkan definisi komunikasi adalah :
Komunikasi adalah sebuah kegiatan manusia untuk saling memahami atau mengerti tentang suatu pesan yang dihadapi bersama antara pemberi pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan), yang pada umumnya berakhir dengan suatu efek atau hasil. Efek komunikasi merupakan segala perubahan yang terjadi pada komunikan sebagai akibat diterimanya suatu pesan dari komunikator. (2010:4)
15
16
Selanjutnya Effendy dalam bukunya Dinamika Komunikasi mengatakan
bahwa :
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap , pendapat perilaku , baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. ( 2000:5 )
Jadi, ditinjau dari segi penyampaian informasi, komunikasi yang bertujuan
bersifat informative dan persuasive. Karena memang tidak mudah untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang atau jumlah orang.
Didalam aktivitas komunikasi, harus mengandung kesamaan makna antara
dua pihak yang terlibat. Karena kegiatan komunikasi tidak hanya bersifat
informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga bersifat persuasif,
yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan
suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain.
Untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif, kita dituntut untuk
tidak hanya memahami prosesnya, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan
kita secara kreatif. Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi
bersifat dua arah yaitu dimana makna yang distimulasikan sama atau serupa
dengan yang dimaksudkan oleh komunikator atau pengirim pesan
Pendapat Hovland yang dikutip oleh Effendy dalam bukunya Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek, menjelaskan bahwa Ilmu Komunikasi adalah :
“Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap” (2005:10).
17
Hovland menunjukkan bahwa yang menjadi suatu objek studi ilmu
komunikasi bukan hanya penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan
pendapat umum (Public Opinion) dan sikap publik (Public Attitude).
Mulyana yang mengutip dari Miller dalam bukunya Ilmu Komunikasi
Suatu Pengantar mengatakan bahwa komunikasi sebagai :
Situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima (2002:54).
Miller, mengasumsikan bahwa didalam komunikasi terjadi penyampaian
pesan yang disadari dapat mempengaruhi perilaku penerima pesan tersebut.
Sehingga apa yang terjadi dalam suatu proses komunikasi adalah seorang
penyampai pesan mempengaruhi perilaku penerima pesan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, dari Departemen
Pendidikan Indonesia, mendefinisikan bahwa komunikasi adalah :
Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (2002:585).
Pengertian komunikasi menurut Berelson dan Starainer yang dikutip oleh
Fisher dalam bukunya Teori-Teori Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan seterusnya melalui penggunaan simbol, kata, angka, grafik dan lain-lain (Fisher, 1990:10).
18
Jika dilihat dari berbagai literatur, dapat dipahami bahwa inti dari sebuah
komunikasi adalah adanya komunikator (penyampaian pesan), pesan (informasi
yang disampaikan), dan komunikan (penerima pesan) juga timbal balik
(feedback). Sedangkan pengertian komunikasi secara sederhana adalah suatu
proses penyampaian pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan)
sehingga terjadi timbal balik ( feedback ).
Didalam proses komunikasi tidak selamanya berjalan dengan baik,
terkadang pesan yang disampaikan komunikator tidak sampai ke
komunikan karena terjadi gangguan di dalam proses
penyampaiannya, dan bila pesan tersebut sampai ke komunkan
biasanya akan terjadi feed back atau timbal balik.
Komunikasi sudah menjadi suatu kebutuhan karena
memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Para ahli
pun berpendapat bahwa manusia tidak akan hidup tanpa
komunikasi. Dalam kehidupan sehari – hari komunikasi sering
dilakukan untuk menyampaikan pikiran, pesan, serta makna.
Seperti halnya masalah yang akan peneliti kemukakan mengenai
Analisis Semiotika Logo Bank Bjb yang mana terdapat Sign atau
Representament, Object, dan Interpretant. Maka dari itu saat
logo atau lambang suatu perusahaan merupakan suatu
corprorate indentity dimana setiap perusahaan akan membuat
suatu logo untuk dapat di komunikasikan kepada khlayak atau
19
konsumenya dengan maksud agar khlayak atau konsumenya ini
mengetahui.
2.1.1.1 Tipe – Tipe Komunikasi
Mulyana pada buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar terdapat
beberapa tipe komunikasi yang disepakati oleh para pakar, yaitu:
1. Komunikasi IntrapribadiKomunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak.
2. Komunikasi AntarpribadiKomunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatapmuka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal.
3. Komunikasi KelompokKomunikasi kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
4. Komunikasi PublikKomunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak) yang tidak bisa dikenal satu persatu.
5. Komunikasi OrganisasiKomunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok.
6. Komunikasi Massa (Mass Communication)Komunikasi Massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak atau elektronik. (2005:72-75)
20
Jika dikaitkan dengan masalah yang akan diteliti, maka dalam hal ini
Analisis Semiotika berkaitan dengan tipe Komunikasi Organisasi dalam
melakukan proses penyampaian pesannya. Disini peneliti meneliti di sebuah
perusahaan dan lingkupnya ialah organisasi. Maka, analisis semiotika pada logo
Bank Bjb merupakan bagian dari komunikasi organisasi.
2.1.1.2. Tujuan Komunikasi
Menurut Widjaja dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi
Pengantar Studi, komunikasi mempunyai beberapa tujuan yaitu :
1. Supaya yang kita sampaikan dapat mengerti, sebagai komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengakui apa yang kita maksud.
2. Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan kemauannya.
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita berusaha agar gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan persuasive bukan memaksakan kehendak.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan dimaksud di sini adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara baik untuk melakukan. (2000:66-67)
Sedangkan Lasswel yang dikutip oleh Cangara dalam bukunya yang
berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi bahwa tujuan komunikasi disini menunjuk
kepada suatu harapan atau keinginan yang dituju oleh pelaku komunikasi. Secara
umum ada empat tujuan komunikasi ada, yaitu :
1. Social Change (Perubahan Sosial)
21
Seseorang mengadakan komunikasi dengan orang lain, diharapkan adanya perubahan social dalam kehidupanya, seperti halnya kehidupannya akan lebih baik dari sebelum berkomunikasi.
2. Attitude Change (Perubahan Sikap)Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan perubahan sikap.
3. Opinion Change (Perubahan Pendapat)Seseorang dalam berkomunikasi mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan pendapat.
4. Behavior Change (Perubahan Perilaku)Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan perubahan perilaku.(2010:38)
Jadi dari penjelasan diatas, tujuan komunikasi merupakan suatu tujuan
yang memang harus di jalankan, karena setiap apapun yang di lakukan dan
khususnya komunikasi pasti selalu memiliki sebuah tujuan yang ingin di capai
dan juga ingin mencapai keberhasilan.
2.1.1.3. Fungsi Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang paling penting di kehidupan
manusia karena tidak ada satu individu pun yang dapat melakukan suatu kegiatan
dalam hidup tanpa berkomuikasi, maka menurut Lasswell yang dikutip oleh
Cangara dalam bukunya berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi mengemukakan
bahwa fungsi komunikasi antara lain :
1. Manusia dapat mengontrol lingkungannya2. Beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada3. Melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi
berikut-berikutnya.(2010:59)
Melalui komunikasi dengan sesama manusia kita bisa memperbanyak
sahabat, memperbanyak rezeki, memperbanyak dan memelihara pelanggan
22
(costumers), dan juga memlihara hubungan yang baik antara bawahan dan atasan
dalam suatu organisasi. Sebab beberapa pihak menilai bahwa dengan komunikasi
yang baik, hubungan antarmanusia dapat dipelihara kelangsungannya. Singkat
kata komunikasi berfungsi menjembatani hubungan antarmanusia dalam
bermasyarakat.
Komunikasi memiliki fungsi lain dilihat dari aspek kesehatan, ternyata
kalangan dokter jiwa (psikiater) menilai bahwa orang yang kurang berkomunikasi
dalam arti terisolasi dari masyarakatnya mudah terkena gangguan kejiwaan
(depresi, kurang percaya diri) dan kanker sehingga memiliki kecenderungan cepat
mati dibanding dengan orang yang senang berkomunikasi.
Mulyana pada bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar
mengatakan bahwa ada empat fungsi komunikasi yaitu :
1. Komunikasi Sosial Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan hidup, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain.
2. Komunikasi EkspresifFungsi sebagai komunikasi ekspresif dapat dilakukan baik sendirian atau di dalam kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan nonverbal.
3. Komunikasi RitualKomunikasi berfungsi sebagai komunikasi ritual biasanya dilakukan dengan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of pasage, mulai dari upacara
23
kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan dll.
4. Komunikasi InstrumentalDalam fungsi ini komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga menghibur. Kesemua tujuan tersebut dapat disebit membujuk (bersifat persuasif).
(2005:5-33)Jadi, apabila dikaitkan dengan masalah yang akan diteliti, dalam hal ini
Aanalisis Semiotika Logo Bank Bjb menggunakan Komunikasi Visual, karena
dalam hal ini logo adalah hasil visual yang dibuat, dimana dalam logo terdapat
suatu makna dan tanda, publik harus mengetahui makna dan lambang itu sendiri,
maka logo tersebut termasuk kedalam desain komunikasi visual
2.1.1.4 Proses Komunikasi
Proses komunikasi menurut Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi
Teori dan Praktek terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara
sekunder.
1. Proses komunikais secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pemikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi 16 adalah bahasa, kial isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang terhadap orang lain. 2. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seseorang komunikator
24
menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi media yang sering digunakan dalam komunikasi. Dengan demikian, proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media mass (mass media) dan media minamarsa atau non massa.(2005:1)
Dilihat dari pengertian yang telah disebutkan di atas, baik itu proses
komunikasi secara primer maupun sekunder dalam menyalurkan pikiran maupun
perasaannya, maka proses komunikasi secara primer melalui media cetak adalah
dalam bentuk tulisan (karya jurnalistik). Sedangkan dalam proses komunikasi
secara sekunder sebagai penyalur pesan atau komunikasi tersebut adalah surat
kabar.
2.1.2Public Relations
2.1.2.1. Pengertian Public Relations
Public Relations terdiri dari dua kata yaitu : Public & Relations, dalam
bahasa Indonesia, kata public berarti public atau masyarakat, dan Relations adalah
hubungan-hubungan. Jadi arti dari Public Relations adalahhubungan-hubungan
dengan public/masyarakat (Kustadi Suhandang 2004 : 29).
Public relations merupakan fungsi majamen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian , dukungan serta kerjasama suatu organisasi atau perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen (Seitel, 1992:8).
25
Jadi berdasarkan pengertian diatas sangat pentingnya berita dan informasi
bagi perusahaan yang diketahui seteleah itu memberikan respon untk tetap
menjaga iamage perusahaan dalam mencapai tujuan. Sebagai fasilitas internal
dapat didokumentasikan, lebih lanjut untuk lebih memahami mengenai Public
Relations penulis akan mengemukakan beberapa pendapat mengenai definisi
Public Relations.
Definisi Public Relations menurut Cultip dan Center dalam buku Public
Relations Perusahaan yang diterjemahkan oleh Suhandang adalah :
Public Relations adalah suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya, dan mengkomunikasikan informasi, gagasan-gagasan, serta pendapat dari publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan masyarakatnya, (2004:45)
Dari definisi diatas, bahwa dalam pelaksanaannya definisi Public
Relations menurut Frank Jeffkins adalah :
Public Relations adalah sesuatu yang menerangkan keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan smeua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berdasarkan saling pengertian (Jeffkins, 1992:5).
The International Public Relation Associations oleh Effendy dalam
bukunya “Dinamika Komunikasi” adalah sebagai berikut:
Public Relations adalah fungsi manajemen yang dijalankan secara berkembang dan berencana dengan organisasiorganisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dan mereka yang ada
26
sangkut pautnya atau yang mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan mereka guna mencapai kerjasama yang lebih produktifan dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan melancarkan informasi yang berencana dan tersebar luas.” (2002;212)
Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Manajemen Public
Relations mengemukakan pengertian Public Relations sebagai berikut :
Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap public, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur seseorang/sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik. (2000:7)
Beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian public
relation itu adalah proses komunikasi, falsafah sosial manajemen ketika
mengambil suatu kepentingan bagi suatu kebijaksanaan, dalam prakteknya public
relations itu menjalankan fungsi manajemen yaitu : Planning, Organizing,
Actuating, Controlling.
Public Relations sering disebut sebagai hubunngan masyarakat atau
disingkat dengan humas di Indonesia. Pengertian ini tidaklah terlalu tepat ataupun
sepenuhnya salah. Public dalam bahasa Indonesia adalah sebagai suatu kelempok
yang bersifat heterogen terdapat terdapat kelompok homogen. Public secara
universal adalah sekelompok orang yang memiliki minat dan perhatian yang sama
terhadap suatu hal.
Relations adalah hubungan tetapi dalam kegiatan dengan public relations
maksudnya adalah hubungan dengan berbagai pihak yang mempunyai
27
kepentingan yang sama terhadap suatu hal. Hubungan yang tercipta itu bersifat
timbal balik dan saling menguntungkan.
2.1.2.2. Fungsi Public Relations
Public Relations memiliki fungsi, tugas, serta tujuan yang harus dicapai
demi kepentingan bersama yang telah disepakati karena dari sifatnya itu, Public
Relations merupakan suatru kegiatan yang nyata, tidak abstrak seperti dikatakan
oleh Bertrand R Canfield dalam bukunya Public Relations, Principle, and
Problems mengemukakan tiga fungsi public relations, yaitu :
1. Mengabdi kepada kepentingan umum (It should serve the public interest).
2. Memelihara komunikasi yang baik (Maintain good communication).
3. Menitikbertkan moral dan tingkah laku yang baik (Good moral and manners).
` Intinya, kegiatan public relations berfungsi untuk mempengaruhi
pendapat, sikap, sifat dan tingkah laku public dengan menumbuhkan penerimaan
dan pengertian terhadap public. Sebagai seorang public relations yang peduli
dengan masyarakat harus selalu mengutamakan kepentingan public dan
masyarakat dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
kepedulian. Seorang public relations harus mengutamakan kepentingan umum
dibandingkan kepentingan pribadi atau lembaga. Menggunakan moral dan etika
yang baik, agar terpeliharanya komunikasi yang baik pula di masyarakat.
28
2.1.2.3. Tujuan Public Relations
Tujuan yang utama dari public relations yaitu mempengaruhi perilaku
orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog
dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap
suatu kesuksesan sebuag perusahaan. Tujuan yang paling penting adalah
membentuk citra suatu organisasi atau perusahaan di masyarakat dengan
melakukan strategistrategi PR yang dibuat.
Tujuan Pubic Relations berdasarkan kegiatan internal public relations
dalam hal ini mencakup kepada beberapa hal, yaitu :
1. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tigkah laku, dan opini public terhadap perusahaan.
2. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.
3. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijakan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada aktifitas rutin perusahaan, juga menjalankan mengenai perkembangan perusahaan tersebut.
4. Merencanakan bagi penyusun suatu staff yang efektif bagi penugasan kegiatan yang bersifat internal public relations dalam perusahaan tersebut. (Djaja, 1985;17)
Kegiatan hubungan internal yang dilakukan seorang public relation officer
antara lain :
1. Hubungan dengan karyawan (Employee Relations)
Seorang PR harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan
baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka
sehingga bias dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam
29
organisasi atau perusahaan. Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi
antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan diadakan program employee
relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa
dihargai dan diperhatikan oelhe pimpinan perusahaan. Sehingga dapat
menciptakan rasa saling memiliki (sense of belonging), motivasi, kreativitas, dan
ingin mecapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
2. Hubungan dengan pemegang saham (Stockholder Relations)
Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang
saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi atau
perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu
perkembangan perushaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan
mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan
kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.
Tujuan Public Relations berdasarkan bentuk kegitan external public
relations dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan dari publik, dengan maksud
untuk :
1. Memperluas langganan atau pemasaran.2. Memperkenalkan sesuatu jenis hasil suatu produksi atau
gagasan yang berguna bagi publik dalam arti luas.3. Mencari dan mengembangkan modal.
4. Memperbaiki citra perusahaan terhdap pendapat masyarakat luas, guna mendapatkan opini publik yang positif (Djaja, 1985:20).
Kegiatan hubungan eksternal yang dilakukan oleh seorang Public
Relations Officer, yaitu :
1. Hubungan dengan komunitas (Community Relations)
30
Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan di sekitar perusahaan.Ini juga dapat diartikan
sebagai tanda terimakasih perusahaan terhdap komunitas. Dengan begitu
menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari
mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan
dari lingkungan yang merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini
seringkali diwujudkan dalam program CSR (Corporate Social Responsibility).
2. Hubungan dengan pelanggan (Costumer Relations)
Membina hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat
meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan
perusahaan itu sendiri. Menurut Seitel (2001 : 455) tujuan hubungan konsumen
antara lain :
1.Mempertahankan pelanggan lama,2.Menarik pelanggan baru,3.Memasarkan atau memperkenalkan produk,4.Memudahkan penanganan keluhan pelanggan5.Mengurangi biaya.
Costumer Relations dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
plain tour, iklan, film, pameran, publisitas, brosur, dan juga special events.
3. Hubungan media massa dan pers (Media & Press Relations)
Hubungan media dan pers merupakan sebagai alat, pendukung atau media
kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan
program kerja atau untuk kelancaran aktifitas komunikasi humas dengan publik.
Dengan hubungan baik dengan media pers, perushaan bias mengontrol,
mencegah, dan meminimalisir pemberitaan negative atau salah tentang perusahaan
31
di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal
dan informal. Bentuk hubungan melalui formal antara lain konferensi pers, wisata
pers (press tour), taklimat pers (press briefing), dan respesi pers. Sedangkan
bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawanacar
pers, dan jumpa pers (press gathering).
4. Hubungan dengan pemerintah (Government Relations)
Hubungan yang baik dengan pemerintah bias memudahkan perusahaan
dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan
pemerintah, sehingga kebijakan tersebut dapat terwujud sesuai dengan aturan
pemerintah dan tidak melanggar hukum.
2.1.2.4. Manfaat Public Relations
Dalam bukunya yang berjudul “Public Relations”, Frank Jeffkins
menyebutkan manfaat khusus PR yang meliputi keguanaan PR dalam pengelolaan
atau pelaksanaannya, antara lain :
1. Manajemen KrisisTidak ada satupun perusahaan yang bebas krisis.Minimal mempunyai resiko mengalami krisis. Maka tim PR yang ada di dalam perusahaan bertugasuntuk menyelesaikan krisis yang terjadi dengan serangkaian persiapan dan kesiapan tersendiri.
2. Penerbitan DesktopPR bertanggung jawab atas jurnal internal computer perusahaan.Oleh karena itu Humas Polda Jabar memiliki bagian internal untuk mengurus hal tersebut.
3. Identitas PerusahaanIdentitas perushaan merupakan sebuah wahana komunikasi bagi segenap karyawan perushaan, para pemilik saham, paraagen atau dealer, konsumen, lembaga-lembaga keuangan dan berbagai pihak lainnya yang mempunyai kepentingan dan kaitan dengan organisasi.Tim
32
PR adalah bagian yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan memlihara identitas sebuah perusahaan.
4. Hubungan ParlementerPR wajib menjalin hubungan parlementer yang baik.Hubungan parlementer dalam konteks ini adalah hubungan-hubungan antara berbagai organisasi dengan pihak pemerintah, para anggota parlemen, serta birokrat dari berbagai departemen dan instansi pemerintah.Legislator atau regulator adalah publik yang sangat penting dalam keberlangsungan usaha suatu perusahaan.
Dapat dilihat dari pernyataan di atas bahwa manfaat public relation itu
sangat berpengaruh sekali bagi instansi atau perusahaan, itu semua merupakan
suatu yang wajib di lakukan setiap instansi dan perusahaan untuk kemajuan dan
membangun citra positif
2.1.2.5. Kegiatan Public Relations
Jenis-jenis kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang manajer Humas
dan para staffnya tentu berbeda, ari suatu organisasi ke organisasi lain. Banyak hal
yang pasti akan mempengaruhinya, namun secara umum jenis-jenis pekerjaan itu
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Menyusun serta mendistribusikan sajian berita (news release), foto-foto, dan
berbagai artikel untuk konsumen kalangan media massa.
2. Mengumpulkan serta mengorganisirsegenap umpan balik dari berbagai
sumber informasi mulai kliping Koran, berita dan TV serta memantau laporan
dari luar.
3. Mengorganisasikan konferensi pers termasuk acara resepsi dan kunjungan
kalangan media massa ke organisasi atau perusahaan.
4. Menjalankan fungsi sebagai media informasi bagi pihak media massa.
33
5. Mengatur acara wawancara antara kalangan pers, radiao, TV, dengan pihak
manajemen.
6. Melaksanakan fungsi fotografi dan membentuk sebuah perpustakaan foto.
7. Memproduksi majalah surat kabar internal (House Journal) serta mengelola
berbagai bentuk komunikasi internal lainnnya.
8. Memproduksi jurnal eksternal untuk konsumsi pihak luar, misalnya untuk para
distributor, para pemakai jasa perusahaan, konsumen, dan sebagainya.
9. Menulis dan membuat bahan-bahan cetak seperti lembaran informasi yang
memuat tentang sejarah perusahaan laporan tahunan atas hasil kerjanya, media
komunikasi antar sesame pegawai, poster yang bersifat mendidik.
10. Mengadakan dan mengelola berbagai bentuk instrument dan audiao visual
seperti presentasi slide dan rekaman video, termasuk melaksanakan distribusi,
penyusunan catalog, dan pameran serta pemeliharaannya.
11. Menyunting serta memproduksi jurnal eksternal untuk konsumsi pihak luar,
misalnya untuk para distributor, para pemakai jasa perusahaan, konsumen dan
sebagainya.
12. Menulis dan membuat bahan-bahan cetak seperti lembaran informasi yang
memuat tentang sejarah perusahaan laporan tahunan atas hasil kerjanya, media
komunikasi antara sesama pegawai, poster yang bersifat mendidik.
13. Mengadakan dan mengelola berbagai bentuk instrumen dan audio visual
seperti presentasi slide dan rekaman video, termasuk melaksanakan distribusi,
penyusunan catalog, pameran serta pemeliharaan.
34
14. Memimpin dan mengatur acara pameran dan eksibisi kehumasan, termasuk
juga menyediakan berbagai macam bahannya.
15. Menciptakan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan dan cir
khasnya seperti logo, komposisi warna tipografi dan hiasannya, jenis
kendaraan dinas, pakaian seragam para pegawai dan sebagainya.
16. Mengelola survei pendapat atau berbagai maca, penelitiannya.
17. Menjalin hubungan dekat dengan politisi dan birokrasi.
18. Menganalisis umpan balik dan berbagai laporan tersebut, termasuk yang
berhubungan dengan tingkat kemajuan pencapaian tujuan yang sudah diraih.
19. Melatih segenap staff kehumasan.
20. Mengerjakan tugas-tugas periklanan.
21. Mengatur acara resmi, misalnya saja dalam acara peresmian suataugedung
baru, termasuk mengatur para tamu undangan media massa yang dating
meliput.
22. Aktif dalam acara pemberian penghargaan, misalnya penghargaan pemerintah
atas sebuah prestasi di bidang industri.
2.1.3 Pengertian Desain Komunikasi Visual
Ilmu Grafis Komunikasi visual berkomunikasi lewat tanda sign (visual)
Simbol berbicara tentang Semiotika Komunikasi Visual. Keberadaan desain
komunikasi visual sangat lekat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari dan
tak bisa lepas dari sejarah manusia. Karena ia merupakan salah satu usaha
35
manusia untuk meningkatkan kualitas hidup. Ia merupakan representasi sosial
budaya masyarakat.
Desain komunikasi visual dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi pengetahuan, bersifat rasional, dan pragmatis. Jagat desain komunikasi visual senantiasa dinamis, penuh gerak, dan perubahan. Hal itu karena peradaban dan ilmu pengetahuan modern memungkinkan lahirnya industrialisasi. Sebagai produk kebudayaan yang terkait dengan sistem sosial dan ekonomi, desain komunikasi visual juga berhadapan pada konsekuensi sebagai produk massal dan konsumsi massa. (Widagdo, 1993:31)
Terkait dengan itu, Sutanto menyatakan, desain komunikasi visual
senantiasa berhubungan dengan penampilan rupa yang dapat dicerap orang
banyak dengan pikiran maupun perasaannya. Rupa yang mengandung pengertian
atau makna, karakter serta suasana, yang mampu dipahami (diraba dan dirasakan)
oleh khalayak umum atau terbatas. (T. Sutanto, 2005:15-16).
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep
komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media
komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar
(ilustrasi), huruf, warna, komposisi dan layout. Semuanya itu dilakukan guna
menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran
yang dituju.
Grafis dalam bahasa inggris disebut Grafic yang berarti sebagai goresan
yang berupa titik-titik atau garis yang berhubungan dengan kegiatan cetak
mencetak ( Freddy Adiono Basuki. 2000 ). Kata desain menurut Atisah
Sipehelut dalam Buku Desain Komunikasi Visual 1991 menyatakan bahwa
36
Bentuk rumusan dan suatu proses pemikiran rumusan atau proses pemikiran yang dituangkan dalam wujud gambar tersebut merupakan pengalihan gagasan kongkrit perancang kepada orang lain.
Dari pengertian desain dan grafis diatas, maka dapat disimpulkan arti
tentang desain grafis. Desain grafis adalah proses pemikiran yang diwujudkan
dalam gambar.
Desain grafis didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan
komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri. Aplikasi-aplikasi ini dapat
meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk
institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan
secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.
Desainer grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk
menciptakan sebuah rancangan yang efektif dan komunikatif. Desain grafis
melingkupi segala bidang yang membutuhkan penerjemahan bahasa verbal
menjadi perancangan secara visual terhadap teks dan gambar pada berbagai
media publikasi guna menyampaikan pesan-pesan kepada komunikan se-
efektif mungkin.
Desain Grafis juga merupakan salah satu bentuk seni lukis (gambar)
terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk
memilih, menciptakan, atau mengatur.
Desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-
angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus
37
dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga
mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan
atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.
Desain Grafis adalah salah satu bentuk seni lukis terapan yang memberikan
kebebasan kepada sang desainer untuk memilih, menciptakan, atau mengatur
elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan
dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan.
Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya
seperti gambar atau fotografi.
2.1.3.1. Elemen Dasar Desain Komunikasi Visual
1. Garis
Garis merupakan unsur pembentuk sebuah gambar. Garis memiliki dimensi
memanjang serta memiliki arah. Garis memiliki sifat-sifat, seperti pendek,
panjang, vertical, horizontal, lurus, lengkung, berombak, putus- putus,
bertekstur, dan sebagainya.
Menurut Adi Kusrianto (2007), goresan suatu garis memiliki arti / kesan
berikut:
1. Garis tegak : Kuat, kokoh, tegas, dan hidup2. Garis Datar : Lemah, tidur, dan mati3. Garis Lengkung: Lemah, lembut, mengarah4. Garis Miring: Sedang, menyudut5. Garis Berombak: Halus, lunak, berirama
2. Warna
38
Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan
pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam
untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya
rasa haru, sedih, gembira, mood, atau semangat, dll.
Molly E. Holzschlag, seorang pakar tentang warna, dalam tulisannya
“Creating Color Scheme” yang dibahas kembali dalam buku “Pengantar
Desain Komunikasi Visual” membuat daftar mengenai kemampuan masing-
masing warna ketika memberikan respons secara psikologis kepada permisanya
sebagai berikut;
Tabulasi 2.1 “Creating Color Scheme”
Warna Respons Psikologis yang mampu ditimbulkan
Merah Kekuatan, bertenaga, kehangatan. Nafsu, cinta, agresifitas,,
bahaya.
Biru Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi,
kebersihan, perintah
Hijau Alami, kesehatan, pandangan yang enak,
kecemburuan,pembaharuan.
Kuning Optimis, harapan, filosofi, ketidak-jujuran /
kecurangan,pengecut, pengkhianatan.
Ungu Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk,
galak,arogan.
Orange Energi, keseimbangan, kehangatan.
39
Coklat Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan.
Abu-abu Intelek, futuristic, modis, kesenduan, merusak.
Putih Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, innocent (tanpadosa), steril, kematian.
Hitam Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri,ketakutan, ketidak-bahagiaan, keanggunan.
Sumber : ( buku “Pengantar Desain Komunikasi Visual” )
Dalam seni rupa, warna merupakan unsur yang paling penting karena
warna bisa menjadi alat untuk berekspresi. Menurut teori Sir Isaac Newton
seperti yang dikutip dari website Sensational Color, Kate Smith, (2011),
disimpulkan bahwa :
Apabila dilakukan perpecahan warna spectrum dari sinar matahari, akan dihasilkan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu, atau yang lebih dikenal dengan sebutan mejikuhibiu. Brewster sendiri menyatakan bahwa warna pokok (primer) adalah warna yang dapat berdiri sendiri dan bukan merupakan hasil pencampuran dengan warna lain. Warna-warna tersebut terdiri dari warna merah, kuning, dan biru. Dan warna yang merupakan hasil percampuran antar warna itu sendiri disebut dengan sebuatan warna sekunder. Yaitu, hijau, jingga, dan ungu. Sedangkan warna yang diperoleh daripercampuran antara warna primer dan warna sekunder, disebut sebagai warna tersier.
40
Adapun warna yang bisa diciptakan dalam media digital seperti
komputer. Warna dalam sistem yang satu ini sangat berbeda. Tidak hanya akan
menemui warna-warna yang ada dalam dunia nyata, bisa juga ditemukan berbagai
nuansa warna yang jauh lebih luas lagi yang berjumlah hingga jutaan. Tipe warna
yang paling dikenal dalam dunia komputer itu ada dua tipe, yaitu Additive Color
(RGB) dan Substractive Color (CMYK).
Warna Additive sendiri adalah warna yang dibuat dengan bersumber pada
sinar / cahaya. Seperti pada lampu yang biasanya mengeluarkan warna putih, dan
ketika ditambahkan dengan plastik berwarna merah, maka warna pada cahaya
yang dikeluarkan pun akan memberikan warna merah seperti pada plastik yang
membungkusnya. Pesawat televisi dan komputer pun menggunakan sistem warna
Additive yang sama-sama difilter dengan komponen warna merah, hijau, dan biru
(Red, Green, Blue).
Warna Substractive sendiri pun secara umum bisa dikatakan sebagai warna
yang dapat dilihat mata karena adanya pantulan cahaya. Dengan semikian, warna
yang dilihat mata bukanlah merupakan sumber cahaya yang dipancarkan oleh
permukaan benda berwarna itu. Seperti pada salah satu program komputer,
CMYK adalah kependekan dari komponen warna dasar Cyan (biru muda),
Magenta (merah), Yellow (kuning), dan Black (hitam). Warna-warna tersebut juga
digunakan dalam proses percetakan offset maupun printer computer.
3. Tipografi
Teks merupakan bagian penting dalam sebuah desain grafis. Tipografi
41
sendiri adalah sebuah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak.
Di dalam desain, Tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk
menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu,
“menyusun” meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam
sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang
dikehendaki.
Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja bisa berarti
suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun sebuah gagasan, tetapi
juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra atau kesan secara
visual. Lazlo Moholy dalam buku yang dibuat oleh Sumio Hasegawa dan
Shigeji Kobayashi (Japan's Trademarks & Logotypes in Full Color. Part 2,
1985) berpendapat bahwa :
Tipografi merupakan alat komunikasi. Oleh karena itu, tipografi harus bisa berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas (clarity), dan terbaca (legibility).
Pengaruh teknologi digital pada intinya tidak mengubah fungsi huruf
sebagai perangkat komunikasi visual. Teknologi komputer menyajikan spektrum
dalam penyampaian pesan lewat huruf, mencitrakan sebuah gaya yang memiliki
korelasi dengan khalayak tertentu, dimana desainer grafis memiliki kebebasan
untuk menciptakan visualisasi pesan dengan huruf, tidak hanya untuk dibaca.
Logo merupakan suatu simbol pada identitas visual yang menjadi suatu
identitas padasuatu perusahaan. Saat ini peranan simbol visual sebagai bentuk
komunikasi sangatlah penting mengingat keberadaannya sangat tak terbatas dalam
42
kehidupan kita sehari-hari. Logo merupakan bagian dari identitas perusahaan yang
dirancang terutama sebagai simbol pembeda untuk di kenali di antara perusahaan-
perusahaan lainya, sebagai bentuk komunikasi yang mencerminkan bilai-nilai
ideal suatu perusahaan yang sengaja di bentuk, dan memainkan peran yang sangat
penting dalam benak konsumen, khususnya peran dalam menciptakan persepsi
yang kuat tentang merek atau perusahaan, serta mempunyai arti penting karena
dapat mengingatkan khalayak akan perusahaan tersebut (Anggoro, 2001 : 280).
Menurut pakar corporate identity David E. Carter dalam buku pengantar
Desain Komunikasi Visual” (Kusrianto, 2007) :
Setidaknya logo perusahaan harus memiliki karakter tertentu, menyangkut; Original dan Destinctive, Legible Simple, Memorable, Easly associated with the company, dan Easly adaptable for all grhapic media. Media yang mudah di aplikasikan ke berbagai media, untuk menghindari kesulitan dalam penerapan.
Sebuah simbol atau kumpulan simbol-simbol bekerja dengan
menghubungkan sebuah konsep ide umum, pola, atau bentuk. Simbol yang
diartikan Peirce sebagai tanda yang mengacu pada objek itu sendiri, melibatkan
tiga unsure mendasar dalam teori segi tiga makna : simbol itu sendiri, satu rujukan
atau lebih dan hubungan antara simbol dengan rujukan (Sobur, 2003 : 156).
Di sini dapat dilihat, bahwa hubungan antara simbol sebagai penanda
dengan sesuatu yang ditandakan (petanda) sifatnya konfensional. Berdasarkan
konvesi tersebut, Alex Sobur (2003 : 156) memaparkan, masyarakat pemakainya
menafsirkan cirri hubungan antara simbol dengan objek yang diacu dan
menafsirkan maknanya.
43
2.1.4 Logo dan Filosofinya
2.4.1. Pengertian Logo
Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang
dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembag atau
perusahaan maupun organisasi. Logotype atau tanda kata (word mark) merupakan
nama lembaga, perusahaan, atau produk, yang tampil dalam bentuk tulisan yang
khusus untuk menggambarkan ciri khas secara komersial.
David E. Carter (seperti dikutip Kurniawan, 2008) menjelaskan :
Logo adalah identitas suatu perusahaan dalam bentuk visual yang diaplikasikan dalam berbagai sarana fasilitas dan kegiatan perusahaan sebagai bentuk komunikasi visual. Logo dapat juga disebut dengan simbol, tanda gambar, merek dagang (trademark) yang berfungsi sebagai lambang identitas diri dari suatu badan usaha dan tanda pengenal yang merupakan ciri khas perusahaan.
Ada beberapa jenis identitas perusahaan, salah satunya yang sering
digunakan adalah logo perusahaan. Logo bagi sebagian perusahaan merupakan
kristalisasi dari penampakan jiwa perusahaan, logo bisa sebagai lambang
perusahaan dan bisa juga menjadi refleksi bagi perusahaan itu sendiri. Logo
adalah wajah perusahaan masa kini sekaligus juga cerminann lembaga yang
dimaksud dimasa depan.
44
Pada prinsipnya, logo merupakan simbol yang mewakili sosok, wajah,
atau eksistensi suat perusahaan atau produk dari sebuah perusahaan. Selain
membangun citra perusahaan, logo juga sering kali dipergunakan untuk
membangun spirit secara internal diantar komponen yang ada dalam perusahaan
tersebut. Sebuah logo yang baik dan berhasil akan dapat menimbulkan sugesti
yang kuat, membangun kepercayaan, rasa memiliki, dan menjaga image
perusahaan pemilik logo itu. Selanjutnya, logo bahkan dapat menjalin kesatuan
dan solidaritas diantara anggota keluarga besar perusahaan itu yang akhirnya
mampu meningkatkan prestasi dan meraih sukses demi kemajuan perusahaan
Pengertian logo secara bahasa adalah suatu huruf atau lambang (gambar)
yang mengandung makna, terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau
nama perusahaan dan lain sebagainya. Suatu perusahaan, organisasi-organisasi,
lembaga pendidikan, pemerintahan dan lain-lain termasuk klub sepakbol pun,
pasti membutuhkan sebuah simbol sebagai pengenal yang dapat dengan mudah
dikenal masyarakat.
Secara Visualisasi, Logo adalah suatu gambar. Gambar itu bisa berupa
berbagai unsur bentuk dan warna. Oleh karena sifat dari apa yang dimiliki oleh
logo berbeda satu sama lain, maka sebaiknya logo itu memiliki bentuk yang
berbeda pula. Penggunaan logo yang dikenal saat ini awalnya nhanyalah sekedar
berupa lambang, simbol, atau maskot yang merupakan identitas suatu kelompok,
suku, bangsa, atau negara. Suku-suku bangsa di masa lalu sering menggunakan
maskot binatang seperti beruang, burung, rajawali, dan kuda sebagai simbolik
45
mereka. Maskot-maskot tadi diambil dari apa saja yang dikagumi disekeliling
mereka.
Pengertian logo secara bahasa adalah suatu huruf atau lambang (gambar)
yang mengandung makna, terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau
nama perusahaan dan lain sebagainya. Suatu perusahaan, organisasi-organisasi,
lembaga pendidikan, pemerintahan dan lain-lain termasuk klub sepakbola pun,
pasti membutuhkan sebuah simbol sebagai pengenal yang dapat dengan mudah
dikenal masyarakat.
Logo merupakan elemen yang sangat penting untuk sebuah perusahaan
atau badan-badan lainnya. Didalam logo-pun terdapat arti dan tujuan dari yang
memakainya, baik dari warnanya, gambarnya, tulisannya maupun pembuatannya.
Pengertian logo menurut Philip Kotler dalam buku Marketing (941:1991) :
”logo adalah bagian merk yang bisa dikenal dan tak terucapkan misalnya, symbol rancangan atau warna dan huruf yang berbeda dengan yang lain.”
John Murphy dan Michael Rowe seperti dikutip Suwardikun, (2000:7)
berpendapat bahwa:
Setiap produk atau organisasi yang sukses, memiliki sendiri kepribadiannya dan kepribadian manusia yang kompleks, demikian juga kepribadian produk dan organisasi. Trademark dan logo dari produk dan organisasi adalah penampilan dari penyingkatan kenyataan yang kompleks kedalam suatu pernyataan yang sederhana, sesuatu yang bisa di control, di modifikasi, dikembangkan dan dimatangkan setiap saat.
Logo bisa diibaratkan dengan wajah. Setiap orang bisa dengan mudah
dikenali antara satu dengan yang lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga
46
halnya dengan logo. Logo merupakan sebuah visi penyampaian citra positif
melalui sebuah tampilan sederhana dalam bentuk simbol.
Identitas perusahaan biasanya menjadi penting untuk diperhatikan
terutama ketika beberapa perusahaan digabungkan atau ketika aktivitas
perusahaan mengalami perubahan atau ketika identitas yang lama dianggap telah
menimbulkan citra yang telah mati serta sudah tidak sesuai dengan harapan
pengelola perusahaan. Menurut Lip dalam bukunya yang berjudul Desain dan
Fengshui Logo yang diterjemahkan oleh Sidhi Diah Savira :
Logo perusahaan atau organisasi merupakan suatu desain yang spesifik, baik berupa symbol dan pola gambar atau huruf tertulis yang menggambarkan citra perusahaan. (1996:31)
Logo merupakan representasi visi dan misi perusahaan yang digambarkan
dalam perangkat teknis dimana seperti gambar dan grafik atau bahkan dalam
bentuk gambar dan bahasa seperti logo Bank Bjb. Setiap logo pada perusahaan
terdapat makna baik itu bentuk maupun warna. Makna menurut Shimp tanggapan
internal yang dimiliki atau diacu seseorang terhadap rangsangan dari luar.
(dalam Seto, 2013:145).
Penggunaan logo yang dikenal saat ini awalnya hanyalah sekedar berupa
lambang, simbol, atau maskot yang merupakan identitas suatu kelompok, suku,
bangsa, atau negara. Suku-suku bangsa di masa lalu sering menggunakan maskot
binatang seperti beruang, burung, rajawali, dan kuda sebagai simbolik mereka.
Maskot-maskot tadi diambil dari apa saja yang dikagumi di sekeliling mereka.
2.1.4.2 Logo Sesuai Unsur Pembentuknya
47
Unsur pembentuk logo dapat dipilah-pilah menjadi 4 kelompok. Namun
demikian, kelompok-kelompok tersebut bisa digabungkan sehingga mengandung
unsur campuran. Diantaranya:
1. Logo dalam bentuk alphabetical
Logo yang terdiri dari bentuk huruf-huruf atau dimaksudkan untuk
menggambarkan bentuk huruf dan kombinasi dari bentuk huruf.
Kelompok ini merupakan jumlah yang paling banyak dan merupakan trend
baru untuk diikuti
Gambar 2.1 Logo-logo dalam bentuk Alphabetical
(Sumber: Pengantar Desain Komunikasi Visual, 2007)
2. Logo dalam bentuk benda kongkret
Bentuk konkret, misalnya manusia (seorang tokoh, wajah, bentuk tubuh yang
menarik), bentuk binatang, tanaman, peralatan, maupun benda lainnya.
48
Gambar 2.2 Logo-logo dalam bentuk benda konkret
(Sumber: Pengantar Desain Komunikasi Visual, 2007)
3. Logo dalam bentuk abstrak, polygon, spiral,dsb
Logo kelompok ini memiliki elemen-elemen yang merupakan bentuk abstrak,
bentuk geometri, spiral, busur, segitiga, bujursangkar, poligon, titik-titik, garis,
panah, gabungan bentuk-bentuk lengkung, dan bentuk ekspresi 3 dimensi.
Gambar 2.3 Logo-logo dalam bentuk abstrak
49
(Sumber: Pengantar Desain Komunikasi Visual, 2007)
4. Logo dalam bentuk simbol, nomor, dan elemen lain
Bentuk-bentuk yang sudah dikenal untuk menggambarkan sesuatu seperti
hati, tanda silang, tanda plus, tanda petir, tanda notasi musik, dsb.
Gambar 2.4 Logo-logo dengan elemen berbentuk simbol, nomor, dan
elemen lainnya
50
(Sumber: Pengantar Desain Komunikasi Visual, 2007)
5. Logotype
Jika logo adalah tanda gambar (picture mark), maka Logotype adalah gambar
nama (word mark). Oleh karena itu, logotype berbentuk tulisan khas yang
mengidentifikasikan suatu nama atau merk. Ia memiliki sifat-sifat yang sangat
mirip dengan logo yang telah dibahas di atas.
Gambar 2.5 contoh Logotype
(Sumber: Pengantar Desain Komunikasi Visual, 2007)
2.1.4.3. Ciri-Ciri Logo yang Efektif
1. Memiliki sifat yang unik. Tidak mirip dengan logo lain sehingga orang
tdak merasa bingung karena logo mirip desain lain yang sudah ada.
51
2. Memiliki sifat fungsional sehingga dapat dipasang atau digunakan dalam
berbagai keperluan.
3. Bentuk logo mengikuti kaidah-kaidah dasar desain misalnya (bidang,
warna, bentuk, konsistensi, dan kejelasan).
4. Mampu mempresentasikan suatu perusahaan / lembaga atau suatu
produk.
2.2 Kerangka Teori
2.2.1 Semiotika
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Semiotika berasal
dari kata Yunani Semeion, yang berarti tanda. Tanda-tanda tersebut
menyampaikan informasi sehingga bersifat komunikatif. Keberadaannya mampu
menggantikan sesuatu yang lain, dapat dipikirkan atau dibayangkan. Dalam
kehidupan sehari-hari tanda banyak kita temukan baik dalam rumah, jalan dan
juga dilingkungan seharihari. Seperti kata yang kita ucapkan, gerakan tubuh,
rambu lalu lintas, busana dan sebagainya, segala sesuatu dapat dijadikan tanda.
Secara terminologi semiotika adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan
yang memmpelajari tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi
baik secara verbal maupun non verbal sehingga bersifat komunikatif. Semiotik
52
memandang komunikasi sebagai pembangkitan makna dalam pesan, makna
bukanlah konsep yang mutlak dan statis yang bisa ditemukan dalam kemasan
pesan. Dalam kajian semiotik ini berupaya menguak makna dari pengggunaan
tanda-tanda yang ada hingga tataran ideologi yang tersembunyi di balik
penggunaan tanda itu sendiri.
Menurut John dalam Sobur menjelaskan bahwa :
”Tanda atau sign adalah basis dari seluruh komunikasi.”
(2003:13).
Manusia dalam pelantaran tanda-tanda dapat melakukan komunikasi
dengan sesamanya. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya
berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama
manusia.
Tujuan dari analisis semiotik adalah upaya untuk menemukan makna
tanda yang tersembunyi di balik sebuah tanda. Menurut Peirce (Berger, 2000
b:14, dalam Sobur, 2006:34-35) :
Menandaskan bahwa tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan sebab akibat dengan tanda-tanda atau karena ikatan konvensional dengan tanda-tanda tersebut. Ia menggunakan istilah ikon untuk kesamaannya, indeks untuk hubungan sebab akibat, dan simbol untuk asosiasi konvensional.
Semiotik adalah suatu hubungan antara tanda, obyek, makna. Pierce
mengklasifikasikan hubungan segitiga makna atas beberapa bagian struktur yang
masing-masing saling mendukung yang disebut dengan trikotomi. Trikotomi
pertama, Sign yaitu tanda yang merupakan sesuatu yang di kitkan pada seseorang
53
untuk sesuatu dalam beberapa hal atau kapasitas. Tanda menunjuk pada
seseorang, yakni menciptakan di benak orang tersebut suatu tanda yang setara,
atau suatu tanda yang lebih berkembang.
Dalam trikotomi yang pertama Sign terbagi menjadi tiga yaitu Qualisign,
Sigsign, legisign. Qualisign yakni sesuaru yang mempunyai kualitas untuk
menjadi tanda. Ia tidak dapat berfungsi sebagai tanda sampai ia terbentuk sebagai
tanda. Sinsign adalah sesuatu yang sudah terbentuk dan dapat di anggap sebagai
refresentamen, tetapi belum berfungsi sebagai tanda. Legisign yaitu sesuatu yang
sudah menjadi refresentamen dan berfungsi sebagai tanda.
Trikotomi yang kedua, interpretan merupakan konsep pemikiran dari
orang yang menggunakan tanda dan menurunkanya kesuatu makna tertentu atau
makna yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang di rujuk dalam
sebuah tanda. Bahwa tanda dapat di klasifikasikan menjadi tiga tahap. Berikut ini
adalah tahapan yang berdasarkan hubungan antara interpretan dengan tanda. Yang
terbagi menjadi Rheme, Dicent Sign, Agrument. Rheme adalah tanda yang tidak
benar atau tidak salah, seperti hamper semua kata tunggal kecuali ya atau tidak.
Rheme merupakan tanda pengganti sederhana. Ia merupakan tanda kemungkinan
kualitatif yang menggambarkan semacam kemungkinan objek. Discent sign
dalam zaimar (2008 : 5) di jelaskan bahwa :
Tanda yang mempunyai eksistensi yang actual. Argument adalah sebuah tanda hukum, yakni sebuah hukum yang menyatakan bahwa perjalanan premis untuk mencapai kesimpulan cenderung menghasilkan sebuah kebenaran.
54
Trikotomi yang ketiga, obyek yang terbagi atas Ikon, Indeks dan symbol.
Ikon adalah hubungan yang berdasarkan pada kemiripan. Jadi, refresentamen
memiliki kemiripan dengan objek yang diwakilinya. Sebagaimana di jelaskan oleh
Peirce bahwa ikon adalah kesamaan alat tanda dengan objeknya. Indeks adalah
hubungan yang mempunyai jangkuan eksistensial. Eksistensial yang di
maksudkan adalah eksisnya sesuatu tentu di sebabkan adanya sesuatu yang lain,
dalam bahasa sederhananya adalah hubungan sebab akibat. Symbol yang
dimaksudkan Pierce adalah tanda yang hubungan antara tanda dan obejk
ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum.
2.2.2. Semiotika Charles Sanders Peirce
Charles Sanders Pierce lahir pada 10 September 1839 di Cambridge,
Massachusetts, Amerika Serikat. Dia adalah seorang ilmuwan dibidang
matematika dan fisika, Charles Sanders Peirce nyatanya lebih terkenal sebagai
seorang filsuf dan ahli semiotika yang berperan besar dalam pengembangan ilmu
pengetahuan baik ilmu eksakta maupun ilmu sosial. Teori-teori dan konsep-
konsep yang ia gagas banyak dijadikan rujukan bagi para akademisi untuk
menganalisis berbagai fenomena yang ada di masyarakat.
Dalam ilmu sosial sendiri, Peirce adalah salah satu tokoh yang turut
mengembangkan ilmu semiotika. Konsepnya mengenai tanda seringkali dijadikan
rujukan dalam menginterpretasikan semua tanda yang ada didunia ini. Menurut
Peirce, Semiotika bersinonim dengan logika, manusia hanya berpikir dalam tanda.
Tanda dapat dimaknai sebagai tanda hanya apabila ia berfungsi sebagai tanda.
Fungsi esensial tanda menjadikan relasi yang tidak efisien menjadi efisien baik
55
dalam komunikasi orang dengan orang lain dalam pemikiran dan pemahaman
manusia tentang dunia. Tanda menurut Pierce kemudian adalah sesuatu yang
dapat ditangkap, representatif, dan interpretatif.
Secara etimologis semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang berarti
“tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi
sosial yang terbagun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain.
Sedangkan secara terminologis, semiotics dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari sederetan objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan
tanda (Eco, 1979:6 &16, dalam Alex Sobur, 2002).
Tidak berbeda jauh dengan Charles Sanders Peirce yang mendefinisikan
semiotika sebagai studi tentang tanda dan segala sesuatu yang berhubungan
dengannya, yakni cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain,
pengirimannya, dan penerimaanya oleh mereka yang mempergunakannya (Van
Zoest, 1978, dalam Rusmana, 2005 dalam Nawiroh, 2014).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berhubungan dengan
“Analisis Semiotika Logo Bank Bjb adalah metode semiotika. Sebab dengan
menggunakan metode ini peneliti dapat mengetahui tanda dan lambang yang ada
pada logo Bank Bjb. Benny H. Hoed (2008:47) mengemukakan :
Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tanda dalam kehidupan manusia. Artinya semua yang hadir dalam kehidupan kita dilihat sebagai tanda, yakni sesuatu yang harus kita beri makna.
Semiotika dan semiologi sesungguhnya memiliki arti yang sama. Namun
pemakaian salah satu istilah ini biasanya didasarkan pada pemikiran pemakainya,
56
mereka yang bergabung dengan Pierce menggunakan kata semiotika, dan mereka
bergabung dengan Saussure menggunakan kata semiologi.
Teori dari Peirce menjadi Grand Theory dalam semiotik. Gagasanya
bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan. Peirce
ingin mengidentifikasikan partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali
semua komponen dalam struktur tunggal.
Semiotika bagi Pierce adalah suatu tindakan (action), pengaruh
(influence), atau kerja sama tiga subjek, yaitu sign (representament), objek
(object), dan interpretan (interpretant). Yang dimaksud subjek pada semiotik
Peirce bukan subjek manusia, tetapi tiga entitas yang sifatnya abstrak
sebagaimana yang disebutkan diatas, yang tidak dipengaruhi kebiasaan
berkomunikasi secara konkret. Peirce melihat tanda (representament) sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari objek referensinya serta pemahaman subjek
atas tanda (interpretan).
Tujuan dari analisis semiotik adalah upaya untuk menemukan makna tanda
yang tersembunyi di balik sebuah tanda. Menurut Peirce (Berger, 2000 b:14,
dalam Sobur, 2006:34-35) :
Menandaskan bahwa tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki hubungan sebab akibat dengan tanda-tanda atau karena ikatan konvensional dengan tanda-tanda tersebut. Ia menggunakan istilah ikon untuk kesamaannya, indeks untuk hubungan sebab akibat, dan simbol untuk asosiasi konvensional.
Dari penjelasan diatas dapat diartikan semiotika adalah suatu hubungan
antara tanda, obyek, dan makna.
57
Gambar 2.6
Segitiga Charles Sanders Pierce
Interpretan
Representament Objek
Sumber : (Tinarbuko, 2008, dalam Buku semiotika komunikasi visual)
Model gambar diatas seringkali disebut juga sebagai teori segitiga makna
(triangle meaning semiotics). Menurut Nawiroh Vera (2014), dalam pandangan
Pierce, fungsi tanda merupakan proses konseptual yang akan terus berlangsung
58
dan tak terbatas. Kondisi tersebut dinamakan “semiosis tak terbatas”, yaitu rantai
makna-keputusan oleh tanda-tanda baru menafsirkan tanda sebelumnya atau
seperangkat tanda-tanda).
Pierce mengklarifikasikan hubungan segitiga makna atas beberapa bagian
struktur yang masing – masing saling mendukung yang disebut trikonomi.
Trikotomi pertama, Sign atau Representament yaitu tanda yang merupakan
sesuatu yang di kitkan pada seseorang untuk sesuatu dalam beberapa hal atau
kapasitas. Tanda menunjuk pada seseorang, yakni menciptakan di benak orang
tersebut suatu tanda yang setara, atau suatu tanda yang lebih berkembang.
Dalam trikotomi yang pertama Sign terbagi menjadi tiga yaitu Qualisign,
Sigsign, legisign.
1. Qualisign yakni sesuaru yang mempunyai kualitas untuk menjadi tanda. Ia
tidak dapat berfungsi sebagai tanda sampai ia terbentuk sebagai tanda.
Contoh dalan kata ‘merah’ terdapat suatu qualisigns karena merupakan
tanda pada suatu bidang yang mungkin. Kata merah apabila dikaitkan
dengan bunga mawar merah bermakan perasaan cinta terhadap seseorang.
2. Sigsign adalah sesuatu yang sudah terbentuk dan dapat di anggap sebagai
refresentamen, tetapi belum berfungsi sebagai tanda.
Contoh: suara jeritan, suara tawa.
3. Legisign yaitu sesuatu yang sudah menjadi refresentamen dan berfungsi
sebagai tanda. Tanda-tanda yang merupakan tanda atas dasar suatu
peraturan yang berlaku umum, sebuah konvensi, sebuah kode.
59
Contoh : tanda-tanda lalu lintas. Tanda-tanda yang bersifat tradisional
(sudah menjadi sebuah tradisi).
Trikotomi yang kedua, interpretan merupakan konsep pemikiran dari
orang yang menggunakan tanda dan menurunkanya kesuatu makna tertentu atau
makna yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang di rujuk dalam
sebuah tanda. Bahwa tanda dapat di klasifikasikan menjadi tiga tahap. Berikut ini
adalah tahapan yang berdasarkan hubungan antara interpretan dengan tanda. Yang
terbagi menjadi Rheme, Dicent Sign, Agrument.
1. Rheme adalah tanda yang memungkinkan penafsir untuk menafsirkan
berdasarkan pilihan atau kemungkinan.
2. Decisign adalah tanda yang sesuai dengan kenyataan. Penanda yang
menampilkan informasi.
3. Argument adalah tanda yang memberikan alasan untuk sesuatu yang
berlaku umum. penanda yang petandanya akhir bukan suatu benda tetapi
kaidah.
Discent sign dalam zaimar (2008 : 5) di jelaskan bahwa :
Tanda yang mempunyai eksistensi yang actual. Argument adalah sebuah tanda hukum, yakni sebuah hukum yang menyatakan bahwa perjalanan premis untuk mencapai kesimpulan cenderung menghasilkan sebuah kebenaran.
Trikotomi yang ketiga, obyek yang terbagi atas Ikon, Indeks dan symbol.
60
1. Ikon adalah hubungan yang berdasarkan pada kemiripan. Jadi,
refresentamen memiliki kemiripan dengan objek yang diwakilinya.
Sebagaimana di jelaskan oleh Pierce bahwa ikon adalah kesamaan alat
tanda dengan objeknya.
2. Indeks adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang
mengisyaratkan petandanya.
3. Symbol yang dimaksudkan Pierce adalah tanda yang hubungan antara
tanda dan obejk ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum.
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.7 Bagan Kerangka Pemikiran
SEMIOTIKA
( Charles Sander Peirce )
Penggunaan Tanda
( Interpretant)
a. Rhemeb. Dicentsignc. Argument
Tanda
( Representament)
a. Qualisignb. Sigsignc. Legissign
Acua Tanda
( Object)
a. Iconb. Indexc. Symbol
ANALISIS SEMIOTIKA LOGO BANK BJB
61