26

Click here to load reader

Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

  • Upload
    lykiet

  • View
    213

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

I. PENDAHULUAN

Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui

berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan

nasional, pendapatan per kapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga

umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian

penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran penting

tersebut telah mendorong banyak negara termasuk Indonesia untuk terus

berupaya mengembangkan UKM. Peranan UKM terutama sejak krisis

moneter tahun 1998 dapat dipandang sebagai katup penyelamat dalam

proses pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju

pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.

Usaha kecil dan menengah (UKM) memegang peranan penting dalam

perekonomian karena dapat menjadi ujung tombak industri nasional,

menyerap tenaga kerja, menyumbang devisa dan ikut membayar pajak.

Usaha menengah bersama dengan usaha-usaha kecil pada negara-

negara di Asia telah memberikan kontribusi bagi 35% nilai ekspor Asia

(Organisasi untuk Pengembangan & kerjasama Ekonomi di Asia, 1997). Di

Indonesia usaha kecil dan menengah telah menyumbang 28 persen PDB

(Departemen Perindustrian, 2005). Oleh karena itu, pada era globalisasi

yang penuh dengan persaingan, kompleks dan dinamis, upaya

pengembangan usaha kecil dan menengah merupakan sebuah

keharusan.

Di Indonesia, UKM sejak lama telah memainkan peran yang sangat

vital didalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi mengingat jumlah

UKM yang mencapai 99,99 % atau mencapai 51,26 juta unit usaha

sampai dengan tahun 2008 dari seluruh pelaku usaha nasional (Statistik

UKM 2007- 2008).

Menurut data dari Menteri Negara Urusan Koperasi dan UMK dan Biro

Pusat Statistik, pada tahun 1997 ada sekitar 39,7 juta UKM dengan nilai

penjualan rata-rata per tahun kurang dari Rp. 1 milyar per unit atau sekitar

99,8 % dari total unit usaha pada tahun itu. Pada tahun 2006 naik menjadi

1

Page 2: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

48,8 juta UMK atau 99,85 % dari semua skala usaha di Indonesia

(Tambunan, 2009).

Salah satu kehebatan UKM adalah kemampuannya menyerap jauh

lebih banyak tenaga kerja dari pada Usaha Besar, sehingga aktifitas UKM

memberikan kesejahteraan dan stabilitas ekonomi yang sangat berperan

dalam menciptakan lingkungan ekonomi makro yang positif bagi suatu

negara.

UKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun

2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber

penting penyumbang PDB (Produk Domestik Bruto), sebesar 56,23 %

pada tahun 2007 dan 55,56 % pada tahun 2008, dibandingkan dengan

PDB dari Usaha Besar.

Sektor UKM telah dipromosikan dan dijadikan sebagai agenda utama

pembangunan ekonomi Indonesia. Sektor UKM telah terbukti tangguh,

ketika terjadi Krisis Ekonomi 1998, hanya sektor UKM yang bertahan dari

kolapsnya ekonomi, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang

oleh krisis. Mudradjad Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia pada

tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa UKM terbukti tahan

terhadap krisis dan mampu survive karena, pertama, tidak memiliki utang

luar negeri. Kedua, tidak banyak utang ke perbankan karena mereka

dianggap unbankable. Ketiga, menggunakan input lokal. Keempat,

berorientasi ekspor. Selama 1997-2006, jumlah perusahaan berskala

UKM mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha di Indonesia.

Sumbangan UKM terhadap produk domestik bruto mencapai 54%-57%.

Sumbangan UKM terhadap penyerapan tenaga kerja sekitar 96%.

Sebanyak 91% UKM melakukan kegiatan ekspor melalui pihak ketiga

eksportir/pedagang perantara. Hanya 8,8% yang berhubungan langsung

dengan pembeli/importir di luar negeri.

Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi sangat

strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan

ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan

sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.

Eksistensi dan peran UKM yang pada tahun 2007 mencapai 49,84 juta

unit usaha, dan merupakan 99,99% dari pelaku usaha nasional, dalam

2

Page 3: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

tata perekonomian nasional sudah tidak diragukan lagi, dengan melihat

kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk

Domestik Bruto (PDB) Nasional, nilai ekspor nasional, dan investasi

nasional.

3

Page 4: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

II. KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKAA. Kerangka Teori

UMKM merupakan salah satu barometer perekonomian nasional.

Pengusaha kecil, wiraswastawan, wirausahawan serta pedagang-

pedagang kecil masuk dalam kelompok ini.

Sedangkan Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari Usaha Mikro, Usaha Kecil, atau Usaha Besar yang

memenuhi criteria Usaha Menengah.

Di Indonesia, keuangan mikro untuk pengembangan UMKM sejak lama

telah memainkan peran yang sangat vital didalam pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi mengingat jumlah UMKM yang mencapai 99,99 %

atau mencapai 51,26 juta unit usaha sampai dengan tahun 2008 dari

seluruh pelaku usaha nasional.

Salah satu kehebatan UMKM adalah kemampuannya menyerap jauh

lebih banyak tenaga kerja dari pada Usaha Besar, sehingga aktifitas

UMKM memberikan kesejahteraan dan stabilitas ekonomi yang sangat

berperan dalam menciptakan lingkungan ekonomi makro yang positif bagi

suatu negara.

B. Tinjauan PustakaProspek ekonomi dunia diprakirakan membaik pada tahun 2004 dan

selanjutnya melambat pada tahun 2005-2006. Di lain pihak prospek

ekonomi Indonesia tahun 2004-2006 diprakirakan terus membaik, ditandai

oleh pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara bertahap hingga

sekitar 6 % pada tahun 2006. Kemudian dilihat dari kontribusi sektoral,

maka sektor industri, sektor perdagangan dan sektor pertanian

diprakirakan menjadi sektor utama pertumbuhan PDB tahun 2004-2006

(Miranda S.Goeltom, 2004).

Usman et al. (2004) Menyatakan bahwa keuangan mikro adalah

penyediaan berbagai bentuk pelayanan keuangan; termasuk di antaranya

kredit, tabungan, asuransi dan transfer uang- bagi orang atau keluarga

miskin atau berpenghasilan rendah, dan usaha mikro mereka. Definisi ini

4

Page 5: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

memberikan penekanan pada perluasan bentuk layanan keuangan yang

sebelumnya lebih banyak diasosiasikan dengan kredit mikro saja, dan

pada target pelayanan yaitu masyarakat miskin atau berpenghasilan

rendah.

Ada dua ciri utama keuangan mikro yang membedakannya dari produk

jasa keuangan formal, yaitu kecilnya pinjaman dan/atau simpanan,

dan/atau tidak adanya jaminan dalam bentuk aset. Pelayanan keuangan

mikro dapat diberikan oleh lembaga keuangan mikro, yaitu lembaga yang

kegiatan utamanya adalah memberikan jasa keuangan mikro, lembaga

keuangan formal yang mempunyai unit pelayanan keuangan mikro,

program pembangunan atau program penanggulangan kemiskinan yang

mempunyai komponen keuangan mikro dan organisasi informal yang

dibentuk oleh masyarakat sendiri, seperti yang dinyatakan oleh Usman

(2004:1).

Menurut definisi yang dipakai dalam microcredit summit (1997) kredit

mikro adalah program pemberian kredit berjumlah kecil kepada warga

miskin untuk membiayai kegiatan produktif yang dia kerjakan sendiri agar

menghasilkan pendapatan, yang memungkinan mereka peduli terhadap

diri sendiri dan keluarganya. Bank Indonesia (BI) mendefinisikan kredit

mikro sebagai kredit yang diberikan kepada para pelaku usaha produktif

baik perorangan maupun kelompok yang mempunyai hasil penjualan

paling banyak Rp 100 juta per tahun. Sementara oleh Bank Rakyat

Indonesia (BRI) kredit mikro didefinisikan sebagai pelayanan kredit

dibawah Rp 50 juta (Ashari: 2006).

Kredit mikro ditujukan untuk meningkatkan produktifitas masyarakat

yang  mempunyai usaha kecil, yang di Indonesia definisinya  diatur dalam

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM

(Usaha Mikro Kecil Menengah). Pasal 1 menyebutkan  Usaha Mikro

adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha

perorangan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam UU

tersebut. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

5

Page 6: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi

criteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.

Sedangkan Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari Usaha Mikro, Usaha Kecil, atau Usaha Besar yang

memenuhi criteria Usaha Menengah sebagaimana dimaksud dalam UU

tersebut (Tambunan : 2009)

Dalam UU tersebut, kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan

UMKM pada pasal 6 adalah nilai kekayaan bersih atau nilai asset tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan

tahunan, sebagai berikut:

Jenis Usaha Nilai Aset Hasil Penjualan TahunanUsaha Mikro < 50 Juta < 300 juta

Usaha Kecil 50  – 500 juta 300 juta – 2,5 milyar

Usaha Menengah 500 – 10 Milyar 2,5 – 50 milyar

Di Indonesia, keuangan mikro untuk pengembangan UMKM sejak lama

telah memainkan peran yang sangat vital didalam pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi mengingat jumlah UMKM yang mencapai 99,99 %

atau mencapai 51,26 juta unit usaha sampai dengan tahun 2008 dari

seluruh pelaku usaha nasional (Statistik UMKM 2007- 2008).

Menurut data dari Menteri Negara Urusan Koperasi dan UMK dan Biro

Pusat Statistik, pada tahun 1997 ada sekitar 39,7 juta UKM dengan nilai

penjualan rata-rata per tahun kurang dari Rp. 1 milyar per unit atau sekitar

99,8 % dari total unit usaha pada tahun itu. Pada tahun 2006 naik menjadi

48,8 juta UMK atau 99,85 % dari semua skala usaha di Indonesia

(Tambunan, 2009).

Salah satu kehebatan UMKM adalah kemampuannya menyerap jauh

lebih banyak tenaga kerja dari pada Usaha Besar, sehingga aktifitas

UMKM memberikan kesejahteraan dan stabilitas ekonomi yang sangat

berperan dalam menciptakan lingkungan ekonomi makro yang positif bagi

suatu negara.

6

Page 7: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

Sedangkan menurut Soetrisno, berdasarkan nilai kredit maka besarnya

kredit yang tergolong ke dalam kredit mikro lazimnya disepakati oleh

perbankan untuk pinjaman sampai dengan Rp. 50 juta/nasabah dapat

digolongkan kedalam kredit mikro. Ada yang berpendapat bahwa dalam

masyarakat perbankan internasional kredit mikro dapat mencapai

maksimum US $ 1000,-. Di Thailand baru dalam taraf pilot project oleh

Bank for Agriculture and Agricultural Cooperative (BAAC) menetapkan

kredit mikro adalah kredit dengan jumlah maksimum Bath

100.000/nasabah atau setara dengan US $ 2.500,-. Dengan demikian

kredit mikro pada dasarnya menjangkau pada pengusaha kecil lapis

bawah yang memiliki usaha dengan perputaran yang cepat.

Glendoh (2001) menyebutkan usaha kecil dalam arti luas memiliki ciri-

ciri sebagai berikut:

1. Industri kecil adalah industri berskala kecil, baik dalam ukuran modal,

jumlah produksi maupun tenaga kerjanya.

2. Perolehan modal umumnya berasal dari sumber tidak resmi seperti

tabungan keluarga, pinjaman dari kerabat dan mungkin dari “lintah

darat”.

3. Karena skala kecil, maka sifat pengelolaannya terpusat, demikian pula

pengambilan, keputusan tanpa atau dengan sedikit pendelegasian

fungsi dalam bidang-bidang pemasaran, keuangan, produksi dan lain

sebagainya.

4. Tenaga kerja yang ada umumnya terdiri dari anggota keluarga atau

kerabat dekat, dengan sifat hubungan kerja yang “informal” dengan

kualifikasi teknis yang apa adanya atau dikembangkan sambil bekerja.

5. Hubungan antara keterampilan teknis dan keahlian dalam pengelolaan

usaha industri kecil ini dengan pendidikan formal yang dimiliki para

pekerjanya umumnya lemah.

6. Peralatan yang digunakan adalah sederhana dengan kapasitas output

yang rendah pula.

III. DATA DAN PEMBAHASAN

7

Page 8: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

UMKM tentu bukan kata yang asing ditelinga kita. UMKM merupakan

salah satu barometer perekonomian nasional. Pengusaha kecil,

wiraswastawan, wirausahawan serta pedagang-pedagang kecil masuk

dalam kelompok ini.

Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan

menjadi 4 (empat) kelompok yaitu :

1. Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai

kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal

sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima

2. Micro Enterprise, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi

belum memiliki sifat kewirausahaan

3. Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa

kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan

ekspor

4. Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa

kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha

Besar (UB).

Dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2008, sektor UMKM

mencapai angka Rp 2.609 trilun, di mana sebesar Rp 1.505 triliun di

antaranya disumbangkan oleh unit-unit usaha mikro. Artinya Usaha Kecil

dan Menengah hanya menyumbangkan sebesar Rp. 1.104 trilyun saja.

Sementara bila dibandingkan dengan usaha besar pada PDB tahun

yang sama, sektor UMKM memiliki nilai 125% atau 55% dari seluruh PDB

pada periode tersebut. Dapat dibayangkan, 55% Pendapatan perkapita

atau pendapatan nasional Indonesia disumbangkan oleh UMKM. Sangat

beralasan bila sektor ini kemudian menjadi primadona untuk menyokong

pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Data terbaru dari Kamar Dagang & Industri Indonesia (Kadin), UMKM

mampu menyumbangkan 53% dari Produk Domestik Buro (PDB) tahun

2009. Mengalahkan usaha besar dan asing yang ada di Indonesia.

Pemerintah seolah tak berkedip melihat dengan nyata bahwa sektor

yang selama ini menjadi ‘anak kedua’ dari tulang punggung ekonomi

Indonesia mampu betahan dan berkembang diterpa badai krisis. Hatta

8

Page 9: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

krisis ekonomi yang mendunia (meski belum menjadi malaise) yang

meluluhkan pasar ekonomi negara adidaya.

Banyak pengamat dan praktisi yang meneliti serta menteorikan bahwa

keberhasilan Usaha Kecil dan Mikro yang terus bertahan dan berkembang

antara lain dikarenakan :

Pengusaha dan pengelola yang bergerak di bidang ini sebagian besar

tidak memiliki hutang perbankan.

Sektor Usaha Kecil dan Menengah tak memiliki tanggungan hutang

Luar Negeri

UMKM dapat dipastikan tidak melakukan transaksi via Bills Payment

yang menggunakan kontrak kerja dan Letter of Credits, kecuali sedikit.

Tidak menggunakan Mata Uang Asing sebagai alat pembayaran, baik

sebagai Bank Notes ataupun Payment, kecuali sedikit.

Efeknya, seburuk apapun kinerja Bank di Indonesia dan sebesar

apapun kondisi keuangan yang melanda sektor perbankan, Usaha Kecil

dan Menengah tak terkena imbasnya. Bahkan negara sekelas Amerika

jatuh karena hantaman Loan Performing dan Motgage yang berimbas

pada Perbankan dan Bursa Dunia, sektor ini juga tak terjebak dalam

lingkup krisis tersebut. Keunggulan dan kekuatan daya hidup UMKM inilah

yang kemudian mampu membuka mata dunia, khususnya Indonesia untuk

menjadikannya sebagai Primadona baru dalam perekonomian nasional.

Berdasarkan data yang dilansir dari Departemen Koperasi dan UKM

dapat diketahui bahwa jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

pada tahun 2008 sebesar 51,26 juta unit, atau meningkat 1,44 juta

dibandingkan dengan tahun 2007 yang baru mencapai angka 49,82 juta

unit.

Dari angka tersebut, 99% adalah usaha mikro, yaitu usaha yang

memiliki kekayaan bersih s.d Rp. 50 juta dan memiliki nilai penjualan s.d

Rp. 300 juta/tahun. Artinya dari 51,26 juta unit UMKM, sebanyak 50,75

juta unit adalah usaha mikro. Data ini menunjukkan betapa sector

informasi cukup mendominasi mata pencaharian penduduk Indonesia. Bila

dirata-ratakan setiap unit usaha mikro (diluar usaha kecil dan menengah)

dikelola oleh dua orang, maka jumlah penduduk yang menggantungkan

hidupnya pada usaha ini mencapai angka 101,5 jutajiwa.

9

Page 10: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada jalan lain untuk menumbuhkan ekonomi UMKM (baca Mikro)

berikut pengelolanya, selain meningkatkan kualitas SDM melalui

pendidikan informasi, jaring komunitas dan penyuluhan terpadu. Termasuk

sosialisasi teknologi seperti internet, email dan sarana komunikasi lainnya.

Posisi UKM, terutama usaha kecil didominasi oleh dua sektor yakni

sektor pertanian dan perdagangan hotel dan restoran, sehingga fokus

lebih besar juga harus ditujukan kepada kedua kelompok ini. Pada

sektor perdagangan, hotel dan restoran persoalannya sangat rumit

karena sektor ini sangat mudah dimasuki oleh UK baru meskipun

dengan keterampilan rendah. Sehingga perbaikan produktivitas sangat

tinggi karena adanya kompetisi yang tajam terutama di sub–sektor

perdagangan eceran. Dari laporan BPS pada tahun 1996 dilaporkan

lebih dari 5 juta usaha perdagangan eceran tanpa badan usaha

memiliki penjualan rata-rata di bawah Rp. 5 juta setiap tahun.

Pada tahun 2006, peran UKM terhadap penciptaan PDB nasional

menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp. 1.786,22 triliun atau 53,49

persen, kontribusi UK tercatat sebesar Rp. 1.253,36 triliun atau 37,53

persen dan UM sebesar Rp. 532,86 triliun atau 15,96 persen dari total

PDB nasional, selebihnya adalah usaha besar (UB) yaitu Rp.1.553,26

triliun atau 46,51 persen. Sedangkan pada tahun 2007, peran UKM

terhadap penciptaan PDB nasional menurut harga berlaku tercatat

sebesar Rp. 2.121,31 triliun atau 53,60 persen dari total PDB nasional,

mengalami perkembangan sebesar Rp. 335,09 triliun atau 18,76 persen

dibanding tahun 2006. Kontribusi UK tercatat sebesar Rp. 1.496,25 triliun

atau 37,81 persen dan UM sebesar Rp. 625,06 triliun atau 15,79 persen,

selebihnya sebesar Rp. 1.836,09 triliun atau 46,40 persen merupakan

kontribusi UB. Seperti yang ditampilkan dalam grafik berikut:

10

Page 11: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

20062007

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

usaha besarusaha menengahusaha kecil

Grafik 1.Kontribusi Jenis Usaha Terhadap PDB (angka dalam triliun rupiah)

Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada

Statistik UKM 2006-2007 mengatakan bahwa upaya pemberdayaan

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari tahun ke tahun selalu dimonitor

dan dievaluasi perkembangannya baik dalam hal kontribusinya terhadap

penciptaan produk domestik bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja,

ekspor dan perkembangan pelaku usahanya serta keberadaan investasi

usaha kecil dan menengah melalui pembentukan modal tetap bruto

(investasi). Keseluruhan indikator ekonomi makro di atas selalu dijadikan

acuan dalam penyusunan kebijakan pemberdayaan UKM serta menjadi

indikator keberhasilan pelaksanaan kebijakan yang telah dilaksanakan

pada tahun sebelumnya. Perkembangan jumlah UKM periode 2006-2007

mengalami peningkatan sebesar 2,18 persen yaitu dari 48.779.151 unit

pada tahun 2006 menjadi 49.840.489 unit pada tahun 2007. Sektor

ekonomi UKM yang memiliki proporsi unit usaha terbesar adalah sektor

(1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; (2) Perdagangan,

Hotel dan Restoran; (3) Industri Pengolahan; (4) Pengangkutan dan

Komunikasi; serta (5) Jasa-jasa dengan perkembangan masing-masing

11

Page 12: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

sektor tercatat sebesar 51,14 persen, 27,40 persen, 6,49 persen, 5,54

persen dan 4,60 persen. Seperti tampak dalam grafik sbb:

53.73%

27.23%

8.48%

5.50%4.40% 2.64%

pertanian, peternakan,kehutanan, dan perikananperdaga hotel, dan restoranindustri pengolahanpengangkutan dan jasa ko-munikasijasa-jasalain-lain

Grafik 2.Sebaran Unit Usaha UKM berdasarkan sektor ekonomi tahun 2006

51.14%

27.40%

8.48%

5.40%

4.49%5.26%

pertanian, peternakan,kehutanan, dan perikananperdaga hotel, dan restoranindustri pengolahanpengangkutan dan jasa ko-munikasijasa-jasalain-lain

Grafik 3.Sebaran Unit Usaha UKM berdasarkan sektor ekonomi tahun

2007

12

Page 13: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

Dapat dilihat dari statistik yang dikeluarkan oleh UKM, bahwa 5 sektor

yang memiliki porsi terbesar adalah UKM yang terkait dengan industri

makanan dan minuman. Sektor ini membentuk rantai makanan yang

berupa input bahan baku dan output jadi makanan dan minuman. Industri

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan menyumbang bahan

baku untuk pembuatan makanan dan minuman, sementara Industri

Perdagangan, Hotel, dan Restoran menjual makanan dan minuman jadi

hasil pengolahan dari industri sebelumnya. Sehingga jika ditotal, sektor

makanan dan minuman memiliki proporsi unit usaha UKM lebih dari 80%.

Mudradjad Kuncoro mengatakan bahwa dua langkah strategis yang bisa

diusulkan untuk pengembangan sektor UKM, yaitu demand pull strategy

dan supply push strategy. Demand pull strategy mencakup strategi

perkuatan sisi permintaan, yang bisa dilakukan dengan perbaikan iklim

bisnis, fasilitasi mendapatkan HAKI (paten), fasilitasi pemasaran domestik

dan luar negeri, dan menyediakan peluang pasar. Langkah strategis

lainnya adalah supply push strategy yang mencakup strategi pendorong

sisi penawaran. Ini bisa dilakukan dengan ketersediaan bahan baku,

dukungan permodalan, bantuan teknologi/ mesin/alat, dan peningkatan

kemampuan SDM.

Secara makro proses pemulihan ekonomi Indonesia belum terjadi pada

saat 3 tahun setelah bisnis seperti beberapa Negara lain, karena indeks

output pada tahun 2001 ini belum kembali pada tingkat sebelum krisis

(1997). Perkembangan yang terjadi memperlihatkan bahwa indeks PDB

keseluruhan baru mencapai 95% dari tingkat produksi 1997 posisi

sebelum krisis baru dapat diraih kembali pada akhir 2003. Sektor yang

tumbuh dengan krisis adalah sektor listrik, gas, air minum yang pada 4

tahun terakhir setelah krisis tumbuh dengan rata-rata diatas 5%/tahun. Hal

ini antar lain disamping output yang meningkat terutama disebabkan oleh

penyesuaian harga yang terus berjalan.

13

Page 14: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

Perbandingan Komposisi PDB Menurut Kelompok UsahaPada Tahun 1997 dan 2003Dalam Milyar Rupiah adh

No Usaha 1997 2003 Keterangan1 Usaha kecil 171,048

(40,45)183,126(40,98)

+6,5%

2 Usaha menengah 78,524(17,41)

75,975(17,09)

-3,2%

3 Usaha besar 183,673(42,17)

185,352(41,93)

+0,9%

PDB 433,245(100)

444,453(100)

+2,59%

Secara umum peran usaha kecil dalam PDB mengalami kenaikan

dibanding sebelum krisis bersamaan dengan merosotnya usaha

menengah dan besar. Namun lima tahun setelah krisis keadaan usaha

menengah tetap terpuruk sementara usaha besar telah mengambil porsi

yang lebih besar lagi. Gambaran perbandingan posisi tahun 1997 dan

2003 pada tabel 3 memberikan perubahan tersebut dimana usaha

menengah semakin mengecil perannya dalam perekonomian nasional.

Posisi usaha kecil sendiri sempat menempati penyumbang yang lebih

besar dibanding usaha besar, terutama pada puncak krisis 1998 dan 1999

namun kemudian tergeser kembali oleh usaha besar. Jika kita cermati

secara lebih rinci penyumbang PDB atas dasar sektor pelaku usaha akan

terlihat jelas adanya ketimpangan tersebut. Tabel 4 menyajikan

perbandingan peran 5 besar penyumbang PDB menurut sektor dan

kelompok usaha, Sejak sebelum krisis ekonomi, hingga mulai meredanya

krisis terlihat bahwa ranking 1 (satu) penyumbang PDB adalah kelompok

usaha besar pada sektor industri pengolahan dengan sumbangan berkisar

17-19 % selama 1997-2001. Ini berarti bahwa untuk menggerakkan

pertumbuhan ekonomi semata, ekonomi kita tetap bersandar pada

bangkitnya kembali industri pengolahan besar dengan aset diatas Rp. 10

miliar di luar tanah dan bangunan. Sektor industri skala besar hanya

terpukul pada saat puncak krisis 1998, dimana pertumbuhan ekonomi kita

mengalami pertumbuhan negatif 13,4% ketika itu. Dan setelah itu ketika

pemulihan ekonomi mulai bergerak maka kelompok ini kembali mengambil

porsinya.

14

Page 15: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

Pertanyaan yang menarik adalah apakah industri kecil dan menengah

tidak bangkit, padahal pada kelompok usaha kecil di seluruh sektor telah

mengalami pergeseran peran dengan sumbangan terhadap PDB yang

meningkat dari 38,90% pada tahun 1996 atau 40,45% pada tahun 1997

menjadi 43,08% pada tahun 1999 ?

Pada sektor industri pengolahan ternyata tidak terjadi perubahan

sumbangan usaha kecil yang nyata yakni : 3,90%, 4,03%, 3,85%, 3,74%

dan 3,79% berturut–turut untuk tahun 1997, 1998, 1999, 2000 dan 2001.

Berarti secara riil tidak ada kemajuan yang berarti bagi peran industri kecil,

yang terjadi justru kemerosotan pada beberapa kelompok industri. Dengan

gambaran ini memang belum dapat disimpulkan bahwa industri kecil

mampu menjadi motor pertumbuhan, sementara industri skala menengah

keadaannya jauh lebih parah di banding usaha kecil, sehingga tidak

mampu memanfaatkan momentum untuk mengisikemunduran dari usaha

besar dan paling terpukul pada saat krisis memuncak pada tahun 1998-

1999. Salah satu sebabnya diduga dikarenakan tingginya ketergantungan

usaha menengah terhadap usaha besar, baik karena ketergantungan

sebagai industri sub-kontrak maupun ketergantungan pasar dan bahan

baku terhadap industri besar.

Selanjutnya penyumbang terbesar kedua adalah kelompok usaha kecil

sektor pertanian yang menyumbang sekitar 13-17 % selama periode

1997-2001. Hal yang menarik adalah posisi relatif usaha kecil sektor

pertanian yang sangat bergerak cepat dimasa krisis dan kembali merosot

ke posisi sebelum krisis. Hal ini perlu mendapatkan penelahaan yang

mendalam. Salah satu alasan yang dapat diterima adalah rendahnya

harga output produk primer pertanian yang bersamaan dengan naiknya

harga input, terutama yang bersumber dari impor. Sektor pertanian yang

sangat didominasi pertanian pangan memang sangat terbatas

kemampuannya untuk menjadi sumber pertumbuhan, terutama beras.

Pangsa relatif yang membesar terutama disebabkan kemunduran sektor

lain ketika pertanian tidak terlalu terpukul, paling tidak tingkat produksi

fisiknya. Jika pada tahun 1997 Usaha kecil sektor pertanian menyumbang

sebesar 13,30% pada tahun 1998 dan 1999 meningkat mendekati 17 %,

maka pada tahun 2001 diperkirakan akan terus kembali menjadi 13,93 %

15

Page 16: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

saja. Keadaan ini akan berlanjut sejalan dengan menurunnya peran sektor

pertanian dalam pembentukan PDB.

Jika diperhatikan lebih lanjut dari tabel 1 maka sektor perdagangan

hotel dan restoran kelompok usaha kecil pada saat sebelum krisis

menunjukan ranking ke 3 (tiga) dalam sumbangannya pada pembentukan

PDB, berarti Usaha Kecil sektor ini sangat penting bagi pembentukan PDB

dan penyediaan lapangan kerja dengan sumbangan diatas 11 % terhadap

PDB kita. Namun sejak dua tahun terakhir ketika krisis mulai pulih posisi

ranking ke 3 (tiga) mulai digusur oleh sektor pertambangan kelompok

usaha besar. Dengan demikian peran Usaha Kecil sektor perdagangan

hotel dan restoran sebagai sumber pertumbuhan juga semakin merosot,

sehingga lampu merah sudah hampir tiba peran kelompok usaha kecil

porsinya untuk menghasilkan sumbangan bagi pertumbuhan PDB

semakin kurang dominan. Sektor pertambangan usaha besar bahkan

sudah mendekati usaha kecil sektor pertanian. Sektor jasa-jasa

menempati urutan kelima dengan sumbangan sekitar 4-5 % dan

didominasi oleh usaha besar. Sektor ini nampaknya tidak terlalu penting

dalam pertumbuhan, namun jasanya sangat vital untuk mendukung

pertumbuhan. Sektor jasa-jasa ini memiliki kaitan yang luas dalam proses

produksi dan distribusi dan memberikan dukungan yang sangat berarti.

Sektor jasa yang besar adalah jasa yang dihasilkan oleh pemerintah,

karena peran pemerintah dalam pengeluaran juga mempunyai peran yang

penting . Dengan semakin merosotnya peran usaha kecil di sektor

pertanian dan perdagangan, maka dua penyumbang besar terhadap nilai

tambah dari kelompok usaha kecil ini dominasinya juga akan semakin

mengecil dalam pembentukan PDB. Sehingga jika kecenderungan ini

dibiarkan maka posisi usaha kecil akan kembali seperti sebelum krisis

atau bahkan mengecil. Sementara itu usaha menengah yang sejak krisis

mengalami kemerosotan diberbagai sektor, maka posisi usaha menengah

semakin tidak menguntungkan. Padahal dalam proses modernisasi dan

demokratisasi peranan kelas menengah ini sangat penting terutama untuk

meningkatkan daya saing. Karena usaha menengah lebih mudah

melakukan modernisasi dan mengembangkan jaringan ke luar negeri

dalam rangka perluasan pasar. Setelah pemulihan ekonomi berjalan pada

16

Page 17: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

tahun 2003-2005 telah terlihat bergairahnya kembali sektor jasa skala

menengah seperti pada sektor perdagangan, jasa keuangan dan jasa

perusahaan dan industri pengolahan skala kecil yang telah meningkat

perannya menjadi diatas 30%.

Tabel 1 :Ranking Sumbangan Kelompok Usaha Terhadap

PDB pada 5 Penyumbang Terbesar.N

o

Sektor 1997 1998 1999 2000 2001 2002** 2003**

*

1. Pertanian UK (2)

13,30

%

UK (2)

15,34

%

UK (2)

16,87

%

UK (2)

14,55

%

UK (2)

14,33

%

UK (2)

14,73

%

UK (2)

14,18

%

2. Pertambangan UB (4)

7,12%

UB (4)

11,35

%

UB (4)

8,82%

UB (3)

11,82

%

UB (3)

12,05

%

UB (3)

9,89%

UB (3)

9,46%

3. Industri

Pengolahan

UB (1)

18,27

%

UB (1)

17,20

%

UB (1)

18,24

%

UB (1)

18,63

%

UB (1)

18,34

%

UB (1)

18,08

%

UB (1)

17,48

%

4. Perdagangan,Hot

el, dan Restoran

UK (3)

11,89

%

UK (3)

11,77

%

UK (3)

12,02

%

UK (4)

11,43

%

UK (4)

12,14

%

UK (4)

12,46

%

UK (4)

12,31

%

5. Jasa-jasa UB (5)

5,24%

UB (5)

4,40%

UB (5)

5,26%

UB (5)

5,52%

UK (4)

12,14

%

UB (5)

5,34%

UB (5)

5,86%

Sumber : Diolah dari data BPS (2001)

Ket : (UK) : Usaha Kecil; (UB) : Usaha Besar; (UM) : Usaha Menengah

* Angka Sementara

** Angka Proyeksi

17

Page 18: Web viewUKM di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 96,95 % pada tahun 2007 dan 97,04 % pada tahun 2008. UKM juga merupakan satu sumber penting penyumbang ... DAFTAR PUSTAKA

IV. DAFTAR PUSTAKA

http://artikelekonomi.com/konsepdasarpendapatandevisanasional

http://mygreenworld.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/08/08/keuangan-mikro-

problema-tantangan-peluang-pengembangannya-di-indonesia/

http://syafaahrestuninghayati.blogspot.com/2009/03/analisis-tingkat-

pertumbuhan-pendapatan.html

http://hanieffeui.wordpress.com/2008/10/19/optimalisasi-penyaluran-

kredit-usaha-rakyat-bagi-pembiayaan-umkm/

http://zet-blog.blogspot.com/2011/04/pendapatan-nasional-indonesia.html

http://bataviase.co.id/akses-modal-untuk-ukm

http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2011/01/12/artikel-tentang-usaha-

kecil-menengah/

http://bataviase.co.id/strategi-penguatan-usaha-mikro-kecil-menengah-

umkm/

http://artikelekonomi.com/pertumbuhan-ekonomi/

18