23
i SKRIPSI RIAN SAPUTRO STUDI PENGGUNAAN METRONIDAZOL PADA PASIEN DM GANGREN (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

i

SKRIPSI

RIAN SAPUTRO

STUDI PENGGUNAAN METRONIDAZOL PADA

PASIEN DM GANGREN

(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

Page 2: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

ii

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN METRONIDAZOL PADA

PASIEN DM GANGREN

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2014

Oleh :

RIAN SAPUTRO

201010410311047

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Drs. Didik Hasmono, Apt., Ms.

NIP 195809111986011011

Pembimbing II

Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M. Kes.

NIDN 0703086702

Page 3: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

iii

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN METRONIDAZOL PADA

PASIEN DM GANGREN

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

Pada tanggal 2 Mei 2014

2014

Oleh :

RIAN SAPUTRO

201010410311047

Tim Penguji

Penguji I

Drs. Didik Hasmono, MS., Apt.

NIP 195809111986011011

Penguji II

Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M. Kes

NIDN 0703086702

Penguji III

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS

NIDN 0714095802

Penguji IV

Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt.

NIDN 0727118602

Page 4: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

iv

KATA PENGANTAR

Salam Sejahterah bagi kita semua

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridhonya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN

METRONIDAZOL PADA PASIEN DM GANGREN (Penelitian di Rumah

Sakit Umum Daerah Sidoarjo).

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari

peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kasihnya sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt. selaku dosen pembimbing I, dan

Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing II,

disela kesibukan beliau masih bisa meluangkan waktu untuk

membimbing, memberi pengarahan dan motivasi sampai

terselesaikannya skripsi ini.

3. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., selaku dosen penguji I dan Ibu

Naylis Syifa, S.Farm, Apt., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang

telah memberikan banyak saran dan masukan demi kesempurnaan

skripsi ini.

4. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis belajar di Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc, Apt. selaku Ketua Program Studi

Farmasi yang telah memberikan motivasi dan kesempatan penulis

belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Page 5: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

v

6. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur beserta

jajarannya bidang penelitian, survey dan research yang telah

memberikan rekomendasi penelitian pada penulis di RSUD Sidoarjo.

7. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sidoarjo beserta

jajarannya yang telah memberikan ijin penelitian pada penulis di RSUD

Sidoarjo.

8. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P. selaku doses pembimbing

akademik. Terima kasih banyak atas arahan dan motivasi yang bapak

berikan selama ini.

9. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang

sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat

bermanfaat. Terutama untuk Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt.

dan Ibu Sendy Lia Yunita, S.Farm., Apt., selaku biro skripsi yang telah

susah payah membantu jalannya ujian skripsi sehingga kami dapat

melaksanakan ujian dengan baik.

10. Untuk semua anggota tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah banyak

membantu untuk kebutuhan administrasi kelengkapan skripsi.

11. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Muhadi dan Ibu Kholisah, yang tiada

hentinya memberikan motivasi dalam segala hal, yang terus menerus

mendoakan untuk kesuksesan anak-anaknya. Terima kasih untuk segala

didikan, pengorbanan, dan kerja keras demi ingin melihat putranya

bahagia serta mendapat serta mendapat ilmu yang bermanfaat.

12. Saudaraku tersayang mas Indik, mbak Ike, mbak Zeny, serta adikku

yang nakal tapi penurut Dino terimakasih atas curahan kasih sayang

yang kalian berikan.

13. Sahabat seperjuanganku Group Gangren, Nuri “Aiwak” sebut saja

kembang yang selalu ada disaat susah, senang, dan duka yang selalu

ceria menemani aku yang pemarah ini, walau terkadang bersifat pesimis

tetapi kamu adalah sahabat terbaik bahkan sebelum kita sekelas kamu

adalah orang baru yang pertama aku kenal, tetap semangat ingat kita

punya cita-cita besar dan demi itu kita harus punya usaha yang tidak

Page 6: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

vi

kalah besar (SEMANGAT!!), selanjutnya untuk Vety (Muvie tha uuk)

sebut saja vetong kita tetap sahabat dalam group gangren dan aku akan

selalu mengingat usaha kita bersama ayo kita beli durian lagi hehe.

14. Sahabatku Wiwin (Mak Cik), Lia, Triya, Dyka, Indiri, Yunan, Rendy,

Cunda, Rere, Umi Deasy, acil (Nunu, Ety, Depi, Dwi, Rara) yang telah

banyak memberi semangat dan motivasi serta saran selama ini.

15. Untuk Embun terimakasih juga atas semangat yang selalu kau berikan

jadilah embun yang selalu mendinginkan hati ini.

16. Untuk Bobby dan mas Orick terimakasi terimakasih karena telah

menerima aku menjadi keluarga kalian dimalang u’re the best.

17. Teman-teman Farmasi 2010, terima kasih atas 4 tahun yang kita lewati

bersama, terima kasih atas segala pelajaran hidup dalam melewati masa

susah maupun senang, kehadiran kalian memberikan warna baru dalam

kehidupanku.

18. Teman-teman Asrama Kutai Timur di Malang, kalian merupakan

keluarga baru dalam perkuliahanku, terima kasih sudah menerima saya

dengan baik selama tinggal dimalang.

19. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon

maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini

tak luput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.

Jasa dari semua pihak yang membantu dalam penelitian ini, penulis tidak

mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat

imbalan dari Tuhan YME. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat

berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.

Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

Malang, 8 April 2014

Penyusun

(Rian Saputro)

Page 7: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

vii

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN METRONIDAZOL PADA PASIEN DM

GANGREN

(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

Diabetic Foot Ulcer atau yang lebih dikenal dengan istilah gangren

merupakan komplikasi kronik dari diabetes mellitus yang ditandai dengan

hilangnya sensasi nyeri, rasa panas, dan luka yang susah untuk sembuh.

Pervalensi gangren didunia mencapai 1,0%-4,1% dari seluruh penderita diabetes

mellitus yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tujuan terapi DM gangren antara lain: (1) mengontrol glukosa darah; (2)

mengendalikan infeksi. Pada pasien diabetes mellitus dengan kontrol glukosa dan

profil lipid yang buruk menyebabkan kelainan aterogenik yang menyebabkan

perubahan saraf dan pembuluh darah pada extermitas bawah, menyebabkan

penurunan suplai nutrisi dan oksigen yang terjadi akibat penyumbatan di

pembuluh darah PAD (Pheripheral Arterial Disease), yang berakhir pada iskemik

atau kematian jaringan. Selain PAD gangguan saraf juga menjadi salah satu faktor

resiko terjadinya gangrene, akibat dari hilangnya sensasi nyeri pada tungkai

bawah. Infeksi pada DM Gangren disebabkan oleh polymikroba (bakteri aerob

gram postif dan negatif serta bakteri anaerob). Metronidazol merupakan antibiotik

yang memiliki spektrum bakteri yang kuat terhadap bakteri anaerob termasuk

spesies clostridium, pada beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kombinasi

metronidazol dengan antibiotik yang memiliki spektrum pada bakteri aerob

memiliki efek sinergis dalam membunuh bakteri yang menginfeksi luka gangren.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan metronidazol

pada pasien DM gangren di RSUD Sidoarjo serta mengkaji hubungan terapi

metronidazol terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama penggunaan yang

dikaitkan dengan data klinik, data mikrobiologi dan data laboratorium pasien DM

gangren di RSUD Sidoarjo. Merupakan penelitian observasional karena peneliti

tidak memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifat

deskriptif yaitu berupa study retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan

meninjau kebelakang) dan pengambilan data dilakukan dengan cara consequtive

sampling. Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosis penyakit DM gangren

di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo, dengan data rekam medik lengkap

meliputi data terapi metronidazol dan obat penyerta lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Studi Penggunaan

Metronidazol Pada Pasien DM Gangren di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo

periode Januari sampai Desember 2013 yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak

59 pasien dengan data demografi laki-laki sebesar 30.5% dan perempuan sebesar

69,5%, dimana jumlah terbanyak adalah pada rentang usia 51-60 tahun sebesar

42.4%, sedangkan berdasarkan status pasien, secara keseluruhan didominasi oleh

pasien dengan status umum yaitu sebesar 78.0%.

Pola terapi antibiotik yang diberikan kepada pasien DM gangren terdiri

dari terapi tunggal dan kombinasi dimana sebagian besar antibiotik diberikan

secara empirik karena minimnya data mikrobiologi terkait sensitifitas bakteri

terhadap antibiotik yang digunakan. Pola penggunan metronidazol tunggal

Page 8: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

viii

sebanyak 9 pasien (9.4%) dengan dosis dan rute terbanyak adalah 3x500mg secara

IV Drip, penggunaan metronidazol secara tunggal pada luka gangren kurang

efektif karena metronidazol merupakan antibiotik yang hanya selektif terhadap

bakteri anaerob, sedangkan infeksi pada luka gangren terjadi akibat polimikrobial

yaitu bakteri anaerob dan bakteri aerob sehingga perlu ditambahkan antibiotik

yang memiliki spektrum pada bakteri aerob agar infeksi dapat diatasi. Selanjutnya

penggunaan antibiotik kombinasi terbanyak adalah kombinasi metronidazol

(3x500mg) dan seftriaxon (2x1g) yaitu sebesar 60.2% dalam hal ini penggunaan

kombinasi antibotik telah sesuai untuk mengatasi infeksi pada luka gangren

khususnya pada grade III dan IV, dimana seftriaxon merupakan antibiotik yang

aktif terhadap bakteri aerob gram positif dan negatif sedangkan metronidazol

dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang terjadi akibat bakteri anaerob,

sebagian besar pasien mengalami pemulihan yang cepat dengan menggunakan dua

kombinasi antibiotik ini. Penggunaan metronidazol yang diberikan pada pasien

DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval,

dan lama pemberian sudah sesuai dengan guideline yang ada.

Saran yang dapat penulis berikan adalah diperlukan penelitian lebih lanjut

dengan menggunakan metode prospektif agar peneliti dapat mengamati kondisi

pasien dan permasalahan terkait terapi obat secara langsung, dapat berinteraksi

dengan pasien, dokter dan para klinisi selain itu seharusnya dilakukan

pemeriksaan secara berkala terkait sensitifitas antibiotik terhadap bakteri

penginfeksi sehingga dihasilkan profil penggunaan obat yang lebih representatif.

Page 9: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Judul ................................................................................................................. i

Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii

Lembar Pengujian………………………………………………………….. .. iii

Kata Pengantar… ............................................................................................. iv

Ringkasan… ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................ 4

1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

1.4.1 Bagi Peneliti ........................................................................... 4

1.4.2 Bagi Rumah Sakit .................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5

2.1 Pankreas ............................................................................................ 5

2.1.1 Anatomi Pankreas ................................................................... 5

2.1.2 Fisiologi Pankreas Dalam Mengatur Metabolisme

Glukosa……………………………………………………... 6

2.2 Diabetes Mellitus .............................................................................. 6

2.2.1 Definisi ................................................................................... 6

2.2.2 Epidemiologi .......................................................................... 7

2.2.3 Etiologi ................................................................................... 7

Page 10: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

x

2.2.4 Patofisiologi ............................................................................ 8

2.2.5 Manifestasi Klinik .................................................................. 10

2.2.6 Komplikasi Diabetes Mellitus ................................................ 11

2.2.6.1 Komplikasi Akut ........................................................ 11

2.2.6.2 Komplikasi Kronik ..................................................... 12

2.2.7 Penatalaksanaan Terapi .......................................................... 13

2.2.7.1 Nonfarmakologi ......................................................... 13

2.2.7.2 Farmakologi ............................................................... 14

2.3 Diabetic Foot Ulcer (Gangren) ........................................................ 18

2.3.1 Definisi ................................................................................... 18

2.3.2 Epidemiologi .......................................................................... 18

2.3.3 Klasifikasi Gangren ................................................................ 19

2.3.4 Etiologi dan patofisiologi ....................................................... 20

2.3.5 Manifestasi Klinik .................................................................. 21

2.3.6 Penatalaksanaan Terapi .......................................................... 22

2.3.6.1 Terapi Nonfarmakologi…. ......................................... 22

2.3.6.1 Terapi Farmakologi…. ............................................... 23

2.4 Tinjauan Tentang Antibiotik............................................................. 24

2.4.1 Definisi ................................................................................... 24

2.4.2 Klasifikasi ............................................................................... 24

2.4.3 Pendekatan Terapi Antibiotik Pada Gangren ......................... 25

2.5 Tinjauan Tentang Metronidazol ....................................................... 30

2.5.1 Definisi ................................................................................... 30

2.5.2 Mekanisme Kerja .................................................................... 30

2.5.3 Indikasi dan Efek Samping ..................................................... 30

2.5.4 Farmakokinetik ....................................................................... 31

2.5.5 Analisis Pengunaan Metronidazol Pada Gangren .................. 31

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ....................................................... 33

Page 11: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xi

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 35

4.1 Rancangan Penelitian........................................................................ 35

4.2 Populasi Penelitian............................................................................ 35

4.2.1 Populasi .................................................................................. 35

4.2.2 Sampel .................................................................................... 35

4.2.3 Kriteria Data Inklusi ............................................................... 35

4.2.4 Kriteria Data Ekslusi .............................................................. 36

4.3 Bahan Penelitian ............................................................................... 36

4.4 Instrument Penelitian ........................................................................ 36

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 36

4.6 Definisi Operasional ......................................................................... 36

4.7 Metode Pengumpulan Data............................................................... 37

4.8 Analisis Data ..................................................................................... 38

BAB V HASIL PENELITIAN……………………………………………. . 39

5.1 Data Demografi Pasien… ................................................................ 40

5.1.1 Jenis Kelamin….. ................................................................... 40

5.1.2 Usia…. .................................................................................... 40

5.1.3 Status Pasien….. ..................................................................... 41

5.2 Klasifikasi DM Gangren….. ............................................................ 41

5.3 Diagnosis Penyerta Pasien DM Gangren…..................................... 42

5.4 Kultur Kuman Pasien DM Gangren…. ........................................... 43

5.5 Penggunaan Antibiotik Pada Pasien DM Gangren… ...................... 44

5.6 Distribusi dan Pola Terapi Utama Pasien DM Gangren.. ................ 48

5.7 Lama Masuk Rumah Sakit…………………………….. ................ 49

5.8 Kondisi Keluar Rumah Sakit……………………..… ..................... 50

5.9 Profil Pasien DM Gangren dengan Kondisi KRS Meninggal….. ... 50

BAB VI PEMBAHASAN……………………………………………….... ... 52

Page 12: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xii

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN………………………….…….. ... 72

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73

Page 13: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Perbedaan Insulin Tiap Spesies ................................................................. 15

II.2 Farmakokinetik Berbagai Insulin .............................................................. 16

II.3 Obat Antidiabetik Oral .............................................................................. 17

II.4 Klasifikasi Gangren Berdasarkan Tingkat Infeksi .................................... 19

II.5 Klasifikasi Antibiotik Berdasarkan Mekanisme Kerja .............................. 24

II.6 Klasifikasi Antibiotik Berdasarkan Pola Aktifitas .................................... 25

II.7 Penggunaan Antibiotik Pada Luka Gangren ............................................. 27

II.8 Mekanisme Serta Spektrum Antibiotik Untuk Gangren ........................... 28

V.1 Jenis Kelamin Pasien DM Gangren .......................................................... 40

V.2 Usia Pasien……………………………………………………………. ... 41

V.3 Status Pasien…………………………………………………………… .. 41

V.4 Klasifikasi DM Gangren……………………………………………... .... 42

V.5 Diagnosis Penyerta DM Gangren……………………………………… .. 42

V.6 Kultur Kuman pada Pasien DM Gangren……………………………….. 43

V.7 Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Hasil Kultur Pus dan Darah..... 43

V.8 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Metronidazol……………………… 44

V.9 Penggunaan Metronidazol Tunggal……………………………………... 44

V.10 Penggunaan Kombinasi Dua Antibiotik Pada Pasien DM Gangren…… 45

V.11 Penggunaan Kombinasi Tiga dan Empat Antibiotik…………………46

V.12 Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Grade Infeksi Gangren…………47

V.13 Terapi Utama DM Gangren…................................................................. 48

V.14 Terapi Utama DM Gangren…................................................................. 49

V.15 Lama MRS Pasien DM Gangren…. ........................................................ 49

V.16 Profil Kematian Pasien DM Gangren…… ............................................. 51

Page 14: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Anatomi Pankreas ...................................................................................... 5

2.2 Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 1 ........................................................ 8

2.3 Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 2 ........................................................ 9

2.4 Struktur Proinsulin Manusia ...................................................................... 14

2.5 Kaki Gangren ............................................................................................. 18

2.6 Klasifikasi Gangren .................................................................................... 20

2.7 Patofisiologi Gangren................................................................................. 20

2.8 Struktur Kimia Metronidazol ..................................................................... 30

3.1 Skema Kerangka Konseptual ..................................................................... 33

3.2 Skema Kerangka Operasional .................................................................... 34

5.1 Skema Inklusi dan Ekslusi Penelitian Pada Pasien DM gangren… ........... 39

5.2 Kondisi KRS Pasien DM Gangren…. ........................................................ 50

Page 15: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. 81

2. Surat Pernyataan .......................................................................................... 82

3. Surat Rekomendasi Penelitian Bakesbangpol Provinsi ............................... 83

4. Surat Rekomendasi Penelitian Bakesbangpol Sidoarjo…………………... 86

5. Keterangan Kelaiakan Etik…………………………………………….. .... 87

6. Daftar Nilai Normal Data Klnik dan Data Laboratorium……………… .... 88

7. Lembar Pengumpul Data……………………………………………….. ... 89

8. Lembar Tabel Induk…………………………………………………..… .. 99

9. Lembar Tabel Pola Pergantian Antibiotik……………………………… ... 115

Page 16: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Achilles, Sheilla., Butler, Karen., Danielson, Jerry., Delaney, Catherine., Betty,

Council., Flahr, Donna., Foster,Kate., Gander, Laurie., Hassler, Sandy.,

Ironstand, Laurie., Juma, Hugh., Kernohan, Beverley., Laubscher, Tessa.,

Law, Linda., Mooney, Dianne., Parcher, Myra., Robinson, Brenda., Scott,

Marci., Spelay, Jodi., Stationwala, Ata., Sunchild, Yvette., Wilmot, Jane.,

Regina Qu’Appelle, Marlene Chapellaz., 2008. Clinical Practice

Guidelines for the Prevention and Management of Diabetes Foot

Complications.Saskatchewan Ministry of Healty PP: 18-19, 40-50.

Agwu,Ezera., Ephraim., Whare, Dafie., Ekanem, Peter E., 2011. Global Impact of

Diabetic Foot Complications.InTech,. PP.6-7

American Diabetes Association. 2011. Standards of Medical Care in

Diabetes.vol 34: PP 511-512

Andarwanti, Lina.,Khasanah, Uswatun., 2011. PengarusSenam Kaki Diabetes

terhadapNeuropatiSensorikpada Kaki Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah

KerjaPuskesmasTegalrejo, JMI Vol. 6, PP 3-12

Andreson, Sharon.,Komers, Radko. 2004 Pathogenesis of Diabetic

Glomerulopathy (The Role of Glomerular Hemodynamic Factor): The

Kidney and Hypertension in Diabetes Mellitus. UK: imprint of the Taylor

& Francis group, 6th

EditionPP: 362-372

Bader, Mazen S. 2008.Diabetic Foot Infection: American Academy of Family

Physicians. Vol: 78 PP: 71-76

Boulton, Andrew J.M., Cavanagh, Peter R., Rayman Gerry. 2006. The Foot in

Diabetes, England: 4th

Edition PP: 160-165

Burakowska, Anna, K., Dziemidok, Piotr., 2011. Diabetic foot – the need for

comprehensive multidisciplinary approach, Annals of Agricultural and

Environmental Medicine, Vol 18 No 02, PP 315

Page 17: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xvii

Cunha,Bruke A. 2008. Sepsis and Septic Shock: Selection of Empiric

Antimicrobial Therapy, Critical Care Clinics PP: 313-318

Davey, Patrick. 2006. At a Glance Medicine. Jakarta: ErlanggaPP 266-269

Dipiro, J.T., Talbert., Yee., Matzke., Wells., Posey., (Eds.), 2008.

Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, New York: McGraw-

hill, PP 1206 – 1215

Ekanem, Peter E., Ephraim.,Whare, Dafie., Agwu,Ezera., 2013. Impact

Assessment of Diabetic GangrenIn Western Uganda. InTech,. Chapter: 2

PP.16-25

Fatmawati, Ni Nengah Dwi., Cucunawangsih., 2009. Konsep Terapi Antibiotika

Dalam Optimalisasi Terapi Penyakit Infeksi, Medicinus, Vol. 3 No. 2, PP:

26-33

Fitra, Nanang. 2008. PolaKumanAerob Dan SensitifitasPadaGangrenDiabetik.

Tesis: Department PatologiKlinikFakultasKedoteran USU/ RSUP H. Adam

Malik Medan.

Fauziyah, Siti.,Radji, Maksum., A, Nurgani. 2011. Hubungan Penggunaan

Antibiotika Pada Terapi Empiris Dengan Kepekaan Bakteri Di ICU RSUP

Fatmawati Jakarta.JurnalFarmasi Indonesia Vol. 5 No. 3 PP: 156-157

Frykberg, Robert G., Zgonis, Thomas., Amstrong, David G., Driver, Vickie R.,

Giurini, Jhon M., Kravitz, Steven R., Landsman, Adam S., Lavery,

Lawrence A., Moore, J. Christopher., Schuberth, John M,mWuckich, Dane

K., Andresen, Charles., Vanore, Jhon V., 2006. Diabetic Foot Disorders; A

Clinical Practice Guidline. Phoenix: American Collage of Foot and Ankle

Surgeons, PP.32-34

Page 18: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xviii

Girish, M, B., Kumar1.,Srinivas, R. 2010. Pattern Of Antimicrobials Used To

Treat Infected Diabetic Foot In A Tertiary Care Hospital In Kolar.

International Journal of Pharmaceutical And Biomedical Research PP

48-52

Goudarzi, Mehdi.,Goudarzi, Hossein., Alebouyeh, Masoud., Azimi, Masoumeh

Rad., 2013. Antimicrobial Susceptibility of Clostridium Difficile Clinical

Isolates in Iran.Iranian Red Crescent Medical Journal PP: 704-709

Grace, Pierce A., Borley, Neil R., 2006. At a Glance ILMU BEDAH,

edisiketiga. Jakarta: ErlanggaPP 150-151

Greenstein, Ben., Wood, Diana., At a Glance SISTEM ENDOKRIN,

edisikedua, Jakarta: Erlangga, PP 80-87

Grayson, M Lindsay., Crow, Suzanne M., McCarth, James S., Mill, John.,

Mouton, Johan W., Norrby, S Ragnar., Paterson, David L., Pfaller, Michael

A., 2010. Kucers’ The Use Of Antibiotics, London :Hodder Arnold, PP

1211

HermansenKjeld and madsbad Sten., 2007. Insulin and New Insulin Analogues

with Focus on Type 2 Diabetes: Pharmacotherapy of Diabetes, USA:

Springer Science + Business Media PP: 42-62

Ikpeme, I A., Udosen, M A., Ngim, E., Amah, P., Bello, S., Oparah, S. 2010.

FootcarePractices Among Nigerian Diabetic Patients Presenting with Foot

Gangrene: African Journal of Diabetes Medicine. PP: 15, 16, 17

Jalava, Jari and Seppala, Helena., 2009. Gram-Positive Bacterial Drug Resistance-

Clinical In Antimicrobial Drug Resistance, Vol 2. London: Humana Press

PP: 700

Jerums, George.,Macisaac, Richard., Panagiotopoulos, Sianna., Thomas, Merlin.

2006. Anemia and Diabetic Nephropathy: The Diabetic Kidney Totowa:

Humana Press Inc. PP: 527-529

Page 19: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xix

Jose, RL., 2011. Penatalaksaan Diabetes Mellitus padaAnak. In: Soegondo, S.,

Soewondo, P., Subekti, I(Eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus

Terpadu, Jakarta: BadanPenerbit FK UI, PP 187-203

Katsilambros, Nicholas.,Dounis, Elftherios., Makrilakis, Konstantinos.,

Tentolouris, Nicholas., Tsapogas, Panagiotis. 2010. Heel Ulcer, Atlas Of

Diabetic Foot , 2nd

Edition. Singapore: Blackwell publishing

Katzung, Betram G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8. Jakarta:

Salemba MedikaPP 674-689

Katzung, Betram G. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8. Jakarta:

Salemba MedikaPP 243

Kollef, Marin. 2006. Is Antibiotic Cycling the Answer to Preventing the

Emergence of Bacterial Resistance in the Intensive Care Unit? Supplement

Article, PP: 84-85

Kumar, Vinay.,Cotran, Ramzi S., Robbins, Stanley L., 2007. Robbins:

BukuAjarPatologi, Volume 2, Ed. 7. Jakarta: EGC, PP 727-730

Kroon, A,L., Mitra, A., and Betsy, A,C., Diabetes Mellitus. 2009.

AppliedTherapheutics: The Clinical Use Of Drugs, 9th

Edition.

Philadelphia: Lippincott William & Wilkins, PP 580-520

Leese, Graham., Nathwani, Dilip., Young, Matthew., Seaton, Andrew., Kennon,

Brian., Hopkinson, Helen., Stang, Duncan., Lipsky, Benjamin., Jeffcoate,

William., Berendt, Tony., 2009. Use of Antibiotics in People with Diabetic

Foot Disease: A Consensus Statement, The Diabetic Foot Journal, Vol 12

No. 12, PP 1-10

Lily.,Kwang, Lee, Ling., Yeow, Susan., Tan, Thean. 2008. Anaerobic Culture of

Diabetic Foot Infections: Organisms and Antimicrobial Susceptibilities,

Singapore; Annals Academy of Medicine 2008, Vol. 37 No. 11 PP 936-939

Page 20: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xx

Lipsky A Benjamin., Berendt , Anthony R., Cornia, Paul B., Pile, James C.,

Edgar., Peters., Armstrong, David G., Deery, Gunner., Embil, John M.,

Joseph, Warren S., Karchmer, Adolf W., Pinzur, Michael S., Senneville,

Eric. 2002. IDSA Guidline. America: 2012 Infectious Diseases Society of

America Clinical Practice Guideline for the Diagnosis and Treatment of

Diabetic Foot Infections.

Mabrey Melanie E., Cox Mary E., Lien Lillian F. 2011. Glycemic Control in the

Hospitalized Patient: A Comprehensive Clinical Guide. London: Springer

Science+Business Media LLC. PP: 91-95

Maidina, Tria, Sefty.,Djallalluddin., Yasmina, Alfi. 2013. Hubungan Kadar

HbA1C DenganKejadian Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Mellitus,

Berkala Kedokteran Vol. 9 No. 2 PP 213

Misniadirly. 2006. Gangren Ulcer Infeksi Diabetes Mellitus Mengenal Gejala,

Menanggulangi dan Mencegah Komplikasi. Edisi 1. Jakarta: Pustaka

Populer Obor, PP 39-43

Mohammadhosseini, Negar., Alipanahi, Zahra., Alipour,Eskandar.,

Emami,Saeed., Faramarzi, Mohammad Ali., Samadi,Nasrin.,

Khoshnevis,Nika., Shafiee,Abbass., Foroumadi,Alireza.2012. SynthesisAnd

Antibacterial Activity of Novel Levofloxacin Derivatives Containing a

SubstitutedThienylethyl Moiety. Daru Journal of Pharmaceutical

Sciences.PP: 1-6

Mycek, Marry J., Harvey, Richard A., Champe, Pamela C., 2001. Farmakologi

Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta: Widya Medika PP: 199

Nelson, EA., O’meara., craig., Golder., Axton., Jude., Dowson., Gadsby., Hare.,

Powel., 2006. A Series Of Systematic Reviews To Inform A Decision

Analysis For Sampling And Treating Infected Diabetic Foot Ulcers,

Health Technology Assessment. Vol. 10 No. 12 PP. 2

Page 21: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xxi

NHS., 2012

http://www.nhs.uk/conditions/Gangren/Pages/new_Treatment.aspx, diakses

tanggal 1 Desember 2013

Paterson, David L and Kim, Baek-Nam. 2009. Gram Negative Bacterial Drug

Resistance-Clinical: In Antimicrobial Drug Resistance, Vol 2. London:

Humana Press PP: 812-813

Permana, Hikmat., 2011. Pengelolahan Hipertensi pada Diabetes Mellitus Tipe

2.Skripsi: Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran

PERKENI., 2009. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.PP:

PERKENI., 2011. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.

PERMENKES., 2011. Peraturan Mentri Kesehatan Indonesia Tentang

Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Mentri Kesehatan

Republik Indonesia

Purnamasari, Dyah., 2009. Ilmu Penyakit Dalam edisi ketiga. Jakarta: Interna

Publishing PP: 1880-1881

Pramana, Ida Bagus Putra., Yasa, KetutPutu., 2012. Penyembuhan Luka Pada

Ulkus Diabetik. Ikhtiar Pustaka PP: 49-53

Reboledo, Aguilar., Soto, Terán., Escobedo, Jorge., 2011. The Pathogenesis of

the Diabetic Foot Ulcer: Prevention and Management. Intech PP: 170-173

RISKESDAS., 2007. Laporan Nasional Riskesdes. Jakarta: Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI

Rodrigues, Jude., Mitta, Nivedita., 2012. Diabetic Foot and Gangren., Shanghai

: In tech.

Schteingart, David E., 2006. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses

penyakit. in: pierce, silvia A., Wilson, Lorraine M., Jakarta: anggota IKAPI

PP: 1256-1270

Page 22: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xxii

Setiabudy, Rianto., 2009. Farmakologi dan Terapi, edisi 5. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI, PP: 718-722

Singh, nalini., Armstrong, David G., Lipsky, Benjamin A., 2005. Preventing

Foot Ulcers In Patients With Diabetes. vol 293 PP: 217

Siswandono and Soekardjo, Bambang., 2000. Kimia Medisinal. Edisi: II.

Surabaya: Airlangga University Press. PP: 126-135

Snow, Vincenza., Aronson, Mark D., Hornbake, E. Rodney., Christel., Weiss

Kevin B. 2004. Lipid Control in the Management of Type 2 Diabetes

Mellitus: A Clinical Practice Guideline from the American College of

Physicians. Ann Intren Med. PP 644-648

Soewondo, Pradana.,Hendarto, Hari. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi

V. Jakarta: Internal Publishing, PP: 1917-1921

Soewondo, Pradana. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta:

Internal Publishing, PP: 1900-1912

Sukandar, ErlinYulinah., Andrajati, Retnosari., Sigit, Joseph I., Adnyana, I Ketut.,

Setiadi, A AdjiPrayitno., Kusnandar. 2009. Iso Farmakoterapi. Jakarta: PT.

ISFI Penerbitan, PP 26-42

Syaifuddin., 2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan.

Jakarta: Salemba MedikaPP 299-300

Syarif, Amir.,Elysabeth., 2009. Farmakologi danTerapi edisi kelima. Jakarta:

Balai Penerbit FKUI, PP 551-553

Tarwoto.,Aryani, Ratna., Wartonah., 2009. Anatomi Dan Fisiologi. Jakarta:

Trans Info Media, PP 145-147

Tjay, Tan Hoan., Rahardja, Kirana., 2007. Obat-ObatPenting, edisi keenam.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, PP 191-194, 618-619

Tjokroprawiro, Askandar.,Setiawan., Santoso., Soegiarto. 2007. Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam

Page 23: SKRIPSIeprints.umm.ac.id/26046/2/jiptummpp-gdl-riansaputr-37079...DM gangren rawat inap di RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai

xxiii

Veves, Aristidis., Malik, Rayaza A., 2007. Diabetic Neuropathy Clinical

Management, edisi kedua. New Jersey : Humana press, PP 1-5

Waspadji, Sarwono. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta:

Internal Publishing, PP 1961-1965

Wiely, John and Sons. 2006. Infection of the Foot in Persons with Diabetes:

Epidemiology, Pathophysiology, Microbiology, Clinical Presentation

and Approach to Therapy. 4th

Edition. England: West Sussex PO19 8SQ,

PP: 159-164

Yuliawati, Tan Fenny., 2006. Studi Penggunaan Obat Hipoglikemik Dan

Antibiotik Pada Pasien Gangren Diabetik. Skripsi: Fakultas Farmasi

Universitas Airlangga.