112
i Kumpulan Fabel KUMPULAN FABEL Kupas 85 SMP NEGERI 5 BEKASI Desain Buku : Muhammad Aldy Penyusun : Rakha Zufarahman Cerita : Siswa/i 85

_. Buku Fabel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buku fabel kls 85 smp 5

Citation preview

Page 1: _. Buku Fabel

iKumpulan Fabel

KUMPULAN FABEL Kupas 85

SMP NEGERI 5 BEKASI

Desain Buku : Muhammad AldyPenyusun : Rakha Zufarahman

Cerita : Siswa/i 85

Page 2: _. Buku Fabel

ii Kumpulan Fabel

KATA PENGANTARSegala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan karuniaNya lah kami dapat menyelesaikan Fabel Fabel yg kami buat. Ter-ima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Yang Terhormat Ibu Heni Handayani s.pd se-laku guru pengajar mata pelajaran Bahasa Indone-sia yang tidak ternilai harganya demi kemajuan dan perkembangan diri para murid kelas 85 SMPN 5 Beka-si, khususnya pada diri kami masing-masing. Kumpu-lan fabel ini disiapkan sebagai pendukung program kegiatan belajar mengajar kelas 85 SMPN 5 Bekasi. Kami menyadari bahwa kumpulan fabel ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan kualitas keilmuan khususnya dalam metode dan cara pem-buatan fabel atau karya tulis lainnya. Akhir kata se-kali lagi kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian fabel ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.Semoga kumpulan fabel ini bermanfaat.

Kupas 8.5

Page 3: _. Buku Fabel

iiiKumpulan Fabel

Kupas 8.5

Daftar IsiKata Pengantar .............................................................................. iiDaftar Isi ............................................................................................... iii Si Kucing Mencari Jalan Keluar ............................... 2 Sang Belalang ..................................................................... 4 Pahlawan Ibu ...................................................................... 6 Keberanian si Pusi ............................................................ 9 Ras Ras Si Gembul Rakus ...........................................11 Pertarungan Antara Siput Dan Rusa....................15 Pertarungan Harga Diri ................................................18 Kura-kura dan Kuda ......................................................23 Petuah si Raja Kera ........................................................25 Kucing dan Kelinci .........................................................27 Singa yang Tak Menepati Janji ............................29 Pelajaran Untuk Si Kancil ...........................................32 Keharuan Seekor Anjing .............................................36 Kelelawar Yang Menjengkelkan ...........................38 Ikan Yang Baik Hati ........................................................41 Petualangan Si Burung ...............................................43 Cavi Si Marmut ................................................................45 Kadal dan Seekor banteng ......................................49 Persahabatan seekor Tikus Dan Anjing .............52

Page 4: _. Buku Fabel

iv Kumpulan Fabel

Kancil dan Harimau .......................................................57 Kura Kura Pemimpin Bijaksana ..............................60 Merpati dan Tikus ...........................................................64 Detik Detik Terakhir .........................................................68 Kenakalan si monyet ...................................................70 Kancil Jahil Dan Kelinci Pemarah .......................74 Benny Si Berang Berang Nakal .............................78 Gosi Si Kucing Tersembunyi .....................................80 Nasihat Manjur .................................................................83 Ikan dan seekor Burung .............................................86 Ayam betina yang tidak menempati janji .....90 Tiga Sahabat 93 ...............................................................93 Persahabatan Koloni Semut ...................................96 Rusa Dan Singa ..............................................................98 Kancil Dan harimau ...................................................102 Keangkuhan Si Reuli ....................................................104Bonus :) ......................................................................................................

Daftar Isi

Page 5: _. Buku Fabel

1Kumpulan Fabel

SELEMAT MEMBACA :)

Page 6: _. Buku Fabel

2 Kumpulan Fabel

Si Kucing Mencari Jalan Keluar

Karya Adi Mulya Pada suatu hari , ada si kucing yang ingin berpetu-alang , karena dia ingin sekali melihat hal-hal yang menak-jubkan. Pada keesokan harinya ia berniat untuk jalan-jalan ke taman, pada saat di taman ia melihat suasana yang indah, karena dia melihat suasana yang indah ia tidak tau kalau dia memasuki hutan, malam pun tiba si kucing itu ket-akutan, karena dia takut dengan suasana hutan yang san-gat seram. Dia pun beristirahat di bawah pohon. Pagi harin-ya dia pun berjalan mencari jalan untuk keluar dari hutan ini , si kucing terus berjalan tetapi dia tidak tau jalan mana yang harus dilalui. Pada siang hari si kucing melihat burung di atas pohon. Dia pun bertanya kepada si burung.”wahai burung apakah, kamu tau jalan keluar dari hutan ini” kata si kucing, “kenapa, kamu ada di hutan kucing” kata si burung, “aku jalan-jalan di taman dan aku tersesat di hutan begini, “oh, begitu baiklah akan aku bantu kamu mencari jalan keluar dari hutan ini” kata si burung , “terima kasih burung kamu telah bantuin aku” kata si kucing, “ya , sama-sama ya udah kamu ikutan aku” kata si burung, “ya, udah tapi jangan cepet-cepet ya” kata si kucing, “siap” kata si bu-rung. Mereka pun berjalan mencari jalan ke luar dari hutan. Pada malam hari mereka pun beristirahat, “kita istirahat di sini aja’’ kata si burung, “ ya, udah besok kita lanjutin lagi” kata si kucing, “ iya” kata si burung. Mereka pun beristirahat. Pagi harinya mereka pun berjalan lagi, “apakah, masih jauh lagi burung” kata si kucing, “paling sebentar lagi” kata si burung. Pada siang harinya mereka melihat ular, “kucing di depan sana ada seekor ular” kata si burung dengan wajah ketakutan, “gimana dong mau lari kemana” kata si kucing. Si ekor ular pun menghampirinya, “wah ada seekor kucing, pasti kenyang lah aku” kata si ular dengan wajah senag,

Page 7: _. Buku Fabel

3Kumpulan Fabel

“gimana nih burung ada ular” kata si kucing dengan rasa ketakuta, “mendingan kita lari” kata si burung, “ya udah aku hitung 1-3 kita lari, 1 2 3 lari”.mereka pun lari dengan cepat sekali, “ ahha mau lari kemana kamu” kata si ular, “lari kemana lagi nih burung” kata si kucing, “wah disana ada sebuah goa kita ngumpet disana saja” kata si burung, “ya udah kita kesana aja’’ kata si kucing. Mereka pun lari kea rah goa, tetapi mereka terjebak di jalan buntu. “mau lari kemana kamu” kata si ular, “gimana nih aku takut” kata si kucing. Si burung pun puny aide, si burung pun mengam-bil batu dan melempari batu ke ular itu, “aduh siapa nih yang melempari batu kepada ku” kata si ular dengan muka marah, “ahahah rasain kamu ular” kata si burung. Si bu-rung pun terus melempari batu kepada si ular dan akhirnya si ulara pun melarikan diri. “kamu hebat sekali burung aku bangga sama kamu” kata si kucing dengan wajah gembi-ra, “terima kasih, ayo kita jalan lagi sebentar lagi kita keluar dari hutan ini” kata si burung, “baiklah ayo” kata si kucing. Pada sore harinya mereka pun berhasil keluar dari hutan itu. “yeyeye kita berhasil keluar dari hutan itu” kata si kucing dengan muka gembira, “iya aku juga senang” kata si bu-rung, “ terima kasih burung kamu telah keluarkan aku dari hutan itu” kata si burung, tapi kita harus berpisah, karena aku harus balik lagi ke hutan” kata si burung dengan muka sedih, “yah tapi kita baru saja berteman” kata si kucing dengan muka sedih, “tapi jangan sedih kapan-kapan kita bisa bertemu lagi” kata si burung, “ya udah kita berpisah tapi aku bisa ketemu lagi kan” kata si kucing, “iya itu pas-ti” kata si burung, “tapi kapan aku bisa ketemu kamu lagi” kata si kucing, “gimana kalau kita pagi atau sore kita ket-emuan di taman ini ya” kata si burung, “ya udah aku juga mau pulang dah kapan-kapan ketemu lagi” kata si kucing, “ya udah aku pulang dulu ya dah” kata si burung, “dah” kata si kucing. Mereka pun pulang kerumah masing-masing.

Page 8: _. Buku Fabel

4 Kumpulan Fabel

SangBelalang

Karya Ahmad Farel Dikala siang yang terik,hiduplah seekor belalang,be-lalang itu adalah serangga yang paling mandiri dan jarang meminta bantuan serangga lain.Suatu hari,datang seekor lebah ke tempat tinggal si belalang,sang lebah pun mem-beritahukan pada belalang bahwa sungai di dekat desa serangga mulai mengering,dengan semangat belalang akan mencari sumber air yang baru,tetapi lebah menahan belalang dan berkata “belalang,aku tahu kamu itu sangat mandiri dan jarang meminta bantuan,tapi kali ini biarkan kami yang mencari sumber air yang baru tersebut” kata lebah,si belalang pun tidak mempedulikan si lebah dan langsung saja pergi dari desa serangga.Esok harinya be-lalang pun bertemu dengan laba-laba,laba laba berkata “Wahai belalang! Bisakah kau mencarikan makanan untuk ku?”,belalang menjawab “hai laba laba,lebih baik kamu mencari makanan sendiri,sebab aku sedang sibuk”,laba-la-ba pun bertanya “sibuk kenapa?”,belalang menjawab “mencari sumber air yang baru,kata lebah sungai di dekat sini sudah mengering” laba-laba kaget dan menjawab “bagaimana jika aku menolongmu?” si belalang kembali menjawab “tidak usah,biarkan aku yang mencari sumber air yang baru”,lalu si belalang meninggalkan laba laba den-gan tergesa gesa. Esok harinya belalang berhasil menemukan Sumber air yang baru,dan dia berkata “mudah sekali,tidak perlu bantuan serangga serangga lain,mereka hanya menggan-gu saja”,namun didalam hati belalang terbisik sesuatu,Be-lalang meminum hampir semua air pada sumber air itu,tapi karena belalang tidak kuat untuk meminumnya,dia pun ketiduran.Saat belalang Siuman dia menyadari dia sudah berada di rumahnya sendiri,dia pun keluar dan melihat sekeliling,desa serangga sudah tidak ada penghuninya lagi,sekarang tinggal rumah rumah yang kosong,belalang pun merasa senang karena tidak ada lagi serangga lain

Page 9: _. Buku Fabel

5Kumpulan Fabel

yang akan menganggunya,dia pun berlari keluar dengan riang gembira.Lama kelamaan dia mulai merasa bosan,dia pun beranjak kerumah lebah,tetapi dia baru ingat kalau semua penduduk desa telah menghilang,dia pun bersedih didepan rumahnya.Dia bertanya tanya ada dimana para penduduk desa. Satu minggu kemudian,sang belalang belum juga menemui satu pun dari penduduk desa,diapun mulai ce-mas,tiba tiba dia mencium sesuatu bau yang kurang se-dap,lalu dia menoleh kebelakang,ada banyak Mobil milik manusia yang berukuran raksasa,sang belalang pun berge-gas untuk berlari tetapi terlambat,kakinya terlindas dari salah satu kendaraan tersebut,dia pun berteriak minta to-long,tetapi tidak mungkin ada serangga yang mendengar-nya,karena dia sudah ditinggalkan oleh semua penduduk desa,sang belalang pun menangis dan menyesal,mengapa dia begitu egois dan tidak mau menerima bantuan teman temannya.

Page 10: _. Buku Fabel

6 Kumpulan Fabel

Pahlawan Ibu Karya Akmal Fawwaz “Mini.......... .Mini.......Mini........kemana tuh anak? Katanya mau ikut ke kebun” gerutu Miko sangat kesal. Miko coba mencari adiknya di halaman belakang, tapi tidak ada, dia coba ke dekat kolam, sama saja tidak ada juga. “Nah ..... itu ada ayah, mungkin ayah tahu Mini di mana” Miko menco-ba mendekati ayahnya. “Ayah .....tahu tidak Mini di mana?” tanya Miko kepada ayahnya. “Ooo....... ya tadi pergi sama Ibu ke kebun mau panen wor-tel” jawab ayah, “ kamu tidak ikut?” tanya ayah.“Kemarin sudah janjian sama Mini mau ke kebun bareng, eh...... dia malah ngeduluin” jawab Miko, “ ya..... sudah saya nyusul ke kebun aja ya.”“ya ..... hati-hati Miko”pesan ayah, “Tolong bilangin ibu, ayah ke rumah Paman Endut ya, mau bantuin membuat saluran air” kata ayah.“Baik ayah nanti aku sampaikan” jawab Miko sambil berlalu meninggalkan ayah yang sedang menyiram pohon kang-kung. Pak Bimbim itulah nama ayahnya Miko, dia sangat suka menolong siapapun, begitupun dengan Bu Bimbim, ibunya Miko sangat ramah, penuh kasih sayang. Oh...ya Miko juga anaknya baik, penyayang dan suka menolong. Yang paling istimewa Miko selalu membantu pekerjaan ayah dan ibunya. Hebat kan Miko..?? makanya ayah dan ibunya sangat bangga dan sayang sama Miko dan Mini, adik Miko. Kakak beradik ini sangat santun dan baik. Semua sangat menyukai keluarga ini. Kehidupan mereka begiu rukun. Mereka merupakan keluarga kelinci yang sangat rukun, selalu menghormati dan menyayangi sesama. Miko berjalan menyusuri jalan setapak menuju ke kebun. Sambil bernyanyi nyanyi, Miko melihat bunga yang

Page 11: _. Buku Fabel

7Kumpulan Fabel

tumbuh di sepanjang jalan, bunga-bunganya berwarna warni, indah sekali, bunga itu sengaja ditanam ibu, agar terlihat asri kata ibu. Saat sedang asyik asyiknya bernyanyi, tiba-tiba say-up sayup terdengar teriakan minta tolong..”toloooong.......toloong.........toloong....!!”

“Siapa tuh yang minta tolong?” Miko keheranan”Ko... seper-tinya suara itu dari kebun? Jangan .....jangan.....??” Miko ce-pat cepat berlari ke arah kebun.

Begitu sampai di kebun “Ibuuu...........” Miko berteriak memanggil Ibunya” Hai ular jelek jangan pernah kau sakiti ibuku!!” bentak Miko dengan suara yang lantang.

“kalau kau berani lawan aku aja.....dasar ular cemen...wew.....!!” Miko menantang Badut, si ular jahat “ ayo.... sini ular jelek....tangkap aku.... ayo..” tantang Miko.

“Dasar anak kurang ajar.... awas kau, pasti akan aku tangkap.....badanmu itu akan ku telan habis.....eh-hmmm...”geram ular marah sambil mengejar Miko.

“Miko ......Miko..... awaaasss....”teriak ibu sama Mini, “ Mini, ce-pat kamu cari ayah, minta bantuan yang lain, Ibu biar di sini bantu Miko” perintah Ibu kepada Mini.

“Baik Bu.” Kata Mini, “Ibu hati-hati ya! Mini cari bantuan dulu” kata Mini sambil berlari ke arah kampung.

“Miko.....awas!!” teriak Ibu, sambil mencoba membantu Miko. “Ibu sembunyi saja, biarkan saya melawan si ular jahat itu” kata Miko sambil menarik ibunya ke dekat pohon kelapa, “Ibu diam saja di sini ya”“Anak jelek jangan lari kau...stststs....” teriak ular itu sambil berdesis.

“Aku di sini..!!!” teriak Miko sambil menghampiri ular itu. Ti-ba-tiba ekor ular itu melilit tubuh Miko,”ha...ha...ha.....kena

Page 12: _. Buku Fabel

8 Kumpulan Fabel

juga kau” teriak ular dengan senangnya “aku tidak akan melepaskanmu, anak nakal!!” teriak ular sambil menceng-kram Miko sekuatnya.

“aku tidak akan menyerah... ular jelek.” Ujar Miko sambil berusaha melepaskan tubuhnya dari lilitan ular jahat itu. Ti-ba-tiba teringat dalam sakunya tadi dia menyimpan sesua-tu, secepat kilat Miko keluarkan bungkusan dari saku bajun-ya, lalu dia lemparkan tepat ke arah mata ular itu.

“Aduh.....aduh.....perih.....perih......ampuuunn!!!”ular itu mele-paskan cengkramannya, lalu dia berguling guling, mencoba mencari sesuatu yang bisa menyembuhkan matanya. “to-long......tolong......ampuun......ampun.....tolong aku.” Teriak ular sambil memelas.

Miko segera berlari mendekati ibunya, “Miko....kamu tidak apa apa nak? Tanya ibu sambil memeluk Miko. “Tidak Bu, Miko tidak apa-apa”“Ibu....Miko...”ayah berlari menghampiri mereka, diikuti warga kampung.

“Dasar ular jahat..... ga kapok kapoknya ya kamu!” bentak paman Endut “Kamu selalu cari perkara, mulai sekarang kamu pergi dari kampung ini!” bentak paman Endut “Awas kalau berani muncul lagi di kampung ini, ga akan pernah kita ampuni lagi!” tegas paman Endut.“Ampun.... saya janji tidak akan membuat onar lagi” ujar ular sambil pergi berlalu.

“Syukurlah kalian tidak apa-apa” ucap paman En-dut”Miko kamu hebat (sambil mengacungkan jempol)...kamu begitu berani melawan ular jahat itu.” Ucap paman Endut kagum.

“hehe.... saya kan harus melindungi Ibu, saya tidak mau Ibu disakiti siapapun” ucap Miko sambil memeluk ibunya.

“terima kasih Nak.”ujar ibu terharu,”ibu bangga sama kamu, kamu adalah PAHLAWAN IBU.” Mereka saling berpelukan.

Page 13: _. Buku Fabel

9Kumpulan Fabel

Keberanian si Pusi

Karya Amanda Apriliana

Suatu hari di Hutan,ada seekor kelinci yang berna-ma Cici dan kucing yang bernama Pusi. Mereka berteman baik. Pusi dan Cici sangat nyaman tinggal di hutan karena mereka merasa bebas dan dapat mencari makan sendiri. Keesokan paginya Cici merasa senang sekali. Dia melom-pat kesana-kemari menelusuri wilayah Hutan. Karena Cici sangat senang sekali membuat Cici lupa akan waktu dan sepertinya dia sudah berjalan terlalu jauh dari rumahnya. Cici bingung jalan pulangnya karena hari semak-in gelap. Dia bener-bener sendiri dihutan itu ,Cici merasa takut sekali. Tiba-tiba terdengar suara dari semak-semak. Cici kaget,dia penasaran ada apa yang ada di semak-se-mak tersebut.” Ada siapa disitu” Tanya cici. Sambil mem-beranikan diri dia menghapiri semak-semak sambil men-gendap-ngendap. Saat ingin membuka semak-semak,cici dikagetkan dari belakang oleh Pusi. Tak sempat membuka semak-semak tersebut Pusi sudah mengagetkannya.“kamu ngapain ada disini malem-malem?.” Tanya Pusi.“Tadi aku jalan-jalan terus aku tersesat disini.” Jawab Cici “Ya sudah ayo pulang dari tadi aku nyariin kamu ternyata kamu disini.” Ajak Pusi.“Tapi aku masih penasaran ada apa di balik semak-semak itu.” Cici semakin penasaran.“Sudahlah kita pulang saja sudah terlalu malam di hutan ini sangat bahaya.” Pusi memaksa Cici pulang Akhirnya Cici dan Pusi pulang. Keesokan paginya, Cici keluar dari Rumah. Dia masih kepikiran tentang hal yang semalam di semak-semak. Dia kembali menelusuri Hutan

Page 14: _. Buku Fabel

10 Kumpulan Fabel

sampai larut malam. Kini dia melihat semak-semak itu. Teta-pi Cici tidak mendengar suara apa-apa dari semak-semak tersebut. Saat di buka semak-semak itu,ternyata tidak ada apa-apa.

Setelah itu, Cici berjalan pulang. Di tengah perjalanan pulang sepertinya Cici mikir sejenak “Bukannya tadi aku sudah melewati jalan ini ya.” Cici semakin bingung. Ternya-ta dia tersesat, dia lupa akan jalan pulangnya. Cici diam saja di tempat itu dia sangat ketakutan mana sudah larut malam. Cici kaget saat dia mendengar suara ngaungan. Saat dia melihat ke belakang ternyata itu seekor Harimau yang besar dan menakutkan. Rasanya saat itu juga Cici ingin lari tapi dia sudah gemeteran duluan. “ Tolong!! Tolong!!...” Teriak Cici sekencang-kencangnya“ Teriak saja sampai kamu puas ngga bakalan ada yang mendengarnya.” Kata Harimau “ Aku mohon jangan makan aku, kamu bisa makan yang lain asalkan jangan aku.” Kata Cici memohon sambil menangis“ Aku akan memakanmu, kamu adalah makanan terlezatku hari ini.” Kata si harimau sambil mendekat ke Cici. Sedikit lagi Harimau itu mendapatkan Cici. Namun tiba-tiba ada yang melamparnyanya menggunakan batu. “siapa yang melempar aku dengan batu.” Tanya si Harimau sambil marah marah dan mencari tahu siapa yang melem-parmya.Pusi pun datang menghampiri Cici. “ Ci, ayo cepat kita ka-bur dari sini mumpung si Harimau itu tidak melihat kita.” Pusi pun langsung menarik Cici. Mereka pun lari sekencang-kencangnya. Si Harimau itu baru nyadar kalau mereka sudah melabuinya. Harimau pun mengejar si Cici dan Pusi. Supaya tidak ketahuan si Harimau,mereka mengumpat di semak-semak. Harimau pun tidak sadar kalau mereka sedang mengumpat. Akhirnya Pusi dan Cici selamat nyampai rumah. Cici janji tidak akan pergi jauh-jauh dari rumah dan mulai sekarang dia harus mulai berhati-hati.

Page 15: _. Buku Fabel

11Kumpulan Fabel

Ras Ras Si Gembul Rakus

Karya Annisa Rahmi Ras Ras adalah seekor gajah raksasa yang baik hati dan sangat gembul. Suatu hari, ia memasukkan terlalu ban-yak tahu ke dalam mulutnya. Apa yang akan terjadi pada Ras Ras? Apakah ia akan baik-baik saja? Ras Ras gemar sekali makan. Ia tidak bisa melihat makanan diam dan utuh. Apa pun yang ada di meja ma-kan dilahapnya. Di rumah, ia tinggal bersama keluargan-ya. Ras Ras sangat baik hati dan ramah. Ia suka menolong binatang lain. Oleh karena itu, hampir semua binatang menyukainya dan ada dua binatang yang sangat benci kepada Ras Ras yaitu Nafi dan Kelin. Mereka adalah seekor kera dan kelinci yang mempunyai sifat iri dan keji. Nafi dan Kelin tidak suka dengan sifat Ras Ras yang sangat baik hati karena Ras Ras selalu dipuji oleh teman-temannya. Suatu hari, ada yang mengadakan pesta di dalam hutan. Semua binatang diundang ke sana, termasuk Ras Ras. Nafi dan Kelin pun langsung menyiapkan segala ren-cana untuk menjahili Ras Ras. Mereka menemukan banyak ide. Sore pun tiba, para binatang sudah berkumpul di pesta itu. Banyak sekali makanan yang disajikan. Ras Ras bersorak gembira karena di sana ada juga tahu. Ras Ras memang suka sekali makan tahu. Sebelum pesta dimulai, semua binatang berdoa dahulu. Sesudahnya, para binatang langsung menyaksikan bintang tamu yang ada di pang-gung. Meja makan yang sangat penuh dengan makanan menjadi sepi, hanya ada beberapa orang yang sedang menikmati makanan. Sementara Nafi dan Kelin tidak ikut menyaksikan bintang tamu yang ada di panggung. Mereka

Page 16: _. Buku Fabel

12 Kumpulan Fabel

sangat sibuk dengan rencana yang akan mereka lakukan. Nafi dan Kelin tahu sekali bahwa Ras Ras sangat suka tahu. Setiap satu tahu, Nafi dan Kelin mengisi setengah cabai dan dimasukkan kedalam tahu tersebut agar pada saat Ras Ras melahapnya, ia akan merasakan pedasnya dan langsung sakit perut. Waktu demi waktu telah berlalu, acara di panggung pun telah usai. Para binatang segara menuju area tempat makan. Ras Ras dan teman-teman pun tidak sabar ingin menicipi makanan itu. Ras Ras segera melahap tahu, makanan favorit yang tak bisa ia lewatkan. Dalam sekejap, ia memakan semua tahu, lagi ... lagi ... dan lagi. “Sisakan tahunya untuk kami, Ras Ras”. Pinta beberapa ekor tupai. Akan tetapi, Ras Ras tidak menggubris. Ia tetap makan banyak sekali. Nafi dan Kelin pun mulai bingung dengan Ras Ras, mengapa Ras Ras tidak merasakan apa pun pada saat memakan tahu itu. Padahal Nafi dan Kelin memasukkan cabai ke dalam semua tahu yang ada di meja makan tersebut. Nafi dan Kelin pun mulai penasaran, akhirnya mereka melahap tahu itu dengan lahap karena penasaran dan juga menahan rasa lapar. Tiba-tiba, wajah mereka pun memerah, tangan mereka pun memegang perut dan berteriak “aduhhh!!!sak-it!!”. Ternyata, Nafi dan Kelin salah mangkuk. Mangkuk tahu yg mereka ambil adalah mangkuk mereka. Karena warna dan bentuk mangkuk yang sama, mereka menjadi keliru. Para binatang lalu menolong Nafi dan Kelin. Ras Ras segera pergi dan menuju warung untuk membeli obat. Setelah itu, Nafi dah Kelin pun meminum obat yang dibeli-kan Ras Ras. Namun, perut Nafi dan Kelin masih terasa sakit. Akhirnya, mereka pun ke toilet. Para binatang pun bingung dengan Nafi dan Kelin. Apa yang sebenarnya terjadi ke-pada mereka. Padahal semua tahu yang ada di pesta itu tidak ada cabai nya. Akhirnya Nafi dan Kelin pun keluar dari toilet dan menuju tempat pesta kembali. Para binatang pun menanyakan kepada Nafi dan Kelin apa yang sebe-narnya terjadi. Tetapi, Nafi dan Kelin tidak mau jujur.Kebetu-lan Ras Ras ke toilet, di dalam toilet Ras Ras menemukan tas Nafi. Ras Ras pun mengambil tas Nafi yang dalam keadaan terbuka. Ras Ras tidak sengaja mmelihat plastik didalam tas Nafi, Rasr Rastidak ingin membukanya, tetapi ia penasaran.

Page 17: _. Buku Fabel

13Kumpulan Fabel

Dan akhirnya Ras Ras pun membukanya. Ternyata plastik itu berisi cabai yang sangat banyak. Ras Ras pun langsung membawanya ke dalam pesta itu. Sesampainya disana Ras Ras menanyakan kepada Nafi dan Kelin “mengapa kalian membawa plastik berisi cabai sebanyak ini? Apa tujuan kalian?”ucap Ras Ras. “kaa ka kami”ucap Nafi dengan gugup. “Aku menyuruh Nafi membawa cabai untuk dima-kan bersama tahu”ucap Kelin. Namun, para binatang tidak percaya terhadap ucapan Kelin tadi. Dan akhirnya Nafi dan Kelin pun jujur. Mereka berkata”maafkan kami, sela-ma ini kami tidak suka dengan sikap Ras Ras, karena sikap nya yang baik hati, Ras Ras disukai oleh para binatang dan mempunyai teman banyak. Sebenarnya yang memasuk-kan cabai kedalam tahu i ingin Ras Ras memakannya dan merasakannya. Tetapi malah kami yang kena, maafkan kami”. Sekarang sudah terbukti bahwa sifat Nafi dan Kelin memang sangat licik dan jahat. Para binatang pun kece-wa terhadap perbuatan Nafi dan Kelin. Namun, Ras Ras memaafkan kesalahan mereka walaupun perbuatannya sudah keterlaluan. Akhirnya pun Nafi dan Kelin berjanji untuk tidak mengulanginya kembali dan akan menghilangkan si-fat buruknya. Pesta pun telah berakhir. Para binatang berla-lu lalang menuju tempat tinggalnya masing-masing. Ras Ras pun pulang dengan sangat puas sekali karena ia memakan banyak tahu. Lalu Ras Ras tertidur dengan sangat pulas. Alarm berbunyi, ayam berkokok menunjukkan hari sudah pagi. Ras Ras pun segera menurunkan kakinya dari tempat tidur lalu membereskan tempat tidur. Ras Ras pun mera-sa lapar lalu ia mandi dan pergi untuk mencari makanan. Ras Ras ternyata membeli tahu yang sangat banyak. Lalu Ras Ras memasak semua tahu itu dan menyajikan di meja makan. Ras Ras merasa kesepian dan menurutnya ia tidak akan mungkin bisa menghabiskan tahu sebanyak ini meskipun ia rakus. Ras Ras pun keluar rumah dan men-cari teman-temannya untuk memakan tahu bersamanya. Krena sudah tak bisa menahan rasa lapar, Ras Ras langsung memasukkan tahu kedalam mulutnya. Tiba-tiba, Ras Ras melompat sambil menunjuk-nunjuk mulutnya. Mulutnya hampir penuh tahu, sampai-sampai Ras Ras tidak bisa me-

Page 18: _. Buku Fabel

14 Kumpulan Fabel

nutup mulut. Ras Ras kesulitan bicara, apalagi menyanyi. La-lat-lalat pun mulai berdatangan disekitar mulutnya. Ras Ras menjadi panik dan mulai menangis tersedu-sedu. “Tolong aku” katanya terbata-bata sambil berurai air mata pilu. Para binatang ingin menolong Ras Ras. Akan tetapi, badan Ras Ras terlalu besar. Mereka tak tahu cara mengosong-kan mulut seekor gajah yang besar. Para binatang bepikir keras. Mereka harus menemukan cara yang tepat. Perta-ma-tama, para binatang mencoba mnggunakan tangga. Akan tetapi, tangga itu kurang tinggi. Tangga itu hanya bisa mencapai perut Ras Ras. Kemudian, para binatang melem-parkan tali dan menyangkutkan di telinga Ras Ras. Mereka mencoba untuk memanjat tali itu. Ternyata, cara itu tidak mudah walau mereka sudah berusaha keras. Tali itu takbisa diam dan terus bergerak-gerak. Bukannya sampai di mulut Ras Ras, parabinatang malah berjatuhan satu per satu. Para binatang akhirnya meminta Ras Ras untuk berbaring. See-kor monyet dan binatang lain menggunakan tangga untuk memanjat. Berhasil ... Mereka lalu menyiramkan air kedalam mulut Ras Ras untuk mengosongkan mulutnya yang terlalu penuh. Ras Ras berterima kasih kepada para binatang ter-masuk Nafi dan Kelin, lalu berjanji agak tidak rakus lagi.

Page 19: _. Buku Fabel

15Kumpulan Fabel

Pertarungan Antara Siput Dan Rusa karya David Artamifian

Pada suatu hari ada seekor siput sedang mencari makan di hutan,iya bosen karena selalu memakan rumpu laut,iya ingin mencoba memakan makanan yang lain,ti-ba-tiba pada saat siput mencari makan iya meliha sebuah manggis yang baru jatuh dari pohon,sang siput berusaha mengambil buah manggis tersebut,tapi sang siput kes-uliatan untuk menjangkau manggis tersebwut karena iya sungguh lambat,pada saat itu ada seekor rusa,rusa terse-but memakan manggis tersebut,sang siput yang melihat makanan incarannya dimakan oleh hewan lain,sang siput bekata “Hai rusa itu makananku aku yang melihatnya dul-uan,kembalikan“ rusa menjawab “Kau lambat,yasudah aku makan” setelah itu rusa pergi meninggalkan sang siput,sang siput hanya bisa diam dan melihat cepatnya sang rusa.Keesokan harinya siput kembali ke hutan iya kembali ingin mencari makanan,pada saat siput mencari makanan ia kembali melihat sebuah manggis,iya berusaha mendekat dan dia berhasil saat dia ingin memakan ada rusa yang juga sedang mencari makan,sang siput yang melihat rusa iya segera menempelkan badannya ke buah manggis tersebut supaya rusa tidak melihat keberadaan si siput,pa-da saat sang rusa berjalan-jalan mencari makan dia meli-hat sebuah manggis,dan rusa tersebut menghampiri buah manggis tersebut,pada saat rusa ingin memakan buah manggis tersebut,dia tidak menyadari bahwa ada siput di buah manggis tersebut,tanpa di sengaja cangkang sang siput pecah karena tergigit gigi sang rusa,dan sang siput teriak,dan rusa terkejut lalu langsung membuang mem-buang buah manggis tersebut,saat siput telah jatuh ketan-ah dan ia langsung melihat ke cangkangnya,ia melihat ada lubang di cangkangnya,sang siput marah sambil berkata “lihat apa yang kamu lakukan,rumah ku berlubang” sang rusa menjawab “siapa suruh kamu berada di atas manggis itu kan aku tidak tahu,lagi pula buat apa kamu memakan

Page 20: _. Buku Fabel

16 Kumpulan Fabel

buah manggis itu ?” siput menjawab “aku juga makhluk hidup yang perlu mencoba makanan enak,tidah hanya kamu” rusa menjawab “Hei lambat,,,buat apa kau mema-kan-makanan ini,tidak pantas untuk makhluk lambat seperti kamu” siput menjawab “Apaa? Kau memanggil aku lambat ?” rusa menjawab “Iya,memang kau lambat” siput men-jawab “Ok,kalau begitu aku tantang kau balap lari” sang rusa menjawab “Baik,siapa takut,besok pagi di sini” kedu-anya setuju rusa pergi dengan cepat dan sang siput beru-saha mencari akal untuk bisa menang dalam lomba balap lari besok.Keesokan harinya balapan segera dimulai,disa-na terdapat monyet,kerbau,dan sapi.Semua peserta telah bersia-siap,sang wasit yaitu kerbau segera berhitung mun-dur,3....2.....1,blapan di mulai dan sang rusa memimpin dia saat di pertengahan jalan rusa melihat ke belakang sambil berkata “dasar siput lambat” tanpa di duga di depan su-dah ada sang siput dia menggelinding dengan cangkang-nya,dan meloncat di dedaunan pada saat menjelang finish,rusa tetap berusaha mengejar sang siput dan akhirn-ya rusa harus tertunduk malu karena telah dikalahkan oleh makhluk yang selau ia sebut lambat.Sang monyet memberi-kan hadiah berupa payung-payungan kecil,sang monyet bingung untuk menaruh payung-panyungan tersebut dimana,dan sang rusa menyuruh untuk menaruh di cang-kang yang berlubang karena pada saat itu pernah cang-kang siput berlubang karena tergigit oleh rusa,monyet masih bingung dan bertanya lagi “dimana tidak ada yang ber-lubang” dan sang rusa memeriksa,ternyata memang tidak ada lubang.Sang rusa curiga dan rusa bertanya kepada siput “Kau bukan siput yang kemarin ya ?” siput menjawab “ini akulah siapa lagi ?” rusa menjawab “soalnya siput yang menantang aku memeliki lubang dan tidak mungkin dalam waktu sehari bisa tertutup kembali lubangnya” sang siput tidak bisa mengelak lagi dia berbicara jujur dan ternyata kebohongan siput terungkap ternyata siput tersebut bukan-lah yang asli tetapi teman-teman siput

Page 21: _. Buku Fabel

17Kumpulan Fabel

mereka membantu siput untuk menang karena mereka tidak ingin di rendahkan,tidak ingin di kata lambat,sebab itu mereka para siput rela membantu sang siput,dan para siput menangis karena sedih,sang rusa merasa menyesal atas perbuatannya dan rusa meminta maaf kepada semua siput dan berjanji tidak akan mengejek para siput lagi.Dan mere-ka semua kini hidup damai bersama di hutan.

Page 22: _. Buku Fabel

18 Kumpulan Fabel

Pertarungan Harga Diri

Karya Della Dania Di sebuah hutan belantara yang lebar, tinggallah seekor harimau kumbang. Harimau itu hidup bak seorang raja. Segalanya amat berkecukupan. Apa yang diinginkan-nya dalam sekejap akan tersedia di hadapannya. Sudah tak terhitung makanan dari beragam jenis dan minuman dari beragam asal yang dicobanya. Semua binatang yang hidup di hutan itu juga harus hormat kepadanya. Rasa hormat dan takluk hewan di hutan itu diwujudkan dengan pemberian upeti. Semua jenis hewan wajib memberikan upeti kepada sang harimau. Jika menolak, harimau itu men-gancam akan menyerangnya. Bentuk upeti tersebut adalah pengorbanan dari salah satu jenis hewan untuk menjadi santapan sang harimau. Menurut penguasa hutan itu, upeti merupakan penggan-ti rasa aman yang selama ini dirasakan oleh semua jenis hewan. Namun, lain lagi bagi semua penghuni hutan. Pem-berian upeti malah merupakan bentuk dari rasa tidak aman yang dialami mereka. Karena dengan pemberian upeti, berarti mereka harus siap kehilangan sanak saudara, anak, atau pasangannya. Selama ini mereka tidak mampu ber-buat apa-apa. Mereka hanya diam dan mengiyakan setiap kemauan harimau. Seperti yang terjadi pada siang itu. Harimau kumbang tampak asyik melahap santapan daging rusa yang ada dihadapannya. Matanya berbinar-binar senang. Mulutnya seperti tak pernah berhenti mengunyah paha dan dada, tempat daging tumbuh. Hewan-hewan seperti, kera, buaya, ular, gajah, kelinci, kerbau hutan, zebra, dan beberapa ekor

Page 23: _. Buku Fabel

19Kumpulan Fabel

burung terlihat amat sedih. Mereka menundukkan kepalan-ya. Tak tega menyaksikan teman mereka menjadi santapan sang penguasa hutan, sedangkan rusa terus menintikkan airmata. “Heegh…..Heegh.” suara sendawa harimau terdeng-ar amat keras. Hari ini makan yang kalian suguhkan terasa enak sekali. Aku sangat berterima kasih karena kalian tidak pernah lalai.” Kata harimau mengawali basa-basi. Di mulut-nya masih terdapat sisa-sisa makanan. Namun, sang pen-guasa hutan itu seperti malas membersihkannya. Ia mem-biarkan serat-serat daging menyebul. “Kalian semua telah sungguh-sungguh memberikan yang terbaik bagiku. Sekarang, kewajiban aku adalah memberikan apa yang terbaik bagi kalian semua. Seperti biasa, kewajibanku adalah melindungi dan menciptakan rasa aman kepada kalian.” Dengan perlahan-lahan semua binatang mundur dari tempat itu. Seperti biasa jika mereka baru pulang dari tem-pat harimau, tak ada tawa dan canda di antara mereka. Kelinci berjalan lesu. Burung-burung malas mengeluarkan kicauannya. Gajah melangkah tak punya daya. Buaya mer-ambat amat pelan. “Kita harus melawan. Tindakan harimau yang se-mena-mena itu tidak boleh dibiarkan!” kata kera penuh kegeraman. “Aku setuju,” kata buaya. “Kita sudah banyak dirugikan oleh harimau kumbang.” “Aku setuju,” sambut gajah. “Ya, tapi bagaimana cara kita melawan?” Tanya kelinci. “Kita serang saja dia. Jumlah kitakan lebih banyak. Masa kita tidak mampu mengalahkannya,” usul gajah. “Bagaimana rusa, apa kamu setuju dengan usul gajah?” Tanya kelinci meminta tanggapan rusa yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya. Rusa menggelengkan ke-palanya pelan. “Mengapa?” Tanya mereka hampir serempak.Rusa memandangi teman-temannya. Di dalam hatinya ia amat mengasihi mereka. Kata rusa kemudian, “Saya tidak pernah meragukan kemampuan kalian semua. Buaya bisa menggigit dan men-

Page 24: _. Buku Fabel

20 Kumpulan Fabel

yambar dengan ekornya. Ular bisa menyemprotkan bisanya. Gajah bisa mengangkat dengan belalaianya. Andaikata kita melawan, saya yakin atas izin Allah kita akan menang. Tapi, apakah kita tidak sayang dengan korban yang akan berjatuhan akibat amukan harimau itu. Kalau saya ber-pendapat, lebih baik kita mencari cara yang tidak menim-bulkan korban. Allah pasti akan memberi jalan.” Semua hewan menundukkan kepalanya. Dalam hatinya mereka membenarkan perkataan rusa. Mereka tidak ingin menjadi korban akibat kebodohan mereka sendiri yang tidak bijak dalam mengambil keputusan. Suasana menjadi hening. Tiba-tiba dari semak belukar muncul suara lang-kah-langkah pelan. Suara itu seperti mendekati tempat ber-kumpulnya hewan-hewan tersebut. Rasa was-was seketika muncul. Mereka amat khawatir suara langkah itu adalah suara harimau. Tapi, kekhawatiran itu hilang musnah ketika yang muncul suara salam dan di hadapan mereka ber-diri seekor domba. Domba itu amat lesu dan lemah. Rasa gairah seolah hilang sama sekali. Matanya cekung, seperti ada yang membebaninya. Ketika teman-teman menyam-butnya, domba itu terlihat mengabaikannya. Hewan-hewan yang lain menjadi bingung karena tidak biasanya domba bersikap seperti itu.“Kenapa kamu ini? Apa ada yang kamu pikirkan?” Tanya kera membuka percakapan. “Celaka! Kita semua akan cel-aka.” Kata domba sambil mundar-mandir. Kakinya dihen-tak-hentakkan ke tanah. “Celaka kenapa? Siapa yang celaka?” Tanya mere-ka hampir bersamaan. Semua menjadi cemas. Semua tak sabar ingin mengetahui berita apa yang dibawa si domba. Domba kemudian bercerita. Kau si domba, di hutan tempat mereka semua bermukim. Kini muncul ancaman lagi. Ancaman itu datang dari seekor harimau loreng. Sep-erti harimau kumbang, harimau loreng juga meminta semua binatang di hutan untuk takluk dan patuh kepadanya. Harimau loreng telah memaksa semua binatang lain untuk menyediakan korban sebagai santapannya. Jika permint-aan ini tidak dipenuhi, harimau loreng mengancam akan menyerang setiap hewan yang ada.

Page 25: _. Buku Fabel

21Kumpulan Fabel

“Ancaman yang lalu belum hilang, kini muncul anca-man baru lagi,” keluh rusa kepada dirinya. “Ya Allah, apa sebenarnya dosa kita…..?” ratap si buaya. “Kita tidak boleh putus asa. Kita harus mencari cara agar kita terlepas dari ancaman kedua harimau itu,” nasihat kera. “Ya, tapi bagaimana caranya?” Tanya mereka berbaren-gan. Tiba-tiba wajah kera berubah cerah. Senyumnya tersinggu-ng. Ia seperti menemukan jawabannya. “Aku ada akal!” jawabnya mantap. Kera segera mengung-kapkan cara terhindar dari ancaman kedua harimau itu. Sempat terjadi perbedaan pendapat di antara mere-ka. Tapi, akhirnya kesepakatan berhasil dimunculkan.“Pokoknya besok kita berbagai tugas.” Keesokan harinya kera sudah berhadapan dengan harimau kumbang. Ia sempat dibentak-bentak Karena telah mengusik ketenangan tidurnya. “Cepat kata kan apa maksudnya kamu kemari?” Tan-ya harimau kumbang tak sabar. “Begini tuan. Di hutan ini telah muncul penguasa yang mengaku memiliki hutan ini. Ia adalah harimau loreng. Harimau itu telah memaksa kami untuk menyerahkan ko-rban sebagai santapannya. Ketika kami katakan bahwa kami sudah mempunyai penguasa. Harimau loreng ma-rah. Bahkan harimau itu menantang tuan untuk berkelahi esok hari di lapangan bagi pembuktian siapa yang pantas berkuasa.” Darah harimau kumbang meradang demi mendeng-ar penuturan kera. Wajahnya memerah. Matanya menyala. Gigi-giginya bergemeretak. Bulu kuduk kera berdiri tegak ketika harimau kumbang berkata lantang. “Cepat pergi dari tempatku! Akan aku remukkan tu-lang-tulang harimau tak tahu diri itu!” Si kera melopat, lari terbirut-birit. Tetapi, dalam harinya ia tertawa puas. Terbayang di pelupuk matanya kejadian esok hari. Benar, pagi-pagi harimau kumbang dan harimau loreng. Telah berhadapan. Mata mereka saling menatap tajam. Mata mereka, mata hewan yang sudah tidak sa-

Page 26: _. Buku Fabel

22 Kumpulan Fabel

bar untuk melumat binatang yang ada di hadapannya. Di sekelilingnya, berbagai jenis hewan melingkarinya,menyaksi-kan dengan berdebar. Mereka ingin tahu siapa yang pan-tas menyandang penguasa hutan ini. Pada suatu kesempatan harimau kumbang berhasil menggigit leher harimau loreng keras-keras. Gigitan itu tak dilepaskannya. Bahkan dengan sekuat tenaga, ha-rimau kumbang membanting harimau loreng. Terdengar bunyi dentuman. Harimau kumbang tetap tak melepaskan gigitannya. Kelelahan menerjang deras dirinya. Tubuhnya lemah tak berdaya. Kakinya sudah tak mampu menyang-ga tubuhnya yang yang demikian besar. Matanya nanar. Segalanya seolah gelap. Kemenangan seperti tak berarti apa-apa karena tiba-tiba, bruk. Harimau kumbang rubuh. Napasnya pelan-pelan berhenti, sebelum akhirnya meny-usul harimau loreng. Mati. Semua terpana. Sejenak suasana menjadi hening. Dengan cepat, si kera datang untuk memeriksa keduan-ya. Setelah yakin kedua harimau itu sudah mati, si kera tak dapat menahan kegembiraannya. Ia berjingkrak-jingkrak sambil berteriak keras. “Kita bebas. Kita bebas.” Menyak-sikan hal itu, hutan belantara menjadi riuh. Mereka telah menyaksikan perkelahian yang amat hebat. Tapi yang lebih hebat lagi, mereka telah menjadi saksi kebebasan dari cengcekeraman penguasa yang kejam. Semua hewan di hutan itu bersujud syukur karena telah lepas dari cengkera-man penguasa yang kejam.

Page 27: _. Buku Fabel

23Kumpulan Fabel

Kura-kura dan Kuda

Karya Dibima Putra

Pada zaman dahulu kala hiduplah keluarga kura-kura yg sangat rukun. Akan tetapi banyak di sekeliling mereka yang iri kepada keluarga kura-kura. Suatu hari, Bara si ku-ra-kura ingin pergi mencari makan. Saat di jalan, Bara ber-temu dengan Rodi si kuda. “hei kamu! Kura-kura yang lambat, sini kamu!” kata Rodi.Barapun menghampiri Rodi. “ada apa kuda?” Tanya Bara.Dengan wajah yang menyeramkan Rodi si kuda pun berka-ta kepada Bara si kura-kura “kamu mau lewat ke sini kan? Oh, oh, oh, tidak bisa”.Bara si kura-kurapun terbingung, lalu ia berkata “kenapa tidak boleh? Ini kan jalan umum”.“kamu melawan yah sama aku!, Kalau begitu kita adu ce-pat saja gimana?” tantang Rodi.“baiklah kalau itu maumu kuda!” balas Bara.Saat perlombaan adu cepat, rodi maupun Bara sudah ber-siap-siap. “kalau kau kalah kura-kura, kau akan memberi-kanku semua hartamu sedangkan kalau engkau menang, aku akan memberimu harataku dan semua makananku” tantang Rodi si kuda.“priiittttt” suara sempruitan berbunyi yg menandakan bah-wa pertandingan sudah di mulai. Saat pertengahan si Rodi dengan santainya berla-li, sedangkan Bara yang tengah berusaha belari cepat. Rodi membuat rencana agar si Bara kalah. Rodi berkali kali membuat jebakan, akan tetapi jebakan itu menimpanya sendiri. Saat menuju garis finish si Rodi membuat rencana lagi yaitu, Rodi memberikan air minum untuk Bara yang berisikan obat tidur. Barapun menolaknya, dan Rodi di suruh untuk meminum air itu. Namun si Rodi tidak meminumnya.

Page 28: _. Buku Fabel

24 Kumpulan Fabel

“kenapa kamu tidak meminum air ini saja?” kata Bara.“aku idak haus, aku masih kuat” jawab rodi. Bara memaksa Rodi untuk meminum air itu. Saat rodi meminum air itu, rodipun tertidur. “hm.. benar apa yg telah kuduga, dia mau menipuku!” kata Bara.Setelah kejadian itu Rodi khilaf dan semua harta, makanan milik rodi di berikan oleh Bara. Bara memaafkan kesalahan Rodi, tetapi bara tidak menerima harta, makanan itu. Bara hanya ingin berteman. Rodi dan Barapun bersahabat.“jangan pernah menganggap siapapun remah, karena di balik kekurangan pasti ada kelebihan.

Page 29: _. Buku Fabel

25Kumpulan Fabel

PETUAH SI RAJA

KERAKarya Dinda Khoirunnisa

Sekelompok kera hidup dekat sebuah hutan, mere-ka menjadikan tempat itu sebagai tempat tinggal mereka. Kera-kera itu hidup bahagia. Tetapi raja kera khawatir, sua-tu hari ia memanggil kelompoknya untuk berkumpul. “Kalian harus waspada dalam hutan ini. Ada beberapa pohon yang buahnya beracun, kalian jangan dekat-dekat pohon itu.” Danau dalam hutan ini angker , seokor buaya raksasa tinggal didalamnya, jangan sekali-kali minum airnya atau buaya itu akan membunuhmu. Mereka semua berjanji dan bergegas pergi. Pada suatu hari kera-kera berkeliaran men-cari makanan, mereka masuk jauh kedalam hutan. Hari itu cuaca sangat panas dan mereka merasa haus. Ada sebuah danau luas, ayo kita minum disana kata seekor kera coklat kecil. “Tunggu!” teriak seekor kera be-sar. Jangan mendekat kedanau itu, tidakkah kalian ingat pesan raja kera. Seekor buaya raksasa tinggal disana. Kera yang kehausan menemui rajanya.”Wahai raja apa yang harus kita lakukan sekarang? Kami sangat haus, bolehkah kami minum air danau ini?”. Tidak tunggu sebentar, kata sang raja. Ia berfikir keras dan mencari akal apa yang harus dilakukan. Tiba-tiba buaya raksasa keluar dari dalam danau. “Apa maumu?” teriaknya. Sambil ketakutan para kera ber-kata “Kami sangat kehausan bolehkah kami minum be-berapa teguk saja.” Ho, ho, ho...buaya itu tertawa. Mereka yang berani minum air ini akan mati. Raja kera tersenyum dan berkata, “Kami semua akan minum air dan tak akan mati.”

Page 30: _. Buku Fabel

26 Kumpulan Fabel

Bagaimana kalian akan melakukannya? Tanya buaya. Karena aku akan memangsa siapapun yang masuk keda-lam danau. “Kami tak akan masuk, tunggu dan perhatikan saja,” kata sang raja sambil berlalu. Segera mereka sampai di rerumpunan pohon bambu. Kera-kera mulai mengumpul-kan buluh-buluh bambu. Raja mulai memilih batang bambu yang lubangnya tembus. Ia menyambung buluh-buluh satu persatu hingga mendapatkan sebilah bambu yang pan-jang seperti sebatang pipa. Raja mencelupkan salah satu ujungnya kedalam air dan ujung yang lain masih berada di daratan. Ia menaruh ujung pipa kedalam mulut dan menghisapnya, akhirnya air mrngalir dengan derasnya ‘joooosss!’ kere-kera melompat kegirangan, air danau mengalir keluar pipa. Sekarang kita dapat minum sesuka kita. Tiba-tiba buaya raksasa keluar dari dalam danau, dipenuhi rasa marah ia berteriak keras, “Hoaaaaaggggghh-hhh...! matanya yang bundar dan menonjol menjadi merah. Ia membuka mulutnya yang lebar untuk memperlihatkan giginya yang besar-besar.Tetapi kere-kera hanya terta-wa.”Kami tidak takut!kami tidak masuk kedanaumu. Buaya tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka semua aman diluar danau.Mereka minum banyak air dan akhirnya kembali pu-lang.

Page 31: _. Buku Fabel

27Kumpulan Fabel

Kucing dan

Kelinci Karya Dwi Novi Di sebuah hutan ada seekor Kucing dan Kelinci. Mereka saling bersahabat dan tidak pernah bertengkar , kalau ada masalah mereka selalu mnyelesaikan bersama sama dengan baik baik. Pada suatu hari ada seekor An-jing. Anjing itu suka sekali mengadu domba hewan hewan yang bersahabat. Sudah banyak hewan yang di adu dom-ba oleh si anjing. Di saat itu Kucing lagi pergi dan tidak bersama kelinci. Dan Anjing itu pun datang.. “Hai Kelinci.” Sapa anjing “Hai juga !” jawab sinis kelinci “Kenapa kamu menjawab sapa ku sinis sekali ?” Tan-ya anjing “Tidak , aku Cuma tidak suka saja dengan sifat kamu !” jawab kelinci “Oh iya , ngomong ngomong kemana sahabatmu yang jelek itu ?” tanya anjing “Tidak , kamu jangan pernah ya menghina sahabatku !” jawab kelinci “Loh memang benar kan ?” kata anjing “TIdak !!” “Biasa aja dong. Oh ya aku tahu pasti sahabatmu pergi karena mau mencari sahabat berukan ?” Tanya anjing Kelinci hanya terdiam dan memikirkan perkataan an-

Page 32: _. Buku Fabel

28 Kumpulan Fabel

jing “apa benar kucing pergi karena ingin mencari sahabat baru ?”. Karena Kucing tadi pergi tidak bilang dia kemana.. “Kenapa kamu diam Kelinci ? Benarkan perkataan ku kalau Kucing pergi karena ingin mencari sahabat baru ?” Tanya anjing Kelinci akhirnya pergi meninggalkan Anjing dan menangis karena sahabatnya pergi ingin mencari sahabat baru. Anjing pun hanya tersenyum sinis dan berkata “Kena kamu sama tipuanku !!” dan tertawa senang. Dan Anjing pun pergi. Saat di tengah perjalanan Anjing mengalami ke-celakaan.. Saat itu Kucing datang dia mencari Kelinci , saat ber-temu kelinci , kelinci sedang menangis dan sangat sedih .. Lalu Kucing bertanya “Kamu kenapa kelinci ?” Tanya kucing “kamu jahat Kucing !” kata kelinci “Jahat kenapa ? apa maksud kamu kelinci ?” “Kamu pergi karena kamu ingin mencari sahabat baru kan ?” Tanya Kelinci “Tidak Kelinci aku tidak akan mencari sahabat baru , aku pergi karena aku ingin bertemu ibuku ..” jawab Kucing “Apa benar perkataan mu? Tanya Kelinci “Benar , kamu tenang saja aku janji padamu aku tidak akan mencari sahabat baru .” jawab Kucing “Kamu janji kalau kamu tidak akan mencari sahabat baru dan pergi untuk meninggalkan ku ?” Tanya Kelinci “Iya aku janji .” jawab Kucing Akhirnya mereka berpelukan dan Kelinci minta maaf karena telah terpengaruh oleh perkataan anjing. Saat itu ada yang memberitahu kepada Kucing dan Kelinci bah-wa Anjing mengalami kecelakaan dan ingin sekali bertemu Kucing dan Kelinci. Akhirnya mereka ke rumah anjing untuk bertemu anjing. Sesampainya di rumah anjing , anjing itu lalu minta maaf kepada Kucing dan Kelinci karena menco-ba untuk mengadu domba Kucing dan Kelinci. Kucing dan Kelinci pun juga sudah memaafkan Anjing, dan anjing pun sudah berjanji tidak akan mengadu domba hewan hewan yang bersahabat. Dan akhirnya mereka berpelukan..

Page 33: _. Buku Fabel

29Kumpulan Fabel

SINGA YANG TAK -MENEPATI JANJI-

Karya Fitri Setyaningsih Di sebuah hutan hiduplah seekor singa dewasa, ia bernama Leo. Pada suatu hari dia di angkat sebagai raja hutan oleh sang ayah, karena ayahnya sudah tak sanggup lagi untuk menduduki singgasana tersebut. Pada saat pen-gangkatan anaknya sebagai raja hutan, ayahnya berkata “Nak berjanjilah kepada ayah, kamu harus menjadi raja yang adil dan bijaksana untuk rakyatmu” “Baiklah ayah, Leo berjanji akan menjadi raja yang adil dan bijaksana” Ucap Leo kepada ayahnya. “Jangan kecewakan ayahmu ini nak” Kata ayah. Dan setelah itu Leo diangkat oleh sang ayah men-jadi raja hutan yang sah, kemudian dia mengucap janji, “Saya berjanji akan menjadi raja hutan yang baik, adil dan bijaksana. Dan saya juga akan memakmurkan kerajaan ini supaya menjadi lebih baik lagi” Kata Leo bersumpah di hadapan rakyat-rakyatnya. Kemudian rakyatnya pun bersorak gembira. Beberapa hari setelah pengangkatan putrannya menjadi raja, terjadilah perang besar-besaran. Akibat perang tersebut ayah dan ibu Leo tewas, Leo juga mengalami luka di bagian kakinya. Kejadian itu membuat Leo sangat terpukul. Akibatnya Leo dan rakyatnya pergi dari tempat itu, ia mencari tem-pat baru yang lebih nyaman lagi untuk di huni. Menurut Leo tempat itu sudah tidak nyaman lagi, karena khawatir penja-hat-penjahat itu akan datang lagi untuk menyerang kera-jaannnya. Kemudian dia menemukan tempat yang cocok untuk mereka huni, tempat itu indah dan nyaman. Akhirnya

Page 34: _. Buku Fabel

30 Kumpulan Fabel

Leo dan rakyatnya pun pindah ke tempat itu. Leo terkenal sebagai raja yang baik, bijaksana, dan adil. Sampai-sam-pai pada suatu hari dia rela mengorbankan dirinya hanya untuk keselamatan rakyatnya. Tetapi entah kenapa sikap Leo berubah dia menjadi som bong dan hanya ingin memikirkan dirinya sendiri. Bah-kan banyak rakyatnya yang meminta bantuan pada Leo, tetapi dia tidak mau menolong, sampai-sampai banyak rakyatnya yang sedih dan kecewa. Sampai suatu hari ada seekor singa tua yang sedang terluka, kemudian singa tua tersebut menghadap ke Leo dan berkata “Tuan tolong, aku butuh bantuanmu. Aku sedang terluka tolong bantu aku untuk mengobati luka ku ini” “Maaf saya sedang sibuk, lebih baik kamu pergi saja dari sini” Ucap Leo dengan sangat tidak sopan. “Bukankah kau raja di hutan ini? Tapi mengapa kau tidak mau membantu rakyatmu ini yang sedang kesusa-han” Kata singa tersebut. “Ya aku raja di hutan ini, mau apa kau? Sudahlah lebih baik kau pergi dari sini” Kata Leo den-gan kasarnya. “Tuan dengarkan aku, bukankah kau sudah berjanji dihadapan semua rakyatmu bahwa kau ingin men-jadi raja yang baik, tapi mana janjimu mungkin dulu kau memang raja yang terkenal sangat baik dan bijaksana, tapi kenapa sekarang sikapmu ber..” Kata singa tua itu yang be-lum menyelesaikan pembicaraannya “Jangan menasehati ku, lebih baik kau pergi dari sini!” kata Leo memotong pem-bicaraan singa tua itu. “Tunggu, jangan memotong pembicaraan ku. Aku akan pergi dari sini, tapi suatu hari kau akan menyesal dari sikapmu ini. Segeralah berubah ke sikap aslimu yang dulu, karena jika kau seperti ini terus ayahmu pasti akan kece-wa dialam sana” Nasehat singa tua itu kemudian ia pergi dengan keadaan yang masih terluka. Ketika ingin tidur, Leo sempat berfikir dari pembicaraannya tadi siang dengan singa tua tersebut dan dia coba merenungkan sikapnya dalam hatinya ia berkata “Apa mungkin sikapku yang se-karang sangat keterlaluan dan sangat berubah dari sikap ku yang dulu?” Ketika memikirkan itu, lama-lama dia tertidur pulas. Dalam tidunya ia bermimpi bahwa dia sedang ber-

Page 35: _. Buku Fabel

31Kumpulan Fabel

temu dengan ayah dan ibunya. Ayahnya saat itu menase-hati Leo “Nak, kenapa sikapmu berubah? Kau sekarang tidak memperdulikan rakyatmu lagi, bukankah dulu kau sudah berjanji pada ayah, tapi mana janjimu itu” “ta.. tapi ayah” Ucap Leo “Sudahlah nak ayahmu itu benar, mulai se-karang rubahlah sikapmu. Jadilah raja yang baik dan bijak-sana. Contoh sikap ayahmu itu” Kata ibu Leo. “Ya nak, mu-lai sekarang ayah minta kamu berubah, dan minta maaflah kepada rakyat-rakyatmu yang telah kau sakiti” Kata ayah-nya “Baik ayah ibu, Leo berjanji tidak akan seperti itu lagi dan Leo akan minta maaf kepada semua yang suadah Leo sakiti” Kata Leo dengan sangat menyesal. “Ibu minta tepati janjimu” Kata ibunya “Baik bu” Kata Leo. Dan setelah itu Leo terbangun dari tidurnya, dan kemu-dian sebuah keajaiban pun terjadi. Dari mimpi itu Leo ber-fikir untuk merubah sikapnya menjadi raja yang lebih baik lagi seperti ayahnya dulu. Kemudian ia menyuruh rakyatnya untuk berkumpul, dan dia mengumumkan sesuatu. Leo ber-kata “Wahai rakyatku, maafkanlah kesalahanku yang telah-ku perbuat dulu, aku khilaf dan aku tidak akan seperti itu lagi, aku akan menjadi raja yang baik seperti ayahku itu”. Kemudian rakyatnya bersorak dan mau memaafkan kesala-han Leo. Dan akhirnya Leo menjadi raja yang baik, adil dan bijaksana seperti sikap ayahnya itu. Kemudian kerajaannya menjadi makmur dan bahagia..

Page 36: _. Buku Fabel

32 Kumpulan Fabel

Pelajaran Untuk Si Kancil

Karya Gloria Talentinhi

Suatu hari ada seekor kancil yang pemalas.Ia selalu bangun kesiangan dan suatu hari saat ia sedang mencari makan di hutan ia mengeluh.“Kenapa aku selalu tidak mendapat buah buahan yang segar” Gerutu si Kancil sambil memungut buah buahan yang sudah ada di tanah.Begitulah Kancil setiap harinya,ia selalu mengeluh.Ia se-lalu tidak mendapatkan buah buahan yang segar.Pada keesokan harinya Kancil bangun kesiangan,sinar matahari yang terik yang membuat ia kepanasan saat mencari buah buahan.Lalu ia bertemu dengan Keledai yang sedang da-lam perjalanan pulang dengan membawa keranjang berisi buah buahan yang penuh.“Baru ingin mencari buah buahan,kancil? Hahaha,ambil sa-ja,paling kau dapat buah buahan yang sudah tidak segar.” Ejek Keledai.“Sudah siang,mana ada buah buahan segar lagi” Lanjut si Keledai. Kancil pun tidak peduli,ia melanjutkan mencari buah buahan.Dan saat menemukan buah buahan,ia kemba-li mengeluh kenapa ia selalu mendapatkan buah bua-han yang tidak segar.Ia pun segera kembali ke rumahnya.Sesampainya dirumah,ia memutuskan untuk makan buah buahannya yang tadi dicarinya.Ia ternyata tidak bisa me-makannya karena sudah terlalu busuk.“Andai aku punya kebun buah sendiri,pasti aku dapat ma-kan sepuasnya.”Kata Kancil. Ia pun berjalan jalan keliling hutan,dan tak sengaja

Page 37: _. Buku Fabel

33Kumpulan Fabel

ia menemukan kebun buah yang sangat banyak buahnya.Ia segera memagari kebun itu agar hewan lain tidak bisa mengambil buahnya.Keesokan harinya ia tetap bangun siang dan ia segera ke kebun temuannya dan memanen buahnya dengan gembira.Teman temannya bingung,men-gapa si Kancil bisa mendapatkan buah buahan yang segar padahal hari sudah siang. Musim kemarau pun tiba,hewan hewan sangat sulit mencari buah buahan yang segar,karena air mengering.Namun pada kebun Kancil tidak,mungkin karena letak kebun itu yang dekat dengan sumber air.Teman temannya pun meminta buah buahan kepada si Kancil.“Kancil,apa boleh aku meminta sedikit buah buahan itu?”Mohon si Kura kura.“Tidak,buah buahan ku sudah mau habis,mau makan apa aku nanti” Bohong Si Kancil.“Pelit sekali kamu Kancil,buah buahan mu itu masih ban-yak,lagipula aku hanya meminta sedikit.” Sahut Kura kura.Kancil pun tidak peduli,ia segera masuk ke rumahnya dan melahap buah buahannya yang segar.Ia tidak peduli teman temannya yang kesusahan mencari makanan kare-na musim kemarau.Teman temannya pun menyusun renca-na agar si Kancil dapat memberi sedikit dari buah buahan-nya kepada mereka.“Si Kancil memang pelit sekali,padahal kita teman temann-ya” Kata Kura kura.“Lagipula kita juga meminta sedikit saja kok,tidak ban-yak,ayo kita susun rencana agar Kancil dapat memberi kita sedikit dari buah buahannya.” Usul Rusa.“Aku punya ide.”Kata si Kura kura sambil membisikkan ren-cananya.“Hmm..tak salah kita mencobanya”Setuju si Rusa.Keesokan harinya Rusa dan Kura kura berjalan melewati rumah Kancil.“Kura kura,pelan pelan jalannya,aku tidak kuat,aku kelap-aran”Kata Rusa dengan suara keras agar Kancil men-dendengarnya. “Iya Rusa,andai saja ada teman kita yang berbaik hati memberi kita sedikit makanan.”Balas si Kura kura dengan

Page 38: _. Buku Fabel

34 Kumpulan Fabel

suara keras. Ternyata,Kura kura dan Rusa sengaja melakukannya agar si Kancil berbaik hati memberinya sedikit makanan.Kancil yang sedang tidur pun merasa terganggu,ia tahu bahwa teman temannya itu sedang berpura pura agar ia memberinya sedikit buah buahan.Kancil lalu keluar dan menutup pintu rumahnya dan kembali melanjutkan tidurn-ya.Kura kura dan Rusa tahu bahwa rencana mereka gagal. Mereka segera berteduh di bawah rindang dekat rumah si Rusa.“Ah sial,rencana kita gagal” Gerutu si Kura kura.“Menurutku,Kancil terlalu cerdik,jadi ia tahu apa rencana kita” Sahut si Rusa.“Besok,kita coba saja membujuk Kancil,siapa tahu ia lu-luh.”Usul si Kura kura.Rusa pun setuju,keesokan paginya,mereka kembali menda-tangi rumah si Kancil untuk meminta sedikit buah buahan.Rusa dan Kura kura pun segera mengetuk pintu rumah si Kancil sambil memanggil manggil si Kancil dengan suara yang agak keras.“Kancil..Kancil..ini aku Kura kura,bolehkan aku meminta sedikit makanan,aku tahu kau ada di rumah.” Panggil si Kura kura.Lalu terdengar suara,”Tidak ada Kancil di rumah”“Kalau tidak ada Kancil lalu itu suara siapa”Sahut Rusa yang mengtahui bahwa Kancil pasti ada di rumah.Lalu tidak ada balasan lagi dari dalam rumah si Kancil.Kura kura dan Rusa memutuskan untuk kembali ke rumah.Kura kura dan Rusa pun tidak kehabisan akal untuk membujuk Kancil.Namun Kancil tetap saja tidak mau berbagi sedik-it buah buahannya dengan teman temannya.Suatu hari mereka putus asa,mereka menganggap bahwa si Kancil tak akan memberinya sedikit buah buahan.Keesokan harin-ya Rusa dan Kura kura memutuskan mencari buah buahan di hutan sebelah,mereka hanya membawa bekal air yang sudah keruh,karena di hutan mereka sudah tidak ada lagi air bersih. Mereka pun melakukan perjalanan yang cukup jauh ke hutan sebelah.Ternyata benar saja,hutan disitu tidak

Page 39: _. Buku Fabel

35Kumpulan Fabel

mengalami kekeringan,buah buahan segar ada dimana mana.Mereka segera melahap buah buahan itu.Setelah kenyang,mereka membawa 2 keranjang buah buahan segar itu untuk berbagi dengan hewan hewan lain yang kelaparan.Lalu mereka segera pulang kembali ke rumahnya. Keesokan harinya,Kancil menyadari bahwa ia keha-bisan buah buahannya,ia tidak tahu harus mencari dimana lagi,ia lalu berjalan jalan keliling hutan.Ia melihat Kura kura dan Rusa sedang memakan buah buahan yang begitu se-gar,Si Kancil pun mempunyai rencana untuk bisa mendap-atkan buah buahan itu.“Hei Kura kura dan kamu Rusa,kalian telah mencuri buah buahan ku ya?Ayo mengaku!”Marah si Kancil.“Tidak,aku tidak mencuri,aku dan Kura kura kemarin men-cari buah buahan di hutan sebelah,di sana tidak mengala-mi kekeringan,iya kan Kura kura.”Sahut Rusa.“Iya benar,aku dan Rusa kemarin mencari di hutan sebe-lah.”Kata Kura kura sambil mengangguk.“Jangan bohong,kalian menghabisi kebun buahku ke-marin,buktinya sekarang kebun ku habis.”Kata si Kancil tidak percaya. Sebenarnya Kancil tahu bahwa teman temannya sama sekali tidak mencuri buah buahannya,tetapi ia senga-ja menuduh mereka agar ia bisa mendapatkan sedikit buah buahannya. “Kalau kau mau,ini ambilah sedikit buah buahan kami ini.”Kata Kura kura yang berbaik hati memberikan sekeran-jang buah buahan.“Mm..terima kasih,teman”Kata Kancil tak enak hati“Sama sama”Jawab Rusa dan Kura kura.Dengan malu malu dan tak enak hati,akhirnya Kancil men-erima keranjang itu.Lalu mereka segera menuju rumah Kan-cil untuk memakan buah buahan tersebut bersama sama.Mereka juga akhirnya bersahabat baik.Kancil sadar bahwa ia harus mau berbagi.Dan kini karena sahabatnya yang baik,Kancil juga tidak mau menjadi hewan yang pemalas dan pelit.

Page 40: _. Buku Fabel

36 Kumpulan Fabel

Keharuan SeekorAnjing

Karya Hafizh Rafi

Pagi yang begitu indah dengan rasa si anjing dalam menanamkan hatinya pada kupu-kupu yang sedang me-nari-nari di taman saat si Anjing menjaga rumah majikannya yang bernama Pak Kevin.Keharuan si Anjing datang di saat tarian kupu-kupu semakin indah dan semakin lucu.Si Anjing datang di saat tarian kupu-kupu semakin indah dan semak-in lucu.Si Anjing mencoba untuk menirukan tarian kupu-ku-pu,namun tidak dapat dicapainya. Anjing berkata. “Kenapa aku tidak bisa seperti mereka,padahal kata Pak Kevin aku cantik?” kata si Anjing kesal “Percuma aku cantik kalau tidak dapat menari.” Si Anjing tetap mencoba menirukan ku-pu-kupu tetapi ia tetap tidak bisa.Dengan keharuan itu si Anjing menangis. Si Kupu-kupu menangkap suara tangisan si Anjing, lalu mendekatinya. “Anjing, kenapa kau menangis?” Tanya si Kupu-kupu.”A-ku tidak bisa menari dan terbang sepertimu! Padahal kata majikanku aku sangat cantik.” Jawab si Anjing. Si Kupu-kupu mencoba menasehati si Anjing. Tidak lama kemudian turun-lah hujan. Si Kupu-kupu bersama teman-temannya segera pergi mencari tempat berteduh. Setelah beberapa hari. Si Anjing merusak taman di sekitar rumah Pak Kevin,agar si Kupu-kupu bersama teman-temannya tidak lagi dapat menari-nari di taman. Si Kupu-kupu melihat si Anjing yang sedang merusak taman menjadi marah. “Tunggu…,kenapa kamu merusak taman disini?” Tanya si kupu.”Memangnya kenapa? Ini kan taman milik majikan-ku? Bukan milikmu?”. “Memang ini bukan tamanku! Tapi kau telah merusak tanaman yang tidak bersalah!”. Pertengkaran semakin ramai,namun sedikit mereda ketika Pak Kevin da-tang dengan wajah marah karena melihat tamannya yang

Page 41: _. Buku Fabel

37Kumpulan Fabel

indah menjadi berantakan. “Siapa yang telah merusak tamanku ini?” Tanya Pak Kevin. Si Anjing kemudian mengaku kalau ia yang merusak taman. Ia juga memberikan alasannya. Ternyata Si Anjing telah men-ganggap kalau kupu-kupu telah mencuri madu yang ada pada bunga.

Pak Kevin tersenyum,ia kemudian menjelaskan bahwa ku-pu-kupu tidak mencuri madu. Pandai menari,terbang dan menghisap madu adalah kodrat setiap kupu-kupu. Si Anjing kini sadar akan kesalahannya.Ia segera minta maaf pada si Kupu-kupu dan teman-temannya ,maupun Pak Kevin.

Page 42: _. Buku Fabel

38 Kumpulan Fabel

Kelelawar Yang Menjengkelkan

Karya Imanda Afna Nisa Di sebuah padang rumput di Kota Dauntless,seekor Singa sedang menyantap makanan. Tiba-tiba seekor ke-lelawar terbang dan menyambar makanan kepunyaan Singa. “Dasar kelelawar jelek menjengkelkan!” kata singa. Sang Raja hutan itu sangat marah sehingga memerintahkan seluruh binatang untuk berkumpul dan menyatakan perang terhadap bangsa burung. “Mulai sekarang segala jenis burung adalah musuh kita”, usir mereka semua, jangan berikan ampun kepada mereka semua!” kata Singa. Binatang lain setuju sebab mereka merasa telah diperlakukan sama oleh bangsa bu-rung. Ketika malam mulai tiba, bangsa burung kembali ke sarangnya.Kesempatan itu digunakan oleh para Singa dan anak buahnya untuk menyerang.Awalnya burung- burung itu tidak menyadari bahwa akan ada serangan dari sang Raja Hutan dan prajuritnya.Tetapi karena hentakan kaki mereka yang berisik,burung burung pun merasakan bahwa ada musuh banyak yang akan datang.Sang burung hantu yang masih terjaga semalaman pun berteriak “Kawan!Ter-banglah setinggi dan sejauh mungkin!Karena akan datang para musuh!”Burung-burung kocar-kacir melarikan diri. Un-tung masih ada burung hantu yang dapat melihat den-gan jelas di malam hari sehingga mereka semua bisa lolos dari serangan singa dan anak buahnya.Singa pun berkata “Dasar burung – burung lemah yang bisanya hanya kabur dan tak berani melawan!”

Page 43: _. Buku Fabel

39Kumpulan Fabel

Melihat bangsa burung yang ketakutan, sang kelel-awar merasa cemas, sehingga ia bergegas menemui Sang Raja Hutan. Kelelawar berkata,”Sebenarnya aku termasuk bangsa tikus, walaupun aku mempunyai sayap. Maka iz-inkan aku untuk bergabung dengan kelompokmu, Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk bertempur mela-wan burung-burung itu”. Tanpa berpikir panjang singa pun menyetujui kelelawar masuk dalam kelompoknya. Malam berikutnya kelompok yang dipimpin singa kembali menyerang kelompok burung dan berhasil mengu-sirnya. Keesokan harinya, menjelang pagi, ketika kelompok Singa sedang istirahat kelompok burung menyerang balik mereka dengan melempari kelompok singa dengan batu dan kacang-kacangan. “Awas hujan batu,” teriak para binatang kelompok singa sambil melarikan diri. Sang kelel-awar merasa cemas dengan hal tersebut sehingga ia ber-pikiran untuk kembali bergabung dengan kelompok burung. Ia menemui sang raja burung yaitu burung Elang. “Lihatlah sayapku, Aku ini seekor burung seperti kalian”. Elang meneri-ma kelelawar dengan senang hati. Pertempuran berlanjut, kera-kera menunggang ga-jah atau badak sambil memegang busur dan anak pan-ah. Kepala mereka dilindungi dengan topi dari tempurung kelapa agar tidak mempan dilempari batu. Setelah kelom-pok singa menang, apa yang dilakukan kelelawar ?. Ia bolak balik berpihak kepada kelompok yang menang. Sifat pengecut dan tidak berpendirian yang dimiliki kelelawar lama kelamaan diketahui oleh kedua kelompok singa dan kelompok burung. Mereka pun merasa kesal dengan Sang Kelelawar karena mereka merasa ditipu,oleh karena itu mereka men-yatakan untuk berdamai.Mereka sadar bahwa tidak ada gunanya saling bermusuhan. Merekapun bersahabat kem-bali dan memutuskan untuk mengusir kelelawar dari ling-kungan mereka.Kelompok burung dan singa pun mengucil-kan sang Kelelawar sampai dia sangat merasa malu akan sifat dia sendiri.Akhirnya Sang Kelelawar pun merasa sangat malu sehingga ia meminta maaf kepada dua mereka.”Ka-wan-kawan,aku minta maaf atas semua perbuatan aku yang telah membuat kalian jengkel.Aku janji aku tidak akan

Page 44: _. Buku Fabel

40 Kumpulan Fabel

mengulanginya lagi.”ucap sang kelelawar.Sang Raja Hutan dan kelompok para Burung itu menjawab “Baiklah,tetapi kamu harus benar benar berubah dari sifat pengecut kamu.Karena itu sangat tidak baik,itu membuat diri kamu sendi-ri malu.”.Akhirnya mereka semua pun hidup bersama dan melupakan semua peperangan yang terjadi.

Page 45: _. Buku Fabel

41Kumpulan Fabel

Ikan Yang Baik Hati Karya Jesica Syaputri

Di suatu lautan yang luas nan biru, hiduplah seekor anak hiu yang ramah dan baik hati. Ikan itu bernama Tomi. Ikan ini tak seperti hiu lainnya, ia senang berteman dengan ikan yang lebih kecil maupun yang lebih besar dengan-nya. Ia senang membantu temannya yang kesulitan juga temannya yang sedang terancam ingin dimakan oleh ikan yang lebih besar dari tubuh temannya itu. Dan dibalik kebaikan, keramahan, juga kesetiaan Tomi kepada teman-temannya, satu-satunya hewan yang sangat iri dengannya, yaitu penyu betina yang bernama Lana. Memang ia memiliki teman sama banyak seper-ti Tomi, namun terkadang ia sangatlah angkuh didepan teman-temannya. Ia sangat ramah bila didepan Tomi, na-mun jikalau tak ada Tomi disekitarnya, ia akan menghina-hi-na ikan yang baik hati itu. Karena keangkuhannya, terkadang teman-temannya tidak inging bermain dengan Lala. Lala sebenarnya sedih karena ia tak bisa menghilangkan sifatnya itu, namun egon-ya terus menyelimuti dirinya. Saat itu, semua anak-anak hewan laut berkumpul di dekat tempat tinggal Lana. Dan kebetulan Lana sedang le-wat dan tak sengaja melihat kerumunan hewan itu, tiba-ti-ba ia juga melihat Tomi di sela-sela kerumunan itu. Awalnya ia tak mau ikut kesana, kalau saja Tomi tak melihatnya saat itu. “Wah! Kebetulan ada Lana! Yuk ikut!” Teriak Tomi se-mangat. “Iya! Ayo kesini!” Ajak ikan badut yang ada disamp-ing ikan hiu itu, Biba. “I-iya, aku kesana!” Semuanya asik berbincang-bincang, kecuali Lana yang sibuk merutuki Tomi yang sibuk bercanda tawa den-

Page 46: _. Buku Fabel

42 Kumpulan Fabel

gan teman-temannya. ‘Enak sekali ia mempunyai banyak teman...’ Keluh Lana dalam hati. Sadar akan keluhannya, iapun menggelengkan ke-palanya, membuat semuanya yang ada disana menjadi kebingungan akan sikap temannya yang satu itu. “Kau kenapa, Na? Sakit?” Tanya kuda laut kecil berna-ma Mana. “A-ah, tidak apa-apa! Hehe...”Jawab Lana dengan kekehan pelannya.rr “Ayo kita berangkat!” Seru Tomi semangat sekali.Saat dijalan, Tomi sibuk dengan bercanda tawa dengan teman-temannya. Tidak senang karena semuanya acuh padanya, akhirnya Lana melakukan hal yang menurutnya dapat menarik perhatian semuanya.“Lihat teman-teman, aku bisa memutar-mutar tubuhku!” Girang Lana dengan tubuhnya yang ia putar-putar. Semuanya bersorak kagum, namun Tomi malah ber-kata, “Jangan, Na! Nanti kalau bercanda, kau akan di-mak-“ Belum selesai Tomi berbicara, Lana hampir saja ter-makan oleh anak ikan paus orca, kalau saja Tomi berhasil menarik Lana dengan sigap. Semuanya menghela napas lega karena si penyu mungil itu tidak jadi termakan karena terselamatkan oleh sang penyelamat, Tomi. Lana hanya bisa menangis sesegukan dan bergum-am ‘aku minta maaf, Tomi’ dipelukan Mana. “Tak apa, Na. Aku sudah tahu kok semua sifatmu. Aku sudah memaafkanmu, kok,” Ucap Tomi dengan senyum tu-lus yang malah membuat tangisan Lana semakin kencang. Lalu semuanya tertawa melihat tingkah Lana yang cengeng dan mereka pulang ke rumahnya karena hari su-dah semakin gelap. Dan kini Tomi dan Lana sudah menjadi teman- bahkan sahabat mungkin. Persahabatan mereka menjadi erat karena kejadi-an ini terjadi diantara Tomi dan Lana. Dan kini Si Hiu dan Si Penyu pun sering bersama-sama.

Page 47: _. Buku Fabel

43Kumpulan Fabel

Petualangan Si Burung Karya Mediana Khansa

Pada suatu hari ada segerombolan burung sedang mencari makan di hutan. Ketika sedang mencari makan sa-lah satu burung tersebut tertinggal dengan teman – teman yang lainnya. Burung tersebut mencari teman – temannya, sampai akhirnya burung itu bertwmu dengan seekor kerbau, kerbau itu sedang mencari makan juga di tengah hutan. Burung itu bertanya kepada kerbau. “Apakah engkau melihat teman – temanku?” tanya burung sedih. “Aku tidak melihat teman – temanmu. Apa yang terja-di denganmu?” tanya kerbau. “Aku tertinggal dengan teman – temanku ketika hendak mencari makan” jawab burung sedih. “Marilah aku bantumu untuk mencari teman – temanmu” kata kerbau. “Terimakasih kerbau” jawab burung senang. Sesampai mereka di tengah hutan , mereka ber-temu dengan seekor harimau buas. Harimau itu menyerang kerbau, kerbau pun menyuruh burung untuk menjauh agar burung tidak di serang oleh harimau. Burung itu tidak bisa tinggal diam, akhirnya burung itu berusaha untuk mem-bantu si kerbau. Segala cara telah burung lakukan untuk menolong kerbau tersebut dan akhirnya burung berhasil menyelamatkan kerbau dari serangan si harimau. Mereka pun melanjutkan perjalanannya, burung pun merasa lelah mencari teman – temannya kesana dan kesini. “Kerbau aku lelah” kata burung. Marilah kita istirahat dulu” jawab kerbau. Akhirnya mereka berisitirahat di tepi sungai, mereka

Page 48: _. Buku Fabel

44 Kumpulan Fabel

meminum air sungai itu dan mencari makan disana. Ketika sedang beristirahat, mereka mendengar suara teriakan he-wan sedang meminta tolong. Mereka pun mencari sumber suara teriakan itu, lalu setelah sekian lama mereka mencari akhirnya mereka menemukannya. Ternyata suara itu adalah suara monyet yang sedang jatuh di dalam sebuah lubang yang dalam.“Tolong bantu aku, aku tidak bias keluar dari lubang ini” kata burung. “Baiklah aku akan menolongmu” jawab burung dan kerbau Setelah mereka telah berhasil mengeluarkan monyet dari lubang tersebut, monyet pun memberitahu bahwa ia melihat sekelompok burung yang sedang mencari makan. Tetapi monyet tidak bisa berjalan karena kakinya terkilir ketika jatuh ke lubang, lalu kerbau pun menyuruh monyet untuk menaiki tubuhnya. Lalu mereka langsung menuju ke tepi hutan, dan ketika sampai di tepi hutan burung pun menemukan teman – temannya. Burung pun berterimakasih kepada kerbau dan monyet karena telah membantunya menemukan teman- temannya. Akhirnya burung, kerbau, dan monyet bersahabat dan merela pun senang karena bisa bersahabat.

Page 49: _. Buku Fabel

45Kumpulan Fabel

Cavi Si Marmut Karya Muhammad Aldy

Hoaaammm… Cavi masih mengantuk ketika Ibu membangunkan Cavi dari tidurnya, “ayo Cavi, bangun. Kamu tidak mau terlambat kan di hari pertamamu ke sekolah?”Cavi, si marmut merah kecil itu hanya mengeliat dan men-gubah posisi tidurnya sambil bergumam kepada ibunya, “lima menit lagi, Bu. cavi masih ngantuk.” Ibu Cavi menggeleng-gelengkan kepalanya. Cavi, gurita kecilnya ini sudah dari tadi dibangunkan. Kebiasaan tidurnya yang sampai siang ini harus diubah karena Cavi akan memasuki sekolah pertamanya dan tentunya akan bersekolah hampir setiap hari. Ibu Cavi sudah berusaha membangunkannya dengan cara yang lembut, yaitu han-ya mengguncangkan tubuh Cavi sedikit dan menyuruhnya bangun. Tetapi sepertinya cara itu tidak mempan baginya, dan Cavi pun selalu mengatakan “lima menit lagi, Bu”. Kal-au sudah begini, saatnya menggunakan cara lebih keras. “Baiklah marmut kecilku. Jika kamu memang tidak ingin sekolah, kamu bukanlah anak Ibu lagi. Silahkan kamu cari Ibu baru di luar sana!” ancam Ibu Cavi. Ya, itulah cara kerasnya, hanya sebuah ancaman. Tetapi jangan salah, ancaman tersebut mampu membuat Cavi bangun 100% dari tidurnya dan langsung menghadap ibunya. “Baiklah, bu. Cavi sudah bangun dan akan siap-siap pergi ke sekolah.” kata Cavi panik. Cavi memandang Ibun-ya dengan tatapan memelas, “Cavi masih anak Ibu kan?” tanya Cavi polos. “Cavi tidak mau cari Ibu lain. Cavi cuma sayang Ibu.” sambungnya lagi seperti ingin menangis.Ibu Cavi hanya tersenyum dan memeluk anaknya, “Iya, Cavi tetap anak ibu. Tetapi harus janji, mulai sekarang Cavi harus lebih rajin bangun pagi dan pergi ke sekolah. Janji?”

Page 50: _. Buku Fabel

46 Kumpulan Fabel

Cavi kecil mengangguk dan menjawab, “Cavi janji, Bu.”“Sekarang Cavi siap-siap ya. Karena ini hari pertama, Ibu akan menemani Cavi berangkat ke sekolah. Hari berikutnya Cavi berangkat dengan teman-teman baru Cavi ya.”“Baiklah, Bu.” Cavi lalu pergi bersiap-siap untuk ke sekolah.Hari pertama Cavi pergi ke sekolah. Ternyata banyak juga yang bersekolah disini. Pasti banyak teman baru nih, pikir Cavi. Hewan-hewan lainnya juga berangkat bersama in-duknya masing-masing. Ketika perkenalan di kelas, Cavi memperkenal-kan dirinya dengan suara yang keras, “nama saya Cavi. Saya marmut merah. Saya datang ke sekolah ini bersama Ibu saya.” Seraya menunjuk Ibu nya yang sedang duduk. Teman-teman yang lain bertepuk tangan dan Cavi merasa bangga akan hal itu. Hari ini hanya perkenalan saja. Dalam waktu yang singkat Cavi sudah mendapat teman baru, seperti Neko si Kucing, Nezu si Tikus dan banyak lagi yang lain.Hari-hari Cavi, berlanjut. Cavi mulai menikmati sekolahnya. Dia termasuk hewan yang aktif dan juga cerdas di kelasn-ya. Setiap tugas yang diberikan oleh gurunya dapat dia selesaikan dengan mudah dan cepat. Tetapi hal tersebut membuat Cavi sombong. Dia tidak mau mengajari temann-ya yang meminta bantuan kepadanya. Ceritanya seperti ini. Suatu hari guru di kelas memberi-kan latihan kepada anak didiknya untuk menyusun puzzle. Cavi dengan mudahnya dapat menyusun puzzle dan dia hewan pertama yang selesai diantara teman-temannya yang lain. Neko si kucing yang tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat Cavi meminta bantuannya untuk menyusun puzzle. “Cavi, bantuin aku dong nyusun puzzle nya.” Sahut si neko Cavi berfikir sebentar, kemudian menggelengkan kepalan-ya, “tidak mau. Itu kan mudah, masa minta bantuan sih.” tolak Cavi angkuh. Begitulah, setiap ada yang meminta bantuan, Cavi selalu menolaknya dengan angkuh. Lama-lama tidak ada lagi yang mau berteman dengannya. Mereka semua men-jauhi Cavi karena kepelitan Cavi. Cavi yang awalnya cuek, akhirnya merasa kesepian juga. Tidak ada teman yang mau

Page 51: _. Buku Fabel

47Kumpulan Fabel

berbicara dengannya. Cavi juga sudah beberapa hari ini pulang sendirian ke rumahnya. Cavi merasa sedih.Ibu Cavi yang melihatnya sedih lalu bertanya, “Cavi, Kamu kenapa nak, kok belakangan ini Ibu lihat kamu murung?” Cavi menjawab pertanyaan ibunya sambil menunduk, “Cavi tidak punya teman, Ibu.”“Tidak punya teman? Bukankah awal-awal sekolah Cavi punya banyak teman?” tanya Ibu heran. Cavi mengangguk, “iya Ibu. Tetapi mereka sekarang sudah tidak mau ber-teman lagi dengan ku.”Ibu Cavi hanya mengangguk, kemudian bertanya lagi, “pasti ada sesuatu yang kamu lakukan sehingga teman-teman Cavi tidak mau lagi bermain bersama Cavi. Coba ingat-ingat lagi, apakah Cavi punya salah dengan mere-ka?” Cavi terdiam sejenak, berfikir sebentar. “hmm, mung-kin karena aku tidak mau membantu mereka mengerjakan tugas?” kata Cavi lebih seperti pertanyaan kepada ibunya.“Kenapa Cavi tidak mau membantu mereka?” tanya Ibu lagi. Cavi menatap Ibunya, “karena kalau Cavi membantu mereka mengerjakan tugas, Cavi takut mereka akan men-jadi lebih pintar dari Cavi, Ibu.” Ibu Cavi hanya tersenyum mendengar jawaban anaknya yang polos itu. Ibunya lalu menatap Cavi dengan penuh kasih sayang dan menjelaskan, “Cavi sayang. Kamu seharusnya membantu teman-teman kamu yang meminta bantuan. Memang mereka akan mendapat ilmu dengan kamu membantu mereka, dan itu berarti ilmu yang kamu punya akan bermanfaat. Bahkan dengan kamu memban-tu teman-teman kamu, ilmu yang kamu dapatkan akan semakin bertambah dan bahkan membuat kamu semakin pintar.” Cavi menatap Ibunya tidak percaya, “benarkah Ibu? Jadi Cavi akan bertambah pintar jika aku membantu teman-teman?”“Benar, Jadi besok bantulah teman Cavi yang terlihat kes-ulitan dalam mengerjakan tugas. Besok, jangan lupa juga minta maaf dengan teman-teman kamu.” Kata ibu Cavi lagi. Cavi mengangguk kan kepalanya dan memeluk Ibun-ya. “Terima kasih ibu. Cavi besok mau minta maaf sama

Page 52: _. Buku Fabel

48 Kumpulan Fabel

teman-teman.” Cavi lalu mencium Ibunya. “Cavi sayang Ibu.” Keesokan harinya ketika Cavi berangkat menuju se-kolahnya, Cavi melihat teman-temannya mendahuluinya. Cavi masih malu ketika ingin menyapa teman-temannya. Nanti saja ketika di sekolah, dia akan minta maaf dengan mereka, pikirnya. Ketika di sekolah, Cavi masih sendiri. Dia belum berani untuk menyapa teman-temannya hingga bel tanda masuk berbunyi. Apa yang akan Cavi bilang pada mereka. Kalau mereka masih marah, bagaimana?“Baiklah, sekarang kita akan menyusun kerikil-kerikil ini sesuai dengan bentuk yang ada di papan.” Kata-kata bu guru membuat Cavi sadar dari lamunannya. Dengan sigap dan cepat Cavi langsung mengerjakan apa yang diminta gu-runya. Tidak butuh waktu lama, Cavi telah selasai.Cavi melirik ke arah teman-temannya. Dilihatnya Neko si kucing masih menyusun kerikil-kerikil miliknya. Akhirnya Cavi memutuskan untuk menghampiri Neko. “Mau aku bantu,?” Neko agak terkejut melihatnya. “Bo.. boleh kalau kamu mau bantu.” Cavi dengan senang membantu Neko menyelesai-kan tugasnya. “Maafin aku, Neko. Aku nggak mau bantuin kamu ke-tika ngerjain tugas waktu itu.” kata Cavi kepada neko. “Iya, Cavi. Udah aku maafin kok. Sekarang kita temenan lagi ya.” jawab neko sambil tersenyum.Sejak saat itu hubungan Cavi si gurita merah den-gan teman-temannya membaik. Cavi selalu membantu teman-temannya yang kesulitan mengerjakan tugas, be-gitupun teman-temannya yang senang dengan kebaikan hati Cavi. Mereka akhirnya sering bermain bersama.

Page 53: _. Buku Fabel

49Kumpulan Fabel

Kadal dan Seekor bantengKarya Muhammad Thoriq

Pada suatu hari hiduplah seekor kadal yang sangat pemberani dan pantang menyerah. Suatu ketika seekor kadal bertemu dengan seekor bantrng yang sombong dan selalu meremehkan hewan lain yang terlihat lebih kecil dan lemah darinya, dia selalu mengejek hewan hewan kecil dan lemah seperti : siput, semut, dan termasuk kadal sekalipun. Banteng selalu mengejek siput dengan kata kata bahwa siput itu hewan yang lemah, kecil, dan lambat. Banteng juga mengejek semut bahwa semut itu hewan yang san-gat lemah semut hanya bisa memnta bantuan pada semut yang lain, dan tidak bisa berusaha sendiri seoerti banteng yang gagah perkasa. Dan banteng juga mengejek kadal kalau kadal hanya busa berlari dan tidak bisa melawan, kadal hanya mempunyai kemampuan berlalu tetapi tidak mempunya kemampuan bertanding kekuatan. Mendengar hal tersebut sang kadal pun marah dan ingin menantang banteng dalam tanding kekuatan, mendengar hal terse-but sang kadal pun marah dan ingin menantang banteng dalam tanding kekuatan, mendengar pernyataan tersebut hewan hewan lain yang juga diejek oleh banteng menco-ba mengingatkan kadal untuk berusaha menantang sang banteng karena dilihat dari segi fisik sang kadal sangat kecil dan lemah dibanding sang banteng yang besar dan kuat tetapi sang kadal tidak menghiraukan perkataan hewan lain sang kadal bertekad untuk mengalahkan sang banteng dan memberinya pelajaran untuk tidak menghina yang lemah.

Page 54: _. Buku Fabel

50 Kumpulan Fabel

Keesokan harinya sang kadal pun menantang sang banteng dan berkata “Hei, banteng kau jangan tela-lu sombong dulu aku kesini untuk menantang mu dalam pertandingan.” Dab seketika sang banteng terkejut dan langsung tertawa “hahhaha, kau ingin menantangku dalam pertandingan ?’’ kata sang banteng . “ya, aku ingin menan-tangmu, ayo kita bertaruh.” Kata sang kadal “baiklah, jika kau bisa memakan kepalaku maka aku akan mati dan tidak akan mengejek hewan hean yang hidup di hutan ini lagu tapi jika kau kalah maka sebagai gantinya kau har-us menjadi budakku untuk seumur hidupmu, bagaimana?” kata sang banteng. “baiklah aku setuju dengan persyarat-anmu itu besok kita bertemu lagi disni untuk mengadakan pertandingan itu?” kata sang kadal. “baiklah, semoga besok kau tidak menjadi budakku hahah.” Kata sang banteng.Keesokan Harinya mereka bertemu di tempat yang sama seperti yang mereka tentukan kemarin, lalu setalah melaku-kan beberapa persiapan pertandingan pun segera dimulai, dengan percaya dirinya sang banteng pun yang besar dan keras, tetapi dengan seluruh pengorbanan demi hewan lain tidak diejek lagi oleh sang banteng kadal pun beru-saha sekuat tenaga untuk dapat memakasn kepala sang banteng dengan sekuat tenaga sang kadal terus berusa-ha membuat muluhnya membesar dan akhirnya menjadi sangat besar, sang banteng pun tekejut karena tidak men-duga bahwa kadal dapat melakukan hal seperti itu dan sang kadal memasukan kepala banteng kemulutnya yang sangan tajam seketika juga leher sang panteng pun putus dikarenakan tajamnya gigi sang kadal ketika berhasil dan banteng pun mati seketika tanduk sang banteng tidak sen-gaja merobek mulut sang kadal hingga tembus keluar mulut tanpa diduga duga sang kadal pur terkapar tidak sadarkan diri setelah beberapa menit kemudian dengan terkejutnya semua hewan di huntan dikarenakan ternyata sang kadal oun juga ikut mati karena tanduk yang merobek mulutnya.

Page 55: _. Buku Fabel

51Kumpulan Fabel

Semuanya turut berduka atas kematian sang kad-al, atas keberanian sang kadal untuk rela berkorban demi semua hewan di huntan, semua hewan akhirnya mengubur jasad keduanya dan begotong royong membangun mon-umen patung yang akan selalu mengingatkan meraka atas keberanian sang kadal untuk pantang menyerah, rela ber-korba, dan berani melawan kejahatan dan akhirnya semua hidup bahagia.

Page 56: _. Buku Fabel

52 Kumpulan Fabel

Persahabatan seekor Tikus Dan

Anjing

”KaryaNadiaSavira” Hai kawan! Perkenalkan aku si Tikus. Ya, aku si tikus yang selalu diburu oleh si kucing belang untuk menjadi san-tapannya. Aku tak tau mengapa aku selalu diburu oleh si kucing belang. Mungkin karena aku lucu ya, jadinya kucing belang suka padaku(?) haha!. Oke lupakan.. kita mulai ke cerita yuk! “Pagi yang sangat cerah..” kataku sambil keluar dari tempat persembunyian ku dan menatap ke atas langit. Tiba-tiba aku melihat si kucing belang sedang berlari dan mendekatiku. “Wah wah wahh.. gawat gawatt gawat darurat nihhh..”kata ku dalam hati. Aku segera lari secepat kilat untuk menghindar dari si kucing belang. Tak ku sangka, ada seekor anjing hitam besar yang menolongku. “Hei kuc-ing! Jika kamu mau memakan tikus kecil ini, lawa dulu aku! Baru kau makan tikus kecil ini!” kata anjing besar itu sambil menggonggong. “Siapa kamu? Berani-beraninya kamu ikut campur dengan urusanku , anjing jelek!”Kata si kucing be-lang itu. GUKK.. GUKK..GUKK..Anjing hitam tersebut menge-luarkan suara gonggongannya yang menyeramkan dan anjing berlari mengejar si kucing. “Huhh selamattt” batinku.*****Keesokan harinya…….. “Aku harus mencari anjing yang telah menolongku kemarin!” batinku. Aku terus mencari keberadaan anjing tersebut, aku yakin anjing itu pasti ada di sekitar sini. GUK GUK GUK.. terdengar gonggongan anjing yang sangat

Page 57: _. Buku Fabel

53Kumpulan Fabel

nyaring di telinga ku. “Sepertinya gonggongan itu ada-lah gonggogan anjing yang menolongku kemarin” kataku sambil mengingat gonggongan anjing yang kemarinn me-nolongku. Tiba-tiba ada seekor anjing hitam besar yang keluar dari semak-semak. “Sama persis dengan yang ke-marin” batinku. Aku segera menghampiri anjing tersebut. “Hei! Apakah kamu yang menolongku kemarin?” kataku. Dia berbalik badan, tetapi dia mencariku. “Siapa yang ngo-mong padaku?” katanya. “HEI AKU DISINI!” kataku berteriak. “Oh, hei. Maaf aku tak melihatmu. Ya, aku yang menolo-ngmu kemarin” jawabnya. “Oke gak apa-apa. Terima kasih sudah jadi malaikatku kemarin. Aku gak tau gimana nasibku jika kamu gak nolongin aku kemarin. Mungkin aku sudah habis dilahap oleh kucing belang.” Kataku. “Oh tak masa-lah” jawabnya dengan ramah sekali. “Kau anjing yang san-gat sangat ramah menurutku. Oh ya, salam kenal(:” kataku sambil memberinya senyum. “Oh terimakasih tikus kecil yang lucu. Salam kenal juga. aku harap kita bisa berteman baik atau menjadi sahabat baik(:” katanya. “Dengan senang hati bisa bersahabat denganmu anjing besar yang baik hati” jawabku.Mulai detik ini, menit ini, aku dan anjing menjadi sahabat baik dan kami berjanji akan tolong menolong satu sama lain.****Di pagi yang cerah… “Hei tikus kecil yang lucu” kata anjing menyapaku. “Oh hai anjing besar yang baik hati. Kau membuatku malu dengan sapaanmu haha.” Kataku membalas sapaannya. “HAHA tak perlu malu. Tikus, aku puny ide untuk menjahili si kucing belang”. Katanya. “Serius?” kataku menatapn-ya. Anjing segera membisikkanku sesuatu. Setelah anjing membisikanku sesuatu, kami saling bertatapan dan tertawa lepas. “Sudah siap dengan rencananya tikus kecil?” kata anjing iseng. “SANGAT SIAP” kataku bersemangat haha. Aku dan Anjing menjahili si kucing belangg dengan berbagai cara. Salah satunya memancing kucing dengan mainan yang mirip sekali dengan ikan. Ya jelas, kucing terpancing dan memakan mainan tersebut!haha.

Page 58: _. Buku Fabel

54 Kumpulan Fabel

“Hei siapa yang mengerjaiku?! Berani-beraninya ya kalian mengerjaiku” kata kucing belang dengan nada yang sangat marah. Aku dan anjing keluar dari tempat persem-bunyian kami. “KAMI” jawabku dan anjing berbarengan diiringi dengan tawa. “HEI! BERANINYA YA KALIAN MENGER-JAIKU! TUNGGU PEMBALASANKU NANTI!” kata kucing sam-bil pergi meninggalkan kami berdua. “Anjing, apakahh dia berani mengerjai kita?;p” kataku. “Tak akan. Haha” jawab anjing sambil tertawa.**** 2hari setelah kejadian kami mengerjai kucing, kucing belang tidak ada kabarnya lagi. Tiba-tiba anjing datang dengan muka kesal dan anjing membawa secarik kertas. “AKU KECEWA DENGAN MU TIKUS! MENGAPA KAMU MEL-AKUKAN INI KEPADAKU?!” kata anjing dengan nada marah. Aku bingung, aku sangat bingung. Aku melakukan apa padanya? “Kamu kenapa? Aku melakukan apa padamu? Aku tidak melakukan apapa bukan?” kataku heran. “Jan-gan pura-pura tidak tau! Kau kan yang mengambil seluruh tulang tulang milik saudaraku dan aku!” katanya. “Apa?? Aku sungguh tidak mengerti apa yang kamu katakan. Aku mengambil tulang milik saudaramu dan kamu? Coba kamu fikirkan. Untuk apa tulang tulang itu jika aku mengambiln-ya? Aku sama sekali tidak menyukai tulang!” jawabku. “Aku tidak mau mendengar alasanmu lagi! Aku kecewa dengan-mu!” kata anjing sambil pergi meninggalkanku.**** Sudah 3 minggu aku tidak bertemu dengan anjing. Sampai saat ini pun aku masih bingung. Aku tidak melaku-kan apa yang di katakana oleh anjing kepadaku. Tiba-tiba ada seekor kucing belang mendekatiku. “Hai kau tikus jel-ek! Tidak punya teman lagi ya kamu? Haha Kasihan!” kata kucing belang sambl tertawa jahat. “Apa maksudmu? Aku masih punya banyak teman. Tetapi, aku tidak mempunyai banyak sahabat sebaik anjing!” kataku dengan nada kesal. “HAHA KASIHAN!” kata kucing belang yang masih menge-jekku. “Apajangan-jangan ini ulahmu? Kamu bilang ke anjing kalau aku yag mengambil tulang miliknya dan sau-dara-saudaranya?” kataku serius. “Kalau iya kenapa? Gak suka? Haha!” kata kucing melepas tawanya. “Kamu tega!

Page 59: _. Buku Fabel

55Kumpulan Fabel

Kamu sangat tega padaku!”kataku mengeluarkan air mata. Kucing tidak menjawab apapun, ia hanya tertawa tertawa tertawa dan terus tertawa. “Aku harus bicara pada anjing” batinku.****Keesokan harinya… Aku melihat anjing sedang sendirian di taman. “An-jing!” sapaku. “Mau apa kamu kesini?! Aku tidak mau lagi mendengar alasanmu!” Jawab anjing sambil meninggal-kanku. “Tunggu! Aku hanya ingin membicarakan kebe-naran! Kucing membohongimu! Sebenarnya, dia yang membuang semua tulang milikmu dan saudara-saudara mu. Kucing melakukan itu untuk membalas dendamnya pada kita.” Kataku menjelaskan semuanya. “Benarkah?” kata anjing menatapku tajam. “Ya! Tadi kucing mengejek-ku dan membicarakan semuanya.”Jawabku. “Bodohnya aku, mengapa aku mudah terpercaya olehnya. Aku mohon maaf untuk semuanya tikus. Aku sudah berburuk sangka kepadamu tikus. Aku mohon maaf sebesar-besarnya ke padamu tikus”. Kata Anjing dengan mata berkaca-kaca. “Tak masalah. Aku sudah memaafkan mu sejak kejadian itu sahabatku” jawabku. “Kau memang sahabatku yang pal-ing bik. Terimakasih sudah menjadi sahabat terbaikku” kata anjing tersenyum padaku. Aku hanya membalas perkataan-nya dengan senyum.**** Keesokan harinya, tiba-tiba si kucing belang datang dan menghampiriku dan anjing. “Mau apa kau datang kemari?!” Tanya Anjing dengan muka sinis. “Aaa.. kk.. uu.. Aku.. mau meminta maaf kepada kalian. Aku sudah men-gadu domba kalian. Aku sangat sangat menyesal dengan perbuatanku. Sungguh… Aku sangat menyesal. Aku harap kalian bisa menerima permintaan maaf ku ini.” Kata kuc-ing memohon pada kami. “Tapi… apa alasan kamu ber-buat seperti itu?” kataku. “Ya betul! Apa alasanmu berbuat seperti itu pada kami?!” lanjut Anjing. “Aku iri pada kalian. Kalian kompak, saling menyayangi. Aku ingin mempunyai sahabat seperti kalian. Aku mohon.. terimalah permohonan maafku..” jawab si kucing. Aku dan anjing saling bertatapan satu sama lain. “Baik, kami sudah memaafkanmu. Tetapi

Page 60: _. Buku Fabel

56 Kumpulan Fabel

kamu harus berjanji, kalau kamu tidak akan menggulangi perbuatan tersebut.”kata Ajing semangat. “Pati!Pasti aku tidak akanmengulangi perbuatanku lagi!” jawab kucing sambil tersenyum. “KITA BER3 ADALAH BEST FRIENDS FOREV-ERRR!!!!!!!”kami ber3 mengucapkan kata-kata yang sama dan berarengan . Sekarang, aku,kucing, dan anjing menadi sahabat dan saling tolong menolong satu sama lain.

Page 61: _. Buku Fabel

57Kumpulan Fabel

Kancil dan HarimauKarya Nasikhatun Nisa

Ada seekor kancil yang yang sedang berjalan di da-lam hutan untuk mencari makanan . Tiba- tiba ada seekor harimau yang ingin menerkamnya. Kancil : “Kau ingin memanku ? Boleh saja !” Kata kancil tan-pa rasa takut.Harimau : “Betulkah Cil, kau mau ku makan.” Tanya harimau dengan girang.Kancil : “Ya, tapi ada satu syarat, biarkan aku mencari makanan sebentar saja.” Minta si Kancil.Harimau : “Baiklah, pemintaan terakhirmu akan ku kabul-kan.”Kancil : “Terima kasih harimau yang baik, dan sekarang me-jamkan matamu sebentar !” Mita si Kancil lagi.Harimau : “Lohh, kenapa aku harus memejamkan mataku Cil ?” harimau tampak bingung.Kancil : “Iya, kan seperti main petak umpet, aku tidak akan bisa lari jauh darimu.” Kancil pun menjelaskan pada Harimau dan Harimau pun mau menuruti permintaan Kancil.Setelah Harimau memejamkan matamya, Kancil pun berlari dengan sekuat tenaganya.Harimau : “Sudah belum Cil ?” Tanya Harimau sekali lagi, namun kancil tidak menjawabnya lagi dan Harimau langsung membuka matanya. “Wah, kemana si Kancil ? Jangan-jangan dia menipuku lagi.” Gumam Harimau. Harimau pun langsung mecari kancil, namun tidak juga me-nemukannya.Harimau : “Bodohnya aku, mestinya aku tidak usah menuruti omomgan Kancil, seharusnya tadi langsung ku makan saja si Kancil, awas kau Cil….! dan Harimau langsung menerus-

Page 62: _. Buku Fabel

58 Kumpulan Fabel

kan pencariaanya.” Sementara itu kancil terus berlari dan mencari tempat persembunyian, sekalinya kancil menegok ke belakang ia takut kalau Harimau masih mengejarnya. Kancil : “Mudah-mudahan Harimau tidak bisa mengejarku lagi.”Karena sering menengok ke belakang, Kancil pun kurang wasapada dengan situasi di depannya.Kancil : “Sduh hampir saja aku menabrak ular yangsedang tertidur ini.”Kacil pun merasa keleleahan dan ia langsung beristirahat sejenak.Kancil : “Cepat atau lambat Harimau itu akan menemukan ku dan aku harus mencari akal agar Harimau tidak mene-mukan ku.”Harimau pun semakin kelaparan dan ingin sekali memakan Kancil.Harimau : “Grrr….Kancil kurag ajar ! sembunyi di mana pun kau pasti dapat ku temukan karena aku dapat mencium bau keringatmu dari kejauhan.”Beberapa lama kemudian Harimau menemukan kancil tersebut.Kancil : “ssssttt… Jangan berbica keras-keras Harimau !”Harimau : “Mau apa lagi ? Aku sudah sangat lapar Cil !Harimau pun tak sabar untuk memangsa Kancil.Kancil : “Aku disini sebenarnya sedang bertugas, aku diper-intahkan oleh Baginda Nabi Sulaiman.”Sahut Kancil dengan tegas.Harimau : “Jangan bohou kamu, memangnya apa tugasmu ?” Kancil : “Ikuti aku, akhirya kancil pun mengajak Harimau un-tuk mendekati Ular yang melingkar seperti sabuk.Harimau : “Cil ini buknnya ular?” Tanya harimau dengan kaget.Kancil : “Bukan ini adalah sabuk Baginda Nabi Sulaiman, siapa yang memakai sabuk tersebut dia akan diikuti oleh seluruh binatang.” Harimau : “Kalau begitu biar ku coba ! Hmmmm…halus juga sabuk ini.”desah harimau sambil menjilati Ular yang dianggap sabuk tersebut.

Page 63: _. Buku Fabel

59Kumpulan Fabel

Beberapa saat kemudian Ular pun terbangun dari tidurnya.Ular : “Beraninya kau menggangu tidurku”.Secepat kilat Ular itu membelit tubuh Harimau dan meng-gigitnya.Harimau pun tak mau kalah dan membalas seran-gan Ular dengan mencabik-cabik tubuh Ular itu.Kancil : “Hihihi..! aku tahu siapa yang akan menang dan bertahn hidup, lebih baik aku segera meyelamtkan diri . Kancil pun tertawa sambil menyingkir jauh dari tempat itu. Harimau dan Ular pun tidak ada yang menang dalam perkelahian tersebut. Harimau pun meminta maaf kepada Kancil, dan akhirnya meraka bersahabat dan tidak ada lagi perkelahian antara mereka, mereka pun hidup rukun di hutan itu.

Page 64: _. Buku Fabel

60 Kumpulan Fabel

Kura Kura Pemimpin

Bi jaksana

Karya Rakha Zufarahma Pada suatu hari, di Hutan di dekat perbatasan kom-plek perumahan berkumpul lah binatang-binatang sep-erti monyet, landak,tupai,rakun,musang dan lain lain yang dipimpin oleh seorang kura kura yang bijak. Dalam per-kumpulan tersebut binatang binatang tersebut membahas tentang bagaimana cara mengumpulkan makanan untuk persediaan menghadapi musim dingin. “Bagaimana kita mencari di seberang sungai sana saja, kan disana banyak makanan” ujar si Monyet. “Tidak, kita tidak akan kesana” kata Kura kura. “Kenapa?” kata Monyet.”Kita kan sudah dapat wilayah untuk mengumpulkan makanan. Lagipu-la hutan yang berada di seberang sungai itu kan bukan wilayah kita? Kita tidak boleh kesana” kata Kura kura. “Iya, betul juga kamu kura kura, tetapi bagaimana kita akan mengumpulkan makanan? Disini sudah sisa sedikit perse-diaan makanannya.” Kata Tupai. “Tenang saja, kita pasti bisa mengumpulkan makanan yang cukup untuk perse-diaan kita saat musim dingin. Kita harus mengumpulkan dengan sabar dan rajin” kata Kura kura. “ Baiklah, besok kita akan berkumpul disini untuk mengumpulkan makanan. Jadi, persiapkan diri kalian.” Ujar Tupai. Keesokan harinya semua sudah mulai berkumpul lagi. “Baik, kita akan mulai mengumpulkan makanan, am-bil makanan yang bisa di makan dengan cukup. Jangan berlebihan” seru Kura kura. Mereka mulai mengumpulkan makanan. Sudah setengah hari mereka mengumpulkan makanan. Tetapi, masih sedikit yang dapat mereka kum-pulkan. “Aku lelah kura kura, di pohon besar itu sudah mulai tidak ada makanan.” Ujar monyet. “ Iya kura kura, aku lelah.

Page 65: _. Buku Fabel

61Kumpulan Fabel

Bagaimana besok kita ke hutan di seberang sungai sana saja. Disanakan masih banyak persediaan makanan. Kita bisa mengambilnya kan” ujar landak. “Tidak, itukan sama saja mencuri makanan” kata kura-kura. Setelah mereka berbincang tentang persediaan makanan. Datanglah si Musang yang membawa banyak sekali makanan. “Wah musang! Darimana kamu mendapatkan makanan seban-yak itu. Aku juga mau” kata Monyet. “Hahaha. Aku sudah dapat banyak tadi. Tapi tidak dapat kubawa semua.” Ujar Musang. “ Darimana kau bisa mendapatkan makanan itu Musang?” kata Kura kura. “Baiklah,akan kuberitahu, aku mendapatkannya di seberang pagar rumput itu.” Ujar Mu-sang. “Itukan pemukiman manusia. Jangan mencuri di situ Musang!” ujar kura kura dengan marah. “Ayolah kura – kura aku kan hanya mengambil sedikit dari semua makanan mereka. Jadi tidak apa apa kan?” kata Musang. “Tidak, sekali tidak tetap tidak boleh. Itu sangat beresiko!” ujar kura kura. “ Baiklah, begini saja. Siapa yang mau ikut aku untuk mengambil di makanan di rumah Manusia?”. Semua bina-tang ingin ikut, hanya kura kura yang jelas menolak. Karna menurut kura kura hal itu sangat beresiko jika tertangkap. “Baik besok kita akan mulai mencuri di sana.” Ujar Musang. Keesokan harinya seluruh binatang berkumpul un-tuk bersiap mencuri di pemukiman Manusia. Mereka sudah mulai mencuri. Makanannya sangat banyak. Bahkan dalam waktu 3 jam mereka dapat mengumpulkan makanan yang cukup untuk diri mereka pada saat musim dingin. Bahkan karena terlalu banyak mereka dapat memakan makanan itu secara langsung dan masih menyisakan sangat banyak makanan. Hanya kura kura yang mengumpulkan makanan dengan cara yang tidak berbahaya. Dia dengan rajin men-gumpulkan makanan. Dalam waktu setengah hari dia men-gumpulkan makanan yang sedikit, tidak cukup untuk dirin-ya sendiri. Tapi kura kura tidak merasa malu, dia bangga. Keesokan harinya mereka mencuri di pemukiman manusia lagi. Kali ini kura-kura ingin memastikan apakah benar be-nar aman atau berbahaya. Akhirnya dengan berpura pura kura kura pun ikut. “Baiklah aku ikut kalian saja. Aku lelah mencari makanan di sini. Lagipula makanan juga sudah mau habis.” Kata kura – kura . “Aneh sekali kamu kura –

Page 66: _. Buku Fabel

62 Kumpulan Fabel

kura kemarin kamu menolak ikut. Kamu bilang mencuri per-buatan beresiko dan berbahaya” kata Landak. “Memang iya, tetapi mau bagaimana lagi. Akukan lelah mencari makanan yang sudah tinggal sedikit. Jadi aku ikut kalian saja.” Kata kura – kura berpura pura. Malam itu mereka dan kura – kura berangkat mencuri makanan. Disana mu-sang dengan lihai mengendap – endap memasuki daer-ah pemukiman manusia. Binatang lainnya pun berusaha mengejar tetapi tidak terkejar karena musang begitu cepat. Kura – kura berjalan perlahan sambil memperhatikan sekitar. Begitu sampai dirumah pertama, musang dengan cepat berlari menuju pintu belakang yang lebih aman. Benar saja, disana tidak ada siapa siapa. Dengan cepat tetapi tenang mereka mengambil makanan sangat banyak. Tetapi kura kura tidak mengambil makanan apa apa. Dia hanya mem-perhatikan rumah itu apakah ada manusia atau tidak. Mereka selesai mengambil makanan dan pergi pulang. “Bagaimana kura – kura? Mudahkan? Tidak berbaha-ya juga, disitu tidak ada manusia kan?” kata Musang. “Iya, ternyata aman. Tetapi....” “ah sudah..” potong Musang. “kita pergi tidur saja. Besok kita akan santap semua makanan ini. Oke?” “Oke!” kata semua binatang. Semua binatang pergi tidur. Terkecuali kura – kura, dia tidak tenang merasa bahwa saat mencuri besok akan tidak berhasil. Akhirnya dengan memberanikan diri kura-kura melewati pagar rumput itu sendirian. Dan benar saja, disana terdapat banyak Manu-sia yang sedang memasang jebakan. Kura – kura dengan rasa ketakutan membangunkan semua binatang. “Bangun semua! Ma..ma...” “Kau bicara apa kura-kura” “Ma.. ma..manusia telah memasang jebakan yang sangat banyak!” ujar kura-kura.”Ha ha ha ha. Kamu mengigau kali. Ha ha ha” kata Musang. “Benar, tadi aku melihat banyak manusia yang sedang memasang jebakan. Banyak sekali. Aku tidak bohong. Aku tidak mengigau” kata kura kura. “Baik, tenang dulu kawan. Itu mungkin hanya khayalan mu saja. Ini minum dulu. Baiklah kita akan melihatnya” kata Musang. “Jangan nanti kalau tertangkap? Jangan !” kata Kura kura. “Tidak, tidak. Kita akan sangat berhati hati” Mereka berjalan. Dan akhirnya melewati pagar rumput itu. Dan.... disana tak ada apa apa. “Lihat, kura kura? Itu hanya khayalan mu saja

Page 67: _. Buku Fabel

63Kumpulan Fabel

teman. Tidak ada manusia yang memasang jebakan. Mere-ka semua tertidur.” Kata Musang. “Tapi tapi....” “Baik, kau harus tidur kura kura atau otak mu itu akan terbakar. Ayo kita lanjutkan tidur kita. Kita akan bangun pagi pagi besok.” Kata Musang. Akhirnya semua kembali tidur. Terkecuali kura kura, yang masih terheran heran. Ia terjaga sepanjang malam. Sampai hingga waktu mulai pagi dia tertidur. Pagi itu mereka sudah siap untuk melakukan aksi mencuri lagi. “Kura kura tertidur pulas. Apakah kita harus membangunkannya?” kata Monyet. “Tidak, tidak. Biarkan kura kura tidur. Dan bawakan banyak makanan untuknya agar dia tahu bahwa yang dilihatnya semalam hanya-lah imajinasinya saja.” Dengan penuh percaya diri mereka melangkah melewati pagar rumput itu menuju pemukiman manusia. Disana tidak ada siapa siapa. Seperti biasa mu-sang yang memimpin jalan terlebih dahulu didepan semua binatang dengan cepat. Namun apa yang terjadi? Setelah memasuki halaman rumah manusia. Mereka terkena jeba-kan. Mereka pun berteriak karena ketakutakan. “TOLONG! Tolong kami!” kata Musang. “Kura – kura, tolong kami”. Jebakan itu sangat sempit. Besinya sangat kuat dan dingin. Mereka dikurung di kandang besi yang hanya terdapat satu jendela yang sangat kecil. Setelah mendengar jeritan teman – temannya, kura – kura terbangung dari tidurnya. “Apa yang terjadi? Aku lupa untuk mencegah teman teman ku. Suara apa itu? Dimana teman – teman ku?” gumam Kura – kura. Kura – kura mendekati arah datangnya suara dan melihat teman temannya yang sedang dikurung di kandang besi yang sangat sempit. Kura kura dengan berani masuk kedalam dan melihat kuncinya. Tetapi manusia yang melihat kura – kura masuk. Dengan cepat kura – kura mengambil kuncin-ya, dan pergi ke kandang jebakan. Dengan cepat kura – kura membebaskan teman temannya. Akhirnya mereka semua lolos dari jebakan. Semua telah berakhir. Musang dan binatang lainnya berjanji tidak akan mencuri, apapun yang terjadi. Karena mereka sadar mencuri perbuatan yang tidak baik dan ber-bahaya. Merekapun mengangkat kura – kura menjadi pem-impin dan menjulukinya “Kura – Kura Pemimpin Bijaksana”

Page 68: _. Buku Fabel

64 Kumpulan Fabel

Merpati dan TikusKarya Rayhannisa Dinda

Aku burung merpati putih kecil yang kesepian dan malang. Aku bernama Bibu. Aku tak bisa terbang karena aku cacat, ukuran tubuh ku lebih besar dibanding mereka yang normal. Aku tak tau siapa orang tua ku, dan saudar-aku. Selama ini akau hanya terdiam merenungkan betapa malang nya aku ini. ‘Whusshh..Whusshh..’“di-dingin.. huhu..”. Isakku sembari melindungi tubuh dari terpaan angin yang dingin. ‘aku sangat kesepian… aku lap-ar… huhu..” Tangisku terus semakin mejadi-jadi. Tak kusadar aku pun mulai tertidur.… Sinar matahari menusuk kelopak mata kecil ku seakan akan membangunkan ku dari tidurku. Aku mulai bingung, setelah ini apa yg harus aku lakukan? Berdiam diri disangkar. ‘Hush..’Terpaan angin itu membuat sisa retakkan cangkang itu jatuh. Spontan, aku lari mengejar retakkan cangkang telur yang dibawa angin berharap bisa meraih kembali retak-kan itu. “EH.. EH..” Panikku setelah melihat kebawah dari atas menara yang tingginya 300 meter, nyaris ku jatuh. “Hey! Hati hati! Kau nyaris terjatuh!” terdengar dibelakang-ku. Ternyata seekor tikus, tikus itu naik dari dalam menara. “lain kali kau harus lebih berhati hati. Gunakan sayapmu baik baik.” Aku hanya tertunduk berpikir bagaimana reak-si tikus itu bila ia tau bahwa ada seekor burung yang tidak bisa terbang. “e..emm..a-aku tidak..” “tidak apa?” potong sang tikus. “aku tak bisa terbang” jawabku masih tetap menunduk. “Bagaimana bisa seekor burung tidak bisa ter-bang?” “aku cacat” “…” tak ada jawaban dari sang tikus. “aku terlahir paling besar, dan paling akhir, ironisnya, mere-ka semua pergi terbang meninggalkanku” sambungku lagi.

Page 69: _. Buku Fabel

65Kumpulan Fabel

“kalo begitu berlatihlah” “tidak bisa” “ kenapa tidak bisa?” “aku tidak mau” “kenapa?” “aku takut ketinggian” “jangan lihat kebawah” . “bagaimana bisa?!” “maka dari itu, ayo kita berlatih” “tidak mau” “kenapa?” “aku takut” “mengapa harus takut, kau ini burung, yang seharus nya terbang ting-gi..” “ aku takut terjatuh..” “kau harus berlatih” “ya”jawab-ku agak setengah hati. “Ayo kepakkan sayap mu!” “kalau jatuh bagaimana?” “apa salah nya mencoba?”. Aku mulai terbujuk oleh sang tikus, ku kepakkan sayap ku, aku mulai terbang, yah.. walaupun tak jauh dari tempat pijakkanku. “Ayo lebih kencang lagi.. kau hampir bisa” jawab si tikus menyemangatiku. Aku berusaha mengepakkan sayap-ku lebih kencang, tapi aku belum terbiasa. Aku tak kuat. Akhirnya aku berhenti. “aku tak bisa, aku menyerah” “Kau hampir bisa. Jangan mudah menyerah!” “aku tak bisa, aku memang ditakdirkan tidak bisa terbang, sudah lah” putus asaku lalu berjalan menuju sangkar. “aku ingin tidur saja” lanjutku “tidak! Kau ini burung! Kau harus terbang” aku hanya diam menatap sang tikus. “Ayo berlatih” “baiklah aku ingin berlatih” “lakukan seperti tadi..kepakkan sayap mu”. Aku mulai mengepakkan sayap ku kuat, aku berharap harap aku tak akan gagal kali ini.Aku berhasil. Aku bisa terbang lebih tinggi. Lalu kucoba terbang mengelilingi menara. Dan ternyata aku bisa! Beta-pa bahagianya aku.“lihat tikus!Aku bisa!!”ucapkku bahagia. “ terus kepakkan sayapmu!!!” jawab si tikus sambil melom-pat lompat ditempat ikut merasakan kebahagiaanku dan tiba tiba si tikus terjatuh karena terpeleset. Aku terkejut. Aku langsung terbang cepat menuju kebawah untuk meng-gapai tubuhnya. “AAAA…Tolong aku,. tolong aku….!!” “HAP!” aku mendapatkan si tikus.“Terimakasih, kau sahabatku yang baik.” “aku juga berter-imakasih sudah mengajarkanku terbang” ucapku sambil menjabat tangan tikus. “iya.. sama sama” “Ah iya. Ngo-mong ngomong, kita belum berkenalan. Namaku Bibu.” Ucapku sembari menjulurkan tangan “ohya. Namaku Cicit” jawabnya dengan senyum yang ramah dan menjabat tan-ganku.…Sekarang aku sudah berkumpul dengan keluargaku. Dan

Page 70: _. Buku Fabel

66 Kumpulan Fabel

tiba tiba aku teringat Cicit, sahabatku itu. “Hai” suara salah satu dari saudaraku bernama Kiko yang berhasil menga-getkanku. “ah.. iya” jawabku “kenapa?” jawab Kiko “hah? Tidak? Memang kenapa?”Jawabku pura pura tidak tahu. “kau memikirkan sesuatu kawan” “tidak” “iya” “tidak” “iya” “oke kau menang, aku merindukan sahabat lama ku, dia yang mengajarkan ku terbang, ia sangat baik hati” “sia-pa?”tanyanya penasaran “Cicit, seekor tikus yang men-gajariku cara terbang.”Cicit? Aku mengenalnya belum lama kami saling berkenalan” “benarkah?kenapa kau bisa mengenalnya?” “aku pernah ditolongnya ketika makanan yang ku dapat direbut oleh burung lain, ia menyerahkan dirinya…..” “hah? Apa? Menyerahkan dirinya untuk menjadi mangsa?”Tanyaku khawatir. “dengar dulu, ia menyerahkan diri nya untuk dijadikan mangsa burung itu, tapi burung itu berkata tidak suka makan tikus. Lalu sang burung itu pergi begitu saja. Lalu tikus tersenyum padaku, dan berkata bah-wa aku harus menjaga makananku, lalu aku berterimakasih padanya” “aku ingin bertemu dengan nya” jawabku an-tusias. “aku tak tau dimana dia sekarang”. “kita cari ditem-pat kau bertemunya saja, ia tak mungkin tinggal dimenara yang kutinggali saat itu” “Bibu.. aku tak sepenuhnya ingat dimana tempat kami ber-temu dulu” ucap Kiko ketika kami sampai ditempat yang asing bagiku, tempat itu lumayan kotor. “kita cari saja dulu, siapa tahu ini tempat tinggal Cicit.” “iya”Sudah sekian lama kami mencari si tikus,tiba tiba.. “BIBU… KIKO…” terdengar suara nyaring memanggil nama kami berdua. “BIBU… KIKO…hosh hosh hosh..” panggilnya lagi tetapi dengan suara terengah engah. Kami melihat seekor tikus menhampiri kami. Dan itu adalah Cicit. “CICIT..” teriak kami berdua serempak lalu berlari kearah Cicit. Kami ber-pelukan “kami merindukanmu Cicit” ucapku kepada Cicit. “aku juga sangat merindukan kalian, bagaimana kabar kalian?” “kami baik baik saja, oh iya kau mau tidak ting-gal di tempat yang berdekatan dengan sangkar kami?” “benarkah? Aku sangat ingin..” “YEAY…” teriakku dan Kiko senang. Lalu kami pun berpelukan untuk melepas rindu.… “Bibu, Kiko, siapa tikus kecil ini?” Tanya ibuku setiba kami

Page 71: _. Buku Fabel

67Kumpulan Fabel

dirumah. “ini teman kami bu, namanya Cicit” jawab Kiko sambil merangkul tikus. “ya, ini teman kami. Ia yang men-gajarkanku cara untuk terbang bu.” Sambar ku. “benark-ah?” Tanya ibu tidak percaya. “dia juga menolongku ketika makananku ingin direbut oleh burung lain, baik sekali bu-kan?” ucap Kiko, Cicit hanya tersenyum. “wah baik sekali” tanggap ibu sambil mengusap kepala tikus. “bu. Boleh kan Cicit tinggal didekat rumah kami? Boleh ya bu..” “iya bu, boleh ya..” mohon kami kepada ibu. “boleh saja. Cicit ting-gal bersama siapa?” “ibu, ayah, dan 3 saudara ku” jawab Cicit. “oh, baiklah” “yeyyyy!!” sorak kami bahagia.… Lama kelamaan, keluarga kami pun dekat dengan keluarga Cicit. Kami saling tolong menolong satu sama lain. Tak jarang pula, diantara keluarga ku dan Cicit menja-ga sarang satu sama lain ketika salah satu dari kami pergi untuk mencari makan. Kami merasa persahabatan antara keluarga seperti keluarga sendiri. Saling menyayang

Page 72: _. Buku Fabel

68 Kumpulan Fabel

Detik Detik Terakhir

Karya Reina Aulya

Pada setiap tahun, umumnya umat muslim pas-ti akan melaksanakan hari raya Idul Adha. Dan pasti bagi umat muslim yang “mampu” dianjurkan untuk berkurban. Entah sapi kambing ataupun domba. Itu tradisi yang turun menurun. Seminggu sebelum pelaksanaan hari raya Idul Adha, para penjual sapi, kambing ataupun domba selalu ada di sepanjang jalan. Suatu hari, si kambing bertanya pada domba dan sapi. “kalian terbayang tidak, jika nanti kita dikurbankan, lalu kita dipotong, apakah kalian tidak takut” Tanya si kambing. Lalu sapi menjawab “aku sih tidak mau! Aku masih ingin hidup lebih lama, kalau kau domba ?” “kalo aku sudah ikhlas, mau diapakan apalagi jika memang su-dah takdirnya, yatoh” jawab si domba. Setelah itu kambing mulai berfikir, “iya juga ya, jika aku dipotong, aku tidak akan hidup lebih lama dan tidak bisa melihat indahnya dunia ini. Tapi jika aku jadi dipotong, yah mau dikatakan apa lagi, itu sudah kehendak Tuhan.” Ujar kambing dalam hati sambil merenungi nasib. Dua hari kemudian, ada pembeli yang ingin membeli sapi. Si sapi merasa ketakutan. Dia takut dirinya akan dikurbankan. “hey kambing, domba aku takut nih” kata si sapi dengan wa-jah cemas. “Tenang saja yatoh, kalau kamu dikorbankan, kamu akan masuk surga nantinya” kata domba berusaha menenangkan. Karna postur tubuh si sapi gemuk dan sehat, akhirnya si sapi dibeli oleh pembeli itu. Saat mau dibawa, si sapi agak memberontak karena tidak mau dipotong. Akh-irnya sapi pun pasrah dan berhasil dibawa.

Page 73: _. Buku Fabel

69Kumpulan Fabel

Esoknya ada pembeli lagi, kali ini si pembeli ingin membeli domba dan kambing. “Domba, aku takut nih, bagaimana kalo aku yang dipilih oleh si pembeli” kata si kambing dengan muka panic. “aku tidak tau, hanya Tu-han yang tau bagaimana nasib kita nanti” kata si domba. Kemudian si pembeli melirik kea rah si domba dan si kam-bing, lalu berkata “Bah, yang ini badannya bagus ni bang, ha aku beli saja lah mereka berdua tu”. Lalu dengan sedikit berat hati si kambing berusaha mengikhlaskan dirinya untuk dikurbankan. Kalau si domba hanya tenang-tenang saja. Dan tepat pada hari raya Idul Adha, setelah sho-lat I’d, sambil dikumandangkan bacaan takbir, detik detik penyembelihan pun terjadi. Si sapi meneteskan air mata ke-tika mau dipotong, dan akhirnya dirinya sudah pasrah dan ikhlas untuk disembelih. Domba dan kambing pun disembe-lih dengan tenang.

Page 74: _. Buku Fabel

70 Kumpulan Fabel

Kenakalansimonyet KaryaRifaniFatimah Disebuah desa binatang hiduplah seekor kura-ku-ra kecil dan kura-kura besar mereka kakak beradik yang sangat akur.Mereka tinggal berdua saja di sebuah rumah pohon yang kecil. Setiap paginya mereka pergi ke tempat sebuah ladang buah milik mereka yang tempatnya tidak jauh dari rumahnya.Mereka menanam macam-macam buah di ladang tersebut untuk kebutuhan pangan mereka. Suatu hari kura-kura kecil pergi ke ladang tanpa di temani kura-kura besar. Dengan rajinnya kura-kura kecil menyiram semua tanaman buah yang di tanaminya.Setelah menyirami tanamannya kura-kura kecil memetik buah-buah yang sudah matang untuk kebutuhan pangan-nya karena persediaan makanan meraka sudah mau habis.Dengan sangat ceria kura-kura kecil memetik buah sam-bil bernyanyi dengan riang gembira.Disaat kura-kura kecil sedang memetik buah tiba-tiba datanglah seorang monyet ke ladang kura-kura dan monyet itu berkata“hey,kura-kura kecil sedang apa kau di ladang ? kata monyet”“Aku sedang memetik buah,memangnya kau tidak melihat kalau aku sedang memetik buah! jawab kura-kura yang agak marah”“oh,iya aku melihat tapi aku Cuma mau nanya aja,gak usah marah dong. jawab si monyet”“iya,terus kamu mau ngapain datang ke ladang aku?kamu mau mencuri buah di ladangku? jawab lagi si kura-kura”“aku kesini mau mengajak kamu untuk melihat festival buah yang ada di desa sebelah bukannya untuk mencuri,kamu mau ikut gak ke festival itu? kata monyet”

Page 75: _. Buku Fabel

71Kumpulan Fabel

“oh gitu,aku mau tapi boleh kan kalau aku mengajak kakak aku (kura-kura besar)? tanya si kura-kura”“gak,aku hanya mengajak kau saja kura-kura,jadi kakak kamu itu dirumah saja. jawab si monyet”“tapi aku kemana-mana itu selalu bersama kakak aku.jawab lagi si kura-kura”“tapi kalau kakak kamu ikut yang menjaga ladang ini sia-pa?tanya simonyet kepada kura-kura”“iya juga sih, yaudah deh kita perginya berduaan aja. jawab si kura-kura”“oke,besok pagi kita ketemuan di sini ya! jangan lupa bawa buah yang banyak ya! kata si monyet”“oke ;) besok pagi kita ketemuan disini. jawab si kura-kura” Setelah itu kura-kura langsung pulang menemui kakanya untuk meminta izin datang ke festival tersebut tan-pa di temani kakanya dan izin untuk membawa buah untuk bekal ke festival tersebut,akhirnya kakaknya memberi izin.Sebenarnya si monyet itu menyuruh kura-kura kecil mem-bawa buah yang banyak untuk dirinya, karena si monyet berniat jahat untuk mengambil buah yang dibawa kura-ku-ra tanpa sepengatahuannya.Keesokan paginya mereka berdua berangkat ke festival tersebut,dengan sangat gem-birannya si monyet dan kura-kura semangat datang ke festival tersebut.“hey,kura-kura kamu membawa buah yang banyak kan untuk bekal kita? kata si monyet yang sangat polosnya.”“iya aku bawa yang banyak kok sampai-sampai aku keber-atan.kata si kura-kura yang tidak tau apa-apa”“kura-kura lambat banget jalannya cepetan dong ,kalau gitu aku jalan duluan yaa,,byeee....jawab si monyet”“ehh,,kok malah ninggalin sih,yaudah lah aku jalan sendiri aja deh.jawab si kura-kura yang sangat polos”Akhirnya si kura-kura jalan sendiri tanpa di temani si monyet. Tanpa pengetahuan si kura-kura,sebenarnya kakak kura-kura mengikuti adiknya dari belakang secara diam-di-am karena kakanya tidak mau terjadi apa-apa terhadap adiknya sebab kura-kura besar berfirasat tidak enak kepa-da adiknya.

Page 76: _. Buku Fabel

72 Kumpulan Fabel

Sedangkan si kura-kura sedang berjalan sendirian,di-am-diam si monyet sudah menyiapkan beberapa jebakan untuk si kura-kura sehingga monyet dapat mengambil buah buahan yang dibawa kura-kura.Jebakan yang pertama si kura-kura lolos jadi monyet gagal membuat jebakan per-tama,Jebakan kedua kura-kura juga lolos karena ada sang kakak kura-kura yang menolongnya,dan yang ketiga je-bakannya si kura-kura juga lolos dari jebakan si monyet itu.Karena si monyet itu sudah kesal sama kura-kura karena jebakannya tidak berhasil akhirnya si monyet berpura-pura baik terhadap si kura-kura,padahal si monyet berniat mau mengambil buah buahan itu.“kura-kura sini buah buahnannya aku saja yang bawa kan berat jadi gantian bawanya.kata si monyet yang berpura-pura”“seharusnya dari tadi kamu bawaiin buahnya aku kan su-dah keberatan.jawab si kura-kura”“hehe....iya yaudah sini buah buahannya.kata si monyet yang berniat untuk mengambil buah buahannya” Tiba-tiba disaat monyet membawa buah si monyet langsung lari membawa buah untuk dimakannya di suatu tempat,lalu si kura-kura langsung mengejar si monyet itu.Akhirnya si kura-kura bertemu dengan monyet dan kura-ku-ra melihat buah buahan yang dibawanya sudah habis di-makannya dan si kura-kura sempat kesal terhadap monyet. Setelah itu tiba-tiba datanglah seorang pemburu binatang,si monyet dan si kura-kura langsung kaget dan te-riak minta tolong tetapi tidak ada yang mendengarnya dan akhirnya si monyet berhasil lolos dari pemburu itu.Akhirnya si kura-kura tertangkap oleh pemburu tersebut dan dibawa ke rumah pemburu itu.Kura-kura langsung di kandang dan diberi buah buahan yang sangat banyak kura-kura terlihat senang sekali ada buah buahan yang banyak. Disaat kura-kura sedang asik memakan buah tiba-lah si monyet itu lagi.Karena masih kesal si kura-kura hanya diam saja.Si monyet itu langsung bertanya“kura-kura apakah kau masih kesal sama aku?kata si monyet”

Page 77: _. Buku Fabel

73Kumpulan Fabel

“iya lah kamu itu sudah ninggalin aku terus makan buah aku pula gimana aku gak kesal.jawab si kura-kura”“iya deh,aku mau minta maaf soal yang tadi karena tadi aku sudah tergiur dengan buah yang dibawa kamu,aku minta maaf yaaa?.kata si monyet”“iya deh aku maafin,tapi lain kali jangan gitu lagi ya!jawab kura-kura”“iya.Kayaknya buahnya enak tuh,aku bagi dong?boleh ya?kata monyet”“tidak boleh!kamu tadi sudah makan buah aku masa mau lagi?kata kura-kura”“yahh.eh Kura-kura kakakmu sudah nungguin kamu tuh di-rumahnya.kata monyet”“tapi aku harus bagaimana aku kan dikandang.jawab ku-ra-kura”“yaudah kita tukeran aja jadi aku yang dikandang kamu nemuin kakak kamu, gimana setuju gak?tanya si monyet”“yaudah aku setuju,sekarang kamu lepasin aku dari kan-dang.kata kura-kura”Akhirnya si kura-kura lepas dari kandang itu tanpa sepen-gatahuan pemburu itu. Padahal niat si monyet mau tukeran dengan ku-ra-kura karena mau balas budi karena monyet sudah ber-buat jahat kepada kura-kura.Setelah itu si kura-kura me-nemui kakaknya dan meminta maaf karena sudah pergi tanpa dirinya,seharusnya kura-kura nurut apa kata kakan-ya,setelah itu kura-kura besar memaafkan adiknya tetapi dengan syarat jangan melakukan hal itu lagi! akhirnya si kura-kura besar dan kura-kura kecil pergi ke ladang untuk memanen hasil buah yang mereka tanam.Mereka memetik buah yang sudah matang,hasil panen mereka cukup ban-yak.Akhirnya mereka berdua pulang kerumah membawa buah hasil panennya dan mereka sangat bahagia.Mereka pun hidup bahagia tanpa ada yang mengganguinnya.

Page 78: _. Buku Fabel

74 Kumpulan Fabel

Kancil Jahil Dan

Kelinci Pemarah

Karya Rini Nirwani

Di suatu hari di sebuah desa kecil di pinggir hutan ada seekor kelinci yang sangat jahil sekali,ia selalu menjahili teman-temannya hingga teman-temannya jengkel, teta-pi walaupun begitu ia tetap mempunyai banyak teman. Hingga suatu ketika, ada seekor kelinci si pemarah yang sangat sibuk sekali dengan kehidupannya sendiri ia tidak suka bergaul dengan teman-teman yang lainnya. Ia sangat pemarah dan teman-temannya juga tidak menyukai nya, sang kelinci pemarah yang hendak melompat-lompat ingin ke rumah nya itu dengan wajah yang datar tanpa ada rasa senang di hati nya . Si kancil jahil melihat sang kelinci yang melompat-lompat tersebut. Hingga si kancil berniat untuk manjahili sang kelinci. “ haha.. ada si pemarah tuh.. aku jahili ahh.. “ dengan kata meledek si kancil yang ber-niat untuk menjahili kelinci . karena kancil sangat jahil dan sangat cerdik Si kancil mengambil tali yang panjang dan menyambung nya ke dua pohon besar yang ada di hutan. Si kelici melewati tali tersebut Hingga menyebab kan si ke-linci terjatuh dan terjungkal. “hahahhahahha “ sang kancil tertawa lepas dan gembira melihat si kelinci yang jatuh dan terjungkal. “ dasar kelinci jahil, kau memang benar-benar

Page 79: _. Buku Fabel

75Kumpulan Fabel

menyebalkan dan menjengkel kan awas kau kelinci jahil yang jelek aku akan membalas perbuatan mu” sahut sang kelinci yang mulai marah dan jengkel atas perbuatan si kancil jahil.Keesokan hari nya, kancil dan teman-temannya sedang bermain riang di lapangan hijau nan asri di desa pinggir hutan, kelinci dan teman-temannya sangat suka bermain sepak bola.Sang kancil yang jahil walaupun sedang bermain sepak bola ia tetap menjahili teman temannya. Dengan cara menggelitikkan teman-temannya hingga merasa geli. Di saat sang kelinci dan teman-temannya sedang bermain bola dengan asyik nya , ada si kelinci pemarah lewat di pinggil lapangan. Si kancil jahil pun melihat kelinci . lalu ia berniat untuk menjahili nya, si kancil menendang bola kear-ah sang kelinci. Tetapi kejahilan sang kancil itu tidak berhasil sanag kelinci bisa menepis bola yang di tending kancil jahil tersebut.Haaaaappppp…. “ dasar kelici jahil tidak bisa kan kau mengenai ku hahahahaahahha.. kalau tidak bisa menen-dang jangan sok jago dan berniat mengenai ku hahaha.. dasar kancil bodoh “ kata sang kelinci yang merasa hebat dan mengejek si kelinci jahil. Setelah itu bola yang di main-kan oleh si kancil jahil dan teman – temannya di ambil oleh sang kelinci lalu di hempas ke lumpur. Sang kancil terdiam dan sangat marah sekali, bola kesayangannya di hempas ke lumpur. “ dasar kelinci jelek itu bola kesayangan ku “ kata sang kancil dengan nada marah dan kecewa. “ ha-hahaha….. dendam ku terbalass sudah.. hahaha.. “ kata sang kancil tertawa jahat. Mungkin hari ini aku tidak beruntung. Jika kau berani be-sok siang kau ku tantang bertanding bola di lapangan ini jangan sampai telat Satu lawan satu. “ mana mungkin satu lawan satu ? “ kata sang kelinci terheran dan sedikit kebin-gungan sementara dia tidak bisa bermain bola. “iya satu lawan 1 memang nya mengapa ? kau takut? Hahahahaha-haha “ kata si kancil dengan sombong nya dan tertawa sedikit meledek sang kelinci yang kebingungan, “ bagaima-na mungkin dia bisa mengalahkan ku sementara dia tidak bisa bermain sepak bola sama sekali hahaha” dalam hati

Page 80: _. Buku Fabel

76 Kumpulan Fabel

sanga kancil “emm baik lahh aku bersedia menerima tantangan mu kacil” kata sang kelinci memberanikan diri nya lalu beranjak pergi.Lalu sang kelinci pulang ke rumah nya dengan berfikir-fikir.. “ huhh bagaimana aku bisa mengalah kan si kancil jahil itu, sementara aku tidak bisa bermain sepak bola, sedangkan ia sangat mahir sekali bermain sepak bola “ dalam hati sang kelinci Sang kelinci pun berlatih dengan bersungguh-sungguh demi ingin melawan sang kancil bertanding sepak bola. Be-gitupun si kancil ia juga berlatih dengan bersungguh-sung-guh . Keesokan hari nya detik detik pertandingan pun di mu-lai,yang menjadi wasit yaitu pak zebra.Sang kancil dan kelinci pun bertanding di lapangan. Kare-na sang kancil sudah mahir sekali bermain sepak bola tentu saja dia sangat mudah mencetak gol. Gol pertama kancil.. ia sangat senang dan bangga dan memperlihatkan kesom-bongnnya terhadap sang kelinci. “ hahahahaha baru baru saja aku sudah mendapatkan gol” kata sanag kancil sambil meledek sang kelinci.“huhhh… awass kau aku pasti bisa mencetak gol “ jawab sang kelinci yang mulai marah .

Pertandingan pun berjalan lagi. Sang kancil yang berlari mebawa bola dan tiba tiba bola terebut oleh sang kelinci ia pun mulai menggiring bola ke arah gawang, dan ternya-ta sang kancil berhasil menjaga gawang nya dan out. Kini bola berada pada sang kelinci ia menggiring bola den-gan tenang nya dan si kancil mulai melakukan kecurangan yaitu menyelengkat sang kelinci hingga sang kelinci jatuh. Tetapi jatuh nya sang kelinci tidak parah dan tidak di ang-gap pelanggaran.Sang kelinci pun bangun dan melanjutkan pertandingan kali ini iya tidak mau kalah iya terus menerus berlari lalu merebut bola dari sang kancil ia pun terus menerus berlari sambil menggiring bola. Hingga ia berhasil mencetak gol.

Page 81: _. Buku Fabel

77Kumpulan Fabel

Kini skor sang kancil dan kelinci sama yaitu 1-1 iya sangat senang sekali.

Pertandingan pun belum usai sang kancil dan kelinci mu-lai kelelahan tetapi mereka tidak menyerah. Sang kancil menggiring bola dengan berlari agak sedikit kencang ber-harap kemenangan terdapat kepada nya. Kancil mulai marah ia melakukan kecurangan menyelengkat sang ke-linci dengan kencang nya sampai sang kelinci terjatuh dan kaki nya terkilir ia pun meringis kesakitan dan mulai kema-rahannya. Lalu sang kancil hanya tertawa jahat. Dan be-berapa saat kemudian ia hampir terjatuh ke lubang Sang kelinci pun melihat sang kancil yang hampir terjatuh itu. Lalu ia bergegas menolong sang kancil. Hingga sang kan-cil selamat walaupun merasa sedikit kesakitan. Sang kancil heran mengapa sang kelinci mau menolong nya sedang-kan sang kelinci begitu jahil kepadanya. Sebenar nya sang kelinci tidak membenci sang kancil. Ia hanya tidak suka dengan hewan yang jahil. “ huhh.. kelinci mengapa kau menyelamatkan ku “ kata sang kancil yang sedang kesak-itan . “ sesama teman kita harus saling membantu, sebenar nya aku tidak mau bermusuhan dengn mu kancil. Aku ingin berteman baik dengan mu “ kata sang kelinci menjawab pertanyaan sang kancilSang kanci pun terdiam dan termenung.“ maafkan kesalahan ku kelinci, karena sudah menjahili mu hingga kau marah Kemarin lalu, aku juga ingin berteman baik dengan mu. Berteman itu lebih baik “ sejak saat itu sang kancil dan sang kelinci menjadi sahabat. Dan di tidak ada pertengkaran lagi. Mereka bermain bersama-sama dengan riang gembira.

Page 82: _. Buku Fabel

78 Kumpulan Fabel

Benny Si Berang Berang Nakal Karya Ririn Astrian

Disebuah sungai, hiduplah keluarga berang-berang. Diantaranya: ayah, ibu dan anak berang-berang bernama Benny. Suatu hari, ayah berang-berang menyuruh anaknya untuk membantunya membuat bendungan. Namun, anak-nya menolak dan dia segera pergi bermain dengan teman-nya di sungai. Lalu, ibunya memanggilnya “ benny.. ,benny..? ” anaknya pun menjawab “ ada apa ibu? Aku sedang asyik bermain ! ”. “ anakku kau ini sudah besar, kau har-us dapat membantu orang lain termasuk ayahmu ini, nak ” lanjut ibunya. Akhirnya ia pun membantu ayahnya untuk membangun bendungan dengan merasa terpaksa. Keesokan harinya, Benny diajak temannya yaitu Simon si Monyet untuk masuk kehutan diseberang sungai un-tuk mencari makanan yang lezat yang terdapat di sana. ‘’ Benny apa kau mau makanan lezat yang ada dihutan seberang sungai itu? karena temannku bilang kalau disa-na banyak sekali makanan yang lezat.’’ Kata simon ‘’ iya .. aku mau tapi aku harus meminta izin pada ayah dan ibu dulu.’’ Sahut benny. Lalu, ia meminta izin pada ayah dan ibunya namun, keduanya pun tak mengizinkan benny ka-rena orangtuanya mendengar berita bahwa konon disa-na ada seekor harimau yang ganas dan akan memangsa siapa saja yang melintas dihadapannya. Benny pun sedih ia pergi masuk kekamarnya. Namun, saat ia menutup pintu ada suara seperti ada yang memanggilnya dan ternyata itu adalah suara Simon yang memanggil dari luar jendela kamarnya dan ia pun berusaha menghasut Benny agar ikut dengan pergi ke hutan dan usahanya pun berhasil mereka pergi tanpa diketahui oleh siapapun. Saat orangtuanya sadar bahwa anaknya menghilang mereka bergegas meminta bantuan hewan lain untuk men-cari anak mereka yang hilang. Namun ternyata Lala si Ular melihat Benny dan Simon masuk kedalam hutan diseberang sungai. Lalu, tidak ada hewan yang berani memasuki hutan

Page 83: _. Buku Fabel

79Kumpulan Fabel

itu. Orangtua benny pun bingung dan sangat sedih me-mikirkan nasib anak satu-satunya. Setelah tekadnya bulat ibu benny segera berangkat memasuki hutan untuk menyelamatkan anaknya. Lalu, ayah benny pun ikut serta untuk menyelamatkan anaknya. ‘’ baiklah, aku akan ikut denganmu karena tidak akan mem-biarkanmu berjuang sendirian. ‘’ kata ayah benny pada ibu benny. ‘’ ya sudah kita akan berangkat sekarang juga. ‘’ sahut ibu benny.Saat mereka berdua telah sampai di tengah-tengah hutan mereka mendengar suara anaknya meminta tolong. ‘’ ayah.. ibu.. tolong.. ‘’ begitulah suara itu terus-menerus. Lalu mereka menghampiri suara tersebut dan ternyata benar bahwa itu adalah suara anak mereka.anaknya sedang diterkam oleh seekor harimau yang sangat ganas. Harimau tersebut ingin memakannya dan hampir saja cakar harimau tersebut membuat benny terluka seketika ayah benny da-tang dan melindungi anaknya sehingga tangan ayahnya terluka karena cakaran harimau ganas itu. Namun, ayahnya menyuruh anak dan istrinya untuk pergi dari hutan itu. Dan mereka pun pergi meninggalkan sang ayah yang ten-gah berkelahi dengan harimau yang liar dan ganas. Saat benny dan ibunya sampai dirumah mereka langsung men-cari bantuan ia meminta bantuan kepada lala. Lala adalah ular cobra yang mempunyai bisa mematikan dan lala pun bersedia membantu karena ia sering benny dan keluarga-nya sangat baik padanya. Dan mereka pun pergi tempat kejadian. Hampir saja mereka terlambat karena sang ayah telah diterkam dan akan dimakan oleh harimau itu. Namun lala segera datang dan berkelahi dengan harimau itu, lalu harimau tersebut pun mati karena bisa akibat gigitan lala. Akhirnya mereka semua pun pulang. Benny dan keluarg-anya merasa sangat berhutang nyawa pada lala. Benny sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih pada lala. Dan benny berjanji tidak akan lagi kabur dari rumah dan tidak akan mengabaikan kata-kata orang tuanya. Dan mereka pun hidup bahagia untuk selamanya.

Page 84: _. Buku Fabel

80 Kumpulan Fabel

Gogi si Tersembunyi Karya Rizka Alifia Gogi adalah seekor kucing jantan liar. Bulunya cokelat, tapi tak terlalu bersih. Matanya hijau. Sebenarnya, ia cukup menggemaskan. Dulu, ia punya majikan. Tapi sayang, setelah majikannya meninggal, ia terlantar. Tak ada yang mengurusnya lagi di rumah itu. Sekarang, Gogi sendirian sambil menunggu ada ‘majikan baru’ yang mau memeliha-ranya di pinggir jalan. Setelah ditinggal kedua majikannya, sifat Gogi mu-lai berubah. Sekarang, ia suka mencuri makanan di rumah tetangga majikannya. Para tetangga merasa terusik karena Gogi. Gogi selalu ketahuan jika sedang mencuri makanan. Bulunya basah, kotor, dan lembap karena sering disiram oleh para tetangga yang makannya sering dicuri oleh Gogi. Ka-dang-kadang, ia dipukul dengan sapu oleh para tetangga majikannya. Suatu malam, Gogi berharap sambil menatap bin-tang yang bertabur di langit dengan tatapan kosong. An-dai aku bisa tak terlihat. Aku bisa mencuri dan makan terus. Nyaaamm miaw, gumamnya dalam hati. Tiba-tiba ada suara berbisik, “kamu mau tak terlihat, Gi? Makanlah lima lembar daun srikaya dan sebuah cherry muda. Memang tak enak rasanya. Tapi, ikutilah kata-kataku jika kamu mau tak terlihat.” Gogi mulai semangat. Ia mendekati pohon srikaya di samping rumah Pak RT. Lalu, ia meloncat-loncat sambil me-narik daunnya. “Dapat!” gumamnya. Dengan cepat, ia memakannya sambil mendesah. Kemudian, ia mendekati pohon cherry di dekat sun-gai. Ia meloncat kembali. Dan … ia dapat! Tapi, ada seekor kucing jantan lain yang melihatnya. Dobi. Dobi memandan-gnya heran. “Gogi! Ngapain kamu ngambilin cherry? Dimakan lagi sama kamu. Buang cuy!” kata Dobi sambil menghampiri

Kucing

Page 85: _. Buku Fabel

81Kumpulan Fabel

Gogi. Gogi tetap ngeyel makan cherry itu. Tak menghirau-kan larangan Dobi. Tiba-tiba, Gogi tak terlihat. Dobi tertegun. Dia mera-sa tak melihat apa-apa. Tapi, ia merasa ada sesuatu yang bergerak di depannya. “HANTUUU!!!” Tanpa basa-basi, Dobi mengambil lang-kah seribu. Gogi tertawa. Ia mengendus-endus. Ada bau gurame goreng cihuy! Ia pun segera berlari ke rumah Pak Intarto, tempat gurame goreng yang sedang disajikan, Gogi mengendap-endap sambil menahan suara. Ia menaiki meja dan ia mengambil dua gurame goreng Pak Intarto. Ia memakannya di belakang pohon belimbing yang lebat. “Wuih mantap enak pisan nih. Coba dari dulu aku tak terlihat! Aku bisa makan terus nih, kenyang sepuasnyaaaa,” pikirnya. Tiba-tiba terdengar suara amarah bergemuruh di ru-mah Pak Intarto. “Bajul! Kamu pasti ngambil gurame bapak, ya? Kem-balikan sini! Nanti makan siang juga kamu dapet jatah gu-rame ah!” seru Pak Intarto. “Nggak, Pak. Bajul nggak ngambil ikan,” bantah Bajul. “Jangan bohong sama bapak, Jul. ayo, mana sini gu-ramenya?” teriak Pak Intarto. Gogi tak menyadari. Karena ia mencuri gurame Pak Intarto, Bajul jadi dituduh. Kasihan Bajul. Dasar Gogi!

Beberapa bulan kemudian, para warga menge-luh sering kehilangan ikan goreng. Pasti kalian sudah tahu pelakunya. Ya, Gogi! Tapi belum ada warga yang tahu. Gogi kan tak terlihat. Nah, ada satu warga yang belum pernah kehilan-gan ikan. Namanya Bung Jali. Para warga menuduh bahwa Bung Jali pelakunya. Padahal, Bung Jali tidak tahu apa-apa. Bung Jali pun diusir dari kompleks perumahan tempat ia tinggal. Gogi tidak kasihan pada Bung Jali. Padahal, dulu Bung Jali sering mengiriminya ikan kaleng lezat saat majik-annya masih ada.

Page 86: _. Buku Fabel

82 Kumpulan Fabel

Beberapa hari kemudian, datang pemuda yang pakaiannya rapi, bersih, sopan, dan mewah. Langkahnya gagah. Dia berjalan menuju rumah Bung Jali. Di depan pin-tu rumah Bung Jali, dia mengetuk pintu. Tak ada jawaban. Dia pun bertanya kepada Bang Hugo yang sedang mem-baca Koran hari ini. Gogi menyaksikannya walaupun tak terlihat. “Maaf, Mas, orang yang punya rumah ini kemana, ya?” “Oh, Bung Jali … udah pergi dari sini,” jawab Bung Hugo sekenanya. “Mas tahu keberadaan kucing berbulu cokelat dan bermata hijau? Kalau tidak salah, nama kucing itu Gogi. Orang yang punya rumah ini, pasti tahu…” Glek! Gogi tertegun. Orang itu menyebut namanya. “Majikannya dulu tinggal di kompleks ini. Yang itu rumahnya,” lanjut pemuda itu sambil menunjuk rumah man-tan majikan Gogi. “Oh si Gogi, kucing yang cokelat itu? Ane nggak tau kemana. Sudah sebulan lebih nggak muncul di kompleks ini,” jelas Bung Hugo. “Wah, kalau gitu, sayang, ya. Saya diutus dari peru-mahan Elite untuk memelihara Gogi. Saya sudah meny-iapkan kamar khusus untuk Gogi dengan menu makanan yang setiap hari berbeda. Kamarnya disertai AC yang tidak merusak ozon bumi kita. Tempat tidurnya pun empuk serta tempat bermainnya mewah. Kalau begitu, saya cari kucing yang lain saja, deh. Makasih, ya.” Pemuda itu pergi. Gogi menangis. Kenapa ia harus tak terlihat? Kalau saja ia terlihat, mungkin sekarang ia bisa hidup enak. Tidur di tempat tidur empuk, tidak kebasahan jika hujan. Menu makanan selalu berganti, tidak ikan goreng terus. Kini, ia hanya bisa menyesal. Ia tak bisa terlihat kem-bali. Ia tak akan bisa hidup bahagia. Ia harus kebasahan saat hujan. Dan … ia harus tetap mencuri makanan agar tetap bertahan hidup. Inilah kisah akhir si Gogi, si Kucing Tersembunyi …

Page 87: _. Buku Fabel

83Kumpulan Fabel

NASIHAT MANJUR

Karya Rizqi Aristia Seekor tikus mendatangi tikus tua yang menjadi sese-puh para tikus disawah.‘’Ada apa? Tanya sesepuh tikus.‘’Hidupku terasa hancur, Pak Tua! ’’keluh si tikus dengan wajah sedih.‘’Hilanglah semua kenyamanan dan kenikmatan dalam hidupku!’’ ‘’Apa yang kamu alami hingga merasa seperti itu?’’ ‘’Seperti yang engkau ketahui, Pak Tua,’’Kata si Tikus kemudian, ‘’aku hanya punya sarang kecil lagi sempit untuk tempat tinggal. Sarang itu harus kutempa-ti bersama istri dan sepuluh anakku. Bayangkan, Pak Tua , sarang sekecil dan sesempit itu harus ditempati oleh kami berduabelas!’’ Sesepuh tikus tersenyum. ‘’Kamu merasa tidak nyaman di dalam sarangmu?’’ ‘’Sangat tidak nyaman! ’’sahut si Tikus.‘’Hampir-hampir aku tidak tahan lagi tinggal di dalam sa-rangku sendiri!’’ Sesepuh tikus mengangguk-anggukan kepala. ‘’Nah, Pak Tua, apakah engkau mempunyai sa-ran untukku?’’ ‘’Aku mempunyai sepuluh anak,’’kata sesepuh tikus seakan tidak menjawab pertanyaan si tikus tadi.’’Un-tuk menyelesaikan masalahmu, aku titipkan anak-anakku di sarangmu.Anggaplah mereka bagian keluargamu untuk sementara waktu.’’ Si Tikus menurut meskipun keheranan dengan saran sepuluh tikus. Lalu, sepuluh tikus anak sesepuh tikus itu tinggal bersamamya di sarangnya yang sempit.Seminggu kemudian, si Tikus menukas dengan wajah ke-sal.’’saranmu sudah kuturuti, tapi kondisi ku makin buruk!

Page 88: _. Buku Fabel

84 Kumpulan Fabel

Kondisiku yang sudah buruk kian memburuk. Bayangkan, sa-rang kecilku itu harus ditempati dua puluh dua tikus!Masya ALLAH, sempitnya!Untuk bernapas saja sangat susah!’’ Sesepuh tua hanya tersenyum menanggapi kelluh si Tikus. ‘’Bagaimana saranmu kini, Pak Tua?’’ Sebentar, kata ssesepuh tikus, bukanlah kamu mempun-yai kakak yang tinggal di sawah sebelah? Ya, jawab si Tikus. Sama seperti denganku, kakakku itu pun mempunyai sepuluh anak dan tinggal di sarang sempit. Nah, untuk menyelesaikan masalahmu, ajaklah semua anak kakakkmu itu tinggal bersamamu untuk sementara waktu.Apa? si Tiukus terlonjak kaget mendengar saran sesepuh tik-us. Mengajak mereka semua tinggal bersamaku?Ya, sesepuh tikus tersenyum seraya menganggukan ke-palanya. Dengan begitu,masalahmu akan selesai. Awalnya, si Tikus sangat keberatan dengan saran sesepuh tikus, tapi akhirnya ia menurut. Selanjutnya ia mendatan-gi kakaknya. Kemudian ia menceritakan masalahnya dan mengajak semua anak kakaknya tinggal beramanya.Seminggu kemudian, si Tikus kembali menemui sesepuh tikus. Kali ini aku sungguh tidak kuat, kata si Tikus dengan wajah sedih bercampu kesal. Sarangku sudah tak lagi seperti tem-pat hunian. Penuh sesak di dalamnya. Untuk bergerak saja sulit kami lakukan. Rasa-rasanya untuk bernafaspun sudah sangat susah kami lakukan. Bayangkan, pak tua, tiga puluh dua ekor tikus menghuni sarang kecilku. Lagi-lagi sesepuh tikus hanya tersenyum menanggapi keluh kesah si Tikus. Aku sudah tak sanggup Pak Tua, kata si Tikus lagi. “Lantas apa yang harus kuperbuat untuk men-gatasi masalah ini? Sesepuh tikus mengangguk-anggukan kepalanya. Pak Tua, sudah dua kali saranmu kuturuti, namun hasil-nya tidak sesuai dengan yang kuharapkan. Kondisiku tidak semakin membaik, malah sebaliknya semakin memburuk. Ya, aku tahu, sahut sesepuh si tikus. Aku bisa merasakan kesusahanmu. Engkau tidak bisa merasakan seperti yang kurasakan Pak Tua, kata si tikus dengan kekesalan yang meluap. Bisakah engkau merasakan tinggal disarang sempit bersama dengan tiga puluh satu tikus lainnya? Masya Allah,

Page 89: _. Buku Fabel

85Kumpulan Fabel

sangat tidak enak rasanya. Ya, aku tahu.Apakah engkau akan menyarankan lagi padaku untuk menambah jumlah anggota baru di keluargaku? “Tidak”. Lalu ? Saranku, kata sesepuh tikus, kembalikanlah sepuluh anakku dan sepuluh anak kakakmu. Si Tikus menurut. Ia mengembalikan dua puluh ekor anak tikus kepada orang tuanya masing-masing. Kini si Tikus tinggal bersama istri ser-ta sepuluh anaknya sendiri. Keesokan harinya si Tikus kembali menemui sepuluh tik-us. Wajahnya benar-benar cerah. Senyumnya merekah. Bagaimana keadaanmu kini? Alhamdulillah sahut si Tikus. Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku, benar-benar merasa lega. Hidupku terasa indah dan nyaman.Sarangku terasa lapang. Bahkan saking lapangnya anak-anakku bisa bermain kejar-kejaran di dalam sarang. Kondisi yang benar-benar melegakan. Syukurlah kata sese-puh tikus.Saranmu benar-benar manjur pak Tua, kata si Tikus lagi memuji. Sungguh pantas kiranya jika sekalian tikus men-gangkatmu selaku sesepuh para tikus.

Page 90: _. Buku Fabel

86 Kumpulan Fabel

Ikan dan seekor Burung

Karya Sadewa Yudhistira Dalam sebuah gua dalam sungai di negeri yang ber-nama papua hiduplah seekor ikan arwana yang baru saja lahir. Seperti kebiasaan para ikan di sana, mereka harus kel-uar gua untuk mencari serangga yang hidup di darat atau dunia atas.Ikan yang baru saja melihat dunia atas yang besar san-gat takjub dengan apa yang ia temui. Ikan-ikan lain yang sangat unik, pepohonan di setiap sisi sungai, dan serangga yang ternyata sangat lezat. Namun yang paling membuat-nya aneh dan takjub adalah seekor burung yang mencari cacing di lumpur-lumpur sungai tersebut.Dengan hati-hati ia mendekati sang ikan kecil mendekati burung yang sedang asik mencari cacing. Dengan takut ia menyapa burung tersebut.“hai burung, ibuku bilang kalian adalah mahluk yang meng-esankan”.Burung itu pun berkata, “kami bisa terbang wahai ikan kecil. Apa kau pernah melihat samudra di mana banyak ikan berenang bebas?”.Sambil berteriak dengan bangganya burung itu berkata “aku telah menjelajahi semua langit di alam ini”.Kemudian burung itu terbang ke langit yang tinggi hingga tidak terlihat lagi. Dan kemudian ikan kecil itu pun kemba-li ke guanya karena hari sudah malam sambil memikirkan apa yang telah dikatakan sang burung.Di pagi yang cerah ia, ikan kecil itu, kembali ke sungai be-sar itu untuk mencari makan namun tidak ia dapati burung yang kemarin ia temui. Dalam pikirannya ia membayang-kan bahwa burung tersebut sedang terbang gembira

Page 91: _. Buku Fabel

87Kumpulan Fabel

menyusuri lorong-lorong langit dan menembus awan di atas tujuh samudera. Dan ikan kecil kita berharap suatu hari nanti ia bisa berenang di samudera yang luas bersama ikan–ikan lain dari berbagai sisi dunia.Ikan kecil kita yang selalu saja mengingat dan mem-bayangkan apa yang dikatakan sang burung yang telah lama pergi pada suatu hari ketika ia sedang mencari ma-kan, tanpa ia sadari ia telah terjebak dalam jaring seorang nelayan dan ikan kecil itu dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil yang sangat sempit baginya dan ikan-ikan lain yang juga ikut tertangkap.Entah sudah berapa tempat yang sudah ia lewati dan en-tah sudah berapa jauh ia dari kehidupannya di sungai. Dan Nampak sekali ikan kecil itu masih memikirkan impiannya akan samudera luas dan indahnya seekor burung dan ia kini sadar bahwa ia telah kehilangan kebebasannya dan ia tersiksa akan apa yang ia impikan.Kini ikan arwana kecil itu telah hidup dalam sebuah akuari-um besar dan kini ia menjadi peliharaan seorang anak kecil. Berbeda dengan kehidupannya di sungai dulu, ia tidak perlu mengkuatirkan makanan untuk perutnya karena anak kecil yang memeliharanya sangat rajin memberi makanan kepada ikan tersebut.Pada suatu sore yang agak mendung, terjadilah peristiwa yang takkan dilupakan ikan kecil kita itu. Ikan kecil itu terle-pas dan masuk ke dalam saluran air ketika sang anak se-dang menguras akuarium tempat ikan tersebut tinggal. Dan ikan kitu kini sedang mengarungi gelapnya selokan yang kotor dan gelap menuju cahaya. Apakah ini sebuah hara-pan untuk sebuah kebebasan dan impian?Ternyata hari sudah gelap. Dengan hujan yang turun de-ras dan sampah yang padat ikan kecil itu berjuang men-cari nafas ke permukaan. Sebuah perjuangan yang sangat berat bagi ikan kecil kita itu. Tak terbayangkan bagaimana tubuh kecil itu bisa menahan sakitnya terhimpit tumpukan sampah yang besarnya melebihi besar badannya. Dan kini ya kelelahan dan tertidur di dunia antah berantah hingga pagi menjelang.Malam yang gelap pun kini telah berganti. Namun tubuh kecil ikan itu sudah tidak bisa lagi menikmati indahnya

Page 92: _. Buku Fabel

88 Kumpulan Fabel

matahari karena ia terlalu lelah untuk itu. Dari kejauhan dia melihat seekor burung yang sedang hinggap di rerumputan pinggir sungai. Dengan tenaga yang tersisa ia mendekati burung tersebut dan ia tidak menyangka bahwa burung tersebut adalah burung yang ia temui di tempat kelahiran-nya.Dengan terpernjat kaget ia menyapa burung itu“wahai burung, apakah kau masih mengingat aku? Di manakah aku ini wahai burung?”Dengan agak ragu burung itu pun membuka mulutnya“oh wahai ikan kecil, aku mengenalmu, kenapa kau berada di sini?”Ikan itu pun kembali mengulangi perkataanya dan menay-akan kenapa sungai ini begitu kotor.“ini sungai ciliwung wahai ikan. Begitu sial nasibmu hingga berada di sini?”. Dan sang burung pun terdiam agak lama. Lama ia terdiam dan berfikir. Lalu nampaklah keharuan dari mata burung yang telah lama mengenal langit tuhan ini. sambil menatapi ikan kecil yang mulai terlihat lemah ia berkata.“sungai ini begitu kotor untukmu wahai ikan. Cepat atau lambat kau akan mati”Ikan itu pun membantak sang burung yang seakan suaran-ya membelah langit“bagaimana aku bisa mati sedangkan hidup sepertimu adalah angan-anganku dan samudera luas telah menjadi dambaanku?”.Burung itu kini terdiam dan tak bisa menjawab. Dari matan-ya keluar air mata yang seakan meleleh dan mengalir bagai air sungai. Dengan terisak-isak ia mengadah ke lan-git. Seakan kini ia berbicara dengan sang penguasa alam.“mengapa setiap mahluk ingin hidup seperti mahluk yang lain?” kemudian ia menundukkan kepalanya yang seakan telah berat dengan pikiran kekecewaan.“samudra luas adalah bukan duniamu, di sana tidak ada serangga untukmu dan kau tidak bisa hidup walau sehari di air asin wahai anakku”.“aku telah membuang impianku untuk bisa berenang sep-erti kalian wahai ikan. Aku telah mengambil hikmah”.Kemudian ikan kecil itu pun terlihat melemah dalam sungai

Page 93: _. Buku Fabel

89Kumpulan Fabel

yang sangat hitam itu. Secara perlahan ia menutup mata untuk terakhir kalinya.“tidurlah dengan tenang wahai ikan. Kau telah mendapat pelajaran besar, tidurlah dan impikan sungai tempat kelahi-ranmu”Dan tinggilah terbang burung itu. Dari paruhnya yang diter-pa angin ia berbisik“tak seharusnya aku berikan impian semu bagi ikan itu”

Page 94: _. Buku Fabel

90 Kumpulan Fabel

Ayam betina yang tidak menempati

janjiKarya Salsa Azhaar Noor

Disebuah hutan , hiduplah seekor elang dan ayam betina yang keduanya berkawan baik, hidup rukun, dan tolong menolong. Pada suatu hari keduanya sedang men-cari makan, tiba-tiba ada seekor serigala yang datang menyerang keduanya. Angsa pun melompat terbang dan ayam betina segera berlari menyelamatkan diri. Akan tetapi, serigala dengan cepatnya terus mengejar ayam betina yang berlari ketakutan. Seketika itu juga elang membantu sahabatnya. Dengan kekuatan tenaganya ia menerkam dan melukai badan serigala itu. Ayam betina itu dapat melepaskan diri dan bersembunyi di celah-celah batu. Dan serigala itu meraung kesakitan setelah mengejar ayam betina itu. Kemudian serigala itu melarikan diri.Elang : “ keluarlah sahabatku, serigala itu sudah pergi.”Ayam betina : “ terima kasih temanku, engkau telah menyelamatkanmu.”Elang : “ iya sama-sama, kenapa sahabatku. Tampaknya kau sedih sekali, kamu sakit ? “Ayam betina : “tidak, aku sehat. Aku mau bertanya kepad-amu sahabatku.”Elang : “ apa kawan, tanyalah.”Ayam betina : “ kenapa kamu bisa terbang tinggi. Aku melompat pun tidak bisa, bukankah kita sama-sama bu-rung ? ”Elang : “ dulu aku juga tidak bisa terbang. Setelah aku menjahit sayapku dengan jarum emas ini, aku menjadi rin-gan dan bisa terbang.”Ayam betina : “ kalau begitu bolehkah aku meminjam jar-um emas itu ? ”

Page 95: _. Buku Fabel

91Kumpulan Fabel

Elang : “ tentu . tapi kau harus janji tidak boleh meminjam-kan jarum itu kepada siapapun, dan jangan sampai hilang.”Ayam betina : “ sahabatku. kau tak usah khawatir, aku akan berhati-hati dan akan segera mengembalikan kepadamu.”Elang pun menyerahkan jarum emas itu kepada ayam bet-ina. ayam betina pun menerimanya dengan gembira, dan ayam betina itu menjahit kedua sayapnya. Tetapi ia tidak sabar belum selesai menjahit, ayam itu terus menggepak-kan sayapnya dan melompat ke atas pagar. horeee, aku bisa terbang. dan Ayam betina tersebut rupanya memper-hatikan ayam jantan yang kebetulan lewat disitu.Ayam jantan : “ bagaimana cara kamu bisa terbang ? “Ayam betina : “ aku menjahit sayap ini menggunakan jarum emas ini “Ayam jantan : “ boleh aku pinjam ? “ Ayam betina : “ tentu , asalkan tidak boleh hilang. “ayam jantan itu cepat-cepat menjahit sayapnya dan pu-ra-pura tidak tau kalau dia telah menghilangkan jarum emas itu.Ayam betina : “ dimana jarum emas itu ? “Ayam jantan : “ tadi aku letakkan ditanah.”Ayam betina : “ aku khawatir jarum emas itu hilang. Karena jarum emas itu kepunyaan sahabatku, si elang .”Dan ayam betina merasa kecewa dan bersedih, karena telah meminjamkan jarum emas itu kepada ayam jantan.Di pagi yang cerah ayam betina pun menghampiri sa-habatnya si elang .ayam betina : sahabat ku, boleh aku berbicara denganmu ? “elang : “ tentu, ada apa sahabatku.”Ayam betina : “ aku minta maaf kepadamu sahabatku, ka-rena telah menghilangkan jarum emas itu.”Ketika sahabatnya mendengar jarum emas itu hilang, elang pun marah kepada ayam betina tersebut.

Page 96: _. Buku Fabel

92 Kumpulan Fabel

Elang : “ mengapa jarum itu bisa menghilang ? “Ayam betina : “ maafkan aku sahabatku, sebenarnya aku tadi meminjamkannya ke ayam jantan.”Elang : “ kalau begitu, kamu harus menemukan jarum emas itu sampai dapat. Kalau tidak kamu tidak akan selamat.” Setelah mendengar kata-kata dari sahabatnya, ayam betina pun langsung mencari jarum emas tersebut. Seket-ika ayam betina sedang mencari jarum emas itu di hutan, akhirnya ia menemukan jarum emas itu, Dan mengemba-likannya kepada elang.

Page 97: _. Buku Fabel

93Kumpulan Fabel

Tiga Sahabat Karya Senda Will Hiden

Di sebuah hutan yang lebat, tinggallah tiga sahabat yaitu kelinci, tupai, dan kucing. Mereka mempunyai sifat yag berbeda-beda seperti si kelinci yang memiliki sifat cerdik, lincah, dan jahil terhadap temannya, si kucing kecil, dan si tupai yang sering menjadi korban kejahilan dari kelinci, Wa-laupun begitu mereka tetap bermain bersama . Pada siang hari kelinci, tupai, dan kucing sedang ber-main bersama di tempat yang luas. Mereka berkejar-ke-jaran kesana-kemari, bersembunyi dibalik semak-semak sambil tertawa riang. Karena merasa lelah merekapun beristirahat di balik pepohonan. Tiba-tiba si kelinci melihat sesuatu tergeletak dalam bungkus plastik di bawah re-rumputan. “hai teman-teman… lihatlah! Si kelinci berteri-ak sambil menunjuk ke arah bungkusan plastik itu. Mereka mendekati bungkus plastik itu dan ternyata isinya sebung-kus makanan dan kue. “Wah... makanan teman-teman..” teriak si tupai. “Hore.. siang ini kita akan makan enak...” si kucing ber-teriak dengan senang. Si kelinci mengambil kue itu dan membuka bungkusannya dan terci-um aroma harum dari kue itu. Tiba-tiba muncul niat liciknya. “Ah... kue ini pasti nikmat sekali apalagi jika ku makan sendiri tanpa berbagi dengan mereka...”kata si kelinci. “Teman-teman sepertinya kue ini bekal sisa dari pak tukang kayu yang sering ke hutan ini, mungkin dia baru saja kesini dan belum pergi terlalu jauh?” Kelinci meyakinkan temannya. Tampak kecewa tergambar di wajah si tupai dan kucing, mereka gagal untuk memakan kue yang berbau lezat itu. Si kelinci pun segera pergi dan berlari ke arah jalan kelu-ar hutan. Setelah berlari cukup jauh dari sahabatnya si kelin-ci pun berhenti untuk mengatur nafas, ia tengok ke kiri dan ke kanan, merasa aman dan tak ada siapa pun disana, dia

Page 98: _. Buku Fabel

94 Kumpulan Fabel

duduk dan segera membuka bungkusan plastik itu. Tanpa pikir panjang ia pun memakan kue dengan lahapnya. Ka-rena asyiknya ia tidak menyadari kalau ada bahaya yang sedang mengintainya. Tiba-tiba si kelinci menjerit keras. Seekor harimau muncul dari balik semak dan langsung menerkam tubuh mungil kelinci itu. Kukunya yang tajam membuat kelinci itu tak berani bergerak karena kalau sedik-it saja ia bergerak maka kuku-kuku tajam harimau itu akan melukainya. Ia pun menangis dan berteriak meminta tolong. Kelinci pun memutar otak untuk mencari cara bagaimana agar ia bisa bebas dari cengkraman harimau itu. Akhirnya ia mendatkan ide. “Pak harimau, aku punya dua teman disana, bagaimana jika ku jemput kesini supaya kamu dap-at makan lebih banyak lagi”. Kelinci berusaha menipu ha-rimau itu. “Baiklah,segera panggil mereka tapi aku harus ikut di belakangmu.” jawab harimau itu. Si kelinci senang karena ia berhasil mempengaruhi harimau itu dan ia terus mencari cara agar pak harimau itu tidak mengikutinya. “pelan-pelan saja ya jalanmu supaya mere-ka tidak mendengar langkah kakimu. Aku kha-watir mereka akan lari ketakutan.” jawab si kelinci “cepat sana panggil aku sudah sangat lapar!” bentak harimau sambil melepas cengkramannya” Si kelinci pun berlari ke arah sahabatnya yang ia ting-galkan tadi. Sementara itu harimau terus mengikutinya dengan langkah pelan. Menyadari hal itu si kelinci pun berlari sekuat tenaga sambil memanggil sahabatnya. “temanku..Tolong aku.... aku sedang di kejar ha-rimau...” teriak kelinci saat dia tahu harimau su-dah jauh di belakangnya. Dari kejahuan temann-ya mendengar teriak si kelinci itu. Mereka pun cepat bersembunyi di dalam lubang di balik rerumputan. Harimau pun marah saat menyadari dirinya tertipu. “aku ditipu makhluk kecil itu! Awas kau, tidak akan ku lepas-kan lagi kalau kau tertangkap!” Harimau pun berlari sekuat tenaga mengejar si kelinci. Si kelinci terus berlari, ia bingung melihat tema-teman-nya sudah tidak ada di tempat semulanya. Sementa-ra harimau sudah dekat berada di belakangnya. Ti-ba-tiba kaki si kelinci ada yang menariknya, ia pun

Page 99: _. Buku Fabel

95Kumpulan Fabel

menjerit dan bahkan tidak berani membuka mata. “jangan pak harimau... jangan makan aku,ampuni aku...” “ni aku ci,bukalah matamu,ini tupai dan kelinci sahabatmu...” “ayo cepat ci...” dengan rasa kebersamaan mereka pun selamat. Namun ha-rimau masih berada di depan persembunyian mere-ka. “hai kelinci ke-cil awas kamu! Tidak akan ku lepaskan lagi. Aku akan menunggumu sampai keluar dari persembunyianmu!...” Harimau itu pun tertidur di depan persembunyian mereka bertiga. Tiba-tiba serangan semut merah membangunkann-ya. Dia pun berputar-putar menghindari serangan semut itu. “tolong, telingaku sakit... seluruh tubuhku sakit...! dasar semut tidak berguna!” teriak harimau sambil berlari menghindari semut. Kelinci,kucing, dan tupai memberani-kan diri melihat situasi di luar. Harimau itu su-dah tidak ada di sekitar mereka lagi. “maafkan aku ya kucing dan tupai karena aku telah bersa-lah dan berberbohong kepada kalian.” Si kucing akhirnya menceritakan kejadian yang sebenarnya. Sahabatnya tidak marah apalagi membencinya. Si kelinci pun berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Merekapun menemui sang semut merah dan berterima kasih karena telah menolong mereka dari kejaran si ha-rimau. Si kelinci mengakui kehebatan temannya. Sang semut yang tidak diminta bantuannya pun membantu mereka. “aku sangat berdosa melakukan hal yang tidak baik pada sahabatku.” Dalam hati si kelinci sambil tidak akan mel-akukannya lagi. Mereka bertiga akhirnya bersama-sama pulang ke rumah masing-masing, dengan tetap menjaga satu dengan yang lain karena hari sudah mulai gelap.

Page 100: _. Buku Fabel

96 Kumpulan Fabel

PERSAHABATAN KOLONI SEMUTKarya Septianingrum Lady Iswanto

Di sebuah sarang koloni semut yang gelap terdengar suara salah satu semut yang sedang membicarakan perihal masalah konser saat itu ada seekor semut yang baru saja selesai bernyanyi nama semut itu adalah Sina“ Baiklah itu adalah suaraku yang merdu untuk para sa-habat-sahabatku. Oya, sekadar info, aku akan men-gadakan konser bernyanyi lohhh” ucap Sina “wah bagus tuh,oya aku boleh bernyanyi tidak dikonser itu” sahut seekor semut lagi “ohhhh Boleh saja,konser itu memang untuk para sahabatku yang baik kepadaku, kalian semua memang boleh bernyanyi dikonser itu sepuas kalian ” sahut Sani dengan gembira. Keesokan harinya dikonser bernyanyi Sani “akhirnya hari yang kutunggu-tunggu,datang juga semoga semuanya lancar dan semuanya bahagia” kata Sani dalam hati Pada saat Sani sedang bernyanyi ada seekor belalang masuk kesarang koloni semut untuk mengambil telur semut untuk disimpan,saat itu juga semua semut langsung masuk kedalam sarang dan langsung menyerang belalang itu. Setelah di serang habis-habisan belalang itu mati di tempat dan disana juga banyak semut yang mati.Sani sangat sedih karena banyak sahabatnya yang mati dan konser Sani gagal. Banyak temanyayang bertanya ke-pada sani. “ Sani bagaimana sahabat-sahabat kita banyak yang mati ?” “iya, konser kamu bagaimana ?” Tanya beberapa sahabat Sani kepada Sani

Page 101: _. Buku Fabel

97Kumpulan Fabel

“ Entahlah aku juga bingung dan pusing karena ke-jadian ini “jawab Sani dengan perasaan sedih. Keesokan hari Sani berjalan bolak-balik didepan sa-rang dengan perasan yang sangat sedih ,teman-temannya sangat bingung dengan kelakuan Sani , sampai ada sa-habatnya yang menegur Sani “ hei Sani, kau berbuat apa?” “ aku hanya berjalan saja disini sambil memikirkan sesuatu” jawab Sani “ ohhhhh, memangnya kau sedang memikirkan apa?” Tanya temannya “ aku sedang memikirkan konserku kemarin yang gagal “ jawab Sani dengan perasaan sedih. Semua semut berfikir , jika mereka membuat konser Sani yang kemarin gagal ,pasti Sani akan sangat bahagia.

Keesokannya semua semut membuat panggung yang sangat megah untuk Sani. Ketika panggung itu sudah mau selesai,Sani datang tiba-tiba ketempat itu. Sani sangat terkejut dangan panggung yang semegah itu,seketika Sani bertanya keteman-temannya “ teman-teman buat siapa pangung semegah itu?” sambil tersenyum semua semut serempak menjawab per-tanyaan Sani “ ini semua untuk kamu Sani” Sani sangat senang ,se-ketika ia langsung berloncat-loncat kegirangan dan semua semut langsung mengerubungi Sani. Malamnya saat konser itu tiba Sani bersenandung dengan indahnya dan dengan perasaan bahagia , be-gitu juga dengan teman-temannya mereka juga berse-nang-senang dan ikut bahagia atas kebahagiaan Sani. Dan hal itu membuat rasa persahabatan mereka bertam-bah erat.

Page 102: _. Buku Fabel

98 Kumpulan Fabel

Rusa Dan Singa Karya Syifa Ayu Larasati Pada suatu hari hiduplah seekor raja hutan yang amat sangat sombong. Pada waktu itu sang singa sedang berjalan-jalan di hutan dan sang singa melihat rusa se-dang memakan rumput di dekat sungai. Sang singa pun mendekati sang rusa tersebut “ hai rusa sedang apa kau disini?” tanya singa “ hai singa. Aku disini sedang memakan rumput ini. Aku sangat lapar” jawab rusa “ kau belum izin kepadaku. Kau tau aku siapa?” ujar singa “ mengapa aku harus meminta izin kepadamu? Aku tidak tau kau siapa” jawab rusa “ aku penguasa hutan ini. Aku raja hutan sebaiknya kau pergi sebelum kau aku mangsa”ujar singa “ kau raja? Tetapi sikapmu bukan sikap raja. Sikap raja adalah sikap yang dermawan dan baik hati tidak seperti kau singa” ujar rusa “ apa kau bilang? Dasar singa jelek. Sebaiknya kau pergi dan jangan kembali lagi kesini” ujar singa “ baiklah aku akan pergi dari sini” jawab rusaSang rusapun akhirnya pergi meninggalkan sang singa ia pergi ketempat yang jauh yaitu hutan seberang*keesokan harinya Sang rusa lagi asik mencari makan tiba-tiba ia bertemu-lagi dengan sang singa dan sang singa kembali mengejek sang rusa “ hai kau rusa jelek. Sudah aku bilang kau tidak boleh dis-ini ini hutan wilayahku” ujar sang Singa “ bukankah wilayahmu di hutan seberang sana? Bukan disini” jawab rusa “ sekarang semua hutan wilayahku kau tidak boleh da-tang kesini kecuali kau mau menjadi budak ku hahahaha” ujar sang singa

Page 103: _. Buku Fabel

99Kumpulan Fabel

“ tidak aku tidak mau menjadi budak mu!” jawab rusa “ dasar kau rusa keras kepala. Hmm atau kau mau aku mangsa?” ujar singa dengan mengaum “ aku lebih baik pergi dari sini dari pada harus menjadi budakmu singa” jawab rus “ baiklah silahkan pergi saja” ujar singaSang rusa pun pergi dari hadapan singa. Ia mengalah den-gan sang singa. Sang rusa pergi ke tepi sungai dan tidak dekat dengan hutan ia tinggal disana,mencari makan dan minum disana. Sementara sang singa merasa kesepian karena teman-temannya tidak mau mendekati sang singa karena sikap sombong sang singa. Sang rusa merasa senang karena tidak ada lagi yang mengganggu dia karena ia sudah jauh dari hutan. Ia mera-sa sungai adalah kehidupan barunya. Ia mendapat teman banyak disana yang ramah dan baik hati. Ia juga mempu-nyai sahabat. Tetapi tiba-tiba ia memikirkan sang singa di hutan sana. Apakah ada yang mau berteman dengannya karena sikap sombongnya. Salah satu sahabatnya bertanya kepada si rusa “ hai rusa. Mengapa kau bersedih?” tanya salah satu sa-habatnya “ aku sedang memikirkan sang singa, bagaimanakah ka-bar dia?” jawab sang rusa “ mengapa kau memikirkan dia? Padahal ia sudah jahat kepadamu?” tanya lagi sahabatnya “ karena dia juga sahabatku. Walaupun dia tidak men-ganggap aku sahabatnya” jawab rusa “ kau sangat baik sekali rusa. Kau masih memberikan hati baikmu kepada orang yang jelas-jelas telah jahat kepada-mu” ujar sahabatnya Sang rusa hanya tersenyum dan ia terus memikirkan keadaan sang singa di hutan sana. Ia berfikir seharusnya ia menjenguk sang singa dihutan sana. Tekadnya sudah bulat besok ia akan mendatangi sang singa di hutan sana.*keesokan harinyaSang rusa pun pergi menuju hutan. Ia takut jika dirinya dimangsa sang singa. Seharusnya ia tidak datang ke hutan tetapi ia juga mau tahu kabar sang singa. Saat sedang ber-jalan tiba-tiba sang rusa melihat sang singa sedang berse-

Page 104: _. Buku Fabel

100 Kumpulan Fabel

dih di bawah pohon,sang rusapun mendekati sang singa. “ hai singa. Mengapa kau bersedih?” tanya sang rusa “ aku tidak punya teman disini. Aku sudah bukan raja hutan lagi. Aku sudah digantikan oleh singa yang lain” jawab sang singa “ aku bersedia jadi temanmu. Jika kau mau kita juga bisa bersahabat” ujar sang rusa “ tidak aku tidak mau. Lagi pula kau senang kan jika aku tidak punya teman. Lebih baik kau pergi dari sini aku tidak membutuhkanmu. Pergi!” ujar sang rusa Sang singa pun tidak mau berteman dengan sang rusa. Padahal sang rusa berniat baik dengan dirinya tetapi sang singa tidak memperdulikannya. Sang rusa tidak berputus asa. Jika ia gagal ia akan berusaha lagi. Semangat sang rusa tidak habis untuk berteman dengan sang singa.*keesokan harinyaSang rusa datang lagi ke hutan untuk bertemu sang singa, tetapi sang rusa tidak menemukannya. Ia terus mencari, ternyata sang singa sedang murung di dekat rumahnya. Sang rusapun mendekati sang sang singa. “Hai rusa. Aku kembali kesini lagi untuk berteman deng-anmu” ujar sang rusa “ sudah kubilang aku tidak mau berteman dengan mu” jawab sang singa “ aku mohon singa, ubahlah sikapmu aku yakin jika kau mengubah sikapmu kau akan mempunyai banyak teman lagi” ujar sang rusa “ diam kau rusa” jawab sang singaSang singapun lari ke dekat sungai. Tiba-tiba ia terpeleset ke dalam sungai sang singa pun teriak meminta tolong ke-pada rusa “ Rusa tolong aku,tolong,tolong” teriak sang singa “ Tunggu disana aku akan menolongmu” jawab rusaSang rusa pun segera berenang ke dalam sungai. Dengan sekuat tenaga ia berenang untuk menolong temannya. Akhirnya sang rusa berhasil membawa sang singa ke tepi sungai dan mereka selamat. “Rusa terima kasih kau telah menolongku, aku sangat menyesal dengan sikapku yang angkuh. Aku berjanji aku akan merubah sikapku, kau maukan jadi temanku?” tanya

Page 105: _. Buku Fabel

101Kumpulan Fabel

sang singa. “ kenapa teman? Bukan sahabat?” jawab rusa “ mengapa tidak? Kita akan menjadi sahabat” ujar sang singaAkhirnya merekapun berteman. Janganlah kalian bersikap sombong kepada orang lain, karena sikap sombong dap-at membuat dirimu jatuh. Sang rusa dan sang singa hidup bahagia menjadi sahabat mereka selalu baik hati kepada semua orang.

Page 106: _. Buku Fabel

102 Kumpulan Fabel

KANCIL DAN HARIMAUKarya Vania Rizky

Pada suatu hari Kancil sedang berjalan-jalan di hutan, ketika sedang asik berjalan-jalan sambil makan rumput tiba-tiba Kancil dikagetkan dengan sura auman di depannya, ternyata itu adalah seekor Harimau yang tam-paknya sedang kelaparan.Auuummm!!! Hari ini nasibku baik sekali, perutku lagi kro-ncongan ehh ketemu Kancil sebagai makan siangku. Hei Kancil siap-siap ku makan nih, Aummmmmmmmm!!!.Eittt! Tunggu Dulu Harimau, kalau kamu makan aku, kamu akan kehilangan cerita rahasia sabuk sang dewa, siapa yang memakainya akan bisa terbang dan kuat seperti dewa. Mau ngak bisa terbang dan kuat seperti dewa pasti kamu jadi raja hutan seperti selama ini yang kamu idam-id-am kan, mau ngak ???? “ kata Kancil”.Benar nih Cill, kamu ngak akan ku makan asal kamu beri tahu dimana letak sabuk dewa itu. “kata harimau”.Benar dong, ayo ikut aku ke batu besar dipinggir sungai dekat rumpun bambu di selatan hutan. “kata Kancil”.Merekapun segera berjalan menuju pinggir sungai di sela-tan hutan, ketika sampai ditujuan tampak sebuah benda berwarna cokelat hitam melingkar di sebuah batu besar menyerupai sebuah sabuk.Harimaupun mengaum panjang, Aummmmmmm!!! Bergerak hendak menerjang benda tersebut.Eitt ! Tunggu dulu Harimau, kalau kamu mau memakai sabuk dewa tersebut kamu harus berjalan mundur kearah sabuk tersebut dan jangan sekali-kali menengok ke belakang, agar dewa pemilik sabuk itu tidak mengetahui kehadiran mu kan mereka sedang asik mandi di sungai. “kata kancil”Benar juga katamu Cil, habis sabuknya besar sekali sih jadi aku ngak sabar untuk memakainya. “Kata Harimau”Oke deh! Harimau, sekarang kamu boleh berjalan mundur kearah sabuk itu. Tapi sebelum itu aku hitung dulu yach aku

Page 107: _. Buku Fabel

103Kumpulan Fabel

mau sembunyi takut nanti dimarahi dewa kalau melihatku. “kata Kancil “.Cepat hitung Cil, aku sudah ngak sabar mau jadi raja hutan nih.!!!Ok ku hitung yach, “kata Kancil” !!!! 1.2.3. udahkah belum (kata Harimau), belum (Kata kancil sambil berlari meninggal-kan harimau) 4.5.6.7 (udahkan belum), (Belum) 8.9.10 (sudah-kah belum) (sudah teriak kancil yang sudah jauh mening-galkan Harimau)…………Tanpa berpikir panjang Harimau pun segera berjalan mun-dur menuju kearah benda yang menyerupai sabuk tersebut. Dan ketika tubuhnya memasuki kedalam lingkaran tersebut tiba-tiba benda tersebut bergerak melilit tubuh Harimau. Harimau tampak senang karena dalam pikirannya sabuk tersebut sedang bereaksi memberi kekuatan ke tubuhn-ya, tapi tiba-tiba lilitan itu semakin lama semakin kuat dan membuat harimau kesakitan. Dan alangkah kagetnya Ha-rimau ketika dihadapannya muncul kepala ular piton rak-sasa di depannya. Harimaupun berteriak minta tolong dan menggeram “Awas kamu cill, kamu telah membohongi ku. Ternyata benda ini bukan sabuk dewa tapi ular piton raksa-sa”” tapi teriakan minta tolong itu tampaknya sia-sia bela-ka.Karena ular piton itu terlampau besar dan akhirnya mat-ilah Harimau tesebut dengan tulang-tulang yang remuk.Adapun Kancil yang nyawanya terselamatkan karena ke-cerdikannya memulai petualangan barunya di belantara hutan.

Page 108: _. Buku Fabel

104 Kumpulan Fabel

KEANGKUHAN SI REULI

Karya Zaki Faiza Pagi terasa damai ketika terdengar riuhnya suara kokokan ayam. Seekor burung merak bernama Reuli den-gan beberapa temannya berkumpul untuk mencari makan. Belum lama mereka berkumpul, datanglah seekor elang yang dikenal dengan sebutan Pangeran Satria, wajahnya sangat tampan dan berhati emas. Hampir seluruh burung betina sangat mengaguminya. Begitu juga dengan Reuli. Kedatangan Satria beserta dayang-dayangnya rupanya membawa kabar bahwa Pangeran Satria hendak mencari pendamping.

“Aku tidak membutuhkan kecantikan dan keanggunan. Hanya yang berhati tuluslah yang akan menjadi pendamp-ingku!” kata Pangeran. Mendengar itu, hati Reuli berbun-ga-bunga. Ia yakin akan terpilih menjadi pendamping Pangeran. Ia merasa memenuhi persyaratan yang diajukan Pangeran. Namun Reuli tidak sadar kalau ia mempunyai saingan yang cukup berat, yaitu si Utari, seekor burung mer-pati. Memang wajahnya tidak terlalu cantik tetapi ia san-gat baik hati. Sering Reuli menghina Utari. Namun Utari terus bersabar.

Ketika tiba hari penentuan pendamping untuk Pangeran Satria, Reuli berdandan dengan sangat berlebihan. Kemu-dian segera bersiap menyambut kedatangan Pangeran. Namun rupanya sudah banyak temannya yang menanti Pangeran, bahkan hingga berdesakan. Reuli yang angkuh pun tidak mau kalah. Ia segera mendesak teman-teman-nya agar bisa sampai pada barisan terdepan. Ia tidak sa-dar, karena berdesakan itulah, bulu-bulu indahnya berubah

Page 109: _. Buku Fabel

105Kumpulan Fabel

menjadi sangat kotor. Tubuhnya berbau sangat tidak enak. Banyak temannya yang menjauh karena tidak tahan men-cium bau tubuh Reuli. Begitu juga Pangeran, ia segera pergi menjauhi Reuli. Reuli sangat kaget. Ia hanya bisa menangis memandang kepergian Pangeran.

Seluruh burung telah memperkenalkan diri pada Pangeran. Namun tidak ada satu pun yang berkenan di hati Panger-an. Ketika Pangeran bingung hendak memutuskan calon pemdampingnya, datanglah Utari yang langsung mem-perkenalkan diri. Rupanya Pangeran terpesona oleh ker-amahan, kelembutan, dan kerendahan hati Utari. Ia pun memutuskan untuk menjadikan Utari sebagai pendamp-ingnya. Mendengar keputusan Pangeran, Reuli sadar kal-au kecantikan yang selama ini dibanggakannya ternyata tidak berarti. Ia lalu meminta maaf pada Utari atas sikapnya selama ini. Ia juga berjanji akan berusaha mengubah sikap buruknya. Ia juga akan belajar rendah hati dan bersabar untuk melengkapi kecantikan yang telah dimilikinya.

Page 110: _. Buku Fabel

106 Kumpulan Fabel

Bonusnya ada disini

Page 111: _. Buku Fabel

107Kumpulan Fabel

GALERINYA 85

Page 112: _. Buku Fabel

108 Kumpulan Fabel

Tanda Tangannya Anak

85